Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

download Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

of 15

Transcript of Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    1/38

    TEKNIK INSTALASI LISTRIK

    Gunady Haryanto,MTHP : 0812-819-4497

    Ketua kelasYuniar Fella Anggraeni

    0857 1532 4440

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    2/38

    INSTALASI LISTRIK 

    Penddahuluan

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    3/38

    Januari 1882, ketika beroperasinya pusat tenaga listrik yangpertama di London Inggris.

    September 1882 juga beroperasi pusat tenaga listrik di New Yorkcity, Amerika.

    Keduanya menggunakan arus searah tegangan rendah, sehinggabelum dapat mencukupi kebutuhan kedua kota besar tersebut.

    Pada tahun 1885 seorang dari prancis bernama Lucian Gauland dan

     John Gibbs dari Inggris menjual hak patent generator arus bolak-balik kepada seorang pengusaha bernama George Westinghouse.

     Selanjutnya dikembangan generator arus bolak-balik dengantegangan tetap, pembuatan transformator dan akhirnya diperolehsistem jaringan arus bolak-balik sebagai transmisi dari pembangkit

    ke beban/pemakai.

    Sejarah Penyediaan Tenaga Listrik 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    4/38

    Sejarah penyediaan tenaga listrik diIndonesia:

    dibangunnya pusat tenaga listrik tenaga thermis

    Gambir, Jakarta (Mei 1897) Medan (1899)

    Surakarta (1902),

    Bandung (1906),

    Surabaya (1912), dan Banjarmasin (1922)

    Sejarah Penyediaan Tenaga Listrik 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    5/38

    Pusat tenaga listrik tenaga air :

    PLTA Giringan di Madiun (1917)

     PLTA Tes di Bengkulu (1920)

     PLTA Plengan di Priangan (1922)

     PLTA Bengkok PLTA Dago di Bandung (1923).

    Sejarah Penyediaan Tenaga Listrik 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    6/38

    NIGEM (Nederlands Indische Gas en ElectriciteitsMaatschappij) yang kemudian menjelma menjadiOGEM (Overzese Gas enElectriciteits Maatschappij)

    ANIEM( Algemene Nederlands Indhische ElectriciteitsMaatschappij)

     GEBEO (Gemeen Schappelijk Electriciteits BedrijkBandung en Omsheken).

    Jawatan Tenaga Air (s’Lands

      Waterkroct Bedrijren,disingkat LWB)

    Pada tahun 1958 pengelolaannya dialihkan ke negarapadaPerusahaan Umum Listrik Negara.

    Penyedia listik di Indonesia

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    7/38

    Peranan Tenaga Listrik 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    8/38

    1. Konsumen Rumah

    Tangga Kebutuhan daya listrik untuk rumah tanggaantara 450VA s.d. 4400VA, secara umum menggunakansistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V / 380V.

    2. Penerangan Jalan Umum (PJU)

    Pada kota-kota besar penerangan jalan umum sangatdiperlukan oleh karena bebannya berupa lampu denganmasing-masing daya tiap lampu/tiang antara 50VA s.d.250VA bergantung pada jenis jalan yang diterangi, makasistem yang digunakan 1 fasa dengan tegangan rendah220V / 380V.

    Konsumen dibedakan sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    9/38

    3. Konsumen Pabrik

    Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakansistem 1 fasa tegangan rendah (220V / 380V), namun untukpabrik-pabrik yang besar menggunakan sistem 3 fasa dansaluran masuknya dengan jaringan tegangan menengah 20kV.

    4. Konsumen Komersial

    Yang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun,terminal, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-hotel berbintang , rumahsakit besar , kampus, stadion olahraga, mall, hypermarket,apartemen.  Rata-rata menggunakan sistem 3 fasa, untuk yangkapasitasnya kecil dengan tegangan rendah, sedangkan yangberkapasitas besar dengan tegangan menengah.

    Konsumen dibedakan sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    10/38

    Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    11/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    12/38

      Kva = 1000 x Volt x AmpereKW = KVa x faktor daya

    Faktor daya (cos phi) = perbandingan antara daya yang dihasilkan beban(watt) dengan daya listrik (v.a) 

    Untuk 1(single) phase :KVA = Kilo Volt Ampere = I x E x 1000.

    KW = Kilo Watt = I x E x 1000 x cos phi

    Untuk 3 Phase :KVA = Akar 3 x I x E x 1000.KW = Akar 3 x i x E x 1000 x cos phiJadi perbedaannya : KVA belum di kali cos phi.

    Perbedaan antara Kva dan Kw

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    13/38

    Pusat tenaga listrik pada umumnya terletak jauh dari pusatbebannya. Energi listrik disalurkan melalui jaringan transmisi.Karena tegangan generator pembangkit umumnya relatif rendah

    (6kV-24kV). Maka tegangan ini dinaikan dengan transformatordaya ke tegangan yang lebih tinggi antara 30kV-500kV. Tujuanpeningkatan tegangan ini, selain memperbesar daya hantar darisaluran (berbanding lurus dengan kwadrat tegangan), juga untukmemperkecil rugi daya dan susut tegangan pada saluran.

    Penurunan tegangan dari jaringan tegangan tinggi / ekstra tinggisebelum ke konsumen dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukandi gardu induk (GI), menurunkan tegangan dari 500kV ke 150kVatau dari 150kV ke 70kV. Yang kedua  dilakukan pada gardu

    distribusi dari 150 kV ke 20 kV, atau dari 70kV ke 20 kV.

    Jaringan Listrik 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    14/38

    1. saluran udara (overhed lines)Keuntungan :

    Biaya investasi untuk membangun suatu saluran udara jauhlebih murah

    Mudah dalam perbaikan dan perawatan.Kerugian: Merusak pemandangan Sering terjadi gangguan

    Dari pertimbangan diatas, bahwa saluran udara lebih cocok digunakan pada : saluran transmisi tegangan tinggi, daerah luar kota, misalnya di pegunungan atau daerah

    jarang penduduknya.

    Ada dua macam saluran transmisi:

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    15/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    16/38

    2. saluran kabel bawah tanah (undergound cable).Keuntungan :

    Lebih indah tidak ada kabel yang terbentang di depan rumah

    Tidak mudah terganggu oleh cuaca buruk (hujan, petir angindan sebagainya)

    Pencurian kabel lebih sulit

    Kabel bawah tanah relatif lebih murahKerugian:

    Biaya investasi transmisi mahal Bila ada gangguan sulit mencari kerusakannya

    saluran bawah tanah akan cocok digunakan pada :  saluran transmisi tegangan rendah,

     kota-kota besar yang banyak penduduknya

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    17/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    18/38

    Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung /bangunan, berkas rancangan instalasi listrik terdiri dari :

    1. Gambar Situasi

    2. Gambar Instalasi

    3.  Diagram Garis Tunggal

    4. Gambar Rinci

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    19/38

    Adalah gambar posisi gedung / bangunan yang akan dipasanginstalasi listriknya terhadap saluran / jaringan listrik terdekat.

    Data yang perlu ditulis pada gambar situasi ini adalah:

    alamat lengkap, jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik /

    bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudahada jaringan listriknya.

    Bila belum ada jaringan listriknya, perlu digambarkanrencana pemasangan tiang-tiang listrik.

    Gambar Situasi

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    20/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    21/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    22/38

    Denah rumah tipe T-125 lantai dasar  

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    23/38

    Adalah satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikan kebeberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas

    kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang(SSDP) baru ke beban.

    Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB

    utama /cabang / sub cabang juga menginformasikan jenis beban,ukuran dan jenis penghantar, ukuran dan jenis pengaman arusnya,dan sistem pembumian /pertanahannya.

    Diagram Garis Tunggal 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    24/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    25/38

    Gambar rinci meliputi:

    ukuran fisik PHB

    cara pemasangan perlengkapan listrik

    cara pemasangan kabel / penghantar

    cara kerja rangkaian kendali

    dan lain-lain informasi / data yang diperlukan sebagai

    pelengkap

    Gambar rinci

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    26/38

     

    Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan olehpemakai / pelanggan listrik (untuk keperluan rumah tangga, sosial,usaha/bangunan komersial, gedung pemerintah dan instansi),maka perlu dilakukan pengukuran dan pembatasan daya listrik.

    APP merupakan bagian dari pekerjaan dan tanggung jawabpengusaha ketenagalistrikan(PT. PLN), sebagai dasar dalampembuatan rekening listrik.

    Alat Pengukur dan Pembatas (APP) 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    27/38

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    28/38

    1. Pengukuran primer atau juga disebut pengukuran langsung,terdiri dari pengukuran primer satu fasa untuk pelanggan

    dengan daya dibawah 6.600VA pada tegangan 220V / 380V,dan pengukuran primer tiga fasa untuk pelanggan dengandaya diatas 6.600V sampai dengan 33.000VA pada tegangan220V /380V.

    2. Pengukuran sekunder tiga fasa atau disebut juga pengukurantak langsung (menggunakan trafo arus) digunakan padapelanggan dengan daya 53KVA sampai dengan 197KVA.

    Sistem pengukurannya

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    29/38

    Pada sistem tegangan rendah sampai dengan 100A digunakanMCB dan diatas 100A digunakan MCCB; pelebur teganganrendah; NFB yang bisa disetel.

    Pada sistem tegangan menengah biasanya digunakan peleburtegangan menengah atau rele.

    Alat pembatas

    Kwh meter satu fasa analog dan digital 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    30/38

    Kwh meter tiga fasa analog dan digital 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    31/38

    PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panelberbentuk lemari(cubicle), yang dapat dibedakan sebagai :

    Panel Utama / MDP : Main Distribution Panel

    Panel Cabang / SDP : Sub Distribution Panel

    Panel Beban / SSDP : Sub-sub Distribution Panel 

    Panel Hubung Bagi (PHB) 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    32/38

    MCB (Miniatur Circuit Breaker) MCB adalah suatu rangkaianpengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal)untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relayelektromagnetik untuk pengaman hubung singkat

    Peralatan pengaman arus listrik

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    33/38

    MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam prosesoperasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dansebagai alat untuk penghubung

    MCCB (Moulded Case Circuit Breaker )

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    34/38

    ACB ( Air Circuit Breaker ) merupakan jenis circuit breaker dengansarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakanpada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada

    tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yangtimbul akibat proses switching maupun gangguan

    ACB (Air Circuit Breaker) 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    35/38

    Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyaksebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadigangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang

    dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur apiakan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas.

    OCB (Oil Circuit Breaker) 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    36/38

    Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untukmemadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open),sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi,akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuitbreaker adalah recloser . Recloser hampa udara dibuat untukpemutuskan dan menyambung kembali arus bolak-balik padarangkaian secara otomatis.

    VCB (Vacuum Circuit Breaker) 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    37/38

    SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas

    berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat memadamkanbusur api yang baik sekali.

    Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan

    sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busurapi tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalahantara 3.6 KV – 760 KV.

    SF6 CB (Sulfur Hexafluoride CircuitBreaker) 

  • 8/19/2019 Teknik Instalasi Listrik Sesi 3 (2)

    38/38