Teknik Budidaya Kacang Tanah

29
1 PENDAHULUAN acang tanah (Arachis hypogea) adalah salah satu tanaman palawija yang sangat berperan sebagai sumber pendapatan petani. Kacang tanah memiliki peluang pengembangan agroindustri dalam mendukung pembangunan perekonomian daerah yang efisien dan efektif, karena dapat menekan kemiskinan bagi rumah tangga tani dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Pemanfaatan produk kacang tanah adalah sebagai kacang rebus,kacang tore, kacang goreng, bumbu gado- gado dan sate, tempe kacang tanah, sayur kacang dan industri pangan, pakan ternak (bungkil kacang tanah). Di samping sebagai sumber protein bahan pangan, kacang tanah mempunyai andil yang cukup besar setelah kedele, dalam kandungan protein. Dari segi manfaat kacang tanah untuk kesehatan manusia relatif tinggi, namun belum di dukung dengan produksinya. Kacang tanah relatif lebih unggul dibandingkan dengan komoditas palawija lainnya, karena harga jualnya relatif stabil dan tinggi, dapat tumbuh dari elevasi sekitar 0-1300 m dari atas permukaan laut dan mudah K

description

budidaya tanaman

Transcript of Teknik Budidaya Kacang Tanah

  • 1

    PENDAHULUAN

    acang tanah (Arachis hypogea) adalah salah satu

    tanaman palawija yang sangat berperan sebagai

    sumber pendapatan petani. Kacang tanah memiliki

    peluang pengembangan agroindustri dalam mendukung

    pembangunan perekonomian daerah yang efisien dan

    efektif, karena dapat menekan kemiskinan bagi rumah

    tangga tani dan kelompok masyarakat berpendapatan

    rendah.

    Pemanfaatan produk kacang tanah adalah sebagai

    kacang rebus,kacang tore, kacang goreng, bumbu gado-

    gado dan sate, tempe kacang tanah, sayur kacang dan

    industri pangan, pakan ternak (bungkil kacang tanah). Di

    samping sebagai sumber protein bahan pangan, kacang

    tanah mempunyai andil yang cukup besar setelah kedele,

    dalam kandungan protein. Dari segi manfaat kacang tanah

    untuk kesehatan manusia relatif tinggi, namun belum di

    dukung dengan produksinya.

    Kacang tanah relatif lebih unggul dibandingkan

    dengan komoditas palawija lainnya, karena harga jualnya

    relatif stabil dan tinggi, dapat tumbuh dari elevasi sekitar

    0-1300 m dari atas permukaan laut dan mudah

    K

  • 2

    mengusahakannya bila dilakukan sesuai anjuran teknologi

    yang ada.

    Pengembangan usahatani kacang tanah di Sulawesi

    Utara menggunakan pola mono kultur dan pola tumpang sari

    kacang tanah dengan tanaman jagung, kurang

    memperhatikan teknologi yang ada, dan menggunakan

    teknologi asli petani. Hasil penerapan teknologi asli petani

    dari hasil penelitian yang telah dilakukan, produksi kacang

    tanah hanya mencapai 1-2 ton/ha polong kering

    dibandingkan dengan teknologi produksi kacang tanah,

    dapat mencapai hingga 3 ton/ha.

    Tulisan ini didasarkan pada pengalaman

    pendampingan petani dalam kegitan kajian kacang tanah

    untuk dataran tinggi dan dataran rendah di Sulawesi Utara

    tahun 1999-2000.

  • 3

    Klasifikasi Tanaman

    Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, kacang tanah

    dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    Devisi : Spermathophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Rosales Suku : Papilionaceae Marga : Arachis Spesies : Arachis hipogeae L. Nama Asing : Ground nut, pea nut, eart nut Nama Indonesia : Kacang Tanah

    Spesifikasi Tanaman

    Tanaman Kacang Tanah, hidup semusim berumur

    pendek sekitar 3,5 bulan tergantung ketinggian dan cuaca.

    Tanaman kacang tanah berakar tunggang dan membentuk

    akar serabut, batang tidak berkayu, berbulu halus, dan

    membentuk cabang.

    Tinggi batang sekitar 50 cm, ada yang bertipe tegak dan ada

    yang bertipe menjalar.

    Daun kacang tanah adalah daun majemuk bersirip

    genap, terdiri atas empat anak daun yang bentuknya bulat,

    elip atau agak lancip dan berbulu. Bunga kupu-kupu, tajuk

  • 4

    daun berjumlah 5 dan 2 di antaranya bersatu berbentuk

    seperti perahu. Mahkota bunga berwarna kunig kemerahan.

    Buah berbentuk polong berada didalam tanah. Buah berisi

    1-4 biji sesuai varietas, kulit tipis ada yang berwarna putih

    dan ada yang merah serta biji berkeping dua.(Pitoyo. et, al,

    2003)

    Kandungan Kimia

    Menurut Pitoyo S. 2002, bahwa setiap 100 g. Biji

    kacang tanah, mengandung 452 kalori, 25,3 protein, 42,8

    Lemak, 21,1 g hidrat arang, 58 mg Kalcium, 335 mg Fosfor,

    1,3 mg Besi, 0,3 mg vitamin B, 3 mg Vitamin C. Dan 4 g Air.

    Sementara batang dan daun mengandung karbohidrat dan

    klorofil serta Zat lain yang berguna untuk makanan ternak.

    Sementara untuk tanaman Kedelai kandungan zat-zat

    makanan adalah ; Air 13,75%, Protein 41,00%, Lemak

    15,80%, Karbohidrat 14,85%, dan Mineral 5,25%. itu untuk

    kedelai putih. Sementara untuk kedelai hitam, Air 14,05%,

    Protein 40,40%, Lemak 19,30%, Karbohidrat 14,10%, aerta

    Mineral 5.25%. (AndriantoT.T et,al.2004)

  • 5

    Manafaat dan Kegunaan

    Biji tanaman kacang tanah merupakan bahan

    makanan yang sehat karena mengandung protein nabati

    dan lemak yang dibutuhkan manusia, rasanya enak dan

    gurih jika dimakan. Beberapa kegunaan tanaman kacang

    tanah adalah :

    a. Bagi manusia

    Karena biji kacang tanah mengandung zat-zat yang

    berguna dan berisikan senyawa-senyawa tertentu, untuk

    tubuh manusia, terutama kandungan protein, karbohidrat

    dan lemak. Buah kacang tanah banyak digunakan sebagai

    bumbu makanan sperti pecel, rujak gado-gado, kacang

    atom, kacang telur, dan sebagainya. Dan untuk masyarakat

    Minahasa lebih umum dikenal sebagai kacang goreng dan

    kacang Songara.

    b. Bagi Ternak

    Selain sumber makanan bagi manusia, tanaman kacang

    tanah memberikan kontribusi juga untuk usaha ternak kita

    jika kita memelihara ternak. Daun kacang tanah banyak

    mengandung protein dan zat kapur, yang sangat baik untuk

    ternak. Namun dalam aplikasinya pemberian pada ternak

    sapi harus diperhatikan, jangan memberikan terlalu banyak,

  • 6

    atau segar baru di potong, karena dapat menyebabkan sakit

    perut (bload) bagi ternak. Sebaiknya diolah terlebih dahulu,

    dengan cara ditumpuk- tumpuk lalu akan tervermentase dan

    di hamparkan agar menjadi kering dan tidak busuk, inilah

    yang dinamakan hay. Selain daun tanaman kacang tanah

    yang diberikan pada ternak, juga bugkil merupakan bahan

    pakan ternak yang sangat bagus.

    Bahan Baku untuk Minyak Nabati

    Dengan kemajuan teknologi inovasi saat ini, maka

    alternatif minyak goreng dari bahan baku kacang tanah,

    mulai dilirik oleh konsumen. Untuk mendapatkan 40-60 liter

    minyak kacang tanah, dibutuhkan 100 kg kacang tanah,

    dengan teknologi tepat guna.

  • 7

    Budidaya Tanaman

    1. Iklim :

    Faktor iklim, adalah faktor kritis yang memang belum

    dapat dikendalikan oleh manusia. Namun Kacang Tanah

    dapat tumbuh pada temperatur berkisar antara 18-34 0C dan

    Optimum 25-270c. Dengan curah hujan pada masa

    pertumbuhan sekitar 100 mm dan optimum berkisar antara

    400-1100mm. Kelembaban berkisar 80%, tinggi tempat dari

    permukaan laut antara 0-1300 m. (Pajow. et.al, 1999)

    2. Tanah :

    Untuk tanah, kacang tanah menghendaki persyaratan

    sebagai berikut: kedalaman efektif solum tanah > 75 cm,

    konsisten gembur/ lembab, tekstur pasir berlumpur sampai

    liat. pH tanah berkisar antara 4.0-8.5 dan optimum 6.0-8.0.

    Tabel 1. Kebutuhan jenis dan jumlah pupuk (kg/ha) menurut tingkat kelas kesuburan tanah untuk tanaman kacang tanah.

    No Kelas

    Kesuburan Tanah

    Urea (N)

    SP 36 (P)

    KCl (K)

    1 Rendah 75-100 100-125 100

    2 Sedang 50-75 75-100 75-100

    3 Tinggi 25-50 75 100 Sumber : Djaenuddin et.al 1978, dalam Pajow et.al 2001

  • 8

    Informasi lebih lengkap persyaratan penggunaan

    lahan untuk budidaya tanaman kacang tanah, ditampilkan

    dalam Tabel 2.

    Tabel 2. Persyaratan Penggunaan Tanah

    untuk Kacang tanah

    Persyaratan Penggunaan/

    Karakteristik Tanah

    Kesesuaian Lahan

    S1 S2 S3 S4

    Temperatur rerata (0C) 25-27

    20-28 27-30

    19-20 30-34

    < 18 > 34

    Ketersediaan Air (wa)

    Curah hujan (mm) pada masa pertumbuhan

    Kelembaban (%)

    400-1100 50-80

    1100-1600 300-400 > 80; < 50

    1600-1900 200-300

    >1900 < 200

    Ketersediaan Oksigen (DO)

    Drainase

    Baik-agak terhambat

    Agak Cepat

    Terhambat

    Sangat terhambat cepat

    Media Perakaran

    Tekstur

    Bahan Kasar (%)

    Kedalaman Tanah Gambut (cm)

    Ketebalan (cm)

    Dengan sisipan

    a

    < 15

    > 75

    < 60

    < 140

    ah

    15-35

    50-75

    60-140

    140-200

    h,ah

    35-55

    25-50

    140-200

    200-400

    h

    > 55

    < 25

    > 200

    > 400

  • 9

    (pengkayaan)

    kematangan

    saprik

    Saprik hemik

    Hemik,fibri

    k

    fibrik

    Retensi hara (nr)

    KTK kiat (e ml)

    Kejenuhan Basah (%)

    P, H2O

    C-organik

    > 16

    < 35

    6,0-7,0

    >12

    16

    35

    5,0-6.0 6,8-1,2

    < 5,0 < 8,0

    Toksisitas (xn)

    Salinitas

    < 4

    10-15

    15-20

    > 20

    Sodasitas (xn)

    Alkalinitas/ESP (%)

    < 10

    10-15

    15-20

    > 20

    Bahaya Erosi (eh)

    Lereng (%)

    Bahaya Erosi

    < 8 ar

    8-15 r-sd

    15-30

    b

    > 30 sb

    Bahaya Banjir (FH)

    Genangan

    FO

    -

    -

    F1

    Penyiapan Lahan (LP)

    Batuan di permukaan (%)

    Singkapan batuan (%)

    < 5 < 5

    5-15 5-15

    15-40 15-25

    > 40 > 15

    Sumber : Djaenuddin et.al 1978, dalam Pajow et.al 2001

  • 10

    Teknik Budidaya Tanaman

    Berdasarkan pengalaman selama melakukan

    pendampingan kegiatan kajian Sistem Usahatani Kacang

    Tanah dataran rendah dan pada dataran tinggi di Sulawesi

    Utara, maka teknik budidaya yang dilakukan untuk dataran

    tinggi dan dataran rendah, relatif sama.

    Waktu panen tanaman kacang tanah untuk dataran

    rendah lebih cepat 7 hari dari pada dataran tinggi. Hal ini

    sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim cuaca dan cultivar

    kacang yang digunakan.

    Teknik budidaya untuk tanaman Kacang Tanah

    adalah sebagai berikut :

    1. Persiapan

    Dalam persiapan tanam untuk usahatani kacang

    tanah, meliputi :

    Pengolahan Lahan

    Persiapan lahan untuk usahatani kacang tanah, meliputi :

    pengolahan tanah dan pembedengan.

    Bajak tanah

    Pembajakan tanah bertujuan untuk mengemburkan

    tanah dan membuat agar tercipta aerase baik dalam

  • 11

    222 ttteeekkknnn iiikkk ooo lllaaahhh tttaaannnaaahhh bbbaaa jjjaaakkk sssaaapppiii dddaaannn tttrrraaakkktttooorrr,,, ooo llleeehhh 222 jjjeeennndddeeerrr wwwaaannn iii tttaaa

    tanah. Jika tidak digemburkan dengan baik, akan

    menghambat sirkulasi udara dalam tanah dan

    mengurangi partikel-partikel seperti unsur N. Disamping

    itu bakal kuncup buah (ginofora) kesulitan untuk

    menembus lapisan tanah, sehingga polong tidak

    membesar dengan baik.

    Pengolahan tanah yang meliputi kegiatan pembajakan

    lahan sedalam 20-25 cm.. Kemudian dibiarkan selama

    7 hari, kemudian dilakukan bajak kedua. Setelah di

    bajak, digemburkan dengan menggunakan garuh. Bila

    masih ada gumpalan tanah yang tidak gembur,

    digemburkan dengan menggunakan cangkul.

    Pembedengan

    Ada 2 cara penyiapan lahan untuk menanam kacang

    yang dilakukan petani. Dengan membuat bedengan

    dan tidak membuat bedeng (hanya dilarikan seperti

    menanam jagung ). Model tanpa membuat bedeng,

  • 12

    biasanya kacang ditumpang sarikan dengan jagung

    dengan jarak 100 x 100 cm. Kalau membuat bedeng,

    maka ukuran lebar bedeng 100 cm dan tinggi 60cm,

    sementara panjang bedeng disesuai keadaan lahan.

    Setelah persiapan ini dirampungkan, dilanjutkan

    dengan persiapan penanaman.

    2. Benih

    Sebelum melakukan penanaman, polong kacang tanah

    yang akan dijadikan benih, diseleksi. Seleksi polong

    dilakukan karena rata-rata petani mengambil benih dari

    panen sendiri, yang pada waktu memipil mengambil semua

    buah kacang dalam satu tandan. Melakukan seleksi polong,

    dimaksudkan agar dapat memisahkan calon benih dari

    polong yang tidak baik. Selain itu penyediaan benih ini

    adalah untuk memperoleh bibit tanaman kacang tanah yang

    memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik dan berproduksi

    tinggi, dan tahan hama dan penyakit.

    Seleksi diji setelah pemipilan dimaksudkan untuk

    memisahkan diji yang kecil dari yang besar, diji yang rusak

    dengan yang baik. Diusahakan benih yang homogen (sama)

    ditanaman dalam hamparan yang sama. Persyaratan polong

    yang dapat dipilih sebagai calon bibit adalah : 1). Polong tua

  • 13

    betul, 2). Kulit buah setelah kering keras tidak muda

    terkupas, 3). Urat-urat polong sangat nyata, bila ditekan

    akan mudah pecah, 4). Setelah dikupas kulit ari diji

    mengkilat berwarna merah atau putih, 5). Polong bagian

    dalam, kelihatan alurnya bintik-bintik kehitaman atau agak

    coklat, 6). Diusahakan calon benih harus diatas 3 diji per

    polong.

    3. Penanaman

    Sebelum benih

    ditanam, ada

    perlakuan dengan

    perendaman

    dengan insektisida

    untuk menekan

    serangan hama

    saat pertumbuhan awal tanaman, juga mencegah hama

    semut dan burung yang suka mengambil benih yang baru

    ditanam. Benih disiapkan, disortir (dipilih yang baik dan

    kelompokan berdasarkan besar benih), maka perlu

    direndam dengan insekta yang berfungsi mencegah

    serangan hama saat tanam. Ini dilakukan pada waktu malam

    hari sebelum menanam pada besoknya. dari pengalaman

  • 14

    mendampingi petani dilapangan, dianjurkan untuk

    mencampur dengan abu, atau sisa pembakaran sekam padi

    sebelum benih ditanam, karena dapat menekan serangan

    semut yang mengerat lembaga benih.

    Jarak tanam yang dianjurkan dalam penanaman kacang

    tanah, 40 x 10 cm dengan 1 benih pada setiap lobang atau

    40 x 20 cm dengan 2 tanaman setiap lobang. Jadi

    kebutuhan benih untuk 1 ha, 60 kg. (sekitar 120 -130 kg

    polong) atau populasi tanaman 250.000 pohon per ha.

    Setiap lobang tanam 1-2 benih, kemudian ditutup dengan

    tanah.

    Kebiasaan petani untuk menanam, menutup benih tadi

    dengan kaki yan secara otomatis akan terinjakkan benihnya.

    Tapi dalam teknik yang dianjurkan tidak menutup dengan

    kaki, tapi dengan sebilah bambu yang telah dirancang agar

    saat ditarik tanah tertutup, karena dengan menutup

    menggunakan kaki, benih akan tertekan dan akan lambat

    bertumbuh (foto menanam). Lebih fatal lagi jika saat

    menanam cuaca sedikit ada hujan, jika menutup dengan

    kaki, pasti akan tertekan benih yang ditanam.

  • 15

    4. Pemupukan

    Di lokasi kajian, ada petani yang tidak melakukan

    pemupukan dan penyiangan kedua. Untuk mendapatkan

    hasil yang baik petani cukup melakukan pengolahan lahan

    dan melakukan seleksi benih dengan baik. Karena kacang

    tanah memiliki kemampuan mengisap unsur hara dari dalam

    tanah dan mengikat pupuk dari udara dengan baik.

    Bila dengan pemupukan, baik pupuk alami atau buatan,

    harus benar mengikuti anjuran yang telah ditetapkan

    berdasarkan rekomendasi pemupukan setempat (Tabel 1.).

    Pupuk

    Benih/ Tan. Baru

    Jarak pupuk & Tan. Baru

    Gbr. Grafir Bedeng dan teknik tanam dan memupuk

  • 16

    Pemupukan bertujuan untuk menyuburkan tanah dan

    meningkatkan produksi. Pemberian pupuk harus tepat

    sesuai kebutuhan tanaman. Pemupukan dilakukan 2 kali,

    pemupukan dasar dan umur 14 hari atau 2 minggu setelah

    tanam (sesuaikan keadaan tanaman), sesuai rekomendasi

    yang ada, pupuk yang akan digunakan dicampur sesuai

    dosis yang telah dikemukakan diatas (sesuai tingkat

    kesuburan tanah), kemudian dibenamkan 3-5 cm dari lobang

    tanam.

    5. Penyiangan dan Pembumbunan

    Penyiangan dilakukan pada 14 belas hari setelah tanam

    (2 Minggu). Penyiangan bertujuan untuk mengeluarkan

    tanaman penggangu yang bertumbuh disekitar tanaman

    pokok. Selain itu, untuk tanaman kacang tanah, dilakukan

    penyiangan untuk menciptakan suasana segar bagi tanah

    (aerase baik), dimana

    secara alami udara

    akan masuk kedalam

    tanah dan akan

    mengaktifkan organik

    tanah untuk proses

    penyediaan hara bagi

  • 17

    tanaman baru.

    Penyiangan dilakukan dengan cangkul yang telah

    direkayasa sedemikian rupa, agar dapat masuk keluar di

    sekitar tanaman dengan jarak tanam 40x10 cm ; 40x20 cm.

    (karena tidak ada cangkul yang ada dipasaran dengan

    ukuran demikian). Ini dilakukan secara hati-hati agar tidak

    mengganggu perakaran yang sedang bertumbuh. Bila sulit

    dengan cangkul, maka rumput yang sangat mepet dengan

    tanaman baru supaya dicabut saja secara hati-hati. Hal ini

    dilakukan mengingat umur tanaman relatif masih muda dan

    sangat peka (muda tercabut).

    Gulma (tanaman pengganggu) yang dikeluarkan tidak

    dilepaskan saja pada saluran, tapi dibenamkan di saluran,

    agar tidak menjadi media berkembang bagi hama tanaman

    kacang tanah. Selain mengeluarkan tanaman pengganggu,

    saat menyiang juga melakukan pembumbunan tanaman,

    supaya ginovora yang tumbuh dari cabang lebih dekat

    dengan tanah. Ini dilakukan karena pada penyiangan ke dua

    umur 30 hari relatif tidak dilakukan seperti penyiangan

    pertama, karena resiko mengganggu proses keluarnya

    ginovora (calon buah).

  • 18

    Dalam budidaya kacang tanah, dari pengalaman

    pengawalan kajian kacang tanah di Kawangkoan (Desa

    Tondegesan dan Kanonang), yang dilakukan penyiangan

    kedua seperti cara penyiangan pertama, buah relatif kecil-

    kecil dan yang melakukan penyiangan ke dua namun hanya

    mencabut gulma-gulma besar seperti bangsa teki-tekian,

    hasil relatif banyak dan besar.

    6. Panen

    Untuk tanaman kacang tanah, panen dilakukan setelah

    umur 110-120 hari setelah penanaman (tergantung varietas

    dan kebutuhan kacang, karena kalau untuk kacang toreh,

    panen 90-95 hari). Panen bertujuan mengambil buah yang

    ada didalam tanah. Ciri fisik tanaman kacang yang sudah

    siap panen adalah, a). Batang mulai mengeras, b). Daun

    mulai menguning dan sebagian mulai gugur, c). Polong jika

    diambil contohnya, sudah terisi penuh dan keras, d). Warna

    polong sudah coklat kehitam-hitaman.

    Diusahakan agar pemungutan hasil harus tepat waktu,

    tidak terlambat atau terlalu awal. Untuk itu sangat penting

    melakukan pengujian 1 atau 2 rumpun tanaman, untuk

    dilakukan pemeriksaan. Polong diambil kemudian di kupas.

    Polong yang sudah tua, biasanya sudah keras dan berwarna

  • 19

    kecoklatan, karena telah berisi penuh. Sementara yang

    masih muda, biasanya tidak keras dan berwarna putih.

    Kalau sudah tua, dan sesuai dengan permintaan pasar,

    maka panen sudah dapat dilakukan.

    Keterlambatan melakukan panen, akan berakibat

    kerugian bagi petani. Karena akan menurunkan qualitas

    mutu tanaman kacang, kesulitan dalam melakukan panen,

    buah akan bertumbuh dalam tanah. Selain itu buah akan

    banyak mengandung air, kacang cepat membusuk, tidak

    baik sebagai bibit dan kadar minyak kacang akan rendah

    Teknik pengambilan buah kacang tanah, biasanya

    dengan melakukan pencabutan langsung, atau dengan

    bantuan alat beruipa cangkul.setelah pencabutan dilanjutkan

    dengan pemipilan, yaitu memisahkan biji dari tanaman.

    Kemudian dikumpulkan dalam wadah dan siap untuk

    diangkut ke rumah. Jangan mengangkut tanaman dan

    melakukan pemipilan dirumah, karena sisa tanaman yang

    masih mengandung bahan organik, akan terangkut

    kerumah.

  • 20

    Hama Bekicot (Lempar)

    Dan hamparan terserang

    Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT)

    a) Hama Secara umum, hama-hama utama pada kacang tanah

    antara lain wereng kacang tanah (Empoasca fasialin),

    penggerek daun (Stomopteryx subscevivella), ulat jengkal (

    Plusia chalcites ), dan ulat gerayak (Prodenia litura).(Badan

    Litbang Pertanian, 2004). Selain itu, bekicot (hama lempar),

    tikus, sapi, layu.

    Hama bekicot

    umumnya mengerek

    daun hingga daun

    habis. Waktu

    menyerang hama ini

    adalah menjelang

    sore hingga malam

    hari. Media yang paling disukai untuk bersembunyi adalah

    bongkahan tanah yang tidak hancur, tumpukan rumput,

    benda apa saja yang menumpuk di kebun seperti pelepah

    kelapa, bambu dijadikan sarang untuk bersembunyi disiang

    hari. Cara pengendalian yang paling tepat adalah melakukan

    sanitasi kebun, membuat umpan jebakan di saluran bedeng,

    kemudian kumpulkan untuk dimusnahkan. Pengalaman

  • 21

    untuk mengendalikan hama bekicot, tidak mempan dengan

    pestisida, tapi mempan dengan memberikan daun pepaya di

    saluran bedengan pada sore hari, besok paginya diamati

    pasti hamanya berkumpul disitu, kumpulkan dan

    musnahkan. Atau dengan pancingan menggunakan belahan

    bambu yang diletakkan disaluran hama yang berkumpul

    dibalik bambu, dikumpulkan untuk musnahkan.

    Tujuan pengendalian hama terpadu dalam usahatani

    kacang tanah adalah, managemen pengendalian sejak dari

    persiapan benih, persiapan lahan, pembuatan bedeng,

    teknik tanam, teknik menyiang, sampai penyimpanan hasil

    dan lingkungan sekitar hamparan penanaman diatur.

    Diusahakan faktor-faktor tadi menunjang dan kondusif

    saat usahatani kacang tanah. Jadi lingkungan sekitar

    berhubungan dengan keserempakan menanam agar

    menekan perkembangan tikus. Hamparan jika situasi

    lembah dan peluang tergenang, harus membuat bedeng,

    jangan hamparan tanpa bedeng, berakibat tergenag bila

    banyak hujan dan rentan dengan serangan penyakit Layu.

    Benih harus benar-benar terseleksi dan benih umur panen

    benih. Lingkungan sekitar saat melakukan penyiangan harus

    bersih, agar tidak jadi sarang hama tikus. Faktor-faktor ini

  • 22

    harus diperhatikan dalam keterpaduan pengendalian hama

    dan penyakit.

    Hal yang paling penting adalah kebersamaan petani

    sekitar dan tekat untuk mengendalikan hama dengan

    menekan penggunaan bahan-bahan berbahaya (pestisida,

    insektisida) yang saat ini mulai ditolak oleh masyarakat

    organik.

    a) Penyakit

    Penyakit utama kacang tanah : layu bakteri

    (Pseudomonas solanacearum), bercak daun

    (Cercosporidium personatum dan Cercospora

    arachidichola), dan karat (Puccinia arachidis). Pengendalian

    dilakukan dengan menggunakan cultivar yang tahan, atau

    menggunakan fungisida Benlate. Dithane M-45, Baycor,

    Delsene MX 200, atau Daconil. Ini dilakukan jika sangat

    mendesak, dan harus berkoordinasi dengan petugas

    lapangan dan instansi terkait.

  • 23

    Analisa Keuntungan Usahatani Kacang Tanah Manajemen teknologi tradisional, hasil petani hanya

    berkisar 0,5-1,5 ton/ ha. Polong kering atau rata-rata 0,741

    ton/ha. Dengan perubahan teknologi dari teknologi

    tradisional, menjadi teknologi komersil, atau menggunakan

    teknologi inovasi yang dianjurkan, maka produksi dapat

    ditingkatkan rata-rata 2,757 ton/ha. Hasil analisa selanjutnya

    seperti tersaji dalam Tabel 3

  • 24

    Tabel 3. Analisa keuntungan usahatani kacang tanah

    Komponen teknologi

    Teknologi Petani Teknologi Maju

    Fisik Nilai (Rp.) Fisik Nilai (Rp) Sarana Produksi

    a) Benih 80 kg 600.000 60 600.000

    b) Pupuk - - - -

    N - - 25 37.500

    P - - 100 250.000

    K - - 50 175.000

    c) Insektisida 1,51 135.000 0,5 75.000

    Sub Total - 735.000 - 1.137.500

    Tenaga Kerja - - - -

    a) Olah Tanah 26 HOK 520.000 26 OH 520.000

    b) Penanaman 12 HOK 420.000 12 420.000

    c) Pemupukan - 16 560.000

    d) Penyiangan 10 HOK 350.000 15 525.000

    e) Panen 15 HOK 525.000 20 700.000

    Sub Total - 1.815.000 - 2.725.000

    Biaya Modal (14%)

    - 2.550.000 - 3.862.500

    Total biaya - - - -

    Hasil Ton/ha 0,75 - 1,75 -

    Harga Satuan (Rp/kg)

    - 6000 - 6000

    Nilai Produksi - 4.500.000 - 10. 500.000

    Keuntungan Bersih

    - 1.950.000 - 6.637.500

    R/C - 1,76 - 2,72

    Biaya per unit (Rp/Kg)

    - 3.400 - 2.207

    Nilai tambah pendapatan teknologi inovasi

    - - - 4.687.500

    MBCR - - - 4,57

    Sumber : Pajow,et.al. 2000.

  • 25

    Daftar Rujukan AndriantoT.T., Indarto,S. 2004. Budidaya dan Analisa

    Usahatani Kedelai Kacang Hijau Kacang Panjang, Penerbit Obsolut, Yogyakarta

    Badan Litbang Pertania, 2004. Teknologi Budidaya Kacang-

    kacangan dan Umbi-umbian Kanisius, 1999. Kacang Tanah Pajow S.K,. Turang A.C., Sondakh,L.W., Laporan Penelitian 1999 Pajow,S.K.,Tamburian, Y., Turang, A.C., dan

    Kindangen,Y.G. 2001. Paket Teknologi Usahatani Kacang Tanah Pada Lahan Kering Dataran Tinggi di Sulawesi Utara, Prosiding Aplikasi Teknologi Pertanian BPTP Sulut. hal 63-73.

    Pitoyo,S dan Zumiati,2002. Tanaman Bumbu dan Pewarna

    Nabati, Penerbit Aneka Ilmu Semarang.

  • 26

    Kata Pengantar

    anaman Kacang Tanah (Arachis hypogea) adalah komoditas yang unggul di Sulawesi Utara, mengingat komoditas ini cukup terkenal di daerah

    ini. Dan sumber pendapatan utama petani dan pengusaha kacang toreh.

    Ketersediaan produk ini masih sangat terbatas, baik dari petani yang mengusahakan, maupun produksinya. Sementara kebutuhan akan bahan baku tanaman ini sangat tinggi. Hal ini terlihat disentra pengolahan kacang toreh dan kacang goyang relative kekurangan bahan baku. Prospek ini perlu dicermati sebagai lapangan usaha yang dapat menekan pengangguran dan meningkatkan produktivitas petani.

    Balai Pengkajian Teknologi Pertnaian Sulawesi Utara, dalam tugasnya melakukan kajian dan pengembangan teknologi, telah melakukan kajian kacang tanah di daerah lahan kering dataran tinggi dan dataran rendah di Sulawesi Utara.

    Agar hasil kajian ini dapat digunakan petani, maka disusunlah brosur ini untuk bahan acuan petani dan petugas lapangan dalam teknik budidaya tanaman kacang tanah. Tulisan ini adalah pengalaman langsung lapangan, saat melakukan pendampingan kajian kacang tanah tahun 1991-2000 dan dari beberapa buku referensi yang ada.

    Diharapkan brosur ini dapat bermanfaat

    Manado, 2006 Kepala Balai

    Dr. Ir. Luice A. Taulu

    T

  • 27

    Daftar Isi

    Kata Pengantar i Daftar Isi ii Pendahuluan 1 Klasifikasi Tanaman 3 Spesifikasi Tanaman 3 Kandungan Kimia 4 Manafaat dan Kegunaan 5

    a. Bagi manusia 5

    b. Bagi Ternak 5

    Bahan Baku untuk Minyak Nabati 6 Budidaya Tanaman 7 a. Iklim 7 b. Tanah 7 Teknik Budidaya Tanaman 10

    1. Persiapan 10 Pengolahan Lahan 10

    Bajak Lahan 10

    Pembedengan 11

    2. Benih 12 3. Penanaman 13 4. Pemupukan 15 5. Penyiangan dan Pembumbunan 16 6. Panen 18

    Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT)

    20

    a). Hama 20 b). Penyakit 22

    Analisa Keuntungan Usahatani Kacang Tanah 23 Daftar Pustaka 25

  • 28

    T e k n i k

    Budidaya Kacang Tanah

    Oleh;

    Stenly K. Pajow

    Arnold C. Turang

    Jeaneke Wowiling

    Departemen Pertanian

    Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian

    BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN Sulawesi Utara

    2006

  • 29