TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

53
TB PARU BTA (-)KASUS BARU DENGAN HEMOPTISIS Disusun oleh : dr.Lilik nurwahida RSUD ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK Pembimbing : Dr. Agung, Sp.P

description

kasus mengenai hemaptoe pada pasien penderita TB paru

Transcript of TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Page 1: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

TB PARU BTA (-)KASUS BARU DENGAN HEMOPTISIS

Disusun oleh : dr.Lilik nurwahida

RSUD ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK

Pembimbing :

Dr. Agung, Sp.P

Page 2: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Identitas Pasien

No. Rekam Medik : 001135263 Nama : Tn. M Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 52 tahun Agama : Islam Alamat : Bedahan sawangan

Depok Pendidikan terakhir : Tamat SD Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Kuli Bangunan Suku : Betawi Bangsa : Indonesia

Page 3: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Anamnesis

Keluhan utama :

Batuk darah sejak 2 minggu SMRS

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan batuk darah sejak 2 minggu SMRS. Darah dikeluarkan dengan cara dibatukkan, berwarna merah kehitaman, kental, jumlahnya ± 250 cc dan tidak disertai buih. Darah disertai dahak berwarna putih, kental dan tidak berbau. Batuk dirasakan terus menerus dan kadang-kadang hilang timbul.

27/3/12

Page 4: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pasien juga mengeluh sesak napas. Sesak dirasakan hilang timbul terutama saat aktivitas dan menghilang saat istirahat. Sesak tidak disertai bunyi ngik-ngik. Selain itu, pasien mengeluhkan adanya nyeri dada saat batuk di kedua dada.

Demam (+) hilang timbul, keringat di malam hari (+), nafsu makan menurun (+), berat badan menurun (+), mual (-), muntah (-), riwayat trauma dada (-). Sakit kepala dan tengkuk dirasakan pasien saat batuk. Sekitar 1 tahun yang lalu, pasien didiagnosis TB paru dan diberikan obat OAT oleh Puskesmas selama 6 bulan. Pasien dinyatakan sembuh.

Page 5: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah mengalami batuk berdarah seperti ini 1 tahun yang lalu. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, asma, hipertensi, dan penyakit jantung.

Riwayat penyakit keluarga :Di keluarga pasien tidak ada yang menderita asma, TB , Hipertensi, diabetes melitus dan keganasan.

Riwayat sosial :Pasien merokok selama 30 tahun ± 1,5 bungkus perhari tapi sudah 1,5 tahun ini pasien berhenti merokok.

Page 6: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalisKeadaan umum: Tampak Sakit sedangKesadaran : Compos mentisTanda vitalTekanan darah : 130/80 mmHgFrekuensi nadi : 84 x / menitFrekuensi napas: 20 x / menitSuhu : 36,5º CTinggi badan : 165 cmBerat Badan : 50 kgBMI : 17,2 kg/m2

Kepala : Normochepali, rambut tersebar merata, tidak mudah dicabut.

Mata : Konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-

Hidung : Deformitas (-)

Leher : JVP 5-2 cmH2O , KGB tidak teraba membesar.

Page 7: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Paru depan Paru belakang

Inspeksi Simetris saat statis dan dinamis

Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi Vocal fremitus kiri dan kanan simetris

Vocal fremitus kiri dan kanan simetris

Perkusi sonor di kedua lapang paru

sonor di kedua lapang paru

Auskultasi suara napas vesikuler +/+, rhonki +/+, wheezing -/-

suara napas vesikuler+/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Page 8: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V 1 jari medial midclavicula line sinistra

Perkusi : Batas pinggang jantung :

ICS III Parasternal sinistra Batas jantung kanan: : ICS

IV parasternal dextra Batas jantung-kiri : ICS V 1

jari medial mid clavicula line sinistra

Auskultasi : BJ S1 & S2 regular, murmur (-), gallop (-)

• Abdomen

Inspeksi: Tampak datar, supel

Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)

Perkusi: Timpani, shifting dullness (-)

Auskultasi: Bising usus (+) N

• EkstremitasAtas: akral hangat +/+,

clubbing finger -/-, edema -/-

Bawah: akral hangat +/+, clubbing finger -/-, edema -/-

Page 9: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pemeriksaanc 22-3-2012 Nilai normal

Hematologi

Hb (gr/dL) 13,4 g/dl 13,2 – 17,3

Ht (%) 42% 33 – 45

Leukosit (ribu/uL) 10.6 5.0 – 10.000

Trombosit (ribu/uL) 400 150 - 450.000

Eritrosit (juta/uL) 4,71 4,4 – 5,9

VER 87,8 80 – 100

HER 28,5 26 – 34

KHER 31.8 32 – 36

RDW 13.9 11.5-24.5

Fungsi Hati

SGOT (U/l) 30 0 – 34

SGPT (U/l) 29 0 – 40

Fungsi Ginjal

Ureum darah (mg/dL) 30 20 – 40

Creatinin (mg/dL) 0.7 0,6 – 1,4

Page 10: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pemeriksaan 22-3-2012 Nilai normal

GDS (mg/dL) 115 70 – 140

Analisi Gas darah

pH 7,395 7.37-7.44

pCO2 31,6 35-45

pO2 136,9 83-108

HCO3 18,3 21-28

O2 saturasi 98,8 95-99.1

BE - 4,8 -2.5-2.5

Total CO2 19,9 19-24

Elektrolit darah

Natrium 140 135-147

Kalium 4.6 3.10-5.10

Klorida 97 95-108

Page 11: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pmeriksaan Sputum Hasil

Sewaktu

Pagi +2

Sewaktu +1

Pemeriksaan 22-3-2012 Nilai normal

Hemostasis

APTT (detik) 37,9 27,4-39,3

Kontrol APTT (detik) 34,5 -

PT (detik) 34,1 11,3-14,7

Kontrol PT (detik) 13,4 -

INR 1,07 -

Kesan : leukositosis, asidosis metabolik terompensasi

Page 12: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Interpetasi : foto tidak simetrisJaringan lunak dan tulang baikTidak terdapat destruksi ataupun fraktur tulang costaeTrakea tertarik ke paru kiriSudut costophrenicus kanan kiri lancip Tampak gambaran fibroinfiltrate di lapang atas paru kiriAorta sulit dinilai, Corakan bronkovaskuler meningkat, CTR < 50% Kesan: Jantung normal

Paru: TB paru, atelektasis

Pemeriksaan rontgent thorax Postero Anterior tanggal 22 Maret 2012 pukul 22.51

Pemeriksaan radiologi

Page 13: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Resume

Pria, 52 tahun datang dengan keluhan batuk darah 2 minggu yang lalu. Darah disertai dahak. Batuk yang diderita pasien terus menerus dan kadang hilang timbul. Terdapat nyeri dada pada saat batuk. Terdapat riwayat penyakit TB 1 tahun yang lalu. Tidak ada riwayat trauma pada dada. Demam (+) hilang timbul, keringat di malam hari (+), nafsu makan menurun (+), berat badan menurun (+).

Page 14: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Dari hasil pemeriksaan status lokalis paru didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran komposmentis. Tekanan darah 130/80mmHg, frekuensi nadi 96x/menit, frekuensi nafas 20x/menit dan suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik dada didapatkan pergerakan dada simetris, vokal fremitus simetris, perkusi sonor pada kedua lapang paru, dan bunyi nafas vesikuler kedua lapang paru serta terdapat rhonki namun tidak terdapat wheezing.

Pada pemeriksaan foto rontgen didapatkan gambaran fibroinfiltrat pada lapang paru atas yang menarik trakea dan jantung ke kiri. Sudut costophrenicus kanan kiri lancip. Corakan bronkovaskuler meningkat, CTR < 50%

Page 15: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Diagnosis klinis

Diagnosis KerjaTB paru BTA (+) Kasus Kambuh

Diagnosis BandingTumor paruAbses paruBronkiektasisPneumonia

Pemeriksaan Anjuran•BTA kultur uji resistensi• Kultur Mo •Bronkoskopi•Darah rutin lengkap•CT Scan

Page 16: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Penatalaksanaan

Non medikamentosa -Pimpin batuk - Berhenti merokok, -Memperbaiki status gizi -Edukasi pendekatan keluarga penularan TB & skrining keluarga

pasien -Bed rest

Medikamentosa IVFD RL /24 jam. 4 FDC 3 tablet/hr Levofloxacin drip 500 mg Abroxol syr 3x30mg Vit K 3x10mg IV Asam Traneksamat 3x250mg IV Ranitidin 2x50 mg IV

Prognosis Ad vitam : Dubia ad

bonam Ad fungtionam : Dubia ad

bonam Ad sanationam : Dubia ad

bonam

Page 17: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Analisis obat4 KDT

Kasus Kambuhkategori 2 BB pasien= 50kg

Berat Badan

Tahap Intensiftiap hari

RHZE (150/75/400/275) + S

Tahap Lanjutan3 kali seminggu

RH (150/50) + E (400)

Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu

30 - 37 kg 2 tablet 4KDT + 500 mg Streptomycin Inj.

2 tablet 2KDT 2 tablet 2KDT+ 2 tab Ethambutol

38 - 54 kg 3 tablet 4KDT+ 750 mg Streptomycin Inj.

3 tablet 2KDT 3 tablet 2KDT+ 3 tab Ethambutol

55 - 70 kg 4 tablet 4KDT+ 1000 mg Streptomycin Inj.

4 tablet 2KDT 4 tablet 2KDT+ 4 tab Ethambutol

≥ 71 kg 5 tablet 4KDT+ 1000 mg Streptomycin Inj.

5 tablet 2KDT 5 tablet 2KDT+ 5 tab Ethambutol

Page 18: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Analisis obat

Ambroxol: Mukolitikmengencerkan sekret saluran napas dengan cara memecah benang-benag mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum

Vit K:meningkatkan biosintesis faktor pembekuan

asam traneksamat : menghambat plasmin Ranitidin : menghambat reseptor H2 secara

selektif dan reversibelmengurangi sekresi asam lambung

Page 19: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

S: batuk berdarah

sbnyk 200cc

O CM/TSS

TD 120/80 mmHgHR 84x/mntRR 20x/mnt

T 37 º C• Mata: konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/-• Leher: KGB tdk membesar, JVP 5-2 cmH2O• Cor: BJ I II reguler, murmur (-), gallops(-)• Pulmo: I: simetris, statis&dinamis

P: vocal fremitus simetrisP: sonor pada semua lapang paruA: suara napas vesikuler

+/+,rhonki +/+ basah halus wheezing -/-• Abdomen: supel, NT (-), Bu (+) normal, hati limpa tdk teraba besar• ekstremitas: akral hangat, edema -/-, CRT < 2 dtk

A : susp. TB

paru kasus kambuh dengan hemoptisis

P:Levofloxacin

drip 500 mg Abroxol syr

3x30mg Vit K 3x10mg IV Asam

Traneksamat 3x250mg IV

Ranitidin 2x50 mg IV

26/3/12

Page 20: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

S: batuk disertai serat-serat darah

O CM/TSS

TD 110/80 mmHgHR 80x/mntRR 16x/mnt

T 37 º C• Mata: konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/-• Leher: KGB tdk membesar, JVP 5-2 cmH2O• Cor: BJ I II reguler, murmur (-), gallops(-)• Pulmo: I: simetris, statis&dinamis

P: vocal fremitus simetrisP: sonor pada semua lapang paruA: suara napas vesikuler +/+

rhonki -/- wheezing -/-• Abdomen: supel, NT (-), Bu (+) normal, hati limpa tdk teraba besar• ekstremitas: akral hangat, edema -/-, CRT < 2 dtk

A : susp. TB

paru kasus kambuh dengan hemoptoe

P:Levofloxacin

drip 500 mg Abroxol syr

3x30mg Vit K 3x10mg IV Asam

Traneksamat 3x250mg IV

Ranitidin 2x50 mg IV

27/3/1207.00

Hasil BTA : +

Page 21: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

S: batuk disertai serat-serat darah

O CM/TSS

TD 110/80 mmHgHR 84x/mntRR 16x/mnt

T 37 º C• Mata: konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/-• Leher: KGB tdk membesar, JVP 5-2 cmH2O• Cor: BJ I II reguler, murmur (-), gallops(-)• Pulmo: I: simetris, statis&dinamis

P: vocal fremitus simetrisP: sonor pada semua lapang paruA: suara napas vesikuler +/+,

rhonki -/- basah halus wheezing -/-• Abdomen: supel, NT (-), Bu (+) normal, hati limpa tdk teraba besar• ekstremitas: akral hangat, edema -/-, CRT < 2 dtk

A : TB paru BTA

(-) kasus kambuh dengan hemoptisis

Susp MDR TB

P:4 FDC 3 tablet/hr

Levofloxacin drip 500 mg

Abroxol syr 3x30mg

Vit K 3x10mg IV Asam Traneksamat

3x250mg IV Ranitidin 2x50 mg

IV

28/3/12

Page 22: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

S: batuk disertai serat-serat darah

O CM/TSS

TD 110/70 mmHgHR 96x/mntRR 16x/mnt

T 37 º C• Mata: konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-• Leher: KGB tdk membesar, JVP 5-2 cmH2O• Cor: BJ I II reguler, murmur (-), gallops(-)• Pulmo: I: simetris, statis&dinamis

P: vocal fremitus simetrisP: sonor pada semua lapang paruA: suara napas vesikuler melemah

di hemithorax sinistra, rhonki -/- basah halus wheezing -/-• Abdomen: supel, NT (-), Bu (+) normal, hati limpa tdk teraba besar• ekstremitas: akral hangat, edema -/-, CRT < 2 dtk

A : TB paru BTA

(-) kasus kambuh dengan hemoptisis

Susp MDR TBP:4 FDC 3

tablet/hrLevofloxacin drip

500 mg Abroxol syr

3x30mg Vit K 3x10mg IV Asam

Traneksamat 3x250mg IV

Ranitidin 2x50 mg IV

29/3/12

Page 23: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

PEMBAHASAN

Page 24: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe
Page 25: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Hemoptisis

DefinisiHemoptisis adalah ekspektorasi darah atau dahak yangberdarah, berasal dari saluran nafas di bawah pita suara

Etiologi TB , Bronkiektasis, Abses paru, Pneumonia, Bronkitis, Neoplasma, trauma dada, mitral stenosis, ) trombo emboli paru ± infark paru  

Page 26: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Patogenesis

1. Radang mukosa. Pada trakeobronkitis akut atau kronis, mukosa yang kaya pembuluh darah menjadi rapuh, sehingga trauma yang ringan sekalipun sudah cukup untuk menimbulkan batuk darah.

2. Infark paru. Biasanya disebabkan oleh emboli paru atau invasi mikroorganisme pada pembuluh darah, seperti infeksi coccus, virus, dan infeksi oleh jamur.

3. Pecahnya pembuluh darah vena atau kapiler Distensi pembuluh darah akibat kenaikan tekanan darah intraluminar seperti pada dekompensasi cordis kiri akut dan mitralstenosis.

Page 27: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

5. Perdarahan kavitas tuberkulosa. Pecahnya pembuluh darah dinding kavitas tuberkulosis yang dikenal dengan aneurisma Rasmussen

6. Perdarahan pada bronkiektasis disebabkan pemekaran pembuluh darah cabang bronkial

7. Invasi tumor ganas8. Cedera dada. Akibat benturan dinding

dada, maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah

Page 28: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Kriteria batuk darah masif

Apabila pasien mengalami batuk darah lebih dari 600 cc / 24 jam dan dalam pengamatannya perdarahan tidak berhenti.

Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc /24 jam dan tetapi lebih dari 250 cc / 24 jam jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, sedangkan batuk darahnya masihterus berlangsung.

Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc /24 jam dan tetapi lebih dari 250 cc / 24 jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, tetapi selama pengamatan 48 jam yangdisertai dengan perawatan konservatif batuk darah tersebuttidak berhenti.

Page 29: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang :- Foto rontgen thorax PA dan lateral- Pemeriksaan dahak baik secara

bakteriologi maupun sitologi- Pemeriksaan bronkografi

Page 30: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

indikasi bronkoskopi pada batuk darah Bila radiologik tidak didapatkan kelainan Batuk darah yang berulang Batuk darah masif : sebagai tindakan

terapeutik

Page 31: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Penatalaksanaan

Tujuan pokok terapi ialah:1. Mencegah asfiksia2. Menghentikan perdarahan3. Mengobati penyebab utama perdarahan

Page 32: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pemantauan menunjang fungsi vital Pemantauan dan tatalaksana hipotensi, anemia

dankolaps kardiovaskuler  Pemberian oksigen, cairan plasma expander dan

darahdipertimbangkan sejak awal Pasien dibimbing untuk batuk yang benarMencegah obstruksi saluran napas Kepala pasien diarahkan ke bawah untuk

cegahaspirasi Kadang memerlukan pengisapan darah, intubasi

ataubahkan bronkoskopi

Page 33: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Menghentikan perdarahan Pemasangan kateter balon oklusi

forgarty untuktamponade perdarahan Teknik lain dengan embolisasi arteri

bronkialis danpembedahan

Page 34: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pembahasan

Hemaptoe ? Dd? Silang2..................... KE ARAH TB

Page 35: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

TUBERKULOSIS

Page 36: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Definisi & Epidemiologi

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis

Indonesia : urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan Cina, Pembunuh nomor satu setelah peny menular & penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut

jumlah terbesar kematian akibat TB terdapat di Asia Tenggara yaitu 625.000 orang atau angka mortaliti sebesar 39 orang per 100.000 penduduk

Page 37: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

EtiologiMycobacterium tuberculosis

berbentuk batang lurus, tidak berspora, tidak berkapsul

Basil Tahan Asam (BTA) dinding kuman : asam lemak (lipid), peptidoglikan dan arabinomannan Dormant Aerob

Page 38: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe
Page 39: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

PENYEBARAN DALAM TUBUH PENJAMUPENYEBARAN DALAM TUBUH PENJAMU

Page 40: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Gejala Klinis

Batuk lebih 2 minggu

Batuk dengan dahak

Batuk darah Sesak nafas Nyeri dada

Demam Malaise Keringat malam Anoreksia Berat badan

menurun

Gejala Lokal Gejala sistemik

Page 41: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe
Page 42: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PASIEN Tujuan utk mendefinisi kasus :

1. Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra paru;

2. Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis): BTA positif atau BTA negatif;

3. Tingkat keparahan penyakit: ringan atau berat.

4. Riwayat pengobatan TB sebelumnya: baru atau sudah pernah diobati

Page 43: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Pengobatan Tuberkulosis

Prinsip Dasar: Terapi yang berhasil memerlukan minimal

2 macam obat yang basilnya peka terhadap obat tersebut, dan salah satunya harus bersifat bakterisid. Obat H dan R merupakan obat yang

paling efektif E dan S berkemampuan menengah Z adalah yang efektifitasnya terkecil

Page 44: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Prinsip pengobatan Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip

- prinsip sebagai berikut: OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi

beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis

Tetap (OAT-KDT) atau FDC (fixed Dose Combination)lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.

Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

Page 45: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe
Page 46: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

PANDUAN OAT DAN PERUNTUKKANNYA

Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3) Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: • Pasien baru TB paru BTA positif. • Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif • Pasien TB ekstra paru

Page 47: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

b. Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya: • Pasien kambuh • Pasien gagal • Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)

Page 48: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Panduan OAT

Page 49: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

EFEK SAMPING OAT

NAMA OBAT EFEK SAMPING

Rifampisin Sindrom flu : demam, malariaMuntah, mual, diareKulit gatal dan merahSGOT/ SGPT meningkat (gangguan fungsi hati)

INH Nyeri syarafHepatitis (radang hati)Lergi, demam, ruam kulit

Pyrazinamide

Muntah, mual, diareKulit merah dan gatalKadar asam urat meningkatGangguan fungsi hati

Streptomycin

Alergi, demam, ruam kulitKerusakan vestibuler, vertigo (pusing)Kerusakan pendengaran (tuli)

Ethambutol Gangguan syaraf mata

Page 50: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Penatalaksanaan terhadap Efek samping Obat

Page 51: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe
Page 52: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

04/20/23

Page 53: TB paru BTA negatif dengan hemaptoe

Daftar pustaka

Arief, N. Hemoptisis dalam pulmonologi klinik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 1992. Hal. 179-183.

Amin, Z., Bahar, A. Tuberkulosis paru dalam buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007. Hal. 988-993.

Rahmatullah, P. Bronkiektasis dalam buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007. Hal. 1035-1038.

Mason, R.J. et.al (editor). Murray and Nadel's textbook of respiratory medicine. 4th ed. Philadelphia: Elsevier. 2005. Chapter 39.

Mansjoer, A. et.al (editor). Kapita selekta kedokteran Jilid 1. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius. 2007. Hal. 482-484.

Mansjoer, A. et.al (editor). Kapita selekta kedokteran Jilid 1. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius. 2007. Hal. 485-487.

Rasad, S., Kartoleksono, S., Ekayuda, I (editor). Radiologi diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2009. Hal. 109.

Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L. Buku ajar patologi (alih bahasa: Brahm Upendid). Ed.7. Jakarta: EGC. 2007. Hal. 544-551