TATAP

13
1. Martsom Putra Sulung 1220242117 2. Maruliyanto Silalahi 1220242118 3. Maznifar Izzatur Rizan 1220242119 4. Meildawati Djuanda 1220242120 5. Melda Novika Sari 1220242121 6. Meydy Anthony 1220242122 7. Milka Mery Paonganan 1220242123

Transcript of TATAP

Page 1: TATAP

1. Martsom Putra Sulung 12202421172. Maruliyanto Silalahi 1220242118

3. Maznifar Izzatur Rizan 12202421194. Meildawati Djuanda 1220242120

5. Melda Novika Sari 12202421216. Meydy Anthony 12202421227. Milka Mery Paonganan 1220242123

Page 2: TATAP

PP NOMOR 51 TAHUN 2009 ; PP 889/2011 Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian.

Page 3: TATAP

Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

Page 4: TATAP

1. TATAP yang sebenarnya adalah pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian di mana saat apotek buka harus ada apotekernya artinya bila tidak ada apotekernya otomatis apotek tersebut harus tutup. Artinya bila apotek tersebut buka jam 08.00 s/d jam 21.00 maka apotek tersebut harus menyediakan minimal 2 apoteker.2. TATAP Modifikasi artinya apoteker harus menginformasikan kepada masyarakat kapan hari dan jam dia berada di apotek (ditunjukkan dengan Jam praktek/Jam konsultasi) ini akan sangat membantu bagi pasien yang ingin berkonsultasi & memerlukan apoteker.

Page 5: TATAP

1. Sebagian besar apoteker bukanlah sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA)

2. Terjadinya pergeseran fungsi apotek yang orientasinya semakin dominan kebisnis dibanding orientasi sosial/kemanusiaan.

3. Kurang siapnya apoteker terutama apoteker lulusan baru dalam mempersiapkan bekal pengetahuan untuk bekerja di apotek.

Page 6: TATAP

Tugas-tugas pokok di apotek merupakan rutinitas yang ringan jadi dapat di laksanakan oleh Asisten Apoteker .

Apoteker mempunyai tugas pokok di instansi lain yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga apoteker bekerja paruh waktu di apotek.

PSA (pemilik sarana apotek) tidak sanggup mengeluarkan biaya tambahan untuk mebayar apoteker pendamping, sehingga ketidakhadiran apoteker tidak terelakkan.

Asisten yang berpengalaman sudah dianggap mampu menggantikan beberapa tugas apoteker di apotek.

Page 7: TATAP
Page 8: TATAP

Permenkes No. 922\MENKES\PER\X\1993 pasal 19, yang mengatur kinerja Apoteker di Apotik, yang berbunyi :1) Apabila APA berhalangan melakukan

tugasnya pada jam buka Apotek, APA dapat menunjuk Apoteker Pendamping.

2) Apabila APA dan Apt Pendamping berhalangan melakukan tugasnya, APA dapat menunjuk Apoteker Pengganti. Jelas tidak ada alasan bagi apoteker untuk meninggalkan tugas pokoknya di apotek, apapun alasannya

Page 9: TATAP

Merujuk lagi pada Undang-undang kesehatan No 23 tahun 1992 pasal 50, pasal 54 dan pasal 63, maka tidak ada alasan bagi apoteker untuk mendelegasikan tugas dan kewenangannya kepada Asisten jika apoteker berhalangan hadir pada jam buka Apotek.

Page 10: TATAP

1. saya akan membaktikan hidup saya, guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan

2. saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai apoteker

3. sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasiaan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan

4. saya akan menjalankan tugas saya, dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasiaan

5. dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keinsyafan.

DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH

Page 11: TATAP

Kami setuju dengan program TATAP:1. Karena dengan adanya program ini, tugas Apoteker terlihat jelas sebagai penanggung jawab utama suatu Apotek sesuai dengan Undang-Undang Permenkes no. 922 tahun 1993 dan sesuai dengan sumpah yang telah diikrarkan.2. Karena Profesi Apoteker lebih dikenal di masyarakat.3. Untuk meningkatkan kredibilitas Apoteker lebih bermartabat dan disegani oleh seluruh lapisan masyarakat .

Page 12: TATAP

1.Harus adanya standar peraturan yang merupakan pondasi dalam melaksanakan tugas profesi sebagai seorang apoteker sehingga pelayanan yang baik dapat terwujud2.Apoteker perlu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan latar belakang profesinya sehingga dapat menerapkan pelayanan kepada masyarakat.3.Disiplin dan kesadaran Apoteker harus ditingkatkan.4.Perlu adanya manajemen Farmasi yang baik.5.Pharmaceutical care (asuhan Kefarmasian).6.PIO (Pelayanan Informasi Obat).

Page 13: TATAP