tatalaksana sumbat hidung ppt
-
Upload
auditiavica -
Category
Documents
-
view
272 -
download
6
Transcript of tatalaksana sumbat hidung ppt
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
1/30
REFERATPENATALAKSANAAN SUMBAT HIDUNG
Oleh : sepebrin vica auditia
Pembimbing : dr. Rini Febrianti Sp.THT - KL
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
2/30
Hidung luar berbentuk
piramid :
1. Pangkal hidung (bridge)
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung4. Ala nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung (nares
anterior)
2
ANATOMI HIDUNG
Pangkal Hidung
Dorsum Nasi
Nasal Tip
Ala Nasi
Kolumela
Lubang Hidung
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
3/30
ANATOMI HIDUNG
Tampak Ventral Tampak Inferior3
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
4/30
ANATOMI HIDUNG VASKULARISASI
4
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
5/30
ANATOMI HIDUNG PERSARAFAN
Bagian rongga hidung depan & atas : persarafan sensoris dari
n. Etmoidalis anterior Rongga hidung lainnya : sebagian besar mendapat persarafan
sensoris dari n.maksila melalui ganglion sfenopalatinum.
5
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
6/30
Kompleks Osteomeatal (KOM)
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
7/30
Kompleks Osteomeatal (KOM)
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
8/3048
FISIOLOGI HIDUNG
8
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
9/30
SUMB T N HIDUNG
Sumbatan hidung merupakan gejala meskipun bukan
suatu gejala penyakit yang berat, tetapi dapat
menurunkan kualitas hidup dan aktivitas penderita.
Penyebab sumbatan hidung dapat bervariasi dari
berbagai penyakit dan kelainan anatomis. Diagnosis dari
gejala sumbatan hidung sangat kompleks dan bervariasi,
selain berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
juga diperlukan pemeriksaan penunjang untukpengukuran sumbatan hidung
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
10/30
Sumbatanhidung
Rinitismedikame
ntosa
Rinitisvasomot
or
Rinitisalergi
Kelainanseptum
Polip hidung
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
11/30
POLIP HIDUNG
massa lunak yang mengandung banyak cairan didalam rongga
hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat
inflamasi mukosa.
Polip dapat timbul pada penderita laki-laki maupun perempuan,
dari usia anak-anak hingga usia lanjut.
Etiologi
Etiologi yang pasti belum diketahui tetapi ada 3 faktor penting
pada terjadinya polip, yaitu:
Adanya peradangan kronik yang berulang pada mukosahidung dan sinus.
Adanya gangguan keseimbangan vasomotor.
Adanya peningkatan tekanan cairan interstitial dan edema
mukosa hidung.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
12/30
DIAGNOSIS
Keluhan utama ialah :Hidung rasa tersumbat dari yang ringan sampai yang berat
Rinore mulai yang jernih sampai purulen
Hiposmia atau anosmia
Dan mungkin disertai :
- Bersin-bersin
- Rasa nyeri pada hidung
-Disertai rasa sakit kepala didaerah frontal
Bila disertai infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan
rinore purulen
Gejala sekunder yang dapat timbul ialah bernafas melalui mulut, suarasengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.
Dapat pula menyebabkan gejala pada saluran nafas bawah, berupa
batuk kronik dan mengi, terutama pada penderita polip nasi dengan
asma. Selain itu harus ditanyakan riwayat rhinitis alergi, asthma,
intoleransi terhadap aspirin dan alergi obat lainnya serta alergimakanan.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
13/30
Pemeriksaan fisik
Inspeksi Polip yang masif sering sudah menyebabkan deformitas
hidung luar. Dapat dijumpai pelebaran kavum nasi terutama polipyang berasal dari sel-sel etmoid.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat sebagai massa yang
berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah
digerakkan.
Pemeriksaan penunjangNaso-endoskopi
Pemeriksaan Radiologi1. Foto polos sinus paranasal (posisi waters, AP, Caldwell dan lateral)
2. Pemeriksaan tomografi computer (CT scan, TK)
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
14/30
PEN T L KS N N Tujuan utama pengobatan polip nasi ialah : menghilangkan
keluhan, mencegah komplikasi dan mencegah rekuren polip.
Pemberian kortikosteroid untuk menghilangkan polip nasi disebutjuga polipektomi medikamentosa. Dapat diberikan topical atausistemik. Polip tipe eosinofilik memberikan respon yang lebih baik
terhadap pengobatan kortikosteroid intranasal dibandingkan poliptipe neutrofilik.
Kasus polip yang tidak baik dengan terapi medikamentosa ataupolip yang sangat massif dipertimbangkan untuk terapi bedah.Dapat dilakukan ekstraksi polip (polipektomi) menggunakansenar polip atau cunam dengan analgesi local, etmoidektomi
intranasal atau etmoidektomi ekstranasal untuk polip etmoid,operasi Caldwell-Luc untuk sinus maksila. Yang terbaik ialah bilatersedia fasilitas endoskop maka dapat dilakukan tindakan BSEF(bedah sinus endoskopi fungsional).
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
15/30
Kelainan
septum
Deviasi
septumHematoma
septumAbsesseptum
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
16/30
Deviasi Septum
Bentuk deformitas
Bentuk deformitas septum ialah :
Deviasi, biasanya berbentuk huruf C atau S
Dislokasi yaitu bagian bawah kartilago septum ke luar dari Krista
maksila dan masuk ke dalam rongga hidungPenonjolan tulang atau tulang rawan septum, bila memanjang dari
depan ke belakang disebut Krista, dan bila sangat runcing dan
pipih disebut spina
Bila deviasi atau Krista septum bertemu dan melekat dengan
konka dihadapannya disebut sinekia. Bentuk ini menambahberatnya obstruksi.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
17/30
Gejala KlinikKeluhan yang paling sering ialah sumbatan hidung, sumbatan bisa
unilateral dapat pula bilateral, sebab pada sisi deviasi terdapat konka
hipertrofi, sedangkan pada sisi sebelahnya terjadi konka yang hipertrofi,sebagai akibat mekanisme kompensasi.
Keluhan lain ialah rasa nyeri di kepala dan disekitar mata, selain dari itu
penciuman bisa terganggu, apabila terdapat deviasi pada bagian septum.
Deviasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan
faktor presdisposisi terjadinya sinusitis.
Bila tidak ada gejala ataukeluhan sangat ringantidak perlu dilakukan
tindakan koreksi septum.
Reseksi submukosa septoplasti
Terapi
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
18/30
HEMATOMA SEPTUM
Sebagai akibat trauma, pembuluh darah submukosa akan pecah dan darah akan
berkumpul diantara perikondrium dan tulang rawan septum, dan membentukhematoma pada septum.
Bila terjadi fraktur tulang rawan, maka darah akan masuk ke sisi lain, sehingga
terbentuk hematoma septum bilateral. Adanya kumpulan darah di sub-perikondrium
akan mengancam vitalitas tulang rawan yang hidupnya tergantung dari nutrisi
perikondrium.
Gejala klinik
Gejala yang meninjil ialah : sumbatan hidung dan rasa nyeri. Pada pemeriksaan
ditemukan pembengkakan unilateral atau bilateral pada septum bagian depan,
berbentuk bulat, licin dan berwarna merah.pembengkakan dapat meluas sampai
kedinding lateral hidung sehingga menyebabkan obstruksi total.
Terapi
Drenase yang segera dilakukan dapat mencegah terjadinya nekrosis tulang rawan.
Dilakukan pungsi, dan kemudian dilanjutkan dengan insisi pada bagian hematoma
yang paling menonjol. Bila tulang rawan masih utuh dilakukan insisi bilateral.
Setelah insisi dipasang tampon untuk menekan perikondrium kearah tulang rawan
dibawahnya.
Antibiotika harus diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
19/30
ABSES SEPTUM
Kebanyakan disebabkan oleh trauma yang kadang tidak disadari oleh
pasien. Sering dudahului oleh hematoma septum yang kemudian terinfeksikuman dan menjadi abses.
Gejala
Hidung tersumbat progresif disertai nyeri berat terutama pada puncak
hidung. Serta danya rasa sakit kepala.
Pemeriksaan lebih baik tanpa menggunakan speculum hidung, tampakada pembengkakan septum yang bebrbentuk bulat dengan permukaan
licin.
Terapidilakukan insisi dan drenase nanah serta diberikan antibiotika dosis
tinggi. Untuk nyeri dan demam diberi analgetika.
Untuk mencegah terjadinya deformitas hidung, bila sudah ada destruksitulang rawan perlu dilakukan rekontruksi septum. Komplikasi yang mungkin
terjadi ialah destruksi tulang rawan septum yang dapat menyebabkan
perforasi septum atau hidung pelana. Juga dapat menyebabkan komplikasi
ke intracranial dan septikemia.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
20/30
RHINITIS ALERGI
Definisi
Adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada
pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan allergen
yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan allergen spesifik tersebut.
Menurut WHO ARIA (allergic Rhinitis and impact on asthma) tahun
2001 adalah kelainan pada hidung dengan gejala rhinorea, rasa gatal,dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar allergen yang
diperantarai oleh IgE.
EtiologiPenyebab rinitis alergi berbeda-beda bergantung pada apakah
gejalanya musiman, perenial, ataupun sporadik/episodik.
Beberapa pasien sensitif pada alergen multipel, dan mungkin
mendapat rinitis alergi perenial dengan eksaserbasi musiman.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
21/30
KLASIFIKASI
Dahulu rinitis alergi dibedakan dalam 2 macam berdasarkan sifatberlangsungnya, yaitu :
Rinitis alergi musiman (seasonal, hay fever, polinosis)
Rinitis alergi sepanjang tahun (perenial)
Gejala keduanya hampir sama, hanya berbeda dalam sifat berlangsungnya.
Saat ini digunakan klasifikasi rinitis alergi berdasarkan rekomendasi dari WHOIniative ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun 2000, yaitu
berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi :
1. Intermiten (kadang-kadang) : bila gejala kurang dari 4 hari/minggu atau
kurang dari 4 minggu
2. Persisten/menetap bila gejala lebih dari 4 hari/minggu dan atau lebih dari 4
mingguSedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit, rinitis alergi dibagi menjadi :
Ringan, bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktifitas harian,
bersantai, berolahraga, belajar, bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu
Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
22/30
GEJALA
Gejala rinitis alergi yang khasialah terdapatnya serangan
bersin berulang.
Gejala lain ialah keluar ingus(rinore) yang encer dan
banyak, hidung tersumbat,hidung dan mata gatal, yang
kadang-kadang disertaidengan banyak air mata
keluar (lakrimasi).
Gejala lain yang tidak khasdapat berupa: batuk, sakit
kepala, masalah penciuman,mengi, penekanan pada
sinus dan nyeri wajah,postnasal drip.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
23/30
DI GNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan rinoskopi anterior
Pemeriksaan naso endoskopi
Pemeriksaan sitologi hidung
Hitung eosinofil dalam darah tepi Uji kulit
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
24/30
PEN T L KS N N1. Hindari kontak dengan alergen penyebabnya(avoidance) dan eliminasi. Keduanya merupakan terapi
paling ideal. Eliminasi untuk alergen ingestan (alergi
makanan)
2. Simtomatis. Terapi medikamentosa yaitu antihistamin,
obat-obatan simpatomimetik, kortikosteroid dan sodium
kromoglikat.
3. Operatif. Konkotomi merupakan tindakan memotong
konka nasi inferior yang mengalami hipertrofi berat.
Lakukan setelah kita gagal mengecilkan konka nasiinferior menggunakan kauterisasi yang memakai
AgNO325% atau triklor asetat.
4. Imunoterapi. Imunoterapi atau hiposensitisasi
digunakan ketika pengobatan medikamentosa gagalmen ontrol e ala atau men hasilkan efek sam in an
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
25/30
RINITIS VASOMOTOR
Definisi :Suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, elergi,
eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid) dan pajanan
obat.
Digolongkan menjadi non-alergi bila adanya alergi/allergen yang tidak
dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai. Kelainanini disebut vasomotor catarrh, vasomotor rhinorea atau nasal
vasomotor instability.
Etiologi dan patofisiologi
Etiologi dan patofisiologi yang pesti belum diketahui. Beberapa
hipotesis telah dikemukakan untuk menerangkan patofisiologi rhinitis
vasomotor diantaranya :
Neurogenik (disfungsi sisitem otonom)
Neuropeptida
Nitric oksida
Trauma
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
26/30
GEJALA KLINIK
Gejala sering dicetuskan oleh berbagai
rangsangan non-spesifik seperti asap/rokok, bau
yang menyengat, parfum, minuman beralkohol,
makanan pedas, udara dingin, perubahan suhu,
stress dan emosi.
Berdasarkan gejala yang menonjol dibedakan dalam 3 golongan :
Golongan bersin,gejala biasanya memberikan respon yang baik dengan terapi
antihistamin dan glukokostiroid topical
Golongan rinore, gejala dapat diatasi dengan pemberian antikolinergik topical
Golongan tersumbat, kongesti umumnya member respon yang baik dengan terapi
glukokortikosteroid topical dan vasokontriktor oral.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
27/30
PEN T L KS N N Menghindari stimulus/faktor pencetus Pengobatan simptomatis, dengan obat-obatan dekongestan oral, cuci
hidung dengan larutan garam fisiologis, kauterisasi konka hipertrofidengan larutan AgNO325% atau triklor-asetat pekat.dapat juga diberikortikostiroid topical 100-2 mikrogramml. Dosis dapat ditingkatkansampai 400 mirogram sehari. Hasilnya kan terlihat setelah pemakaian
paling sedikit selama 2 minggu. Pada kasus rinore berat dapatditambahkan antikolinergik topical (ipatropium bromida).
Operasi dengan cara bedah-beku, elektrokauter atau konkotomi parsialkonka inferior.
Neurektomi n. vidianus yaitu dengan melakukan pemotongan pada n.vidianus bila dengan cara diatas tidak memberikan hasil optimal.
Operasi ini dapat menimbulkan komplikasi seperti sinusitis, diplopia,buta, gangguan lakrimasi, neuralgia. Dapat juga dilakukan blockingganglion sfenopalatina.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
28/30
RINITIS MEDIKA MENTOSA
DefinisiAdalah suatu kelainan hidung berupa berupa gangguan respon
normal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian
vasokonstriktor topical (tetes hidung atau semprot hidung) dalamwaktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan
hidung yang menetap.
Gejala dan Tanda
Pasien mengeluh hidung tersumbat terus menerus dan berair.Pada pemeriksaan tampak edema / hipertrofi konka dengan secret
hidung yang berlebihan. Apabila diberi tampon adrenalin, edema
konka tidak berulang.
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
29/30
PENATALAKSANAAN
1. Hentikan pemakaian obat tetes atau semprot vasokonstriktor
hidung.
2. Untuk mengatasi sumbatan berulang dapat diberikan kortikosteroid
oral dosis tinggi jangka pendek dan dosis diturunkan secara
bertahap dengan menurunkan dosis sebanyak 5 mg setiap hari.
Dapat juga diberi kortikosteroid topical selama minimal 2 minggu
untuk mengembalikan proses fisiologik mukosa hidung.
3. Obat dekongestan oral (biasanya mengandung pseudoefedrin).
-
8/13/2019 tatalaksana sumbat hidung ppt
30/30
TERIMA KASIH