TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
-
Upload
diana-amelia-bagti -
Category
Education
-
view
69 -
download
2
Transcript of TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
BIO DATA
NAMA : ISMANTORO ALAMAT : PERUM DEPPEN NO. 126
SETURAN TELP : 485708, 081578888550 PEK : WIDYAISWARA ISTRI : PNS ANAK : 2 (PI/PA)
PRODUKSI AUDIO VISUAL PENGENALAN DAN OPERASIONAL
KAMERA
Oleh :
Ismantoro, S.PT
PENGANTAR PRODUKSI ACARA TELEVISI
Sistem Penyiaran Televisi NTSC
National Television Sysem Committee (AS, Jepang, Korea Selatan)525 Garis
PALPhase Alternating Line-rate (Inggris, Jerman, Indonesia)625 Garis
SECAMSequential Couleur Avec Memoire (Perancis, Rusia)625 dan 819 Garis
PENGOPERASIAN KAMERAENG
KAMERAPENGGUNAAN KAMERA PADA PRODUKSI TELEVISI
JENIS-JENIS KAMERAPERGERAKAN KAMERAKOMPOSISI GAMBAROPERASIONAL KAMERA
TEMPAT PELAKSANAAN PRODUKSI
Produksi dapat dilakukan di berbagai tempat, di dalam studio, di luar studio atau gabungan dari keduanya tergantung dari format acara yang akan dibuat.
Produksi luar studio Produksi dalam Studio
PRODUKSI GABUNGAN DARI LUAR DAN DALAM STUDIO
NEWS VAN PC ROOM STUDIO
JENIS-JENIS KAMERA
HOME USE KAMERA
Jenis kamera yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga, biasanya operasionalnya dibuat sangat sederhana dan cenderung automatis semua, rata-rata masih menggunakan single CCD namun ada juga yang menggunakan 3CCD
PROFESIONAL KAMERA Jenis kamera yang
sudah banyak beredar dipasaran dan menggunakan 3CCD yang biasanya digunakan di stasiun-stasiun televisi baik stasiun televisi nasional dan lokal, kamera jenis tersebut biasanya digunakan untuk peliputan produksi diluar studio seperti: dokumenter, feature, reality show dll.
BRODCASTING CAMERA
Jenis kamera yang digunakan untuk standart penyiaran dan menggunakan 3CCD, sudah dipastikan kualitas gambar lebih baik dari standart home use dan profesional, cara operasionalnya menuntut seorang kameramen untuk lebih trampil, karena untuk mendapatkan gambar yang bagus kecenderungan operasionalnya banyak menggunakan manual
PORTABLE CAMERA (ENG)
•BETACAM SX (Sony)•DVCAM (Sony)•DVCPRO (Panasonic)•XL 1, XL 2 , (Canon)•MINI DV (All Vendor)•DV PROFESSIONAL
(JVC)
C C U
R C P
WFM MON
COMPOSITE
COMPONENTS
To Video Mixer
Video Output :
KAMERA STUDIO & KELENGKAPANNYA
PENGATURAN WHITE BALANCE
CC Filter
PRISMA BLOCK & CCD
PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO
Objek yg diambilkamera
Gambar dipermukaanCCD Signal Video
Output CCD
B
G
R
PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO
BAGIAN UTAMA CAMERA HEAD
C C & N D FILTER PRISMA BLOCK C C D IMAGE
SENSOR A/D & D/A
CONVERTER VIDEO AMPLIFIER PROCESSOR M A T R I X E N C O D E R SYNCH & BAR GEN :
SHOOTING
Kegiatan untuk merubah ide dalam bentuk naskah ke bentuk gambar dan atau suara.
Kegiatan Produksi untuk mencari dan mendapatkan gambar dan atau suara dengan kualitas prima sesuai yang diinginkan (sesuai Naskah, Shooting Script, Story Board).
SHOT & SCENE Definisi S H O T .. ?
PENGAMBILAN GAMBAR DIMULAI DARI RECORDER / VTR START / TAPE ROLL
HINGGA VTR / TAPE OFF.
PADA VIDEO CAMERA TALLY LIGHT ON (LAMPU ON) HINGGA TALLY LIGHT OFF (LAMPU OFF)
S C E N E
GABUNGAN GAMBAR (SHOT-SHOT)
PADA SATU LOKASI DENGAN WAKTU
YANG SAMA, UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN GAMBARNYA BER- KESINAMBUNGAN / CONTINUITY
K O M P O S I S I
Pengaturan / penataan dan penempatanunsur-unsur gambar kedalam frame / bingkai gambar.Komposisi sangat erat kaitannya dengan rasa seni, perasaan, expresi seseorang.Komposisi gambar harus memperhatikan faktor keseimbangan, keindahan, ruang dan warna dari unsur-unsur gambar serta attractive / menarik perhatian.
K O M P O S I S I
Kamera
Frame
KOMPOSISI GAMBAR
(Type of shot)
(XCU/ECU) Extreme close up
(BCU) Big close up(CU) Close up(MCU) Medium close up(MS) Medium shot(MLS) Medium long shot(LS) Long shot(VLS) Very long shot(XLS/ELS) Extreme long
shot(2S) Two shot(OSS) Over shoulder
shot
W A L K I N G R O O M (RUANG ARAH BERJALAN)
FULL SHOT / FS
HIGH ANGLE SHOT & LOW ANGLE SHOT
IMAGINARY LINE (GARIS AXIS)
AXIS
AXIS
JUMPING
SIMPLE SCENE : 6 Shot Continuity Judul : Susie Skiing on Ice (1)
1. Full shot: Susie skiing down the slope.
2. Closeup: Susie's face showing surprise and fright.
3. Susie's point of view of a skier rushing toward her.
4. Closeup of wife's surprised face.
5. Skier turning aside just in time.
6. Closeup: Susie looking relieved.
By. Devary
SIMPLE SCENE : 8 Shot Continuity Judul: Susie skiing on ice (2)
1. Establishing shot, panning from
Wife at the lodge balcony to Susie on the chairlift.
2. Closeup of Susie getting off the chairlift.
3. Telephoto full shot of Susie pushing off down the slope.
4. Wife proudly waving at Susie.
5. Tight closeup of Susie's eager face.
6. Tight-curving wake of the skis.
7. Wide shot of Susie hotdogging confidently across the slope.
8. Extreme long shot from bottom of slope.
By Devary
CONTINUITY OF ACTION
PRINSIP PENGAMBILAN GAMBAR
CONTINUITY OF COLOR
CONTINUITY OF TIME
CONTINUITY OF TIME
STOCK SHOT UNTUK (C U T A W A Y)
STOCK SHOT UNTUK (C U T A W A Y)
PROSEDUR PENGOPERASIAN KAMERA
Insert Battery Switch Power ON Lakukan Black & White Balance Check input Sound & Level Arahkan Kamera ke Object Atur Focus hingga object jelas Aturlah Shot Size yang diinginkan Kamera siap Roll / Taping / Rekam
PRINSIPPENGAMBILAN GAMBAR
Asumsikan bahwa
Kamera seolah-olah
mewakili
mata penonton
untuk melihat suatu
adegan
di lokasi peristiwa
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM REKAMAN/TAPING
PASTIKAN OBJECT DALAM KEADAAN :* FOCUS* TERANG TAMPAK ALAMIAH* WARNA TAMPAK ALAMIAH* STABIL / TIDAK GOYANG
(KECUALI NASKAH MENGINGINKAN PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN HAND HELD)
Format umum untuk pengambilan gambar pada pemain piano
Format umum pengambilan gambar untuk formal interview
Camera Operation
Tujuan Dasar camera shooting
Menghasilkan gambar yang layak secara teknis, yaitu ; exposure yang benar, white balance, in focus, dll
Menghasilkan suatu “shot” yang relevan dengan cerita atau kejadian yang sesuai dengan genre-nya.
Menghasilkan suatu “shot” yang akan menarik perhatian pemirsa, yaitu ; framing yang tepat, camera movement, composition, lighting dll
Menghasilkan “shots” yang bisa di sambung bersama.
Jenis Camera operation Single camera
ENG camera Multi camera
Studio camera Remote production OB-Van
Layout Camera ENG
CAMERA CONTROL
Fasilitas di Camera broadcast
Manual control untuk zoom and focus lensa yang mana kecepatan motor servo-nya dapat diatur secara halus dan variabel
Viewfinder yang berkualitas tinggi, yang menampilkan indikator standar seperti ; sisa kapasitas baterei, sisa durasi kaset,dll
Mengontrol exposure dan posisi filter di camera. White balance Black balance Variable shutter speed Time code Menus Audio monitoring Audio channel inputs for external mics Genlock and time code lock Tripod adaptor plate untuk menempelkan pan/tilt head.
Layout Tombol control Sony DVW-700
y
Kontrol operational camera
Ada beberapa kontrol yang perlu di adjust atau paling tidak dicek sebelum shooting, yaitu :
Sisa tape dan status baterei. Focus, exposure, colour temperature
correction filter position, white balance setting;
Gain, shutter speed & time code; Pengaturan level audio recording.
Kontrol operational camera
Sedangkan untuk setting seperti : gamma, onset of zebra, autoexposure; tidak perlu di cek secara regular, terkecuali ada kebutuhan produksi.
LENSA
Lensa mengumpulkan cahaya pada image sensor, sehingga mendapatkan gambar.
Ada 3 kontrol utama untuk lensa yaitu : focus, zoom dan bukaan lensa (lens aperture, f-number).
Prefocus sebelum zooming agar tetap fokus jika dilakukan zoom-in dan zoom-out, caranya dengan zoom-in sampai maksimal, set focus lalu zoom out sampai maksimal.
Focal Length
• Focal length adalah jarak sumbu lensa ke titik dimana gambar terbentuk ketika lensa fokus pada infinity (tak terhingga).• Satuan Focal length adalah mm.
Sudut lensa (Lens Angle)
Focal length akan menentukan sudut lensa atau sudut pandangan.
Sudut Lensa (Lens angle) adalah luasan dari scene yang dicover oleh lensa.
Lens
Jenis Lensa
1. Fix lens (fix focal length)2. Adjustable focal length (zoom lens)
Komponen lensa yang di control Focus, mengatur jarak objek agar gambarnya
tajam. F-stop, mengatur diafragma variabel iris yang
ada didalam lensa. Bukaan lensa untuk menerima cahaya.
Zoom, berhubungan dengan “focal length”, meng-adjust seberapa luas scene yang ingin di cover.
Zoom lens
Zoom lens mempunyai focal length yang bisa berubah-ubah.
Suatu lensa dengan 14 × 8.5 zoom, artinya mempunyai ratio zoom 14x, mulai dari focal length 8.5 mm focal length (angle of view = 54°44') dan yang terjauh 14 × 8.5 mm = 119 mm (angle of view = 4°14')
Jenis lensa Fixed lens
Wide angle atau short focal length. Contoh fish eye lens.
Normal atau medium focal length. Umumnya normal lens focal length untuk Videography SD (Standard Definition) adalah kisaran 2/3 dari diameter CCD atau sensor pickup devices.
Narrow angle atau long focal length. Contoh tele lens.
Macro lens : untuk mengambil deail close-up. Objek kecil akan terlihat lebih besar dari aslinya. Jarak beberapa cm dari objek masih fokus. Biasanya untuk objek alam.
Fish eye or wide lens
Normal lens
Tele lens
Macro lens
Contoh tabel Normal focal length lens camera video SD (Standard Definition)
Sensor Size
Diameter sensor
Image dimensions
Image diagonal
Normal lens focal length
1/3" 8.5 mm 4.8 × 3.6 mm 6.0 mm 6 mm
1/2" 12.7 mm 6.4 × 4.8 mm 8.0 mm 8 mm
2/3" 16.9 mm 8.8 × 6.6 mm 11.0 mm 11 mm
1" 25.4 mm 12.8 × 9.6 mm 16.0 mm 16 mm
Camera lens control
Focus IrisPengaturan ini akan mempengaruhi :
Focusing Depth of field, area/objek yang terlihat
jelas/tegas/tajam pada shot Angle of view, Sudut pandang Exposure
Iris
Iris disebut juga Aperture/bukaan. Aperture = focal length divided by lens
diameter. Aperture : bukaan diafragma dari lensa.
Biasanya diukur dalam f-stop. F-stop yang umum untuk videography adalah
f-1.4, f-2, f-2.8, f-4, f-5.6, f-8, f-11, f-16, and f-22.
Contoh f-2, artinya lensa membuka ½ bagian. Maka jika dibandingkan f-22, lensa membuka 1/22 bagian. Artinya f-2 bukaannya lebih besar daripada f-22.
F-stop
Kenaikan satu stop f-number akan menurunkan exposure separuhnya.
Shutter speed
Shutter speed, adalah lamanya atau kecepatan buka dari diafragma. Pada kamera video dilakukan dengan cara yang berbeda, tidak dilakukan secara mekanis, tetapi secara elektronik walaupun hasilnya sama. Yaitu lamanya waktu yang diperbolehkan kepada CCD untuk men-charge ulang.
Diukur dalam satuan detik.
Depth of field
Jika kita meletakkan beberapa objek pada jarak yang berbeda dari camera. Maka terlihat ada beberapa objek yang fokus dan ada beberapa objek yang tidak fokus. Area yang objek-nya terlihat fokus disebut depth of field.
Depth of field dipengaruhi oleh 3 faktor : (1) focal length, (2) aperture dan (3) jarak kamera ke objek.
Depth of field yang sempit
Depth of field yang lebih besar
COLOR TEMPERATURE
*Kelvin scale: ahli fisika William Thomson, yang mengusulkan suatu skala temperatur absolut nol, teoritis temperatur terdingin (–273.15°C), dimana energi gerak molekul adalah nol.
Derajat Kelvin ekivalen dengan derajat Celsius, jadi 0°C = 273.15K dan 100°C = 373.15K.
Color temperature lampu pijar rumahan sekitar 2760K, sedangkan tungsten halogen 3200K.
Color temperature
Filter di camera
Filter 3200K adalah filter kaca jernih sedangkan filter 5600K filter (with no ND) adalah minus blue filter untuk membuang “blue” yang ada pada daylight.
Semua color filter mengurangi pancaran cahaya masuk, sehingga “minus blue filter” akan mengurangi cahaya hampir 1 stop.
White balance dilakukan lagi jika ganti filter.
Filter selectorCamera Sony 700 Digi-Beta series, filter selector ada dua knob. Lingkar luar knob untuk colour correction filter:
Position B 3200K Position C 4300K Position D 6300K Position A bukan colour correction filter tetapi suatu effects filter (cross
hatch), yang mana menghasilkan efek bintang (star effect) pada cahaya sangat terang.
Knob lingkar dalam untuk pilihan tingkatan neutral density (ND) filter. Position 1 clear glass – no light loss Position 2 1/4 ND Position 3 1/16 ND Position 2 1/64 ND
Filter selector
Sehingga kombinasi colour correction & neutral density filters bisa sbb :
3200K sunrise/sunset/tungsten/studio 5600K + 1/4ND (neutral density) exterior –
clear sky 5600K exterior/cloud/rain 5600K + 1/16ND (neutral density) exterior
exceptionally bright. ND filters digunakan jika ada kebutuhan untuk
mengurangi depth of field atau kondisi lokasi yang sangat terang, berkilau.
Contrast range Contrast ratio adalah rasio antara bagian paling terang dengan
bagian tergelap. Rata-rata contrast ratio exterior sekitar 150:1, tapi juga bisa
mencapai 1000:1. Untuk lokasi keseharian dan interior berkisar 20:1 s/d 1000:1,
Sedangkan video camera scene range-nya sekitar 32:1. Peak white (100%) ke black level (3.125%) yang ekivalen dengan 5 stops.
Contrast range camera dapat di extend dengan menekan bagian paling terang menggunakan karakter non-linear transfer ketika merubah cahaya menjadi signal video.
Contrast range
Akibat dari contrast range scene yang lebih besar daripada kemampuan kamera, maka pada bagian yang terterang akan terlihat di monitor berupa warna putih yang merata. Dan bagian tergelap akan terlihat warna hitam merata.
Zebra exposure indicator
Zebra pattern adalah visula indikator pada viewfinder pada area dimana gambar mencapai level signal tertentu, berupa garis-garis strip.
Tutup/turunkan iris untuk menghindari white clip.
Exposure yang tepat untuk kamera
Cara mengukur exposure yang tepat adalah menggunakan “zebra” display pada kamera viewfinder & Waveform.
Zebra display hanya ada pada profesional camera.
Ada 2 mode zebra display : 70-90 IRE dan 100 IRE.
Zebra
Gain, noise and sensitivity Noise, gangguan gambar pada scene bisa muncul
jika signal video yang lemah diperkuat, menambah gain.
Gain,penguatan. Pada 700 series digi-beta camera memiliki 3 posisi
gain switch, L (low), M (mid) and H (high). Nilainya dari ke-3 gain ini dapat disetup dimenu
camera.Dari –3 dB, 3 dB, 6 dB, 9 dB, 12 dB, 18 dB, 24 dB or 30 dB. Setting pabrik adalah 0 dB, 9 dB dan 18 dB.
Negative gain akan mengurangi noise and mengurangi deep of field tanpa memakai filter.
Gain and stop comparison
+3 dB is equivalent to opening up 0.5 stop
+6 dB is equivalent to opening up 1 stop
+9 dB is equivalent to opening up 1.5 stops
+12 dB is equivalent to opening up 2 stops
+18 dB is equivalent to opening up 3 stops
+24 dB is equivalent to opening up 4 stops.
Electronic shutters
Electronic shutter mengurangi waktu dari CCD untuk mengekspos image kerangkaian listrik selanjutnya, memperbaiki reproduksi gambar yang bergerak,namun mengurangi sensitifitas.
Standard shutter speed (PAL) adalah 1/50th second
Electronic shutters
Time code and production
Jenis TC : Longitudinal time code (LTC), Vertical interval time code (VITC),
Record run : TC hanya “run” jika camera record.
Free run : TC di set pada pada jam tertentu dan akan “run” kontinyu.
Time code and production
TC lock : Sejumlah kamera dapat di hubungkan dengan kabel dari TC OUT socket dari satu kamera master kepada TC IN socket kamera “slave”
Jam sync : suatu cara menyamakan TC beberapa kamera, dengan menghubungkan TC out master kamera ke TC in slave kamera. Setelah TC-nya sama, maka kabel juga dilepas.
Pseudo jam sync : Menyamakan TC slave kamera dengan master camera secara manual.
Baterei
Jenis baterei recharge : nickel cadmium (Ni-Cad), nickel metal hydride (NiMH), lithium (Li-Ion or Li).
Power konsumsi camcorder 15 and 45 watts, exclude lampu.
Kapasitas umum baterei 4 amp-hour (AH) Lama pemakaian 1–2 jam, jika kontinyu Voltage range 12 V (–1 +5) Safety : Nicad mudah terbakar jika panas/over
charge, beracun, rusak jika terjatuh. Lithium mudah meledak jika panas.
Baterei
STUDIO CAMERA OPERATION
- Video return- Sync signal-Audio intercom-DC power supply
Multi Camera
Studio Camera
Studio camera
Shot sheets help the camera operators knowhow the director needs them to compose specificshots. Some sheets, like the photo sheet showhere,
help the camera operator identify specific people.
Layout studio camera
Studio camera
Pan tilt head
Jangan memutar zoom ring,jika selector switch di set pada servo. Karena akan merusak motor servo-nya.
Studio camera operation
Set the drag/friction controls Set focus
Studio camera operation
Camera Command : Pan, tilt, dolly (or track), truck (or crab) Zoom
Terimakasih