TARGET, CAPAIAN DAN ANGGARAN RUMAH SWADAYA · apbd prov/kab/kota 114.695 114.695 ... rumah swadaya...
-
Upload
truongminh -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of TARGET, CAPAIAN DAN ANGGARAN RUMAH SWADAYA · apbd prov/kab/kota 114.695 114.695 ... rumah swadaya...
2/12/2018
1
1
PENYELENGGARAN RUMAH SWADAYASNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA TENGAH
Semarang, 12 Februari 2018
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATDIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
2
TARGET, CAPAIAN DAN ANGGARAN RUMAH SWADAYA
1515305,0 1618381,5851930350,0
3259164,0
-
1000000,0
2000000,0
3000000,0
4000000,0
2015 2016 2017 2018
Anggaran (Rp Juta)
2015 2016 2017 2018 2019A. TARGET RPJMN 85.000 345.000 400.000 445.000 475.000 1.750.0001 Pembangunan Baru Rumah Swadaya 20.000 45.000 50.000 60.000 75.000 250.0002 Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya 65.000 300.000 350.000 385.000 400.000 1.500.000B KEMAMPUAN ANGGARAN 82.245 222.583 166.000 278.300 199.500 948.628
PENCAPAIAN APBN 82.245 97.888 110.000 180.300 26.500 496.933PENCAPAIAN DAK - 10.000 56.000 56.000 85.000 207.000USULAN PLN (Tentatif) - - - 42.000 88.000 130.000APBD PROV/KAB/KOTA 114.695 114.695
2.755 122.417 234.000 166.700 275.500 801.3722.755 125.172 359.172 525.872 801.372 801.372KUMULATIF SELISIH
NO KEGIATANRPJMN
TOTAL
SELISIH
PENINGKATAN ANGGARAN YANG SIGNIFIKAN KEGIATANRUMAH SWADAYA DARI TAHUN 2015 s/d 2018
2/12/2018
2
PAGU ANGGARAN TAHUN 2018
Pagu AnggaranRp. 3.259,1 M
Dukungan Kebijakansebanyak
16 DokumenRp. 34,5 M
Pembangunan BaruSebanyak 6.000 Unit
Rp. 180,0 M
Peningkatan Kualitassebanyak
174.300 UnitRp2.659,5 M
PendampinganBantuan sebanyak
180.300 UnitRp. 377,1 M
LayananPerkantoran
2 SatkerRp 8,0 M
Rupiah Murni (RM)Rp. 3.019,1 M
PLNRp. 240,0 M
PAGU ANGGARAN TAHUN 2018
REVISI PERMEN BSPS TAHUN 2018
4
NO. PERIHAL SEMULA MENJADI
1. Jenis Bantuan Bantuan berupa bahan bangunan untuk
perbaikan rumah
Bantuan berupa bahan bangunan dan upah kerja
2. Peningkatan Kualitas
(PK)
Berdasarkan tingkat kerusakan (ringan,
sedang, berat)
Memperbaiki komponen struktur bangunan dan
peningkatan kualitas bahan atap, lantai, dinding
3. Pembangunan Baru
(PB)
PB pengganti rumah rusak total dan
PB rumah tinggal
PB pengganti rumah rusak total, PB rumah tunggal,
dan PB berkelompok satu hamparan (dapat
diberikan PSU)
4. Kriteria Pengusulan Tidak diatur Kabupaten/Kota basis data terpadu yang terupdate
5. Penetapan Lokasi Oleh Menteri: Tingkat desa/ kelurahan Oleh Menteri: Tingkat Kabupaten/Kota
Oleh KPA: Tingkat desa/ kelurahan dengan
persetujuan Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan
6. Verifikasi Usulan Lokasi Provinsi Pusat (menteri dapat melibatkan provinsi)
7. Penetapan Pemanfaatan
Bantuan Satu Tahap
Direktur Jenderal KPA/ Kasatker
2/12/2018
3
DAKRumah Swadaya
250 Kab/Kota948,2 Miliar
REGULERMendukung Program KOTAKU
155 Kab/KotaRp. 564,96 Miliar
REGULERMendukung Program KOTAKU
155 Kab/KotaRp. 564,96 Miliar
AFIRMASIMendukung Program Nasional diDaerah Tertinggal, Perbatasan,Pulau Terluar dan Transmigrasi
95 Kab/KotaRp. 383,25 Miliar
AFIRMASIMendukung Program Nasional diDaerah Tertinggal, Perbatasan,Pulau Terluar dan Transmigrasi
95 Kab/KotaRp. 383,25 Miliar
Peran Satker/PPK Ruswa SNVT Provinsi(Permen PUPR 21/2017):
a. Perencanaan;› Reviu dan Verifikasi Usulan;› Membantu Pelaksanaan Sosialisasi,
Diseminasi, dan Pembinaan;› Verifikasi Kesesuaian atas Usulan
Rencana Kerja (URK).
b. Pelaksanaan;› Pemantauan pelaksanaan DAK;› Inventarisasi Permasalahan;› Pembinaan dan Pengawasan.
c. Pasca Pelaksanaan.› Evaluasi terhadap pemantauan,
pembinaan dan pengawasan;› Memberikan masukan dan saran.
PPK Lampung ikut memonitorpelaksanaan DAK Perumahan
PPK Jabar ikut Sosialisasidan konsultasi Teknis DAK
PPK Jabar ikut memonitorpelaksanaan DAK Perumahan
DAK BIDANG PERUMAHAN TA. 2018
Rencana Penyelenggaraan Rakor DAK1. Wilayah Barat (Maret 2018)2. Wilayah Tengah (Maret 2018)3. Wilayah Timur (Maret 2018)
PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)
TUJUANMeningkatkan akses masyarakat
berpendapatan menengah dan rendah kepada rumah terjangkau
NAHP$ 450.000.000 Rp 6.075.000.000.000
KOMPONEN 1$ 215.000.000
Fisik : $ 205 JtTA & BOP : $ 10 Jt
setara 156.000 unit
KOMPONEN 2$ 215.000.000
Fisik : $ 175 JtTA & BOP : $ 40 Jt
setara 128.500 unit
KOMPONEN 3$ 20.000.000
Pembiayaan : $ 10 Jt Penyediaan : $ 10 Jt
Penyesuaian KOMPONEN 2$ 215.000.000
Fisik : $ 205 JtTA & BOP : $ 10 Jt
setara 150.000 unit
Middle40%
Top20%
Component 1Mortgage-LinkedDown Payment
Assistance (BP2BT)
Component 3Technical Assistance for Strengthening Housing Sector Management
HREISAccess toHousingFinance
PolicyAdvisory for
HousingSupply
StrengtheningNationalHousing
InstitutionFunction
LG’s CapacityBuilding on
HousingDevelopment
Component 2Home Improvement
Subsidy (BSPS)
Bottom40%
Middle40%
Top20%
Komponen 1Bantuan PembiayaanPerumahan BerbasisTabungan (BP2BT)
Komponen 3Dukungan Teknis
Housingand RealEstate
InformationCenter
AksesPembiayaanPerumahan
Pengembangandan Reformasi
KebijakanPerumahan
PenguatanPeran
Perumnas
PenigkatanKapasitas
PemerintahDaerah
Komponen 2Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya(BSPS)
*) 1 USD = IDR 13.500**) TA & BOP = Technical Assistance & Biaya Operasional
KETERANGAN:• Telah terbit dalam DIPA Satker Penyediaan Rumah Swadaya sebanyak 12.000 unit (PB: 1.000 unit,
PK: 11.000 unit) dengan anggaran sebesar Rp. 240.000.000.000,-.• Percepatan penarikan PLN di Bulan Maret sebanyak 30.000 unit (PB: 4.000 unit, PK: 26.000 unit) dengan
anggaran sebesar Rp 528.500.500.000, lokasi akan disebar di PPK Rumah Swadaya Provinsi.
NAHP
2/12/2018
4
PEMERINTAH DAERAH sebagai penyusun dan pemilik basis dataSATUAN KERJA/PPK sebagai pelaksana membutuhkan data usulandaerah untuk pelaksanaan kegiatanSATUAN KERJA/PPK sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusatdapat memfasilitasi penyampaian usulan Kabupaten/Kota melalui kegiatan KonregSATUAN KERJA/PPK PERLU BERKOORDINASI DENGAN PEMERINTAHDAERAH dalam hal penarikan data usulan penanganan rumah tidaklayak huni melalui BSPS
MENGAPA PEMERINTAH HARUS MEMILIKI BASIS DATA???• Terdapat ketentuan dan peraturan yang mewajibkan Pemerintah m
emiliki basis dataUUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)Undang-Undang No. 1 Th 2011
Pasal 16 huruf b, Menyusun dan menyediakan basisdata PKP.Pasal 17 huruf a, Menyusun dan menyediakan basisdata Tingkat Provinsi.Pasal 18 huruf a, Menyusun dan menyediakan basisdata Tingkat Kabupaten/KotaPasal 98 ayat (2), Penetapan lokasiperumahan kumuh dan permukiman kumuhwajib didahului oleh proses pendataan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat.
• Basis Data sebagai dasar penyusunan program setiap tahun
PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)LATAR BELAKANG PENDATAAN
DATA RTLHKAB/KOTA
VERIFIKASI OLEHKAB/KOTADATA RTLH
B D T
DATA GABUNGAN RTLHKAB/KOTA & RTLH BDT
DATA RTLH NASIONAL
PROGRAM PROGRAMPROGRAMPROGRAM
1. Foto Rumah Perspektif2. Pondasi3. Kolom & Balok4. Konstruksi Atap5. Kondisi Lantai6. Jendela dan Lubang
Cahaya7. Ventilasi8. Jarak Sumber Air Minu
m Ketempat Pembuangan Kotoran/tinja
9. Kesesuaian kondisi rumah di lapangan
PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)BASIS DATA TERPADU DALAM
2/12/2018
5
PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)REKAPITULASI DATA RUMAH DALAM
1) Mendukung 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional;
2) Mendukung Program Padat Karya;
3) Mendukung Program OASE;
4) Mengatasi Kumuh di 5 lokasi (mendukung 100-0-100Cipta Karya);
BERDASARKAN PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH
BERDASARKAN USULAN PEMERINTAH DAERAH
180.300 UNIT dikeluarkan bertahap, dengan rincian sebagai berikut :
TAHAP pertama : mengakomodasi hasil T-1 (usulan pemerintah daerahdan kementerian/lembaga), Kumuh dan Program Padat Karya.
TAHAP selanjutnya : mengakomodasi KSPN, Program Padat Karya, OASE,Kumuh, usulan kementerian/lembaga, dan usulan pemerintah daerah.
PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)RENCANA LOKASI DAN ALOKASI BSPS TAHUN 2018
11
22
33
2/12/2018
6
11
JADWAL PENYUSUNAN ANGGARAN 2019 (1)
12
JADWAL PENYUSUNAN ANGGARAN 2019 (2)
Rencana Pra Konreg di 4 wilayah:1. Makassar, 7-9 Februari 2018 (Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua)2. Balikpapan, 13-15 Februari 2018 (Wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara)3. Jogjakarta, 21-23 Februari 2018 (Wilayah Jawa dan Bali)4. Jambi/Batam, 28 Februari – 2 Maret 2018 2018 (Wilayah Sumatera)
2/12/2018
7
Reguler Afirmasi TotalBANTEN 4.435 - 4.435Kab. Lebak 4.435 4.435JAWA BARAT 24.778 - 24.778Kab. Garut 5.845 5.845Kab. Kuningan 6.842 6.842Kab. Majalengka 2.488 2.488Kab. Purwakarta 2.999 2.999Kab. Sumedang 265 265Kab. Tasikmalaya 3.326 3.326Kota Bandung 1.506 1.506Kota Bekasi 1.507 1.507
PROVINSI/KAB/KOTAAlokasi Anggaran Rp. Juta
Reguler Afirmasi TotalJAWA TENGAH 100.401 - 100.401Kab. Banjarnegara 4.751 4.751Kab. Banyumas 2.787 2.787Kab. Batang 3.421 3.421Kab. Boyolali 2.914 2.914Kab. Brebes 4.181 4.181Kab. Cilacap 4.941 4.941Kab. Grobogan 2.787 2.787Kab. Jepara 2.600 2.600Kab. Kebumen 10.453 10.453Kab. Kendal 4.751 4.751Kab. Magelang 1.742 1.742Kab. Pati 5.223 5.223Kab. Pekalongan 7.602 7.602Kab. Purworejo 1.457 1.457Kab. Rembang 950 950Kab. Sragen 3.421 3.421Kab. Sukoharjo 8.886 8.886Kab. Wonogiri 5.322 5.322Kab. Wonosobo 2.566 2.566Kota Magelang 1.425 1.425Kota Pekalongan 2.376 2.376Kota Salatiga 2.951 2.951Kota Semarang 5.702 5.702Kota Surakarta 6.208 6.208Kota Tegal 984 984
PROVINSI/KAB/KOTAAlokasi Anggaran Rp. Juta
Reguler Afirmasi TotalJAWA TIMUR 89.996 1.834 91.830Kab. Blitar 4.172 4.172Kab. Bojonegoro 3.421 3.421Kab. Bondowoso 5.702 5.702Kab. Gresik 2.295 2.295Kab. Jember 4.751 4.751Kab. Jombang 3.069 3.069Kab. Kediri 3.421 3.421Kab. Lamongan 3.255 3.255Kab. Lumajang 4.941 4.941Kab. Madiun 2.787 2.787Kab. Magetan 3.881 3.881Kab. Malang 5.551 5.551Kab. Mojokerto 4.838 4.838Kab. Nganjuk 7.127 7.127Kab. Pacitan 2.279 2.279Kab. Pamekasan 2.437 2.437Kab. Pasuruan 3.421 3.421Kab. Ponorogo 950 950Kab. Situbondo 1.834 1.834Kab. Sumenep 1.844 1.844Kab. T renggalek 6.683 6.683Kab. Tuban 1.894 1.894Kab. Tulungagung 7.127 7.127Kota Blitar 2.566 2.566Kota Pasuruan 1.584 1.584
PROVINSI/KAB/KOTAAlokasi Anggaran Rp. Juta
DI YOGYAKARTA 16.559 - 16.559Kab. Bantul 2.720 2.720Kab. Kulon Progo 4.276 4.276Kab. Sleman 6.395 6.395Kota Yogyakarta 3.168 3.168
ALOKASI DAK TA. 2018 (JAWA)
RumahSWADAYA ??
rumah yangdibangun
atas prakarsadan upaya
masyarakat
2/12/2018
8
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah Bantuan Pemerintahberupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk
meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan/peningkatan kualitasrumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU)
PENGERTIAN BSPSPENGERTIAN BSPS
Bantuan pemerintah untuk kesejahteraanmasyarakat3
Pengungkit keswadayaan masyarakat2
Masyarakat sebagai pelaku utama1
Fasilitator sebagai pendampingmasyarakat5
Output kegiatan : rumah memenuhistandar minimal layak dan terhuni 7
Kegotong-royongan dan keberkelanjutankegiatan4
BSPS tanpa ada pungutan 6
Selesai pada satu tahun anggaran berjalan 8
Tepat sasaran, tepat prosedur, tepatwaktu, tepat pemanfaatan dan akuntabel 9
PRINSIP BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA
2/12/2018
9
Ditujukan kepada Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat cq. Direktur JenderalPenyediaan Perumahan.
PENGUSULAN LOKASI BSPSPENGUSULAN LOKASI BSPS
1
Meliputi nama desa/kelurahan beserta jumlahRTLH dan kebutuhan rumah swadaya.
2
Pengusulan dapat dilakukan oleh:1. Bupati/Walikota;2. Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta;3. Menteri/Kepala Lembaga Negara; atau4. Ketua/Anggota Lembaga Tinggi Negara.
3
Untuk point 3. 3 & 4 yang merupakan ProgramPrioritas Kementerian didalam pelaksanaannyaharus berkoordinasi dengan wakil pengusul sertaPemda
4
Melalui korodinasi denganBupati/Walikota setempat
Usulan mengacu pada BasisData Terpadu (BDT)
Disertai bantuan uang untukmembayar upah kerjaBARANG
Membeli bahan bangunan danmembayar upah kerjaUANG
PENINGKATAN KUALITASMemperbaiki RTLH agar memenuhipersyaratan: Keselamatan bangunan; Kesehatan penghuni; dan Kecukupan minimum luas bangunan.
PK
PEMBANGUNAN BARU Pembangunan rumah baru
pengganti rumah rusak total; Pembangunan rumah baru di atas
kavling tanah matang dalam 1 (satu)hamparan secara berkelompok;
Pembangunan rumah baru di ataskavling tanah matang dalam 1 (satu)desa/kelurahan.
PB
BEN
TUK
BSP
S
JEN
IS B
SP
S
2/12/2018
10
KRITERIA, PEMILIHAN DANTATA CARA PEMBUKAAN
BUKU REKENINGBANK/POS PENYALUR
Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK252/PMK.05/2014 tentang Rekening MilikKementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja
Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan BantuanPemerintah pada Kementerian Negara/Lembagasebagaimana diubah dengan PMK 173/PMK/.05/2016
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat Nomor 13/PRT/M/2016 tentang BantuanStimulan Perumahan Swadaya dan perubahannya
LANDASAN HUKUM
2/12/2018
11
KRITERIA BANK/POS PENYALUR
Memiliki UnitPelayanan
Terkecil
(desa, perbatasan,pesisir, terluar,
tertinggal)
Memiliki UnitPelayanan
Terkecil
(desa, perbatasan,pesisir, terluar,
tertinggal)Bersedia
MengikutiKetentuan
sebagai Bank/PosPenyalur
BersediaMengikutiKetentuan
sebagai Bank/PosPenyalur
TidakMemungut
BiayaOperasional
penyaluran kepadapengguna jasa dan
penerima dana BSPS
TidakMemungut
BiayaOperasional
penyaluran kepadapengguna jasa dan
penerima dana BSPS
MenerbitkanBuku
Tabungan
kepada penerimabantuan sosial tanpa
dikenakan biayaadministrasi
MenerbitkanBuku
Tabungan
kepada penerimabantuan sosial tanpa
dikenakan biayaadministrasi
Memiliki SistemPelaporan
Online
terintegrasi dengansistem pengendalianBSPS Kementerian
PUPR
Memiliki SistemPelaporan
Online
terintegrasi dengansistem pengendalianBSPS Kementerian
PUPR
Berpengalaman
dalam penyaluranBSPS dan sejenisnya
Berpengalaman
dalam penyaluranBSPS dan sejenisnya
MelaporkanPenyaluran
SecaraBerkala
kepada KementerianPUPR melalui Satker
atau PPK
MelaporkanPenyaluran
SecaraBerkala
kepada KementerianPUPR melalui Satker
atau PPK
MemberikanPernyataan
KesanggupanBank/Pos Penyalur
MemberikanPernyataan
KesanggupanBank/Pos Penyalur
DijadikanPrioritas
BSPS PADATKARYA
BIAYAUPAH
TUKANG
MATERIAL
DiharapkanBank yang
terpilihmemiliki unit
pelayananterdekat ditingkat desa
2/12/2018
12
• Membuat rekening dan menyalurkan bantuan kepadapenerima bantuan sesuai SK PPK
• Melayani penerima bantuan dalam pemanfaatanBSPS
• Dalam 2 tahap• Penarikan tabungan dengan cara transfer ke toko/penyedia
bahan bangunan dan penarikan tunai untuk upah kerja• Menyusun laporan penyaluran BSPS dan penarikan
dana oleh penerima bantuan• Mingguan• Bulanan• AkhirC
TUGAS BANK/POS PENYALUR
RENCANA KERJABSPS TAHUN 2018
2/12/2018
13
2/12/2018
14
Pembelajaran dari PelaksanaanBSPS T.A 2017
No KENDALA DAN PERMASALAHAN TEKNIS1 Masih kurangnya pemahaman para pemangku
kepentingan di daerah (Tim TeknisKabupaten/Kota) terkait program BSPS.
8 Munculnya berbagai pengaduan masyarakat danpemeriksaan dari pihak berwajib terkait pelaksanaankegiatan di daerah.
2 Di beberapa lokasi, kinerja fasilitator, peran TimKoordinasi Provinsi dan Tim Teknis Kab/Kotabelum maksimal.
9 Untuk menghindari penyimpangan dan penguranganvolume bahan bangunan, masyarakat diberikan salinanRAB, DRPB2 tahap 1 dan 2 sehingga masyarakat dapatmengecek langsung bahan bangunan yang merekaajukan
3 Sulitnya mendapatkan laporan pelaksanaankegiatan di daerah secara rutin dan valid.
10 Kurangnya kualitas dan jumlah SDM di Kabupatensehingga kesulitan dalam hal perekrutan TFL, sudahbanyak direkrut pada program pemberdayaan sejeniskarena perekrutan mereka di awal tahun.
4 Pada tahap verifikasi, TFL kurang cermat/telitidalam melakukan penilaian tingkat kerusakanrumah dan menggali potensi keswadayaan CPBdan kesanggupan untuk menyelesaikanpelaksanaan BSPS.
11 Toko bahan bangunan tidak ada yang bersediabekerjasama di daerah pulau-pulaui terpencil, karenaterkait biaya transport pengiriman bahan bangunan yangmempengaruhi harga satuan material melonjak tinggidiatas harga satuan standar Kabupaten.
5 Lokasi penerima bantuan yang menyebardibanyak desa yang sulit di jangkau dan jumlahdampingan yang terlalu banyak sehingga hasilpendampingan dan pengawasan kepadamasyarakat kurang maksimal
12 Terbatasanya ketersediaan Toko Penyedia BahanBangunan di Lokasi Penerima Bantuan yang mampumengakomodir seluruh kebutuhan penerima bantuan baikdari segi kecukupan modal, ketersediaan materialmaupun kesiapan armadanya.
6 Penambahan luasan rumah yang tidak diikutidengan kemampuan dana swadaya penerimasehingga rumah di progres 100% terlihat belumselesai
13 Karakteristik masyarakat di lokasi penerima bantuanterhadap kemauan dan kemampuan untuk berswadayadan gotong royong.
7 Sinkronisasi pembuatan Recana Kerja TindakLanjut (RKTL) oleh PPK, Korfas dan TFL untukmenyamakan target pelaksanaan.
14 Kelompok Penerima Bantuan (KPB) dapat lebihdiaktifkan fungsinya sebagai kelompok untuk bersama-sama membangun rumah secara gotong royong,sehingga penerima bantuan tidak sendiri-sendirimembangun rumah dengan mengandalkan tukang danakan terkendala bagi penerima bantuan yang tidak
KE
ND
AL
A D
AN
PE
RM
AS
AL
AA
HA
NBA
NTU
AN
STI
MU
LAN
PER
UM
AH
AN
SW
AD
AYA
SN
VT
PRO
VIN
SI
2/12/2018
15
No KENDALA DAN PERMASALAHAN TEKNIS15 Sebagian besar masyarakat tidak memiliki
keterampilan pertukangan sehingga dalammengerjakan pembangunan/peningkatan kualitasrumahnya masih mengandalkan tenaga tukang.
19 Kebutuhan bahan bangunan lokal khususnya kayu sangatsulit pengadaannya dalam jumlah yang besar, karenaadanya batasan jumlah volume kayu dari Dinas Perhutani
16 Menunggu giliran tukang (Swadaya Masyarakat)dalam penyelesaian pengerjaan rumah mereka,dapat memperlambat proses konstruksi sehinggaprogres fisik rendah
20Tahap pelaksanaan konstruksi, dalam 1 KPBmenggunakan tukang yang sama sehingga dalampengerjaan harus bergantian.
17 Perubahan RAB yang diajukan penerima bantuanbanyak mengalami perubahan di pertengahanpelaksanaan sehingga berpengaruh terhadapperubahan RAB dan DRPB2 tahap 1 dan 2
21 Penerima bantuan belum berperan sebagai pelakuutama kegiatan, misalnya dalam penyusunan proposalpenerima bantuan belum terlibat secara maksimal.
18 Masih kurangnya pemahaman penerima bantuanterhadap prosedur dan ketentuan BSPS
22 Belum maksimalnya pendampingan terhadap penerimabantuan oleh TFL, terutama dalam pelaksanaan konstruksi,TFL tidak memberikan pemahaman teknis membangunrumah sesuai kriteria rumah layak huni
KE
ND
AL
A D
AN
PE
RM
AS
AL
AA
HA
NBA
NTU
AN
STI
MU
LAN
PER
UM
AH
AN
SW
AD
AYA
SN
VT
PRO
VIN
SI
S N V T P E N Y E D I A A N P E R U M A H A NP R O V I N S I J A W A T E N G A H