Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : Tanggal Distribusi ... · tanggal pengembalian uang pemesanan...
Transcript of Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : Tanggal Distribusi ... · tanggal pengembalian uang pemesanan...
Prospekus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2020
Tanggal Efektif : 31 Januari 2020 Masa Penawaran Umum : 3 – 5 Februari 2020 Tanggal Penjatahan : 7 Februari 2020
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Februari 2020
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 11 Februari 2020 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 12 Februari 2020 Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Reguler dan Negosiasi : 12 Februari 2020 – 8 Februari 2021 Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Tunai : 12 Februari 2020 – 10 Februari 2021 Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 12 Agustus 2020 – 11 Februari 2021 Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 11 Februari 2021
OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK’) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI.
TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA, APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN
YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT AGRO YASA LESTARI TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA
ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM
DALAM PROSPEKTUS INI
SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK
INDONESIA (‘BEI’).
PT AGRO YASA LESTARI Tbk.
Kegiatan Usaha Utama: Perdagangan Besar Aspal, Geosintetik dan Bungkil Kedelai (Soya Beans Meal).
Kantor Kedudukan: Gedung Gondangdia Lama 25
Lt 3 R 1B-1C Jl. RP Soeroso No 25 Jakarta 10330
Jakarta Pusat Telp: 021-3918838 Faks: 021-3918838
Email : [email protected]
Website: www.agroyasalestari.com
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak 258.703.200 (dua ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham atau sebanyak 30,31% (tiga puluh koma tiga puluh satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp25.870.320.000,- (dua puluh lima miliar delapan ratus tujuh puluh juta tiga ratus dua puluh ribu Rupiah).
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 206.962.560 (dua ratus enam juta sembilan ratus enam puluh dua ribu lima ratus enam puluh) Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak 34,80% (tiga puluh empat koma delapan puluh persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan. Waran Seri I ini diberikan secara cuma - cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan dengan perbandingan 5 Saham mendapatkan 4 Waran Seri I.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan Harga Pelaksanaan Rp150,- (seratus lima puluh Rupiah) yang dapat dilakukan setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak waran seri I diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 12 Agustus 2020 – 11 Februari 2021. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak – banyaknya Rp 31.044.384.000,- (tiga puluh satu miliar empat puluh empat juta tiga ratus delapan puluh empat ribu Rupiah).
Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT NH KORINDO SEKURITAS INDONESIA
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK MENJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN UMUM PERSEROAN
RISIKO UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA. KETERANGAN LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT
PADA BAB VI FAKTOR RISIKO.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM,
TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM
TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN
KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).
PR
OS
PE
KT
US
PT AGRO YASA LESTARI Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”) di Jakarta dengan surat No. 003/AYL/PS/IX/2019, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang
Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608/1995
beserta Peraturan Pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UU Pasar Modal”).
Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di PT
Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Surat Persetujuan Prinsip dari BEI Nomor S-
08244/BEI.PP3/12-2019 tanggal 19 Desember 2019 perihal Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek
Bersifat Ekuitas Perseroan. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka
Penawaran Umum ini dibatalkan demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan
kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.
Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini
bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan dan
laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan
ketentuan yang berlaku dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar
profesinya masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang Terafiliasi dilarang memberikan
keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam
prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek.
PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta para Lembaga dan
Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak
mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN
SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN
UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI
PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN
SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN
SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. i
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ...................................................................................... iii
RINGKASAN ............................................................................................................................... xii
I. PENAWARAN UMUM ………………………………………………………………………. 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM .............................. 12
III. PERNYATAAN UTANG ............................................................................................... 14
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING .................................................................... 22
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ........................................................... 24
1. GAMBARAN UMUM .............................................................................................. 24
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA ............................. 26
3. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ....................................................................... 29
4. ANALISIS RASIO KEUANGAN ............................................................................. 41
5. SEGMEN OPERASI .............................................................................................. 45
6. INVESTASI BARANG MODAL .............................................................................. 45
7. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING .................................................................... 45
8. DAMPAK FLUKTUASI, KURS VALUTA ASING DAN SUKU BUNGA .................. 46
VI. FAKTOR RISIKO.......................................................................................................... 49
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK ............ 53
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA,
SERTA KECENDRUNGAN DAN PROSPEK USAHA ................................................. 54
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ............................................................ 54
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ............................................................... 54
2. PERIZINAN ..................................................................................................... 57
3. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN ............................... 58
4. ASURANSI ...................................................................................................... 67
5. KETERANGAN MENGENAI ASET PERUSAHAAN ....................................... 67
6. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN
PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG
SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ......................................................... 70
7. PENGURUS DAN PENGAWAS PERSEROAN .............................................. 70
8. TATA KELOLA PERUSAHAAN ...................................................................... 73
9. SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................. 84
10. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS,
DAN DIREKSI PERSEROAN .......................................................................... 86
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ....... 86
1. TINJAUAN UMUM DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF ................................. 86
2. KEGIATAN USAHA ......................................................................................... 93
3. STRATEGI USAHA ....................................................................................... 101
4. PERSAINGAN USAHA ................................................................................. 102
ii
5. PROSPEK USAHA PERSEROAN ................................................................ 103
6. KECENDRUNGAN USAHA PERSEROAN .................................................. 106
IX. EKUITAS .................................................................................................................... 107
X. KEBIJAKAN DIVIDEN ................................................................................................ 108
XI. PERPAJAKAN ............................................................................................................ 109
XII. PENJAMINAN EMISI EFEK ....................................................................................... 112
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ...................................... 114
XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN
PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM ............................................... 117
XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM.......................................................................... 123
XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN SAHAM ................................................................................................. 130
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM .............................................................................. 131
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
PERSEROAN ............................................................................................................. 153
iii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
Afiliasi : Yang dimaksud dengan afiliasi sesuai UUPM adalah:
a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;
b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau
Komisaris dari pihak tersebut;
c) hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau
lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d) hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh
Perseroan tersebut;
e) hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau
f) hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.
Akuntan Publik : Berarti Kantor Akuntan Publik Junaedi, Chairul dan Rekan yang
melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan periode 7
(tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham.
Anggota Bursa : Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1
ayat (2) UUPM.
BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora adalah
Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Perseroan melaksanakan
pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan
Efek.
Bank Kustodian : berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk
memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian
sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya.
Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.184/KMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.
BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system
dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara
mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek
Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan beserta para pengganti
dan penerima hak dan kewajibannya.
BNRI : Berita Negara Republik Indonesia.
iv
Bursa Efek : Berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4
UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh BEI.
BUMD : Berarti Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Berarti Badan Usaha Milik Negara
Daftar Pemegang Saham
(DPS) : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan
tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan
Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang
Rekening kepada KSEI.
Daftar Pemesanan Pembelian
Saham (DPPS) : Berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah
yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.
Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh ketentuan yang terdapat pada Peraturan
No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/
BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum nomor 4, yakni sebagai berikut:
1) atas dasar lewatnya waktu, yakni:
a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah
mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan
yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan
Penawaran Umum; atau
b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir
yang disampaikan Emiten atau yang diminta OJK dipenuhi;
atau
2) atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.
Emisi : Berarti penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan atau
diperdagangkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum
Perdana Saham guna dicatatkan dan diperdagangkan di BEI.
Formulir Konfirmasi
Penjatahan Saham (FKPS) : Berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan atas
nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas Saham Yang
Ditawarkan di pasar perdana.
Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (FPPS) : Berarti salinan asli dari formulir pemesanan pembelian terkait Saham
Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam 5 (lima) rangkap, masing-
masing rangkap mana harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda
tangan asli pemesan, dan diajukan oleh calon pembeli kepada para
Penjamin Emisi Efek, dan agen penjualan (jika ada) pada waktu
memesan Saham Yang Ditawarkan selama Masa Penawaran Umum.
v
Harga Penawaran : Berarti harga tiap saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum
yang harganya telah ditentukan melalui proses bookbuilding, yaitu
Rp100,- (seratus Rupiah).
Hari Bank : Berarti hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta
menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi
perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.
Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari
Kerja.
Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau
Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia bukan sebagai Hari Kerja biasa.
Konfirmasi Tertulis : Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang
dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan
Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder.
Konsultan Hukum : Berarti Bakhriatin & Partners Law Firm yang melakukan pemeriksaan
atas fakta hukum yang ada mengenai Perseroan serta keterangan
hukum lain yang berkaitan dalam rangka Penawaran Umum Perdana
Saham.
KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta,
yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, yang
dalam emisi saham bertugas mengadministrasikan saham
berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek di KSEI pada
penitipan kolektif.
Kustodian : Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Manajer Penjatahan : Berarti PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, yang bertanggung jawab
atas penjatahan atas penjualan saham yang ditawarkan yang akan
dilakukan jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah
saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan
Peraturan No. IX.A.7.
vi
Masa Penawaran Umum
Perdana Saham : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan
pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, kecuali jika Masa
Penawaran Umum itu ditutup lebih dini sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, namun tidak boleh kurang dari 1
(satu) Hari Kerja dan maksimal 5 (lima) Hari Kerja.
Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik Warga Negara
Indonesia/badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/badan asing
baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di Indonesia maupun
bertempat tinggal/berkedudukan hukum di luar negeri.
Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah
nama menjadi Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik
Indonesia, dan terakhir berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan atau
OJK
: Berarti Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan lembaga yang
independen, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UU OJK”) yang tugas dan
wewenangnya meliputi pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana
pensiun, lembaga jasa pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya.
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan Pasal
55 UU OJK.
Pemegang Rekening : :Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek
dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan
Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari
seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh
Perseroan.
Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.
Penawaran Awal : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga penawaran efek.
Penawaran Umum atau
Penawaran Umum Perdana
Saham
: Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan oleh
Perseroan kepada Masyarakat dengan mengingat syarat dan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
vii
Efek dan tata cara yang diatur dalam UUPM dan ketentuan yang
berlaku di Bursa Efek di Indonesia.
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Efek : Berarti perseroan terbatas yang mengadakan perjanjian dengan
Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atas
nama Perseroan yang dalam hal ini adalah PT NH Korindo Sekuritas
Indonesia sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, yang menjamin penjualan Saham Yang Ditawarkan dan
berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment) dan melakukan
pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham di pasar perdana
kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai
dengan bagian penjaminan dengan memperhatikan syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana Emisi
Efek : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan
penyelenggaraan, pengendalian dan penjatahan Emisi Saham Yang
Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham, dalam hal ini
adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata
Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 November 2011
tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentigan Transaksi
Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011
tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang
Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No.7/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.
viii
Peraturan OJK No.8/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas.
Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember
2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum.
Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka.
Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi
dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit
Peraturan OJK No. 56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal
Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 21,- tanggal 10
Oktober 2019, junctis Addendum Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT
Agro Yasa Lestari Tbk Nomor 03 Tanggal 8 November 2019,
Addendum Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT Agro Yasa Lestari Tbk
Nomor 01 Tanggal 3 Desember 2019, Addendum Perjanjian
Penjamin Emisi Efek PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 17 Tanggal 12
Desember 2019 Juncto Addendum Perjanjian Penjamin Emisi Efek
PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 18 tanggal 27 Januari 2020. Kelima akta
tersebut dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro SH., MH., Notaris
berkedudukan di Jakarta Selatan
yang semuanya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek di hadapan DR. Agung Iriantoro, S.H., M.H.,
Sarjana Hukum, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham : Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Saham No. 23,- tanggal 10
Oktober 2019 Juncto Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Saham Perseroan Terbatas PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 19 tanggal
12 Desember 2019, keduanya dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro
SH., MH, Notaris di berkedudukan di Jakarta Selatan.
ix
Persetujuan Prinsip : Berarti Surat Persetujuan Prinsip dari BEI Nomor S-
08244/BEI.PP3/12-2019 tanggal 19 Desember 2019 perihal
Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Perseroan.
Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-
098/SHM/KSEI/1019 tanggal 22 Oktober 2019 yang bermaterai
cukup dan dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan
KSEI, berikut perubahan, perbaikan, penambahan atau pembaruan
atasnya sebagaimana dapat diadakan oleh para pihak di kemudian
hari.
Perjanjian Penerbitan Waran : Berarti Akta Perjanjian Penerbitan Waran No. 22, tanggal 10 Oktober
2019 Juncto Addendum Pernyataan Penerbitan Waran No. 18 tanggal
12 Desember 2019 Juncto Addendum Pernyataan Penerbitan Waran
No. 20 tanggal 28 Januari 2020 ketiganya dibuat di hadapan Dr. Agung
Iriantoro SH., MH., Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan.
Perjanjian Pengelolaan Waran
Seri I : Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Waran Seri I No. 24, tanggal 10
Oktober 2019 Juncto Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Saham Perseroan Terbatas PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 19 tanggal
12 Desember 2019, keduanya dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro
SH., MH, Notaris di berkedudukan di Jakarta Selatan.
Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan bahwa
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.
Perseroan : Berarti PT Agro Yasa Lestari Tbk.
Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi
efek, perantara pedagang efek dan/atau manajer investasi
sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Profesi Penunjang Pasar
Modal
: Berarti Kantor Konsultan Hukum, Notaris, Kantor Akuntan Publik, yang
melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
butir 26 UUPM dan Peraturan OJK No.8/2017.
Prospektus Awal : Berarti suatu informasi tertulis yang memuat seluruh informasi dalam
Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari
Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah Saham
Yang Ditawarkan namun dapat memuat informasi awal sehubungan
dengan jumlah maksimum Saham Yang Ditawarkan, Penawaran,
penjaminan emisi efek atas penerbitan atau hal lainnya terkait
syarat-syarat penawaran yang belum dapat ditentukan pada saat itu,
x
sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang
Prospektus Awal dan Info Memo.
Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal berisikan fakta-fakta dan
pertimbangan-pertimbangan terpenting yang disusun dan diterbitkan.
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana
milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau
Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek
yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek dan/atau
Bank Kustodian.
Rekening Penawaran Umum : Berarti rekening atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada bank
penerima untuk menampung dana yang diterima dari investor.
RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan, UUPT, dan UUPM.
RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan, UUPT, dan UUPM.
Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp50,- (lima
puluh Rupiah) yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan.
Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru, yaitu sebanyak 258.703.200 (dua ratus lima
puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) Saham Baru atau
sebanyak-banyakanya 30,31% (Tiga puluh koma tiga puluh satu
persen), yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para
Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya
akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.
SKS : Berarti Surat Kolektif Saham.
Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari kerja setelah Tanggal Penjatahan,
pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara
elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian
didistribusikan kepada pemesan.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan
pada pasar perdana yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek
kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada
Tanggal Distribusi.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa
Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Distribusi.
xi
Tanggal Pengembalian Uang
Pemesanan : Berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian
Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui
Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian atau
seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan
atau dalam hal Penawaran Umum saham Perdana dibatalkan atau
ditunda. Tanggal pengembalian uang pemesanan paling lambat 2
(dua) hari kerja sejak tanggal penjatahan atau 2 (dua) hari kerja sejak
tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum.
Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah berakhirnya
masa penawaran umum perdana saham
TDP : Berarti Tanda Daftar Perusahaan.
UU Pasar Modal/UUPM : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal
10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.3608, beserta
peraturan-peraturan pelaksanaannya.
UU Perseroan Terbatas/UUPT : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
xii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. UMUM PT Agro Yasa Lestari, Tbk (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Agro Yasa Lestari yang berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Agro Yasa Lestari No. 13 tanggal 15 Febuari 2010, dibuat di hadapan Ineu Mauleni, S.H., Notaris di Surabaya, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-25815.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 21 Mei 2010. Akta pendirian Perseroan tersebut memuat anggaran dasar Perseroan selanjutnya dari waktu ke waktu dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham PT Agro Yasa Lestari No. 6 tanggal 22 Juli 2019 dibuat di hadapan Teddy Yunadi SH, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan keputusan No.AHU-0042612.AH.01.02 Tahun 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No.AHU-AH.01.03-0304415 dan No. AHU-AH.01.03-0304416 Tahun 2019, ketiganya tertanggal 26 Juli 2019. Juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham PT Agro yasa Lestari Tbk No. 20,- tanggal 10 Oktober 2019, dibuat di hadapan DR. AGUNG IRIANTORO, S.H., M.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah didaftarkan dan memperoleh surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0344216 dan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0344217 dari Menkumham.
KETERANGAN TENTANG EFEK BERSIFAT EKUITAS YANG DITAWARKAN
1. Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak 258.703.200 (dua ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) Saham Biasa Atas Nama yang merupakan Saham Baru yang berasal dari portepel Perseroan.
2. Persentase Penawaran Umum : 30,31% dari Modal Disetor setelah Penawaran
Umum
3. Nilai Nominal : Rp 50,- (lima puluh Rupiah) per saham
4. Harga Penawaran : Rp 100,- (seratus Rupiah) per saham
5. Total Penawaran Umum : sebanyak Rp25.870.320.000,- (dua puluh lima
miliar delapan ratus tujuh puluh juta tiga ratus dua
puluh ribu Rupiah).
Saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini merupakan saham biasa atas nama yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
Jumlah Saham Jumlah Nominal Persen (%)
2.200.000.000 110.000.000.000
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 50,17
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 49,83
594.720.000 29.736.000.000 100,00
1.605.280.000 80.264.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 50,- per saham
Modal Dasar
xiii
dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Proforma struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebelum dan sesudah Penawaran Umum sebagai berikut :
Jumlah Nilai Nominal Jumlah Nilai Nominal
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 2.200.000.000 110.000.000.000 2.200.000.000 110.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 50.17 298.380.000 14.919.000.000 34,96
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 49.83 296.340.000 14.817.000.000 34,73
- Masyarakat - - - 258.703.200 12.935.160.000 30,31
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 594.720.000 29.736.000.000 100.00 853.423.200 42.671.160.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portapel 1.605.280.000 80.264.000.000 1.346.576.800 67.328.840.000
Nilai Nominal Rp 50,- per saham
Keterangan
% %
Sebelum Rencana Penawaran Umum
Perdana
Sesudah Rencana Penawaran Umum
Perdana
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan PENERBITAN WARAN SERI I
1. Rasio Saham dengan Waran
Seri I
: 5 : 4 setiap pemegang 5 (lima) saham baru akan
memperoleh 4 (empat) waran Seri I.
2. Jumlah Waran Seri I : Sebanyak 206.962.560 (dua ratus enam juta
sembilan ratus enam puluh dua ribu lima ratus
enam puluh) waran Seri I
3. Harga Pelaksanaan Waran
Seri I
: Rp 150 ,- (seratus lima puluh Rupiah)
4. Total Hasil Pelaksanaan
Waran Seri I
: Sebanyak Rp31.044.384.000,- (tiga puluh satu
miliar empat puluh empat juta tiga ratus delapan
puluh empat ribu Rupiah) Persentase Waran Seri I terhadap keseluruhan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan adalah sebanyak 34,80% (tiga puluh empat koma delapan puluh persen). Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru dalam Perseroan maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagai berikut:
Jumlah Nilai Nominal Jumlah Nilai Nominal
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 2.200.000.000 110.000.000.000 2.200.000.000 110.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 34,96 298.380.000 14.919.000.000 28,14
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 34,73 296.340.000 14.817.000.000 27,94
- Masyarakat 258.703.200 12.935.160.000 30,31 258.703.200 12.935.160.000 24,40
- Waran - - - 206.962.560 10.348.128.000 19,52
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 853.423.200 42.671.160.000 100,00 1.060.385.760 53.019.288.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portapel 1.346.576.800 80.264.000.000 1.139.614.240 56.980.712.000
Keterangan
Nilai Nominal Rp 50,- per saham
Sebelum Rencana Penawaran Waran Sesudah Rencana Penawaran Waran
% %
xiv
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
PT Agro Yasa Lestari Tbk (“Perseroan”) bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana
yang akan diperoleh dari Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya emisi seluruhnya akan
dipergunakan, untuk:
1. Sekitar 83,28% (delapan puluh tiga koma dua delapan persen) untuk kebutuhan modal
kerja Perseroan.
2. Sekitar 16,72% (enam belas koma tujuh puluh dua persen) untuk pembayaran sebagian
hutang kepada PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh
pemegang waran maka jumlah dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja operasional
Perseroan.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun
berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Perseroan untuk untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. Laporan
keuangan periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Junaedi, Chairul dan Rekan yang ditandatangani Drs. Ahmad Junaedi
Ak, CA, CPA dengan opini wajar tanpa modifikasian dan tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Budiman,
Wawan, Pamudji dan Rekan yang ditandatangani Drs.Pamudji, Ak., CPA. dengan opini wajar
tanpa modifikasian.
• Laporan Posisi Keuangan
• Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
ASET 65.944 50.153 52.178 64.276
LIABILITAS 33.159 30.074 33.655 45.598
EKUITAS 32.784 20.079 18.523 18.678
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Penjualan 27.110 21.907 37.555 32.216 74.925
Laba kotor 5.958 4.364 7.480 6.576 13.868
Laba Usaha 3.328 2.203 3.776 2.501 7.019
Laba bersih 2.106 751 1.277 445 3.620
KETERANGAN
31 Juli 31 Desember
Penyajian kembali
xv
• Rasio-rasio Penting
FAKTOR RISIKO Risiko usaha dan umum yang dihadapi Perseroan di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, yaitu sebagai berikut:
A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN
1) Risiko Persaingan Usaha
2) Risiko Nilai Tukar
3) Risiko fluktuasi harga minyak dunia
4) Risiko Kredit
5) Risiko Keterlambatan Bahan Baku
6) Risiko Operasional
7) Risiko Korporasi
8) Risiko Ketidakmampuan Memenuhi Peraturan/Perubahan Peraturan
B. RISIKO UMUM
1) Risiko Terkait Kondisi Makroekonomi
2) Risiko Kepatuhan
3) Risiko Tuntutan Atau Gugatan Hukum
C. RISIKO BAGI INVESTOR
1) Risiko Tidak Likuidnya Saham yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana
Saham
2) Risiko Fluktuasi Harga Saham Perseroan
3) Risiko Pembagian Dividen
2019 2018 2018 2017 2016
Pertumbuhan
Penjualan 24% *tdp 17% -57% *tdp
Beban Pokok Penjualan 21% *tdp 17% -58% *tdp
Laba Kotor 37% *tdp 14% -53% *tdp
Aset 31% *tdp -4% -19% *tdp
Liabilitas 11% *tdp -11% -28% *tdp
Ekuitas 63% *tdp 8% -1% *tdp
Profitabilitas
Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,42% *tdp 6,36% 2,40% 19,38%
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 3,19% *tdp 2,55% 0,85% 5,63%
Laba Bersih terhadap Jumlah Penjualan 7,77% 3,43% 3,40% 1,38% 4,83%
EBITDA terhadap Penjualan 13,50% 11,70% 11,70% 10,23% 10,28%
Laba Bruto terhadap Penjualan 21,98% 19,92% 19,92% 20,41% 18,51%
Solvabilitas
Liabilitas terhadap Aset 0,50x *tdp 0,60x 0,64x 0,71x
Liabilitas terhadap Ekuitas 1,01x *tdp 1,50x 1,82x 2,44x
Persediaan terhadap beban pokok penjualan
Likuiditas 1,64x *tdp 1,33x 1,22x 1,19x
Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek
*tidak dapat diperbandingkan
31 DesemberKETERANGAN
31 Juli
xvi
KEBIJAKAN DIVIDEN Perseroan merencanakan untuk membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan berniat untuk melakukan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih tahun berjalan Perseroan mulai tahun buku 2019, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. KEGIATAN USAHA PERSEROAN Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dan didukung oleh 3 (tiga) komponen utama dalam bisnis yaitu Teknik, Trading dan Jasa, dengan spesifik bidang khusus Aspal, Geosintetik dan juga bungkil kedelai (Soya Beans Meal), dimana menitik beratkan pada lingkup Desain, Pengadaan Barang, dan Pemasangan/Installer. Prinsip bisinis Perseroan adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, baik dalam penyediaan desain, kualitas produk, pemilihan produk, harga yang bersaing, dan ketepatan waktu pengiriman. Sasaran penggunaan produk-produk Aspal dan Geosintetik adalah untuk menunjang proyek-proyek pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum dan BUMN), proyek-proyek swasta, pertambangan dan perminyakan, serta industri terkait lainnya. Adapun untuk bungkil kedelai (soya beans meal) sasaran penjualan produknya ditujukan untuk pabrik pengolahan susu yang ada di Indonesia. PROSPEK USAHA Bitumen/Aspal Kebutuhan aspal di Indonesia mencapai 1 juta ton per tahun yang dipasok dari domestik dan impor. Sebagai satu-satunya produsen aspal di Indonesia, PT Pertamina hanya mampu memasok sekitar 300-350 ribu ton per tahun. Kebutuhan lainnya terpaksa harus didatangkan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand bahkan dari Timur Tengah. Dengan jumlah pemain aspal sekitar 38 perusahaan di Indonesia, Perseroan fokus untuk market Indonesia timur yang secara potential masih membutuhkan banyak sekali pembangunan jalan dan jembatan. Didukung oleh sumber daya manusia yang baik dan hubungan baik dengan BUMN karya, saat ini Perseroan mensupplai sekitar 15 ribu ton per tahun kepada BUMN karya dan swasta. Dengan berubahnya status perusahaan menjadi terbuka, diharapkan secara gradual dalam lima tahun ke depan Perseroan dapat mensupplai sekitar 100 ribu ton per tahun. Bahan bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan, Perseroan dapat memproduksi aspal di Indonesia. Ditambah dengan kerjasama dengan produsen aspal terkemuka di dunia seperti ESSO dan SHELL, perseroan ditunjuk menjadi agen pemasaran di Banda Aceh dan Padang. Modal ini menjadikan perseroan mempunyai keunggulan kompetitif di sisi produk. Geosintetik Hubungan baik Perseroan dengan beberapa prinsipal utama produsen Geosynthetis yang mempunyai kualitas produk yang sangat baik menjadikan perseroan mempunyai keunggulan kompetitif dari sisi kualitas. Ditambah juga dengan penunjukkan sebagai agent untuk proyek tertentu di Indonesia menjadikan perseroan sebagai supplier utama untuk BUMN karya. Soya Bean Meal (SBM)/ Dried Distillers Grains With Soluble (DDGS) PT Nestle Indonesia sudah menjalin kerjasama dengan Perseroan sebagai supplier bahan baku ternak untuk koperasi susu mereka. Saat ini, Perseroan mensupplai kurang lebih 500 MT bahan baku ternak PT Nestle Indonesia walaupun mereka meminta untuk lebih. Target yang ingin dicapai oleh Perseroan adalah mampu mensupplai 4000 MT dalam 5 tahun kedepan. Sampai saat ini , Indonesia masih membutuhkan bahan baku pakan ternak yang harus diimpor dari negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Brasil. Iklim yang kurang sesuai untuk
xvii
memproduksi kedelai, biji matahari, gandum dan sebagainya mengharuskan Indonesia harus mengimpor dari negara tersebut. Beberapa faktor dibawah merupakan pendorong prospek industri konstruksi di Indonesia:
1) Anggaran Infrastruktur yang konsisten naik
2) Indonesia masih tertinggal secara infrastruktur dengan negara tetangga Malaysia dan
Singapura di kawasan ASEAN
3) Indonesia mempunyai sumber daya yang kuat dalam pembangunan infrastruktur
1
I. PENAWARAN UMUM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 258.703.200
(dua ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) saham baru yang merupakan
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham atau
sebanyak 30,31% (tiga puluh koma tiga puluh satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari portepel, yang
ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp.
Rp25.870.320.000,- (dua puluh lima miliar delapan ratus tujuh puluh juta tiga ratus dua puluh
ribu Rupiah).
Saham Biasa Atas Nama Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang
sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”),hak atas pembagian
saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
PT AGRO YASA LESTARI Tbk.
Kegiatan Usaha Utama:
Perdagangan Besar Aspal, Geosintetik dan Bungkil Kedelai (Soya Beans Meal)
Kantor Kedudukan:
Gedung Gondangdia Lama 25
Lt 3 R 1B-1C
Jl. RP Soeroso No 25 Jakarta 10330
Jakarta Pusat
Telp: 021-3918838
Faks: 021-3918838
Email: [email protected]
Website: www.agroyasalestari.com
RISIKO UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA. KETERANGAN
LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT PADA BAB VI FAKTOR RISIKO.
MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI
RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM
PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID.
2
STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 10 Oktober 2019, terjadi perubahan struktur permodalan
saham yaitu konversi laba ditahan menjadi modal disetor sebesar Rp. 18.000.000.000,- dan
setoran modal sebesar Rp. 10.600.000.000,-. Maka struktur permodalan Perseroan menjadi
seperti berikut:
Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari
saham biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegang
hak yang sama dan sederajat dalam seagala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yuang
telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak ataspembagian dividen, hak untuk
mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek
terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT.
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini,
struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum
ini secara proforma adalah sebagai berikut :
Jumlah Nilai Nominal Jumlah Nilai Nominal
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 2.200.000.000 110.000.000.000 2.200.000.000 110.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 50.17 298.380.000 14.919.000.000 34,96
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 49.83 296.340.000 14.817.000.000 34,73
- Masyarakat - - - 258.703.200 12.935.160.000 30,31
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 594.720.000 29.736.000.000 100.00 853.423.200 42.671.160.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portapel 1.605.280.000 80.264.000.000 1.346.576.800 67.328.840.000
Nilai Nominal Rp 50,- per saham
Keterangan
% %
Sebelum Rencana Penawaran Umum
Perdana
Sesudah Rencana Penawaran Umum
Perdana
PENERBITAN WARAN SERI I
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan
menerbitkan sebanyak 206.962.560 (dua ratus enam juta sembilan ratus enam puluh dua ribu
lima ratus enam puluh) Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak -
banyaknya 34,80% (tiga puluh empat koma delapan puluh persen) dari total jumlah saham
ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran
umum perdana saham ini disampaikan. Waran Seri I ini diberikan secara cuma - cuma kepada
para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
pada Tanggal Penjatahan dengan perbandingan 5 Saham mendapatkan 4 Waran Seri I, hal
tersebut sesuai dengan akta Pernyataan Penerbitan Waran No. 22, tanggal 10 Oktober 2019
Jumlah Saham Jumlah Nominal Persen (%)
2.200.000.000 110.000.000.000
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 50,17
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 49,83
594.720.000 29.736.000.000 100,00
1.605.280.000 80.264.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 50,- per saham
Modal Dasar
3
yang telah diubah sebagaimana Akta Perubahan I No. 18 tanggal 12 Desember 2019 yang telah
diubah sebagaimana Akta Perubahan II No. 20 tanggal 28 Januari 2020.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan
setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai
nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan
setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai
nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan
Harga Pelaksanaan Rp 150,- (seratus lima puluh Rupiah) yang dapat dilakukan setelah 6 (enam)
bulan atau lebih sejak waran seri I diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 12 Agustus 2020 –
11 Februari 2021. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham
termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.
Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut
menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat
diperpanjang. Total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak – banyaknya
Rp31.044.384.000- (tiga puluh satu miliar empat puluh empat juta tiga ratus delapan puluh
empat ribu Rupiah).
Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham dilaksanakan seluruhnya menjadi
saham baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagai berikut:
Jumlah Nilai Nominal Jumlah Nilai Nominal
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 2.200.000.000 110.000.000.000 2.200.000.000 110.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 34,96 298.380.000 14.919.000.000 28,14
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 34,73 296.340.000 14.817.000.000 27,94
- Masyarakat 258.703.200 12.935.160.000 30,31 258.703.200 12.935.160.000 24,40
- Waran - - - 206.962.560 10.348.128.000 19,52
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 853.423.200 42.671.160.000 100,00 1.060.385.760 53.019.288.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portapel 1.346.576.800 80.264.000.000 1.139.614.240 56.980.712.000
Keterangan
Nilai Nominal Rp 50,- per saham
Sebelum Rencana Penawaran Waran Sesudah Rencana Penawaran Waran
% %
A. DEFINISI
a) Waran Seri I berarti efek yang diterbitkan oleh Perseroan dalam jumlah sebanyak
206.962.560 (dua ratus enam juta sembilan ratus enam puluh dua ribu lima ratus enam
puluh) Waran Seri I yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penerbitan Waran Seri I.
b) Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan
tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran
Seri I serta keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
c) Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak membeli saham baru oleh
Pemegang Waran Seri I.
d) Harga Pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat
pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham Perseroan.
e) Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan
sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan Saham yang telah disetor
penuh Perseroan, yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan
kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang
Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
hak-hak pemegang saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh
4
sebelumnya dengan memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) yang berlaku.
B. HAK ATAS WARAN SERI I
a) Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham Baru hasil dari Penawaran
Umum Perdana Saham melekat 4 (empat) Waran Seri I secara cuma-cuma.
b) Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas saham bonus yang berasal dari agio dan
saham dividen yang berasal dari Kapitalisasi laba dengan demikian juga tidak
mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan
dikemudian hari sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan.
C. BENTUK DAN DENOMINASI
Ada 2 (dua) bentuk Waran Seri I yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu:
a) Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara
kolektif pada KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Kolektif Waran Seri I,
melainkan akan didistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan
Waran Seri I ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang
ditunjuk masing masing Pemegang Waran Seri I di KSEI dan dibuktikan dengan Surat
Konfirmasi Waran Seri I;
b) Bagi Pemegang Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara
kolektif pada KSEI, maka Waran Seri I akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif
Waran Seri I yang mencantumkan nama dan alamat pemegang waran, jumlah waran
yang dimiliki, jumlah waran yang dapat dipergunakan untuk membeli saham dan
keterangan lain yang diperlukan.
Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran Seri I, maka setiap Waran Seri I yang belum
dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan
apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun
kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan kepada Perseroan dan
Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil
Pelaksanaan Waran Seri I. Selama Pelaksanaan Waran Seri I belum dilakukan oleh
Pemegang Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I, maka
Pemegang Waran Seri I tidak berhak untuk mengikuti dan tidak mempunyai hak suara
dalam rapat umum pemegang saham Perseroan dan tidak berhak menerima dividen dalam
bentuk apapun juga serta hak lain yang terkait pada Saham.
D. HAK UNTUK MEMBELI SAHAM PERSEROAN DAN JANGKA WAKTU WARAN SERI I
Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri
I berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan dengan cara melakukan
Pelaksanaan Waran Seri I pada hari kerja selama masa berlaku pelaksanaan dengan
membayar harga pelaksanaan atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian.
E. JANGKA WAKTU WARAN SERI I
Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I untuk memesan saham Perseroan adalah
6 (enam) bulan atau lebih sejak tanggal penerbitan Waran Seri I, yang berlaku mulai tanggal
12 Agustus 2020 – 11 Februari 2021.
F. PROSEDUR PELAKSANAAN WARAN SERI I
a) Pada jam kerja yaitu pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB selama Jangka
Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan
Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel yang
5
dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat dan ketentuan
dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.
b) Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di Kantor pusat Pengelola Administrasi
Waran Seri I.
c) Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk
melaksanakan Waran Seri I nya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan
Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I :
i. Formulir Pelaksanaan dilekatkan pada setiap Surat Kolektif Waran Seri I dengan
memperhatikan ketentuan KSEI.
ii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan adalah bukti telah dibayarnya Harga
Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri I kepada Perseroan.
Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib
menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut
“Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”).
a) Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri
I tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali.
b) Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama
masa Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Pelaksanaanya Waran Seri I
menjadi saham.
c) Dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri
I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan
melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta
kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang
Waran Seri I.
Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi
dari bank dimana Perseroan membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas
Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta
persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan dan
Perseroan pada hari kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada
Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai hal-hal tersebut di atas.
Dalam 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola
Administrasi Waran Seri I akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri
I mengenai diterima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan pelaksanaan.
Selambat-lambatnya 4 (empat) hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I
menerima persetujuan Perseroan, para Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan
Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada
Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib
menyerahkan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri I yang
bersangkutan.
d) Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran harga pelaksanaan dan biaya-biaya lain
sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan
apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola
Administrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat dan kondisi dalam hal Pemberitahuan
kepada Pemegang Waran Seri I.
e) Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektif
Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka
pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang
bersangkutan. Pengelola Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran
Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran
6
Seri I yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan
Kondisi Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I.
f) Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang
sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
g) Perseroan berkewajiban untuk menanggung biaya sehubungan dengan pencatatan
saham hasil pelaksanaan pada Bursa Efek Indonesia.
h) Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana
diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran
Seri I, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola
Adminstrasi Waran Seri I mengenai rasio pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan
singkat mengenai faktafakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut).
Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut,
penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi
Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I.
i) Setelah Tanggal Jatuh Tempo apabila Waran Seri I tersebut masih belum dilaksanakan
maka Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun
kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.
j) Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Biasa
Atas nama dapat melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet giro,
bank transfer, pemindahbukuan ataupun setoran tunai (in good fund) kepada rekening
Perseroan.
PT Bank Mayapada
Cabang: Mayapada Tower, Sudirman, Jakarta
Atas nama: PT Agro Yasa Lestari Tbk
No. Rekening: 10030035623
G. PENYESUAIAN HARGA PELAKSANAAN DAN JUMLAH WARAN SERI I
Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I:
a) Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan saham (reverse
stock) atau pemecahan saham (stock split), maka :
Harga Pelaksanaan Baru = Harga Nominal Baru setiap saham
x A Harga Nominal Lama setiap saham
Jumlah Waran Seri I Baru = Harga Nominal Baru setiap saham
x B Harga Nominal Lama setiap saham
A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
B = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa
Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.
b) Pembagian saham bonus, saham dividen atau efek lainnya yang dapat dikonversi
menjadi saham, maka jumlah Waran Seri I tidak mengalami perubahan dan yang
berubah hanyalah harga pelaksanaannya saja, dengan perhitungan:
7
Harga Pelaksanaan Baru = A
x X (A + B)
A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham
bonus, saham dividen
B = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil
pembagian saham bonus atau saham dividen
X = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai
berlaku efektif yang akan diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.
Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan pemesanan
saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas. Penyesuaian harga Waran Seri I
tersebut di atas tidak untuk penyesuaian jumlah waran dan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar
Perseroan, khususnya bahwa Harga Pelaksanaan Waran Seri I tidak boleh kurang dari
harga teoritis saham.
H. PENGALIHAN HAK ATAS WARAN SERI I
a) Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan
jual beli, hibah dan warisan. Dengan melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang
dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang
Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b) Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun pewarisan
akibat kematian dari seorang Pemegang Waran Seri I atau karena sebab lain yang
mengakibatkan pemilikan Waran Seri beralih, dapat mengajukan permohonan secara
tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan atas nama
Perseroan, untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan
bukti-bukti haknya dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang
dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Perseroan.
c) Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas
yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan
maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama
tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka
sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukan
ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai
pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk
melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran
Seri I.
d) Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar
Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan
disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal yang berlaku.
e) Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan
melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama
Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam
Daftar Pemegang.
f) Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan
hak termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah
8
disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. F.
Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I
maupun pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan, dan mulai berlaku setelah
pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.
I. PENGGANTIAN WARAN SERI I
a) Apabila Surat Kolektif Waran Seri I mengalami kerusakan atau karena hal-hal lain yang
ditetapkan oleh Perseroan dan atas Pengelola Administrasi Waran Seri I dinyatakan
tidak dapat dipakai lagi, pemegang Surat Kolektif Waran Seri I yang bersangkutan harus
mengajukan permintaan tertulis kepada Perseroan atau kepada Pengelola Administrasi
Waran Seri I.
b) Perseroan, melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I, akan memberikan penggantian
Surat Kolektif Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan baru, dimana
Surat Kolektif Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan melalui
Pengelola Administrasi Waran Seri I untuk kemudian dimusnahkan.
c) Apabila Surat Kolektif Waran Seri I hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri I yang
baru akan diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti sah yang cukup
dan dengan memberikan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola
Administrasi Waran Seri I dan diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan
Peraturan Pasar Modal.
d) Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menentukan dan
meminta jaminan-jaminan sehubungan dengan pembuktian dan penggantian kerugian
pihak yang mengajukan permintaan penggantian kerugian pihak yang mengajukan
permintaan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I dan hal-hal lain yang dianggap perlu
untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.
e) Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada OJK dan Bursa
Efek sehubungan dengan pengeluaran Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau
rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian
Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang
mengajukan permohonan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I tersebut.
J. PENGELOLA ADMINISTRASI WARAN SERI I
Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri I sesuai dengan akta
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I No. 24, tanggal 10 Oktober 2019 yang
telah diubah sebagaimana Akta Perubahan I No. 20 tanggal 12 Desember 2019, sebagai
berikut:
PT Adimitra Jasa Korpora
Kirana Boutique Office Blok F3 No. 5.
Jl. Kirana Avenue III, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240
Telp: 021-2974 5222
Fax: 021-2928 9961
Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan
pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil
pelaksanaan Waran Seri I.
K. STATUS SAHAM HASIL PELAKSANAAN
Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan
sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan Saham yang telah disetor penuh
Perseroan, yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada
pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang
mempunyai hak-hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan hak-hak
9
pemegang saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh sebelumnya
dengan memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang berlaku.
L. PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN LIKUIDASI USAHA
a) Dalam hal selama Jangka Waktu Pelaksanaan terjadi penggabungan atau peleburan
Perseroan dengan perusahaan lain (selain penggabungan atau peleburan dimana
Perseroan sebagai perusahaaan penerus) atau penjualan/pengalihan semua/sebagian
aset Perseroan yang mempunyai nilai materiil dengan memperhatikan Peraturan Pasar
Modal, Perseroan berkewajiban untuk memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri
I selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum suatu tindakan yang
mensyaratkan adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif.
Pemberitahuan tersebut diatas wajib dilakukan oleh Perseroan.
b) Pemberitahuan tersebut wajib memuat hak Pemegang Waran Seri I untuk
melaksanakan Waran Seri I.
M. PEMBERITAHUAN KEPADA PEMEGANG WARAN SERI I
Setiap pemberitahuan mengenai Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi Usaha kepada
Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diberitahukan sesuai dengan yang tercantum pada
pasal L huruf a., sedangkan pemberitahuan mengenai Pengubahan Penerbitan Waran Seri
I adalah sah jika sesuai dengan yang tercantum pada pasal O poin ii. Pemberitahuan
tersebut diatas wajib dilakukan oleh Perseroan.
N. PERNYATAAN DAN KEWAJIBAN PERSEROAN
a) Perseroan dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap Pemegang Waran Seri
I berhak atas segala manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut
dalam Penerbitan Waran Seri I, Peraturan Pasar Modal dan KSEI.
b) Perseroan dengan ini menyatakan bahwa atas Pelaksanaan Waran Seri I baik sebagian
maupun seluruh Waran Seri I, setiap waktu selama Jangka Waktu Pelaksanaan,
Perseroan wajib menerbitkan, menyerahkan dan menyediakan Saham Hasil
Pelaksanaan dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan
Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi dan
ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia jika masuk dalam penitipan kolektif.
c) Perseroan dengan ini menyatakan bahwa Waran Seri I yang diterbitkan adalah surat
berharga yang dapat diperdagangkan, dihibahkan atau dialihkan, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d) Perseroan dengan ini menyatakan tidak akan melakukan tindakan apapun yang dapat
mengakibatkan Harga Pelaksanaan menjadi lebih rendah dari harga nominal tiap
saham.
e) Dalam hal selama Jangka Waktu Pelaksanaan terjadi penggabungan atau peleburan
Perseroan dengan perusahaan lain (selain penggabungan atau peleburan dimana
Perseroan sebagai perusahaaan penerus) atau penjualan/pengalihan semua/sebagian
asset Perseroan yang mempunyai nilai materiil dengan memperhatikan Peraturan
Pasar Modal, Perseroan berkewajiban untuk memberitahukan kepada Pemegang
Waran Seri I sesuai dengan Pasal L poin a.
f) Pemberitahuan tersebut wajib memuat hak Pemegang Waran Seri I untuk
melaksanakan Waran Seri I.
g) Perseroan berkewajiban untuk mengusahakan dengan sebaik-baiknya pencatatan atas
Waran Seri I dan semua saham Hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek serta mentaati
semua syaratsyarat yang telah ditentukan oleh OJK dan Bursa Efek.
h) Perseroan berkewajiban untuk setiap saat mempertahankan hanya ada 1 (satu)
Pengelola Administrasi Waran Seri I.
10
i) Perseroan berkewajiban untuk memberitahukan kepada setiap Pemegang Waran Seri
I mengenai penyesuaian terhadap Harga Pelaksanaan Saham dan/atau jumlah Waran
Seri I dengan Syarat dengan memperhatikan Peraturan Perundangan-undangan yang
berlaku, kecuali Jangka waktu Pelaksanaan, dengan ketentuan mengacu pada pasal
pasal O dengan memperhatikan dimana Harga Pelaksanaan baru dan jumlah Waran
Seri I baru dapat menjadi pecahan. Dalam hal ini, Perseroan akan melakukan
pembulatan ke bawah.
j) Perseroan dengan ini menyatakan dan berkewajiban untuk mentaati semua
kewajibankewajibannya sesuai dengan Penerbitan Waran Seri I berikut lampiran-
lampirannya dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I, dalam rangka
Penawaran Umum, Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI.
O. PENGUBAHAN
Dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan
yang berlaku di Pasar Modal, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I kecuali
mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen)
dari Waran Seri I.
b) Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I di dalam
2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia selambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sebelum ditandatangani Pengubahan Penerbitan Waran Seri I,
dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah
pengumuman tersebut, Pemegang Waran Seri I lebih dari 50% tidak menyatakan
keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis maka
pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.
c) Setiap pengubahan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta
yang dibuat secara Hak Atas dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan
Pemegang Waran Seri I sejak akta pengubahan bersangkutan dibuat dengan
memperhatikan syarat dan ketentuanketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan
syarat dan kondisi serta Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek
Indonesia.
P. HUKUM YANG BERLAKU
Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham
ini sebanyak 258.703.200 (dua ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus)
saham baru atau sebanyak 30,31% (tiga puluh koma tiga puluh satu persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan
juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran
Umum Perdana Saham sejumlah 594.720.000 (lima ratus sembilan puluh empat juta tujuh ratus
dua puluh ribu) saham. Saham-saham tersebut adalah milik:
1. Tn. Akam sebanyak 298.380.000 (dua ratus sembilan puluh delapan juta tiga ratus
delapan puluh ribu) lembar saham;
2. Tn. Hidayat Winardi sebanyak 296.340.000 (dua ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus
empat puluh ribu) lembar saham.
Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebanyak
853.423.200 (delapan ratus lima puluh tiga juta empat ratus dua puluh tiga ribu dua ratus)
11
saham, atau sejumlah 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh
sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini.
Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di
BEI sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik
perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham
tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah
diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.
PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM
Berdasarkan Akta No tanggal 22 Juli 2019 pemegang saham Perseroan yaitu Tn Akam dan
Tn Hidayat Winardi melakukan tambahan modal disetor melalui konversi saldo laba sejumlah
Rp. 18.000.000.000,- dan setoran modal sejumlah Rp. 10.600.000.000,- masing-masing
sebesar Rp. 5.300.000.000,-. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 25/2017, untuk setiap
perolehan saham yang dilakukan pada harga yang lebih rendah dari Harga Penawaran dan
terjadi dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum dilarang untuk dialihkan sebagian atau seluruh kepemilikannya sampai
dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka berdasarkan
hal-hal di tersebut, Para Pemegang Saham sebagaimana tersebut di atas telah memahami dan
menyatakan bahwa dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran
menjadi Efektif, Para Pemegang Saham tidak akan mengalihkan baik sebagian maupun seluruh
saham yang dimilikinya di Perseroan, sebagaimana dituangkan dalam, Surat Pernyataan
Pemegang Saham PT Agro Yasa Lestari Tbk tanggal 30 September 2019.
PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN
SAHAM LAIN ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM
WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN PERSEROAN
DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI MEMPEROLEH
PERNYATAAN EFEKTIF SELAIN SAHAM BARU DARI HASIL KONVERSI WARAN SERI I.
12
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang akan diperoleh dari
Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan, untuk:
1. Sekitar 83,28% (delapan puluh tiga koma dua puluh delapan persen) untuk kebutuhan
modal kerja Perseroan.
2. Sekitar 16,72% (enam belas koma tujuh puluh dua persen) untuk pembayaran sebagian
hutang kepada PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah, dengan tambahan
keterangan sebagai berikut:
a. Hubungan Afiliasi
Antara Perseroan dengan PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah tidak
terdapat hubungan afiliasi.
b. Nilai Pinjaman
Nilai pinjaman Perseroan per tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar
Rp. 20.658.620.542,-
c. Tingkat Bagi Hasil
Tingkat bagi hasil atas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah
adalah equivalent sebesar 10,5% per tahun.
d. Jatuh Tempo
Jatuh tempo atas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah
adalah hingga tanggal 21 Maret 2020.
e. Penggunaan Pinjaman
Penggunaan pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek dan pembelian
bahan baku.
f. Riwayat Utang
Pada tahun 2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon
Indonesia Unit Usaha Syariah dengan denominasi Rupiah rinciannya adalah sebagai
berikut:
1) OMNIBUS TRADE FINANCE LC/SKBDN SUB LIMIT TR 2019 4,5 miliar untuk
penerbitan LC.
2) MUDHORABAH MENURUN 13 miliar untuk proyek.
3) MUDHORABAH OAF 4,5 miliar untuk pembukaan akun pembiayaan.
g. Prosedur dan persyaratan pembayaran
Perseroan akan membayar kewajiban sejumlah 15% dari dana yang terkumpul dari
Penawaran Umum Saham Perdana.
h. Saldo hutang (setelah dibayar sebagian)
Sisa saldo utang Perseroan setelah dilakukan pelunasan dengan menggunakan dana
penawaran umum sebesar Rp.3,5 miliar menjadi Rp.17,1 miliar.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh
pemegang waran maka jumlah dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja operasional
Perseroan.
Sesuai dengan POJK No.30/2015, Perseroan:
1. Wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana (“LRPD”) hasil Penawaran
Umum Perdana Saham ini kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat secara berkala setiap 6
(enam) bulan dengan tanggal laporan 31 Juli dan 31 Desember.
13
2. Wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Perdana Saham ini dalam setiap RUPS tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana
hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan.
3. Apabila di kemudian hari akan melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan wajib:
a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham kepada OJK; dan
b. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu
4. Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum
direalisasikan, maka Perseroan akan menempatkan dana tersebut dalam Instrumen
keuangan yang aman dan likuid.
Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka Perseroan akan menggunakan kas Internal Perseroan atau menggunakan pendanaan eksternal yang diperoleh dari bank dan/atau lembaga keuangan dan/atau sumber lainnya.
Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil
Penawaran Umum yang merupakan transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan
Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No.IX.E.2.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh
Perseroan adalah sekitar 10,50% (sepuluh koma lima puluh) dari nilai Penawaran Umum
Saham Perdana yang meliputi:
a) Biaya jasa penjamin pelaksana emisi efek sekitar 3,87% (tiga koma delapan puluh tujuh
persen) yang terdiri dari
- Biaya jasa penyelenggaraan (manajemen fee) sekitar 2,71% (dua koma tujuh puluh
satu persen);
- Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,77% (nol koma tujuh puluh tujuh
persen); dan
- Biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,39% (nol koma tiga puluh sembilan
persen).
b) Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 1,81% (satu koma delapan satu persen)
yang terdiri dari biaya jasa:
- Akuntan Publik sekitar 0,77% (nol koma tujuh puluh tujuh persen);
- Konsultan Hukum sekitar 0,46% (nol koma empat puluh enam persen); dan
- Notaris sekitar 0,58% (nol koma lima puluh delapan persen).
c) Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal berupa biaya jasa Biro Administrasi Efek
sekitar 0,31% (nol koma tiga puluh satu persen).
d) Biaya pencatatan BEI sekitar 0,17% (nol koma tujuh belas persen).
e) Biaya pendaftaran KSEI sekitar 0,10% (nol koma sepuluh persen).
f) Biaya Pernyataan Pendaftaran OJK sekitar 0,05% (nol koma nol lima persen).
g) Biaya Lain-lain sekitar 4,19% (empat koma sembilan belas persen) yang terdiri dari,
iklan surat kabar, percetakan Prospektus dan formulir, pelaksanaan penawaran umum
dan biaya lainnya.
PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN PENGGUNAAN
DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM AKAN MEMENUHI SELURUH
KETENTUAN PERATURAN PASAR MODAL YANG BERLAKU.
14
III. PERNYATAAN UTANG
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan Periode 7 bulanan per tanggal 31 Juli 2019 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Junaedi, Chairul dan Rekan yang ditandatangani oleh
Drs. Ahmad Junaedi Ak, CA, CPA. Sebagai Akuntan Publik dengan opini wajar tanpa
modifikasian, per tanggal 31 Juli 2019, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp.
33.159 juta dengan rincian sebagai berikut:
Perincian lebih lanjut mengenai akun-akun liabilitas adalah sebagai berikut :
LIABILITAS JANGKA PENDEK
1. Utang usaha
Saldo utang usaha pada tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp. 6.075 juta dengan rincian
sebagai berikut :
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN Jumlah
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha 6.075
Pinjaman bank 21.762
Utang pajak 4.363
Utang-utang lain pihak berelasi -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 32.200
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Imbalan Kerja 959
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 959
Jumlah Liabilitas 33.159
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN Jumlah
Utang usaha
PT Now Indonesia 2.342
PT Inti Abadi Kemasindo 2.070
PT Humpuss 916
PT Jakson Niagatama 429
PT Geesan Indonesia 192
PT Maju Kreasi Prima 91
PT Oto Kredit Mobil 25
PT Mitsui Indonesia 9
Jumlah Utang usaha 6.075
15
2. Pinjaman Bank
Saldo utang bank pada tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp. 21.762 juta yang merupakan
utang kepada PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk. dan utang kepada
PT Bank Danamon Indonesia Tbk., adapun rincian hutang bank sebagai berikut:
Bank Danamon
Berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Pembiayaan nomor: B.185/HK/EB-Syariah/0319 tanggal 21 Maret 2019, PT Bank Danamon Indonesia,Tbk memberikan persetujuan atas Fasilitas Pembiayaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Fasilitas 1
Mudharabah (KB) – Tutup Fasilitas Jumlah Pembiayaan : 5.000.000.000 OS Pokok Mudharabah : 3.754.634.694 Pengalihan ke Mudharabah (menurun) : 3.754.634.694 dirubah Sisa nilai pembayaran : 281.970.091 dilunasi Covernant : Tutup fasilitas Mudharabah dengan limit
Rp.5.000.000.000,- (lima milyar Rupiah)
b. Fasilitas 2
Mudharabah (KB) – Tutup Fasilitas
Jumlah Pembiayaan : 5.400.000.000
OS Pokok Mudharabah : 5.394.690.000
Pengalihan ke Mudharabah (menurun) : 894.690.000
Sisa nilai pembayaran : 4.500.000.000
Tenor Limit : Tanggal 21 Maret 2019 s/d
21 Maret 2020, 1 (satu) tahun
Tenor transaction : Supplier Import : tenor promes
Mudharabah OAF mask 6 bulan
Supplier lokal : tenor promes Mudharabah
OAF mask 4 bulan
Margin Deposit : 0%
Profit sharing : Margin equivalent 10,5 % p.a
Ratio Nisbah : Nisbah Bank Nisbah Nasabah
4,97% 95,03%
Dan berlaku ketentuan sebagai berikut : a. Hanya dapat digunakan untuk
pembelian asphall dan geosynthelic
(Non Woven Geotextile, Woven
Geotextile, Geomembrane dan Geogrid.
b. Debitur wajib menyerahkan underlying
Mudharabah OAF sbb: Import Supplier
dan local Supplier
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN Jumlah
Pinjaman Bank
Danamon Syariah 20.659
Bank Syariah Mandiri 1.104
Jumlah Pinjaman Bank 21.762
16
c. Nilai pencairan sebesar 100% dari nilai
PO/Invoice (incl.PPN)
d. Tanggal invoice atau PO maksimum 1
bulan sebelum disbursement
e. Seluruh dokumen yang terkait telah
diserahkan seluruhnya ke Bank
f. Pencairan Mudharabah OAF langsung
ditransfer ke rekening Supplier
berdasarkan standing instruction yang
telah ditandatangani Nasabah.
g. Pelunasan dipercepat tidak dikenakan
penalty
h. Syarat lainnya sesuai dengan ketentuan
Bank
Covenant : O/S Mudharabah OAF total sebesar Rp
5.394.690.000,-
O/S Pokok Mudharabah OAF sebesar Rp
894.690.000, Fasilitas Mudharabah
(menurun).
O/S Pokok Mudharabah OAF sebesar Rp
4.500.000.000, close rebook menjadi 1
promes OAF tanpa underlying jangka
waktu 6 bulan sejak perjanjian ini.
Tunggakan margin Mudharabah OAF sampai dengan efektif dibayar seluruhnya (atau sebesar Rp 90.294.420,-).
Denda dihapuskan seluruhnya.
c. Fasilitas 3
Limit pembiayaan awal : 20.000.000.000
s/u LC/SKBDN max : 20.000.000.000
TR max : 14.000.000.000
Penurunan limit pembiayaan : 15.500.000.000
Sisa limit pembiayaan : 4.500.000.000
s/u LC/SKBDN max : 4.500.000.000
TR max : 4.500.000.000
Tenor limit : Tanggal 21 Maret 2019 s/d
21 Maret 2020
Tenor transaction : - Tenor LC usance max 6 bulan
- FART max 3 bulan dgn ketentuan tenor
LC+FATR tidak melebihi 6 bulan
Magin Deposit : ‘25% dari setiap nilai LC/SKBDN yang
diterbitkan. Untuk Usance LC dengan TR
Margin Deposit akan diblokir sampai
dengan TR dilunasi.
Profit sharing : Margin equivalent 10,5 % p.a
Rasio Nisbah : Nisbah Bank Nisbah Nasabah 4,97% 95,07
17
Dan berlaku ketentuan sebagai berikut : a. LC dan SKBDN Hanya dapat digunakan untuk pembelian asphalt dan geosynthelic (Non Woven Geotextile, Woven Geotextile, Geomembrane dan Geogrid.
b. Debitur wajib menyerahkan underlying LC/SU dan SKBDN berupa kontrak dengan approved supplier/PO dan menyerahkan kontrak PO dari buyer
c. Nilai pencairan sebesar 100% dari nilai PO/Invoice (incl.PPN).
d. Tanggal invoice atau PO maksimum 1 bulan sebelum disbursement.
e. Seluruh dokumen yang terkait telah diserahkan seluruhnya ke Bank.
f. Underlying FART adalah LC yang diterbitkan oleh Bank.
g. Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty.
h. Syarat lainnya sesuai dengan ketentuan Bank.
d. Fasilitas 4
Mudharabah (menurun) – baru / Pengalihan dari sebagian O/S pokok Mudharabah, Mudharabah OAF dan O/S TR.
Limit Pembiayaan : Rp 13.000.000.000,- (tiga belas miliar
Rupiah)
Tenor Limit : Sejak tanggal persetujuan pembiayaan
baru sampai dengan tanggal 20 Maret
2022.
Tenor Transaksi : Tenor LC usance max 6 bulan dan FATR
max 3 bulan tidak melebihi 6 bulan.
Profit Sharing : Margin equivalent rate 10,5% p.a
Margin : 25 % dari dari setiap nilai LC/SKBDN
Grace Period : -
Principal : a. 20 April 2019 – 20 Desember 2019 : Rp
250.000.000/bulan
b. 20 Jan 2020 – 20 Des 2020 : Rp
400.000.000/bulan
c. 20 Maret 2022 : Rp 350.000.000,-
Rasio Nisbah : Nisbah Bank Nisbah Nasabah 14,36% 85,64%
Jaminan : 1. Tanah dan bangunan di parum, imperial
Gading (komplek pelindo II Sukapura)
Blok G-1, Kav. 39 Celincing Jakarta
Utara – dengan bukti kepemilikan
berupa SHM Nomor 6091 an. Dian
Kumiasih (Istri Ade Suherman) APHT I
Rp. 3.349.000.000 (tetap)
2. Tanah dan bangunan di Jln. Cibanteng
II, Nomor 26A, RT 003 RW 07,
Kelurahan Rawa Badak, Kec. Koja,
Jakarta Utara bukti kepemilikan berupa
SHM nomor 199 an. Akam APT I Rp.
18
448.000.000,- (tetap) APHT II dengan
nilai Rp. 816.000.000,- (baru)
3. Tanah dan bangunan di Jln. Eka Wati IX
B, Nomor 10, Kelurahan Gadung Johar,
Kecamatan Medan Johar, Medan
dengan bukti kepemilikan berupa SHM
nomor 1099 an. Akam APHT I Rp.
1.086.000.000,- (Tetap)
4. Tanah dan bangunan terletak di Perum
Depok Maharaja, Blok M-10, Nomor 9,
Kelurahan Rangkapan Raya, Kec.
Pncoran Mas, Depok dengan bukti
kepemilikan berupa SHM nomor 9324
an. Akam APHT I Rp. 271.000.000,-
(Tetap)
5. Tanah dan bangunan terletak di jln.
Mahoni Blok D Bang IV, Nomor 40, RT
009 RW 010, Kelurahan Lagoa, Kec.
Koja, Jakarta Utara , dengan bukti
kepemilikan berupa SHM nomor 1677
an. Akam APHT I Rp. 1.163.000.000,-
(Tetap)
6. Tanah dan bangunan terletak di jln.
Balai Pustaka Barat Nomor 27 Kel.
Rawamangun Kec. Pulo Gadung,
Jakarta Timur , dengan bukti
kepemilikan berupa SHM nomor 2826
an. Hidayat Winardi APHT I Rp.
5.456.000.000,- (Tetap)APHT II dengan
nilai Rp.6.703.000.000,- (Baru).
7. Tanah dan bangunan terletak Perum
Jatinegara Jl. Gunung Semeru, Blok F-
2 Kav. Nomor 1 Kel. Jastinegara Kec.
Cakung Jakarta Timur , dengan bukti
kepemilikan berupa SHGB nomor
01017 an. Angraini Iriani (Istri Hidayat
Winardi) APHT I Rp. 1.116.000.000,-
(Tetap), APHT II dengan nilai
Rp.1.317.000.000,- (Baru).
8. Tanah dan bangunan
terletakPerumahan Depkes 2, Jl.
Durian Blok G Nomor 7, Kel. Jatibening,
Kec. Pondok Gede Bekasi, Jawa Barat
, dengan bukti kepemilikan berupa SHM
nomor 1009 an. Nuly Sadar. APHT I
Rp. 202.000.000,- (Tetap).
9. Tanah dan bangunan terletak di
Perumahan Limus Pratama Regensy, jl.
Surabaya Blok D-5 Nomor 31 Desa
Limusnunggal Kec. Cileungsi, Bogor,
Jawa Barat dengan bukti kepemilikan
19
berupa SHM nomor 2291 an. Akam
APHT I Rp. 852.000.000,- (Tetap).
Status pinjaman yang diperoleh Perseroan saat ini masih berlaku sesuai dengan dengan Addendum Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon nomor 066/PP/EB-Syariah/0319 dan akan berakhir pada tanggal 21 Maret 2020. PT Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan Akad Perjanjian Prinsip Musharakah Line Fasility antara PT Bank Syariah
Mandiri dengan PT Agro Yasa Lestari sesuai Akta No. 10 tanggal 29 Agustus 2017, Notaris
Jonifa, SH Notaris Jakarta, bahwasanya Bank menyetujui permohonan nasabah untuk
menyediakan fasilitas Pembiayaan berdasarkan Prinsip Musyarakah :
Pembiayaan dan Penggunaan :
PT Bank Mandiri Syariah menyediaakan fasilitas Pembiayaan berdasarkan Prinsip
Musyarakah sebesar Rp. 1.450.000.000 (Satu milyar empat ratus lima puluh juta Rupiah)
atau senilai 15,25% (lima belas koma dua puluh lima persen) dari total modal Musyarakah
untuk proyek.
Jangka Waktu Fasilitas Pembiayaan :
a. Jangka waktu pembiayaan 12 bulan sejak penandatangan akad b. Jangka waktu pembiayaan musyarakah berlangsung selama 6 (enam) bulan terhitung
mulai tanggal 8 Agustus 2019 sampai dengan 8 Februari 2019. c. Perpanjangan jangka waktu fasilitas pembiayaan
1) Jangka waktu Line Facility selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 24 Agustus 2019
sampai dengan 24 Februari 2020. 2) Jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 24 Agustus 2019
sampai dengan 24 Februari 2020. 3) Jangka waktu pembiayaan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 24 Agustus 2019
sampai dengan 24 Februari 2020.
Perjanjian pembiayaan ini dijamin dengan aset-aset penjamin (pihak ketiga) dalam bentuk :
Agunan :
1. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 1024/Karang Timur yang terletak di Kelurahan
Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten, luas 84
m3 atas nama Yurike Laksmita Nugraha Ningtyas (Istri Bp. Arief Darmawan).
2. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 388/Tugu Utara yang terletak di Komplek
Perumahan Pertamina Tugu Blok X Nomor 12, Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Kodja,
luas 126 m3 atas nama Bpk akam.
Status pinjaman yang diperoleh Perseroan saat ini masih berlaku sesuai dengan Addendum Perjanjian Kredit No 21/502/0741/0035/VIII/ADDN dan No 21/502/0741/0035/VIII/ADDN dan akan berakhir pada tanggal 24 Februari 2020.
3. Utang pajak
Saldo utang pajak pada tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp. 4.363 juta dengan rincian
sebagai berikut:
20
LIABILITAS JANGKA PANJANG
1. Liabilitas imbalan paska kerja
Perusahaan menunjuk aktuaris independent untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja
sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja
Perseroan pada 31 Desember 2018 dan 2017 dihitung oleh PT Sentra Jasa Aktuaria
No. 122779/BPA/VI/19 tanggal 1 Mei 2019 Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas
imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai
berikut: (dalam jutaan Rupiah)
Manajemen berpendapat bahwa pencadangan / provisi tersebut cukup untuk memenuhi
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 JULI 2019 TELAH
DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN DITERBITKANNYA
PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI LIABILITASNYA YANG TELAH
JATUH TEMPO.
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN Jumlah
Utang Pajak
Pajak penghasilan pasal 25 (9)
Pajak penghasilan pasal 21 (9)
Pajak penghasilan pasal 29 652
Pajak pertambahan nilai - keluaran 3.729
Jumlah Utang usaha 4.363
31 Juli
2019
Tingkat Diskonto 8%
Tingkat Kenaikan Gaji 8%
Tingkat Pensiun Normal 56 Tahun
Tabel Mortalita TMI'11
Tingkat Cacat 10%
Tingkat Pengunduran Diri Karyaw an 6%
Biaya Jasa Kini 247
Biaya Bunga -
Penerapan pertama 730
Saldo Aw al 978
Beban tahun berjalan 259
Penghasilan komprehensif lain (278)
Saldo akhir 959
Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai
berikut :
Jumlah imbalan paska kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah
sebagai berikut :
KETERANGAN
21
SETELAH TANGGAL 31 JULI 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI
DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI
LIABILITAS-LIABILITAS LAIN YANG SIGNIFIKAN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS
YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-
LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG
TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN.
SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN KEUANGAN SAMPAI DENGAN TANGGAL
LAPORAN AKUNTAN PUBLIK DAN SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
PUBLIK SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN
TIDAK TERDAPAT FAKTA MATERIAL YANG SIGNIFIKAN YANG DAPAT
MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS PERSEROAN.
DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS
SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA DATANG, MANAJEMEN PERSEROAN
MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH
LIABILITASNYA SESUAI PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN
KREDIT YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA
PERSEROAN
TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA
PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN
EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN
SAMPAI DENGAN TANGGAL PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK TERDAPAT
PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG DAPAT MERUGIKAN
HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK
22
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk
untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. Akuntan melakukan pemeriksan terhadap
Perseroan pada tahun 2018 dengan menggunakan standar PSAK, sedangkan pemeriksaan yang
dilakukan oleh akuntan lain pada tahun 2017 dan 2016 masih menggunakan SAK ETAP. Atas dasar
itu harus dilakukan penyajian kembali secara retrospective untuk tahun 2017 dan 2016, sehingga
akuntan melakukan penyajian kembali tersebut. Laporan audit Perseroan tanggal 31 Desember
2018, 2017 dan 2016 telah diterbitkan oleh kantor akuntan publik Budiman, Wawan, Pamudji yang
ditandatangani oleh Drs. Pamudji, Ak. CA. CPA. Laporan keuangan periode 7 (tujuh) bulan dan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Junaedi, Chairul
dan Rekan yang ditandatangani Drs. Ahmad Junaedi Ak, CA, CPA dengan opini wajar tanpa
modifikasian.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 187 792 2.514 1.736
Piutang usaha 18.396 7.646 6.540 12.362
Persediaan 25.401 27.284 28.583 32.728
Pajak dibayar dimuka 4.012 2.681 2.334 7.239
Uang muka 2.128 - - -
Jumlah Aset Lancar 50.123 38.402 39.971 54.065
Aset Tidak Lancar
Aset tetap 12.909 11.146 11.957 10.211
Aset pajak tangguhan 255 255 249 -
Piutang lain-lain 2.656 349 - -
Jumlah Aset Tidak Lancar 15.820 11.750 12.206 10.211
JUMLAH ASET 65.944 50.153 52.178 64.276
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha 6.075 5.583 10.000 18.161
Pinjaman bank 21.762 19.512 19.865 19.371
Utang pajak 4.363 2.776 2.412 7.334
Utang lain-lain - 1.245 400 732
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 32.200 29.115 32.677 45.598
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan paska kerja 959 959 978 -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 959 959 978 -
JUMLAH LIABILITAS 33.159 30.074 33.655 45.598
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal 29.736 1.136 1.136 1.136
Penghasilan Komperehensif Lain 278 278 - -
Saldo laba:
Telah ditentukan penggunaannya - 18.000.000 - 600.000
Belum ditentukan penggunaannya 2.771 665.049 17.387 16.942
EKUITAS 32.784 20.079 18.523 18.678
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 65.944 50.153 52.178 64.276
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
23
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
RASIO KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Penjualan 27.110 21.907 37.555 32.216 74.925
Beban pokok Penjualan (21.152) (17.544) (30.075) (25.640) (61.057)
Laba Kotor 5.958 4.364 7.480 6.576 13.868
Beban Usaha (2.630) (2.161) (3.704) (4.075) (6.849)
Laba Usaha 3.328 2.203 3.776 2.501 7.019
Pendapatan (Beban) Di Luar Usaha (604) (1.167) (2.001) (1.838) (2.006)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.724 1.036 1.775 662 5.013
Pajak Penghasilan (618) (285) (498) (217) (1.392)
Laba Bersih 2.106 751 1.277 445 3.620
Penghasilan komprehensif lain
Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas
imbalan pasca kerja - - 278 - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 2.106 751 1.556 445 3.620
KETERANGAN Penyajian kembali
31 Juli 31 Desember
2019 2018 2018 2017 2016
Pertumbuhan
Penjualan 24% *tdp 17% -57% *tdp
Beban Pokok Penjualan 21% *tdp 17% -58% *tdp
Laba Kotor 37% *tdp 14% -53% *tdp
Aset 31% *tdp -4% -19% *tdp
Liabilitas 11% *tdp -11% -28% *tdp
Ekuitas 63% *tdp 8% -1% *tdp
Profitabilitas
Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,42% *tdp 6,36% 2,40% 19,38%
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 3,19% *tdp 2,55% 0,85% 5,63%
Laba Bersih terhadap Jumlah Penjualan 7,77% 3,43% 3,40% 1,38% 4,83%
EBITDA terhadap Penjualan 13,50% 11,70% 11,70% 10,23% 10,28%
Laba Bruto terhadap Penjualan 21,98% 19,92% 19,92% 20,41% 18,51%
Solvabilitas
Liabilitas terhadap Aset 0,50x *tdp 0,60x 0,64x 0,71x
Liabilitas terhadap Ekuitas 1,01x *tdp 1,50x 1,82x 2,44x
Persediaan terhadap beban pokok penjualan
Likuiditas 1,64x *tdp 1,33x 1,22x 1,19x
Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek
*tidak dapat diperbandingkan
31 DesemberKETERANGAN
31 Juli
24
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Ikhtisar
Data Keuangan Penting, laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan
keuangan terkait, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam
Prospektus ini. Laporan keuangan tersebut telah disajikan sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia.
Analisa dan pembahasan ini disajikan berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018,
2017 dan 2016. Akuntan melakukan pemeriksan terhadap Perseroan pada tahun 2018 dengan
menggunakan standar PSAK, sedangkan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan lain pada
tahun 2017 dan 2016 masih menggunakan SAK ETAP. Atas dasar itu harus dilakukan penyajian
kembali secara retrospective untuk tahun 2017 dan 2016, sehingga akuntan melakukan
penyajian kembali tersebut. Laporan audit Perseroan tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan
2016 telah diterbitkan oleh kantor akuntan publik Budiman, Wawan, Pamudji yang
ditandatangani oleh Drs. Pamudji, Ak. CA. CPA. Laporan keuangan periode 7 (tujuh) bulan dan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Junaedi,
Chairul dan Rekan yang ditandatangani Drs. Ahmad Junaedi Ak, CA, CPA dengan opini wajar
tanpa modifikasian.
1. GAMBARAN UMUM
Perseroan didirikan dengan nama PT Agro Yasa Lestari yang berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas No. 13 tanggal 15 Febuari 2010, dibuat di hadapan Ineu Mauleni, S.H.,
Notaris di Surabaya, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-25815.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 21
Mei 2010.
Perseroan telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar tetapi, tidak ada
perubahan struktur permodalan, susunan pemegang saham dan kepemilikan saham
Perseroan pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Berdasarkan Akta
No. 06,- tanggal 22 Juli 2019, dibuat di hadapan Teddy Yunadi, SH. Notaris di Jakarta,
dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka.
Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. AHU-0042612-AH.01.02.Tahun
2019 pada tanggal 26 Juli 2019 dan telah diterima pemberitahuan perubahannya oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana menurut Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-
0304415 & AHU-AH.01.03-0304416 tanggal 26 Juli 2019.
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan terakhir adalah sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Perseroan No.
20,- tanggal 10 Oktober 2019, dibuat di hadapan DR. AGUNG IRIANTORO, S.H., M.H.,
Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah didaftarkan dan memperoleh surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0344216 dan surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0344217 dari
Menkumham.
Berdasarkan pasal 3 pada Akta Pendirian, maksud dan tujuan Perseroan pada saat didirikan
adalah :
25
a) Berusaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, menjalankan usaha-usaha di
bidang perdagangan, ekspor, import, perdagangan besar lokal, grossier, supplier,
leveransir, comission house, distributor, agent dan sebagai perwakilan dari badan-
badan perusahaan, meliputi :
- Berdagang hasil pertanian, seperti berdagang jagung, kedelai, soya bean meal,
lada, pala, kacang-kacangan, palawija, rempah-rempahdan lain sebagiannya;
- Hasil perkebunan, hasil hutan dan bumi hutan;
- Buah-buahan dan sayuran;
- Cocoa (cacao) dan coklat, kelapa (coconut), kelapa sawit, kopi dan biji kopi.
b) Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian, meliputi :
- Industri hulu dan hilir hasil-hasil pertanian;
- Industri karet dan barang-barang dari karet;
- Industri karet mentah/alam;
- Industri pengolahan biji-bijijan;
- Industri pengolahan buah-buahan dan sayuran;
- Industri pengolaha cocoa dan coklat;
- Industri pengolahan hasil bumi;
- Industri pengolahan hasil hutan (non tanaman industry);
- Industri pengolahan hasil perikanan;
- Industri pengolahan hasil-hasil laut;
- Industri pengolahan kelapa (coconut);
- Industri pengolahan kelapa sawit;
- Industri pengolahan kopi dan biji kopi;
- Industri pengolahan rumput laut;
- Industri pengolahan tembakau;
- Industri teh dan bio kopi.
c) Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, meliputi :
- Agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian);
- Agrobisnis industri;
- Budidaya mutiara;
- Industri pertanian;
- Menjalankan usaha-usaha dibidang pertanian;
- Pembenihan dan budi daya biota air tawar;
- Pembenihan dan budi daya biota laut;
- Pembenihan tanaman hias;
- Perikanan darat/laut dan pertambakan;
- Perkebunan coklat (cocoa/cacao);
- Perkebunan karet;
- Perkebunan kelapa (coconut);
- Perkebunan kelapa sawit;
- Perkebunan kopi;
- Perkebunan tanaman pangan;
- Perkebunan tanaman keras (palawija);
- Perkebunan tanaman jatrova (jarak pagar).
d) Menjalankan usaha dalam bidang jasa :
- Jasa konsultasi di bidang pertanian, dan lain sebagiannya kecuali jasa dalam
bidang hukum dan pajak.
26
Perseroan telah memperbaharui maksud dan tujuan perusahaan sesuai Akta Notaris No. 06
Tahun 2019 yaitu :
berusaha dalam bidang Perdagangan Besar Bahan Konstruksi Lainnya, Perdagangan Besar
Produk Lainnya YTDL, Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil Pertanian
Lainnya.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan :
a. Perdagangan Besar Bahan Konstruksi Lainnya :
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar bahan konstruksi lainnya yang
belum tercakup dalam kelompok 46631 s.d. 46638, seperti pipa dan selang dari plastik,
formika, plastik lembaran bergelombang, asbes semen rata, asbes semen berlapis dan
pipa saluran --asbes semen. Termasuk perdagangan besar pemanas air (water heater);
dan
b. Perdagangan Besar Produk Lainnya YTDL :
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar produk lainnya yang belum tercakup
dalam salah satu kelompok perdagangan besar diatas. Termasuk perdagangan besar
serat atau fiber --tekstil dan lain-lain, perdagangan besar batu mulia (berlian, intan, safir
dan lain-lain).
c. Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman - Hasil Pertanian Lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar makanan, minuman dan hasil
pertanian lainnya, seperti tanaman bumbu-bumbuan dan rempah - rempah.
Kegiatan usaha utama perseroan :
1) Perdagangan besar bahan konstruksi
Perusahaan menjual aspal yang diimpor dari negara tetangga seperti Singapore,
Malaysia dan Timur Tengah ataupun melalui pembelian lokal, untuk selanjutnya dijual
kepada pelanggan BUMN karya dan swasta lainnya.
2) Perdagangan besar produk lainnya YTDL
Perseroan menjual produk geosynthetis yang diimpor dari negara tetangga seperti
China, Korea ataupun melalui pembelian lokal untuk selajutnya dijual kepada pelanggan
BUMN karya dan swasta lainnya.
3) Perdasangan besar bahan makanan dan hasil pertanian
Perseroan menjual bahan baku pakan yang dibeli dari lokal untuk dijual kepada pembeli
swasta seperti PT Nestle Indonesia.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA
a. Kontrak-kontrak infrastruktur yang didapat Perseroan
Sebagai perusahaan supplier dan trading dengan produknya berupa aspal dan geosintetis,
Perseroan dalam memperoleh penjualan bergantung terhadap proyek – proyek
infrastruktur yang didapat oleh Perseroan. Melalui hubungan baik yang dimiliki Perseroan
yang sudah terjalin lama kurang lebih 10 tahun dengan kontraktor BUMN seperti Hutama
Karya, Waskita Karya, Nindya Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya dan dengan pengalaman
yang dimiliki oleh Perseroan, perseroan mempunyai nilai jual tersendiri dalam memperoleh
proyek-proyek tersebut.
27
Terlebih melalui program pemerintah yang menggenjot pembangunan infrastruktur untuk
mengejar ketertinggalan Indonesia di kawasan regional khususnya. Menurut data dari
World Economic Forum (WEF) tahun 2018, keseluruhan pembangunan telah secara
agregat meningkatkan daya saing Infrastruktur Indonesia naik sebanyak 20 peringkat. Daya
Saing Infrastruktur Indonesia pada 2014-2015 berada di urutan 72 naik pada 2017-2018 ke
posisi 52. Daya Saing Global di peringkat 36 untuk tahun 2017-2018.
Namun prestasi tersebut masih jauh dari beberapa negara tetangga yakni Thailand,
Malaysia dan Singapura. Indonesia adalah yang lebih dulu membangun jalan tol. Bahkan,
Indonesia membantu Filipina dan Malaysia dalam membangun tol. Daya Saing Infrastruktur
Malaysia saat ini berada di posisi 22 sementara Daya Saing Global di peringkat 23 untuk
tahun 2017-2018. Begitu juga dengan Thailand yang menduduki Daya Saing Infrastruktur
di peringkat 43. Daya Saing Global Thailand untuk 2017-2018 adalah 32.
Melalui holding BUMN Karya yang dicanangkan pemerintah dimana PT Hutama Karya
menjadi holdingnya, Perseroan mempunyai nilai yang sangat tinggi dari sisi kompetisi
mengingat selama ini Perseroan sudah melakukan kerjasama dengan Hutama Karya
selama 9 tahun.
b. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah yang mencanangkan pembangunan proyek infrastruktur besar-
besaran turut mempengaruhi hasil usaha Perseroan. Diharapkan kebijakan ini akan secara
konsisten dijalankan untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur di Indonesia. Perubahan
kebijakan yang drastis dalam hal visi dan misi pemerintah turut mempengaruhi usaha
Perseroan.
Dalam hal terjadinya perubahan kebijakan pemerintah, Perseroan akan selalu siap dan
disiplin melakukan aksi untuk menyeimbangkan portfolio perusahaan seperti menaikkan
penjualan bahan paku pakan dan mencari terobosan lain.
c. Kondisi makroekonomi
Kondisi makroekonomi secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Dengan telah selesainya pemilihan umum yang berlangsung aman , diharapkan dapat
memicu pertumbuhan ekonomi diatas target pemerintah.
Perubahan makroekonomi dapat mempengaruhi alokasi dana infrastruktur yang
dicadangkan pemerintah. Perseroan juga bersiap untuk melakukan penetrasi pasar proyek
swasta untuk menyeimbangkan portfolio perusahaan.
d. Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan melakukan kerjasama dengan PT Nestle
Indonesia sebagai salah satu produsen susu terbesar di Indonesia dan dunia.
Kerjasamanya meliputi pengadaan pakan ternak untuk koperasi susu PT Nestle yang
tersebar di pulau Jawa. Dengan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang terus naik
karena pengurangan kemiskinan masyarakat, diharapkan kerjasama Perseroan dengan PT
Nestle Indonesia dapat berkembang lebih besar.
Perseroan juga menargetkan untuk melakukan kerjasama dengan produsen susu lain di
Indonesia dan juga mengincar pasar lain selain produsen susu, seperti produsen pakan
28
ternak dan peternak langsung. Kebutuhan bahan baku pakan terhadap produksi susu atau
peternakan lainnya masih sangat terbuka lebar. Susu sapi perah merupakan salah satu
bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, karena
susu bernilai gizi tinggi dan mempunyai komposisi zat gizi lengkap dengan perbandingan
gizi yang sempurna, sehingga mempunyai nilai yang sangat startegis. Susu sebagai salah
satu sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh generasi muda terutama usia sekolah.
Penduduk Indonesia pada usia wajibsekolah cukup besar yaitu 38% dan laju pertumbuhan
1,49% per tahun, Diperkirakan kebutuhan susu untuk memenuhi konsumsi generasi
usiawajib sekolah tersebut sebanyak 4,6 juta ton pertahun, sedangkan penyediaan susu
baru dapat mencapai 2,1 juta ton. Hal ini merupakan indikasi bahwa peluang untuk
mengembangkan industri susu di masa mendatang cukup baik. Namun demikian produksi
susu sapi perah sampai saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan susu dalam negeri,
sehingga masih melakukan import susu sebanyak 60% sampai dengan 70%.
Belum terpenuhinya kebutuhan susu diakibatkan dari rendahnya produktivitas sapi perah
(Anggraeni etal., 2001). Menurut Schmidt et al (1988), bahwa produktivitas sapi perah yang
masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kualitas genetik ternak, tata
laksana pakan, umur beranak pertama, periode laktasi, frekuensi pemerahan, masa kering
kandang dan kesehatan.penyebab rendahnya produksi susu adalah pakan (kualitas dan
kuantitas), tata cara pemerahan.
Untuk itu dikarenakan factor kebutuhan pakan ternak sapi perah untuk tata laksana pakan
masih harus terus dibenahi dengan diberikannya pakan yang kaya akan protein dan
karbohidrat. SBM dan DDGS serta pakan alternative lainnya masih sangat terbuka lebar
untuk pasar di Indonesia. Sehingga Perseroan yang memang konsentrasi salah satunya
bisnisnya sebagai penyedia pakan ternak diprediksi masih sangat bagus untuk di masa
depan.
e. Sosialisasi manfaat teknologi Soil Improvement di Indonesia
Saat ini pemerintah Indonesia melakukan pembangunan suprastruktur dan infrastruktur
untuk menunjang pertumbuhan dan kemajuan. Teknologi soil improvement di Indonesia
perlu terus dilakukan dan disosialisasikan agar dapat meningkatkan daya dukung tanah
terhadap umur dari konstruksi tersebut. Dengan adanya sosialiasi manfaat teknologi soil
improvement dengan diantaranya pemanfaatan design material yg menggunakan material
geoshintetik diapat dipastikan menambah volume penjualan Perseroan yang dimana salah
satu konsentrasi bisnisnya adalah design engineering dan supply atau pengadaan material
geosintetik. Pembangunan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dermaga merupakan
sebagian bentuk pembangunan infrastruktur. Namun keadaan tanah yang sering
dimanfaatkan untuk pembangunan sarana infrastruktural sebagian besar berupa rawa-
rawa, tanah gambut, tanah labil ataupun daerah rawan longsor. Perkuatan tanah dengan
geosintetik dapat menambah atau memberikan kekuatan dan daya dukung tanah asli yang
kurang baik seperti tanah lembek dan tanah labil. Penerapannya mempertimbangkan teknis
dan prinsip mekanis dalam memilih tipe, merancang dan membangun suatu bangunan di
bawah pondasi suatu struktur. Geosintetik terdiri dari beberapa jenis bahan yang
mempunyai bentuk dan fungsi berbeda yaitu: geotekstil, geogride, geolinier, PVD,
geomembrane, geocell. Lahan lahan gambut yang ada di Indonesia masih belum banyak
tersentuh dengan teknologi geosintetik sehingga penggunaan atau kebutuhan geosintetik
dinndonesia masih sangat terbuka lebar .
29
3. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari
dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan atas
laporan keuangan di dalamnya, yang terdapat pada Bab IV dari Prospektus ini. Laporan
keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Junaedi, Chairul dan Rekan yang ditandatangani
Drs. Ahmad Junaedi Ak, CA, CPA dengan opini wajar tanpa modifikasian dan tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Budiman Wawan Pamudji dan Rekan yang ditandatangani Drs.Pamudji, Ak.,
CPA. dengan opini wajar tanpa modifikasian sesuai dengan standar Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK).
ANALISA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Penjualan 27.110 21.907 37.555 32.216 74.925
Beban pokok Penjualan (21.152) (17.544) (30.075) (25.640) (61.057)
Laba Kotor 5.958 4.364 7.480 6.576 13.868
Beban Usaha (2.630) (2.161) (3.704) (4.075) (6.849)
Laba Usaha 3.328 2.203 3.776 2.501 7.019
Pendapatan (Beban) Di Luar Usaha (604) (1.167) (2.001) (1.838) (2.006)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.724 1.036 1.775 662 5.013
Pajak Penghasilan (618) (285) (498) (217) (1.392)
Laba Bersih 2.106 751 1.277 445 3.620
Penghasilan komprehensif lain
Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas
imbalan pasca kerja - - 278 - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 2.106 751 1.556 445 3.620
KETERANGAN Penyajian kembali
31 Juli 31 Desember
30
PENJUALAN
Penjualan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Juli 2018
Penjualan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 naik sebesar
Rp 5.204 juta atau sebesar 24% dari Rp 21.907 juta menjadi Rp 27.111 juta Kenaikan ini
menunjukan perusahaan sudah menaikkan pendapatan pada periode 7 (tujuh) bulan dari
tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya penjualan Geotekstil dan SBM.
Adapun kenaikan Geotekstil disebabkan karena adanya penambahan permintaan dari
proyek tol trans Sumatra khususnya project padang – sicincin dari seksi 1 sampai seksi 6,
sedangkan untuk SBM Perseroan mulai mendapatkan permintaan lebih banyak dari Nestle
untuk mensuply persediaan pakan ternak.
Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan
dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 naik sebesar
Rp 5.340 juta atau sebesar 16,57% dari Rp 32.216 juta pada 31 Desember 2017 menjadi
Rp 37.556 juta pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya penjualan
aspal dan Geotekstil proyek tambahan yang didapat dari PT Hutama Karya Infrastruktur
melalui proyek tol trans sumatra khususnya pekanbaru – dumai seksi 1. Adapun untuk Aspal
Perseroan mendapatkan proyek APBN Padang – Bengkulu.
Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan
dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 turun sebesar
Rp 42.709 juta atau sebesar 57% dari Rp 74.925 juta pada 31 Desember 2017 menjadi
Rp 32.216 juta pada 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2016
banyak proyek-proyek yang sudah selesai pekerjaanya sehingga jika dibandingkan dengan
2017 maka akan terilhat sangat signifikan penurunan nilai omset perusahaan.
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Penjualan
Aspal 11.607 17.377 29.790 18.800 64.123
Geotextile 11.407 4.245 7.277 11.588 6.502
Geogrid 100 119 204 1.553 2.688
Geomembrane - - - 274 144
SBM & DDGS 3.998 88 151 - 1.187
Wetfix - - - - 171
Lainnya - 78 134 - 110
Jumlah Pendapatan 27.111 21.907 37.556 32.216 74.925
KETERANGAN
31 Juli 31 Desember
Penyajian kembali
31
BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban Pokok Penjualan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31
Juli 2019 dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Juli 2018
Beban pokok penjualan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2019 naik sebesar Rp 3.608 juta atau sebesar 21% dari Rp 17.544 juta pada 31 Juli 2018
menjadi Rp 21.152 juta pada 31 Juli 2019. Kenaikan ini menunjukan perusahaan sudah
menaikkan pendapatan pada periode 7 (tujuh) bulan dari tahun sebelumnya sehingga beban
pokok penjualan juga meningkat efek dari pendapatan yang meningkat. Kenaikan ini
disebabkan beban pokok pendapatan produk geotextile yang meningkat.
Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 naik
sebesar Rp 4.435 juta atau sebesar 17,27% dari Rp 25.640 juta pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 30.075 juta pada 31 Desember 2018. Hal ini disebabkan kenaikan beban pokok
untuk produk aspal dan geomembrane.
Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 turun
sebesar Rp 35.417 juta atau sebesar 58% dari Rp 61.057 juta pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 25.640 Miliar pada 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan beban pokok
produk geogrid yang turun signifikan.
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Beban Pokok Penjualan
Aspal 9.803 14.972 25.666 17.021 53.453
Geotextile 7.865 2.443 4.188 7.633 5.125
Geogrid 78 105 180 796 1.251
Geomembrane - - - 191 85
SBM & DDGS 3.406 23 40 - 1.001
Wetfix - - - - 143
Jumlah Beban Pokok Penjualan 21.152 17.544 30.075 25.640 61.057
KETERANGAN
31 Juli 31 Desember
Penyajian kembali
32
BEBAN OPERASI
Beban Operasi untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Juli 2018
Beban operasi untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 naik
sebesar Rp 469 juta atau sebesar 21,7% dari Rp 2.161 juta pada 31 Juli 2018 menjadi
Rp 2.630 juta pada 31 Juli 2019. Kenaikan ini disebabkan beban jasa profesional yang naik
signifikan.
Beban Operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Beban operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 turun sebesar
Rp 371 juta atau sebesar 9,10% dari Rp 4.075 juta pada 31 Desember 2017 menjadi Rp
3.704 juta pada 31 Desember 2018. Penurunan ini disebabkan beban imbalan pasca kerja
yang menurun.
Beban Operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Beban operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 turun sebesar
Rp 2.774 juta atau sebesar 40.5% dari Rp 6.849 juta pada 31 Desember 2016 menjadi
Rp 4.075 juta pada 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan beban operasi yang
menurun dikarenkan penjualan yang menurun.
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Beban Operasi
Jasa Profesional 914 17 30 - 58
Penyusutan 459 473 811 854 803
Bongkar muat 428 369 633 676 1.751
Gaji dan tunjangan 346 455 780 707 651
Pengangkutan 195 453 776 528 2.274
Sew a Gedung 110 - - - 676
Jasa dan Komisi 64 61 104 36 66
Perlengkapan Kantor 34 70 120 173 56
Perjalanan Dinas 33 15 27 44 107
Pajak 3 65 111 52 22
Imbalan Paska Kerja - 151 259 978 -
Jamuan - 2 4 10 -
Biaya Penyisihan Piutang - 26 44 19 -
Lain-Lain 44 3 6 - 384
Jumlah Beban Operasi 2.630 2.161 3.704 4.075 6.849
31 Desember
Penyajian kembaliKETERANGAN
31 Juli
33
PENDAPATAN DAN (BEBAN) DI LUAR USAHA
Pendapatan dan (Beban) Di Luar Usaha untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal
31 Juli 2018
Pendapatan dan (Beban) di luar usaha Lain-lain untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2019 turun sebesar Rp 563 juta atau sebesar 48,24% dari Rp 1.167 juta
pada 31 Juli 2018 menjadi Rp 604 juta pada 31 Juli 2019. Penurunan ini disebabkan adanya
pendapatan lain – lain sebesar Rp. 44 juta yang diperoleh Perseroan dari pelanggan atas
penyisihan Cadangan Penurunan nilai piutang tahun 2018 dan turunnya beban bunga.
Pendapatan dan (Beban) Di Luar Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal
31 Desember 2017
Pendapatan dan (Beban) di luar usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018 naik sebesar Rp 163 juta atau sebesar 8.87% dari Rp 1.839 juta pada 31 Desember
2017 menjadi Rp 2.001 juta pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini disebabkan sumbangan
yang naik.
Pendapatan dan (Beban) Di Luar Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
Pendapatan dan (Beban) di luar usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 turun sebesar Rp 168 juta atau sebesar 8.37% dari Rp 2.006 juta pada 31 Desember
2016 menjadi Rp 1.839 juta pada 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan penurunan
beban bunga.
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Pendapatan dan (Beban) Di Luar Usaha
Selisih Kurs - (2) (3) (44) -
Pendapatan Bunga 8 16 27 164 (38)
Pendapatan (beban) lain-lain 44 - - - 165
Beban Bunga (526) (1.002) (1.719) (1.849) (1.990)
Sumbangan (130) (178) (305) (110) (143)
Jumlah Pendapatan dan (Beban) Di Luar Usaha (604) (1.167) (2.001) (1.839) (2.006)
KETERANGAN
31 Juli 31 Desember
Penyajian kembali
34
LABA SEBELUM PAJAK
Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Juli 2018
Laba sebelum pajak penghasilan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2019 naik sebesar Rp 1.355 juta atau sebesar 180% dari Rp 751 juta pada 31 Juli
2018 menjadi Rp 2.106 juta pada 31 Juli 2019. Kenaikan ini disebabkan proyek proyek yang
diterima antara lain proyek trans Sumatra padang – sicincin, proyek APBN tanjung pinang,
proyek jalan APBN teluk Piyai, Riau dan pakan ternak dari Nestle.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018 dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
naik sebesar Rp 833 juta atau sebesar 187% dari Rp 445 juta pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 1.277 juta pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini disebabkan penambahan
proyek yang diterima perusahaan yaitu proyek tol trans Sumatra Pekanbaru – Dumai.
Laba Sebelum Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
turun sebesar Rp3.175 juta atau sebesar 88% dari Rp 3.620 juta pada 31 Desember 2016
menjadi Rp 445 juta pada 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan berakhirnya proyek
yang diterima perusahaan pada tahun 2016.
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.724 1.036 1.775 662 5.013
Pajak Penghasilan: -
Kini (618) (285) (504) (466) (1.392)
Tangguhan 6 249
Laba Bersih 2.106 751 1.277 445 3.620
KETERANGAN
31 Juli 31 Desember
Penyajian kembali
35
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Saldo pada Penghasilan komprehensif lain disebabkan oleh perhitungan Liabilitas imbalan
kerja yang dilakukan oleh aktuaris dan dihitung pada tahun 2018 sehingga sampai saat ini
hanya ada selisih dari hasil perhitungan Liabilitas imbalan kerja.
ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Penghasilan komprehensif lain
Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas
imbalan pasca kerja - - 278 - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 2.106 751 1.556 445 3.620
KETERANGAN Penyajian kembali
31 Juli 31 Desember
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
ASET
Aset Lancar 50.123 38.402 39.971 54.065
Aset Tidak Lancar 15.820 11.750 12.206 10.211
JUMLAH ASET 65.944 50.153 52.178 64.276
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 32.200 29.115 32.677 45.598
Liabilitas Jangka Panjang 959 959 978 -
JUMLAH LIABILITAS 33.159 30.074 33.655 45.598
EKUITAS 32.784 20.079 18.523 18.678
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 65.944 50.153 52.178 64.276
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
36
ASET
Aset lancar
Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Juli 2019 Jumlah Aset Lancar Perseroan adalah sebesar Rp. 52.779 juta
meningkat sebesar Rp. 14.078 juta atau 36% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2018 sebesar Rp. 38.751 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan piutang
usaha sebesar Rp. 10.750 juta atau 141% akibat berjalannya project padang – sicincin dari
seksi 1 sampai seksi 6, selain itu ada kenaikan sebesar Rp. 2.128 juta pada akun uang muka
atas aspal untuk proyek di Palu, Sulawesi Tengah dan geosistetik untuk proyek trans
sumatera, selain itu ada kenaikan pada pajak dibayar dimuka sebesar Rp. 1.331 juta atau
50%. Akun piutang lain-lain juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.307 atau 661%
pinjaman .
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2018 Jumlah Aset Lancar Perseroan sebesar Rp. 38.751 juta
turun sebesar Rp. 1.220 juta atau 3% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017
sebesar Rp. 39.971 juta, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kas dan setara kas
sebesar Rp. 1.722 juta atau 69%, selain itu ada penurunan juga pada akun persediaan
sebesar Rp. 1.299 juta atau sebesar 5% karena proyek trans Sumatera telah berjalan.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2017 Jumlah Aset Lancar Perseroan sebesar Rp. 39.971 juta
turun sebesar Rp. 14.094 juta atau 26% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp. 54.065 juta, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pajak dibayar dimuka
sebesar Rp. 4.905 atau 68%, selain itu penurunan disebabkan oleh akun piutang sebesar
Rp. 5.822 juta atau 11% dan juga disebabkan oleh akun persediaan sebesar Rp 4.145 juta
atau 13%.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 187 792 2.514 1.736
Piutang usaha 18.396 7.646 6.540 12.362
Persediaan 25.401 27.284 28.583 32.728
Pajak dibayar dimuka 4.012 2.681 2.334 7.239
Uang muka 2.128 - - -
Jumlah Aset Lancar 50.123 38.402 39.971 54.065
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
37
Aset tidak lancar
Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Juli 2019 Jumlah Aset Tidak Lancar Perseroan adalah sebesar Rp. 13.165
juta meningkat sebesar Rp. 1.763 juta atau 15% dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2018 sebesar Rp. 11.402 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh
kenaikan aset tetap berupa renovasi asset dan pembelian peralatan kantor.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2018 Jumlah Aset Tidak Lancar Perseroan sebesar Rp. 11.402
juta turun sebesar Rp. 804 juta atau 6,6% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017
sebesar Rp. 12.206 juta, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan aset tetap
sebesar Rp. 811 Juta atau 6,8% dan juga disebaban oleh aset pajak tangguhan sebesar
Rp. 6 juta atau 2%.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2017 Jumlah Aset Tidak Lancar Perseroan sebesar Rp. 12.206
juta naik sebesar Rp. 1.995 juta atau 19,5% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016 sebesar Rp. 10.211 juta, kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh aset tetap
sebesar Rp. 1.746 juta atau 17% selain itu juga disebabkan oleh kenaikan aset pajak
tangguhan sebesar Rp. 249 juta.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Aset Tidak Lancar
Aset tetap 12.909 11.146 11.957 10.211
Aset pajak tangguhan 255 255 249 -
Piutang lain-lain 2.656 349 - -
Aset Tidak Lancar 15.820 11.750 12.206 10.211
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
38
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Juli 2019 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Perseroan adalah sebesar
Rp. 32.200 juta meningkat sebesar Rp. 3.085 juta atau 11% dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2018 sebesar Rp. 29.115 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh
kenaikan pinjaman bank Rp. 2.250 juta atau 11%, kenaikan utang usaha sebesar Rp. 492
juta atau 9% , kenaikan utang pajak sebesar Rp. 1.587 atau 57%.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2018 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Perseroan sebesar
Rp. 29.115 juta turun sebesar Rp. 3.552 juta atau 12% dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 32.667 juta, penurunan tersebut disebabkan oleh pinjaman
bank Rp. 353 juta atau 11%, penurunan utang usaha sebesar Rp. 5.517 juta atau 44%.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2017 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Perseroan sebesar
Rp. 32.677 juta turun sebesar Rp. 12.921 juta atau 28% dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 45.598 juta, penurunan tersebut disebabkan oleh utang
pajak Rp. 4.922 juta atau 67%, penurunan utang usaha sebesar Rp. 8.161 juta atau 45%,
penurunan utang lain-lain pihak berelasi sebesar Rp. 332 juta atau 45%.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha 6.075 5.583 10.000 18.161
Pinjaman bank 21.762 19.512 19.865 19.371
Utang pajak 4.363 2.776 2.412 7.334
Utang lain-lain - 1.245 400 732
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 32.200 29.115 32.677 45.598
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
39
Liabilitas Jangka Panjang
Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Juli 2019 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Perseroan adalah sebesar
Rp. 959 juta tidak ada perubahan apabila dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2018 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Perseroan sebesar
Rp. 959 juta turun sebesar Rp. 19 juta atau 2% dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 978 juta, penurunan tersebut disebabkan oleh liabilitas
imbalan kerja yang turun sebesar Rp. 19 juta atau 12% .
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2017 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Perseroan sebesar
Rp. 978 juta mengalami kenaikan sebesar 100% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2017 sebesar Rp. 0 (Nihil), keniakan tersebut disebabkan oleh Perseroan baru menghitung
dan mencadangkan kewajiban liabilitas imbalan kerja.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan paska kerja 959 959 978 -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 959 959 978 -
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
40
EKUITAS
Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dibandingkan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Juli 2018 Jumlah Ekuitas Perseroan sebesar Rp. 32.784 juta naik sebesar
Rp. 12.705 juta atau 63% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp.
20.079 juta, kenaikan tersebut disebabkan oleh tambahan modal saham sebesar Rp 28.600
juta atau 2517%.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2018 Jumlah Ekuitas Perseroan sebesar Rp. 20.079 juta naik
sebesar Rp. 1.556 juta atau 8%, kenaikan tersebut disebabkan oleh ekuitas lainnya sebesar
Rp. 278 juta dan kenaikan atas saldo laba sebesar Rp. 1.277 atau 7% .
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2017 Jumlah Ekuitas Perseroan sebesar Rp. 18.523 juta turun
sebesar Rp. 155 juta atau 0,9% disebabkan karena ada pembagian deviden sebesar 600
juta.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal 29.736 1.136 1.136 1.136
Penghasilan Komperehensif Lain 278 278 - -
Saldo laba:
Telah ditentukan penggunaannya - 18.000.000 - 600.000
Belum ditentukan penggunaannya 2.771 665.049 17.387 16.942
EKUITAS 32.784 20.079 18.523 18.678
KETERANGAN
31 Desember
Penyajian kembali
41
ANALISA LAPORAN ARUS KAS
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Siklus arus kas Perseroan pada akhir tahun umumnya mengalami penurunan dikarenakan
proyek – proyek harus diselesaikan sehingga Perseroan banyak membeli barang untuk
kebutuhan proyek tersebut. Pembayaran dari perusahan milik pemerintah memiliki jangka
waktu tertentu, namun tidak melewati umur piutang sehingga penerimaan kas diterima pada
tahun berikutnya.
Aliran kas dari aktivitas operasi Perseroan terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan,
pembayaran kepada pemasok, pengeluaran kas untuk operasional lainnya, penerimaan dari
pendapatan keuangan, pembayaran untuk beban keuangan dan pembayaran pajak
penghasilan.
Untuk periode 7(tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, kas yang diterima dari
aktivitasi operasi yang diterima dari pelanggan sebesar Rp. 11.979 juta, sedangkan kas yang
digunakan dari aktivitas operasional adalah Rp. 9.652 juta, pengeluaran untuk aktivitas
operasi terutama untuk pengeluaran pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar
Rp 21.605 juta. Selain itu ada pengeluaran untuk aktivitas operasi lainnya sebesar Rp. 380
juta. Penerimaaan kas dari pelanggan pada periode 31 Juli 2019 dibandingkan dengan 31
Juli 2018 mengalami penurunan signifikan. Hal ini disebabkan ada salah satu customer
BUMN yaitu Hutama Karya mengalami proses pergantian struktural sehingga proses Berita
Acara Serah Terima Barang mengalami keterlambatan. Dengan keterlambatan tersebut
maka proses invoicing menjadi terkendala dan berakibat pada menurunnya penerimaan dari
pelanggan. Hal tersebut bisa terlihat dari kenaikan penjualan.
Pada tahun 2018, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah Rp. 37.853
juta, terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan, sedangkan kas
yang diperoleh dari pelanggan sebesar Rp 36.124 juta. Tidak ada perbedaan yang signifikan
karena kedua tahun tersebut Perseroan sedang dalam posisi yang stabil.
(dalam jutaan Rupiah)
Tidak
di audit
2019 2018 2018 2017 2016
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 11.979 20.453 36.124 38.157 70.117
Pembayaran kas kepada pemasok (18.777) (18.822) (33.194) (29.655) (68.552)
Pembayaran kas kepada karyaw an (346) (455) (780) (707) (651)
Pembayaran untuk beban operasi (2.482) (2.790) (3.879) (3.496) (7.528)
Penerimaan (Pembayaran) Pajak penghasilan (362) (348) (487) (484) (206)
Arus Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi (9.988) (1.962) (2.214) (3.816) (6.820)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap (2.222) (2.600) (3)
(Kenaikan)/penurunan pada aset lain-lain
Arus Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi (2.222) - - (2.600) (3)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kenaikan/(penurunan) pada utang lain-lain (1.245) - 845 (332) (4.015)
(Kenaikan)/penurunan pinjaman bank 2.250 - (353) 494 8.611
Pembayaran Deviden - - - (600) -
Tambahan modal disetor 10.600 - - - -
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan 11.605 - 492 (438) 4.596
Kenaikan/(penurunan) bersih pada kas dan setara kas (604) (1.962) (1.723) 777 (2.227)
Kas dan setara kas, aw al tahun 792 2.514 2.514 1.737 3.964
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 187 552 792 2.514 1.736
KETERANGAN
31 Juli 31 Desember
Penyajian kembali
42
Pada tahun 2017, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah Rp. 33.858
juta, terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan, sedangkan kas
yang diperoleh dari pelanggan sebesar Rp 38.157 juta. Pada tahun 2016 Perseroan
memperoleh banyak proyek besar yang sudah banyak diselesaikan sehingga penerimaan
meningkat sangan signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2017.
Pada tahun 2016, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah Rp. 76.731
juta, terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan, sedangkan kas
yang diperoleh dari pelanggan sebesar Rp 70.117 juta.
Pembayaran kas kepada pemasok pada periode 31 Juli 2019, 31 Juli 2018, 31 Desember
2018, 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 secara historis mengikuti trend penjualan
tahun yang bersangkutan. Kecuali tahun 2016 dimana Perseroan mengalami pendapatan
pada proyek aspal di Kendari, tahun yang lainnya terlihat konstan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aliran kas dari aktivitas investasi Perseroan terdiri dari perolehan aset tetap.
Untuk periode 7(tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, kas dari aktivitasi
investasi digunakan untuk membeli aset tetap sebesar Rp. 2.222 juta
Pada tanggal 31 Desember 2017, kas dari aktivitasi investasi digunakan untuk membeli aset
tetap sebesar Rp. 2.600 juta
Pada tanggal 31 Desember 2016, kas dari aktivitasi investasi digunakan untuk membeli aset
tetap sebesar Rp. 3 juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Aliran kas dari aktivitas pendanaan Perseroan terdiri dari peningkatan modal disetor,
penerimaan atau pembayaran utang pihak berelasi, pembayaran sewa guna usaha,
pembayaran utang bank, pembayaran utang pembiayaan konsumen, penerimaan utang
bank, penerimaan atau pembayaran piutang usaha - pihak berelasi, penambahan modal
lainnya dan penerimaan utang sewa guna usaha.
Untuk periode 7(tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019, kas dari aktivitasi
pendanaan terdapat kenaikan pada piutang berelasi sebesar Rp. 1.245 juta, kenaikan pada
setoran modal sebesar Rp. 10.600 dan Penurunan Pinjaman Bank sebesar Rp. 2.250.
Penurunan utang berelasi terjadi karena pembayaran kepada pihak berelasi. Kenaikan pada
setoran modal terjadi karena untuk meningkatkan struktur permodalan Perseroan sebelum
Penawaran Umum Saham Perdana. Penurunan pinjaman bank terjadi karena adanya
pembayaran hutang kepada Bank Danamon.
Pada tanggal 31 Desemeber 2018, kas dari aktivitasi pendanaan terdapat penurunan pada
piutang berelasi sebesar Rp. 845 juta, kenaikan pinjaman bank sebesar Rp. 353 juta.
Kenaikan utang berelasi terjadi karena terjadi proyek kerjasama dengan pihak berelasi.
Kenaikan pinjaman bank terjadi karena adanya kebutuhan pendanaan jangka pendek.
Pada tanggal 31 Desember 2017, kas dari aktivitasi pendanaan terdapat kenaikan pada
piutang berelasi sebesar Rp. 332 juta, penurunan pinjaman bank sebesar Rp. 494 juta,
43
pembayaran deviden sebesar Rp. 600 juta. Penurunan pada utang berelasi terjadi karena
terdapat pembayaran kepada pihak beelasi. Penurunan pinjaman bank terjadi karena
Perseroan membayar sebagian hutang bank jangka pendek.
Pada tanggal 31 Desember 2016, kas dari aktivitasi pendanaan terdapat kenaikan pada
piutang berelasi sebesar Rp. 4.015 juta, penurunan pinjaman bank sebesar Rp. 8.611 juta, Penurunan pada utang berelasi karena adanya pembayaran kepada pihak berelasi.
Kenaikan pinjaman bank disebabkan karena membutuhkan pembiayaan untuk proyek aspal
di Kendari.
4. ANALISA RASIO KEUANGAN
Pertumbuhan
Profitabilitas
Imbal Hasil Ekuitas (return on equity/ROE) menggambarkan kemampuan Perseroan untuk
memperoleh pendapatan dari ekuitasnya. ROE Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah
sebesar 6,42%, 6,36%, 2,40% dan 19,38%.
Imbal Hasil Aset (return on asset/ROA) menggambarkan kemampuan Perseroan untuk
menghasilkan pendapatan dari asetnya. ROA Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah
sebesar 3,19%, 2,55 %, 0,85% dan 5,63%.
2019 2018 2018 2017 2016
Pertumbuhan
Pendapatan Usaha -28% *tdp 17% -57% *tdp
Beban Pokok Pendapatan -30% *tdp 17% -58% *tdp
Laba Bruto -20% *tdp 14% -53% *tdp
Aset 31% *tdp -4% -19% *tdp
Liabilitas 11% *tdp -11% -28% *tdp
Ekuitas 63% *tdp 8% -1% *tdp
*tidak dapat diperbandingkan
31 DesemberKETERANGAN
31 Juli
2019 2018 2018 2017 2016
Profitabilitas
Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,42% *tdp 6,36% 2,40% 19,38%
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 3,19% *tdp 2,55% 0,85% 5,63%
Laba Bersih terhadap Jumlah Penjualan 7,77% 3,43% 3,40% 1,38% 4,83%
EBITDA terhadap Penjualan 13,50% 11,70% 11,70% 10,23% 10,28%
Laba Bruto terhadap Penjualan 21,98% 19,92% 19,92% 20,41% 18,51%
*tidak dapat diperbandingkan
31 DesemberKETERANGAN
31 Juli
44
Solvabilitas
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitasnya. Rasio
solvabilitas dihitung dengan menggunakan dua metode pendekatan berikut ini:
1) Liabilitas dibagi Ekuitas (Perbandingan Utang terhadap Ekuitas); dan
2) Liabilitas dibagi Aset (Solvabilitas Aset).
Rasio utang terhadap ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, 2017
dan 2016 masing-masing sebesar 1,01x, 1,50x, 1,82x dan 2,44x.
Rasio utang terhadap aset Perseroan pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, 2017
dan 2016 masing-masing sebesar 0,50x, 0,60x, 0,64x dan 0,71x.
Likuiditas
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan kas Perseroan terutama untuk mendanai modal
kerja, dan belanja modal Perseroan. Sumber likuiditas Perseroan secara historis dihasilkan
dari pinjaman perbankan, penambahan modal disetor dan laba ditahan.
Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen,
kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau
penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan.
Perseroan berkeyakinan bahwa kedepannya Perseroan masih memiliki sumber pendanaan
yang cukup dari aktivitas operasi dan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham untuk
memenuhi kebutuhan modal Perseroan. Apabila kebutuhan modal kerja Perseroan tidak
terpenuhi maka Perseroan akan mencari sumber pembiayaan lainnya antara lain melalui
dana pihak ketiga seperti perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
2019 2018 2018 2017 2016
Solvabilitas
Liabilitas terhadap Aset 0,50x *tdp 0,60x 0,64x 0,71x
Liabilitas terhadap Ekuitas 1,01x *tdp 1,50x 1,82x 2,44x
Persediaan terhadap beban pokok penjualan
*tidak dapat diperbandingkan
31 DesemberKETERANGAN
31 Juli
2019 2018 2018 2017 2016
Likuiditas 1,64x *tdp 1,33x 1,22x 1,19x
Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek
*tidak dapat diperbandingkan
31 DesemberKETERANGAN
31 Juli
45
5. SEGMEN OPERASI
Operasional Perseroan dibagi atas segmen Aspal, Geosintetik, SBM/DDGS. Berikut adalah
informasi segmen pada 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2019 :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Segmen Operasi
Aspal Geosintetik SBM/DDGS Total
Pendapatan 11.607 11.507 3.998 27.111
Kontribusi pada Pendapatan 42,81% 42,44% 14,75% 100%
Laba (Rugi) Usaha 1.804 3.720 592 5.960
Margin laba (rugi) usaha 15,54% 32,33% 14,81% 100%
Pada periode ini, segmen usaha yang memberikan kontribusi pendapatan Perseroan
terbesar adalah Aspal dengan kontribusi sebesar 42,81%, segmen Geosintetik sebesar
42,44% dan SBM/DDGS memberikan 14,75% dari total pendapatan Perseroan sebesar
Rp 27.111 Juta.
6. INVESTASI BARANG MODAL
Pada saat prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat komitmen investasi barang modal yang
material yang dilakukan oleh Perseroan dan tidak terdapat investasi barang modal yang
dikeluarkan Perseroan dalam rangka pemenuhan persyaratan regulasi.
7. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan
penyesuaian) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2016.
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan
penyesuaian) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2016:
● Amanemen PSAK 4 : "Laporan Keuangan Tersendiri".
● Amanemen PSAK 5 : "Segmen Operasi".
● Amanemen PSAK 7 : "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi dan Ventura Bersama".
● Amanemen PSAK 15 : "Investasi pada Entitas Asosiasi".
● Amanemen PSAK 16 : "Aset Tetap".
● Amanemen PSAK 19 : "Aset Takberwujud".
● Amanemen PSAK 22 : "Kombinasi Bisnis".
● Amanemen PSAK 24 : "Imbalan Kerja".
● Amanemen PSAK 65 : "Laporan Keuangan Konsolidasian".
● Amanemen PSAK 66 : "Pengaturan Bersama".
● Amanemen PSAK 67 : "Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas".
● Amanemen PSAK 70 : "Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak".
46
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017: ● Amanemen PSAK 1 : "Penyajian Laporan Keuangan" tentang " Prakarsa
Pengungkapan". ● Amanemen PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), "Laporan Keuangan Interim".
● Amanemen PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), : "Imbalan Kerja".
● Amanemen PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), : "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2018: ● Amanemen PSAK No. 2 : "Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan".
● Amanemen PSAK No. 13 : "Properti Investasi : Pengalihan Properti Investasi".
● Amanemen PSAK No. 15 (Penyesuaian 2018 : "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama".
● Amanemen PSAK No. 46 : "Pajak Penghasilan tentang Pengukuran Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum direalisasikan".
● Amanemen PSAK No. 53 : "Kopensasi Berbasis Saham Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Berbasis Saham".
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2019: ● Amanemen PSAK No. 33 : "Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka ".
● Amanemen PSAK No. 34 : "Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan ".
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2020: ● Amanemen PSAK No. 15 : "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama :
"Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama".
● Amanemen PSAK No. 71 : "Instrumen Keuangan: "Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif".
● Amanemen PSAK No. 71 : "Instrumen Keuangan: "yang diadopsi dari IFRS 9".
● Amanemen PSAK No. 72 : "Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan". Diadopsi dari IFRS 15.
● Amanemen PSAK No. 73 : "Sewa". Diadopsi dari IFRS 16.
Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi (yang bukan merupakan kebijakan PSAK)
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun buku terakhir.
8. DAMPAK FLUKTUASI, KURS VALUTA ASING DAN SUKU BUNGA
Fluktuasi mata uang adalah hasil alami dari sistem nilai tukar yang berubah-ubah yang
merupakan norma dari sebagian besar perekonomian utama. Nilai tukar satu mata uang
terhadap yang lain dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental dan teknis. Termasuk
diantaranya jumlah pasokan dan permintaan dari dua mata uang tersebut, kinerja ekonomi,
prospek inflasi, perbedaan suku bunga, arus modal, dukungan teknis dan tingkat resistensi,
47
dan sebagainya. Karena faktor-faktor ini umumnya dalam keadaan fluks terus-menerus maka
nilai mata uang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun, walaupun tingkat mata uang
sebagian besar seharusnya ditentukan oleh ekonomi yang mendasarinya, hal ini sering
berubah-ubah, karena gerakan besar dalam mata uang juga bisa mendikte nasib
perekonomian suatu negara.
Jangkauan dari Efek Mata Uang
Sedangkan dampak perputaran mata uang terhadap perekonomian jauh jangkauannya,
kebanyakan orang justru tidak terlalu memperhatikan nilai tukar mata uang karena sebagian
besar bisnis dan transaksi mereka dilakukan dengan mata uang domestik. Untuk sebagian
konsumen, nilai tukar hanya diperlukan untuk kegiatan atau transaksi tertentu seperti
misalnya bepergian ke luar negeri, pembayaran barang impor atau pengiriman uang luar
negeri sesekali waktu.
Kesalahan umum yang biasanya terjadi adalah dengan menganggap bahwa mata uang
domestik yang kuat merupakan hal yang baik bagi perekonomian suatu negara, karena
dengan begitu orang memerlukan biaya yang lebih murah untuk melakukan perjalanan ke
Eropa, misalnya, atau untuk membayar sebuah produk impor. Pada kenyataannya, mata
uang yang terlalu kuat dapat memberikan hambatan yang signifikan terhadap perekonomian
dasar dalam waktu jangka panjang, karena seluruh industri yang ada justru tidak kompetitif
dan ribuan pekerjaan hilang. Sementara konsumen meremehkan melemahnya mata uang
domestik karena akan membuat biaya perjalanan ke luar negeri dan belanja impor lebih
mahal, malahan mata uang yang lemah justru dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang
lebih.
Nilai mata uang domestik di pasar valuta asing merupakan instrumen penting dalam sistem
bank sentral, serta merupakan pertimbangan utama ketika bank sentral hendak menetapkan
kebijakan moneter. Langsung atau tidak langsung, oleh karena itu, tingkat mata uang
mempengaruhi sejumlah variabel ekonomi utama. Mereka mungkin memainkan peran dalam
tingkat bunga yang Anda bayar untuk kepemilikan hipotek Anda, hasil portofolio investasi
Anda, harga bahan makanan di supermarket lokal, dan bahkan prospek pekerjaan Anda.
Dampak Mata Uang terhadap Perekonomian
Tingkat sebuah mata uang memiliki dampak langsung pada aspek-aspek ekonomi
berikut ini:
Perdagangan barang: Perdagangan barang disini mengacu pada perdagangan
internasional suatu negara, atau ekspor dan impor. Secara umum, mata uang yang lemah
akan merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal, sehingga mengurangi defisit
perdagangan suatu negara (atau meningkatkan surplus) dari waktu ke waktu.
Arus modal: Modal asing akan cenderung mengalir ke negara-negara yang memiliki
pemerintahan yang kuat, ekonomi dinamis dan mata uang yang stabil. Sebuah negara perlu
memiliki mata uang yang relatif stabil untuk menarik modal investasi dari investor asing. Jika
tidak, prospek pertukaran kerugian yang diakibatkan oleh depresiasi mata uang dapat
menghalangi investor luar negeri.
Inflasi: Sebuah mata uang yang terdevaluasi dapat mengakibatkan “impor” inflasi bagi
negara-negara importir besar. Penurunan mendadak sebesar 20% dari mata uang domestik
48
dapat menyebabkan produk impor naik hingga 25% atau lebih yang artinya bahwa
penurunan 20% mengharuskan peningkatan sebesar 25% untuk kembali ke modal awal.
Suku bunga: Seperti disebutkan sebelumnya, tingkat nilai tukar adalah pertimbangan utama
bagi sebagian besar bank sentral saat mengatur kebijakan moneter. Misalnya, mantan
Gubernur Bank of Canada, Mark Carney, mengatakan dalam sebuah pidatonya pada
September 2012 bahwa bank memperhatikan nilai tukar dolar Kanada dalam mengatur
kebijakan moneter. Carney mengatakan bahwa kekuatan terus-menerus dari dolar Kanada
adalah salah satu alasan mengapa kebijakan moneter Kanada telah “sangat akomodatif”
untuk waktu yang begitu lama.
Sebuah mata uang domestik yang kuat memberikan suatu hambatan pada ekonomi, ia akan
memberikan hasil akhir yang sama seperti kebijakan moneter yang lebih ketat (yaitu suku
bunga yang lebih tinggi). Selain itu, pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut pada saat
mata uang domestik sudah terlalu kuat dapat memperburuk masalah dengan menarik “uang
panas” lebih dari investor asing, yang sedang mencari investasi untuk penghasilan lebih
tinggi (yang selanjutnya akan mendongkrak mata uang domestik).
49
VI. FAKTOR RISIKO
Investasi pada saham Perseroan mengandung risiko. Calon investor Perseroan harus
mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-
informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum membuat keputusan
investasi terhadap saham Perseroan. Risiko-risiko yang belum diketahui Perseroan atau
yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja
operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha. Harga pasar atas saham Perseroan dapat
mengalami penurunan akibat risiko-risiko berikut dan investor dapat mengalami kerugian
atas seluruh atau sebagian investasinya. Risiko yang ditetapkan di bawah ini bukanlah
merupakan daftar lengkap hambatan yang saat ini dihadapi Perseroan atau yang mungkin
berkembang di masa depan. Risiko tambahan, baik yang diketahui atau yang tidak
diketahui, mungkin di masa depan memiliki pengaruh yang merugikan pada kegiatan
usaha Perseroan, kondisi keuangan dan hasil operasi. Harga pasar saham Perseroan bisa
menurun akibat risiko tersebut dan para investor mungkin kehilangan semua atau
sebagian dari investasinya. Untuk faktor Risiko di bawah ini, telah disusun berdasarkan
bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan yang dimulai dari
risiko utama Perseroan.
i. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN
1. Risiko Persaingan Usaha
Perseroan harus dapat mempertahankan keunggulan kompetitif bisnis yang dijalankan
risiko saat ini yaitu hubungan yang terjalin baik dengan supplier dan pelanggan
khususnya. Hubungan yang sudah terjalin cukup lama dengan supplier berupa
kesepakatan bisnis atau agent harus dipertahankan dan ditingkatkan volum bisnisnya.
Demikian juga hubungan baik dengan pelanggan khususnya perusahaan BUMN
konstruksi harus dipertahankan dan ditingkatkan. Apabila hubungan ini tidak dapat
dipertahankan, maka terdapat potensi pelanggan akhirnya memilih pesaing Perseroan
dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif. Hal ini akan
memberikan dampak langsung bagi pendapatan Perseroan.
2. Risiko Nilai Tukar
Fluktuasi nilai tukar rupiah khususnya terhadap USD akan berdampak pada
keuntungan Perseroan. Untuk pemenuhan sebagian order materialnya, perseroan
melakukan import yang berasal dari luar negeri. Jika terdapat kenaikan nilai tukar USD
terhadap rupiah pada saat impor, maka akan berdampak pada keuntungan Perseroan.
3. Risiko Fluktuasi Harga Minyak Dunia
Selain risiko nilai tukar, risiko pasar lainnya yang dihadapi Perseroan adalah fluktuasi
harga minyak dunia. Bahan-bahan yang diperdagangkan perseroan kepada
pelanggan, sebagian besar merupakan turunan dari minyak bumi. Kenaikan harga
minyak bumi akan mengakibatkan kenaikan harga bahan material yang merupakan
turunan dari minyak bumi, yang pada akhirnya akan berdampak pada pendapatan
Perseroan.
50
4. Risiko Kredit
Banyaknya perusahaan jasa konstruksi BUMN yang menjadi pelanggan Perseroan
harus menjadi perhatian. Mayoritas perusahaan jasa konstruksi BUMN menunggu
pembayaran termin dari pemerintah, selanjutnya baru dibayarkan kepada pemasok
mereka. Keterlambatan pembayaran proyek dari pemerintah menyebabkan
keterlambatan kepada pihak pemasok dimana salah satu pemasok merupakan
Perseroan. Keterlambatan pembayaran tersebut menyebabkan terganggunya arus
kas perseroan.
5. Risiko Keterlambatan Bahan Baku
Dalam menjaga ketersediaan bahan baku, terkadang Perseroan mengalami kendala
sehingga membuat supply menjadi tertunda atau terlambat dalam waktu
penyelesaiannya.
Ketersediaan bahan baku dipengaruhi oleh produksi dan jumlah kuota antrian di pabrik
yang memproduksi bahan baku tersebut. Keterlambatan tersebut menyebabkan
Perseroan dikenai teguran yang berakibat pada hilangnnya kepercayaan dari pihak
pembeli.
6. Risiko Operasional
Dibutuhkan tenaga kerja terampil yang dimiliki Perseroan dapat menunjang kinerja
Perseroan. Tingginya permintaan industri akan tenaga kerja terampil dapat
menyebabkan tenaga kerja milik Perseroan mengundurkan diri atau berpindah ke
perusahaan lain. Ketidakmampuan tenaga kerja dalam mengatur sumber daya yang
ada di Perseroan dapat menyebabkan turunnya operasional Perseroan dan dapat
mempengaruhi reputasi Perseroan.
7. Risiko Korporasi
Dalam pengembangan usaha kedepannya, Perseroan mempunyai beberapa rencana
korporasi seperti Private Comercial Sector dan dapat saja melakukan aksi korporasi
di Pasar Modal. Dalam melakukan aksi tersebut, tentu membutuhkan biaya investasi
yang tidak sedikit. Keputusan tersebut dapat saja tidak sesuai dengan harapan yang
akan berpengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan.
8. Risiko Ketidakmampuan Memenuhi Peraturan/Perubahan Peraturan
Dalam menjalankan kegiatan usaha nya, Perseroan tunduk pada beberapa peraturan
yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga Pemerintah. Apabila Perseroan tidak dapat
memenuhi peraturan yang ada termasuk perubahannya, maka dapat berdampak bagi
Perseroan yaitu tidak dapat terealisasi proyek-proyek yang telah dicanangkan.
Sehingga dapat berpengaruh pada arus kas (cash flow) Perseroan.
51
ii. RISIKO UMUM
1. Risiko Terkait Kondisi Makroekonomi
Kondisi perekonomian secara makro atau global, mempunyai pengaruh bagi kinerja
perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk bagi Perseroan. Penguatan atau
pelemahan ekonomi di suatu negara, akan berpengaruh secara langsung pada tingkat
permintaan dan tingkat penawaran yang terjadi di negara tersebut. Selain itu, secara
tidak langsung akan mempengaruhi setiap negara yang mempunyai hubungan
dagang dengan negara yang sedang mengalami perubahan kondisi perekonomian
tersebut. Begitu juga halnya jika terjadi perubahan kondisi perekonomian pada
Indonesia maupun negara-negara yang mempunyai hubungan dagang dengan
Indonesia, hal tersebut dapat memberikan dampak bagi kinerja keuangan Perseroan.
2. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan muncul sebagai akibat dari kegagalan dalam mematuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Akibat dari kegagalan tersebut dapat berupa
teguran dari instansi terkait, pemberhentian sementara kegiatan pengerjaan proyek
atau denda. Ketidakmampuan Perseroan dalam memenuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam industrinya dapat memberikan dampak negatif bagi
kelangsungan usaha Perseroan.
3. Risiko Tuntutan Atau Gugatan Hukum
Perseroan dalam melakukan pekerjaannya senantiasa berdasarkan kesepakatan
kontrak dengan pelanggan dan pemasok yang dibuat dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku untuk mengatur hak dan kewajiban masing-masing
pihak. Walaupun demikian, terdapat potensi terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan
dari masing-masing pihak seperti adanya pelanggaran kesepakatan. Kejadian seperti
ini dapat mengakibatkan salah satu pihak mengajukan tuntutan hukum yang
berpotensi menimbulkan kerugian bagi pihak yang terlibat, termasuk Perseroan.
Selain pelanggan dan pemasok, tuntutan atau gugatan hukum terhadap Perseroan
juga dapat berasal dari masyarakat di sekitar lokasi proyek, atau pemerintah.
iii. RISIKO BAGI INVESTOR
1. Risiko Tidak Likuidnya Saham yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum
Perdana Saham
Setelah Perseroan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa pasar
untuk saham Perseroan yang diperdagangkan tersebut akan aktif atau likuid, karena
terdapat kemungkinan mayoritas pemegang saham tidak memperdagangkan
sahamnya di pasar sekunder. Selain itu, dibandingkan dengan pasar modal di Negara-
negara lain yang lebih maju, pasar modal di Indonesia tidak likuid dan memiliki standar
pelaporan yang berbeda. Selain itu, harga-harga di pasar modal Indonesia juga
cenderung lebih tidak stabil dibandingkan dengan pasar modal lainya. Dengan
demikian, Perseroan tidak dapat memprediksikan apakah likuiditas saham Perseroan
akan terjaga.
52
2. Risiko Fluktuasi Harga Saham Perseroan
Setelah Penawaran Umum Perdana saham Perseroan, harga saham akan
sepenuhnya ditentukan oleh tingkat penawaran dan permintaan investor di Bursa Efek
Indonesia. Perseroan tidak dapat memprediksi tingkat fluktuasi harga saham
Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana.
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham
Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana:
- Perbedaan realisasi kinerja Perseroan aktual dengan ekspektasi tingkat kinerja
yang diharapkan oleh investor;
- Perubahan rekomendasi para analis;
- Perubahan kondisi perekonomian Indonesia;
- Perubahan kondisi politik Indonesia;
Penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas Perseroan atau pemegang
saham lain yang memiliki tingkat kepemilikan signifikan; dan
- Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan prospek usaha
Perseroan.
Penjualan saham Perseroan dalam jumlah substansial di masa yang akan datang di
pasar, atau persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi, dapat berdampak negatif
terhadap harga pasar yang berlaku atas sahamnya atau terhadap kemampuannya
untuk mengumpulkan modal melalui penawaran umum ekuitas tambahan atau efek
yang bersifat ekuitas. Hal ini dapat mengakibatkan harga saham Perseroan untuk
menurun dan mempersulit proses penambahan modal Perseroan.
3. Risiko Pembagian Dividen
Pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan RUPS mengacu pada kinerja
keuangan Perseroan yaitu dengan mempertimbangkan pendapatan, arus kas,
kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan di masa yang akan datang.
Kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa mendatang dan
juga risiko akan kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian
dapat menjadi alasan yang mempengaruhi keputusan Perseroan untuk tidak
membagikan dividen.
Perseroan telah mengungkapkan semua risiko-risiko usaha yang bersifat material yang
dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang
sebagaimana dijelaskan dalam daftar risiko usaha yang disajikan di atas.
53
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK
Sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran, tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang telah diterbitkan tanggal 25 November 2019 untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. Laporan audit Perseroan tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 telah diterbitkan oleh kantor akuntan publik Budiman, Wawan, Pamudji yang ditandatangani oleh Drs. Pamudji, Ak. CA. CPA. Laporan keuangan periode 7 (tujuh) bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Junaedi, Chairul dan Rekan yang ditandatangani Drs. Ahmad Junaedi Ak, CA, CPA dengan opini wajar tanpa modifikasian.
54
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA DAN PROSPEK
USAHA
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Agro Yasa Lestari yang berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas No. 13 tanggal 15 Febuari 2010, dibuat di hadapan Ineu Mauleni, S.H.,
Notaris di Surabaya, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-25815.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 21
Mei 2010.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat didirikan adalah
sebagai berikut :
Perseroan mulai aktif di tahun 2010, pertama kalinya Perseroan berusaha dibidang
perdagangan aspal, geosintetik dan agri bisnis dalam hal ini menjadi pemasok bungkil
kedelai untuk pakan ternak ke PT Nestle Indonesia di Kejayan, Malang. Untuk diversifikasi
produk aspal, Perseroan melakukan impor terutama dari Timur Tengah (Bahrain dan
Dubai) dan Singapura. Selain itu Perseroan merupakan salah satu agen dari perusahaan
besar ESSO dan SHELL untuk penjualan aspal di Indonesia. Untuk geosintetik sendiri
Perseroan membeli dari lokal dan juga melakukan impor terutama dari Korea dan China,
selain itu Perseroan menjual dan mendistribuiskan produk - produk tersebut ke beberapa
proyek BUMN, BUMD dan Swasta.
Dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, Rapat Umum
Pemegang Saham yang dinyatakan dalam Akta No. 06,- tanggal 22 Juli 2019 telah
memutuskan untuk menyetujui perubahan status Perseroan yang semula Perseroan
Tertutup/Non Publik menjadi Perseroan Terbuka/ Publik. Setelah itu Perseroan melakukan
perubahan akta lagi terkait penawaran umum perdana saham sebanyak 258.703.200 (dua
ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) saham baru yang merupakan
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
atau sebanyak 30,31% (tiga puluh koma tiga puluh satu persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum dan perubahan Direksi
serta Komisaris yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang
Saham Perseroan No. 20,- tanggal 10 Oktober 2019, dibuat di hadapan DR. AGUNG
IRIANTORO, S.H., M.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah didaftarkan dan
memperoleh surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-
AH.01.03-0344216 dan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.
AHU-AH.01.03-0344217 dari Menkumham, keduanya tertanggal 10 Oktober 2019. dibuat
di hadapan DR. AGUNG IRIANTORO, S.H., M.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang
Jumlah Saham Jumlah Nominal Persen (%)
500 500.000.000
- Tn. Akam 200 200.000.000 66,67
- Ny. Titik Harumi 100 100.000.000 33,33
300 300.000.000 100,00
200 200.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 1.000.000,- per saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
55
telah didaftarkan dan memperoleh surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar No. AHU-AH.01.03-0344216 dan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0344217 dari Menkumham, keduanya tertanggal 10 Oktober
2019.
Perkembangan Kepemilikan Perseroan
Struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan mengalami beberapa kali
perubahan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan yaitu sebagai berikut :
a. Tahun 2015
1. Berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 79 Tanggal 7 Agustus 2012 juncto Akta Jual Beli Saham No. 80 tertanggal 7 Agustus 2012, antara Tn. Akam dan Ny. Harumi ke Tn. Hidayat Winardi yang keduanya dibuat dihadapan Netty Maria Machdar, S.H. Notaris di Jakarta, telah disetujui dan dilakukan jual beli 100 (seratus) saham milik Ny. Titik Harumi kepada Tn Hidayat dan 47 (empat puluh tujuh) saham milik Tn. Akam kepada Tn Hidayat. Dengan adanya pengalihan saham tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
No. Nama Pemegang Saham Nominal
(Rp.) Jumlah Saham
%
1. Akam 153.000.000 153 50.26
2. Hidayat Winardi 147.000.000 147 49.74
Jumlah saham yang telah dikeluarkan /diambil bagian
300.000.000 300 100,00
Saham dalam Portepel 200.000.000 200 -
2. Berdasarkan Akta No. 3/2015, pada tanggal 29 Agustus 2015, dilakukan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan/disetor Perseroan, sehingga struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal dasar : Rp 2.000.000.000,- Modal ditempatkan/disetor : Rp 1.136.000.000,- Modal dasar Perseroan terbagi atas 2.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- per lembar saham. Adapun susunan pemegang saham Perseroan sebagai akibat peningkatan permodalan tersebut adalah sebagai berikut:
No. Nama Pemegang Saham Nominal
(Rp.) Jumlah Saham
%
1. Akam 571.000.000 571 50.26
2. Hidayat Winardi 565.000.000 565 49.74
Jumlah saham yang telah dikeluarkan /diambil bagian
1.136.000.000 1.136 100,00
Saham dalam Portepel 864.000.000 864 -
Peningkatan modal disetor dari Rp. 300.000.000,- menjadi Rp. 1.136.000.000,- yaitu sejumlah Rp. 836.000.000,- telah dilakukan penyetoran oleh pemegang saham telah sesuai dengan peningkatan modal ditempatkan berdasarkan akta No. 3/2015. Hal tersebut pada angka1 telah diungkapkan dalam Laporan Pemeriksaan Segi Hukum Nomor Ref. No. 026/X/LUT-AYL/BP/2019 Tanggal 11 Oktober 2019, yang
56
kemudian pengungkapan mana telah disesuaikan dengan POJK dengan ketentuan Pasal 11 ayat (1) POJK No. 7/ POJK.04/ 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/ atau Sukuk.
b. Tahun 2017 dan 2016
Tidak ada perubahan struktur permodalan, susunan pemegang saham dan
kepemilikan saham Perseroan pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017. Susunan
pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan terakhir adalah sebagaimana
dinyatakan dalam Akta No. 03,- tanggal 29 Agustus 2015, dibuat di hadapan Andari
Wijayanti, S.E., S.H. Notaris di Kabupaten Sukabumi, yang telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana menurut
Surat Keputusan No. AHU-0942081.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 11 September
2015, dicatat dalam Daftar Perseroan No.AHU-35532029.AH.01.11.TAHUN 2015
tanggal 11 September 2015. Perseroan juga telah menyetujui untuk meningkatkan
modal dasar dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah) menjadi Rp 2.000.000.000
(dua miliar Rupiah).
c. Tahun 2019
Perubahan struktur permodalan, susunan pemegang saham dan kepemilikan saham
Perseroan pada tahun 2019 sesuai Akta Peryataan Keputusan Rapat Perseroan
Nomor 6 tanggal 22 Juli 2019. Akta perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan No. AHU-0042612-AH.01.02.Tahun 2019 pada tanggal 26 Juli 2019.
Perubahan data Perseroan telah diberitahukan sesuai dengan Surat penerimaan
perubahaan anggaran dasar dengan No. AHU-AH.01.03-0304415 dan Surat
penerimaan perubahaan anggaran dasar dengan No. AHU-AH.01.03-0304416
keduanya tertanggal 26 Juli 2019.
Akta Perseroan terakhir adalah sebagaimana dinyatakan dalam akta Pernyataan
Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Perseroan No. 20,- tanggal 10 Oktober
2019, dibuat di hadapan DR. AGUNG IRIANTORO, S.H., M.H., Notaris di Kota Jakarta
Selatan, yang telah didaftarkan dan memperoleh surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0344216 dan surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0344217 dari
Menkumham, keduanya tertanggal 10 Oktober 2019.
Jumlah Saham Jumlah Nominal Persen (%)
2.000 2.000.000.000
- Tn. Akam 571 571.000.000 50,26
- Tn. Hidayat Winardi 565 565.000.000 49,74
1.136 1.136.000.000 100,00
864 864.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 1.000.000,- per saham
57
2. PERIZINAN
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki beberapa ijin operasional :
NO. JENIS IZIN KETERANGAN
1. Surat Keterangan Domisili Nomor 016/CI/VII/2019
Perseroan
2. Tanda Daftar Perusahaan Nomor: 9120003541871
Tertanggal 17 Mei 2019 yang diterbitkan oleh
Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan
Penyelenggara OSS
3. NPWP Nomor: 02.938.577.0-071.000
Terdaftar sejak tanggal 19 Maret 2010.
4. Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor: 180/24.1PB.7/31.71/-1.824.27/e/2018
Terdaftar sejak tanggal 16 Maret 2018.
5. Surat Keterangan Terdaftar Nomor : Nomor S-5039KT/WPJ.06/KP.0803/2019
(diterbitkan oleh KPP Pratama Jakarta Menteng Dua
tanggal 31 Juli 2019).
6. Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak
Nomor : S-916PKP/WPJ.06/KP.0803/2019
(diterbitkan oleh KPP Pratama Jakarta Menteng Dua
pada tanggal 31 Juli 2019).
8. Angka Pengenal Importir Nomor: 090206340-P tanggal 29 Juni 2016
Umum (API–U)
dikeluarkan Oleh Badan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi DKI Jakarta Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan
9. Nomor Identitas Nomor: 01.026590 tanggal 10 Agustus 2016
Kepabean
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Direktorat Teknis Kepabeanan
10. Kepesertaan Dalam Badan Sertifikat Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor : 170000000294436
tanggal 21 November 2017
(“BPJS”) Ketenagakerjaan dan Sertifikat Kepesertaan BPJS Kesehatan
Kesehatan Nomor: 01148971 tanggal 7 Oktober 2015
11. Nomor Induk Berusaha (“NIB”) Nomor: 9120003541871
Tertanggal 17 Mei 2019 yang diterbitkan oleh
Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan
Penyelenggara OSS
Adapun beberapa izin yang sudah tidak berlaku saat ini sudah diperbarui dengan peraturan
terbaru dimana Perseroan sudah terdaftar dan memiki nomor Nomor Induk Berusaha (NIK).
Jumlah Saham Jumlah Nominal Persen (%)
2.200.000.000 110.000.000.000
- Tn. Akam 298.380.000 14.919.000.000 50,17
- Tn. Hidayat Winardi 296.340.000 14.817.000.000 49,83
594.720.000 29.736.000.000 100,00
1.605.280.000 80.264.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 50,- per saham
Modal Dasar
58
3. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan terikat dalam perjanjian/instrumen
utang sebagai berikut:
a) Perjanjian Instrumen Utang
1) Akad Perjanjian Berdasarkan Prinsip Pembiayaan Musyarakah Line Facility
PT Agro Yasa Lestari No. 10 tanggal 29 Agustus 2017, Junctis Akad
Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah
No.19/0128/0741/0035/IX/MSYR Tanggal 6 September 2017 Junctis
Addendum I Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah
No.21/503/074/0035/VII/ADDN Tanggal 29 Agustus 2019, Junctis Addendum II
(Dua) Perjanjian Line Facility Berdasarkan Prinsip Syariah Musyarakah No.
21/502/0742/0035/VIII/ADDN tanggal 29 Agustus 2019, yang dibuat antara
Perseroan sebagai Debitur dan PT Bank Syariah Mandiri sebagai Kreditur
(“Akad Pembiayaan Musyarakah Nomor 10 ”)
Total fasilitas pembiayaan yang diterima Perseroan berdasarkan Perjanjian ini
adalah utang Musyarakah sebesar Rp. 1.450.000.000 (satu miliar empat ratus lima
puluh juta Rupiah).
a. Jangka waktu pembiayaan selama 12 bulan sejak penandatanganan akad.
b. Jangka waktu pembiayaan Musyarakah berlangsung selama 6 (enam) bulan,
terhitung mulai tanggal 8 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 8 Februari
2019.
c. Perpanjangan Jangka waktu fasilitas Pembiayaan
1) Jangka waktu Line Facility selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 24
Agustus 2019 sampai dengan 24 Februari 2020
2) Jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 24 Agustus
2019 sampai dengan 24 Februari 2020
3) Jangka waktu pembiayaan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 24
Agustus 2019 sampai dengan 24 Februari 2020
Perjanjian Pembiayaan ini dijamin dengan asset-aset Penjamin (Pihak Ketiga)
dalam bentuk:
a. Hak Tanggungan atas 2 bidang tanah berikut:
1) SHM No. 1024/Karang Timur atas nama Yurike Laksmita N.
2) SHM No. 3888/Tugu Utara atas nama Akam.
Dokumen pelengkap:
i. Sertifikat Hak Tanggungan Tingkat Pertama No. 7481/2017 atas Obyek Hak
Tanggungan SHM 1024/Karang Timur, pemegang HT adalah PT Bank Syariah
Mandiri untuk menjamin pelunasan piutang hingga sejumlah Rp. 925.000.000,-
(sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah).
ii. Sertifikat Hak Tanggungan Tingkat Pertama No. 06585/2017 atas Obyek Hak
Tanggungan SHM 3888/Tugu Utara, pemegang HT adalah PT Bank Syariah
Mandiri untuk menjamin pelunasan piutang hingga sejumlah Rp. 890.000.000,-
(delapan ratus sembilan puluh juta Rupiah).
Berdasarkan Surat Perjanjian Pernjaminan No. 007/AYLS-PP/XII/2019 tanggal 5
bulan November tahun 2019 yang dibuat antara Perseroan dengan Yurike
59
Laksmita dan Berdasarkan Surat Perjanjian Pernjaminan No. 001/AYLS-
PP/XII/2019 tanggal 5 bulan November tahun 2019 yang dibuat antara Perseroan
dengan Akam, adalah sebagai berikut:
Hak dan Kewajiban Pihak pertama
1. Pihak Pertama berhak menikmati manfaat dari pengikatan jaminan atas
tanah dan bangunan tanpa harus membayar kompensasi apapun kepada
pihak kedua
2. Pembayaran pajak bumi dan bangunan merupakan kewajiban dari pihak
pertama selama masa perjanjian
3. Pihak Pertama tetap memberikan ijin kepada Pihak Kedua untuk tetap
memanfaatkan tanah dan bangunan termasuk memanfaatkan secara
ekonomis tanah dan bangunan tersebut.
4. Selama masa perjanjian ini biaya perawatan dan pemeliharaan tanah dan
bangunan menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Pertama
5. Setelah masa perjanjian ini berakhir maka Pihak Pertama berkewajiban
mengupayakan pengembalian Sertifikat Kepemilikan Tanah kepada Pihak
Kedua dengan kondisi bebas dari pengikatan jaminan (proses roya telah
dilaksanakan)
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
1. Pihak kedua berhak untuk tetap memanfaatkan tanah dan bangunan
termasuk memanfaatkan secara ekonomis tanah dan bangunan tersebut.
2. Selama masa Perjanjian ini Pihak Kedua bersedia untuk tidak mengalihkan
kepemilikan atas tanah dan bangunan asset jaminan kepada Pihak Ketiga
3. Selama masa Perjanjian Pihak Kedua akan merawat tanah dan bangunan
sebaik-baiknya
4. Selama masa Pejanjian ini Pihak Kedua tidak akan menuntut adanya
pembayaran dalam bentuk apapun kepada Pihak Pertama sebagai
kompensasi kesediaan Pihak Kedua menyerahkan tanah dan bangunan
milik Pihak Kedua yang dijadikan jaminan pelunasan utang Pihak Pertama.
Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 8 November 2019, dinyatakan
bahwa Yurike Laksmita adalah isteri dari Arief Darmawan selaku Direktur
Perseroan
2) Perjanjian Nomor B.185/HK/EB-Syariah/0319 tertanggal 21 Maret 2019 di
Jakarta, Junctis Perjanjian Kredit Nomor 066/PP/EB-Syariah/0319 Tertanggal
26 Maret 2019 Junctis Perjanjian Kredit Nomor 067/PP/EB-Syariah/0319
Tertanggal 26 Maret 2019 yang dibuat antara Perseroan sebagai Debitur dan
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk sebagai Kreditur, selanjutnya disebut juga
dengan ”Perjanjian No. B.185/HK/EB-Syariah/0319”
No.Perjanjian B. 185 / HK / EB – Syariah / 0319
Para Pihak Perseroan dengan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk
Objek Perjanjian Persetujuan atas Fasilitas Pembayaran
Jangka Waktu 1 tahun (21 Maret 2019 s/d 21 Maret 2020)
Fasilitas 1 Mudharabah (KB) – Tutup Fasilitas
60
Jumlah Nilai Pembiayaan Rp. 5.000.000.000,-
OS Pokok Mudharabah Rp. 3.754.634.694.50,-
Pengalihan Ke
Mudharabah (Menurun)
Rp. 3.472.664.603.79,-
Sisa Nilai Pembiayaan Rp. 281.970,090.71,-
Fasilitas 2 Pembayaran Mudharabah OAF Penurunan Limit dan
Perpanjangan
Jumlah Pembiayaan Rp5.400.000.000,-
OS Pokok Mudharabah Rp5.394.690.000,-
Sisa Nilai Pembiayaan Rp4.500.000,-
Tenor Limit 1 Tahun ( 21 Maret 2019 s/d 21 Maret 2020)
Tenor Transaction Supplier Impor : tenor promes Mudharabah OAF maks 6
bulan
Supplier Lokal : tenor promes Mudharabah OAF mask 4
bulan
Margin Deposit 0%
Profit sharing Margin equivalent 10,5% p.a
Rasio Nisbah Nisbah Bank : 4,97 %
Nisbah Nasabah : 95,03%
Dan berlaku ketentuan
sebagai berikut
a. Hanya dapat digunakan untuk pembelian ashpall
dan goesynthelic (NonWoven Geolextile, Woven
Geolextile, Geomembrane dan Geogrid)
b. Debitur wajib menyerahkan underlying Mudharabah
OAF sbb : Import Supplier, Local Supplier
c. Nilai pencairan sebesar 100% dari nilai Po/Invoice
(incl.PPN)
d. Tanggal Invoice atau PO maksimum 1 bulan
sebelum disbursemen
e. seluruh dokumen yang terkait telah diserahkan
seluruhnya ke bank
f. Pencairan Mudharabah OAF langsung ditransfer ke
rekening Supplier berdasarkan standing instruction
yang telah di tandatangani Nasabah
g. Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
h. Syarat lainnya sesuai dengan ketentuan Bank
Covenant O/S Mudharabah OAF total sebesar Rp. 5.394.690.000,-
O/S Pokok Mudharabah OAF sebesar Rp. 894.690.000,-
Fasilitas Mudharabah (menurun)
O/S Pokok MudharabaH OAF sebesar Rp.
4.500.000.000,- close rebook menjadi 1 promes OAF
tanpa underlying jangka waktu 6 bulan sejak perjanjian ini
Tunggakan margin Mudharabah OAF sampai dengan
efektif dibayar seluruhnya (ata sebesar Rp. 90.294.420,-)
Fasilitas 3 Omnibus Trade Finance - Penurunan Limit dan perubahan
sublimit
Limit pembiayaan awal Rp. 20.000.000.000,-
Terdiri dari:
s/u LC/SKBDN max Rp. 20.000.000.000,-
61
TR max Rp. 14.000.000.000,-
BG
Penurunan limit
pembiayaan
Rp. 15.500.000.000,-
Sisa limit pembiayaan Rp.4.500.000.000,-
Terdiri dari:
s/u LC/SKBDN max Rp.4.500.000.000,-
TR max Rp.4.500.000.000,-
Tenor Limit 1 Tahun (lmt 08 Dec 2018 s/d 08Dec 2019
Tenor Transaction Tenor LC usance max 6 bulan / LC tenure is up to 6
months dan FART max 3 bulan dengan ketentuan tenor
LC+FATR tidak melebihi 6 bulan
Margin Deposit 25% dari setiap nilau LC/SKBDN yang diterbitkan, Untuk
Usance LC dengan TR
Profit sharing Margin equivalent 10,5% p.a
Ratio Nisbah Nisbah Bank : 4.97%
Nisbah Nasabah : 95.03%
Dan berlaku ketentuan
sebagai berikut
a. LC dan SKBDN hanya dapat digunakan untuk
pembelian asphalt dan geosynthelic (Non Woven
Geotextyile, Woven Geotextile, Geomembrane, dan
Geogrid
b. Debitur wajib menyerahkan underlying LC/SU dan
SKBDN berupa kontrak dengan approved
supplier/PO dan menyerahkan kontrak PO dan buyer
c. Nilai pencairan sebesar 100% dari nilai PO/invoice
(inci.PPN)
d. Tanggal Invoice atau PO maksimum 1 bulan sebelum
disbursement
e. Seluruh dokumen yang terkait telah diserahkan
seluruhnya ke Bank
f. Underlying FART adalah LC yang diterbitkan oleh
Bank
g. Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
h. Syarat lainnya sesuai dengan ketentuan Bank
Fasilitas 4 Mudharabah (menurun) – baru / Pengalihan dari sebagian
O/S pokok Mudharabah, Mudharabah OAF dan O/S TR
Limit pembiayaan Rp. 13.000.000.000,-
Tenor Sejak tanggal persetujuan pembiayaan baru sampai
dengan tanggal 20 Maret 2022
Margin Margin equivalent rate 10.5% p.a
Principal 20 April 2019 -20 Desember 2019
20 Januari 2020 – 20 Desember 2022
20 Maret 2022
Ratio Nisbah Nisbah Bank / Ratio Bank 14.36%
Nisbah Nasabah / Ratio Nasabah 85.64%
Jaminan a) Tanah dan Bangunan terletak di Jl. Cibanteng II,
Nomor 26A, RT 003 RW 07, Kelurahan Rawa Badak,
62
Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Dengan bukti
kepemilikan berupa SHM Nomor 199 an. Akam.
o APHT I Rp. 448.000.000,- (Tetap)
o APHT II dengan nilai Rp.816.000.000,- (BARU)
b) Tanah dan Bangunan terletak di Jl. Eka Wati IX B,
Nomor 10, Kelurahan Gedung Johar, Kecamatan
Modan Johor, Medan. Dengan bukti kepemilikan
berupa SHM Nomor 1099 an. Akam.
o APHT I Rp. 1.086.000.000,-(Tetap)
c) Tanah dan Bangunan Terletak di Perum Depok
Maharaja, Blok M-10, Nomor 9, Kelurahan Rangkapan
Raya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Dengan
bukti kepemilikan berupa SHM Nomor 9324 an. Akam.
o APHT I Rp. 271.000.000,-(Tetap)
d) Tanah dan Bangunan terletak di Jl. Mahoni, Blok D
Bang IV, Nomor 40, RT 009 RW 010, Kelurahan
Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Dengan bukti
kepemilikan berupa SHM Nomor 1677 an. Akam.
o APHT I Rp. 1.163.000.000,- (Tetap)
e) Tanah dan Bangunan Terletak di Perum Limus
Pratama Regency, Jl. Surabaya Blok D-5 Nomor 31
Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Bogor,
Jawa Barat . Dengan bukti kepemilikan berupa SHM
Nomor 2291 an. Akam.
o APHT I Rp. 852. 000.000,-(Tetap)
f) Tanah dan Bangunan Terletak di Jl. Balai Pustaka
Barat Nomor 27 Kelurahan Rawamangun Kecamatan
Pulo Gadung. Jakarta Timur. Dengan bukti
kepemilikan berupa SHM Nomor 2826 an. Hidayat
Winardi.
o APHT I Rp. 5.456.000.000,- (Tetap)
o APHT II dengan nilai Rp. 6.703.000.000,-(BARU)
g) Tanah dan Bangunan terletak di Perum. Imperial
Gading (Komplek Pelindo II Sukapura) Blok G-1,
Kav.39, Cilincing. Jakarta Utara . Dengan bukti
kepemilikan berupa SHM Nomor 6091 an. Dian
Kurniasih (istri Ade Suherman).
o APHT I Rp.3.349.000.000 ( Tetap ).
63
h) Tanah dan Bangunan Terletak di Perum Jatinegara , Jl.
Gunung Semeru, Blok F-2 Kav.Nomor 1, Kelurahan
Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur .
Dengan bukti kepemilikan berupa SHM Nomor 1017
an. Anggraini Iriani (istri Hidayat Winardi).
o APHT I Rp. 1.116.000.000,- (tetap)
o APHT II dengan nilai Rp. 1.317.000.000,- (BARU)
i) Tanah dan Bangunan Terletak di Perum Depkes 2, Jl.
Durian, Blok G Nomor 7, Kelurahan Jatibening,
Kecamatan Pondok Gede, Bekasi , Jawa Barat.
Dengan bukti kepemilikan berupa SHM Nomor 1009
an. Nully sadar.
o APHT I Rp. 202.000.000,- (Tetap)
Pasal 15 Pembatasan Tindakan Nasabah Kecuali ditentukan lain oleh Bank, terhitung sejak tanggal Akad ini, Nasabah menyetujui dan berjanji selama seluruh kewajiban Nasabah belum dibayar penuh dan lunas berdasarkan Akad ini, maka Nasabah dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menjual atau dengan cara lain, mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan
pemakaian seluruh alau sebagian kekayaan/asset Nasabah, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Nasabah, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Nasabah sehari-hari.
2. Menjaminkan mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Nasabah kepada orang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagaimana termaktub dalam Perjanjian (perjanjlan) Jaminan.
3. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Nasabah untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Nasabah sehari-hari.
4. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atau sural-surat yang dapat diperdagangkan unluk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalan usaha.
5. Memberikan pinjaman/pembiayaan kepada alau menerima pinjaman/pembiayaan dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Nasabah sehari-hari.
6. Mengadakan perubahan dari sifat & kegiatan usaha Nasabah seperti yang sedang dijalankan dewasa ini.
7. Merubah susunan pengurus, susunan Para Pemegang Saham dan nilai saham Nasabah. (apabila Nasabah berbentuk badan usaha - kecuali untuk perusahaan terbuka - go public)
8. Mengumumkan dan membagikan deviden saham Nasabah. (apabila Nasabah berbentuk badan usaha kecuali untuk perusahaan terbuka go public))
9. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi (peleburan) atau akuisisi (pengambilalihan). (apabila Nasabah berbentuk badan usaha)
Perjanjian Pembiayaan ini dijamin dengan tanah - tanah yang dikuasai Perseroan dan tanah – tanah dimiliki Penjamin (Pihak Ketiga) dalam bentuk: a. Hak Tanggungan atas bidang tanah-tanah berikut:
1) SHM No. 6901 atas nama Dian Kurniasih (Istri Ade Suherman).
64
• Hak Tanggungan No. 03111/2015 tanggal 28 Mei 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Dian Kurniasih.
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 90/2015 Tertanggal 1 April 2015, dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Kelaswara Chandra Kirana, S.H
2) SHM No. 199/Rawa Badak Utara atas nama Akam.
• Hak Tanggungan No. 02422/2015 tanggal 28 April 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Akam
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 33/2015 Tertanggal 30 Januari 2015, dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Kelaswara Chandrakirana, S.H.
3) SHM No. 1099 atas nama Akam.
• Hak Tanggungan No. 09815/2015 tanggal 29 Oktober 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Akam.
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 05/2015, tertanggal 8 Januari 2015, dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Risna Rahmi Arifa, SH.
4) SHM No. 9324 atas nama Akam.
• Hak Tanggungan No. 01726/2015 tanggal 23 Februari 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Akam
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 01/2015 tertanggal 6 Januari 2015, dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Vera Dewi Rochayati, S.H., M.Kn
5) SHM No. 1677 atas nama Akam.
• Hak Tanggungan No. 04209/2015 tanggal 14 Juli 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Akam
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 176/2015, Tertanggal 5 Juni 2015, dibuat dihadapan Kelaswara Chandrakirana, S.H.
6) SHM No. 2826 atas nama Hidayat Winardi
• Hak Tanggungan No. 02589/2015 tanggal 17 Juni 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Hidayat Winardi
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 54/2015 Tertanggal 5 Juni 2015, dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Wulat Arum Juktikanti,SH,. M.Kn
7) SHGB No. 01017 atas nama Anggraini Iriani (Istri Hidayat Winardi).
• Hak Tanggungan No. 02590/2015 tanggal 17 Juni 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Anggraini Iriani
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 53/2015, tertanggal 5 Juni 2015, dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Wulat Arum Juktikanti, S.H.,M.Kn
8) SHM No. 1009/Jati Bening atas nama Nully Sadar.
• Hak Tanggungan No. 11311/2015 tanggal 15 Oktober 2015 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Haji Nully Sadar
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 131/2015, tertanggal 20 Mei 2015, dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Gunawan Budilaksono, S.H., M.Kn
9) SHM No. 2991 atas nama Akam.
• Hak Tanggungan No. 3640/16 tanggal 21 Maret 2016 dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan Pemegang Hak Tanggungan yaitu Akam
65
• Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 17/201, tertanggal 3 Maret 2016, dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Anita Meiza, S.H., M.Kn
Berdasarkan Surat Perjanjian Penjaminan No. 005/AYLS-PP/XII/2019 tanggal 5 bulan
November tahun 2019 yang dibuat antara Perseroan dengan Dian Kurniasih.
Berdasarkan Surat Perjanjian Penjaminan No. 003/AYLS-PP/XII/2019 tanggal 5 bulan
November tahun 2019 yang dibuat antara Perseroan dengan Akam. Berdasarkan Surat
Perjanjian Penjaminan No. 002/AYLS-PP/XII/2019 tanggal 5 bulan November tahun
2019 yang dibuat antara Perseroan dengan Hidayat Winardi. Berdasarkan Surat
Perjanjian Penjaminan No. 004/AYLS-PP/XII/2019 tanggal 5 bulan November tahun
2019 yang dibuat antara Perseroan dengan Anggraini Iriani, dan Berdasarkan Surat
Perjanjian Penjaminan No. 006/AYLS-PP/XII/2019 tanggal 5 bulan November tahun
2019 yang dibuat antara Perseroan dengan Nully Sadar, adalah sebagai berikut:
Hak dan Kewajiban Pihak pertama
1. Pihak Pertama berhak menikmati manfaat dari pengikatan jaminan atas tanah dan
bangunan tanpa harus membayar kompensasi apapun kepada pihak kedua
2. Pembayaran pajak bumi dan bangunan merupakan kewajiban dari pihak pertama
selama masa perjanjian
3. Pihak Pertama tetap memberikan ijin kepada Pihak Kedua untuk tetap
memanfaatkan tanah dan bangunan termasuk memanfaatkan secara ekonomis
tanah dan bangunan tersebut.
4. Selama masa perjanjian ini biaya perawatan dan pemeliharaan tanah dan
bangunan menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Pertama
5. Setelah masa perjanjian ini berakhir maka Pihak Pertama berkewajiban
mengupayakan pengembalian Sertifikat Kepemilikan Tanah kepada Pihak Kedua
dengan kondisi bebas dari pengikatan jaminan (proses roya telah dilaksanakan)
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
1. Pihak kedua berhak untuk tetap memanfaatkan tanah dan bangunan termasuk
memanfaatkan secara ekonomis tanah dan bangunan tersebut.
2. Selama masa Perjanjian ini Pihak Kedua bersedia untuk tidak mengalihkan
kepemilikan atas tanah dan bangunan asset jaminan kepada Pihak Ketiga
3. Selama masa Perjanjian Pihak Kedua akan merawat tanah dan bangunan sebaik-
baiknya
4. Selama masa Pejanjian ini Pihak Kedua tidak akan menuntut adanya pembayaran
dalam bentuk apapun kepada Pihak Pertama sebagai kompensasi kesediaan
Pihak Kedua menyerahkan tanah dan bangunan milik Pihak Kedua yang dijadikan
jaminan pelunasan utang Pihak Pertama.
Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 8 November 2019, dinyatakan bahwa Anggraini Iriani adalah isteri dari Hidayat Winardi selaku Komisaris Utama pada Perseroan, dan Dian Kurniasih adalah isteri dari Ade Suherman selaku Direktur pada Perseroan.
b) Perjanjian Sewa Kantor NO PSG 190014 tertanggal 12 Juli 2019
Perjanjian dibuat antara PT Choosen Indah sebagai pihak pengelola dengan PT. Agro
Yasa Lestari sebagai pihak penyewa.
66
Sewa menyewa / kontrak ini mulai berlaku sejak perjanjian ini ditandatangani oleh
kedua belah pihak yaitu tanggal 12 Juli 2019 dan berlaku untuk jangka waktu 1(satu)
tahun dan akan berakhir pada tanggal 29 Juli 2020.
Pembayaran uang sewa sebesar Rp. 182.400.000/tahun atas sewa ruang ruang dan
segala fasilitas terletak di Gedung Gondangdia Lama 25 Lt 3 Ruang 1B-C, yang
beralamat di Jl. Soeroso No.25 Jakarta Pusat.
c) Transaksi dengan pihak berelasi Perseroan mempunyai transaksi dengan Pihak Berelasi, yaitu Perjanjian Pinjam Meminjam No. 001-PPM/TGO-AYL/XI/2018 tertanggal 12 November 2018, dibuat oleh dan antara PT Triyasa Geokomunindo sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua. Pihak Kedua setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman uang dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar Rupiah). Oleh karenanya Pihak Pertama akan menerima sejumlah uang tersebut sebagai fasilitas pinjaman dari Pihak Kedua. Jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut selama 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 12 November 2018 dan akan berakhir pada tanggal 11 November 2020. Pemberian fasilitas pinjaman ini dikenakan bagi hasil sebesar 7 (tujuh) persen untuk setiap penarikan. Pelunasan atas fasilitas pinjaman yang terhutang dapat dilakukan baik secara seketika dan sekaligus lunas atau secara bertahap tanpa dikenakan biaya apapun juga, namun pada saat jatuh tempo Pihak Pertama wajib untuk melakukan pelunasan seluruh fasilitas pinjaman yang telah diterima tanpa dikecualikan. Saldo piutang Perseroan hingga saat ini sejumlah Rp. 1.286.000.000,-.
Hubungan berelasi antara Perseroan dengan Triyasa dikarenakan adanya kesamaan
pemegang saham dan pengurus di kedua perusahaan tersebut.
d) Perjanjian Material
Perseroan terikat dalam Perjanjian-Perjanjian/Purchase Order Material sebagai
berikut:
No. Nama, Tanggal dan Pihak
Perjanjian / Purchase Order Nilai Kontrak Tanggal Pemesanan Deskripsi Ringkas
1 Purchase Order No.
421/SPM/WK/INFI/PPK A
2B/2019 24 September 2019
dengan PT. Waskita Karya
Rp. 1.954.084.000 24 Oktober 2019 s/d
30 November 2019
Pengadaan Material
Geotextile untuk Proyek
Pembangunan Jalan Tol
Pematang Panggang -
Kayu Agung
2. Purchase Order No.
HKI/AGS.02.03/PBB-PACINI
IX/2019 tanggal 2 September
2019 dengan PT. Hutama Karya
Infrastruktur
Rp. 1.749.000.000 Sesuai Schedule
Pelaksanaan di
Lapangan
Pengadaan Material
Geotextile untuk Proyek
Pembangunan Jalan Tol
Padang-Sicincin
3. Purchase Order No.
015/AJS/PO/IX/2019 tanggal 27
September 2019 dengan PT.
Agung Jaya Selaras
Rp. 801.900.000 Sesuai Schedule
Pelaksanaan di
Lapangan
Pengadaan Material
Geotextile untuk Proyek
lokasi Riau
4. Purchase Order No.
037/BBJ/IX/2019 tanggal 2
September 2019 dengan CV.
Bangun Bintan Jaya
Rp 1.158.168.000,- Sesuai Schedule
Pelaksanaan di
Lapangan
Pengadaan Material
Aspal
5. Perjanjian No. 003/ANN/X/2019
tanggal 15 Oktober 2019
dengan PT. Artha Najwa
Naimah
Rp 2.106.720.000,- Sesuai Schedule
Pelaksanaan di
Lapangan
Pengadaan Material
Aspal
67
No. Nama, Tanggal dan Pihak
Perjanjian / Purchase Order Nilai Kontrak Tanggal Pemesanan Deskripsi Ringkas
6 Perjanjian No
ADD.HKI./WM.1796C/SPJB.PE
KDUM/IX/2019
Rp 24.200.000.000 21 September 2019 sd
6 Februari 2020
Pengadaan Material
Geotextile untuk proyek
Pekanbaru-Dumai
7 Purchase Order No. 152/HK-
Pro/Jl Tol dm3/PBB-
Log/IX.2019
Rp 4.840.000.000 Sesuai Schedule Pengadaan Material
Geotextile Dumai –
Pekanbaru
4. ASURANSI
Berikut adalah ringkasan polis asuransi yang dimiliki Perseroan sebagai pihak tertanggung.
No. Asuransi Jenis Asuransi Objek Pertanggungan Nilai Pertanggungan Periode
1.
PT
Asuransi
Adira
Dinamika
Fire-Sharia
Rumah di Jl. Balai
Pustaka Barat No. 27
Rawamangun Jakarta
13220
Rp. 700.000.000 23 Maret 2019 – 23
Maret 2020
2.
PT
Asuransi
Adira
Dinamika
Fire-Sharia
Rumah Tinggal perum
Limus Pratama Jl.
Surabaya Blok D5 No.
31 Kel. Cileungsi Kab.
Bogor Jawa Barat
Rp. 500.000.000 3 Desember 2018 –3
Desember 2019
3.
PT MNC
Asuransi
Indonesia
Unit
Usaha
Syariah
Total Loss Only
(Motor Vehicle
Syariah)
Honda-CRV Nomor
Polisi: B-1425-TJJ
STNK atas nama PT
Agro Yasa Lestari
25 Januari 2019 – 25
Januari 2020
= Rp. 275.000.000
25 Januari 2020 – 25
Januari 2021
= Rp. 247.000.000
25 Januari 2021 – 25
Januari 2022
= Rp. 220.000.000
25 Januari 2019 – 25
Januari 2020
4.
PT MNC
Asuransi
Indonesia
Unit
Usaha
Syariah
Total Loss Only
(Motor Vehicle
Syariah)
Honda-CRV Nomor
Polisi: B-1424-TJJ
STNK atas nama PT
Agro Yasa Lestari
25 Januari 2019 – 25
Januari 2020
= Rp. 275.000.000
25 Januari 2020 – 25
Januari 2021
= Rp. 247.000.000
25 Januari 2021 – 25
Januari 2022
= Rp. 220.000.000
25 Januari 2019 – 25
Januari 2020
5. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memilik aset tetap dengan rinician dan
penjelasan sebagai berikut :
a) Kendaraan Bermotor
Berikut adalah daftar kendaraan bermotor milik Perseroan:
68
No Jenis Kendaraan No.
Kendaraan Atas Nama
1 Mobil Honda CR-V
Tahun 2013
Warna Abu-Abu Metalik
B 1424 TJJ PT Agro Yasa
Lestari
2 Honda CR-V
Tahun 2013
Warna Hitam Metalik
B 1425 TJJ PT Agro Yasa
Lestari
3. Mitsubishi Pick Up
Tahun 2014
Warna Hitam
B 9360 TAP PT Agro Yasa
Lestari
4. Toyota Avanza
Tahun 2015
Warna Putih
B 2862 TFJ PT Agro Yasa
Lestari
5. Sepeda motor
Honda
Tahun 2011
B 3898 BKG Hidayat Winardi
b) Tanah dan Bangunan
Keterangan terhadap aset tanah dan bangunan :
a. Sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Nomor : 52 tanggal 29 Juni 2019 dihadapan
Notaris Juanita Lestia Rini, S,H., M,Kn. Pihak Pertama Melepaskan Hak nya atas
sebidang tanah Hak Milik Nomor : 2291/ Limusnunggal, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kota Bogor, Kecamatan Cileungsi, kelurahan Limusnunggal, seluas 160 M2
(seratus enam puluh meter persegi) ke Pihak kedua PT Agro Yasa Lestari Tbk.,
untuk dipergunakan atau dijalankan. Pelepasan hak tersebut disepakati bahwa
ganti rugi yang di berikan sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta Rupiah).
b. Sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Nomor : 53 tanggal 29 Juni 2019 dihadapan
Notaris Juanita Lestia Rini, S,H., M,Kn. Pihak Pertama Melepaskan Hak nya atas
sebidang tanah Hak Milik Nomor : 2826/ Rawamangun, terletak di Propinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta, , seluas 438 M2 (empat ratus tigapuluh delapan meter
persegi) ke Pihak kedua PT Agro Yasa Lestari Tbk., untuk dipergunakan atau
dijalankan. Pelepasan hak tersebut disepakati bahwa ganti rugi yang di berikan
sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima milyar Rupiah).
c. Berdasarkan surat Nomor B.214/EB-R.01/1219 tanggal 16 Desember 2019 dari PT
Bank Danamon Indonesia Tbk ditujukan kepada Perseroan, Perihal Proses balik
nama SHM No. 2291/Limusnunggal atas nama Akam dan SHM
No.2826/Rawamangun atas nama Hidayat Winardi menjadi SHGB atas nama PT
Agro Yasa Lestari, terkait dengan rencana Penawaran Umum PT Agro Yasa Lestari
Tbk, dinyatakan;
i. Bahwa pada prinsipnya PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BANK) menyetujui
Permohonan Debitur untuk melakukan perubahan dan balik nama SHM No.
No AlamatLuas Tanah
BangunanNo. Sertifikat Tanggal Keterangan
1
Jalan Balai
Pustaka Barat
No 27
Rawamangun
Jakarta Timur
438 M² SHM No 2826 04 Maret 2019Dalam proses
penurunan Hak
2
Perumahan
Limus Nunggal,
Cibubur
160 M² SHM No 2291 26 Febuari 2009Dalam proses
penurunan Hak
69
2291/Limusnunggal atas nama Akam dan SHM No.2826/Rawamangun atas nama Hidayat Winardi menjadi SHGB atas nama PT Agro Yasa Lestari
ii. Bahwa mengingat sertifikat-sertifikat yang akan dilakukan perubahan dan balik nama tersebut saat ini masih menjadi jaminan kredit Debitur di BANK, maka untuk melakukan proses tersebut Debitur disyaratkan sebagai berikut: Proses perubahan dan balik nama sertifikat harus melalui Notaris rekanan BANK.
d. Balik nama kepemilikan tanah SHM 2291/Limusnunggal dan tanah SHM
2826/Rawamangun keatas nama Perseroan sedang dalam proses pengurusan sebagaimana dinyatakan dalam:
Balik nama kepemilikan tanah SHM 2291/Limusnunggal dan tanah SHM
2826/Rawamangun keatas nama Perseroan sedang dalam proses pengurusan
sebagaimana dinyatakan dalam:
i. Surat Keterangan Nomor : 0065/NOT/I/2020 tertanggal 7 Januari 2020 yang
dikeluarkan oleh Netty Maria Machdar, SH, Notaris di Jakarta, Menerangkan
bahwa atas sebidang tanah sertifikat Hak Milik Nomor 2291/Limusnunggal,
seluas 160 M2 (seratus enam puluh meter persegi), yang terletak di Propinsi
Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kecamatan Cileungsi, Desa Limusnunggal
terdaftar atas nama Akam sedang dalam proses penurunan haknya menjadi
Hak Guna Bangunan atas nama PT Agroyasa Lestari, berkedudukan di Kota
Admnistrasi Jakarta Pusat.
ii. Surat Keterangan Nomor : 0068/NOT/I/2020 tertanggal 7 Januari 2020 yang
dikeluarkan oleh Netty Maria Machdar, SH, Notaris di Jakarta, menerangkan
bahwa atas sebidang tanah sertifikat Hak Milik Nomor 2826, seluas 438 M2
(empat ratus tiga puluh delapan meter persegi), yang terletak di Propinsi
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Pulo
Gadung, Kelurahan Rawamangun terdaftar atas nama Hidayat Winardi,
sedang dalam proses penurunan haknya menjadi Hak Guna Bangunan atas
nama PT Agroyasa Lestari, berkedudukan di Kota Admnistrasi Jakarta Pusat.
iii. Surat Pernyataan Perseroan tanggal 7 Januari 2020 yang menyatakan bahwa
atas SHM 2291/Limusnunggal dan tanah SHM 2826/Rawamangun. Saat ini
dokumen SHM 2291/Limusnunggal dan tanah SHM 2826/Rawamangun dan
kelengkapan dokumen lainnya sedang dalam proses penghapusan Hak
Tanggungan (Roya), untuk dilakukan penurunan haknya menjadi Hak Guna
Bangunan, Penandatanganan Akta Jual Beli dan kemudian proses balik nama
Hak Guna Bangunan ke atas nama Perseroan, yang dilakukan oleh Netty
Maria Machdar, SH, Notaris di Jakarta.
70
6. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN
PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Pada tanggal prospektus ini diterbitkan, pihak pengendali Perseroan adalah Tuan Akam.
Tidak ada perjanjian yang dapat mengakibatkan perubahan pengendali ataupun negosiasi
yang dilakukan dalam pelaksanaan pengubahan pengendali.
7. PENGURUS DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat saat ini
diangkat berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No.20 Tahun 2019 tanggal 10
Oktober 2019. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut ini:
Lama masa jabatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris adalah selama 5 (lima)
tahun.Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat
No.20,- Tahun 2019.
Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan.
KOMISARIS
Komisaris Utama : Hidayat Winardi
Komisaris : Ade Suherman
Komisaris Independen : Muhammar Amin
DIREKSI
Direktur Utama : Akam
Direktur : Sakti Ali
Direktur : Arief Darmawan
Direktur : Nully Sadar
Tn. Akam
(50,17%)
Tn. Hidayat W
(49,83%)
PT Agro Yasa Lestari Tbk
71
Hidayat Winardi - Komisaris Utama
Lahir di Jakarta pada tanggal, 3 Januari 1976
PENDIDIKAN
2005-2007 S2 - Universitas Indonesia - Risk Management
1995-2000 S1 - Universitas Indonesia - Teknik Gas Petrokimia
PENGALAMAN KERJA
2010 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Komisaris 2004 - 2010 PT Trada Trading Indonesia - Manager 2002 - 2004 Hyundai Corporation - Manager 2000 - 2002 PT Dialog Sistemindo - Asisten Manager
Ade Suherman – Komisaris
Lahir di Jakarta pada tanggal, 30 November 1976
PENDIDIKAN
1995-2000 S1 - Institut Teknologi Bandung - Matematika IPA
PENGALAMAN KERJA
2015 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Komisaris 2017 - sekarang E-Khutab - Direktur 2011 - 2015 PT Triyasa Geokomunindo - Direktur 2010 - 2011 Bank Syariah Mandiri - Pengawas Kepatuhan
Keuangan & Operasional 2000 - 2010 PT Asuransi Takaful Keluarga - Asisten Manager
Risk Managerment
Muhammar Amin - Komisaris Independen
Lahir di Jakarta pada tanggal, 16 September 1982
PENDIDIKAN
2010-2012 S3 - Universitas Trisakti - Ilmu Ekonomi Syariah
2008-2010 S2 - Universitas Azzahra - Ekonomi Syariah
2001-2005 S1 - Universitas Indonesia - Ilmu Ekonomi
PENGALAMAN KERJA
2019 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Komisaris Independen 2015 - sekarang PT Berkah Menara Sinema - Komisaris 2015 - sekarang Universitas Azzahra - Kepala Program Pasca Sarjana 2010 - 2015 Multifinance Syariah - Profesional
72
Akam - Direktur Utama
Lahir di Jakarta pada tanggal, 12 September 1977
PENDIDIKAN
1995-2000 - S1 - Universitas Indonesia - Teknik Gas Petrokimia
PENGALAMAN KERJA
2010 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Direktur 2013 - sekarang PT Triyasa Geokomunindo - Direktur 2001 - 2010 Hilon Group - Manager Marketing
Sakti Ali - Direktur
Lahir di Jakarta pada tanggal, 10 November 1975
PENDIDIKAN
1995-1999 S1 - Institut Teknologi Bandung - Teknik
PENGALAMAN KERJA
2017 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Direktur 2006 - sekarang PT Minimax Mekanika Otomasi - Direktur 2003 - 2006 CV Minimax Engineering System - Direktur
Arief Darmawan - Direktur
Lahir di Jakarta pada tanggal, 29 Mei 1978
PENDIDIKAN
2001-2003 S2 - University Otto von Guericke – Quality Safety and Environment
1995-2000 S1 - Universitas Indonesia – Teknik Gas Petrokimia
PENGALAMAN KERJA
2016 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Direktur 2010 - 2016 Bergessen Worldwide Offshore, Ltd, Singapore -
Senior Process Engineer 2006 - 2010 PT Tripatra Engineering & Constructors -
Direktur Operasional
Nully Sadar - Direktur
Lahir di Cianjur pada tanggal, 07 Mei 1948
PENDIDIKAN
1994-1997 S2 - Georgia University - Master Business Administration
1968-1971 S1 - Akademi Teknik Pekerjaan Umum Bandung - Teknik
PENGALAMAN KERJA
2010 - sekarang PT Agro Yasa Lestari - Direktur 2004 - 2010 PT Petromindo Bumi Pertiwi - Direktur Pemasaran 1971 - 2004 PT Hutama Karya – Kepala Biro Pemasaran
73
Tidak terdapat hubungan kekeluargaan diantara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Perseroan.
Tidak terdapat perjanjian atau kesepakatan antara anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi dengan Pemegang Saham Utama, pelanggan, pemasok, dan/atau pihak lain
berkaitan dengan penempatan atau penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi Perseroan.
Tidak terdapat kepentingan lain yang bersifat material di luar kapasitasnya sebagai anggota
Direksi terkait Penawaran Umum Efek bersifat ekuitas atau pencatatannya di Bursa Efek
Dalam hal pengurusan dan pengawasan yang dilakukan oleh Anggota Direksi dan
Komisaris, tidak terdapat hal yang dapat menghambat kemampuan anggota Direksi untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Direksi untuk kepentingan
Perseroan.
8. TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam rangka menjaga
kepentingan pemangku kepentingan dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
Sehubungan dengan penerapan prinsip tersebut, Perseroan telah memiliki Sekretaris
Perusahaan, Unit Audit Internal, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Audit, serta
telah menunjuk Komisaris Independen.
Dengan diterapkannya prinsip GCG, Perseroan memiliki tujuan sebagai berikut:
• Mengatur hubungan antar pemangku kepentingan.
• Menjalankan usaha yang transparan, patuh pada peraturan, dan beretika bisnis yang
baik.
• Peningkatan manajemen risiko.
• Peningkatan daya saing dan kemampuan Perseroan dalam menghadapi perubahan
industri yang sangat dinamis.
• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat pada tahun 2019 sebanyak satu kali dan yang
terakhir, diadakan rapat pada tanggal 23 Juli 2019, rapat tersebut dihadiri oleh Komisaris
Independen, Para Direktur Perseroan dan Ketua Komite Audit. Berdasarkan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan, rapat wajib diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
bulan. Belum terdapat pelaksanaan tugas Komisaris Independen selama tahun buku 2018,
hal ini dikarenakan pengangkatan Muhammar Amin sebagai Komisaris Independen berlaku
efektif sesuai pada akta Pernyataan Keputusan Rapat No.01,- Tahun 2019 tanggal 22 Juli
2019.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta
memberikan nasehat kepada Direksi dengan memperhatikan persyaratan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
74
2) Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan
berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan
mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan Direksi.
3) Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala
hal yang dipertanyakan oleh Dewan Komisaris.
4) Membentuk komite-komite, dengan mengacu pada ketentuan pasar modal yang
berlaku.
5) Berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris, berhak memberhentikan untuk
sementara anggota Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6) Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sesuda pemberhentian
sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS yang akan
memutuskan mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara
tersebut.
7) Apabila RUPS tersebut tidak dapat mengambil keputusan atau RUPS tersebut tidak
diadakan dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah
pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi
hukum dan yang bersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula.
8) Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak
mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris
diwajibkan untuk mengurus Perseroan dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak
untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota
Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
9) Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang
yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris lainnya
dalam Anggaran Dasar berlaku pula baginya.
Untuk kedepannya, Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen akan terus
melaksanakan dan mengembangkan tugas-tugasnya selaku organ pengawas
Perseroan sesuai dengan tercantum diatas dan dengan tetap memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Besarnya Total Remunerasi yang diterima Dewan Komisaris sampai pada tanggal 31
Juli 2019 adalah Rp70 Juta (tujuh puluh juta Rupiah). Perseroan dan Dewan Komisaris
tidak memiliki kontrak terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja berakhir.
Direksi
Direksi telah melaksanakan rapat di tahun 2019 sebanyak 2 kali dan yang terakhir
diadakan pada tanggal 24 Juli 2019 dihadiri oleh seluruh Direktur Perseroan beserta
jajarannya yang terkait. Untuk kedepannya, Direksi berencana akan melakukan rapat
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”).
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
75
2) Tugas pokok Direksi adalah: memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan,
menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan
wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari
Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
3) Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perseroan, serta berwenang
menangkat dan memberhentikan sekretaris perusahaan berikut penanggung
jawabnya, serta dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya dapat membentuk komite dan wajib melakukan evaluasi
terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.
5) Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan
Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan
maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:
(i) meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan yang nilainya
melebihi jumlah (batasan nilai) yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Dewan
Komisaris (dalam hal ini tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);
(ii) mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam
maupun di luar negeri;
(iii) membeli atau dengan cara lain memperoleh hak-hak atas harta tetap;
(iv) menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan
perusahaan-perusahaan atau memberati harta kekayaan Perseroan;
(v) menjual atau dengan cara apapun mengalihkan hak kekayaan intelektual
(Intellectual Property Right)
(vi) mengikat Perseroan sebagai Penjamin;
harus dengan persetujuan dari- atau akta-akta/surat-surat yang berkenaan
turut ditanda tangani Dewan Komisaris.
6) Keterlibatan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 diatas tidak
meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan.
7) Untuk tindakan yang merupakan Transaksi Material dan/atau Benturan
Kepentingan yang dimaksud dalam Otoritas Jasa Keuangan, Direksi harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
8) Meminta persetujuan RUPS untuk:
(i) Mengalihkan kekayaan Perseroan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku;
(ii) Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan; yang merupakan lebih dari
50 % (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1
(satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun
tidak.Kuorum untuk penyelenggaran RUPS tersebut wajib memenuhi
ketentuan Pasal 12 ayat (8) Anggaran Dasar; atau
(iii) Melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan, dengan syarat syarat sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
9) Direktur Utama dan Wakil Direktur utama, atau Direktur Utama atau Wakil Direktur
Utama dan seorang anggota Direksi lainnya bersama-sama berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal
Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena
sebab apapun juga yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua)
76
anggota Direksi-Direksi lainnya bersama-sama berhak dan berwenang bertindak
untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
10) Dalam hal Perseroan mempunyai benturan kepentingan yang bertentangan
dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan
diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai
kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi maka
dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, satu dan lain dengan tidak
mengurangi ketentuan di atas.
Untuk ke depannya, Direksi termasuk Direktur Independen akan terus melaksanakan dan
mengembangkan tugas-tugasnya selaku organ pengurus Perseroan sesuai dengan
tercantum di atas dan dengan tetap memperhatikan ketentuan UUPT, POJK No. 21/2015 dan
peraturan-peraturan terkait lainnya.
Selama tahun 2019, dalam rangka peningkatan kompetensi Direksi, Perseroan akan
mengikutsertakan Direksi dalam seminar/workshop yang diadakan oleh berbagai institusi
yang kompeten termasuk di antaranya yang diadakan oleh OJK maupun Bursa Efek.
Besarnya Total Remunerasi yang diterima Direksi sampai pada tanggal 31 Juli 2019 adalah
Rp100 Juta (seratus juta Rupiah). Perseroan dan Dewan Komisaris tidak memiliki kontrak
terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja berakhir.
Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan No.0029/AYL-LO/VII/2019 pada tanggal 25 Juli 2019,
Perseroan mengangkat saudara Amoreno sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi
dan/ atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam POJK
No. 35/ POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik,
antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan masukan pada Dewan
Komisaris dan Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal, membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tata kelola perusahaan, sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Publik dengan pemegang saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perseroan sebagai berikut:
1) Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di
bidang Pasar Modal;
2) Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;
3) Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola Perseroan
yang meliputi :
- keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada
situs web Perseroan;
- penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu; penyelenggaraan dan
dokumentasi RUPS;
- penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
- pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.
4) Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham
Perseroan, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.
77
Berikut adalah informasi seputar Sekretaris Perseroan sebagai berikut:
Ketua
Usia
Kewarganegaraan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
:
:
:
:
:
Amoreno
46 tahun
Indonesia
1991-1998 S1 - Universitas Trisakti - Interior Design, Art and
Design Faculty.
2015-sekarang Sekretaris Perusahaan PT Agro Yasa Lesatari Tbk,
2010- 2015 Head Of Operation PT Bumi Mulia Perkasa Mandiri
Komite Audit
Guna memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015
tertanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit (selanjutnya disebut “POJK No. 55/2015”) dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, dengan ini Perseroan memutuskan
untuk membentuk Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan No.024/AYL-
LO/VII/2019 tertanggal 25 Juli 2019.
Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan
kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan
laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.
2) Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
3) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara
manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya.
4) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan
yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa.
5) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
6) Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang
dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantauan risiko di awah
Dewan Komisaris.
7) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan
Perseroan.
8) Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh kantor
akuntan publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
9) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya
potensi benturan kepentingan Perseroan;
10) Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komsiaris atas pelaksanaan tugas yang
ditentukan;
11) Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan
yang diberikan;
12) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
13) Mengawasi hubungan dengan akuntan public, mengadakan rapat/pembahasan dengan
akuntan publik;
14) Membuat, mengkaji, dan memperbaharui pedoman Komite Audit bila perlu;
15) Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa semua tanggung jawab tertera
dalam Pedoman Komite Audit telah dilaksanakan;
78
16) Memberikan pendapat independen apabila terjadi perbedaan pendapat antara
manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikan;
17) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan,
didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; melakukan
penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh
Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
dan
18) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan
Perseroan.
Pada saat ini Komite Audit Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan
pembentukan Komite Audit baru dilakukan pada tanggal 25 Juli 2019. Sedangkan untuk
kedepannya, Komite Audit akan melakukan rapat paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu)
tahun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 55/POJK.04/2015
tertanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit.
Pada saat ini belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit,
dikarenakan Komite Audit Perseroan baru dibentuk pada tanggal 25 Juli 2019.
Masa tugas anggota Komite Audit terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan
ini sampai dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris yang saat ini menjabat.
Berikut adalah informasi tentang Komite Audit Perseroan sebagai berikut :
Ketua : Muhammar Amin
Keterangan mengenai Ketua Komite Audit terdapat Sub Bab
Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan.
Anggota
Usia
Kewarganegaraan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
:
:
:
:
:
Aris Maulana
42 tahun
Indonesia
1995-2002 S1 – Institut Teknologi Bandung - Teknik
2014-2019 Head Project PT Minimax Mekanika Otomasi
2013-2014 Automation System Integrator CV Minimax Engineering
2011-2013 Operational Manager PT Triyasa Geokomunindo
2003-2011 General Manager Outlet CV. Ekra Indonesia
Anggota
Usia
Kewarganegaraan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
:
:
:
:
:
Endang Sulistyowati
41 tahun
Indonesia
1996-2001 S1 - Universias Gunadarma - Akuntansi
2015-2019 Staff Keuangan PT. Minimax Mekanika Otomasi
2012-2015 Staff Finance PT Realife Graha Development
2007-2012 Staff Accounting PT Jack & Brother Corporation
2003-2004 Staff Finance PT Modern Putra Indonesia
Unit Audit Internal
Dasar hukum pembentukan Unit Audit Internal Perseroan adalah Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 34/ POJK.OS/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Nomor 56/POJK.04/2015 tertanggal 23 Desember 2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Saat ini Kepala Unit
79
Audit Internal dijabat oleh Dwinanto Prayogo Tomo, untuk masa jabatan yang tidak
ditentukan lamanya, berdasarkan Surat Keputusan nomor 002/AYL/PS/IX/2019 dan piagam
unit audit internal sudah dibuat berdasarkan Surat Keputusan nomor 008/AYL/PS/IX/2019.
Piagam audit internal Perseroan telah disusun sesuai dengan Pasal 9 Peraturan OJK Nomor
56/2015 tanggal 29 Desember 2015 mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan
piagam audit internal.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal paling kurang meliputi:
1) Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan;
2) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan;
3) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan
kegiatan lainnya;
4) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang
diperiksa pada semua tingkat manajemen;
5) Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris;
6) Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
telah disarankan;
7) Bekerjasama dengan Komite Audit;
8) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;
dan
9) Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Wewenang Unit Audit Internal:
a) Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan
fungsinya;
b) Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau
Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;
c) Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris
dan/atau Komite Audit; dan
d) Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
Dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Unit Audit Internal mempunyai peran
penting dalam melakukan Penilaian terhadap kecukupan pengendalian internal, kepatuhan
terhadap peraturan, dengan demikian pengendalian internal menjadi bagian yang
terintegrasi dalam system dan prosedur pada setiap kegiatan di unit kerja sehingga setiap
penyimpangan dapat diketahui secara dini sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan oleh
unit kerja yang bersangkutan. Unit Audit Internal senantiasa melakukan pengawasan internal
dengan melakukan pendekatan sistematis agar penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik dapat berjalan sesuai secara baik dan benar.
Berikut adalah informasi mengenai tim audit internal perusahaan sebagai berikut :
Ketua
Usia
Kewarganegaraan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
:
:
:
:
:
Dwinanto Prayogo Tomo
47 tahun
Indonesia
1991-1996 S1 - Institut Teknologi Indonesia - Teknik Sipil
2014-2019 Operation Manager PT Triyasa Geokomunindo
2009-2012 Operation Manager PT Krisman Jaya Kontraktor
80
Anggota
Usia
Kewarganegaraan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
:
:
:
:
:
Irma Riza Rahmi
32 tahun
Warga Negara Indonesia
2006-2011 S1 - Universitas Gunadarma - Teknik Informatika
2015-2016 Centralize Service Lending Bank Danamon
2014-2015 Teller Bank Danamon
2013-2014 Operational Support Bank Danamon
Komite Nominasi dan Remunerasi
Fungsi Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji, uang jasa, dan/atau tunjangan
anggota Direksi sebagaimana tercantum dalam Peraturan OJK No.34/2014. Berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 010/AYL/PS/IX/2019, fungsi Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan dijalankan oleh Dewan Komisaris Perseroan.
Dewan Komisaris Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan
keputusan terkait dengan fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi baru dilakukan.
Sedangkan untuk kedepannya, Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya sebagai
Komite Nominasi dan Remunerasi berencana akan melakukan rapat paling sedikit 3 (tiga)
kali dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
34/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perseroan Publik.
Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Fungsi Nominasi
1) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi jabatan
anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris, kebijakan dan kriteria yang
dibutuhkan dalam proses Nominasi dan kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris.
2) Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan penilaian kinerja anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai
bahan evaluasi.
3) memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program
pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
4) memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
b. Fungsi Remunerasi
1) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai struktur Remunerasi,
Kebijakan atas Remunerasi dan besaran atas Remunerasi.
2) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian
Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite nominasi dan remunerasi memiliki wewenang
sebagai berikut:
a. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan Komisaris, Komite Nominasi dan
Remunerasi dapat mengakses catatan atau informasi tentang pegawai, dana, aset serta
sumber daya lainnya milik Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
81
b. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat bekerja
sama dengan mitra kerja yaitu Komite Dewan Komisaris lainnya, tim terkait di tingkat
Manajemen khususnya bidang Sumber Daya Manusia, Unit Audit Internal dan unit-unit
Perusahaan yang terkait dengan mengikuti prosedur kerja dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
c. Komite Nominasi dan Remunerasi dapat melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/
pihak independen untuk membantu pelaksanaan tugasnya dengan persetujuan tertulis
Dewan Komisaris serta atas biaya Perusahaan (jika diperlukan).
d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan surat
tugas dari Dewan Komisaris.
Komite Nominasi dan Remunerasi berencana akan melakukan rapat paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 4 (empat) bulan sesuai dengan POJK No.34/POJK.04/2014.
Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian keuangan dan operasional dilakukan melalui laporan dan pengawasan
terhadap setiap aktivitasnya. Dewan Direksi Perseroan secara aktif melakukan pengawasan
terhadap operasi bisnis Perseroan melalui tim audit internal yang bertugas mengawasi
proses-proses bisnis yang dijalankan oleh karyawan Perseroan. Dewan Komisaris
Perseroan juga secara periodik mengadakan pembahasan dengan komite audit untuk
membahas kelemahan-kelemahan yang ada pada proses bisnis Perseroan.
Laporan yang teratur memudahkan manajemen untuk melakukan pengawasan dan koreksi
setiap penyimpangan terhadap aktifitas keuangan dan operasional. Manajemen juga
memasang orang-orang yang berintegritas dan cakap dalam pekerjaannya untuk
memastikan bahwa sistem pengendalian internal berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Perseroan melakukan penelaahan sistem pengendalian internal secara periodik.
Pengawasan terhadap aset-aset Perseroan dilakukan dengan pelaporan yang teratur
ditelaah oleh auditor internal dan auditor eksternal.
Mitigasi Risiko
Secara umum risiko utama yang dihadapai Perseroan adalah risiko pasar (market risk) dan
risiko kredit (credit risk) dari para pelanggannya. Dalam hal khusus terdapat risiko sistemik
terutama kondisi makro perekonomian Indonesia yang dikaitkan dengan risiko global dunia
yang membawa imbas kepada perekonomian Indonesia.
Untuk mengantisipasi risiko ini, didukung oleh manajemen yang berpengalaman mengelola
risiko, perseroan secara berkala mengadakan pertemuan bulanan yang membahas langkah-
langkah memitigasi risiko ini. Langkah-langkah ini termasuk mentransfer sebagian risiko
kepada pihak lain ataupun melakukan tindakan yang memadai untuk mengurangi risiko
perusahaan.
Mitigasi Risiko Terkait Dengan Usaha Perseroan
1. Risiko Persaingan Usaha
Perseroan akan terus meningkatkan keunggulan kompetitifnya dibandingkan dengan
pesaing dan selain itu Perseroan juga akan terus menjaga hubungan baik dengan
82
pelanggan dan pemasok yang selama ini sudah terjalin sangat baik, hal tersebut agar
menjaga pelanggan tidak pindah ke pesaing lain.
2. Risiko Nilai Tukar
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap USD membuat perseroan harus melakukan kontrak
forward dengan Bank Danamon Sampai saat ini perseroan mempunyai fasilitas forward
IDR/USD sebanyak USD 300 ribu, tetapi ke depannya akan ditingkatkan volumenya.
3. Risiko fluktuasi harga minyak dunia
Dengan naik turunnya harga aspal / geosynthetis yang berkaitan dengan minyak bumi,
maka perseroan melakukan kontrak jangka panjang dengan penjual aspal maupun
penjual geosintetis. Kontrak jangka panjang untuk aspal masih berlaku selama 3 bulan
sedangkan untuk geosintetis selama 6 bulan. Dari sisi pembeli, perseroan juga
memberlakukan harga spot untuk pembeli retail yang akan dirubah berdasarkan kondisi
harga aspal di pasaran internasional.
4. Risiko kredit
Perseroan menjual sebagian besar produk aspal dan geosintetis secara non tunai
kepada BUMN karya seperti Hutama Karya, Waskita Karya, Adhi Karya, Nindya Karya.
Tertundanya kewajiban pembayaran oleh beberapa perusahaan di atas, membuat arus
kas perseroan sedikit terganggu walaupun secara historis tidak ada pembayaran yang
mencapai gagal bayar/default. Bagaimanapun, Perseroan sudah menjalin kerjasama
dengan Bank Danamon untuk melakukan pembiayaan dengan metode OAF/Trust
Receipt jika beberapa perusahaan diatas mengalamin pemunduran kewajiban
pembayaran. Fasilitas OAD/Trust Receipt tersebut berlaku selama 6 bulan.
5. Risiko Keterlambatan Bahan Baku
Perseroan akan melakukan perincian dan perhitungan secara detail setiap bulannya
tentang perputaran persediaan Perseroan, selain itu perseroan juga akan merinci dan
mengestimasi setiap kontrak yang memerlukan bahan baku dengan selalu update
mengenai ketersediaan dan perputaran persediaan bahan baku yang ada di Perseroan.
Selain itu Perseroan akan terus mencari vendor – vendor bahan baku lainnya yang
memiliki kualitas yang sama, dimana hal tersebut diharapkan dapat memenuhi bahan
baku yang dibutuhkan pada saat kontrak kerja banyak didapatkan.
6. Risiko Operasional
Perseroan akan terus mencari dan mengembangkan tenaga kerja yang memumpuni
dann terampil di bidangnya, dimana hal tersebut akan dapat menunjang operasional
Perseroan. Kompensasi dan Bonus yang sesuai akan diberikan berdasarkan kinerja
masing-masing tenaga kerja dimana hal tersebut dapat menjadi pemecut semanga
tenaga kerja Perseroan untuk lebih produktif lagi di dalam mencapai target Perseroan.
7. Risiko Korporasi
Dalam mencapi rencana korporasi yang akan dilakukan oleh Perseroan yang tentu saja
tidak sedikit dana investasi yang akan digunakannya, Perseroan akan mulai
menyisihkan laba yang didapatkannya untuk melaksanakan rencana korporasi tersebut.
Perseroan akan membuat estimasi dengan detail, serta dengan perhitungan yang
matang dan kapan harus memulai rencana korporasi tersebut agar tidak menggangu
arus kas Perseroan dimasa yang akan dating.
83
8. Risiko Ketidakmampuan Memenuhi Peraturan/Perubahan
Perseroan terus mengikuti informasi terkini dari pemerintah yang terkait dengan
peraturan perundangan di Indonesia. Jika terdapat perubahan peraturan yan
mengharuskan Perseroan untuk mengubah kebijakan, maka hal itu akan dilakukan
secara cepat.
Mitigasi risiko terkait risiko umum:
1. Risiko terkait kondisi Makro ekonomi
Ketidakpastian ekonomi global yang diakibatkan perang dagang antara Amerika Serikat
dan China berimbas kepada neraca perdagangan dan kondisi makro Indonesia.
Perseroan secara konsisten memantau keadaan global dan mendiversifikasi pelanggan
kepada reputable pemasok dalam hal ini BUMN karya yang mempunyai keuangan yang
solid dan mengurangi resiko kredit hanya kepada swasta yang sudah mempunyai
hubungan yang lama. Jika terdapat potensi sistemik, maka perseroan akan mengambil
langkah untuk mengurangi eksposurenya.
2. Risiko kepatuhan
Perseroan akan selalu taat dan tunduk kepada peraturan per Undang-Undangan yang
berlaku, selain itu perseroan akan selalu patuh terhadap kontrak kerja yang sudah
ditandatangani dan dilaksanakan selama kontrak kerja tersebut berlangsung demi
menghindari risiko kepatuhan perusahaan.
3. Risiko tuntutan atau gugatan hukum
Perseroan sudah menjalankan kegiatan usahanya dengan sangat baik selain itu
Perseroan akan selalu berhati-hati dalam menjalankan operasional perusahaan, dalam
hal risiko tuntutan atau gugatan hukum Perseroan akan selalu berkonsultasi dengan
bagian legal yang dimiliki Perseroan atau konsultan hukum yang ditunjuk dalam setiap
pembuatan setiap kontrak, perjanjian yang dibuat dimana didalmnya terkandung unsur
yang bisa menjadikan tuntutan atau gugatan hukum oleh para pihak yang berkontrak
diantaranya vendor, pemasok dan pekerja.
Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
Pelaksanaan program yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility/CSR) dilakukan dengan mempertimbangkan
pengembangan kualitas masyarakat sekitar kantor Perseroan dan masyarakat secara umum.
Sebagai kepedulian Perseroan akan Tanggung Jawab Sosial Perseroan maka sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan telah melakukan
kegiatan sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility) meliputi :
1. Pemberian Sedekah kepada Yayasan setiap bulan.
2. Pemberian makan gratis kepada supir bajaj dan angkutan umum.
3. Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Tempat Penitipan Anak (TPA).
4. INFAQ secara berkala.
5. Pemberian Santutan Korban Tsunami Palu.
84
Struktur Organisasi Perseroan
9. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia berperan sangat penting atas
keberhasilan Perseroan dalam menjalankan usahanya. Oleh karenanya, Perseroan selalu
memperhatikan pengembangan dan kualitas SDMnya melalui peningkatan kemampuan
karyawan dan pelayanan kesejahteraan.
Pada tanggal 31 Juli 2019, Perseroan memiliki 14 orang karyawan tetap. Seluruh karyawan
Perseroan merupakan WNI karena Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.
RUPS
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
DIREKTUR UTAMA
UNIT INTERNAL
AUDIT
Sekretaris
Perusahaan
Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur Pemasaran
Manajer KeuanganManajer Logisitik dan
OperasiManager HRD Manager Operation Manager Procurement Manager Project
Manager Marketing &
HSEManager Project
85
KOMPOSISI KARYAWAN
Berikut adalah uraian mengenai komposisi karyawan per tanggal 31 Juli 2019 serta 31
Desember 2018, 2017, dan 2016.
Perseroan tidak memperkerjakan tenaga asing. Perseroan juga tidak memiliki perjanjian
untuk melibatkan karyawan dan manajemen dalam kepemilikan saham Perseroan
termasuk perjanjian yang berkaitan dengan program kepemilikan saham Perseroan oleh
karyawan atau anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja
yang dibentuk oleh karyawan Perseroan, namun Perseroan saat ini sedang dalam proses
pengurusan pengesahan Peraturan Perusahaan, berdasarkan surat pernyataan Perseroan
No. 013/AYL/PS/X/2019.
SARANA KESEJAHTERAAN
Perseroan memandang pentingnya kesejahteraan sumber daya manusia merupakan bagian
penting dari langkah strategis yang dapat dilakukan dalam upaya mencapai visi dan misi
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Manager 4 4 3 3
Supervisor/staf 10 10 11 10
Jumlah 14 14 14 13
31 Juli
2019 2018 2017 2016
S-1 12 13 13 12
Diploma 1 1 1 1
SMA 1 - - -
SMP - - - -
SD - - - -
Jumlah 14 14 14 13
31 Juli
2019 2018 2017 2016
41 s/d 50 tahun 6 6 6 8
31 s/d 40tahun 6 6 6 5
s/d 30 tahun 2 2 2 0
Jumlah 14 14 14 13
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Karyaw an Tetap 14 14 14 13
Jumlah 14 14 14 13
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Jakarta 14 14 14 13
Jumlah 14 14 14 13
Keterangan31 Desember
Keterangan31 Desember
Komposisi Karyawan Menurut Jabatan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kerja
Komposisi Karyawan Berdasarkan Lokasi Kerja
Keterangan31 Desember
Keterangan31 Desember
Keterangan31 Desember
86
Perseroan. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia, Perseroan
menyediakan berbagai macam bentuk tunjangan dan fasilitas, diantaranya adalah :
1. Penggantian biaya pengobatan bagi pegawai.
2. Penggantian biaya makan dan transportasi bagi pegawai saat bekerja lembur.
3. Pemberian Bonus Tahunan berdasarkan kinerja masing-masing karyawan.
10. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS, DAN DIREKSI
PERSEROAN
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat gugatan ataupun perkara hukum yang dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan, yang sedang berjalan atau telah diputus oleh lembaga Peradilan dan/atau badan Arbitrase atau potensi perkara yang ditujukan kepada Perseroan, yang memiliki pengaruh secara material terhadap kelangsungan usaha, harta kekayaan dan rencana Penawaran Umum Perdana Saham, baik perkara pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, hubungan industrial, tata usaha negara, maupun kepailitan, dimuka badan peradilan di Indonesia.
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDRUNGAN DAN PROSPEK USAHA
1. TINJAUAN UMUM DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dan didukung oleh 3 (tiga) komponen
utama dalam bisnis yaitu Teknik, Trading dan Jasa, dengan spesifik bidang khusus Aspal,
Geosintetik dan juga bungkil kedelai (Soya Beans Meal), dimana menitik beratkan pada
lingkup Desain, Pengadaan Barang, dan Pemasangan/Installer. Prinsip bisinis Perseroan
adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, baik dalam penyediaan
desain, kualitas produk, pemilihan produk, harga yang bersaing, dan ketepatan waktu
pengiriman. Sasaran penggunaan produk-produk Aspal dan Geosintetik adalah untuk
menunjang proyek-proyek pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum dan BUMN),
proyek-proyek swasta, pertambangan dan perminyakan, serta industri terkait lainnya.
Adapaun untuk bungkil kedelai (soya beans meal) sasaran penjualan produknya ditujukan
untuk pabrik pengolahan susu yang ada di Indonesia.
Perseroan dalam operasionalnya telah didukung oleh sistem manajemen dan sumber daya
manusia yang prima, juga beberapa perusahaan prinsipal terkemuka sebagai agen
maupun distributor, baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan internasional dimana
Perseroan terus menerapkan proses integrasi seluruh komponen yang ada di Perseroan,
untuk membawa teknologi dan sumber daya manusia bersama-sama mendapatkan hasil
yang diharapkan bagi pelanggan Perseroan dan memberikan kontribusi yang paling
diandalkan dalam bidang Geosintetik.
SEKILAS MENGENAI ASPAL DAN GEOSINTETIK
A. ASPAL
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen
merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis
permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari alam atau dari pengolahan
minyak bumi.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon
dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat
87
dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal tampak padat pada suhu
ruang padahal adalah cairan yang sangaaat kental. Aspal merupakan bahan yang
sangat kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan
utama aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen, dan
karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa
atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen,
6% belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan
vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa
molekulnya kecil), dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal
mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah
senyawa polar.
Fungsi Aspal
Fungsi aspal antara lain adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas (water
proofing protect terhadap erosi)
b) Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
c) Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di
atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
d) Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan yang
telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara
keduanya.
e) Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler.
Jenis Aspal
Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan pembuatan terbagi atas dua jenis
yaitu:
1. Aspal Alam
Menurut sifat kekerasannya dapat berupa:
a. Batuan = Asbuton
b. Plastis = Trinidad
c. Cair = Bermuda
Menurut kemurniannya terdiri dari :
a. Murni = Bermuda
b. Tercampur dengan mineral = asbuton + Trinidad
2. Aspal buatan Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minya bumi, jadi bahan
baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak
mengandung aspal.
Jenis dari aspal buatan antara lain adalah sebagai berikut:
Aspal yang digunakan dapat berupa aspal keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang
memenuhi persyaratan aspal keras. Jenis-jenisnya :
a) Aspal penetrasi rendah 40 / 55, digunakan untuk kasus: Jalan dengan volume
lalu lintas tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.
b) Aspal penetrasi rendah 60 / 70, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume
lalu lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.
88
c) Aspal penetrasi tinggi 80 / 100, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume
lalu lintas sedang / rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
d) Aspal penetrasi tinggi 100 / 110, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume
lalu lintas rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
3. Aspal emulsi aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke
dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh
partikel aspal yang bermuatan listrik positif (kationik), negatif (anionik) atau tidak
bermuatan listrik (nonionik). Jenis-jenisnya adalah:
a) Aspal emulsi anionik Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan
aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi
anionik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion-negatif.
b) Aspal emulsi anionik mengikat cepat (Rapid setting, RS) aspal emulsi
bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara cepat setelah kontak
dengan agregat.
c) Aspal emulsi anionik mengikat lebih cepat (Quick setting, QS) Aspal emulsi
bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara lebih cepat setelah
kontak dengan agregat. Meliputi : QS-1h (quick setting-1): Mengikat lebih cepat-
1 keras (Pen 40-90).
d) Aspal emulsi jenis mantap sedang Aspal emulsi yang butir-butir aspalnya
bermuatan listrik positip.
e) Aspal emulsi kationik Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan
aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi
jenis kationik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion positif.
f) Aspal emulsi kationik mengikat cepat (CRS)
g) Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara cepat
setelah kontak dengan agregat.
h) Aspal emulsi kationik mengikat lambat (CSS) Aspal emulsi bermuatan positif
yang aspalnya memisah dari air secara lambat setelah kontak dengan agregat
i) Aspal emulsi kationik mengikat lebih cepat (CQS)
j) Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lebih
cepat setelah kontak dengan agregat.
k) Aspal emulsi kationik mengikat sedang (CMS)
l) Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara sedang
setelah kontak dengan agregat.
m) Aspal emulsi mantap cepat (Cationic Rapid Setting – CRS)
n) Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah
kontak dengan aggregat.
o) Aspal emulsi mantap cepat (cationic rapid setting, CRS)
p) Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah
kontak dengan aggregate aspal emulsi jenis kationik yang partikel aspalnya
memisah dengan cepat dari air setelah kontak dengan udara.
B. GEOSINTETIK
Geosintetik adalah material yang saat ini populer dalam proyek konstruksi di Indonesia
terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti di pulau Sumatera dan
Kalimantan yang banyak terdapat tanah gambut. Selain itugeosintetik juga diaplikasikan
sebagai filter pada konstruksi penahan gelombang baik di tepian pantai maupun lepas
pantai.
89
Istilah geosintetik mengacu pada material sintetik yang digunakan dalam permasalahan
geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau
minyak bumi. . Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan
(durabilitity) material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan,
sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan
geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan
Polyethylene (PE).
Geosintetik atau yang biasa dikenal dengan geotekstil, banyak digunakan beberapa ahli
teknik sipil untuk merekayasa suatu sifat media, dapat berupa tanah. Geosintetik ini
adalah salah satu material bagian dari disiplin tekstil teknik yang semakin hari semakin
pesat diaplikasikan dibeberapa kontruksi sipil. Sfat-sifat tekstil yang berasal dari
polimernya dan struktur atomnya dibuat sedemikian rupa untuk mendapatkan beberapa
keuntungan dan fungsi. Beberapa pendapat mengatakan bahwa kedepan geotekstil akan
menggantikan fungsi logam-logam seperti besi untuk merekayasa kontruksi seperti
jembatan, fondasi, bangunan, bendungan dan lain sebagainya.
Geosintetik yang ada terdiri dari berbagai jenis dan diklasifikasikan dalam beberapa
bentuk sebagai berikut :
1. Geotekstil, bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman (non woven)
dari benang-benang atau serat- serat sintetik yang digunakan dalampekerjaan
tanah.
2. Geogrid, produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat
(geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari
bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene (HDPE)
3. Geofabric, semua produk geosintetik yang berbentuk lembaran
4. Geocoposite, kombinasi dua atau lebih tipe geosintetik
5. Geomembrane, geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air,
biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
6. Geocell, berbentuk sel-sel sebagai bahan penahan erosi atau perkuatan , terbuat
dari bahan High Density Polyethylene (HDPE)
7. Geotube, berbentuk tabung memanjang yang digunakan di daerah pantai
8. Geobag, berbentuk karung sebagai perkuatan di aliran sungai atau pantai
9. Geocontainer, sebagai bahan pembuat pulau atau konstruksi ditengah laut dan
diturunkan dari kapal .
10. Vertical drain, sebagai bahan pemercepat aliran disipasi air pori sehingga
mempercepat proses settlement.
11. Concrete matras, berbentuk matras atau kasur yang diisi dengan beton untuk
penahan dinding sungai pencegah erosi
12. Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami seperti dari serat kelapa
sawit untuk penahan erosi .Produk ini mempunyai aplikasi yang sangat luas di bidang
geoteknik & teknik sipil dari mulai konstruksi jalan raya, embankmen, perkuatan
tanah lunak, jalan kereta api, jembatan, perkuatan lereng dan dinding, waduk,
reklamasi pantai dan lainnya.
Geotekstil
Meliputi woven (tenun) dan non woven (tanpa tenun). Tenun dihasilkan dari 'interlaying'
antara benang-benang melalui proses tenun, sedangkan non woven dihasilkan dari
beberapa proses seperti : heat bonded (dengan panas), needle punched (dengan jarum),
dan chemical bonded (enggunakan bahan kimia). Baik woven maupun non woven
dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama : polypropelene, poliester, polyethilene
90
dan polyamide.Sebenarnya geotekstil pada awalnya dibuat dari berbagai bahan seperti
serat-asli (kertas, filter, papan kayu, bambu) , misalnya penggunaan jute untuk
percepatan konsolidasi sebagi pengganti pasir sebagai bahan drainase (vertical drain)
yang banyak dilakukan di India atau dilakukan di Belanda dengan menggunakan serat
filter.
Perkuatan tanah lunak juga menggunakan papan-papan kayu atau anyaman bambu yang
ditempatkan di atas di atas tanah lunak (jaman Romawi kuno dan juga di Kalimantan
Indonesia). Hanya bahan organik tersebut mudah lapuk sehingga umur konstruksi tidak
dapat lama kecuali bahan dari bambu atau kayu yang apabila berada dalam air secara
terus menerus akan bersifat permanen.
Penanganan Longsoran Salah satu aplikasi geotekstil adalah untuk penanganan longsoran, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penanggulangan longsoran dengan bahan geosintetik atau
geotekstil pada ruas jalan sebagai perkuatan timbunan jalan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Geosintetik atau geotekstil sebagai separator, yaitu mencegah bercampurnya
agregat pilihan dengan lapisan asli tanah lunak .
2. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan tanah dasar, yang mana material
geosintetik atau geotekstil memiliki properties kekuatan tarik yang melawan
pergerakan tanah dasar baik mengembang ataupun menyusut.
3. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan lereng jalan sementara atau
permanen
4. Geomembrane sebagai perkuatan pada bahu jalan, yang berfungsi untuk mencegah
perubahan kadar air pada tanah dasar karena geomembran mempunyai sifat kedap
air, tahan pelapukan terhadap zat kimia tanah, dan organisme pembusukan dalam
tanah, selain itu mempunyai tahanan terhadap kekuatan tarik terhadap longsoran ,
daya tahan terhadap sobek, dan daya tahan coblos yang tinggi.
5. Geotekstil non woven atau tanpa tenunan yang terbuat dari serat polyprophylene
melalui proses needle punched adalah cocok untuk apliaksi pada tanah dasar yang
banyak mengandung sisa-sisa tanaman karena mempunayi daya tahan coblos yang
lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lainnya. Disamping itu geotekstil non woven
memiliki sifat hidrolik propertis yang lebih bagus shingga bisa sekaligus berfunsi
sebagai filter yang hanya melarutkan air tanpa membawa agregat tanah . Langkah-
langkah perhitungan adalah :
1. Penentuan beban yang bekerja di ruas jalan
2. Analisa stabilitas internal dengan menghitung : tebal lapis perkuatan tanah,
panjang geotekstil di depan dan di belakang bidang longsor, panjang total
geotekstil bidang longsor, panjang overlap bahan perkuatan, panjang overlap
bahan perkuatan, analisis stabilitas lereng, stabilitas terhadap kuat dukung
tanah.
C. LAIN-LAIN
Soya Bean Meal (SBM)/Dried Distillers grains with soluble (DDGS)
SBM
SBM adalah produk sampingan dari proses pengolahan minyak kedelai. Soya Bean
Meal mengandung protein kasar tertinggi (sekitar 44 – 45%) dibandingkan pakan dari
biji – bijian pada umumnya. Dalam proses pembuatan minyak kedelai, yang diambil
91
hanyalah sedikit bagian dari kedelai, dan sisanya diolah menjadi bentuk bungkil dengan
menggiling ampas kedelai yang dihasilkan, sehingga menjadi seperti bubuk kasar yang
kita kenal dengan SBM atau Soya Bean Meal ini. Komposisi nutrisi ditentukan oleh
jumlah serpihan kulit ari, atau sekam yang ditambahkan ke dalam ampas serta sisa
minyak yang masih tertinggal. Soya Bean Meal juga mengandung berbagai macam
asam amino esensial, dan merupakan merupakan sumber lisin, metionin, isoleusin,
leusin, arginine, glisin, dan treonin.
Soya Bean Meal sangatlah ideal untuk suplemen protein dalam pakan ternak, selain itu
Soya Bean Meal juga merupakan salah satu produk yang mendominasi pasar.
Untuk hal ini, ada beberapa alasan. Selain karena tingginya kandungan protein,
konsistensi kandungan nutrisi dan ketersediaannya sepanjang tahun membuat Soya
Bean Meal menjadi produk unggulan. Karena para peternak menginginkan pakan
dengan energi tinggi, Soya Bean Meal juga memiliki nilai lebih, karena tidak ada pakan
protein dari tanaman yang mengandung protein lebih tinggi dari Soya Bean Meal.
Ditambah lagi, tidak ada pembatasan jumlah penggunaan Soya Bean Meal untuk pakan
ternak. Hal inilah yang membuat Soya Bean Meal menjadi bahan baku utama penyusun
ransum ternak.
Meskipun Soya Bean Meal merupakan produk limbah dari pengolahan kedelai, namun
keunggulan – keunggulan yang dimiliki membuktikan bahwa Soya Bean Meal mampu
diandalkan sebagai pakan ternak dewasa ini. Ada produk selain Soya Bean Meal yang
juga merupakan sumber protein, seperti corn gluten meal (CGM), meat bone meal
(MBM) serta tepung ikan, yang bisa digunakan dalam meracik pakan ternak sehingga
didapatkan kandungan protein yang diinginkan. Penggunaaannya Soya Bean Meal
sendiri sangat tergantung pada stok barang dan harga di pasaran. Sebagai contoh
ketika tepung ikan jarang digunakan karena langka dan harga melambung tinggi, maka
penggunaan Soya Bean Meal untuk pakan ternak bisa mencapai 15 - 20%.
DDGS
DDGS adalah produk sampingan dari industri ethanol. DDGS sendiri diambil dari
singkatan Dried Distillers grains with soluble, produk ini didapatkan dari proses
pembuatan ethanol, yang hanya menggunakan sari pati jagung dan sorgum
biji – bijian, sedangkan nutrisi yang tersisa seperti serat, protein, dan minyak,
merupakan produk sampingan bernutrisi tinggi yang digunakan untuk memproduksi
pakan ternak yang kini kita kenal dengan DDGS. DDGS sangat dihargai dalam industri
pakan ternak, baik ternak ruminansia maupun unggas. Kenapa? Karena keunggulan
yang dimiliki tentunya. DDGS kaya akan saripati biji – bijian, protein ragi sisa, energi,
mineral dan vitamin.
Disamping itu, DDGS merupakan protein yang dapat dicerna dengan mudah, dan
merupakan sumber energi yang baik untuk ternak sapi, dapat dimasukkan sebanyak 20
– 30 % rasio campuran pakan ternak kering (belum termasuk air). DDGS juga bisa
digunakan untuk pakan unggas dan pakan ternak ruminansia, dan merupakan pakan
sapi yang bernilai tinggi baik untuk ternak penghasil susu, atau penghasil daging.
Bahkan di Amerika utara, lebih dari 80% dari DDGS yang tersedia, digunakan dalam
pakan ruminansia. Hal ini menunjukkan bahwa, penggunaan DDGS dalam pakan
ternak, terbukti memiliki keunggulan.
Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi para peternak yang kesulitan mendapatkan
jagung impor dengan harga terjangkau, terutama karena penggunaan komoditas jagung
yang kini makin bergeser untuk produksi ethanol, disamping karena kendala yang
92
dihadapi karena terhambatnya distribusi jagung lokal. Karena pergeseran penggunaan
komoditas jagung ini, sudah dipastikan produksi DDGS sebagai produk sampingan dari
pembuatan ethanol, juga akan melimpah ruah. Namun, kepercayaan peternak di
Indonesia, sepertinya harus dipupuk untuk mulai memeprtimbangkan DDGS sebagai
pakan ternak, selain karena penggunaannya yang tidak berbahaya, kandungan nutrisi
didalamnya juga patut dipertimbangkan. Dengan lancarnya distribusi DDGS, diharapkan
industri ternak di Indonesia mampu berkembang pesat.
PERAN PERSEROAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang relatif tinggi, keperluan lahan untuk
tempat tinggal dan aktivitas lahan juga turut meningkat. Reklamasi pantai dan lahan berair
lainnya merupakan salah satu alternatif yang cukup banyak diterapkan selain membuka
lahan baru ke arah daerah perbukitan.
Namun seringkali pekerjaan reklamasi ini menemui beberapa kendala seperti tanah dasar
yang lunak dengan daya dukung yang rendah dan potensi penurunan konsolidasi yang
besar dan lama, gelombang laut yang tinggi yang berpotensi menyebabkan terjadi abrasi
baik selama masa konstruksi maupun masa pelayanan.
Penggunaan material geosintetik sebagai salah satu alternatif material pendukung pada
pekerjaan reklamasi di Indonesia masih terbatas, para pemilik proyek dan pelaksana
proyek cenderung lebih menyukai menggunakan metode konvensional. Padahal
penggunaan geosintetik dapat memberikan keuntungan dan kemudahan dalam
pelaksanaan proyek, yang juga sudah banyak diterapkan di berbagai negara lain. Beberapa
keuntungan dari penggunaan material geosintetik pada pekerjaan reklamasi pantai dengan
kondisi tanah dasar yang lunak diantaranya adalah pelaksanaan pekerjaan yang lebih
cepat, pengurangan kehilangan material timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak, biaya
pemeliharaan yang lebih rendah.
Perseroan berkomitmen dalam hal ikut membantu proyek proyek infrastruktur di Indonesia
yg dalam beberapa tahun belakangan ini sangat digalakkan oleh pemerintah dalam rangka
mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain , untuk itu Perseroan terus
mensupport dari pengadaan semua proyek yg memerlukan geosintehetic serta
jugamembantu dalam hal design engineeringnya jika diperlukan oleh proyek. Komitment
kerja tuntas dalam hal memperbaiki kondisi tanah adalah tugas Perseroan disemua area
Indonesia.
Perseroan memiliki 3 bisnis inti utama yaitu aspal , geosynthetis dan bahan baku pakan.
Kebutuhan bahan baku i masih sangat besar sejalan dengan pengembangan proyek-
proyek infrastruktur. Sejalan dengan visi pemerintah untuk pembangunan proyek
infrastruktur yang besar, Perseroan berkomitmen untuk menjadi supplier yang berkualitas,
professional dan mengutamakan kepuasan pelanggan kepada perusahaan BUMN karya
tersebar seperti Hutama Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya. Hal itu juga
Perseroan lakukan kepada kontraktor swasta lainnya dengan orientasi kepada kepuasan
pelanggan.
Melihat kondisi tersebut Perseroan berusaha mengambil peluang bisnis dengan berusaha
membeli dan mengimport kedua produk tersebut mengacu spek dan kebutuhan pasar di
Indonesia. Agar bisa memberikan kualitas, varian produk, dan tentunya harga yang
kompetitif, Perseroan berusaha mencari dan bekerja sama dengan para supplier dan juga
93
produsen, baik local mapun luar negeri untuk produk Bitumen/Aspal dan Geosintetik dan
juga produk-produk penunjang proyek konstruksi lainnya
Hubungan baik yang terjalin antara Perseroan dan pihak supplier selama kurang lebih 9
tahun, menempatkan Perseroan sebagai agent produsen dari aspal dan geosynthetis.
Penunjukkan agent aspal Shell dari Singapura untuk daerah Aceh dan Pekanbaru , serta
geosynthetis dari produsen Korea membuat posisi Perseroan sebagai supplier utama untuk
BUMN karya dan swasta tersebut. Ditambah pula dengan hubungan dengan pihak pembeli
yang terjalin sangat baik, juga membuat komunikasi yang cair dan baik yang pada akhirnya
meningkatkan penjualan perseroan.
Dengan diversifikasi produk Perseroan berupa geosintetis dan aspal yang digunakan dalam
pembangunan infrastruktur, Perseroan menawarkan solusi yang lengkap kepada pemasok
untuk permasalahan teknis yang terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan.
Didukung tim teknis dan desain Perseroan, Perseroan berusaha untuk terus berkomitmen
pada kepuasan pelanggan dan menyukseskan program infrastruktur pemerintah.
Tidak hanya di bidang infrastruktur, Perseroan yang awalnya bergerak di bisnis
agribusiness juga tetap mengembangkan sayap bisnisnya di bidang pakan ternak. Jalinan
kerjasama yang sudah terjalin dengan PT Nestle Indonesia tetap dipertahankan dan
ditingkatkan. Ke depannya, diversifikasi produk di bidang pakan ternak akan dikembangkan
diperbesar volumenya.
2. KEGIATAN USAHA
Saat ini Perseroan sudah melayani lebih dari 80 perusahaan kontraktor, baik yang
bersekala kecil sampai yang bersekala besar dengan jenis-jenis produk antara lain;
a. Bitumen / Aspal
- PEN 60/70 Curah
- PEN 60/70 Kemasan Drum
- Buton Curah
- Buton Bag
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
Untuk aspal Perseroan memiliki kriteria khusus yaitu, Bandara Indonesia dan Tol hanya
bisa menerima aspal produksi dari ESSO dan SHELL. Selain itu Perseroan memiliki
beberapa supplier yang selama ini selalu menyediakan kebutuhan barang Perseroan
diantaranya BRENTAGG PTE LTD, SUMMIT OVERSEAS PTE LTD, OCI
CORPORATION, HN PALMER PTE LTD dan semua itu disalurkan ke seluruh Indonesia
karena memang lokasi pekerjaan nya di Indonesia sampai saat ini belum ada yang di
94
luar Indonesia. Pelanggan yang dimiliki Perseroan selain Perusahaan BUMN ada juga
perusahaan non-BUMN, namun pelanggan Perusahaan BUMN mendominasi sekitar
70% dari seluruh pendapatan Perseroan.
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
b. Geosintetik
- Geotekstil
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
95
- Geomembran
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
- Geogrid
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
- Geobag
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
96
- PVD
Sumber gambar : foto dokumentasi internal Perseroan
Kriteria khusus untuk Geosintetik adalah Perseroan menjadi distributor untuk pabrikan
dengan spesifikasi khusus seperti High Strength dan juga memiliki tim
teknis/engineering yang professional dan berpengalaman dibidangnya. Perseroan
memiliki pemasok yang sering mensuppor kebutuhan akan geosintetik diantaranya
Daehyun PTE Ltd, Feicheng Lianyi Ltd, Taian Topsun Ltd.
c. Lain – lain
Soya Bean Meal (SBM) / Dried Distillers grains with soluble (DDGS)
Tidak ada kriteria khusus dalam unit usaha Perseroan yang masuk ke dalam unit
usaha lain-lain yang ada hanyalah Perseroan melakukan usaha tersebut atas dasar
pesanan saja karena memang bukan fokus atau inti usaha Perseroan. Untuk
SBM/DDGS Perseroan akan mencoba menambah kapasitas agar bisa menambah
permintaan yang ada dipasar karena salah satu awal usaha perseroan adalah
SBM/DDGS, pelanggan utama Perseroan untuk SBM/DDGS adalah
PT Nestle Indonesia dan akan terus ditambah sesuai dengan kapasitas dan target
peningkatan dari segmen pendapatan SBM/DDGS.
Berikut ini adalah pendapatan dan laba usaha Perseroan beserta keterangan
kontribusi menurut kelompok produk utama selama periode 31 Juli 2019 dan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
Per 31 Juli 2019
(dalam jutaan Rupiah)
Aspal Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Total
Pendapatan 11.607 11.507 3.998 - 27.111
Kontribusi pada Pendapatan 42,81% 42,44% 14,75% 0,00% 100%
Laba (Rugi) Usaha 1.804 3.564 592 - 5.960
KeteranganSegmen Operasi
97
ALUR PENERIMAAN ORDER DILAPANGAN
Berikut alur penerimaan order Perseroan untuk seluruh kegiatan usahanya:
Dengan lebih dari 9 tahun pengalaman di bisnis ini beserta dengan operasionalnya,
Perseroan mempunyai beberapa sales point yang tersebar di Indonesia mulai dari Banda
Per 31 Desember 2018
(dalam jutaan Rupiah)
Aspal Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Total
Pendapatan 29.790 7.481 151 134 37.556
Kontribusi pada Pendapatan 79,32% 19,92% 0,40% 0,36% 100%
Laba (Rugi) Usaha 4.124 3.113 111 134 7.482
Segmen OperasiKeterangan
(dalam jutaan Rupiah)
Aspal Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Total
Pendapatan 18.800 13.415 - - 32.216
Kontribusi pada Pendapatan 58,36% 41,64% 0,00% 0,00% 100%
Laba (Rugi) Usaha 1.779 4.795 - - 6.574
Per 31 Desember 2017
KeteranganSegmen Operasi
(dalam jutaan Rupiah)
Aspal Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Total
Pendapatan 64.123 9.334 1.187 281 74.925
Kontribusi pada Pendapatan 85,58% 12,46% 1,58% 0,38% 100%
Laba (Rugi) Usaha 10.670 2.873 187 138 13.868
Per 31 Desember 2016
KeteranganSegmen Operasi
PO Dari Buyer Sales Contract Pembayaran DP
Shipper Proses
Loading Barang &
Kapal Jalan
Kapal tiba di POD
& dokumen asli
buyer diterima
Buyer Melunasi
sisa pembayaran
Dokumen Impor
sudah siap
diinfokan ke Buyer
Melakukan custom
clearance (Draft &
Bayar PIB, Bayar
DO, THC, DLL)
Jika Sudah SPPB
CTR Langsung kirim
ke Customer serta
pengembalian CTR
Kembali ke Depo
Import
Proses Crereance
Selesai dan
menunggu invoice
aktual serta
pengembalian
dokumen dari
pelayaran
98
Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jakarta, Surabaya dan Palu. Di setiap sales point
terdapat kantor perwakilan yang menunjang operasional dan pemasaran.
Sumber gambar : internal Perseroan
Untuk wilayah Pekanbaru, Surabaya, Sumatera Barat dan Palu terdapat gudang yang
digunakan untuk menampung stock yang akan didistribusikan kepada pelanggan.
Source : UN CommTrade
99
Source : UN CommTrade
Data diatas memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan importir terbesar ke-10 di dunia,
dimana pada tahun 2018 mencatat impor sebesar 317 juta USD. Impor tersebut mayoritas
berasal dari Singapore, Malaysia dan Thailand. Tidak sedikit juga berasal dari Timur
Tengah. Ditengah ketertinggalan sarana infrastruktur jalan dan jembatan, Indonesia harus
mengimpor aspal karena ketidakcukupan produksi aspal di Indonesia. Terdapat sekitar 18
(delapan belas) importir dan pemain aspal di Indonesia.
Volume Pasar Indonesia Berdasarkan Wilayah tahun 2018
Sumber gambar: Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2018
100
Potensi Permintaan Aspal di Indonesia 2015 - 2019
Berdasarkan data dari Kementrian Pekerjaan Umum Februari 2019
sampai dengan Januari 2016
Jaringan Jalan di Indonesia 488.181 KM
Jalan Nasional (Bebas Tol) 47.017 KM
Jalan Tol 976 KM
Jalan Provinsi 47.666 KM
Jalan Kota/Desa 392.521 KM
24 Pelabuhan baru
15 zona industry
15 Bandara baru
Program untuk pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur 2015-2019
Konstruksi jalan baru 1.000 KM
Konstruksi jalan baru nasional 2.650 KM
Pemeliharaan jalan baru (bebas tol) 47.017 KM
Pengembangan jalur kereta/jalan kota 15 KM
Jalan desa/kota 500 KM
Anggaran 2015 - 2019 Rp 280 triliun atau sekitar US $ 20 Juta
Gambaran Pasar Aspal di Indonesia
ukuran pasar 800 kt sampai 1 juta ton/tahun
proyeksi Pemerintah sampai dengan 1,2 Juta Ton pada tahun 2018
Pemenuhan Kebutuhan
Lokal 300 kt/y
Impor 700 kt/y
Perusahaan pesaing (lokasi Sumatera dan Jawa)
Perusahaan Market Share Size: kt/y Terminal
Jaya Trade 12% 120 6
SHELL 50 2
Pertamina 30% 350 4
Multitrade 12% 150 8
Stolt 45 2
Tipco / Colas 80 2
Serana / Jusuf 50 2
Lainnya 55 5
Pertamina sebagai satu-satunya produsen aspal minyak di Indonesia , hanya mampu
memproduksi maksimum 400 ribu ton per tahun dari kebutuhan aspal sekitar 1 juta ton per
tahun. Pada saat ini Perseroan hanya berkontribusi sales 15 ribu ton per tahun dan
101
diharapkan dalam 5 tahun ke depan Perseroan mampu berkontribusi 10 persen atau sekitar
100 ribu ton per tahun.
Diantara 18 (delapan belas) importer dan pemain aspal di Indonesia, Perseroan hanya
menempati peringkat 10 besar dalam hal volum transaksi. Perseroan memandang dalam 5
hal kedepan, targetnya bisa mencapai 5 besar.
Produk-produk diatas sengaja dipilih, diproduksi atau didatangkan secara import dari manca
negara mengacu spek dan kondisi kebutuhan material teknologi infrastruktur di Indonesia.
3. STRATEGI USAHA
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menyusun strategi usaha atau bisnis dalam
upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pedoman yang memiliki komitmen dan
tindakan yang terintegrasi serta dirancang untuk membangun keunggulan dalam
persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya
strategi bisnis ini, perusahaan mampu menentukan arah perusahaan dengan
mengidentifikasinya dari segi pasar, pesaing, pelanggan, dan lain sebagainya.
Adapun strategi bisnis yang diterapkan adalah;
a. Memperhatikan Kualitas
Kualitas menurut Perseroan adalah hal penting yang perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan tingkat kepuasan sarta kebutuhan konsumen.Kepuasan konsumen
merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan Perseroan. Sejauh ini belum
terdapat penolakan dari konsumen mengenai kualitas produk yang disuplai dari
Perseroan, walaupun kadang terdapat drum aspal yang penyok karena alasan
operasional tetapi tidak menjadikannya sebagai tuntutan dari pihak konsumen.
b. Mengenali Target Pasar
Tidak hanya menjual, Perseroan juga berusaha untuk mencari tahu dan mengenali
siapa potensi pemasoknya. Sejauh ini Perseroan sudah menyuplai kurang lebih 80%
proyek BUMN karya dan 20% proyek swasta. Hal ini akan membuat Perseroan lebih
mengerti akan kebutuhan pasar dan apa yang diinginkan pembeli/pemasok dari usaha
Perseroan. Perseroan juga berencana untuk masuk pasar swasta setelah penawaran
saham umum ini, dimana selama ini belum tersentuh.
c. Melakukan Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas dan inovasi merupakan modal penting dalam menjalankan usaha
Perseroan. Ide kreatif bisa menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan suatu inovasi
produk atau mekanisme tertentu sehingga akan memberikan peluang sukses yang
lebih besar pada usaha Perseroan. Selain itu, dengan kreativitas dan inovasi yang
Perseroan coba tawarkan, harapan Perseroan hal itu dapat meningkatkan
kepercayaan kepada konsumen sehingga mereka tetap melakukan bisnis dengan
Perseroan. Perseroan berusaha mengembangkan produk baru yang mempunyai nilai
pertumbuhan nilai tinggi dengan menggandeng perusahaan perusahaan yang
mempunyai pengalaman di industrinya seperti PT Anugerah Bumi Samudera.
d. Menerapkan Promosi Efektif
Melakukan promosi yang efektif kepada calon konsumen merupakan salah satu
strategi yang wajib dilakukan oleh perusahaan. Saat ini Perseroan berusaha
menggunakan fasilitas visual seperti website, serta informasi yang detail untuk
102
menjelaskan tentang produk yang Perseroan jual melalui kunjungan langsung agar
efektifitas promosi tersebut bisa terealisasi dengan baik.
e. Manajemen Bisnis
Manajemen merupakan hal yang tidak kalah penting dalam Perseroan. Perseroan
berusaha menerapkan manajemen yang baik, up to date, serta efektif agar kinerja
serta system perusahaan dapat berjalan dengan baik dan ideal.
Ketersediaan produk aspal bukan menjadi kendala karena produsen seperti ESSO dan
SHELL merupakan produsen terbesar di dunia, selain itu masih banyak produsen penghasil
aspal lainnya diseluruh dunia yang dapat menjadi pemasok. Untuk geosintetik ketersediaan
produk Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap satu pemasok saja, karena
Perseroan memiliki pemasok yang tersebar di Domestik maupun Luar Negeri.
Perseroan mempunyai siklus seperti pada aspal siklus high session-nya adalah di bulan
Agustus - Desember sesuai dengan siklus anggaran di Kementrian Pekerjaan Umum.
Untuk geosintetik tidak memiliki siklus tergantung proyek yang menggunakan teknologi dari
geosintetik itu sendiri. Namun pada umumnya proyek infrastruktur yang dilaksanakan oleh
sebagian besar kontraktor mengalami peningkatan dari sisi volume menjelang 3 bulan
terakhir tahun berjalan yaitu Oktober, November dan Desember.
Sampai saat ini terdapat pesanan yang menumpuk di Perusahaan Konstruksi BUMN
berupa woven geotextile dan non woven geotextile, untuk perkembangannya dimasa yang
akan datang akan semakin besar berdasarkan proyek pembangunan ke depan.
Perseroan secara berkala mengikuti seminar tentang teknologi aspal dan geosintetik yang
terbaru, selain itu Pimpinan Perseroan pernah diundang menjadi pembicara di acara
seminar mengenai perkembangan tentang aspal pada tahun 2016. Perseroan juga aktif di
perkumpulan yang fokus tentang aspal, hal tersebut dimaksud agar Perseroan selalu
mendapatkan informasi terkini mengenai Aspal dan Geosintetik yang kedepannya bisa jadi
salah satu cara untuk mempersiapkan Perseroan dalam menghadapi perubahan. Sampai
Saat ini sumber pendapatan Perseroan yang terbesar berdasarkan proyek yang dibiayai
APBN, APBD dan Internasional Fund (seperti World Bank, Asian Development Bank,
USAID).
4. PERSAINGAN USAHA
Sebagai perusahaan dagang (trading company), persaingan usaha yang dihadapi oleh
Perseroan, haruslah ditelaah dari masing-masing produk inti yang dijual oleh Perseroan.
Produk yang dijual Perseroan terbagi menjadi 3 bagian :
1. Aspal / Bitumen
2. Geosintetil
3. Soya Bean Meal (SBM)/Dried Distillers grains with soluble (DDGS)
Perseroan juga memiliki beberapa pesaing usaha untuk aspal diantaranya adalah PT Jaya
Trade, PT Multi Trading Pratama, PT Aspal Bangun Sarana, PT Berkah Mulia Mandiri
sedangkan untuk Geosintetik juga memiliki beberapa pesaing usaha diantaranya adalah
PT Pandu Ekuator, PT Teknindo Geosistem, PT Tetrasa Geosinindo.
Melalui hasil analisa eksternal terdapat faktor faktor yang menjadi ancaman perusahaan
yaitu : peningkatan persaingan yang disebabkan turunnya margin industri yang sama,
depresiasi nilai tukar rupiah khususnya terhadap USD, kondisi ekonomi global, kondisi
103
ekonomi dalam negeri yang menyebabkan turunnya konsumsi, hambatan proyek
infrastruktur dalam negeri secara internal maupun eksternal, kenaikan harga minyak dunia
yang menyebabkan harga turunannya naik seperti aspal. Peluang yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan adalah ketertinggalan proyek infrastruktur di Indonesia
dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura. Ditambah dengan
konsumsi penduduk Indonesia yang secara konstan naik denagn PDB naik sekitar 5% per
tahun. Kekuatan perusahaan yang harus disyukuri adalah adanya hubungan baik dengan
pembeli seperti BUMN Karya dan pemberli swasta. Disamping itu, hubungan baik dengan
pihak supplier yang sudah terjalin lama kurang lebih 10 tahun.
Hak Atas Kekayaan Intelektual
5. PROSPEK USAHA PERSEROAN
Kebutuhan aspal di Indonesia mencapai 1 juta ton per tahun yang dipasok dari domestik
dan impor. Sebagai satu-satunya produsen aspal di Indonesia, PT Pertamina hanya
mampu memasok sekitar 300-350 ribu ton per tahun. Kebutuhan lainnya terpaksa harus
didatangkan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand bahkan dari Timur
Tengah. Dengan jumlah pemain aspal sekitar 18 perusahaan di Indonesia (sumber : Internal
Perseroan), Perseroan fokus untuk market Indonesia timur yang secara potential masih
membutuhkan banyak sekali pembangunan jalan dan jembatan. Didukung oleh sumber
daya manusia yang baik dan hubungan baik dengan BUMN karya, saat ini Perseroan
mensupplai sekitar 15 ribu ton per tahun kepada BUMN karya dan swasta. Dengan
berubahnya status perusahaan menjadi terbuka, diharapkan secara gradual dalam lima
tahun ke depan Perseroan dapat mensupplai sekitar 100 ribu ton per tahun. Bahan bukan
tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan, Perseroan dapat memproduksi aspal di Indonesia.
Ditambah dengan kerjasama dengan produsen aspal terkemuka di dunia seperti ESSO dan
SHELL, perseroan ditunjuk menjadi agen pemasaran di Banda Aceh dan Padang. Modal
ini menjadikan perseroan mempunyai keunggulan kompetitif di sisi produk.
Hubungan baik Perseroan dengan beberapa prinsipal utama produsen Geosynthetis yang
mempunyai kualitas produk yang sangat baik menjadikan perseroan mempunyai
keunggulan kompetitif dari sisi kualitas. Ditambah juga dengan penunjukkan sebagai agent
untuk proyek tertentu di Indonesia menjadikan perseroan sebagai supplier utama untuk
BUMN karya.
PT Nestle Indonesia sudah menjalin kerjasama dengan Perseroan sebagai supplier bahan
baku ternak untuk koperasi susu mereka. Saat ini, Perseroan mensupplai kurang lebih 500
MT bahan baku ternak PT Nestle Indonesia walaupun mereka meminta untuk lebih. Target
yang ingin dicapai oleh Perseroan adalah mampu mensupplai 4000 MT dalam 5 tahun
No. Jenis Merek Nomor HAKI Logo Tanggal
1 Agroyasa + Logo
PERMOHONAN
MEREK
HKI-02.HI.06.01
13 Agustus 2019
104
kedepan. Sampai saat ini , Indonesia masih membutuhkan bahan baku pakan ternak yang
harus diimpor dari negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Brasil. Iklim yang kurang
sesuai untuk memproduksi kedelai, biji matahari, gandum dan sebagainya mengharuskan
Indonesia harus mengimpor dari negara tersebut. Bahan baku ternak yang diimpor
kebanyakan digunakan untuk feed mill industry, peternakan sapi perah, peternakan ayam
dan industri lainnya. Sebagai salah satu produsen susu terbesar di Indonesia.
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu target besar yang diusung pemerintah.
Beberapa faktor dibawah merupakan pendorong prospek industri konstruksi di Indonesia:
1) Anggaran Infrastruktur yang konsisten naik
Sumber : Kementrian Keuangan
Mengacu data Kementerian Keuangan, untuk tahun 2019, pemerintah menganggarkan
Rp 415 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 1,04 persen dari anggaran tahun 2018.
Sebelumnya, secara berturut-turut sejak tahun 2015 naik 65,5 persen menjadi sebesar
Rp 256,1 triliun, dan tahun 2016 meningkat 5,1 persen menjadi Rp 269,1
triliun.Kemudian tahun 2017 bertambah 44,3 persen menjadi Rp 388,3 triliun, dan tahun
2018 tumbuh 5,8 persen menjadi Rp 410,7 triliun. Alokasi anggaran Rp 415 triliun untuk
tahun ini diperuntukkan bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) senilai Rp 108,2 triliun. Disusul Kementerian Perhubungan Rp 38,1 triliun, Dana
Alokasi Khusus Rp 33,5 triliun, serta investasi pemerintah melalui Penyertaan Modal
Negara (PMN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp 39,8 triliun.
105
2) Indonesia masih tertinggal secara infrastruktur dengan negara tetangga Malaysia
dan Singapura di kawasan ASEAN
Data diatas menempatkan Indonesia masih kalah dalam hal ketersediaan infrastruktur dan
menyebabkan daya saingnya menjadi kalah dibandingkan Malaysia dan Singapura.
Negara - negara anggota ASEAN juga telah menyusun Master Plan on ASEAN
Connectivity (MPAC) 2025 atau Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025 pada September
2016.
Implementasi MPAC 2025 fokus pada lima isu strategis, yaitu sustainable infrastructure,
digital innovation, seamless logistics, regulatory excelence,dan people mobility. Indikasi
kebutuhan investasi infrastruktur negara-negara anggota ASEAN adalah sebesar
US$ 110 miliar tiap tahun.
Data diatas juga menunjukkan bahwa untuk persentase jumlah jalan negara dibandingkan
dengan luas negara, Indonesia juga masih kalah dibandingkan negara tetangga walaupun
Philipina masih jauh tertinggal.
106
3) Indonesia mempunyai sumber daya yang kuat dalam pembangunan infrastruktur
Perusahaan perusahaan nasional yang bergerak dibidang pembangunan infrastruktur
mempunyai pengalaman puluhan tahun yang teruji, ditambah dengan sumber daya kualitas
manusia yang sudah menghasilkan pembangunan jalan ratusan ribu kilometer.
6. KECENDERUNGAN USAHA PERSEROAN
Tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam produksi, penjualan, persediaan,
beban, dan harga penjualan sejak tahun buku terakhir maupun ketidakpastian, permintaan,
komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan
penjualan bersih atau pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas,
likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan
yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan
masa datang yang mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan.
Dengan Modal kerja yang terbatas yang dimiliki saat ini tentu akan membuat Perseroan
tidak secara maksimal dapat mengambil proyek-proyek yang tersedia, baik proyek dari
Pemerintah ataupun non pemerintah (swasta) yang mengakibatkan dapat menimbulkan
risiko integritas kepada para pelanggan, serta dengan terbatas nya modal kerja Perseroan
tidak leluasa untuk dapat melakukan ekspansi kedepannya.
107
IX. EKUITAS
Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas yang bersumber dari Laporan
Keuangan Perseroan untuk periode7(tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan
tahun yang berakhir pada tangggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. Data-data
keuangan penting tersebut berasal dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh)
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Junaedi,
Chairul dan Rekan yang ditandatangani Drs. Ahmad Junaedi Ak, CA, CPA dengan opini wajar
tanpa modifikasian dan tahun yang berakhir pada tangggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017
dan 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Budiman Wawan Pamudji dan Rekan yang
ditandatangani Drs.Pamudji, Ak., CPA dengan opini wajar tanpa modifikasian.
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sejumlah 258.703.200
(dua ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) saham baru yang merupakan
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham.
Proforma Ekuitas per tangal 31 Juli 2019 (dalam jutaan Rupiah)
Uraian Modal Saham
Tambahan Modal disetor
Penghasilan Komprehensif
Lain
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Juli 2019; Modal Dasar 110.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- per saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh – 29.736 saham
29.736 - 278 2.770 32.784
Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Juli 2019 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut Penawaran Umum sebanyak 258.703.200 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 50,- setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 100,- setiap saham
12.935 12.935 - - 25.870
Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Juli 2019 sesudah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp. 50,- per saham
42.671 12.935 278 2.770 58.654
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli
2019 2018 2017 2016
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal
Rp 1.000.000 per saham (2019,2018,
2017 dan 2016 ) (dalam angka penuh)
Modal dasar -
110.000 saham 2019 dan
2.000 saham (2018,2017 dan 2016)
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
29.736 saham 2019 dan
1.136 saham (2018.2017dan 2016) 29.736 1.136 1.136 1.136
Ekuitas lainnya 278 278 - -
Saldo laba 2.770 18.664 17.387 17.542
Jumlah Ekuitas 32.784 20.079 18.523 18.678
31 Desember
Penyajian kembaliKETERANGAN
108
X. KEBIJAKAN DEVIDEN
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham
biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan
sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, keputusan mengenai pembagian
dividen ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada RUPS Tahunan berdasarkan
rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat membagikan dividen kas pada tahun
dimana Perseroan mencatatkan saldo laba positif.
Anggaran Dasar Perseroan memperbolehkan pembagian dividen kas interim. Pembagian
dividen kas interim dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi
lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UU PT. Pembagian dividen interim tidak boleh
mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor
atau mengganggu kegiatan Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut akan ditentukan
oleh Direksi Perseroan setelah disetujui Dewan Komisaris. Jika pada akhir tahun keuangan
Perseroan mengalami kerugian, pembagian dividen interim harus dikembalikan oleh para
pemegang saham kepada Perseroan, dan Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris
akan bertanggung jawab secara tanggung renteng dalam hal pemegang saham tidak dapat
mengembalikan dividen interim.
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, manajemen mengusulkan kebijakan dividen kas
sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih Perseroan tahun berjalan
Perseroan mulai tahun buku 2019, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada
tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak
dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam
Rupiah.
Tidak terdapat negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan
pembagian dividen kepada pemegang saham.
109
XI. PERPAJAKAN
Perpajakan atas Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek diatur di
dalam :
1. Pasal 4 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang - Undang No. 36 tahun 2008 (UU Pajak
Penghasilan),
2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tertanggal 23 Desember 1994 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997
tertanggal 29 Mei 1997,
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 282/KMK.04/1997 tertanggal 20 Juni
1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek,
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tertanggal 21 Februari 1995
tentang Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham
di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan SE-06/PJ.4/1997 tertanggal 27 Juni 1997.
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan
sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi
penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto
nilai transaksi penjualan saham dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara
pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat
pelunasan transaksi penjualan saham.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% bersifat final
dari seluruh nilai saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana
(Initial Public Offering/IPO). Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham Perseroan
pada saat IPO. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan atas saham pendiri wajib
dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham
pendiri, selambat-lambatnya satu (1) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Yang dimaksud dengan “pendiri” adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran
dasar Perseroan Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka IPO menjadi efektif.
3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya
berdasarkan perhitungan sendiri sesuai ketentuan di atas. Namun apabila pemilik saham
pendiri memilih untuk tidak memanfaatkan kemudahan sebagaimana dimaksud dalam butir
2 tersebut di atas, maka atas penghasilan dari transaksi penjualan saham pendiri
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku umum berdasarkan Pasal
17 UU Pajak Penghasilan.
110
Perpajakan atas Dividen
Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f UU Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang
diterima oleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan
dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek pajak penghasilan dengan
syarat:
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
2. Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah
25% dari jumlah modal yang disetor.
Dividen dari saham yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya disahkan
Menteri Keuangan dari penanaman modal pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa
efek di Indonesia dikecualikan dari objek pajak penghasilan sesuai dengan Pasal 4 ayat (3)
huruf h UU Pajak Penghasilan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009
tertanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan
Penghasilan kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan sebagai Objek Pajak Penghasilan.
Dividen yang dibayarkan atau disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo
pembayarannya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, selain yang diatur
di dalam Pasal 4 ayat huruf f dan huruf h UU Pajak Penghasilan tersebut di atas, dipotong Pajak
Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto dividen oleh pihak yang wajib
membayarkan (Perseroan). Sesuai Pasal 23 ayat (1) huruf a UU Pajak Penghasilan, dalam hal
Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,
besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari pada tarif pajak yang seharusnya
dikenakan sehingga menjadi sebesar 30% dari jumlah bruto dividen.
Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenakan Pajak
Penghasilan sebesar 10% dari jumlah bruto dan bersifat final sesuai dengan Pasal 17 ayat (2)
huruf c UU Pajak Penghasilan dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tertanggal 9
Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri. Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Menteri
Keuangan No. 111/PMK.03/2010 tertanggal 14 Juni 2010 tentang Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar
10% tersebut dilakukan melalui pemotongan oleh pihak yang membayar atau pihak lain yang
ditunjuk selaku pembayar dividen pada saat dividen disediakan untuk dibayarkan.
Dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya
oleh Perseroan kepada Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) dipotong Pajak Penghasilan dengan
tarif 20% sesuai dengan Pasal 26 ayat (1) huruf a UU Pajak Penghasilan atau dipotong Pajak
Penghasilan berdasarkan tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada
pemilik manfaat (Beneficial Owner) dari dividen yang juga merupakan penduduk suatu negara
yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dengan
Indonesia sepanjang tidak terjadi penyalahgunaan P3B sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tertanggal 5 November 2009 tentang Pencegahan
Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2010 tertanggal 30 April 2010.
111
Dalam rangka penerapan tarif sesuai ketentuan P3B, WPLN juga diwajibkan untuk memenuhi
persyaratan administratif sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009
tertanggal 5 November 2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-
24/PJ/2010 tertanggal 30 April 2010, termasuk menyampaikan Surat Keterangan Domisili
(SKD)/Certificate of Tax Residence dalam format sebagai berikut :
1. Form DGT-1 untuk WPLN selain yang tercantum di nomor 2 di bawah ini.
2. Form DGT-2 untuk WPLN bank, WPLN yang berbentuk dana pensiun yang
pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra P3B
Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia dan WPLN yang
menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan dengan
penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau
dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen.
3. Form SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B dapat
digunakan dalam hal pejabat yang berwenang di negara mitra P3B tidak berkenan
menandatangani Form DGT-1/ Form DGT-2. Form SKD tersebut diterbitkan
menggunakan Bahasa Inggris dan harus memenuhi persyaratan lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-
24/PJ/2010. Dalam hal ini, WPLN penerima penghasilan harus tetap melengkapi Form
DGT-1/Form DGT-2 tersebut dan menandatanganinya pada tempat yang telah
disediakan.
Form DGT-1/Form DGT-2 tersebut harus disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu
penyampaian SPT Masa untuk masa pajak terutangnya pajak.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan
Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban untuk Pajak Penghasilan
(PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pada
tanggal Prospektus Awal ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak selain pajak
Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum ini diharapkan dan disarankan dengan
biaya sendiri untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak masing-masing mengenai
akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang
dibeli melalui Penawaran Umum ini.
112
XII. PENJAMIN EMISI EFEK
1. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No.21 tanggal 10 Oktober 2019 yang telah diubah sebagaimana Akta
Perubahan I No. 3 tanggal 08 November 2019 dan Akta Perubahan II No. 1 tanggal
08 Desember 2019, Akta Perubahan III Tbk No.17 Tanggal 12 Desember 2019 dan Akta
Perubahan IV No. 18 tanggal 27 Januari 2020, yang semuanya dibuat oleh dan antara
Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek di hadapan DR. Agung Irianto, S.H., M.H.,
Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin
Emisi Efek menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan
Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan
kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan
ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun
tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya
sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam
Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011
tanggal 30 Desember 2011. Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah
PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase penjaminan emisi dalam
Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:
No Nama Penjamin Emisi Efek
Porsi
Penjaminan
Jumlah
Penjaminan %
Saham (Rp)
- Penjamin Pelaksana Emisi Efek
1 PT NH Korindo Sekuritas Indonesia 258.703.200 25.870.320.000 100
Total 258.703.200 25.870.320.000 100
2. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA
Untuk tujuan penghitungan Harga Penawaran saham pada pasar perdana, Perseroan menggunakan proses penawaran awal (book building) agar dapat diketahui minat dari investor atas saham yang ditawarkan oleh Perseroan. Dengan mempertimbangkan hasil proses book building, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan telah sepakat menentukan harga Penawaran Saham adalah sebesar Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
• Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;
• Permintaan dari calon investor yang berkualitas;
• Kinerja keuangan Perseroan;
• Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek
usaha, dan keterangan mengenai industri yang terkait dengan Perseroan;
• Status dari perkembangan terakhir Perseroan;
113
• Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai
metode penilaian untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis
dengan Perseroan;
Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham
Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan
akan terus berkembang secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan.
114
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam
Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut :
1. AKUNTAN PUBLIK
Akuntan Publik : KAP Junaedi, Chairul dan rekan
Jl Raya Kebayoran Lama 194 Blok B-3
Jakarta
Telp : 021-228 92812
Fax : 021-228 92812
STTD : STTD.AP-93/PM.22/2018 atas nama Ahmad Junaedi
AP.0804
Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia
Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Surat Penunjukan : 022/AYL-LO/XI/2019
Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan
audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan
yang di audit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar
pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat
mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.
2. KONSULTAN HUKUM
Konsultan Hukum : Bakhriatin & Partners Law Firm
18 Office Park, 22nd Floor , Suite E,F and G
Jl. TB Simatupang Kav 15, Jakarta Selatan12520
Telp : 021-7261 004
Fax : 021-7268 713
STTD : STTD.KH-290/PM.223/2019
Asosiasi : Peradi
Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
yang dituangkan dalam surat keputusan No KEP
02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018
Surat Penunjukan : 020/VII/Prop AGL-IPO/BP/2019
Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum
atas fakta mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan
Hukum secara independen sesuai dengan norma atau standar profesi dan kode etik
konsultan hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam
Laporan Pemeriksaan dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dari
segi hukum dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Dari
Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.
115
3. NOTARIS
Notaris : Agung Iriantoro, SH
Jl. Jati Padang Raya 13A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp : 021-4503 496
Fax : 021-4503 496
STTD : STTD.N-209/PM.223/2019 tgl 02 Oktober 2019
Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia
Pedoman Kerja : UU RI No.2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 30
tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris
serta Undang Undang Pasar Modal dan Peraturan Pasar
Modal
Surat Penunjukan : 0023/AYL-LO/VIII/2019
Ruang lingkup tugas Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan
membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain membuat Perubahan
Seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, berikut perubahan atau
addendum dari Perjanjian-Perjanjian tersebut, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Efek, dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode etik Notaris.
4. BIRO ADMINISTRASI EFEK
Biro Administrasi
Efek
: PT Adimitra Jasa Korpora
Kirana Boutique Office Blok F3 No. 5.
Jl. Kirana Avenue III, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240
Telp: 021-2974 5222
Fax: 021-2928 9961
STTD : Surat Keputusan Ketua Bapepam No KEP-41/D.04/2014
tanggal 19 September 2014
Asosiasi : Assosiasi Biro Administrasi Efek (ABI) No ABI/II/2015-012.
Pedoman Kerja : Peraturan / Perundang undangan Pasar Modal / OJK.
Surat Penunjukan : PW-146/AYL/102019
Tugas dan kewajiban pokok Biro Administrasi Efek (”BAE”) dalam Penawaran Umum ini,
sesuai dengan Standar Profesi Dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku meliputi
penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”)
dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) yang telah dilengkapi dengan
dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah
mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan
untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan pembelian
saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin
Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian saham yang
tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE
melakukan proses penjatahan saham berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh
Manajer Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga
bertanggung jawab untuk menerbitkan Surat Kolektif Saham (“SKS”), apabila diperlukan,
dan menyusun laporan Penawaran Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan
pasar modal yang berlaku.
116
Seluruh Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
117
XIV. KETENTUAN DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA
TERKAIT PEMEGANG SAHAM
Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub di bawah ini adalah merupakan Anggaran
Dasar Perseroan yang terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang
Saham PT Agro yasa Lestari Tbk No. 20,- tanggal 10 Oktober 2019, dibuat di hadapan DR.
AGUNG IRIANTORO, S.H., M.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah didaftarkan dan
memperoleh surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-
0344216 dan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-
0344217 dari Menkumham.
1. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan utama Perseroan adalah berusaha dalam bidang Perdagangan Besar
Bahan Konstruksi Lainnya, Perdagangan Besar Produk Lainnya YTDL, Perdagangan
Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil Pertanian Lainnya.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan :
a. Perdagangan Besar Bahan Konstruksi Lainnya :
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar bahan konstruksi lainnya yang
belum tercakup dalam kelompok 46631 s.d. 46638, seperti pipa dan selang dari
plastik, formika, plastik lembaran bergelombang, asbes semen rata, asbes semen
berlapis dan pipa saluran asbes semen. Termasuk perdagangan besar pemanas air
(water heater); dan –
b. Perdagangan Besar Produk Lainnya YTDL :
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar produk lainnya yang belum
tercakup dalam salah satu kelompok perdagangan besar diatas. Termasuk
perdagangan besar serat atau fiber tekstil dan lainlain, perdagangan besar batu mulia
(berlian, intan, safir dan lainlain).
c. Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil Pertanian Lainnya :
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar makanan, minuman dan
hasil pertanian lainnya, seperti tanaman bumbubumbuan dan rempah rempah.
2. Ketentuan mengenai Perubahan Modal
1) Modal dasar Perseroan ini berjumlah Rp. 110.000.000.000, (seratus sepuluh Miliar
Rupiah) terbagi atas 110.000 (seratus sepuluh ribu) lembar saham, masing - masing
saham bernilai nominal Rp. 1.000.000, (satu juta Rupiah);
2) Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan
disetor sebanyak 27%(dua puluh tujuh persen) atau sejumlah 29.736 (dua puluh
sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh enam ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. 29.736.000.000 (dua puluh sembilan Miliar tujuh ratus tiga puluh enam juta
Rupiah) yang telah diambil dan disetor penuh oleh para pemegang saham dengan
rincian serta nilai nominal saham yang akan disebut di bawah ini.
3) Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain.
Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang, baik berupa benda berwujud
maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada
publik pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai
penyetoran tersebut;
118
b) Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) dan tidak
dijaminkan dengan cara apapun juga;
c) Memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan kuorum
sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 2 anggaran dasar;
d) Dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk
saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan
berdasarkan nilai pasar wajar; dan Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari
laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri,
maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal
sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir
yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
dengan pendapat wajar tanpa modifikasian;
4) Saham saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang
ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak dibawah harga par, dengan
mengindahkan peraturanperaturan yang termuat dalam anggaran dasar ini dan
peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di
tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan.
5) Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat
Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang
mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit),
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang
dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan
memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”)
kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang
saham Perseroan pada tanggal
yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah
saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama
pemegang saham masingmasing pada tanggal tersebut;
b) Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang
saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham :
1) ditujukan kepada karyawan Perseroan;
2) ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi
menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham;
3) dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau
4) dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan di
bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa
HMETD;
c) HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan mengindahkan
ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundangundangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal;
d) Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh
pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang
memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek
Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan
dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan
119
sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masingmasing
pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas;
e) Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh
pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf d peraturan ini,
maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat Ekuitas tersebut wajib
dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan
harga dan syaratsyarat yang sama;
f) Pelaksanaan pengeluaran saham dengan portepel untuk pemegang Efek yang
dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh
saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran efek tersebut;
g) Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan
saham yang diterbitkan mempunyai hakhak yang sama dengan saham yang
mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak
mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
h) Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu kepada pemegang saham sebagaimana diatur dalam peraturan
di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, baik untuk memperbaiki posisi keuangan maupun selain untuk
memperbaiki posisi keuangan Perseroan, yang terlebih dahulu memperoleh
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan
perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang
mengatur tentang penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu;
6) Penambahan Modal Dasar Perseroan :
a) Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; Perubahan anggaran dasar dalam
rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia;
b) Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor
menjadi kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modaldasar, dapat
dilakukan sepanjang : telah memperoleh Persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham untuk menambah modal dasar; telah memperoleh persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; penambahan modal
ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 % (dua puluh lima
persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6
(enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia; dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.3 anggaran dasar tidak terpenuhi sepenuhnya,
maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal
dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat 1 dan ayat 2
UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (untuk
selanjutnya disingkat dengan “UUPT”) dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah
jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 6.b.3 tidak terpenuhi; persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.1 termasuk juga persetujuan
untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
6.b.4 Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar
menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan
besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25 % (dua puluh lima persen) dari
modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang
120
diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk
mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal
disetor tersebut.
3. Ketentuan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”)
a. RUPS adalah RUPS Tahunan dan RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini
disebut juga RUPS Luar Biasa.
b. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya yaitu RUPS Tahunan dan
RUPS Luar Biasa kecuali dengan tegas dinyatakan lain.
c. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah
tahun buku Perseroan berakhir.
d. Dalam RUPS Tahunan :
(i) Direksi menyampaikan laporan tahunan yang isinya mengacu pada ketentuan
perundangundangan yang berlaku. Laporan tahunan yang disampaikan wajib
ditelaah terlebih dahulu oleh Dewan Komisaris, untuk selanjutnya mendapat
persetujuan RUPS dan Laporan keuangan, untuk mendapat pengesahan RUPS;
(ii) Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba positif;
(iii) Dilakukan penunjukan akuntan public;
(iv) Penetapan atau pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris (bila
diperlukan);
(v) Diputus mata acara lainnya yang diajukan sebagaimana mestinya dengan
memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
e. Persetujuan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan pengawasan yang
telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Keuangan.
f. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan
Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran
Dasar.
g. Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar
Biasa atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-
sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham
dengan suara yang sah.
4. Hak, Preferensi,dan Pembatasan
1) Hak Atas Dividen, Termasuk Batas Waktu Hilangnya Hak Atas Dividen
(i) Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh
dividen, saham bonus atau hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham
dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank
Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening
Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang
rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling
lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang
berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak lainnya, untuk
selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah
tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk
memperoleh dividen, saham bonus atau hak lainnya tersebut.
121
(ii) Terhadap dividen yang tidak diambil oleh pemegang saham setelah 5 (lima) tahun
terhitung sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau,
dimasukkan ke dalam cadangan khusus
2) Hak Suara
Setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk menghadiri RUPS dan
memberikan 1 (satu) suara.
3) Hak Atas Pembagian Sisa Aset Dalam Hal Terjadi Likuidasi
Sisa kekayaan Perseroan setelah dilikuidasi harus dibagikan kepada para pemegang
saham menurut perbandingan jumlah saham yang dimilikinya.
4) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
a) Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan cara penawaran
umum terbatas, maka setiap dan seluruh pemegang saham yang namanya telah
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan Direksi
dengan memperhatikan keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang pasar modal, akan memperoleh hak untuk
membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut (hak tersebut dapat
disebut juga Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, selanjutnya disebut “HMETD”),
dalam jumlah sebanding (proporsional) dengan jumlah saham yang telah
dimiliknya.
b) Para pemegang saham atau pemegang HMETD tersebut berhak membeli saham
yang akan dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya
pada waktu dan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.
c) Apabila dalam waktu yang ditentukan dalam Keputusan Direksi, dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal, para pemegang
saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian
saham yang ditawarkan kepada mereka ssuai dengan jumlah HMETD yang
dimilikinya dengan membayar lunas secara tunai harga saham yang ditawarkan itu
kepada Perseroan, saham tersebut akan dialokasikan kepada para pemegang
saham yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari porsi
HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan
mengindahkan Peraturan Bursa Efek di Indonesia.
5. Ketentuan yang berkaitan dengan Direksi
a. Kewenangan dan Pembatasan Kewenangan Anggota Direksi
Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal
dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain
dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai
kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:
(i) meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan yang nilainya
melebihi jumlah (batasan nilai) yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Dewan
Komisaris (dalam hal ini tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);
(ii) mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam
maupun di luar negeri;
(iii) membeli atau dengan cara lain memperoleh hak-hak atas harta tetap;
(iv) menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan
perusahaanperusahaan atau memberati harta kekayaan Perseroan;
(v) menjual atau dengan cara apapun mengalihkan hak kekayaan intelektual
(Intelectual Property Right);
(vi) mengikat Perseroan sebagai Penjamin; harus dengan persetujuan dari atau
akta-akta/surat-surat yang berkenaan turut ditanda tangani Dewan Komisaris.
b. Periode Jabatan Anggota Direksi
122
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu terhitung
sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai
penutupan RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) setelah, tanggal pengangkatan mereka
dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu.
6. Ketentuan Penting Yang Berkaitan Dengan Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris melakukan pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan
Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi dengan memperhatikan
persyaratan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, Dewan Komisaris
setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan
berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan
mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan Direksi.
c. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala
hal yang dipertanyakan oleh Dewan Komisaris.
d. Dalam melaksanaan tugas, Dewan Komisaris dapat membentuk komite-komite,
dengan mengacu pada ketentuan pasar modal yang berlaku.
7. Ketentuan Penting Terkait Pemegang Saham
a. Pembatasan Hak Untuk Memiliki Saham Termasuk Hak Bagi Pemegang Saham
Asing Untuk Memiliki atau Melaksanakan Hak Suara
Anggaran Dasar tidak mengatur pembatasan hak untuk memilik saham termasuk hak
bagi pemegang saham asing untuk memiliki atau melaksanakan hak suara.
b. Ketentuan tentang Perjanjian atau Peraturan Terhadap Perubahan Pengendalian
Emiten, Penggabungan Usaha, Akuisisi, atau Restrukturisasi Emiten dan
Perusahaan Anak
Anggaran dasar tidak mengatur secara khusus dan merujuk kepada peraturan
perundangundangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.
c. Kewajiban Pengungkapan Kepemilikan Saham Dengan Batasan Tertentu
Anggaran Dasar tidak mengatur kewajiban pengungkapan kepemilikan saham dengan
batasan tertentu.
123
XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
1. Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
persyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham (“FPPS”). Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli
yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas
Indonesia. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang
dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Setiap pemesan saham harus telah memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (“KSEI”).
2. Pemesan yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan
dan/atau Lembaga atau Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No.
IX.A.7.
3. Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu
satuan perdagangan yaitu 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100
(seratus) saham.
4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan di KSEI berdasarkan Perjanjian
Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI Nomor Pendaftaran 012/AYL/PS/IX/2019
tertanggal 30 September 2019 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan
didaftarkannya saham-saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana dalam bentuk
Surat Kolektif Saham (“SKS”), tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara
elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Saham hasil
Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama pemegang
rekening selambat-lambatnya pada tanggal 11 Februari 2020;
2) Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini dicatatkan di
BEI, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir
Konfirmasi Penjatahan (“FKP”) yang sekaligus merupakan tanda bukti pencatatan
dalam buku Daftar Pemegang Saham (‘DPS”) Perseroan atas saham – saham dalam
penitipan kolektif;
3) KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis
kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham.
Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat
dalam rekening Efek;
4) Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening Efek
di KSEI;
5) Pemegang saham yang tercatat dalam rekening Efek berhak atas dividen, bonus,
HMETD, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada
saham;
6) Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas HMETD kepada pemegang saham
dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening
124
Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner)
yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;
7) Setelah Penawaran Umum Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan,
pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan
saham keluar dari penitipan kolektif di KSEI, setelah saham hasil Penawaran Umum
Perdana didistribusikan ke dalam rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian
yang telah ditunjuk;
8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham
kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui C-BEST yang
mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;
9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat
Kolektif Saham (“SKS”) selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan
diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;
10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi Bursa atas saham
Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi
Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.
11) Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan SKS
nya, tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi Bursa. Informasi lebih
lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek
di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.
5. Distribusi Saham Perseroan
Distribusi Saham Perseroan akan dilakukan pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan
didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian
didistribusikan kepada pemesan, yakni tanggal 11 Februari 2020.
6. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan
pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dimana FPPS diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan
yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi
perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai
dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor,
pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri atau domisili hukum yang
sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah
pesanan.
Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan, terbukti bahwa satu pihak
mengajukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari (1) satu Formulir
Pemesanan Pembelian Saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Manajer
Penjatahan hanya dapat memilih pemesanan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan.
Para Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk
menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila
persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan tidak dapat
membatakalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan
pembelian.
125
7. Masa Penawaran Umum Perdana
Masa Penawaran Umum Perdana akan berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja, yaitu pada
tanggal 3 Februari 2020 sampai dengan 5 Februari 2020. Pengajuan pemesanan dapat
disampaikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada pukul 09.00 WIB sampai dengan
pukul 15.00 WIB. Adapun jam operasional kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah
dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
8. Tanggal Penjatahan
Tanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adalah tanggal
7 Februari 2020.
9. Syarat – Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, RTGS, pemindahbukuan atau wesel
bank dalam mata uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek
pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin
Pelaksana Emisi Efek pada:
PT Bank Mayapada
Cabang: Mayapada Tower, Sudirman, Jakarta
Atas nama: NH KORINDO IPO AYLS
No. Rekening: 100-30-03643-3
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas
nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak
ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus sudah diterima
(in good funds) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah retail dan
nasabah institusi selambat-lambatnya pada hari terakhir Penawaran Umum pada rekening
tersebut di atas kecuali untuk Nasabah yang memperoleh penjatahan pasti.
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi
tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat
diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka
pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk
pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening dari bank lain, pemesan harus
melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan
No. FPPS-nya.
10. Bukti Tanda Terima
Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan
kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) atau 1 (satu) lembar
fotokopi dari FPPS yang telah ditandatangani (tandatangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan
merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan harus disimpan dengan baik agar dapat
diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang dan/ atau penerimaan FKP atas
pemesanan pembelian saham.
126
11. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, selaku
Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) dan
Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.
a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)
Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah
maksimum 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan.
Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham hanya dapat dilakukan dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan
mendapatkan Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya
persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan
perorangan;
b) Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada huruf ( a ) termasuk pula jatah
bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum ( jika
ada ) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum;
c) Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan:
a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen)
atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin
Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
b) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau
c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang
bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak
ketiga.
b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)
Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan 1 % ( satu persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Perdana Saham, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: a. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang merupakan; (i) direktur, komisaris,
pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek dan atau Agen Penjual Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini; (ii) direktur, komisaris, dan/ atau pemegang saham utama Perseroan; atau (iii) a iliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii), yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan. Dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan; (i) direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek dan atau Agen Penjual Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini; (ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau (iii) afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii), yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.
127
b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham sebagaimana tersebut pada poin a. di atas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Metode Penjatahan lain
- para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu sampai dengan seratus satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan
- apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu sampai dengan seratus satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
Adapun alasan dan latar belakang dilakukan penggunaan metode penjatahan lain
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
a. Harga Penawaran Saham ditetapkan antara Rp 100 sampai dengan Rp 120
sehingga jumlah yang harus dikeluarkan oleh investor untuk memiliki 1 satuan
perdagangan atau 100 saham adalah sebanyak-banyaknya Rp 12.000.
Hal tersebut akan menjadi kendala bagi investor yang melakukan pemesanan
pembelian saham, apabila alokasi penjatahan untuk Penjatahan Terpusat hanya
sebesar 1 satuan perdagangan untuk setiap pemesanan, karena nilai nominal saham
yang akan dimiliki menjadi sangat kecil, tidak sebanding dengan biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan pemesanan pembelian saham, sehingga dapat
mengurangi minat investor untuk berinvestasi secara jangka panjang pada saham
Perseroan, sedangkan Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan persyaratan
mengenai jumlah minimal pemegang saham untuk Perseroan yang tercatat di BEI.
b. Hal khusus yang juga menjadi dasar pertimbangan kami adalah berdasarkan
pengalaman pada beberapa penawaran umum sebelumnya terdapat sebagian kecil
investor yang melakukan pemesanan pembelian saham dalam jumlah yang sangat
besar, sehingga apabila alokasi penjatahan untuk Penjatahan Terpusat hanya
sebesar 1 satuan perdagangan untuk setiap pemesanan, maka hampir seluruh sisa
saham yang akan dialokasikan secara proporsional, akan diserap hanya oleh
sebagian kecil investor dengan pemesanan dalam jumlah sangat besar tersebut.
Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penyebaran yang tidak merata bagi
kepemilikan saham Perseroan untuk Penjatahan Terpusa
12. Penundaan Masa Penawaran Umum Atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana
Saham
Dalam jangka waktu sejak Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan
berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana, Perseroan dapat menunda Masa
Penawaran Umum Perdana untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya
Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum Perdana, dengan
ketentuan:
1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
c. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh
persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
d. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh
secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
128
e. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan
usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2-11
Lampiran 11 dari Peraturan No.IX.A.2.
2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari
Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban
mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan
informasi tersebut dalam media massa lainnya;
b. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Perdana atau
pembatalan Penawaran Umum Perdana terbut kepada OJK pada hari yang sama
dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);
c. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam pont a kepada
OJK paling lambat satu hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
d. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana atau membatalkan
Penawaran Umum Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Saham
telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Saham
kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan
atau pembatalan tersebut.
Jika Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud di atas, dan akan memulai
kembali masa Penawaran Umum maka:
1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi
sebagaimana dimaksud dalam butir 1) poin a) di atas, maka Perseroan akan memulai
kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks
harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50%
(lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi
dasar penundaan;
2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan
kembali sebagaimana dimaksud dalam butir 1) poin a) di atas, maka Perseroan dapat
melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;
3) Perseroan akan menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran
Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang
terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya
dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa
Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar,
Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
4) Perseroan akan menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam
butir 3) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.
13. Pengembalian Uang Pemesanan
Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan tersebut di atas, apabila dalam
hal terjadi kelebihan pemesanan, maka setiap Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan
wajib mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya
sehubungan dengan pembelian. Tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian
Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian
atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan, Tanggal
129
Pengembalian Uang Pemesanan paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal
Penjatahan.
Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum yang terjadi setelah
Tanggal Pembayaran dan uang hasil Penawaran Umum telah diterima oleh Perseroan,
maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari Perseroan dan
pengembalian atas uang pemesanan tersebut juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua)
Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum.
Pengembalian uang yang melampaui 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau
tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham, maka
pengembalian uang pemesanan tersebut akan disertai bunga untuk setiap hari
keterlambatan berdasarkan tingkat suku bunga jasa giro yang pada saat itu berlaku pada
bank penerima yang diperhitungkan dengan jumlah hari keterlambatan, dengan jumlah hari
dalam 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
Tata cara dalam pengembalian uang adalah sebagai berikut : alat pembayarannya
dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui
instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil
langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek, dimana pemesan
diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati
diri pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan
oleh pemesan tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir
Pemesanan Pembelian Saham dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya
bank ataupun biaya pemindahan dana. Jika pembayaran menggunakan cek, maka cek
tersebut harus merupakan cek atas nama pemesan yang mengajukan (menandatangani)
Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Saham
Paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah berakhirnya Tanggal Penjatahan, Perseroan
melalui BAE akan menyampaikan Formulir Konfirmasi Penjatahan kepada setiap pemesan.
Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan
menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.
130
XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) dapat diperoleh pada kantor
BAE Perseroan dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang
terdaftar sebagai anggota Bursa Efek selama Masa Penawaran Umum yaitu dari tanggal
4 Februari 2020 sampai dengan 6 Februari 2020. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin
Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT NH Korindo Sekuritas Indonesia
Treasury Tower 51st floor Unit A District 8 SCBD Lot. 28
Jl Jendral Sudirman Kav . 52 - 53 Senayan - Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12190 Telp : 021 - 5088 9100 Fax. 021 - 5088 9101
Website : www.nhsec.co.id
Email : [email protected]
GERAI PENAWARAN UMUM
PT Adimitra Jasa Korpora
Kirana Boutique Office Blok F3 No. 5.
Jl. Kirana Avenue III, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240
Telp: 021-2974 5222
Fax: 021-2928 9961
131
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Ref. No.:052/I/LO VII-AYL/BP/2020 Jakarta, 28 Januari 2020
Kepada Yth.
PT Agro Yasa Lestari Tbk.
Gedung Gondangdia 25
Jl. R.P. Soeroso No. 25,
Jakarta Pusat,
DKI Jakarta
U.p.: Direksi
Perihal: Pendapat Dari Segi Hukum Dalam Rangka Penawaran Umum Saham Perdana
PT Agro Yasa Lestari Tbk.
Dengan hormat,
Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal, kami kantor Konsultan Hukum Bakhriatin & Partners (”Bakhriatin &
Partners”), dalam hal ini diwakili oleh Siti Bakhriatin, S.H. yang telah memiliki Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal STTD.KH-290/PM.223/2019 atas nama Siti
Bakhriatin, S.H., dan telah terdaftar dalam Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
dengan nomor anggota 95030, selaku Konsultan Hukum yang bebas dan mandiri, telah
ditunjuk oleh PT Agro Yasa Lestari Tbk (“Perseroan”), berdasarkan Surat Penunjukan 020/VII/Prop AGL-IPO/BP/2019 Tanggal 17 Juli 2019, untuk melakukan Uji Tuntas dan
mempersiapkan Laporan Uji Tuntas (“LUT”) serta memberikan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan (“Pendapat Hukum”), sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sebagaimana diuraikan lebih lanjut di bawah ini
(Initial Public Offering “IPO”).
A. URAIAN TRANSAKSI
Perseroan, melalui IPO berencana untuk melakukan penawaran umum perdana atas
saham kepada masyarakat sebanyak 258.703.200 (dua ratus lima puluh delapan
juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas
Nama dengan nilai nominal Rp 50,- (Lima Puluh) dengan harga penawaran Rp. 100,-
(seratus Rupiah) setiap sahamnya atau sebanyak-banyaknya 30,31% (Tiga puluh
koma tiga puluh satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam
Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dijamin secara kesanggupan penuh (full
commitment) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Dalam rangka IPO ini, seluruh
saham Perseroan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
132
133
Pada saat yang bersamaan Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak
206.962.560 (dua ratus enam juta sembilan ratus enam puluh dua ribu lima ratus
enam puluh) dengan harga pelaksanaan Rp. 150,- (seratus lima puluh Rupiah),
dimana setiap 5 (lima) saham baru yang ditawarkan melekat 4 (empat) Waran.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang
berlaku, dalam rangka IPO, Perseroan telah menandatangani:
(a) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 21 tanggal 10
Oktober 2019 junctis Addendum Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT Agro
Yasa Lestari Tbk Nomor 03 Tanggal 8 November 2019 dan Addendum
Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT Agro Yasa Lestari Tbk Nomor 01 Tanggal 3
Desember 2019, Addendum Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT Agro Yasa
Lestari Tbk Nomor 17 Tanggal 12 Desember 2019, Addendum dan
Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana Saham PT Agro Yasa Lestari Tbk Nomor 18 Tanggal 27 Januari
2020. Kelima akta tersebut dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro SH., MH.,
Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan, oleh dan antara Perseroan
(Emiten) dengan PT Nonghyup Korindo Sekuritas (Penjamin Pelaksana Emisi
Efek);
(b) Pernyataan Penerbitan Waran No. 22 tanggal 10 Oktober 2019, Junctis
Addendum Pernyataan Penerbitan Waran No. 18 tanggal 12 Desember 2019
dan Addendum Pernyataan Penerbitan Waran No. 20 tanggal 28 Januari
2020 ketiganya dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro SH., MH., Notaris
berkedudukan di Jakarta Selatan.
(c) Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan Terbatas PT Agro
Yasa Lestari Tbk. No. 23 tanggal 10 Oktober 2019, Juncto Addendum
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan Terbatas PT Agro
Yasa Lestari Tbk No. 19 tanggal 12 Desember 2019, keduanya dibuat di
hadapan Dr. Agung Iriantoro SH., MH, Notaris di berkedudukan di Jakarta
Selatan, oleh dan antara Perseroan (Emiten) dengan PT Adimitra Jasa
Korpora (Biro Administrasi Efek),
(d) Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Perseroan Terbatas
PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 24 tanggal 10 Oktober 2019, Juncto Addendum
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Perseroan Terbatas PT
Agro Yasa Lestari Tbk No. 20 tanggal 12 Desember 2019 keduanya dibuat
dihadapan Dr. Agung Iriantoro SH., MH, Notaris di berkedudukan di Jakarta
Selatan, oleh dan antara Perseroan (Emiten) dengan PT Adimitra Jasa
Korpora (Biro Administrasi Efek),
134
Perseroan merencanakan untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi
dengan biaya-biaya emisi yang terkait, dengan perincian sebagai berikut:
i. Sekitar 83,28% (delapan puluh tiga koma dua puluh delapan persen) untuk
kebutuhan modal kerja Perseroan.
ii. Sekitar 16,72% (enam belas koma tujuh puluh dua persen) untuk
pembayaran sebagian hutang kepada PT Bank Danamon Indonesia Unit
Usaha Syariah, dengan tambahan keterangan sebagai berikut:
a. Hubungan Afiliasi
Antara Perseroan dengan PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha
Syariah tidak terdapat hubungan afiliasi.
b. Nilai Pinjaman
Nilai pinjaman Perseroan per tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar
Rp. 20.658.620.542,-
c. Tingkat Bagi Hasil
Tingkat bagi hasil atas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia
Unit Usaha Syariah adalah equivalent sebesar 10,5% per tahun.
d. Jatuh Tempo
Jatuh tempo atas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Unit
Usaha Syariah adalah hingga tanggal 21 Maret 2020
e. Penggunaan Pinjaman
Penggunaan pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek
dan pembelian bahan baku.
f. Riwayat Utang
Pada tahun 2018, perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT
Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah dengan denominasi
Rupiah rincian sebagai berikut:
1) OMNIBUS TRADE FINANCE LC/SKBDN SUB LIMIT TR 2019
4,5 miliar untuk penerbitan LC.
2) MUDHORABAH MENURUN 13 miliar untuk proyek.
3) MUDHORABAH OAF 4,5 miliar untuk pembukaan akun
pembiayaan.
g. Prosedur dan persyaratan pembayaran
Perseroan akan membayar kewajiban sejumlah 15% dari dana yang
terkumpul dari Penawaran Umum Saham Perdana.
h. Saldo hutang (setelah dibayar sebagian)
Sisa saldo hutang Perseroan setelah dilakukan pelunasan dengan
menggunakan dana penawaran umum sebesar Rp.3,5 miliar menjadi
Rp.17,1 miliar.
135
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan
oleh pemegang waran maka jumlah dana tersebut akan digunakan untuk modal
kerja operasional Perseroan.
B. DEFINISI
Kecuali konteksnya menentukan lain, istilah-istilah di bawah ini memiliki arti
sebagai berikut:
“Anggaran Dasar” berarti anggaran dasar suatu PT yang didirikan berdasarkan Hukum Indonesia.
“BANI” berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
“Bapepam-LK” berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Republik Indonesia.
“Dewan Komisaris” berarti Dewan Komisaris dari suatu PT.
“Direksi” berarti Direksi dari suatu PT.
“HKHPM” berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.
“Jamsostek” berarti Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
“LUT” berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan No. 037/XII/LUT III -AYL/BP/2019,
tanggal 3 Desember 2019 yang memuat hasil Uji Tuntas kami, yang disusun dengan
memperhatikan ketentuan Standar HKHPM dan ketentuan Hukum Indonesia yang
relevan terhadap pelaksanaan Uji Tuntas.
“Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
“OJK” berarti Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
“Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1,
Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008,
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
“Permenaker No. 4 Tahun 2019” berarti Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
136
Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Wajib Lapor
Ketenagakerjaan Di Perusahaan Dalam Jaringan.
“Perjanjian Material” berarti perjanjian-perjanjian yang mengikat Perseroan
dengan pihak ketiga yang bersifat material terhadap pelaksanaan kegiatan usaha
utama dari Perseroan, sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus dan LUT.
“Periode Uji Tuntas” berarti periode terhitung sejak tanggal pendiriannya Perseroan
sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini.
“PP No.24/2018” berarti Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.
“PP No. 45 Tahun 2015” berarti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45
Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun.
“POJK 25/2017” Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 25 /Pojk.04/2017
Tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum
“Prospektus” berarti prospektus yang diterbitkan Perseroan.
“PT” berarti Perseroan Terbatas.
“RUPS” berarti Rapat Umum Pemegang Saham.
“Saham Yang Ditawarkan” berarti Saham Perseroan yang ditawarkan dalam IPO terdiri dari Saham Baru.
“Sistem OSS” berarti sistem Online Single Submission yang diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik.
“Standar HKHPM” berarti Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal yang dikeluarkan oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM
No.Kep.02/HKHPM/VIII/2018.
“Tanggal Pendapat Hukum” berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini,
yaitu tanggal 3 Desember 2019.
“Uji Tuntas” berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan yang kami laksanakan sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi IPO oleh Perseroan,
dengan memperhatikan Ruang Lingkup, Kualifikasi dan Asumsi dari LUT.
“UKL” berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan.
137
“UPL” berarti Upaya Pemantauan Lingkungan.
“UUPT” berarti Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
“UUTK” berarti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
C. RUANG LINGKUP, KUALIFIKASI, DAN ASUMSI
Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan LUT yang kami lakukan atas dan
berdasarkan keadaan Perseroan hingga Tanggal Pendapat Hukum ini sebagaimana
Laporan Uji Tuntas atas PT Agro Yasa Lestari Tbk Ref. No.: 051/I/LUT VII-
AYL/BP/2020 tanggal 28 Januari 2020.
Pendapat Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Hukum
sebelumnya sebagaimana dituangkan dalam (i) Surat Ref.No.: 027/LO-AYL/BP/2019
tanggal 11 Oktober 2019; (ii) Surat Ref.No.: 034/XI/ LO II-AYL/BP/2019 tanggal 12
November 2019; (iii) Surat Ref.No.: 038/XII/LO III-AYL/BP/2019 tanggal 3 Desember
2019; (iv) Ref.No.: 043/XII/LO IV-AYL/BP/2019 tanggal 16 Desember 2019; (v)
Ref.No.: 046/XII/LO V-AYL/BP/2019 tanggal 26 Desember 2019 (vi) Ref.No.:
048/I/LO VI-AYL/BP/2020 tanggal 10 Januari 2020 dengan Perihal Pendapat Segi
Hukum Dalam Rangka Penawaran Umum Saham Perdana PT Agro Yasa Lestari Tbk.
Pendapat Hukum ini mempunyai ruang lingkup dan kualifikasi sebagai berikut:
1. Pendapat Hukum ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama
Periode Uji Tuntas.
2. Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-
dokumen asli, turunan, salinan dan fotokopi yang kami peroleh dari
Perseroan serta pernyataan dan keterangan lisan maupun tertulis yang
diberikan oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, wakil dan/atau
pegawai Perseroan yang hasilnya termuat dalam LUT, yang menjadi dasar
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini.
3. Pendapat Hukum ini disusun dalam kerangka Hukum Indonesia dan
karenanya tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut
hukum atau yurisdiksi hukum negara lain.
4. Pendapat Hukum ini disusun dengan mengacu kepada Standar HKHPM,
termasuk penerapan Prinsip Materialitas, dimana materialitas dari suatu
keadaan, kegiatan dan/atau transaksi diukur dari pengaruhnya terhadap
kegiatan operasional atau kelangsungan usaha Perseroan. Nilai materialitas
138
tersebut ditentukan secara bersama-sama dengan Perseroan dan profesi
penunjang lainnya yang relevan.
5. Pendapat Hukum kami tidak meliputi aspek hukum selain dari hal-hal yang
telah diuraikan dalam LUT, dan oleh karenanya, Pendapat Hukum kami
tidak meliputi:
(a) penilaian atau pendapat atas posisi komersial dan kewajaran nilai
komersial atau finansial dari suatu transaksi dimana Perseroan
menjadi pihak atau mempunyai kepentingan di dalamnya atau
menyangkut harta kekayaan Perseroan yang bernilai material yang
terikat dalam transaksi tersebut;
(b) penilaian atau pendapat atas nilai komersial atau finansial dari harta
kekayaan Perseroan;
(c) penilaian atau pendapat mengenai ketaatan, ketepatan dan
kebenaran pemenuhan kewajiban-kewajiban perpajakan Perseroan,
kewajiban-kewajiban Perseroan kepada para krediturnya, serta
pemenuhan kewajiban-kewajiban lainnya dari Perseroan yang tidak
termasuk dalam ruang lingkup dan kualifikasi ini; dan
(d) penilaian atau pendapat mengenai kecukupan asuransi yang dimiliki
oleh Perseroan untuk melindungi harta kekayaannya yang bernilai
material terhadap kelangsungan kegiatan usaha utama Perseroan.
6. Seluruh ruang lingkup dan kualifikasi sebagaimana dimuat dalam LUT
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ruang lingkup dan kualifikasi
dalam Pendapat Hukum ini.
Dengan memperhatikan ruang lingkup dan kualifikasi di atas, dalam menyusun
Pendapat Hukum ini, kami berasumsi bahwa:
1. Semua tanda tangan adalah asli dan ditandatangani oleh pihak yang
berwenang, semua dokumen yang diperlihatkan atau diserahkan kepada
kami sebagai asli adalah otentik, dan bahwa salinan atau fotokopi dari tanda
tangan dan dokumen yang diberikan kepada kami adalah sama dengan
dokumen aslinya.
2. Perseroan, dan Pemegang Saham Utama telah memberikan kepada kami
seluruh dokumen dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan Uji Tuntas
dan penyusunan Pendapat Hukum (“Informasi Uji Tuntas”) dan tidak ada
dokumen dan informasi lainnya yang relevan yang tidak atau belum diberikan
atau diberitahukan kepada kami sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.
139
3. Seluruh Informasi Uji Tuntas beserta dengan seluruh fakta yang dinyatakan
dalam Informasi Uji Tuntas tersebut, yang telah menjadi dasar penyusunan
LUT dan Pendapat Hukum ini, adalah benar, akurat, lengkap, tidak
menyesatkan, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, belum diubah dan
masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, serta tidak ada hal-
hal lain yang berkaitan yang tidak diberikan kepada kami.
4. Dokumen asli masih ada dan belum diubah, dibatalkan maupun digantikan
oleh dokumen atau perjanjian atau tindakan lain yang tidak kami ketahui.
5. Dokumen-dokumen tersebut mengatur kewajiban yang mengikat para pihak
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah
ditandatangani oleh Perseroan untuk kepentingannya. Untuk setiap dokumen
dimana pihaknya berbentuk perusahaan selain dari Perseroan, serta
Pemegang Saham Utama, pihak tersebut masih tetap berdiri dan mempunyai
kewenangan dan memperoleh perijinan/persetujuan korporat dan pihak yang
berwenang yang diperlukan untuk menandatangani perjanjian tersebut dan
perjanjian tersebut telah ditandatangani dengan benar untuk
keuntungan/kepentingan pihak tersebut dan bahwa para pihak tidak dalam
keadaan pailit atau keadaan lain pada saat penandatanganan perjanjian
tersebut.
6. Setiap pejabat Pemerintah yang mengeluarkan perijinan Perseroan
mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan
tersebut secara sah dan mengikat berdasarkan Hukum Indonesia.
7. Dokumen, informasi beserta dengan pernyataan dan keterangan tertulis
(termasuk turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat
pemerintah dan pihak ketiga lainnya terkait dengan pelaksanaan Uji Tuntas
adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
8. Pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan tertulis atau lisan yang
diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pegawai
Perseroan, Pemegang Saham Utama Perseroan sehubungan dengan
pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum adalah benar,
lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
D. PENDAPAT HUKUM
Setelah memeriksa dan meneliti Dokumen LUT sebagaimana dirinci lebih lanjut
dalam LUT, serta memperhatikan ruang lingkup, kualifikasi, dan asumsi di atas,
Pendapat Dari Segi Hukum kami adalah sebagai berikut:
140
1. Perseroan, berkedudukan di Jakarta Pusat, adalah suatu PT yang telah
didirikan secara sah menurut Hukum Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian
No. 13 tertanggal 15 Februari 2010, yang dibuat di hadapan Ineu Mauleni,
S.H , Notaris di Kota Surabaya, yang telah memperoleh pengesahan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-25815.AH.01.01.Tahun
2010 tertanggal 21 Mei 2010. Perseroan telah mendapatkan statusnya
sebagai badan hukum sejak tanggal 21 Mei 2010 berdasarkan Surat
Keputusan Menkumham sebagaimana tersebut di atas.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali.
Sehubungan dengan rencana IPO Perseroan, telah dilakukan perubahan
atas seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan
Peraturan Bapepam LK No. IX.J.1 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Nomor 6 tanggal 22 Juli 2019,
yang dibuat di hadapan Teddy Yunadi Notaris di Jakarta Selatan (“Akta No.
6/2019”). Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
0042612-AH.01.02.Tahun 2019 pada tanggal 26 Juli 2019 dan Surat
penerimaan perubahaan anggaran dasar dengan No. AHU-AH.01.03-
0304416 keduanya tertanggal 26 Juli 2019.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 20
tanggal 10 Oktober 2019, dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro, S.H., M.H,
Notaris di Jakarta Selatan (“Akta No.20/2019”), telah disetujui perubahan beberapa ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan antara lain: (i)
penurunan nilai nominal saham dari Rp. 1.000.0000,- (satu juta Rupiah)
menjadi Rp. 50,- (lima puluh Rupiah) yaitu pada pasal Pasal 4 Ayat 1, Pasal 4
Ayat 2, Pasal 6 Anggaran Dasar; (ii) Serta perubahan Pasal 15, Pasal 16,
Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 20 tentang Direksi dan Komisaris
Perseroan; (iii) dan Pasal 28 mengenai Lain-lain/Penutup.
Pada pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan dinyatakan:
a. Persetujuan untuk pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan
sebanyak-banyaknya sebesar 258.703.200.(dua ratus lima puluh
delapan juta tujuh ratus tiga ribu dua ratus) lembar saham, masing-
masing saham bernilai Nominal Rp 50,- (lima puluh rupiah) melalui
penawaran umum saham Perdana kepada Masyarakat (“Penawaran Umum”);
b. Persetujuan pengeluaran sebanyak-banyaknya sejumlah
208.152.000 (dua ratus delapan juta seratus lima puluh dua ribu)
waran.
141
Perubahan Anggaran Dasar mana telah dicatat dan diterima di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum, sesuai surat nomor AHU-AH.01.03-0344216,
perubahan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris telah dicatat dan
diterima sesuai surat nomor : AHU-AH.01.03-0344217 tanggal 10 Oktober
2019.
Anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 6/2019
juncto Akta No. 20/2019, telah memenuhi dan secara substansial memuat
ketentuan-ketentuan pokok sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-
LK No. IX.J.1. Lampiran Keputusan Bapepam-LK No.Kep- 179/BL/2008
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Anggaran Dasar Perseroan beserta seluruh perubahannya, termasuk
perubahan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 6/2019 juncto Akta No.
20/2019, telah sah dan berlaku, serta sesuai dengan Hukum Indonesia,
kecuali (a) bahwa sesuai dengan Pasal 25 ayat 1 UUPT, perubahan anggaran
dasar mengenai (perubahan) status Perseroan yang tertutup menjadi
perseroan terbuka mulai berlaku sejak tanggal dilaksanakannya IPO oleh
Perseroan; dan (b) belum diumumkannya Akta No.6/2019 dan Akta No.
20/2019 beserta keputusan Menteri dan/atau penerimaan
pemberitahuannya kepada Menteri dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia (yang harus dilakukan oleh Menkumham), tidak memiliki
konsekuensi hukum apapun.
2. Berdasarkan Akta No. 6/2019 juncto Akta No. 20/2019, susunan
permodalan Perseroan terkini adalah sebagai berikut:
Modal dasar : Rp. 110.000.000.000,--
Modal ditempatkan/disetor : Rp. 29.736.000.000,-
Nilai nominal saham : Rp. 50,-
Adapun susunan pemegang saham Perseroan saat ini adalah sebagai
berikut:
No. Nama Pemegang Saham Nominal (Rp.,-) Jumlah Saham %
1. Akam 14.919.000.000 298.380.000 50.17
2. Hidayat Winardi 14.817.000.000 296.340.000 49.83
Jumlah saham yang telah
dikeluarkan/diambil bagian 29.736.000.000 594.720.000 100,00
Saham dalam Portepel 80.264.000.000 1.605.280.000 -
142
Riwayat permodalan dan perubahan pemegang saham Perseroan dalam jangka
waktu 3 tahun terakhir sebelum dilakukannya Pernyaan Pendaftaran sehubungan
dengan rencana IPO telah dilakukan secara sah dan berkesinambungan sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia.
Berdasarkan Akta No. 6/2019, telah disetujui, ditempatkan dan disetor
peningkatan modal disetor dari Rp. 1.136.000.000,- menjadi Rp. 29.736.000.000,-
yaitu sejumlah Rp. 28.600.000.000,-. Para pemegang saham Perseroan dilarang
mengalihkan saham yang diperoleh dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum
pernyataan pendaftaran kepada OJK, sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah
Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif, sesuai ketentuan POJK No.25/2017.
3. (a) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 20/2019,
dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro, S.H., M.H, Notaris di Jakarta Selatan,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terkini adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Hidayat Winardi : Komisaris Utama
Muhammar Amin : Komisaris Independen
Ade Suherman : Komisaris
Direksi
Akam : Direktur Utama
Arief Darmawan : Direktur
H. Nully Sadar, MBA : Direktur
Sakti Ali : Direktur
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas,
termasuk Komisaris Independen, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan dan Hukum Indonesia dan telah memenuhi
Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik.
(b) Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagaimana
dipersyaratkan oleh dan sesuai dengan Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
(c) Perseroan telah membentuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi
sebagaimana dipersyaratkan oleh dan sesuai dengan Peraturan OJK
No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten
atau Perusahaan Publik.
143
(d) Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dan telah menyusun
Piagam Audit Internal sesuai dengan Peraturan OJK No.56/POJK.04/2015
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal.
(e) Perseroan telah membentuk Komite Audit dan telah menyusun Piagam
Komite Audit sesuai dengan Peraturan OJK No.55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
4. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah bergerak di bidang perdagangan.
Kegiatan usaha tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup usaha
sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan terkini dan telah
sesuai dengan Hukum Indonesia. Hingga saat ini Perseroan tidak memiliki
kegiatan usaha Penunjang.
Pengungkapan Maksud dan Tujuan Perseroan sebagaimana tercantum dalam
Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.J.1 di mana
kegiatan usaha utama yang dilakukan Perseroan untuk merealisasikan usaha
pokok wajib diuraikan secara rinci dan jelas dalam Anggaran Dasar dan
kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama tersebut
juga wajib diuraikan pula secara rinci dan jelas dalam Anggaran Dasar.
5. Perseroan telah memperoleh Perijinan yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usaha utamanya sebagaimana disyaratkan dalam Hukum Indonesia
dan Perijinan Material tersebut masih berlaku sampai dengan Tanggal
Pendapat Hukum, yaitu:
a. Perizinan Umum
Perseroan telah memiliki Perizinan Umum yaitu NPWP, Tanda Daftar
Perusahaan Perseroan, Surat Keterangan Terdaftar dan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Dimana seluruh Perizinan
Umum Perseroan masih berlaku sampai dengan tanggal Pendapat
Hukum ini dan Perseroan telah memenuhi seluruh kewajibannya
berdasarkan Perijinan Umum tersebut.
b. Perizinan Operasional
Perseroan telah memiliki:
(i) Nomor Induk Berusaha (NIB) yaitu 9120003541871 tanggal
17 Mei 2019 atas nama Perseroan, yang merupakan identitas
berusaha yang digunakan untuk mendapatkan izin usaha dan
izin komersial atau operasional;
144
(ii) Izin Usaha tertanggal 17 Mei 2019, dengan kode KBLI 46639,
46699, 46319. Barang/Jasa Dagangan Utama yaitu
Perdagangan Besar Bahan Konstruksi.
(iii) Surat Keterangan Domisili
Izin Usaha dan/ izin operasional tersebut diatas telah berlaku efektif
dengan dipenuhinya komitmen oleh Perseroan sesuai ketentuan
Pasal 41 PP No.24/2018. NIB dan Izin Usaha sudah digunakan
sebagai Akses Kepabeanan untuk memenuhi kelengkapan dokumen
impor, dalam menunjang kegiatan usaha Perseroan.
c. Terkait dengan Ijin Lingkungan Hidup Perseroan
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah perdagangan dimana tidak
menghasilkan limbah yang berbahaya untuk lingkungan, untuk itu
tidak ada kewajiban bagi Perseroan untuk memiliki Amdal atau UKL
dan UPL, berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.16/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup tidak secara tegas
menyatakan adanya sanksi hukum atas belum dilakukannya
pendaftaran atas Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
Lingkungan dimaksud ke Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 69 ayat (1) PP NO 24/2018
dimana mengajukan Permohonan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (“SPPL”) dengan
nomor permohonan yaitu JB2Y55 ke Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kecamatan Menteng pada Tanggal 7 November 2019.
6. (a) Perseroan menguasai 2 (dua) bidang tanah dengan bukti
penguasaan sebagai berikut:
(i) Bidang-bidang tanah tersebut dikuasai berdasarkan Akta
Pelepasan Hak yang ditandatangani dalam bentuk akta
notaris, oleh dan antara Akam dan Hidayat Winardi
(pemegang saham pengendali Perseroan) dengan Perseroan;
(ii) Perseroan telah melunasi seluruh harga pembelian dari
masing-masing tanah sebagaimana disepakati dalam Akta
Pelepasan hak;
145
(iii) Hak atas tanah harus diturunkan dari Hak Milik menjadi Hak
Guna Bangunan, setelah hak tanah menjadi Hak Guna
Bangunan, Perseroan dan pemilik tanah harus
menindaklanjuti dengan penandatanganan Akta Jual Beli,
untuk kemudian dapat dimiliki dan dilakukan balik nama atas
sertifikat tanah dimaksud ke atas nama Perseroan;
(iv) Meskipun harga pembelian tanah telah dilunasi dan
Perseroan saat ini menguasai tanah serta memanfaatkan
tanah-tanah tersebut untuk kepentingan kegiatan usaha
Perseroan, akan tetapi selama belum dilakukan
penandatanganan akta jual beli dan balik nama kepemilikan
tanah-tanah tersebut ke atas nama Perseroan, secara hukum
Perseroan belum memiliki tanah tersebut.
(v) Sedangkan bangunan yang berdiri di atas tanah yang
dikuasai oleh Perseroan tersebut telah dimiliki secara sah
oleh Perseroan dan perizinan yang dibutuhkan untuk
membangun bangunan tersebut telah dipenuhi Perseroan.
(b) Aset berupa tanah tersebut tidak sedang dibebankan dengan hak
jaminan/agunan untuk menjamin kewajiban kepada pihak ketiga
dan tidak sedang dalam sengketa, kecuali dijaminkan kepada bank
berdasarkan ketentuan perjanjian kredit dengan Perseroan.
Penjaminan terhadap tanah Perseroan dilakukan pada saat tanah
dimaksud masih dimiliki oleh pemilik semula yaitu Akam dan Hidayat
Winardi (pemegang saham Perseroan).
Dalam hal kreditur menggunakan haknya untuk mengeksekusi
jaminan hanya apabila Perseroan melakukan waprestasi
berdasarkan ketentuan perjanjian kredit yang bersangkutan, maka
eksekusi jaminan atas aset tanah tersebut akan memberikan
dampak secara material bagi kelangsungan usaha Perseroan.
(c) Penguasaan Perseroan atas aset material berupa beberapa
kendaraan bermotor (masing-masing sebagaimana diperinci dalam
LUT) telah dilengkapi dengan bukti kepemilikan hukum sesuai
dengan Hukum Indonesia. 5(lima) kendaraan bermotor milik
Perseroan tidak sedang dibebankan dengan hak jaminan/agunan
untuk menjamin kewajiban kepada pihak ketiga.
7. Perseroan saat ini terikat dalam perjanjian kredit sebagaimana yang telah
diungkapkan dalam LUT. Berdasarkan pemeriksaan kami, tidak terdapat
146
pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum
Perdana Saham, demikian juga tidak terdapat pembatasan - pembatasan
dalam Perjanjian Material tersebut yang dapat merugikan hak-hak
pemegang saham publik.
Bahwa tidak ada perjanjian yang ditanda tangani oleh dan mengikat
Perseroan dengan pihak lain, yang di dalamnya mengatur ketentuan
mengenai pembatasan penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran
Umum Perdana Saham yang akan dilakukan oleh Perseroan.
Bahwa Perjanjian kredit antara Perseroan dengan pihak kreditur telah
ditanda tangani oleh pihak yang berhak dan berwenang mewakili,
bertindak untuk dan atas nama masing-masing pihak. Oleh karenanya
mengikat masing-masing Pihak terhadap hak dan kewajiban yang diatur
dalam perjanjian.
Perseroan mempunyai hubungan transaksi dengan Pihak Berelasi yaitu
Perjanjian Pinjam Meminjam oleh dan antara PT Triyasa Geokomunindo dan
Perseroan. Hubungan berelasi antara Perseroan dengan PT Triyasa
Geokomunindo, dikarenakan adanya kesamaan beberapa pemegang saham
dan pengurus antara kedua belah pihak.
Perjanjian material yang dilakukan Perseroan dengan Pihak ketiga telah
dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku, dimana sebagian
merupakan perikatan yang terjadi berdasarkan pada surat perintah dari
pemberi kerja kepada Perseroan untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu.
8. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan Hukum Indonesia, dalam rangka IPO,
Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:
(a) Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana
Perseroan No. 21, tertanggal 10 Oktober 2019 junctis Addendum
Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT Agro Yasa Lestari Tbk Nomor 03
Tanggal 8 November 2019, dan Addendum Perjanjian Penjamin
Emisi Efek PT Agro Yasa Lestari Tbk Nomor 01 Tanggal 3 Desember
2019, Addendum Perjanjian Penjamin Emisi Efek PT Agro Yasa
Lestari Tbk Nomor 17 Tanggal 12 Desember 2019, Addendum dan
Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran
Umum Perdana Saham PT Agro Yasa Lestari Tbk Nomor 18 Tanggal
27 Januari 2020. Kelima akta tersebut dibuat di hadapan Dr. Agung
Iriantoro, S.H., M.H, Notaris berkedudukan di Kota Jakarta Selatan,
antara Perseroan (Emiten) dan PT. Nonghyup Korindo Sekuritas
(Penjamin Pelaksana Emisi Efek);
147
(b) Akta Pernyataan Penerbitan Waran No. 22, tertanggal 10 Oktober
2019, Junctis Addendum Pernyataan Penerbitan Waran No. 18
tanggal 12 Desember 2019 dan Addendum Pernyataan Penerbitan
Waran No. 20 tanggal 28 Januari 2020 oleh Perseroan (Emiten)
ketiganya keduanya dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro, S.H.,
M.H, Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan
(c) Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan Terbatas
PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 23 tanggal 10 Oktober 2019, Juncto
Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan
Terbatas PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 19 tanggal 12 Desember 2019,
keduanya dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro, S.H., M.H, Notaris
berkedudukan di Jakarta Selatan. oleh dan antara Perseroan
(Emiten) dengan PT Adimitra Jasa Korpora (Biro Administrasi Efek),
(d) Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Perseroan
Terbatas PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 24, tertanggal 10 Oktober
2019, Juncto Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran
Seri I Perseroan Terbatas PT Agro Yasa Lestari Tbk No. 20 tanggal 12
Desember 2019 keduanya dibuat di hadapan Dr. Agung Iriantoro,
S.H, Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan. Oleh dan antara
Perseroan (Emiten) dan PT Adimitra Jasa Korpora (Biro Administrasi
Efek).
(e) Perseroan juga telah mendapatkan Persetujuan Prinsip Pencatatan
Efek Bersifat Ekuitas PT. Agro Yasa Lestari Tbk Np.: S-
08244/BELPP3/12-2019 tanggal 19 Desember 2019, yang
dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia.
Perjanjian dan persetujuan yang dibuat dalam rangka IPO tersebut di atas
telah mengikat Perseroan dan dibuat sesuai dengan Anggaran Dasar
Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia di bidang pasar modal.
9. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, sehubungan dengan rencana IPO,
Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Para
Pemegang Saham Perseroan, sebagaimana termuat dalam Akta No. 6/2019
juncto akta No.20/2019.
10. Saham Yang Ditawarkan dalam IPO dan saham yang berasal dari pelaksanaan
Waran akan memberikan hak-hak yang sama dengan saham yang telah
diterbitkan oleh Perseroan dan dimiliki oleh pemegang saham Perseroan
yang ada pada saat dikeluarkannya Pendapat Hukum ini.
148
11. Perseroan merencanakan untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah
dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang terkait, dengan perincian sebagai
berikut:
i. Sekitar 83,28% (delapan puluh tiga koma dua puluh delapan persen)
untuk kebutuhan modal kerja Perseroan.
ii. Sekitar 16,72% (enam belas koma tujuh puluh dua persen) untuk
pembayaran sebagian hutang kepada PT Bank Danamon Indonesia
Unit Usaha Syariah, dengan tambahan keterangan sebagai berikut:
a. Hubungan Afiliasi
Antara Perseroan dengan PT Bank Danamon Indonesia Unit
Usaha Syariah tidak terdapat hubungan afiliasi.
b. Nilai Pinjaman
Nilai pinjaman Perseroan per tanggal 31 Juli 2019 adalah sebesar
Rp. 20.658.620.542,-
c. Tingkat Bagi Hasil
Tingkat bagi hasil atas pinjaman dari PT Bank Danamon
Indonesia Unit Usaha Syariah adalah equivalent sebesar 10,5%
per tahun.
d. Jatuh Tempo
Jatuh tempo atas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia
Unit Usaha Syariah adalah hingga tanggal 21 Maret 2020
e. Penggunaan Pinjaman
Penggunaan pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan
proyek dan pembelian bahan baku.
f. Riwayat Utang
Pada tahun 2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari
PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah dengan
denominasi Rupiah rincian sebagai berikut:
1) OMNIBUS TRADE FINANCE LC/SKBDN SUB LIMIT TR 2019
4,5 miliar untuk penerbitan LC.
2) MUDHORABAH MENURUN 13 miliar untuk proyek.
3) MUDHORABAH OAF 4,5 miliar untuk pembukaan akun
pembiayaan.
g. Prosedur dan persyaratan pembayaran
Perseroan akan membayar kewajiban sejumlah 15% dari dana
yang terkumpul dari Penawaran Umum Saham Perdana.
h. Saldo hutang (setelah dibayar sebagian)
149
Sisa saldo utang Perseroan setelah dilakukan pelunasan dengan
menggunakan dana penawaran umum sebesar Rp.3,5 miliar
menjadi Rp.17,1 miliar.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika
dilaksanakan oleh pemegang waran maka jumlah dana tersebut akan
digunakan untuk modal kerja operasional Perseroan.
Sesuai dengan POJK No.30/2015, Perseroan: (i) wajib menyampaikan
Laporan Realisasi Penggunaan Dana (“LRPD”) hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil
Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat
secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 31 Juli dan 31
Desember; (ii) wajib mempertanggung jawabkan realisasi penggunaan dana
hasil Penawaran Umum Saham ini dalam setiap RUPS tahunan Perseroan
sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah
direalisasikan; (iii) apabila di kemudian hari akan melakukan perubahan
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka
Perseroan wajib: (a.) menyampaikan rencana dan alasan perubahan
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK; dan
(b.) memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu; (iv) dalam hal
terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum
direalisasikan, maka Perseroan akan menempatkan dana tersebut dalam
Instrumen keuangan yang aman dan likuid.
Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tidak
mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka Perseroan akan
menggunakan kas Internal Perseroan atau menggunakan pendanaan
eksternal yang diperoleh dari bank dan/atau lembaga keuangan dan/atau
sumber lainnya.
Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan
dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau Transaksi Material,
Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan No. IX.E.I
dan/atau Peraturan No.IX.E.2.
12. Perseroan telah menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek
ketenagakerjaan sesuai dengan Hukum Indonesia di bidang
ketenagakerjaan, khususnya:
150
(a) Perseroan telah memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) pada
tanggal 17 Mei 2019, dimana berdasarkan ketentuan pasal 5a. Ayat
2 Permenaker No. 4 Tahun 2019, NIB juga sekaligus merupakan bukti
Lapor Ketenagakerjaan untuk pertama kali, dengan demikian
Perseroan telah memenuhi kewajiban lapor ketenagakerjaan untuk
masing-masing tenaga kerjanya sesuai dengan Undang-Undang No.7
Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.
(b) Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi DKI
Jakarta dan Upah Minimum Kota Surabaya.
(c) Pemenuhan ketentuan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan,
dimana Perseroan telah mendaftarkan seluruh karyawannya kepada
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Berdasarkan Pasal 3 (1) PP No. 45 tahun 2015, Kepesertaan pada
program Jaminan Pensiun mulai berlaku sejak Pekerja terdaftar dan
Iuran pertama telah dibayarkan dan disetor oleh Pemberi Kerja
selain penyelenggara negara kepada BPJS Ketenagakerjaan. Dengan
telah dibayarkannya dan disetor iuran pertama BPJS
Ketenagakerjaan, Perseroan telah mendaftarkan seluruh
karyawannya.
Berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang No.24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, apabila Pemberi Kerja tidak
melaksanakan pendaftaran BPJS dapat dikenakan sanksi
administratif, yang berupa teguran tertulis; denda; dan/atau tidak
mendapatkan pelayanan publik tertentu.
(d) Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang sedang dalam
proses mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang.
Berdasarkan Pasal 108 UUTK, perusahaan yang mempekerjakan
pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 orang, wajib membuat
peraturan perusahaan yang akan berlaku setelah mendapatkan
pengesahan dari Menteri atau Pejabat berwenang yang ditunjuk.
Berdasarkan Pasal 188 UUTK, perusahaan yang tidak mematuhi
ketentuan di atas dapat dikenakan sanksi pidana denda sebesar
paling sedikit Rp.5.000.000,- dan paling banyak Rp.50.000.000,-.
13. Perseroan telah menutup asuransi atas harta kekayaan Perseroan yang
berupa 2 (dua) bidang tanah dan 2 (dua) kendaraan roda 4 (empat), dengan
151
nilai pertanggungan yang cukup memadai untuk mengganti risiko yang
dipertanggungkan, jangka waktu asuransi tersebut masih berlaku sampai
dengan Tanggal Pendapat Hukum. Sedangkan 2 (dua) kendaraan bermotor
roda 4 (empat) dan 1 (satu) kendaraan roda 2 (dua) lainnya yang dimiliki
Perseroan tidak diasuransikan karena nilai buku kendaraan-kendaraan
tersebut tidak material.
14. Aspek-aspek hukum dalam Prospektus yang meliputi Anggaran Dasar,
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham, Susunan Direksi dan
Dewan Komisaris, Perjanjian, serta regulasi telah sesuai dengan apa yang
diungkap dalam LUT.
15. Sehubungan dengan keterlibatan Perseroan dalam perkara di badan
peradilan maupun potensi perkara yang mungkin timbul, berdasarkan
pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan
serta Surat Pernyataan dari Perseroan, Perseroan saat ini tidak sedang
menjadi pihak baik dalam perkara perdata, perkara hubungan industrial,
perkara pajak, perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar sebagai
pihak di dalam register perkara pidana, tidak sedang terlibat dalam perkara
arbitrase di BANI, dan tidak sedang menjadi termohon dalam perkara
kepailitan di Pengadilan Niaga, maupun terlibat dalam potensi perkara
dibidang persaingan usaha, yang bersifat material dan dapat mempengaruhi
kelangsungan usaha utama Perseroan secara negatif.
16. Sehubungan dengan keterlibatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dalam perkara di badan peradilan maupun potensi perkara yang
mungkin timbul, berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan
dokumen-dokumen yang relevan serta surat pernyataan dari masing-masing
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak ada anggota Direksi
dan Komisaris dari Perseroan yang terlibat dalam perkara hukum, baik pada
bidang perdata maupun pidana, dan/atau perselisihan/gugatan di
pengadilan di bidang persaingan usaha dan/atau perselisihan di badan
arbitrase mana pun di Indonesia atau di negara asing atau dalam
perselisihan administratif dengan badan pemerintah di peradilan tata usaha
Negara termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau
perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan/ hubungan industrial
atau diajukan untuk kepailitan oleh pihak ketiga atau tidak pernah
dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu perusahaan mengalami
kepailitan dan perselisihan lain di luar pengadilan yang secara material
dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan kewajiban mereka sebagai
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
152
Demikianlah Pendapat Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan
hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas
dari kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha
Perseroan, dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum ini.
Hormat kami,
BAKHRIATIN & PARTNERS
Siti Bakhriatin, S.H.
Partner
STTD: STTD.KH-290/PM.223/2019
Tanda Pengenal Advokat Peradi No. 96.10872
Anggota HKHPM Nomor 95030
Tembusan:
1. Yth. Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
2. Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal - Otoritas Jasa Keuangan
3. Yth. Direksi PT Bursa Efek Indonesia
132
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
153
154
155
29
PT AGRO YASA
LESTARI Tbk
DAFTAR ISI
HALAMAN
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
i
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ii
- iii
LAPORAN POSISI KEUANGAN 1
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 2
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 3
LAPORAN ARUS KAS 4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
------------------ ooo ------------------
156
157
158
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
1
Tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018 As of 31 July 2019, 31 December 2018
31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 31 December 2017 and 31 December 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
Catatan/
Notes 31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017*) 31 Dec 2016
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
3
186,950
791,848
2,513,943
1,736,574
ASSETS
Current Assets
Cash and cash equivalents
Piutang usaha 4 18,396,121 7,646,463 6,540,423 12,361,373 Trade receivables
Persediaan 6 25,401,272 27,283,507 28,581,826 32,727,916 Inventories
Pajak dibayar di muka 13a 4,011,707 2,680,504 2,256,336 7,239,043 Prepaid taxes
Uang Muka 7 2,127,648 - - - Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 50,123,698 38,402,322 39,892,528 54,064,905 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar
Noncurrent Assets
Aset tetap 8 12,909,061 11,146,139 11,957,286 10,210,900 Fixed assets
Aset pajak tangguhan 13c 255,494 255,494 249,106 - Deferred tax assets
Piutang lain-lain 5 2,655,751 348,800 - - Other receivables
Jumlah Aset Tidak Lancar 15,820,306 11,750,433 12,206,392 10,210,900 Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET 65,944,004 50,152,755 52,098,920 64,275,805 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN
EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
9
6,074,943
5,583,235
10,000,008
18,160,945
LIABILITIES AND
EQUITY
Current Liabilities
Trade payables
Pinjaman bank 10 21,762,123 19,511,920 19,864,714 19,371,213 Bank loan
Utang pajak 13b 4,363,434 2,775,579 2,334,129 7,334,225 Taxes payable
Utang lain-lain 11 - 1,244,706 399,876 731,556 Other payables
Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek
32,200,500
29,115,440
32,598,727
45,597,939
Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan pasca
kerja
12
958,698
958,698
977,634
-
Noncurrent Liabilities
Post Employment Benefit
Obligation
Jumlah Liabilitas Jangka
Panjang
958,698
958,698 977,634 - Total Noncurrent Liabilities
Ekuitas
Modal saham
14
29,736,000
1,136,000
1,136,000
1,136,000
Equity
Share capital
Penghasilan komprehensif
lain
12
278,132
278,132
-
-
Other comprehensive
income
Saldo laba 15 2,770,674 18,664,486 17,386,558 17,541,866 Retained earnings
Jumlah Ekuitas 32,784,806 20,078,618 18,522,558 18,677,866 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS
65,944,004
50,152,755
52,098,920
64,275,805
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
*) Disajikan kembali (Lihat catatan 24) *) Restated (See note 24)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan/
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
159
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
160
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Periode Tujuh Bulan Yang Berakhir For Period Seven Month Ended
Tanggal 31 Juli 2019 dan 2018 serta 31 July 2019 and 2018 and
Untuk Periode Dua Belas Bulan Yang Berakhir For Period Twelve Month Ended
Tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 31 December 2018, 2017 and 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
Catatan/
31 Jul 2019
(7 bulan/ 31 Jul 2018**)
(7 bulan/ 31 Des 2018
(12 bulan/ 31 Des 2017 *)
(12 bulan/ 31 Des 2016
(12 bulan/
Notes 7 month) 7 month) 12 month) 12 month) 12 month)
Penjualan 16 27,110,531 21,907,410 37,555,560 32,215,676 74,924,765 Sales
Beban pokok penjualan 17 (21,152,283) (17,543,679) (30,074,878) (25,640,243) (61,056,802) Cost of good sales
Laba kotor
Beban usaha :
Beban penjualan
18
5,958,249
(291,991)
4,363,731
(528,892)
7,480,683
(906,672)
6,575,433
(607,134)
13,867,962
(2,447,472)
Gross profit
Operating expenses :
Selling expenses
Beban umum dan General and
administrasi
19 (2,337,422) (1,631,927) (2,797,588) (3,467,680) (4,401,794)
administrative
expenses s
Laba usaha
Pendapatan (beban) di 3,328,836 2,202,913 3,776,422 2,500,620 7,018,696 Operating income
Nonoperating income
luar usaha 20 (604,478) (1,167,200) (2,000,914) (1,838,515) (2,006,376) (expenses)
Laba sebelum pajak
penghasilan 2,724,358 1,035,713 1,775,508 662,104 5,012,320 Income before tax
Pajak penghasilan 13c (618,169) (284,534) (497,581) (217,412) (1,392,450) Income tax
Laba bersih
Penghasilan
komprehensif lain :
Keuntungan (kerugian)
2,106,188
751,179
1,277,927
444,692
3,619,870
Net income
Other comprehensive
income :
Actuarial gains
aktuarial atas imbalan (losses) on post-
pasca kerja - - 278,132 - - employment benefits
Laba komprehensif periode
berjalan
2,106,188
751,179
1,556,059
444,692
3,619,870
Total comprehensive
income for the period
Laba bersih per saham dasar
(dalam rupiah penuh)
21
70,830
661,249
1,124,936
391,454
3,186,505
Net profit per basic shares
(in full rupiah)
*) Disajikan kembali (Lihat catatan 24) *) Restated (See note 24)
**) Tidak diaudit **) Unaudited
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan/
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Tujuh Bulan Yang Berakhir
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For Period Seven Month Ended
161
Tanggal 31 Juli 2019 serta 31 July 2019 and
Untuk Periode Dua Belas Bulan Yang Berakhir For Period Twelve Month Ended
Tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 31 December 2018, 2017 and 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
Penghasilan
komprehensif
lain/other Saldo laba/ Jumlah
Modal saham/ comprehensive Retained ekuitas/Total
Share capital income earnings equity
Saldo 01 Jan 2016 1,136,000 - 13,921,996 15,057,996 Balance as of 01 Jan 2016
Laba bersih tahun berjalan Net income for the year
(12 bulan) - - 3,619,870 3,619,870 (12 month)
Penghasilan komprehesif lain - - - - Other comprehensive income
Saldo 31 Des 2016 1,136,000 - 17,541,866 18,677,866 Balance as of 31 Dec 2016
Pembagian deviden - - (600,000) (600,000) Dividend distribution
Laba bersih tahun berjalan Net income for the year
(12 bulan) - - 444,692 444,692 (12 month)
Penghasilan komprehesif lain - - - - Other comprehensive income
Saldo 31 Des 2017 *) 1,136,000 - 17,386,558 18,522,558 Balance as of 31 Dec 2017 *)
Laba bersih tahun berjalan Net income for the year
(12 bulan) - - 1,277,927 1,277,927 (12 month)
Penghasilan komprehesif lain :
Keuntungan (kerugian) aktuarial
atas imbalan pasca kerja
-
278,132
-
278,132
Other comprehensive income :
Actuarial gains (losses) on
post-employment benefits
Saldo 31 Des 2018 1,136,000 278,132 18,664,486 20,078,618 Balance as of 31 Dec 2018
Tambahan modal disetor 10,600,000 - - 10,600,000 Additional paid-in capital
Conversion of retained earnings
Konversi saldo laba ke modal into share capital
saham (stock deviden) 18,000,000 - (18,000,000) - (stock dividends)
Laba bersih periode berjalan Net income for the period
(7 bulan) - - 2,106,188 2,106,188 (7 month)
Penghasilan komprehesif lain - - - - Other comprehensive income
Saldo 31 Jul 2019 29,736,000 278,132 2,770,674 32,784,806 Balance as of 31 July 2019
*) Disajikan kembali (Lihat catatan 24) *) Restated (See note 24)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan/
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Tujuh Bulan Yang Berakhir
STATEMENTS OF CASH FLOWS
For Period Seven Month Ended
162
Tanggal 31 Juli 2019 dan 2018 serta 31 July 2019 and 2018 and
Untuk Periode Dua Belas Bulan Yang Berakhir For Period Twelve Month Ended
Tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 31 December 2018, 2017 and 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
31 Jul 2019 31 Jul 2018**) 31 Des 2018 31 Des 2017 *) 31 Des 2016
Catatan/ (7 bulan/ (7 bulan/ (12 bulan/ (12 bulan/ (12 bulan/
Notes 7 month) 7 month) 12 month) 12 month) 12 month)
Arus Kas dari Cash Flow from
Aktivitas Operasi Operating Activities
Penerimaan kas dari Cash receipts from
pelanggan 11,978,514 20,452,570 36,124,189 38,156,798 70,117,193 customers
Pembayaran kas Cash payments to
kepada pemasok (18,777,276) (18,822,103) (33,193,833) (29,655,089) (68,552,038) suppliers
Pembayaran kas Cash payments to
kepada karyawan (345,719) (454,790) (779,639) (706,600) (651,260) employees
Pembayaran untuk Payment for operating
beban operasi
Penerimaan
(2,482,092) (2,789,659) (3,878,124) (3,495,654) (7,528,118) expenses
(Pembayaran) pajak
penghasilan
13
(361,517)
(348,287)
(486,687)
(483,906) Income (payment)
(206,008) income tax
Arus kas bersih dari
aktivitas operasi
(9,988,090)
(1,962,269)
(2,214,095)
3,815,549
Net cash flows from
(6,820,230) operating activities
Arus Kas dari
Cash Flow from
Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap
(2,222,304)
-
-
(2,600,000)
Investing Activities
Purchase of fixed
(3,050) assets
Arus kas bersih dari
aktivitas investasi
(2,222,304)
-
-
(2,600,000)
Net cash flows from
(3,050) investing activities
Arus Kas dari
Cash Flow from
Aktivitas Pendanaan
(Kenaikan)/penurunan
utang lain-lain
11
(1,244,706)
-
845,000
(331,680)
Financing Activities
(Increase) / decrease
(4,015,268) in other payables
Kenaikan/(penurunan)
pinjaman bank
12
2,250,203
-
(353,000)
493,501 Increase / (decrease)
8,611,328 in bank loans
Pembayaran dividen - - - (600,000) - Payment of dividends
Tambahan modal disetor 14 10,600,000 - - - - Additional paid-in capital
Arus kas bersih dari
aktivitas pendanaan
11,605,497
-
492,000
(438,179)
Net cash flows from
4,596,060 financing activities
Kenaikan/(penurunan)
bersih pada kas dan
setara kas
(604,898)
(1,962,269)
(1,722,095)
777,370
Net increase/(decrease)
in cash and cash
(2,227,220) equivalents
Kas dan setara kas, Cash and cash
equivalents, beginning
awal periode 791,848 2,513,943 2,513,943 1,736,574 3,963,794 of the period
Cash and cash
Kas dan Setara Kas, equivalents, end
Akhir Periode 186,950 551,674 791,848 2,513,943 1,736,574 of the period
*) Disajikan kembali (Lihat catatan 24) *) Restated (See note 24)
**) Tidak diaudit **) Unaudited
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan/
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
163
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT. Agro Yasa Lestari Tbk ("Perseroan") didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 13 tanggal 15 Februari
2010, oleh Ineu Mauleni, S.H., notaris di Surabaya. Akta
Pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan Nomor AHU-25815.AH.01.01, tanggal 21
Mei 2010. Perseroan tidak memiliki entitas induk.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, dan perubahan terakhir berdasarkan
Akta Notaris No. 6 tanggal 22 Juli 2019 yang dibuat
oleh Teddy Yunadi, SH, mengenai Pernyataan
Keputusan para Pemegang Saham Perusahaan Terbatas
PT Agro Yasa Lestari, Tbk telah menyetujui :
PT. Agro Yasa Lestari Tbk ("the Company") was
established based on Deed of Establishment No. 13
February 15, 2010, by Ineu Mauleni, S.H., notary in
Surabaya. This Deed of Establishment was ratified by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia with Decree Number AHU-
25815.AH.01.01, dated May 21, 2010. The Company
does not have a parent entity.
The Company's Articles of Association have been
amended several times, and the latest amendment is
based on Notarial Deed No. 6 dated 22 July 2019 made
by Teddy Yunadi, SH, regarding Decision Statement of
the Shareholders of PT Agro Yasa Lestari, Tbk Limited
Company has agreed:
i.
ii.
iii.
Menyetujui perubahan status Perusahaan yang
semula Perusahaan Tertutup/ Non Publik menjadi
Perusahaan Terbuka/ Publik;
Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum saham - saham Perdana
Perusahaan (Initial Public Offering );
Menyetujui perubahan Modal Dasar menjadi
110.000 lembar saham dengan nominal Rp
1.000.000 dan Modal Ditempatkan Rp
29.736.000.000,-
Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan
atau portepel Perusahaan dalam jumlah sebanyak -
banyak nya 864 lembar saham dengan masing -
masing saham bernilai nominal Rp 1.000.000
(dalam nilai Rupiah penuh) (selanjutnya disebut
sebagai “Saham Baru”) untuk ditawarkan kepada
masyarakat dalam Penawaran Perdana Saham
(Initial Public Offering) dengan memperhatikan
ketentuan perundang - undangan yang berlaku
termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan -
peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia;
i.
ii.
iii.
Approve the change in status of the company from a
private / non-public company to a public / public
company;
Approved the Company's plan to conduct Initial
Public Offering of the Company's Initial Public
Offering;
Approved the change in authorized capital to
110.000 shares with a nominal value of Rp
1.000.000 and issued capital of Rp 29.736.000.000.
Approved the issuance of shares in the Company's
deposits or portfolio in a maximum amount of 864
shares with each share having a nominal value of
Rp 1.000.000 (in full Rupiah value) (hereinafter
referred to as "New Stock") to be offered to the
public in an Initial Offer Initial Public Offering with
due observance to applicable laws and regulations
including but not limited to Capital Market and
Indonesian Stock Exchange regulations;
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
164
1. INFORMASI UMUM - Lanjutan 1. GENERAL INFORMATION - Continued
a. Pendirian dan Informasi Umum - Lanjutan a. Establishment and General Information - Continued
iv.
v.
vi.
Menyetujui melepaskan dan mengesampingkan hak
masing - masing pemegang saham Perusahaan
untuk mengambil bagian terlebih dahulu (right of
first refusal) atas saham baru yang disyaratkan
dalam Anggaran Dasar Perusahaan;
Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan
pencatatan saham - saham Perusahaan di Bursa
Efek Indonesia;
Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris dalam Perusahaan dengan
mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris
yang baru, termasuk Direktur Independen dan
Komisaris Independen, dengan tidak mengurangi
hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk
memberhentikan sewaktu - waktu;
iv.
v.
vi.
Approved to release and waive the rights of each of
the Company's shareholders to take part in the first
(right of first refusal) of new shares required in the
Company's Articles of Association;
Approved the Company's plan to list the Company's
shares on the Indonesia Stock Exchange;
To approve changes in the composition of the
Directors and Board of Commissioners in the
Company by appointing new members of the Board
of Directors and Board of Commissioners, including
Independent Directors and Independent
Commissioners, without prejudice to the right of the
General Meeting of Shareholders to dismiss at any
time;
vii. Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris dalam Perusahaan dengan
mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris
yang baru, termasuk Direktur Independen dan
Komisaris Independen, dengan tidak mengurangi
hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk
memberhentikan sewaktu - waktu;
vii. To approve changes in the composition of the
Directors and Board of Commissioners in the
Company by appointing new members of the Board
of Directors and Board of Commissioners, including
Independent Directors and Independent
Commissioners, without prejudice to the right of the
General Meeting of Shareholders to dismiss at any
time;
viii. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang penuh
dengan hak substitusi kepada direksi Perusahaan
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
dalam rangka penawaran umum Perusahaan
terbuka;
viii. To approve the granting of full power and authority
with the right of substitution to the directors of the
Company to take all necessary actions in the
framework of public company public offering;
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
165
1. INFORMASI UMUM - Lanjutan 1. GENERAL INFORMATION - Continued
a. Pendirian dan Informasi Umum - Lanjutan a. Establishment and General Information - Continued
ix. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan anggaran
dasar Perusahaan dalam rangka menjadi Perusahaan
Perusahaan Terbuka/ Publik antara lain untuk
disesuaikan dengan Peraturan No : IX.J.1 tentang
pokok - pokok anggaran dasar. Perusahaanyang
melakukan Penawaran Umum Efek bersifat
ekuitas dan Perusahaan publik, peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No : 32/POJK.04/2014 tentang
rencana dan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka,
sebagaimana telah diubah melalui peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No : 32/POJK.04/2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik, serta Peraturan No : IX.J.1
tentang pokok - pokok anggaran dasar Perusahaan
yang melakukan penawaran umum efek bersifat
ekuitas dan Perusahaan publik dan sehubungan
dengan hal itu memberikan kuasa kepada Direksi
Perusahaan untuk melaksanakan keputusan tersebut
di atas ermasuk namun tidak terbatas untuk
meminta persetujuan dan/atau memberitahukan
perubahan tersebut kepada pihak yang berwenang.
ix. To approve changes to the entire provisions of the
Company's articles of association in order to
become a publicly listed company, among others, to
be adjusted with Regulation No: IX.J.1 regarding
the basic articles of the Articles of Association.
Companies that conduct Public Offering of Equity
Securities and public companies, Service Authority
Finance No: 32 / POJK.04 / 2014 concerning the
plan and organization of the General Meeting of
Shareholders of Public Companies, as amended
through the regulation of the Financial Services
Authority No: 32 / POJK.04 / 2014 concerning
Directors and Board of Commissioners of Issuers or
Public Companies, and Regulations No: IX.J.1
concerning the principles of the Company's articles
of association that conduct a public offering of
equity securities and a public company and in
relation thereto authorize the Directors of the
Company to implement the aforementioned
decisions including but not limited to requesting
approval and / or notify the amendment to the
person in charge cute.
Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-
0304416.Tahun 2019 tanggal 26 Juli 2019.
Berdasarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) :
46639466699946319 tanggal 16 Mei 2019, Perseroan
bergerak dibidang perdagangan besar bahan konstruksi
lainnya, perdagangan besar bahan makanan dan
minuman hasil pertanian lainnya.
Perseroan berdomisili di Gedung Gondangdia 25, Jl. R.P
Soeroso No. 25 Kel. Cikini Menteng Jakarta Pusat.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial 21 Mei
2010.
The deed of amendment was approved by the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
with Decree No. AHU-AH.01.03-0304416. 2019 dated
July 26, 2019.
Based on the Business Enrollment Number (NIB):
46639466699946319 dated May 16, 2019, the Company
is engaged in the wholesale trade of other construction
materials, the wholesale trade of food and beverage
products of other agricultural products.
The Company is domiciled in Gondangdia 25 Building,
Jl. R.P Soeroso No. 25 Ex. Cikini Menteng, Central
Jakarta.
The company commenced commercial operations on
May 21, 2010.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
166
1. INFORMASI UMUM - Lanjutan 1. GENERAL INFORMATION - Continued
b. Komisaris dan Direksi b. Commissioners and Directors
Susunan Komisaris and Direksi Perseroan adalah
sebagai berikut:
The composition of the Company's Commissioners and
Directors is as follows:
Komisaris : Commissioners :
Komisaris President
Utama Commissioner
Komisaris Independent
Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Direksi : Directors :
Direktur President
Utama
Direktur
Direktur
Director
Director
Director
Komite Audit : Audit Committee : Ketua Komite Chairman of the
Audit Audit Committee
Anggota Komite Audit Committee
Audit Member
Anggota Komite Audit Committee
Audit Member
Pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Desember 2018, 2017,
2016, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-
masing sebanyak, 14 karyawan, 14 karyawan, 14
karyawan, 13 karyawan.
As of July 31, 2019, December 31, 2018, 2017, 2016,
the Company has permanent employees of 14
employees, 14 employees, 14 employees, 13 employees
respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode tujuh
bulan yang berakhir 31 Juli 2019 telah disusun dan
diotorisasi oleh Direksi Perseroan untuk diterbitkan pada
tanggal 25 Nopember 2019.
The financial statements as of and for the seven month
period ended July 31, 2019 were prepared and authorized
by the Company's Directors to be issued on November 25,
2019.
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan telah patuh terhadap semua yang
disyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia.
The financial statements have been complied to the
Indonesia Financial Accounting Standards (SAK).
31 Jul 2019 31 Dec 2018 and 2017 31 Dec 2016
:
Hidayat Winardi
Hidayat Winardi
Hidayat Winardi :
: Muhammar Amin - - :
: - Haji Nully Sadar Haji Nully Sadar :
: - Ade Suherman Ade Suherman :
: - Arif Darmawan - :
:
Akam
Akam
Akam :
: Haji Nully Sadar - - :
: Arif Darmawan - - :
:
Muhammar Amin
-
- :
: Aris Maulana - - :
: Endang Sulistyowati - - :
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
167
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
b. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan b. Basis of Preparation and Presentation of Financial
Statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
("SAK"), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan ("ISAK") yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan
Indonesia serta peraturan regulator Pasar Modal.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep krual
dan dasar pengukuran menggunakan konsep biaya
historis, kecuali untuk laporan arus kas dan akun
tertentu yang diukur menggunakan dasar seperti yang
disebutkan dalam catatan yang relevan.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus
kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan
metode langsung.
The financial statements have been prepared and
presented in accordance with Financial Accounting
Standards in Indonesia ("SAK"), which include
Statement of Financial Accounting Standards ("PSAK")
and Interpretation of Financial Accounting Standards
("ISAK") issued by the Indonesian Institute of
Accountants Financial Accounting Standards Board and
the Sharia Accounting Standards Board of the
Indonesian Institute of Accountants and Capital Market
regulatory regulations.
The Financial statements have been prepared using the
accrual basis, and the measurement basis used is the
historical cost, eccept for the statement of cash flows
and cartain accounts which are measured on the basis as
described in the relevant notes herein.
The statements of cash flows presents receipts and
payments of cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities. Cash flows
from operating activities were presented using the direct
method.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas
dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas
dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas
dan setara kas terdiri dari kas, kas pada bank dan
deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3
(tiga) bulan atau kurang.
The statements of cash flows are prepared using the
direct method and present the sources and uses of cash
and cash equivalents according to operating, investing
and financing activities. Cash and cash equivalents
consist of cash on hand, cash in banks and deposits with
original maturities of 3 (three) months or less.
Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari saampai
dengan 31 Desember.
The financial reporting period of the Company is from
January 1 until December 31.
c. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi c. The New and Revised Financial Accounting
Standarts
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan
interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2016.
The following are the summarize of Statements of
Financial Accounting Standars (amandement and
adaptation on PSAK) and the interpretation of Financial
Accounting Standards Board (DSAK) which are
effective starting on January 1, 2016:
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
168
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
c. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi c. The New and Revised Financial Accounting
- Lanjutan Standarts - Continued
● Amanemen PSAK 4 : "Laporan Keuangan
Tersendiri".
● Amanemen PSAK 5 : "Segmen Operasi".
● Amanemen PSAK 7 : "Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi dan Ventura Bersama".
● Amanemen PSAK 15 : "Investasi pada Entitas
Asosiasi".
● Amanemen PSAK 16 : "Aset Tetap".
● Amanemen PSAK 19 : "Aset Takberwujud".
● Amanemen PSAK 22 : "Kombinasi Bisnis".
● Amanemen PSAK 24 : "Imbalan Kerja".
● Amanemen PSAK 65 : "Laporan Keuangan
Konsolidasian".
● Amandement to PSAK 4 : "Separete Financial".
● Amandement to PSAK 5 : "Operating Segments".
● Amandement to PSAK 7 : "Related Party Disclosure
and Joint Venture".
● Amandement to PSAK 15: "Investment in Associates
and Joint Venture".
● Amandement to PSAK 16: "Property, Plant and
Equpment".
● Amandement to PSAK 19 : "Intagiblle Assets".
● Amandement to PSAK 22 : "Business Combination".
● Amandement to PSAK 24: "Employee Benefits".
● Amandement to PSAK 65: "Consolidated Financial
Statements".
● Amanemen PSAK 66 : "Pengaturan Bersama".
● Amanemen PSAK 67 : "Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas".
● Amanemen PSAK 70 : "Akuntansi Aset dan
Liabilitas Pengampunan Pajak".
● Amandement to PSAK 66: "Joint Arrangements".
● Amandement to PSAK 67: "Disclosure of Interest in
Other Entities".
● Amandement to PSAK 70: "Accounting for Tax
Amnesty Asset and Liability".
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan
interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 :
The following are the summarize of Statements of
Financial Accounting Standars (amandement and
adaptation on PSAK) and the interpretation of Financial
Accounting Standards Board (DSAK) which are
effective starting on January 1, 2017:
● Amanemen PSAK 1 : "Penyajian Laporan Keuangan"
tentang " Prakarsa Pengungkapan".
● Amanemen PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016),
"Laporan Keuangan Interim".
● Amanemen PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), :
"Imbalan Kerja".
● Amanemen PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), :
"Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan
interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2018 :
● Amandement to PSAK No. 1 : "Presentation of
Financial Statements" regarding "Disclosure
● Amandement to PSAK No. 3 (Inprovement 2016), :
"Interim Financial Reporting".
● Amandement to PSAK No. 24 (Improvement 2016) :
"Employee Benefits".
● Amandement to PSAK No. 60 (Improvement 2016),
"Financial Instruments : Disclosures".
The following are the summarize of Statements of
Financial Accounting Standars (amandement and
adaptation on PSAK) and the interpretation of Financial
Accounting Standards Board (DSAK) which are
effective starting on January 1, 2018:
● Amanemen PSAK No. 2 : "Laporan Arus Kas tentang
Prakarsa Pengungkapan".
● Amandement to PSAK No. 62 "Statement of Cash
Flows on the Disclosures Initiative".
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
169
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
c. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi c. The New and Revised Financial Accounting
- Lanjutan Standarts - Continued
● Amanemen PSAK No. 13 : "Properti Investasi :
Pengalihan Properti Investasi".
● Amanemen PSAK No. 15 (Penyesuaian 2018 :
"Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama".
● Amanemen PSAK No. 46 : "Pajak Penghasilan
tentang Pengukuran Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang belum direalisasikan".
● Amanemen PSAK No. 53 : "Kopensasi Berbasis
Saham Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi
Berbasis Saham".
● Amandement to PSAK No. 13 "Investment Property:
Trnsfer of investment Property".
● Amandement to PSAK No. 15 (2018 Improvement);
"Invesments in Associates and Joint Ventures".
● Amandement to PSAK No. 46 ; "Income Taxes on
the recognition of Deferred Tax Assets for Unrealised
Losses".
● Amandement to PSAK No. 53 ; "Share-based
Payment; Clasifikation and measurement on or Basis
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan
interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2019 :
● Amanemen PSAK No. 33 : "Transaksi Valuta Asing
dan Imbalan di Muka ".
● Amanemen PSAK No. 34 : "Ketidakpastian dalam
Perlakuan Pajak Penghasilan ".
The following are the summarize of Statements of
Financial Accounting Standars (amandement and
adaptation on PSAK) and the interpretation of Financial
Accounting Standards Board (DSAK) which are
effective starting on January 1, 2019:
● Amandement to PSAK No. 33 ; "Foreign Currency
Transaction and Advance Consideration".
● Amandement to PSAK No. 33 ; "Uncertainty over
Income Tax Treatments".
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan
interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2020 :
The following are the summarize of Statements of
Financial Accounting Standars (amandement and
adaptation on PSAK) and the interpretation of Financial
Accounting Standards Board (DSAK) which are
effective starting on January 1, 2020:
● Amanemen PSAK No. 15 : "Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama : "Kepentingan
Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura
● Amanemen PSAK No. 71 : "Instrumen Keuangan:
"Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi
Negatif".
● Amanemen PSAK No. 71 : "Instrumen Keuangan:
"yang diadopsi dari IFRS 9".
● Amanemen PSAK No. 72 : "Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan". Diadopsi dari IFRS 15.
● Amanemen PSAK No. 73 : "Sewa". Diadopsi dari
IFRS 16.
● Amandement to PSAK No. 15 ; "Invesments in Joint
Associates and Joint Ventures: Long Term Interests
in Associates and Joint Ventures".
● Amandement to PSAK No. 71 ; ". Financial
Instruments: Prepayments Faatures wits Negative
Compensation".
● Amandement to PSAK No. 71 ; ". Financial
Instruments: Adopted from IFRS 9.
● Amandement to PSAK No. 72 ; ". Revenue from
contracts with Customers", adopted from IFRS 15.
● Amandement to PSAK No. 73 ; ". Leases", adopted
from IFRS 16.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
170
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
c. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi c. The New and Revised Financial Accounting
- Lanjutan Standarts - Continued
Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan
keuangan pada tiap entitas Perseroan diukur dengan
mata uang lingkungan ekonomi utama dimana entitas
beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional dan penyajian Perseroan.
Transactions included in the financial statements of each
of the Company's entities are measured in the currency
of the main economic environment in which the entity
operates ("functional currency"). The financial
statements are presented in Rupiah, which is the
functional and presentation currency of the Company.
Pada tanggal pengesahan laporan keuangan ini,
manajemen Perseroan masih mempelajari dampak yang
mungkin timbul dari penerapan standar baru,
amandemen dan pencabutan standar akuntansi tersebut
terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, Perseroan
sedang mempertimbangkan implikasi dari penerapan
standar tersebut, terhadap laporan keuangan Perseroan.
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-
pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
At the date of ratification of the financial statements, the
Company's management is still studying the impact that
may arise from the adoption of new standards,
amendments and revocation of these accounting
standards on the Company's financial statements.
As at the authorisation date of these financial
statements, the Company is reviewing the implication of
the above standards, to its financial statements.
The Company enters into transactions with related
parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”.
All significant transactions and balances with related
parties are disclosed in the notes to the consolidated
financial statements.
d. Pengakuan pendapatan dan beban d. Revenue and expense recognition
Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang
diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih
adalah pendapatan dari penjualan barang dan jasa yang
diberikan dalam kegiatan usaha normal setelah
dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak barang
mewah dan pajak pertambahan nilai.
Revenue is measured at fair value of the consideration
received or receivable. Net revenue represents revenue
earned from the sale and services provided in the normal
course of business, including financial services, net of
discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax and
value added tax.
Perseroan mengakui pendapatan apabila pendapatan
dapat diukur dengan andal dan besar kemungkinan
bahwa manfaat ekonomi masa depan akan diperoleh.
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa dilaksanakan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
The Company recognises revenue if the revenue can be
reliably measured and probable that future economic
benefits will be obtained.
Revenue from service is recognized when the services
are rendered. Expenses are recognized when incurred
(accrual basis).
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
171
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta deposito
berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang
tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and
in banks and all unrestricted time deposits that are
readily convertible to known amount of cash with
maturities of three months or less from the date of
placements.
f. Piutang usaha f. Trade receivables
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui sebesar
nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada nilai yang
diamortisasi setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai piutang. Cadangan dibentuk
apabila terdapat bukti yang obyektif bahwa Perseroan
tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan
persyaratan awal piutang. Piutang dihapusbukukan pada
saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Jika
piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu
tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika
lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset
lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai
aset tidak lancar.
Trade receivables are recognised initially at fair value
and subsequently measured at amortised cost less
provision for receivables impairment. This provision is
established when there is objective evidence that the
Company will not be able to collect all amounts due
according to the original terms of the receivables.
Accounts are written-off in the period during which they
are determined to be not collectible. If receivables are
expected to be collected within one year or less (or in the
normal operating cycle if they are longer), receivables
are classified as current assets. Otherwise, receivables
are presented as
non-current assets.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersihnya.
Perhitungan nilai persediaan dengan metode Masuk
Pertama Keluar Pertama (First In First Out). Nilai
realisasi bersih merupakan estimasi dari harga penjualan
dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya
penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net
realizable value. Cost is determined by first in first out
method. Net realizable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business, less the
estimated selling expenses.
h. Sewa h. Leases
(i) Sebagai lessee (i) As lessee
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan
berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.
Leases in which a significant portion of the risks
and rewards incidental to ownership retained by the
lessor are classified as operating leases.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan
pada laporan laba rugi secara garis lurus selama
masa sewa.
Payments made under operating leases are charged
to the statements of profit or loss on a straight-line
basis over the period of the lease.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
172
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
h. Sewa - Lanjutan h. Leases - Continued
Sewa dimana Perseroan memiliki secara substansial
seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan
aset, akan diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada
awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah
antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari
pembayaran sewa minimum.
Leases whereby the Company has substantially all
the risks and rewards incidental to ownership are
classified as finance leases. Finance leases are
capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased assets and the
present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan kewajiban.
Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan
disajikan sebagai utang jangka panjang. Unsur
bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan
laba rugi setiap periode selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo
liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara periode masa sewa dan umur
manfaatnya.
Each finance lease payment is allocated between the
finance and liability. The corresponding rental
obligations, net of finance charges, are included in
other longterm payables. The interest element of the
finance cost is charged to the statements of profit or
loss over the lease period so as to produce a
constant periodic rate of interest on the remaining
balance of the liability for each period. The fixed
asset acquired under finance leases is depreciated
over the shorter of the useful life of the asset and
the lease term.
Keuntungan yang ditangguhkan dari transaksi
penjualan dan sewa-balik pembiayaan diamortisasi
dengan metode garis lurus selama periode sewa.
Keuntungan dari transaksi penjualan dan sewa-balik
operasi langsung diakui pada saat transaksi terjadi.
Deferred gain from sale and finance leaseback
transaction is amortised using straight line method
over the lease period. Gain from sale and operating
leaseback transaction is directly recognised when
the transaction occur.
(ii) Sebagai lessor (ii) As lessor
Apabila aset disewakan melalui sewa pembiayaan,
nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang.
Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini
piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa
pembiayaan tangguhan. Penghasilan sewa diakui
selama masa sewa dengan menggunakan metode
investasi neto yang mencerminkan tingkat
pengembalian periodik yang konstan.
When assets are leased out under a finance lease,
the present value of the lease payments is
recognised as receivable. The difference between
the gross receivable and the present value of the
receivable is recognised as unearned finance lease
income. Lease income is recognised over the term
of the lease using the net investment method, which
reflects a constant periodic rate of return.
Apabila aset disewakan melalui sewa operasi, aset
disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat
aset tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai
pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa
sewa.
When assets are leased out under an operating lease,
the asset is included in the statements of financial
position based on the nature of the asset. Lease
income is recognised over the term of the lease on a
straight-line basis.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
173
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
i. Aset tetap dan penyusutan i. Fixed assets and depreciation
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk
pajak impor yang berlaku, bea masuk, biaya
pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan,
biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah
tenaga kerja internal dan estimasi awal biaya
pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan.
which includes any applicable import taxes, import
duties, freight costs, handling costs, storage costs, site
preparation costs, installation costs, internal labour costs
and the initial estimate of the costs of dismantling and
removing the item and restoring the site on which it is
located, less accumulated depreciation.
Penyusutan dimulai sejak aset mulai atau siap
digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis yang
menghasilkan persentase penyusutan tahunan dari harga
perolehan sebagai berikut:
Depreciation is applied from the date the assets are put
into service or when the assets are ready for service,
using the straight-line method over their estimated
useful lives and results in the following annual
percentages of cost:
Bangunan
Kendaraan
Peralatan kantor
Masa manfaat/The useful life
20 tahun/year
4 tahun/year
4 tahun/year
Building
Vehicle
Office equipment
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak
disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak
legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-
biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait
dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum
hak.
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal
costs incurred to obtain legal rights are recognised as
part of the acquisition cost of the land, and these costs
are not depreciated. Costs related to renewal of land
rights are recognised as intangible assets and amortised
during the period of the land rights.
Perseroan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset
tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut
kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat
suatu aset melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar
estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang
ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.
The Company evaluates its fixed assets for impairment
whenever events and circumstances indicate that the
carrying amount of the assets may not be recoverable.
When the carrying amount of an asset exceeds its
estimated recoverable amount, the asset is written down
to its estimated recoverable amount, which is determined
based upon the higher of the fair value less cost to sell
and the value in use.
Biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari
nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah hanya
apabila kemungkinan besar Perseroan akan
mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset
dapat diukur dengan andal. Jumlah tercatat komponen
yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi
selama tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate,
only when it is probable that future economic benefits
associated with the assets will flow to the Company and
the cost of the item can be measured reliably. The
carrying amount of the replaced part is derecognised. All
other repairs and maintenance are charged to the profit
or loss during the financial year in which they are
incurred.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
174
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
i. Aset tetap dan penyusutan - Lanjutan i. Fixed assets and depreciation - Continued
Keuntungan dari transaksi penjualan tempat spesifik
dalam menara langsung diakui pada saat transaksi
terjadi, kecuali apabila terdapat persyaratan dan kondisi
yang masih harus dipenuhi oleh Perseroan. Dalam hal
terdapat persyaratan dan kondisi yang masih harus
dipenuhi Perseroan, keuntungan diakui pada saat
persyaratan dan kondisi tersebut telah dipenuhi.
Gain from sale of specific tower space transaction is
directly recognised when the transaction occurs, unless
there are terms and conditions which still need to be
fulfilled by the Company. In the case where there are
terms and conditions still need to be fulfilled by the
Company, gain is recognised when such terms and
conditions are fulfilled.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan
diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
When assets are disposed, their carrying values and the
related accumulated depreciation are eliminated from
the financial statements, and the resulting gains and
losses on the disposal of fixed assets are recognised in
the statements of profit or loss of the year.
Perubahan estimasi masa manfaat ekonomis Changes in economic useful lives estimation
Pada akhir periode pelaporan, Perseroan melakukan
penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset,
nilai sisa aset, metode penyusutan dan sisa umur
pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of the reporting period, the Company
conducts periodic reviews of the economic useful lives
of assets, the residual value of assets, depreciation
methods and the remaining useful life based on technical
conditions.
j. Biaya dibayar dimuka j. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat
masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial
periods using the straight-line method.
k. Pinjaman k. Loans
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai
wajar, dikurangi dengan biaya - biaya transaksi yang
terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan
(dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat
pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan
menggunakan metode bunga efektif.
Loans are recognised initially at fair value, net of
transaction costs incurred. Loans are subsequently
carried at amortised cost; any difference between the
proceeds (net of transaction costs) and the redemption
value is recognised in the profit or loss over the period
of the loans using the effective interest method.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka
panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
bulan setelah periode pelaporan.
Borrowings are classified under non-current liabilities
unless their maturities are within 12 months after the
reporting period.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
175
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
l. Penjabaran mata uang asing l. Foreign currency translation
Transaksi mata uang asing dijabarkan ke mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs penutup yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Transaction denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah at the closing exchange rates
which are determined by Bank Indonesia.
Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang
Rupiah menggunakan kurs penutup yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia. Kurs dari mata uang asing utamayang
digunakan adalah sebagai berikut (nilai Rupiah penuh):
At each reporting date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are translated into
Rupiah using closing exchange rates which determined
by Bank Indonesia. The exchange rates of the major
foreign currencies used are as follows (full amount
Rupiah):
1 USD (rupiah penuh
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
14,026 14,481 13,458 13,436
1 USD (full rupiah)
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah
maupun yang belum terealisasi, baik yang berasal dari
transaksi dalam mata uang asing maupun penjabaran
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui
pada laporan laba rugi.
Realised and unrealised foreign exchange gains or losses
arising from transactions in foreign currency and from
the translation of foreign currency monetary assets and
liabilities are recognised in the statements of profit or
loss.
m Perpajakan m Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan
kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut
diakui dalam laporan laba rugi, kecuali apabila pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang
langsung diakui ke ekuitas dan laba komprehensif
lainnya.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.
The income tax expense comprises current and deferred
income tax. Tax is recognised in the statements of profit
or loss account, except to the extent that it relates to
items recognised directly to equity and other
comprehensive income.
The current income tax is calculated using tax rates that
have been enacted at the financial position date.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan
menggunakan balance sheet liability method, untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak
atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk
masing-masing entitas.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang
akan digunakan pada saat aset pajak tangguhan
dipulihkan atau liabilitas pajak tangguhan dilunasi.
Deferred income tax is recognised using the balance
sheet liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and liabilities and
their carrying values for each entity separately.
Deferred income tax is determined using tax rates that
have been enacted or substantially enacted at the
statements of financial position date and are expected to
be applied when the related deferred income tax asset is
realised or the deferred income tax liability is settled.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
176
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
m Perpajakan - Lanjutan m Taxation - Continued
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui
sebagai aset pajak tangguhan apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui pada
saat Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP)
diterbitkan oleh Kantor Pajak dan tidak diakui secara
neto (saling hapus). Selisih antara Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak diakui sebagai Tambahan Modal
Disetor.
Deferred tax assets relating to the carry forward of
unused tax losses are recognised to the extent that it is
probable that future taxable profit will be available
against which the unused tax losses can be utilised.
Tax Amnesty Assets and Liabilities are recognized upon
the issuance of Surat Keterangan Pengampunan Pajak
(SKPP) by tax office and they are not recognized as net
amount (offset). The difference between Tax Amnesty
Assets and Liabilities are recognized as Additional Paid
in Capital.
Aset Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar
nilai yang disetujui dalam SKPP.
Liabilitas Pengampunan Pajak pada awalnya diakui
sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus
dibayarkan oleh Perseroan sesuai kewajiban kontraktual
atas perolehan Aset Pengampunan Pajak.
Uang tebusan yang dibayarkan oleh Perseroan untuk
memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai beban
pada periode dimana SKPP diterima oleh Perseroan.
Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak diukur sesuai dengan SAK yang
relevan sesuai dengan klasifikasi masing-masing Aset
dan Liabilitas Pengampunan Pajak.
Tax Amnesty Assets are initially recognized at the value
stated in SKPP.
Tax Amnesty Liabilities are initially measured at the
amount of cash or cash equivalents to be settled by the
Company according to the contractual obligation with
respect to the acquisition of respective Tax Amnesty
Assets.
The redemption money paid by the Company to obtain
the tax amnesty is recognized as expense in the period in
which the Company receives SKPP.
After initial recognition, Tax Amnesty Assets and
Liabilities are measured in accordance with respective
relevant SAKs according to the classification of each
Tax Amnesty Assets and Liabilities.
n. Imbalan kerja n. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang
kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognised when they
accrue to the employees.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Short-term employee benefits
Perseroan memberikan imbalan jangka panjang untuk
tingkatan karyawan tertentu dalam bentuk pembayaran
kas yang dibayarkan pada tanggal release, yaitu satu
tahun setelah akhir periode vesting yang bersangkutan.
The Company provides other long-term employee
benefits to its certain level employees in the form of
cash consideration that are paid on release date, which is
one year after the end of the relevant vesting period.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
177
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
n. Imbalan kerja - Lanjutan n. Employee benefits - Continued
Imbalan pascakerja Post-employment benefits
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang
penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment benefits such as retirement, severance
and service payments are calculated based on Labour
Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Karyawan berhak atas manfaat pensiun dari dana
pensiun yang meliputi kontribusi dana pensiun dan
akumulasi bunganya, apabila karyawan tersebut pensiun,
cacat, atau meninggal dunia.
Sesuai dengan UU 13/2003, Perseroan berkewajiban
menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program
yang ada sekarang belum cukup untuk menutupi
kewajiban sesuai UU 13/2003.
Employees are entitled to benefits from the pension
plan, comprising pension fund contributions and
accumulated interest, on retirement, disability or death.
In accordance with Law 13/2003, the Company has
further payment obligations if the benefits provided by
the existing plan do not adequately cover the obligations
under Law 13/2003.
Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah
nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan
posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 atau
Peraturan Perseroan (mana yang lebih tinggi).
The liabilities recognised in the financial statements of
financial position are the present value of the defined
benefit obligations as at financial statements of financial
position date in accordance with Law 13/2003 or the
Company’s regulations (whichever is higher).
Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris
independen dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit.
The defined benefit obligation is calculated by an
independent actuary using the Projected Unit Credit
method.
Nilai kini dari liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan
cara mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa
depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi
Pemerintah (dengan pertimbangan pada saat ini tidak
ada pasar aktif untuk Obligasi korporasi berkualitas
tinggi dalam mata uang Rupiah, sama dengan mata uang
dimana imbalan tersebut akan dibayarkan, dan yang
memiliki jangka waktu yang mendekati jangka waktu
liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is
determined by discounting the estimated future cash
outflows using the interest rates of Government Bonds
(considering currently there is no deep market for high-
quality corporate Bonds) that are denominated in
Rupiah, in which the benefits will be paid, and that have
terms to maturity approximating to the terms of the
related pension liability.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Past-service costs are recognised immediately in profit
or loss.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
178
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
o. Aset dan liabilitas keuangan o. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam
kategori: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan
dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat
pengakuan awalnya.
Pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan memiliki
aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi serta pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company classifies its financial assets in the
following categories: (i) financial assets at fair value
through profit or loss, (ii) loans and receivables. The
classification depends on the purpose for which the
financials assets were acquired. Management determines
the classification of its financial assets at initial
recognition.
On 31 December 2018, the Company has financial
assets classified as financial assets at fair value through
profit or loss and loans and receivables.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar (i) Financial assets at fair value through profit or
melalui laporan laba rugi loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi adalah aset keuangan yang
diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika
perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka
pendek. Piutang derivatif dikategorikan sebagai aset
keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan
sebagai lindung nilai.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali
piutang derivatif.
Financial assets at fair value through profit or loss
are financial assets classified as held for trading. A
financial asset is classified as held for trading if it is
acquired principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term and for which there
is evidence of a recent actual pattern of short-term
profit taking. Derivative receivables are categorised
as asset held for trading unless they are designated
as hedges.
There are no financial assets categorised as held for
trading except for derivative receivables.
Keuntungan dan kerugian yang timbul atas
perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam
laporan laba rugi sebagai bagian dari biaya
keuangan atau penghasilan keuangan.
Gains and losses arising from changes in the fair
value of derivatives are presented in the statements
of profit or loss within finance cost or finance
income.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
179
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
o. Aset dan liabilitas keuangan - Lanjutan o. Financial assets and liabilities - Continued
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman
yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that are
not quoted in an active market. Loans and
receivables are initially recognised at fair value plus
transaction costs and subsequently measured at
amortised cost using the effective interest rate
method.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas
dan setara kas, piutang usaha, sewa pembiayaan,
piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Penurunan nilai aset keuangan – pinjaman yang
diberikan dan piutang
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi:
- Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
pihak peminjam atau penerbit instrumen
- Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
atau bunga;
Loans and receivables consist of cash and cash
equivalents, trade receivables, finance leases, other
receivables and other assets.
Impairment ofinancial assets – loans and
receivables
The Company assess at the end of the reporting
period whether there is objective evidence that a
financial asset or group of financial assets is
impaired. A financial asset or a group of financial
assets is impaired and impairment losses are
incurred only if there is objective evidence of
impairment as a result of one or more events that
occurred after the initial recognition of the asset (a
‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the
financial asset or group of financial assets that can
be reliably estimated.
The criteria that the Company uses to determine that
there is objective evidence of an impairment loss
include:
- Significant financial difficulty of the obligor or
issuer of financial instruments;
- A breach of contract, such as a default or
delinquency in interest or principal payments;
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
180
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
o. Aset dan liabilitas keuangan - Lanjutan o. Financial assets and liabilities - Continued
- Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi
atau hukum sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak peminjam,
memberikan keringanan (konsesi) pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika
pihak peminjam tidak mengalami kesulitan
tersebut;
- Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
akan dinyatakan pailit atau melakukan
restrukturisasi keuangan lainnya;
- Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan; atau
- Data yang dapat diobservasi mengindikasikan
adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset
keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud,
meskipun penurunannya belum dapat
diidentifikasi terhadap aset keuangan secara
individual dalam kelompok aset tersebut,
- The lender, for economic or legal reasons
relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the
lender would not otherwise consider;
- It becomes probable that the borrower will enter
bankruptcy or other financial restructuring;
Disappearance of an active market for that
- financial asset because of financial difficulties;
or - Observable data indicating that there is a
measurable decrease in the estimated future cash
flows from a portfolio of financial assets since
the initial recognition of those assets, although
the decrease cannot yet be identified with the
individual financial assets in the portfolio,
including:
i. Memburuknya status pembayaran pihak
peminjam dalam kelompok tersebut; dan
i. Adverse changes in the payment status of
borrowers in the portfolio; and
ii. Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset-aset
di dalam kelompok tersebut.
ii. National or local economic conditions that
correlate with defaults on the assets in the
portfolio.
Jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk
kerugian kredit di masa depan yang belum
terjadi) yang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai
tercatat aset tersebut dikurangi dan jumlah
kerugian diakui pada laporan laba rugi.
Jika pinjaman yang diberikan dan piutang
memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga
efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam
kontrak. Sebagai panduan praktis, Perseroan
dapat mengukur penurunan terhadap nilai wajar
instrumen dengan menggunakan harga pasar
yang dapat diobservasi.
The amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash
flows (excluding future credit losses that have
not been incurred) discounted at the financial
asset’s original effective interest rate. The asset’s carrying amount is reduced and the amount of the
loss is recognised in the statements of profit or
loss.
If loans and receivables has a variable interest
rate, the discount rate for measuring any
impairment loss is the current effective interest
rate determined under the contract. As a practical
expedient, the Company may measure
impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
181
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
o. Aset dan liabilitas keuangan - Lanjutan o. Financial assets and liabilities - Continued
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit
debitor), maka pembalikan atas kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui
dicatat pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease can
be related objectively to an event occurring after
the impairment was recognised (such as an
improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment
loss is recognised in statements of profit or loss.
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya
dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
The Company classifies its financial liabilities into the
following category (i) financial liabilities at fair value
through profit or loss and (ii) financial liabilities
measured at amortised cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial liabilities at fair value through profit
or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang
diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika
perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
adanya kecenderungan pengambilan keuntungan
dalam jangka pendek.
Financial liabilities at fair value through profit or
loss are financial liabilities classified as held for
trading.
A financial liability is classified as held for trading
if it is acquired principally for the purpose of selling
or repurchasing it in the near term and for which
there is evidence of a recent actual pattern of short-
term profit taking.
Utang derivatif dikategorikan sebagai liabilitas
keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan
sebagai lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan.
Keuntungan dan kerugian yang timbul atas
perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam
laporan laba rugi sebagai bagian dari penghasilan
atau biaya keuangan.
Derivative payables are categorised as liabilities
held for trading unless they are designated as
hedges.
There are no financial liabilities categorised as held
for trading.
Gains and losses arising from changes in the fair
value of derivatives are presented in the statements
of profit or loss within finance income or finance
cost.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
182
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
o. Aset dan liabilitas keuangan - Lanjutan o. Financial assets and liabilities - Continued
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan
dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha
dan utang lain-lain, beban yang masih harus
dibayar, pinjaman, sukuk ijarah dan liabilitas sewa
pembiayaan.
(ii) Financial liabilities measured at amortised cost
Financial liabilities that are not classified as at fair
value through profit or loss fall into this category
and are measured at amortised cost. Financial
liabilities measured at amortised cost are trade and
other payables, accrued expenses, loans, sukuk
ijarah and finance lease liabilities.
Pemberhentian pengakuan atas liabilitas Derecognition of financial liabilities
keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan
dengan liabilitas yang lain pada keadaan yang
secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu
liabilitas yang ada yang secara substansial telah
diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan
liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan
perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui
dalam laporan laba rugi.
Financial liabilities are derecognised when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or expired.
Where an existing financial liability is replaced by
another liability with substantially different terms,
or the terms of an existing liability are substantially
modified, such an exchange or modification is
treated as derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the difference
in the respective carrying amount is recognised in
the profit or loss.
Instrumen keuangan disalinghapus Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus
dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan. Hak saling hapus tidak
kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat
dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang
normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa
kepailitan atau kebangkrutan Perseroan atau pihak
lawan.
Financial assets and liabilities are offset and the net
amount is reported in the statement of financial position
when there is a legally enforceable right to offset the
recognized amounts and there is an intention to settle on
a net basis, or realise the asset and settle the liability
simultaneously. The legally enforceable right must not
be contingent on future events and must be enforceable
in the normal course of business and in the event of
default, insolvency or bankruptcy of the Company or the
counterparties.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
183
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
- Lanjutan POLICIES - Continued
p. Penurunan nilai aset nonkeuangan p. Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas
tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap
tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau
perubahan pada kondisi yang mengindikasikan
kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak
diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai
tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi
jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang
lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan
penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang
paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat
diidentifikasi. Aset nonkeuangan selain goodwill yang
mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal
pelaporan untuk menentukan apakah terdapat
kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Assets that have an indefinite useful life are not subject
to amortisation but tested annually for impairment, or
more frequently if events or changes in circumstances
indicate that they might be impaired. Assets that are
subject to amortisation are reviewed for impairment
whenever events or changes in circumstances indicate
that the carrying amount may not be recoverable.
An impairment loss is recognised for the amount by
which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the
higher of an asset’s fair value less costs of disposal and value in use. For the purposes of assessing impairment,
assets are grouped at the lowest levels for which there
are separately identifiable cash flows. Nonfinancial
assets other than goodwill that suffer impairment are
reviewed for possible reversal of the impairment at each
reporting date.
q. Penggunaan estimasi q. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan
aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama
periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity
with the Indonesian Financial Accounting Standards
requires management to use estimates and assumptions
that affect the reported amounts of assets and liabilities,
the disclosure of contingent assets and liabilities as at
the date of the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the reporting
period. Actual results could differ from those estimates.
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016 Cash
Rupiah
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk
1,358
149,756
904
767,943
1,363
2,325,433
447
1,709,511
IDR
Bank
IDR Accounts
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Syariah PT Bank Syariah
Mandiri 24,509 9,589 10,555 - Mandiri
PT Bank BNI
PT Bank Mandiri Tbk
(95)
149
1,969
7,062
1,938
132,984
1,969
1,770
-
PT Bank BNI
PT Bank Mandiri Tbk
(95)
Jumlah dipindahkan 177,740 787,436 2,472,305 1,711,728 Brought forward
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
184
3. KAS DAN SETARA KAS - Lanjutan 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS - Continued
Jumlah pindahan
31 Jul 2019
177,740
31 Dec 2018
787,436
31 Dec 2017
2,472,305
31 Dec 2016
1,711,728
Carried forward
PT Bank OCBC NISP
PT Bank Danamon
Syariah
656
700
1,292
500
3,860
7,867
1,487
19,949
PT Bank OCBC NISP
PT Bank Danamon
Syariah
PT Bank Rakyat
Indonesia
684
681
23,165
-
PT Bank Rakyat
Indonesia
Rekening USD USD Accounts
PT Bank OCBC NISP 2,436 1,700 4,959 3,168 PT Bank OCBC NISP
PT Bank Danamon 4,734 239 1,787 241 PT Bank Danamon
186,950 791,848 2,513,943 1,736,574
Suku bunga untuk akun setara kas, yang berlaku selama
tahun-tahun berjalan berkisar 4,25% - 6,00% per tahun.
Interest rates for cash equivalents accounts, which are valid
for the current year, range from 4.25% - 6.00% per annum.
4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Pihak Ketiga: Third Parties : PT Arta Najwa 5,886,472 - - - PT Arta Najwa
PT Hutama Karya PT Hutama Karya
Sicincin 4,646,840 - - - Sicincin
PT Hutama Karya PT Hutama Karya Infrastruktur 3,740,252 7,175,887 2,640,852 2,587,982 Infrastruktur
PT Nestle Indonesia 2,050,000 - - - PT Nestle Indonesia
PT Meriba Jaya 1,180,000 - - - PT Meriba Jaya
PT Sumber Inti Jaya 831,600 415,800 - - PT Sumber Inti Jaya
PT Mandiri Bhakti
PT Waskita PPKA- Betung Seksi 2
61,600
43,185
-
-
-
-
2,026,441
-
PT Mandiri Bhakti
PT Waskita PPKA- Betung Seksi 2
PT Waskita Karya 19,448 68,052 1,489,572 - PT Waskita Karya
CV Usaha Bersama - 50,000 - - CV Usaha Bersama
PT Fajaraya Usaha Nusa - - 49,917 335,580 PT Fajaraya Usaha Nusa
PT Ayu Lestari Indah - - 1,261,159 - PT Ayu Lestari Indah
PT Karya Baru Makmur
PT Nindya Karya (Persero)
-
-
-
-
972,075
76,645
952,075
72,500
PT Karya Baru Makmur
PT Nindya Karya (Persero)
PT Berlin Mixindo - - 68,992 - PT Berlin Mixindo
PT Aremix Planindo - - - 2,283,043 PT Aremix Planindo
PT Asia Putra Perkasa - - - 130,500 PT Asia Putra Perkasa
PT Cahaya Mas Perkasa - - - 119,664 PT Cahaya Mas Perkasa
PT Hakaston
PT Lia Membangun
Persada
- - -
- - -
14,900
495,000
PT Hakaston
PT Lia Membangun Persada
PT Triyasa Geokunindo - - - 3,343,688 PT Triyasa Geokunindo
Dikurangi : penyisihan
18,459,397 7,709,740 6,559,213
12,361,373 Less: allowance for
penurunan nilai (63,276) (63,276) (18,790) - impairment
18,396,121
7,646,463
6,540,423
12,361,373
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
185
4. PIUTANG USAHA - Lanjutan 4. TRADE RECEIVABLES - Continued
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut : The aging of trade receivables is as follows:
% penyisihan/
Belum jatuh tempo
% allowance 31 Jul 2019
-
31 Dec 2018
-
31 Dec 2017
-
31 Dec 2016
-
Not yet due
Lewat jatuh tempo : Past due :
1 - 30 hari 0% 18,032,000 7,324,603 6,440,304 - 1 - 30 days
31 - 60 hari 10% 222,031 325,411 49,917 - 31 - 60 days
61 - 90 hari 20% 205,366 59,725 68,992 - 61 - 90 days
Lebih dari 90 hari 50% - - - - More than 90 days
18,459,397 7,709,740 6,559,213 -
Penyisihan penurunan nilai (63,276) (63,276) (18,790) - Allowance for impairment
18,396,121 7,646,463 6,540,423 -
Mutasi penyisihan penurunan nilai Mutation of allowance for impairment
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Saldo awal periode 63,276 18,790 18,790 - - Beginning balance period
Penambahan
Saldo akhir periode
- 25,950 44,486 18,790 -
63,276 44,740 63,276 18,790 -
Additions
Ending balance period
Akun piutang usaha tersebut merupakan saldo piutang atas
penjualan aspal, geotextile, geomembrane, SBM & DDGS
kepada pelanggan.
Berdasarkan hasil penelaahan atas masing-masing saldo
piutang pada akhir periode, manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai
untuk menutup kerugian atas piutang usaha tidak tertagih.
Berdasarkan PSAK 55 "Instumen Keuangan -
Pengukuran", piutang usaha diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Piutang usaha merupakan piutang jangka
pendek yang dampak pendiskontoannya tidak material.
Oleh karenanya, Perseroan tidak menghitung jumlah biaya
perolehan diamortisasi (jumlah tercatat = biaya perolehan
diamortisasi).
The accounts receivable account represents the balance of
receivables from the sale of asphalt, geotextile,
geomembrane, SBM & DDGS to customers.
Based on a review of the individual receivable balances at
the end of the period, management believes that the
allowance for impairment of receivables is adequate to
cover losses from uncollectible trade receivables.
Based on PSAK 55 "Financial Instruments -
Measurement", trade receivables are measured at amortized
cost. Trade receivables are short-term receivables for which
the effect of discounting is not material. Therefore, the
Company does not calculate the amortized cost (carrying
amount = amortized cost).
5. PIUTANG LAIN-LAIN 5. OTHER RECEIVABLES
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Pihak berelasi Related parties
(Lihat catatan 22) (See note 22)
PT Minimax 332,060 348,800 - - PT Minimax
PT Aspal Energi Nusantara 343,183 - - - PT Aspal Energi Nusantara
PT Triyasa Geokomunindo 1,980,508 - - - PT Triyasa Geokomunindo
2,655,751 348,800 - -
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
186
5. PIUTANG LAIN-LAIN - Lanjutan 5. OTHER RECEIVABLES - Continued
Perjanjian Pinjam Meminjam antara Perseroan dengan PT
Triyasa Geokomunindo No 001/AYL-TGI/XI/2018 tanggal
12 November 2018, dengan nilai maksimum Rp 3 Milyar
disertai bagi hasil sebesar tujuh persen, berlaku sampai 11
November 2020.
Piutang kepada PT Triyasa Geokomunindo digolongkan
kepada piutang jangka panjang
Lending and Borrowing Agreement between the Company
and PT Triyasa Geokomunindo No 001 / AYL-TGI / XI /
2018 dated November 12, 2018, with a maximum value of
Rp 3 billion with a profit sharing of seven percent, valid
until November 11, 2020.
Receivables from related parties above are expected to be
settled in less than 12 months.
Manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain dapat
tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain.
Management believes that other receivables are collectible
so no allowance for impairment losses on other receivables
is needed.
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
Aspal
Geotextile
Geogrid
Geomembrane
SBM & DDGS
31 Jul 2019
18,113,767
5,171,548
1,257,979
-
857,978
25,401,272
31 Dec 2018
18,684,267
6,670,724
1,336,240
-
592,278
27,283,507
31 Dec 2017
25,598,800
52,986
2,454,229
-
475,811
28,581,826
31 Dec 2016
30,315,333
1,085,958
95,505
710,499
520,621
32,727,916
Asphalt
Geotextile
Geogrid
Geomembrane
SBM & DDGS
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 7. PREPAID EXPENSES
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Aspal 1,872,354 - - - Asphalt
Geotextile 255,294 - - - Geotextile
2,127,648 - - -
8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS
31 Jul 2019
Saldo Awal Saldo Akhir Periode/ Periode/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
Balance Period Additions Deductions Balance Period
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 1,662,000 - - 1,662,000 Land
Bangunan 10,725,982 2,198,837 - 12,924,819 Building
Kendaraan 1,897,579 375 - 1,897,954 Vehicle
Peralatan kantor 605,771 23,092 - 628,864 Office equipment
14,891,332 2,222,304 - 17,113,636
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
187
8. ASET TETAP - Lanjutan 8. FIXED ASSETS - Continued
31 Jul 2019
Saldo Awal Saldo Akhir
Periode/ Periode/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
Balance Period Additions Deductions Balance Period
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan 2,217,441 313,445 - 2,530,886 Building
Kendaraan 909,463 137,736 - 1,047,199 Vehicle
Peralatan kantor 618,288 8,202 - 626,490 Office equipment
3,745,192 459,383 - 4,204,575
Nilai Buku 11,146,139 12,909,061 Book value
31 Dec 2018
Saldo Awal Saldo Akhir
Periode/ Periode/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
Balance Period Additions Deductions Balance Period
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 1,662,000 - - 1,662,000 Land
Bangunan 10,714,248 11,734 - 10,725,982 Building
Kendaraan 1,897,766 - 188 1,897,579 Vehicle
Peralatan kantor 617,317 -
14,891,332 11,734
11,546 605,771
11,734 14,891,332
Office equipment
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan 1,736,079 481,362 - 2,217,441 Building
Kendaraan 673,156 236,307 - 909,463 Vehicle
Peralatan kantor 524,810 93,478 - 618,288 Office equipment
2,934,046 811,147 - 3,745,192
Nilai Buku 11,957,286 11,146,139 Book value
31 Dec 2017
Saldo Awal
Periode/
Beginning
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Akhir
Periode/
Ending
Biaya Perolehan
Balance Period Additions Deductions Balance Period Acquisition Cost
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 1,662,000 - - 1,662,000 Land
Bangunan 8,114,248 2,600,000 - 10,714,248 Building
Kendaraan 1,897,766 - - 1,897,766 Vehicle
Peralatan kantor 617,317 - - 617,317 Office equipment
12,291,332 2,600,000 - 14,891,332
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
188
8. ASET TETAP - Lanjutan 8. FIXED ASSETS - Continued
31 Dec 2017
Saldo Awal Saldo Akhir
Periode/ Periode/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
Balance Period Additions Deductions Balance Period
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan 1,222,079 514,000 - 1,736,079 Building
Kendaraan 434,975 238,182 - 673,156 Vehicle
Peralatan kantor 423,378 101,432 - 524,810 Office equipment
2,080,432 853,614 - 2,934,046
Nilai Buku 10,210,900 11,957,286 Book value
Saldo Awal
Periode/
31 Dec 2016 Saldo Akhir
Periode/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
Balance Period Additions Deductions Balance Period
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan kantor
1,662,000 - - 1,662,000
8,114,248 - - 8,114,248
1,897,766 - - 1,897,766
614,267 3,050 - 617,317
12,288,282 3,050 - 12,291,332
Land
Building
Vehicle
Office equipment
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan 814,745 407,334 - 1,222,079 Building
Kendaraan 196,605 238,369 - 434,975 Vehicle
Office equipment
Nilai Buku 11,010,529 10,210,900 Book value
Penyusutan dialokasikan ke beban umum dan administrasi
masing-masing sejumlah Rp 459.382.628, Rp 811.146.514,
Rp 853.613.614 dan Rp 802.559.006 masing-masing untuk
periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2019 dan
untuk periode dua belas bulan yang berakhir tanggal 31
Desember 2018, 2017 dan 2016 (Lihat catatan 19).
Depreciation is allocated to general and administrative
expenses of Rp 459.382.628, Rp 811.146.514, Rp
853.613.614 dan Rp 802.559.006 , respectively, for the
seven-month period ending July 31, 2019 and for the
twelve-month period ending December 31, 2018, 2017 and
2016 (See note 19).
Peralatan kantor 266,482 156,896 - 423,378
1,277,753 802,599 - 2,080,432
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
8. ASET TETAP - Lanjutan 8. FIXED ASSETS - Continued
189
Sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Nomor : 52 tanggal 29
Juni 2019 dihadapan notaris Juanita Lestia Rini SH MKn,
Tuan Akam Melepaskan Hak nya atas sebidang tanah Hak
Milik Nomor : 2291/ Limusnunggal, terletak di Propinsi
Jawa Barat, Kota Bogor, Kecamatan Cileungsi, kelurahan
Limusnunggal, seluas 160 M2 ke Perseroan yang telah
dipergunakan dan dimanfaatkan oleh Perseroan sejak 2015.
Pelepasan hak tersebut disepakati bahwa ganti rugi yang
diberikan sebesar Rp. 300.000.000, dan telah dikapitalisasi
sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada tahun 2015.
Sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Nomor : 53 tanggal 29
Juni 2019 dihadapan notaris Juanita Lestia Rini SH MKn
Tuan Hidayat Winardi Melepaskan Hak nya atas sebidang
tanah Hak Milik Nomor : 2826/ Rawamangun, terletak di
Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, seluas 438 M2
ke Perseroan yang telah dipergunakan dan dimanfaatkan
oleh Perseroan sejak 2013. Pelepasan hak tersebut
disepakati bahwa ganti rugi yang diberikan sebesar
Rp.5.000.000.000, dan telah dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan tanah pada tahun 2013.
Penambahan aset bangunan selama periode tujuh bulan
yang berakhir tanggal 31 Juli 2019 merupakan renovasi
kantor sebesar Rp 2.198.837.245, dan Asesoris kendaraan
Rp 375.000 serta furniture kantor sejumlah Rp 23.092.176
sehingga total penambahan aset sebesar Rp 2.222.304.421.
Perseroan telah mengasuransikan aset tetap dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 2.684.000.000. Manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut dapat
menutup risiko kerugian apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
In accordance with the Deed of Transfer of Rights Number:
52 dated 29 June 2019 before the notary Juanita Lestia Rini
SH MKn, Mr. Akam Relinquished his Right to a Land of
Ownership Number: 2291 / Limusnunggal, located in West
Java Province, Bogor City, Cileungsi District,
Limusnunggal Subdistrict , covering an area of 160 M2 to
the Company which has been used and utilized by the
Company since 2015. Waiver of the rights it was agreed
that the compensation given was Rp. 300.000.000, and has
been capitalized as part of land acquisition costs in 2015.
In accordance with the Deed of Transfer of Rights Number:
53 dated June 29, 2019 before the notary Juanita Lestia
Rini SH MKn Mr. Hidayat Winardi Relinquishing his
Right to a Title of Land Number: 2826 / Rawamangun,
located in the Special Capital Province of Jakarta, covering
an area of 438 M2 to the Company which has been used
and utilized by the Company since 2013. The waiver was
agreed that the compensation provided amounted to
Rp.5.000.000.000, and was capitalized as part of the cost of
land acquisition in 2013.
The addition of building assets during the seven-month
period ending July 31, 2019 was an office renovation of Rp
2.198.837.245, vehicle accessories of Rp 375.000 and
office furniture totaling Rp 23.092.176 so that the total
assets added were Rp 2.222.304.421.
The Company has insured fixed assets with an insurance
value of Rp 2.684.000.000. Management believes that the
insurance coverage can cover the risk of loss if unexpected
things happen.
No.
Insurance
Type of
Insurance
Coverage Object
The Value of
Coverage
Period
1 PT Fire- House on Jl. Balai Rp. 700.000.000 23 Mar Asuransi Sharia Pustaka Barat No. 2019 – Adira 27 Rawamangun 23 Mar
Dinamika Jakarta 13220 2020
2 PT Fire- House on perum Rp. 500.000.000 3 Dec Asuransi Sharia Limus Pratama Jl. 2018 – Adira Surabaya Blok D5 3 Dec Dinamika No. 31 Kel. 2019 Cileungsi Kab.
Bogor Jawa Barat
No.
Asuransi
Jenis
Asuransi
Objek
Pertanggungan
Nilai
Pertanggungan
Periode
1 PT Fire- Rumah di Jl. Balai Rp. 700.000.000 23 Mar Asuransi Sharia Pustaka Barat No. 2019 – Adira 27 Rawamangun 23 Mar
Dinamika Jakarta 13220 2020
2 PT Fire- Rumah Tinggal Rp. 500.000.000 3 Des Asuransi Sharia perum Limus 2018 – Adira Pratama Jl. 3 Des Dinamika Surabaya Blok D5 2019 No. 31 Kel.
Cileungsi Kab.
Bogor Jawa Barat
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
8. ASET TETAP - Lanjutan 8. FIXED ASSETS - Continued
190
Aset tetap berupa tanah telah diikat sebagai agunan atas
pinjaman yang diperoleh dari Bank Danamon Syariah dan
Bank Mandiri Syariah (Lihat catatan 10).
Fixed assets in the form of land have been bound as
collateral for loans obtained from Bank Danamon Syariah
and Bank Mandiri Syariah (See note 10).
9. UTANG USAHA 9. TRADE PAYABLES
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Pihak Ketiga Third Parties PT Now Indonesia 2,342,121 564,887 - - PT Now Indonesia
PT Inti Abadi Kemasindo 2,070,130 2,166,640 853,467 274,074 PT Inti Abadi Kemasindo
PT Humpuss
PT Jakson Niagatama
PT Geesan Indonesia
915,746 1,015,746 - 1,715,746
429,489 37,000 - -
191,520 534,760 - -
PT Humpuss
PT Jakson Niagatama
PT Geesan Indonesia
PT Maju Kreasi Prima
PT Oto Kredit Mobil
91,200 55,600
25,397 64,080
- - PT Maju Kreasi Prima
- - PT Oto Kredit Mobil
PT Mitsui Indonesia 9,340 112,000 - - PT Mitsui Indonesia
Summit Overseas - 306,449 1,126,660 4,893,921 Summit Overseas
Daeyoun Geotech PT Sumber Makmur
PT Langgeng Jaya Fiberin PT Aremix Planindo
- 666,993
- 8,750
- 50,330
- -
- -
- -
1,253,258 -
1,829,759 1,829,759
Daeyoun Geotech PT Sumber Makmur
PT Langgeng Jaya Fiberindo PT Aremix Planindo
PT Darma Bakti Selaras - - 2,231,460 - PT Darma Bakti Selaras
PT Catur Muda Karya Pra - - 2,705,405 6,716,770 PT Catur Muda Karya Pratama
PT Adhimix Precast
PT Patra Trading
Chris Biantoro
- - - 176,210
- - - 80,539
- - - 259,615
PT Adhimix Precast
PT Patra Trading
Chris Biantoro
PT Bangun Olah Bitumen - - - 350,000 PT Bangun Olah Bitumen
PT Sina Raya Trading - - - 131,175 PT Sina Raya Trading
PT Ayu Lestari Indah - - - 1,733,135 PT Ayu Lestari Indah
6,074,943 5,583,235 10,000,008 18,160,945
No.
Insurance
Type of
Insurance
Coverage Object
The Value of
Coverage
Period
3 PT MNC Total Loss Honda-CRV 25 Jan 2019 – 25 Jan Asuransi Only Police Number: B- 25 Jan 2020 = Rp. 2019 – Indonesia (Motor 1425-TJJ STNK 275.000.000 25 Jan
Unit
Usaha
Syariah
Vehicle
Syariah)
on behalf of PT
Agro Yasa Lestari 25 Jan 2020 –
25 Jan 2021 = Rp.
247.000.000
2020
25 Jan 2021 – 25 Jan 2022 = Rp.
220.000.000
4 PT MNC Total Loss Honda-CRV 25 Jan 2019 – 25 Jan Asuransi Only Police Number: B- 25 Jan 2020 = Rp. 2019 – Indonesia (Motor 1424-TJJ STNK 275.000.000 25 Jan
Unit
Usaha
Syariah
Vehicle
Syariah)
on behalf of PT
Agro Yasa Lestari 25 Jan 2020 –
25 Jan 2021 = Rp.
247.000.000
2020
25 Jan 2021 – 25
Jan 2022 =
Rp. 220.000.000
No.
Asuransi
Jenis
Asuransi
Objek
Pertanggungan
Nilai
Pertanggungan
Periode
3 PT MNC Total Loss Honda-CRV 25 Jan 2019 – 25 Jan Asuransi Only Nomor Polisi: B- 25 Jan 2020 = Rp. 2019 – Indonesia (Motor 1425-TJJ STNK 275.000.000 25 Jan
Unit
Usaha
Syariah
Vehicle
Syariah)
atas nama PT
Agro Yasa Lestari 25 Jan 2020 –
25 Jan 2021 = Rp.
247.000.000
2020
25 Jan 2021 – 25 Jan 2022 = Rp.
220.000.000
4 PT MNC Total Loss Honda-CRV 25 Jan 2019 – 25 Jan Asuransi Only Nomor Polisi: B- 25 Jan 2020 = Rp. 2019 – Indonesia (Motor 1424-TJJ STNK 275.000.000 25 Jan
Unit
Usaha
Syariah
Vehicle
Syariah)
atas nama PT
Agro Yasa Lestari 25 Jan 2020 –
25 Jan 2021 = Rp.
247.000.000
2020
25 Jan 2021 – 25
Jan 2022 =
Rp. 220.000.000
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
191
9. UTANG USAHA - Lanjutan 9. TRADE PAYABLES - Continued
Utang Usaha berdasarkan analisa umur Accounts Payable based on aging analysis
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
1 - 30 hari 125,000 827,000 2,231,000 5,070,000 1 - 30 days
31 - 60 hari 621,943 1,489,235 4,812,000 3,723,000 31 - 60 days
61 - 90 hari 2,070,000 2,702,000 1,127,000 7,538,000 61 - 90 days
Lebih dari 90 hari 3,258,000 565,000 1,830,008 1,829,954 More than 90 days
6,074,943
5,583,235
10,000,008
18,160,954
Utang usaha timbul dari transaksi pembelian barang
dagangan dari pihak ketiga, mata uang transaksi adalah
Rupiah Indonesia.
Berdasarkan PSAK 55 "Instumen Keuangan -
Pengukuran", utang usaha diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Utang usaha merupakan utang jangka pendek
yang dampak pendiskontoannya tidak material. Oleh
karenanya, Perseroan tidak menghitung jumlah biaya
perolehan diamortisasi (jumlah tercatat = biaya perolehan
diamortisasi).
Trade payables arise from the purchase of merchandise
from third parties, the transaction currency is the
Indonesian Rupiah.
Based on PSAK 55 "Financial Instruments -
Measurement", trade payables are measured at amortized
cost. Trade payables are short-term debts whose impact on
discounting is not material. Therefore, the Company does
not calculate the amortized cost (carrying amount =
amortized cost).
10. PINJAMAN BANK 10. BANK LOAN
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Jangka Pendek Short Term
Danamon Syariah 20,658,621 18,470,043 18,414,714 19,371,213 Danamon Syariah
Bank Syariah Mandiri 1,103,503 1,041,877 1,450,000 - Bank Syariah Mandiri
21,762,123 19,511,920 19,864,714 19,371,213
Mutasi utang bank sebagai berikut : Movements of bank loan are as follows:
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Saldo awal periode 19,511,920 19,864,714 19,371,213 15,506,718 Beginning balance period
Penambahan 4,621,453 487,206 1,200,000 4,464,495 Additions
Pembayaran (2,371,250) (840,000) (706,499) (600,000) Payment
Saldo akhir periode 21,762,123 19,511,920 19,864,714 19,371,213 Ending balance period
Perseroan sampai dengan 31 Juli 2019 telah melakukan
pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp. 2.371.250.000 ke
Bank Danamon Syariah.
As of July 31, 2019, the Company had made principal loan
payments of Rp. 2.371.250.000 to Bank Danamon Syariah.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
192
10. PINJAMAN BANK - Lanjutan 10. BANK LOAN - Continued
Perseroan sampai dengan 31 Juli 2019 telah melakukan
pembayaran bagi hasil Rp. 88.812.500,- ke Bank Syariah
Mandiri. Status pinjaman yang diperoleh Perseroan saat ini
masih berlaku sesuai dengan dengan Addendum Perjanjian
Kredit dengan Bank Danamon nomor 066/PP/EB-
Syariah/0319 dan akan berakhir pada tanggal 21 Maret
2020. Sedangkan dengan Bank Syariah Mandiri juga masih
berlaku sesuai dengan Addendum Perjanjian Kredit No
21/502/0741/0035/VIII/ADDN dan No
21/502/0741/0035/VIII/ADDN dan akan berakhir pada
tanggal 24 Februari 2020.
As of July 31, 2019, the Company paid profit sharing of
Rp. 88.812.500,- to Bank Syariah Mandiri. The loan status
obtained by the Company is still valid in accordance with
the Credit Agreement Addendum with Bank Danamon
number 066 / PP / EB-Syariah / 0319 and will expire on
March 21, 2020. While the Bank Syariah Mandiri is also
still valid in accordance with the Credit Agreement
Addendum No. 21/502/0741/0035/VIII/ADDN and No.
21/502/0741/0035/VIII/ADDN and will expire on February
24, 2020.
Danamon Syariah Danamon Syariah
Berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Pembiayaan
nomor : B. 185 / HK / EB - Syariah / 0319 tanggal 21
Maret 2019, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
memberikan persetujuan Fasilitas Pembiayaan dengan
ketentuan sebagai berikut :
Based on the Financing Facility Approval Letter number:
B. 185 / HK / EB - Syariah / 0319 dated March 21, 2019,
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk granted the Financing
Facility approval with the following conditions:
a. Fasilitas 1 a. Facility 1
Jenis fasilitas : Mudharabah (KB) - Tutup Fasilitas Type of facility : Mudharabah (KB) - Close Facilities
Jumlah Amount of
pembiayaan : Rp 5.000.000.000 financing : Rp 5.000.000.000
OS Pokok Principal OS
Mudharabah : Rp 3.754.634.694 Mudharabah : Rp 3.754.634.694
Pengalihan ke Switch to
Mudharabah Mudharabah
(menurun) : Rp 3.754.634.694 (Diubah) (downhill) : Rp 3.754.634.694 (Changed)
Remaining
Sisa pembiayaan : Rp 281.970.091 (Dilunasi) financing : Rp 281.970.091 (Paid off)
Covernant : Tutup fasilitas Mudharabah dengan
limit Rp 5.000.000.000
Covernant : Close the Mudharabah facility with
a limit of Rp 5.000.000.000
b. Fasilitas 2 b. Facility 2
Jenis fasilitas : Pembiayaan Mudharabah OAF
Penurunan Limit dan Perpanjangan
Tenor
Type of facility : OAF Mudharabah Financing
Reduction in Limit and Tenor
Extension
Jumlah Amount of
pembiayaan : Rp 5.400.000.000 financing : Rp 5.400.000.000
OS Pokok Principal OS
Mudharabah : Rp 5.394.690.000 Mudharabah : Rp 5.394.690.000
Pengalihan ke Switch to
Mudharabah Mudharabah
(menurun) : Rp 894.690.000 (downhill) : Rp 894.690.000
Remaining
Sisa pembiayaan : Rp 4.500.000.000 financing : Rp 4.500.000.000
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
193
10. PINJAMAN BANK - Lanjutan 10. BANK LOAN - Continued
Tenor limit : Tanggal 08 Des 2018 sampai
dengan 08 Des 2019 (satu tahun)
Tenor transaction : Supplier import : tenor promes
Mudharabah OAF mask 6 bulan
Tenor limit : 08 Dec 2018 to 08 Dec 2019 (one
year)
Tenor transaction : Supplier import: 6 months
promising Mudharabah OAF mask
Margin deposit : 0% Margin deposit : 0%
Profit sharing : Margin equivalent 10,5% p.a Profit sharing : Margin equivalent 10,5% p.a
Ratio Nisbah : Nisbah bank 4,97% dan nisbah
nasabah 95,03%
Berlaku ketentuan : a. Hanya dapat digunakan untuk
pembelian asphall dan
geosynthelic (Non Woven
Geotextile, Woven Geotextile,
Geomembrane dan Geogrid).
b. Debitur wajib menyerahkan
underlying Mudharabah OAFF
sbb :
Ratio Nisbah : Bank ratios of 4.97% and customer
ratios of 95.03%
Conditions apply : a. Can only be used for asphall and
geosynthelic purchases (Non
Woven Geotextile, Woven
Geotextile, Geomembrane and
Geogrid).
b. Debtor must submit OAFF
Mudharabah underlying as
follows:
- Import supplier - Import supplier
- Local supplier - Local supplier
c. Nilai pencairan sebesar 100%
dari nilai PO/Invoice (included
PPN).
d. Tanggal invoice atau PO
maksimum 1 bulan sebelum
disbursement.
e. Seluruh dokumen yang terkait
telah diserahkan seluruhnya ke
Bank.
f. Pencairan Mudharabah OAF
langsung ditransfer ke rekening
Supplier berdasarkan standing
instruction yang telah di
tandatangani Nasabah.
c. Disbursement value of 100% of
the value of PO / Invoice
(included VAT).
d. Invoice date or PO maximum 1
month before disbursement.
e. All related documents have been
submitted entirely to the Bank.
f. OAF Mudharabah disbursement
is directly transferred to the
Supplier's account based on
standing instructions that have
been signed by the Customer.
g. Pelunasan dipercepat tidak
dikenakan penalty.
h. Syarat lainnya sesuai dengan
ketentuan Bank.
g. Early repayment is not subject to
a penalty.
h. Other requirements are in
accordance with Bank
regulations.
c. Fasilitas 3 c. Facility 3
Limit pembiayaan Initial financing
awal : Rp 20.000.000.000 limit : Rp 20.000.000.000
s/u LC/SKBDN s/u LC/SKBDN
mx : Rp 20.000.000.000 mx : Rp 20.000.000.000
TR max : Rp 14.000.000.000 TR max : Rp 14.000.000.000
Penurunan limit Decrease in
pembiayaan : Rp 15.500.000.000 financing limits : Rp 15.500.000.000
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
194
10. PINJAMAN BANK - Lanjutan 10. BANK LOAN - Continued
Sisa limit Remaining
pembiayaan : Rp 4.500.000.000 financing limit : Rp 4.500.000.000
s/u LC/SKBDN s/u LC/SKBDN
mx : Rp 4.500.000.000 mx : Rp 4.500.000.000
TR max : Rp 4.500.000.000 TR max : Rp 4.500.000.000
Tenor limit : Tanggal 21 Maret 2019 sampai
dengan 21 Maret 2020 (satu tahun)
Tenor limit : March 21, 2019 until March 21,
2020 (one year)
Tenor transaction : - Tenor LC usance max 6 bulan Tenor transaction : - Tenor LC usance max 6 bulan
- FART max 3 bulan dengan
ketentuan tenor LC+FATR tidak
melebihi 6 bulan
Margin deposit : 25% dari setiap nilai LC/SKBDN
yang diterbitkan. Untuk Usance LC
dengan TR Margin Deposit akan
diblokir sampai dengan TR
dilunasi.
- FART max 3 months provided
that the LC + FATR tenor does
not exceed 6 months
Margin deposit : 25% of each LC / SKBDN value
issued. For Usance LC with TR
Margin Deposit will be blocked
until TR is repaid.
Profit sharing : Margin equivalent 10,5% p.a Profit sharing : Margin equivalent 10,5% p.a
Ratio Nisbah : Nisbah bank 4,97% dan nisbah
nasabah 95,03%
Berlaku ketentuan : a. LC dan SKBDN Hanya dapat
digunakan untuk pembelian
asphalt dan geosynthelic (Non
Woven Geotextile, Woven
Geotextile, Geomembrane dan
Geogrid.
b. Debitur wajib menyerahkan
underlying LC/SU dan SKBDN
berupa kontrak dengan approved
supplier/PO dan menyerahkan
kontrak PO dari buyer.
c. Nilai pencairan sebesar 100%
dari nilai PO/Invoice (incl.PPN)
d. Tanggal invoice atau PO
maksimum 1 bulan sebelum
disbursement.
e. Seluruh dokumen yang terkait
telah diserahkan seluruhnya ke
Bank.
f. Underlying FART adalah LC
yang diterbitkan oleh Bank.
Ratio Nisbah : Bank ratios of 4.97% and customer
ratios of 95.03%
Conditions apply : a. LC and SKBDN can only be
used to purchase asphalt and
geosynthetic (Non Woven
Geotextile, Woven Geotextile,
Geomembrane and Geogrid.
b. Debtors are required to submit
underlying LC / SU and SKBDN
in the form of contracts with
approved suppliers / POs and
submit PO contracts from
buyers.
c. Disbursement value of 100% of
the value of PO / Invoice
(incl.PPN)
d. Invoice date or PO maximum 1
month before disbursement.
e. All related documents have been
submitted entirely to the Bank.
f. Underlying FART is an LC
issued by a Bank.
g. Pelunasan dipercepat tidak
dikenakan penalty.
h. Syarat lainnya sesuai dengan
ketentuan Bank.
g. Early repayment is not subject to
a penalty.
h. Other requirements are in
accordance with Bank
regulations.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
195
10. PINJAMAN BANK - Lanjutan 10. BANK LOAN - Continued
d. Fasilitas 4 d. Facility 4
Jenis fasilitas : Mudharabah (menurun) -
baru/pengalihan dari sebagian O/S
pokok Mudharabah, Mudharabah
OAF dan O/S TR
Type of facility : Mudharabah (declining) - new /
diversion of some of the main O / S
Mudharabah, OAF Mudharabah
and O / S TR
Limit pembiayaan : Rp 13.000.000.000 Financing limit : Rp 13.000.000.000
Tenor limit : Sejak tanggal persetujuan
pembiayaan baru sampai dengan
tanggal 20 Maret 2022
Tenor transaction : Tenor LC usance max 6 bulan dan
FATR max 3 bulan tidak melebihi 6
bulan.
Tenor limit : Since the date of new financing
approval until March 20, 2022
Tenor transaction : Usance LC tenor max 6 months and
FATR max 3 months not exceeding
6 months.
Profit sharing : Margin equivalent rate 10,5% p.a Profit sharing : Margin equivalent rate 10,5% p.a
Margin : 25 % dari dari setiap nilai
LC/SKBDN
Margin : 25% of each LC / SKBDN value
Grace Periode : - Grace Periode : -
Pricipal : - 20 April 2019 - 20 Desember
2019 Rp 250.000.000 per bulan
- 20 Jan 2020 - 20 Des 2020 Rp
400.000.000 per bulan
- 20 Mar 2020 Rp 350.000.000 per
bulan
Ratio Nisbah : Nisbah bank 14,36% dan nisbah
nasabah 85,64%
Pricipal : - 20 April 2019 - 20 December
2019 Rp. 250,000,000 per month
- 20 January 2020 - 20 December
2020 Rp. 400,000,000 per month
- Mar 20, 2020 Rp. 350,000,000 per
month
Ratio Nisbah : 14.36% bank ratio and 85.64%
customer ratio
Jaminan : Jaminan :
a. Tanah dan bangunan di parum, imperial Gading
(komplek pelindo II Sukapura) Blok G-1, Kav. 39
Celincing Jakarta Utara - dengan bukti
kepemilikan berupa SHM Nomor 6091 an. Dian
Kumiasih (Istri Ade Suherman) APHT I Rp.
3.349.000.000 (tetap)
a. Land and buildings in the parum, imperial Gading
(Pelindo II Sukapura complex) Blok G-1, Kav. 39
Celincing North Jakarta - with proof of ownership
in the form of SHM Number 6091 an. Dian
Kumiasih (Ade Suherman's Wife) APHT I Rp.
3.349.000.000 (fixed)
b. Tanah dan bangunan di Jln. Cibanteng II, Nomor
26A, RT 003 RW 07, Kelurahan Rawa Badak,
Kec. Koja, Jakarta Utara bukti kepemilikan berupa
SHM nomor 199 an. Akam APT I Rp.
448.000.000,- (tetap) APHT II dengan nilai Rp.
816.000.000,- (baru)
b. Land and buildings on Jln. Cibanteng II, Number
26A, RT 003 RW 07, Kelurahan Rawa Badak,
Kec. Koja, North Jakarta proof of ownership in the
form of SHM number 199's. Akam APT I Rp.
448.000.000 (permanent) APHT II with a value of
Rp. 816.000.000 (new)
c. Tanah dan bangunan di Jln. Eka Wati IX B,
Nomor 10, Kelurahan Gadung Johar, Kecamatan
Medan Johar, Medan dengan bukti kepemilikan
berupa SHM nomor 1099 an. Akam APHT I Rp.
1.086.000.000,- (Tetap)
c. Land and buildings on Jln. Eka Wati IX B,
Number 10, Kelurahan Gadung Johar, Medan
Johar District, Medan with proof of ownership in
the form of SHM number 1099's. Akam APHT I
Rp. 1.086.000.000 (Fixed)
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
196
10. PINJAMAN BANK - Lanjutan 10. BANK LOAN - Continued
d. Tanah dan bangunan terletak di Perum Depok
Maharaja, Blok M-10, Nomor 9, Kelurahan
Rangkapan Raya, Kec. Pncoran Mas, Depok
dengan bukti kepemilikan berupa SHM nomor
9324 an. Akam APHT I Rp. 271.000.000,-
(Tetap)
d. The land and building are located at Depok
Maharaja Public Corporation, Blok M-10, Number
9, Kelurahan Rangkap Raya, Kec. Pncoran Mas,
Depok with proof of ownership in the form of
SHM number 9324 an. Akam APHT I Rp.
271.000.000 (permanent)
e. Tanah dan bangunan terletak di jln. Mahoni Blok
D Bang IV, Nomor 40, RT 009 RW 010,
Kelurahan Lagoa, Kec. Koja, Jakarta Utara ,
dengan bukti kepemilikan berupa SHM nomor
1677 an. Akam APHT I Rp. 1.163.000.000,-
(Tetap)
f. Tanah dan bangunan terletak di jln. Balai Pustaka
Barat Nomor 27 Kel. Rawamangun Kec. Pulo
Gadung, Jakarta Timur , dengan bukti
kepemilikan berupa SHM nomor 2826 an. Hidayat
Winardi APHT I Rp. 5.456.000.000,-
(Tetap)APHT II dengan nilai Rp.6.703.000.000,-
(Baru).
e. Land and buildings are located on Jl. Mahoni Blok
D Bang IV, Number 40, RT 009 RW 010,
Kelurahan Lagoa, Kec. Koja, North Jakarta, with
proof of ownership in the form of SHM number
1677's. Akam APHT I Rp. 1.163.000.000 (Fixed)
f. Land and buildings are located on Jl. Balai
Pustaka Barat Number 27 Kel. Rawamangun Kec.
Pulo Gadung, East Jakarta, with proof of
ownership in the form of SHM number 2826's.
Hidayat Winardi APHT I Rp. 5.456.000.000
(permanent) APHT II with a value of
Rp.6.703.000.000 (new).
g. Tanah dan bangunan terletak Perum Jatinegara Jl.
Gunung Semeru, Blok F-2 Kav. Nomor 1 Kel.
Jastinegara Kec. Cakung Jakarta Timur , dengan
bukti kepemilikan berupa SHM nomor 1017 an.
Angraini Iriani (Istri Hidayat Winardi) APHT I
Rp. 1.116.000.000,- (Tetap), APHT II dengan nilai
Rp.1.317.000.000,- (Baru).
g. The land and building is located Perum Jatinegara
Jl. Gunung Semeru, Blok F-2 Kav. Number 1 Ex.
Jastinegara Kec. Cakung East Jakarta, with proof
of ownership in the form of SHM number 1017's.
Angraini Iriani (Hidayat Winardi's Wife) APHT I
Rp. 1.116.000.000 (Fixed), APHT II with a value
of Rp. 1.317.000.000 (New).
h. Tanah dan bangunan terletakPerumahan Depkes
2, Jl. Durian Blok G Nomor 7, Kel. Jatibening,
Kec. Pondok Gede Bekasi, Jawa Barat , dengan
bukti kepemilikan berupa SHM nomor 1009 an.
Nuly Sadar. APHT I Rp. 202.000.000,- (Tetap).
i. Tanah dan bangunan terletak di Perumahan Limus
Pratama Regensy, jl. Surabaya Blok D-5 Nomor
31 Desa Limusnunggal Kec. Cileungsi, Bogor,
Jawa Barat dengan bukti kepemilikan berupa
SHM nomor 2291 an. Akam APHT I Rp.
852.000.000,- (Tetap).
h. The land and building is located in the Ministry of
Health Housing 2, Jl. Durian Blok G Number 7,
Ex. Jatibening, Kec. Pondok Gede Bekasi, West
Java, with proof of ownership in the form of SHM
number 1009's. Nuly aware. APHT I Rp.
202.000.000, - (fixed).
i. The land and buildings are located in the Limus
Pratama Regensy Estate, Jl. Surabaya Blok D-5
Number 31 Desa Limusnunggal Kec. Cileungsi,
Bogor, West Java, with proof of ownership in the
form of SHM number 2291's. Akam APHT I Rp.
852.000.000 (fixed).
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
197
10. PINJAMAN BANK - Lanjutan 10. BANK LOAN - Continued
Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan Akad Perjanjian Prinsip Musharakah Line
Fasiliti antara PT Bank Syariah Mandiri dengan PT Agro
Yasa Lestari sesuai Akta No. 10 tanggal 29 Agustus 2017,
Notaris Jonifa, SH Notaris Jakarta, bahwasanya Bank
menyetujui permohonan nasabah untuk menyediakan
fasilitas Pembiayaan berdasarkan Prinsip Musyarakah :
Pembiayaan dan Penggunaan
PT Bank Mandiri Syariah menyediaakan fasilitas
Pembiayaan berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp.
1.450.000.000 (Satu milyar empat ratus lima puluh juta
Rupiah) atau senilai 15,25% (lima belas koma dua puluh
lima persen) dari total modal Musyarakah untuk proyek.
Based on the Agreement Agreement on Principles of
Musharakah Line Facility between PT Bank Syariah
Mandiri and PT Agro Yasa Lestari in accordance with
Deed No. 10 dated 29 August 2017, Notary Jonifa, SH
Notary Jakarta, that the Bank approved the customer's
request to provide Financing facilities based on the
Musyarakah Principle:
Funding and Use
PT Bank Mandiri Syariah provides financing facilities
based on the Musyarakah Principle of Rp. 1.450.000.000
(One billion four hundred fifty million Rupiah) or 15.25%
(fifteen point twenty five percent) of the total Musyarakah
capital for the project.
Jangka Waktu Fasilitas Pembiayaan
a. Jangka waktu pembiayaan 12 bulan sejak
penandatangan akad
b. Jangka waktu pembiayaan musyarakah berlangsung
selama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal 8
Agustus 2019 sampai dengan 8 Februari 2020.
Duration of Financing Facility
a. The financing period is 12 months from the signing of
the contract
b. The term of musharaka financing lasts for 6 (six) months
starting from 8 August 2019 until 8 February 2020.
c. Perpanjangan jangka waktu fasilitas pembiayaan c. Extension of the term of the financing facility
- Jangka waktu Line Facility selama 6 (enam) bulan
sejak tanggal 24 Agustus 2019 sampai dengan 24
Februari 2020.
- Jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak
tanggal 24 Agustus 2019 sampai dengan 24 Februari
2020.
- Jangka waktu pembiayaan selama 6 (enam) bulan
sejak tanggal 24 Agustus 2019 sampai dengan 24
Februari 2020.
Perjanjian pembiayaan ini jamin dengan aset-aset penjamin
(pihak ketiga) dalam bentuk :
Agunan
a. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 1024/Karang
Timur yang terletak di Kelurahan Karang Timur,
Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi
Banten, luas 84 m3. Atas nama Yurike Laksmita
Nugrahaningtyas
b. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 388/Tugu Utara
yang terletak di Komplek Perumahan Pertamina Tugu
Blok X Nomor 12, Kelurahan Tugu Utara Kecamatan
Kodja , luas 126 m3. Atas nama Akam
- The period of the Line Facility is for 6 (six) months
from August 24, 2019 to February 24, 2020.
- The withdrawal period is 6 (six) months from 24
August 2019 to 24 February 2020.
- The period of financing for 6 (six) months from
August 24, 2019 to February 24, 2020.
This financing agreement guarantees with the assets of the
guarantor (third party) in the form of:
Collateral
a. Freehold Certificate (SHM) Number: 1024 / Karang
Timur located in Karang Timur Village, Karang Tengah
District, Tangerang City, Banten Province, covering an
area of 84 m3. On behalf of Yurike Laksmita
Nugrahaningtyas
b. Certificate of Ownership (SHM) Number: 388 / North
Tugu located in the Pertamina Tugu Block X Housing
Complex Number 12, Kelurahan Tugu Utara, Kodja
District, area 126 m3. On behalf of Akam
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
198
11. UTANG LAIN-LAIN 11. OTHER PAYABLES
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Pihak berelasi Related parties
(Lihat catatan 21) (See note 21)
PT Triyasa Geokomunind - 1,244,706 399,876 731,556
- 1,244,706 399,876 731,556
PT Triyasa Geokomunindo
Mutasi utang lain-lain sebagai berikut : Movements of other payables are as follows:
Saldo awal periode
Penambahan
Pembayaran
Saldo akhir periode
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
1,244,706 399,876 731,556 -
844,830 731,556
(1,244,706) - (331,680)
- 1,244,706 399,876 731,556
Beginning balance period
Additions
Payment
Ending balance period
Utang ini merupakan biaya tenaga outsourching yang masih
terutang kepada PT Triyasa Geokomunindo untuk proyek
instalasi geomembran di sejumlah daerah.
This debt represents outsourcing labor costs that are still
owed to PT Triyasa Geokomunindo for geomembrane
installation projects in a number of regions.
1. Tahun 2018 pada proyek Embung di Buol, Sul-Teng
2. Tahun 2017 pada proyek Embung di Boyolali
3. Tahun 2016 pada proyek penampungan air Sinar Mas
1. In 2018 at the Embung project in Buol, Sul-Teng
2. In 2017 at the Embung project in Boyolali
3. In 2016 at project water storage for Sinar mas
12. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 12. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
Perseroan menghitung dan mencatat estimasi liabilitas
imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawan yang
memenuhi kualifikasi sesuai UU No.13 Tahun 2003.
Liabilitas imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan hasil
perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode
“Projected-Unit-Credit”. Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuarial tersebut adalah sebagai berikut:
The Company calculates and records estimated post-
employment benefits liabilities for all employees who meet
the qualifications in accordance with Law No.13 of 2003.
Employee post-retirement benefits obligations are based on
actuarial calculations using the "Projected-Unit-Credit"
method. The main assumptions used for actuarial
calculations are as follows:
Tingkat diskonto : 8,35% per tahun Discount rate : 8,35% per year
Tingkat kenaikan gaji : 8,00% per tahun Rate of salary increase : 8,00% per year
Tingkat pensiun normal : 56 tahun The normal retirement rate : 56 year
Tingkat pengunduran diri karyawan : 10% per tahun Rate of employee resignation : 10% per year
Tingkat cacat : 6% per tahun Defective rate : 6% per year
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
199
12. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 12. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
- Lanjutan - Continued
Liabilitas imbalan pasca kerja yang disajikan di dalam
laporan posisi keuangan :
Post-employment benefits obligations presented in the
statement of financial position:
Nilai kini kewajiban
Nilai wajar aset program
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
958,698 958,698 977,634 -
- - - -
958,698 958,698 977,634 -
Present value of obligation
Fair value of plan assets
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja karyawan adalah
sebagai berikut:
Movements of employee post employee benefits liabilities
are as follows:
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Saldo awal periode
Beban periode berjalan
Penerapan pertama
Kerugian (keuntungan)
958,698 977,634 - -
- 259,196 247,473 -
- - 730,161 -
Beginning period balance
Current period expenses
First application
aktuarial - (278,132) - - Actuarial losses (gains)
Saldo akhir periode 958,698 958,698 977,634 - End of period balance
Rincian beban imbalan pasca kerja karyawan yang
disajikan di dalam laporan laba rugi (Lihat catatan 19) :
Details of employee post-employment benefit costs are
presented in the income statement (See note 19):
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Beban jasa kini
Beban bunga
- 193,928 247,473 -
- 65,268 - -
Current service costs
Interest expense
- 259,196 247,473 -
Rincian beban imbalan pasca kerja karyawan yang
disajikan di dalam penghasilan komprehensif lain :
Details of employee post-employment benefit costs are
presented in other comprehensive income:
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Kerugian (keuntungan) Actuarial losses (gains) at
aktuarial awal periode (278,132) - - - the beginning of the period
Penambahan - (278,132) - - Addition
Kerugian (keuntungan) Actuarial losses (gains) at
aktuarial akhir periode (278,132) (278,132) - - end of period
Saldo liabilitas imbalan pasca kerja per 31 Juli 2019 belum
dihitung (masih sama dengan saldo per 31 Desember 2018)
dengan pertimbangan bahwa penambahan jumlah liabilitas
untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli
2019 tidak material.
The balance of the post-employment benefits obligation as
of July 31, 2019 has not been calculated (still the same as
the balance as of December 31, 2018) with the
consideration that the increase in the amount of liabilities
for the seven-month period ending July 31, 2019 is
immaterial.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
200
13. PERPAJAKAN 13. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
PPN lebih bayar
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
- - - 433,854
VAT is overpaid
PPN Masukan 4,011,707 2,680,504 2,256,336 6,805,189 VAT input
4,011,707 2,680,504 2,256,336 7,239,043
b. Utang pajak b. Taxes payable
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
PPh pasal 25 (8,965) 10,715 7,345 4,831 Income tax article 25
PPh pasal 21 (9,046) 1,494 1,809 1,813 Income tax article 21
PPh pasal 29 652,854 84,436 50,500 46,256 Income tax article 29
PPN keluaran 3,728,590 2,678,933 2,274,475 7,281,325 VAT output
4,363,434 2,775,579 2,334,129 7,334,225
c. Pajak penghasilan c. Income tax
Pajak kini
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
(618,169) (284,534) (503,968) (466,518) (1,392,450)
Current tax
Pajak tangguhan - - 6,388 249,106
(618,169) (284,534) (497,581) (217,412)
-
(1,392,450)
Deferred tax
Pajak kini Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi dan laba sebagai berikut:
Reconciliation between profit before tax according to
earnings and profit as follows:
Laba (rugi)
sebelum pajak
menurut laporan
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Profit (loss) before
tax according to
laba rugi 2,723,794 1,035,713 1,775,508 662,104 5,012,320 the income statement
Koreksi fiskal : Fiscal correction :
Penyisihan
imbalan pasca Allowance for post-
kerja - 151,198 259,196 18,790 - employment benefits
Penyisihan Allowance for
penurunan impairment of
nilai piutang - 44,486 977,634 - receivables
Biaya pajak 2,602 64,690 100,897 - - Tax costs
Penghasilan Non-operating
di luar usaha (5,479) - 207,544 557,480 income
Pendapatan
bunga (8,082) - (26,594) - - Interest income
Laba fiskal
2,712,836 1,251,601
2,153,493 1,866,072 5,569,799 Fiscal profit
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
201
13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued
Pajak penghasilan
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
kini
Dikurangi :
PPh pasal 22
Import
618,169
-
284,534
-
503,968
(419,533)
466,518
(337,932)
1,392,450
(1,294,770)
Current income tax
Less :
Income tax article 22
Import
PPh pasal 25 (49,751) - - (78,086) (51,424) Income tax article 25
PPh pasal 29
periode berjalan
568,418
284,534
84,436
50,500
46,256
Income tax article 29
of the current period
PPh pasal 29
awal periode
84,436
128,586
128,586
46,256
-
Income tax article 29 at the
beginning of the period
Pembayaran
PPh pasal 29
-
(128,586)
(128,586)
(46,256)
-
Payment of income tax
article 29
PPh pasal 29
akhir periode
652,854
284,534
84,436
50,500
46,256
Income tax article 29 at the
end of the period
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam
pengisian SPT Tahunan PPh Badan Perseroan.
The taxable income resulting from the reconciliation
becomes the basis for filling the Company's Annual
Corporate Income Tax Return.
Pajak tangguhan Deferred tax
Dikreditkan
Aset pajak (dibebankan) ke Aset pajak
tangguhan/ laporan laba rugi/ tangguhan/
Deferred tax Credited Deferred tax
Tarif 25%
assets (charged) to the assets
01 Jan 2019 income statement 31 Jul 2019
Tariff 25%
Liabilitas imbalan pasca kerj
Penyisihan penurunan nilai
239,675 - 239,675 Post-employment benefit obligation
Allowance for impairment
piutang 15,819 - 15,819 of receivables
255,494 - 255,494
Tarif 25%
Dikreditkan
Aset pajak (dibebankan) ke Aset pajak
tangguhan/ laporan laba rugi/ tangguhan/
Deferred tax Credited Deferred tax
assets (charged) to the assets
01 Jan 2018 income statement 31 Jul 2018
Tariff 25%
Liabilitas imbalan pasca kerj
Penyisihan penurunan nilai
244,409 - 244,409 Post-employment benefit obligation
Allowance for impairment
piutang 4,698 - 4,698 of receivables
249,106 - 249,106
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
202
13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued
Dikreditkan
Aset pajak (dibebankan) ke Aset pajak
tangguhan/ laporan laba rugi/ tangguhan/
Deferred tax Credited Deferred tax
assets (charged) to the assets
Tarif 25% 01 Jan 2018 income statement 31 Dec 2018 Tariff 25%
Liabilitas imbalan pasca kerj
Penyisihan penurunan nilai
244,409 (4,734) 239,675 Post-employment benefit obligation
Allowance for impairment
piutang 4,698 11,122 15,819 of receivables
249,106 6,388 255,494
Tarif 25%
Dikreditkan
Aset pajak (dibebankan) ke Aset pajak
tangguhan/ laporan laba rugi/ tangguhan/
Deferred tax Credited Deferred tax
assets (charged) to the assets
01 Jan 2017 income statement 31 Dec 2017
Tariff 25%
Liabilitas imbalan pasca kerj
Penyisihan penurunan nilai
- 244,409 244,409 Post-employment benefit obligation
Allowance for impairment
piutang - 4,698 4,698 of receivables
- 249,106 249,106
Dikreditkan
Aset pajak (dibebankan) ke Aset pajak
tangguhan/ laporan laba rugi/ tangguhan/
Deferred tax Credited Deferred tax
assets (charged) to the assets
Tarif 25%
Liabilitas imbalan pasca kerj
01 Jan 2016 income statement 31 Dec 2016
- - -
Tariff 25%
Post-employment benefit obligation
Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment
piutang - - -
- - -
of receivables
14. MODAL SAHAM 14. SHARE CAPITAL
Akam
Hidayat Winardi
31 Jul 2019
Jumlah saham/ % kepemilikan/ Jumlah modal/
Total of shares % ownership Total of capital
14,919 50.17% 14,919,000
14,817 49.83% 14,817,000
29,736 100.00% 29,736,000
Akam
Hidayat Winardi
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
203
14. MODAL SAHAM - Lanjutan 14. SHARE CAPITAL - Continued
31 Dec 2018, 2017 and 2016
Jumlah saham/ % kepemilikan/ Jumlah modal/
Total of shares % ownership Total of capital
Akam 571 50.26% 571,000 Akam
Hidayat Winardi 565 49.74% 565,000 Hidayat Winardi
1,136 100.00% 1,136,000
Berdasarkan Akta Nomor 6 tanggal 22 Juli 2019 dari
Teddy Yunadi SH, notaris di Jakarta tentang Pernyataan
Keputusan para Pemegang Saham Perusahaan Terbatas,
PT Agro Yasa Lestari Tbk telah sepakat dan menyetujui :
a. Peningkatan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 menjadi
Rp 110.000.000.000 yang terdiri dari 110.000 saham.
Based on Deed No. 6 dated July 22, 2019 from Teddy
Yunadi SH, a notary in Jakarta concerning the Declaration
of the Decision of the Shareholders of a Limited Liability
Company, PT Agro Yasa Lestari Tbk has agreed and
agreed:
a. Increase the authorized capital from Rp 2.000.000.000
to Rp 110.000.000.000 consisting of 110.000 shares.
b. Konversi laba Perseroan menjadi modal saham sebesar
Rp 18.000.000.000.
c. Tambahan modal saham secara tunai dari pemegang
saham sebesar Rp 10.600.000.000.
b. Conversion of the Company's profit into a stock capital
(stock devidend) of Rp 18.000.000.000.
c. Additional share capital in cash from shareholders of
Rp.10.600.000.000.
Berdasarkan Akta Nomor 3 tanggal 29 Agustus 2015 dari
Andari Wijayanti, SE, SH, notaris di Sukabumi, modal
dasar Perseroan berjumlah Rp. 2.000.000.000, terbagi atas
2.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.
1.000.000 setiap saham. Dari modal dasar tersebut, telah
ditempatkan dan disetor 1.136 saham atau Rp.
1.136.000.000.
Based on Deed No. 3 dated August 29, 2015 from Andari
Wijayanti, SE, SH, notary in Sukabumi, the authorized
capital of the Company amounted to Rp. 2.000.000.000,
divided into 2.000 ordinary shares with a nominal value of
Rp. 1.000.000 per share. Of the authorized capital, 1.136
shares or Rp. 1.136.000.000.
15. SALDO LABA 15. RETAINED EARNINGS
Saldo awal periode
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
18,664,486 17,386,558 17,541,866 13,921,996
Beginning balance period
Laba bersih tahun berjalan 2,106,188 1,277,927 444,692 3,619,870 Net income for the year
Pembagian deviden - - (600,000) - Dividend distribution
Konversi saldo laba Conversion of retained
ke modal saham
Saldo akhir periode
(18,000,000) - - -
2,770,674 18,664,486 17,386,558 17,541,866
earnings to share capital
Ending balance period
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
204
16. PENJUALAN 16. SALES
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Aspal 11,606,506 17,377,438 29,789,895 18,799,575 64,123,073 Asphalt
Geotextile 11,406,525 4,244,695 7,276,620 11,588,443 6,502,477 Geotextile
Geogrid 100,000 119,241 204,413 1,553,458 2,687,581 Geogrid
Geomembrane - - - 274,200 143,871 Geomembrane
SBM & DDGS 3,997,500 88,083 151,000 - 1,186,710 SBM & DDGS
Wetfix - - - - 171,000 Wetfix
Lainnya - 77,953 133,634 - 110,053 Others
27,110,531 21,907,410 37,555,560 32,215,676 74,924,765
Akun ini merupakan pendapatan usaha atas penjualan
asphal dll untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Juli 2019 dan 31 Juli 2019 dan 31 Desember 2018, 2017
dan 2016 sebesar Rp 27.111 dan Rp 21.907, Rp 37.556,
Rp 32.216, Rp 74.925.
Pihak pembeli yang penjualannya melebihi 10% (sepuluh
persen) dari pendapatan yakni PT Hutama Karya
Infrastruktur.
This account represents operating revenues from asphal
sales, etc. for the years ended July 31, 2019 and July 31,
2019 and December 31, 2018, 2017 and 2016 amounted to
Rp 27.111 and Rp 21.907, Rp 37.556, Rp 32.216, Rp
74.925.
The buyer whose sales exceeds 10% (ten percent) of
revenue, namely PT Hutama Karya Infrastruktur.
17. BEBAN POKOK PENJUALAN 17. COST OF GOOD SALES
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Aspal 9,802,869 14,972,110 25,666,475 17,020,823 53,452,639 Asphalt
Geotextile 7,864,715 2,443,088 4,188,151 7,632,801 5,125,219 Geotextile
Geogrid 78,261 105,000 180,000 795,869 1,250,591 Geogrid
Geomembrane - - - 190,750 85,149 Geomembrane
SBM & DDGS 3,406,438 23,481 40,253 - 1,000,704 SBM & DDGS
Wetfix - - - - 142,500 Wetfix
21,152,283 17,543,679 30,074,878 25,640,243 61,056,802
Pihak penjual yang nilai pembelian melebihi 10% (sepuluh
perseratus) dari pendapatan yakni PT Inti Abadi
Kemasindo.
The seller whose purchase value exceeds 10% (ten percent)
of revenue is PT Inti Abadi Kemasindo.
18. BEBAN PENJUALAN 18. SELLING EXPENSES
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Pengangkutan 195,218 452,659 775,987 527,853 2,273,831 Transportation
Jasa dan Komisi 64,062 60,737 104,120 35,500 66,410 Services and Commissions
Perjalanan Dinas 32,711 15,497 26,566 43,780 107,232 Official travel
291,991 528,892 906,672 607,134 2,447,472
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
205
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Jasa Profesional
31 Jul 2019
914,339
31 Jul 2018
17,357
31 Dec 2018
29,755
31 Dec 2017
-
31 Dec 2016
57,535
Professional Fee
Penyusutan Depreciation
(Lihat catatan 8) 459,383 473,169 811,147 853,614 802,599 (See note 8)
Bongkar muat 428,489 369,404 633,263 675,639 1,751,210 Unloading and loading
Gaji dan tunjangan 345,719 454,790 779,639 706,600 651,260 Salaries and allowances
Sewa Gedung 109,552 - - - 676,323 Rent a Building
Perlengkapan kantor 33,904 69,839 119,724 173,279 55,314 Office supplies
Pajak 2,602 64,690 110,897 51,710 22,365 Tax
Imbalan pasca kerja - 151,198 259,196 977,634 - Post-employment benefits
Jamuan
Penyisihan
penurunan piutang
-
-
2,126
25,950
3,645
44,486
10,414
18,790
626
-
Banquet
Allowance for impairment
of receivables
Dokumentasi - - - - 592 Documentation
Lain-lain 43,434 3,404 5,835 - 383,972 Others
2,337,422 1,631,927 2,797,588 3,467,680 4,401,794
20. PENDAPATAN (BEBAN) DI LUAR USAHA 20. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Selisih Kurs - (1,823) (3,126) (44,177) - Exchange rate gap
Pendapatan Bunga 8,082 15,513 26,594 164,349 (38,139) Interest income
Beban Bunga (526,233) (1,002,956) (1,719,352) (1,848,688) (1,990,381) Interest expense
Sumbangan (130,485) (177,934) (305,030) (110,000) (142,650) Donations
Lain-lain 44,158 - - - 164,794 Others
(604,478) (1,167,200) (2,000,914) (1,838,515) (2,006,376)
21. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 21. NET PROFIT PER BASIC SHARES
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
31 Jul 2019 31 Jul 2018 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Laba bersih (A) 2,106,188,487 751,178,975 1,277,927,273 444,692,074 3,619,869,909 Net profit (A)
Jumlah saham Number of shares
beredar (B) 29,736 1,136 1,136 1,136 1,136 outstanding (B)
Laba bersih per saham Basic earnings per share
dasar (A : B) 70,830 661,249 1,124,936 391,454 3,186,505 (A : B)
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 22. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH
BERELASI RELATED PARTIES
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Piutang berelasi Related receivables
(Lihat catatan 5)
Persentase dari
2,655,751 348,800 - - (See note 5)
jumlah aset 4.03% 0.70% 0.00% 0.00% Percentage of total assets
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
206
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 22. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH
BERELASI - Lanjutan RELATED PARTIES - Continued
31 Jul 2019 31 Dec 2018 31 Dec 2017 31 Dec 2016
Utang berelasi Related payables
(Lihat catatan 11)
Persentase dari
jumlah liabilitas
- 1,244,706 399,876 731,556
0.00% 4.14% 1.19% 1.60%
(See note 11)
Percentage of total liabilities
Transaksi dengan pihak berelasi Transactions with related parties
Pihak berelasi/Related parties Sifat hubungan berelasi/Nature of relationship Transaksi/Transactions
PT Minimax
PT Aspal Energi Nusantara
PT Triyasa Geokomunindo
Direksinya sama dengan direksi Perseroan/ Piutang/Receivable
The directors are the same as the directors of
the Company
Direksinya sama dengan direksi Perseroan Piutang/Receivable
The directors are the same as the directors of
the Company
Direksinya sama dengan direksi Perseroan Utang dan Piutang/ Payable and
The directors are the same as the directors of Receivable
the Company
23. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN 23. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL
RISIKO KEUANGAN RISK MANAGEMENT
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas
instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian
keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya
dalam memenuhi suatu kewajiban.
Perseroan tidak memiliki konsentrasi yang signifikan
terhadap risiko kredit. Terdapat kebijakan untuk
memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan
kepada pelanggan dengan riwayat kredit yang baik.
Selain itu, Perseroan melakukan penelaahan atas kredit
pelanggan yang ada dan menggunakan batas kredit
untuk mengatur risiko kredit. Untuk transaksi kas dan
bank, Perseroan menggunakan bank yang memiliki
kualitas kredit yang baik terlihat dengan sebagian besar
bank tersebut berperingkat mulai dari “BB” ke “AAA” dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan Pefindo.
Credit risk is the risk that a party to a financial
instrument will cause financial losses to another party
due to its failure to fulfill an obligation.
The Company does not have a significant concentration
of credit risk. There is a policy to ensure overall product
sales are made to customers with a good credit history.
In addition, the Company reviews existing customer
credit and uses credit limits to manage credit risk. For
cash and bank transactions, the Company uses banks
that have good credit quality, with most of the banks
ranking from "BB" to "AAA" from rating agencies Fitch
Ratings and Pefindo.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
207
23. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN 23. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL
RISIKO KEUANGAN - Lanjutan RISK MANAGEMENT - Continued
b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas akan
menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban
terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan
dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Eksposur Perseroan yang terpengaruh risiko suku bunga
terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan
pinjaman jangka panjang.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen
memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional dan
untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen
juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas
dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang,
dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar
keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang
optimal.
Liquidity risk is the risk that an entity will face
difficulties in fulfilling obligations related to its
financial liabilities which are settled by the delivery of
cash or other financial assets. The Company's exposure
is affected by interest rate risk mainly related to short-
term loans and long-term loans.
In managing liquidity risk, management monitors and
maintains the amount of cash and cash equivalents
deemed adequate to finance operations and to cope with
the effects of fluctuations in cash flows. Management
also conducts periodic evaluations of projected cash
flows and actual cash flows, including debt maturity
schedules, and continuously conducts financial market
reviews to obtain optimal funding sources.
c. Risiko Pasar c. Market Risk
(i). Risiko Suku Bunga (i). Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar
atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku
bunga pasar. Eksposur Perseroan yang terpengaruh
risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman
jangka pendek.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perseroan
mengelola beban bunga melalui kombinasi utang
dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel,
dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga
pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan
berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur
untuk mendapatkan suku bunga yang
menguntungkan sebelum mengambil keputusan
untuk melakukan perikatan utang baru.
Interest rate risk is the risk that the fair value or
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market interest
rates. The Company's exposure is affected by
interest rate risk mainly related to short-term loans.
To minimize interest rate risk, the Company
manages interest expenses through a combination of
debt with fixed interest rates and variable interest
rates, by evaluating the trend of market interest
rates. Management also reviews various interest
rates offered by creditors to obtain favorable interest
rates before making a decision to enter into a new
debt agreement.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
208
23. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN 23. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL
RISIKO KEUANGAN - Lanjutan RISK MANAGEMENT - Continued
(ii). Risiko Mata Uang (ii). Currency Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar
atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs
valuta asing. Risiko Eksposur Perseroan yang
terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait
dengan pinjaman jangka panjang dan impor mesin
untuk barang modal.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing,
Perseroan melakukan kebijakan perencanaan
keuangan yaitu pengelolaan penerimaan dalam mata
uang asing sesuai kebutuhan investasi dan
operasional (lindung nilai alamiah).
Selain pinjaman jangka panjang, Perseroan dan
Entitas asosiasi memiliki eksposur dalam mata uang
asing yang timbul dari transaksi operasionalnya.
Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang
bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain
mata uang fungsional unit operasional atau pihak
lawan. Eksposur dalam mata uang asing tersebut
jumlahnya tidak material.
Exchange rate risk is the risk that the fair value or
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in foreign exchange
rates. Exposure Risk The Company is affected by
exchange rate risk mainly related to long-term loans
and machinery imports for capital goods.
To manage foreign exchange risk, the Company
carries out a financial planning policy, namely the
management of receipts in foreign currencies
according to investment and operational needs
(natural hedges).
In addition to long-term loans, the Company and
associated entities have exposures in foreign
currencies arising from their operational
transactions. The exposure arises because the
transaction in question is carried out in a currency
other than the functional currency of the operational
unit or the counterparty. The amount of foreign
currency exposure is immaterial.
24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 24. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
Pada tanggal 29 Mei 2018, Perseroan menyajikan kembali
laporan keuangan tahun 2017 untuk mencerminkan
penyesuaian sebagai dampak dari perubahan kebijakan
akuntansi tentang dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik ke Standar Akuntansi Keuangan dan
penyesuaian sebagai dampak dari reklasifikasi beberapa
akun. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak
berdampak pada laporan keuangan tahun 2016.
On May 29, 2018, the Company restated its 2017 financial
statements to reflect adjustments as a result of changes in
accounting policies on the basis for preparing and
presenting financial statements from Entity Financial
Accounting Standards without Public Accountability to
Financial Accounting Standards and adjustments as a result
of the reclassification of several accounts. Changes in
accounting policies have no impact on the 2016 financial
statements.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
209
24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 24. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
- Lanjutan - Continued
Berikut ini adalah saldo-saldo akun yang disajikan kembali : The following are account balances that are restated:
Sebelum
2017
Dampak
Setelah
disajikan kembali/ perubahan/ disajikan kembali/
Before The impact After
restatements of change restatements
Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position
Piutang usaha
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan pasca kerja
Saldo laba
6,559,213 (18,790) 6,540,423
- 249,106 249,106
- 977,634 977,634
18,133,876 230,682 18,364,558
Accounts receivable
Deferred tax assets
ost-employment benefits liabilities
Retain earning
Laporan Laba Rugi dan Statements Of Profit Or Loss and
Penghasilan Komprehensif Lain Others Comprehensive Income
Beban usaha
Pajak penghasilan
Laba bersih periode berjalan
(5,037,078) (996,424) (6,033,502)
(466,518) 249,106 (217,412)
1,192,010 (747,318) 444,692
Operating expenses
income tax
Net profit for the period
25. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 25. PUBLISHING OF FINANCIAL STATEMENTS
Sesuai dengan surat dari Otoritas Jasa Keuangan Lampiran
N0. S-299/PM.222/2019 tentang Perubahan dan/ atau
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam
rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Argo Yasa
Lestari Tbk tahun 2019 aspek Akuntansi. Perusahaan telah
menerbitkan kembali laporan keuangan pada tanggal-
tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2019, 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.
Rekonsiliasi perubahan penyajian laporan keuangan
In accordance with a letter from the Financial Services
Authority Appendix N0. S-299 / PM.222 / 2019 concerning
Changes and / or Additional Information on the
Registration Statement in the context of the Initial Public
Offering of PT Argo Yasa Lestari Tbk in 2019 Accounting
aspects. The Company has re-issued financial statements as
of and for the years ended July 31, 2019, December 31,
2018, 2017 and 2016.
Reconciliation of changes in the presentation of financial
statements
31 Jul 2019
Dilaporkan
sebelumnya/
Penyesuaian/
Disajikan
kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities
Penerimaan kas dari pelanggan 11,926,000 (52,514) 11,978,514 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (21,534,000) (2,756,724) (18,777,276) Cash payments to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan - 345,719 (345,719) Cash payments to employees
Pembayaran untuk beban operasi - 2,481,592 (2,481,592) Payment for operating expenses
Kegiatan operasi lainnya (380,000) (380,000) - Other operating activities
Penerimaan (Pembayaran)
pajak penghasilan
-
361,517
(361,517)
Income (Payment) income tax
Kas yang diperoleh dari operasi (9,988,000) (410) (9,987,590) Cash obtained from operations
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
210
25. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 25. PUBLISHING OF FINANCIAL STATEMENTS
- Lanjutan - Continued
31 Jul 2019
Dilaporkan
sebelumnya/
Penyesuaian/
Disajikan
kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investment Activities
Pembelian aset tetap (2,222,000) 304 (2,222,304) Purchase of fixed assets
Pengurangan aset tetap - - - Deduction of fixed assets
(Kenaikan)/penurunan pada aset
lain-lain
-
-
-
(Increase) / decrease in other assets
Kas bersih diperoleh dari aktivitas
investasi
(2,222,000)
304
(2,222,304)
Net cash is obtained from investment
activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(Kenaikan)/penurunan pada utang
lain-lain
(1,245,000)
(294)
(1,244,706)
Cash Flows from Funding Activities
(Increase) / decrease in other debt
Kenaikan/(penurunan) pinjaman bank 2,250,000 (203) 2,250,203 Increase / (decrease) in bank loans
Tambahan modal disetor 10,600,000 - 10,600,000 Additional paid-in capital
Kas bersig diperoleh dari (digunakan u
aktivitas pendanaan
11,605,000
(497)
11,605,497
Bersig cash is obtained from (used for)
funding activities
Kenaikan/(penurunan) bersih pada
kas dan setara kas
(605,000)
-
(605,000)
Net increase / (decrease) in
cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun 792,000 - 792,000 and cash equivalents, beginning of the year
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 187,000 - 187,000 Cash and cash equivalents, end of the year
31 Jul 2018
Dilaporkan
sebelumnya/
Penyesuaian/
Disajikan
kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities
Penerimaan kas dari pelanggan 20,453,000 430 20,452,570 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (23,433,000) (4,610,897) (18,822,103) Cash payments to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan - 454,790 (454,790) Cash payments to employees
Pembayaran untuk beban operasi - 2,789,659 (2,789,659) Payment for operating expenses
Kegiatan operasi lainnya 2,252,000 2,252,000 - Other operating activities
Penerimaan (Pembayaran)
pajak penghasilan
-
348,287
(348,287)
Income (Payment) income tax
Kas yang diperoleh dari operasi (728,000) 1,234,269 (1,962,269) Cash obtained from operations
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap
-
-
-
Cash Flow from Investment Activities
Purchase of fixed assets
Pengurangan aset tetap
(Kenaikan)/penurunan pada aset
lain-lain
- - -
- - -
Deduction of fixed assets
(Increase) / decrease in other assets
Kas bersih diperoleh dari aktivitas Net cash is obtained from investment
investasi - - - activities
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
211
25. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 25. PUBLISHING OF FINANCIAL STATEMENTS
- Lanjutan - Continued
31 Jul 2018
Dilaporkan Disajikan
sebelumnya/ Penyesuaian/ kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows from Funding Activities
(Kenaikan)/penurunan pada utang
lain-lain
Kenaikan/(penurunan) pinjaman bank
Tambahan modal disetor
845,000 845,000 -
- - -
- - -
(Increase) / decrease in other debt
Increase / (decrease) in bank loans
Additional paid-in capital
Kas bersig diperoleh dari (digunakan u Bersig cash is obtained from (used for)
aktivitas pendanaan 845,000 845,000 - funding activities
Kenaikan/(penurunan) bersih pada Net increase / (decrease) in
kas dan setara kas 117,000 2,079,269 (1,962,269) cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun 2,514,000 - 2,514,000 and cash equivalents, beginning of the year
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 2,631,000 2,079,269 551,731 Cash and cash equivalents, end of the year
31 Dec 2018
Dilaporkan Disajikan
sebelumnya/ Penyesuaian/ kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran untuk beban operasi
Kegiatan operasi lainnya
Penerimaan (Pembayaran)
pajak penghasilan
Kas yang diperoleh dari operasi
36,101,000 (23,189) 36,124,189
(38,315,500) (5,121,667) (33,193,833)
- 779,639 (779,639)
- 3,878,661 (3,878,661)
- - -
- 486,687 (486,687)
(2,214,500) 132 (2,214,632)
Cash receipts from customers
Cash payments to suppliers
Cash payments to employees
Payment for operating expenses
Other operating activities
Income (Payment) income tax
Cash obtained from operations
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investment Activities
Pembelian aset tetap
Pengurangan aset tetap
(Kenaikan)/penurunan pada aset
lain-lain
- - -
- - -
- - -
Purchase of fixed assets
Deduction of fixed assets
(Increase) / decrease in other assets
Kas bersih diperoleh dari aktivitas Net cash is obtained from investment
investasi - - - activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(Kenaikan)/penurunan pada utang
lain-lain
845,000
845,000
Cash Flows from Funding Activities
- (Increase) / decrease in other debt
Kenaikan/(penurunan) pinjaman bank (353,000) (353,000) - Increase / (decrease) in bank loans
Tambahan modal disetor - - - Additional paid-in capital
Kas bersig diperoleh dari (digunakan u
aktivitas pendanaan
492,000
492,000
Bersig cash is obtained from (used for)
- funding activities
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
212
25. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 25. PUBLISHING OF FINANCIAL STATEMENTS
- Lanjutan - Continued
31 Dec 2018
Dilaporkan Disajikan
sebelumnya/ Penyesuaian/ kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Kenaikan/(penurunan) bersih pada Net increase / (decrease) in
kas dan setara kas (1,722,500) 492,132 (2,214,632) cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun 2,514,000 - 2,514,000 and cash equivalents, beginning of the year
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 791,500 492,132 299,368
31 Dec 2017
Cash and cash equivalents, end of the year
Dilaporkan
sebelumnya/
Penyesuaian/
Disajikan
kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities
Penerimaan kas dari pelanggan 38,019,000 (137,798) 38,156,798 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepadaa pemasok (34,203,000) (4,547,911) (29,655,089) Cash payments to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan - 706,600 (706,600) Cash payments to employees
Pembayaran untuk beban operasi - 3,495,574 (3,495,574) Payment for operating expenses
Kegiatan operasi lainnya - - - Other operating activities
Penerimaan (Pembayaran)
pajak penghasilan
-
483,906
(483,906)
Income (Payment) income tax
Kas yang diperoleh dari operasi 3,816,000 371 3,815,629 Cash obtained from operations
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investment Activities
Pembelian aset tetap (2,600,000) - (2,600,000) Purchase of fixed assets
Pengurangan aset tetap
(Kenaikan)/penurunan pada aset
lain-lain
- - -
- - -
Deduction of fixed assets
(Increase) / decrease in other assets
Kas bersih diperoleh dari aktivitas Net cash is obtained from investment
investasi (2,600,000) - (2,600,000) activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(Kenaikan)/penurunan pada utang
Cash Flows from Funding Activities
lain-lain (332,000) (320) (331,680) (Increase) / decrease in other debt
Kenaikan/(penurunan) pinjaman bank 494,000 499 493,501 Increase / (decrease) in bank loans
Pembayaran deviden (600,000) - (600,000) Payment of deviden
Tambahan modal disetor - - - Additional paid-in capital
Kas bersig diperoleh dari (digunakan u
aktivitas pendanaan
(438,000)
179
(438,179)
Bersig cash is obtained from (used for)
funding activities
Kenaikan/(penurunan) bersih pada
kas dan setara kas
778,000
550
777,450
Net increase / (decrease) in
cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun 1,736,574 - 1,736,574 and cash equivalents, beginning of the year
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 2,514,574 550 2,514,023 Cash and cash equivalents, end of the year
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
213
25. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 25. PUBLISHING OF FINANCIAL STATEMENTS
- Lanjutan - Continued
31 Dec 2016
Dilaporkan
sebelumnya/
Penyesuaian/
Disajikan
kembali/
Reported earlier Adjustments Restated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities
Penerimaan kas dari pelanggan 70,117,000 (193) 70,117,193 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepadaa pemasok (76,731,000) (8,178,720) (68,552,280) Cash payments to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan - 651,260 (651,260) Cash payments to employees
Pembayaran untuk beban operasi - 7,527,874 (7,527,874) Payment for operating expenses
Kegiatan operasi lainnya - - - Other operating activities
Penerimaan (Pembayaran)
pajak penghasilan
(206,000)
8
(206,008)
Income (Payment) income tax
Kas yang diperoleh dari operasi (6,820,000) 228 (6,820,228) Cash obtained from operations
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investment Activities
Pembelian aset tetap
Pengurangan aset tetap
(Kenaikan)/penurunan pada aset
lain-lain
(3,000) 50 (3,050)
- - -
- - -
Purchase of fixed assets
Deduction of fixed assets
(Increase) / decrease in other assets
Kas bersih diperoleh dari aktivitas Net cash is obtained from investment
investasi (3,000) 50 (3,050) activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows from Funding Activities
(Kenaikan)/penurunan pada utang
lain-lain
Kenaikan/(penurunan) pinjaman bank
Pembayaran deviden
Tambahan modal disetor
(4,015,000) 268 (4,015,268)
8,611,000 (328) 8,611,328
- - -
- - -
(Increase) / decrease in other debt
Increase / (decrease) in bank loans
Payment of deviden
Additional paid-in capital
Kas bersig diperoleh dari (digunakan Bersig cash is obtained from (used for)
aktivitas pendanaan 4,596,000 (60) 4,596,060 funding activities
Kenaikan/(penurunan) bersih pada Net increase / (decrease) in
kas dan setara kas (2,227,000) 218 (2,227,218) cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun 3,963,794 - 3,963,794 and cash equivalents, beginning of the year
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 1,736,794 218 1,736,576 Cash and cash equivalents, end of the year
26. INFORMASI SEGMEN 26. SEGMENT INFORMATION
Perusahaan mengklasifikasi segmen operasi berdasarkan
jenis barang dagangan yang menjadi sumber pendapatan.
The company classifies operating segments based on the
type of merchandise that is a source of income.
31 Jul 2019
Segmen operasi/Operating segment
Asphalt Geosintetik SBM/DDGS Jumlah/Total
Pendapatan 11,606,506 11,506,525 3,997,500 27,110,531
Kontribusi pada pendapat 42.81% 42.44% 14.75% 100.00%
Laba (rugi) usaha 1,804,000 3,564,000 592,000 5,960,000 Margin laba (rugi) usaha 29.50% 60.82% 9.68% 100.00%
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
214
26. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan 26. SEGMENT INFORMATION - Continued
31 Dec 2018
Segmen operasi/Operating segment
Asphalt Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Jumlah/Total
Pendapatan 29,790,000 7,481,000 151,000 134,000 37,556,000
Kontribusi pada pendapat 79.32% 19.92% 0.76% 0.36% 100.00%
Laba (rugi) usaha 4,124,000 3,113,000 7,482,000
Margin laba (rugi) usaha 55.12% 41.61% 0.00% 0.00% 100.00%
31 Dec 2017
Segmen operasi/Operating segment
Asphalt Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Jumlah/Total
Pendapatan 18,800,000 13,415,000 - - 32,216,000
Kontribusi pada pendapat 58.34% 40.78% 0.00% 0.00% 100.00%
Laba (rugi) usaha 1,779,000 4,795,000 - - 6,574,000
Margin laba (rugi) usaha 26.41% 69.95% 0.00% 0.00% 100.00%
31 Dec 2016
Segmen operasi/Operating segment
Asphalt Geosintetik SBM/DDGS Lainnya Jumlah/Total
Pendapatan 64,123,000 9,334,000 1,187,000 281,000 74,925,000
Kontribusi pada pendapat 85.58% 12.46% 1.96% 0.38% 100.00%
Laba (rugi) usaha 10,670,000 2,873,000 187,000 138,000 13,868,000
Margin laba (rugi) usaha 76.95% 20.72% 2.34% 100.00% 100.00%
27. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 27. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 10 Oktober 2019 dari
Dr. Agung Iriantoro, SH, MH , notaris di Kota Jakarta
Selatan, para pemegang saham antara lain menyetujui
untuk:
a. Menyetujui untuk melakukan penawaran umum perdana
saham-saham Perseroan kepada masyarakat
("Penawaran Umum") dalam jumlah sebanyakbanyaknya
258.703.200 (dua ratus lima puluh delapan juta tujuh
ratus tiga ribu dua ratus) saham dengan nilai nominal Rp
50 dan mencatatkan saham Perseroan tersebut pada
bursa efek di Indonesia
Based on Deed No. 20 dated 10 October 2019 from Dr.
Agung Iriantoro, SH, MH, notary in the City of South
Jakarta, the shareholders among others agreed to:
a. Approved to conduct an initial public offering of the
Company's shares to the public ("Public Offering") in a
maximum amount of 258.703.200 (two hundred fifty
eight million seven hundred three thousand two
hundred) shares with a nominal value of Rp 50 and
register shares The company is on a stock exchange in
Indonesia
b. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan
setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-
saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat
melalui Pasar Modal dan termasuk saham-saham yang
dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek
Indonesia ("Company Listing ").
b. Approved to list all the Company's shares after the
Public Offering of shares offered and sold to the public
through the Capital Market and included shares owned
by old shareholders on the Indonesia Stock Exchange
("Company Listing").
c. Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:
c. Changes in the composition of the Company's Board of
Commissioners and Directors are as follows:
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
215
27. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 27. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
- Lanjutan - Continued
Komisaris Commissioner
Komisaris Utama : Hidayat Winardi The main commissioner : Hidayat Winardi
Komisaris : Ade Suherman Commissioner : Ade Suherman
Komisaris Independen : Muhammar Amin Independent Commissioner : Muhammar Amin
Direksi The Directors
Direktur Utama : Akam President Director : Akam
Direktur : Sakti Ali Director : Sakti Ali
Direktur : Arief Darmawan Director : Arief Darmawan
Direktur : Nully Sadar Director : Nully Sadar
Perubahan tersebut telah mendapat memperoleh surat
penerimaan permberitahuan perubahan data perseroan dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-AH.01.03-0344217.
The amendment has received a letter of receipt of change
of company data from the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.03-
0344217.
28. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 28. ESTIMATED AND IMPORTANT
AKUNTANSI YANG PENTING ACCOUNTING CONSIDERATIONS
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Estimated useful life of fixed assets
Perseroan melakukan penelaahan berkala atas masa
manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor
seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa
depan.
Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara
material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh
perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
The Company conducts periodic reviews of the economic
useful lives of fixed assets based on factors such as
technical conditions and future technological
developments.
The results of future operations will be materially affected
by changes in these estimates due to changes in the factors
mentioned above.
Imbalan Pasca Kerja Post-Employee Benefits
Nilai kini liabilitas imbalan purna karya tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan
untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto
mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi nilai tercatat imbalan purna karya.
The present value of post-retirement benefits obligations
depends on a number of factors that are determined on an
actuarial basis based on a number of assumptions.
Assumptions used to determine the cost (income) of net
pensions include the discount rate. This change in
assumptions will affect the carrying amount of post-
retirement benefits.
PT AGRO YASA LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal dan Untuk Periode Tujuh Bulan
dan Dua Belas Bulan Yang Berakhir 31 Juli 2019,
31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Seven Month
and Twelve Month Ended 31 July 2019,
31 December 2018, 31 December 2017 and
31 December 2016
(Expressed in Thousands of Rupiah, Except Otherwise Stated)
216
28. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 28. ESTIMATED AND IMPORTANT
AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan ACCOUNTING CONSIDERATIONS - Continued
Perseroan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada
akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang
harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas
keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku
bunga yang sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat
suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan
dalam mata uang dimana imbalan akan dibayar dan
memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu
liabilitas yang terkait. Asumsi utama liabilitas imbalan
purna karya lainnya sebagian ditentukan berdasarkan
kondisi pasar saat ini.
The Company determines the appropriate discount rate at
the end of the reporting period, the interest rate that must be
used to determine the present value of estimated future cash
outflows expected to settle a liability. In determining the
appropriate interest rate, the Company considers the
interest rates of government bonds denominated in the
currency in which the benefits will be paid and have terms
similar to the terms of the related liability. The other main
assumptions for post-retirement benefit obligations are
based in part on current market conditions.
----------------- ooo -----------------