talang atap
-
Upload
alfi-mulya -
Category
Documents
-
view
211 -
download
34
description
Transcript of talang atap
PRAKTIKUM KERJA
TALANG ATAP
DITULIS OLEH,
NAMA : ALFI MULYA
NIM : 1322401024
LOKAL/SEMESTER : AII/ III
PROGRAM STUDI : DIII
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2014
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Talang Atap ini disusun oleh Alfi Mulya kelas AII
Nim 1322401024 jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Praktikum ini dilaksanakan selama 6 hari terhitung mulai tanggal...s/d...,2014.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat pada kurikulum
semsester III Program Diploma III Jurusan Teknik Sipil Tahun Ajaran 2014/2015
di Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Buket Rata...........September 2014Penulis,
ALFI MULYANIM: 1322401026
Diperiksa,
Instruktur Pembimbing Ass. Lab. Praktikum Kerja Talang Atap
ADI WIJAYA, A.Md SAFRIZAL, A.Md NIP: 19650723 199103 1 001 NIP:19870409 201012 1 007
Mengetahui,
Ka.Lap.Bahan dan struktur
HANIF, ST.MT
2
NIP: 19660722 149011 1 001KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
kehendak-Nya lah penulis bisa menyelesaikan Laporan Praktikum Kerja Talang
Atap. Shalawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman.
Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepada bapak ADI WIJAYA, A.Md dan bapak SAFRIZAL, A.Md atas bimbingan
dan perhatiannya selama ini dan teman-teman kelas AII dan semua pihak yang
turut membantu dalam doa dan dalam penyelesaian laporan ini baik secara
langsung maupun tidak. Penulis memohon maaf atas segala kekurangannya dalam
pembuatan laporan ini, kritik dan saran yang bersifat membangun akan diterima
demi kesempurnaan laporan selanjutnya.
Buket Rata ..... September 2014
Penulis,
Alfi MulyaNim: 1322401024
3
BAB I
1 PENDAHULUAN
Kerja talang merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam sebuah
kontruksi. Kerja talang diperlukan untuk membuat suatu konstruksi pada
bangunan yaitu saluran air hujan dan lain-lain yang sering digunakan dalam
konstruksi gedung. Dalam pengerjaan plat, pasti akan menjumpai pekerjaan jenis-
jenis sambungan dan penguatan. Hal ini disebabkan karena banyak bentuk
konstruksi pekerjaan plat yang bermacam-macam. Selain perlu diperhitungkan
macam sambungan yang akan dipergunakan juga harus sesuai dangan
kegunaannya. Sistem penguatan sering digunakan dalam pekerjaan plat maupun
pekerjaan bengkel. Jenis-jenis sambungan yang akan dijumpai adalah sambungan
lipatan tunggal, lipatan ganda, paku keling pukul, paku keeling pop dan patri.
Sedangkan jenis penguatan adalah penguat tepi lipat dan penguat tepi bulat.
1.1 Tujuan Praktek
Tujuan praktek ini sangatlah banyak, baik untuk para mahasiswa yang
melakukan praktek maupun masyarakat. umumnya bagi para mahasiswa yang
melakukan praktek kerja talang yaitu memperoleh ilmu pengatahuan dan dapat
menerapkannya dilapangan. Sedangkan bagi masyarakat yaitu dapat menikmati
bangunan tanpa ada rasa was-was atau terjadinya kebocoran pada saat musim
hujan tiba.
4
100
50 50
A B C D E F
5 MM
penguattepi lipat
lipatantunggal
lipatanganda
kelingpukul
kelingpop patri
penguattepibulat
50 50 50 50
5 MM 5 MM 15 MM 15 MM 10 MM Ø10 MM
BAB II
2 PEMBAHASAN
2.1 JENIS-JENIS SAMBUNGAN DAN PENGUATAN
Dalam praktek kerja talang atap, terdapat beberapa jenis sambungan dan
penguatan. Diantaranya adalah penguat tepi lipat, lipatan tunggal, lipatan ganda,
keling pukul, keling pop, patri dan penguat tepi bulat. Plat untuk tepi lipat akan
disambung dengan plat untuk lipatan ganda. Sambungan akan dilakukan sesuai
urutan yang telah disebutkan sampai plat jenis penguat terakhir.. Jenis yang di
sebutkan diatas merupakan dasar-dasarmya saja pada prakrek kerja talang atap.
Gambar 2.1 Jenis-jenis Sambungan dan Penguat
Ukuran yang terdapat pada gambar diatas adalah ukuran tepi ke as dan as
ke as, jadi harus dihitung berapa plat yang dibutuhkan agar didapatkan ukuran
yang sesuai. Ukuran plat sebagai berikut:
1. Plat A berukuran 100 x 62,5 mm
5
2. Plat B berukuran 100 x 70 mm
3. Plat C berukuran 100 x 70 mm
4. Plat D berukuran 100 x 65 mm
5. Plat E berukuran 100 x 62,5 mm
6. Plat F berukuran 100 x 76,4 mm
2.1.1 Job 1: Penguat Tepi Lipat
2.1.1.1 Dasar teori
Penguat sering digunakan dalam pekerjaan pelat pada talang atap maupun
yang lain. Penguat dibuat pada pinggir suatu plat untuk menghilangkan sisi
tajamnya atau membuat tumpul plat, berfungsi untuk keindahan pada plat dan
pastinya untuk penguat terhadap suatu plat. Penguat tepi lipat merupakan salah
satu jenis penguat yang ada pada talang atap. Plat yang digunakan berukuran 100
x 62,5 mm (A).
2.1.1.2 Tujuan
1. Memahami bagaimana cara membuat penguat tepi lipat dan fungsinya.
2. Mengetahui jenis-jenis penguatan.
2.1.1.3 Alat dan Bahan
1. Palu karet
2. Palu konde
3. Pembenggkok plat
4. Tang jepit
5. Tang kombinasi
6. Mistar baja
7. Penggores besi
8. Gunting plat
9. Plat B.J.L.S 0,35
10. Landasan
6
5 mm
2,5 mm
plat
2.1.1.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja
rusak.
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.1.5 Langkah-langkah Kerja1. Hitunglah ukuran plat yang dibutukan sebelum memotongnya.
2. Persiapkan alat yang diperlukan dalam pengerjaan ini.
3. Garilah ujung plat yang akan dibuat penguat dengan jarak 5 mm dari tepi
menggunakan penitik besi.
4. Selanjutnya adalah membengkokkan plat tersebut dengan menggunakan
pembengkok plat.
Gambar 2.2 Penguat Tepi Lipat
7
2.1.1.6 Catatan
Untuk ketebalan plat pada saat pembengkokkan plat atau tinggi plat
tersebut diabaikan.
2.1.2 Job 2: Sambungan Lipatan Tunggal
2.1.2.1 Dasar Teori
Pada pekerjaan talang atap, sambungan lipatan tunggal merupakan
sambungan yang sederhana, karena sambungan tersebut hanya sekali lipat atau
mengaitkan lipatan satu dengan lainnya. Sambunga ini merupakan salah satu jenis
sambungan lipat memanjang dipergunakan pada sambungan mendatar,
sambungan lurus dan pada bagian lipat yang panjang. Pemasangan sambungan
lipat akan mendapatkan tekanan dari besi perapat lipat (hand goover) dan
kemudian plat tersebut menjadi satu ikatan yang tidak bisa lepas lagi.
Gambar 2.3 Sambungan Lipatan Tunggal
2.1.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis sambungan yang benar
2. Membuat sambungan lipatan ganda dengan sempurna dan dapat
menjelaskan cara pembuatannya
2.1.2.3 Alat dan Bahan
1. Hand goover
2. Palu konde
8
3. Tang jepit
4. Tang kombinasi
5. Palu karet
6. Penitik besi
7. Penggores besi
8. Mistar baja
9. Pembengkok plat
10. Clam
11. Plat B.J.L.S 0,35
12. Landasan
2.1.2.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.2.5 Langkah-langkah Kerja
1. Siapkanlah peralatan dan bahan yang diperlukan, periksa peralatan
tersebut supaya saat dipergunakan aman.
2. Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 5 mm dari pinggiran plat.
3. Lipat kedua plat tersebut satu persatu pada landasan sampai keduanya
terikat kuat satu sama lain
4. Rapatkan sambungan tadi dengan menggunakan palu karet.
5. Bentuk sambungan tersebut dengan pembentuk (hand goover) dengan cara
dipukul dengan palu besi sambil digeser sedikit demi sedikit. Cara
9
pemukulan harus tegak lurus dan untuk menghindari cacat pada
permukaan benda kerja, maka pemukulan palu tidak boleh terlalu keras.
6. Kontrol kelurusan lipatan tadi.
2.1.3 Job 3: Sambungan Lipatan Ganda
2.1.3.1 Dasar Teori
Sambungan lipatan ganda merupakan lipatan yang digandakan dari
sambungan lipatan tunggal. Sambungan ini memerlukan teknik yang khusus.
Gambar 2.4 Sambungan Lipatan Ganda
2.1.3.2 Tujuan
1. Memahami cara pembuatan sambungan lipatan ganda dengan benar
2. Dapat mengetahui jenis-jenis sambungan
3. Dapat menerangkan kembali cara pembuatannya
2.1.3.3 Alat dan Bahan
1. Hand goover
2. Palu konde
3. Palu karet
4. Tang jepit
5. Tang kombinasi
10
6. Penitik besi
7. Penggores besi
8. Mistar baja
9. Clam
10. Pembengkok plat
11. Plat B.J.L.S 0,35
12. Landasan
2.1.3.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.3.5 Langkah-langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan cek terlebih dahulu
keamanannya.
2. Aturlah jarak yang perlu dibengkokkan dengan menggores plat.
3. Pertama bengkokkan plat sama seperti pekerjaan pada sambungan lipatan
tunggal.
4. Kemudian bengkokkan lagi plat tersebut sampai membentuk lipatan
ganda.
5. Ratakan plat dengan menggunakan hand goover seperti pada sambungan
lipatan tunggal.
6. Perkuat sambungan dengan memukulnya memakai palu konde.
11
paku keling
2.1.4 Job 4: Sambungan Paku Keling Pukul
2.1.4.1 Dasar Teori
Sambungan ini merupakan jenis sambungan yang memakai paku keling.
Bila memiliki paku keling tinmen nomor yang tinggi memasukkan ukuran yang
besar paku keling tinmen dibuat lunak dicampur alumunium yang tidak mudah
pecah bila sedang dikerjakan. Kebanyakan paku keling tinmen dibuat dengan
balutan timah dan galvanis untuk pencegahan karat. Setelah paku keling dipukul,
paku tersebut akan membentuk jamur.
Gambar 2.5 Paku Keling Pukul
2.1.4.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami jenis–jenis sambungan
2. Dapat menerangkan cara pengerjaannya dengan benar
2.1.4.3 Alat dan Bahan
1. Palu konde
2. Landasan
3. Clam
4. Pop rivet
5. Pelobang
6. Plat B.J.L.S 0,35
7. Paku keeling
12
2.1.4.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.4.5 Langkah-langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 15 mm dari pinggiran plat.
3. Tandai salah satu plat dengan jarak di bagi 6 bagian.
4. Hubungkan kedua plat tersebut sebatas garis tadi, kemudian jepit kedua
plat dengan menggunakan tang klem. Pastikan kedua plat tersebut tidak
berubah posisinya. Ingat, plat yang telah ditandai sebelah atas.
5. Lubangi tanda tersebut dengan menggunakan mesin bor atau pelobang.
6. Masukan paku keling tin men kedalam lubang tadi, kemudian balik plat
tersebut dan pukul dengan menggunakan palu konde. Lakukan langkah ini
sampai kelima lubang telah terpaku. (Usahakan diantara kedua plat tidak
ada celah).
7. Cara memukulnya adalah dengan terlebih dahulu memukul dasar paku
keling agar rata.
8. Kemudian pukul sisi pinggir paku sampai plat terikat dengan kuat dan
paku berbentuk jamur.
13
2.1.5 Job 5: Sambungan Paku Keling Pop
2.1.5.1 Dasar Teori
Dalam pengelingan ini perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Letak plat yang akan disambung harus rapat dan lurus.
2. Untuk kerapatan yang baik, kedua sisi ujung plat potongan harus bertumpu
rapat satu sama lain.
3. Pengeboran yang baik dan bersih serta ketetapan penggunaanperalatan
pelubang, akan menghasilkan lubang yang sempurna.
4. Pembentukan kepala paku keeling sedikit diputar pada waktu pemukulan
untuk mendapatkan bentuk kepala paku keeling yang baik dan bulat
seperti jamur.
5. Jarak antara paku keeling kepinggir plat biasanya tercantum dalam
spesifikasi pekerjaan.
6. Jarak paku keeling yang terlalu rapat dapat mengakibatkan sambungan
menjadi lemah. Dan begitu juga sebaliknya.
7. Ukuran paku keeling yang terlalau panjang menyebabkan sambungan
tidak rapi dan pemborosan.
2.1.5.2 Tujuan
1. Memahami jenis-jenis sambungan paku keeling dengan benar.
2. Dapat menerangkan prosedur pengerjaannya dengan benar.
3. Mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam pengelingan paku keeling pop
agar pekerjaan bagus.
2.1.5.3 Alat dan Bahan
1. Pop rivet
2. Tang clem
3. Landasan
4. Penggores
5. Mistar baja
6. Penitik besi
14
7. Mesin bor
8. Pelobang
9. Plat B.J.L.S 0,35
10. Paku keling pop
2.1.5.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.5.5 Langkah-langkah kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Garis kedua plat tersebut dengan ukuran 15 mm dari pinggiran plat.
3. Tandai salah satu plat dengan jarak di bagi 6 bagian.
4. Hubungkan kedua plat tersebut sebatas garis tadi, kemudian jepit kedua
plat dengan menggunakan tang klem. Pastikan kedua plat tersebut tidak
berubah posisinya. Ingat, plat yang telah ditandai sebelah atas.
5. Lubangi tanda tersebut dengan menggunakan pelobang.
6. Masukan paku keling pop kedalam lubang tadi, kemudian tarik tangkai
paku dengan menggunakan Pop Rievet. Lakukan langkah ini sampai
kelima lubang telah terpaku. (Usahakan diantara kedua plat tidak ada
celah).
15
2.1.6 Job 6: Sambungan Patri
2.1.6.1 Dasar Teori
Mematri adalah menyambung dua plat sejenis atau berbeda dengan
menggunakan bahan logam yang mencair (timah) atau patri. Diantara kedua
logam tersebut mengalir bahan tambah (penetaris) akibat adanya gaya kapiler.
Campuran timah putih dan timah hitam mencair dan membentuk suatu ikatan
yang kuat pada bagian sambungan. Sebelum penyambungan dilakukan, terlebih
dahulu dioleskan pasta patri agar cairan timah tersebut dapat meresap diantara
kedua plat. Pemanasannya dilakukan secara bertahap.
2.1.6.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami jenis-jenis sambungan pda plat.
2. Dapat mengetahui defenisi dari mematri dengan benar.
3. Memahani cara pematrian dengan benar.
2.1.6.3 Alat dan Bahan
1. Patri
2. Kompor gas
3. Kain lap
4. Penggores besi
5. Mistar baja
6. Plat B.J.L.S 0,35
7. Pasta patri
8. Air
9. Timah
2.1.6.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
16
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.6.5 Langkah-langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Bersihkan permukaan sambungan yang akan dipatri dengan kain
pembersih.
3. Oleskan pasta pada bagian yang akan kena patri.
4. Panaskan baut solder dengan menggunakan kompor pemanas.
5. Letakkan kedua plat yang akan dipatri pada posisi yang benar
(menumpang).
6. Ambil baut solder dari kompor dan bersihkan dengan menggunakan sikat
kawat atau kikir.
7. Mulailah penguncian sambungan pada ujung sambungan. Sentuhkan ujung
batang timah patri dengan baut solder, sehingga timah patri mencair dan
jatuh tepat diatas sambungan. Pastikan kedua plat tersebut tidak akan
berubah posisinya.
8. Lakukan penguncian tersebut searah pematri dengan jarak sedemikian
rupa hingga pada ujung akhir penyambungan.
9. Setelah penguncian selesai, mulailah mencairkan timah pada ujung awal
penguncian.
10. Letakkan baut solder diatas sambungan beberapa saat, hingga timah patri
mencair dan meresap ke celah-celah sambungan sambil menekan
sambungan tersebut dengan kayu supaya sambungan merapat sampai
cairan timah mengeras.
11. Dinginkan sambungan dan bersihkan sambungan dengan kain lap basah
untuk menghilangkan pasta dan kotoran setelah dipatri.
17
2.1.7 Job 7: Penguat Tepi Bulat
2.1.7.1 Dasar Teori
Penguat tepi bulat dilakukan dengan cara memukul ujung plat yang sudah
ditandai diatas besi diameter 10 mm. pemukulan dilakukan secara perlahan-lahan
agar permukaan plat tidak rusak. Ukuran plat adalah 100 x 76,4 mm.
Gambar 2.6 Penguat Tepi Bulat
2.1.7.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menerangkan cara pembuatan penguat
tepi bulat dengan benar.
2.1.7.3 Alat dan Bahan
1. Palu karet
2. Palu konde
3. Clam
4. Landasan
5. Tang jepit
6. Tang kombinasi
7. Plat B.J.L.S 0,35
8. Besi diameter 10 mm
18
2.1.7.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur.
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.7.5 Langkah-langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Garis plat tersebut dengan ukuran 18. 84 mm ≈ 19 mm dari pinggiran plat.
3. Mulai gulungan dari pinggir plat dengan bantuan batang besi polos
berdiameter 4 mm menggunakan palu karet atau tang jepit.
4. Kontrol kelurusan gulungan dan kerapatan batang besi dengan plat.
19
2.1.8 Job 8: Talang Bulat
2.1.8.1 Dasar Teori
Talang bulat dimaksudkan untuk mengalirkan air hujan yang berasal dari
talang atap kesaluran pembuangan atau ketangki penampungan air.
Gambar 2.7 Talang Bulat
2.1.8.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui kegunaan talang bulat dengan benar.
2. Dapat menerangkan dengan jelas dan benar cara pembuatan talang bulat.
2.1.8.3 Alat dan Bahan
1. Palu karet
2. Palu konde
3. Hand goover
4. Landasan
5. Clam
6. Gunting lurus
7. Guntung kombinasi
8. Tang jepit
9. Plat B.J.L.S 0,35
20
2.1.8.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja selama bekerja
2. Hati-hati menggunakan palu kayu / karet terhadap lipatan.
3. Hati-hati menggunakan palu besi terhadap sambungan sambungan paku
keling, jangan sampai memukul plat kerja.
4. Jangan memukul tarlalu keras, yang dapat menyebabkan benda kerja rusak
5. Pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan dan ikuti petunjuk
instruktur
6. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan aman.
2.1.8.5 Langkah-langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini dan
plat sudah dipotong sesuai ukuran gambar.
2. Pelajarilah gambar kerja. Tandai dan lukislah sisi muka plat benda kerja
sesuai ukuran yang diminta pada gambar kerja.
3. Lukislah pada bagian belakang plat untuk penyambungan kedua plat
sesuai ukuran gambar.
4. Ratakan plat dengan palu karet agar penyambungan akan kuat. Control
ukurannya.
5. Bengkokkan terlebih dahulu kedua sisi plat secara berlawan dengan
ukuran yang diminta.
6. Sebelum memulai membentuk, lemaskan dulu landasan plat dengan cara
menekan secara perlahan atau memukul dengan palu karet. Jaga
permukaan plat agar tidak cacat.
7. Hubungkan kedua sisi plat tersebut yang sudah di bengkokkan dan
merapatkan sambungannya dengan memukul.
8. Hati terhadap pukulan, karena akan melepaskan kembali sambungannya.
9. Ratakan sambungan tersebut dengan hand goover agar sambungan kuat
dan rapi.
21
BAB III
3 PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Dalam praktek kerja talang atap, terdapat beberapa jenis sambungan dan
penguatan. Diantaranya adalah penguat tepi lipat, lipatan tunggal, lipatan
ganda, keling pukul, keling pop, patri dan penguat tepi bulat.
2. Penguat dibuat pada pinggir suatu plat untuk menghilangkan sisi tajamnya
atau membuat tumpul plat, berfungsi untuk keindahan pada plat dan
pastinya untuk penguat terhadap suatu plat.
3. Sambungan lipatan tunggal merupakan sambungan yang sederhana, karena
sambungan tersebut hanya sekali lipat atau mengaitkan lipatan satu dengan
lainnya.
4. Sambungan lipatan ganda merupakan lipatan yang digandakan dari
sambungan lipatan tunggal. Sambungan ini memerlukan teknik yang
khusus.
5. Kebanyakan paku keling tinmen dibuat dengan balutan timah dan galvanis
untuk pencegahan karat. Setelah paku keling dipukul, paku tersebut akan
membentuk jamur.
6. Beberapa hal harus diperhatikan dalam pengelingan pop agar benda kerja
bagus.
7. Mematri adalah menyambung dua plat sejenis atau berbeda dengan
menggunakan bahan logam yang mencair (timah) atau patri.
8. Penguat tepi bulat dilakukan dengan cara memukul ujung plat yang sudah
ditandai diatas besi diameter 10 mm.
9. Talang bulat dimaksudkan untuk mengalirkan air hujan yang berasal dari
talang atap kesaluran pembuangan atau ketangki penampungan air.
22
4 DAFTAR PUSTAKA
Murtiyono. 1996. Petunjuk Kerja Plat untuk Mahasiswa Politeknik Jurusan Teknik sipil. Bandung : Pusat Pengembangan Pendidikan politeknik.
23