Takhrij Hadis Tentang Wali Dalam Pernikahan 2

8/19/2019 Takhrij Hadis Tentang Wali Dalam Pernikahan 2

1/31

BAB I

PENDAHULUAN

Hadis merupakan sumber rujukan bagi umat Islam setelah Al-Qur’an. Berbeda dengan Al-Qur’an yang sudahQath’i, Hadis harusterlebih dahulu diteliti kebenarannya apakah berasal dari Nabi Sawatau bukan, mengingat jangka waktu begitu panjang antara wa atnyaNabi dengan pembukuan hadis yang memungkinkan terjadinyaper!ampuran antara hadis yangshahih , hasan, dha’if dan maudhu’.

"alam kehidupan sehari-hari banyak kita dengar para da’i ataumubaligh menyampaikan !eramah, khutbah, ataupun pengajian-pengajian. Hadis-hadis yang ditemukan dilapangan perlu dikaji ulangkarena beberapa hal#

Pertama , kualitas sanad hadis tersebut belum diketahui,masyarakat awam hanya menerima hadis yang langsung disebutkanatau disandarkan kepada Nabi Saw, sementara periwayat- periwayatlainnya tidak disebutkan.$ungkin karena ketidaktahuan da’i ataumubaligh, atau karena terlalu panjang sehingga untuk menghematwaktu rangkaian sanad itu diperpendek.

Kedua , %ualitasmatan -nya juga belum diketahui . Adakaladitemukan se&rang da’i menyebutkan perkataan ulama sebagai hadiskarena ketidaktahuannya. %ajian terhadap hadis yang beredar

ditengah masyarakat setidaknya akan meng&ntr&l perkembanganhadis-hadis tersebut sehingga se&rang da’i tidak berani menyebutkanhadis-hadis Nabi Saw tanpa pengetahuan yang !ukup dalammemahami hadis.

'ntuk menyelesaikan hadis-hadis tersebut sangat diperlukankajian yang mendalam baik dari segisanad maupunmatan . "an salahsatu upaya penting dalam pengkajian ini adalah dengan melakukanpen-takhrij -an hadis. Agar hadis yang dijadikan sumber hukum itu jelas kualitasnya serta bisa diamalkan sesuai dengan hasil yangdiper&leh dari kandungannya.

Sem&ga apa yang saya kerjakan dalam tugas mata kuliah StudiHadis ini diridh&i Allah Swt serta terhindar sebagai &rang yang ingkarsunnah.

(enulis berlindung kepada Allah dari penyelesaian makalah inidan mem&h&n petunjuk serta keselamatan.Wallahu a’alam


2/31

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelusuran Hadis(enelusuran hadis dilakukan ke berbagai buku induk hadis yang

masih lengkap sanad dan matannya. )ara pen!ariannya denganmet&de takhrij dengan menggunakan la ad*-la ad* yang terdapatdalam matan hadis. (emilihan met&de ini dianggap relati lebihmudah untuk menelusuri hadis yang sedang diteliti dengan !aramemilih salah satu la ad* yang terdapat dalam rangkaian matanhadis sebagai kata kun!i.

Berdasarkan met&de di atas, maka peneliti menggunakan kitab Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfâdh al-hadîts Al-Nabawî. "enganmenggunakan kata kun!i yang berbeda ditemukan redaksi yangberagam pula. "engan menggunakan kata kun!ina-ka-ha ditemukanredaksi hadis yang berbunyi + //0 12 34//56 1 masing-masing terulangdalam#

7. Shahih Bukhari, bab nikah 89:;rim , bab nikah 877;:. $usnad Imam Ahmad bin Hanbal, hadis ke-7,


3/31

O //J z{ZW K //Y J OW |J J //c O ^ J Z 0ZJ 4[ J }J K J z J c J OJ 0O ~ J PJW J MZ Z 0O Z K Y J PZ 4[ J }J K JzG•J PZ +0J O J z|J{J ] O 0Z +0J O J z€J 4Y J •O2 +0J O J z J cW] J •O2 \J z‚ J 6Z Z

.+ J 0 1K2 3J45 J 6 1J #LJ4MJ V•\ UcV UV W GVƒ + K ^ [ K W „KJ9

9. Sunan @irmid* , bab nikah 87 ; dan 87C; 77E7+0 UV W ^ 0 _ ]… 46]^ ]† 0 +V 4[}4[} // \ 3 ‡Y//•2 +//0 // ~//6W //0 4[} // ~//^c+//0 c W]•2 ˆ ‰P 0 ] W ^ 4[} Š

// 4//^ //0 // ‹ 4[} // {4// ‹ +//0 0 UV W ^G• P +0 |{]0 +0 ‡Y•2 +0 ‡Y•2 +0 0 ‚

+ 0 12 3456 1 V• \ UcV UV W GVƒ UV W L.. Sunan Ibnu $>jah, bab nikah 87D;

//J z Œ4† K J O J z Ž ŠJ4^ J Z OW Z 0O U V W Z ^ O J 4[ J }J K J z O ] J Z 0ZJ 4[ J }J K J J V K •J \ U c O VJ UV W GV K ƒJ + ^ [ K W J z ~ J J 4J O J z |J \J ] O Z O J z ̂] O WU//V W GV K //ƒJ U //V W LZ •Z ŠJ LJ4MJ # 1J 4MJ z ‘ 4^ K J 0OW J z ~ J PJ ] 5 O O J \ z

.+ J 0 1K2 3J45 J 6 1J # J V K •J \ U c O VJ /0ZJ 4[ J }J K /J z ŠW J / K W +//0J /0O _ /V J OW //̂ O J Z /0O Z / K Y J PZ 4[ J }J K /J+//0J O /J z |J{J ] O /0Z +//0J O /J z + 6W J / O ‰ J OW €J 4Y J //•O2 /0ZJ 4[ J }J K //J z ~ J /6JW J J1K2 3J4//5 J 6 1J # J V K //•J \ U c O VJ UV W GV K ƒJ U V W LZ •Z ŠJ LJ4MJ # LJ4MJ z G•J PZ

.+ J 0DD. Sunan al-">rim , bab nikah 877; ud,Sunan Ab! "âud , ju* <8xiban&n#"ar al-”ikr,


4/31


5/31

"ari keenam jalur periwayatan di atas, dengan pertimbanganagar penelitian ini lebih ter &kus pada tema yang diangkat sebagait&pik penelitian, maka redaksi hadis yang akan dikaji baik dari sisikesahihan sanad, matan maupun implikasi hukumnya adalah riwayatyang berasal dari Abu $usa yang selanjutnya ditakhrîj &leh imam Ab=">ud dalam kitab sunannya.

C. Kajian Sanad

Seperti dikatakan pada bahasan sebelumnya bahwa fokus penelitian dalam hal ini

adalah riwayat imam Abû Dâud dengan transmisi periwayatan seperti terlihat pada

bagan di bawah ini:

Ÿ. UV W L •Š„

G• P +0|{]0 +0

€4Y•2 +0

‚6c W]•2{ZW K Y J OW |J J c O ^ J Z 0ZJ4[}

J c J OJ 0O ~ J PJW J MZ Z 0O Z K Y J PZ4[} {\W{ 0

7.+0G• P ¡\Š#.8 € ‘ ¢ { Ÿ £ ; V•\ UcV UV W GVƒ G^[ W


6/31

U[ ¡\Š‘ ¢ Ÿ £ ; //c˜ W G6W // ‰ W c W]//… //0 |]//P #G0 0 G• P z8 € ‘ { ; GV¤[Y W ‘\ 0 €\]™P z8 €¢ { £; c^ ]//… //0 z8€ ¢; 8 U[0W ; ¡] …oW G•

8€ 8 ‘ ; //c //0 ‡// 1 //V†P 0G//• P G//0 //0 |{]//0 // 0.8 € ‘ ¢ { Ÿ £ ; 8 U[0W ;


7/31

z..... 8 ‡//f G//• ¢ { Ÿ ; G V//™ W Š //¯[P//^ | //c^ //08 { ; {W Y W ƒW\ 0 W

D.c W]•2# ¡\Š//0 //c W]02 z8 € { ; G//V oW //^ //0 //c W]02

zG///V ///0 Ÿ{¬ z„4 cV///• ///0 Ÿ{¬ z8 € ‘ ¢ { ; ]¥4///šc //• //0 c 4 //•2 z8 € ; €Š‹oW „4 V//• //0 c 4 //

z..... 8 ‘ ;8 « //¥ ; G c^™ W UV W ^ 0 \] €4Y•2 G0.8 ‘ ¢ { Ÿ £ ;

#U[ ¡\ŠU//V W ^ 0 z8 € ‘ ; G^ W 4 0 //0 €4Y//•2 z8 ‘ £ ; ‘4// 2 G//0 //0 Ÿ{¬ z8 £ ; ‚6 // //

z..... 8 ‡//f G//• ¢ { Ÿ ; G V//™ W Š //¯[P//^ | //c^ //0.8 { ; {W Y W ƒW\ 0 W:.{ZW K Y J OW |J J c O ^ J Z 0ZJ# ¡\Šc W]•2 z8 ‘ ; „ † 0 ] oW z~ ƒ 0 „40

z..... 8{; €4Y//•2 G//0 0 ‚6 0€4Y//•2 G//0 //0 ‚6 //. 8 { ;

#U[ ¡\ŠU//V W ^ 0 | c^ 0 z8 ‘ ; ^[ 0 //0 c 4 //•2 ]// P //0 zG6W // ‰ W ]ª™ W G0

//0 {4// ‹ z ]// 0 ]c ‹ ~ c 0 zG c˜X W G `‰ z..... z8 ‘ ; G//• ˜ W ////c //0 ~//PW M //0 // YP.8 { ; G¯c¯ W

R. J c J OJ 0O ~ J PJW J MZ Z 0O Z K Y J PZ# ¡\Š{ ; //c Y W //^ 0 ] ]¥ z8 { ; ~cV 0W c 4 •2 Š //0 G//0 z~[cc 0 „4cª• z~P4• 0 {4 ~P4• G0

z..... 8 { ; c W 0 ±4†….8 { ; {W Y W | c^ G0#U[ ¡\Š{\W{ 0

C.{\W{ 0# ¡\Š//0 ¯P G0 zG¯c¯ W ¡ ‰P 0 c W]02// z8 ; G6W]Y W c … G0 0 z¡]//0 // YP //0 // zG //0]c W ‚6 // //0 U//V W

z..... ²04}.G¯c¯ W c 0 ~PW M 0 YP"ari bagan di atas, terlihat bahwa Ab= ">ud meriwayatkan hadis

+ 0 12 3456 1 melalui delapan transmiter yaitu# Abu "aud, $uhammad


8/31

bin Qudamah bin A’yan, Abu 'baidah al-Haddad, –unus, Israil, AbuIshaž, Abu Burdah dan Abu $usa.

'ntuk melengkapi tabel di atas, dalam pembahasan ini perludiuraikan bi&gra³ masing-masing para perawi beserta nama guru danmurid maupun penilaian para kritikus hadis terhadap kualitas pribadidan kapasitas intelektual dari perawi yang besangkutan sebagaimanadalam uraian berikut ini#

1. A u Musa al!As"#ari

Nama lengkap Abu $usa al-Asy’ari adalah Abdullah bin Qaisbin Sulaim bin Hadhdhar bin Harb bin Amir bin Atr bin Bakr bin

Amir bin Ad*r bin ail bin Najiyah bin vumahir bin al-Asy’ar.C Ibudari Abi $usa bernama "haibah binti ahb dan telah memelukIslam sebelum akhirnya ia meninggal di $adinah.? Abu $usaadalah se&rang sahabat yang pernah menjadi&hadam nabi$uhammad Saw dan dikenal sebagai sahabat yang paling merdusuaranya sehingga nabi memberikan pujian bahwa Abu $usaadalah salah satu dari sekian banyak seruling keluarga nabi"aud.7E

%eistimewaan lain dari Abu $usa adalah !erita yang berasaldari Anas yang selanjutnya dituturkan &leh %humaid bahwa

asulullah pada suatu ketika pernah bersabda bahwa akandatang kepada kalian semua se&rang yang sangat lembuthatinya untuk menerima ajaran Islam. %emudian datanglahg&l&ngan al-asy’ari yang termasuk di dalamnya adalah Abu $usaal-Asy’ari. %etika mendekati $adinah mereka mendendangkansyair b́'s(k kami akan m'nda)ati s'(ran* )'n*a*um danb'nt'n* Muhammad+ maka pada saat itulah mereka salingberslam-salaman sehingga peristiwa ini disebutkan sebagai

C –usu al-$a**i,#ahdzîb al-&amâl fî Asma’ al- ijâl , ju* 7D 8xiban&n#$uassasah ar- isalah,


9/31

peristiwa awal mun!ulnya tradisi bersalam-salaman.77 Bahkanketika turun surat al-maidah ayat DR yang artinya adalah ´ Allahakan m'ndatan*kan s'k'l(m)(k kaum yan* akan

m'nyayan*imu dan kamu)un akan m'n intai m'r'ka+

asulullah dengan serta merta memberikan statemen kepadaAbu musa dengan sabdanya mereka adalah kaummu wahai Abu$usa.7<

"alam mempelajari hadis nabi, Abu $usa berguru kepadaSembilan &rang guru yang diantaranya adalah asulullah Saw,'bay bin %a’ab dan Abdullah bin $as’ud serta meriwayatkannyakepada D: &rang murid antara lain adalah Abu Burdah, Abukinayah al-%ursy, Anas bin malik al-anshary, dll.79 Sementaramengenai tahun wa atnya terdapat banyak µersi, misalnyamenurut Ali bin Amr al-Anshari yang berasal dari Haitsam bin

Adiy dan Abu 'baid serta Abu 'mar ad-"harir bahwa Abu $usameninggal pada @ahun < H sedangkan µersi lain sepertidikatakan Abu Nu’aim bahwa ia meninggal pada tahun H dandiperkuat &leh Ibnu Barrad tepatnya pada bulan "*ulhijjah padaumur sekitar enam puluh tahun lebih. Sedangkan menurut AbuBakar ia meninggal pada usianya yang ke-:9 tahun tepatnya dik&ta $akkah. 7

$. A u Burdah in A i Musa al!As"#ari

Nama asli Abu Burdah adalah al-Harits dan menurutpendapat yang lain adalah Amir bin Abdullah bin Qais. Abu

77 Ibid , h. DE

7< Ibid , h. DE

79 Ibid , h. C- ?

7 Ibid , h. D


10/31

Burdah dikenal sebagai se&rang tabi’in yang ažih yang berasaldari %u ah.7D Abu Burdah menerima hadis dari


11/31

nama aslinya adalah ‘Amr bin Abdullah bin Abi Sya#irah$ %& Ia mempela"ari hadis

dari %'% guru yang diantaranya adalah Abu (urdah bin Abu )usa al*Asy#ari+

(ara# bin ‘A,ib serta Anas bin )alik dan meriwayatkannya kepada -. orang

murid yakni /unus bin Abi Ishaq+ Israil bin /unus bin Abi Ishaq+ Ismail bin Abi

khalid dan yang lainnya$ 01

2enilaian para kritikus hadis terhadap kualitas pribadi dan intelektualitas

Abu Ishaq dapat disimak dari pernyataan Abdullah bin Ahmad bin 3anbal bahwa

pada suatu ketika ia bertanya kepada ayahnya manakah yang lebih disenangi

antara Abu Ishaq dan as*Sudday4 )aka ayahnya men"awab bahwa Abu Ishaq

adalah orang yang tsiqah tetapi kebanyakan mereka menerima hadis dari yang

selainnya$ 2enilaian lain berasal dari /ahya bin )a#in yang dinukil oleh Ishaq bin

)ansyur bahwa Abu Ishaq adalah orang yang tsiqah begitu pula dengan penilaian

an*Nasa#i$ Se"alan dengan penilaian di atas+ menurut al*‘I"liy+ Abu Ishaq adalah

orang tsiqah dan telah menerima hadis dari 5- sahabat nabi bahkan menurut Ali

bin al*)adiniy ia mempunyai guru antara tiga ratus sampai empat ratus guru $0%

Adapun mengenai tanggal wafatnya terdapat banyak !ersi yang mun6ul dari

para ulama+ al*7humaidy misalnya+ berpendapat bahwa Abu Ishaq meninggal

pada tahun %0. 3+ berbeda dengan pen"elasan Ahmad bin 3anbal 8yang diperkuat

oleh al*9aqidiy+ 3aitsam bin ‘Adiy+ /ahya bin (ukair+ )uhammad bin Abdullah

bin Numair8 menurutnya Abu Ishaq meninggal dunia bertepatan dengan

masuknya Dhahhak bin ais ke 7ufah tepatnya pada tahun %0; 3$ )enurut Abu

(akar bin Abi Syaibah beliau meninggal dunia pada usia &. tahun$ 00

(. )unus in A i Isha&

Nama asli /unus bin Abi Ishaq adalah ‘Amr bin Abdullah al*3amdani al*

Sabi#iy$ Nama "ulukannya adalah Abu israil al*7ufy$ Ia adalah ayah dari Israil bin

/unus dan ‘Isa bin /unus$ 05 /unus meninggal pada tahun %'& 3$ demikian7? Ibid , vu*


12/31

menurut keterangan )uhammad bin Sa#ad+ 7halifah ibnu 7hayyad+ )uhammad

bin Abdullah al*3adramiy dan masih banyak yang lainnya pendapat inilah yang

dianggap sebagai pendapat yang paling kuat$ Sedangkan !ersi lain menyebutkan

ia meninggal pada tahun %'; 3 atau %'- 3 dan menurut Abu 3asan al*)adainiy+

ia meninggal pada tahun %'0$ 0<

Dalam mempela"ari hadis ia memiliki 0< guru yang diantaranya adalah

ayahnya sendiri yaitu Abu Ishaq al*Sabi+iy+ Abu (urdah bin Abu )usa al* Asy#ari+

3ilal bin 7habbab dan yang lainnya serta meriwayatkan hadis kepada


13/31

menurutnya beliau meninggal pada tahun %.1 3 sementara menurut 7halifah bin

7hayyad dan )uhammad bin Sa#ad ia meninggal pada tahun %.0 3$ 0;

2enilaian yang diberikan oleh para kritikus hadis terhadap kualitas pribadi

dan intelektualitas Israil bin /unus pun beragam+misalnya Ahmad bin Saad bin

Abi )aryam dan Abu (akar bin Abi 7haitsamah yang berasal dari /ahya

mengatakan bahwa /unus adalah orang yang tsiqah$ Sementara menurut al*‘I"li

dan Abu 3atim+ /unus adalah orang yang lebih diper6aya dibandingkan keturunan

Abu Ishaq lainnya$ 0-

2enilaian lain "uga dikemukakan oleh an*Nasa#i yang memberikan predikat

laisa bih= ba#sun$ sedangkan menurut /a#kub bin Syaibah+ yunus berhak diberikan

predikat shâlih al*had=s mengingat dalam hadis yang dibawanya terdapat

kelemahan namun pada kesempatan yang lain dia memberikan penilaian bahwa

/unus tergolong orang yang tsiqah dan terper6aya namun hadis yang

diriwayatkannya tidak 6ukup kuat untuk di"adikan hu""ah tetapi "uga tidak dapat

dianggap sebagai orang yang gugur ?saqitun@$ 0&

6. Abu UbaidahAbu baidah mempunyai nama asli Abdul 9ahid bin 9ashil as*Sadusi

namun popular dengan sebutan Abu baidah al*3addad al*(ashri$ Ia berdomisili

di (aghdad dan meninggal pada tahun %&1 3 sesuai dengan pen"elasan Abuilabah ar* aqasyi menurutnya ia dilahirkan pada tahun %&1 3 bertepatan dengan

meninggalnya Abu baidah al*3addad$ 51 Abu baidah menerima hadis dari

empat puluh orang guru termasuk di dalamnya adalah /unus bin Abi Ishaq+

3isyam bin 3assan dan Israil bin /unus bin Abi Ishaq dan meriwayatkannya

kepada tu"uh belas orang murid antara lain adalah )uhammad bin udamah bin

A#yan al*)ishshishi dan yang lainnya$ 5%


14/31

)enurut Abu (akar al*Atsram dan Abu Abdillah+ Abu baidah adalah

orang yang mempunyai banyak guru dalam bidang hadis$ Sehingga pada suatu

ketika Abu Abdillah ditanyakan oleh seseorang mengenai kualitas Abû Dâud

dibandingkan dengan Abu baidah+ Abu Abdillah men"awab bahwa Abû Dâud

adalah orang yang lebih paham tentang hadis sementara Abu baidah bukanlah

orang yang kuat hafalannya namun apa yang ditulisnya dapat dipertanggung

"awabkan tingkat keakurasiannya$ 50

2enilaian lain diberikan oleh Abdul 7haliq bin )ansur yang dinukilnya dari

/ahya bin )a#in bahwa Abu baidah adalah orang yang tsiqah$ Ahmad bin

Abdillah al*‘i"li+ /a#kub bin Sufyan serta Abû Dâud memberikan predikat tsiqah

begitu "uga penilaian /a#kub bin Syaibah bahkan menurutnya tidak hanya tsiqah

tetapi "uga dikenal sebagai shâlih al-hadîts. Sementara Ibnu 3ibban

memasukkannya ke dalam kitab B Al-Tsiqât Cnya$55

7. Muhammad bin Qudamah Nama lengkap )uhammad bin udamah adalah )uhammad bin udamah

bin A#yan bin )iswar al* ursy Abu Abdillah al*)ishshishi$ )enerima hadis dari

enam belas orang guru yang termasuk di dalamnya Abu baidah al*3addad+

Sufyan bin yaynah+ 9aki# bin arrah dan lain*lain serta meriwayatkannya

kepada 0' orang murid yang diantaranya adalah Abû Dâud as*si"istani+ an*Nasa#i+

)uhammad bin )usayyib bin Ishaq al*Argiyani dan lain*lain$ 5<

2enilaian terhadap )uhammad bin udamah bisa disimak dari pernyataan

Abu (akar al*(arqaniy ketika bertanya kepada Abul 3asan ad*Daruqutni

mengenai ketsiqahan )uhammad bin udamah lalu Abul 3asan men"awab

bahwa ia adalah orang yang tsiqah$ Sementara an*Nasa#i pada satu kesempatan

menyatakannya dengan la ba#sa bih= dan pada kesempatan lain menyatakan

9< Ibid , h. RD

99 Ibid , h. R:

9 Ibid , h. vu*


15/31

dengan shalih serta ibnu 3ibban memasukkannya ke dalam kitab BAl*

EsiqâtCnya$5' (eliau meninggal pada tahun sekitar 0'1 3$ 5.

8. Abu Daud Nama lengkap beliau menurut Abdurrahman bin Abi 3atim adalah Sulaiman

bin Asy#ats bin Syaddad bin ‘Amr bin ‘Amir$ Sedangkan menurut )uhammad binAbdul A,i, al*3asyimi adalah Sulaiman bin Asy#ats bin (isyr bin Syaddad$ 5;

)engenai persambungan antara Abu Daud dan )uhamad bin udamah

sebagai guru dari Abû Dâud penulis tidak menemukannya dalam biografi Abû

Dâud sekalipun nama Abû Dâud diakui sebagai murid dari )uhammad bin

udamah$ 7uat dugaan hal tersebut disebabkan terlalu banyaknya guru Abu Daud

seperti dikatakan oleh Ibnu 3a"ar bahwa guru Abû Dâud men6apai tiga ratus

orang guru sehingga para pengarang tidak memaparkannya se6ara keseluruhan$ 5-

Ini terbukti misalnya dalam kitab Badzl al-majhûd fî Halli Sunan Abî Dâud yang

merupakan salah satu syarah dari kitab Sunan Abû Dâud hanya disebutkan

sebanyak 01 orang guru yang dianggap sebagai guru yang populer$ 5& Sementara

dalam kitab Tahdzîb al-Kamâl fî Asma’ al- ijâl disebutkan sebanyak %;5$


16/31

masanya$ (eliau meninggal dunia pada tahun 0;' 3 tepatnya pada tanggal %.

Syawal 0;' 3 dalam usia ;5 tahun$


17/31

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶ ¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶ ¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶

A$tinya& dan jan%anlah kamu m#nikahi *anita-*anita musy$ik' s#b#lum m#$#ka

b#$iman. S#sun%%uhnya *anita budak yan% mukmin l#bih baik da$i *anita musy$ik'

*alau"un Dia m#na$ik hatimu. dan jan%anlah kamu m#nikahkan /$an%-/$an% musy$ik

)d#n%an *anita-*anita mukmin+ s#b#lum m#$#ka b#$iman. S#sun%%uhnya budak yan%

mukmin l#bih baik da$i /$an% musy$ik' *alau"un Dia m#na$ik hatimu. m#$#ka

m#n%ajak k# n#$aka' s#dan% Allah m#n%ajak k# su$%a dan am"unan d#n%an izin-3ya.

dan Allah m#n#$an%kan ayat-ayat-3ya )"#$intah-"#$intah-3ya+ k#"ada manusia

su"aya m#$#ka m#n%ambil "#laja$an. )0S. Al-Baqa$ah& 114+

¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶ ¶ ¶¶ ¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶ ¶¶ ¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

¶ ¶¶¶ ¶¶ ¶ ¶¶¶¶ ¶ ¶ ¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶¶¶¶ ¶¶¶¶ A$tinya& dan ka*inkanlah /$an%-/$an% yan% s#di$ian546278 dianta$a kamu' dan

/$an%-/$an% yan% layak )b#$ka*in+ da$i hamba-hamba sahayamu yan% l#laki dan

hamba-hamba sahayamu yan% "#$#m"uan. jika m#$#ka miskin Allah akan

m#mam"ukan m#$#ka d#n%an ku$nia-3ya. dan Allah (aha 9uas )"#mb#$ian-3ya+ la%i

(aha m#n%#tahui. )0S. An-3u$& 21+

Eiga ayat di atas merupakan dalil yang menun"ukkan wa"ib adanya wali bagi

seorang perempuan dalam melangsungkan akad pernikahannya$ Ayat pertama yakni al*

(aqarah ayat 050 menurut Imam Syafi#i adalah ayat yang paling "elas menun"uk

kewa"iban adanya wali bagi seorang perempuan$


18/31

orang yang masih membu"ang sehingga ia mau menikah$


19/31

+//0J O //J z G//c J Y O J O //J z Ÿ—4// J 4[ J }J K //J z ~ J J4// J fJ Z 0O ·Z4 J PZ 4[ J }J K J1JJ # LJ4MJ V•\ UcV UV W GVƒ + K ^ [ K W „KJ O ‰ Z }J K J |J ] J O ] J Z 40JJ „KJ ~ J J V J •J4//J # WZ4//MJ „J·J¸ O J //™ O TZ G// K J ] Z //5 O ^ OW © Z //5 J [ O TZ 1J \J z ] J PJ¸ O J ™ O TZ G K J Z oJ W © Z 5 J [ O TZ

.²5 Z ™ O TJ „OJ # LJ4MJ 4‰ J 6Z·O2 ¹ J c O J \

J U V W LJ •Z Š

J A$tinya& B#$,#$ita k#"ada kami (u’adz bin :adhalah' b#$,#$ita k#"ada kami Hisyam yan% b#$asal da$i ;ahya dan Abu Salamah bah*asanya Abu Hu$ai$ah

b#$,#$ita bah*a 3abi (uhammad Sa* b#$sabda "#$#m"uan janda tidak dinikahkan

s#hin%%a diajak musya*a$ah' s#m#nta$a "#$#m"uan yan% masih "#$a*an tidak

dinikahkan s#hin%%a t#$l#bih dahulu ia dimintai izin. 9alu m#$#ka b#$kata' *ahai

$asulullah ba%aimana izinnya< B#liau b#$sabda' k#tika dia diam. )H . mam

Bukha$i+.=7

(entuk penun"ukan substansi hadis tersebut yang penulis kategorikan sebagaidalil tentang adanya wali dalam pernikahan sehingga dianggap se"alan se6ara

substansial dengan kandungan hadis yang sedang diteliti yaitu hadis yang berbunyi 1+ 0 12 3456 adalah bentuk khitab yang menun"uk kepada mud,akkar ? ©5[T 1@$

Namun seperti akan diuraikan pada bagian implikasi hukum+ hadis riwayat imam

(ukhari ini "uga sebagai penegasan bahwa sebenarnya tidak ada hak i"bar bagi seorang

wali$

Selain al* uran dan hadis+ se"arah "uga merekam praktek nabi sendiri serta para

sahabatnya dalam mengamalkan substansi hadis tentang ketidak sahan pernikahan tanpa

seorang wali$ )isalnya sa"a kasus Aisyah ketika menerima lamaran seorang laki*laki

terhadap 3afsah binti Abdirrahman$ Dalam kasus tersebut ketika sampai pada waktu

akad pernikahannya+ Aisyah berkata terhadap sebagian keluarganya+ nikahkanlah dia

karena sesungguhnya perempuan tidak berhak untuk men"adi wali dalam pernikahan$ al-”užaha8Beirut# "arul %utub Ilmiyah,


20/31

hadir ataupun wali yang ghaib untuk melangsungkan pernikahan ini4 )enurut Abdullah

3asan al*had=ts=+ andai sa"a pernikahan tidak membutuhkan adanya wali nis6aya nabi

akan mengatakan nikahkanlah dirimu tanpa membutuhkan adanya seorang wali$ al-”užah8Beirut# "arul %utub Ilmiyah, il al-Shan’>n ,Subul al-Salâm Syarah /ul!*h al-Marâm , jilid9 8Beirut# "arul %utub Ilmiyah,


21/31

1 #L4//M V •\ UcV UV W GV ƒ + ^[ W ²P4¯ W 0 |{4^ . 4 5 W ~YT4ª0 ]X 1 DE

V //•\ U//cV U//V W GV //ƒ U//V W L •Š „ ²P4¯ W 0 |{4^ .| ƒ f 4 5 W Ÿ40 ]M P #L4MD7

3adis di atas+ sekalipun memiliki redaksi yang sama yakni sama*sama didahului

oleh lâ nafy mempunyai muatan hukum yang berbeda sebagaimana telah dipahami oleh

para ulama$ 2erbedaan yang timbul adalah seputar pemaknaan 1 tersebut apakah iamerupakan nafy li al-kamâl ataukah nafy li alsihhah $ ika hanya berfungsi sebagai nafy

li al-kamâl maka implikasi hukumnya hanya berkisar pada nilai kesempurnaannya

sebuah aktifitas+ namun "ika ternyata berfungsi sebagai nafy li al-sihhah maka implikasi

hukum yang dikandung adalah menyangkut sah tidaknya suatu amalan$ 3anya sa"a

untuk menetukan apakah 1 yang terdapat dalam suatu kalimat berfungsi sebagai nafy lial-kamâl ataukah li al-sihhah ha rus dikuatkan oleh adanya indikasi yang menun"uk

pada kedua makna tersebut$

Sekedar untuk membandingkan antara 1 dalam hadis di atas dengan 1 yangterdapat dalam redaksi hadis + //0 12 3456 1 dalam hal ini perlu diuraikan

pandangan para ulama tentang pemaknaan terhadap 1 dalam hadis tersebut di atas$3adis pertama yaitu †//™ W +f 12 †™ W Š4† | ƒ 1 sebagaimanadipahami oleh Ibnu 3a"ar al*Asqalani+ selain hadis tersebut dinilai sebagai hadis dlaîf +

1 yang terdapat dalam redaksi hadis tersebut "uga dianggap sebagai 1 yang berfungsisebagai nafy li al-kamâl + sehingga hadis tersebut tidak mempunyai implikasi hukum

bahwa tetangga mas"id yang tidak melakukan shalat di mas"id dianggap batal$ Argumen

yang dibangun oleh ibnu 3a"ar adalah mas"id bukan merupakan syarat sahnya shalat

bahkan sebagai bentuk penghormatan Allah terhadap umat )uhammad adalah

? Sunan "âru$utnî y , 7»9E, Al-$aktabah al-Sy>milah

DESunan #irmidzî ,


22/31

di"adikannya bumi sebagai tempat yang su6i untuk ditempati sebagai tempat

peribadatan$ '0

Sedangkan J yang terdapat dalam redaksi hadis ]// X 1 // | ƒ 1

4 5 W ~YT4ª0dan | ƒ f 4 5 W Ÿ40 ]M P telah dipahami oleh "umhur ulama sebagai lâ nafy yang berfungsi sebagai nafy li al-sihhah sehingga

implikasi hukumnya setiap shalat yang dilakukan tanpa memba6a surat al*fatihah

dianggap batal$ 7arena menurut "umhur ulama+ hadis tersebut diperkuat oleh praktek

nabi )uhammad dan para sahabatnya dalam mengamalkan bunyi hadis tentang

wa"ibnya memba6a surat al*Hatihah bagi setiap mushalli $'5

Sementara 1 yang terdapat dalam redaksi hadis + //0 12 34//56 1 "ugadipahami oleh para ulama sebagai 1 yang berfungsi sebagai nafy lis sihhah $ Eentu sa"a

penakwilan terhadap 1 sebagai nafy li al-sihhah dalam hadis ini karena didukung oleh banyaknya indikasi yang men"ustifikasi pemaknaan tersebut baik yang terambil dari al*

uran+ hadis sahih maupun praktek nabi dan para sahabatnya sebagaimana telah

dikemukakan pada bahasan tentang ka"ian matan hadis$

(eralih kepada makna 3456 yang dimaksudkan dalam redaksi hadis di atas$Se6ara definitif kata tersebut diartikan dengan X W\ ¦› W ?hubungan biologisdan akad@$'< Namun pada kenyataannya tidak semua kata 3456 bermakna sepertidisebutkan di atas$ )isalnya kata 3456 yang terungkap dalam hadis yang berbunyi:345[ W 12 ¦+… W [ƒW di mana kata 3456 dalam hal ini diartikan denganhubungan biologis+ mengingat hadis ini di"adikan sebagai pen"elas terhadap firman

Allah dalam surat al*(aqarah ayat 000$ (egitu "uga dengan kata 3456 dalam surat al*

D< Ibnu Hajar al- Asžalani,3ath al-/ârî bi Syarhi Shahîh al-/ukharî , ju* < 8 iyad# "ar @haibah, b=n ,#afsîru Ayât al-Ahkâm , jilid 7 8Beirut# "arul%utub Ilmiyah, 7???;, h. 9?

D Al-”airu* Abady,al-Qamus al-Mukhit 8xiban&n# Baitul A kar al-"auliyah,


23/31

Nisa ayat . yang berbunyi 345[ W W V0 W·2 G GP4 c W W V 0W\ kata 3456dalam ayat tersebut diartikan dengan usia baligh$

7etiga makna di atas+ baik 3456 dalam arti akad+ hubungan biologis ataukah usia baligh sebenarnya sama*sama terakomodir dalam konteks pernikahan$ Akad merupakan

salah satu rukun yang harus dipenuhi dalam pernikahan+ sedangkan hubungan biologis

adalah implikasi hukum dari sahnya akad yang telah dilakukan$ (egitu "uga dengan usia

baligh yang ditempatkan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh kedua

mempelai 8sekalipun batasan mengenai usia baligh ini masih bisa diperselisihkan$

Namun demikian+ kata 3456 dalam redaksi hadis + 0 12 3456 1 andai sa"a yangdimaksudkan adalah 3456 dengan makna akad maka se6ara tidak langsung hubungan

biologis sebagai implikasi hukum dari keabsahan akad yang dilangsungkan dengan

sendirinya dianggap tidak akan terlaksana+ sehingga dalam redaksi hadis tersebut tidak

harus menyertakan hubungan biologis sebagai makna lain dari kata 3456$Selain tin"auan atas pemaknaan kata 3456+ kata tersebut "uga dapat dipahami dari

sisi nah*iyah nya yang se6ara gramatikal merupakan bentuk naki$ah. Sementara kaidah

mengenai naki$ah bahwa ketika isim naki$ah terletak dalam susunan nafy+ maka ia

berfaedah sebagai kata yang mempunyai 6akupan umum$ (erangkat dari kaidah di atas+

dapatlah dipahami bahwa keumuman kata tersebut adakalanya menun"uk pada bentuk*

bentuk pernikahan dan adakalanya menun"uk pada sub"ek pernikahan$ 3al ini

mengingat adanya bentuk pernikahan yang sangat beragam yang telah dibatalkan oleh

Islam$ )enurut riwayat Aisyah di "aman ahiliyah terkenal empat ma6am pernikahan+

yaitu:

%$ 2erkawinan pinang+ yakni seorang laki*laki meminang melalui orang yang

men"adi wali atau melalui perempuannya sendiri lalu ia berikan maharnyakemudian menikahinya$

0$ 2erkawinan istibdha #+ yaitu seorang suami berkata kepada istrinya sesudah ia

selesai dari masa haidnya: Bpergilah kepada fulan untuk berhubungan biologis

dengannya$ Kalu suaminya menghindarinya dan tidak menyentuh sama sekali

hingga "elas kehamilannya dari laki*laki yang yang melakukan hubungan intim

dengannnya$ 2ernikahan ini bertu"uan untuk mendapatkan keturunan yang unggul$5$ 2ernikahan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam "umlah yang kurang

dari sepuluh$ )asing*masing dari mereka menggauli perempuan tersebut$ Apabila


24/31

perempuan itu hamil serta melahirkan+ maka dia mengirim seorang utusan untuk

memenaggil semua laki*laki yang telah berhbungan intim dengannya dan tidak

seorang pun yang boleh menolak untuk berkumpul di sisinya$ 7emudian

perempuan tersebut berkata kepada mereka+ kalian telah mengetahui urusan kalian

dan sekarang aku telah melahirkan+ maka dia adalah anakmu wahai fulan ?dia

menyebut nama laki*laki yang diinginkannya sesuai namanya@$


25/31

perempuan dapat mengakadkan dirinya tanpa membutuhkan wali ataukah yang

dimaksudkan adalah i,in dan akad yang dilakukan oleh seorang wali sehingga

perempuan tidak dapat mengakadkan dirinya sekalipun ia telah memperoleh i,in dari

walinya4

ntuk men"awab pertanyaan tersebut perlu dikemukakan dua hadis nabi yang

sama*sama berasal dari "alur Aisyah$

Z //0OW 4[ J }J K /J z ·4/ J PZ Z /0O ·Z4 J PZ 4[ J }J K J z ~ J ^ J c O …J +0J Z 0O ] 5 O 0J 0ZJ 4[ J }J K J O //J z |J \J ] O //Z O //J z ̂] //O W //J z G•J PZ 0O „J4 J c O V J •Z O J z ¼ O ] J ¥Z

|J ] J POW 4 J J # J V K •J \ U c O VJ UV W GV K ƒJ U V W LZ •Z ŠJ LJ4MJ # ² O J4MJ z ~ J J 4Jz — §40J 4‰ J Z45 J [ fJ z — §40J 4‰ J Z45 J [ fJ z — §40J 4‰ J Z45 J [ fJ z + J OW 4‰ J Y O 5 [ O Z O Jz W\] Z † J J //…OW „½ //fJ z 4//‰ J [ O P J 4//ƒJ J 4// J 0 4//J ] Z ‰ O PJ 4//‰ J V J fJ z 4‰ J 0J4//ƒJ J „O½ //fJ

.U Z J + K \J 1J O PJ + \J „Z4˜ J V O ™ 4fJDR// ¼// ]¥ //0W ~[cc 0 „4cª• 4[} ] +0 0WL //•Š „ # ~ 4 |\] ˆ] W G• P 0 „44//‰c \ „·2 ]//c 0 ²//Y56 | ]//PW 4 L4M V• \ UcV4//‰Vf 4//‰0 // { „½//f //§40 4//‰ 45[f //§40 4‰ 41 //P +// \ „4˜V//™ 4f W\]† …W „½f 4‰¥]f P Y

.U + \DC)en6ermati kedua hadis di atas+ yang dimaksud dengan + 0 adalah 3456W

+ W ?akad yang dilakukan oleh seorang wali@ dan + W „·W ?i,in seorang wali@+sehingga dari sini dapat dikatakan bahwa dua hadis di atas adalah sebagai bayan Eafs=r

terhadap kata + 0 dalam redaksi hadis yang berbunyi + 0 12 3456 1$ . Kajian K!ntekstual

Se6ara mikro+ sesuai penelusuran penulis terhadap kitab*kitab kompilasi Asbâb al*

wurûd hadis+ hadis tentang perwalian dengan redaksi + /0 12 34/56 1 tidak didapatkan tentang peristiwa yang melatar belakangi mun6ulnya hadis tersebut$ Namun

untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi pada saat hadis ini disabdakan

beberapa abad yang telah silam dapat digunakan aspek makro sebagai perbandingan

untuk memahami hadis tersebut+ tentu sa"a dalam hal ini adalah setting sosial

DR Sunan Ibnu $>jah, 7»D, lihat Al-$aktabah al-Sy>milah

DCSunan #irmidzî , »9? , ibid


26/31

masyarakat Arab pra*Islam sebagai masyarakat yang bersinggungan langsung dengan

proses legislasi hukum Islam$

7ondisi sosial masyarakat Arab pra*Islam telah banyak digambarkan oleh para

pemikir baik yang berasal dari pemikir Islam ataupun mereka yang berasal dari

golongan orientalis$ )engka"i persoalan hukum melalui studi kritis terhadap setting

historis bukan tidak berdasar+ mengingat hukum Islam seperti dikatakan oleh oseph

S6ha6ht memiliki akar*akarnya dalam masyarakat Arab pra*Islam$ '& (ahkan menurut

Eoshihiko I,utsu+ bentuk ketidak adilan terhadap semangat "ahiliyah dan bahkan

terhadap posisi Islam sendiri ketika Islam dikatakan telah melakukan penolakan dan

pengingkaran terhadap ideal*ideal moral Arab pra*Islam se6ara keseluruhan karena

kenyataannya sekalipun beberapa nilai pra*Islam se6ara total ditolak oleh al* uran

namun sebagian yang lainnya diterima dengan berbagai modifikasi ?ba6a: Islamisasi@$ .1

7aitannya dengan persoalan dialektika legislasi hukum Islam dengan nilai*nilai

pra*Islam sebagai bahan bakunya+ maka dalam rangka untuk memperoleh pemahaman

terhadap hadis perwalian dalam pernikahan sangat diperlukan untuk melakukan ka"ian

terhadap setting sosial masyarakat kala itu yang dalam pandangan para ahli sering kali

digambarkan bahwa sistem sosial yang berkembang pada masyarakat Arab pra*Islam

adalah sistem patriarkhi yang dianggap sangat tidak menguntungkan terhadap eksistensi

seorang perempuan karena sistem tersebut hanya memberikan kontribusi besar terhadap

pelanggengan dominasi laki*laki atas perempuan $.%

(udaya patriarkhi ini bermula dari adanya dominasi kelompok tertentu terhadap

kelompok yang lain yang tidak hanya sebatas pada penguasaan se6ara fisik melainkan

"uga telah berdampak pada penentuan ideologi yang melanggengkan kekuasaannya$

Dalam konteks relasi laki*laki perempuan+ budaya patriarkhi telah menempatkan laki*

laki sebagai makhluk yang harus bertanggung "awab untuk membela dan

mempertahankan seluruh anggota keluarga serta harus bertanggung "awab dalam hal

D? Akhmad $inhaji,&(ntr(7'rsi 5'mb'ntukan ukum %slam 8–&gyakarta# 'II(ress,


27/31

pemenuhan kebutuhan seluruh anggota keluarga+ sementara perempuan bertugas dalam

mengurusi hal*hal yang berhubungan dengan tugas reproduksi dalam sektor keluarga$

(entuk dominasi laki*laki atas perempuan dalam masyarakat pra*Islam

mendapatkan dukungan dari kondisi geografis a,irah Arab yang se6ara umum adalah

padang pasir yang sangat tandus dan gersang yang dikelilingi oleh pegunungan 0%5

sehingga perebutan sumber air dan lahan ternak bahkan perempuan sering kali men"adi

pemi6u ter"adinya peperangan antar kabilah+ sehingga tidaklah berlebihan "ika

masyarakat pra*Islam digambarkan sebagai masyarakat kesukuan ? t$ibalism# @ yang

sangat gemar dalam melakukan peperangan dan bahkan peperangan dianggap sebagai

salah satu kesempatan untuk memperoleh taraf kehidupan yang lebih baik sekalipun hal

tersebut tentu sangat beresiko$ .0 ika suatu peperangan telah dimenangkan oleh satu

kabilah tertentu maka ia berhak memperoleh barang rampasan ? %hanimah @$

7ondisi inilah yang tentu sa"a sebagai dukungan dalam hal melanggengkan

bentuk tirani laki*laki atas perempuan mengingat laki*laki ditempatkan sebagai orang

yang harus melakukan peperangan untuk mempertahankan kabilahnya maupun untuk

memperoleh taraf kehidupan yang lebih baik$ Namun di sisi lain+ kehidupan perempuan

tentu sa"a masih sangat "auh dari harapan sebagai manusia yang "uga memiliki martabat

sebagai manusia karena mereka hanya men"adi milik mutlak seorang ayah dan suami

manakala ia telah menikah$ Dalam masyarakat pra*Islam+ perempuan layaknya sebagai

sebuah barang yang dapat diperdagangkan bahkan dapat diwariskan+ dimana ketika

seorang laki*laki telah membeli perempuan dari ayahnya untuk di"adikan sebagai istri+

maka se6ara tidak langsung kepemilikannya telah berpindah kepada seorang suami dan

ia mempunyai hak baik untuk men"ual kembali ataupun untuk men"adikannya sebagai

seorang istri dan ketika suami meninggal dunia+ maka perempuan tersebut dapat

diwarisi oleh ahli warisnya$ Ahli waris dalam hal ini memiliki hak untuk menikahinya

tanpa memberikan maskawin ataupun menikahkannya dengan orang lain $.5

Dalam sistem masyarakat seperti inilah maka eksistensi perempuan sangatlah

bergantung kepada kaum laki*laki dalam artian seorang ayah+ kakek ataupun saudara

laki*laki memiliki kewa"iban untuk men"aga kese"ahteraan seorang perempuan karena

dia sendiri tidak memiliki kemampuan untuk bertindak sehingga dalam konteks

:< Ibid, h.


28/31

pernikahan pun sangat diperlukan adanya wali untuk men6ampuri atas namanya dalam

memutuskan dilaksanakannya pernikahan sementara perempuan hanya mengangguk

atau diam$


29/31

"A" III

#E$UTU#

A. Kesim%ulanDari uraian*uraian sebelumnya terdapat poin*poin kesimpulan yang dapat

di"adikan sebagai ikhtisar dari penelitian ini+ yaitu sebagai berikut:%$ Sekalipun tidak dapat dipastikan bahwa seluruh hadis yang berbi6ara tentang

perwalian adalah hadis*hadis yang se6ara kualitas ataupun kuantitas perawi dapat

dipertanggung "awabkan8setidaknya hadis yang berasal dari "alur Abû Dâud

sebagaimana fokus penelitian ini 8 baik se6ara sanad maupun matan dapat

dikategorikan sebagai hadis yang shahih+ sehingga dapat di"adikan hu""ah dalam

hal penentuan suatu hukum$0$ 7esahihahan hadis yang berbunyi lâ nikaha illâ bi*aliyyin dari sisi sanad

diperkuat oleh seluruh tramsitter yang tergolong sebagai perawi yang adil dari sisi

kualitas pribadinya dan dari sisi kapabilitas intelektualnya mereka tergolong

sebagai orang yang tsiqah ?terper6aya@$ Sementara kesahihan matannya didukung

oleh nash al* uran dan 3adis yang se6ara substansial memiliki kandungan yang

sama serta tidak adanya penolakan dari fakta historis$5$ Substansi yang men"adi kandungan dari hadis ini adalah tentang wa"ibnya wali

bagi seorang perempuan dalam pernikahan+ sehingga pernikahan dianggap batalmanakala tidak ada wali yang mengakadkanya$ 3anya sa"a+ hadis ini sama sekali

tidak memberikan "ustifikasi bahwa wali memiliki hak untuk mem!eto 8 ijbâ$

dalam term fiqh 8seorang perempuan yang berada di bawah perwaliannya untuk

menikah dengan orang yang tidak disenanginya$

DA TA& #U'TAKA


30/31

A. v. ensin!k, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfaadzil- adits An-Nabawi, ju* :, xeiden# $aktabah Barl, 7?:R.

Abady, Al-”airu*,al-Qamus al-Mukhit, xiban&n# Baitul A kar al-"auliyah,


31/31

Al-$aktabah al-Sy>milah @irmid* , Abu Isa,Sunan #irmidzî , di tah$i$ &leh $uhammad bin

Ibrahim Alu Syaikh, iyadh# "arus Salam, 7???.'mar, Nasaruddin, Ar*um'n &'s'taraan 6'nd'r 5'rs)'ktif al-Quran,

vakarta# (aramadina,

Takhrij Hadis Tentang Wali Dalam Pernikahan 2

Documents

Transcript of Takhrij Hadis Tentang Wali Dalam Pernikahan 2