Tahun Politik
-
Upload
reza-hermawan -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of Tahun Politik
Tahun Politik
5 DETIK UNTUK 5 TAHUN
2014
APAKAH YANG TERSIRAT DIBENAKMU ? DIPERCEPAT DURASI MUNCULNYA, PAS SUDAH MUNCUL JANGAN LANGSUNG HILANG DIKASIH WAKTU
TAHUN POLITIK
Atribut kampanye beredar diseluruh penjuru kota
Televisi dipenuhi oleh janji-janji politisi
Debat kusir yang tak berujung
-layar retak – bosan
Adakah yang lebih dari itu ?
Pertanyaan yang akan muncul---- BEDA SLIDE, kalo mau digabungh sama baris dibawah kata-kata ini
Apa yang bisa kita lakukan ?
Kamu
17 tahun ke atas, ini saatnya untuk kamu
Berikan suara mu untuk negerimu ANIMASINYA GANTI KARNA KATA BERIKANNNYA MUNCUL TRAKHIR PESAN KURANG BISA DITANGKAP
2014 – LANGSUNG TANPA ANIMASI satu frame dgn kalimat dibawah ini
Adalah harapan yang akhirnya datang kepada kita untuk membenahi politik dalam negeri yang akan membenahi kondisi negeri ini .
Sekarang kita dapat memilih calon legislatif yang sesuai dengan aspirasimu, pilihlah dengan cerdas
-video nenek menyanyi-
Masihkah kamu berpikir untuk golput ?
Jalan termudah untuk menyerah terhadap kondisi bangsa ini , tanpa melakukan suatu apapun, bangsamu membutuhkanmu
TAPI APA YANG BISA KITA LAKUKAN ?
BERIKAN SUARAMU TANGGAL 9 APRIL 2014
SOUNDS NICE OR KLISE?
LAYAR RETAK PECAH
Pada kenyataannya tidak semua sepaham dengan ide ini. Berdasarkan data yang ada dikhawatirkan sekitar 30% pemilih tidak menggunakan hak pilihnya .Berbagai alasan dikemukakan 1. Tidak peduli dengan poltik karena tidak mengerti 2. Berputus asa dengan masalah-masalah politik di negeri ini yang jarang berujung dengan adanya solusi .
Akankah kita tetap berpangku tangan , apatis terhadap nasib bangsa ini ? Padahal satu suara kita dapat membuka kesempatan untuk datangnya perubahan bagi bangsa ini.
KAMU ADALAH satu dari 416.455 orang
Pertanyaannya , bagian manakah kamu ?
1. MENGGUNAKAN HAK PILIH
2. TIDAK MENGGUNAKAN HAK PILIH
3. ATAU LEBIH BAIK LAGI MENGAJAK TEMAN PEMUDA YANG LAIN UNTUK MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA
Caranya ?
Kami inspirasi muda kaltim bersatu padu mewujudkan peningkatan partisipasi pemilih pemula sebagai generasi pelopor bangsa bahwa melalui mekanisme pemilihan umum Indonesia bisa melakukan perubahan besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Tunjukkan aksi nyatamu, BERGABUNGLAH DENGAN KAMI
STOP GOLPUT
BERIKAN SUARAMU DENGAN CERDAS
JADILAH PEMILIH CERDAS
APA ITU PEMILIH CERDAS?
HADIRI TALKSHOW PEMILIH CERDAS
23 FEBRUARI 2014
Jika tak terjadi penundaan, pada tanggal 9 April 2014 bangsa ini akan melakukan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD dan DPD,
Faktor pilihan, Setiap orang harus memilih jalah hidupnya untuk masa depan lebih baik. Apakah pilihan tersebut merupakan langkah besar ataupun langkah kecil. Karena dengan pilihan tersebut kita memiliki akan kesempatan untuk melakukan perubahan.
Pemilu 2014 adalah peluang bagi rakyat Indonesia untuk menentukan arah masa depan Indonesia. Pemilihan umum akan dilaksanakan dimulai dengan pemilihan anggota legislatif
dan berujung pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.
Sayangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti pemilihan umum semakin turun. Pada tahun 1999 partisipasinya sebesar 92,7 persen; tahun 2004 sebesar 84,07 persen; dan tahun 2009 sebesar 71 persen. Sementara untuk Pilkada tingkat partisipasi antara 50-70 persen saja.
Penyebab menurunnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum dan pilkada tentu bermacam-macam. Tapi yang paling utama adalah tidak adanya perubahan yang relatif lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat cenderung menganggap pemilu dan pilkada sebuah acara dari, oleh dan untuk keuntungan partai politik. Sedangkan sebagian besar masyarakat pemilih bukan anggota partai politik.
Faktor kesempatan, Kesempatan untuk tumbuh tersebut harus kita ambil. Adapun beberapa faktor yang menentukan tercapainya prediksi ekonomi sebagai negara maju tersebut antara lain adanya dukungan kuat dari politisi cerdas di lembaga legislatif, birokrasi yang efisien dan profesional, dengan kepemimpinan nasional yang tegas untuk fokus pada kesejahteraan rakyat banyak.
Agar semua komponen bangsa fokus pada pencapaian ekonomi Indonesia sebagai negara maju, perlu ditingkatkan suatu mekanisme di mana pemilih pemula bersama masyarakat lainnya secara proaktif bisa terus menerus menagih janji politisi setelah pemilihan umum terutama di sektor pendidikan, ketrampilan dan kesempatan kerja. Karena hanya melalui sektor-sektor tersebutlah kontribusi besar bisa diberikan pemilih pemula 2014.
Apabila partisipasi pemilih pemula tahun 2014 sangat besar dan kesempatan emas dalam peningkatan pendidikan dan kesempatan kerja sudah diperoleh, maka pemilih pemula tersebut akan akan menjadi generasi "pelopor" bahwa melalui mekanisme pemilihan umum Indonesia bisa melakukan perubahan besar bagi kesejahteraan masyarakat. Pada masa selanjutnya para pemilih pemula tahun 2014 akan menjadi inspirator bagi pemilih pemula tahun 2019, 2024, 2029 dan generasi seterusnya tentang terjadinya perubahaan besar bagi Indonesia melalui mekanisme pemilihan umum dan pemilihan Presiden.
Jumlah Pemilih di Balikpapan
Jumlah DPT : 416.455 orang
Pemilih Laki-laki : 212.434 orang
Pemilih Perempuan : 204.021 orang
Jumlah TPS : 1.360 lokasi
Dan Sekitar 19 % adalah pemilih Pemula
Balikpapan Utara, 107 caleg
Balikpapan Barat, 77 caleg
90 caleg dari Kecamatan Balikpapan Tengah
Balikpapan Kota masuk , Ada 76 caleg
Balikpapan Selatan , 103 caleg
Balikpapan Timur, total 55 caleg
Total ada 508 caleg yang akan memperebutkan 45 kursi
Pemilih cerdas
Dalam UU Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD, pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sangat jelas tersirat dalam undang-undang ini, bahwa ada ruang sosial yang harus dilahirkan untuk mencapai kedaulatan rakyat.
Etika dan moralitas yang merosot, korupsi, nepotisme, membolos rapat, hingga
perilaku yang mementingkan kelompoknya, menjadi wajah nyata sebagian politisi
(sebagian wakil rakyat) negara kita. Wajar saja bila sikap skeptis dan apatis publik
semakin menyeruak menjelang pemilu 2014 mendatang.
Berpijak pada fakta yang ada dan yang kita rasa, kita tentu berharap pemilu 2014 akan
menghasilkan wakil-wakil dan pemimpin rakyat yang jauh lebih baik lagi, yang benar-
benar bekerja untuk kepentingan negara dan rakyatnya diatas kepentingan yang
lainnya, yang benar-benar menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat! Yaitu pribadi-
pribadi yang benar-benar menyuarakan aspirasi rakyat.
Untuk mewujudkan harapan itu, sangat dibutuhkan kecermatan, kejujuran, kecerdasan
dan pemahaman yang tepat dari rakyat sebagai pemilih sekaligus penentu utama
dalam pesta demokrasi nanti. Rakyat sebagai pemilih yang cerdas tentu akan menjadi
kunci perubahan progress bagi para legislator kita.
Berbagai kenyataan miris yang ada tentu tak boleh mengurangi semangat dan
optimisme kita untuk ikut menyukseskan pemilu 2014. Justru sebaliknya, kita semua
harus menjadikan ini sebagai cambuk motivasi untuk memperbaiki kualitas pejabat
publik/politik dan kualitas demokrasi kita secara keseluruhan.
Untuk itu, rakyat tentu harus menjadi pemilih cerdas yang cerdas memilih wakil-
wakil dan pemimpinnya pada pemilu kelak. Jika bisa menjadi pemilih cerdas yang
cerdas memilih, pemilu 2014 atau pemilihan demokratis lainnya tentu dapat menjadi
momentum yang secara umum dapat memperbaiki kualitas pejabat publik/politik dan
demokrasi kita secara keseluruhan.
Sejak awal dan dari sekarang, dengan memanfaatkan media massa, badan
pemerintah yang terkait, serta berbagai fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan,
rakyat/kita semua sebaiknya harus mencermati tokoh-tokoh dan partai-partai yang
nantinya akan memimpin atau mewakili aspirasi kita.
Rakyat harus mencermati kapasitas, integritas, moralitas, kualitas dan
profesionalismenya, serta berbagai syarat yang dinilai harus melekat pada individu
sebagai wakil atau pemimpin rakyat.
Untuk mewujudkannya, rakyat harus bersikap jujur! jujur menilai segala yang
perlu dinilai. Rakyat dan suaranya tidak boleh “terbeli” oleh popularitas, uang, serta
berbagai manipulasi politik lainnya.
Selain itu, rakyat juga harus ikut mengawasi berlangsungnya proses pemilu.
Karena bagaimanapun juga, pemilu adalah pesta demokrasi kita, pesta rakyat, pesta
demokrasi yang harus berjalan demokratis dengan berlandaskan pada asas demokrasi:
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Kesimpulan
Kita harus cerdas memilih, bijaklah dalam memilih bukan hanya karena uang kita
merelakan nasib kita 5 tahun kedepan ke orang yang salah
Cari tahu rekam jejaknya, kenali caleg caleg daerah kita, apa saja perannya dalam
masyarakat
catat janjinya, Biasanya para caleg banyak memberikan janji sebelum meraka terpilih,
kalo perlu di rekam atau foto iklan iklan mereka
tagih janji mereka setelah mereka terpilih,
Dengan menjadi pemilih cerdas, akan mengurangi tingkat kecurangan pemilu
dan caleg akan lebih hati hati menebar janji karena akan ditagih setelah
menjabat