TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii...

71
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

Transcript of TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii...

Page 1: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

Page 2: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya Laporan Kinerja

(LAKIN) tahun 2017 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VI yang di

dalamnya dibahas terkait perencanaan kinerja dan akuntabilitas kinerja pada

Subbagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Bank, Seksi MSKI dan Seksi

Verifikasi dan Akuntansi telah diselesaikan.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran

mengenai keterkaitan antara perencanaan kinerja yang telah dibuat pada awal tahun

dibandingkan dengan pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Kepala Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VI (Kemenkeu Three), Pejabat Eselon

IV (Kemenkeu Four) dan Pelaksana (Kemenkeu Five) telah dilaksanakan sesuai

standar pelayanan operasional yang ada.

Pelaksanaan pembuatan Laporan Kinerja (LAKIN) tahun 2017 Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VI diuraikan secara jelas pada laporan

tersebut, yaitu pengantar, ikhtisar eksekutif, pendahuluan, perencanaan kinerja,

akuntabilitas kinerja dan penutup serta lampiran yang diperlukan.

Laporan Kinerja (LAKIN) tahun 2017 ini semoga menjadi bahan evaluasi dan

tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara Jakarta VI dan menjadi bahan perbaikan dalam meningkatkan kinerja seiring

dengan bertambahnya tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di masa yang

akan datang.

Page 3: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada tahun 2017 KPPN Jakarta VI telah melaksanakan berbagai kegiatan yang

menghasilkan capaian kinerja baik, Seluruh kegiatan tersebut tingkat capaian

kinerjanya telah memenuhi sebagaimana yang diharapkan. Pencapaian kinerja

KPPN Jakarta VI pada tahun 2017 dapat dilihat dari pencapaian indikator-indikator

sebagai berikut:

A. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah mencapai target antara lain:

1. Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L terealisasi sebesar 94,20 %

dari target 75%;

2. Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas terealisasi sebesar 96,78 dari

target 93;

3. Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN terealisasi sebesar 4,20 dari

target 4,12;

4. Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu terealisasi sebesar

98,88 % dari target 97%;

5. Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening pemerintah

terealisasi sebesar 5 dari target Indeks 4;

6. Persentase SPM Satker yang diproses menjadi SP2D terealisasi sebesar

99,81% dari target 99%;

7. Persentase akurasi rencana penarikan dana satker terealisasi sebesar

98,21% dari target 85%;

8. Persentase akurasi penyaluran dana SP2D terealisasi sebesar 99,62% dari

target 98,2%

9. Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi terealisasi sebesar 85,20 dari

target 85;

10. Persentase penyelesaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan

tepat waktu terealisasi sebesar 96,68% dari target 96%;

11. Persentase exception report laporan keuangan terealisasi sebesar 0% dari

target 3%;

12. Nilai rata-rata hard competency terealisasi sebesar 87,07% dari target 75%;

Page 4: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

iii

13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi

sebesar 102% dari target 95%;

14. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization

terealisasi sebesar 82,67% dari target 79%;

15. Persentase pemenuhan BMN sesuai standar terealisasi sebesar 94,81% dari

target 90%;

16. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN terealisasi sebesar

100,06% dari target 95%;

B. Indikator Kinerja yang tidak mencapai target adalah:

1. (N I H I L)

Berbagai keberhasilan kinerja yang telah dicapai diatas kiranya dapat

dipertahankan bahkan ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya. Sementara

untuk kinerja yang belum tercapai sebagaimana yang diharapkan, selanjutnya

dapat ditingkatkan sehingga mencapai kinerja sebagaimana diharapkan.

Page 5: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 2

B. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI ................................................. 3

C. PERAN STRATEGIS ..................................................................................................... 6

D. SISTEMATIKA LAPORAN .......................................................................................... 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA ....................................................................................... 8

A. RENCANA STRATEGIS ............................................................................................... 9

B. PERJANJIAN KINERJA.............................................................................................. 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 21

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI .......................................................................... 22

B. REALISASI ANGGARAN .......................................................................................... 37

BAB IV .................................................................................................................................... 39

PENUTUP................................................................................................................................ 39

Page 6: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

v

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1……………………………………………………………………………... 4

GAMBAR 2.1………………………………………………………………………….…. 13

GAMBAR 3.1..…………………………………………………………………………… 24

GAMBAR 3.2……………..……………………………………………………………… 27

GAMBAR 3.3…………………………..………………………………………………… 28

GAMBAR 3.4………………………………………..…………………………………… 29

GAMBAR 3.5……………………………………………………..……………………… 29

GAMBAR 3.6…………………………………………………………………...……….. 30

GAMBAR 3.7…………………………………………………………………………..... 31

GAMBAR 3.8…………………………………………………………………...……….. 32

GAMBAR 3.9…………………………………………………………...……………….. 32

GAMBAR 3.10…………………………………………………...………………………. 33

GAMBAR 3.11…………………………………………………………………………… 34

GAMBAR 3.12…………………………………………………………...……………… 35

GAMBAR 3.13………………………………………………………………………….. 36

GAMBAR 3.14………………………………………………………………………….. 37

GAMBAR 3.15………………………………………………………………………….. 37

GAMBAR 3.16………………………………………………………………………….. 38

GAMBAR 3.17………………………………………………………………………….. 39

Page 7: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1…………………………………………………………………….. 6 TABEL 3.1……………………………………………………………………. 34

Page 8: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

C. PERAN STRATEGIS

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Page 9: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

2

A.LATAR BELAKANG Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta VI sebagai

perwujudan "centre of excellent" dibentuk berdasarkan amanat Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) nomor: PMK-262/PMK.01/2016. Pembentukan KPPN Jakarta VI

dilakukan bersamaan dengan pembentukan satu KPPN lainnya dibawah lingkup

Kanwil DJPBN DKI Jakarta yaitu KPPN Jakarta VII. Pembukaan KPPN Jakarta VI

dan VII merupakan penambahan dari 6 KPPN yang sebelumnya sudah ada dibawah

lingkup Kanwil DJPBN DKI Jakarta, yakni KPPN Jakarta I,II,III,IV,V dan KPPN

Khusus Pinjaman dan Hibah. Selanjutnya dibentuk KPPN khusus lainnya yaitu

KPPN khusus Penerimaan dan KPPN Khusus Investasi. KPPN Jakarta VI melayani

mitra kerja untuk tahun 2017 sebanyak 223 satker; dan di tahun 2018 sebanyak 207

satuan kerja dengan total nilai DIPA sebesar Rp. 27.440.793.352.000,. yang meliputi

kode departemen/lembaga :

a) Mahkamah Agung;

b) Kementerian Keuangan (SPM KP/Imbalan bunga);

c) Kementerian Kelautan dan Perikanan;

d) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

e) Kementerian Negara Riset dan Teknologi;

f) Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

g) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM);

h) Lembaga Ketahanan Nasional;

i) Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;

j) Kementerian Nasional Hak Asasi Manusia;

k) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;

l) Kementerian Perdagangan ;

m) Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

n) Komisi Pengawas Persaingan Usaha;

o) Badan Nasional Penanggulangan Teroris;

p) Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia;

q) Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sinergi kemitraan dalam pengelolaan keuangan negara antara KPPN dan

kementerian/ lembaga dalam wilayah kerja, diharapkan dapat mewujudkan

pelaksanaan anggaran yang berkualitas dalam peningkatan pelayanan publik dan

kemakmuran masyarakat. Sebagai institusi yang memiliki fungsi penyaluran

Page 10: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

3

pembiayaan atas beban APBN, bentuk sinergi kemitraan tersebut salah satunya

sebagaimana pelaksanaan anggaran atas alokasi dana yang dikelola kementerian/

lembaga dapat terlaksana dengan baik dan bertanggung jawab.

Terdapat kegiatan yang bersifat khusus dan mekanisme pembayaran tersendiri

pada lembaga strategis seperti :

a) Pembayaran dana tanggap darurat ( on call ) melalui mekanisme Uang

Persediaan pada satker Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

b) Pembayaran dengan mata uang valuta asing (USD dan EURO) untuk 25 Atase

Perdagangan;

c) Pembayaran kegiatan yang bersifat khusus pada satker Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) dan satker Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)

B.TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan pasal 27 dan 28 Peraturan Menteri Keuangan nomor: PMK-

262/PMK.01/2016, sebagai KPPN Tipe A1,KPPN Jakarta VI memiliki beberapa

Tugas dan Fungsi yaitu:

Tugas:

Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara,

penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan

dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

Fungsi:

a) pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan

perundang-undangan;

b) penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN);

c) penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;

d) penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari Kas

Negara;

e) penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;

f) penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi serta

pertanggungjawaban bendahara;

Page 11: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

4

g) pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Penerimaan Negara bukan

Pajak (PNBP);

h) pelaksanaan tugas kepatuhan internal;

i) pelaksanaan manajemen mutu layanan;

j) pelaksanaan manajemen hubungan pengguna layanan (customer relationship

management);

k) pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan Pembina Pengelola

Perbendaharaan (treasury management representative);

l) pelaksanaan dukungan penyelenggaraan sertifikasi bendahara;

m) pengelolaan rencana penarikan dana;

n) pengelolaan rekening pemerintah;

o) pelaksanaan fasilitasi Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Daerah

p) pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penerimaan Negara;

q) pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;

r) pelaksanaan monitoring dan evaluasi Kredit Program;

s) pelaksanaan Kehumasan dan layanan Keterbukaan Informasi Publik (KIP); dan

t) pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Struktur Organisasi

GAMBAR 1.1

a. Seksi Pencairan Dana

Mempunyai tugas melayani satuan kerja mulai dari proses pendaftaran tagihan

sampai dengan pembayaran yang meliputi : pengujian resume tagihan dan

SPM, penerbitan SPPT (Surat Persetujuan Pembayaran Tagihan), penerbitan

Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (Badan Layanan Umum) BLU,

Page 12: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

5

pengelolaan data kontrak, data suplier, dan belanja pegawai satker, serta

monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran satker.

b. Seksi Bank

Mempunyai tugas melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dengan

penerbitan SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang telah

diterbitkan oleh seksi Pencairan Dana, melaksanakan fungsi Manajemen Kas,

pengelolaan rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan

pengembalian Pendapatan/Penerimaan Negara.

c. Seksi Verifikasi dan Akuntansi

Mempunyai tugas untuk melakukan rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan

Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja anggaran

serta analisis data statistik laporan keuangan regional.

d. Seksi Manajemen Satuan Kerja dan Kepatuhan Internal

Mempunyai tugas melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan

perbendaharaan, fungsi customer service, supervisi teknis SPAN dan helpdesk

SAKTI, pemantauan standar kualitas layanan KPPN, penyediaan layanan

perbendaharaan, manajemen risiko, kepatuhan dan pengendalian internal serta

pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin.

e. Subbagian Umum

Sebagai supporting unit mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan

pengelolaan organisasi, kinerja, SDM, dan keuangan, manajemen risiko,

pengendalian internal serta tata usaha, rumah tangga dan

kehumasan. Perubahan struktur organisasi tanpa didukung oleh Sumber Daya

Manusia (SDM) memadai tidak akan membawa ke arah pencapaian misi yang

dicita-citakan. Pengelolaan SDM ditujukan kepada terwujudnya SDM yang

berkomitmen pada integritas, moralitas, profesionalitas dan kesejahteraan. SDM

KPPN Jakarta VI per 31 Desember 2017 adalah sejumlah 50 orang dengan

rincian sebagai berikut:

Page 13: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

6

TABEL 1.1 SDM KPPN JAKARTA VI PER 31 DESEMBER 2017

GENDER USIA PENDIDIKAN

Pria = 30 20 s.d. 29 =1 SD = 1

Wanita = 20 30 s.d. 39 = 18 SMP = 1

40 s.d. 49 = 12 SMA = 14

50 s.d. 59 = 19 Diploma I = 4

Diploma III = 6

Strata I/Sarjana = 20

Strata II/Magister = 4

*Sumber : Bagian Kepegawaian KPPN Jakarta VI

C. PERAN STRATEGIS

Sesuai dengan tugas dan fungsi sebagaimana dijelaskan di atas, KPPN Jakarta

VI memiliki peran yang sangat strategis dalam pengelolaan APBN yakni sebagai

Bendahara Umum Negara (BUN). Dengan dukungan sistem yang modern melalui

Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) diharapkan memberikan

kemudahan dalam penyelesaian tugas-tugas keseharian yang sebelumnya

dilaksanakan secara manual dan mampu meningkatkan peran atas Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkait fungsi distribusi, stabilisasi, dan

alokasi dalam menciptakan kondisi fiskal negara yang sehat dan berkesinambungan.

D. SISTEMATIKA LAPORAN Sistematika penyajian LAKIN KPPN Jakarta VI Tahun 2017 adalah sebagai

berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issues) yang sedang dihadapi organisasi.

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Page 14: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

7

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang

telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan

dokumen Perjanjian Kinerja.

4. Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

5. Lampiran

Perjanjian Kinerja KPPN Jakarta VI Tahun 2017, Formulir Pengukuran Kinerja

2017, dan Rencana Kinerja Tahunan 2017, dan Form ADK Rencana Kinerja

dan Anggaran KPPN Jakarta VI Tahun 2017

Page 15: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

B. PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA

Page 16: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

9

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai KPPN Tipe A1, KPPN Jakarta VI

memiliki beberapa hal yang menjadi permasalahan utama (strategic issued) seperti:

1. Penyaluran dana APBN secara cepat, tepat, bersih, profesional dan akuntabel

melalui modernisasi sistem dan proses bisnis pencairan dana dan penerimaan

negara yang berbasis teknologi informasi melalui Sistem Perbendaharaan dan

Anggaran Negara (SPAN).

2. Pelaksanaan Piloting yang dilanjutkan dengan Rollout SPAN, SAKTI, MPN G-2

dan persiapan pelaksanaan akuntansi berbasis akrual guna meningkatkan

transparansi keuangan negara.

Modul penerimaan negara generasi 2 (MPN G2) adalah penyempurnaan dari

modul penerimaan negara sebelumnya dengan menggunakan elektronic billing

system (sistem yang memfasilitasi penerbitan kode biling dalam rangka

pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara elektronik tanpa perlu

membuat SSP,SSBP, SSPB).

Pemetaan atas permasalahan utama tersebut dituangkan dalam pengelolaan

kinerja yang telah tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor

467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian

Keuangan. Pengukuran atas capaian dalam pengelolaan kinerja pada KPPN

Jakarta VI dilaksanakan secara triwulanan, semester dan tahunan sesuai

perencanaan kinerja yang telah dibuat.

A.RENCANA STRATEGIS

Melalui diskusi secara intensif dengan seluruh elemen organisasi Ditjen

Perbendaharaan dan mengidentifkasi berbagai potensi dan tantangan yang telah

dan akan dihadapi organisasi di masa mendatang, telah disusun sebuah visi Ditjen

Perbendaharaan. Visi tersebut disusun untuk memberi arah yang akan ditempuh

oleh Ditjen Perbendaharaan dan dapat mengartikulasikan sosok organisasi secara

utuh mencakup seluruh fungsi treasury yang ada dan dapat diterjemahkan dan

dipahami oleh seluruh elemen dengan mudah sekaligus menginspirasi sehingga

mampu direalisasikan dengan baik menuju peningkatan kualitas pelayanan publik

dan good governance.

Page 17: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

10

Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menetapkan visi, yaitu: “Menjadi

pengelola perbendaharaan negara yang unggul di tingkat dunia”. Pengelola

perbendaharaan negara artinya Ditjen Perbendaharaan mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Unggul

memiliki makna utama atau terbaik dalam kualitas kinerja. Di tingkat dunia artinya

kualitas kinerja yang dihasilkan Ditjen Perbendaharaan memiliki kualitas setara

dengan kualitas kinerja dengan pengelola perbendaharaan di negara lainnya yang

telah sesuai dengan best practices. Untuk mewujudkan visi tersebut, Ditjen

Perbendaharaan menjalankan misi yang sejalan dengan tugas dan fungsi Ditjen

Perbendaharaan yang meliputi:

1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien dan optimal;

2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan

akuntabel;

3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel,

transparan, dan tepat waktu;

4. Mengembangkan kapasitas pendukung sistem perbendaharaan yang handal,

profesional dan modern.

Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Ditjen Perbendaharaan menetapkan

tujuan strategis sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Ditjen

Perbendaharaan tahun 2015-2019. Tujuan Ditjen Perbendaharaan tahun 2015-2019

difokuskan untuk mewujudkan fungsi perbendaharaan yang memiliki kinerja tinggi

dan sesuai dengan best practices, transparan, dan akuntabel dalam rangka

meningkatkan kualitas kebijakan fiskal pemerintah. Tujuan Ditjen Perbendaharaan

tersebut adalah:

1. Terciptanya fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif;

2. Terwujudnya pengelolaan kas yang efektif dan efisien;

3. Terwujudnya sistem manajemen investasi yang akurat, tepat sasaran, dan

akuntabel;

4. Terwujudnya pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum yang fleksibel,

efektif, dan akuntabel;

5. Terwujudnya akuntansi keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, tepat

waktu, dan akurat;

Page 18: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

11

6. Terwujudnya dukungan teknis perbendaharaan yang handal, terintegrasi,

terotomasi, dan mudah diterapkan;

7. Terwujudnya penyempurnaan proses bisnis sistem perbendaharaan yang

handal, terintegrasi, terotomasi, dan mudah diterapkan;

8. Terwujudnya pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi

secara optimal,efektif, dan efisien;

9. Terwujudnya peningkatan kualitas layanan Kantor Vertikal kepada seluruh

pemangku kepentingan

Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Ditjen

Perbendaharaan Tahun 2015-2019, tujuan Ditjen Perbendaharaan untuk tahun 2017

dapat dikelompokkan dalam 11 (sebelas) tema pokok dengan tujuan strategis yang

jelas dan terukur sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran:

a. Indeks penyelesaian UU PP APBN secara tepat waktu sebesar 3 (skala 4);

b. Indeks jumlah LK K/L dan LK BUN yang andal dengan opini audit yang baik

sebesar 3,88 (skala 4);

c. Persentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP yang telah

ditindaklanjuti sebesar 100%

2. Pembinaan Pelaksanaan Anggaran:

a. Persentase penyerapan Belanja Negara dalam DIPA K/L sebesar 91%;

b. Indeks ketepatan waktu penyusunan reviu pelaksanaan anggaran dan

spending review sebesar 3 (skala 4);

c. Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi terkait pelaksanaan anggaran

sebesar 85 (sangat efektif).

3. Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum:

a. Persentase satker BLU yang kinerjanya baik sebesar 90%;

b. Persentase penyelesaian rancangan penetapan satker BLU sebesar 100%;

c. Persentase satker BLU yang menyampaikan laporan keuangan sesuai

ketentuan sebesar 100%.

4. Peningkatan Pengelolaan Kas Negara:

a. Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas sebesar 3,4 T;

b. Persentase akurasi perencanaan kas pemerintah pusat sebesar 95%.

5. Manajemen Investasi dan Penerusan Pinjaman:

Page 19: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

12

a. Persentase pencapaian target penerimaan pokok dan bunga pinjaman dari

penerusan pinjaman dan hasil dari restrukturisasi penerusan pinjaman

sebesar 90%;

b. Persentase penyediaan dana investasi pemerintah,penerusan pinjaman,

kredit program dan pembiayaan lainnya yang disetujui secara optimal sebesar

100%.

6. Pembinaan Sistem dan Dukungan Teknis Perbendaharaan:

a. Tingkat penyelesaian harmonisasi peraturan di bidang perbendaharaan

sesuai dengan penyelesaian permasalahan dan perkembangan proses bisnis

sebesar 95%;

b. Persentase jumlah sistem perbendaharaan yang dihasilkan sebesar 97%;

c. Persentase jumlah peserta diklat yang lulus ujian sertifikasi penyuluh

perbendaharaan sebesar 85%.

7. Pengembangan Sistem Perbendaharaan:

a. Persentase tingkat penyempurnaan proses bisnis dan perangkat regulasi

yang mendukung SPAN dan SAKTI sebesar 86%;

b. Persentase tingkat implementasi aplikasi SPAN dan SAKTI sebesar 86%;

c. Persentase implementasi strategi pengelolaan perubahan dalam rangka

SPAN & SAKTI sebesar 90%.

8. Penyelenggaraan Kuasa Bendahara Umum Negara:

a. Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D sebesar 100%;

b. Nilai kualitas LKPP Kuasa BUN KPPN sebesar 92%;

c. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standardisasi sebesar

90%.

9. Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di Wilayah:

a. Nilai kualitas LKPP tingkat Kanwil/UAPPA-W sebesar 92;

b. Persentase penyerapan Belanja Negara dalam DIPA K/L sebesar 91%;

c. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standardisasi sebesar

90%.

B.PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan kinerja KPPN Jakarta VI tahun 2017 meliputi target kinerja yang

tercantum dalam kontrak kinerja tanggal 31 Januari 2017 nomor: 175/PB.21/2017

yang diawali dengan peta strategi sebagai berikut:

Page 20: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

13

GAMBAR 2.1 PETA STRATEGI

Sta

ke

ho

lde

r

Pe

rsp

ec

tive

Cu

sto

me

r

Pe

rsp

ec

tive

Inte

rna

l Pro

ce

ss

Pe

rsp

ec

tive

4Pemenuhan

layananunggulan

yang prima

5 Penatausahaan

penerimaan danpengeluaran negara

yang andal dan akurat

Pelayanan

Lea

rnin

g &

Gro

wth

Pe

rsp

ec

tive 8

SDM yang kompetitif

9Organisasi yang

kondusif

10Pengelolaan

Sarana dan TIK yang optimal

SDM Organisasi TIK Anggaran

11Pengelolaan

anggaranyang optimal

•K/L (satker)

2Kepuasan

Pelanggan yang Tinggi

Visi: Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel

1Pengelolaan

Perbendaharaan Negara yang Profesional, Transparan, dan

Akuntabel

6Manajemen Satker

yang berkesinambungan

3Kepatuhan

pengguna layananyang tinggi

Pengelolaan dan Manajemen Satker

1

7 Akuntansi dan

pelaporan keuangannegara yang akuntabel,

transparan, dan tepatwaktu

• K/L MenteriKeuangan

• Dirjen PBN• Kanwil DJPBN• K/L

*)Sumber : Kontrak Kinerja Nomor 175/PB.21/2017

Peta strategi KPPN Jakarta VI terdiri dari 4 perspektif dalam BSC Kementerian

Keuangan, yaitu:

- perspektif stakeholder

- perspektif customer

- perspektif internal proses

- perspektif learning and growth.

Perjanjian kinerja tahun 2017 KPPN Jakarta VI mempunyai 11 sasaran

program/kegiatan yang meliputi 17 indikator kinerja utama, yaitu :

1. Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan

akuntabel, meliputi 2 indikator kinerja utama, yaitu :

a. Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L

Pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran K/L merupakan

implementasi penyelenggaraan tugas dan fungsi Seksi pencairan dana.

Tugas dan fungsi seksi pencairan dana meliputi monev penyerapan

Page 21: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

14

anggaran negara, Penerbitan surat pengesahan atas ralat SPM,

Pengembalian SPM, Melaksanakan pengujian resume tagihan dan SPM dan

lainnya.

Formula perhitungan mencakup 3 unsur, yaitu :

JDIPA = Total jumlah DIPA/Petikan DIPA satker

Jrev = Jumlah total revisi DIPA/Petikan yang tidak mengakibatkan

perubahan pagu DIPA, tidak termasuk pula revisi perubahan

pagu akibat APBNP, kebijakan penghematan anggaran,

kebijakan pemerintah pusat lainnya terkait APBN serta revisi

administrasi.

RP = Persentase penyerapan DIPA K/L

TP = Target persentase penyerapan DIPA K/L dengan target

Q1=15%, Q2=40%, Q3=60%, Q4=90%.

Tiga unsur diatas dikalikan dengan porsi yang berbeda-beda sebagai berikut :

Unsur pengali untuk JDIPA dan Jrev adalah 0,1 atau sebesar 10 %

Unsur pengali untuk penyerapan DIPA K/L adalah 0,5 atau sebesar 50

%

Unsur pengali untuk JSPM benar dan JSPM adalah 0,4 atau sebesar

40 %

Perjanjian kinerja tahun 2017 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Jakarta VI untuk IKU ini menggunakan kode SS/IKU 1a-CP.

b. Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas

Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas diperoleh dari Laporan

Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2016 dan laporan keuangan tingkat

UAKBUN tahun 2017 masih dalam proses penyusunan.

Target nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas dalam perjanjian kinerja

tahun 2017 adalah sebesar 93 sama dengan target nilai Kuasa BUN KPPN

pada tahun 2016 sebesar 93.

Perjanjian kinerja tahun 2016 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Jakarta VI untuk IKU ini menggunakan SS/IKU 1b-N.

Page 22: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

15

2. Kepuasan pengguna layanan yang tinggi

Indeks Kepuasan satker terhadap layanan KPPN diperoleh berdasarkan evaluasi

penyebaran kuesioner kepada satker yang meliputi subbagian umum, seksi

pencairan dana, seksi bank, seksi MSKI dan seksi verifikasi dan akuntansi

diperoleh angka 4,29 dalam skala 5.

Target indeks kepuasan satker terhadap layanan dalam perjanjian kinerja tahun

2017 adalah sebesar 4,12 lebih tinggi dari target dalam perjanjian kinerja tahun

2016 yang besarnya 4,09 dalam skala 5.

Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN dalam perjanjian kinerja tahun

2016 menggunakan kode SS/IKU 2a-N.

3. Kepatuhan pengguna layanan yang tinggi

Indeks kepatuhan pengguna layanan adalah indeks atas rata-rata persentase

rekonsiliasi laporan keuangan tingkat UAKPA secara tepat waktu diperoleh

dengan membandingkan satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi secara tepat

waktu dibandingkan dengan satuan kerja yang wajib melakukan rekonsiliasi

sebagai refleksi tugas pokok dan fungsi dari seksi verifikasi dan akuntansi.

Proses rekonsiliasi menggunakan aplikasi SAIBA untuk bulan Januari sampai

dengan bulan Desember 2017.

Target indeks kepatuhan pengguna layanan dalam perjanjian kinerja tahun 2017

adalah sebesar 97%.

Indeks kepatuhan pengguna layanan dalam perjanjian kinerja tahun 2017

menggunakan kode SS/IKU 3a-CP.

4. Pelayanan prima

Indikator kinerja dari sasaran program/kegiatan pelayanan prima adalah

Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D. IKU tersebut diperoleh

dengan menggunakan formula jumlah SP2D yang diterbitkan oleh KPPN dibagi

dengan jumlah SP2D yang diterbitkan ditambah jumlah penolakan SPM secara

substanstif.

Page 23: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

16

Target persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D dalam perjanjian

kinerja tahun 2017 adalah sebesar 99%, dan untuk target dalam perjanjian

kinerja tahun 2016 adalah sebesar 99%.

Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D dalam perjanjian kinerja

tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 4a-N.

5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat

a. Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat

Indikator kinerja yang pertama dari sasaran program/kegiatan penatausahaan

penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat adalah

persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat.

Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan menghitung rata-

rata deviasi RPD satuan kerja per-periode diselisihkan dengan angka 100%.

Indikator kinerja utama ini merupakan implementasi dari tugas pokok dan

fungsi seksi pencairan dana dan seksi MSKI dalam melakukan edukasi

kepada mitra kerja KPPN Jakarta VI.

Target persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat dalam

perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 85%.

Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat dalam perjanjian

kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 5a-CP.

Ada beberapa hal dikecualikan dari perhitungan perencanaan penarikan dana

satker yang akurat, seperti satuan kerja yang sudah mengajukan RPD namun

setelah jatuh tempo tidak mengajukan tagihan (SPM) dan tagihan/SPM satuan

kerja yang memperoleh dispensasi dari kepala KPPN Jakarta VI.

b. Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat

Indikator kinerja yang kedua dari sasaran program/kegiatan penatausahaan

penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat adalah

persentase penyaluran dana SP2D yang akurat.

Page 24: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

17

Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan membandingkan

antara jumlah penerima pada SP2D yang diterbitkan dikurangi jumlah

penerima SP2D yang direturn dibagi jumlah penerima pada SP2D yang

diterbitkan.

Target persentase penyaluran dana SP2D yang akurat 98,2% untuk setiap

triwulan (Q1, Q2, Q3, dan Q4) dalam perjanjian kinerja tahun 2016.

Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat dalam perjanjian kinerja tahun

2017 menggunakan kode SS/IKU 5b-N.

6. Manajemen satker yang berkesinambungan

Indikator kinerja dari sasaran program/kegiatan manajemen satker yang

berkesinambungan adalah Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi. IKU

tersebut diperoleh dengan menggunakan rata-rata indeks tingkat efektivitas

edukasi dan komunikasi dengan indeks sebagai berikut:

- sangat tidak efektif 0 < x ≤ 20;

- tidak efektif 21< x ≤ 40;

- kurang efektif 41< x ≤ 60;

- efektif 61< x ≤ 80;

- sangat efektif 81< x ≤ 100;

Target Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi dalam perjanjian kinerja tahun

2017 adalah sebesar 85 untuk semester 1 dan semester 2, dan untuk target

dalam perjanjian kinerja tahun 2016 adalah sebesar 80.

Tingkat efektivitas edukasi dan komunikas dalam perjanjian kinerja tahun 2017

menggunakan kode SS/IKU 6a-N.

7. Akuntansi dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel, transparan dan

tepat waktu. Optimalisasi monitoring dan evaluasi, indikator kinerja utama, yaitu ;

Persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN melalui aplikasi

pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu

Indikator kinerja utama ini berasal dari sasaran program/kegiatan Optimalisasi

monitoring dan evaluasi persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja

KPPN melalui aplikasi pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu.

Page 25: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

18

Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan membandingkan

antara jumlah bendahara yang menyampaikan LPJ bendahara menggunakan

aplikasi SILABI secara andal dan tepat waktu dengan jumlah bendahara satker

kali 100%.

Target persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN melalui

aplikasi pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu dalam perjanjian

kinerja tahun 2017 adalah sebesar 96%, sama dengan target dalam perjanjian

kinerja tahun 2016 adalah sebesar 96%.

Persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN melalui aplikasi

pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu dalam perjanjian kinerja

tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 7a-N.

8. SDM yang profesional dan berintegritas, meliputi 3 indikator kinerja utama, yaitu :

a. Nilai rata-rata hard competency pegawai KPPN yang baik.

Indikator kinerja yang pertama dari sasaran program/kegiatan SDM yang

profesional dan berintegritas adalah persentase pegawai KPPN yang

mendapatkan nilai hard competency baik.

Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan membandingkan

antara jumlah pegawai KPPN yang mendapatkan nilai hard competency dibagi

jumlah pegawai KPPN yang mengikuti tes hard kompetensi.

Target Persentase pegawai KPPN yang mendapatkan nilai hard competency

baik dalam perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 75, dan untuk target

dalam perjanjian kinerja tahun 2016 adalah 72%.

Persentase Persentase pegawai KPPN yang mendapatkan nilai hard

competency baik dalam perjanjian kinerja tahun 2017 menggunakan kode

SS/IKU 8a-N.

9. Organisasi sehat yang berkinerja tinggi, meliputi 2 indikator kinerja utama, yaitu :

a. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern

Page 26: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

19

Indikator kinerja yang pertama dari sasaran program/kegiatan Optimalisasi

sehat yang berkinerja tinggi adalah nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan

pengendalian intern.

Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dari nilai hasil evaluasi

pengendalian intern oleh UKI-W kantor wilayah perbendaharaan provinsi DKI

Jakarta.

Target nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern dalam

perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 95%, dan untuk target dalam

perjanjian kinerja tahun 2016 adalah sebesar 90%.

Persentase nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern

dalam perjanjian kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 9a-N

b. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategy focused organization

Indikator kinerja yang kedua dari sasaran program/kegiatan Optimalisasi

organisasi sehat yang berkinerja tinggi adalah nilai kualitas pengelolaan

kinerja berbasis strategy focused organization.

Nilai kualitas pengelolaan kinerja diperoleh dari nilai hasil penilaian kualitas

pengelolaan kinerja oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Target nilai kualitas pengelolaan kinerja dalam perjanjian kinerja tahun 2017

adalah sebesar 79 ada kenaikan target dari tahun 2016 sebesar 77.

Nilai kualitas pengelolaan kinerja dalam perjanjian kinerja tahun 2016

menggunakan kode SS/IKU 9b-N.

10. Pengelolaan sarana dan TIK yang optimal

Indikator kinerja dari sasaran program/kegiatan pengelolaan sarana dan

prasarana adalah persentase penetapan status penggunaan BMN peralatan dan

mesin. IKU tersebut diperoleh dari jumlah barang milik negara berupa peralatan

dan mesin serta gedung dan bangunan dengan kondisi baik dibagi jumlah barang

milik negara berupa peralatan dan mesin serta gedung dan bangunan dikali

100%.

Target persentase barang milik negara dengan kondisi baik dalam perjanjian

kinerja tahun 2017 adalah sebesar 90%, dan untuk target dalam perjanjian

kinerja tahun 2016 adalah sebesar 80%.

Page 27: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

20

Tingkat persentase barang milik negara dengan kondisi baik dalam perjanjian

kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 10a-N.

11. Pengelolaan anggaran yang optimal

Indikator kinerja utama dari sasaran program/kegiatan Pengelolaan anggaran

yang optimal adalah persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output

belanja KPPN. IKU tersebut terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu:

- persentase penyerapan anggaran

persentase penyerapan anggaran diperoleh dari realisasi penyerapan belanja

barang dan modal dibagi pagu belanja barang an modal dikali 100%.

Selanjutnya nilai yang diperoleh dikalikan dengan angka 11,86% sesuai porsi

untuk persentase penyerapan anggaran.

- persentase efisiensi

persentase efisiensi diperoleh dari pagu kontrak dikurangi realisasi kontrak

dibagi pagu kontrak dikali 100%. Selanjutnya nilai yang diperoleh dikalikan

dengan angka 34,96% sesuai porsi untuk persentase efisiensi.

- persentase pencapaian keluaran

persentase pencapaian keluaran diperoleh dari realisasi keluaran dibagi

target keluaran dikali 100%. Selanjutnya nilai yang diperoleh dikalikan dengan

angka 53,18% sesuai porsi untuk persentase pencapaian keluaran.

Target persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja KPPN

dalam perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 95, dan untuk target dalam

perjanjian kinerja tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 95.

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja KPPN dalam

perjanjian kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 11a-CP.

Page 28: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

21

BAB III AKUNTABILITAS

KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

B. REALISASI ANGGARAN

C. KINERJA LAINNYA

Page 29: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

22

A.CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas kinerja KPPN Jakarta VI untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

strategis meliputi:

1. Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan

akuntabel, meliputi 2 indikator kinerja utama yaitu persentase kinerja

pelaksanaan anggaran K/L dan nilai LK kuasa BUN KPPN yang berkualitas.

2. Kepuasan pengguna layanan yang tinggi memiliki 1 indikator kinerja utama

yaitu indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN.

3. Kepatuhan atas pengelolaan perbendaharaan yang tinggi memiliki 2 indikator

kinerja utama yaitu persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu

dan andal serta indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening

pemerintah.

4. Pemenuhan layanan unggulan yang prima memiliki 1 indikator kinerja utama

yaitu persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D.

5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara yang andal dan akurat

memiliki 3 indikator kinerja utama yaitu persentase akurasi rencana penarikan

dana satker dan persentase akurasi penyaluran dana SP2D.

6. Manajemen satker yang berkesinambungan memiliki 1 indikator kinerja utama

yaitu indeks efektivitas edukasi dan komunikasi.

7. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan dan

tepat waktu yang memiliki 2 indikator kinerja utama yaitu persentase

penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu

serta persentase exception report laporan keuangan.

8. SDM yang kompetitif memiliki 1 indikator kinerja utama yaitu nilai rata-rata

hard competency pegawai.

9. Organisasi sehat yang kondusif memiliki 2 indikator kinerja utama yaitu nilai

hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern dan nilai kualitas

pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization.

10. Pengelolaan sarana dan TIK yang optimal memiliki 1 indikator kinerja utama

yaitu persentase pemenuhan BMN sesuai standar.

11. Pengelolaan anggaran yang optimal yang memiliki 1 indikator kinerja utama

yaitu persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN.

Page 30: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

23

Sasaran strategis tersebut diatas tahun 2017 terbagi kedalam 4 pelaporan yaitu

pelaporan Triwulan I,II,III dan IV sebagai berikut:

1a-CP : Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L

GAMBAR 3.1

Indikator Kinerja Utama yang pertama adalah persentase Kinerja

Pelaksanaan Anggaran K/L. Indikator Kinerja Utama tersebut terbentuk dari 3 (tiga)

unsur, yaitu :

a. Jumlah total DIPA/Petikan DIPA Satker dibandingkan dengan Jumlah revisi

DIPA/Petikan yang tidak mengakibatkan perubahan pagu.

b. Persentase penyerapan DIPA K/L dengan besaran target Q1=15%, Q2=40%,

Q3=60%, Q4=90%.

c. Jumlah Total SPM yang diajukan Satker ke KPPN yang telah diterima oleh Middle

Office dibandingkan Jumlah SPM benar yang di proses

Pada Triwulan I persentase Penyerapan sebesar 8,49%, dengan tingkat penyerapan

terbesar pada belanja pegawai (51) sebesar 16,84% diikuti belanja bantuan barang

(52) sebesar 7,27 %, belanja bantuan sosial (57) sebesar 2,76 % dan belanja modal

sebesar 0,73 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada triwulan I capaian belanja modal

sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat belum berjalan.

Ketidaktercapaian target penyerapan pada triwulan I telah ditetapkan pada

perencanaan kinerja yaitu sebesar 15%. Dalam menghadapi keadaan ini, KPPN

0

50

100

12

34

Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L

Realisasi

target

Page 31: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

24

Jakarta VI telah melakukan beberapa action plan yang dilakukan untuk memperbaiki

capaian pada Triwulan selanjutnya antara lain:

a. Melaksanakan sosialisasi peraturan terkait tata cara pembayaran APBN

b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I

c. Membuka konsultasi via email dan GKM di ruang TLC

Pada Triwulan II dan III tahun 2017 persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L

sebesar 24,38 % dan 42,93 %. Pada triwulan IV tahun 2017 Persentase Kinerja

Pelaksanaan Anggaran K/L sebesar 82,11% dari target 75% sehingga ada GAP

positif sebesar 7,11%. Hal ini menunjukkan kinerja pelaksanaan anggaran K/L

sangat bagus.. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya gap positif

tersebut antara lain:

a. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI didominasi oleh belanja

barang dari total dana sebesar Rp. 15,201,840,427,000,- dan realisasi mencapai

Rp. 12,743,106,776,752,- atau sebesar 83.83%;

b. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI yang kedua adalah belanja

pegawai dari total dana sebesar Rp. 6,116,729,064,000,-, realisasi mencapai Rp.

5,151,442,029,824,- atau sebesar 84,22%;

c. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI yang ketiga adalah belanja

bansos dari total dana sebesar Rp. 1,714,350,169,000,-, realisasi mencapai Rp.

1,645,013,516,282,- atau sebesar 95.96%

d. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI yang keempat adalah belanja

modal dari total dana sebesar Rp. 2,569,437,698,000,-, realisasi mencapai Rp.

1,483,494,132,286,- atau sebesar 57,74%;

Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L pada triwulan IV didukung

oleh unsur-unsur lainnya yaitu :

a. Jumlah total revisi DIPA/Petikan yang tidak mengakibatkan perubahan pagu

DIPA pada triwulan IV tidak termasuk revisi perubahan pagu akibat APBNP,

Kebijakan penghematan anggaran, Kebijakan pemerintah pusat lainnya terkait

APBN serta revisi administrasi.

Page 32: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

25

b. Jumlah total SPM yang diajukan satker ke KPPN yang telah diterima oleh Middle

Office dengan jumlah SPM benar yang diproses menjadi SP2D (tidak dilakukan

pengembalian SPM oleh Middle office).

Guna menjaga kualitas kinerja indikator kinerja utama tersebut, KPPN Jakarta VI

telah melakukan beberapa action plan yang dilakukan untuk memperbaiki capaian

pada tahun 2017 antara lain:

a. Melakukan monitoring dan evaluasi penyerapan belanja negara dalam DIPA

satker untuk mengetahui kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan belanja;

b. Melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada satker yang belum memenuhi

target realisasi;

c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang TLC, mini bar dan ruang konsultasi kepala

seksi bagi mitra kerja KPPN Jakarta VI.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaktercapaian

target penyerapan pada triwulan awal dan kesuksesan diraih pada triwulan akhir

(triwulan IV).

1b-N : Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas

Indikator Kinerja Utama yang kedua adalah nilai LK Kuasa BUN KPPN yang

berkualitas. Nilai pada indikator ini diperoleh dari nilai LKPP tahun 2016 yang dinilai

di tahun 2017 yang dilakukan oleh Direktorat APK.

Capaian realisasi tahun 2016 untuk KPPN Jakarta VI adalah 96,78% dari target

yang telah ditetapkan sebesar 93%. Capaian ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya

yaitu 93,87%.

Page 33: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

26

GAMBAR 3.2

Indikator Kinerja Utama nilai LK Kuasa BUN yang berkualitas dapat melebihi target

karena KPPN Jakarta VI telah melakukan beberapa action plan antara lain :

a. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses rekonsiliasi baik rekonsiliasi

internal maupun rekonsiliasi eksternal;

b. Melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada satker terkait proses rekonsiliasi dan

penyampaian laporan pertanggungjawaban bendahara;

c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang TLC, mini bar dan ruang konsultasi kepala

seksi bagi mitra kerja KPPN Jakarta VI.

2a-N : Indeks Kepuasan Satker terhadap Pelayanan KPPN

Indikator Kinerja Utama yang ketiga adalah indeks kepuasan satker terhadap

layanan KPPN. Untuk menilai indikator ini, kami melakukan berbagai survei

mengenai kepuasan satker terhadap pelayanan KPPN. Survei tersebut langsung

kami lakukan terhadap satker-satker yang menjadi mitra kerja KPPN Jakarta VI. Dari

hasil penilaian tersebut dapat diketahui bahwa KPPN Jakarta VI mendapatkan nilai

4,20 dari skala penilaian 0-5. Dengan demikian penilaian ini telah mencapai target

yang telah ditetapkan pada rencana kinerja karena target yang ditetapkan

sebelumnya adalah sebesar 4,12 (skala 0-5).

90

92

94

96

98

20152016

Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas

Target

Realisasi

Page 34: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

27

GAMBAR 3.3

Indikator Kinerja Utama indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN dapat

melebihi target karena KPPN Jakarta VI telah melakukan beberapa action plan

antara lain :

a. Meningkatkan kinerja layanan kepada satker meliputi layanan pencairan dana,

layanan bimbingan dan konsultasi dan layanan konfirmasi surat setoran;

b. Melaksanakan capacity building dan service exellent kepada seluruh pegawai

KPPN Jakarta VI dengan berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Ditjen

Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta dan Kantor Pusat.

c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang TLC, mini bar dan ruang konsultasi kepala

seksi bagi mitra kerja KPPN Jakarta VI.

3a-CP : Persentase Rekonsiliasi Laporan Keuangan UAKPA

Indikator Kinerja Utama yang keempat adalah Pesentase rekonsiliasi Laporan

Keuangan UAKPA secara tepat waktu. Dari data yang telah disajikan diatas dapat

diketahui bahwa pada setiap triwulannya, persentase satker yang melakukan

rekonsiliasi/konfirmasi realisasi APBN tingkat UAKPA secara andal dan tepat waktu

sebesar 98,88% melebihi dari target sebesar 97%, sehingga tingkat ketercapaiannya

sama seperti tahun sebelumnya yaitu indeks 3=sangat patuh. Mengingat target dari

IKU ini dalam perencanaan kinerja adalah diatas 90% maka dapat disimpulkan

bahwa indikator ini telah mencapai target dua tahun berturut-turut sebagaimana

grafik di bawah ini.

3,9

4

4,1

4,2

4,3

20162017

Indeks Kepuasan Satker terhadap Pelayanan KPPN

Target

Realisasi

Page 35: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

28

GAMBAR 3.4

3b-N : Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening pemerintah

Indeks Kinerja Utama yang kelima adalah Indeks kepatuhan satker terhadap

pengelolaan rekening pemerintah terealisasi. Berdasarkan grafik data triwulanan

selama tahun 2017 di atas dapat diketahui bahwa ketercapaian indikator ini telah

sangat baik. Dari triwulan pertama hingga triwulan ke empat realisasi sebesar 5,

melebihi targetnya yaitu 4.

GAMBAR 3.5

Target

Realisasi

96

96,5

97

97,5

98

98,5

99

2016

2017

target

realisasi

0

1

2

3

4

5

2016

2017

Page 36: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

29

4a-N : Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D

Indikator Kinerja Utama yang keenam adalah persentase SPM satker yang

diterbitkan tepat waktu. Berdasarkan grafik data triwulanan selama tahun 2017

diatas dapat diketahui bahwa ketercapaian indikator ini telah sangat baik. Pada

triwulan pertama hingga keempat memiliki realisasi yang lebih tinggi dari targetnya

yaitu sebesar 99%, sehingga pada tahun 2017 realisasi Persentase SPM satker

yang diproses menjadi SP2D sebesar 99,81%. Berikut dapat dilihat dari grafik di

bawah ini:

GAMBAR 3.6

Capaian dihasilkan dari SP2D yang diterbitkan selama triwulanan IV tahun

2017 dibagi SPM yang ditolak dan ditambah jumlah SP2D yang diterbitkan maka

menghasilkan nilai 99,81%. Kepada satuan kerja yang masih terdapat kesalahan

SPM dilakukan pendekatan dan peningkatan pemahaman terhadap kesalahan SPM

sehingga di masa yang akan datang tidak terjadi kesalahan lagi.

5a-CP Persentase akurasi rencana penarikan dana satker

Indikator kinerja utama yang ketujuh adalah akurasi rencan penarikan dana

satker. Selama tahun 2017 realisasi akurasi rencana penarikan dana satker sebesar

98,21% melebihi target yang tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar 85%.

target

realisasi

98,4

98,6

98,8

99

99,2

99,4

99,6

99,8

2016

2017

Page 37: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

30

GAMBAR 3.7

Keberhasilan tersebut disebabkan adanya beberapa action plan KPPN Jakarta VI

seperti:

a. Berkoordinasi dengan satker secara terus menerus dalam rangka penyiapan

rencana kebutuhan dana;

b. Mengingatkan satker melalui SMS gateway kepada PPSPM agar

menyampaikan APS tepat waktu dengan jumlah tagihan diatas 1 milyar;

c. Menolak pengajuan SPM diatas 1 milyar jika belum menyampaikan APS 5

hari sebelumnya, kecuali melampirkan surat pernyataan pengecualian dari

APS yang ditandatangani KPA.

5b-N Persentase akurasi penyaluran dana SP2D

Indikator Kinerja Utama yang kedelapan adalah persentase SPM satker yang

diterbitkan tepat waktu. Berdasarkan data yang diperoleh, capaian realisasi tahun

2017 untuk KPPN Jakarta VI adalah 99,62% dari target yang telah ditetapkan

sebesar 98,2%. Ada beberapa action plan yang dilakukan oleh KPPN kepada satuan

kerja yang masih terdapat kesalahan SPM yaitu dilakukan pendekatan dan

peningkatan pemahaman terdapat kesalahan SPM sehingga dimasa yang akan

datang tidak terjadi kesalahan lagi.

target

realisasi

0

20

40

60

80

100

2016

2017

Page 38: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

31

GAMBAR 3.8

6a-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi

Indikator kinerja utama yang kesembilan adalah tingkat efektivitas edukasi

dan komunikasi. Untuk mengukur indikator ini, KPPN Jakarta VI melakukan

serangkaian test yang dilakukan setelah pelaksanaan sosialisasi terhadap satker-

satker mitra kerja KPPN Jakarta VI.

GAMBAR 3.9

Capaian tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi KPPN Jakarta VI pada

semesterI dan II selama tahun 2017 selalu memenuhi target dari kontrak kinerja

yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%. Ketercapaian yang telah diraih KPPN

Jakarta VI ini tidak lepas dari berbagai action plan yang telah dilakukan seperti:

target

realisasi

97

97,5

98

98,5

99

99,5

100

2016

2017

target

realisasi

84,8

84,9

85

85,1

85,2

85,3

85,4

semester 1

semester 2

Page 39: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

32

a. Melakukan evaluasi secara berkelanjutan atas hasil kuisioner dan/ pre test

dan post test atas sosialisasi dan Bimtek yang telah dilakukan

b. Mengusulkan pelaksanaan Dialog Kinerja secara rutin yang bertujuan

meningkatkan kompetensi pegawai KPPN, sehingga dapat meningkatkan

kinerja KPPN VI

7a-N Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal

dan tepat waktu

Indikator kinerja utama selanjutnya adalah persentase penyampaian LPJ

Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu. Selama tahun 2017,

capaian persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal

dan tepat waktu sangat baik yaitu sebesar 96.68%. Target capaia npersentase

penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu yang

tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar 96%, sehingga capaian pada

triwulan I dan IV telah memenuhi target tersebut.

GAMBAR 3.10

Untuk mempertahankan pencapaian IKU triwulan I hingga IV, KPPN Jakarta VI

melakukan beberapa action plan yaitu melakukan pembinaan kepada satker, baik

secara langsung melalui tatap muka maupun dengan memanfaatkan penggunaan

teknologi informasi (grup What’s App, email, telepon), agar satker menyampaikan

LPJ Bendahara secara andal dan tepat waktu.

target

realisasi95

96

96

97

97

98

triwulan 1triwulan 2

triwulan 3triwulan 4

Page 40: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

33

7b-CP Persentase exception report laporan keuangan

Indikator kinerja utama yang kesebelas adalah persentase exception report

laporan keuangan. Dalam rangka penigkatan kualitas LK UAKBUN D pada KPPN,

perlu adanya langkah untuk meningkatkan kualiatas data dalam LK UAKBUN dan

exeption report merupakan salah satu parameternya.

Adapun yang dinilai sebagai capaian IKU Persentase exeption report laporan

keuangan adalah

1. Exception report pada modul Payment Management (PM) saja

2. Capaian bersifat historical report, artinya capaian IKU triwulan I tahun 2017

merupakan data exception report bulan Desember tahun 2016, Januari dan

Februari 2017

GAMBAR 3.11

Pada tahun 2017 target exception report sebesar 3% dan realisasinya

sebesar 0%. Hal ini dikarenakan tidak ada transaksi exception report di KPPN

Jakarta VI. Adapun action plan yang dilakukan oleh seksi vera untuk terus

memastikan tidak ada transaksi yang muncul pada exception report sebelum masa

penutupan yaitu tanggal 13 bulan berikutnya, dengan toleransi untuk adanya

exception report adalah sebesar 3%.

target

realisasi

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

2016

2017

Page 41: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

34

8a-N Nilai rata-rata penguasaan pegawai terhadap hard competency

GAMBAR 3.12

Indikator kinerja utama selanjutnya adalah nilai rata-rata penguasaan

pegawai terhadap hard competency. Selama tahun 2017, capaian indeks rata-rata

penguasaan pegawai terhadap hard competency sudah sangat baik. Target capaian

penguasaan pegawai terhadap hard competency yang tercantum pada kontrak

kinerja adalah sebesar 75%, sedangkan capaian penguasaan pegawai terhadap

hard competency pada tahun 2017 adalah sebesar 87,07% sehingga hasil ini telah

memenuhi target yang tercantum pada kontrak kinerja.

9a-N Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern

GAMBAR 3.13

target

realisasi

0

20

40

60

80

100

2016

2017

target

realisasi

80

85

90

95

100

105

2016

2017

Page 42: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

35

Indikator kinerja utama yang ketiga belas adalah nilai hasil evaluasi penerapan

pemantauan pengendalian intern. Selama tahun 2017, capaian nilai hasil evaluasi

penerapan pemantauan pengendalian internal dinilai sudah sangat baik yakni 102.

Target nilai evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern adalah sebesar

95.

9b-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused

Organization

Indikator kinerja utama yang keempat belas adalah nilai kualitas pengelolaan

kinerja berbasis Strategy Focused Organization.Yang merupakan nilai dari laporan

langkah-langkah penigkatan kualitas pengelolaan kinerja berdasarkan prinsip-prinsip

Strategy Focused Organization (SFO) periode laporan triwulanan ke kantor pusat.

GAMBAR 3.14

Dalam rangka meningkatkan IKU pada tahun 2017, KPPN mendokumenkan berkas-

berkas yang terkait dengan peningkatan kinerja setiap triwulanan.

target

realisasi

74

76

78

80

82

84

2016

2017

Page 43: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

36

10a-N Persentase pemenuhan BMN sesuai standar

GAMBAR 3.15

Indikator kinerja utama yang kelimabelas adalah persentase pemenuhan barang

milik Negara sesuai standar. Selama tahun 2017, capaian persentase barang milik

negara dalam kondisi baik sudah sangat baik. Target capaian persentase barang

milik negara dalam kondisi baik yang tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar

90%, sedangkan capaian selama tahun 2017 ini telah melampaui target yaitu

sebesar 94,81%.

11a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN

GAMBAR 3.16

Indikator kinerja utama yang keenambelas adalah persentase kualitas

pelaksanaan anggaran KPPN. Implementasi pelaksanaan anggaran diukur atas tiga

komponen, yaitu:

target

realisasi

0

20

40

60

80

100

2016

2017

target

realisasi

0

20

40

60

80

100

120

2016

2017

Page 44: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

37

a. penyerapan anggaran, komponen ini mengukur kesesuaian realisasi belanja

barang dan belanja modal yang dilaksanakan dibandingkan pagu belanja barang

dan belanja modal yang telah ditetapkan dalam DIPA KPPN. Belanja pegawai

tidak diukur karena penyerapannya realatif mudah tercapai.

b. efisienisi, komponen ini mengukur perbandingan antara hasil lebih atau sisa

dana kontrak dengan pagu kontrak.

c. pencapaian output, komponen ini mengukurpencapaian keluaran dibandingkan

dengan rencana keluaran baik dalam bentuk volume maupun indikator.

Selama tahun 2017, capaian persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN

dalam kondisi baik sudah sangat baik. Target capaian persentase barang milik

negara dalam kondisi baik yang tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar

100,06%, sedangkan capaian selama tahun 2017 ini telah melampaui target yaitu

sebesar 95%.

B.REALISASI ANGGARAN

GAMBAR 3.17

Realisasi anggaran KPPN Jakarta VI, termasuk pada indikator kinerja utama

yang terakhir yaitu persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output KPPN.

Indikator ini mengukur 3 hal utama yaitu % penyerapan anggaran dan efisiensi serta

% pencapaian output Belanja. Selama tahun 2016, capaian persentase penyerapan

anggaran dan efisiensi serta pencapaian output KPPN Jakarta VI sudah sangat baik.

0

20

40

60

80

100

120

triwulan I triwulan II triwulan III triwulan IV

TARGET

REALISASI

Page 45: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

38

Target capaian persentase penyerapan anggaran dan efisiensi serta

pencapaian output KPPN yang tercantum pada kontrak kinerja triwulan I sampai

dengan triwulan IV adalah sebesar 95%. Realisasi yang diperoleh KPPN Jakarta VI

untuk unsur dimaksud adalah sebagai berikut:

TABEL 3.1

Tahun % Penyerapan

Anggaran

% Pencapaian

Output Belanja

Efisiensi IKU

2015 99,25 % 104,15 % 80,06 % 95,128 %

2016 99,95 % 108,52 % - 106,004 %

2017 99,99% 100% 100,12% 100,06%

Penjumlahan ketiga unsur tersebut sesuai dengan porsi masing-masing unsur

menghasilkan angka realisasi IKU tahun 2015 sebesar 95,128%, tahun 2016

sebesar 106,004% , dan tahun 2017 sebesar 100,06%. Dengan demikian, KPPN

Jakarta VI telah memenuhi target penggunaan anggaran yang digunakan untuk

mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja dalam

kurun waktu tahun 2015 s.d. 2017.

Page 46: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

39

BAB IV

PENUTUP

Dari data-data tersebut diatas tingkat kinerja KPPN Jakarta VI, secara umum

sudah sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu didukung dengan data-data

sebagai berikut:

1. Kinerja pada Sub Bagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Bank, Seksi

Verifikasi dan Akuntansi dan Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan

Internal (Kemenkeu Four dan Five) sudah tercapai;

2. Capaian Kinerja Pegawai (CKP) yang berasal dari capaian IKU ditambah

penilaian perilaku pegawai sudah memenuhi persyaratan untuk kenaikan

pangkat dan grading.

Namun demikian, kedepan masih diperlukan upaya atau langkah peningkatan

kinerja atau action plan untuk mempertahankan kinerja yang sudah baik di tahun

2014 melalui:

1. Pemenuhan sumber daya manusia baik dari sisi kuantitas maupun kualitas;

2. Pemenuhan pelaksanaan Standard Operational Prochedure (SOP) masing-

masing seksi (Sub Bagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Bank, Seksi

Verifikasi dan Akuntansi, dan Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan

Internal);

3. Memenuhi sarana dan prasarana yang sesuai dengan implementasi Sistem

Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan SAKTI;

4. Edukasi pada satuan kerja lingkup KPPN Jakarta VI melalui sosialisasi,

bimtek dan peningkatan fungsi Treasury Learning Center (TLC) KPPN Jakarta

VI.

Page 47: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

 

Page 48: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

1

Page 49: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

2

Page 50: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

3

Page 51: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar

TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]

4

Page 52: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 53: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 54: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 55: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 56: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 57: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 58: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 59: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 60: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 61: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 62: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 63: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 64: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 65: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 66: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 67: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 68: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 69: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 70: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar
Page 71: TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] · TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI] iii 13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi sebesar