TAHUN 2012-FINNY REDJEKI S.E.,M.M.(B1075)
description
Transcript of TAHUN 2012-FINNY REDJEKI S.E.,M.M.(B1075)
TAHUN 2012-FINNY REDJEKI S.E.,M.M.(B1075)
KOMUNIKASI BISNIS / A1A216
SELASA, 14.30 WIB – 17.00 WIB; R 2.17
RABU, 17.00 WIB – 19.30 WIB; R 1.9
“KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI”
BUKU REFERENSI
• Murphy, Herta A and Hildebrandt, Herbert W, Effective Business Communications Mc. Graw-Hill Inc. 1997
• Gerald H. Graham, Jeanne Unrue and Paul Jennings, The Impact of Nonverbal Communication in Organizations : A Survey of Perceptions,” Journal of Bussiness Communication 28, no.1 (2005) : 45-62.
• Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, Penerbit Erlangga, 2010• Drs Mohamad Wahdi, MAB,Ketrampilan & Strategi Komunikasi Bisnis dengan
Pendekatan Praktis,Penerbit CAPS• Cateora, Philip. R. International Marketing Ed.9 Chicago : Richard D. Irving ,
1996• Sri Astuti Pratminingsih, Komunikasi Bisnis, Graha Ilmu, 2006• Phillip Kotler, Marketing Management,Ed.10, 2009• Murphy, Herta A : Hildebrandt, Herbert W , Effective in Business
Communications. Ed.6 New York : McGraw-Hill, Inc,1991.
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADIKomunikasi Antar Pribadi (KAP) adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non-bisnis) dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
6.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI4 hal pentingDari definisi tsb diatas1. Dilakukan o/ 2 orang
atau lebih , bersifat dua arah
2. Menggunakan media tertentu
3. Bahasa “informal”4. Ada tujuan yang ingin dicapai bersifat personal
atau kelompok
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI• Menurut Kumar
(2000: 121-122), 5 (lima) ciri efektifitas KAP sebagai berikut:
1. Keterbukaan (openess).
2. Empati (empathy).3. Dukungan
(supportiveness).4. Rasa positif
(positiveness).5. Kesetaraan (equality).
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
1. Menyampaikan informasi2. Berbagi pengalaman3. Menumbuhkan simpati4. Melakukan kerjasama5. Menceritakan kekecewaan atau
kekesalan6. Menumbuhkan motivasi
6.2. TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN /LEADERSHIP STYLE
gaya kepemimpinan1. cara
2. mempengaruhi
3. mengarahkan
4. memotivasi
5. mengendalikanBAWAHAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN
TUGAS PEKERJAANNYA SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF
DEFINISI
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
LEADERSHIP STYLE DAPAT MEMPENGARUHI :
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN /LEADERSHIP STYLE
KEPEMIMPINAN DLM ORGANISASI TERJADI KARENAADANYA INTERAKSI ANTARA 3 KOMPONEN, YAITU :
1) MANAJER; 2) KARYAWAN; 3) SITUASI/KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERTENTU
1.SIKAP/ ATTITUDE2.PERILAKU/
BEHAVIORBAWAHANNYA DALAM
MELAKUKAN PEKERJAAN.
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Salah satu model perilaku kepemimpinan yang dikemukakan oleh “Douglas McGregor” yaitu “TEORI X dan Y”
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
Kelompok “X” yang cenderung “NEGATIVE” (-)Karyawan pasif, malas bekerja, tidak kreatif , tidak inovatif
Kelompok “Y” yang cenderung “POSITIVE” (+),
karyawan memiliki semangat tinggi,
rajin bekerja, mandiri, komitment
tinggi & rasa tanggung jawab yg
tinggi dalam mencapai tujuan
organisasi
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
“TEORI X dan Y” didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan dan bagaimana motivasi mereka. Teori ini memberikan asumsi pada setiap kelompok karyawan yang dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1) Kelompok X, Teori X diasumsikan cenderung negative (-), karyawan cenderung pasif, malas bekerja, tidak kreatif dan tidak inovatif.
2) Kelompok Y, Teori Y diasumsikan cenderung positive (+), karyawan memiliki semangat tinggi, rajin bekerja,mandiri, komitmen tinggi serta rasa tanggungjawab yang tinggi dalam mencapai tujuan organisasi.
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Douglas McGregor” / “TEORI X dan Y”
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
Kelompok “X” yang cenderung “NEGATIVE” (-)
One Way Communications
Top-down Communications
Kelompok “Y” yang cenderung “POSITIVE”
(+)
Two ways Communications
Melibatkan karyawan dlm pengambilan
keputusanKomunikasi antar
pribadi antara atasan dan bawahan
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
“TEORI X dan Y”6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
Kelompok “X” yang cenderung “NEGATIVE” (-)Karyawan pasif, malas bekerja, tidak kreatif , tidak inovatif
Kelompok “Y” yang cenderung “POSITIVE” (+),
karyawan memiliki semangat tinggi,
rajin bekerja, mandiri, komitment
tinggi & rasa tanggung jawab yg
tinggi dalam mencapai tujuan
organisasi
Directive Leadership Style
Participative Leadership Style
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Gaya kepemimpinan dalam Teori X adalah :
“DIRECTIVE LEADERSHIP “ sedangkanGaya kepemimpinan dalam Teori Y
adalah :“ PARTICIPATIVE LEADERSHIP”
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
Teori X - Directive Leadership StyleTeori y - Participative Leadership Style
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE 3 KOMPONEN PENTING YG BER-
INTERAKSI1. MANAJER
2.KARYAWAN
3. SIKON LINGKUNGAN KERJA
KEPEMIMPINAN DLM ORGANISASITERJADI KARENA ADANYA INTERAKSI3 KOMPONEN PENTING
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
4 gaya kepemimpinan1. Pengarahan/ Directing
2. Pembekalan/ Coaching
3. Dukungan/ Supporting
4. Pedelegasian/ Delegating
MENURUT LUDLOW AND PANTON
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
1. Directing / Pengarahan6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
Tepat dipergunakan pada sikon dimana para karyawannya
belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan tugas
pekerjaannyaManajer harus mampu menjelaskan sejelas mungkin secara rinci
tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana &
kapan pekerjaan tsb harus selesai
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
2. Pembekalan (Coaching)6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
Tepat dipergunakan pada sikon dimana karyawan memiliki :
1. Pengalaman yang cukup dibidang pekerjaannya.
2. Motivasi yang cukup tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaannya
Manajer memberikan penjelasan untuk halYang mereka tidak pahami saja
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
3. Dukungan (Supporting)6.3. GAYA KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP STYLE
Tepat dipergunakan untuk sikon dimana karyawan telah mengenal
teknik-teknik dan telah membangun hubungan baik
dengan manajer, sehingga lebih banyak memberikan masukan
kepada manajernya guna meningkatkan prestasi kerjaTugas manajer hanya sbg supporting saja
lebih banyak dalam hal Pengambilan Keputusan kerja.
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
4. Pendelegasian (delegating)6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/LEADERSHIP STYLE
Tepat digunakan untuk sikon dimana karyawan mengenal
dengan baik tugas tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan, sehingga mereka layak menerima pendelegasian
dari seorang manajerManajer hanya memantau (monitoring) atas kinerja karyawan untuk memastikan bahwa mereka berada didalam jalur standar yang telah ditetapkan.
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Menurut “Harsey & Blanchard” ada yang disebut dengan “Situational Leadership” atau gaya kepemimpinan situasional, yaitu gaya kepemimpinan yang diterapkan tergantung kepada situasi dan kondisi suatu organisasi, yang dapat berubah atau beradaptasi tergantung kepada perubahan dinamika yang berkembang dalam diri para karyawannya (krn karyawan merupakan komponen dlm lingkungan organisasi yang bersifat dinamis)
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Menurut “Harsey & Blanchard” ada 3 (tiga) kemampuan yang perlu diperhatikan dalam menerapkan “Situational Leadership Style” , yaitu :
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
1) KETRAMPILAN ANALITIS/ ANALYTICAL SKILLS
2) KETRAMPILAN FLEKSIBILITAS/ FLEXIBILITY SKILLS
3) KETRAMPILAN KOMUNIKASI/ COMMUNICATION SKILLS
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Menurut “Hellriegel and Slocum”, Seorang manajer yang dinamis harus memiliki 5 kemampuan yang dikenal dengan “KEAHLIAN KEPEMIMPINAN INTI”
6.3. GAYA KEPEMIMPINAN/ LEADERSHIP STYLE
1) PEMBERDAYAAN/EMPOWERMENT2) INTUISI/INTUITION
3) PEMAHAMAN DIRI /SELF UNDERSTANDING4) VISI/VISION
5) KESESUAIAN NILAI/ VALUE CONGRUENCE
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Menurut “Abraham Maslow”- “Hierarchy of Needs Theory” yang menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang bertingkat, mulai dari kebutuhan paling dasar (asasi) sampai pada kebutuhan aktualisasi diri.Terdapat 5 tingkat kebutuhan , yaitu :
1) Kebutuhan Fisiologis; 2) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan3) Kebutuhan Sosial4) Kebutuhan Status5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
6.4. KEBUTUHAN MANUSIA/ TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Menurut “Abraham Maslow”- “Hierarchy of Needs Theory”
6.4. KEBUTUHAN MANUSIA/ TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS/PHYSIOLOGICAL NEEDS
KEBUTUHAN KEAMANAN & KESELAMATAN/ SAFETY NEEDS
KEBUTUHAN SOSIAL/ SOCIAL NEEDS
KEBUTUHAN STATUS/STATUS NEEDS
KEBUTUHAN AKTUALISASI
DIRI/ SELF ACTUALIZATION NEEDS
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
• Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, kebanyakan sebagian manajer dalam setiap harinya menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengar (listening) dan berbicara (speaking) dgn para supervisor, karyawan, pelanggan dan berbagai assosiasi bisnis. Mendengar menjadikan hal yang penting, karena pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal yang positive
6.5. MENDENGARKAN SEBAGAI KEAHLIAN ANTAR PRIBADI
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Hal positive yang diperoleh sebagai pendengar yang baik :
1. Disukai orang lain2. Kinerja/prestasinya meningkat3. Adanya umpan balik (feedback)4. Terhindar dari kesalahpahaman5. Dapat memisahkan antara fakta dan gosip6. Kecenderungan untuk dapat membuka ide-ide baru7. Meningkatkan prestasi kerja, peningkatan kepuasan
kerja8. Kepuasan kerja, karena pendengar yang baik tahu
apa yang sebenarnya terjadi, kapan mereka mendengar, kapan mereka harus partisipasi didalamnya.
6.5. MENDENGARKAN SEBAGAI KEAHLIAN ANTAR PRIBADI
6. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
SARAN AGAR KEGIATAN MENDENGAR DAPAT BERLANGSUNG SECARA EFFEKTIF :
1. PERHATIKAN DENGAN BAIK SIAPA YANG BERBICARA.
2. BERIKAN UMPAN BALIK / FEEDBACK3. MEMBUTUHKAN WAKTU UNTUK
MEMAHAMINYA4. GUNAKAN PENGETAHUAN ANDA
TENTANG ORANG YANG BERBICARA DAN DAPATKAN HAL YANG MEMBERIKAN MANFAAT BAGI DIRI ANDA
6.5. MENDENGARKAN SEBAGAI KEAHLIAN ANTAR PRIBADI