TAFSIR AN - NABA\'

21

Transcript of TAFSIR AN - NABA\'

Page 1: TAFSIR AN - NABA\'
Page 2: TAFSIR AN - NABA\'
Page 3: TAFSIR AN - NABA\'
Page 4: TAFSIR AN - NABA\'
Page 5: TAFSIR AN - NABA\'
Page 6: TAFSIR AN - NABA\'
Page 7: TAFSIR AN - NABA\'
Page 8: TAFSIR AN - NABA\'
Page 9: TAFSIR AN - NABA\'

Huruf ã pada kata äîi dihapus untuk mempersingkat sekaligus mengisyaratkan bahwa pertanyaan itu seharusnya dihapus dan tidak perlu muncul. Itu

adalah sesuatu yang sangat jelas, sehingga sungguh aneh yang mempertanyakannya apalagi yang

mengingkarinya.

Page 10: TAFSIR AN - NABA\'

terambil dari kata d xäîBî%

Yang menunjukkan ada dua pihak yang saling tanya menanya. Ia juga digunakan

juga dalam arti seringnya terjadi hal tersebut.

Hanya digunakan untuk berita yang penting

Berbeda dengan

Umumnya digunakan untuk

berita-berita biasa

=îçî5

Bahkan sementara ulama menyatakan bahwa berita baru dinamai naba’ apabila mengandung manfaat besar dalam pemberitaannya, adanya kepastian atau paling

tidak dugaan besar tentang kebenarannya.

Page 11: TAFSIR AN - NABA\'
Page 12: TAFSIR AN - NABA\'
Page 13: TAFSIR AN - NABA\'
Page 14: TAFSIR AN - NABA\'
Page 15: TAFSIR AN - NABA\'

Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,

dan gunung-gunung sebagai pasak?,

dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,

dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,

dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,

dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,

Page 16: TAFSIR AN - NABA\'

Para pengingkar hari Kebangkitan menolak keniscayaan dengan dalih bahwa Allah tidak kuasa

membangkitkan manusia yang telah menjadi tulang-belulang.

Untuk menampik dalih-dalih tersebut ayat-ayat di atas menunjuk sekelumit dari kuasa Allah dengan

menyatakan:

Bukankah Kami telah menjadikan bumi bagaikan ayunan sehingga kamu dapat menggunakannya dengan

nyaman?.Boleh jadi ada yang berkata: Sekian banyak gunung

yang terlihat, sehingga bukan semua bumi yang terhampar. Untuk meluruskan pikiran itu Allah menjelaskan fungsi gunung terhadap bumi dan keterhamparannya serta kenyamanannya hidup

penghuninya dengan menyatakan:

Page 17: TAFSIR AN - NABA\'

Dan Allah menjadikan gunung-gunung sebagai pasak guna menguatkan bumi itu,

Dan Kami telah menciptakan kamu wahai manusia, bahkan semua makhluq berpasang-pasangan; lelaki dan perempuan, jantan dan betina,

positif dan negatif, atau berbagai bentuk dan warna kulit,

dan Kami jadikan tidurmu sebagai pemutus segala kegiatan kamu sehingga kamu dapat beristirahat,

dan Kami jadikan malam dengan kegelapannya bagai pakaian, yang menutupi pandangan pihak lain dari apa yang enggan diperlihatkan,

dan Kami jadikan siang untuk mencari sarana dan kebutuhan hidup.

Page 18: TAFSIR AN - NABA\'

Ayat di atas menggunakan kata naj’al dan جعل (ja’ala) dalam berbagai hal yang disebutnya kecuali kata kata

azwajan/berpasang-pasangan yang menggunakan kata khalaqa. Kedua kata tersebut mempunyai makna serupa,

hanya saja dari sisi bahasa kata ja’ala dapat menggunakan dua objek ketika ia berarti menjadikan sesuatu, yakni dari hal yang

tertentu ke hal yang lain. Sedang kata khalaqa hanya membutuhkan satu objek, karena ia bermakna mencipta.

Kendati demikian masing-masing kata tersebut dapat digunakan pada tempat kata yang lain.

Ja’ala bisa berarti mencipta jika objeknya hanya satu جعلseperti pada awal surah al-An’am:

الظلمات وجعل واألرض السماوات خلق الذي لله الحمديعدلون بربهم كفروا الذين ثم والنور

Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir

mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

Page 19: TAFSIR AN - NABA\'

Kata جعل Ja’ala digunakan al-Qur’an antara lain untuk: 1. Menekankan betapa besar manfaat dari apa yang

dijadikan Allah 2. Hendaknya manusia dapat menyadari dan

memanfaatkannya sebaik mungkin. Kata Khalaqa penekanannya antara lain untuk:

Mengakui keAgungan Allah dan kehebatan ciptaanNya betapa besar manfaat dari apa yang dijadikan Allah, yaitu:

1.Bumi yang terhampar luas2.Gunung-gunung yang menjulang tinggi

3.Waktu yang disiapkan untuk tidur dan bekerja4.Keberpasang-pasangan makhluq.

Allah dalam ayat di atas menunjuk diri-Nya dengan kata Kami. Ini disamping memberi kesan keagungan dan kebesaran-Nya

juga untuk mengisyaratkan bahwa hal-hal tersebut terjadi melalui sistem yang ditetapkan Allah bagi kejadian, yakni Allah menciptakan sebab-sebab, dan melalui sebab-sebab itu hal-hal

yang disebut ayat-ayat di atas dapat terlaksana.

Page 20: TAFSIR AN - NABA\'

Kata مهادا terambil dari kata 9tîi yakni sesuatu yang disiapkan dan dihamparkan secara halus dan nyaman. Dari sini ayunan dinamai 9tîi Allah telah menyiapkan bumi ini sedemikian rupa, menetapkan dan mengatur

sistemnya serta menentukan kadar-kadar yang berkaitan dengannya sehingga menjadi nyaman dihuni manusia. Seandainya tidak ada pengaturan itu, atau kadarnya

berlebih atau berkurang sedikit, sehingga tidak terjadi keseimbangan, maka pastilah hidup di bumi ini akan

sangat sulit.

Page 21: TAFSIR AN - NABA\'