t72202.docx

download t72202.docx

of 24

Transcript of t72202.docx

  • 8/15/2019 t72202.docx

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Arab Saudi sebagai negara dengan bentuk monarki absolut mengalami tantangan

    dalam mempertahankan legitimasinya. Masalah utama yang dihadapi Arab Saudi dengan

     bentuk monarki adalah negara ini tidak demokratis. Maka dari itu, diperlukan upaya-upaya

    Monarki Arab Saudi dalam mempertahankan legitimasinya. Upaya-upaya Monarki Arab

    Saudi terbukti mampu menghadapi tantangan-tantangan legitimasi kekuasaannya sehingga

    tetap kokoh berdiri sampai saat ini. Kekuasaan rezim Al Saud yang telah berkuasa dari

    193 sampai saat ini men!adi anomali bagi negara-negara dengan kekuasaan absolut bagi

    negara lain di "imur "engah.

    A. LATAR BELAKANG

    Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di #azirah Arab. $eriklim gurun dan

    %ilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan gurun pasir yangterbesar adalah

    &ub Al Khali. 'rang menyebut kata gurun pasir dengan kata sahara. (egara Arab Saudi ini

     berbatasan langsung )searah !arum !am dari arah utara* dengan+ordania, rak, Ku%ait,

    "eluk ersia, Uni mirat Arab, 'man, +aman dan /aut Merah. (ama Saudi berasal darikata $ani Saud sebagai keluarga kera!aan dan pendirinya.1

    #azirah dalam bahasa Arab berarti 0pulau, !adi #azirah Arab berarti ulau Arab.

    'leh bangsa Arab, tanah air mereka disebut !azirah, %alaupun hanya dari tiga dari tiga

     !urusan sa!a dibatasi oleh laut.  Sebagian ahli se!arah menamai tanah Arab itu Shibhul

    #azirah yang dalam bahasa ndonesia berarti 0Semenan!ung. Kalau diperhatikan kelihatan

     bah%a #azirah Arab itu berbentuk empat persegi pan!ang, yang sisi-sisinya tiada se!a!ar.

    Semenan!ung Arab merupakan semenan!ung $arat 2aya Asia, sebuah semenan!ung

    terbesar dalam peta dunia. ilayahnya, dengan luas 1.456.977 km, dengan luas daratan

    sekitar 1.715.977 km.

    1M, Al-&asheed, A 8istory o Saudi Arabia, :ambridge Uni;ersity ress, :ambridge, 77.

    2ikipedia, Arti Al-#azirah, diakses pada 'ktober 716, pkl .16 %ib

  • 8/15/2019 t72202.docx

    2/24

    2i antara se!umlah daratan gurun di ka%asan ini, terdapat tiga !enis gurun, yaitu<

     Nufud Besar, sebuah bentangan dataran berpasir putih atau kemerahan yang menyelimuti

    %ilayah yang sangat luas di semenan!ung Arab Utara.  Al Dahna  )tanah merah*, dataran

    yang berpasir merah ini membentuk pola busur besar mengarah ke sebelah "enggara,

    dengan pan!ang lebih dari 1.77 km Al Harrah, sebuah daratan yang terbentuk dari la;a

     bergelombang dan retak-retak di atas permukaan pasir berbatu. $entangan daratan ;ulkanik 

    ini banyak di!umpai di %ilayah semenan!ung sebelah $arat dan "engah, dan men!orok ke

    Utara. #azirah Arab berbentuk meman!ang.

    $atas-batas !azirah Arab yaitu< di sebelah Utara dengan alestina dan padang Syam=

    di sebelah "imur dengan 8ira, 2i!la )"igris*, >urat )uphrates* dan "eluk ersia= di sebelah

    Selatan dengan Samudera 8india dan "eluk Aden= sedang di sebelah $arat dengan /aut

    Merah. #adi, dari sebelah $arat dan Selatan daerah ini dilingkungi lautan, dari Utara padang

    Sahara dan dari "imur padang Sahara dan "eluk ersia. Akan tetapi bukan rintangan itu sa!a

    yang telah melindunginya dari serangan dan penyerbuan pen!a!ahan dan penyebaran

    agama, melainkan !uga karena !araknya yang ber!auh-!auhan. an!ang semenan!ung itu

    melebihi 1.777 km, demikian !uga luasnya sampai 1.777 km pula. 2an lebih-lebih lagi yang

    melindunginya ialah tandusnya daerah ini yang luar biasa hingga semua pen!a!ah merasa

    enggan melihatnya.

    ada daerah yang seluas itu sebuah sungai pun tak ada. Musim hu!an yang akan

    dapat di!adikan pegangan dalam mengatur sesuatu usaha !uga tidak menentu. Ke?uali

    daerah +aman yang terletak di sebelah Selatan yang sangat subur tanahnya dan ?ukup

     banyak hu!an turun, %ilayah Arab lainnya terdiri dari gunung-gunung, dataran tinggi,

    lembah-lembah tandus, kering serta alam yang gersang. "ak mudah orang akan dapat

    tinggal menetap atau akan memperoleh kema!uan. Sama sekali hidup di daerah itu tidak 

    menarik selain hidup mengembara terus-menerus dengan mempergunakan alat seadanya

    seperti unta sebagai kapalnya di tengah-tengah lautan padang pasir itu, sambil men?ari

     padang hi!au untuk makanan ternaknya, beristirahat sebentar sambil menunggu ternak itu

    menghabiskan makanannya, sesudah itu berangkat lagi men?ari padang hi!au baru di

    tempat lain. "empat-tempat beternak yang di?ari oleh orang-orang $adu%i !azirah biasanya

    di sekitar mata air yang menyumber dari bekas air hu!an, air hu!an yang turun dari ?elah-

  • 8/15/2019 t72202.docx

    3/24

    ?elah batu di daerah itu. 2ari situlah tumbuhnya padang hi!au yang terserak di sana-sini

    dalam %ahah-%ahah yang berada di sekitar mata air .3

    Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan

    sampai saat ini di ka%asan "imur "engah. $entuk monarki absolute men!adikan Arab Saudi

    sebagai negara yang tidak demokratis atau otoriter. ArabSaudi diresmikan sebagai Kera!aan

    Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Abdul &ahman Al Saud pada tahun 193. Se!ak saat itu,

    rezim Al Saud men!adi penguasa di Arab Saudi sampai sekarang. &a!a Saudi merupakan

     pengambil keputusan yang utama. &a!a me%akili semua kepentingan masyarakatnya, baik 

    kepentingan di dalam negeri maupun kepentingan keluar. eranan &a!a Arab Saudi sangat

    dominan yang diperlihatkan oleh posisinya sebagai Kepala (egara, Kepala emerintahan,

    Ketua Komisi eren?anaan embangunan (asional, Ketua Ma!elis Al-Syura, dan anglima

    "ertinggi Angkatan erang. &a!a Saudi diganti se?ara turun-temurun oleh keturunan al

    Saud lainnya.

    Menurut kebiasaan dan kon;ensi politik yang berlaku di lingkungan Monarki Arab

    Saudi, pergantian kekuasaan &a!a Saudi dilakukan setelah %aat, dan umumnya ra!a

     pengganti berdasarkan senioritas. utera mahkota dalam hal ini berkedudukan sebagai

    ?alon pengganti ra!a. Arab Saudi tidak mempunyai konsitusi sebagaimana umumnya

    sebuah negara. Konstitusi Arab Saudi adalah Al @uran.5 Arab Saudi merupakan (egara

    yang mengandalkan minyak sebagai sumber pendapatan negara. :adangan minyak Arab

    Saudi merupakan yang terbesar di dunia yaitu sebesar 7 miliar barrel atau seperlima

    ?adangan minyak dunia. 8al ini yang men!adikan Arab Saudi mempunyai posisi penting

     baik di ka%asan "imur "engah maupun dunia nternasional. ilayah Arab Saudi

    merupakan yang terluas di ka%asan "imur"engah dengan luas ka%asannya yaitu .159.97

    km. Arab Saudi mempunyai dua kota su?i umat slam yaitu Mekah dan Madinah. 2ua

    kota ini men!adikan Arab Saudi dikun!ungi !utaan umat slam di seluruh dunia untuk 

    melaksanakan ibadah ha!i.

    3 Drs. Riza Sihbudi,dkk, Profl Negara-Negara Timur Tengah, Pustaka Jaya,

     Jakarta Hal, 25-27

    4 Lihat “!"#r$#%t a%d &d$i%istrati!%' dala$ (h# )i%*d!$ !+ Saudi &rabia,

    t#rbita% r#s$i #$#ri%tah &rab Saudi, 1.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    4/24

    /ebih dari 47B ekonorni Arab Saudi ditun!ang oleh hasil minyaknya. ertumbuhan

    ekonorni negara ini terbilang ?epat dibanding banyak negara lain. Se!ak 197, pernerintah

     berusaha mengernbangkan industri non-minyak guna rnempersiapkan kernungkinan terbaik 

     bilamana suatu saat kelak ?adangan rninyaknya habis. Untuk program ini Arab Saudi rninta

     bantuan banyak tenaga ahli dari #epang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan beberapa

    negara ropa. $ersarnaan denganitu, tenaga rnuda Arab Saudi !uga dididik agar siap

    rnenanganiberbagai industri nonrninyak.Selain rninyak, pendapatan pernerintah Arab Saudi

    ditun!ang pula oleh para !emaah yang setiap tahun datang berbondong-bondong

    menunaikan ibadah ha!i serta umrah. Se!ak memban!irnya dolar hasil minyak, pemerintah

    Arab Saudi membangun banyak asilitas bagi para !emaah. Untuk itu dibentuklah beberapa

     perusahaan konstruksi yang menampung banyak tenaga ker!a Selain perusahaan konstruksidibangun pula pabrik semen, pengalengan ikan, petrokimia dan berbagai industri lainnya.

     (amun lama-kelamaan, la!unya pembangunan di Arab Saudi tak dapat terke!ar oleh !urnlah

    tenaga ker!a terdidik dari penduduk negeri itu sendiri. ltulah sebabnya kemudian Arab

    Saudi rnembuka pintu bagi peker!a asing, terutama peker!a kasar. Sehingga berdatanganlah

     para peker!a dari +ordania, Mesir, >ilipina, Korea, Malaysia, ndonesia, dan negara lainnya.

    Selain minyak, Arab Saudi !uga memiliki beberapa sumber daya alam, antara lain,

     besi, tembaga, perak.Untuk rnenun!ang kehidupan perekonomian dalam negeri,pemerintah banyak membangun !alan raya antar-kota. Selain itu sebuah !aringan !alan kereta api

    sepan!ang 646 kilometer !uga dibangun untuk rnenghubungkan Kota &iyadh dengan kota

     pelabuhan Ad 2amrnam di pantai "eluk ersia.(egeri ini !uga membangun maskapai

     penerbangan internasional yang bernama Saudi Arabian Airlines. "iga buah $andar udara

    internasional dibangun dengan asilitas modem yaitu #eddah, 2ahran, dan &iyadh. $andar 

    udara #eddah bahkan merupakan yang terbesar di seluruh dunia. /uasnya 17.7 hektare,

    lengkap dengan berbagai asilitas modern.

    ersepsi Arab Saudi Mengenai 2unia Khususnya Menga?u pada pandangan dunia

    islam yang klasik. Menurut konsep itu posisi utama harus ditempati oleh masyarakat

    Muslim. 'rang-orang Arab Saudi yang berperan sebagai pen!aga kota su?i umat islam,

    seperti kota Makkah dan Madinah mempunyai tanggung !a%ab khusus dalam melindungi

    masyarakat muslim dan pandangan hidup islam. andangan tersebut men!adi komitmen

  • 8/15/2019 t72202.docx

    5/24

    utama dari prioritas Arab Saudi dalam kebi!akan luar negerinya. >aktor kedua yang ?ukup

    menentukan adalah persatuan arab )an Arabism*. "idak seperti bangsa arab lainnya,

    orang-orang Saudi mempunyai keyakinan yang ?ukup besar bah%a mereka me%akili

    identitas dari keturunan Arab yang asli. su persatuan Arab Saudi sangat berkaitan dengan

     persatuan slam )an slamism*, dan keduanya saling memperkuat satu sama lain.6

    Menurut inormasi resmi di tahun 71, peker!a asing menempati B peker!aan

    yang terdapat di Arab Saudi, bertolak dari !umlah pengangguran %arga Saudi sendiri yang

     ber!umlah sekitar 1 B total penduduk. #umlah ini men!adi sorotan tersendiri bagi

     pemerintah Saudi tentang ketergantungan mereka terhadap peker!a Asing.(amun situasinya

    memaksakan keadaan tersebut karena hanya minim dari rakyat Saudi yang memiliki

    kemampuan sebagaimana peker!a asing tersebut./aporan dari World Factbook milik 

    Central Intelligence Agency mengestimasikan sekitar 6.64.74 merupakan populasi asing

    dari 6.431.44 total !umlah penduduk di Arab Saudi. /alu kemudian, sensus resmi tahun

    717 melaporkan terdapat sekitar C.59.571 penduduk asing dari total !umlah 4.13.944

     penduduk. $erarti sekitar 31B dari total penduduk se?ara keseluruhan.2i tahun 713

     perkiraan !umlah total penduduk migran men?apai kurang lebih 9,4 !uta penduduk dari total

    9 !uta penduduk dengan rin?ian !umlah penduduk setiap (egara seperti yang ter?antum

    dalam tabel berikut.

    eker!a migran men?apai sepertiga dari penduduk total Saudi Arabia dan menganbil

    hampir setengah dari total lapangan peker!aan yang ada. &ata-rata dari mereka adalah

     peker!a-peker!a yang kurang terdidik. Akibatnya banyak dari mereka yang tidak mengerti

    kedudukan hukum buruh migran dan sangat rentan terhadap eksploitasi serta kekerasan

    yang dilakukan oleh sponsor mereka. Salah satu bentuk ketidakadilan yang mereka alami

    adalah, penambahan %aktu ker!a di luar batas kemampuan mereka hingga 16 D 7 !am per 

    hari selama seminggu nonstop, keterlambatan pemberian ga!i, hingga kekerasan isik,

     psikologis bahkan seksual. Sebuah penelitinan yang dilakukan oleh organisais penga%as

     buruh migra di >ilipina mengatakan, hampir 47B dari peker!a >ilipina dipeker!akan sebagai

     pengasuh tanpa ada peker!aan spesiik yang terstandar dan mereka menderita kekerasan

    isik dan psikologis. Seperti yang dialami oleh seorang peker!a migran asal >ilipina yang

    5 /bid, hal 44

  • 8/15/2019 t72202.docx

    6/24

     berumur 4 tahun /orraine, ketika dia sampai pertama kali di Saudi Arabia. 2i a%al

     bertemunya hingga 1 tahun masa ker!anya, beberapa kali dia mengalami kekerasan seksual.

    "ak hanya /orraine, ada puluhan hingga ratusan bahkan ribuan peker!a migran yang

    mengalami hal yang sama setiap tahunnya.

    Merespon permasalahan ini, pemerintah Arab Saudi berinisiati untuk melakukan

    Saudisasi, dengan mengambil alih tugas-tugas peker!a asing dengan %arga (egara Arab

    Saudi. Sebagai ?ontoh, di tahun 777 ada kebi!akan yang menyatakan sebuah bisnis yang

    mempeker!akan setidaknya 7 karya%an, 6B dari !umlah tersebut harus mengambil dari

    %arga (egara Saudi. Kemudian pemerintah Arab Saudi hanya menerima kontrak-kontrak 

     peker!a asing !ika ditulis dalam bahasa arab. Ketika drat per!an!ian bisa dilakukan dalam

    dua bahasa, bahasa arab lah yang diakui kelegalannya. 2rat yang berisikan kontrak peker!a

    ini harus di!adikan ?opy, satu untuk sponsor dan satunya untuk si peker!a. Karena untuk 

     beker!a di Saudi Arabia mereka harus memiliki sponsor yang berkebangsaan Saudi dan

    diperbaharui tiap hitungan bulan. $erbeda dengan (egara-negara yang mengakui 2eklarasi

    Uni;ersal dalam 8ak Asasi Manusia ) yang menyatakan bah%a Esemua orang memiliki hak 

    untuk meninggalkan suatu (egara termasuk negaranya sendiriF *. 2i Saudi Arabia, peker!a

    asing membutuhkan izin sponsor agar mereka dapat masuk dan keluar dari (egara. 2an

     bagi mereka yang memiliki urusan dengan hukum, tidak akan bisa melakukan per!alanan keluar. Sponsor tersebut umumnya menyimpan paspor peker!a itu selama mereka berada

    dalam (egara. /alu peraturan yang selan!utnya, peker!a asing harus bebas dari penyakit

    yang bisa mengineksi lainnya termasuk 8G.

    2alam hal sistem ketengaker!aan Arab Suadi menggunakan sebuah sistem yang

    dikenal dengan Sistem afalah, Sistem Kaalah merupakan<

    Esponsorship system that regulates residen?y and employment o the %orkers in the

    Hul :ooperation :oun?il )H::* ?ountriesF atau Ea system used to monitorthe?onstru?tion and domesti? migrant laborers in the Arab States o the ersian HulF. 4

    ib%#y, 0atth# J. Ha%s#%, Ra%dall. /$$i*rati!% a%d &sylu$ r!$ 1 t!

    th# Pr#s#%t.25 . 45.

    7 8uman &ight at?h 77C, EAs Am (ot 8umanF D Abuses Against Asian 2omesti? orkers inSaudiArabia, 8uman &ight at?h, United States o Ameri?a.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    7/24

    Sistem kaala yang berlaku di Saudi Arabia memberikan ketentuanEan employer assumes responsibility or a hired migrant %orker and must grant eIpli?it

     permission beore the %orker ?an enter Saudi Arabia, transer employment, or lea;e

    the ?ountry. "he kaala system gi;es the employer immense ?ontrol o;er the

    %orkerF.

    C

    2engan sistem ini, para buruh migran terikat dengan ketentuan dari ma!ikan yang

    memperker!akan mereka. Sistem ini !uga memperbolehkan tindakan-tindakan yang

    melanggar hak asasi manusia di Arab Saudi. Sistem Kaalah )sistem sponsor* adalah sistem

    yang mensyaratkan semua peker!a migran, termasuk &", untuk mempunyai sponsor dalam

    negeri )biasanya adalah ma!ikanJpihak pemberi ker!a*, yang akan bertanggung!a%ab atas

    ;isa dan status hukum peker!a migran bersangkutan. 2i ba%ah sistem Kaalah, status

    imigrasi seorang peker!a migran terikat se?ara hukum kepada peroranganJindi;idu

    )biasanya ma!ikan*, disebut EsponsorF )kaeel* untuk masa kontrak ker!a mereka. eker!a

    migran tidak bisa masuk negara tu!uan, berpindah ker!a, atau meninggalkan negara dengan

    alasan apapun tanpa terlebih dulu mendapatkan izin tertulis dari pihak kaeel tersebut.

    Seorang peker!a harus disponsori oleh seorang kaeel untuk memasuki negara tu!uan dan

    tetap terikat pada kaeel bersangkutan sepan!ang masa tinggal mereka. Kaeel harus

    melapor ke pihak imigrasi !ika peker!a migran meninggalkan peker!aan mereka dan harus

    memastikan peker!a migran meninggalkan negara itu setelah kontrak berakhir, termasuk 

    membayar tiket kepulangan mereka.

    Misalnya di Arab Saudi. Umumnya, &" tiba di Arab Saudi dengan masa ker!a

    selama dua tahun dengan ;isa yang dengan sponsor yang disebut kaeel )biasanya ma!ikan*.

    Ma!ikan memiliki tanggung !a%ab atas biaya perekrutan, pemeriksaan kesehatan lengkap,

    dan kepemilikan iama )kartu identitas di Saudi Arabia*. Seorang &" harus memperoleh

     persetu!uan kaeel untuk pindah peker!aan atau untuk memperoleh izin atau ;isa keluar 

    )eIit ;isa* agar dapat meninggalkan Saudi Arabia. 8al ini memberi ma!ikan kekuasaan

     besar atas keleluasaan &" untuk berganti peker!aan atau untuk pulang ke negara asalnya.9

    6bid

    Lihat Pada uku Pa%dua% “Buruh Migran (TKI) di Saudi Arabia” )!$%as H&0

    R/, 25

  • 8/15/2019 t72202.docx

    8/24

    Sistem ini !uga membuat ma!ikan se%enang-%enang menyalahgunakan sistem

    kaala dan memaksa &" untuk terus beker!a dalam situasi yang eksploitati )!am ker!a

     berlebihan, minim %aktu istirahat, ga!i tidak dibayar* dan menghalangi mereka untuk 

     pulang ke negara asal. MengapaL Karena seorang &" migran tidak dapat kembali ke

    negara asalnya tanpa memiliki i!inJ;isa keluar dari kaeel yang umumnya adalah ma!ikan.

    Sistem Kaala !uga menghalangi &" untuk menyelamatkan diri atau meninggalkan

    ma!ikan pada saat mereka mengalami kekerasan, eksploitasi maupun perdagangan orang.

    Sistem Kaala !uga menghalangi &" untuk meninggalkan ma!ikan saat mereka mendapati

    situasi ker!a yang berbeda dari yang telah diper!an!ikan di Kontrak Ker!a. 2alam kasus-

    kasus kekerasan yang dialami &" migran, %alaupun berhasil menyelamatkan diri, namun

    &" sering tertahan di shelterJrumah aman dan belum dapat dipulangkan langsung kenegara asal karena tidak mendapatkan ;isa keluar dari ma!ikan.

    2i @atar, di ba%ah Undang-Undang (o 5J779 )Undang-undang tentang Sponsor*

     peker!a migran tidak dapat berganti peker!aan tanpa izin dari sponsor. 8al ini menghasilkan

    hubungan yang sangat timpang antara peker!a dan ma!ikan, dimana peker!a sulit keluar dari

    situasi eksploitati. #ika seorang peker!a migran tiba di @atar dan menemukan bah%a

     peker!aan serta hak-hak mereka sebagai peker!a yang telah di!an!ikan dalam Kontrak Ker!a

    kepada mereka tidak sesuai dengan yang sebenarnya, atau men!adi korban eksploitasi olehma!ikannya, keputusan apakah mereka dapat berganti atau berpindah peker!aan bergantung

    sepenuhnya kepada ma!ikan. ronisnya, kebanyakan ma!ikan adalah pihak yang melakukan

    eksploitasi terhadap peker!a mereka. Aturan tersebut menyebabkan &" sulit untuk 

    meninggalkan ma!ikan. Sebagian &" yang mengalami kekerasan dan eksploitasi

    kemudian melarikan diri dari rumah ma!ikan dan men?ari perlindungan ke Kedutaan negara

    asal mereka atau kepada pihak yang ber%enang di @atar serta men?oba menemukan

     peker!aan lain.

    /ebih lan!ut lagi, meninggalkan ma!ikan tanpa izin membuat perempuan dituduh

    melarikan diri )abs?onding*. 2i @atar misalnya, abs?onding dipahami sebagai pelanggaran

    dari asal 11 pada Undang-undang tentang Sponsor, yang melarang &" migran melakukan

     pelanggaran terhadap tu!uan a%al mereka di negara tersebut. Ketika &" melarikan diri,

     biasanya para ma!ikan menyerahkan paspor milik &" kepada Kementerian 2alam (egeri

  • 8/15/2019 t72202.docx

    9/24

    )meskipun penahanan paspor milik &" oleh ma!ikan adalah tindakan illegal*. 2alam kasus

    ini, banyak &" menghadapi tuntutan atas tindak ?riminal Emelarikan diriF )abs?onding*.

    "uduhan atas ke!ahatan Emelarikan diriF )abs?onding* dapat berlan!ut kepada penyidikan

    dan hukuman pen!ara tetapi kebanyakan hanya menyebabkan penahanan untuk kemudian

    dideportasi. Sistem Kaalah sangat bertentangan dengan 8AM dan melanggar hak-hak 

     peker!a khususnya &" migran. $anyak organisasi pe!uang 8AM menuntut negara-negara

    "imur tengah untuk menghapuskan sistem Kaalah dan membuat aturan untuk melarang

    dan menghukum tindak kekerasan dan eksploitasi ma!ikan terhadap &". Selama negara-

    negara "imur "engah tidak menghapus sistem kaalah, maka &" migran akan tetap

    men!adi sasaran penindasan.

    $erdasarkan data dari $("K, Arab Saudi menempati posisi pertama sebagai

    negara yang menerima buruh migrant paada umumnya dan "K pada khusunya se!ak tahun

    77 hingga tahun 711.Meskipun demikian, Saudi Arabia !uga menempati posisi pertama

    sebagai (egara dengan tingkat pengaduan buruh migrant dan "K yang tinggi. 17  K#&

    #eddah mengatakan bah%a kasus yang ter!adi di Arab Saudi pada tahun 717 sebanyak 

    1.65 kasus. Kasus yang ter!adi tidak hanya kekerasan isik, tetapi !uga seperti kekerasan

    seksual,uang ga!i yang bermasalah, o;erstayer, putusnya komunikasi dengan keluarga,tidak 

    mendapatkan ?uti ataupun libur, tidak diberikan akses kesehatan, kasus pembunuhan, dan berbagai kasus lainnya. $ahkan di Saudi Arabia, tidak !arang "K di!atuhi hukuman mati

    dengan berbagai alasan dan ini mengan?am hak hidup"K, seperti +anti riyanti pada 1

    >ebruari 77C dan &uyati pada 1C #uni 711.Migrant :are menyatakan bah%a untuk tahun

    713 terdapat 5 kasus hukuman mati untuk "K di Arab Saudi, dimana 9 kasus

    diantaranya mendapatkan ;onistetap hukuman mati dan 33 kasus lainnya masih dalam

     proses.11

    1Suprayogi, A 713, EMalaysia dan Arab SaudiF, (egara Kasus "K "ertinggi, diakses pada 71#anuari716, http

  • 8/15/2019 t72202.docx

    10/24

    ermasalahan "K di luar negeri sudah ter!adi selama bertahun-tahun, tetapi sampai

    saat ini tidak ada solusi nyata agar hak dari para "K di luar negeri dapat di!amin.

    erlakuan yang melanggar hak asasi manusia ini pada umumnya ter!adi pada "K yang

     beker!a di sektor inormal, yang pada umumnya beker!a sebagai enata /aksana &umah

    "angga )/&"*, supir, tukang kebun, pramuniaga, dan sebagainya. "idak dapat dipungkiri

     bah%a keterbatasan keahlian yang dimiliki, minimnya kemampuan bahasa untuk 

     berkomunikasi, serta tidak pahamnya terhadap aturan dan budaya di Saudi Arabia sering

    men!adi kendala yang sangat besar bagi para "K. "idak hanya itu sa!a, pengiriman "K

    se?ara tidak resmi ini men!adi salah satu pendorong perlakuan yang tidak manusia%i

    terhadap "K, dimana pada umumnya ketidak lengkapan dokumen yang sering men!adi

    masalah di kemudian hari.

    nternational 'rganization or Migration atau 'rganisasi nternasional untuk 

    Migrasi )'M* adalah sebuah 'rganisasi antarpemerintah. 2idirikan dengan nama

    ntergo;ernmental :ommittee or uropean Migration ):M* pada 1961, pada mulanya,

    'M ditu!ukan untuk membantu menempatkan kembali para pengungsi akibat erang

    2unia . 'M adalah organisasi antar pemerintah utama di bidang migrasi. 'M

     berdedikasi untuk mema!ukan migrasi yang manusia%i dan teratur untuk kepentingan

     bersama, dilaksanakan dengan meningkatkan pemahaman mengenai masalah-masalahmigrasi, membantu pemerintah dalam men!a%ab tantangan migrasi, mendorong

     pembangunan sosial dan ekonomi melalui migrasi, dan men!un!ung tinggi martabat dan

    kese!ahteraan migran, termasuk keluarga dan komunitasnya. 'M beker!a dalam empat

    area luas mana!emen migrasi< migrasi dan pembangunan, pemasilitasan migrasi,

     pengaturan migrasi, dan penanganan migrasi paksa, situasi darurat dan pas?akrisis.

    Kegiatan lintas sektor 'M antara lain mema!ukan hukum migrasi internasional, debate dan

    a?uan kebi!akan, perlindungan hak-hak migran, migrasi dan kesehatan, dan dimensi !ender 

    dalam migrasi. Selain 'M ada !uga 'rganisasi nternational /abour o 'rganization yang

    memokuskan tentang /abour internasional.

    'rganisasi $uruh nternasional atau )nternational /abour 'rganisation, disingkat

    /'* adalah sebuah %adah yang menampung isu buruh internasional di ba%ah $$. /'

    didirikan pada 1919 sebagai bagian ersetu!uan Gersailles setelah erang 2unia .

  • 8/15/2019 t72202.docx

    11/24

    'rganisasi ini men!adi bagian $$ setelah pembubaran /$$ dan pembentukan $$ pada

    akhir erang 2unia . /' bertu!uan memperbaiki kondisi peker!a sebagai upaya

    me%u!udkan keadilan sosial di seluruh dunia. Agar tu!uan mulia ini dapat terpenuhi, /'

    mengadopsi struktur tripartit yang khas yakni terdiri dari per%akilan pemerintah, peker!a,

    dan pengusaha. Se?ara bersama-sama, ketiga unsur dalam tripartit bertugas menentukan

    strategi dan ?ara yang terbaik untuk men?apai tu!uan /'. 2engan 2eklarasi hiladelphia

    1955 organisasi ini menetapkan tu!uannya. Sekretariat organisasi ini dikenal sebagai Kantor 

    $uruh nternasional dan ketuanya sekarang adalah #uan Soma;ia. /' menerima

    enghargaan erdamaian (obel pada 199.

    Kebi!akan /' mengenai kemitraan akti )a?ti;e partnership* pertama kali

    diperkenalkan tahun 1995. "u!uannya untuk makin mendekatkan /' dengan unsur-unsur 

    tripartit di negara anggota dan terus meningkatkan pelayanan teknis yang diprogramkan.

    Unsur penting dalam konsep kemitraan akti ini adalah dibentuknya 1 tim multidisiplin

    regional yang memungkinkan /' merespon kebutuhankebutuhan akan bantuan teknis

    se?ara lebih ?epat.$antuan khusus diberikan kepada serikat buruhJpeker!a dalam kerangka

    kebi!akan kemitraan akti. rioritas dari kemitraan akti adalah pemberian bantuan dan

    nasinat teknis dalam penerapan standar perburuhan internasional, khususnya kon;ensi dasar 

    /' tentang pokok-pokok hak asasi manusia. "im multidispiliner ini berisi pakar-pakar kegiatan peker!a atau buruh. "im ini bertanggung!a%ab mendorong partisipasi serikat

     buruhJpeker!a dalam kegiatan-kegiatan /' dan memastikan bah%a program dan proyek 

    yang di!alankan sesuai dengan kebutuhan serikat buruhJpeker!a se?ara eekti .1

    B. RUMUSAN MASALAH

    $erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah

    yang akan dibahas dalam tesis ini adalah< Mengapa Arab Saudi tidak $ersedia bergabung

    dalam nternational /abour 'rganization )/'* dan nternasional 'rganization or 

    Migration )'M* L

    12Lihat uku P#d!$a% “Organiai Perburuan In!ernaional” , Jakarta, 2

  • 8/15/2019 t72202.docx

    12/24

    C. TINJAUAN PUSTAKA

    enelitian mengenai Saudi Arabia telah banyak dilakukan khususnya penelitian tentang

     buruh migran, namun dari sekian banyak penelitian yang telah dilakukan, belum ada

     penelitian yang membahas mengenai AlasanMengapa Saudi Arabia tidak bersedia men!adi

    anggota 'M dan /'.$erbagai penelitian yang telah dilakukan terkait buruh migran di

    Saudi, sebagianbesar membahas mengenai eektiitas kebi!akan yang telah dilakukan

    oleh(egara pengirim buruh migran misalnya ndonesia. "idak hanya itu sa!a, sebagian

     besar lainnya membahasmengenai perlindungan terhadap buruh migran ditin!au dari peran

     pemerintah dan (H',serta membahas permasalahan buruh migran dilihat dari aspek 

    hukum yang berlaku di(egara pengirim buruh migran.

    >udianti Anggani dalam penelitiannya mengenai kebi!akan pemerintah ndonesia

    tentang perlindungan "K dalam pemenuhan hak dasar "K di luar negeri 13  menyatakan

     bah%a program penempatan "K di Saudi Arabia men!adi sebuah prospek yang baik bagi

     pemerintah ndonesia, dimana men!adi solusi atas permasalahan pengangguran yang sangat

    tinggi !umlahnya di ndonesia serta keterbatasan lapangan peker!aan di dalam negeri. "etapi

    di sisi lain, hal ini memun?ulkan permasalahan baru dengan berbagai kasus kekerasan yang

    menimpa "K diakibatkan pengguna !asa yang kurang menghargai danmenghormati hak-

    hak peker!a. emerintah ndonesia tentunya menghadapi hambatan dalam merealisasikan perlindungan "K di Arab Saudi karena adanya perbedaan landasan hukum yang digunakan

    di negara tersebut. Arab Saudi menganut dasar negara yang mengindikasi bah%a sistem

     politik yang diakui tidak mengadopsi hukum internasional, seperti halnya dalam penerapan

    isu hak asasi manusia dan gender, karena Saudi Arabia tidak meratiikasi kon;ensi yang

     berkaitan dengan kedua isu tersebut.

    >udianti Anggani !uga menyatakan bah%a perlindungan "K se?ara mutlak men!adi

    tanggung !a%ab penuh dari pemerintah. eran negara ini tentunya membutuhkan koordinasi

    dalam penangangan kasus "K tersebut supaya tidak memun?ulkan ke?enderungan

    tumpang tindih %e%enang dan ke%a!iban bagisetiap instansi terkait yang men!adi o?al

    13Anggani, > 779, EKebi!akan emerintah ndonesia tentang erlindungan "K dalam emenuhan8ak2asar "K di /uar (egeri )Studi Kasus< "K di Arab Saudi*F, "esis, Uni;ersitas Ha!ah Mada,

    +ogyakarta

  • 8/15/2019 t72202.docx

    13/24

     point dari program penempatan "K diluar negeri. Ker!asama dengan negara penempatan

    tidak dapat dikesampingkan dalam hal ini, karena dengan dialog melalui ker!asama bilateral

    dapat menghasilkan agreement dasar yang mengikat se?ara hukum. ermasalahan

    mengenai "K ini apabila tidak diselesaikan sesegera mungkin maka dapat memi?u

    mun?ulnya konlik dalam hubungan bilateral.

    2iplomasi bilateral memiliki peranan yang penting sebagai upaya pre;enti 

     perlindungan "K di luar negeri guna ter?apainya keberadaan Ebilateral agreementF antara

    negara pengirim dan negara penerima di bidang ketenagaker!aan, hingga pengguna !asa

    "K dapat menghargai hak-hak dasar dari"K. "idak hanya itu sa!a, perbaikan tentunya

    harus dilakukan di dalam negeri, seperti misalnya apabila pemerintah menginginkan negara

     penerima menaikkan upah, maka kualitas dan kemampuan dari "K tentu !uga harus

    ditingkatkan.

    Kebi!akan dan peraturan domestik yang telah dirumuskan oleh pemerintah

    ndonesia di!adikan prinsip dan dasar dalam proses penempatan "K di luar negeri.

    Kebi!akan dan peraturan ini harus mampu memberikan kontribusi perlindungan bagi

    keselamatan dan kese!ahteraan "K, %alau diakui sangat sulit untuk dapat membuat serta

    menyusun suatu peraturan yang dapat memuaskan semua pihak. Meskipun demikian,

     pemerintah harus sebisa mungkin mengakomodasi kepentingan dari semua pihak yang

    terkait, sedangkan upaya hukum yang dapat dilakukan apabila terdapat pelanggaran hak 

    "K saat penempatan yaitu tunduk pada peraturan negara setempat dengan mengikuti

    kedaulatan teritorial suatu negara.

    Ahmad Almaududy Amri meneliti mengenai pelaksanaan perlindungan hukum bagi

    "K sektor inormal di Arab Saudi15 menyatakan bah%a perlindungan hukum terhadap "K

    telah dilakukan dengan berbagai upaya oleh pemerintah ndonesia, dimana diantaranya

    menyiapkan perangkat hukum dalam negeri dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait,

    terdapat upaya pemerintah melalui per%akilan ndonesia di Saudi Arabia untuk melakukan

     penyelesaian se?ara langsung dengan para pengguna !asa "K di Saudi Arabia, dan adanya

    14Amri, AA 711, Eelaksanaan erlindungan 8ukum bagi "enaga Ker!a ndonesia Sektor normaldi SaudiArabiaF, "esis, Uni;ersitas Ha!ah Mada, +ogyakarta.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    14/24

    upaya hukum oleh pemerintah ndonesia melalui pemerintah Arab Saudi. "etapi meskipun

    demikian, perlindungan "K di Arab Saudi, khususnya di se?tor inormal belum dapat

    dilakukan se?ara maksimal dikarenakan belum adanya asuransi lokal di Arab Saudi untuk 

    men!amin keselamatan dari para "K tersebut.

    Ahmad Almaududy Amri dalam penelitiannya menuliskan bah%a padatahun 77,

     pemerintah Saudi Arabia melakukan kebi!akan baru dalam bidang ketenagaker!aan, yaitu

     program Saudisasi. rogram Saudisasi merupakan suatu pembangunan untuk melatih dan

    mendidik tenaga ker!a Saudi Arabia dan menggantikan para tenaga ker!a asing yang ada di

    Saudi Arabia, dengan target C7B tenaga ker!a Saudi Arabia harus sudah mengisi semua

    sektor lapangan ker!adi Saudi Arabia pada tahun 71. Kebi!akan ini tentunya dapat

    mengan?am lapangan ker!a bagi para "K dan tentunya dapat mempersempit lapangan

    ker!a di Arab Saudi. "u!uan utama dari kebi!akan Saudisasi adalah<

    1. Meningkatkan lapangan ker!a bagi %arga negara Arab Saudi di semua se?tor 

    kegiatan ekonomi.

    . Mengurangi ketergantungan terhadap tenaga ker!a asing.

    3. Menangkap kembali dan merein;estasi pendapat yang diperoleh para tenaga ker!a

    asing di Arab Saudi, yang selama ini dikirimkan sebagai remittan?e ke negara

    asalnya.

    Muslan Abdurrahman mengka!i mengenai permasalahan ketenagaker!aan sebagai

    sebuah eek diskriminasi hukum dengan melihat banyaknya kasus "K illegal terutama

    yang ada di Malaysia.16  a menyatakan bah%a peraturan tentang penempatan dan

     perlindungan "K tidak se!alan dengan peraturan yang telah ditetapkan melalui

    Kepmenakertrans (omor 55 AJM(J77 yang kemudian diganti dengan Undang-undang

    & (omor 39 "ahun 775 mengenai enempatandan erlindungan "K di /uar (egeri.

    Kasus "K illegal atau ketidak patuhan "K dalam men!alankan prosedur resmi dari pemerintah dikarenakan perlakuan eksploitasi oleh para ?alo yang pada akhirnya "K

    tersebut men!adi permasalahan baru yang harus ditangani oleh pemerintah. Selain itu, ia

     !uga membahas tentanghal-hal yang memi?u mun?ulnya perilaku ketidakpatuhan

    15 Abdurrahman, M 77, etidak!atuhan "I# Sebuah $fek Diskriminasi Hukum, UMM ress.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    15/24

    dikarenakan diskriminasi melalui peraturan perundangan tentang penempatan "K, dimana

    halini men!adi pemi?u dan aktor yang kuat ter!adinya kasus "K illegal.

    Sidik #atmika dalam tesisnya EAS sebagai hambatan demokrasi di "imur "engah

    )Studi Kasus Saudi Arabia*FMengatakan, dalam beberapa hal Saudi Arabia memiliki

    inkonsistensiterhadap /(, dalam proses pengambilan keputusan kebi!akan luar negerinya

    ?enderung men?ari keuntungan bagi negaranya. Sehingga hal tersebut membuktikan adanya

    ketidakkonsistenan Saudi Arabia dalam men!alankan konstittusi negaranya.1

    Mohamed A. &amady dalam bukunya tentang "he Saudi Arabian ?onomy

    oli?ies, A?hie;ements, and :hallenges yang diterbitkan oleh King >ahd Uni;ersity o 

    etroleum and Minerals mengatakan dalam pengambilan kebi!akan tentang ekonomi. Saudi

    Arabia selalu memperhatikan tentang stabilitas perekonomian dalam negeri dan dampak 

    yang akan dialami !ika melakukan suatu hubungan bilateral dengan suatu negara, adapun

    unsur atau aspek dalam pengambilan keputsan tersebut adanya< ertama , %ternal family

    influences, loyalty, alliences& Kedua,  'ersonal (alues& Ketiga,  Internal )rgani*ational 

     factors& Keempat, $thical 'erce!tions&+ 

    $erdasarkan pen!elasan mengenai beberapa penelitian diatas, peneliti memandang

     bah%a penelitian yang selama ini dilakukan terkait denganperlindungan buruh migranmaupun "K lebih berokus pada kebi!akan dan perlindungan hukum, serta tanggung !a%ab

     pemerintah dalam melindungi "K tersebutsebatas membahas negara pengirim. ada

     pembahasanmengenai perlindungan buruh migran dan "K, tidak ada pembahasan

    mengenai alasan mengapa (egara Saudi Arabia tidak bersedia men!adi anggota 'rganisasi

    $uruh nternasional )'M* dan 'rganisasi nternasional untuk Migrasi, mengingat bah%a

    mengetahui alasan mengapa Arab Saudi tidak bersedia men!adi anggota dalam organisasi

     buruh internasional dan organisasi internasional untuk imigrasi men!adi suatu !alan untuk 

    men?ari ormat diplomasi untuk melindungi buruh migran yang ada di Saudi Arabia. Maka

    1Sidik #atmika, 199C, -AS sebagai hambatan demokrasi di "imur "engah .Studi asus Saudi Arabia/F,"esis, Uni;ersitas Ha!ah Mada,+ogyakarta

    17 enulis $uku, "he Saudi Arabian $conomy 'olicies, Achie0ements, and Challenges, diterbitkan

    oleh King >ahd Uni;ersity o etroleum and Minerals.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    16/24

    dari itu, hal ini yang membedakan penelitian inidengan penelitian-penelitian yang telah ada

    sebelumnya, dimana penelitian inimen?oba mengka!i alasan Arab Saudi sebagai negara

     penerima buruh migran atau "K tidak bersedia untuk men!adi bagian dari /' dan 'M,

    sehingga hal ini men!adi suatu pembeda dengan penelitian-penelitian yang lainnya dan

    men!adi nilai kebaruan daripenelitian ini.

    D. LANDASAN TEORI

    1. Kebijakan Luar Neeri

    8olsti memberikan pernyataan mengenai kebi!akan luar negeri yaitu< -foreign

     !olicy also incor!orates ideas that are !lanned by !olicy makers in order to sol0e a

     !roblem or u!hold some changes in the en0ironment, 1hich can be in the forms of 

     !olicies, attitudes, or actions of another states or states2.1C

    2alambuku &en?ana Strategi elaksanaan olitik /uar (egeri &epublik ndonesia,

     politik luar negeri dideinisikan sebagai suatu kebi!akan yang diambil oleh pemerintah

    dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usahauntuk men?apai tu!uan

    nasional. Melalui politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan kepentingan nasional ke

    dalam masyarakat antar bangsa19. Kepentingan nasional dari Arab Saudi merupakan

    kepentingan bangsa Saudi Arabia dalam me%u!udkan ?ita-?ita dan tu!uan nasional bangsa

    Saudi Arabia, yaitu (egara Arab Saudi yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur 

     berdasarkan Konstitusi (egaranya. "u!uan (asional dari Saudi Arabia adalah melindungi

    segenap bangsaSaudi Arabia dan Kedaulatan Arab Saudi, mema!ukan kese!ahteraan

    168olsti, K# 19C3, nternational oliti?s, A >rame%ork or Analysis, renti?e 8all, /ondon.

    1Sabir, M 19C4, olitik $ebas Akti< "antangan dan Kesempatan, :G. 8a!i Masagung, #akarta.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    17/24

    umum,men?erdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

     berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    Kebi!akan luar negeri dibutuhkan oleh sebuah negara dalam per!alanannya, karena suatu

    negara tentu akan berinteraksi dengan negara lain, sehingga perlu dimiliki pedoman dasar 

    sehingga mampu men?egah konlik yangdapat merusak hubungan diplomatik dengan

    negara lainnya. Kebi!akan luar negeridalam prosesnya dibagi me!adi tiga ruang lingkup,

    yaitu< pengaruh kebi!akan luarnegeri )the inluen?es o oreign poli?y*, pembuatan

    kebi!akan luar negeri )themaking o oreign poli?y*, dan implementasi kebi!akan luar negeri

    )theimplementation o oreign poli?y*. Konsep dasar dalam pembuatan kebi!akanluar negeri

    adalah

  • 8/15/2019 t72202.docx

    18/24

    ataupun Agreement antara pemerintah Arab Saudi dan (egara yang men!adi pengirim

    melalui diplomasi bilateral. 2engan berdasarkan pada tu!uan nasional dari Arab Saudi yaitu

    melindungi segenap bangsa Arab Saudi dan Kedaulatan (egaranya, maka pemerintah dapat

    menggunakan halini sebagai landasan untuk mengadakan per!an!ian dengan (egara

    engirim. 2alam konteks ini, kepentingan dari Arab Saudi adalah melindungi

    Masyarakatnya dan Kepentingan (asional dan dapat merespon setiap kondisi yang ter!adi

    di Saudi Arabia)kondisi internasional* dan kondisi internal bangsa )kondisi nasional*

    melalui kebi!akan luar negeri yang akan dirumuskan.

    !. Lei"i#a$i

    2a;id aston mendeinisikan legitimasi atau keabsahan sebagai keyakinan dari

     pihak anggota )masyarakat* bah%a sudah %a!ar baginya untuk menerima baik dan menaati

     penguasa dan memenuhi tuntutan-tuntutan dari rezim itu.Sedangkan menurut Seymour 

    /ipset, legitimasi men?akup kemampuan menghasilkan dan men!aga keper?ayaan bah%ainstitusi-institusi politik, atau bentuk institusi-institusi politik yang ada, adalah paling ?o?ok 

     bagi masyarakat. Kelompok-kelompok yang ada melihat sebuah sistem politik sebagai sah

    )legitimate* atau tidak sah )illegitimate* didasarkan pada kesesuaian institusi-institusi

    tersebut dengan nilai-nilai sosial, moral, dan agama di masyarakat. H.Sadanan

    mendeinisikan legitimasi sebagai sebuah kualitas pembenaran oleh ba%ahan )subordinasi*

    yang mengubah kekuatan politik men!adi suatu otoritasyang sah. ni bermakna,

    membangun legitimasi adalah sebuah kemampuan untuk memproduksi dan

    mempertahankan keyakinan publik bah%a sistem politik yang ada adalah yang paling

    sesuai bagi masyarakat dan orang-orang harus menganggapnya sebagai hal yang su?i dan

     patut untuk dihormati dan ditaati tanpa keraguan. 2engan demikian, legitimasi erat

    kaitannya dengan eekti;itas sebuah kekuasaan.

    222. aston, A System Analysis o oliti?al /ie, #ohn iley and Sons, (e% +ork, 196, p. 43.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    19/24

    Kekuasaan harus didukung oleh kemampuan membangun legitimasi agar 

     berlangsung stabil dan eekti. Kekuasaan kelompok penguasa berbanding lurusdengan

    kemampuannya membangun legitimasi. Kekuasaan yang legitimate menghasilkan

    %e%enang )authority*. Semakin baik penguasa memahami danmengelola sumber legitimasi

    maka semakin kuat kekuasaannya terhadap kelompok lain di ba%ahnya, begitu !uga dengan

    %e%enang yang dimilikinya. MaI eber menegaskan, tanpa legitimasi, penguasa, rezim,

    atau sistem pemerintahan akan kesulitan untuk men?apai kemampuan mana!emen-konlik 

    yang penting bagi stabilitas !angka pan!ang dan pemerintahan yang baik .3

    $erdasarkan sumbernya, aston mengklasiikasikan legitimasi men!adi 3tipe<

     personal, ideologikal dan struktural. ertama, legitimasi personal, ialah legitimasi yang

    digali atau dibangun dengan mengonstruksi daya tarik seorang penguasa terhadap publik-

    subordinasi. 2i antara ?ara yang digunakan dalam membangun legitimasi se?ara personal

    adalah dengan menon!olkan gelar kehormatan tertentu, atau status dan peranannya dalam

     peristi%a tertentu. :ontohnya, di rak, Saddam 8usein berusaha menggali legitimasi

     personalnyayaitu dengan menon!olkan peranan dan ?erita kepahla%anannya dalam

    menggulingkan penguasa terdahulu yang disosialisasikan melalui buku-bukupela!aran di

    sekolah.

    Kedua, legitimasi ideologikal, adalah legitimasi yang dibangun penguasa melalui

    aspek ideologis. Sumber ideologikal dimaknai oleh aston sebagai legitimasi yang

    dibangun melalui artikulasi seperangkat gagasan, tu!uan, dan ?ita-?ita yang mendorong

    unsur-unsur dalam sistem untuk menginterpretasikan kondisi masa lalu, men!elaskan

    keadaan saat ini, dan memberikan pandangan terhadap masa depan se?ara tertentu.

    Hagasan-gagasan yang dibangun ini kemudian membentuk sebuah ?ara pandang spesiik 

    dan mendasar yang membangun nalar penerimaan kelompok subordinasi terhadap

     penguasa.

    Ketiga, sumber struktural, adalah pengakuan yang didapatkan Edari rakyat se?ara

    struktural atau dari tingkat paling ba%ah, yaitu rakyat umum, partai politik,angkatan

     bersen!ata hingga semua menteriF. Mi?hael :. 8udson menegaskan pentingnya sumber 

    23M. :. 8udson, Arab oliti?s< "he Sear?h or /egitima?y, +ale Uni;ersity ress, /ondon, 1944,

     p. 1.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    20/24

    legitimasi struktural yang dikemukakan aston ini denganEstruktur membentuk kerangka

    ker!a di mana Oa??epted pro?eduresO di!alankan,dan mereka memberikan legitimasi legal di

    atas sistem.F 8udson mener!emahkan maksud aston ini dalam konsepsi yang lebih

    sederhana danmasuk akal yang dia ambil dari konsepsinya Samuel . 8untington,

    institutionalisation. enguasa membangun legitimasinya dengan menginstitusionalisasikan

    diri dalam sistem politik. $entuk institusionalisasi diri ini berupa pengisian !abatan-!abatan

     pada struktur dengan orang-orang yangmendukung keberadaan penguasa. enguasaan

    struktur-struktur politik berlangsung se?ara oligarkis oleh penguasa untuk men!amin

    stabilitas karena dengan demikian meminilamisasi ter!adinya persaingan kepentingan dalam

     pemerintahan.

    %. Ak"&r Ra$i&na'

    Model rational a?tor berdasarkan pada teori rational ?hoi?e. Model ini menganggap (egara

    sebagai unit analisa primer dan hubungan antar negara )atau 8* sebagai konteks untuk menganalisis5. (egara dilihat sebagai a?tor kesatuan yang monolitik, mampu membuat

    keputusan-keputusan rasional berdasarkan peringkat dan maksimalissi nilai yang ?enderung

    lebih disukai.2alam model aktor rasional, negara diibaratkan seperti aktor indi;idual yang

    mementingkan kepentingan sendiri dan diasumsikan memiliki pengetahuan terhadap situasi

    serta men?oba untuk memaksimal apa sa!a nilai dan tu!uan yang berdasarkan situasi yang

    ada. (egara akan men?ari dan mempertahankan kepentingan nasionalnya dengan

    menggunakan segala ?ara. 2alam model ini, pemerintah dianggap sebagai entitas utama

    yang memiliki seperangkat tu!uan-tu!uan, menge;aluasinya berdasarkan keuntungan, dan

    kemudian memilih salah satu kebi!akan yang memberikan keuntungan lebih atau paling

    tinggi.

    24Heorg Sorensen, engantar Studi 8ubungan nternasional ."eori dan 'endekatan/, ustaka

    ela!ar 773.

  • 8/15/2019 t72202.docx

    21/24

    2alam model ini politik luar negeri dipandang sebagai akibat dari tindakan-tindakan

    a?tor rasional, terutama embuatan keputusan politik luar negeri digambarkan sebagai

    suatu proses intelektual. emerintah dianalogikan sebagai dengan perilaku indi;idu yang

     bernalar dan terkoordinasi. Analisis model pembuatan keputusan ini adalah pilihan-pilihan

    yang di ambil oleh pemerintah. 2engan demikian, analisis politik luar negeri harus

    memusatkan perhatian pada penelaah kepentingan nasional dan tu!uan dari suatu bangsa,

    alternati;e-alternati;e haluan kebi!aksanaan yang bisa diambil oleh pemerintahnya, dan

     perhitungan untung rugi atas masing-masing alternati;e itu.

    2alam model ini para pembuat keputusan itu diaggap rasional dan kita umumnya

    memang ?enderung berpikir bah%a keputusan se?ara rasional, kelemahannya asumsi ini

    mengbaikan akta bah%a para pembuat keputusan itu adalah manusia yang bisa membuat

    kesalahan dan yang selalu menghadapi berbagai kendala eksternal dari birokratnya sendiri,

    dari berbagai kelompok kepentingan , opini publi? dan sebagainya. "erutama dalam system

    demokrasi. Allison sadar akan kelemahan itu sehingga beliau menga!ukan model lainnya,

    yaitu model Eproses organisasiF dan Epolitik birokratikF.

    E. HIPOTESA

    $erdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan diatas, maka yangmen!adi

    argumen utama dari penulis adalah

  • 8/15/2019 t72202.docx

    22/24

    2alam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitati deskripti. Metode

    kualitati deskripti bertu!uan untuk menggambarkan akta-akta latar belakang Se!arah dari

     (egara Arab Saudi sendiri. 2engan mengetahui latar belakang tersebut, penulis akan

    menemukan !a%aban mengapa Saudi Arabia sampai saat ini tidak bersedia bergabung

    dalam /' dan 'M.

    !. L&ka$i )an Jankauan Pene'i"ian

    Untuk menghindari melebarnya pen!elesan mengenai kebi!akan Saudi Arabia tidak 

     bergabung dalam /' dan 'M, maka dibutuhkan !angkauan penelitian yang berungsi

    untuk memokuskan penelitian ini. #angkauan penelitian ini dimulai se!ak 193 a%al

    deklarasi kemerdekaan Saudi Arabia sampai 716 yang merupakan akhir dari penelitian

     penulis, karena dalam kurun %aktu diatas menurut penulis memiliki se!arah dan dan peran

     penting dalam penelitian ini. enelitian ini berlokasi di #akarta dan +ogyakarta.

    %. Me"&)e Penu#*u'an Da"a

    2alam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan

    yaitu penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data melalui dokumen resmi darikantor /' dan 'M di ndonesia serta berbagai sumber lainnya, seperti buku, !urnal, surat

    kabar, annual re;ie%, dan media lainnya yang rele;an dengan penelitian ini yaitu mengenai

    kebi!akan luar negeri Arab Saudi pada umumnya dan terkait perlindungan buruh migran

    dan "K di Arab Saudi pada masa moratorium. "idak hanya itu sa!a, penulis !uga mengka!i

    UU Arab Saudi khusunya UU ketenagaker!aan Arab Saudi, teknik pengumpulan data

    lainnya dilakukan melalui %a%an?ara kepada pihak yang memiliki otoritas terkait dengan

     penelitian ini, seperti Kementerian /uar (egeri, $("K, 'rganisasi $uruh internasional

    )/'* dan 'rganisasi nternasional untuk migran )'M* yang ada di ndonesia dan

    kedutaan Arab Saudi untuk ndonesia. 2ata yang telah dikumpulkan kemudian akan

    dianalisis untuk men!a%ab pertanyaan penelitian yang pada akhirnya dapat menghasilkan

    kesimpulan penelitian berdasarkan temuan data tersebut.

    G. TUJUAN PENELITIAN

  • 8/15/2019 t72202.docx

    23/24

    Adapun tu!uan yang ingin di?apai dari penelitian ini adalah penulis ingin

    mengetahui beberapa hal, seperti diba%ah ini <

    a. Memahami ase perubahan sosial, politik dan ekonomi di Arab Saudi.

     b. Mengetahui Kebi!akan Arab Saudi "idak $ersedia $ergabung dalam /' dan 'M.

    ?. Mengetahui tentang prosedur peraturan terakit buruh migrant di /' dan 'M

    d. Mengetahui prosedur yang benar dalam enelitian.e. Mengetahui bagaimana menggunakan perspekti dan konsep tertentu dalam suatu

     penelitian yang melibatkan operasionalisasi konsep.

    . Menyelesaikan studi Strata- di Uni;ersitas Muhammadiyah +ogyakarta.

    H. SISTEMATIKA PENULISAN

    enelitian ini terdiri dari lima bab, dimana pembahasan dalam masing-masing bab

    akan di!elaskan se?ara rin?i dalam sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan dari

     penelitian ini adalah sebagai berikut<

    $A$ < (2A8U/UA(< $ab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

    masalah,tin!auan pustaka, kerangka konseptual, 8ipotesa, metodologi penelitian, serta

    sistematika penulisan.

    $A$ < 2(AMKA SS"M KA>A/A8 S&"A $U&U8 MH&A( 2A( "K 2

    A&A$ SAU2< $ab ini berisi tentang sistem Kaalah, kondisi buruh migran di Arab Saudi

    dan kondisi "K yang ada di Arab Saudi Serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi

     buruh migrant dan "K di Arab Saudi.

    $A$ < 2(AMKA A"U&A(JK$#AKA( 2A/AM /' dan 'M< $ab ini berisi

    tentang mekanisme kebi!akan /' dan 'M serta ke%a!iban suatu (egara yang men!adi

    anggota /' dan 'M terhadap $uruh Migran serta undang-undang dalam /' dan 'M.

    $A$ G< A(A/SA M(HAA SAU2 A&A$A "2AK $&S2A $&HA$U(H

    2A/AM /' 2A( 'M< $ab ini berisi tentang beberapa alasan atau aktor-aktor 

  • 8/15/2019 t72202.docx

    24/24

    mengapa Saudi Arabia tidak bersedia men!adi anggota dalam nternational /abour 

    'rganization dan nternational 'rganization o Migration.

    $A$ G< KSMU/A( 2A( SA&A(< $ab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan

     penelitian mengenai beberapa alasan Arab Saudi tidak bersedia men!adi anggota /' dan

    'M dan!uga berisi saran terkait penelitian ini.