t r s x - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/dgnedreport/uploads/LAK_Set_DJPEN_2016... ·...
-
Upload
nguyentuyen -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
Transcript of t r s x - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/dgnedreport/uploads/LAK_Set_DJPEN_2016... ·...
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL
PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL
i
KATA PENGANTAR Sebagai upaya mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian
Perdagangan dan guna mewujudkan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) dalam menata sistem kerja kepemerintahan yang
lebih baik (good governance), maka seluruh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Ditjen PEN
akan terangkum dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja Sekretariat Ditjen PEN dalam
satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasarannya.
Arah kebijakan dan strategi Ditjen PEN ke depan dapat dijabarkan dalam konsep pengembangan
ekspor nasional yang bertujuan untuk peningkatan daya saing dan akses pasar, serta peningkatan
daya saing ekspor, yaitu diversifikasi pasar ekspor, diversifikasi produk, dan pencitraan nasional.
Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada unit kerja agar
dapat melaksanakan kegiatannya secara efektif, efisien, dan responsif terhadap aspirasi dunia
usaha dan lingkungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
Pemerintah. Selain itu dapat memberikan bahan masukan dan feedback bagi pihak-pihak yang
berkepentingan sehingga dapat berujung pada peningkatan kinerja.
Jakarta, Maret 2017
Sekretaris Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional
Ari Satria
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban, setiap instansi pemerintah secara periodik
wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada
stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Kinerja. Berdasarkan Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), penyusunan Laporan Kinerja dilakukan melalui proses
penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja dan pengukuran kinerja.
Selama periode tahun 2015-2019, tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai secara garis
besar ialah Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai tambah, Peningkatan akses dan
pasar internasional, serta Pemantapan Promosi Ekspor dan Nation Branding. Sedangkan sasaran
strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai dalam periode tersebut ialah sasaran strategis Ditjen PEN
yang ingin dicapai dalam periode tersebut adalah meningkatnya diversifikasi dan kualitas produk
yang berdaya saing ekspor serta diversifikasi pasar tujuan ekspor.
Guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Ditjen PEN, maka Sekretariat Ditjen
menyusun rencana kinerja yang tertuang dalam fokus kegiatan dan sasaran sebagaimana terlihat
dalam tabel berikut:
Tabel 1. Sasaran dan Fokus Kegiatan Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016
Sasaran Fokus Kegiatan
Meningkatnya peran dunia usaha,
lembaga ekspor di dalam negeri dan
luar negeri dalam peningkatan ekspor
nonmigas
Publikasi promosi ekspor
Dukungan teknis kantor ITPC
Penyelenggaraan Pusat Promosi
Ekspor
Penyelenggaraan Promosi dan
Pengamatan Pasar ITPC
Pemenang Penghargaan
UKM daerah yang dibina
Layanan Perkantoran
Terlaksananya dukungan manajemen
dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN Penyusunan kebijakan di bidang
pengembangan ekspor
Penyusunan dokumen rencana
program kegiatan
Pelayanan kepegawaian dan
pengembangan SDM
Penyusunan dokumen pengelolaan
keuangan dan BMN
Penyusunan laporan pelaksanaan
kinerja
iii
Dari tabel di atas, terdapat 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat Ditjen dalam upaya
mendukung pencapaian sasaran strategis Ditjen PEN. Setiap sasaran-sasaran Sekretariat Ditjen
masing-masing memiliki indikator kinerja yang harus dicapai sebagaimana disebutkan pada
Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016
No
Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Sasaran 1: Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar
negeri dalam peningkatan ekspor non migas
1. Jumlah Publikasi Promosi Ekspor Kegiatan 23 15 65,22
2. Jumlah Dukungan Teknis Kantor ITPC Kegiatan 8 7 87,5
3. Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor Kegiatan 24 20 83,33
4. Jumlah Penyelenggaraan Promosi dan
Pengamatan Pasar ITPC
Pameran 76 270 355,26
5. Jumlah Pemenang Penghargaan Pemenang 40 92 230
6. Jumlah UKM yang Dibina UKM 68 68 100
2 Sasaran 2: Terlaksana dukungan manajemen dan dukungan teknis Ditjen PEN
1. Jumlah Kebijakan di Bidang Pengembangan
Ekspor
Kebijakan 3 2 66,67
2. Jumlah Dokumen Rencana Program Kegiatan Dokumen 5 5 100
3. Jumlah Layanan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM
Kegiatan 14 14 100
4. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan
BMN
Dokumen 2 2 100
5. Jumlah Laporan Pelaksanaan Kinerja Laporan 20 20 100
Sumber: Ditjen PEN
Pada tahun 2016, sebagian besar indikator, baik pada sasaran 1 maupun sasaran 2 menunjukkan
tingkat capaian 100% atau lebih. Namun secara spesifik, terdapat 3 (tiga) indikator pada sasaran
1 yang tidak mencapai target, yakni jumlah publikasi promosi ekspor (capaian 65,22%), jumlah
dukungan teknis kantor ITPC (capaian 87,5%), serta jumlah penyelenggaraan pusat promosi
ekspor (capaian 83,33%). Sementara itu, untuk sasaran 2, terdapat 1 (satu) indikator yang tidak
mencapai target, yaitu jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (capaian 66,67%).
Dari sisi kinerja keuangan, alokasi anggaran untuk Ditjen PEN tahun 2016 adalah sebesar Rp.
272.738.169.000, mengalami peningkatan sebesar 47,39% dibandingkan alokasi anggaran tahun
2015 yang sebesar Rp. 185.049.041.000,-. Namun tingkat penyerapan anggaran tahun 2016
mengalami penurunan sebesar 0,45% menjadi 89,65% dibandingkan realisasi anggaran tahun
2015 yang tercatat sebesar 90,1%.
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................................. v
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang dan Peran Strategis ........................................................................................................... 2
B. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN .......................................................................................... 4
C. Isu Strategis Sekretariat Ditjen PEN .......................................................................................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA................................................................................................................. 9
A. Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN ................................................................................. 10
B. Rencana Kinerja Sekretariat Ditjen PEN .............................................................................................. 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................................................... 13
A. Capaian Kinerja Organisasi .......................................................................................................................... 14
Sasaran 1 Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di Dalam Negeri
dan Luar Negeri dalam Peningkatan Ekspor Non Migas .................................................................... 15
Sasaran 2 Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen PEN ................................................................................................................................................................................. 32
B. Kinerja Anggaran ............................................................................................................................................... 41
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................................... 44
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................................................. 46
1. Dokumen Perjanjian Kinerja ....................................................................................................................... 46
2. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) .......................................................................... 48
3. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN ....................................................................................... 50
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Dirjen PEN berdialog pada Metro Plus Pagi dalam rangka TEI 2016 .................. 18
Gambar 2. Kegiatan Diseminasi Informasi Atdag dan ITPC di Daerah ....................................... 19
Gambar 3. Penyerahan Penghargaan Primaniyarta kepada pelaku Ekspor Berprestasi
oleh Presiden RI pada Pembukaan TEI 2016 ....................................................................................... 26
Gambar 4. Presiden RI menyerahkan Penghargaan Primaduta kepada Kepala
Perwakilan RI di Luar Negeri pada Pembukaan Trade Expo Indonesia 2016 ........................ 28
Gambar 5. Diseminasi Peraturan Perundangan-Undangan Bidang Pengembangan
Ekspor di Bali .................................................................................................................................................... 35
Gambar 6. Kegiatan Pelatihan Barang dan Jasa................................................................................... 38
Gambar 7. Laporan Pelaksanaan Kinerja yang dihasilkan oleh Ditjen PEN tahun 2016. ... 40
vi
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ........................................................... 6
Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ................................................................................ 6
Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN .................................................... 7
vii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Sasaran dan Fokus Kegiatan Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016 ................................... ii
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016 ........................ iii
Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 ......................................................................................... 15
Tabel 4. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Dana Dekonsentrasi ............... 29
Tabel 5. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Designer Dispatch Services
(DDS) ....................................................................................................................................................................... 31
Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 ......................................................................................... 32
Tabel 7. Realisasi Anggaran Sekretariat Ditjen PEN Menurut Sasaran ......................................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Peran Strategis
Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN
Isu Sekretariat Ditjen PEN
2
A. Latar Belakang dan Peran Strategis
Upaya peningkatan
ekspor mempunyai
peranan strategis
untuk mendorong
pertumbuhan
ekonomi nasional
Pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas sasaran pembangunan nasional
dapat dipercepat melalui peningkatan konsumsi dalam negeri,
peningkatan ekspor dan peningkatan investasi. Upaya peningkatan
ekspor mempunyai peranan yang sangat strategis untuk dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pengembangan ekspor non
migas, baik barang maupun jasa pada dasarnya merupakan andalan
jangka pendek bagi pemulihan ekonomi dan jangka menengah-panjang
untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus
meningkatkan perolehan devisa, perluasan lapangan kerja, serta
pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
Dalam upaya peningkatan ekspor, kebijakan dan langkah-langkah yang
ditempuh diprioritaskan untuk perluasan pasar ekspor ke pasar-pasar
prospektif dan emerging market dengan mengintensifkan kegiatan
promosi, peningkatan akses informasi kepada dunia usaha,
pengembangan kelembagaan ekspor, dan peningkatan profesionalisme
dunia usaha dalam memasuki pasar global.
Fungsi koordinasi
antar unit teknis
dalam upaya
mencapai sasaran
organisasi
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, diperlukan adanya suatu
koordinasi yang baik antar unit kerja supaya program kerja dan
kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pada saat ini proses koordinasi merupakan hal yang tergolong cukup
krusial untuk dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu unit kerja
yang bertindak sebagai koordinator sehingga setiap kegiatan dapat
berjalan beriringan dan tepat sasaran serta tumpang tindih program
dan kegiatan dapat diminimalisir. Sekretariat Ditjen PEN berperan
sebagai koordinator untuk semua kegiatan Ditjen PEN yang mencakup
proses perencanaan, controlling, sekaligus pelaporan dan evaluasi.
Fungsi koordinasi antar unit teknis yang dilakukan oleh Sekretariat
Ditjen PEN salah satunya dengan pengoordinasian unit di lingkungan
Ditjen PEN terkait dengan penyusunan program dan anggaran kegiatan,
serta pemberdayaan peran lembaga ekspor Indonesia Trade Promotion
Center (ITPC) di berbagai negara, dalam hal pembinaan untuk
meningkatkan pencapaian target peningkatan ekspor melalui
penyediaan informasi peluang pasar di negara akreditasi perwakilan
dan penjaringan peserta/buyer sebagai penerima Penghargaan
Primaduta. Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan koordinasi dengan
pemerintah daerah, dalam hal ini dinas yang menangani perdagangan
terkait konteks pembinaan pelaku usaha di daerah dalam berbagai
kegiatan, seperti fasilitasi UKM pada kegiatan promosi dagang, Trade
Expo Indonesia dan penjaringan peserta Primaniyarta.
3
Selain itu, Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan fungsi koordinasi
dalam mengatur dan mensinergikan kegiatan pengembangan ekspor
yang dilakukan oleh para stakeholder melalui penyusunan kebijakan
perdagangan terkait pengembangan ekspor. Dengan dilaksanakannya
penyusunan kebijakan perdagangan di sektor pengembangan ekspor ini,
diharapkan dapat tercipta kondisi yang kondusif bagi dunia usaha
dalam mengembangkan kemampuan ekspornya.
Laporan Kinerja
sebagai perwujudan
pertanggung-
jawaban instansi
pemerintah
Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban, setiap instansi
pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian
tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders, yang
dituangkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (yang
sebelumnya disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah/LAKIP). Hal ini sesuai dengan PP No. 8/2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 2 yang berbunyi “Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan:
a. Laporan Keuangan; dan b. Laporan Kinerja. dan Perpres No.29/2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 18 yang
berbunyi: Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan
Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan . Berdasarkan Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), penyusunan Laporan
Kinerja dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis,
penyusunan rencana kinerja dan pengukuran kinerja. Selain itu, pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Dalam Peraturan tersebut disebutkan bahwa
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggaran.
Untuk di lingkungan Kementerian Perdagangan, Keputusan Menteri
Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan
telah diterapkan secara bertingkat mulai dari tingkat unit Eselon II
sampai dengan Kementerian serta dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-
DAG/KEP/8/2015 ini mengamanatkan kepada setiap unit kerja di
Kementerian Perdagangan untuk melakukan kegiatan pemantauan dan
pelaporan kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan dengan
menyampaikan Laporan Kinerja, pada akhir tahun anggaran.
4
Sejalan dengan itu, Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional (Sekretariat Ditjen PEN) berkewajiban melaporkan
kinerja yang telah dicapai dan merupakan bentuk pertanggungjawaban
sebagaimana diatur dalam kebijakan-kebijakan tersebut di atas.
B. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN
Tugas Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, maka
tugas Sekretariat Ditjen PEN adalah: Melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas dan pelayanan dukungan teknis dan
administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan
Direktorat Jenderal .
Pernyataan tugas Sekretariat Ditjen PEN tersebut sepenuhnya mengacu
pada fungsi ke-enam dari Ditjen PEN sebagaimana disebutkan dalam
Peraturan Menteri Perdagangan tersebut di atas: Pelaksanaan
administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional . Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
merupakan unit eselon dua yang berkedudukan sebagai unit pendukung
(supporting unit) bagi pelaksanaan tugas dan fungsi unit eselon II Ditjen
PEN.
Fungsi Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas, maka Sekretariat
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional memiliki 4 (empat)
fungsi organisasi, yaitu:
Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan
anggaran, pemantauan program serta administrasi kerja sama
perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar negeri;
Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan,
perbendaharaan dan gaji, anggaran, akuntansi dan barang milik
negara;
Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan telaahan hukum, penyusunan
rancangan oeraturan perundang-undangan, pengelolaan informasi
publik, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan ekspor
nasional; dan
Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, organisasi,
kearsipan, tata usaha, persuratan, rumah tangga dan dokumentasi.
5
Sebagai bagian integral dari Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen memiliki
tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Jenderal. Untuk dapat menjalankan tugas tersebut, Sekretariat Ditjen
memiliki struktur organisasi yang terdiri atas 4 (empat bagian)
sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 3.
Adapun tugas masing-masing bagian, berdasarkan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perdagangan, adalah sebagai berikut:
Bagian Program dan Kelembagaan
Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan
rencana, program dan anggaran, pemantauan program, serta
administrasi kerja sama perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar
negeri.
Bagian Kepegawaian dan Umum
Memiliki tugas melaksanakan urusan kepegawaian, perlengkapan,
rumah tangga, persuratan dan dokumentasi di lingkungan Direktorat
Jenderal.
Bagian Keuangan
Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan
urusan keuangan, perbendaharaan dan gaji, anggaran, akuntansi dan
barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal.
Bagian Hukum dan Pelaporan
Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi telaahan hukum,
penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaskanaan
evaluasi dan pelaporan serta informasi publik di bidang pengembangan
ekspor nasional.
Dalam menunjang seluruh program dan kegiatannya, Sekretariat Ditjen
PEN didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 73 pegawai dengan
rincian sebagai berikut:
1 orang Sekretaris Ditjen PEN;
Bagian Program dan Kelembagaan sebanyak 16 pegawai;
Bagian Hukum dan Pelaporan sebanyak 14 pegawai;
Bagian Keuangan sebanyak 27 pegawai;
Bagian Kepegawaian dan Umum sebanyak 17 pegawai.
6
Adapun sebaran pegawai di lingkungan Sekretariat Ditjen PEN
berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan adalah sebagaimana
disebutkan pada Grafik 1 berikut:
Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set. Ditjen PEN, 2017
Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set. Ditjen PEN, 2017
Grafik 1 menunjukan bahwa struktur distribusi pegawai pada
Sekretariat Ditjen PEN didominasi oleh pegawai dengan tingkat
pendidikan strata 1 dan SLTA. Sedangkan Grafik 2 menunjukan bahwa
mayoritas pegawai Sekretariat Ditjen PEN memiliki Golongan III/B.
1 1
22
9
23
19
0
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 S3
0 0 0 0
6
1
4
2
13
21
1112
3
1 10 0
I/A
I/B
I/C
I/D
II/A
II/B
II/C
II/D
III/
A
III/
B
III/
C
III/
D
IV/A
IV/B
IV/C
IV/D
IV/E
7
Adapun distribusi pegawai berdasarkan jenis kelaminnya, proporsinya
akan terlihat seperti pada Grafik 3 berikut:
Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Sekretariat Ditjen PEN, 2017
Dari Grafik 3 di atas dapat terlihat bahwa mayoritas pegawai pada
Sekretariat Ditjen PEN yaitu sebanyak 44 orang berjenis kelamin laki-
laki. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 orang berjenis kelamin
perempuan.
C. Isu Strategis Sekretariat Ditjen PEN
Unit pendukung
dalam kegiatan
pengembangan
ekspor sekaligus
untuk menghadapi
tantangan
globalisasi
perdagangan
Perubahan situasi dan kondisi perdagangan luar negeri yang mengarah
kepada globalisasi sektor perdagangan mengakibatkan Indonesia
dihadapkan pada berbagai masalah perdagangan internasional, dan
sekaligus menjadi tantangan untuk dapat memanfaatkan peluang dalam
era globalisasi tersebut. Hal lain yang ditimbulkan adalah kompetisi
yang semakin ketat yang menuntut fasilitas dan akomodasi
perdagangan luar negeri lebih efisien dan efektif; promosi ekspor yang
sistematik, serentak dan simultan; serta manuver diplomasi
perdagangan dan intelijen bisnis yang tajam untuk mendobrak
hambatan pasar, mengamankan akses pasar dan kebijakan industri dan
perdagangan Indonesia.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Ditjen PEN, diperlukan
adanya sinkronisasi dan koordinasi di antara unit-unit teknis di bawah
Ditjen PEN. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
8
organisasi, Sekretariat menjalankan fungsi supporting dalam bentuk
dukungan manajemen dan teknis baik dalam bidang perencanaan
program kegiatan dan anggaran, bidang administrasi kepegawaian dan
keuangan, informasi publik, bidang tata operasional Ditjen PEN serta
melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan kebijakan
perdagangan khususnya untuk sektor pengembangan ekspor.
Fungsi-fungsi supporting dari Sekretariat Ditjen PEN yang utama antara
lain tentang jumlah publikasi mengenai kegiatan PEN terkait promosi
ekspor sebagai acuan penilaiannya. Fungsi supporting ini berperan
penting dalam menyebarkan informasi terkini yang berkaitan dengan
Ditjen PEN Kemendag kepada khalayak umum terutama kalangan Usaha
Kecil dan Menengah yang berpotensi atau siap melakukan kegiatan
ekspor. Fungsi supporting lainnya terkait dengan jumlah pembinaan
pegawai dengan jumlah kegiatan pembinaan kepegawaian sebagai
acuan penilaiannya. Fungsi supporting ini memiliki peranan penting
dalam peningkatan capaian kinerja pegawai pada sebuah instansi
karena tingginya capaian kinerja kepegawaian akan berkontribusi
positif terhadap kinerja organisasi itu sendiri dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya. Dengan mengetahui jumlah kegiatan pembinaan
pegawai, maka akan diketahui sampai sejauhmana kegiatan pelayanan
yang diberikan kepada para pegawai dalam meningkatkan kualitas
kemampuannya sebagai salah satu stakeholder.
Salah satu fungsi Sekretariat Ditjen sebagai unit pendukung adalah
mengupayakan peningkatan efektivitas tata laksana perkantoran di
lingkungan Ditjen PEN, yang pada akhirnya dapat membawa pada
perbaikan kinerja organisasi. Upaya ini dilakukan dengan upaya-upaya
peningkatan kinerja dari sisi perencanaan kegiatan dan penganggaran,
serta manajemen sumber daya manusia melalui kegiatan pembinaan
pegawai.
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN
Rencana Kinerja Sekretariat Ditjen PEN
10
A. Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN
Sekretariat Ditjen PEN dalam melaksanakan dan menunjang sasaran
kebijaksanaan sektor Perdagangan, khususnya dalam pengembangan
ekspor non-migas, secara proaktif telah melakukan tugas yang
ditetapkan untuk mendukung program kerja Ditjen PEN yang bertujuan
menciptakan peningkatan pangsa dan perluasan pasar serta peningkatan
daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor.
Perencanaan strategis Sekretariat Ditjen PEN mengacu kepada Renstra
Ditjen PEN yang menjadi pedoman pencapaian kinerja optimal selama 5
(lima) tahun ke depan. Perencanaan strategis mencakup Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategis, dan Program Utama. Sekretariat
Ditjen PEN tidak memiliki visi dan misi khusus, sehingga visi dan misi
dari Sekretariat Ditjen PEN merupakan turunan dari visi Kementerian
Perdagangan dan misi Ditjen PEN dengan uraian sebagai berikut:
Prioritas Nasional Dari 9 (sembilan) butir Nawacita, peran sektor perdagangan adalah
pada butir ke-6, yakni Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional , yang selanjutnya dijabarkan dalam 10
(sepuluh) program Prioritas Nasional, yang salah satunya adalah
Pengembangan Ekspor Non Migas yang Bernilai Tambah.
Prioritas Nasional butir ke-6 tersebut sejalan dengan Visi Kabinet Kerja
Periode 2015 – 2019, yaitu 2019, yaitu: Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong .
Tujuan Strategis
Ditjen PEN
Pengejawantahan Prioritas Nasional dan visi Kabinet Kerja tersebut oleh
Ditjen PEN diturunkan dalam tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin
dicapai selama periode tahun 2015-2019 yang secara garis besar adalah
sebagai berikut Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai
tambah, Peningkatan akses dan pasar internasional, serta
Pemantapan Promosi Ekspor dan Nation Branding.
Sasaran Sekretariat
Ditjen PEN
Dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Ditjen PEN
pada periode tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN melaksanakan berbagai
kegiatan yang menunjang pencapaian hal tersebut. Mengingat fungsi
Sekretariat Ditjen sebagai supporting unit untuk kelancaran kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja teknis (Direktorat dan Balai
Besar) yang berada di bawah koordinasi Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen
menetapkan sejumlah sasaran yang secara langsung maupun tidak
langsung mendukung pencapaian sasaran Ditjen PEN.
Terdapat 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai Sekretariat Ditjen PEN
11
sebagai unsur pendukung pencapaian sasaran Ditjen PEN sebagai
berikut:
1. Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri
dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas.
Pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan di
antaranya publikasi promosi ekspor, dukungan teknis kantor ITPC,
penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor, penyelenggaraan promosi
dan pengamatan pasar ITPC, penyelenggaraan Penghargaan
Primaniyarta dan Primaduta, penyelenggaraan pembinaan UKM,
serta pelayanan perkantoran.
2. Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya
Ditjen PEN
Pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan di
antaranya penyusunan kebijakan di bidang pengembangan ekspor,
penyusunan dokumen rencana program kegiatan, pelayanan
kepegawaian dan pengembangan SDM, penyusunan dokumen
pengelolaan keuangan dan BMN, serta penyusunan laporan
pelaksanaan kinerja.
B. Rencana Kinerja Sekretariat Ditjen PEN
Kegiatan
Sekretariat Ditjen
Pada tahun 2016 Sekretariat Ditjen PEN akan melaksanakan 2 (dua)
kegiatan utama yang menunjang program pengembangan ekspor yang
dilaksanakan oleh Ditjen PEN, yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Promosi dan Kelembagaan Ekspor, yang meliputi
berbagai bentuk kegiatan, antara lain Publikasi promosi ekspor,
Dukungan teknis kantor ITPC, Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor,
Penyelenggaraan Promosi dan Pengamatan Pasar ITPC, Pemenang
Penghargaan, UKM daerah yang dibina, serta Layanan Perkantoran
2. Dukungan manajemen dan dukungan teknis Ditjen PEN, yang
mencakup antara lain Penyusunan kebijakan di bidang pengembangan
ekspor, Penyusunan dokumen rencana program kegiatan, Pelayanan
kepegawaian dan pengembangan SDM, Penyusunan dokumen
pengelolaan keuangan dan BMN, serta Penyusunan laporan
pelaksanaan kinerja.
12
Kegiatan-kegiatan utama tersebut dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian sasaran-sasaran strategis Ditjen PEN, yang kemudian
diterjemahkan dalam Perjanjian Kinerja sebagai acuan dalam
mengimplementasikan kegiatan pada tahun 2016. Rincian Perjanjian
Kinerja yang meliputi sasaran, indikator kinerja, target, serta anggaran
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Perjanjian Kinerja diuraikan
sebagai berikut.
Perjanjian Kinerja
Sekretariat Ditjen
PEN
Sasaran 1: Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di
dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas
Indikator kinerja:
- Publikasi promosi ekspor (target 23 kegiatan)
- Dukungan teknis kantor ITPC (target 8 kegiatan)
- Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor (target 24 kegiatan)
- Penyelenggaraan Promosi dan Pengamatan Pasar ITPC (target 76
kegiatan)
- Pemenang Penghargaan (target 40 pemenang)
- UKM daerah yang dibina (target 68 UKM)
Sasaran 2: Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan
teknis lainnya Ditjen PEN
Indikator kinerja:
- Jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (target 3 kebijakan)
- Jumlah dokumen rencana program kegiatan (target 5 kegiatan)
- Jumlah layanan kepegawaian dan pengembangan SDM (target 14
kegiatan)
- Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN (target 2 dokumen)
- Jumlah laporan pelaksanaan kinerja (target 20 laporan)
13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja Organisasi
Kinerja Anggaran
14
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Menteri Perdagangan
Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan
kementerian Perdagangan, maka Sekretariat Ditjen PEN menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam
Perjanjian Kinerja Sekretariat tahun 2016.
Indikator kinerja utama Sekretariat Ditjen disusun mengacu pada Rencana
Strategis Ditjen PEN tahun 2015-2019, Perjanjian Kinerja Dirjen PEN serta
dengan mengakomodasikan keinginan stakeholder.
Sekretariat Ditjen sebagai salah satu komponen Ditjen PEN yang berperan
sebagai titik fokus kegiatan promosi ekspor di Indonesia, menyadari benar
bahwa dalam berbagai aktivitasnya mengalami banyak tantangan.
Berdasarkan sasaran strategis Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional
tahun 2015-2019, Sekretariat Ditjen telah melaksanakan berbagai
kegiatan untuk mencapai sasaran strategis yang dituangkan dalam 11
(sebelas) Indikator Kinerja (IK) yang terukur. Dari hasil analisis dan
pengukuran capaian kinerja di tahun 2016, secara keseluruhan Sekretariat
Ditjen telah berhasil mencapai sasaran dimaksud sesuai tugas dan fungsi
yang diembannya. Sebagian besar indikator menunjukkan persentase
pencapaian target hingga 100% bahkan lebih. Akan tetapi, selain
keberhasilan pencapaian target pada sebagian besar indikator, terdapat 4
(empat) indikator kinerja yang belum memenuhi target yaitu jumlah
publikasi promosi ekspor (capaian 65,22%), jumlah dukungan teknis
kantor ITPC (capaian 87,5%), jumlah penyelenggaraan pusat promosi
ekspor (capaian 83,33%), serta jumlah kebijakan di bidang pengembangan
ekspor (capaian 66,67%).
Hasil Evaluasi
Indikator Kinerja
Menggambarkan
Perkembangan
Capaian Sasaran
Analisis dan evaluasi akuntabilitas akan menjabarkan hasil evaluasi
capaian indikator-indikator kinerja Kementerian menurut sasaran yang
tertuang dalam Rencana Strategis secara lebih terperinci dalam
menggambarkan perkembangan setiap sasaran dan indikator-
indikatornya. Metodologi pengukuran pencapaian dalam indikator kinerja
secara umum digunakan dua jenis rumus yang tersedia, yang dipakai
dengan mempertimbangkan karakteristik komponen realisasi yang
dihadapi. Penggunaan rumus pertama, akan tepat digunakan apabila
kondisi capaian realisasi mencerminkan semakin tinggi/rendah realisasi,
menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik/buruk, hubungan
15
baik/buruk realisasi capaian menunjukkan hubungan linear. Sedangkan
rumus kedua akan tepat digunakan apabila kondisi capaian realisasi
mencerminkan semakin tinggi/rendah realisasi menunjukkan pencapaian
kinerja yang semakin buruk/baik atau mempunyai hubungan terbalik.
Dalam pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Ditjen.
Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2016 dilakukan dengan
membandingkan antara target dengan realisasi dari masing-masing
indikator kinerja sasaran.
Sasaran 1
Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di Dalam Negeri dan
Luar Negeri dalam Peningkatan Ekspor Non Migas
Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 Capaian
2016
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1. Jumlah publikasi promosi
ekspor
Kegiatan 23 23 23 15 65,22
2. Jumlah dukungan teknis kantor
ITPC
Kegiatan 10 10 8 7 87,5
3. Jumlah penyelenggaraan pusat
promosi ekspor
Kegiatan n.a n.a 24 20 83,33
4. Jumlah penyelenggaraan
promosi dan pengamatan pasar
ITPC
Pameran 57 48 76 270 355,26
5. Jumlah pemenang penghargaan Pemenang 40 90 40 92 230
6. Jumlah UKM yang dibina UKM 66 68 68 68 100
Sumber: Sekretariat Ditjen PEN
RUMUS I
Persentase
Pencapaian
Target
= Realisasi
X 100%
Rencana
RUMUS II
Persentase
Pencapaian
Target
=
Rencana – (Realisasi –
Rencana) X 100%
Rencana
16
IK-1
Jumlah Publikasi
Promosi Ekspor
Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan awareness dan membangun
persepsi publik yang positif atas Ditjen PEN, pada tahun 2016 Sekretariat
Ditjen PEN menargetkan untuk melakukan 23 (dua puluh tiga) kegiatan
publikasi di media massa yang berisi mengenai kegiatan Ditjen PEN.
Kegiatan publikasi terdiri atas beberapa jenis, antara lain adalah dialog
radio, jumpa pers, publikasi informasi Ditjen PEN (berupa stand informasi
pada pameran dalam negeri) penayangan iklan di media cetak, dan
penayangan iklan untuk menjaring peserta penghargaan Primaniyarta.
Sepanjang tahun 2016, jumlah publikasi yang terealisasikan sebanyak 15
(lima belas) kegiatan, sebagai berikut:
1) Pelaksanaan 3 (tiga) kegiatan Jumpa Pers, sebagai berikut:
Press Conference Penandatanganan MoU Kementerian
Perdagangan dengan Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), tanggal 12
Januari 2016
Press Conference Launching Indonesia sebagai Portrait Country
pada Pameran Specialty Coffee Association of America, tanggal 10
Februari 2016
Press Conference Penandatanganan Joint Statement Dirjen PEN
dengan Gubernur Prefektur Wakayama Yoshinobu Nisaka, tanggal
19 April 2016
2) Partisipasi pada 3 (tiga) pameran dalam negeri dalam bentuk stand
informasi, adalah sebagai berikut:
Partisipasi pada The 10th Agrinex Expo tanggal 1-3 April 2016 di
Hall Assembly JCC Jakarta
Partisipasi pada Regional Comprehensive Economic Partnership
(RCEP) Trade Negotiating Committee (TNC) tanggal 5-10
Desember 2016 di Pre-function Hall A3 ICE BSD City Banten
Partisipasi pada Indocraft tanggal 7-11 Desember 2016 di JCC
Jakarta
3) Pemuatan 3 (tiga) informasi pasar ekspor pada media massa, yakni:
Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Kayu & Produk Kayu
Indonesia Prospektif di Negeri Piramida" pada Bisnis Indonesia
yang dimuat pada Senin 23 Mei 2016 (hal.25)
Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Prospek Produk Kelapa RI
di Negeri Tirai Bambu" pada Bisnis Indonesia yang dimuat pada
Senin 27 Juni 2016
Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Prospek Kacang Mete di
Vietnam" pada Bisnis Indonesia yang dimuat pada Jumat 25
November 2016 (hal.25)
17
4) Penyelenggaraan kegiatan Dialog Radio sebanyak 6 (enam) kegiatan,
yaitu:
Radio Sindo Trijaya 95.1 FM Medan dengan narasumber Kasubdit
Amerop Direktorat KPE DJPEN Marolop Nainggolan tanggal 3
Maret 2016
Radio Sindo Trijaya 97.00 FM Yogyakarta dengan narasumber
Kasubdit Penerapan Citra Direktorat P2C DJPEN Indah Dwiadni
tanggal 18 Maret 2016
Radio 98.9 FM Bali dengan narasumber Kabid Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor BBPPEI Sutyaningsih tanggal 23
Maret 2016
Radio Smart 102.8 FM Manado dengan narasumber Direktur P2IE
tanggal 12 Mei 2016
Radio Sindo Trijaya 97.00 FM Yogyakarta dengan narasumber
Sekretaris Ditjen PEN tanggal 26 Mei 2016
Radio Suara Kendari 102.6 FM dengan narasumber Sekretaris
Ditjen PEN tanggal 20 Juli 2016
Tingkat capaian kinerja jumlah publikasi tahun 2016 mencapai 65,2% dari
target yang ditetapkan sebanyak 23 kegiatan publikasi. Untuk indikator
ini, beberapa kegiatan pendukung pencapaian indikator tidak dapat
dilaksanakan dikarenakan ketersediaan anggaran yang tidak mencukupi
karena telah dilakukannnya penghematan anggaran sebagai upaya untuk
menjaga kestabilan neraca keuangan pemerintah.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, realisasi capaian jumlah publikasi
mengenai kegiatan Ditjen PEN di media massa pada tahun 2016 (15
kegiatan publikasi) mengalami penurunan sebesar 34,78%. Adapun
jumlah kegiatan publikasi yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah
sebanyak 23 kegiatan dari target sebanyak 23 kegiatan atau dengan
tingkat capaian 100%.
Ke depannya, dalam rangka mengantisipasi jika pada pertengahan tahun
berjalan kembali diberlakukan kebijakan penghematan anggaran,
Sekretariat Ditjen PEN akan berupaya untuk menjalin kerja sama yang
lebih baik dengan berbagai pihak, termasuk penyelenggara pameran
maupun media, sehingga terbuka peluang untuk mempublikasikan
berbagai informasi pelaksanaan program dan kegiatan Ditjen PEN dengan
optimal memanfaatkan anggaran yang tersedia, misalnya penyediaan
booth gratis untuk stand informasi oleh penyelenggara pameran, atau
pemberian potongan harga tertentu oleh media cetak.
Selain upaya-upaya tersebut di atas, pada tahun 2016, Sekretariat Ditjen
PEN juga telah melakukan publikasi pelaksanaan program dan kegiatan
Ditjen PEN menggunakan media sosial Facebook. Upaya ini diharapkan
18
dapat menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat umum, sehingga
informasi mengenai program dan kegiatan Ditjen PEN dapat
dimanfaatkan oleh lebih banyak pihak.
Gambar 1. Dirjen PEN berdialog pada Metro Plus Pagi dalam rangka TEI 2016
IK-2
Jumlah Dukungan
Teknis Kantor
ITPC
Sebagai unit pembina teknis penyelenggaraan kegiatan Indonesia Trade
Promotion Center (ITPC), Sekretariat Ditjen PEN melaksanakan sejumlah
kegiatan yang dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas ITPC.
Pada tahun 2016, indikator jumlah dukungan teknis untuk kantor ITPC
ditargetkan sebanyak 8 kegiatan.
Sepanjang tahun 2016, realisasi kegiatan indikator jumlah dukungan
teknis kantor ITPC telah terselenggara sebanyak 7 (tujuh) kegiatan, yakni
Diseminasi Informasi ITPC/ATDAG (5 kegiatan), Rapat Konsolidasi
ITPC/ATDAG dengan Ditjen PEN (Jakarta, 11 Oktober 2016), serta
Koordinasi Program dengan Wakil Kepala ITPC (Jakarta, 22-23 Agustus
2016).
Pada tahun 2016, kegiatan Diseminasi Informasi ITPC/ATDAG
dilaksanakan di berbagai kota, sebagai berikut:
Makassar, Sulawesi Selatan (tanggal 2 - 4 Februari 2016)
Mataram, Nusa Tenggara Barat (tanggal 2 - 4 Februari 2016)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan (tanggal 2 - 4 Februari 2016)
Solo, Jawa Tengah (tanggal 17 - 19 Oktober 2016)
Palembang, Sumatera Selatan (tanggal 17 - 19 Oktober 2016)
19
Dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan dukungan teknis tersebut,
tingkat capaian indikator jumlah dukungan teknis kantor ITPC mencapai
87,50% dari target yang ditetapkan. Seperti halnya pada indikator 1,
tingkat capaian yang belum mencapai target disebabkan penghematan
anggaran, sehingga terjadi pengurangan pada volume sejumlah kegiatan.
Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, terjadi
penurunan capaian karena pada tahun 2015, pencapaian untuk indikator
ini mencapai 100% dengan jumlah target kegiatan sebanyak 10 kegiatan.
Gambar 2. Kegiatan Diseminasi Informasi Atdag dan ITPC di Daerah
Kegiatan dukungan teknis kantor ITPC yang diberikan oleh Sekretariat
Ditjen PEN dimaksudkan untuk mendukung penyebaran informasi pasar
ekspor kepada para pelaku usaha Indonesia. Melalui dukungan teknis ITPC
ini diharapkan dapat membuka peluang ekspor yang dapat dimanfaatkan
oleh eksportir-eksportir Indonesia yang pada akhirnya dapat
meningkatkan nilai ekspor di negara-negara akreditasi ITPC serta nilai
ekspor Indonesia secara global.
IK-3
Jumlah
Penyelenggaraan
Pusat Promosi
Ekspor
Sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia
di pasar global, selain menggiatkan promosi dagang yang dilaksanakan
oleh Direktorat Promosi dan Citra, Ditjen PEN juga mendorong
pelaksanaan berbagai kegiatan penetrasi pasar oleh perwakilan
perdagangan di luar negeri, dalam hal ini ITPC dan Atase Perdagangan.
Selain itu, Ditjen PEN juga menggiatkan promosi produk-produk Indonesia
melalui pendirian pusat promosi ekspor di berbagai negara.
Pada tahun 2016, Ditjen PEN menargetkan untuk penyelenggaraan pusat
20
promosi ekspor di luar negeri sebanyak 24 pusat promosi, yang terdiri 19
pusat promosi yang dikelola ITPC (dalam bentuk mini display atau
permanent display), pendirian House of Indonesia di 2 (dua) kota,
penyelenggaraan Solo Exhibition, dan pendirian 2 (dua) kantor ITPC baru
di 2 (dua) negara.
Pada tahun 2016 ini direncanakan akan dibuka 2 (dua) kantor Perwakilan
Promosi di luar negeri yang dinamakan House of Indonesia (HoI) di
Bremen - Jerman dan Rusia. Namun dikarenakan alasan penghematan
anggaran, maka pada tahun 2016 ini hanya dilaksanakan pembukaan satu
kantor HoI yang berlokasi di kota Bremen pada tanggal 20 Mei 2016.
Pembukaan House of Indonesia (HoI) yang berlokasi di Pusat Kota
Bremen, tepatnya di CityLab (dahulu Lloydhof), Ansgarikirchhof 1-21,
28195 Bremen. Acara pembukaan secara resmi dilakukan dengan
pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ketua Dewan Kota Bremen
Bidang Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan, Direktur
Wirtschaftsförderung Bremen GmbH, Konsul Jenderal KJRI Hamburg,
Atase Perdagangan di Berlin, Kepala ITPC Hamburg, Pengelola House of
Indonesia, serta Kepala Biro Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota
Tangerang Selatan. Acara pembukaan dihadiri delegasi dari pemerintah
kota Tangerang Selatan, pengusaha peserta House of Indonesia, media di
Jerman, pejabat pemerintah kota dan para pengusaha di Bremen dan
sekitarnya.
Adapun untuk penyelenggaraan mini display dan permanent display oleh
ITPC terselenggara di 19 kantor ITPC, yakni di ITPC Barcelona, ITPC
Busan, ITPC Budapest, ITPC Chennai, ITPC Chicago, ITPC Dubai, ITPC
Hamburg, ITPC Jeddah, ITPC Johannesburg, ITPC Los Angeles, ITPC Lagos,
ITPC Lyon, ITPC Milan, ITPC Mexico City, ITPC Osaka, ITPC Santiago, ITPC
Sao Paulo, ITPC Sydney, serta ITPC Vancouver.
Sementara itu, untuk pendirian ITPC baru, yang sekiranya akan
dilaksanakan di Shanghai dan New York saat ini masih terkendala
permasalahan teknis terkait koordinasi dengan berbagai instansi terkait,
baik di dalam maupun luar negeri. Demikian pula halnya dengan
penyelenggaraan Solo Exhibition di luar negeri. Pada tahun 2016, kegiatan
ini tidak dilaksanakan dikarenakan adanya penghematan terhadap
anggaran pelaskanaan kegiatan dimaksud.
Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2016, maka
realisasi yang dicapai sebesar 83,33% yaitu sebanyak 20 kegiatan dari 24
kegiatan yang ditargetkan. Meskipun terjadi penghematan anggaran untuk
Pendirian Lembaga/ Kantor/Perwakilan Promosi di luar negeri, Ditjen
PEN terus melakukan kegiatan penjajakan pendirian kantor promosi di
luar negeri dalam bentuk House of Indonesia. Dalam kunjungan kerja
21
pimpinan Ditjen PEN ke luar negeri, di antaranya ke Barcelona - Spanyol,
Sydney - Australia, dan Moscow - Rusia, Ditjen PEN melakukan sejumlah
koordinasi, baik dengan perwakilan perdagangan di negara akreditasi
maupun dengan perwakilan diaspora Indonesia. Melalui penyelenggaraan
pusat promosi ekspor yang dilakukan oleh Ditjen PEN, produk-produk
ekspor unggulan Indonesia dapat lebih dikenal oleh buyers di luar negeri
yang pada akhirnya dapat meningkatkan pangsa pasar produk ekspor
Indonesia.
Tingkat capaian indikator kinerja pada tahun 2016 tidak dapat dilakukan
perbandingan dengan capaian kinerja tahun 2015 karena indikator kinerja
ini baru ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2016.
IK-4
Jumlah
Penyelenggaraan
Promosi dan
Pengamatan Pasar
ITPC
Promosi Ekspor
Sebagai upaya pengembangan dan promosi ekspor, Kementerian
Perdagangan c.q Ditjen PEN terus mengupayakan penajaman strategi
penetrasi pasar. Hal tersebut bertujuan untuk terus mengembangkan dan
menjaga kesinambungan ekspor dengan memasuki negara tujuan ekspor
baru, dalam hal ini, yaitu pasar prospektif, dengan tentunya tidak
meninggalkan dan tetap mengembangkan ekspor di pasar utama.
Selain penyelenggaraan partisipasi pameran dagang yang dikoordinasikan
oleh Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra, Sekretariat Ditjen PEN
juga melaksanakan koordinasi dengan perwakilan perdagangan, dalam hal
ini ITPC, terkait partisipasi pada pameran dagang di negara akreditasi
masing-masing perwakilan.
Sepanjang tahun 2016, ITPC di berbagai negara mengikuti sebanyak 148
kegiatan promosi dagang, antara lain Coffee Expo Seoul (ITPC Busan),
Busan International Fisheries (ITPC Busan), Alimentaria (ITPC Barcelona),
Cosmoprof (ITPC Milan), dan L’artigiano in Fiera (ITPC Milan).
Pengamatan Pasar
Sementara itu, terkait penyediaan informasi perdagangan bagi para pelaku
usaha terutama para eksportir maupun calon eksportir Indonesia, setiap
tahunnya, Ditjen PEN, termasuk melalui Indonesia Trade Promotion Center
(ITPC) menyusun 2 (dua) jenis informasi, yaitu:
1. Informasi Ringkas Pasar Tujuan Ekspor (Market Brief)
Kajian mengenai kondisi pasar tujuan ekspor serta potensi,
segmentasi, selera dan perilaku konsumen, peraturan ekspor – impor
dan juga hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi para
22
eksportir Indonesia dalam memasuki pasar tujuan ekspor tersebut.
Kajian Market Brief disusun menggunakan metode desk research.
2. Analisa Pasar Tujuan Ekspor (Market Intelligence)
Kegiatan ini merupakan pengamatan langsung terhadap pasar
produk potensial, segmen pasar, strategi pesaing, dengan melihat
kondisi negara target pasar untuk melakukan kegiatan penetrasi
pasar produk Indonesia. Hasil Market Intelligence akan
didiseminasikan secara on-line dan off-line agar dapat diketahui oleh
pelaku usaha.
Sepanjang tahun 2016, ITPC di berbagai negara telah menyusun sebanyak
122 laporan pengamatan pasar. Adapun beberapa judul laporan yang telah
disampaikan ITPC antara lain mengenai Peluang Pasar Bubuk Cokelat di
Italia (ITPC Milan), Peluang Pasar Produk Mi Instan di Spanyol (ITPC
Barcelona), Peluang Pasar Produk Makanan Laut di Amerika Serikat (ITPC
Los Angeles), Peluang Pasar Produk Perhiasan di Korea Selatan (ITPC
Busan), serta Peluang Pasar Produk Ban di Brazil (ITPC Sao Paulo).
Pada tahun 2016, ditargetkan sebanyak 76 pameran dagang diikuti oleh
19 (sembilan belas) kantor ITPC di berbagai negara. Adapun total kegiatan
promosi dan pengamatan pasar yang telah dilaksanakan oleh ITPC
berjumlah 270 kegiatan. Tingkat capaian kinerja untuk indikator jumlah
promosi dan pengamatan pasar ITPC tahun 2016 sebesar 355,26% (148
pameran dagang dan 122 laporan pengamatan pasar) dari target yang
ditetapkan sebanyak 76 pameran.
Tercapainya target untuk indikator ini merupakan perwujudan dari
aktifnya perwakilan perdagangan dalam melakukan promosi ekspor, baik
melalui partisipasi pada berbagai kegiatan pameran dagang, maupun
pengamatan pasar. Faktor lain yang turut berkontribusi pada tercapai
target indikator ini adalah terjalinnya kerja sama yang baik antara
perwakilan perdagangan dengan berbagai pihak, baik instansi terkait di
dalam dan luar negeri, maupun dengan asosiasi pelaku usaha.
Indikator kinerja ini merupakan gabungan dari 2 (dua) indikator kinerja
yang terdapat pada Perjanjian Kinerja tahun 2015. Adapun kedua
indikator kinerja tersebut adalah jumlah promosi ITPC dan jumlah
pengamatan pasar ITPC. Target untuk kedua indikator kinerja tersebut
pada tahun 2015 masing – masing adalah 57 kegiatan promosi ITPC dan
190 pengamatan pasar ITPC. Secara keseluruhan, realisasi kedua indikator
adalah sebanyak 177 kegiatan yang terdiri atas 48 kegiatan promosi ITPC
dan 129 pengamatan pasar ITPC. Dengan demikian, jika dibandingkan
dengan capaian tahun 2015, tingkat capaian untuk indikator kinerja
jumlah penyelenggaraan promosi dan pengamatan pasar ITPC tahun 2016
23
mengalami peningkatan sebesar 52,54%.
IK-5
Jumlah penerima
penghargaan
Dalam upaya peningkatan ekspor nasional, Ditjen PEN juga secara khusus
memberikan apresiasi kepada sejumlah pelaku ekspor berprestasi dan
sejumlah importir yang dinilai secara loyal melakukan importasi dari
Indonesia. Pada tahun 2016, ditargetkan sebanyak 40 (empat puluh)
perusahaan menerima penghargaan dari Kementerian Perdagangan
dengan rincian, 30 (tiga puluh) perusahaan sebagai penerima
Penghargaan Primaniyarta dan 10 (sepuluh) perusahaan sebagai
penerima Penghargaan Primaduta. Indikator ini merupakan
penggabungan dari dua indikator kinerja pada tahun 2014, yaitu indikator
jumlah eksportir peraih penghargaan Primaniyarta dan indikator jumlah
importir peraih penghargaan Primaduta.
Adapun jika dilihat secara keseluruhan, realisasi capaian indikator ini di
tahun 2016 sebanyak 92 (sembilan puluh) pemenang dengan 32 (tiga
puluh dua) pemenang pada Penghargaan Primaniyarta serta 60 (enam
puluh) pemenang pada Penghargaan Primaduta. Berdasarkan hasil
tersebut, persentase capaian kegiatan sebesar 230% dari target yang telah
ditetapkan. Peningkatan capaian indikator ini disebabkan meningkatnya
secara signifikan penerima penghargaan baik untuk penghargaan
Primaniyarta maupun Primaduta dibandingkan penyelenggaraan pada
tahun lalu. Peningkatan penerima ini mengindikasikan meningkatnya
kualitas para peserta dan semakin baiknya proses persiapan dan
koordinasi antara Sekretariat Ditjen PEN dengan pihak-pihak terkait,
seperti para evaluator, juri, dinas perdagangan daerah dan perwakilan
perdagangan (Atdag dan ITPC) di luar negeri. Selain itu, peningkatan
jumlah penerima penghargaan juga merupakan kebijakan pimpinan di
Kementerian Perdagangan, sebagai upaya untuk mendorong dan
memotivasi pelaku usaha, baik pelaku usaha dalam negeri untuk
meningkatkan kinerja ekspornya, dan pelaku usaha yang merupakan
mitra ekspor untuk terus meningkatkan impornya dari Indonesia.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun-tahun yang lalu, maka realisasi
tahun 2016 mengalami peningkatan. Realisasi penerima penghargaan
Primaniyarta 2016 (32 penerima) meningkat sebesar 6,6% jika
dibandingkan dengan penerima penghargaan Primaniyarta 2015 (30
penerima). Sementara untuk penghargaan Primaduta, penerima
penghargaan tahun 2015 sama dengan penerima penghargaan tahun 2016
yaitu sebanyak 60 penerima. Sebagai informasi, target penerima
penghargaan pada tahun 2015 sebanyak 40 pemenang dengan realisasi
sebanyak 90 pemenang penghargaan yang terdiri atas 30 pemenang
24
Primaniyarta dan 60 pemenang penghargaan Primaduta.
Penghargaan Primaniyarta
Primaniyarta adalah pemberian penghargaan pemerintah kepada dunia
usaha untuk memotivasi para eksportir agar selalu berupaya keras
meningkatkan perolehan devisa, menyediakan lapangan kerja, pendapatan
negara dan sekaligus sebagai contoh keberhasilan bagi para eksportir lain.
Penghargaan Primaniyarta diberikan oleh Kementerian Perdagangan
melalui Ditjen PEN. Agar semua tahap kegiatan pemberian penghargaan
Primaniyarta dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka semua
tahapan proses dilakukan di bawah koordinasi Sekretariat Ditjen PEN.
Pada acara pembukaan TEI 2016, Kementerian Perdagangan kembali
memberikan Penghargaan Primaniyarta (Primaniyarta Award) Tahun
2016 kepada 32 (tiga puluh dua) eksportir Indonesia yang berprestasi
untuk 4 (empat) kategori yakni Eksportir Berkinerja, Eksportir
Pembangun Merek Global, Eksportir Potensi Unggulan, dan Eksportir
Pelopor Pasar Baru. Pemberian penghargaan ini selain bentuk apresiasi
Pemerintah atas kerja keras dan kontribusi perusahaan eksportir dalam
meningkatkan ekspor non migas nasional, juga sebagai motivator atau
tauladan bagi eksportir lainnya. Adapun perusahaan yang ditetapkan
menjadi penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2016 sebagai berikut:
a. Kategori Eksportir Berkinerja, (14 perusahaan), yaitu
1) PT ANTAM (Persero) Tbk,
2) PT Bukit Muria Jaya,
3) PT BusanaRemaja Agracipta,
4) PT Djambi Waras,
5) PT Gistex,
6) PT Indesso Aroma,
7) PT Pan Brothers Tbk,
8) PT Sekar Bumi Tbk,
9) PT Embee Plumbon Tekstil,
10) PT Indo Kordsa Tbk,
11) PT Primayudha Mandirijaya,
12) PT Samsung Electronics Indonesia,
13) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dan
14) PT Ungaran Sari Garments.
b. Kategori Pembangun Merek Global (6 perusahaan), yaitu
1) PT Gajah Tunggal Tbk,
2) PT Kalbe Farma Tbk,
3) PT Multistrada Arah Sarana Tbk,
4) PT Sekar Laut Tbk,
5) PT Selamat Sempurna Tbk, dan
25
6) PT Tempo Scan Pacific Tbk.
c. Kategori Eksportir Potensi Unggulan Ekspor (8 perusahaan), yaitu
1) CV Aksen,
2) Harendong Green Farm,
3) CV Haryan Handicrafts,
4) CV Inagro Jinawi,
5) PT Karunia Catur Perkasa,
6) PT Panggungjaya Indah, PT President Furniture, dan
7) PT Sumiati Ekspor Internasional.
d. Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru (4 perusahaan), yaitu
1) PT Kampung Kearifan Indonesia,
2) PT Mega Andalan Kalasan,
3) PT Nayati Indonesia, dan
4) PT Zenith Allmart Precisindo.
Penyerahan Penghargaan Primaniyarta 2016 dilaksanakan oleh Presiden
RI Joko Widodo dalam rangkaian acara pembukaan TEI 2016 pada tanggal
12 Oktober 2016 di JIEXPO Kemayoran Jakarta.
Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, jumlah penerima
penghargaan Primaniyarta 2016 telah melebihi target atau dengan kata
lain telah menunjukkan tingkat capaian sebesar 106% dari target
penerima yang ditetapkan sebanyak 30 penerima. Jika dibandingkan
dengan jumlah eksportir penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2015,
jumlah eksportir peraih Primaniyarta tahun 2015 yang berjumlah total 30
perusahaan mengalami peningkatan sebesar 6% dari jumlah penerima
penghargaan Primaniyarta tahun 2015 yang tingkat capaiannya tercatat
sebesar 100% (jumlah perusahaan/UKM peraih Primaniyarta tahun 2014
sebanyak 30 perusahaan dari target yang ditetapkan sebanyak 30
perusahaan).
Realisasi yang mencapai 106% untuk indikator ini menunjukkan telah
semakin meningkatnya kualitas para eksportir Indonesia. Hal ini didukung
dengan fakta bahwa proses penilaian dan penjurian yang dilakukan oleh
tim juri yang independen dan menerapkan standar penilaian yang ketat
tetapi jumlah penerima penghargaan Primaniyarta yang terpilih tetap
sesuai target yang ditetapkan.
26
Gambar 3. Penyerahan Penghargaan Primaniyarta kepada pelaku Ekspor Berprestasi oleh Presiden RI pada
Pembukaan TEI 2016
Penghargaan Primaduta
Penghargaan Primaduta merupakan penghargaan yang diberikan kepada
para perusahaan asing selaku buyer yang loyal membeli produk dari
Indonesia serta memiliki kinerja importasi yang meningkat selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut. Perusahaan penerima penghargaan Primaduta juga
merupakan perusahaan yang dianggap turut mengembangkan jenis
produk yang diimpor dari Indonesia. Pemberian apresiasi kepada buyer ini
merupakan suatu insiatif baru yang diambil oleh Pemerintah sebagai salah
satu upaya mendorong ekspor dari sisi demand.
Pengusulan calon penerima penghargaan dilakukan oleh Perwakilan R.I. di
luar negeri bekerjasama dengan Sekretariat Ditjen PEN dengan terlebih
dahulu melalui proses verifikasi. Pemberian Penghargaan Primaduta
dilakukan melalui seleksi yang sangat ketat oleh tim juri, yang terdiri dari
para ahli perdagangan internasional dan perwakilan dari asosiasi.
Penghargaan Primaduta (Primaduta Awards) Tahun 2016, tahun ini
terpilih 60 (enam puluh) yang terbagi dalam 4 (empat) kategori, sebagai
berikut:
a. Kategori Manufaktur-Pasar Ekspor Utama, yaitu Aquarium Glaser
27
GmbH, SECA SpA, Sojitz Foods, Co. Ltd, Kyodo Foods, Co. Ltd.,
Indofood (M) Food Industries SDN.BHD, Kara Marketing (M) SDN
BHD/PT, Pulau Sambu Guntung, Shanghai Youyija Food Trading Co.
Ltd, C.K Global Co. Ltd, HEESUNG Catalyst Corporation, ITC CO. LTD,
Groupe Seb Iberica Sa, Lluch Essence S.L, Charta Global Inc.
(proviously known as Papermax), Kohl's Department Store, dan
Solaris Paper.
b. Kategori Manufaktur - Pasar Ekspor Non Tradisional, yaitu Nike do
Brasil Comercio e Participacoes Ltda, Jose Baptista Sobrinho, ADIDAS
CHILE LTDA, EPC Chile S.A, Baraka Contracting & Trading Est.,
AHSRAFCO for Trading, AL-ESSAMI Co. For Investment and Trade
Ltd., BUSHNAQ Group CO., Sweet Zone S.a.r.l, Faisalabad Oil Refinery
(Pvt) Ltd., Equiperu S.A.C, Toyota Del Peru S.A, Jarir Marketing
Company, Besel Endustriyel Urunler Gida Ambalaj, dan Kordsa Global
Endustriyel Iplik ve Kord Bezi.
c. Kategori UKM - Pasar Ekspor Utama, yaitu Voicevale GmbH,
Promotion Pets GmbH, Teak Heirlooms, Kimura, Co. Ltd, Kong Wooi
Fong Tea Merchant SDN.BHD, United Harvest China Co., Ltd,
Nomanbhoy, SA Shahab, Scanteak Singapore, Ami Trading,
Poongsanmaru, CO. LTD, Lipidos Santiaga S.A., Castle Apparel Group,
Red Chamber Group, dan Royal Coffee NY.
d. Kategori UKM - Pasar Ekspor Non Tradisional, yaitu Elite Home
Furniture, Exportaciones E IMP Miguel Depolo S.A.C., MIACASA,
HAGGAG for Import and Export CO., Robert Paulig Roastery Ltd., PCS
Lyon SAS, Kamafil S.A. de C.V., Compania Goodyear del Peru S.A,
Mohammad Bawazir For Trading, Mokbell A. Al-Khalaf Trading Est.,
E-Kolletion, Firmenich SA, Ozge Hediyelik Esya Ith Ihr. Ve San. Ltd.
Sti., Fakih Group of Companies, dan Lulu Group International.
Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan di awal tahun, realisasi
jumlah penerima Penghargaan Primaduta ini mencapai 600% dari target
10 perusahaan. Adapun realisasi untuk indikator jumlah importir
pemenang Primaduta pada tahun 2015 jika dilakukan perbandingan
dengan realisasi tahun 2014 mengalami peningkatan sepuluh kali lipat.
Hal ini karena penghargaan ini telah tersosialisasi secara baik kepada
perwakilan Indonesia di luar negeri baik Atase Perdagangan maupun ITPC
sehingga mereka dapat berkoordinasi dan mempersiapkan usulan
penerima Primaduta secara lebih komprehensif.
28
Gambar 4. Presiden RI menyerahkan Penghargaan Primaduta kepada Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri
pada Pembukaan Trade Expo Indonesia 2016
IK-6
Jumlah UKM yang
Dibina
Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, pembinaan UKM daerah
melalui penyediaan fasilitasi partisipasi UKM daerah pada Trade Expo
Indonesia 2016 dilakukan melalui Dana Dekonsentrasi yang ditempatkan
di Dinas Perindustrian dan Perdagangan tingkat provinsi di seluruh
Indonesia dan skema Designer Dispatch Service (DDS).
Kegiatan Pembinaan Terpadu UKM Perdagangan dibagi menjadi tiga tahap
kegiatan yang merupakan satu kesatuan yaitu Penjaringan Peserta,
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ekspor, dan Partisipasi pada Trade
Expo Indonesia (TEI). Penjaringan peserta dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan di masing-masing provinsi. Sementara itu,
pelaksanaan diklat ekspor dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) di Jakarta. Setelah
UKM memperoleh bekal dari kegiatan diklat ekspor, tahapan kegiatan
dilanjutkan dengan memberikan fasilitas kepesertaan pada kegiatan Trade
Expo Indonesia di Jakarta. Melalui pemberian fasilitas kepesertaan pada
ajang promosi internasional, UKM daerah dapat memperoleh pengetahuan
dan pengalaman promosi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas pelaku ekspor di berbagai daerah.
29
Sementara itu, skema DDS merupakan pendampingan desainer terhadap
sejumlah pelaku usaha terpilih di berbagai daerah yang bertujuan
menghasilkan produk ekspor yang berdaya saing tinggi.
Pada tahun 2016, jumlah UKM yang ditargetkan memperoleh pembinaan
yaitu sebanyak 66 (enam puluh enam) UKM daerah. Sedangkan realisasi
sepanjang tahun 2016, telah diperoleh sebanyak 68 (enam puluh delapan)
UKM, dengan rincian sebanyak 48 (empat puluh delapan) UKM terpilih
melalui skema pembinaan UKM Dekonsentrasi dan 20 (dua puluh) UKM
terpilih melalui skema program Designer Dispatch Service (DDS). UKM
tersebut selanjutnya ikut dalam kegiatan promosi berupa stan-stan yang
menampilkan produk-produk unggulannya pada penyelenggaraan Trade
Expo Indonesia (TEI) 2016.
Tabel 4. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Dana Dekonsentrasi
NO. PROVINSI
UKM TAHUN 2016
NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK
1
ACEH
1 KSU. Transportasi Aceh Jaya Furniture Rotan
2 CV. Bawadi Foods Kopi dan Olahan Sirsak
2.
SUMATERA UTARA
1. Moga Coffee Kopi Mandailing
2. Kerajinan Sepatu Putera
Banyumas
Sepatu, Tas
3.
SUMATERA BARAT
1 CV. Makmur Makanan Olahan
2 Samara Makanan Olahan
4
LAMPUNG
1 De'Lampung Coffee Kopi
2 Omansyah Kain Tapis
5
BANGKA BELITUNG
1. Kube Suka Damai Makanan Olahan
2. Roemah Daeba Makanan Olahan
6
BANTEN
1 Koperasi Karya Mandiri
Sejahtera
Kerajinan dari Koran
2 Luluana (Craft) Sedanten Kraft
7
DKI JAKARTA
1. Maniku Borneo Acsesories Wanita
2. UD. Zion Choco Selai Coklat Kriuk
8
JAWA BARAT
1 Paoman Art Kerajinan
2 CV. Gemilang Sukses Lestari Kosmetik, Produksi Sabun
transparan
9
JAWA TENGAH
1. CV. Rumangsa Legi Gula Kelapa Kristal
P3R (Pusat Pengembangan
Produk Rakyat)
30
NO. PROVINSI
UKM TAHUN 2016
NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK
2. Kelompok Wanita Tani
(KWT) Berdikari
Jamu (Minuman Rempah)
10
DI. YOGJAKARTA
1. PT. Harmoni Jaya Kreasi
(Harmoni)
Handicraft
2. CV. Industri Classica Variasi
(Enclave)
Firniture, Handicraft
11
JAWA TIMUR
1. Kalokanari Aksesoris perhiasan
2. Artistica Jewelry Perhiasan dari perak dan
kuningan
12
BALI
1 Ard Collection Kerajinan Perak
2 PT. Bali Alus Kosmetik/ lulur scrub, massage
oil, handbody lotion, sabun, dupa
aromaterapy
13
KALIMANTAN SELATAN
1. PT. Mitra Alam Semesta
Indonesia
Minuman (Teh Gaharu)
2. Mandiri Sasirangan Tekstil (Sasirangan)
14
SULAWESI TENGGARA
1. Mutiara Atsiri Minyak Atsiri
2. Bina Sejahtera Food Abon Ikan
15
SULAWESI SELATAN
1. CV. Kasih dan Sayang Coklat Olahan
2. CV. Madusakti Agrofood Industri Minuman Instan
16
SULAWESI TENGAH
1. Sa'adah Aneka Olahan Coklat
2. CV. Smart Media Indonesia Aneka Olahan Coklat
17
SULAWESI BARAT
1 Cinderamata Sulbar Produk olehan kayu, batok kelapa
dan kerang-kerangan
2 Gagala Indonesia Handicraft
18
GORONTALO
1 Tinelo Makanan Olahan
2. Fatir Makanan Olahan
19
SULAWESI UTARA
1. PT. Tri Mustika Cocomwaesa Tepung Kelapa (Desiccated
Coconut)
2. CV. Wale Moloan Hexatama Rumah Panggung
20
MALUKU
1 CV. Sumber Rejeki Handicraft
2 Kelp. Usaha Jus Pala Makanan Olahan
21
MALUKU UTARA
1 Rudi Budiawan Hasil Pengolahan Ikan
2 Kamila M Rani Pengolahan Hasil Pangan
22
PAPUA
1 Ajay Kulit Kerajinan Kulit Buaya
2 Lembaga Pengembangan
Ekonomi Lokal Kab. Sami
Produk Makanan Olahan (minyak
goreng kemasan, VCO, sabun)
23 PAPUA BARAT 1 New Art Handicraft
31
NO. PROVINSI
UKM TAHUN 2016
NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK
2 Lion Art Papua Handicraft
24
KALIMANTAN UTARA
1. Perusda Intimung Kab.
Milinau
Furniture, Kerajinan Rotan
2. Pulau Nelayan Produk Olahan Kepiting
Sumber: Sekretariat DJPEN, 2016
Tabel 5. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Designer Dispatch Services
(DDS)
NO. PROVINSI UKM USULAN TAHUN 2016
NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK
1
KEPULAUAN RIAU
1. Puh-Puuuh HandMade Aksesories
2. Ayra Craft Aksesories
2
RIAU
1 Batik Corak Riau Fashion (Baju Muslim)
2 Usaha Tenun Siak Mak Yung Kain Songket dan Baju Musli,
Songket
3
JAMBI
1. Suci Songket Fashion Songket
2. Cik Mia Songket Fashion Songket
4
SUMATERA SELATAN
1. Rumah Tenun Fashion Songket
2. Centra Tenun Tanjung Fashion Songket
5
BENGKULU
1. La Mentique Besurek By
Fasha
Kain Batik Khas Bengkulu (Batik
Besurek)
2. Seni Kerajinan Kulit Kayu
Lantung "Fajar Wonk"
Seni Kerajinan Kulit Kayu
Lantung
6
NUSA TENGGARA
BARAT
1. Purnama Lamp Anyaman bambu (lampu hias, dll)
2. Tereng Gading Anyaman bambu (kap lampu, tas,
pajangan dinding, dll)
7
NUSA TENGGARA
TIMUR
1 UKM Kampoeng Tenun Alor Kain tenun dari daerah Alor
2 UKM Murah Tenun Ikat Kain tenun ikat
32
NO. PROVINSI UKM USULAN TAHUN 2016
NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK
8
KALIMANTAN BARAT
1. Seluas Craft Kerajinan Bidai
2. Belida Craft Kerajinan Bidai
9
KALIMANTAN
TENGAH
1 Grace Rattan Kerajinan Rotan Furniture
2 Pahias Kerajinan Rotan dan Purun
10
KALIMANTAN TIMUR
1. Rumah Ampiek Fashion Baju Wanita
2. Aemtobe Fashion Baju Pria
Sumber: Sekretariat DJPEN, 2016
Keberhasilan pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari koordinasi dan
kerja sama antara Sekretariat Ditjen PEN dengan Dinas yang menangani
Perdagangan di 34 provinsi dalam melakukan proses penjaringan dan
seleksi UKM daerah serta dengan desainer-desainer yang menjadi
konsultan dalam skema DDS. Sedangkan jika dibandingkan dengan
realisasi pada tahun sebelumnya, maka realisasi tahun 2016 (68 UKM)
menunjukkan capaian yang sama dengan tahun 2015.
Diharapkan melalui pembinaan UKM, akan muncul eksportir-eksportir
baru yang dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia khususnya untuk
ekspor produk-produk non migas Indonesia. Hal ini akan memberikan
dampak positif pada kinerja ekspor Indonesia baik dari segi kuantitas
maupun kualitas produk ekspor Indonesia.
Sasaran 2
Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen PEN
Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 Capaian
2016
(%) Target Realisasi Target Realisasi
7. Jumlah kebijakan di bidang
pengembangan ekspor
Kebijakan 2 3 3 2 66,67
8. Jumlah Dokumen Rencana
Program Kegiatan
Dokumen 5 5 5 5 100
9. Jumlah layanan
kepegawaian dan
pengembangan SDM
Kegiatan 10 13 14 14 100
33
No. Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 Capaian
2016
(%) Target Realisasi Target Realisasi
10. Jumlah dokumen
pengelolaan keuangan dan
BMN
Dokumen 2 2 2 2 100
11. Jumlah laporan pelaksanaan
kinerja
Laporan 20 20 20 20 100
Sumber: Sekretariat Ditjen PEN
IK-7
Jumlah Kebijakan
di Bidang
Pengembangan
Ekspor
Sebagai bentuk dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Sekretariat Ditjen PEN
melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengembangan ekspor,
termasuk di antaranya penyusunan kebijakan sebagaimana diamanatkan
oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Dalam
pelaksanaannya, Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2016 menargetkan
sebanyak 3 (tiga) rumusan kebijakan yang berkenaan dengan
pengembangan ekspor.
Dalam pelaksanaannya, pada tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN
menghasilkan sebanyak 2 (dua) kebijakan yang telah disahkan dan
ditetapkan, yakni:
1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/M-DAG/PER/2/2016
tentang Penetapan Nilai Freight dan Nilai Asuransi dalam
pemberitahuan Ekspor Barang Terkait Penggunaan Term of Delivery
Cost, Insurance, and Freight Untuk Pelaksanaan Ekspor Tahun 2016
2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 76/M-DAG/PER/10/2016
tentang Sarana Promosi Ekspor
Adapun satu kebijakan yang tidak terealisasi pada tahun 2016 adalah
rancangan Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan Kampanye Pencitraan
Indonesia. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa kendala teknis di
Kantor Sekretariat Negara yang menyebabkan rancangan peraturan
tersebut belum dapat ditetapkan.
Dengan telah ditetapkannya kedua produk kebijakan tersebut, maka
secara umum, capaian indikator ini mencapai 66,67% dari target 3 (tiga)
kebijakan. Tidak tercapainya indikator ini dikarenakan penyusunan
produk kebijakan perlu dikoordinasikan pada berbagai level, baik internal
Ditjen PEN, maupun dengan unit terkait di lingkungan Kementerian
Perdagangan (untuk Peraturan Menteri Perdagangan), serta dengan
Kementerian dan Lembaga terkait (untuk Peraturan Presiden). Untuk
menanggulangi terulangnya kejadian serupa di kemudian hari, Sekretariat
34
Ditjen PEN terus berupaya untuk meningkatkan koordinasi baik dengan
unit-unit internal Ditjen PEN maupun dengan instasi-instansi terkait.
Adapun untuk perkembangan penyusunan peraturan pelaksana Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan adalah sebagai
berikut:
- Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Pelaksanaan
Kampanye Pencitraan Indonesia. RPerpres ini telah dibubuhi paraf
persetujuan oleh Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri
PANRB, dan Kepala BKPM. Selanjutnya masih menunggu paraf dari
Menko Bidang Perekonomian, Menteri Pariwisata, dan Menteri Dalam
Negeri.
- Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan (RPermendag) tentang
Standar Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Pameran Dagang.
RPermendag telah disampaikan ke Biro Hukum untuk finalisasi dan
akan direview internal Ditjen PEN sebelum proses penandatanganan
lebih lanjut.
- Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan (RPermendag) tentang
Pembinaan Terhadap Pelaku Usaha Dalam Rangka Pengembangan
Ekspor. RPermendag telah memperoleh masukan dari Biro Hukum dan
saat ini sedang direview internal Ditjen PEN.
- Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan (RPermendag) tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Kemudahan dan Keikutsertaan Dalam
Promosi Dagang. RPermendag masih dalam tahap pembahasan
internal di Ditjen PEN (penguatan substansi oleh unit pemrakarsa).
35
Gambar 5. Diseminasi Peraturan Perundangan-Undangan Bidang Pengembangan Ekspor di Bali
Jika dibandingkan dengan capain kinerja tahun 2015 sebagaimana
disebutkan dalam Tabel 6, capaian kinerja untuk indikator kinerja ini pada
tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 33,33%. Pada tahun 2015,
Sekretariat Ditjen PEN menghasilkan 3 kebijakan di bidang
pengembangan ekspor dari target sebanyak 2 kebijakan.
IK-8
Jumlah Dokumen
Rencana Program
Kegiatan
Sebagai bentuk dukungan manajemen untuk pelaksanaan operasional
Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen PEN menargetkan penyusunan 5 (lima)
dokumen rencana program kegiatan pada tahun 2016 yang terdiri dari:
1. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja adalah lembaran/dokumen yang berisi penugasan
antara atasan dan bawahan untuk melaksanakan program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja yang harus dicapai dalam satu
tahun tertentu sesuai dengan tujuan dan sasaran pada Rencana
Strategis (Renstra) serta anggaran yang tercantum pada Rencana Kerja
Anggaran (RKA). Dalam hal ini, Sekretariat menyiapkan dan
mengkoordinir penyusunan Perjanjian Kinerja antara Dirjen PEN
dengan Menteri Perdagangan, dan Perjanjian Kinerja antara Dirjen PEN
36
dengan para Eselon II di lingkungan Ditjen PEN.
2. Dokumen Pemantauan Program
Dokumen pemantauan program merupakan kegiatan pengumpulan
data dan pemantauan atas kemajuan (progress) dari indikator kinerja
yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kegiatan pemantauan program dilaksanakan setiap 3
(tiga) bulan. Dalam hal ini, Sekretariat bertugas untuk memantau
seluruh progess kegiatan yang dilaksanakan oleh Ditjen PEN sekaligus
untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul
dalam upaya pencapaian target sasaran strategis Ditjen PEN.
3. Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga (RKAKL)
RKAKL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program dan kegiatan suatu kementerian negara/lembaga yang
merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana
Kerja Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu
tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk
melaksanakannya. Dalam hal ini, Sekretariat bertindak sebagai
koordinator dalam penyusunan RKAKL dari seluruh unit eselon II
Ditjen PEN yang disusun menjadi RKAKL Ditjen PEN.
4. Revisi POK/ DIPA
Dalam hal ini, Sekretariat menjadi focal point dalam melakukan revisi
POK/ DIPA unit-unit eselon II di lingkungan Ditjen PEN yang
selanjutnya dikoordinasikan dengan Dirjen Anggaran Kementerian
Keuangan.
5. Rencana Kerja
Rencana Kerja meruapakan dokumen perencanaan yang berisi
program dan kegiatan suatu unit organisasi di lingkungan
Kementerian/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Renstra K/L
2015-2019 untuk periode 1 (satu) tahun anggaran tertentu, serta
selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah.
Sepanjang tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN telah menyusun 5 (lima)
dokumen rencana program kegiatan. Dengan demikian, tingkat capaian
kinerja Sekretariat Ditjen PEN untuk indikator kinerja ini sebesar 100%
dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 5 dokumen. Adapun dokumen
rencana program kegiatan yang telah disusun oleh Sekretariat Ditjen PEN
adalah sebagaimana disebutkan diatas.
37
Pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2016 tidak terlepas
dari koordinasi yang baik antara Sekretariat Ditjen PEN dengan masing-
masing unit Eselon II di lingkungan Ditjen PEN, Biro Perencanaan
Kementerian Perdagangan, Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, serta
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam
penyusunan dokumen-dokumen Rencana Program Kegiatan tersebut.
Sebagai perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian
kinerja Sekretariat Ditjen PEN tahun 2016 mengalami fluktuasi.
Dibandingkan dengan tingkat capaian tahun 2015 yang menghasilkan 5
(lima) dokumen program dan anggaran, capaian kinerja tahun 2016 tidak
mengalami perubahan. Namun jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2014, tingkat capaian tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 37,5%
dimana pada tahun 2014 Sekretariat Ditjen PEN menghasilkan 8 (delapan)
dokumen perencanaan dan anggaran. Pada tahun 2013, Sekretariat Ditjen
PEN telah menghasilkan 7 (tujuh) dokumen perencanaan atau 40% lebih
tinggi dibandingkan dengan tingkat capaian kinerja tahun 2016.
Melalui dokumen rencana program kegiatan yang dihasilkan oleh
Sekretariat Ditjen PEN, diharapkan seluruh program dan kegiatan
pengembangan ekspor yang dilaksanakan oleh Ditjen PEN dapat diawasi
pelaksanaannya sehingga tepat sasaran sebagaimana yang tertuang dalam
perencanaan strategis Ditjen PEN serta memastikan seluruh program dan
kegiatan Ditjen PEN tidak melenceng dari perencanaan strategis yang
telah ditetapkan.
IK-9
Jumlah Layanan
Kepegawaian dan
Pengembangan
SDM
Sebagai unit penunjang kegiatan Direktorat Jenderal, Sekretariat Ditjen
PEN juga melakukan layanan dan pengembangan kompetensi pegawai.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan layanan dan pengembangan
pegawai pada tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN menetapkan target
sebanyak 14 (empat belas) kegiatan yang terdiri atas 9 (sembilan)
kegiatan layanan kepegawaian dan 5 (lima) kegiatan pengembangan
kompetensi pegawai. Adapun kegiatan layanan kepegawaian yang
ditargetkan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan evaluasi standar kompetensi pegawai,
2. Verifikasi penilaian mandiri reformasi birokrasi,
3. Implementasi dan evaluasi SKP,
4. Team work capacity building,
5. Updating dan audit SOP,
6. Sosialisasi perjalanan dinas luar negeri,
7. Sosialisasi pengadaan barang dan jasa melalui e-catalogue,
38
8. Sosialisasi PP 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS, dan
9. Sosialisasi UU ASN.
Adapun untuk pengembangan kompetensi pegawai terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
1. Pelatihan bahasa Jerman,
2. Pelatihan bahasa Perancis,
3. Pelatihan bahasa Inggris yang berfokus pada IELTS,
4. Pelatihan Customer Service Excellence, serta
5. Pelatihan prosedur ekspor.
Sampai akhir tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN telah melaksanakan
kegiatan pembinaan pegawai sebanyak 14 (empat belas) kegiatan atau
100% dari target yang telah ditentukan pada Perjanjian Kinerja. Adapun
kegiatan layanan dan pengembangan pegawai yang telah dilaksanakan
Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2016 telah sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
Gambar 6. Kegiatan Pelatihan Barang dan Jasa
Tingkat pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen PEN menunjukan komitmen
yang kuat untuk melayani dan mengembangkan kapasitas sumber daya
manusia di lingkungan Ditjen PEN. Diharapkan dengan meningkatnya
39
kemampuan dan kualitas pegawai akan meningkatkan tingkat pelayanan
dan kinerja dari para pegawai, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi Ditjen PEN dalam
mencapai visi dan misinya.
Dibandingkan dengan capaian tahun 2015, capaian kinerja Sekretariat
Ditjen PEN pada tahun 2016 untuk indikator kinerja ini meningkat 7,69%.
Pada tahun 2015, Sekretariat Ditjen PEN telah melaksanakan 13 (tiga
belas) kegiatan pembinaan pegawai atau melebihi target yang ditetapkan
yaitu sebanyak 10 kegiatan (lihat Tabel 6) dengan tingkat capaian sebesar
130%. Namun, capaian kinerja untuk indikator ini tidak dapat
dibandingkan dengan tingkat capaian pada tahun 2013 dan 2014
dikarenakan indikator kinerja ini mulai digunakan pada tahun 2015.
IK-10
Jumlah Dokumen
Pengelolaan
Keuangan dan
Barang Milik
Negara (BMN)
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas dan transparansi keuangan dan
penggunaan anggaran, Sekretariat Ditjen PEN juga secara berkala
menyampaikan dokumen pengelolaan anggaran berupa laporan keuangan
Ditjen PEN setiap semester pada satu tahun anggaran. Selain itu,
penyusunan laporan keuangan sekaligus digunakan sebagai media untuk
memantau penggunaan anggaran Ditjen PEN agar sesuai dengan time
frame yang telah direncanakan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2016 Sekretariat Ditjen PEN
menetapkan indikator jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN
sebanyak 2 (dua) dokumen. Sepanjang tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN
telah menyelesaikan 2 (dua) dokumen pengelolaan anggaran atau 100%
dari target yang telah ditetapkan yaitu Laporan Keuangan Semester I dan
II. Adapun pencapaian target indikator ini sangat dipengaruhi oleh
koordinasi yang baik antara Sekretariat Ditjen PEN dengan masing-masing
unit Eselon II di lingkungan Ditjen PEN, khususnya dalam sisi ketepatan
waktu penyampaian dokumen-dokumen pendukung administrasi
keuangan, seperti dokumen pertanggungjawaban keuangan. Tingkat
capain kinerja ini juga menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh
unit di lingkungan Ditjen PEN untuk mewujudkan transparansi keuangan
dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
Tingkat capaian kinerja Sekretariat Dijten PEN pada tahun 2016 sama
besarnya dengan capaian tahun 2015. Sekretariat Ditjen PEN telah
menghasilkan 2 (dua) dokumen keuangan pada tahun 2015 dengan
tingkat capaian sebesar 100% dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak
2 (dua) dokumen. Namun, tingkat capaian kinerja tahun 2016 tidak dapat
dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dan 2014 karena pada tahun-
tahun tersebut indikator kinerja jumalah dokumen pengelolaan keuangan
40
dan BMN tidak dimasukkan ke dalam kontrak kinerja.
IK-11
Jumlah Laporan
Pelaksanaan
Kinerja
Sebagai upaya perwujudan akuntabilitas kinerja Ditjen PEN dalam menata
sistem kerja kepemerintahan yang lebih baik (good governance), maka
seluruh kegiatan yang telah dilakukan Ditjen PEN terangkum dan
dilaporkan dalam berbagai bentuk laporan pelaksanaan kinerja.
Penyusunan laporan pelaksanaan kinerja dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja Ditjen PEN dalam satu
tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasarannya.
Pada tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN menargetkan sebanyak 20 (dua
puluh) laporan pelaksanaan kinerja, terdiri dari 12 (dua belas) edisi
laporan bulanan, 4 (empat) edisi laporan Triwulan, 1 (satu) edisi laporan
dan evaluasi tahunan, 1 (satu) edisi Report on Export Development, 1
(satu) edisi Laporan Kinerja Ditjen PEN, dan 1 (satu) edisi Laporan Kinerja
Sekretariat Ditjen PEN. Sepanjang tahun 2016, telah tersusun sebanyak 20
(dua puluh) laporan pelaksanaan kinerja sesuai dengan target yang
ditetapkan diatas. Dengan demikian, realisasi tahun 2016 menunjukkan
tingkat capaian sebesar 100% dari target untuk indikator tersebut.
Adapun pencapaian target indikator ini sangat dipengaruhi oleh
koordinasi yang baik antara Sekretariat Ditjen PEN dengan masing-masing
unit Eselon II di lingkungan Ditjen PEN, khususnya dalam sisi ketepatan
waktu penyampaian dokumen laporan pelaksanaan kegiatan di masing-
masing unit. Pencapaian ini juga tidak terlepas dari komitmen yang kuat
dari seluruh unit eselon II di lingkungan Ditjen PEN dalam mewujudkan
Gambar 7. Laporan Pelaksanaan Kinerja yang dihasilkan oleh Ditjen PEN tahun 2016.
41
tata kelola kerja kepemerintahan khususnya dalam transparansi kinerja.
Tingkat capaian kinerja tahun 2016 tidak mengalami perubahan
dibandingkan dengan tingkat capaian tahun 2015 dimana Sekretariat
Ditjen PEN menghasilkan 20 (dua puluh) laporan kinerja. Adapun target
jumlah laporan pelaksanaan kinerja pada tahun 2015 adalah sebanyak 20
laporan dengan tingkat capaian sebesar 100%. Capaian kinerja tahun
2016 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dan 2014
karena tidak dimasukkan dalam kontrak kinerja. Namun demikian,
Sekretariat Ditjen PEN tetap menghasilkan 20 (dua puluh) laporan kinerja
pada tahun 2013 dan 2014. Dengan demikian, Sekretariat Ditjen PEN
konsisten berupaya mewujudkan transparansi kinerja dan meningkatkan
tata kelola pemerintahan.
B. Kinerja Anggaran
Anggaran Satker
Sekretariat tahun
2016 terealisasi
sebesar 89,65%
Pada tahun anggaran 2016, Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 272.738.169.000 yang kemudian mengalami penghematan anggaran
sehingga menjadi sebesar Rp. 224.893.117.000,- (setelah penghematan)
dan realisasinya sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 mencapai Rp.
201.607.866.581,- atau 89,65%. Berdasarkan realisasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa Sekretariat Ditjen PEN dapat mewujudkan efisiensi
dalam pemanfaatan anggaran sebesar Rp 23.285.250.419,- yang tidak
dicairkan sebagai wujud efisiensi pemanfaatan anggaran yang dilakukan
oleh Sekretariat Ditjen PEN Kementerian Perdagangan.
Lebih lanjut, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga,
diperoleh nilai evaluasi pelaksanaan anggaran Sekretariat Ditjen PEN
tahun 2016 sebesar 89,04 atau masuk dalam kategori Baik. Adapun nilai
tersebut terdiri atas aspek implementasi sebesar 84,80 dan aspek manfaat
sebesar 91,16. Apabila dilihat dari tingkat efisiensi yang dihitung
berdasarkan rumus:
Keterangan:
E : Efisiensi
RAK : Realisasi anggaran per Keluaran
PAK : Pagu anggaran per Keluaran
42
RVK : Realisasi volume Keluaran
TVK : Target volume Keluaran
n : Jumlah jenis Keluaran
maka diperoleh efisiensi yang dilakukan oleh Sekretariat Ditjen PEN
sebesar 15,78%. Selanjutnya, nilai tersebut dikonversikan menggunakan
rumus: NE = 50%+ ( �20 × 50)
Keterangan:
NE : Nilai Efisiensi
E : Efisiensi
maka diperoleh nilai efisiensi rencana kerja dan anggaran yang
dilaksanakan oleh Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2016 sebesar
89,45%.
Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan pencapaian
kinerja Sekretariat Ditjen PEN sebagaimana dijelaskan pada subbab
sebelumnya.
Alokasi anggaran tahun 2016 (sebelum mengalami penghematan)
mengalami peningkatan sebesar 47,39% dibandingkan alokasi anggaran
tahun 2015 yang sebesar Rp. 185.049.041.000,-. Tingkat penyerapan
anggaran tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,45% menjadi
89,65% dibandingkan realisasi anggaran tahun 2015 yang tercatat sebesar
90,1%.
Realisasi anggaran
tahun 2016
menurut sasaran
Sekretariat Ditjen
PEN
Untuk realisasi anggaran menurut sasaran, Sekretariat Ditjen PEN
mengalokasikan anggaran untuk mencapai 2 (dua) sasaran yaitu:
- Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan
luar negeri dalam peningkatan ekspor non migas.
- Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis Ditjen PEN.
Untuk sasaran Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di
Dalam dan Luar Negeri Dalam Peningkatan Ekspor Non Migas
dialokasikan sebesar Rp. 219.071.078.000, yang kemudian menjadi Rp.
173.207.976.000 (setelah penghematan) dengan tingkat realisasi sebesar
89,83% atau sebesar Rp. 155.598.927.758. Sementara itu, untuk sasaran
Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Ditjen PEN,
Sekretariat Ditjen PEN mengalokasikan anggaran sebesar Rp.
53.667.091.000,- yang kemudian menjadi Rp. 51.685.141.000,- (setelah
penghematan) dengan realisasi sebesar Rp. 46.008.936.823,- atau sebesar
89,02%.
43
Penganggaran pada Sekretariat Ditjen PEN, selain dialokasikan untuk
pembiayaan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun
anggaran, juga dialokasikan untuk pembiayaan Layanan Perkantoran,
termasuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai Ditjen PEN di dalam
maupun di luar negeri (ITPC); Kendaraan Bermotor; Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi; serta Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran.
Tabel 7. Realisasi Anggaran Sekretariat Ditjen PEN Menurut Sasaran
No Sasaran dan Indikator Kinerja Pagu Anggaran
Awal (Rp)
Pagu Anggaran
Revisi (Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
1 Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor
non migas
1. Jumlah publikasi promosi ekspor 1.038.620.000 790.559.000 725.498.700 91,77
2. Jumlah dukungan teknis kantor
ITPC
850.540.000 734.150.000 665.548.696 90,65
3. Jumlah penyelenggaraan pusat
promosi ekspor
52.811.529.000 47.853.316.000 14.043.924.915 29,34
4. Jumlah penyelenggaraan promosi
dan pengamatan pasar ITPC
69.400.783.000 44.181.696.000 36.392.629.117 82,36
5. Jumlah pemenang penghargaan 3.357.240.000 2.622.640.000 2.162.023.892 82,43
6. Jumlah UKM yang dibina 1.049.500.000 872.040.000 708.816.900 81,28
2 Terlaksana dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN
7. Jumlah kebijakan di bidang
pengembangan ekspor
466.154.000 466.154.000 290.747.900 62,37
8. Jumlah dokumen rencana program
kegiatan
3.824.001.000 3.907.796.000 3.416.283.866 87,42
9. Jumlah layanan kepegawaian dan
pengembangan SDM
3.858.764.000 3.179.784.000 2.502.253.050 78,69
10. Jumlah dokumen pengelolaan
keuangan dan BMN
4.801.960.000 4.030.740.000 3.061.967.095 75,96
11. Jumlah laporan pelaksanaan kinerja 1.175.300.000 1.078.180.000 943.757.176 87,53
Sumber: Bagian Keuangan Sekretariat Ditjen PEN, 2017
44
BAB IV
PENUTUP
45
Sebagian besar
indikator
menunjukkan
persentase
pencapaian target
hingga 100%.
Kinerja pengembangan ekspor nasional secara bertahap semakin membaik
dan diharapkan dapat mencapai peningkatan peran ekspor non migas dalam
pertumbuhan perekonomian nasional. Tahun 2015 ini, sasaran-sasaran yang
dituangkan dalam Rencana Kinerja Sekretariat Ditjen PEN menjadi pedoman
kerja dan prinsip dasar dalam pelayanan prima yang harus diberikan oleh
institusi.
Sekretariat Ditjen PEN sebagai salah satu komponen Ditjen PEN yang
berperan sebagai penunjang administrasi dan penyelenggaraan kegiatan
yang dilaksanakan Ditjen PEN, menyadari benar bahwa berbagai aktivitasnya
mengalami banyak tantangan. Berdasarkan sasaran strategis Ditjen
Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2015-2019, Sekretariat Ditjen PEN
telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran strategis yang
dituangkan dalam 11 (sebelas) indikator kinerja yang terukur. Dari hasil
analisis dan pengukuran capaian kinerja di tahun 2016, secara keseluruhan
Sekretariat Ditjen PEN telah berhasil mencapai sasaran dimaksud
berdasarkan tugas dan fungsi yang diembannya walaupun pada beberapa
indikator kinerja, realisasinya tidak tercapai dikarenakan adanya kendala
dari sisi anggaran (penghematan) dan kendala teknis lainnya.
Sebagian besar indikator kinerja menunjukkan persentase pencapaian target
hingga 100% bahkan lebih. Akan tetapi, selain keberhasilan pencapaian
target pada sebagian besar indikator, terdapat beberapa indikator yang
belum memenuhi target antara lain jumlah publikasi promosi, jumlah
dukungan teknis kantor ITPC, jumlah penyelenggaraan pusat promosi ekspor,
jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor. Selain itu, dalam
penetapan indikator kinerja, masih ada sebagian indikator yang sebenarnya
lebih tepat untuk diposisikan sebagai kegiatan pendukung dari indikator
dikarenakan sifat indikator hanya menggambarkan pelaksanaan kegiatan,
bukan kepada manfaat atau dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan
kegiatan. Hal ini tentunya akan menjadi bahan perbaikan bagi Sekretariat
Ditjen PEN untuk menentukan indikator kinerja yang lebih tepat pada tahun-
tahun berikutnya dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat Ditjen PEN.
Laporan Kinerja
Sekretariat Ditjen
PEN sebagai
referensi
berkaitan dengan
keberhasilan dan
kegagalan kinerja
Laporan Kinerja ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai
salah satu acuan mengukur kinerja Sekretariat Ditjen Pengembangan Ekspor
Nasional. Metode kuantitatif, penetapan indikator kinerja, serta analisis
deskriptif atas hasil capaian diharapkan dapat membantu mengarahkan
untuk memberikan penilaian dan masukan terhadap kesempurnaan laporan
ini. Dengan demikian, laporan kinerja ini dapat menjadi alat untuk
menginventarisasi keberhasilan dan permasalahan-permasalahan yang ada,
dan dengan demikian dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan
selanjutnya.
46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Dokumen Perjanjian Kinerja
47
48
2. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
Unit Kerja Eselon II/Satuan Kerja : Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Tahun Anggaran : 2016
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
%
Capaian Kegiatan
Anggaran
Pagu Realisasi %
Awal Revisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya Peran
Dunia Usaha, Lembaga
Ekspor di Dalam Negeri
dan Luar Negeri Dalam
Peningkatan Ekspor
Non Migas
Jumlah publikasi
promosi ekspor 23 kegiatan 15 65,22
Publikasi Promosi
Ekspor 1.038.620.000 790.559.000 725.498.700 91,77
Jumlah dukungan teknis
kantor ITPC 8 kegiatan 7 87,5
Dukungan teknis
kantor ITPC 850.540.000 734.150.000 665.548.696 90,65
Jumlah
penyelenggaraan pusat
promosi ekspor
24 kegiatan 20 83,33
Penyelenggaraan
pusat promosi
ekspor
52.811.529.000 47.853.316.000 14.043.924.915 29,34
Jumlah
penyelenggaraan
promosi dan
pengamatan pasar ITPC
76
pameran 270 355,26
Penyelenggaraan
promosi dan
pengamatan pasar 69.400.783.000 44.181.696.000 36.392.629.117 82,36
Jumlah pemenang
penghargaan
40
pemenang 92 230
Pemenang
penghargaan 3.357.240.000 2.622.640.000 2.162.023.892 82,43
Jumlah UKM yang
dibina 68 UKM 68 100
UKM daerah yang
dibina 1.049.500.000 872.040.000 708.816.900
81,28
Layanan
perkantoran 126.621.338.000 122.016.677.000 100.900.485.538 82,70
Terlaksananya
Dukungan Manajemen
dan Dukungan Teknis
Ditjen PEN
Jumlah kebijakan di
bidang pengembangan
ekspor
3 kebijakan 2 66,67 Kebijakan di
bidang
pengembangan
ekspor
466.154.000 466.154.000 290.747.900 62,37
Jumlah dokumen
rencana program
kegiatan
5 dokumen 5 100 Dokumen rencana
program kegiatan 3.824.001.000 3.907.796.000 3.416.283.866 87,42
Jumlah layanan
kepegawaian dan
pengembangan SDM
14 kegiatan 14 100 Layanan
kepegawaian dan
pengembangan
SDM
3.858.764.000 3.179.784.000 2.502.253.050 78,69
Jumlah dokumen
pengelolaan keuangan
dan BMN
2 dokumen 2 100 Dokumen
pengelolaan
keuangan dan
BMN
4.801.960.000 4.030.740.000 3.061.967.095 75,96
49
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
%
Capaian Kegiatan
Anggaran
Pagu Realisasi %
Awal Revisi
Jumlah laporan
pelaksanaan kinerja
20 laporan 20 100 Laporan
pelaksanaan
kinerja
1.175.300.000 1.078.180.000 943.757.176 87,53
Layanan
Perkantoran 40.462.997.000 41.004.437.000 35.793.929.736 87,29
Jakarta, Maret 2017
Sekretaris Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional
Ari Satria
50
3. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN
Sekretariat Direktorat
Jenderal
Pengembangan
Ekspor Nasional
Bagian Program dan
Kerja SamaBagian Keuangan
Bagian Hukum dan
Pelaporan
Bagian Kepegawaian
dan Umum