Swamedikas Batuk Pilek Dan Gastritis

33
MAKALAH KOMUNIKASI INFORMASI DAN KONSELING “ SWAMEDIKASI BATUK PILEK dan GASTRITIS” OLEH KELOMPOK V : Andika Purnomo 14344071 Indra Prasetyo 14344081 Waffi Afifah Taufiq 14344082 Sarah Al’allamatuz Z 14344083 Satino 14344089 Ana Lusina 14344100 Wawan Gunawan 14344110 Nuryanti 14344111 APOTEKER ANGKATAN XXIX PROGRAM STUDI APOTEKER INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

description

farmasi apoteker

Transcript of Swamedikas Batuk Pilek Dan Gastritis

MAKALAH KOMUNIKASI INFORMASI DAN KONSELING SWAMEDIKASI BATUK PILEK dan GASTRITIS

OLEH KELOMPOK V :Andika Purnomo 14344071 Indra Prasetyo 14344081Waffi Afifah Taufiq 14344082Sarah Alallamatuz Z 14344083Satino 14344089Ana Lusina 14344100Wawan Gunawan 14344110Nuryanti 14344111

APOTEKER ANGKATAN XXIXPROGRAM STUDI APOTEKERINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONALFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJAKARTA2015

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. WbDengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas MakalahKomunikasi Informasi dan Konselingdengan judul swamedikasi Batuk Pilek dan Gastritis .Dalam penyusunan hingga penyelesaian tugas makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis ucapkan, khususnya kepada ibu alfina selaku dosen pengajar untuk mata kuliah Komunikasi Informasi dan Konseling dan rekan-rekan yang telah memberi dukungan dan motivasi.Penulis berharap tugas ini dapat memberikan manfaat besar bagi pembacanya. Dan penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai koreksi untuk tugas mendatang.WassalamualaikumWr.Wb

Jakarta, April 2015

Tim PenulisDaftar ISI

HalamanKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang11.2 Tujuan 2BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA32.1 Swamedikasi32.2 Batuk Pilek42.3 Gastritis8BAB 3 PEMBAHASAN 13BAB 4 PENUTUP 18DAFTAR PUSTAKA 19

ii

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam kehidupan sekarang ini banyak orang yang menderita suatu penyakit dan beberapa penyakit tertentu dapat diobati sendiri namun tidak banyak orang yang tau bahwa penyakit tersebut dapat diobati dengan sendirinya. Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah tindakan megobati diri sendiri dengan menggunakan obat tanpa resep untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan secara tepat dan bertanggung jawab (Holt and Hall, 1990). Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan yang dapat dibeli bebas di apotek atau toko obat dengan inisiatif atau kesadaran diri sendiri tanpa nasihat dokter. Beberapa keuntungan swamedikasi adalah memberikan tuntunan dan informasi yang jelas dan tepat penggunaan obat, dimana obat ini biasanya tersedia di rumah tangga, selanjutnya bagi masyarakat di daerah terpencil swamedikasi akan menghemat banyak waktu yang diperlukan untuk ke kota mengunjungi seorang dokter (Tan & Rahardja, 1993).Terdapat beberapa contoh penyakit yang dapat diobati sendiri diantaranya adalah batuk pilek, maag, demam, diare, sakit gigi, sakit kepala, dll. Didalam makalah ini kami akan mengambil contoh batuk pilek dan maag untuk dilakukan pembahasan yang berkaitan dengan swamedikasi. Batuk pilek merupakan infeksi akut atau peradangan dari selaput lendir hidung yang disebabkan oleh virus. Jika ada benda asing misalnya debu, asap, cairan dan makanan yang masuk ke dalam saluran pernafasan secara tidak sengaja selain udara, maka otomatis akan terjadi batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkannya sedangkan pilek adalah suatu infeksi saluran nafas atas. Pilek ditularkan melalui percikan udara pada saat batuk, bersin dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung atau mulut. Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut yang disebabkan oleh beberapa kondisi yang kompleks. Kondisi yang menyebabkan gastritis adalah infeksi Helicobacter pylori, trauma fisik, stress, pola makan, dll.Dalam dunia kesehatan, istilah yang dipakai adalah ulkus peptikum (tukak peptik), yang bisa menyerang lambung maupun duodenum. Lambung dan duodenum adalah bagian dari organ pencernaan kita. Organ ini terletak di sebelah kiri rongga dada dengan posisi miring ke bawah, menjorok ke kanan mendekati ulu hati. Kadang-kadang orang yang terkena sakit ini akan menunjuk atau memegang perut sebelah kiri atau ulu hati, tepat dibawah tulang dada.

1.2 Tujuan 1. Mampu memahami keluhan pasien.2. Mampu memilihkan obat yang tepat untuk pasien.3. Mampu memberikan informasi yang tepat kepada pasien.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Swamedikasi Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep secara tepat dan bertanggung jawab ( rasional ). Menurut WHO (2000), pengobatan mandiri atau self medicationmeliputi penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati gangguan atau gejala penyakit atau penggunaan lanjutan pada penyakit kronis dari obat yang telah diresepkan oleh dokter. Keuntungan swamedikasi atau pengobatan sendiri menurut Holt and Hall ( 1990), aman bila digunakan sesuai dengan petunjuk, efektif untuk menghilangkan keluhan, biaya pembelian obat relatif lebih murah daripada biaya pelayanan kesehatan, hemat waktu karena tidak perlu mengunjungi fasilitas atau profesi kesehatan. Kekurangan swamedikasi yakni obat membahayakan kesehatan bila tidak digunakan sesuai dengan aturan pakai, kemungkinan dapat timbul reaksi obat yang tidak diinginkan, kesalahan penggunaan obat karena informasi yang kurang tepat, tidak efektif karena salah diagnosis dan pemilihan obat dan sulit bertindak objektif karena pemilihan obat dipengaruhi oleh pengalaman menggunakan obat dimasa lalu dan lingkungan sosialnya.( Holt and Hall, 1990 )Obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat tanpa resep (OTR). Di Indonesia yang termasuk dalam OTR meliputi obat wajib apotek (OWA) atau obat keras yang dapat diserahkanoleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter, obat bebas terbatas dan obat bebas. Penggunaan OTR untuk swamedikasi biasanya pada kondisi dan kasus sebagai berikut.1. Perawatan simptomatik minor, seperti rasa tidak enak badan dan cedera ringan.2. Penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan bertambahnya daya tahan tubuh, seperti flu.3. Profilaksis/ pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan, seperti mabuk perjalanan dan kutu air.4. Penyakit kronis yang sebelumnya sudah pernah didiagnosis dokter atau tenaga medis professional lainnya, seperti asma dan arthritis.5. Keadaan yang mengancam jiwa dan perlu penanganan segera (Djunarko danHendrawati, 2011).

2.2 Batuk dan PilekBatuk adalah mekanisme tubuh berupa dorongan udara yang kuat dari dalam paru yang berguna untuk membersihkan saluran pernapasan dari benda asing dan lendir yang berlebihan yang merupakan stimulus untuk terjadinyabatuk. (Bowman and Rand, 2010; Djojodibroto, 2009; Djunarko dan Hendrawati,2011).Batuk dikelompokkan menjadi 3 : 1. akut (berlangsung kurang dari 3 minggu)2. subakut (berlangsung selama 3-8 minggu)3. kronik (berlangsung lebihdari 8 minggu).

2.2.1 PenyebabPenyebab batuk (Tietze, 2006; Djunarko dan Hendrawati, 2011) : 1. iritan yang terhirup (asap atau debu)2. gangguan yang menyebkan radang3. penyempitan serta penekan saluran pernapasan4. alergi (udara dingin, debu, bulu hewan)5. penyakit-penyakit (asma, TBC, penyakit paru obstruktif kronis) dan penggunaan obat-obat tertentu seperti obat tekanan darah tinggi (captopril dan enalapril)

2.2.2 Jenis BatukJenis batuk : 1. Batuk produktif (dengan dahak) Penyebab sekret jika berwarna bening (bronkitis), bernanah (infeksi bakteri), berubah warna (kekuningan dengan peradangan) dan berbau (infeksi bakteri anaerob) (Djunarko dan Hendrawati, 2011; Tietze, 2006).2. Batuk non-produktif (kering). Pilek merupakan infeksi rongga hidung dan saluran napas karena adanyavirus serta suatu gejala berupa gangguan pernapasan karena terjadi sumbatanhidung, bersin-bersin, dan dihasilkannya ingus (lendir dari hidung). Beberapa halyang dapat menyebabkan pilek adalah alergi (cuaca dingin, debu, dan bulu hewan)dan menghirup benda asing atau yang sifatnya iritan, seperti asap dan debu(Tietze, 2004; Djunarko dan Hendrawati, 2011 ).Jenis Batuk Berdasarkan lamanya batuk : 1. Batuk akut (kurang 3 minggu) Penyebab paling sering karena infeksi saluran napas atas (khususnya common cold, sinusitis bacterial akut, dan pertusis), atau karena kelainan yang lebih serius seperti pneumonia, emboli paru, dan congestive heart failure.2. Batuk kronik (lebih dari tiga minggu) Pada perokok meningkatkan kemungkinan PPOK atau kanker bronkogenik. Penyebab batuk paling sering adalah postnasal drip, asma, dan gastroesophageal reflux.Gejala batuk-pilek yang dapat diamati adalah tenggorokan sakit dan gatal, yang mungkin disertai pengeluaran dahak, sakit otot perut bila batuk terus-menerus,hidung meler atau tersumbat, sakit kepala, kelelahan.(Sutanto,2011)

2.2.3 Pengobatan Farmakologi1. EkspektoransiaSebagai mukolitik atau sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis. Contoh : acetyl-sisteina, erdostein, ambroxol, Amonium klorida,Natrium sitrat, Guaiakol dan senyawa-senyawanya guaifenesin. 2. Antitusif a. Noskapin adalah suatu alkaloida dari candu, dengan daya meredakan geletika batuk, lebih lemah daripada kodein, tetapi tidak menimbulkan ketagihan, sesak napas, dan sembelit. Efek samping seperti nyeri kepala, rasa kantuk dan reaksi kulit jarang terjadi. Dosis : dewasa 3-4 kali sehari 30-50 mg, maksimal 250 mg sehari.b. Dekstrometrofan adalah turunan buatan dari kodein dengan efek menekan batuk yang hampir sama kuatnya, tetapi juga tanpa sifat-sifat buruknya. Efek sampingnya hanya berupa rasa kantuk ringan dan perasaan mual. Dosisnya : 3-4 kali sehari 15 mg.3. AntihistaminikaTerapi untuk mengobati kasus alergi yang disebabkan oleh debu, makanan, ataupun kasus yang lain. Dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid. Contoh : ocuson, chlorpheniramin maleat, dextamin, dexteem plus, celestamin, cetirizin, methylprednisolon.Dosis : 3-4 x sehari 1-2 tablet pcEfek Samping : gangguan saluran cerna, mengantuk, kelelahan otot, sakit kepala, mulut dan hidung kering.4. Tablet hisapPada keadaan darurat gula-gula (drop, permen), atau tablet hisap (yang digunakan padanyeri tenggorok) juga dapat meringankan batuk, karena pada hakekatnya gerakan menelan sudah memberikan efek menekan rangsangan batuk.5. Rinitis Alergika dan Rinitis VasomotorBekerja sebagai simpatomimetik agent yang secara langsung merangsang reseptor adrenergik dengan cara menghilangkan gejala flu seperti bersin, rasa gatal pada hidung dan mata (terfenadin), hidung tersumbat (pseudofedrin). Contoh : actifed, rhinofed, tremenza, alerfed,nichofed.Dosis : 3 x sehari 1 tablet Efek samping: gangguan saluran cerna, insomnia, gelisah, takikardia.6. Kombinasi obat batuk dan pilekBekerja sebagai analgetik antipyretik, antitusif, ekspektoran, antihistamin dan dekongestan hidung.Contoh : paratusin tablet/syr, fludexin tablet/syr, fludane tablet/syr. Dosis : dewasa : 3 x sehari 1 tablet, anak : 2-5 tahun : 3 x sehari 1 sendok obat 6-10 tahun : 3 x sehari 2 sendok obat

Non Farmakologia. Minum air putih sekurang-kurangnya 8 10 gelas setiap hari. Asupan cairan sangat penting untuk menjaga agar lendir/dahak tetap encer.b. Anjurkan untuk menghindari paparan alergen yang terkandung di udara untuk pasienyang mengalami alergic. berhenti merokokd. Jaga agar udara dalam ruangan tetap bersihe. Hindari asap rokok atau debuf. Hindari udara yang terlalu dingin dan terlalu kering.g. Hindari konsumsi alkohol atau kafein karena dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan.h. Cukup istirahat / tidur.

2.3 Maag (gastritis)Maag adalah penyakit yang ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan bila pola hidup kita tidak teratur dan sehat.Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Maag dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat (akut), waktu yang lama (kronik), atau karena kondisi khusus seperti adanya penyakit lain.

2.3.1 Gejala Gejala Gejala maag (gastritis) antara lain:1. Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan.2. Mual dan Muntah kehilangan selera makan kembung3. Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan4. Kehilangan berat badan5. Sering mengalami nyeri ulu hati

2.3.2 Penyebab Beberapa penyebab terjadinya gastritis :1. Infeksi bakteri H. Pylori,virus (termasuk herpes simpleks), jamur dan parasit2. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus3. Penggunaan alkohol secara berlebihan.4. Kelainan autoimmune5. Pola makan6. Jenis makanan7. Stres emosi8. Asam Lambung Berlebihan

2.3.3 Pengobatan FarmakologiTerdapat beberapa contoh obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan gastritis yaitu :1. AntacidaAdalah basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung ( pH meningkat ).2. Penghambat Sekresi Asama. H2 bloker (simetidin, ranitidin, famotidin)Menempati reseptor h2 secara selektif di permukaan sel perietal,sehingga sekresi asam lambung berkurang. Cimetidin Efektif untuk tukak usus, keluhan dapat hilang dalam beberapa hari dan sembuh dalam beberapa minggu.ES : diare, nyeri otot, pusing dan reaksi kulit akan tetapi jarang terjadi. Pada penggunaan dengan dosis besar menyebabkan impotensi dan gynecomastia (pembesaran buah zakar).Dosis : gastritis : 1 dd 800 mg nocte pc ulkus peptikus : 2 dd 400 mg dc RanitidinMenghambat sekresi asam lambung lebih kuat dari simetidin juga dapat digunakan pada penggunaan prednison untuk menghindari keluhan lambung. ES : mirip simetidin akan tetapi tidak menyebabkan gynecomastia.Dosis : 1 dd 300 mg nocte pc, selama 4-8 minggu Famotidin Mirip ranitidin akan tetapi daya menekan sekresi asam lambung lebih kuat dari ranitidin.Dosis : - esofagisitis : 2 dd 30-40 mg Tukak lambung usus : 1 dd 40 mg nocte pc selama 4 8 minggu Profilaksis 1 dd 20 mgb. Inhibitor sekresi asam lambungObat golongan ini dalam bentuk aktif berikatan denga enzym H+ , K+ ATP ase ( enzym yang dikenal dengan nama pompa proton ) dengan adanya ikatan ini maka sekresi asam lambung akan dihambat. Omeprazol Merupakan penghambat pompa proton pertama yang digunakan untuk menurunkan asam lambung dengan kuat, resorbsi lengkap, bertahan hingga 24 jam karena ikatan protein plasma tinggi 95% .ES : (jarang terjadi) gangguan lambung usus, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, pusing, gatal. Dosis : Gastritis dan tukak : 1 dd 20 40 mg selama 4-8 minggu Tukak usus : 1 dd 20 -40 mg selama 2-4 minggu Pantoprazol Sifat mirip dengan omperazoldosis : esofagitis dan tukak : 1 dd 40-80 mg ac/dc selama 4 8 minggu tukak usus : 1 dd 20 -40 mg ac/dc selama 2-4 mingguc. antikolinergik ( pirenzepin, fentonium ) menghambat reseptor muskarinik dari asetilkolin sehingga menekan sekresi asam lambung dan peristaltiknya, digunakan untuk tukak duodenum. d. analog prostaglandin (misoprostol)menghambat secara langsung sel-sel perietal (menekan sekresi asam lambung) dan melindungi mukosa dengan stimulasi produksi mukus sitoprotektif saluran GI.3. Inhibitor Pepsin/ pelidung ulkus ( sukralfat, Al-hidroksida, bismuth koloidal)sukralfat dan bismuth tidak diserap tetapi bergabung dengan protein membentuk substansi kental yang menutupi tukak dan melindunginya dari asam dan pepsin juga bersifat bakteriostatik terhadap H.pilory. 4. Antibiotik ( amoksisillin, tetracyclin, klaritromycin, metronidazol dan tinidazol)Digunakan kombinasi untuk terapi melawan H.pylori bakteri tahan asam.5. Penguat motilitas/prokinetik/propulsif (metoklopramid, cisaprida, domperidon )Merupakan antagonis dopamin, menduduki reseptor dopamin pada saluran cerna, sehingga efek penghambatan dopamin ditiadakan. gerak peristaltik saluran cerna dihambat oleh neurotransmitter dopamin. Obat ini berdaya memperkuat motilitas lambung dan usus untuk menghindari terjadinya reflux juga dapat digunakan sebagai antiemetik. 6. Obat penenang (meprobamat, diazepam, klordiazepksid,clinidium)Kecemasan dan stress dapat memperburuk tukak lambung karena sekresi asam lambung bertambah.

Non Farmakologia. Makan yang teratur, tidak boleh terlambat makan dan tidak terlalu kenyang dan dikunyah 30-40xb. Tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan yang terlalu asam dan pedasc. Jangan mengkonsumsi makanan tinggi kafein misalnya teh dan kopid. Usahakan tidak terlalu stress karena akan merangsang produksi asam lambung

BAB 3PEMBAHASAN

3.1 Contoh Kasus Batuk dan Pilek1. Seorang ibu dengan membawa anak yang bernama Indra umur 6 tahun datang ke apotek mengeluh bahwa anaknya sakit tenggorokan dan hidung meler, pada pagi dan malam hari batuk terus menerus tanpa ada dahaknya,sejak satu hari yang lalu. Obat apa yang dapat diberikan untuk anak tersebut?Tindak Lanjut :Anak tersebut diberikan 2 macam obat yaitu triaminic syr dan cetirizin syr dimana triaminic berguna untuk menyembuhkan keluhan batuk pilek sedangkan cetirizin syr berguna untuk mengurangi keluhan gatal tenggorokan pada malam dan pagi hari.a. Triaminic sirup Komposisi : pseudofedrin 15 mg dextromethorpan HBr 5 mg Mekanisme Kerja : bekerja sebagai antitusif dan decongestan hidung Efek Samping : mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah, mual dan muntah, nyeri lambung, tremor, mulut kering Interaksi Obat : penggunaan bersamaan dengan inhibitor / penghambat monoamin oksidase dikontra indikasikan dan dapat meningkatkan efek pseudofedrin, pseudofedrin dapat mengurangi efek beberapa zat/ obat antihypertensi (guanetidin & turunannya), berinteraksi dengan obat anaestesi berhalogen, beriteraksi dengan obat simpatomimetika & antidepresi dimana efek obatnya ditingkatkan oleh pseudofedrin. Dosis : anak 6 -12 tahun : 3 x sehari 1 sendok takar

b. cetirizin syr Komposisi : cetirizin dihidroklorida 5 mg/5 ml Mekanisme kerja : menghambat pelepasan histamin pada fase awal dari reaksi alergi, mengurangi migrasi dari sel inflamasi, dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan late allergic respon Efek samping : sifatnya sementara : sakit kepala, pusing, kantuk, agitasi, mulut kering, tidak enak pada lambung, Interaksi obat : potensiasi cetirizin terhadap alkohol sehingga tidak boleh digunakan bersamaan. Dosis : 1 x sehari 5 ml dc atau 2 x sehari 2,5 ml pagi dan malam

2. Ibu hamil bernama Ana mengeluh kepada apoteker bahwa dia menderita batuk dan pilek, terdapat lendir yang kental dan susah dikeluarkan,sejak dua hari yang lalu. Apa yang harus diberikan kepada ibu Ana tersebut?Tindak lanjut :diberikan obat allerin expectoran dimana obat tersebut dapat digunakan untuk mengobati keluhan batuk pilek, tenggorokan gatal dan mengencerkan dahak Komposisi : difenhidramin Hcl 12,5 mg Guaiafenesin 50 mg natrium sitrat 180 mg pseudofedrin HCl 15 mg Mekanisme Kerja : sebagai antihistamin, ekspectoran, dan decongestan hidung Efek samping : mengantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala, insomnia, tremor, takikardia, aritmia, mulut kering Interaksi Obat : penggunaan dengan antidepresant tipe penghambat MAO dapat menyebabkan krisis hypertensi Dosis : dewasa : 3x sehari 10 ml

3.2 Contoh Kasus Gastritis1. Seorang ibu hamil dua bulan dengan nama Sarah mengeluh mual, perut kembung, nyeri pada ulu hati sejeak satu hari yang lalu. Obat apa yang perlu diberikan kepada ibu sarah tersebut?Tindak lanjut :pasien diberikan mylanta tablet untuk mengurangi rasa mual dan kembung.a. Mylanta tablet Komposisi : AlOH 200mg MgOH 200mg simetikon 20 mg Mekanisme kerja : bekerja menetralkan asam lambung, menginaktifkan pepsin, sehingga rasa nyeri pada ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Efek laksatif dari MgOH akan mengurangi konstipasi dari AlOH Efek samping :sembelit, diare, mual muntah, gejala akan hilang jika pemakaian obat dihentikan Interaksi obat : pemberian bersama cimetidin dan tetracyclin akan mengurangi absorbsi obat tersebut Dosis : dewasa : 3- 4x sehari 1tablet dikunyah, 1 h ac atau 2 h pc

2. Seorang kakek bernama Wawan dengan umur 70 tahun mengalami gangguan perut tengah bagian atas, sakit bila ditekan, mual dan muntah saat diberikan makanan, dan pada malam hari tidak bisa tidur nyenyak karena sering merasa nyeri di ulu hati,sejak dua hari yang lalu. Obat apa yang perlu diberikan?Tindak lanjut:Obat yang diberikan adalah mylanta syr untuk memudahkan proses pemberian, sedangkan untuk mengurangi nyeri ulu hati pada malam hari dapat diberikan omeprazol.a. Mylanta sirup Komposisi setiap 5 ml suspensi mengandung : AlOH 200mg MgOH 200mg simetikon 20 mg Mekanisme kerja : bekerja menetralkan asam lambung, menginaktifkan pepsin, sehingga rasa nyeri pada ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Efek laksatif dari MgOH akan mengurangi konstipasi dari AlOH Efek samping : sembelit, diare, mual muntah, gejala akan hilang jika pemakaian obat dihentikan Interaksi obat : pemberian bersama cimetidin dan tetracyclin akan mengurangi absorbsi obat tersebut Dosis : 3- 4x sehari 1 sendok takar, 1 h ac atau 2 h pc

b. Omeprazol capsul Komposisi : omeprazol 20 mg Mekanisme kerja : menekan sekresi asam lambung dengan menghambat aktivitas enzym H+, K+, ATP ase ( pompa proton) pada permukaan kelenjar sel perietal gastrik. Efek samping: pada penggunaan dengan dosis besar dapat menstimulasi pertumbuhan sel ECL ( enterochromaffin-likecells) dan pada penggunaan jangka panjang perlu di monitor pertumbuhan bakteri pada saluran cerna Interaksi obat : penggunaan bersama dengan diazepam, warfarin dan fenitoin dapat memperpanjang eleminasi obat yang dimetabolisme melalui sitokrom P450 didalam hati; omeprazol mengganggu absorbsi ketokonazol, ester, ampicillin dan garam besi. Dosis : 1 x sehari 20 mg ditelan utuh dengan air

BAB 4PENUTUP

Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep secara tepat dan bertanggung jawab ( rasional ). Penggunaan OTR untuk swamedikasi biasanya pada perawatan simptomatik minor,penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan bertambahnya daya tahan tubuh,profilaksis/ pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan, penyakit kronis yang sebelumnya sudah pernah didiagnosis dokter atau tenaga medis professional lainnya, keadaan yang mengancam jiwa dan perlu penanganan segera.Pada kasus batuk dan pilek yang dialami oleh ibu ana dan anak indra penanganan swamedikasi hanya sebatas pemberian obat untuk meringankan dan menyebuhkan gejala batuk dan pilek, jika kondisi memungkinkan pasien hendaklah dimonitoring untuk mengetahui tingkat keberhasilan terhadap obat yang dianjurkan oleh apoteker untuk pasien atau kepada pasien dianjurkan untuk berobat ke dokter jika selama 3 hari setelah pemberian. Sebaiknya pasien diminta beristirahat yang cukup dan jika perlu ditambahkan pemberian vitamin atau imunodulator untuk mempercepat proses pemulihan.Pada kasus gastritis pasien ibu sarah dan bapak wawan pemahaman informasi tentang cara meminum obat dan pantangan dalam terapi gastritis perlu dipahami dengan baik oleh pasien supaya obat dapat memberikan efek maksimal dan tidak terjadi kekambuhan penyakit secara berulang.

DAFTAR PUSTAKA

Bowman, W.C., and Rand, M.J., 2010, Textbook of Pharmacology, 2nd Ed,Backwell, Scientific Publication, London, pp. 24.11.

Djunarko, I.and Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar,Citra Aji Parama, pp. 6-9, 34, 38

Holt, G. A., and Hall, L., 1990, The Self-Care Movement, dalam Handbook of Non Prescription Drugs, 9th ed., American Pharmaceutical Association, Washington DC, pp. 8.

WHO,2000, Guidelines for the Regulatory Assessment of Medicinal ProductsforuseinSelf-Medication, http://apps.who.int/medicinedocs/pdf/s2218e/s2218e.pdf, diakses tanggal20 April 2015.

Sutanto, Teguh, 2011, Cara Cerdas Memilih Obat Untuk Anak, Katahati,Yogyakarta, pp.82-83.

Tan. T.H.Drs, & Kirana R. Drs., 1993, Swamedikasi, Edisi I Cetakan I, Jakarta, hal 32-39.

Tietze, K.J., 2004, Disorder Related to Cold and Allergy dalam Handbook of NonPrecription Drugs, 14th ed., American Pharmaceutical Association,Washington DC, pp. 239-240.

Tietze, K.J., 2006, Cough dalam Handbook of Non Precription Drugs, 15th ed.,American Pharmaceutical Association, Washington DC, pp. 229-231.

19