SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI … · Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan...
Transcript of SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI … · Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan...
SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
Tugas Akhir
Disusun Oleh:
Hinong Pratidina
482013023
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Disusun Oleh:
Hinong Pratidina
482013023
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
iii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ..................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................................... v
Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
Latar belakang ........................................................................................................... 1
Tujuan ........................................................................................................................ 2
Metode ................................................................................................................................ 3
Jenis penelitian .......................................................................................................... 4
Teknik Pengambilan Data ......................................................................................... 4
Analisa Data .............................................................................................................. 3
Hasil dan Pembahasan ........................................................................................................ 4
Penutup ............................................................................................................................... 15
Kesimpulan ................................................................................................................ 15
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian KESBANGPOL ...................................... 17
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian Dinas Pendidikan ................................... 18
Lampiran 3. Surat Ijin di Lokasi Penelitian ....................................................................... 20
Lampiran 4. Surat Ijin DPMPTSP ...................................................................................... 22
Lampiran 5. Informed Consent ........................................................................................... 23
v
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis pun menyadari
bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan karena
keterbatasan yang dimiliki penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada yang berjasa dalam penulisan karya ini :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melindungi, memberikan kesehatan, dan
menjaga penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
2. Bapak Ir. Ferry F. Karwur, Msc., Ph.D selaku wakil Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan dan Kedokteran Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Kafung Mikail S.Pd, M.Or selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
4. Priska Pulungan S.Pd, M.M selaku pembimbing II yang juga telah meluangkan
waktunya untuk membimbing serta memberikan saran kepada punulis dalam
menyusun tugas akhir.
5. Seluruh staf pengajar Universitas Kristen Satya Wacana yang telah membantu
penulis dalam menyusun tugas akhir.
6. Kepada pihak SMA 1 Ungaran yang memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
7. Kepada pihak SMA 2 Ungaran yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Kepada bapak dan ibu penulis yang telah mendoakan, memberikan dorongan dan
dukungan kepada penulis agar segera menyeselaikan tugas akhir ini.
9. Kepada teman – teman khususnya PJKR yang telah mendukung, memberikan
saran serta memberikan semangat dalam menyusun tugas akhir ini.
Diakhir kata ini, selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mengucap syukur
kepada mereka yang telah memberikan semangat, dukungan, ilmu dan pengalaman dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, penulis pun tidak dapat membalas satu persatu kebaikan yang
diberikan kepada penulis, dan semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi mereka yang
membaca hasil karya ini.
vi
SURVEI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN KABUPATEN
SEMARANG
Hinong Pratidina1, Sanfia Tessabela Mesakh2, Kukuh Pambuka Putra3
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana
Email : [email protected]
ABSTRAK
Program ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah.
Setiap sekolah memiliki kendala yang berbeda-beda dalam proses pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler. Tingginya antusiasme siswa pelajar SMA pada bidang olahraga khususnya futsal,
menjadikan futsal sangat berkembang didalam pertandingkan di kejuaraan pelajar pada tingkat
Sekolah Menengah Atas . Dengan menggunakan metode survei dan observasi peneliti ingin
mengetahui pelaksanaan ekstrakulikuler pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran
yang meliputi program latihan, pengorganisasian, fasilitas, dan peran serta peserta didik dalam
mengkuti ekstrakurikuler. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrakurikuler pada Sekolah
Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang mendapat respon yang sangat
baik, melihat tingginya antusias siswa dalam mengikuti program kegiatan ekstrakurikuler. Dengan
adanya ekstrakurikuler futsal siswa dapat mengembakan bakat dan minat diluar bidang intrakurikuler.
Disamping itu sekolah juga menunjang berjalanya ekstrakurikuler dengan menyediakan beberapa
fasilitas yang telah disiapkan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler di
Sekolah Menengah atas Negeri di Kecamatan Ungaran dan Kabupaten Semarang termasuk dalam
kategori baik.
Kata kunci : Survei, ekstrakulikuler, futsal
THE SURVEY EXTRACURRICULAR IN THE FUTSAL STATE SENIOR HIGH SCHOOL DISTRICTS
OF SEMARANG
ABSTRACT
An extracurricular program is an exercise activity conducted outside of school hours. Each school
has different constraints in the process of extracurricular activities. The high enthusiasm of high
school students in the field of sports, especially futsal, makes futsal very developed in the competition
in the championship of students at the senior high school level. By using survey and observation
method, the researcher wanted to know the extracurricular implementation at State Senior High
School in Ungaran Subdistrict which includes the training program, organizing, facilities, and the
participation of the students in extracurricular follow. The results of this study showed that
extracurricular in High School State Affairs in Ungaran Sub-district Semarang Regency got a very
good response, seeing the high enthusiasm of students in following the program of extracurricular
activities. With the extracurricular futsal students can shoot talents and interests outside the
intrakurikuler field. Besides, the school also support ekalanyaurikuler berjalanya by providing some
facilities that have been prepared. Therefore, it can be concluded that extracurricular activities in the
State Senior High School in the District Ungaran and District Semarang included in either category.
Keywords : Survey, extracurricular, futsal
1
Pendahuluan
Olahraga Futsal kini mulai marak dimainkan di hampir semua wilayah di Indonesia.
Begitupun tingginya antusiasme kalangan pelajar SMA pada bidang olahraga futsal,
menjadikan futsal telah marak dipertandingkan di kejuaran pelajar SMA formal maupun
informal. Kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten
Semarang tentu mempunyai strategi pelaksanaan yang berbeda-beda, maka dari itu penulis
tertarik meneliti mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri yang dilakukan
meliputi pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, manajemen, fasilitas, peran serta peserta didik
dan manfaat adanya ekstrakurikuler futsal di sekolah bagi peserta didik. Dalam setiap sekolah
tentu memiliki berbagai jenis macam eksrakurikuler, disini peneliti ingin mengetahui apakah
sudah dilaksanakan kegiatan ekstrakurikuler futsal pada Sekolah Menengah Atas Negeri di
Kecamatan Ungaran.
Kata futsal sendiri berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata
“Fut” yang diambil dari kata futbol atau futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal
berarti sepakbola, sedangkan kata “Sal” yang diambil dari kata sala atau salao yang berarti di
dalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA FIFA (Fédération Internationale de
Football Association) sejak tahun 1989. Sebelumnya, ada beberapa nama yang sering dipakai
untuk olahraga ini antara lain five-a-side-game, mini soccer, atau indoor soccer (Hendy,
2013). Futsal merupakan permainan bola yang terdiri dari dua tim dengan masing-masing
anggota tim terdiri dari 5 pemain utama dan maksimal 7 orang pemain cadangan. Futsal
sendiri telah diciptakan sejak tahun 1930 oleh JUAN CARLOS CERIANI di Uruguay (Dewi,
2012).
Futsal Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa bidang olahraga dalam
pengembangan potensi dan aktualisasi diri, dibutuhkan wadah yang tepat dari lembaga
sekolah dalam kaitannya pendidikan jasmani dengan adanya program intrakurikuler dan
ekstrakurikuler. Komponen Kurikulum Pendidikan Jasmani pada jenjang pendidikan sekolah
menengah umum, baik dengan materi yang tercantum dalam kurikulum termasuk dalam
olahraga yang potensial dari intrakurikuler dan ekstrakurikuler (Dini, 2013). Program
ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah
dengan tujuan untuk lebih mengembangkan keterampilan pada suatu cabang olahraga sesuai
dengan pilihan/bakat dan kesenangan (Soernadi, 2011). Keterlibatan ekstrakurikuler dapat
mempengaruhi persepsi pengembangan diri, kepentingan aktivitas, atau kerjasama jangka
panjang dalam kegiatan selama masa remaja (Agni, 2012)
2
Dalam pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler futsal setiap sekolah tentu
memiliki kendala tertentu, seperti sarana prasarana, peran serta peserta didik, dan berbagai
macam aspek dalam kegiatan penunjang ekstrakurikuler. Untuk itu peneliti mengkaji
bagaimana proses pelaksanaan eksktrakurikuler guna mengetahui sejauh mana proses
pelaksanaan ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
mengkaji pelaksanaan ekstrakulikuler futsal, mengkaji pengorganisasian pada pelaksanaan
ekstrakuriluker futsal, mengkaji fasilitas pada pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, dan
mengkaji peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang, yang digunakan sebagai tolak ukur bagi sekolah maupun sekolah lain
untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan ekstrakurikuler yang telah dilaksanaakan.
Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Survei Pelaksanaan
Ekstrakurikuler Futsal pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang”.
3
Metodologi
Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang
diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat
mengenai sifat dan objek tertentu (Mahmud, 2011). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pelaksanaan ekstrakurikuler futsal SMA Negeri di Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang. Sesuai dengan masalah yang melatarbelakangi penelitian ini saya
telah melakukan observasi di sekolah SMA Negeri di Kecamatan Ungaran yang mengadakan
kegiatan ekstrakurikuler futsal yaitu SMA N 1 Ungaran dan SMA N 2 Ungaran.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pengumpulan
data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Survei adalah prosedur
pengumpulan informasi dari masing – masing individu, dengan metode survei, pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan untuk diajukan kepada
responden (Sugiyono, 2010)
Dalam penelitian ini, metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai penelitian
yang menggunakan teknik wawancara (interview) untuk mendapatkan informasi, bertukar
infomasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya
(Sugiyono, 2010).
Dalam wawancara ini yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis
besar tentang masalah yang diteliti. Wawancara yang digunakan menggunakan wawancara
semi terstruktur, jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview,
dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Subyek sasaran penelitian ini adalah guru ekstrakurikuler futsal, sedangkan objek sasaran
penelitian ini adalah program latihan, manajemen, fasilitas, peran serta peserta didik
ekstrakurikuler, dan manfaat bagi peserta didik ekstrakurikuler dengan adanya
ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten
Semarang. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara
lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan gagasanya.
4
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan ekstrakurikuler futsal,
mengkaji pengorganisasian pelaksanaan ekstrakurikuler, mengkaji fasilitas pada
pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, dan mengkaji peran serta peserta didik ekstrakurikuler
futsal di SMA Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Dimana dalam
metode tersebut terdiri dari 4 pertanyaan yang harus diisi oleh responden, serta hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Ungaran.
2. Hasil Analisis Deskriptif
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pada masing – masing indikator
penelitian yang terdiri dari indikator pelaksanaan ekstrakurikuler, pengorganisasian,
fasilitas dan peran serta peserta didik ekstrakulikuler futsal. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
2.1 Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal
Pelaksanaan ekstrakurikuler
Tabel 2.1.1
Tabel Analisis Deskriptif Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1
Ungaran
PARTISIPAN 1
KODE PERTANYAAN
Q1 Bagaimana pelaksanaan ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 1
Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang ?
Q 9, P1 10 Q : Bagaimana kegiatan ekstrakulikuler futsal disekolah ini pak?
P1 : Kegiatan ekstrakulikuler diadakan selama 2 kali dalam satu
minggu mas
Q 11, P1 12 Q : Hari apa sama hari apa ya pak?
P1 :Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari selasa sama
hari kamis
Q 13, P1 14 Q : Untuk waktu pelaksanaanya pak?
5
P1 :Meskipun sistem pendidikan saat ini menggunakan sistem full
day school latihan tetap diadakan setelah pulang sekolah yaitu jam
16.00 sampai 18.00 WIB
Q 48, P1 49-
50-51
Q : Lalu dimana diadakan ekstrakulikuler pak?
P1 : Latihan sendiri dilaksanakan di arista sport center mas yang
berada tidak jauh dari sekolah, selain tidak membahayakan juga
lebih efisien mas karena menggunakan lapangan dengan lantai yang
aman digunakan untuk bermain futsal
Hasil analisis deskriptif pada pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu, setiap hari selasa sama hari
kamis. Meskipun sistem pendidikan saat ini menggunakan sistem full day school
latihan tetap diadakan setelah pulang sekolah yaitu jam 16.00 sampai 18.00 WIB.
Latihan ektrakurikuler ini dilaksanakan di Arista Sport Center, yang berada tidak jauh
dari area sekolah dan tidak membahayakan dibandingkan dengan lantai dilapangan
sekolah karena lapangan tersebut menggunakan lantai yang aman untuk digunakan
bermain futsal sehingga lebih efisien bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
olahraga futsal.
Tabel 2.1.2
Tabel Analisis Deskriptif Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2
Ungaran
PARTISIPAN 2
KODE PERTANYAAN
Q1 Bagaimana pelaksanaan ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 2
Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang ?
Q 3, P2 4 Q : Langsung saja pak, berapa kali dalam seminggu biasanya
ekstrakurikuler dilaksanakan pak?
P2 : Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan bisa sampai tiga kali mas
Q 5, P2 6 Q : Mengapa demikian pak ?
P2 : Mengingat jumlah siswa yang begitu banyak, hanya hari kamis
6
yang saya khususkan untuk siswa umum, kalau hari rabu untuk
khusus tim sekolah yang memiliki kemampuan lebih
Q 10, P2 11 Q : Latihannya disekolah pak ?
P2 : Apabila lapangan tidak berbenturan dengan kegiatan ekstra lain
biasanya latihan di sekolah
Q 12, P2 13 Q : Kalau tidak di sekolah biasanya latihan dimana pak ?
P2 : Apabila Di Astina Sport Center mas
Hasil analisis deskriptif pada pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa kegiatan
ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, karena jumlah siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler futsal begitu banyak sehingga harus dibagi, dalam
pembagian waktu yang digunakan ialah setiap hari kamis dikhususkan untuk siswa
yang umum, dan setiap hari rabu dikhususkan untuk tim sekolah yang memiliki
kemampuan lebih. Tempat pelaksanaan ektrakurikuler diluar sekolah dilaksanakan di
Astina Sport Center.
2.2 Pengorganisasian Ekstrakurikuler Futsal
Tabel 2.2.1
Tabel Analisis Deskriptif Pengorganisasian Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1
Ungaran
PARTISIPAN 1
KODE PERTANYAAN
Q2 Bagaimana pengorganisasian yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang ?
Q 28, P1 29-30 Q : Lalu bagaimana mengenai pengorganisasian dalam
ekstrakulikuler futsal ini pak?
P1 : Saya tunjuk salah satu siswa untuk menjadi kapten untuk
mengkoordinasi teman temanya, seperti pengumpulan uang untuk
kas dan kebutuhan dalam kegiatan ekstrakulikuler.
7
Hasil analisis deskriptif pada pengorganisasian Ekstrakurikuler Olahraga
Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa guru yang
membimbing dan mengajarkan olahraga fusal memilih salah satu siswa untuk menjadi
kapten untuk mengkoordinasi teman - temannya, seperti pengumpulan uang untuk kas
dan kebutuhan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Dalam hal ini maka sangat penting
dlaksanakan pengorganisasian untuk membantu siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler olahraga futsal disekolah.
Tabel 2.2.2
Tabel Analisis Deskriptif Pengorganisasian Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2
Ungaran
PARTISIPAN 2
KODE PERTANYAAN
Q2 Bagaimana pengorganisasian yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang ?
Q 22, P2 23 Q : Apakah ada keterlibatan siswa dalam pengorganisasian
ekstrakurikuler ini pak ?
P2 : Maksudnya mas ?
Q 43, P2 25-26 Q : Seperti pengelolaan uang kas, pendaftaran turnamen, technical
meeting
P2 : Oh iya mas. Saya Cuma mengarahkan saja, jadi dari siswa
juga untuk siswa selama tidak menggangu kegiatan belajar
mengajar.
Hasil analisis deskriptif pada pengorganisasian Ekstrakurikuler Olahraga
Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa
terlibat dalam pengorganisasian ekstrakurikuler futsal, seperti pengelolaan uang kas,
pendaftaran turnamen, serta technical meeting. Pengorganisasian ektrakurikuler dapat
dilaksanakan oleh siswa untuk mengkoordinasikan teman – teman dalam kegiatan
ekstrakurikuler futsal, selama itu tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar
pengorganisasian dapat dilakukan.
8
2.3 Fasilitas Ekstrakurikuler
Tabel 2.3.1
Tabel Analisis Deskriptif Fasilitas Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1 Ungaran
PARTISIPAN 1
KODE PERTANYAAN
Q3 Bagaimana sarana dan prasarana yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang?
Q 38, P1 39-40 Q : Untuk sarana dan prasarana apakah lengkap pak?
P1 : Untuk sarana dan prasarana alhamdulillah sangat lengkap
mas, seperti cones / corong bola juga ada untuk yang kami
gunakan masih 10 bola dan masih ada lagi sisanya
Q 41, P1 42 Q : Kalau rompi pak?
P1 : Rompi ada 10 pcs mas
Q 43, P1 44 Q : Gawang pak?
P1 : Gawang ada mas, tapi kita tidak menggunakan lapangan
sekolah untuk latihan, karena dekat dengan jalan raya.
Hasil analisis deskriptif pada fasilitas Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa sarana dan
prasarana disekolah sudah memiliki fasilitas yang lengkap, seperti cones / corong bola
yang digunakan ada 10 bola dan masih ada lagi sisa corong bola, rompi yang
digunakan siswa ada 10 pcs, dan memiliki gawang, tetapi siswa tidak dapat
menggunkan lapangan sekolah untuk latihan, karena berdekatan dengan jalan raya,
yang dapat membahayakan bagi pengendara bermotor, sehingga dapat mengganggu
siswa saat bermain futsal. Dari hasil analisis tersebut maka keseluruhan sarana dan
prasarana ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas 1 Ungaran dapat
dikategorikan baik karena kelengkapan alat penunjang untuk olahraga futsal
disekolah.
9
Tabel 2.3.1
Tabel Analisis Deskriptif Fasilitas Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2 Ungaran
PARTISIPAN 2
KODE PERTANYAAN
Q3 Bagaimana sarana dan prasarana yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang?
Q 16, P2 17 Q : Untuk sarana prasarana pak, ada berapa banyak bola ?
P2 : Bola ada delapan
Q 18, P2 19 Q : Kalau cones pak ?
P2 : Kalau cones ada duah puluh
Q 20, P2 21 Q : Kalau rompi ada berapa pak ?
P2 : Rompi hanya ada lima, sebetulnya itu kurang mas
Hasil analisis deskriptif pada fasilitas Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa sarana dan
prasarana disekolah fasilitas yang dimiliki belum lengkap, disekolah hanya
menyediakan 5 rompi, rompi yang harus digunakan lebih dari 10 rompi dilihat dari
banyaknya siswa yang bermain olahraga futsal, sekolah memiliki cones 20 dan 8 bola
kaki. Dari hasil analisis tersebut maka keseluruhan sarana dan prasarana
ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas 2 Ungaran dapat
dikategorikan kurang baik karena fasilitas yang dimiliki sekolah belum lengkap untuk
digunakan oleh siswa yang bermain olahraga futsal.
10
2.4 Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler futsal
Tabel 2.4.1
Tabel Analisis Deskriptif Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Futsal di
SMA N 1 Ungaran
PARTISIPAN 1
KODE PERTANYAAN
Q4 Bagaimana peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di
SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang?
Q 22, P1 23 Q : Berapa banyak siswa yang berangkat ekstrakurikuler pak ?
P1 : Kurang lebih berjumlah 30 an
Q 24, P1 25 Q : Kalau boleh tau itu cewek atau cowok pak ?
P1 : Itu cewek sama cowok jadi satu
Q 31, 32, P1
33,34
Q : Apakah ketika akan mengikuti sebuah turnamen siswa aktif
dalam pendaftaran maupun technical meeting atau bapak yang
menghandel semuanya ?
P1 : Ketika memang tidak menggangu jadwal pelajaran siswa
yang hadir dalam mengikuti technical meeting maupun
melakukan pendaftaran
Q 35, 36, P1 37 Q : Berarti siswa yang berperan aktif ya pak dalam kegiatan
ekstrakurikuler baik diluar maupun di dalam lapangan ?
P1 : Iya mas, ketika tidak mengganggu jam sekolah mereka
berperan aktif
Hasil analisis deskriptif pada peran serta peserta didik ekstrakurikuler olahraga
futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa dapat
berperan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, maupun mengikuti sebuah turnamen,
siswa aktif dalam pendaftaran maupun technical meeting. Jumlah siswa keseluruhan
yang mengikuti ekstrakurikuler futsal ialah 30 lebih siswa. Siswa dapat melakukan
perannya sebagai siswa aktif dalam ekstrakurikuler olahraga futsal, ketika tidak
mengganggu jadwal pelajaran pada jam sekolah.
11
Tabel 2.4.2
Tabel Analisis Deskriptif Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Futsal di
SMA N 2 Ungaran
PARTISIPAN 2
KODE PERTANYAAN
Q4 Bagaimana peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di
SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang?
Q 27, P2 28, 29 Q : Untuk peran serta didik dalam mengikuti ekstrakurikuler
pak itu seperti apa pak ?
P2 : Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat
mas, untuk tahun ini bisa sampai enam puluh lebih mas
Q 30, P2 31 Q : Itu cowok sama cewek pak ?
P2 : Iya mas, cowok sama cewek mas
Hasil analisis deskriptif pada Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler
Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa
siswa yang berperan aktif dalam ekstrakurikuler futsal berjumlah 60 lebih siswa.
Siswa yang berperan aktif dapat mengikuti perannya dengan baik ektrakurikuler futsal
disekolah. Data ini merupakan hasil dari wawancara dengan salah satu pengajar dan
pelatih ekstrakurikuler olahraga futsal diskolah.
3. Pembahasan
Dari hasil survei penelitian dan pengambilan data dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh menunjukan bahwa pelaksanaan
ektrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang. Berikut pembahasan hasil penelitian sebagai berikut;
1. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal
Dari hasil survei pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah
Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dapat
dikatakan dalam kategori baik, karena berdasarkan hasil data yang diperoleh dari
wawancara dan observasi. Salah satu tujuan dalam pelaksanaan kegiatan
12
ekstrakurikuler olahraga adalah mengembangkan bakat dan minat siswa menuju
tercapainya prestasi olahraga.
Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran
dan di luar pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah (Noor, 2015).
Berdasarkan jenjang pendidikan formal, Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
yang sederajat merupakan sekolah yang berpeluang paling besar menciptakan
atlet-atlet atau olahragawan, karena pada banyak teori dan kenyataan di lapangan
usia spesialisasi kecabangan olahraga dan usia emas seorang olahragawan terjadi
pada rentang usia 15-19 tahun dan usia-usia tersebut adalah usia-usia pada masa
SMA (Nurcahyo, 2013). Di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang siswa dikatakan sangat berantusias, dikarenakan tetap
terlaksananya program ekstrakurikuler meskipun terbentur dengan waktu
pelaksanaan dengan sistem pendidikan fullday school, adapun masalah lapangan
yang terbentur dengan kegiatan ekstrakurikuler lain. Dengan begitu banyaknya
siswa yang mengikuti ektrakurikuler futsal, maka pembagian waktu sesuai dengan
banyaknya jumlah siswa yang hadir dalam kegiatan ektrakurikuler, dengan waktu
yang diberikan 2 atau 3 kali dalam seminggu.
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil wawancara dengan beberapa guru
atau pengajar yang telah membina dan mengajarkan ekstrakurikuler futsal di
Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
2. Pengorganisasian ektrakurikuler futsal
Mengemukakan pengorganisasian yaitu pengaturan pekerjaan dan
pengalokasian pekerjaan di antara angota organisasi sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai secara efisien (Sabardi, 2014). Sependapat dengan itu (Hadari,
2005) menjelaskan bahwa pengorganisasian adalah sistem kerjasama sekelompok
orang, yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh
pekerjaan/tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang
menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu satuan atau unit kerja.
Berdasarkan dari pernyataan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa
pengorganisasian adalah mengelompokkan orang-orang serta menetapkan dan
membagi tugas-tugas agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Dari
13
hasil penelitian, pengorganisasian ektrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas
Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, bahwa siswa terlibat dalam
pengorganisasian ekstrakurikuler futsal. Guru yang membimbing dan
mengajarkan olahraga fusal di sekolah memilih salah satu siswa menjadi kapten
untuk mengkoordinasi teman - temannya, seperti kebutuhan dalam kegiatan
ekstrakulikuler, pengumpulan uang untuk kas, pendaftaran turnamen, serta
tecnical meeting, selama itu tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar
pengorganisasian dapat dilakukan. Dengan adanya pengorganisasian
ektrakurikuler futsal di sekolah siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang
lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
3. Fasilitas ekstrakurikuler futsal
Dari hasil penelitian diperoleh dari keseluruhan sarana prasarana kegiatan
ekstrakurikuler olahraga pada Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan
Ungaran Kabupaten Semarang termasuk kategori baik, yaitu sarana prasarana
olahraga yang digunakan untuk latihan cukup memadai dalam pelaksanaan
ekstrakurikuler olahraga. Sebagian untuk kegiatan sudah terpenuhi seperti cones /
corong bola yang digunakan ada 10 bola dan masih ada lagi sisa corong bola,
rompi yang digunakan siswa ada 10 pcs, dan memiliki gawang. Dilihat dari
sekolah lain untuk sarana prasarana menyediakan 5 rompi, rompi yang harus
digunakan lebih dari 10 rompi dilihat dari banyaknya siswa yang bermain
olahraga futsal, sekolah memiliki cones 20 dan 8 bola kaki.
Dari hasil observasi lapangan sarana prasarana yang ada disekolah
dikategorikan cukup baik, hal ini dilihat dari hasil wawancara dan observasi, yaitu
lapangan di sekolah tidak dapat digunakan untuk latihan, karena berdekatan
dengan jalan raya, dan sering berbenturan dengan program ekstrakurikuler lain,.
Tetapi hal ini tidak menghalangi kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal di
Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
Proses belajar mengajar disekolah akan berjalan dengan lancar jika ditunjang
dengan sarana yang memadai, dengan kelengkapan alat penunjang untuk olahraga
futsal dan lapangan yang digunakan. Proses pelaksanaan program ekstrakurikuler
disekolah akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana prasarana
yang memadai serta dana yang mencukupi. Keterbatasan sekolah dalam
mengadakan dan menyediakan dana merupakan penyebab utama dalam
14
pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi sehingga pelaksanaan program
ekstrakurikuler yang tidak berjalan dengan maksimal (Nurcahyo, 2013).
4. Peran serta peserta didik ektrakurikuler futsal
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa peran serta peserta
kegiatanekstrakurikuler olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan
Ungaran Kabupaten Semarang termasuk dalam kategori baik, yaitu siswa diberi
kebebasan untuk memilih cabang ekstrakurikuler olahraga sesuai dengan minat
dan bakat yang dimiliki siswa disekolah. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler olahraga futsal terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh bapak Aldila Anjas selaku guru dan pelatih futsal
di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran “bahwa jumlah siswa keseluruhan
yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal sekitar 30 lebih siswa (putra –
putri)”. Demikian pula yang diungkapkan oleh bapak Aditia Sandi selaku guru
dan pelatih futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran “bahwa siswa
yang berperan aktif dalam ekstrakurikuler futsal berjumlah 60 (putra – putri) lebih
siswa”.
Hasil observasi lapangan diperoleh gambaran tentang perserta dalam kegian
ekstrakurikuler disekolah, dimana pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang
diadakan oleh skolah memperoleh partisipasi yang baik dari para peserta, peserta
sangat antusias mengikuti petunjuk – petunjuk yng diberikan oleh pembina,
dengan semangat yang baik tersebut menjadikan kegiatan ekstrakurikuler dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa peserta eksrakurikuler
olahraga futsal termasuk kategori baik berdasarkan keaktifan siswa dalam
mengikuti sebuah turnamen, maupun dalam technical meeting. Siswa dapat
melakukan perannya sebagai siswa aktif dalam ekstrakurikuler olahraga futsal,
ketika tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari
observasi dan wawancara yang menyatakan siswa aktif dalam kegiatan.
15
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pelaksanaa ektrakurikuler olahraga futsal
di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk
kategori baik. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
yang dilakukan di sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan – peraturan
yang telah ditetapkan di sekolah dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga, dilihat dari
fasilitas yang cukup lengkap dan antusias siswa sebagai siswa yang aktif dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal disekolah.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Agni, R. (2012). Partisipasi Ekstrakurikuler Siswa Sekolah Menengah Atas: Studi
pada Program Kelas Internasional dan Program RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional) SMAN X Jakarta.
2. Dewi, K. (2012). Pembinaan program ekstrakurikuler futsal, 1–99.
3. Dini, R. (2013). Sikap Siswa Kelas Atas Terhadap Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Di Sd Negeri 3 Pengasih, 1–6.
4. Hadari, N. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
university.
5. Hendy, P. (2013). Survei Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Pada
Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun
2013.
6. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Ceria.
7. Noor, J. (2015). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Pemilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 1 Rantau, 34–43.
8. Nurcahyo, F. (2013). Pengelolaan Dan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler
Olahraga Di Sma/Man/Sederajat Se-Kabupaten Sleman, 9(November).
9. Sabardi, A. (2014). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai Perpustakaan Stit Al Yaqin Muuaro Sijunjung, 0–42.
10. Soernadi. (2011). Kegiatan ekstrakulikuler olahraga dalam peningkatan gerak dasar (,
55–66.
11. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Lampiran 1