Sumpah Bisma Dewabrata NSI

download Sumpah Bisma Dewabrata NSI

of 16

Transcript of Sumpah Bisma Dewabrata NSI

Sumpah Bisma DewabrataDalam kisah pewayangan, tersebutlah sebuah kerajaan bernama Hastinapura. Kerajaan Hastinapura diperintah oleh seorang raja yang adil dan bijaksana bernama Prabu Santanu. Prabu Santanu memiliki seorang putra bernama Dewabrata. Dewabrata adalah calon pewaris tahta Hastinapura, atau disebut juga dengan putra mahkota. Meskipun Dewabrata adalah calon pengganti raja, namun dia selalu bersikap rendah hati. Pada suatu hari ketika sedang berburu, Prabu Santanu tersesat di tengah hutan. Didalam hutan itu dia ditolong oleh seorang putri bernama Dewi Setyawati. Prabu Santanu sudah lama hidup menduda. Ketika bertemu Dewi Setyawati dia jatuh cinta dan ingin menjadikan Dewi Setyawati sebagai istrinya. Dewi Setyawati bersedia menjadi istri Prabu Santanu, tetapi dia memberikan sebuah syarat kepada Prabu Santanu. Syarat tersebut adalah bahwa jika mereka mempunyai anak maka, maka anak itu yang akan menjadi raja di Hastinapura. Prabu Santanu sangat sedih. Dia tahu bahwa dia tidak mungkin mengabulkan permintaan Dewi Setyawati tersebut, karena hak putra mahkota Hastinapura sudah menjadi milik Dewabrata. Dewabrata sangat mencintai ayahnya. Dia merelakan gelar putra mahkota dan memberikannya kepada adiknya, agar ayahnya bisa menikah dengan Dewi Setyawati. Bahkan dia juga bersumpah untuk tidak menikah seumur hidup agar tidak ada keturunannya yang akan menuntut tahta Hastinapura di masa yang akan datang. Sumpah Dewabrata adalah sumpah yang sangat berat tetapi mulia. Karena itu para dewa menganugerahkan gelar Bisma, sehingga namanya sekarang menjadi Bisma Dewabrata. Setelah menikah dengan Prabu Santanu, Dewi Setyawati melahirkan dua orang putra bernama Citragada dan Wicitrawirya. Ketika Prabu Santanu meninggal, Citragada menggantikannya menjadi raja di Hastinapura. Prabu Citragada adalah seorang raja kejam dan suka berperang. Dalam sebuah peperangan Prabu Citragada tewas. raja di Hastinapura. Pada suatu ketika raja dari Kerajaan Kasindra mengadakan sebuah sayembara. Tujuan sayembara itu adalah untuk memperebutkan tiga orang putri. Jika peserta sayembara bisa mengalahkan raksasa Wahmuka dan Harimuka, maka dia berhak untuk memboyong tiga orang putri dari kerajaan Kasindra tersebut yaitu Dewi Amba, Dewi Ambalika dan Dewi Ambika. Prabu Wicitrawirya adalah seorang raja yang lemah dan sakit-sakitan. Ibunya, Dewi Setyawati, selalu memikirkan nasib Prabu Wicitrawirya, karena dia belum memiliki seorang permaisuri. Oleh karena itu dia menugaskan Bisma Dewabrata untuk mengikuti sayembara itu. Dewi Setyawati berharap supaya Bisma Dewabrata bisa memenangkan sayembara itu dan mendapatkan ketiga putri tersebut untuk dijadikan sebagai permaisuri Prabu Wicitrawirya. Prabu Citragada belum memiliki putra mahkota, oleh karena itu Wicitrawirya yang meneruskannya menjadi

Bisma Dewabrata pergi ke Kerajaan Kasindra untuk mengikuti sayembara tersebut. Karena Bisma Dewabrata adalah seorang satria yang kuat dan sakti, dia berhasil mengalahkan raksasa Wahmuka dan Harimuka. Bahkan dalam sayembara tersebut Bisma Dewabrata juga menaklukkan kekasih Dewi Amba yang bernama Prabu Salwa, yang juga ikut sebagai peserta sayembara. Setelah sampai di Hastinapura, rupanya hanya Dewi Ambika dan Ambalika saja yang bersedia menjadi permaisuri Prabu Wicitrawirya. Dewi Amba tidak bersedia menjadi istri Wicitrawirya karena dia telah besumpah hanya akan manjadi istri dari orang yang sudah mengalahkan kekasihnya. Dengan kata lain, Dewi Amba hanya mau menjadi istri Bisma Dewabrata. Bisma Dewabrata sangat terkejut dan samasekali tidak mengharapkan kejadian ini. Dia kemudian membujuk Dewi Amba agar bersedia menjadi istri Prabu Wicitrawirya. Bahkan dia menceritakan kepada Dewi Amba tentang rahasia sumpahnya bahwa dia tidak akan menikah selamanya karena cintanya yang sangat besar kapeda ayahnya. Dewi Amba sangat terharu ketika mendengarkan kisah Bisma Dewabrata, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Tekad Dewi Amba sudah bulat untuk menikah dengan Bisma Dewabrata. Hal menjadikan Bisma Dewabrata merasa putus asa dan tidak tahu lagi bagaimana cara untuk membelokkan kehendak Dewi Amba. Bisma Dewabrata kemudian mengeluarkan panah saktinya dan mengarahkan panah tersebut kepada Dewi Amba. Dia hanya berpura-pura mengancam Dewi Amba, supaya mau menikah dengan Prabu Wicitrawirya. Namun Dewi Amba tidak gentar dengan ancaman tersebut. Hal ini menyebabkan Bisma Dewabrata menjadi gugup. Tanpa disengaja panah saktinya terlepas dari tangannya dan menembus tubuh Dewi Amba. Bisma Dewabrata berlari dan memeluk Dewi Amba yang roboh kedalam pangkuannya. Dia sangat menyesal dan meminta maaf kepada Dewi Amba. Sebelum menghembuskan nafas yang terakhir Dewi Amba mengatakan bahwa dia akan tetap menunggu Bisma Dewabrata untuk manjadi suaminya di Swargaloka. Kosa kata Calon Pewaris tahta putra mahkota rendah hati. menduda syarat mengabulkan: : : : : : : :

hak keturunannya menuntut masa yang akan datang mulia menganugerahkan kejam tewas sayembara berhak sakit-sakitan nasib permaisuri membujuk terharu kehendak mengancam gentar gugup pangkuan swargaloka

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

Analisis kalimat 1. 2. 3. 4. Dewabrata adalah calon pewaris tahta Hastinapura Pewaris = orang yang mewarisi Meskipun Dewabrata adalah calon pengganti raja, namun dia selalu bersikap rendah hati. Pengganti = orang yang menggantikan Prabu Santanu menjadikan Dewi Setyawati sebagai istrinya. Menjadikan = membuat sesuatu/seseorang menjadi Dewi Setyawati memberikan sebuah syarat kepada Prabu Santanu. Memberikan = melakukan perbuatan memberi (syarat) dari Dewi Setyawati ke Prabu Santanu Siapa pemberi (orang yang memberikan) syarat? Dewi Setyawati 5. Prabu Santanu tidak mungkin mengabulkan permintaan Dewi Setyawati Mengabulkan = membuat jadi terkabul Siapa yang menjadi pengabul (orang yang mangabulkan) syarat? Prabu Santanu 6. Dewabrata merelakan gelar putra mahkota dan memberikannya kepada adiknya

Merelakan = membuat jadi rela Memberikan = melakukan perbuatan memberi gelar putra mahkota dari Dewabrata ke adiknya 7. Para dewa menganugerahkan gelar Bisma kepada Dewabrata Menganugerahkan = melakukan perbuatan memberi anugrah (gelar Bisma) dari Dewa kepada Dewabrata Siapa penganugerah (orang yang memberi anugerah) gelar? Para dewa 8. 9. Dewi Setyawati melahirkan dua orang putra bernama Citragada dan Wicitrawirya. Melahirkan = melakukan proses kelahiran Ketika Prabu Santanu meninggal, Citragada menggantikannya menjadi raja di Hastinapura. Menggantikan = melakukan perbuatan mengganti Siapa pengganti (orang yang mengganti) Citragada? 10. Prabu Citragada belum memiliki putra mahkota, oleh karena itu Wicitrawirya yang meneruskannya menjadi raja di Hastinapura. Meneruskan = membuat jadi terus Siapa yang menjadi penerus (orang yang meneruskan)? Wicitrawirya 11. Pada suatu ketika raja dari Kerajaan Kasindra mengadakan sebuah sayembara. Mengadakan = membuat jadi ada Siapa yang menjadi pengada (orang yang mengadakan) sayembara? Raja dari Kerajaan Kasindra 12. Tujuan sayembara itu untuk memperebutkan tiga orang putri. Memperebutkan = membuat jadi rebutan 13. Jika peserta sayembara bisa mengalahkan raksasa Wahmuka dan Harimuka, maka dia berhak untuk memboyong tiga orang putri dari kerajaan Kasindra tersebut yaitu Dewi Amba, Dewi Ambalika dan Dewi Ambika. Peserta = orang yang ikut serta Mengalahkan = membuat jadi kalah 14. Dewi Setyawati, selalu memikirkan nasib Wicitrawirya Memikirkan = melakukan perbuatan berfikir Siapa yang menjadi pemikir (orang yang melakukan perbuatan berfikir)? Dewi Setyawati 15. Dewi Setyawati berharap supaya Bisma Dewabrata bisa memenangkan sayembara itu dan mendapatkan ketiga putri tersebut Memenangkan = membuat jadi menang Mendapatkan = membuat jadi mendapat sesuatu Siapa yang menjadi pemenang (orang yang menang) sayembara? Bisma Dewabrata 16. Bisma Dewabrata berhasil mengalahkan raksasa Wahmuka dan Harimuka. Mengalahkan = membuat jadi kalah

17. Bisma Dewabrata juga menaklukkan kekasih Dewi Amba yang bernama Prabu Salwa. Menaklukkan = membuat jadi takluk 18. Bisma Dewabrata berhasil mendapatkan tiga orang putri tersebut. Mendapatkan = membuat jadi mendapat sesuatu 19. Dewi Amba tidak bersedia menjadi istri Wicitrawirya karena dia telah besumpah hanya akan manjadi istri dari orang yang sudah mengalahkan kekasihnya. Mengalahkan = membuat jadi kalah 20. Bisma Dewabrata sangat terkejut dan samasekali tidak mengharapkan kejadian ini. Mengharapkan = melakukan perbuatan berharap 21. Bisma Dewabrata menceritakan kepada Dewi Amba tentang rahasia sumpahnya Menceritakan = melakukan perbuatan bercerita Siapa yang menjadi pencerita (orang yang bercerita)? Bisma Dewabrata 22. Dewi Amba sangat terharu ketika mendengarkan kisah Bisma Dewabrata Mendengarkan = melakukan perbuatan mendengar Siapa yang menjadi pendengar (orang yang mendengarkan)? Dewi Amba 23. Bisma Dewabrata merasa putus asa dan tidak tahu bagaimana cara untuk membelokkan kehendak Dewi Amba. Membelokkan = membuat jadi belok 24. Bisma Dewabrata kemudian mengeluarkan panah saktinya dan mengarahkan panah tersebut kepada Dewi Amba. Mengeluarkan = membuat jadi keluar dari Mengarahkan = membuat jadi mengarah ke Siapa yang menjadi pengarah (orang yang mengarahkan)? Bisma Dewabrata 25. Hal ini menyebabkan Bisma Dewabrata menjadi gugup. Menyebabkan = membuat jadi sebab Apa yang menjadi penyebab (orang atau sesuatu yang menyebabkan) Bisma menjadi gugup? Sikap Dewi Amba yang tidak takut menerima ancaman 26. Sebelum menghembuskan nafas yang terakhir Dewi Amba mengatakan bahwa dia akan tetap menunggu Bisma Dewabrata untuk manjadi suaminya di Swargaloka. Mengatakan = melakukan perbuatan berkata Menghembuskan = melakukan perbuatan menghembus

Bacaan Kelas Bahasa NSI 8 April 2011 - Dwi Prabowo

Sumpah Bisma DewabrataDalam kisah pewayangan, tersebutlah sebuah kerajaan bernama Hastinapura. Kerajaan Hastinapura diperintah oleh seorang raja yang adil dan bijaksana bernama Prabu Santanu. Prabu Santanu memiliki seorang putra bernama Dewabrata. Dewabrata adalah calon pewaris tahta Hastinapura, atau disebut juga dengan putra mahkota. Meskipun Dewabrata adalah calon pengganti raja, namun dia selalu bersikap rendah hati. Pada suatu hari ketika sedang berburu, Prabu Santanu tersesat di tengah hutan. Didalam hutan itu dia ditolong oleh seorang putri bernama Dewi Setyawati. Prabu Santanu sudah lama hidup menduda. Ketika bertemu Dewi Setyawati dia jatuh cinta dan ingin menjadikan Dewi Setyawati sebagai istrinya. Dewi Setyawati bersedia menjadi istri Prabu Santanu, tetapi dia memberikan sebuah syarat kepada Prabu Santanu. Syarat tersebut adalah bahwa jika mereka mempunyai anak maka, maka anak itu yang akan menjadi raja di Hastinapura. Prabu Santanu sangat sedih. Dia tahu bahwa dia tidak mungkin mengabulkan permintaan Dewi Setyawati tersebut, karena hak putra mahkota Hastinapura sudah menjadi milik Dewabrata. Dewabrata sangat mencintai ayahnya. Dia merelakan gelar putra mahkota dan memberikannya kepada adiknya, agar ayahnya bisa menikah dengan Dewi Setyawati. Bahkan dia juga bersumpah untuk tidak menikah seumur hidup agar tidak ada keturunannya yang akan menuntut tahta Hastinapura di masa yang akan datang. Sumpah Dewabrata adalah sumpah yang sangat berat tetapi mulia. Karena itu para dewa menganugerahkan gelar Bisma, sehingga namanya sekarang menjadi Bisma Dewabrata. Setelah menikah dengan Prabu Santanu, Dewi Setyawati melahirkan dua orang putra bernama Citragada dan Wicitrawirya. Ketika Prabu Santanu meninggal, Citragada menggantikannya menjadi raja di Hastinapura. Prabu Citragada adalah seorang raja kejam dan suka berperang. Dalam sebuah peperangan Prabu Citragada tewas. raja di Hastinapura. Pada suatu ketika raja dari Kerajaan Kasindra mengadakan sebuah sayembara. Prabu Citragada belum memiliki putra mahkota, oleh karena itu Wicitrawirya yang meneruskannya menjadi

Tujuan sayembara itu adalah untuk memperebutkan tiga orang putri. Jika peserta sayembara bisa mengalahkan raksasa Wahmuka dan Harimuka, maka dia berhak untuk memboyong tiga orang putri dari kerajaan Kasindra tersebut yaitu Dewi Amba, Dewi Ambalika dan Dewi Ambika. Prabu Wicitrawirya adalah seorang raja yang lemah dan sakit-sakitan. Ibunya, Dewi Setyawati, selalu memikirkan nasib Prabu Wicitrawirya, karena dia belum memiliki seorang permaisuri. Oleh karena itu dia menugaskan Bisma Dewabrata untuk mengikuti sayembara itu. Dewi Setyawati berharap supaya Bisma Dewabrata bisa memenangkan sayembara itu dan mendapatkan ketiga putri tersebut untuk dijadikan sebagai permaisuri Prabu Wicitrawirya. Bisma Dewabrata pergi ke Kerajaan Kasindra untuk mengikuti sayembara tersebut. Karena Bisma Dewabrata adalah seorang satria yang kuat dan sakti, dia berhasil mengalahkan raksasa Wahmuka dan Harimuka. Bahkan dalam sayembara tersebut Bisma Dewabrata juga menaklukkan kekasih Dewi Amba yang bernama Prabu Salwa, yang juga ikut sebagai peserta sayembara. Setelah sampai di Hastinapura, rupanya hanya Dewi Ambika dan Ambalika saja yang bersedia menjadi permaisuri Prabu Wicitrawirya. Dewi Amba tidak bersedia menjadi istri Wicitrawirya karena dia telah besumpah hanya akan manjadi istri dari orang yang sudah mengalahkan kekasihnya. Dengan kata lain, Dewi Amba hanya mau menjadi istri Bisma Dewabrata. Bisma Dewabrata sangat terkejut dan samasekali tidak mengharapkan kejadian ini. Dia kemudian membujuk Dewi Amba agar bersedia menjadi istri Prabu Wicitrawirya. Bahkan dia menceritakan kepada Dewi Amba tentang rahasia sumpahnya bahwa dia tidak akan menikah selamanya karena cintanya yang sangat besar kapeda ayahnya. Dewi Amba sangat terharu ketika mendengarkan kisah Bisma Dewabrata, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Tekad Dewi Amba untuk menikah dengan Bisma Dewabrata sudah bulat. Hal ini menjadikan Bisma Dewabrata merasa putus asa dan tidak tahu lagi bagaimana cara untuk membelokkan kehendak Dewi Amba. Bisma Dewabrata kemudian mengeluarkan panah saktinya dan mengarahkan panah tersebut kepada Dewi Amba. Dia hanya berpura-pura mengancam Dewi Amba, supaya mau menikah dengan Prabu Wicitrawirya. Namun Dewi Amba tidak gentar dengan ancaman tersebut. Hal ini menyebabkan Bisma Dewabrata menjadi gugup. Tanpa disengaja panah saktinya terlepas dari tangannya dan menembus tubuh Dewi Amba. Bisma Dewabrata berlari dan memeluk Dewi Amba yang roboh kedalam pangkuannya. Dia sangat menyesal dan meminta maaf kepada Dewi Amba. Sebelum menghembuskan nafas yang terakhir Dewi Amba mengatakan bahwa dia akan tetap menunggu Bisma Dewabrata untuk manjadi suaminya di Swargaloka ***

Prabu Santanu

Bisma Dewabrata

Prabu Citragada

Dewi Setyawati

Dewi Amba

Dewi Ambika

Dewi Ambalika

Wahmuka

Harimuka