Summary Rhythm in Architgbdfecture - STUPA 2

18
1

description

dhgdghdghsdghfrdcbv

Transcript of Summary Rhythm in Architgbdfecture - STUPA 2

1

Dalam dunia arsitektur, diperlukan sebuah ritme.

Tidak hanya dalam hal musik saja, melainkan

dalam proses perancangan sebuah bangunan

bahkan dalam keseharian hidup kita, misal contoh

gambar di bawah ini menghasilkan sebuah ritme

yang geometris, dimana terdapat sebuah kelompok

burung yang bertengger pada kabel arus listrik

yang menghadirkan sebuah sinematografi yang baik.

Begitu pula halnya dengan lingkup dunia

arsitektur yang sama halnya menghadirkan

situasi tersebut. Seperti halnya contoh gambar

sebuah bangunan perumahan pada Quirinal

Palace, Rome yang menganut pola jendela

yang simetris dengan bentuk bujursangkar

yang beritme. Hal ini juga dilakukan oleh

arsitek terkenal di dunia dalam proyek

perancangannya yaitu Gunnar Asplund dan Le Corbusier.

Sebagai seorang arsitek dituntut untuk menciptakan sebuah metode yang teratur dalam

komposisi perancangannya yaitu merancang dengan pola pengulangan elemen yang

teratur dan benar dengan pola hitungan 1, 2, 1, 2 yang sudah dipahami oleh semua

bidang. Ini merupakan keteraturan dan presisi yang ditemukan di alam.

Dalam pengaplikasian pola tersebut dapat dilihat

tidak saja dalam dunia musik, namun ritme tersebut

dapat diaplikasikan dalam bangunan, seperti

pengaplikasian pola 1, 2, 1, 2 pada jendela. Pola

tersebut tidak akan pernah usang dan tetap menjadi

dasar dalam perancangan agar tercipta keteraturan,

kesederhanaan yang besar dan simfoni yang beritme

baik.

Pekerjaan fisik menjadi lebih mudah dilakukan ketika gerakan-gerakan yang

terlibat dilakukan secara berkala. Ada sesuatu yang misterius tentang efek menstimulasi dari

2

Quirinal Palace, Rome

Cinematographic Rhythm View

Rhythm Pattern 1, 2, 1, 2

ritme. Anda dapat menjelaskan apa yang menciptakan suatu ritme namun anda harus

mengalaminya sendiri untuk mengetahui seperti apa hal itu. Seseorang yang sedang

mendengarkan musik mengalami ritme itu sebagai sesuatu yang melebihi semua refleksi,

sesuatu yang ada di dalam dirinya sendiri. Seseorang yang bergerak secara berirama

memulai gerakannya sendiri dan merasa bahwa dia mengontrolnya. Tetapi dengan segera

ritme itu mengontrolnya; dia dikuasai oleh hal itu. Dia terbawa olehnya. Gerakan yang

berirama memberikan perasaan energi tinggi. Ritme music Bach menempatkan Eric

Mendelsohn pada suatu kondisi special yang menutup keberadaan dunia luar dan pada saat

yang bersamaan melepaskan imajinasi kreatifnya. Arsitektur kemudian akan datang

kepadanya dalam pengelihatan yang hebat. Frank Lloyd Wright mengatakan kepada Eric

bahwa ketika dia melihat sebuah arsitektur yang mengerakkan hatinya, dia mendengar

music di dalam telinganya.

Arsitektur tidak memiliki dimensi waktu, tanpa pergerakan, dan oleh karena itu tidak dapat

berirama dalam cara yang sama seperti music atau tarian. Tapi untuk mengalami arsitektur,

diperlukan waktu; dan juga diperlukan usaha−meskipun berupa usaha mental, bukan fisik.

Seringkali seseorang yang menciptakan arsitektur juga bekerja secara berirama di dalam

proses kreatif itu sendiri. Hal ini mengakibatkan pada suatu rutinitas yang mungkin sangat

sulit untuk diekspresikan dalam kata-kata namun secara spontan dirasakan oleh mereka

yang merasakan ritme yang sama. Pengalaman ritmik menyebar dengan mudah dari

seseorang ke orang yang lainnya. Orang-orang yang hidup di negara yang sama pada masa

yang sama seringkali merasakan ritme yang sama. Mereka bergerak dengan cara yang sama,

menerima kesenangan dari pengalaman yang sama.

Didalam arsitektur ritme, jika Anda bertanya kepada para arsitek apa irama itu

dalam arsitektur berarti itu akan sulit bagi mereka untuk menjelaskan, apalagi menentukan.

Terutama irama itu berhubungan dengan fasad bangunan yang ingin dibangun karena

disesuaikan dengan fungsi bangunan tersebut. Istilah irama dipinjam dari seni lainnya yang

melibatkan elemen waktu dan didasarkan pada gerakan, seperti musik dan berdansa. Irama

tersebut pun harus seimbang dan bertepatan dengan interval yang besar.

Contoh :

Calle dei Preti, di mana suatu rumah dibangun, begitu sempit bahwa mustahil untuk

mendapatkan pandangan yang baik pola yang dibentuk oleh jendela, pintu dan cerobong

3

asap dari jalan itu sendiri. Tetapi pada kami diukur gambar fasad dalam berdiri sebagainya

sangat jelas

Pada 1918 arsitek Denmark Aage Rafn pun dikirimkan desain yang sangat tidak biasa untuk

rumah pengadilan untuk kota Denmark tidak biasa, memang, itu ditolak. Ini memiliki irama

jendela yang menarik. Seperti pada rumah venetian dan bentuk seperti yang begitu banyak

venetian rumah hampir mendambakan mirroring air untuk memberikan keseimbangan.

Lantai dasar telah ritme dengan jendela bulat dan persegi panjang sementara lantai di atas

memiliki jendela yang seragam.

Arsitek yang merancang rumah-rumah di abad ke-15 harus telah membuat gambar yang

memberikan gambar yang sama. Seperti yang Anda sekilas di bagian depan, dari kiri ke

kanan, Anda mengalami sesuatu seperti irama tarian rumit. Rincian arsitektur seperti secara

sistematis dan tegas ditempatkan pada fasad. Seperti dibandingkan dengan kicau burung,

musik di sini adalah sepeti bagian dari harmoni sebuah lagu.

Dengan cara yang sama arsitektur berbagai periode harus dipandang sebagai

ungkapan mengubah rhytm. Dalam Spanish Steps di Roma seperti yang digambarkan oleh

Piranesi, kita memiliki contoh ini. Masalah arsitek adalah sederhana - yaitu untuk membuat

hubungan antara dataran rendah di Piazza Spagna dan Piazza della Trinita. Lerengnya

terlalu curam untuk sebuah jalan,maka itu sebuah tangga diperlukan. Roma memiliki banyak

contoh tangga monumental-seperti tangga panjang lurus mengarah ke Santa Maria di

Aracoeli yang baru, ketika selesai menjadi unik. dengan lengkungan dan belikkan desain

tampaknya berdasarkan sebuah desain kuno, upacara tari The Polineis di mana masing-

masing empat penari berdiri pada garis yang lurus,kemudian berpisah ( dua ke kanan dan

dua ke kiri),lalu mereka berputar dan berputar,lalu mereka berbalik untuk member hormat

san mereka kembali lagi untuk berteme di puncak tangga,lalu bertemu sekali lagi untuk

memisahkan diri ke kiri dan ke kanan dan akhirnya bertemu lagi di teras paling atas di mana

mereka bisa melihat pemandangan dan melihat Roma yang ada di depan mereka. The

Spanish Steps dibangun di abad 17-20an ketika farthingale dalam fashion. Piranesi yang

memberikan ide tentang bagaimana pria dan wanita pada hari itu melakukannya sendiri.

Mereka tahu sedikit tentang jalan tetapi megntahui lebih banyak tentang menari pada

upacara periode, dan karena itu mereka bisa bergerak anggun di langkah-langkah tersebut

yang menyerupai gambaran tokoh dari salah satu tarian mereka- pria dalam sepatu berhak

4

tinggi dengan tarian yang dipelajari dari guru mereka, wanita dalam korset renda yang

ketat.Dengan demikian, dalam Spanish Steps kita dapat melihat rhytm menari dari masa

galantry,hal itu memberi kita firasat tentang sesuatu yang generasi kita tidak akan tahu.

Jika kita percaya bahwa objek arsitektur adalah untuk menyediakan kerangka kerja untuk

kehidupan masyarakat, maka kamar di rumah kita, dan hubungan antara mereka, harus

ditentukan oleh cara kita akan hidup di dalam mereka dan bergerak melalui mereka.

Di cina kuno, kaisar juga imam kepala yang membuat penawaran resmi yang diyakini

kesejahtraan atas kotanya tergantung. Peking yang monumental ditata di sekitar jalan besar

yang langsung melalui kota dari ruang takhta besar dari istana kekaisaran Temple of

Heaven. Itu adalah jalan yang sangat luas, beraspal dengan lempengan batu besar, dan tidak

ada jalan raya biasa. Prosesi bergerak dengan berjalan kaki, berjalan dengan khidmat.

Seluruh perjalanan berjalan dengan kaku, simetri aksial, dari lorong-lorong, halaman dan

portal istana, kelompok simetris dari seni patung dan kolom, ke candi monumental itu

sendiri , yang juga merupakan putaran komposisi sumbu prosesi.

Dengan cara yang sama banyak bangunan suci lainnya yang membentuk suatu

ritual di simetri yang ketat .Di Katedral sumbu barat dan timur, dari pintu masuk utama ke

altar, adalah tulang punggung dari keseluruhan bangunan . Ini menunjukkan prosesi

keagamaan besar dan perhatian para umat penyembah. Dari pilar ke pilar, dari lengkungan

ke lengkungan, mata mengikuti irama, dan besarnya khidmat di seluruh gereja. Ketika

mereka dilihat sebagai bagian dari satu gerakan yang berlanjut, itu adalah wajar bahwa

individual dari bangunan yang memiliki proporsi yang tidak harmonis, individualis mereka

tidak ada artinya.

Seperti keselarasan organ, tiap komponen tersebut saling bekerja dan mereka baru akan

memiliki arti bila mereka berhubungan satu sama lain pada ritmenya. Hal yang aneh dalam

pembangunan gedung besar ini sebagai kerangka untuk prosesinya adalah walaupun

bangunan ini kosong,arsitekturnya sendiri sudah menciptakan efek yang menegangkan dan

khidmat pada prosesinya. Gereja –gereja pada masa Renaissance mempunyai irama yang

berbeda. Gereja-gereja tersebut tidak menarik perhatian seperti yang dilakukan gereja-gereja

gotik lainnya. Tujuan dari arsitektur renaissance adalah menciptakan keharmonisan dan

kemurnian bukan tekanan dan misteri. Arsitekturnya lebih memilih bentuk umum seperti

segi empat dan segi delapan atau bentuk lingkaran

5

Yang ditutup dengan kubah setengah lingkaran. Daripada bentuk kerucut,arsitektur

renaissance lebih memilih bentuk setangah bola. Arsitektur renaissance mendasar pada

proporsi aturan matematika dan seperti yang telah kita lihat, kita dapat memahami langsung

keharmonisan dari arsitektur yang sudah diperhitungkan. Pada Palladio’s villa, kalian akan

merasakan bahwa terdapat hubungan yang proporsional pada dimensi ruangannya yang

lambat laun semakin membesar saat mendekati pusat aula yang besar. Bila pada batas-batas

komposisi gabungan dibuat ruangan baru dengan membagi ruangan yang ada,maka mungkin

akan didapati ruang tambahan yang sempurna. Tapi mungkin kalian akan merasakan ada

yang salah pada ruangan tersebut. Uji coba ini membuktikan bahwa ruangan pada palladio’s

saling berhubungan dengan skala dan tatanan.Dan meskipun arsitekturnya berbentuk

kaku,bangunan tersebut tidak memberikan kesan bahwa bangunan ini dibuat untuk upacara

resmi. Yang terpenting adalah,semua ini diakibatkan karena sifat dominan dan sempurna

pada aula pusatnya. Saat kalian berada di dalamnya,terasa tak ada dorongan untuk bergerak

namun kalian akan cukup puas hanya dengan memandangi sekelilingnya pada tempat kalian

berpijak tersebut, melihat hubungan keseluruhan sistem dari arah dan proporsinya. Pada

puncak masa Barok, irama yang meresahkan muncul kembali. Daripada membuat arsitektur

yang mempunyai nilai kesatuan dan keharmonisan,arsitektur sekarang berusaha membuat

rangkaian spasial (yang memiliki banyak celah). Hal ini bias dilihat di kota Barok dimana

bentuk bangunan yang ada disana adalah bentuk-bentuk yang tidak biasa dan bangunannya

berbentuk panggung yang memiliki banyak celah yang saling terbuka satu sama lain.

Dengan cara yang sama, arsitektur bersejarah pada masa itusemua mendasar pada rencana

spasial yang dinamis dengan ruangan-ruangan seirama yang dimana ruangan-ruangan

tersebut tidak ada yang berdiri sendiri melainkan terikat dengan ruangan lainnya. Kerajaan

nya dibentuk seperti perangkap belut dimana pergerakannya hanya di satu arah,ruangannya

terbuka satu sama lain dan semuanya dituntun pada simbol dari pemerintahannya: patung

kerajaan,ruang singgasana ataupun ruang pertemuan yang dipimpin langsung oleh sang raja

itu sendiri. Meskipun tata letak ala Barok tidak digunakan saat prosesinya namun

arsitekturnya tetao di desain seolah tata letak barok tersebut digunakan.

Ritme dibangun oleh satu generasi dalam seni visual dan ornamen, sering, dan

disetujui pada generasi berikutnya yang diadaptasikan pada seluruh struktur. Arena pacuan

kuda dan gedung yang mengelilingi (bagian dari Christiansborg Palace di Copenhagen

{1730}) memberi contoh mengesankan akan Ritme Baroque nya, dibentuk dalam komposisi

6

arsitektural yang besar. Kandang kuda di bawah lapangan teater tua, membentuk perspektif

dari ruang melengkung, dibagi oleh kolom marbel dan penyapuan lekukan yang besar.

Namun barisan pilar sepanjang gedung tersebut mengesankan, mengikuti kecenderungan

garis ritmenya.

Sebelum 1700, pintu dan jendela Baroque dikelilingi oleh frame dan bentukan yang

sepertinya mengalir dalam ritme, dari lekukan hingga pada garis lurus, juga lengkungan

kasar, kembali kepada lekukan pada sisi yang berlawanan. Alirannya sangat tajam ujungnya

(ayunan iceskating). Pada Christansborg Palace, Sang Arsitek mentransfer ritme ini pada

seluruh pilar. Ia senang mejiplaki. Seorang desainer handal dengan sens ritme, bisa

menggambar dua garis simetris secara serempak dengan pensil pada tiap tangannya. Dimulai

dari bagian atas kertas, mulai dengan garis vertikal lanjut dengan seperempat lekukan maju

ke tengah secara kasar. Lalu dia mulai lagi sudut kanan, sapu ke bawah garis lurus, lalu

lekukan elegan di sisi berlawanan, naik ke atas sedikit ubahan sisi pada kanan. Aslinya,

arena balap terpisah dari kerajaan, oleh besi tempa dan didesain lekukan yang bagus sisi

kanan melewati muka depan.

Eksterior dari gedung Danish (Greek Revival) di awal abad 19, berkumpul arsitektur

Renaissance abad 16, gedungnya sendiri memiliki ritme harmoni dari karya Palladio.

Perbedaannya jelas terlihat di courthouse Copenhagen. Kelihatannya gedung punya jiwa

klasikal (Palladio’s ideal). Tapi tidak ada koneksi organik antara ruang-ruang tersembunyi

dibelakang muka. Semua tersebut didesain dengan hati-hati menjaga kesimetrian pintu dan

jendela. Simetri menjadi kebiasaan. Infleksibel ritme beat, terpancar pada gedung. Tapi 1800

orang menyadari sesuatu yang salah dan sang arsitek bekerja dengan bentuk baru dengan

ritme yang berbeda (ritme yang natural). Mereka mendesain asimetris gedungnya,

mengingatkan akan country house sederhana di Italy dan disajikan di sketchbook. Orang

primitif berkata itu indah, mengalir, berseni angular dan kasar. Jika ritme terlalu hati-hati,

jadi kaku. Seni archaic yaitu sederhana dan simetris. Jadi, orang yang sama bisa punya dua

ritme yang berbeda; yang satu bebas, satu terukur; yang satu natural, satu ceremonial. Ritme

yang dipakai orang-orang mengikuti pola umum. Tapi pada tingkat kultural tertentu, orang

sadar akan sekarang; alami, mengalir (ritme), agung, belajar, meniru, bentuk-bentuk artistik.

Di satu sisi lapangan peking, jalan suci -sumbu simetri dari kota itu- ,terdapat taman

kekaisaran menyenangkan dengan artistik jalan jalan berliku mengikuti kurva , dari danau

buatan dimana cemara merontokan cabang nya.

7

Gambaran yang terlihat pada lukisan kuno peking , kamu dapat melihat sebuah

lukisan dari sudut pandang mata burung tentang seorang peabat isatana yang berskating si

sebuah danau beku di istana musim dingin . Saya membayangkan pada waktu terdahulu, ia

memegang sebuah peranan pada sebuah perayaan tahun baru akbar , berjalan perlahan dan

khidmat dalam prosesi isatna di sepanjang jalanan yang luas menuju ‘tample of heaven’.

Satu demi satu portal dibuka untuk mereka sampai akhirnya mereka berdiri di depan altar

surge. Dan saat prosesi selesai, mereka kembali ke kota terlarang untuk mengganti baju yang

lebih nyaman, dan pergi ke danau yang membeku, seperti yang terlihat di lukisan ia

berskating membentuk lekukan lekukan spiral.

kebun China sama sekali bukan sekadar jalan keluar dari upacara. Taman di susun secara

serius sama dengan tata letak kuil, sebuah bentuk yang suci. Di taman nya masyarakat china

membudidayakan alam, sama seperti mereka mengangkat alam dalam puisi mereka dan

menggambarkan nya dalam lukisan nya.

Eropa juga memiliki taman, sebagian di bawah pengaruh kebun china. Pada abad ke 19

taman mengambil dengan jelas bentuk dari gaya jalan yang berliku. Jika kita tidak

mengetahui dengan baik, kita mungkin berpikir itu hanya untuk kesenangan, dari pada

sebuahpergerakan dari nenek moyang kita. Jalan berkelok kelok itu di pelajari untuk jalan

modern kendaraan bermotor, belokan semanggi dan sapuan kurva memberikan sensasi

berkendara yang baik bahkan dalam tingkat kecepatan tertentu. Irama dalam kelokan pada

taman victoria kemungkinan di buat untuk bersenang senang oleh seorang pria di atas kertas.

Namum irama pada jalanan modern memberikan kenyamanan dan kegembiraan untuk

ribuan kendaraan.

Jika di peking irama nya adalah sebuah upacara prosesi, irama ypejalan kaki, ney york

adalah irama bermotor. Perencanaankota manhattan , dengan jalan lebar dan penomoran

lintasan jalan, itu sama mengesankan dan sesederhana dengan kekaisaran china zaman

dahulu. Jika kamu melawati jalan itu dengan kecepatan yang tepat dan jarak tertentu, kamu

dalam melewati persimpangan persimpangan jalan tanpa terkena lampu merah.

Di east river drive dan henry Hudson parkway . disana tidak terdapat jalan berpotongan,

hanya ada jalan masuk dan jalan keluar yang memandu mobil untuk masuk dan keluar dalan

tol dalam alur irama yang sama. Terus berjalan melewati jembatan dan jalan yang luas ,

8

terus lebih jauh sampi keluar Negara tanpa berhenti, terus menerus naik dan turum

mengikuti kontur bumi. Ini lah irama newyork, tapi hanya dalam berkendara kamu dapat

merasakan irama ini, rasakan irama mengalir dalam darah.

Selama beberapa abad, berenang , yang di pakai oleh militer, di ajarkan untuk dalam 4

hitungan. Yang berbeda dengan berjalan. Itu seluruhn ny adalah bentuk simetris dari

gerakan, yang sebenenar nya cocok untuk para tentara yang di pakasa untuk menebrangi

sungi dengan membawa peralatan perang di bahu nya. dan pada suatu hari di awal abad ini.

Seseorang menemukan bahwa masyarakat primitive di seaisland selatan memiliki cara yang

lebih efevtife saat berenang, berguling, tidak terhenti , gerakan asimetris dan gaya bebas di

perkenal kan ke barat. Sebuah irama baru muncul

Perubahan dalam bidang olahraga mengingat perubahan yang disertakan dalam seni visual

oleh Rafael, Michelangelo, dan tintorettno, perubahan dari gaya, kaku frontal yang lebih

plastik dengan gerakan dan irama. Angka Tintoretto itu tampaknya mengapung melalui

ruang dengan cara yang aneh meluncur. Pada tahun 1951, empat ratus tahun setelah lukisan

Tintoretto, para arsitek Italia Giulio minolleti, dirancang kolam renang dengan irama yang

sangat mirip. Ada bangunan yang, dalam bentuk luarnya, mengingatkan pada desain kapal,

yang didasarkan sepenuhnya pada pesawat melengkung. Eric Mendelsohn Einstein menara,

di Potsdam, diantisipasi oleh bertahun-tahun bentuk mobil efisien. Tapi sama seperti itu

adalah wajar dan benar untuk kapal dan ikan yang akan dibentuk sehingga mereka dapat

bergerak semudah mungkin melalui air, adalah tidak wajar untuk merampingkan struktur

yang tidak dimaksudkan untuk bergerak. Desain bangunan, yang harus tulis, harus

didasarkan pada gerakan yang akan mengalir melalui mereka. Tapi dalam sangat sedikit

Anda menemukan irama taman Inggris atau motor yang modern parkir-alami cukup,

sebanyak Anda tidak bergerak melalui sebuah bangunan cara Anda kecepatan di jalan raya

motor. Selama lima puluh tahun terakhir, bagaimanapun, desain bangunan, baik besar dan

kecil, telah didasarkan pada gerakan selain yang ketat symmentrical kali earier. Upaya yang

tak terhitung telah dilakukan untuk arsitektur bebas dari ritme, kaku upacara.

Dua Frank lioyd wrigth di rumah, Taliesin barat dan timur Taliesin, adalah contoh yang baik

dari ini. Desain kedua majelis didasarkan pada lanskap dan cara Anda bergerak melalui itu.

Di san Francisco ia membangun sebuah toko kaca terdiri sekitar spiral meningkat. Bentuk

bulat dan melengkung barang pecah belah yang akan dipamerkan ada mengilhaminya untuk

menciptakan ruang di mana everyting dibulatkan dan melengkung, bukan persegi panjang.

9

Pada saat yang sama ia ingin membuat perjalanan melalui toko lebih menarik daripada di

showroom dalam biasa di mana Anda lulus Jajaran kotak lurus sejalan. Lorong, naik

melengkung menarik benteng barang-barang ditampilkan sehingga mereka terus-menerus

terlihat dari sudut yang baru dan pada saat yang sama Anda mendapatkan pandangan

terhalang toko dan seluruh harta nya. Konsepsi ini salah satu yang menarik tetapi dalam

eksekusi itu telah menjadi lebih geometris dari berirama. Hal ini jelas dirancang dengan

bantuan sepasang kaliper dan meskipun bentuk semua terkait tidak ada ritme alami yang

mengalir melalui mereka. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah bangunan ather oleh

frank lioyd wright. Dia telah menciptakan komposisi-benar simetris banyak dan lain-lain di

mana ia ditinggalkan kedua simetri dan sudut yang tepat dalam mendukung segitiga dan segi

enam atau bentuk sepenuhnya bulat. Ini dengan mudah dapat menjadi agak dipaksa,

semacam sok, seperti dalam Hannah rumah di palo alto mana tidak hanya carport, dibuat

untuk menampung mobil persegi panjang, tetapi juga tempat tidur pernikahan telah dibentuk

sebagai rhomboids dengan sudut 60 dan 120 derajat.

Frank lioyd wright telah membuka jalan baru dan memungkinkan bagi arsitek lain untuk

bekerja lebih leluasa. Namun, tidak perlu meninggalkan bentuk persegi panjang. Yang

begitu alami dan mudah untuk mempekerjakan, Anda dapat dengan mudah bergerak bebas

melalui ruang yang bentuk persegi panjang, yang begitu alami dan mudah untuk

mempekerjakan, Anda dapat dengan mudah bergerak bebas melalui ruang yang persegi

panjang dan di antara layar dan dinding yang jelas dan teratur bentuk.

Arsitektur moderen telah memproduksi banyak sekali contoh bangunan dengan irama yang

bebas. Salah satunya adalah di Swedia yaitu Gunnar Asplund yang telah melakukan

pekerjaan yang menarik, juga irama yang menarik, termasuk designnya di Stockholm.

Stockholm ini menjadi sangat penting karena memberikan bebrapa pameran dengan

monumental simetris yang disalahgunakan.

Jika dibandingkan beberapa hasil dari bangunan antara Alvar Aalto dengan design dinding

yang bergelombang, dan Frank LLyod dengan penggunaan kaca. Akan banyak orang

memilih hasil karya Alvar karena berkesan lebih natural, selain itu pembentukan struktur

yang nyata. Selain karena bangunan yang dihasilkan, Alvar juga menjadi salah satu tokoh

yang menyatukan arsitektur dan kehidupan karena bangunan yang di bentuk terbentuk untuk

hidup didalam kehidupan yang nyata. Selain itu, ada karya yang dibuat olehnya bersama

10

beberapa kelompok arsitek Amerika pada tahun 1948 yaitu dorminotory for the

Massachusetts yang secara keseluruhan sukses, walaupun masih ada kecacatan yang ada

dalam bangunan itu, namun bangunan menjadi salah satu monumen abad ke 20 arsitektur

M.I.A karena pada malam hari karya ini sangat indah.

Semua bangunan tersebutm terbentuk dari batu-btuan, perunggu serta material lainnya telah

digunakan pada waktu itu saja dan sudah tidak dapat diulang kembali karena bangunn

tersebut telag terpisah oleh sungai Memorial Drive. Selain itu juga sudah ada pembangunan-

pembangunan yang lain, yang telah “merusak” bangunan ini, bebrapa jalanan, tempat parkir,

dll yang memberikan kesan tidak simetris. Sehingga tidak lagi sama pada saat upacara

inagurasu pada tahun 1916.

Aalto membangun asrama untuk anak muda yang dinamakan Baker house.

Bangunan ini berada di depan sungai Charles. Bangunan ini dibangun dengan batu bata .

Aalto ingin sebanyak mungkin kamar yang dapat melihat ke arah sungai sehingga ia

membuat bentuk fasad berombak-ombak. Karakter yang bertekstur dan irama yang tak

terputus adalah dua hal yang orang lihat pertama kali. Namun, yang terpenting adalah

seluruh desain yang memiliki fungsi untuk kehidupan murid-murid. Dari pintu masuk, dapat

terlihat ruang makan dan tangga naik ke lantai atas

Telah banyak dikatakan bahwa penyesuaian di arama dapat membahayakan pemuda

amerika. Untuk anak-anak muda ini, Aalto berusaha untuk memberikan masing-masing

murid untuk dapat ada sebagai individu sebaik pemimpin . Murid-murid dapa bergabung di

grup besar di ruang duduk pada lantai pertama dan group yang lebih kecil di masing-maing

ruangan mereka. Akibat fasadnya yang berombak-ombak, antar kamar yang satu dengan

yang lain tidak sama. Beberapa dapat melihat kea rah hulu sungai dan yang lain berbeda.

Beberapa ruangan berada di belakang dinding cembung, dan yang lainnya berada di dinding

cekung. Di dalam masing-masing ruangan terdapat tempat belajar yang mana terdapat meja

tanam dan rak buku dekat jendela serta pada bagian belakangnya terdapat tempat tidur dan

lemari dan di desain dengan warna yang cerah serta material yang kuat.

Bangunan harus memiliki fungsi. Bangunan besar yang penting memiliki irama yang

khusus, irama dari sebuah asrama modern.

11