Success story Wanagama, Indonesia
Transcript of Success story Wanagama, Indonesia
![Page 1: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/1.jpg)
Prof. Dr. Mohammad Na’iem MAgrSc.Fakultas Kehutanan U G M
Yogyakarta
SUCCESS STORY WANAGAMA: DARI PROBLEM MENJADI
SOLUSI
![Page 2: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/2.jpg)
(1) Tujuan Pembanguna WanagamaI• Menemukan pola pembangunan Hutan Serba Guna atau
Daerah Kritis.
• Pusat pendidikan dan pelatihan bagi siswa, masyarakat dan praktisi lapangan,
• Tempat penelitian bagi siswa dan dosen untuk mengiden-tifikasi problem-problem utama dalam rehabilitasi lahan kritis berdasarkan asas kelestarian lingkungan,
• Berbagai pelatihan dan aktivitas untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam hal reforestasi, rehabilitasi, model pembangunan HTI, perlindungan tanah, air dan lingkungan
• Aplikasi dan transfer hasil-hasil penelitian ke instansi pemerintah, swasta, dan organisasi sosial.
![Page 3: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/3.jpg)
(2) Sejarah perkembangan WG I
• 1964 -1968 (Petak 5 luas 10 ha)
• 1968 -1983 (Petak 5 luas 79,9 ha)
• 1983 sampai sekarang (jumlah 7 petak) Petak 5 : 79,9 ha; Petak 6 : 51,3 ha;
Petak 7 : 77,7 ha; Petak 13 : 88,1 ha;
Petak 14 : 90,7 ha; Petak 16 : 72,0 ha;
Petak 18 : 76.2 ha;
![Page 4: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/4.jpg)
Peta lokasi dan Uji genetik di Wanagama I
![Page 5: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/5.jpg)
(3) Para Pendiri Wanagama I
![Page 6: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/6.jpg)
(4) Wanagama di awal pembangunannya
![Page 7: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/7.jpg)
Informasi Kondisi Fisik Wanagama I (Gunung Kidul)
Curah Hujan Curah hujan rata-rata 1.900 mm/tahun, bulan kering (<60 mm/bulan) berkisar antara
2 – 6 bulan / setahun, jumlah hari hujan rata-rata 80 hari/ tahun. Musim hujan Oktober- April, curah hujan tertinggi pada bulan Desember - Pebruari dengan curah hujan rata-rata 200 mm/bulan, jumlah hari hujan pada bulan-bulan tersebut antara 10 – 24 hari/bulan. Menurut klasifikasi iklim oleh Schmidt dan Ferguson daerah tersebut mempunyai tipe iklim C.
Suhu udara Suhu udara mempengaruhi terutama evaporasi dan transpirasi tumbuh-tumbuhan
sehingga dapat berdampak terhadap kandungan air tanah maupun air di permukaan tanah. Suhu udara yang diambil dari Lanuma Adisucipto rata-rata berkisar antara 23,2 ºC (minimum) sampai 32,4 ºC (maksimum) dengan rata-ratanya 27,7 º C.
Kelembaban udara Kelembaban nisbi (relative humidity) di Kabupaten Gunung Kidul rata-rata berkisar
antara 80 –90 %. Angka ini tidak terlalu terpengaruh oleh ketinggian tempat atau jarak letak dari laut. Kelembaban tertinggi dicapai pada bulan Januari sampai Maret, sedangkan kelembaban terendah pada bulan Agustus – September
![Page 8: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/8.jpg)
• Geomorfologi1. Perbukitan-pegunungan struktural, tersebar di daerah Kecamatan: Patuk,
Gedangsari, Ngawen, Semin dan sebagian Kecamatan Karangmojo dan Ponjong. Relief berbukit sampai bergunung, dengan ketinggian antara 400 - > 700 m dpl, kemiringan antara 25 – 100 % (45º). Batuan penyusunnya terdiri atas batupasir sedimen volkanik (volkan klastik). Tingkat pengikisannya sangat kuat, sehingga terbentuk lereng-lereng yang curam dan lembah-lembah yang dalam. Erosi sangat kuat sehingga jeluk (kedalaman) tanah sangat dangkal bahkan sebagian besar tinggal singkapan batuan.
2. Perbukitan struktural tersolusi, tersebar di Kecamatan Patuk, Paliyan, Gedangsari, Ponjong dan Semin. Satuan ini dicirikan oleh relief berbukit, dengan ketinggian antara 200 – 600 m dpl, dan kemiringan berkisar antara 15 – 45 %. Batuan penyusunnya terdiri atas batupasir gampingan, kalkarenit, batugamping tuff dan breksi batuapung. Tingkat pengikisan kuat, ditandai oleh lereng-lereng miring sampai curam, lembah-lembah agak dalam sampai dalam, erosi agak berat sampai berat, jeluk tanah agak dalam, tetapi di beberapa tempat tampak singkapan batuan
3. Dataran tinggi (plateau), teragih/tersebar di Kecamatan Playen, Paliyan, Wono-sari, Ponjong, dan Karangmojo. Satuan ini dicirikan oleh relief yang datar sampai bergelombang, ketinggian berkisar antara 100 – 200 m dpl, dengan kemiringan umumnya kurang dari 8 %. Batuan penyusunnya terdiri atas batuan gamping, batupasir gampingan dan tuf gampingan. Tingkat pengikisan lemah – sedang, erosi rendah – sedang, jeluk tanah dangkal hingga agak dalam
![Page 9: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/9.jpg)
4. Perbukitan (karst), meliputi Kecamatan Paliyan, Panggang, Saptosari, Semanu, Tepus dan Rongkop. Satuan ini dicirikan oleh relief yang berbukit-bukit, dengan puncak-puncak bukit yang bentuknya membulat yang sering disebut Bukit atau Gunung Seribu. Kemiringan lereng berkisar antara 8 % hingga 45 %, ketinggian dari 300 - > 400 m dpl. Struktur batuan gamping berlapis-lapis hampir horisontal ke arah Selatan
Struktur batuan gamping yang berlapis-lapis di daerah Wanagama.
![Page 10: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/10.jpg)
Air permukaan
Daerah Wanagama terbelah oleh Sungai Oyo yang bersifat perenial yaitu sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun. Kondisi air sangat dipengaruhi oleh musim pada musim hujan airnya melimpah, sebaliknya pada musim kemarau airnya sangat berkurang
Air tanah dan mata airPada kelompok perbukitan-pegunungan berlereng miring – terjal, air bawah tanah (ground water) cukup dalam dan hanya terdapat pada lembah atau dataran lembah kanan-kiri sunga.Cadangan air tanah di daerah ini sangatrendah dan termasuk dalam klasifikasi non akifer dengan kedalaman airtanah berkisar 30 – 300 m.
Beberapa mata air yang terdapat di Wanagama
![Page 11: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/11.jpg)
Proses perkembangan tanah di Wanagama I, dari batuan yang ditumbuhi lumut, rumput, tanaman pioner seperti Akasia (Acacia vilosa), perdu/pohon gliricidea (Glirisidia maculata), cendana (Santalum album) dll.
Perkembangan tanah
![Page 12: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/12.jpg)
Solusi yang diterapkan :
• Pendekatan teknik/biologis Pembangunan terasering, penanaman tanaman penguat teras
dengan jenis legum, pembelukaran, mencari kecocokan jenis, mengembangkan agro-forestry
• Pendekatan sosial
Melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan di Wanagama. Melakukan bimbingan, penyuluhan dan contoh dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dll
![Page 13: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/13.jpg)
Acacia villosa Gliricidea sepium
Jenis legum yang sangat berperan pada awal pengembangan Wanagama
Pendekatan teknis/biologis
Teknik terasering
![Page 14: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/14.jpg)
Pendekatan Sosial:
1. Penanaman tanaman obat-obatan : kumis kucing, temu lawak
2. Membuat kolam dan memelihara ikan
3. Memelihara itik, ayam dan kelinci
4. Memelihara lebah
5. Menanam dan memelihara rumput kolonjono
6. Menanam murbei dan memelihara ulat sutera
![Page 15: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/15.jpg)
Ulat sutra sebagaicikal bakal persuteraan alam Indonesia
Rumah sutera dan tanaman murbei di Wanagama
![Page 16: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/16.jpg)
KONSEP KLEBSFaktor genetik Faktor
lingkungan
Proses fisiologis
PERTUMBUHAN
![Page 17: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/17.jpg)
Beberapa jenis tanaman yang cukup bagus pertumbuhannya di Wanagama
Tegakan mahoni
Tegakan S. albumTegakan eboniTegakan eboni
Tegakan jati
Tegakan Kayuputih
![Page 18: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/18.jpg)
Wanagama sebagai areal ex situ konservasi genetik
![Page 19: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/19.jpg)
Santalum album
Pohon Plus Cendana
![Page 20: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/20.jpg)
Pertanaman uji genetik
Progent test of E. pellita
A.mangium stand
E. pelliata x urophylla hybrid
Diospyros celebica
![Page 21: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/21.jpg)
Dyospiros celebica
![Page 22: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/22.jpg)
Arthocarpus heterophylla
![Page 23: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/23.jpg)
E. pellita x urophylla
Wanagamga Sebagai Pusat Uji Genetik dan Plot Demonstrasi
Progeny test of E. pellita
Tectona grandis
A. mangium
E. urophylla
![Page 24: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/24.jpg)
Silvikultur Intensive (SILIN)
![Page 25: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/25.jpg)
Wanagama sebagai Objek Penelitian Agroforestry
![Page 26: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/26.jpg)
![Page 27: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/27.jpg)
Wanagama Sebagai Objek Pendidikan Lingkungan dan Eko-
tourisme
![Page 28: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/28.jpg)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan
![Page 29: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/29.jpg)
Asrama dan Ruang Pertemuan
![Page 30: Success story Wanagama, Indonesia](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062306/5464b52caf7959cf288b470a/html5/thumbnails/30.jpg)