Substansia Biokimia Yang Berperan Pada Psikiatri

4
Substansia Biokimia Yang Berperan Dalam Kecemasan  Neurotransmitter : 1.  Norepinefrin  Norepinefrin merupakan katekolamin natural yang beredar dalam sirkulasi darah. Kadar katekolamin dalam plasma adalah berfluktuasi dan dapat meningkatkan sebagai respon tubuh terhadap stimulus yang diterima. Epinefrin dan Norepinefrin juga disebut sebagai neurotransmiter yang merupakan meditor kimia yang dilepas ke dalam celah sinap akibat timbulnya potensial aksi pada ujung saraf. Keduanya terdapat dalam jumlah besar pada sistem aktivasi retikulas dan hipotamulus.  Norepinefrin akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya hormon stres seperti kortisol dan glukagon. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan cadangan glikogen dan  peningkatan glukogenesis.  Norepinefrin memiliki potensi stimulasi yang sama dengan Epinefrin pada reseptor β 1 . Sementara potensi stimulasi reseptor β 2  Norepinefrin adalah sangat kecil. Potensi terbesar  Norepinefrin adalah stimulasi reseptor α. Maka disebutkan bahwa Epinefrin dan Norepinefrin akan menstimulasi insulin lewat reseptor β dan menginhibisinya lewat reseptor α.  Peran norepinefrin dalam gangguan anxietas dapat memiliki system adrenergik yang diatur dengan ledakan aktivitas yang kadang-kadang terjadi. Badan sel sistem noradrenergic terutama terletak pada locus cerules di pons pars rotralis dan badan sel ini menjulurkan aksonnya ke korteks serebri, system limbik ,batang otak, serta medulla spinalis. Stimulasi locus cerules menghasilkan respons rasa takut. Gangguan panik, agonisadrenergik beta (c/: isoproterenol) dan antagonis adrnergik alfa 2m (c/:yohimbin) dapat mencetuskan serangan panic berat dan sering. Sebaliknya, klonidin (catapres), suatu adrenergic alfa 2 , menurunkan gejala ansietas. 2. Serotonin adalah neurotransmitter monoamina yang terutama ditemukan pada gastrointestinal (GI) saluran dan sistem saraf  pu sat ( SS P) . Se ki ta r 80 pe r se n d a r i t o ta l s er o t on i n t u bu h ma nu s ia te r le ta k d al am s el -se l e nt e r oc h r o ma f f in d i u su s, di mana didigunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisanya disintesis di neuron serotonergik diSSP di mana ia memiliki berbagai fungsi, termasuk regulasi suasana hati, seleramakan, tidur, kontraksi otot, dan beberapa fungsi kognitif, termasuk memori danbelajar, dan dalam trombosit darah di mana ia membantu untuk mengatur hemostasisdan darah pembekuan.Serotonin (5-hidroksi-tryptamine, atau 5 -HT) adalah ne ur ot ransmi tt er monoamine dis inte sis da lam si ste m saraf pusa t. Ser otoni n diy akini me main kan bag ian  pe nt i ng da r i b io ki mi a d ep r e si , g an g g ua n bi po l ar da n ke c em asan . Ha l i ni j ug a di y ak i ni be r p en g ar uh pa da seks uali tas . Serotonin diamb il seca ra lisa n tida k masu k ke ja lur se rotoni n otak. Kare na s epe rti k imi a pe nga tur p ent ing, pen ghal ang dar ah-otak me nc eg ah se ro to ni n dal am al ir an da ra h dari langsung mempengaruhi tingkat serotonin dalam otak. Namun, asam amino triptofan dan metabolitnya 5- hydroxytryptophan - yang serotonin disintesis dari - yang mampu melintasi penghalang darah-otak. Bahan kimia ini sudah tersedia sebagai suplemen makanan dan dapat menjadi agen serotonergik efektif. Cara lain untuk bekerja di sekitar penghalang darah-otak mencakup berbagai obat-obatan psikiatri yang mempengaruhi tingkat serotonin

description

substansia biokimia yang beroeran pada gangguan cemas

Transcript of Substansia Biokimia Yang Berperan Pada Psikiatri

Substansia Biokimia Yang Berperan Dalam KecemasanNeurotransmitter :1. NorepinefrinNorepinefrin merupakan katekolamin natural yang beredar dalam sirkulasi darah. Kadar katekolamin dalam plasma adalah berfluktuasi dan dapat meningkatkan sebagai respon tubuh terhadap stimulus yang diterima. Epinefrin dan Norepinefrin juga disebut sebagai neurotransmiter yang merupakan meditor kimia yang dilepas ke dalam celah sinap akibat timbulnya potensial aksi pada ujung saraf. Keduanya terdapat dalam jumlah besar pada sistem aktivasi retikulas dan hipotamulus.Norepinefrin akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya hormon stres seperti kortisol dan glukagon. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan cadangan glikogen dan peningkatan glukogenesis. Norepinefrin memiliki potensi stimulasi yang sama dengan Epinefrin pada reseptor 1. Sementara potensi stimulasi reseptor 2 Norepinefrin adalah sangat kecil. Potensi terbesar Norepinefrin adalah stimulasi reseptor . Maka disebutkan bahwa Epinefrin dan Norepinefrin akan menstimulasi insulin lewat reseptor dan menginhibisinya lewat reseptor .Peran norepinefrin dalam gangguan anxietas dapat memiliki system adrenergik yang diatur dengan ledakan aktivitas yang kadang-kadang terjadi. Badan sel sistem noradrenergic terutama terletak pada locus cerules di pons pars rotralis dan badan sel ini menjulurkan aksonnya ke korteks serebri, system limbik ,batang otak, serta medulla spinalis. Stimulasi locus cerules menghasilkan respons rasa takut.Gangguan panik, agonisadrenergik beta (c/: isoproterenol) dan antagonis adrnergik alfa 2m (c/:yohimbin) dapat mencetuskan serangan panic berat dan sering. Sebaliknya, klonidin (catapres), suatu adrenergic alfa 2 , menurunkan gejala ansietas.2. Serotoninadalah neurotransmitter monoamina yang terutama ditemukan pada gastrointestinal (GI) saluran dan sistem saraf pusat (SSP). Sekitar 80 persen dari total serotonin tubuh manusiaterletak dalam sel-sel enterochromaffin diusus, di manadidigunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisanya disintesis di neuron serotonergik diSSP di mana ia memiliki berbagai fungsi, termasuk regulasi suasana hati, seleramakan, tidur, kontraksi otot, dan beberapa fungsi kognitif, termasuk memori danbelajar, dan dalam trombosit darah di mana ia membantu untuk mengatur hemostasisdan darah pembekuan.Serotonin (5-hidroksi-tryptamine, atau 5 -HT) adalahneurotransmittermonoamine disintesis dalam sistem saraf pusat. Serotonin diyakini memainkan bagian pentingdaribiokimiadepresi,gangguanbipolardankecemasan.Halinijuga diyakini berpengaruh pada seksualitas. Serotonin diambil secara lisan tidak masuk kejalurserotoninotak. Karenasepertikimiapengaturpenting, penghalangdarah-otakmencegah serotonin dalam aliran darah dari langsung mempengaruhitingkat serotonindalam otak.Namun,asam amino triptofandanmetabolitnya5-hydroxytryptophan-yangserotonindisintesisdari-yangmampu melintasi penghalang darah-otak. Bahan kimia ini sudah tersedia sebagai suplemen makanan dan dapat menjadi agen serotonergik efektif. Cara lain untuk bekerja di sekitar penghalang darah-otak mencakup berbagai obat-obatan psikiatri yang mempengaruhi tingkat serotonin tidak langsung, termasuk MAOinhibitor,antidepresantrisiklik,dan SSRI.Kategoriterakhirmeliputi fluoxetine antidepresan terkenal nama dagang: Prozac

Serotoninmerupakan monoamine neurotransmitter. Secara biokimia serotonin merupakan derivat dari tryptophan.Serotonin banyak ditemukan di saluran gastrointestinal (GI), trombosit, dan dalam sistem saraf pusat.Serotonin dikenal sebagai kontributor untuk perasaan sejahtera (bahagia),sehingga dikenal juga sebagai hormon kebahagiaan meskipun serotonin bukanlah hormon. Sekitar 80 persen dari total serotonin dalam tubuh manusia terdapat padasel enterochromaffin di usus yang digunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisa yang 20 persendisintesis dalam neuron serotonergik dalam sistem saraf pusat dimana serotonin memiliki banyak fungsi. Fungsi tersebut daintaranya mengatur mood, nafsu makan, tidur, serta kontraksi otot. Serotonin juga memiliki beberapa fungsi kognitif, termasuk dalam memori (daya ingat) dan belajar. Serotonin disekresikan dari sel enterochromaffin yang kemudian menuju ke darah. Secara aktif serotonin diambil oleh trombosit darah untukkemudian disimpan. Ketika menggumpal, trombositakan mengeluarkan simpanan serotonin yang berfungsi sebagai vasokonstriktor dan membantu mengatur hemostasis dan pembekuan darah. Serotonin jugaberkontribusi dalampertumbuhan beberapa jenis sel yangturut berperan dalam penyembuhan luka. Diantara semua fungsi itu, fungsi utama serotonin adalah sebagai neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Bila tingkat serotonin di otak berubah, perilaku seseorang juga akan berubah.Identifikasi banyak jenis reseptor serotonin memicu pencarian peranan serotonin dalam patogenesis gangguan anxietas. Antidepresan serotonergik memiliki efek terapeutik pada sejumlah gangguan anxietas (c/: clomipramin pada gangguan obsesif-komplusif).Badan sel sebagian besar neuron serotogenik terletak di raphe nuclei di batang otak pars rotralis dan menyalurkan impuls ke korteks serebri, sistem limbik (khususnya amigdala dan hipokampus) , serta hipotalamus. Mklorofenilpiperazin (mCPP), yaitu obat dengan berbagai efek serotonergik dan nonserotonergik , serta fenfluramin (pondimin), yang menyebabkan pelepasan serotonin, menimbulkan peningkatan ansietas pada pasien dengan gangguan ansietas. Kadar Serotonin RendahSerotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut. Akibat kondisi stres yang meningkat, tubuh tidak mampu menghasilkan serotonin lebih banyak untuk mengganti jumlah serotonin yang terpakai.Tubuh akan mengalami resesi yang dapat mengakibatkan depresi ringan hingga sedang. Semakin rendah kadar serotonin pada otak, maka depresi akan semakin parah.Berikut adalah gejala kadar serotonin rendah: Mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi Tugas terkecil bisa tampak seperti sebuah tugas yang sangat besar. Mengalami kelelahan kronisMengalami gangguan nafsu makan Mengalami gangguan tidur Gairah seksual yang rendah Harga diri rendah Menarik diri dari lingkungan sosialSerotonin SyndromeSerotonin Syndrome adalah kondisi yang ditemukan ketika kadar serotonin di otak terlalu tinggi.Sebagian besar orang mungkin akan berpikir dan menganggapnya sebagai hal yang baik karena serotonin akan menjaga tubuh dalam kondisi yang bahagia. Tapi ternyata tidak demikian.Ketika seseorang menjalani perawatan untuk mengobati deperesi, sebagian besar obat antidepresan akan meningkatkan kadar serotonin di otak. Sebagai contoh,jika seseorang minum obat untuk mengobati migren dan pada saat yang bersamaan juga mengonsumsi obat antidepresan, maka kedua obat tersebut akan berinteraksi danmemicu serotonin syndrome. Akibat paling parah, kondisi ini dapat menyebabkan kematian dan gejala-gejalanyabisa terjadi dalam hitungan menit.Berikut adalah gejala-gejala serotonin syndrome: Jantung berdetak dengan cepat Mengalami halusinasi Mengalami diare dan muntah Perubahan tekanan darah Kehilangan koordinasi

3. GABAGABA merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron GABA.GABA (gamma-aminobutyric acid)memiliki efek inhibisi terhadap monoamin, terutama pada sistem mesokorteks dan mesolimbik.Pada penderita depresi terdapat penurunan GABA. Stressor khronik dapat mengurangi kadar GABA dan antidepresor dapat meningkatkan regulasi reseptor GABA.Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter utama untuk sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism oleh GABA transaminaseFungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.Gejala Defisit : Irritabilitas, Hostilitas, Tension and worry, Anxietas, Seizure.Gejala Berlebihan : Mengurangi rangsang selular, Sedasi dan Gangguan memori

Peran GABA dalam gangguan ansietas paling kuat didukung oleh efektivitas benzodiapin yang tidak meragukan, yang meningkatkan aktivitas GABA di reseptor GABA a, didalam terapi gangguan ansietas. Gejala sistem saraf otonom pada gangguan anxietas dicetuskan ketika agonis kebalikan benzodiazepin, beta-karbolin-3-asam-karboksilat (BCEE), diberikan. Antagonis benzodiazepin, fulmazenil, menyebabkan serangan panik berat yang sering pada pasien dengan gangguan panik.

Referensi : Steiger H, Bruce KR, Groleau P. Neural circuits, neurotransmitters, and behavior: serotonin and temperament in bulimic syndromes. Curr Top Behav Neurosci. 2011;6:125-38. Andreasen,NC.Mood disorders.2001. Dalam : Brave new brain. Conquering mental illness in t6he era of the genome. Oxford University Press 215-240. Bhagwagar, ZB., Whale, R., Cowen, PJ. 2002.Stateand trait abnormalities in serotonin function in major depression.Br.J. Psycchiatry. 181:242-247.