STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan...

123
ii STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL BERDASARKAN INFORMASI PADA KEMASAN DAN ALASAN PEMILIHAN JAMU RAMUAN SEGAR ATAU JAMU INSTAN PADA MASYARAKAT DESA MAGUWOHARJO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Wisely NIM : 058114111 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Transcript of STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan...

Page 1: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

ii

STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL BERDASARKAN INFORMASI PADA KEMASAN DAN ALASAN

PEMILIHAN JAMU RAMUAN SEGAR ATAU JAMU INSTAN PADA MASYARAKAT DESA MAGUWOHARJO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Wisely

NIM : 058114111

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Page 2: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

iii

Page 3: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

iv

Page 4: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

v

 

 

 

   

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

” Ask, and it shall be given you;

Seek, and ye shall find; Knock, and it shall be opened unto you”

Matthew 7:7

Dedicated to: Jesus Christ, My Parents, My Grandma, My Sister and My Love

Page 5: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Wisely Nomor Mahasiswa : 058114111

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ”Studi Tentang Pemahaman Obat Tradisional Berdasarkan Informasi Pada Kemasan Dan Alasan Pemilihan Jamu Ramuan Segar Atau Jamu Instan Pa-da Masyarakat Desa Maguwoharjo” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelo-lanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mem-publikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama te-tap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Desember 2008 Yang menyatakan

( Wisely )

Page 6: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

penyertaan, kekuatan, kebijaksanaan, berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini

bukanlah sesuatu hal yang mudah, hanya dengan bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing dan penguji

yang selalu memberikan arahan, saran, kritik, dan dorongan serta selalu sabar

dalam membimbing sehingga penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat

berjalan dengan lancar.

3. Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt selaku dosen pembimbing dan penguji yang

selalu memberikan arahan, saran, kritik, dan dorongan sehingga penelitian dan

penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si atas kesediaan menguji serta memberikan

saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Sulasmono, Apt atas kesediaan menguji serta memberikan saran

dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si., selaku pembimbing akademis yang

selalu memberikan motivasi terhadap penulis.

Page 7: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

vii

7. Kedua nenekku tercinta atas doa, kasih sayang dan nasihatnya selama ini.

8. Papi dan Mami tercinta atas doa, kasih sayang, nasihat, perhatian, kepercayaan

dan dukungannya yang luar biasa selama ini.

9. Adik-adikku tersayang Viviane Andia, Yulian Veronika, Yovica Sagina dan

Rica Donna Alvita yang selalu memberikan keceriaan dan kebahagiaan.

10. Stella Maxda Juwita dan Keluarga atas doa, cinta, kasih sayang, perhatian dan

motivasi pada penulis selama ini.

11. Teman-teman penelitian payung, Marlisa Bustan, Siska Suryanto, Yesica, Ika,

Lina dan Dewi.

12. Teman-teman kontrakan Agus, Fian, Liberto, dan Yoyok, serta pengunjung

tetap kami Hadian, Inus, Made atas kebersamaan dan keceriaannya selama ini.

13. Sisca, Tara, Donald, Rony, Moncu dan Imel atas persahabatan dan

kebersamaannya selama ini.

14. Fred dan Bayu yang telah banyak membantu selama penyusun skripsi ini.

15. Teman-teman FKK 2005 atas segala kemurahan hati telah menerima penulis

sebagai bagian hidup kalian.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Page 8: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 November 2008

Wisely

Page 9: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

ix

INTISARI

Penggunaan obat tradisional di Indonesia mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari semakin banyaknya jumlah industri jamu. Peningkatan penggunaan obat tradisional harus didukung dengan fasilitas dan informasi yang memadai. Umumnya informasi tentang obat tradisional hanya diperoleh dari kemasannya saja. Oleh sebab itu perlu diteliti bagaimana pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik menggunakan jamu ramuan segar ataupun instan pasti dilatarbelakangi berbagai alasan. Oleh sebab itu perlu perlu diteliti alasan masyarakat dalam menentukan pemakaian jamu ramuan segar atau instan.

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan survey epidemiologi deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Data yang diperoleh diolah menggunakan statistik deskriptif dengan teknik perhitungan persentase.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan tergolong tinggi untuk nama produk (98,71%), indikasi (93,68%), keterangan kadaluwarsa (92,89%), cara pemakaian (92,82%), komposisi (85,06%), efek samping (81,90%), dan kontraindikasi (62,29%), dan tergolong rendah untuk logo (8,19%), nomor batch (29,31%) dan nomor ijin edar (48,28%). Sebanyak 72,41% memilih menggunakan jamu ramuan segar, dengan alasan alami dan tidak mengandung bahan pengawet (18,82%), aman dan terjamin kualitasnya (16,78%), harga terjangkau (14,74%), banyak jamu instan palsu (14,29%), sudah turun temurun (13,61%), sudah tahu cara meraciknya (13,15%), dan lainnya (8,61%). Kata kunci: pemahaman, alasan pemilihan, obat tradisional, kemasan.

Page 10: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

x

ABSTRACT

The using of traditional medicine increases in Indonesia. The proof is in the increasing of its industry. The support of its facility and information has to be equal as well as its using. Such information can only be found in the general information in its package. Therefore, how the understanding of society toward such information in its package and to know the certain reason of society in determining either using ingredient fresh herbal medicine or using herbal instant product needs to be researched because the certain reasons in choosing the treatment either using ingredient fresh herbal medicine or using herbal instant product.

This research is non-experimental research with descriptive epidemiology research design. The instrument of research is questionnaire method. The gained datas are examined with descriptive statistic along with percentage accounting technique.

The result is the understanding of society toward information in its package is higher in the product’s name, it is about 98.71%. It is about 93.68% in indication, 92.89% in expired information, 92.82% in consuming medicine, 85.06% in composition, 81.90% in side-effects, 62.29% in contraindication and the lower information is in loggo (8.19%), batch number (29.31%) and license number of circulation (48,28%). That 72.41% using ingredient fresh herbal medicine because of its naturalness and no preservative material is about 18.82%, 16.78% in the safety and its guaranteed quality, 14.74% in the cheap price, 14.29% in many false herbal instant products, 13.61% in genetic factor, and 13.15% in knowing how to make it and 8.61% in other reason 8.61%. Key words: understanding, reason of choosing, traditional medicine, package.

Page 11: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………..... iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………..... v

PRAKATA....................………………………………………………….... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………..... viii

INTISARI...……………………………………………………………...... ix

ABSTRACT................................................................................................... x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………... xv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...... xvi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvii

BAB I PENGANTAR................................................................................. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………...... 1

1. Permasalahan ………………………………………………........... 2

2. Keaslian penelitian ………………………………………………... 3

3. Manfaat penelitian ……………………………………………....... 4

B. Tujuan Penelitian …………………………………………………....... 4

1. Tujuan umum …………………………………………………….... 4

2. Tujuan khusus …………………………………………………....... 4

Page 12: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xii

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA........................................................... 6

A. Perilaku Kesehatan................................................................................... 6

B. Teori tentang Perilaku ............................................................................. 6

1. Teori adopsi inovasi Rogers............................................................. 6

2. Model perubahan perilaku dari Green……………………………… 9

3. Model kepercayaan kesehatan dari Rosenstock…………………… 10

C. Obat Tradisional………………………………………………………… 10

1. Penggolongan obat tradisional............................................................ 14

2. Peraturan perundang-undangan terkait obat tradisional…………….. 16

3. Persepsi masyarakat tentang obat tradisional……………………….. 20

D. Pemahaman……………………………………………………………… 21

E. Alasan Pemilihan………………………………………………………… 23

1. Faktor budaya………………………………………………………. 23

2. Faktor sosial………………………………………………………… 24

3. Faktor personal……………………………………………………… 25

4. Faktor psikologis……………………………………………………. 26

F. Keterangan Empiris……………………………………………………… 27

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 28

A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................. 28

B. Variabel Penelitian...................................................................................... 28

C. Definisi Operasional ……………………………………………............ 28

D. Subyek Penelitian dan Teknik Sampling.................................................... 29

E. Instrumen Penelitian................................................................................ 31

Page 13: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xiii

F. Tata Cara Penelitian ................................................................................. 33

1. Studi pustaka..................................................................................... 33

2. Analisis situasi ……………………….............................................. 34

3. Pembuatan kuisioner......................................................................... 34

4. Penyebaran kuisioner........................................................................ 36

5. Analisis data penelitian..................................................................... 37

G. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 38

A. Karakteristik Responden........................................................................... 38

1. Usia.................................................................................................... 38

2. Pendidikan......................................................................................... 39

3. Pekerjaan............................................................................................ 39

4. Pengeluaran perbulan......................................................................... 40

B. Pemahaman Terhadap Informasi pada Kemasan Obat Tradisional......... 41

1. Logo.................................................................................................. 42

2. Nomor ijin edar................................................................................. 48

3. Nomor batch.................................................................................... 52

4. Nama produk................................................................................... 54

5. Khasiat atau kegunaan..................................................................... 56

6. Efek samping................................................................................... 59

7. Cara pemakaian................................................................................ 61

8. Keterangan kadaluwarsa.................................................................. 64

9. Kontraindikasi.................................................................................. 66

Page 14: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xiv

10. Komposisi......................................................................................... 70

C. Alasan Pemilihan Jamu Ramuan Segar atau Jamu Instan...................... 72

1. Sumber pengenalan.......................................................................... 72

2. Tujuan penggunaan jamu................................................................. 73

3. Alasan pemilihan jamu..................................................................... 74

4. Hasil yang diperoleh........................................................................ 75

5. Alasan pemilihan jamu instan dan jamu ramuan segar................... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 79

A. Kesimpulan............................................................................................ 80

B. Saran....................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 82

LAMPIRAN................................................................................................. 85

BIOGRAFI PENULIS................................................................................ 106

Page 15: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Informasi yang harus dicantumkan pada kemasan obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka……. 19

Tabel II. Jumlah wanita usia 26 sampai 60 tahun……………….. 30

Tabel III. Lokasi penelitian di Desa Maguwoharjo………………. 31

Tabel IV. Skor berdasarkan kategori jawaban............................... 33

Tabel V. Pemahaman responden mengenai logo........................... 43

Tabel VI. Pemahaman responden mengenai nomor ijin edar......... 49

Tabel VII. Pemahaman responden mengenainomor batch.............. 52

Tabel VIII. Pemahaman responden mengenai logo........................... 55

Tabel IX. Pemahaman responden mengenai khasiat atau kegunaan 56

Tabel X. Pemahaman responden mengenai efek samping............. 59

Tabel XI. Pemahaman responden mengenai cara pemakaian.......... 61

Tabel XII. Pemahaman responden mengenai keterangan kadaluwarsa 64

Tabel XIII. Pemahaman responden mengenai kontraindikasi............ 67

Tabel XIV. Pemahaman responden mengenai komposisi................... 70

Tabel XV. Hasil yang diperoleh......................................................... 76

Tabel XVI. Cara pembuatan kunyit asam............................................ 79

Page 16: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo jamu……………………………………………… 15

Gambar 2. Logo herbal terstandar………………………………… 15

Gambar 3. Logo fitofarmaka............................................................ 16

Gambar 4. Karakteristik usia responden………………………….. 38

Gambar 5. Karakteristik tingkat pendidikan responden………….. 39

Gambar 6. Karakteristik pekerjaan responden……………………. 40

Gambar 7. Karakteristik pengeluaran perbulan responden……….. 41

Gambar 8. Tingkat pemahaman tentang kemasan obat tradisional 42

Gambar 9. Sumber pengenalan jamu……………………………… 72

Gambar 10. Tujuan penggunaan jamu……………………………… 74

Gambar 11. Alasan pemilihan jamu………………………………… 75

Gambar 12. Alasan memilih jamu ramuan segar ………………… 77

Gambar 13. Alasan memilih jamu instan………………………....... 78

Page 17: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Desa Maguwoharjo............................................................. 83

Lampiran 2. Hasil uji validitas......................................................................... 84

Lampiran 3. Hasil uji reliabilitas...................................................................... 86

Lampiran 4. Kuisioner Penelitian..................................................................... 87

Lampiran 5. Karakteristik responden............................................................... 92

Lampiran 6. Hasil kuisioner pemahaman tentang kemasan obat tradisional.... 94

Lampiran 7. Hasil kuisioner alasan penggunaan jamu instan atau

ramuan segar................................................................................ 97

Lampiran 8. Tabel random............................................................................... 100

Lampiran 9. Surat ijin BAPEDA Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta....... 101

Lampiran 10. Surat ijin BAPPEDA Kabupaten Sleman.................................. 102

Lampiran 11. Surat ijin Pemerintah Desa Maguwoharjo................................. 103

Page 18: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya

bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat sejak berabad-abad yang lalu. Obat

tradisional tidak hanya bermanfaat untuk pengobatan (kuratif), tetapi juga dapat

bermanfaat dalam peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) (Soedibyo, 1998).

Obat tradisional pada awalnya dibuat sendiri atau ada pula yang dibuat

oleh herbalist kemudian berkembang menjadi industri rumah tangga. Selanjutnya

pada pertengahan abad ke-20 telah diproduksi secara massal baik oleh industri

kecil obat tradisional maupun industri obat tradisional, dengan semakin

berkembangnya obat tradisional, ditambah dengan gema ”kembali ke alam”, telah

meningkatkan popularitas obat tradisional. Hal ini terbukti dari semakin

banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Handayani dan Suharmiati, 2002).

Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan pengawasan

mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani (Anonim, 2005). Di

samping itu kemanfaatan obat tradisional juga tergantung dari ketepatan

penggunaannya. Umumnya informasi tentang obat tradisional hanya didapat dari

informasi yang ada pada kemasan obat tradisional. Pemahaman masyarakat

tentang obat tradisional yang mereka dapat lewat informasi di kemasan obat

tradisional mungkin saja beragam, sehingga memungkinkan terjadinya

Page 19: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

2

penggunaan yang tidak tepat, apalagi bila tidak ada informasi dari tenaga

kesehatan yang terkait. Oleh sebab itu perlu diteliti bagaimana pemahaman

masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat tradisional.

Pemilihan pengobatan baik menggunakan jamu ramuan segar (yang dibuat

sendiri atau yang dibuat oleh herbalist) ataupun menggunakan produk jamu instan

pasti dilatarbelakangi oleh berbagai alasan. Jika dilihat dari segi harga, jamu

ramuan segar jauh lebih murah dibandingkan dengan jamu instan. Hal ini

sebenarnya sangat membantu bagi mereka yang tingkat ekonomi rendah namun

tidak semua masyarakat terampil meracik, mengerti resep yang digunakan dan

mudah memperoleh bahan baku. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan atau alasan masyarakat

dalam menentukan pemakaian jamu ramuan segar atau jamu instan.

Penelitian ini dilakukan di Desa Maguwoharjo karena lokasi penelitian

yang relatif dekat dengan kampus III Universitas Sanata Dharma. Responden

yang dipilih adalah wanita, karena wanita lebih peduli terhadap kesehatannya

sendiri dan kesehatan keluarga (Sarwono, 2007). Usia responden dibatasi hingga

umur 60 tahun karena seseorang yang berusia diatas 60 tahun mempunyai

frekuensi untuk melakukan swamedikasi semakin menurun (Holt dan Hall, 1990).

1. Permasalahan

a. Bagaimana karakteristik responden pengguna obat tradisional di Desa

Maguwoharjo?

b. Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat

tradisional yang meliputi logo, nomor ijin edar, nama produk, komposisi, cara

Page 20: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

3

pemakaian, khasiat, kontraindikasi, efek samping, nomor batch, keterangan

kadaluwarsa?

c. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi atau alasan masyarakat di Desa

Maguwoharjo dalam pemilihan jamu ramuan segar ataupun jamu instan?

2. Keaslian penelitian

Sebagian data yang terdapat di skripsi sudah dipublikasikan pada

Proseeding Kongres Ilmiah ISFI XVI 2008 tanggal 11-12 Agustus 2008 di Hotel

Ina Garuda Yogyakarta. Data hasil penelitian yang sudah dipublikasi merupakan

data sekunder, sedangkan data yang belum dipublikasi disebut data primer

Data yang termasuk data sekunder dari penelitian yang berjudul ”Studi

Tentang Pemahaman Obat Tradisional Berdasar Kemasan Dan Motivasi

Pemilihan Jamu Ramuan Segar Atau Jamu Instan Pada Masyarakat Desa

Maguwohardjo Depok Sleman Yogyakarta”, antara lain data hasil wawancara

tentang pengalaman menggunakan jamu instan, pengetahuan tentang bentuk

sediaan lain jamu selain serbuk, nomor ijin edar sebagai faktor utama yang

menjadi pertimbangan dalam pemilihan obat, alasan memilih jamu ramuan segar,

alasan memilih jamu instan, tujuan penggunaan jamu dan tingkat pemahaman

obat tradisional berdasarkan informasi pada kemasan.

Data yang termasuk data primer dari penelitian yang berjudul ”Studi

Tentang Pemahaman Obat Tradisional Berdasarkan Informasi Pada Kemasan Dan

Alasan Pemilihan Jamu Ramuan Segar Atau Jamu Instan Pada Masyarakat Desa

Maguwoharjo”, antara lain data karakteristik responden, persentase

kecenderungan jawaban pada setiap butir pernyataan pemahaman obat tradisional

Page 21: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

4

berdasarkan informasi pada kemasan, faktor utama yang menjadi pertimbangan

dalam pemilihan obat selain nomor ijin edar, pengertian jamu, pengertian jamu

instan, pengertian jamu ramuan segar, sumber-sumber pengenalan jamu, alasan

memilih mengkonsumsi jamu, hasil yang diperoleh setelah mengkonsumsi jamu,

cara pembuatan kunyit asam.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan di bidang kefarmasian, terkait dengan perilaku kesehatan.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar/baseline survey penelitian

untuk mendesain modul edukasi terkait obat tradisional serta dapat dijadikan

acuan dalam merencanakan program pemberdayaan kesehatan melalui

pengobatan tradisional mandiri.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Memberi informasi mengenai pemahaman masyarakat tentang kemasan

obat tradisional serta faktor-faktor yang melatarbelakangi atau alasan pemilihan

pemakaian obat tradisional di masyarakat sekarang ini.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik responden pengguna obat tradisional di Desa

Maguwoharjo.

Page 22: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

5

b. Mengetahui pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat

tradisional yang meliputi logo, nomor ijin edar, nama produk, komposisi, cara

pemakaian, khasiat, kontraindikasi, efek samping, nomor batch, dan

keterangan kadaluwarsa.

c. Mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi atau alasan masyarakat di

Desa Maguwoharjo dalam memilih jamu ramuan segar ataupun jamu instan.

Page 23: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Perilaku Kesehatan

Gochman (Smet, 1994) mendefinisikan perilaku kesehatan sebagai suatu

sifat seperti kepercayaan, harapan, motivasi, nilai-nilai persepsi dan unsur-unsur

kognitif lain, karakteristik kepribadian termasuk afektif, status emosional dan sifat

individu, aksi dan kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan perawatan

kesehatan, perbaikan kesehatan dan peningkatan kesehatan.

Skinner mendefinisikan perilaku kesehatan sebagai suatu respon seseorang

(organisme) terhadap stimulus atau suatu objek yang berkaitan dengan sakit dan

penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan.

Dari batasan ini, perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi : (a) perilaku

pemeliharaan kesehatan (health maintanane), (b) perilaku pencarian dan

penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku

pencarian pengobatan (health seeking behavior) (c) perilaku kesehatan lingkungan

(Notoatmodjo, 2007).

Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit, dan tidak

merasa sakit (disease but no illness) sudah barang tentu tidak akan bertindak apa-

apa terhadap penyakitnya tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga

merasakan sakit, maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha

(Notoatmodjo, 2007). Menurut Suchman, ada 5 macam reaksi dalam proses

mencari pengobatan, yaitu :

Page 24: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

7

1. shopping, adalah proses mencari alternatif sumber pengobatan guna

menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosis dan pengobatan

sesuai dengan harapan si sakit,

2. fragmentation, adalah proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan

pada lokasi yang sama, contohnya: berobat ke dokter, sekaligus ke sinse dan

dukun,

3. procrastination, adalah proses penundaan pencarian pengobatan meskipun

gejala penyakitnya sudah dirasakan,

4. self medication, adalah pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai

ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat baginya,

5. discontinuity, adalah penghentian proses pengobatan (Sarwono, 2007).

B. Teori tentang Perilaku

Beberapa teori yang sering digunakan untuk analisa perilaku kesehatan

individu maupun suatu kelompok masyarakat yaitu:

1. Teori adopsi inovasi Rogers

Menurut teori inovasi Rogers, implisit dalam proses perubahan perilaku

adalah adanya suatu gagasan baru yang diperkenalkan kepada individu dan yang

diharapkan untuk diterima oleh individu tersebut. Teori ini dikenal sebagai

innovation decision process. Proses ini terdiri dari lima tahap, yaitu mengetahui

atau menyadari tentang adanya ide baru (awareness), menaruh perhatian terhadap

ide tersebut (interest), memberi penilaian (evaluation), mencoba memakainya

Page 25: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

8

(trial) dan bila menyukainya maka setuju untuk menerima ide atau hal baru

tersebut (adoption) (Sarwono, 2007).

Dari pengalaman di lapangan serta penelitian mengenai penerapan teori ini

ternyata membuat Rogers menyimpulkan bahwa proses adopsi ini tidak berhenti

setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Situasi ini kelak dapat berubah lagi

sebagai akibat dari pengaruh lingkungannya. Rogers mengubah teori itu dan

membagi proses pembuatan keputusan menjadi empat tahap, yaitu:

a. Tahap knowledge

Mula-mula individu menerima informasi dan pengetahuan yang berkaitan

dengan suatu ide baru, ini menimbulkan minat untuk mengenal lebih jauh

tentang obyek atau topik tersebut.

b. Tahap persuasion

Oleh petugas kesehatan, tahap knowledge tersebut digunakan untuk membujuk

atau meningkatkan motivasi individu guna bersedia menerima obyek atau

topik yang dianjurkan tersebut.

c. Tahap decision

Tergantung pada hasil persuasi petugas atau pendidik kesehatan dan

pertimbangan pribadi individu, maka dalam tahap decision dibuat keputusan

untuk menerima atau justru menolak ide tersebut.

d. Tahap confirmation

Pada tahap ini, individu akan meminta dukungan dari lingkungan atas

keputusan yang telah diambil tersebut. Bila lingkungan memberikan dukungan

positif maka perilaku yang baru tersebut tetap dipertahankan, sedangkan bila

Page 26: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

9

ada keberatan dan kritik dari lingkungan terutama dari kelompok acuannya,

maka biasanya adopsi itu tidak jadi dipertahankan dan individu kembali lagi

pada perilaku semula. Sebaliknya suatu penolakan pun akan dapat berubah

menjadi adopsi apabila lingkungannya justru memberikan dukungan agar

individu menerima ide baru tersebut. Tidak setiap orang mempunyai

kecepatan yang sama dalam hal mengadopsi sesuatu yang baru (Sarwono,

2007).

2. Model perubahan perilaku dari Green

Suatu teori lain dikembangkan oleh Lawrence Green yang mengatakan

bahwa kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok,

yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku (non perilaku). Selanjutnya

faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor: faktor-faktor

predisposisi, pendukung, dan pendorong. Faktor predisposisi (predisposing

factors) mencakup pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma

sosial, dan unsur-unsur lain yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat.

Faktor pendukung (enabling factors) ialah tersedianya sarana pelayanan kesehatan

dan kemudahan untuk mencapainya, sedangkan faktor pendorong (reinforcing

factors) adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan. Green menyatakan bahwa

pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting dalam mengubah dan

menguatkan ketiga kelompok faktor itu agar searah dengan tujuan kegiatan

sehingga menimbulkan perilaku positif dari masyarakat terhadap program tersebut

dan terhadap kesehatan pada umumnya (Sarwono, 2007).

Page 27: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

10

3. Model kepercayaan kesehatan dari Rosenstock

Menurut Rosenstock (1982) model kepercayaan kesehatan mencakup lima

unsur utama. Unsur utama adalah persepsi individu tentang kemungkinannya

terkena penyakit tersebut akan lebih cepat merasa terancam. Unsur yang kedua

adalah pandangan individu tentang beratnya penyakit tersebut (perceived

seriousness), yaitu risiko dan kesulitan apa saja yang akan dialaminya dari

penyakit itu. Semakin berat risiko suatu penyakit maka semakin besar

kemungkinan individu itu terserang penyakit tersebut sehingga timbul ancaman

yang besar dari dalam dirinya (perceived threast). Ancaman ini mendorong

individu untuk melakukan tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit.

Beberapa alternatif tindakan ditawarkan oleh petugas kesehatan untuk mengurangi

ancaman tersebut. Individu akan mempertimbangkan, apakah alternatif tersebut

dapat mengurangi ancaman penyakit. Sebaliknya, konsekuensi negatif dari

tindakan yang dianjurkan (biaya yang lebih mahal, rasa malu, takut akan rasa

sakit, dan sebagainya) seringkali menimbulkan keinginan individu untuk

menghindari alternatif yang dianjurkan petugas kesehatan. Dalam memutuskan,

menerima atau menolak alternatif tindakan tersebut, diperlukan satu unsur lagi

yaitu faktor pencetus (cues to action) yang dapat datang dari dalam diri individu,

nasehat orang lain, kampanye kesehatan, dan lain-lain (Sarwono, 2007).

C. Obat Tradisional

Menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan bab I pasal

1 ayat (10) obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

Page 28: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

11

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman.

Menurut Handayani dan Suharmiati (2002), sumber pembuat atau yang

memproduksi obat tradisional, dapat dikelompokkan menjadi tiga:

1) Obat tradisional buatan sendiri

Obat tradisional jenis ini merupakan akar dari pengembangan obat tradisional

di Indonesia saat ini. Pada zaman dahulu, nenek moyang kita mempunyai

kemampuan untuk menyediakan ramuan obat tradisional yang lebih mengarah

kepada ”self care” untuk menjaga kesehatan anggota keluarga serta

penanganan penyakit ringan yang dialami oleh anggota keluarga. Sumber

tanaman disediakan oleh masyarakat sendiri, baik secara individu, keluarga,

maupun kolektif dalam suatu lingkungan masyarakat. Namun, tidak tertutup

kemungkinan bahan baku dibeli dari pasar tradisional yang banyak menjual

bahan jamu yang pada umumnya juga merupakan bahan untuk keperluan

bumbu dapur masakan asli Indonesia.

2) Obat tradisional berasal dari pembuat jamu / herbalist

Penjual jamu gendong, peracik tradisional, tabib lokal dan sinshe, termasuk

pembuat jamu herbalist

a) Penjual jamu gendong

Usaha jamu gendong adalah usaha peracikan, pencampuran, pengolahan

dan pengedaran obat tradisional dalam bentuk pilis, parem, tapel, tanpa

penandaan dan atau merk dagang serta dijajakan untuk langsung

Page 29: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

12

digunakan (Anonim, 1990). Jamu gendong dibuat dan dijajakan oleh ibu-

ibu muda yang bersolek, memakai batik dan kebaya, dengan sebuah bakul

sarat botol-botol berisi racikan obat tradisional tersandang dengan

selendang lusuh dipunggungnya (Kodim, 2000).

Pembuat jamu gendong merupakan salah satu penyedia obat tradisional

dalam bentuk cairan minum yang sangat digemari masyarakat. Segala

lapisan masyarakat sangat membutuhkan kehadirannya meskipun tidak

dapat dipungkiri lebih banyak dari lapisan bawah yang menggunakan

mereka. Selain jamu gendong yang umumnya dijual seperti kunir asam,

sinom, mengkudu, pahitan, beras kencur dan gepyokan, mereka juga

menyediakan jamu khusus sesuai pesanan, misalnya : jamu habis bersalin,

jamu untuk keputihan dan lain-lain. Saat ini dengan semakin

berkembangnya jamu-jamu industri seringkali kita menjumpai penjual

jamu gendong menyediakan serbuk buatan industri untuk dikonsumsi

bersamaan dengan jamu gendong yang mereka sediakan.

b) Peracik tradisional

Peracik jenis ini tampaknya sudah semakin berkurang jumlahnya dan

kalah bersaing dengan industri, karena alasan kepraktisan. Peracik

tradisional umunya berada di pasar-pasar tradisional menyediakan jamu

sesuai kebutuhan konsumen. Bentuk jamu pada umumnya sejenis jamu

gendong, namun lebih mempunyai kekhususan untuk pengobatan penyakit

atau keluhan kesehatan tertentu.

Page 30: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

13

Perbedaan jamu gendong dan peracik tradisional adalah jamu gendong

menjual barang jadi, sedangkan peracik tradisional menjual barang

setengah jadi, yaitu berupa ramuan yang sudah ditumbuk kemudian diracik

dengan menambah air matang, disaring dan hasilnya siap diminum.

c) Tabib lokal

Biasanya melaksanakan praktik pengobatan dengan menyediakan ramuan

dengan bahan alam yang berasal dari bahan lokal. Ilmu ketabiban

seringkali diperoleh dengan cara bekerja sambil belajar kepada tabib yang

telah berpraktik. Di beberapa kota, telah dapat dijumpai pendidikan tabib

berupa kursus yang telah dikelolah dengan baik dan diselenggarakan oleh

tabib tertentu. Pada umumnya, selain pemberian ramuan, para tabib juga

mengkombinasikannya dengan teknik lain seperti metode spiritual atau

agama dan supranatural.

d) Shinshe

Merupakan pengobat tradisional yang berasal dari etnis Tionghoa yang

melayani pengobatan menggunakan ramuan obat tradisional bersumber

dari pengetahuan negara asal mereka, yaitu Cina. Pada umumnya mereka

menggunakan bahan-bahan yang berasal dari Cina meski tidak jarang juga

dicampur dengan bahan-bahan yang sejenis dengan yang mereka jumpai di

Cina. Selain memberikan obat tradisional yang disediakan sendiri maupun

yang disediakan oleh toko obat, shinse pada umumnya mengkombinasikan

ramuan segar dengan teknik lain, seperti : pijatan, akupresur, atau

akupuntur.

Page 31: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

14

3) Obat tradisional buatan industri

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.246/Menkes/Per/V/1990,

Industri obat tradisional digolongkan menjadi industri obat tradisional dan

industri kecil obat tradisional berdasarkan total aset yang mereka miliki, tidak

termasuk harga tanah dan bangunan. Dengan semakin maraknya obat

tradisional, tampaknya industri farmasi mulai tertarik untuk memproduksi

obat tradisional. Tetapi, pada umumnya yang berbentuk sediaan modern

seperti bentuk tablet, kapsul, pil, salep, krim.

1. Penggolongan obat tradisional

Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat

pembuktian khasiat, obat bahan alam Indonesia dikelompokkan menjadi 3

kategori yakni dengan logo sebagai penanda pada kemasan :

a. Jamu atau obat tradisional Indonesia

Jamu harus memenuhi kriteria :

1) aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

2) klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris

3) memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan

tingkat pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. Jenis

klaim penggunaan harus diawali dengan kata-kata: ”Secara tradisional

digunakan untuk ….” atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran.

Contoh : Antangin®(tablet), Buyung Upik®(serbuk), Kuku Bima®(kapsul)

Page 32: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

15

Gambar 1. Logo jamu

(ranting daun terletak dalam lingkaran)

b. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan

khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan bahan bakunya telah

distandarisasi. Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria :

1) aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

2) klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau pra klinik

3) telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam

produk jadi

4) memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat

pembuktian umum dan medium.

Contoh : Diapet®(kapsul), Lelap®(kaplet), Tolak Angin®(cair)

Gambar 2. Logo herbal terstandar (tiga pasang jari-jari daun terletak dalam lingkaran)

Page 33: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

16

c. Fitofarmaka

Merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan

khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan uji klinik, bahan baku dan

produk jadinya telah distandarisasi. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria :

1) aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

2) klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik

3) telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam

produk jadi

4) memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat

pembuktian medium dan tinggi. Kode nomor ijin edar digit 1 dan 2 adalah FF.

Contoh : X-Gra®(kapsul), Tensigard®(kapsul), Stimuno®(cair)

Gambar 3. Logo fitofarmaka (jari-jari daun yang kemudian membentuk bintang terletak dalam lingkaran)

(Anonim, 2004)

2. Peraturan perundang-undangan terkait obat tradisional

a. Menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan

Pasal 40 2) Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta

alatkesehatan harus memenuhi standar dan atau persyaratan yang ditentukan. Penjelasan pasal Standar untuk obat tradisional adalah buku Material Medika

Page 34: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

17

Pasal 41 1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah

mendapat ijin edar. Penjelasan pasal Obat dan bahan obat tradisional yang dibuat secara sederhana oleh industri rumah tangga seperti jamu racik dan jamu gendong tidak diwajibkan memiliki ijin edar dan belum dikenakan sanksi pidana sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini.

b. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.23.02769 tahun 2002 tentang pencantuman asal bahan tertentu,

kandungan alkohol, dan tanggal kadaluwarsa pada penandaan atau label obat,

obat tradisional, suplemen makanan, dan pangan:

Pasal 3 1) Obat, obat tradisional, suplemen makanan, dan pangan yang mengandung

bahan tertentu harus mencantumkan asal dan keterangan bahan tertentu tersebut pada komposisi penandaan atau label.

2) Untuk obat, obat tradisional, dan suplemen makanan, selain harus mencantumkan keterangan sebagaimanan dimaksudkan pada ayat (1) juga harus mencantumkan tulisan ”Bersumber Babi” dalam kotak dengan warna putih pada penandaan atau label.

Pasal 4 1) Obat, obat tradisional, suplemen makanan, dan pangan yang mengandung

alkohol harus mencantumkan kadar alkohol tersebut pada komposisi penandaan atau label.

2) Kadar alkohol sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) harus dicantumkan dalam persentase volume per volume (v/v).

Pasal 5 1) Obat, obat tradisional, suplemen makanan, dan pangan harus

mencantumkan tanggal kadaluwarsa pada penandaan atau label. 2) Pencantuman tanggal kadaluwarsa sebagaimana dimaksudkan pada ayat

(1) harus dicantumkan dibagian utama penandaan atau label sehingga mudah terlihat dan terbaca.

Pasal 6 Penulisan tanggal kadaluwarsa dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a) Tanggal ditulis dengan angka; b) Bulan ditulis dengan huruf; dan c) Tahun ditulis dengan angka.

Page 35: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

18

c. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005 tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran

obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka:

Pasal 2 1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang dibuat dan

atau diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki ijin edar dari Kepala Badan.

2) Untuk memperoleh ijin edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan pendaftaran

Pasal 3 Dikecualikan dari ketentuan Pasal 2 terhadap: a) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang digunakan

untuk penelitian; b) Obat tradisional impor untuk digunakan sendiri dalam jumlah terbatas; c) Obat tradisional impor yang telah terdaftar dan beredar di negara asal

untuk tujuan pameran dalam jumlah terbatas; d) Obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan

jamu gendong; e) Bahan baku simplisia dan sediaan galenik

Pasal 4 Untuk dapat memiliki ijin edar sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a) menggunakan bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang memenuhi

persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan / khasiat; b) dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat

Tradisional yang Baik atau Cara Pembuatan Obat yang Baik yang berlaku; c) penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang dapat

menjamin penggunaan obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka pendaftaran.

Pasal 17 1) Berkas pendaftaran harus dilengkapi dengan :

a. rancangan kemasan yang meliputi etiket, dus, pembungkus, strip, blister, catch over, dan kemasan lain sesuai ketentuan tentang pembungkus dan penanda yang berlaku, yang merupakan rancangan kemasan obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang akan diedarkan dan harus dilengkapi rancangan warna;

b. brosur yang mencantumkan informasi mengenai obat tradisional obat herbal terstandar dan fitofarmaka

Page 36: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

19

2) Informasi minimal yang harus dicantumkan pada kemasan dan brosur sebagaimana yang dimaksudkan pada ayat (1)

Tabel I. Informasi yang harus dicantumkan pada kemasan obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka

Keterangan √ = informasi harus dicantumkan ± = informasi dapat dicantumkan dengan menyebutkan ”Lihat Brosur”

Pasal 34 1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dilarang

mengandung: a) bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat; b) narkotik atau psikotropika; c) bahan yang dilarang seperti yang tercantum; d) hewan atau tumbuhan yang dilindungi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

No. Informasi yang harus dicantumkan Pembungkus/Bungkus luar 1. Nama Obat tradisional/Obat herbal

terstandar/Fitofarmaka √

2. Bentuk sediaan √ 3. Besar kemasan √ 4. Komposisi √ 5. Logo Obat tradisional/Obat herbal

terstandar/Fitofarmaka √

6. Nama pendaftar √ 7. Alamat pendaftar √ Nama industri negara asal/pemberi

lisensi/penerima kontrak √

Alamat industri negara asal/pemberi lisensi/penerima kontrak

8. Nomor ijin edar √ 9. Nomor batch √

10. Batas kadaluwarsa √ 11. Klaim penggunaan √ 12. Kontraindikasi ± 13. Efek samping ± 14. Interaksi obat ± 15. Cara penyimpanan √ 16. Informasi khusus sesuai ketentuan

yang berlaku, misalnya: - Bersumber babi - Kandungan alkohol - Pemanis buatan

√ √ √

Page 37: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

20

2) Obat tradisional dilarang dalam bentuk sediaan: a) intravaginal; b) tetas mata; c) parenteral; d) supositoria, kecuali digunakan untuk wasir.

3) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dalam bentuk sediaan cair obat dalam tidak boleh mengandung etil alkohol dengan kadar lebih besar dari 1% (satu persen), kecuali dalam bentuk sediaan tingtur yang pemakaiannya dengan pengenceran.

Untuk informasi pada kemasan obat tradisional, yang menjadi acuan

adalah Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005 tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dan bukan Peraturan Menteri

Kesehatan No.246/Menkes/Per/V/1990 tentang ijin usaha industri obat tradisional

dan pendaftaran obat tradisional bab VI pasal 34, walaupun secara struktural

Peraturan Menteri Kesehatan No.246/Menkes/Per/V/1990 lebih tinggi. Hal ini

karena pada Peraturan Menteri Kesehatan No.246/Menkes/Per/V/1990 belum ada

penggolongan pengelompokan obat bahan alam Indonesia (baik itu jamu, obat

herbal terstandar maupun fitofarmaka), pengelompokan ini baru ada pada tahun

2004 melalui Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia No. HK.00.05.4.2411 tentang ketentuan pokok pengelompokkan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia.

3. Persepsi masyarakat tentang obat tradisional

Persepsi masyarakat bermacam-macam tentang obat tradisional, dari yang

tidak percaya sampai yang fanatik. Tidak percaya karena tidak semanjur obat

modern, bentuk dan kemasannya tidak meyakinkan, bahkan ada yang

menyebutnya dirty drug. Sebaliknya yang fanatik dengan obat tradisional

Page 38: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

21

mengganggap bahwa yang berasal dari alam pasti baik dan aman sehingga

menggunakan bertahun-tahun, obat tradisional dapat menyembuhkan kausal

penyakit dan bukan sekedar simtomatik (Hakim, 2002).

Persepsi lain yang justru membahayakan dan memperburuk citra obat

tradisional adalah mengganggap obat tradisional sama manjurnya dan memiliki

onset yang sama secepatnya dengan obat modern. Hal tersebut rupanya

dimanfaatkan oleh produsen yang tidak bertanggung jawab untuk menambahkan

bahan-bahan kimia (obat) yang ternyata berbahaya ke dalam produknya.

Masyarakat secara tidak sadar terkecoh kerena tidak tahu akan bahaya yang kelak

dialaminya, dan produsen lebih bergairah karena produknya merajai pasar tanpa

merasa bersalah telah meracuni sekian juta manusia (Hakim, 2002).

D. Pemahaman

Menurut kamus bahasa Indonesia kontemporer arti pemahaman adalah

proses, perbuatan atau cara memahami dan memahamkan. Menurut Bloom,

pemahaman merupakan kemampuan untuk menangkap arti dari apa yang tersaji,

kemampuan untuk menterjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam

kata-kata, angka ataupun interpretasi berbentuk penjelasan, ringkasan, prediksi

dan hubungan sebab akibat (Suparno, 2001).

Pemahaman setiap orang beragam, dua orang dalam keadaan sama dapat

bertindak berbeda karena mereka merasakan situasi itu berbeda. Kita semua

menangkap suatu rangsangan diri sebuah obyek melalui sensasi, yaitu aliran

Page 39: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

22

informasi melalui panca indra kita. Akan tetapi, tiap orang menangkap, menyusun

dan menafsirkan informasi tersebut dengan caranya sendiri-sendiri (Kotler, 2006).

Sebelum tahap pemahaman, ada tahap yang dinamakan tahap eksposur.

Pada tahap ini orang akan menerima informasi melalui panca indranya, salah satu

karakteristik yang menonjol dari tahap ini adalah selektivitas. Orang akan lebih

cenderung untuk memperhatikan rangsangan yang berkaitan dengan kebutuhan

terbaru dan harapan mereka, sehingga orang lebih cenderung memperhatikan

rangsangan yang menyimpang jauh dari biasanya (Mowen, 2002).

Kemudian tahap selanjutnya adalah tahap perhatian, pada tahap ini mereka

mengalokasikan kapasitas pemrosesan menjadi rangsangan. Apabila seseorang

memberikan perhatian pada rangsangan, maka orang tersebut sangat sadar dengan

penerimaan informasi. Seseorang pada awalnya akan mengevaluasi informasi

yang diperolehnya untuk menentukan apakah hal itu cukup penting untuk diproses

lebih jauh. Jika memang perlu, maka orang tersebut akan mengalokasikan sumber

daya kognitif tambahan ke rangsangan dan menggeser ke tahap perhatian dari

pemrosesan informasi (Mowen, 2002).

Akhirnya baru tahap pemahaman, pada tahap ini mereka menyusun dan

menginterpretasikan informasi untuk mendapatkan arti tentang informasi tersebut.

Proses interpretasi dimulai selama tahap perhatian dan berlanjut setelahnya,

dimana orang akan berusaha untuk memperoleh pemahaman tentang apa

rangsangan itu dan bagaimana mereka harus bereaksi menghadapinya (Mowen,

2002).

Page 40: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

23

E. Alasan Pemilihan

Alasan yang dapat mempengaruhi pemilihan seseorang antara lain :

1. Faktor budaya

Sub faktor yang termasuk dalam faktor budaya adalah:

a. Kebudayaan (culture)

Merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling

mendasar. Jika mahluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur

oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. Anak

yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai

dasar, persepsi, prefensi dan perilaku melalui proses sosialisasi yang

melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya.

Kebudayaan ini sifatnya sangat luas dan menyangkut banyak aspek kehidupan

manusia dan pengaruhnya akan selalu berubah dari waktu ke waktu sejalan

dengan kemajuan dan perkembangan jaman dan masyarakat tersebut.

b. Sub budaya (sub culture)

Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil,

yang merupakan indentifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik (dalam hal ini

termasuk kewarganegaraan, agama, ras, kelompok, dan letak geografi) untuk

perilaku anggotanya.

c. Kelas sosial (social class)

Dalam suatu masyarakat, terdapat berbagai macam lapisan masyarakat yang

biasanya disebut golongan sosial, lapisan atau kelas sosial. Dalam masyarakat

kini ada lapisan petani, lapisan buruh, lapisan pegawai, lapisan cendekiawan,

Page 41: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

24

dan lain sebagainya. Lapisan atau kelas sosial semacam itu terjadi karena

manusia yang dikelaskan kedalamnya itu mempunyai suatu gaya hidup yang

khas. Lapisan ini dapat dianggap lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung

dari sudut orang yang memandang tadi (Kotler, 2006).

2. Faktor sosial

Sub faktor yang termasuk dalam faktor sosial adalah:

a. Kelompok referensi (reference group)

Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang

memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan

perilaku seseorang. Kelompok yang memberi pengaruh langsung kepada

seseorang disebut kelompok keanggotaan, yakni kelompok dimana seseorang

menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, ada 2 yaitu:

1) Kelompok primer

Kelompok ini cenderung bersifat informal dan terdapat interaksi yang

agak berkesinambungan, yang termasuk kelompok ini keluarga, sahabat,

tetangga dan rekan kerja.

2) Kelompok sekunder

Kelompok ini cenderung bersifat resmi dan kurang terjadi interaksi yang

berkesinambungan, yang termasuk kelompok ini organisasi keagamaan,

himpunan profesi.

b. Keluarga (family)

Merupakan suatu organisasi belanja konsumen yang penting dalam suatu

kelompok sosial dimana keputusan anggota keluarga akan sangatberpengaruh.

Page 42: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

25

c. Peran dan Status (roles and status)

Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok masyarakat dapat dijelaskan

dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status

yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat

sesuai dengan peranannya. Dalam hubungan dengan perilaku pembelian,

seseorang sering memilih produk yang menyatakan peranan dan status mereka

dalam masyarakat (Kotler, 2006).

3. Faktor personal

Sub faktor yang termasuk dalam faktor personal adalah:

a. Umur dan tahapan siklus hidup (age & lifecycle stage)

Seseorang akan membeli bermacam-macam barang dan jasa seumur hidupnya,

dan macam barang dan jasa yang dipilih itu dipengaruhi oleh umur orang

tersebut.

b. Pekerjaan (occupation)

Memberi pengaruh terhadap pola konsumsi, para pemasar akan mencoba

mengindentifikasi kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang memiliki

kecenderungan minat di atas rata-rata dalam produk dan jasa mereka.

c. Keadaan ekonomi (income)

Memberi pengaruh yang besar terhadap pemilihan pilihan produk. Keadaan

ekonomi terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan

kekayaan, kemampuan meminjam dan sikapnya terhadap pengeluaran dan

menabung.

Page 43: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

26

d. Gaya hidup (lifestyle)

Merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan melalui aktivitas,

kesenangan, dan opini mereka, sehingga gaya hidup ini merupakan potret

interaksi seseorang dengan lingkungannya.

e. Kepribadian dan konsep diri (personality & self concept)

Setiap orang memiliki karakter personal yang akan mempengaruhi perilaku

pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik

dan menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya (Kotler,

2006).

4. Faktor psikologis

Sub faktor yang termasuk dalam faktor psikologis adalah:

a. Motivasi (motivation)

Pada dasarnya secara psikologis manusia memiliki keinginan yang ingin

dicapainya. Tetapi tidak semua keinginan tersebut dapat diarahkan untuk

kepentingan lain di luar keinginannya. Untuk mengarahkannya perlu adanya

suatu motivasi. Motivasi adalah kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang

memberi daya, memberi arah, dan memelihara tingkah laku. Motivasi

merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antar sikap,

kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang.

b. Pembelajaran (learning)

Proses pembelajaran meliputi perubahan-perubahan pada diri seseorang yang

berkembang dari pengalaman. Pembelajaran ini meliputi tahapan-tahapan:

drive, stimuli, cues, responses, reinforcement.

Page 44: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

27

c. Keyakinan dan sikap (believes and attitudes)

Keyakinan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang diyakini seseorang

terhadap suatu hal. Kepercayaaan terhadap suatu produk akan mempengaruhi

pendapat seseorang untuk membeli produk tersebut (Kotler, 2006).

F. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

pemahaman masyarakat tentang kemasan obat tradisional serta faktor-faktor yang

melatarbelakangi atau alasan pemilihan pemakaian obat tradisional khususnya

jamu ramuan segar ataupun instan.

Page 45: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan

rancangan survei epidemiologi deskriptif. Survei epidemiologi adalah survei

terhadap fenomena kesehatan dalam masyarakat yang dilakukan tanpa adanya

perlakuan (manusia). Survei epidemiologi deskriptif adalah penelitian yang tujuan

utamanya melakukan eksplorasi-deskriptif terhadap fenomena kesehatan di

masyarakat. Penelitian ini hanya menyuguhkan sedeskriptif mungkin fenomena

yang terjadi, tanpa mencoba menganalisa bagaimana dan mengapa fenomena

tersebut terjadi (Pratiknya, 2001).

B. Variabel Penelitian

1. Pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat tradisional

2. Alasan pemilihan jamu ramuan segar ataupun jamu instan

C. Definisi Operasional

1. Pemahaman : kemampuan untuk mengartikan, menjelaskan dan menangkap

arti dari informasi yang terdapat pada kemasan obat tradisonal.

2. Obat tradisional : obat dengan bahan berupa bahan tumbuhan segar ataupun

simplisia yang dibuat dengan cara diramu sehingga dihasilkan jamu berbentuk

cairan ataupun serbuk kering, dengan klaim khasiat tertentu.

Page 46: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

29

3. Kemasan : pembungkus luar yang tidak bersentuhan dengan isi, yang

memiliki berbagai informasi seperti logo, nomor ijin edar, nama produk,

komposisi, cara pemakaian, khasiat, kontraindikasi, efek samping, nomor

batch, keterangan kadaluwarsa.

4. Alasan : faktor-faktor yang melatarbelakangi suatu pemilihan, yang bisa

dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi maupun psikologis.

5. Pemilihan : proses memikirkan dan menentukan berdasarkan apa yang telah

dilihat dan dipahami.

6. Jamu ramuan segar : jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dibuat

dengan cara direbus atau diperas, umumnya berbentuk cairan yang dapat

langsung diminum tanpa perlu diolah lebih lanjut

7. Jamu instan: jamu buatan pabrik yang sudah dikemas, umumnya berbentuk

serbuk yang penggunaannya tinggal diseduh dan biasa dijual di toko obat atau

warung jamu.

8. Masyarakat : ibu-ibu yang sudah atau pernah menikah, berusia 26 sampai 60

tahun, yang pernah mengkonsumsi jamu ramuan segar dan atau jamu instan

baik bagi diri sendiri ataupun untuk keluarganya.

9. Karakteristik responden : data pribadi responden, yang meliputi umur,

pekerjaan, tingkat pendidikan, pengeluaran perbulan.

10. Pemahaman rendah : jika nilai persentase pemahaman kurang dari sama

dengan 50% (≤50%)

11. Pemahaman tinggi : jika nilai persentase pemahaman lebih besar dari 50%

(>50%)

Page 47: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

30

D. Subyek Penelitian dan Teknik Sampling

Subyek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah atau pernah

menikah, berusia 26 sampai 60 tahun, yang pernah mengkonsumsi obat tradisional

dan bertempat tinggal di Desa Maguwoharjo.

Tabel II. Jumlah wanita usia 26 sampai 60 tahun

Kelompok umur Jumlah (P) *)

26-35 1.056 36-45 1.058 46-50 1.033 51-60 1.018 Total 4.165

Keterangan : *)Jumlah penduduk tahun 2007, Sumber : Kelurahan Maguwoharjo

Jumlah subyek pada penelitian ini dapat ditentukan dengan rumus berikut

(Notoatmodjo, 2002):

n : besar sampel yang diambil N : besar populasi d : tingkat signifikansi (10 %)

Perhitungan jumlah sampel yang diambil:

≈ 98

Jumlah sampel minimal adalah 98 orang pada penelitian ini diambil responden

sejumlah 116 orang.

Page 48: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

31

Untuk menentukan lokasi penelitian digunakan teknik simple random

sampling yaitu dengan tabel random. Hakikat dari pengambilan sampel secara

acak sederhana adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Berdasarkan data jumlah

total RT yang terdapat di Desa Maguwoharjo adalah 174 RT. Kemudian dengan

menggunakan tabel random diambil 30 RT, di mana setiap RT diambil 4 orang

responden. Berikut daftar lokasi penelitian yang diperoleh :

Tabel III. Lokasi penelitian di Desa Maguwoharjo

No. Pedukuhan Lokasi 1. Denokan RW 01/RT 02 2. 3.

Krodan RW 04/RT 04 RW 05/RT 07

4. Jenengan RW 07/RT 01 5. 6. 7. 8.

Sanggrahan RW 11/RT 01 RW 12/RT 03 RW 13/RT 07 RW 14/RT 10

9. 10. 11. 12.

Nanggulan RW 15/RT 03 RW 18/RT 10 RW 18/RT 13 RW 19/RT 14

13. Nayan RW 24/RT 02 14. 15.

Kalongan RW 29/RT 08 RW 29/RT 09

16. 17. 18. 19.

Tajem RW 30/RT 01 RW 32/RT 06 RW 32/RT 05 RW 33/RT 08

20. 21.

Bajeng RW 35/RT 03 RW 35/RT 04

22. 23. 24. 25. 26.

Sembego RW 39/RT 04 RW 40/RT 05 RW 40/RT 07 RW 41/RT 08 RW 42/RT 11

27. Maguwo RW 46/RT 03 28. Ringin sari RW 50/RT 05 29. Sambilegi lor RW 53/RT 02 30. Sambilegi kidol RW 56/RT 02

Page 49: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

32

E. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner.

Pengertian kuisioner adalah alat pengumpul data disebut angket, dan sumber

datanya berupa orang atau dikenal dengan istilah responden (respondent).

Kuisioner tersebut terdiri dari 3 bagian yang berisi pertanyaan dan pernyataan

yang mengacu pada permasalahan penelitian ini.

Bagian pertama dari kuisioner merupakan jenis pertanyaaan terbuka yang

berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden. Disebut pertanyaan terbuka

karena jawaban tidak disediakan dan responden harus mengisi sendiri.

Bagian kedua dari kuisioner berisi pemahaman masyarakat terhadap

informasi pada kemasan obat tradisional. Kuisioner yang digunakan berdasarkan

skala Likert yang merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang

menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Kuisioner

terdiri dari 36 butir pernyataan. Untuk setiap butir pernyataan diberi empat

alternatif jawaban, yaitu : sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan

sangat tidak setuju (STS). Responden diwajibkan untuk memilih salah satu

jawaban pada setiap pernyataan tersebut. Peneliti melihat kecenderungan jawaban

dengan menjumlahkan persentase jawaban responden yaitu S+SS dan ST+STS.

Pernyataan dalam kuisioner ini terdiri dari dua sifat, yaitu : favourable dan

unfavourable. Hal ini bertujuan untuk menghindari stereotipe jawaban. Menurut

Azwar (1995), suatu pernyataan sikap dapat berisi hal-hal positif mengenai objek

sikap, yaitu berisi pernyataan yang mendukung atau yang memihak pada objek

sikap. Pernyataan ini disebut yang favorable. Sebaliknya, suatu pernyataan sikap

Page 50: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

33

dapat pula berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap. Hal negatif dalam

pernyataan sikap ini sifatnya tidak memihak atau tidak mendukung terhadap objek

sikap, dan karenanya disebut dengan pernyataan unfavorable. Sebagai kumpulan

pernyataan-pernyataan mengenai sikap, maka suatu skala hendaknya berisi

sebagian pernyataan favorable dan sebagian yang unfavorable.

Pemberian skor pada kuisioner berdasarkan pada penilaian dalam skala

Likert. Penilaian pada item favourable dalam skala ini dimulai dari empat sampai

dengan satu, sebaliknya untuk item unfavourable dimulai dari angka satu sampai

empat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III berikut ini:

Tabel IV. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban

Bagian ketiga dari kuisioner merupakan jenis pertanyaaan semi terbuka

yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang

melatarbelakangi masyarakat dalam pemilihan jamu ramuan segar ataupun jamu

instan. Disebut pertanyaan semi terbuka karena terdapat pilihan jawaban dan

alasan yang dapat diisi bebas oleh responden.

F. Tata Cara Penelitian

1. Studi pustaka

Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka, yaitu membaca literatur-

literatur yang ada mengenai obat tradisional, perilaku kesehatan, pembuatan

Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Page 51: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

34

kuisioner, metodologi penelitian, dan perhitungan statistik yang diperlukan. Hal

ini dilakukan agar dalam melaksanakan penelitian, terjadinya kesalahan dapat

diminimalkan atau bahkan ditiadakan.

2. Analisis situasi

a. Penentuan lokasi penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara random, proses random dilakukan dengan

teknik simple random sampling yaitu dengan tabel random.

b. Perijinan

Sebelum dilakukan penelitian dilakukan perijinan. Perijinan dimulai dari

tingkat propinsi, hingga ke tingkat RT. Di samping melakukan perijinan,

peneliti juga mencari informasi mengenai data penduduk.

c. Perhitungan besar sampel

Jumlah penduduk wanita berusia 26 sampai 60 tahun yang berada di Desa

Maguwoharjo adalah 4.165 jiwa. Dari hasil perhitungan jumlah sampel,

diperoleh sampel minimal adalah 98 orang.

3. Pembuatan instrumen penelitian

Melalui beberapa tahapan, seperti uji pemahaman bahasa, uji validitas, dan

uji reliabilitas. Uji-uji tersebut telah dilakukan sebanyak 3 kali, untuk setiap uji

coba dilakukan pada 20 ibu-ibu dengan karakteristik mirip responden namun di

luar daerah uji.

a. Uji pemahaman bahasa

Dilakukan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam kuisioner

dapat dipahami atau tidak oleh responden. Hasil dari uji tersebut digunakan

Page 52: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

35

untuk mengevaluasi kuisioner. Parameter keberhasilan uji ini dilihat dari

jawaban yang dihasilkan. Apabila seluruh pertanyaan dalam kuisioner dapat

dijawab oleh subyek, maka kuisioner tersebut dapat dinyatakan lolos uji

pemahaman bahasa.

b. Uji validitas

Suatu instrumen mempunyai validitas tinggi jika instrumen dapat mengungkap

secara tepat sasaran yang dimaksud dalam pengukuran (Hadi, 1991). Uji

validitas perlu dilakukan untuk mengetahui kejelasan tujuan dan lingkup

informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana item-item pernyataan

dapat mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak diukur. Pengujian

validitas ini dilakukan terhadap butir-butir pernyataan (Azwar, 2003).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity),

yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis

rasional atau lewat professional judgment, untuk melihat sejauh mana tes

mencerminkan atribut yang hendak diukur (Azwar, 2003). Dalam penelitian

ini, pengujian validitas isi kuisioner dilakukan dengan analisis rasional dengan

uji korelasi Produk Momen Pearson. Hasil uji validitas dari 55 butir

pernyataan yang dinyatakan valid sebanyak 36 butir.

c. Uji reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur diperlukan untuk melihat sejauh mana pengukuran

itu dapat memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan pengukuran pada

subyek yang sama (Hadi, 1991). Koefisien reliabilitas menunjukkan besarnya

inkonsistensi skor hasil pengukuran. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

Page 53: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

36

berarti semakin reliabel instrumen tersebut. Reliabilitas dinyatakan dengan

koefisisen reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00.

Semakin tinggi reliabilitasnya mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitasnya, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0

berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2004). Pengujian reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan metode belah dua (split-half method),

kemudian dilanjutkan dengan rumus Sperman-Brown (Azwar,2003).

r11 = koefisien reliabilitas Spearman-Brown r = koefisien korelasi antara kedua belahan

Hasil yang diperoleh dari uji belah dua (split-half method) adalah 0,863,

kemudian dimasukkan rumus Sperman-Brown diperoleh 0,93 (tingkat

reliabilitas tinggi).

4. Penyebaran kuisioner

Kuisioner ditujukan kepada responden, dengan melakukan pendekatan-

pendekatan terlebih dahulu. Penyebaran kuisioner dilakukan sendiri oleh peneliti

ke 30 RT yang sudah dipilih berdasarkan hasil random. Pengisian kuisioner

dilakukan sendiri oleh responden, dimana responden diberi kesempatan

mengerjakan kuisioner saat itu juga dan langsung dikembalikan. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindari responden mengakses sumber-sumber informasi.

Peneliti mendampingi responden pada saat pengisian kuisioner untuk menghindari

kesalahan pada saat pengisian dan memeriksa kelengkapan karakteristik

responden. Setelah mengisi kuisioner, responden diberikan edukasi tentang

Page 54: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

37

kemasan obat tradisional, dimana edukasi ini diberikan secara personal. Tujuan

edukasi ini supaya masyarakat menjadi atau semakin kritis terhadap apa yang

mereka konsumsi.

5. Analisis data penelitian

Pengolahan data dilakukan dengan metode statistik deskriptif dengan

teknik perhitungan persentase kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan

diagram. Penghitungan persentase dilakukan dengan menggunakan rumus :

P : persentase jawaban (dalam %) A : jumlah jawaban yang sejenis B : jumlah responden total

G. Keterbatasan Penelitian

1. Lokasi penelitian yang tersebar, menyebabkan pengumpulan data menjadi

sedikit terhambat dan pemberian edukasi menjadi lebih singkat.

2. Data yang diperoleh dari kelurahan berbeda dengan di lapangan.

3. Ada beberapa responden yang menolak diajak bekerjasama.

Page 55: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

  

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi beberapa aspek, antara lain: usia,

pendidikan, pekerjaan dan pengeluaran per bulan.

1. Usia

Usia berpengaruh terhadap banyaknya pengalaman seseorang dalam

melakukan pengobatan. Seseorang yang berusia diatas 60 tahun mempunyai

frekuensi untuk melakukan swamedikasi yang semakin menurun (Holt dan Hall,

1990). Oleh karena itu usia responden dalam penelitian ini dibatasi hingga umur

60 tahun. Dari hasil penelitian (gambar 4) diketahui bahwa sebagian besar

(34,48%) responden berusia antara 26 sampai 30 tahun.

Gambar 4. Karakteristik usia responden

Page 56: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

39  

 

2. Pendidikan

Tingkat pendidikan responden merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh, baik itu terhadap tingkat daya tangkap responden terhadap

informasi, pengetahuan, sikap dan minat responden terhadap suatu alternatif

pemeliharaan kesehatan. Seperti yang dinyatakan oleh Holt dan Hall (1990),

tingkat pendidikan seseorang dalam hubungannya dengan sikap terhadap

kesehatan, termasuk dalam hal pengobatan sendiri merupakan salah satu faktor

yang menentukan karena pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas seseorang

terhadap berbagai informasi kesehatan yang ada di masyarakat. Dari hasil

penelitian (gambar 5) diketahui bahwa sebagian besar (50%) responden adalah

lulusan SLTA atau sederajat.

Gambar 5. Karakteristik tingkat pendidikan responden

3. Pekerjaan

Pekerjaan dapat mempengaruhi hubungan sosial di masyarakat.

Lingkungan pekerjaan juga dapat memberi informasi yang mampu mengubah

Page 57: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

40  

 

sikap seseorang. Hal ini dapat menentukan perilaku masing-masing individu,

termasuk perilaku dalam memilih alternatif pemeliharaan kesehatan. Menurut

Sarwono (2007), pekerjaan dapat mempengaruhi pada tingkat sosial seseorang

dan interaksi didalam kelompok sosial tersebut dapat mempengaruhi cara pandang

dan minat terhadap sesuatu. Selain itu pekerjaan juga dapat berpengaruh pada

perilaku kesehatan seseorang karena adanya kebutuhan sebagai upaya pemenuhan

tuntutan kelompok sosialnya. Dari hasil penelitian (gambar 6) diketahui bahwa

sebagian besar (62,94%) responden adalah ibu rumah tangga.

Gambar 6. Karakteristik pekerjaan responden

4. Pengeluaran perbulan

Keadaan ekonomi berpengaruh pada usaha seseorang dalam mewujudkan

status kesehatan yang lebih baik. Seseorang dengan pendapatan yang relatif lebih

besar akan mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam menggunakan fasilitas

kesehatan yang lebih baik. Menurut Schawart dan Hoopes (1990), tingkat

pendapatan turut menentukan pengambilan keputusan pengobatan sendiri.

Page 58: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

41  

 

Pendapatan secara umum akan mempengaruhi daya beli serta pertimbangan

ekonomi dalam memilih upaya pemeliharaan kesehatan. Dari hasil penelitian

(gambar 7) diketahui bahwa sebagian besar (50,85%) responden memiliki

pengeluaran perbulan sebesar <Rp.1.500.000. Pertanyaan pengeluaran perbulan di

sini terkait dengan pendapatan, peneliti lebih mudah menanyakan pengeluaran

perbulan responden dari pada pendapatan perbulan.

Gambar 7. Karakteristik pengeluaran perbulan responden

B. Pemahaman Terhadap Informasi pada Kemasan Obat Tradisional

Pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat tradisional

meliputi beberapa aspek. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan No. HK.00.05.41.1384 tahun 2005 tentang kriteria dan tata laksana

pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal

17 ayat (2), informasi minimal yang harus dicantumkan pada kemasan berisi

Page 59: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

42  

 

tentang : logo, nomor ijin edar, nama produk, komposisi, cara pemakaian, khasiat,

kontraindikasi, efek samping, nomor batch, dan keterangan kadaluwarsa.

Gambar 8. Tingkat pemahaman kemasan obat tradisional Sumber : Proseeding Kongres Ilmiah ISFI XVI (Wisely, Hartini dan Djunarko, 2008)

1. Logo

Tingkat pemahaman masyarakat tentang logo khususnya pada kemasan

obat tradisional, yang meliputi : penanda atau logo dan klaim khasiat serta

keamanan dari obat bahan alam Indonesia (jamu, obat herbal terstandar dan

fitofarmaka) tergolong rendah. Dari hasil penelitian (gambar 8) diperoleh tingkat

pemahaman masyarakat tentang logo sebesar 8,19%.

Jika dilihat dari rendahnya pemahaman masyarakat tentang logo, maka hal

ini menimbulkan berbagai persoalan, di antaranya apakah pembuktian khasiat

secara klinik maupun pra klinik dipahami sebagai upaya perlindungan masyarakat

dan dijadikan alasan memilih obat tradisional. Dan apakah perusahaan obat

khususnya obat tradisional akan saling berlomba untuk mendapatkan kepercayaan

masyarakat. Oleh sebab itu, perlu ditingkatkan peran tenaga kesehatan khususnya

Page 60: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

43  

 

apoteker sebagai sumber pemberi informasi yang berguna, yang diharapkan bisa

mencerdaskan masyarakat.

Tabel V. Pemahaman responden mengenai logo

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Ada 3 macam obat tradisional yang saya kenal, yaitu: Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.

8,62% 91,38% TIDAK SETUJU

Saya tidak tahu logo diatas adalah logo Jamu. Logo Jamu yang saya kenal seperti logo dibawah.

88,79% 11,21% SETUJU

Saya tahu ini adalah logo Obat Herbal Terstandar.

5,17% 94,83% TIDAK SETUJU

Saya tahu ini adalah logo Fitofarmaka.

5,17% 94,83% TIDAK SETUJU

Saya tidak tahu bahwa Jamu belum teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis).

85,34% 14,66% SETUJU

Saya tidak tahu bahwa Obat Herbal Terstandar sudah teruji keamanan dan khasiatnya pada hewan uji (praklinis)

93,97% 6,03% SETUJU

Saya tidak tahu bahwa Fitofarmaka sudah teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis).

93,10% 6,90% SETUJU

 

Page 61: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

44  

 

a. Penanda obat bahan alam Indonesia

Pernyataan pertama yang tercantum pada kuisioner adalah ”Ada 3 macam

obat tradisional yang saya kenal, yaitu: Jamu, Obat Herbal Terstandar dan

Fitofarmaka”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 0,86% responden (1

orang) menjawab sangat setuju, 7,76% responden (9 orang) menjawab setuju,

88,79% responden (103 orang) menjawab tidak setuju, dan 2,59% responden (3

orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel V) menunjukkan

bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab tidak setuju pada

pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 91,38%.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 1 ayat (2), obat bahan alam indonesia

dikelompokkan menjadi 3 yaitu: jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

1) Jamu

Pernyataan ke-2 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tidak tahu

logo diatas adalah logo Jamu. Logo Jamu yang saya kenal seperti logo

dibawah”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 75,86% responden (88 orang)

menjawab sangat setuju, 12,93% responden (15 orang) menjawab setuju, 4,31%

responden (5 orang) menjawab tidak setuju, dan 6,90% responden (8 orang)

menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel V) menunjukkan bahwa

sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut,

dengan persentase sebesar 88,79%.

Page 62: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

45  

 

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 5, logo jamu berupa ranting daun

yang terletak dalam lingkaran dan bertuliskan ”JAMU”.

2) Obat herbal terstandar

Pernyataan ke-3 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tahu ini

adalah logo Obat Herbal Terstandar”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa

1,72% responden (2 orang) menjawab sangat setuju, 3,45% responden (4 orang)

menjawab setuju, 6,90% responden (8 orang) menjawab tidak setuju, dan 87,93%

responden (102 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel V)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab tidak setuju

pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 94,83%.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 7, logo obat herbal terstandar berupa

3 pasang jari-jari daun yang terletak dalam lingkaran dan bertuliskan ”OBAT

HERBAL TERSTANDAR”.

3) Fitofarmaka

Pernyataan ke-4 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tahu ini

adalah logo Fitofarmaka”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 5,17%

responden (6 orang) menjawab setuju, 5,17% responden (6 orang) menjawab tidak

setuju, dan 89,66% responden (104 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil

Page 63: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

46  

 

penelitian (tabel V) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

94,83%.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 8, logo fitofarmaka berupa jari-jari

daun yang kemudian membentuk bintang yang terletak dalam lingkaran dan

bertuliskan ”FITOFARMAKA”.

b. Klaim khasiat serta keamanan obat bahan alam Indonesia

1) Jamu

Pernyataan ke-5 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tidak tahu

bahwa Jamu belum teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji

(praklinis) maupun manusia (klinis)”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa

72,41% responden (84 orang) menjawab sangat setuju, 12,93% responden (15

orang) menjawab setuju, 7,76% responden (9 orang) menjawab tidak setuju, dan

6,90% responden (8 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel

V) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju

pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 85,34%.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokkan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 2 ayat (1) butir (b), klaim khasiat dan

keamanan pada jamu harus dibuktikan secara empirik (belum diuji baik secara

praklinis maupun klinis).

Page 64: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

47  

 

2) Obat herbal tersandar

Pernyataan ke-6 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tidak tahu

bahwa Obat Herbal Terstandar sudah teruji keamanan dan khasiatnya pada

hewan uji (praklinis)”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 84,49%

responden (98 orang) menjawab sangat setuju, 9,48% responden (11 orang)

menjawab setuju dan 6,03% responden (7 orang) menjawab tidak setuju. Hasil

penelitian (tabel V) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 93,97%.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokan dan

penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 3 ayat (1) butir (b), klaim khasiat dan

keamanan pada obat herbal terstandar harus dibuktikan secara ilmiah atau

praklinis.

3) Fitofarmaka

Pernyataan ke-7 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tidak tahu

bahwa Fitofarmaka sudah teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada

hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis)”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 85,34% responden (99 orang) menjawab sangat setuju, 7,76%

responden (9 orang) menjawab setuju, 6,03% responden (7 orang) menjawab tidak

setuju dan 0,87% responden (1 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil

penelitian (tabel V) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 93,10%.

Page 65: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

48  

 

Berdasarkan Keputusan Kepala Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang ketentuan pokok

pengelompokan dan penandaan obat bahan alam Indonesia pasal 4 ayat (1) butir

(b), klaim khasiat dan keamanan pada fitofarmaka harus dibuktikan melalui uji

klinik.

2. Nomor ijin edar

Tingkat pemahaman masyarakat tentang nomor ijin edar pada kemasan

obat tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi dan

pengetahuan responden tergolong rendah. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang nomor ijin edar sebesar

48,28%. Sebanyak 7 dari 69 orang responden memilih nomor ijin edar sebagai

faktor utama yang menjadi pertimbangkan dalam pemilihan obat, selain nama

produk (Wisely, Hartini dan Djunarko, 2008). Menurut mereka obat yang tidak

mencantumkan nomor ijin edar merupakan produk yang belum terdaftar yang

berarti obat tersebut palsu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No: 949/Menkes/Per/VI/2000

tentang registrasi obat jadi bab I pasal 1 ayat (11) obat palsu adalah obat yang

diproduksi oleh pihak yang tidak berhak menurut undang-undang yang berlaku

atau produksi obat dengan penandaan yang meniru indentitas obat lain yang telah

memiliki ijin edar. WHO mendefinisikan obat palsu sebagai obat yang dengan

sengaja diberi label di mana identitas dan/atau sumbernya dipalsukan.

Berdasarkan jenis obat dan jumlahnya, obat palsu dapat dikelompokkan menjadi

enam kategori yaitu produk tanpa bahan aktif (32,1%), produk dengan bahan aktif

Page 66: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

49  

 

tidak benar (21,4 %), produk dengan jumlah bahan aktif yang tidak tepat (20,2%),

produk dengan jumlah bahan aktif yang benar tetapi dengan kemasan palsu

(15,6%), produk dengan bahan tidak layak dan kontaminan atau tercemar (8,5%)

dan meniru produk asli (1%).

Proses pendaftaran nomor ijin edar merupakan suatu proses evaluasi atau

penilaian obat, yang meliputi evaluasi atau penilaian aspek efikasi (kemanjuran),

keamanan dan mutu. Menggunakan obat yang tidak mencantumkan nomor ijin

edar dapat beresiko tidak terjaminnya kebenaran kandungan dan mutu obat. Setiap

produk obat memiliki nomor ijin edar dan informasi siapa industri farmasi

pendaftar produk obat tersebut serta beberapa informasi lainnya. Nomor ijin edar

yang dipalsukan akan dapat ditelusuri dengan melihat kesesuaian kode nomor

dengan fisik produk serta data pada Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Tabel VI. Pemahaman responden mengenai nomor ijin edar

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang nomor ijin edar.

54,31% 45,69% SETUJU

Bagi saya informasi tentang nomor ijin edar itu tidak penting.

7,76% 92,24% TIDAK SETUJU

Saya tahu bahwa nomor ijin edar dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (DEPKES) dan diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

87,07% 12,93% SETUJU

Dari nomor ijin edar saya dapat mengetahui obat tersebut palsu atau tidak.

33,62% 66,38% TIDAK SETUJU

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-8 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang nomor ijin edar”. Hasil dari kuisioner menyatakan

bahwa 34,48% responden (40 orang) menjawab sangat setuju, 19,83% responden

(23 orang) menjawab setuju, 2,59% responden (3 orang) menjawab tidak setuju,

Page 67: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

50  

 

dan 43,10% responden (50 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian

(tabel VI) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab

setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 54,31%.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang nomor ijin edar.

b. Persepsi responden mengenai nomor ijin edar

Pernyataan ke-9 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang nomor ijin edar itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 3,45% responden (4 orang) menjawab sangat setuju, 4,31%

responden (5 orang) menjawab setuju, 22,41% responden (26 orang) menjawab

tidak setuju, dan 69,83% responden (81 orang) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil penelitian (tabel VI) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase

sebesar 92,24%. Perlu diketahui bahwa penggunaan obat tradisional instan yang

tidak mencantumkan nomor registrasi sangatlah beresiko karena kebenaran

kandungan dan mutu obat tidak terjamin.

c. Pengetahuan

1) Pendaftaran obat tradisional

Pernyataan ke-10 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tahu

bahwa nomor ijin edar dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (DEPKES)

Page 68: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

51  

 

dan diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)”. Hasil dari

kuisioner menyatakan bahwa 75,86% responden (88 orang) menjawab sangat

setuju, 11,21% responden (13 orang) menjawab setuju, 6,03% responden (7

orang) menjawab tidak setuju, dan 6,90% responden (8 orang) menjawab sangat

tidak setuju. Hasil penelitian (tabel VI) menunjukkan bahwa sebagian besar

responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 87,07%.

Pernyataan tersebut tidaklah benar, menurut Peraturan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan No. HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria

dan tata laksana pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan

fitofarmaka pasal 2 ayat (1), nomor ijin edar dikeluarkan dan diawasi oleh Badan

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2) Melihat obat palsu melalui nomor ijin edar

Pernyataan ke-11 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Dari nomor ijin

edar saya dapat mengetahui obat tersebut palsu atau tidak”. Hasil dari

kuisioner menyatakan bahwa 19,83% responden (23 orang) menjawab sangat

setuju, 13,79% responden (16 orang) menjawab setuju, 8,62% responden (10

orang) menjawab tidak setuju, dan 57,76% responden (67 orang) menjawab

sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel VI) menunjukkan bahwa sebagian

besar responden cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut,

dengan persentase sebesar 66,38%.

Salah satu cara untuk mengetahui obat palsu adalah dengan melihat nomor

ijin edar. Nomor ijin edar yang dipalsukan akan dapat ditelusuri dengan melihat

Page 69: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

52  

 

kesesuaian kode nomor dengan fisik produk serta data pada Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM). Kepentingan adanya nomor ijin edar juga ditegaskan

didalam pertimbangan butir (a) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan No. HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana

pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

3. Nomor batch

Tingkat pemahaman masyarakat tentang nomor batch pada kemasan obat

tradisional, yang meliputi kebiasaan membaca responden, persepsi dan

pengetahuan responden tergolong rendah. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang nomor batch sebesar 29,31%.

Nomor batch yang tercantum pada kemasan obat juga merupakan hal penting

untuk diperhatikan. Nomor batch merupakan kode yang diberikan oleh industri

farmasi yang bertujuan untuk memudahkan dilakukan penelusuran balik bila

terjadi suatu masalah pada produk obat yang beredar dipasaran, baik masalah

keamanan dan ataupun masalah mutu.

Tabel VII. Pemahaman responden mengenai nomor batch

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang nomor batch.

22,41% 77,59% TIDAK SETUJU

Bagi saya informasi tentang nomor batch itu tidak penting.

57,76% 42,24% SETUJU

Saya tahu bahwa nomor batch digunakan untuk memudahkan penelusuran jika ada obat yang gagal produksi atau rusak.

23,28% 76,72% TIDAK SETUJU

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-12 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang nomor batch”. Hasil dari kuisioner menyatakan

Page 70: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

53  

 

bahwa 10,34% responden (12 orang) menjawab sangat setuju, 12,07% responden

(14 orang) menjawab setuju, 5,17% responden (6 orang) menjawab tidak setuju,

dan 72,42% responden (84 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian

(tabel VII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab

tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 77,59%.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang nomor batch.

b. Persepsi responden mengenai nomor batch

Pernyataan ke-13 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang nomor batch itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 47,41% responden (55 orang) menjawab sangat setuju,

10,34% responden (12 orang) menjawab setuju, 14,66% responden (17 orang)

menjawab tidak setuju, dan 27,59% responden (32 orang) menjawab sangat tidak

setuju. Hasil penelitian (tabel VII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

57,76%.

Sebagian responden berpendapat bahwa nomor batch tidak penting karena

ketidaktahuan responden terhadap kegunaanya, hal ini dapat dilihat dari

pernyataan ke-14 dimana diketahui persentase pengetahuan kegunaan nomor

batch hanya sebesar 23,28%.

Page 71: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

54  

 

c. Pengetahuan

Pernyataan ke-14 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tahu

bahwa nomor batch digunakan untuk memudahkan penelusuran jika ada

obat yang gagal produksi atau rusak”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa

13,79% responden (16 orang) menjawab sangat setuju, 9,49% responden (11

orang) menjawab setuju, 6,90% responden (8 orang) menjawab tidak setuju, dan

69,82 % responden (81 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian

(tabel VII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab

tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 76,72%.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI, No: 246/Menkes/

Per/V/1990 tentang ijin usaha industri obat tradisional dan pendaftaran obat

tradisional bab 1 pasal 1 ayat (15), nomor batch memudahkan penelusuran balik

bila jika terjadi suatu masalah pada produk obat yang beredar dipasaran, baik

masalah keamanan dan ataupun masalah mutu.

4. Nama produk

Tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi nama produk pada

kemasan obat tradisional, yang meliputi : pengetahuan dan kebiasaan membaca

responden responden tergolong tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8) diperoleh

tingkat pemahaman masyarakat tentang nama produk sebesar 98,71%. Sebanyak

69 dari 69 orang responden memilih nama produk sebagai faktor utama yang

menjadi pertimbangkan dalam pemilihan obat. Mereka lebih percaya dan lebih

memilih obat tradisional yang sudah terkenal dimasyarakat daripada yang belum,

hal ini dikarenakan ketakutan masyarakat akan beredarnya obat tradisional palsu.

Page 72: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

55  

 

Tabel VIII. Pemahaman responden mengenai logo

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya tahu pada setiap kemasan obat tradisional pasti terdapat nama produk/merk.

99,14% 0,86% SETUJU

Saya tidak pernah memperhatikan nama produk/merk, yang saya perhatikan adalah warna kemasannya.

1,72% 98,28% TIDAK SETUJU

a. Pengetahuan

Pernyataan ke-15 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tahu pada

setiap kemasan obat tradisional pasti terdapat nama produk/merk”. Hasil

dari kuisioner menyatakan bahwa 83,62% responden (97 orang) menjawab sangat

setuju, 15,52% responden (18 orang) menjawab setuju dan 0,86% responden (1

orang) menjawab tidak setuju,. Hasil penelitian (tabel VIII) menunjukkan bahwa

sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut,

dengan persentase sebesar 99,14%.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang nama produk atau merk.

b. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-16 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tidak

pernah memperhatikan nama produk/merk, yang saya perhatikan adalah

warna kemasannya”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 1,72% responden

(2 orang) menjawab setuju, 13,79% responden (16 orang) menjawab tidak setuju,

dan 84,48% responden (98 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian

Page 73: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

56  

 

(tabel VIII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab

tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 98,28%.

Menurut responden warna kemasan bukanlah indentitas yang baik untuk

diingat dan diperhatikan, karena tak jarang bentuk dan warna kemasan ditiru

produk lain. Tujuannya adalah mendompleng atau mendongkrak popularitas

supaya bisa bersaing dengan produk yang ditiru.

5. Khasiat atau kegunaan

Tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi khasiat yang ada pada

kemasan obat tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi

dan pengetahuan responden tergolong tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi indikasi sebesar

93,68%. Sebanyak 11 dari 69 orang responden memilih informasi tentang khasiat

sebagai faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan obat, selain

nama produk. Indikasi menunjukkan kemanfaatan dari obat yang digunakan.

Informasi tentang indikasi berguna untuk panduan penggunaan obat, termasuk

menyaring informasi dari promosi obat yang banyak dilakukan, sehingga

penggunaan obat akan benar sesuai dengan jenis dan kondisi penderita.

Penggunaan obat akan tidak efektif bila tidak sesuai indikasi

Tabel IX. Pemahaman responden mengenai khasiat atau kegunaan

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang khasiat/kegunaan yang ada pada kemasan.

97,41% 2,59% SETUJU

Bagi saya informasi tentang khasiat/kegunaan itu tidak penting.

3,45% 96,55% TIDAK SETUJU

Saya tahu setiap bahan penyusun yang ada pada kemasan memiliki khasiat/kegunaan tersendiri

87,07% 12,93% SETUJU

Page 74: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

57  

 

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-17 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang khasiat/kegunaan yang ada pada kemasan”.

Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 88,79% responden (103 orang) menjawab

sangat setuju, 8,62% responden (10 orang) menjawab setuju, 0,86% responden (1

orang) menjawab tidak setuju, dan 1,72% responden (2 orang) menjawab sangat

tidak setuju. Hasil penelitian (tabel IX) menunjukkan bahwa sebagian besar

responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 97,41%. Penggunaan obat dikatakan tepat dan benar jika

seorang konsumen cermat dan kritis terhadap apa yang mereka konsumsi,

sehingga didalam penggunaannya obat dapat menghasilkan efek yang optimal dan

meminimalkan potensi resiko.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang khasiat atau kegunaan.

b. Persepsi responden mengenai khasiat atau kegunaan

Pernyataan ke-18 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang khasiat/kegunaan itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 1,72% responden (2 orang) menjawab sangat setuju, 1,72%

responden (2 orang) menjawab setuju, 7,76% responden (9 orang) menjawab tidak

setuju, dan 88,79% responden (103 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil

Page 75: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

58  

 

penelitian (tabel IX) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

96,55%. Informasi tentang indikasi penting untuk diketahui, karena infomasi ini

digunakan sebagai panduan penggunaan obat termasuk menyaring informasi dari

promosi obat yang banyak dilakukan, sehingga penggunaan obat akan benar

sesuai dengan jenis dan kondisi penderita.

c. Pengetahuan

Pernyataan ke-19 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya tahu

setiap bahan penyusun yang ada pada kemasan memiliki khasiat/ kegunaan

tersendiri”. Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 57,76% responden (67

orang) menjawab sangat setuju, 29,31% responden (34 orang) menjawab setuju,

6,90% responden (8 orang) menjawab tidak setuju, dan 6,03% responden (7

orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel IX) menunjukkan

bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan

tersebut, dengan persentase sebesar 87,07%.

Ada sebagian responden (12,93%) cenderung tidak setuju dengan

pernyataan tersebut, menurut Handayani dan Suharmiati (2002), komposisi obat

tradisional yang biasa diproduksi oleh industri obat tradisional dalam bentuk obat

tradisional pada umumnya tersusun dari bahan baku yang sangat banyak dan

bervariasi sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih pemanfaatan

tanaman obat.

Page 76: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

59  

 

6. Efek samping

Tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi efek samping pada

kemasan obat tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi

dan pengetahuan responden tergolong tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi efek samping

81,90%. Sama halnya dengan informasi indikasi pada kemasan obat tradisonal,

informasi tentang efek sampingpun berguna sebagai panduan penggunaan obat,

termasuk menyaring informasi dari promosi obat yang banyak dilakukan,

sehingga penggunaan obat akan benar sesuai dengan jenis dan kondisi penderita.

Tabel X. Pemahaman responden mengenai efek samping

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang efek samping.

95,69% 4,31% SETUJU

Bagi saya informasi tentang efek samping itu tidak penting.

1,72% 98,28% TIDAK SETUJU

Menurut saya semua obat tradisional tidak memiliki efek samping.

48,28% 51,72% TIDAK SETUJU

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-20 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang efek samping”. Hasil dari kuisioner menyatakan

bahwa 83,62% responden (97 orang) menjawab sangat setuju, 12,07% responden

(14 orang) menjawab setuju, 1,72% responden (2 orang) menjawab tidak setuju,

dan 2,59% responden (3 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian

(tabel X) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab

setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 95,69%. Penggunaan

obat dikatakan tepat dan benar jika seorang konsumen cermat dan kritis terhadap

Page 77: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

60  

 

apa yang mereka konsumsi, sehingga didalam penggunaannya obat dapat

menghasilkan efek yang optimal dan meminimalkan potensi resiko.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang efek samping.

b. Persepsi responden mengenai efek samping

Pernyataan ke-21 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang efek samping itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 0,86% responden (1 orang) menjawab sangat setuju, 0,86%

responden (1 orang) menjawab setuju, 6,03% responden (7 orang) menjawab tidak

setuju, dan 92,24% responden (107 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil

penelitian (tabel X) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

98,28%. Infomasi efek samping berguna sebagai panduan menyaring informasi

dari promosi obat yang banyak dilakukan, sehingga penggunaan obat akan benar

sesuai dengan jenis dan kondisi penderita.

c. Pengetahuan

Pernyataan ke-22 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Menurut saya

semua obat tradisional tidak memiliki efek samping”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 38,79% responden (45 orang) menjawab sangat setuju, 9,48%

responden (11 orang) menjawab setuju, 22,41% responden (26 orang) menjawab

Page 78: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

61  

 

tidak setuju, dan 29,31% responden (34 orang) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil penelitian (tabel X) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase

sebesar 51,72%.

Ada sebagian responden (48,28%) cenderung setuju dengan pernyataan

tersebut, padahal pernyataan tersebut tidaklah benar. Menurut Winata (2003)

sangat keliru bila mengganggap obat tradisional tidak memiliki efek samping,

karena bagaimanapun tanaman obat sebagai bahan baku obat tradisional

mengandung zat kimia yang dapat menimbulkan reaksi saat berinteraksi dengan

tubuh.

7. Cara pemakaian

Tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi cara pemakaian pada

kemasan obat tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi

dan pengetahuan responden tergolong tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang cara pemakaian sebesar

92,82%. Informasi tentang cara pemakaian berguna sebagai panduan penggunaan

obat, sehingga penggunaan obat akan benar sesuai dengan jenis dan kondisi

penderita. Kekeliruan karena pemakaian obat yang salah sangatlah merugikan.

Tabel XI. Pemahaman responden mengenai cara pemakaian

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang cara pemakaian yang ada pada kemasan.

94,84% 5,17% SETUJU

Bagi saya informasi tentang cara pemakaian itu tidak penting.

0,86% 99,14% TIDAK SETUJU

Bagi saya cara pemakaian untuk semua obat tradisional sama.

15,52% 84,48% TIDAK SETUJU

Page 79: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

62  

 

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-23 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang cara pemakaian yang ada pada kemasan”. Hasil

dari kuisioner menyatakan bahwa 84,48% responden (98 orang) menjawab sangat

setuju, 10,34% responden (12 orang) menjawab setuju, 2,54% responden (3

orang) menjawab tidak setuju, dan 2,59% responden (3 orang) menjawab sangat

setuju. Hasil penelitian (tabel XI) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

94,48%. Penggunaan obat dikatakan tepat dan benar jika seorang konsumen

cermat dan kritis terhadap apa yang mereka konsumsi, sehingga didalam

penggunaannya obat dapat menghasilkan efek yang optimal dan meminimalkan

potensi resiko.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang cara pemakaian.

b. Persepsi responden mengenai cara pemakaian

Pernyataan ke-24 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang cara pemakaian itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 0,86% responden (1 orang) menjawab sangat setuju, 8,62%

responden (10 orang) menjawab tidak setuju, dan 90,52% responden (105 orang)

menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel XI) menunjukkan bahwa

Page 80: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

63  

 

sebagian besar responden cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan

tersebut, dengan persentase sebesar 99,14%.

Menurut Soesilo (1995), suatu obat yang penggunaanya tidak disertai

informasi yang benar dan tepat akan menyebabkan tidak tercapainya sasaran

upaya kesehatan, bahkan dapat memungkinkan terjadinya efek yang merugikan

seperti keracunan dan timbulnya efek samping. Obat akan bermanfaat apabila

digunakan secara tepat dan benar.

c. Pengetahuan

Pernyataan ke-25 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya cara

pemakaian untuk semua obat tradisional sama”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 9,48% responden (11 orang) menjawab sangat setuju, 6,03%

responden (7 orang) menjawab setuju, 16,38% responden (19 orang) menjawab

tidak setuju, dan 68,10% responden (79 orang) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil penelitian (tabel XI) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase

sebesar 84,48%.

Dari pernyataan tersebut tidaklah benar jika cara pemakaian semua obat

tradisional sama, cara pemakaian salah satunya harus memperhitungkan faktor

usia. Hal ini berkaitan dengan dosis dan indikasi dari obat tradisional tersebut.

Menurut Stoklosa dan Ansel (1996) umur seseorang menjadi pertimbangan dalam

menentukan dosis pemakaian obat utamanya untuk anak-anak dan orang yang

lajut usia.

Page 81: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

64  

 

8. Keterangan kadaluwarsa

Tingkat pemahaman masyarakat tentang keterangan kadaluwarsa pada

kemasan obat tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi

dan pengetahuan responden tergolong tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang keterangan kadaluwarsa sebesar

92,89%. Sebanyak 51 dari 69 orang responden memilih keterangan kadaluwarsa

sebagai faktor utama yang menjadi pertimbangkan dalam pemilihan obat, selain

nama produk. Menurut Chosin (2001) waktu kadaluwarsa adalah salah satu

penanda yang banyak digunakan sebagai indikator mutu dan keamanan terhadap

paparan waktu.

Tabel XII. Pemahaman responden mengenai keterangan kadaluwarsa

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang tanggal kadaluwarsa yang ada pada kemasan.

97,41% 2,59% SETUJU

Bagi saya informasi tentang tanggal kadaluwarsa itu tidak penting.

0,86% 99,14% TIDAK SETUJU

Menurut saya semua obat tradisional memiliki tanggal kadaluwarsa.

75,86% 24,14% SETUJU

Menurut saya obat tradisional yang sudah kadaluwarsa masih boleh dikonsumsi.

0,86% 99,14% TIDAK SETUJU

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-26 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang tanggal kadaluwarsa yang ada pada kemasan”.

Hasil dari kuisioner menyatakan bahwa 92,24% responden (107 orang) menjawab

sangat setuju, 5,17% responden (6 orang) menjawab setuju, 0,86% responden (1

orang) menjawab tidak setuju, dan 1,72% responden (2 orang) menjawab sangat

tidak setuju. Hasil penelitian (tabel XII) menunjukkan bahwa sebagian besar

Page 82: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

65  

 

responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 97,41%.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang tanggal kadaluwarsa.

b. Persepsi responden mengenai keterangan kadaluwarsa

Pernyataan ke-27 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang tanggal kadaluwarsa itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 0,86% responden (1 orang) menjawab sangat setuju, 3,45%

responden (4 orang) menjawab tidak setuju, dan 95,69% responden (111 orang)

menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel XII) menunjukkan bahwa

sebagian besar responden cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan

tersebut, dengan persentase sebesar 99,14%. Sangatlah penting untuk selalu

memperhatikan tanggal kadaluwarsa pada kemasan, guna menghindari efek yang

merugikan seperti keracunan dan timbulnya efek samping.

c. Pengetahuan

1) Ada atau tidaknya tanggal kadaluwarsa

Pernyataan ke-28 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Menurut saya

semua obat tradisional memiliki tanggal kadaluwarsa”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 51,72% responden (60 orang) menjawab sangat setuju,

24,14% responden (28 orang) menjawab setuju, 8,62% responden (10 orang)

Page 83: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

66  

 

menjawab tidak setuju, dan 15,52% responden (18 orang) menjawab sangat tidak

setuju. Hasil penelitian (tabel XII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

75,86%.

Ada sebagian responden (24,14%) menyatakan obat tradisional tidak

memiliki tanggal kadaluwarsa, hal tersebut tidaklah benar karena obat tradisional

dapat mengalami penurunan mutu dan keamanan akibat kondisi lingkungan

penanganan, pengangkutan dan penyimpanan sebelum digunakan (Chosin, 2001).

2) Obat tradisional yang kadaluwarsa

Pernyataan ke-29 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Menurut saya

obat tradisional yang sudah kadaluwarsa masih boleh dikonsumsi”. Hasil

dari kuisioner menyatakan bahwa 0,86% responden (1 orang) menjawab sangat

setuju, 2,59% responden (3 orang) menjawab tidak setuju, dan 96,55% responden

(112 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel XII)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab tidak setuju

pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 99,14%. Obat tradisional

yang sudah kadaluwarsa tidak boleh dikonsumsi karena terjadi penurunan mutu

dan keamanan.

9. Kontraindikasi

Tingkat pemahaman masyarakat tentang kontraindikasi pada kemasan obat

tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi dan

pengetahuan responden tergolong cukup tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang kontraindikasi sebesar 62,29%.

Page 84: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

67  

 

Kebanyakan responden tidak paham tentang informasi kontraindikasi, terutama

pengertian serta manfaat dari informasi kontraindikasi.

Tabel XIII. Pemahaman responden mengenai kontraindikasi

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang kontraindikasi.

64,66% 35,34% SETUJU

Bagi saya informasi tentang kontraindikasi itu tidak penting.

10,34% 89,66% TIDAK SETUJU

Menurut saya semua orang boleh minum obat tradisional, walaupun sedang hamil dan menyusui atapun mengalami gangguan fungsi organ.

18,10% 81,90% TIDAK SETUJU

Menurut saya kontraindikasi sama artinya dengan efek samping.

87,07% 12,93% SETUJU

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-30 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang kontraindikasi”. Hasil dari kuisioner menyatakan

bahwa 43,10% responden (50 orang) menjawab sangat setuju, 21,55% responden

(25 orang) menjawab setuju, 11,21% responden (13 orang) menjawab tidak

setuju, dan 24,14% responden (28 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil

penelitian (tabel XIII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 64,66%.

Kebanyakan responden tidak membaca informasi tentang kontraindikasi, hal ini

mungkin disebabkan karena ketidakpahaman responden baik itu pengertian

maupun manfaat dari informasi kontraindikasi.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

Page 85: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

68  

 

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang kontraindikasi.

b. Persepsi responden mengenai kontraindikasi

Pernyataan ke-31 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang kontraindikasi itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 7,76% responden (9 orang) menjawab sangat setuju, 2,59%

responden (3 orang) menjawab setuju, 25% responden (29 orang) menjawab tidak

setuju, dan 64,66% responden (75 orang) menjawab sangat tidak setuju. Hasil

penelitian (tabel XIII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung

menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

89,66%. Beberapa responden menganggap informasi tentang kontraindikasi tidak

penting karena responden tidak mengerti apa yang dimaksud dengan

kontraindikasi. Kontraindikasi menurut responden adalah efek samping.

c. Pengetahuan

1) Penggunaan obat tradisional pada ibu hamil, menyusui atau yang mengalami

gangguan fungsi organ

Pernyataan ke-32 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Menurut saya

semua orang boleh minum obat tradisional, walaupun sedang hamil dan

menyusui atapun mengalami gangguan fungsi organ”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 14,66% responden (17 orang) menjawab sangat setuju, 3,45%

responden (4 orang) menjawab setuju, 15,52% responden (18 orang) menjawab

tidak setuju, dan 66,38% responden (77 orang) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil penelitian (tabel XIII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

Page 86: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

69  

 

cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase

sebesar 81,90%.

Masih ada responden (18,10)% yang menganggap setiap obat tradisional

aman dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui ataupun yang mengalami

gangguan fungsi organ. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat masa

kehamilan merupakan masa yang rentan terhadap interaksi atau komplikasi dari

zat atau makanan atau asupan yang masuk terutama bagi janin dalam kandungan.

Suhadi (2000) menyatakan bahwa penggunaan obat tradisional tidak boleh

berlebihan terutama bila seseorang dalam keadaan hamil karena dikhawatirkan

dapat menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan. Begitu juga untuk yang

mengalami gangguan fungsi organ.

2) Pengertian kontraindikasi

Pernyataan ke-33 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Menurut saya

kontraindikasi sama artinya dengan efek samping”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 72,41% responden (84 orang) menjawab sangat setuju,

14,66% responden (17 orang) menjawab setuju, 3,45% responden (4 orang)

menjawab tidak setuju, dan 3,45% responden (4 orang) menjawab sangat tidak

setuju. Hasil penelitian (tabel XIII) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

87,07%. Kebanyakan menilai kontraindikasi sama artinya dengan efek samping,

hal tersebut tidak benar. Kontraindikasi adalah setiap keadaan, teristimewa setiap

keadaan penyakit yang menyebabkan suatu cara pengobatan tidak tepat atau tidak

dikehendaki, sedangkan efek samping adalah efek lain yang ditimbulkan selain

Page 87: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

70  

 

efek utama. Jadi keliru bila menganggap kontraindikasi sama dengan efek

samping.

10. Komposisi

Tingkat pemahaman masyarakat tentang komposisi pada kemasan obat

tradisional, yang meliputi : kebiasaan membaca responden, persepsi dan

pengetahuan responden tergolong tinggi. Dari hasil penelitian (gambar 8)

diperoleh tingkat pemahaman masyarakat tentang komposisi sebesar 85,06%.

Banyaknya komponen penyusun obat tadisional yang ditulis dalam bahasa latin,

menjadi salah satu kendala bagi responden untuk bisa lebih peduli terhadap

kegunaan masing-masing bahan penyusun obat tradisional.

Tabel XIV. Pemahaman responden mengenai komposisi

Pernyataan SS+S TS+STS Kecendrungan Saya selalu membaca informasi tentang komposisi yang ada pada kemasan.

74,14% 25,86% SETUJU

Bagi saya informasi tentang komposisi itu tidak penting

15,52% 84,48% TIDAK SETUJU

Menurut saya obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat.

96,55% 3,45% SETUJU

a. Kebiasaan membaca responden

Pernyataan ke-34 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Saya selalu

membaca informasi tentang komposisi yang ada pada kemasan”. Hasil dari

kuisioner menyatakan bahwa 43,97% responden (51 orang) menjawab sangat

setuju, 30,17% responden (35 orang) menjawab setuju, 6,90% responden (8

orang) menjawab tidak setuju, dan 18,97% responden (22 orang) menjawab

sangat tidak setuju. Hasil penelitian (tabel XIV) menunjukkan bahwa sebagian

besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 74,14%. Kebanyakan responden (25,86) tidak membaca

Page 88: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

71  

 

informasi tentang komposisi, hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya

komponen penyusun obat tadisional yang ditulis dalam bahasa latin.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

HK.00.05.41.1384 tahun 2005  tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat

tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka bab V pasal 17 ayat (2),

informasi yang tercantum pada pembungkus salah satunya harus berisi informasi

tentang komposisi

b. Persepsi responden mengenai komposisi

Pernyataan ke-35 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Bagi saya

informasi tentang komposisi itu tidak penting”. Hasil dari kuisioner

menyatakan bahwa 3,45% responden (4 orang) menjawab sangat setuju, 17,07%

responden (14 orang) menjawab setuju, 21,55% responden (25 orang) menjawab

tidak setuju, dan 62,93% responden (73 orang) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil penelitian (tabel XIV) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase

sebesar 84,48%. Beberapa responden menganggap informasi tentang komposisi

tidak penting karena ketidaktahuan responden terhadap kegunaan masing-masing

bahan yang digunakan dalam obat tradisional.

c. Pengetahuan

Pernyataan ke-36 yang tercantum pada kuisioner adalah ”Menurut saya

obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat”. Hasil dari

kuisioner menyatakan bahwa 87,93% responden (102 orang) menjawab sangat

setuju, 8,62% responden (10 orang) menjawab setuju, 0,86% responden (1 orang)

Page 89: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

72  

 

menjawab tidak setuju, dan 2,59% responden (3 orang) menjawab sangat tidak

setuju. Hasil penelitian (tabel XIV) menunjukkan bahwa sebagian besar

responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 96,55%.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI, No: 246/Menkes/

Per/V/1990 tentang ijin usaha industri obat tradisional dan pendaftaran obat

tradisional bab V pasal (23) butir (c), obat tradisional tidak boleh mengandung

bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat.

C. Alasan Pemilihan Jamu Ramuan Segar atau Jamu Instan

1. Sumber pengenalan

Sumber pengenalan tentang obat tradisional yang diperoleh responden

dapat diperoleh dari berbagai sumber. Berikut ini adalah gambaran mengenai

sumber pengenalan jamu.

Gambar 9. Sumber pengenalan jamu

Page 90: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

73  

 

Dari data (gambar 9) dapat dilihat bahwa sumber pengenalan jamu yang

paling dominan adalah keluarga atau teman yakni sebesar 48,29%. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Kotler (2006) bahwa keluarga, saudara dan teman merupakan

kelompok acuan yang mempunyai pengaruh langsung pada diri konsumen, karena

mereka selalu berinteraksi dengan konsumen. Untuk peran tenaga kesehatan

dalam upaya pemanfaatan kembali bahan alam (back to nature), masih tergolong

rendah yakni 2,13%, dengan kondisi seperti ini peran tenaga kesehatan khususnya

Apoteker sangatlah dibutuhkan sebagai sumber informasi.

Menurut Handayani (2006) kalangan medis belum dapat menerima

penggunaan obat tradisional pada pelayanan kesehatan konvensional karena:

Pertama, mereka menganggap bahwa pengobatan tradisional sebagai cara yang

tidak ilmiah dan tidak berharga, karena memberikan bahan yang tidak benar dan

tidak tepat serta menyebabkan orang sakit menjadi terlambat mencari pengobatan

yang lebih baik (konvensional). Mereka menganggap bahwa mengingatkan

masyarakat agar menjauhi pengobatan tradisional adalah merupakan bagian

tugasnya untuk melindungi kesehatan masyarakat. Kedua, mereka menganggap

bodoh orang yang percaya pengobatan tradisional. Mereka menganggap orang

yang menggunakan jasa pengobatan tradisional sebagai orang yang tidak mampu

membedakan mana pelayanan kesehatan yang legal dan yang tidak legal.

2. Tujuan penggunaan jamu

Obat tradisional dapat digunakan untuk mencegah penyakit (preventif),

pengobatan (kuratif), peningkatan kesehatan (promotif), dan pemulihan kesehatan

(rehabilitatif). Berikut gambaran mengenai tujuan penggunaan jamu.

Page 91: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

74  

 

Gambar 10. Tujuan penggunaan jamu Sumber : Proseeding Kongres Ilmiah ISFI XVI (Wisely, Hartini dan Djunarko, 2008)

Dari data (gambar 10) dapat dilihat bahwa tujuan penggunaan jamu yang

paling besar adalah untuk memulihkan kesehatan dengan persentase 48,29%.

Selanjutnya untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit dan mengobati

penyakit dengan persentase 26,5%, 25,36% dan 19,08%.

Penggunaan jamu untuk pengobatan tergolong kecil, responden lebih

mengandalkan tenaga medis khususnya dokter. Duke (2000) mengatakan bahwa

jangan pernah menjadi dokter untuk diri sendiri dalam hal pemakaian obat

tradisional terutama untuk mengatasi penyakit-penyakit yang berat. Perlu adanya

seorang ahli terutama dalam hal obat tradisional atau bukti klinis untuk penegasan

diagnosa penyakit. Jadi tidak hanya pengobatan berdasarkan pengalaman saja

yang berupa try and error.

3. Alasan pememilihan jamu

Setiap individu dalam menentukan perilaku kesehatan, pasti dilandasi oleh

berbagai alasan guna menetukan alternatif pemiliharaan kesehatan.

Page 92: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

75  

 

Gambar 11. Alasan pemilihan jamu

Dari data (gambar 11) yang diperoleh 28,65% responden memilih jamu

karena mudah didapat. Kemudian karena jamu tidak menimbulkan efek samping

dengan persentase 26,17%, selanjutnya karena murah, manjur dan lainnya dengan

persentase 25,62%, 17,91% dan 1,65%.

Faktor kemudahan dalam memperoleh, keamanan, biaya dan manfaat

menjadi pertimbangan reponden dalam pemilihan jamu sebagai alternatif

pemeliharaan kesehatan. Hal ini senada dengan apa yang dinyatakan oleh

Sarwono (2007) bahwa orang akan mempertimbangkan manfaat yang nyata,

resiko, untung rugi dan kemudahan mengerjakan sebelum memutuskan untuk

menerima atau menolak ide yang ditawarkan.

4. Hasil yang diperoleh

Dari data (tabel XV) hasil yang diperoleh responden setelah

menggunakan jamu yaitu sebanyak 75,18% responden menyatakan sembuh

Page 93: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

76  

 

sementara atau hanya meredakan gejala dan 24,82% reponden menyatakan

sembuh total atau lebih bugar.

Tabel XV. Hasil yang diperoleh

Hasil yang dirasakan responden sangatlah menetukan perilaku responden

selanjutnya. Ini sesuai dengan teori inovasi Rogers (cit Sarwono, 2007) tentang

innovation decision process di mana seseorang yang telah mengetahui dan

menaruh perhatian terhadap suatu ide serta memberi penilaian, akan mencoba

memakainya dan bila menyukainya atau mendapatkan hasil seperti yang

diharapkan maka orang tersebut akan mengadopsi ide atau hal baru tersebut,

dalam hal ini tentang penggunaan jamu dan selanjutnya akan membentuk sikap

atau perilaku dari individu tersebut.

5. Alasan pemilihan jamu instan dan jamu ramuan segar

Sebanyak 72,41% responden lebih memilih menggunakan jamu ramuan

segar dari pada jamu instan, dengan alasan (gambar 12) : alami dan tidak

mengandung bahan pengawet (18,82%), aman dan terjamin kualitasnya (16,78%),

harga yang terjangkau (14,74%), banyaknya jamu instan palsu yang beredar

(14,29%), sudah turun temurun (13,61%), tahu cara meraciknya (13,15%), dan

lainnya (8,61%).

No. Jawaban Jumlah (n) Persentase 1. Sembuh total (lebih bugar) 35 24,82% 2. Sembuh sementara (meredakan gejala) 106 75,18% 3. Tambah parah 0 0 4. Tidak berkasiat 0 0 Total 141 100

Page 94: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

77  

 

Gambar 12. Alasan memilih jamu ramuan segar Sumber : Proseeding Kongres Ilmiah ISFI XVI (Wisely, Hartini dan Djunarko, 2008)

Apabila dilihat dari alasan pemilihan jamu ramuan segar (gambar 12) ada

hal menarik, yakni faktor banyaknya jamu palsu yang beredar ternyata menjadi

suatu hal yang menakutkan bahkan menjadi trauma bagi sebagian masyarakat

dalam pemilihan jamu instan (14,29%). Hal ini didukung hasil wawancara

(Wisely, Hartini dan Djunarko, 2008), di mana seorang ibu menceritakan

pengalaman pribadinya sewaktu mengkonsumsi jamu instan. Ibu tersebut

berharap mendapatkan hasil yang lebih baik setelah mengkonsumsi jamu, tetapi

bukan itu yang didapatkannya. Ibu tersebut harus mendapat perawatan intensif di

rumah sakit setelah mengkonsumsi jamu instan tersebut. Walaupun sang ibu

selamat, tetapi janin yang berada didalam kandungan dan temannya yang ikut

mengkonsumsi meninggal. Itulah salah satu kenyataan yang dihadapi masyarakat

kita saat ini.

Page 95: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

78  

 

Gambar 13. Alasan memilih jamu instan Sumber : Proseeding Kongres Ilmiah ISFI XVI (Wisely, Hartini dan Djunarko, 2008)

Sedangkan sebanyak 27,59 responden lebih memilih menggunakan jamu

instan dari pada jamu instan, dengan alasan (gambar 13) : lebih hiegienis dan

praktis (28,83%), Mudah didapat dan harga terjangkau (27,93%), jamu instan

memiliki rasa yang lebih enak (16,22%), tidak tahu cara meracik (16,22%),

kesulitan mendapat bahan baku (8,11%), lainnya (2,69%).

Jamu ramuan segar menurut responden adalah jamu yang dibuat sendiri

dengan cara direbus atau diperas dan dibuat dari bahan-bahan alami 29,13%, jamu

ramuan segar adalah jamu gendong 28,08%, jamu yang berbentuk cair yang sudah

langsung dapat diminum tanpa perlu diolah lagi 23,10%, jamu yang bukan buatan

pabrik dan tidak dikemas 19,69%. Jenis jamu ramuan segar yang sering dibuat

oleh responden adalah kunyit asam. Pada kesempatan ini pula penulis

menanyakan cara pembuatan kunyit asam, di mana sebanyak 17 dari 24 reponden

membuat kunyit asam dengan cara dikupas terlebih dahulu kemudian diparut atau

diblender setelah itu direbus dan hasil parutan kemudian diperas.

Page 96: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

79  

 

Tabel XVI. Cara pembuatan kunyit asam

Jamu instan menurut responden adalah jamu buatan pabrik yang sudah

dikemas 39,93%, jamu umumnya berbentuk serbuk yang penggunaannya tinggal

diseduh 36,63%, jamu yang dijual di toko obat atau warung jamu 19,41%, dan

jamu yang dibuat dengan bentuk sediaan modern seperti bentuk tablet, kapsul, pil,

salep, krim 4,03%. Pengetahuan masyarakat tentang bentuk sediaan lain pada

jamu selain serbuk tergolong rendah, hal ini mungkin disebabkan karena

rendahnya pemahaman masyarakat terhadap logo (Wisely, Hartini dan Djunarko,

2008).

No. Jawaban Jumlah (n) Persentase 1. Kupas – diiris – dijemur – direbus 3 12,50% 2. Kupas – diiris – direbus 1 4,17% 3. Kupas – parut/blender – rebus – diperas 17 70,83% 4. Bakar – kupas – diparut – rebus – diperas 3 12,50% Total 24 100

Page 97: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden di Desa Maguwoharjo adalah ibu rumah tangga,

berusia 26-30 tahun, bertingkat pendidikan lulus SLTA atau sederajat, dengan

pengeluaran per bulan < Rp 1.500.000,-.

2. Pemahaman masyarakat terhadap informasi pada kemasan obat tradisional

tergolong tinggi untuk nama produk (98,71%), indikasi (93,68%), keterangan

kadaluwarsa (92,89%), cara pemakaian (92,82%), komposisi (85,06%), efek

samping (81,90%) dan kontraindikasi (62,29%). Sedangkan yang masih

tergolong rendah adalah logo (8,19%), nomor batch (29,31%) dan nomor ijin

edar (48,28%).

3. Faktor yang melatarbelakangi atau alasan masyarakat lebih memilih

menggunakan jamu ramuan segar daripada jamu instan, karena alami dan

tidak mengandung bahan pengawet (18,82%), lebih aman dan terjamin

kualitasnya (16,78%), harga yang terjangkau (14,74%), banyaknya jamu

instan palsu yang beredar di pasaran (14,29%), sudah turun temurun (13,61%),

karena sudah tahu cara meraciknya (13,15%), dan lainnya (8,61%).

Page 98: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

81

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara

karakteristik reponden dengan pemahaman obat tradisional berdasarkan

informasi pada kemasan dan hubungan antara karakteristik reponden dengan

alasan pemilihan jamu ramuan segar atau jamu instan.

2. Untuk peran tenaga kesehatan dalam upaya pemanfaatan kembali bahan alam

(back to nature), masih tergolong rendah sehingga dengan kondisi seperti ini

peran tenaga kesehatan khususnya Apoteker sangatlah dibutuhkan sebagai

sumber informasi.

3. Masyarakat masih belum paham tentang logo, nomor ijin edar dan nomor

batch oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi.

Page 99: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

82

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indoensia, Jakarta

Anonim, 1992, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta

Anonim, 2000, Peraturan Menteri Kesehatan No: 949/Menkes/Per/VI/2000 tentang Registrasi Obat, Departemen Kesehatan Republik Indoensia, Jakarta

Anonim, 2002, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK.00.05.23.02769 tentang Pencantuman Asal Bahan Tertentu, Kandungan Alkohol, Dan Tanggal Kadaluwarsa Pada Penandaan Atau Label Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, Dan Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2004, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokkan Dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2005, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2005, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria Dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar Dan Fitofarmaka, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Azwar, S., 1995, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi II, 106-125, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Azwar, S., 2003, Reliabilitas dan Validitas, 1-71, Pustaka belajar, Yogyakarta.

Azwar, S., 2004, Penyusunan Skala Psikologi, 83-104, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Chosin, A., 2001, Kajian Waktu Dasaluwarsa Obat Tradisional Bentuk Serbuk, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, http//digilib.litbang.depkes.go.id/, diakses tanggal 4 agustus 2008

Page 100: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

83  

Duke, J. A., 2000, Herb Green Medicine, 106-113, C.R.C. Boka Raton Inc Florida

Hadi, S., 1991, Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan Basica, 1-21, Andi Offset, Yogyakarta

Hakim, L., 2002, Kajian Strategis Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Alam Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXI, 9-17, Universitas Surabaya, Surabaya

Handayani, L., dan Suharmiati, 2002, Meracik Obat Tradisional Secara Rasional, Medika, Vol. XXVIII, Tahun 2002, 648-651

Handayani, L., 2006, Pengobatan Konvensional : Antara Kekuatan dan Kelemahan, Medika, Vol. XXXII, Tahun 2006, 216-221

Holt, G. A., dan Hall, L., 1990, The Self-Care Movement, Handbook of Nonprescription Drugs, 9

th edition, 1-10, AphA, Washington D.C.

Kodim, N., 2000, Kontaminasi Mikroorganisme Pada Jamu Gendong, Medika Tahun XXXVI, Tahun 2000, 416

Kotler, P., 2006, Managemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, 229-273, Prenhallindo, Jakarta

Mowen, J., dan Minor, M., 2002, Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta

Notoadmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, 79-92, P.T. Rineka Cipta, Jakarta

Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 133-151, 205-217, Rhineka Cipta, Jakarta

Pratiknya, A. W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Cetakan 5, 10-18, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta

Sarwono, S., 2007, Sosiologi Kesehatan, 1-9,54-79, UGM Press, Yogyakarta.

Schwartz, W.K., & Hoopes, JM., 1990, Patient Assesment and Drug Consultatin, Handbook of Non Prescription Drugs, 9

th edition, 11-20, AphA,

Washington D.C.

Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, 7-32, Gramedia Widiasaranai Indonesia, Jakarta.

Soedibyo, B. R. A. Mooryati, 1998, Alam Sumber Kesehatan dan Kegunaannya, 1-11, Balai Pustaka, Jakarta

Page 101: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

84  

Soesilo, S., 1995, Perkembangan dan Pelaksanaan Kebijakan Obat Nasional di Indonesia, 2-3, UGM, Yogyakarta

Stoklosa, M. J., and Ansel, H. C., 1996, Pharmaceutical Calculations, 10th edition, 57-77, William and willkins, USA

Suhadi, R., 2000, Keluarga Sehat dengan Biaya Murah Melalui Sistem Perawatan Sendiri, Seri Menyongsong Milenium ke-3, Mencegah Penyakit Lebih Murah daripada Mengobati Penyakit, 95-111, USD, Yogyakarta

Suparno, A.S., 2001, Membangun Kompetensi Belajar, 6-11, Departeman Pendidikan Nasional, Jakarta

Winata, S. D., 2003, Cara Bijak Menggunakan Obat Herbal, Meditek, Vol. XI, Tahun 2002, 50-55

Wisely, Hartini., Y.S, Djunarko., I, 2008, Studi Tentang Pemahaman Obat Tradisional Berdasar Kemasan dan Motivasi Pemilihan Jamu Ramuan Segar atau Jamu Instan Pada Masyarakat Desa Maguwohardjo Depok Sleman Yogyakarta, Proseeding Kongres Ilmiah ISFI XVI, Yogyakarta

Page 102: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

85  

Lampiran 1. Peta Desa Maguwoharjo

Page 103: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

86

Lampiran 2. Hasil uji validitas

VAR00001 Pearson

Correlation .500(*) VAR00011 Pearson

Correlation -0.04 VAR00021 Pearson

Correlation .538(*) Sig. (2-tailed)

0.025 Sig. (2-tailed) 0.866 Sig. (2-

tailed) 0.014 N 20 N

20 N 20

VAR00002 Pearson Correlation

0.152 VAR00012 Pearson Correlation .505(*)

VAR00022 Pearson Correlation .489(*)

Sig. (2-tailed)

0.522 Sig. (2-tailed) 0.023 Sig. (2-

tailed) 0.029 N 20 N

20 N 20

VAR00003 Pearson Correlation

0.332 VAR00013 Pearson Correlation .452(*)

VAR00023 Pearson Correlation 0.251

Sig. (2-tailed)

0.153 Sig. (2-tailed) 0.045 Sig. (2-

tailed) 0.285 N 20 N

20 N 20

VAR00004 Pearson Correlation

.517(*) VAR00014 Pearson Correlation .574(**)

VAR00024 Pearson Correlation 0.419

Sig. (2-tailed)

0.02 Sig. (2-tailed) 0.008 Sig. (2-

tailed) 0.066 N 20 N

20 N 20

VAR00005 Pearson Correlation

.557(*) VAR00015 Pearson Correlation -0.137

VAR00025 Pearson Correlation .588(**)

Sig. (2-tailed)

0.011 Sig. (2-tailed) 0.565 Sig. (2-

tailed) 0.006 N 20 N

20 N 20

VAR00006 Pearson Correlation

.489(*) VAR00016 Pearson Correlation .631(**)

VAR00026 Pearson Correlation 0.394

Sig. (2-tailed)

0.029 Sig. (2-tailed) 0.003 Sig. (2-

tailed) 0.086 N 20 N

20 N 20

VAR00007 Pearson Correlation

.540(*) VAR00017 Pearson Correlation 0.339

VAR00027 Pearson Correlation .460(*)

Sig. (2-tailed)

0.014 Sig. (2-tailed) 0.144 Sig. (2-

tailed) 0.041 N 20 N

20 N 20

VAR00008 Pearson Correlation

.522(*) VAR00018 Pearson Correlation .524(*)

VAR00028 Pearson Correlation .572(**)

Sig. (2-tailed)

0.018 Sig. (2-tailed) 0.018 Sig. (2-

tailed) 0.008 N 20 N

20 N 20

VAR00009 Pearson Correlation

.659(**) VAR00019 Pearson Correlation .513(*)

VAR00029 Pearson Correlation .498(*)

Sig. (2-tailed)

0.002 Sig. (2-tailed) 0.021 Sig. (2-

tailed) 0.025 N 20 N

20 N 20

VAR00010 Pearson Correlation

0.049 VAR00020 Pearson Correlation 0.277

VAR00030 Pearson Correlation 0.437

Sig. (2-tailed)

0.838 Sig. (2-tailed) 0.236 Sig. (2-

tailed) 0.054 N 20 N

20 N 20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 104: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

87  

VAR00031

Pearson Correlation 0.424

VAR00041 Pearson Correlation 0.322

VAR00051 Pearson Correlation 0.293

Sig. (2-tailed) 0.062 Sig. (2-

tailed) 0.166 Sig. (2-tailed) 0.21

N 20 N 20 N 20 VAR00032

Pearson Correlation .599(**)

VAR00042 Pearson Correlation .502(*)

VAR00052 Pearson Correlation .531(*)

Sig. (2-tailed) 0.005 Sig. (2-

tailed) 0.024 Sig. (2-tailed) 0.016

N 20 N 20 N 20 VAR00033

Pearson Correlation .539(*)

VAR00043 Pearson Correlation .593(**)

VAR00053 Pearson Correlation .562(**)

Sig. (2-tailed) 0.014 Sig. (2-

tailed) 0.006 Sig. (2-tailed) 0.01

N 20 N 20 N 20 VAR00034

Pearson Correlation .450(*)

VAR00044 Pearson Correlation .484(*)

VAR00054 Pearson Correlation .470(*)

Sig. (2-tailed) 0.047 Sig. (2-

tailed) 0.031 Sig. (2-tailed) 0.036

N 20 N 20 N 20 VAR00035

Pearson Correlation -0.271

VAR00045 Pearson Correlation .498(*)

VAR00055 Pearson Correlation 0.315

Sig. (2-tailed) 0.247 Sig. (2-

tailed) 0.025 Sig. (2-tailed) 0.176

N 20 N 20 N 20 VAR00036

Pearson Correlation 0.223

VAR00046 Pearson Correlation 0.243

VAR00056 Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) 0.344 Sig. (2-

tailed) 0.301 Sig. (2-tailed) .

N 20 N 20 N 20 VAR00037

Pearson Correlation .636(**)

VAR00047 Pearson Correlation .690(**)

Sig. (2-tailed) 0.003 Sig. (2-

tailed) 0.001N 20 N 20

VAR00038

Pearson Correlation .519(*)

VAR00048 Pearson Correlation .483(*)

Sig. (2-tailed) 0.019 Sig. (2-

tailed) 0.031N 20 N 20

VAR00039

Pearson Correlation .599(**)

VAR00049 Pearson Correlation .601(**)

Sig. (2-tailed) 0.005 Sig. (2-

tailed) 0.005 N 20 N 20

VAR00040

Pearson Correlation 0.346

VAR00050 Pearson Correlation .491(*)

Sig. (2-tailed) 0.135 Sig. (2-

tailed) 0.028 N 20 N 20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 105: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

88  

Lampiran 3. Hasil uji reliabilitas

Correlations

ganjil genap ganjil Pearson

Correlation 1 .863(**)

Sig. (2-tailed) . .000 N 20 20

genap Pearson Correlation .863(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 . N 20 20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 

Page 106: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

89

Lampiran 4. Kuisioner Penelitian

Kuisioner

Alamat : ……………

Umur : ……………

Pekerjaan : ……………

Tingkat Pendidikan Terakhir : ……………

Pengeluaran per bulan : a. < 1.500.000

b. 1.500.000 – 2.500.000

c. 2.500.000 – 3.500.000

d. >3.500.000

PENGETAHUAN TENTANG KEMASAN OBAT TRADISIONAL

Petunjuk Baca dan pahami setiap pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda (X) pada

kolom yang telah tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut

adalah sebagai berikut :

STS : bila Anda menjawab Sangat Tidak Setuju terhadap pertanyaan

TS : bila Anda menjawab Tidak Setuju terhadap pertanyaan

S : bila Anda menjawab Setuju terhadap pertanyaan

SS : bila Anda menjawab Sangat Setuju terhadap pertanyaan

Jawaban yang diberikan tidak akan mendapat penilaian BENAR atau SALAH, sebab

jawaban yang paling benar adalah yang sesuai dengan apa yang Anda ketahui.

Contoh

 

 

No Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya cinta kebudayaan Indonesia X

Page 107: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

90  

No Pernyataan SS S TS STS1. Ada 3 macam obat tradisional yang saya kenal, yaitu: Jamu,

Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.

2.

Saya tidak tahu logo diatas adalah logo Jamu. Logo Jamu yang saya kenal seperti logo dibawah.

3.

Saya tahu ini adalah logo Obat Herbal Terstandar.

4.

Saya tahu ini adalah logo Fitofarmaka.

5. Saya tidak tahu bahwa Jamu belum teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis).

6. Saya tidak tahu bahwa Obat Herbal Terstandar sudah teruji keamanan dan khasiatnya pada hewan uji (praklinis)

7. Saya tidak tahu bahwa Fitofarmaka sudah teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis).

8. Saya selalu membaca informasi tentang nomor ijin edar. 9. Bagi saya informasi tentang nomor ijin edar itu tidak

penting.

10. Saya tahu bahwa nomor ijin edar dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (DEPKES) dan diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

11. Dari nomor ijin edar saya dapat mengetahui obat tersebut palsu atau tidak.

12. Saya selalu membaca informasi tentang nomor batch. 13. Bagi saya informasi tentang nomor batch itu tidak penting.

 

 

Page 108: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

91  

 

 

No Pernyataan SS S TS STS14. Saya tahu bahwa nomor batch digunakan untuk

memudahkan penelusuran jika ada obat yang gagal produksi atau rusak.

15. Saya tahu pada setiap kemasan obat tradisional pasti terdapat nama produk/merk.

16. Saya tidak pernah memperhatikan nama produk/merk, yang saya perhatikan adalah warna kemasannya.

17. Saya selalu membaca informasi tentang khasiat/kegunaan yang ada pada kemasan.

18. Bagi saya informasi tentang khasiat/kegunaan itu tidak penting.

19. Saya tahu setiap bahan penyusun yang ada pada kemasan memiliki khasiat/kegunaan tersendiri

20. Saya selalu membaca informasi tentang efek samping. 21. Bagi saya informasi tentang efek samping itu tidak penting. 22. Menurut saya semua obat tradisional tidak memiliki efek

samping.

23. Saya selalu membaca informasi tentang cara pemakaian yang ada pada kemasan.

24. Bagi saya informasi tentang cara pemakaian itu tidak penting.

25. Bagi saya cara pemakaian untuk semua obat tradisional sama.

26. Saya selalu membaca informasi tentang tanggal kadaluwarsa yang ada pada kemasan.

27. Bagi saya informasi tentang tanggal kadaluwarsa itu tidak penting.

28. Menurut saya semua obat tradisional memiliki tanggal kadaluwarsa.

29. Menurut saya obat tradisional yang sudah kadaluwarsa masih boleh dikonsumsi.

30. Saya selalu membaca informasi tentang kontraindikasi. 31. Bagi saya informasi tentang kontraindikasi itu tidak

penting.

32. Menurut saya semua orang boleh minum obat tradisional, walaupun sedang hamil dan menyusui atapun mengalami gangguan fungsi organ.

33. Menurut saya kontraindikasi sama artinya dengan efek samping.

34. Saya selalu membaca informasi tentang komposisi yang ada pada kemasan.

35. Bagi saya informasi tentang komposisi itu tidak penting 36. Menurut saya obat tradisional tidak boleh mengandung

bahan kimia obat.

Page 109: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

92  

MOTIVASI PENGGUNAAN JAMU INSTAN ATAU RAMUAN SEGAR Petunjuk Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

1. Apa yang anda ketahui tentang jamu? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Jamu yang saya ketahui tidak ada yang lain selain jamu gendong. b. Jamu yang dibuat sendiri dari bahan-bahan alami. c. Jamu yang berbentuk serbuk yang penggunaannya tinggal diseduh. d. Jamu buatan pabrik yang sudah dikemas. e. Lainnya………………………………………

2. Apa yang anda ketahui tentang jamu instan? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Jamu yang dijual di toko obat / warung jamu b. Jamu umumnya berbentuk serbuk yang penggunaannya tinggal diseduh c. Jamu buatan pabrik yang sudah dikemas. d. Jamu yang dibuat dengan bentuk sediaan modern seperti bentuk tablet, kapsul, pil,

salep, krim. e. Lainnya………………………………………

3. Apa yang anda ketahui tentang jamu ramuan segar? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Jamu ramuan segar yang saya tahu adalah jamu gendong. b. Jamu yang berbentuk cair yang sudah langsung dapat diminum tanpa perlu diolah lagi c. Jamu yang bukan buatan pabrik dan tidak dikemas. d. Jamu yang dibuat sendiri dengan cara direbus atau diremes dan dibuat dari bahan-

bahan alami. e. Lainnya………………………………………

4. Dari siapa Anda mengenal jamu? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Keluarga/Teman b. Tenaga kesehatan (dokter, apoteker, bidan) c. Pengalaman masa lalu d. Iklan surat kabar/buku/majalah/televisi/radio e. Lainnya………………………………………

5. Mengapa Anda memilih mengkonsumsi jamu? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Murah b. Mudah didapat c. Manjur d. Tidak menimbulkan efek samping e. Lainnya………………………………………

6. Tujuan Anda mengkonsumsi jamu? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Mencegah penyakit b. Mengobati penyakit c. Memulihkan kesehatan d. Meningkatkan kesehatan e. Lainnya………………………………………

Page 110: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

93  

7. Bagaimana hasil yang Anda dapatkan setelah mengkonsumsi jamu? a. Sembuh total b. Sembuh sementara c. Tambah parah d. Tidak berkasiat e. Lainnya………………………………………

8. Antara jamu instan dan jamu segar, mana yang anda sering gunakan? a. Jamu instan b. Jamu ramuan segar

Alasan : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 9. Mana yang Anda pilih antara jamu instan dan jamu ramuan segar?

a. Jamu instan (silakan melanjutkan soal nomor 10) b. Jamu ramuan segar (silakan melanjutkan soal nomor 11)

10. Anda lebih memilih jamu instan daripada jamu ramuan segar, karena (jawaban boleh

lebih dari satu) a. Kesulitan mendapat bahan baku jamu ramuan segar b. Saya tidak tahu cara meracik jamu segar c. Jamu instan mudah diperoleh dan harga terjangkau d. Jamu instan lebih higienis (bersih) dan praktis e. Jamu instan memiliki rasa yang enak f. Lainnya……………….

Alasan : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 11. Anda lebih memilih jamu ramuan segar daripada jamu instan, karena

(jawaban boleh lebih dari satu) a. Sudah turun temurun b. Saya tahu cara meracik jamu segar c. Jamu ramuan segar harganya lebih murah d. Jamu ramuan segar lebih aman dan terjamin kualitasnya e. Jamu ramuan segar lebih alami dan tidak mengandung bahan pengawet f. Maraknya isu mengenai jamu instan palsu yang beredar dipasaran g. Lainnya ……………….

Alasan : ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………

- TERIMA KASIH -

Page 111: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

94

Lampiran 5. Karakteristik responden

NO USIA ALAMAT PENDIDIKAN PEKERJAAN PENGELUARAN 1 42 DENOKAN SLTA IRT <1.500.000 2 38 DENOKAN D3 IRT 1.500.000-2.500.000 3 54 DENOKAN SMP IRT 2.500.000-3.500.000 4 31 DENOKAN SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 5 44 TIMBULREJO SMP WIRASWASTA <1.500.000 6 40 TIMBULREJO SMP WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 7 37 TIMBULREJO SMP IRT <1.500.000 8 40 TIMBULREJO SLTA SWASTA <1.500.000 9 29 KEPUHSARI SMA SWASTA 1.500.000-2.500.000 10 26 KEPUHSARI SMU IRT 1.500.000-2.500.000 11 27 KEPUHSARI SMA SWASTA <1.500.000 12 26 KEPUHSARI SMU IRT <1.500.000 13 40 JENENGAN SLTA IRT <1.500.000 14 60 JENENGAN SMP IRT 1.500.000-2.500.000 15 50 JENENGAN SMP IRT 1.500.000-2.500.000 16 26 JENENGAN SLTP IRT 1.500.000-2.500.000 17 28 KARANGNONGKO RT11 SMP BURUH 1.500.000-2.500.000 18 45 KARANGNONGKO RT11 SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 19 26 KARANGNONGKO RT11 SMP IRT <1.500.000 20 41 KARANGNONGKO RT11 SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 21 40 KARANGNONGKO RT07 SMA IRT <1.500.000 22 50 KARANGNONGKO RT07 SD BURUH <1.500.000 23 27 KARANGNONGKO RT07 SMP IRT <1.500.000 24 52 KARANGNONGKO RT07 SMP BURUH <1.500.000 25 28 KARANGNONGKO RT10 SMU IRT <1.500.000 26 39 KARANGNONGKO RT10 SD IRT <1.500.000 27 34 KARANGNONGKO RT10 SD IRT 1.500.000-2.500.000 28 44 KARANGNONGKO RT10 SLTP WIRASWASTA <1.500.000 29 38 KARANGNONGKO RT09 SLTA IRT <1.500.000 30 27 KARANGNONGKO RT09 SMK SWASTA <1.500.000 31 55 KARANGNONGKO RT09 D3 GURU >3.500.000 32 27 KARANGNONGKO RT09 S1 KARYAWAN 1.500.000-2.500.000 33 58 TAJEM SD IRT 1.500.000-2.500.000 34 28 TAJEM SMK IRT <1.500.000 35 28 TAJEM SLTA IRT <1.500.000 36 48 TAJEM SKKA WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 37 37 PANJEN RT06 SLTA SWASTA <1.500.000 38 30 PANJEN RT06 SMEA IRT <1.500.000 39 28 PANJEN RT06 SLTP IRT <1.500.000 40 49 PANJEN RT06 SMP DAGANG >3.500.000 41 37 PANJEN RT05 SMEA SATPAM <1.500.000 42 30 PANJEN RT05 SMA IRT <1.500.000 43 33 PANJEN RT05 S1 WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 44 35 PANJEN RT05 SMA DAGANG >3.500.000 45 34 PASEKAN RT05 S1 IRT 1.500.000-2.500.000 46 53 PASEKAN RT05 SMA WIRASWASTA <1.500.000 47 29 PASEKAN RT05 SMP IRT 2.500.000-3.500.000 48 29 PASEKAN RT05 SD IRT 2.500.000-3.500.000 49 34 PASEKAN RT06 SMA IRT <1.500.000 50 31 PASEKAN RT06 SMEA IRT 1.500.000-2.500.000 51 28 PASEKAN RT06 SMK IRT <1.500.000 52 26 PASEKAN RT06 SMK IRT <1.500.000 53 29 PASEKAN RT07 SLTA SWASTA 1.500.000-2.500.000 54 55 PASEKAN RT07 SD PETANI <1.500.000 55 55 PASEKAN RT07 D3 GURU SD 1.500.000-2.500.000 56 59 PASEKAN RT07 SMP IRT <1.500.000 57 36 SINGOSUTAN S1 GURU 1.500.000-2.500.000 58 40 SINGOSUTAN S1 PNS 1.500.000-2.500.000 59 31 SINGOSUTAN SPK IRT <1.500.000 60 36 SINGOSUTAN SMA POLISI 1.500.000-2.500.000 61 47 BEDREK SD WIRASWASTA <1.500.000 62 30 BEDREK SD IRT 1.500.000-2.500.000

Page 112: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

95  

63 45 BEDREK SD SWASTA 1.500.000-2.500.000 64 38 BEDREK SMA IRT 1.500.000-2.500.000 65 41 TEMPELSARI RT03 SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 66 26 TEMPELSARI RT03 SMK IRT <1.500.000 67 28 TEMPELSARI RT03 SMK IRT <1.500.000 68 44 TEMPELSARI RT03 SMP IRT <1.500.000 69 50 TEMPELSARI RT04 SD IRT <1.500.000 70 34 TEMPELSARI RT04 SMA IRT 1.500.000-2.500.000 71 55 TEMPELSARI RT04 SD IRT <1.500.000 72 58 TEMPELSARI RT04 SD IRT <1.500.000 73 31 SAMBILEGI KIDUL SMA IRT 1.500.000-2.500.000 74 30 SAMBILEGI KIDUL SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 75 35 SAMBILEGI KIDUL SMP IRT 1.500.000-2.500.000 76 27 SAMBILEGI KIDUL SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 77 30 SAMBILEGI LOR S1 WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 78 58 SAMBILEGI LOR SLTA PENSIUNAN 1.500.000-2.500.000 79 53 SAMBILEGI LOR SMP SWASTA <1.500.000 80 38 SAMBILEGI LOR SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 81 29 RINGIN SARI SLTP IRT 1.500.000-2.500.000 82 28 RINGIN SARI SMK SWASTA <1.500.000 83 51 RINGIN SARI SLTA SWASTA <1.500.000 84 41 RINGIN SARI SMEA IRT 1.500.000-2.500.000 85 38 MAGUWO SMA IRT <1.500.000 86 30 MAGUWO SMA IRT <1.500.000 87 27 MAGUWO SMA IRT <1.500.000 88 28 MAGUWO S1 WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 89 26 SANTAN RT09 D3 IRT <1.500.000 90 57 SANTAN RT09 SARJANA MUDA IRT 1.500.000-2.500.000 91 30 SANTAN RT09 SMEA WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 92 40 SANTAN RT09 PGTK GURU TK <1.500.000 93 40 SANTAN RT08 SMEA IRT 1.500.000-2.500.000 94 35 SANTAN RT08 SLTA WIRASWASTA <1.500.000 95 41 SANTAN RT08 SD WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 96 45 SANTAN RT08 SMP BURUH 1.500.000-2.500.000 97 28 NAYAN D3 IRT <1.500.000 98 27 NAYAN SMU IRT <1.500.000 99 54 NAYAN SD IRT <1.500.000

100 35 NAYAN SD IRT <1.500.000 101 39 NANGGULAN RT14 S2 PNS 1.500.000-2.500.000 102 34 NANGGULAN RT14 SLTA IRT 1.500.000-2.500.000 103 38 NANGGULAN RT14 SLTA SWASTA <1.500.000 104 58 NANGGULAN RT14 SD IRT <1.500.000 105 56 NANGGULAN RT03 SMP IRT <1.500.000 106 44 NANGGULAN RT03 SMP IRT 1.500.000-2.500.000 107 53 NANGGULAN RT03 SLTA WIRASWASTA 1.500.000-2.500.000 108 30 NANGGULAN RT03 SLTA IRT <1.500.000 109 50 NANGGULAN RT13 SMP IRT <1.500.000 110 40 NANGGULAN RT13 SD IRT <1.500.000 111 28 NANGGULAN RT13 S1 WIRASWASTA <1.500.000 112 30 NANGGULAN RT13 SLTA IRT <1.500.000 113 27 NANGGULAN RT10 SMA IRT 1.500.000-2.500.000 114 40 NANGGULAN RT10 SMU IRT 1.500.000-2.500.000 115 36 NANGGULAN RT10 SMA IRT 1.500.000-2.500.000 116 51 NANGGULAN RT10 SD IRT 1.500.000-2.500.000

Page 113: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

96

Lampiran 6. Hasil kuisioner pemahaman tentang kemasan obat tradisional

No Pernyataan SS S TS STS 1. Ada 3 macam obat tradisional yang saya kenal,

yaitu: Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.

1 0,86%

9 7,76%

103 88,79%

3 2,59%

2.

Saya tidak tahu logo diatas adalah logo Jamu. Logo Jamu yang saya kenal seperti logo dibawah.

88 75,86%

15 12,93%

5 4,31%

8 6,90%

3.

Saya tahu ini adalah logo Obat Herbal Terstandar.

2 1,72%

4 3,45%

8 6,90%

102 87,93%

4.

Saya tahu ini adalah logo Fitofarmaka.

-

6 5,17%

6 5,17%

104 89,66%

5. Saya tidak tahu bahwa Jamu belum teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis).

84 72,41%

15 12,93%

9 7,76%

8 6,90%

6. Saya tidak tahu bahwa Obat Herbal Terstandar sudah teruji keamanan dan khasiatnya pada hewan uji (praklinis)

98 84,49%

11 9,48%

7 6,03%

-

7. Saya tidak tahu bahwa Fitofarmaka sudah teruji keamanan dan khasiatnya, baik pada hewan uji (praklinis) maupun manusia (klinis).

99 85,34%

9 7,76%

7 6,03%

1 0,87%

8. Saya selalu membaca informasi tentang nomor ijin edar.

40 34,48%

23 19,83%

3 2,59%

50 43,10%

9. Bagi saya informasi tentang nomor ijin edar itu tidak penting.

4 3,45%

5 4,31%

26 22,41%

81 69,83%

 

Page 114: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

97  

10. Saya tahu bahwa nomor ijin edar dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (DEPKES) dan diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

88 75,86%

13 11,21%

7 6,03%

8 6,90%

11. Dari nomor ijin edar saya dapat mengetahui obat tersebut palsu atau tidak.

23 19,83%

16 13,79%

10 8,62%

67 57,76%

12. Saya selalu membaca informasi tentang nomor batch.

12 10,34%

14 12,07%

6 5,17%

84 72,42%

13. Bagi saya informasi tentang nomor batch itu tidak penting.

55 47,41%

12 10,34%

17 14,66%

32 27,59%

14. Saya tahu bahwa nomor batch digunakan untuk memudahkan penelusuran jika ada obat yang gagal produksi atau rusak.

16 13,79%

11 9,48%

8 6,90%

81 69,82%

15. Saya tahu pada setiap kemasan obat tradisional pasti terdapat nama produk/merk.

97 83,62%

18 15,52%

1 0,86%

-

16. Saya tidak pernah memperhatikan nama produk/merk, yang saya perhatikan adalah warna kemasannya.

- 2 1,72%

16 13,79%

98 84,48%

17. Saya selalu membaca informasi tentang khasiat/kegunaan yang ada pada kemasan.

103 88,79%

10 8,62%

1 0,86%

2 1,72%

18. Bagi saya informasi tentang khasiat/kegunaan itu tidak penting.

2 1,72%

2 1,72%

9 7,76%

103 88,79%

19. Saya tahu setiap bahan penyusun yang ada pada kemasan memiliki khasiat/kegunaan tersendiri

67 57,76%

34 29,31%

8 6,90%

7 6,03%

20. Saya selalu membaca informasi tentang efek samping.

97 83,62%

14 12,07%

2 1,72

3 2,59%

21. Bagi saya informasi tentang efek samping itu tidak penting.

1 0,86%

1 0,86%

7 6,03%

107 92,24%

22. Menurut saya semua obat tradisional tidak memiliki efek samping.

45 38,79%

11 9,48%

26 22,41%

34 29,31%

23. Saya selalu membaca informasi tentang cara pemakaian yang ada pada kemasan.

98 84,48%

12 10,34%

3 2,59

3 2,59%

24. Bagi saya informasi tentang cara pemakaian itu tidak penting.

1 0,86%

- 10 8,62%

105 90,52%

25. Bagi saya cara pemakaian untuk semua obat tradisional sama.

11 9,48%

7 6,03%

19 16,38%

79 68,10%

26. Saya selalu membaca informasi tentang tanggal kadaluwarsa yang ada pada kemasan.

107 92,24%

6 5,17%

1 0,86%

2 1,72%

27. Bagi saya informasi tentang tanggal kadaluwarsa itu tidak penting.

1 0,86%

- 4 3,45%

111 95,69%

28. Menurut saya semua obat tradisional memiliki tanggal kadaluwarsa.

60 51,72%

28 24,14%

10 8,62%

18 15,52%

29. Menurut saya obat tradisional yang sudah kadaluwarsa masih boleh dikonsumsi.

1 0,86%

- 3 2,59%

112 96,55%

30. Saya selalu membaca informasi tentang kontraindikasi.

50 43,10%

25 21,55%

13 11,21%

28 24,14%

Page 115: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

98  

31. Bagi saya informasi tentang kontraindikasi itu tidak penting.

9 7,76%

3 2,59%

29 25

75 64,66%

32. Menurut saya semua orang boleh minum obat tradisional, walaupun sedang hamil dan menyusui atapun mengalami gangguan fungsi organ.

17 14,66%

4 3,45%

18 15,52%

77 66,38v

33. Menurut saya kontraindikasi sama artinya dengan efek samping.

84 72,41%

17 14,66%

4 3,45%

4 3,45%

34. Saya selalu membaca informasi tentang komposisi yang ada pada kemasan.

51 43,97%

35 30,17%

8 6,90%

22 18,97%

35. Bagi saya informasi tentang komposisi itu tidak penting

4 3,45%

14 12,07%

25 21,55%

73 62,93%

36. Menurut saya obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat.

102 87,93%

10 8,62%

1 0,86%

3 2,59%

Page 116: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

99

Lampiran 7. Hasil kuisioner alasan penggunaan jamu instan atau ramuan segar 1. Apa yang anda ketahui tentang jamu?

2. Apa yang anda ketahui tentang jamu instan?

3. Apa yang anda ketahui tentang jamu ramuan segar?

4. Dari siapa Anda mengenal jamu?

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Jamu yang saya ketahui tidak ada yang lain selain

jamu gendong. 93

23,79% 2. Jamu yang dibuat sendiri dari bahan-bahan alami. 112 28,64% 3. Jamu yang berbentuk serbuk yang

penggunaannya tinggal diseduh. 92

23,53% 4. Jamu buatan pabrik yang sudah dikemas. 94 24,04% 5. Lainnya: 0 0 Total 391 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Jamu yang dijual di toko obat / warung jamu 53 19,41% 2. Jamu umumnya berbentuk serbuk yang

penggunaannya tinggal diseduh 100

36,63% 3. Jamu buatan pabrik yang sudah dikemas. 109 39,93% 4. Jamu yang dibuat dengan bentuk sediaan modern

seperti bentuk tablet, kapsul, pil, salep, krim. 11

4,03% 5. Lainnya 0 0 Total 273 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Jamu ramuan segar yang saya tahu adalah jamu

gendong. 107 28.08%

2. Jamu yang berbentuk cair yang sudah langsung dapat diminum tanpa perlu diolah lagi 88

23,10%

3. Jamu yang bukan buatan pabrik dan tidak dikemas. 75

19,69%

4. Jamu yang dibuat sendiri dengan cara direbus atau diremes dan dibuat dari bahan-bahan alami. 111

29,13%

5. Lainnya 0 0 Total 381 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Keluarga/Teman 113 48,29% 2. Tenaga kesehatan (dokter, apoteker, bidan) 5 2,13% 3. Pengalaman masa lalu 16 6,84% 4. Iklan surat kabar/buku/majalah/televisi/radio 92 39,32% 5. Lainnya (Penjual 8) 8 3,42% Total 234 100%

Page 117: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

100  

5. Mengapa Anda memilih mengkonsumsi jamu?

6. Tujuan Anda mengkonsumsi jamu?

7. Bagaimana hasil yang Anda dapatkan setelah mengkonsumsi jamu?

8. Antara jamu instan dan jamu segar, mana yang anda sering gunakan?

9. Mana yang Anda pilih antara jamu instan dan jamu ramuan segar?

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Murah 93 25,62% 2. Mudah didapat 104 28,65% 3. Manjur 65 17,91% 4. Tidak menimbulkan efek samping 95 26,17% 5. (Enak 1, Aman1, Menyusui 2, Tambah nafsu

makan 2) 6 1,65%

Total 363 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Mencegah penyakit 89 25,36% 2. Mengobati penyakit 67 19,08% 3. Memulihkan kesehatan 102 29,06% 4. Meningkatkan kesehatan 93 26,50% 5. Lainnya 0 0 Total 351 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Sembuh total 35 24,82% 2. Sembuh sementara (mengurangi) 106 75,18% 3. Tambah parah 0 0 4. Tidak berkasiat 0 0 Total 141 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Jamu instan 32 27,59% 2. Jamu ramuan segar 84 72,41% Total 116 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Jamu instan (silakan melanjutkan soal nomor 10) 32 27,59% 2. Jamu ramuan segar (silakan melanjutkan soal

nomor 11) 84 72,41%

Total 116 100%

Page 118: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

101  

10. Anda lebih memilih jamu instan daripada jamu ramuan segar, karena

11. Anda lebih memilih jamu ramuan segar daripada jamu instan, karena

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Kesulitan mendapat bahan baku jamu ramuan

segar 9 8,11%

2. Saya tidak tahu cara meracik jamu segar 18 16,22% 3. Jamu instan mudah diperoleh dan harga

terjangkau 31 27,93%

4. Jamu instan lebih higienis (bersih) dan praktis 32 28,83% 5. Jamu instan memiliki rasa yang enak 18 16,22% 6. Lainnya (Repot 1, Takaran terukur 2) 3 2,69% Total 111 100%

No. Jawaban Jumlah Persentase 1. Sudah turun temurun 60 13,61% 2. Saya tahu cara meracik jamu segar 58 13,15% 3. Jamu ramuan segar harganya lebih murah 65 14,74% 4. Jamu ramuan segar lebih aman dan terjamin

kualitasnya 74 16,78%

5. Jamu ramuan segar lebih alami dan tidak mengandung bahan pengawet 83

18,82%

6. Maraknya isu mengenai jamu instan palsu yang beredar dipasaran 63

14,29%

7. Lainnya (Jamu instan ditambah bahan kimia 8, Lebih mudah didapat 12, Tidak ada efek samping 6, Manjur 3, Enak 9)

38

8,61%

Total 441 100%

Page 119: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

 102 

 

Lampiran 8. Tabel random

(diambil dari http://www.mrs.umn.edu/randomnumbersII.html 12 juni 2008)

39634 62349 74088 65564 16379 19713 39153 69459 17986 24537 14595 35050 40469 27478 44526 67331 93365 54526 22356 93208 30734 71571 83722 79712 25775 65178 07763 82928 31131 30196 64628 89126 91254 24090 25752 03091 39411 73146 06089 15630 42831 95113 43511 42082 15140 34733 68076 18292 69486 80468 80583 70361 41047 26792 78466 03395 17635 09697 82447 31405 00209 90404 99457 72570 42194 49043 24330 14939 09865 45906 05409 20830 01911 60767 55248 79253 12317 84120 77772 50103 95836 22530 91785 80210 34361 52228 33869 94332 83868 61672 65358 70469 87149 89509 72176 18103 55169 79954 72002 20582 72249 04037 36192 40221 14918 53437 60571 40995 55006 10694 41692 40581 93050 48734 34652 41577 04631 49184 39295 81776 61885 50796 96822 82002 07973 52925 75467 86013 98072 91942 48917 48129 48624 48248 91465 54898 61220 18721 67387 66575 88378 84299 12193 03785 49314 39761 99132 28775 45276 91816 77800 25734 09801 92087 02955 12872 89848 48579 06028 13827 24028 03405 01178 06316 81916 40170 53665 87202 88638 47121 86558 84750 43994 01760 96205 27937 45416 71964 52261 30781 78545 49201 05329 14182 10971 90472 44682 39304 19819 55799 14969 64623 82780 35686 30941 14622 04126 25498 95452 63937 58697 31973 06303 94202 62287 56164 79157 98375 24558 99241 38449 46438 91579 01907 72146 05764 22400 94490 49833 09258 62134 87244 73348 80114 78490 64735 31010 66975 28652 36166 72749 13347 65030 26128 49067 27904 49953 74674 94617 13317 81638 36566 42709 33717 59943 12027 46547 61303 46699 76243 46574 79670 10342 89543 75030 23428 29541 32501 89422 87474 11873 57196 32209 67663 07990 12288 59245 83638 23642 61715 13862 72778 09949 23096 01791 19472 14634 31690 36602 62943 08312 27886 82321 28666 72998 22514 51054 22940 31842 54245 11071 44430 94664 91294 35163 05494 32882 23904 41340 61185 82509 11842 86963 50307 07510 32545 90717 46856 86079 13769 07426 67341 80314 58910 93948 85738 69444 09370 58194 28207 57696 25592 91221 95386 15857 84645 89659 80535 93233 82798 08074 89810 48521 90740 02687 83117 74920 25954 99629 78978 20128 53721 01518 40699 20849 04710 38989 91322 56057 58573 00190 27157 83208 79446 92987 61357 38752 55424 94518 45205 23798 55425 32454 34611 39605 39981 74691 40836 30812 38563 85306 57995 68222 39055 43890 36956 84861 63624 04961 55439 99719 36036 74274 53901 34643 06157 89500 57514 93977 42403 95970 81452 48873 00784 58347 40269 11880 43395 28249 38743 56651 91460 92462 98566 72062 18556 55052 47614 80044 60015 71499 80220 35750 67337 47556 55272 55249 79100 34014 17037 66660 78443 47545 70736 65419 77489 70831 73237 14970 23129

Page 120: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

103  

Lampiran 9. Surat ijin BAPEDA Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 121: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

104  

Lampiran 10. Surat ijin BAPPEDA Kabupaten Sleman

Page 122: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

105  

Lampiran 11. Surat ijin Pemerintah Desa Maguwoharjo

Page 123: STUDI TENTANG PEMAHAMAN OBAT TRADISIONAL … · informasi pada kemasan obat tradisional. Pemilihan pengobatan baik ... Model perubahan perilaku dari Green……………………………

106

BIOGRAFI PENULIS

Inosensius Wisely, merupakan anak pertama dari pasangan

Hermawan, SH dan Henny, SH. Lahir di Pemangkat, pada

tanggal 20 Juli 1987. Pendidikan awal dimulai di Taman

Kanak-Kanak Karuna, Singkawang pada tahun 1991-1993,

Sekolah Dasar Panca Setya 1, Sintang pada tahun 1993-1999.

Dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Panca

Setya 1, Sintang pada tahun 1999-2002. Kemudian naik ke jenjang Sekolah

Menengah Umum Stella Duce Bantul, Yogyakarta pada tahun 2002-2005.

Selanjutnya pada tahun 2005 melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan

Tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta dan menyelesaikan masa

studi pada tahun 2009. Selama kuliah, penulis pernah menjabat sebagai Komisaris

Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) komisariat

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta masa jabatan 2007 dan Ketua Aksi

Kampanye Informasi Obat (KIO) tahun 2006.