STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah...

94
STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MAHMUD YUNUS DAN IMAM ZARKASYI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I ) Oleh : NUR HIKMA NIM: 107011003557 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTASILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah...

Page 1: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT

MAHMUD YUNUS DAN IMAM ZARKASYI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I )

Oleh :

NUR HIKMA

NIM: 107011003557

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTASILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari
Page 3: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari
Page 4: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari
Page 5: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari
Page 6: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

i

ABSTRAK

Judul : Perbandingan Konsep Pendidikan Islam Menurut Mahmud Yunus

dan Imam Zarkasyi, Nama : NURHIKMA, NIM : 107011003557, Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Kondisi pendidikan Islam Indonesia pada masa penjajahan kolonial

Belanda, dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam berada pada masa titik

terendah dan belum bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa. Hal

ini terjadi akibat pola pikir umat Islam yang sempit dalam menginterpretasikan

ayat-ayat Al-Qur’an. Ditambah dengan adanya diskriminasi kaum penjajah

terhadap pendidikan Islam. Pendidikan yang dikelolah umat Islam baru berupa

pondok pesantren di anggap belum memenuhi tuntutan zaman. Dan juga

pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah yang bersifat sekuler, dalam arti

pelajaran agama tidak diberikan.

Muhammad Abduh murid setia Jamaluddin al-Afghani memperbaharui

sistem pendidikan Islam di Mesir di antaranya merubah kurikulumnya.

Pembaharuan ini melahirkan perguruan tinggi Dar al- Ulum dimana Mahmud

Yunus menamatkan jenjang pendidikan Tingginya. Suasana pembaharuan yang

dilakukan Muhammad Abduh, Mahmud Yunus kobarkan semangat

pembaharuannya itu ketika kembali di Indonesia dengan mendirikan Normal

Islam, al-Jami’ah al-Islamiyah, dan Islamic college, dan Mahmud Yunus sebagai

pemimpinnya. Dan Imam Zarkasyi pendiri gontor dan penggagas berdirinya

Kulliyat aln-Mu’allimin al-Islamiyah di gontor telah belajar di Normal Islam.dan

Imam Zarkasyi juga merupakan murid kesayangan Mahmud Yunus.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perbandingan konsep

pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi. Metode penelitian

ini yang dipergunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif analisis dengan pendekatan sejarah,tekstual dan komparatif.

Dari temuan penulis menemukan adanya persamaan pemikiran Mahmud

Yunus dan Imam Zarkasyi tentang tujuan pendidikan, yang mana Mahmud Yunus

dan Imam Zarkasyi sama-sama mementingkan pendidikan akhlak pada tujuan

pendidikan Islam. Dan adapun perbedaannya yaitu terletak pada social budaya

yang mengitari kedua tokoh tersebut dan juga dari segi metode pendidikan

menurut Mahmud Yunus metode lebih penting dari pada materi tetapi Imam

Zarkasyi lebih mengembangkan bahwa kepribadian guru lebih penting dari pada

materi dan metode tersebut karena guru adalah panutan dan contoh bagi siswanya.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan mengenai konsep

pendidikan Islam dari kedua tokoh tersebut mengenai kelembagaan,metode dan

sistem serta tujuan dan kurikulum itu sangat memberikan pengaruh besar terhadap

pendidikan Islam di Indonesia.

Page 7: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

curahan Rahmat dan pertolongan-Nya yang tak terhingga serta petunjuk yang

memberikan jalan bagi penulis, sehingga dapat dengan mudah menyelesaikan

tulisan yang sulit ini.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad

SAW yang merubah dunia kegelapan menjadi terang benderang dan menuntun

segenap manusia menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Juga kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu membantu

perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini.

Dengan penuh kesadaran dan rendah hati, penulis skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril

maupun material. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan dukungan dan bimbingannya, sehingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keguruan,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulla Jakarta.

2. Bapak Drs. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, sebagai Kepala Jurusan PAI,

yang selalu memberikan kemudahan dalam setiap kebijakan yang beliau

berikan selama penulis menjadi mahasiswa di jurusan PAI.

3. Ibu Marhamah Sholeh, Lc. MA, selaku Sekretaris Jurusan, yang juga

memberikan bimbingan dan dukungannya kepada Penulis untuk

menyelesaikan studi.

4. Dra. Nuraini Ahmad, M.Hum, selaku Dosen Penasehat Akademik Jurusan

Pendidikan Agama Islam yang memberikan arahan, bimbingan dan

dukungannya kepada penulis untuk cepat menyelesaikan studi.

5. Prof. Dr. H. Armai Arief, MA. Sebagai dosen pembimbing skripsi, yang

selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan dalam

Page 8: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

iii

penyusunan skripsi ini serta mengingatkan ketika penulis kurang memiliki

perhatian serius dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan FITK,

yang turut memberikan pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Keluarga besar penulis, mama, kakak dan adik-adik serta kakak ipar yang

semuanya penulis sayangi dan cintai, selalu mencurahkan kasih sayang

dan dukungannya serta bantuan materi dan moril sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

8. Teman- teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan

2007 dan teman teman kosan Al-hamra dan semua angkatan 2007

Universitas UIN Syarif Hidayatullah yang senantiasa memberikan support

dan motivasi kepada penulis.

Kepada semua pihak tersebut, penulis mendoakan semoga amal baik yang telah

diberikan dapat diterima oleh Allah SWT, dan mendapat limpahan Rahmat-Nya,

sehingga selalu mendapat kemudahan dan kebaikan dan lindungan dari Allah

SWT, AAAMIIN.

Jakarta, April 2014

Penulis

Page 9: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah ................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Pengertian Konsep Pendidikan ............................................ 9

B. Konsep Pendidikan Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi..... 17

1. Konsep Pendidikan Mahmud Yunus .............................. 17

2. Konsep pendidikan Imam Zarkasyi ................................ 30

C. Profil Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi ........................... 39

1. Mahmud Yunus ............................................................... 39

2. Imam Zarkasyi ................................................................ 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 53

B. Sumber Data .......................................................................... 55

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 56

D. Analisis Data ........................................................................ 57

E. Teknik penulisan .................................................................. 59

BAB IV : ANALISIS PERBANDINGAN

A. Perbandingan Pada Aspek Tujuan dan Kurikulum ............... 60

B. Perbandingan Pada Aspek Metode dan Sistem ................... 64

C. Perbandingan Pada Aspek kelembagaan .............................. 67

Page 10: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

v

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 72

B. Saran ...................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75

LAMPIRAN

Page 11: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak Islam masuk ke Indonesia, pendidikan Islam telah ikut

mengalami pertumbuhan dan perkembangan, karena melalui pendidikan Islam

itulah, transmisi dan sosialisasi ajaran Islam dapat dilaksanakan dan dicapai

hasilnya sebagaimana kita lihat sekarang. Pendidikan Islam berkembang

ditandai dengan banyaknya lembaga pendidikan Islam yang bermunculan

dengan fungsi utamanya memasyarakatkan ajaran Islam tersebut.

Selama kurun waktu lebih dari tiga abad, Indonesia berada di bawah

kolonialisme Belanda. Dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam, berada

pada titik terendah dan belum bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan

bangsa. Hal itu terjadi akibat pola pikir umat Islam yang sempit dalam

menginterprestasikan ayat-ayat al-Qur’an, di tambah dengan adanya

diskriminasi kaum penjajah terhadap pendidikan Islam, sehingga yang terjadi

adalah adanya dikotomi pendidikan Islam dan pendidikan umum.

Pendidikan yang dikelola umat Islam baru berupa pondok yang tidak

memenuhi tuntutan dan kehendak Zaman. Sistem pelajaran diberikan secara

tradisional, tanpa kurikulum, tanpa tahun ajaran, tanpa administrasi dengan

murid-murid duduk melingkar di sekeliling guru. Pelajaran yang diberikan

hanya meliputi pelajaran agama, yang kemudian pada akhirnya lulusan dari

Page 12: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

2

pondok pesantren biasa disebut santri atau ulama. Di pihak lain pemerintah

kolonial Belanda mendirikan sekolah yang bersifat sekuler, dalam arti

pelajaran agama tidak diberikan dengan dalil netral agama.

Dalam proses sosialisasi ajaran Islam tersebut, para pendidik telah

memainkan peranan yang amat signifikan dengan cara mendirikan lembaga

pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak, hingga Perguruan Tinggi

atau Universitas. Di lembaga-lembaga pendidikan tersebut, mereka telah

mengembangkan sistem dan pendekatan dalam proses belajar mengajar, visi

dan misi yang harus diperjuangkan, kurikulum, bahan ajar dan gedung tempat

berlangsungnya kegiatan pendidikan lengkap dengan sarana prasarananya.1

Terjadinya dinamika pertumbuhan dan perkembangan pendidikan

Islam pada saat ini tidak terlepas dari kiprah para tokoh-tokoh yang

menyumbangkan pemikiran dan idenya dalam membangun pendidikan Islam

di Indonesia, seperti Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi dua tokoh yang

mempunyai reputasi yang sangat besar dalam mengembangkan dunia

pendidikan Islam di Indonesia, pandangan yang luas dan wawasan yang dalam

terhadap ajaran Islam mempengaruhi pemikiran kedua tokoh dalam

memandang persoalan pendidikan Islam. Oleh karena itu, sejumlah ide dan

pemikiran muncul dari kedua tokoh dalam menata sistem pendidikan yang

sesuai dengan ajaran Islam.

Mahmud Yunus adalah seorang tokoh pembaharu dalam pendidikan

Islam di Indonesia. Ia dilahirkan di Sungayang Batusangkar Sumatra Barat

pada hari Sabtu 16 Februari 1899 yang bertepatan dengan tanggal 30

Ramadhan 1316 H. Ayahnya bernama Yunus bin Incek dan ibunya bernama

Hafsah binti M. Thahir. Buyutnya dari pihak ibu adalah seorang ulama besar

di Sungayang Batusangkar bernama Muhammad Ali dengan gelar Angku

Kolok2

1 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 1

2 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia (Jakarta :

Djambatan, 1992), h. 592.

Page 13: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

3

Sejak kecil, Mahmud Yunus sudah memperlihatkan minat dan

kecenderungannya yang kuat untuk memperdalam ilmu agama Islam. Ketika

umur 7 tahun ia belajar membaca Al-Qur'an dibawah bimbingan kakeknya M.

Thahir yang dikenal sebagai Engku Gadang. Setelah menamatkan Al-Qur'an,

ia menggantikan kakeknya sebagai guru ngaji Al-Qur'an. Setelah 2 tahun, ia

melanjutkan studi ke sekolah desa dan kemudian meneruskan ke Madrasah

School yang dibuka pada 4 Nopember 1910. Madras school merupakan

sekolah yang didirikan oleh Syekh Muhammad Thaib Umar di Sungayang

yang memberikan pengajian kitab-kitab besar dengan sistem halaqah, akan

tetapi tahun 1913 sekolah ini terpaksa ditutup karena kekurangan tenaga guru

dan pada tahun 1918 sekolah ini dihidupkan kembali oleh Mahmud Yunus.

Berkat ketekunannya dalam waktu 4 tahun Mahmud Yunus telah sanggup

mengajarkan kitab-kitab Mahali, al Fiyah dan Jam‟u al Jawami. Oleh karena

itu, ketika Syekh H. Muhammad Thaib Umar jatuh sakit dan berhenti

mengajar, maka Mahmud Yunuslah yang menggantikan posisinya. Pada tahun

1919 mendirikan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI)3

Kegiatan lainnya adalah memprakarsai berdirinya Perkumpulan Pelajar

Pelajar Islam Batusangkar dengan nama “Sumatra Thawalib”. Pada tahun

1920 perkumpulan ini berhasil menerbitkan majalah Islam yang bernama “Al

Basyir” dibawah asuhan Mahmud Yunus. Kegiatan-kegiatan tersebut

menimbulkan semangatnya untuk melanjutkan studi ke Mesir. Namun niatnya

ini gagal karena tidak memperoleh visa dari konsultan Inggris. Karena

kegagalan ini, Mahmud Yunus mengintensifkan dirinya menulis buku-buku

disamping kegiatannya mengajar. Minatnya terhadap studi Al-Qur'an serta

bahasa Arab telah menimbulkan hasrat besar dalam diri Mahmud Yunus untuk

menulis tafsir Al- Qur'an, yang kemudian menjadi karya monumentalnya

sendiri yang tetap populer sampai sekarang ini. Penulisan tafsir ini dimulai

pada Nopember 1922 yang dilaksanakan secara berangsur-angsur juz demi juz

sampai selesai juz ke- 30. Tindakan Mahmud Yunus ini termasuk keputusan

3 Burhanuddin Daya, Gerakan Pembaharuan Pemikiran Islam : Kasus Sumatra Thawalib

(Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1995), h. 84

Page 14: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

4

yang sangat berani karena penulisan tafsir ini dilaksanakan saat masih

suburnya pandangan yang menyatakan bahwa haram menerjemahkan Al-

Qur'an.4

Selanjutnya pada bulan Maret 1923, Mahmud Yunus menunaikan

ibadah haji lewat Penang, Malaysia. Setelah menunaikan ibadah haji ini, ia

belajar di Mesir untuk melanjutkan studinya yang selama ini menjadi cita-

citanya. Ia mulai studinya di al Azhar pada tahun 1924 dan Darul Ulum Ulya

(Kairo) sampai tahun 1930.5 Setelah setahun ia masuk universitas al Azhar, ia

berhasil memperoleh Syahadah Alimiyah. Kemudian ia melanjutkan studinya

ke Madrasah Dar al-Ulya dan tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang

menjadi mahasiswa madrasah tersebut. Pada tahun 1930, setelah mengambil

takhassus (spesialisasi) tadris, akhirnya Mahmud Yunus berhasil memperoleh

ijazah tadris dari perguruan ini.6 Sebagaimana telah disinggung diatas, profesi

sebagai guru semenjak masih menjadi pelajar di surau Tanjung Pauh sudah ia

geluti. Kemampuannya menjadi guru tersebut lebih menonjol manakala ia

sudah kembali dari Mesir ke tanah air. Secara terus menerus Mahmud Yunus

mengajar dan memimpin berbagai sekolah, yaitu :

1. Al Jamiah al Islamiyah Batusangkar pada tahun1931 – 1932

2. Kuliyah Muallimin Islamiyah Normal Islam Padang pada tahun 1932 –

1946

3. Akademi Pamong Praja di Bukittinggi pada tahun 1948 – 1949

4. Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) Jakarta pada tahun 1957 –1980

5. Menjadi Dekan dan Guru Besar pada fakultas Tarbiyah IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 1960 – 1963

6. Rektor IAIN Imam Bonjol Padang pada tahun 1966 – 1971

Sedangkan Imam Zarkasyi lahir di desa Gontor, Jawa Timur pada

tanggal 21 Maret 1910 M. Belum genap usia beliau 16 tahun, Imam Zarkasyi

muda mula-mula menimba ilmu di beberapa pesantren yang ada di daerah

kelahirannya, seperti pesantren Josari, pesantren Joresan dan pesantren Tegal

4 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia., hlm. 593.

5 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia h. 58.

6 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, hlm. 593

Page 15: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

5

sari. Setelah menyelesaikan studi di Sekolah Ongkoloro (1925), beliau

melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Jamsarem, Solo. Pada waktu yang

sama beliau juga belajar di Sekolah Mamba’ul Ulum. Kemudian masih di kota

yang sama ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Arabiyah Adabiyah yang

dipimpin oleh K.H. M. O. Al-Hisyami, sampai tahun 1930. Selama belajar di

sekolah-sekolah tersebut (terutama Sekolah Arabiyah Islamiyah) beliau sangat

tertarik dan kemudian mendalami pelajaran bahasa Arab.7

Sewaktu belajar di Solo, guru yang paling banyak mengisi dan

mengarahkan Imam Zarkasyi adalah al-Hasyimi, seorang ulama, tokoh politik

dan sekaligus sastrawan dari Tunisia yang diasingkan oleh Pemerintah

Perancis di wilayah penjajahan Belanda, dan akhirnya menetap di Solo.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo, Imam Zarkasyi

meneruskan studinya ke Kweekschool di Padang Panjang, Sumatera Barat,

sampai tahun 1935.Setelah tamat belajar di Kweekschool, beliau diminta

menjadi direktur Perguruan tersebut oleh gurunya, Mahmud Yunus. Tetapi

Imam Zarkasyi hanya dapat memenuhi permintaan dan kepercayaan tersebut

selama satu tahun (tahun 1936), dengan pertimbangan meskipun jabatan itu

cukup tinggi, tetapi ia merasa bahwa jabatan tersebut bukanlah tujuan

utamanya setelah menuntut ilmu di tempat itu. Imam Zarkasyi yang dinilai

oleh Mahmud Yunus memiliki bakat yang menonjol dalam bidang pendidikan,

namun ia melihat bahwa pesantren Gontor lebih memerlukan kehadirannya. Di

samping itu, kakaknya Ahmad Sahal yang tengah bekerja keras

mengembangkan pendidikan di Gontor tidak mengizinkan Imam Zarkasyi

berlama-lama berada di luar lingkungan pendidikan Gontor.

Setelah menyerahkan jabatannya sebagai direktur Pendidikan

Kweekschool kepada Mahmud Yunus, Imam Zarkasyi kembali ke Gontor.

Pada tahun 1936 itu juga, genap sepuluh tahun setelah dinyatakannya Gontor

sebagai lembaga pendidikan dengan gaya baru, Imam Zarkasyi segera

memperkenalkan program pendidikan baru yang diberi nama Kulliyatu-l

Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) dan ia sendiri bertindak sebagai direkturnya.

7 Susanto , Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta : Amzah,2009), Cet.1,h. 139-140

Page 16: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

6

Selanjutnya pada tahun 1943 beliau diminta untuk menjadi kepala

Kantor Agama Karesidenan Madiun. Pada masa pendudukan Jepang, beliau

pernah aktif membina dan menjadi dosen di barisan Hizbullah di Cibarusa,

Jawa Barat. Setelah Indonesia merdeka, Imam Zarkasyi juga aktif dalam

membina Departemen Agama R.I. khususnya Direktorat Pendidikan Agama

yang pada waktu itu menterinya adalah Prof.Dr.H.M.Rasyidi. Tenaga dan

pikirannya juga banyak dibutuhkan di Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan ketika Ki Hajar Dewantoro menjabat sebagai menterinya.8

Jabatan-jabatan penting lainnya yang diduduki Imam Zarkasyi di

tengah kesibukannya sebagai pendidik di Lembaga Pendidikan Gontor adalah

sebagai Kepala Seksi Pendidikan Kementerian Agama dari anggota Komite

Penelitian Pendidikan pada tahun 1946. Selanjutnya selama 8 tahun (1948-

1955) ia dipercaya sebagai Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Islam

Indonesia (PGII) dan selanjutnya beliau menjadi penasehat tetapnya.9

Imam Zarkasyi juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian

Perencanaan Pendidikan Agama pada Sekolah Dasar Kementerian Agama

(1951-1953), Kepala Dewan Pengawas Pendidikan Agama (1953), Ketua

Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A)

Departemen Agama, Anggota Badan Perencana Peraturan Pokok Pendidikan

Swasta Kementerian Pendidikan (1957). Selain itu pada tahun 1959, Imam

Zarkasyi diangkat menjadi Anggota Dewan Perancang Nasional oleh Presiden

Soekarno.

Dalam percaturan internasional, Imam Zarkasyi pernah menjadi

anggota delegasi Indonesia dalam peninjauan ke negara-negara Uni Soviet,

pada tahun 1962. Sepuluh tahun kemudian, ia juga mewakili Indonesia dalam

Mu’tamar Majma’ Al-Bunuth al-Islamiyah (Mu’tamar Akademisi Islam se-

Dunia), ke-7 yang berlangsung di Kairo. Di samping itu, ia juga menjadi

Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

8 http://tarbiyahgp3.wprdpress.com/2009/12/04/konsep-pembaharuan-k-h-imam-zarkasyi/

9 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren ; Pengalaman Pondok Modern

Gontor, h. 58

Page 17: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

7

Pada tanggal 30 April 1985 pukul 21.00 WIB beliau meninggal dunia

di Rimah Sakit Umum madiun.beliau meninggalkan seorang istri dan 11 orang

putra-putri.

Selain dikenal sebagai aktivis dalam bidang pendidikan, sosial dan

politik kenegaraan, Imam Zarkasyi juga ternyata seorang ulama yang produktif

dalam bidang tulis-menulis. Dalam kaitan ini, beliau banyak sekali

meninggalkan karya ilmiah yang hingga saat ini masih dapat dinikmati. Ini

sesuai dengan niatan beliau pada awal dibukanya KMI tahun 1936, beliau

berkata: “seandainya saya tidak berhasil mengajar dengan cara ini, saya akan

mengajar dengan pena.10

Berdasarkan fenomena diatas bahwa Mahmud Yunus sukses

memperbaharui pendidikan Islam dengan mendirikan Normal Islam dan al-

Jami’ah al-Islamiyah serta Imam Zarkasyi juga dianggap sukses menerapkan

Kulliyayul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pesantren Gotor setelah

menamatkan pendidikannya di Islamic college yang mana Mahmud Yunus

sebagai gurunya. Sebagai gambaran problem dalam memperoleh hasil

pembelajaran Agama yang lebih baik lagi mengenai konsep pendidikan Islam

Menurut Mahmud Yunus sebagai guru dan Imam Zarkasyi sebagai murid

kesayangan Mahmud Yunus, maka dari itu penulis merasa tertarik untuk

membahas masalah ini dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang

berjudul “ Studi Perbandingan Konsep Pendidikan Islam Menurut

Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas,

maka peneliti mengidentifikasikan masalahnya sebagai berikut :

1. Adanya dikotomi antara pendidikan Agama dengan pendidikan Umum.

2. Banyaknya yang salah dan keliru dalam menginterpretasikan pemikiran

antara Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi.

10

Muhammad Arwani, Denyut Nadi Santri, sebuah upaya memaknai kegiatan santri

Gontor, (Yogyakarta : Tajidu Press, 2001), Cet 1, h. 41

Page 18: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

8

3. Masih banyak yang menjadikan dunia Barat sebagai acuan pendidikan.

4. Banyak yang tidak mengetahui kontribusi dari konsep pendidikan

Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi di dunia pendidikan.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah dalam skripsi ini hanya terbatas pada

perbandingan konsep pendidikan menurut Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi. Sedangkan rumusan masalahnya adalah apa perbandingan konsep

pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi yang meliputi

tujuan dan kurikulum, kelembagaan dan metode dan sistem pendidikannya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan membahas masalah seperti ini, maka penulis bertujuan untuk

mengetahui gambaran tentang perbandingan konsep pendidikan Islam

menurut Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi. Adapun manfaatnya yang

kiranya dapat diambil dari sosok seorang Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi

adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih luas kepada

penulis pada khususnya dan praktisi pendidikan pada umumnya dari sosok

Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi sebagai tokoh pendidikan yang memiliki

gagasan gemilang terhadap pendidikan Islam di Indonesia, sebagai rujukan

kepada lembaga pendidikan Islam untuk terus mengembangkan mutu

pendidikan Islam seperti yang dilakukan oleh Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi. Serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang

perbedaan pemikiran kedua tokoh ini.

Page 19: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Islam

1. Pengertian Konsep Pendidikan

Konsep adalah kata tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa

apapun. Konsep bisa dinyatakan dengan hund dalam bahasa Jerman chien

dalam bahasa Prancis dan perro dalam bahasa Spanyol. Konsep dapat

didefinisikan sebagai suatu gagasan atau ide yang relative sempurna dan

bermakna sedangkan dari pengertian lain konsep adalah rancangan atau

ide atau peristiwa yang diabsrakkan dari peristiwa kongkret , atau apapun

yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami

hal-hal lain. Dengan demikian konsep merupakan suatu peta perencanaan

untuk masa depan sehingga bisa dijadikan sebagai pedoman dalam

melakukan segala kegiatan.1

Konsep adalah suatu medium yang menghubungkan subjek yang

akan diketahui dengan yang diketahui, dari sisi subjek konsep dapat

diartikan sebagai kegiatan pikiran untuk merumuskan suatu hal atau

masalah, sedangkan dilihat dari sisi objek konsep itu sendiri dapat

diartikan sebagai isi dari kegiatan tersebut, arti, atau makna yang akan

dicapai dalam menyelesaikan suatu hal atau masalah. Konsep dipakai

1W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991),

cet-1, h. 456

Page 20: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

10

untuk mendeskripsikan dunia empiris yang diamati oleh peneliti, baik

berupa benda maupun gejala sosial tertentu yang sifatnya abstrak.2

Konsep pendidikan menurut al-Qur‟an merujuk kepada informasi

yang terdapat didalam al-Qur‟an yaitu pendidikan yang mencakup segala

aspek jagat raya ini, bukan hanya terbatas pada manusia semata, yakni

dengan menempatkan Allah sebagai Pendidik Yang Maha Agung. Konsep

pendidikan al-Qur‟an sejalan dengan konsep pendidikan Islam yang

dipersentasikan melalui kata tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Pendidikan dalam

konsep tarbiyah lebih menerangkan pada manusia bahwa Allah

memberikan pendidikan melalui utusan-Nya yaitu Rasulullah SAW dan

selanjutnya Rasulullah menyampaikan kepada para ulama, kemudian para

ulama meyampaikan kepada manusia. Sedangkan pendidikan dalam

konsep ta‟lim merupakan proses transfer ilmu pengetahuan untuk

meningkatkan intelektualitas peserta didik. Kemudian ta‟dib merupakan

proses mendidik yang lebih tertuju pada pembinaan akhlak.

Konsep pendidikan menurut al-Qur‟an terangkum dalam ayat-ayat

al-Qur‟an yang berhubungan dengan pendidikan dan didalam kitab al-

Qur‟an itu sendiri seperti pada ayat-ayat yang telah dijelaskan yaitu surah

al-Baqarah ayat 31-34,129,dan 151 menjelaskan tentang pelajaran yang

diberikan Allah kepada Nabi Adam AS, dan pokok-pokok pendidikan

yang diberikan Rasulullah kepada umatnya. Surat Luqman ayat 13-14

berisi tentang konsep pendidikan utama yakni pendidikan orang tua

terhadap anaknya.3 Maka dalam konsep pendidikan adalah membahas

tentang ruang lingkup yang mencakup tujuan, metode, serta kurikulum

pendidikan itu sendiri.

2. Ruang Lingkup Konsep Pendidikan

Menurut M.Arifin didalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam

Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner”

2 J. Sudarminta, Epistemologi Dasar, (Yogyakarta : Kanisius, 2002), h. 87

3 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,2003), h.125

Page 21: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

11

mengatakan ruang lingkup pendidikan Islam yaitu mencakup segala

bidang kehidupan manusia di dunia, oleh karenanya pembentukan sikap

dan nilai amaliah islamiah dalam pribadi manusia baru dapat efektif

bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan diatas

kaidah-kaidah ilmu pengetahuan dan kependidikan. Dan ruang lingkup

pendidikan Islam yaitu mencakup tentang masalah yang terdapat dalam

kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru,

materi pendidikan, metode pendidikan dan lingkungan pendidikan.4

Menindak lanjuti dari pendapat M.Arifin bahwa ruang lingkup

pendidikan itu luas maka penulis akan membahas ruang lingkup pendidikan

itu hanya tiga aspek,diantaranya adalah, tujuan pendidikan,materi pendidikan

dan metode pendidikan

a. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan Islam adalah membina umat manusia agar

menjadi hamba yang senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dengan

mendekatkan diri kepada Allah, melaksanakan perintah dan menjauhi

larangan_Nya. Baik ibadah yang telah ditentukan aturan dan tata caranya

oleh Allah dan Rasul_Nya(iIbadah Makhdah), maupun yang belum

ditentukan. Rumusan tujuan ini diilhami oleh firman Allah 5:

Artyinya: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku. (QS.al-dzariyat : 56)

Tujuan tertinggi pendidikan Islam menurut al-Syaibani, adalah

mempersiapkan kehidupan dunia akhirat6. Sesuai dengan firman Allah

SWT :

4 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta : PT.Bumi Aksara ,2009), h. 9 5 Abuddin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:UIN Jakarta Press,

2005),h. 173 6 Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Dari

Falsafatut Tarbiyyah al-Islamiyah oleh Hasan Langgulung, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979), Cet I,

h. 406

Page 22: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

12

Artinya: dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami,

berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah

Kami dari siksa neraka" (QS Al-Baqorah :201)

Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan

fitrah peserta didik, baik ruh,fisik,kemauan, dan akalnya secara dinamis,

sehingga terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan

fungsi sebagai khalifah fil ardh7.

Menurut Muhammad Fadhil al-Jamaly, tujuan pendidikan Islam

meurut al-Qur‟an meliputi : 1) menjelaskan posisi peserta didik sebagai

manusia di antara makhluk Allah lainnya dan tanggung jawab dalam

kehidupan ini, 2) menjelaskan hubungan sebagai sosial dan tanggung

jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, 3) menjelaskan

hubungan manusia dengan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan

dengan cara memakmurkan alam semesta, 4)menjelaskan hubungannya

dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta8.

Dikalangan para ahli sendiri masih terdapat perbedaan pendapat

mengenai pemakaian istilah tujuan. Menurut Hasan Langgulung sendiri

mengatakan bahwa istilah tujuan sendiri banyak dcampur-baurkan

penggunaanya dengan istilah maksud. Sedangkan Ahmad Tafsir mencoba

menjelaskan tujuan pedidikan Islam dengan merujuk kepada berbagai

pendapat pakar pendidikan Islam. Dari berbagai pendapat tersebut, ia

membagi tujuan pendidikan Islam kepada yang bersifat umum dan bersifat

khusus. Menurutnya tujuan pendidikan Islam secara umum harus diketahui

terlebih dahulu bagaimana ciri manusia yang sempurna menurut Islam,

7 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan ; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,

(Jakarta : PT. al-Husna Zikra, 1995), Cet. III,h. 67 8 Al- Rasidin, dan Samsul Nizar, Filsafat pendidikan Islam ; Pendekatan Historis,

Teoritis dan Praktis, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005), Cet II, h. 36-37

Page 23: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

13

karena bagaimana pun tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah

gambaran ideal dari manusia yang ingin melalui pendidikan.

Rincian tujuan khusus pendidikan tersebut selanjutnya

dikemukakan oleh Athiyah al-Abrasy, yang dikutip oleh Samsul Nizar

didalam bukunya “ Filsafat Pendidikan Islam” dan tujuan akhir inilah

yang kemudian dirincinya menjadi sebuah tujun untuk menghasilkan nilai-

nilai moral yang baik, yaitu :

1) Pembinaan akhlak

2) Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat

3) Penguasaan ilmu

4) Keterampilan bekerja dalam bermasyarakat

Adanya tujuan umum dan tujuan khusus dalam pendidikan Islam

tersebut lebih lanjut dikemukakan oleh Ali Khalil Abu al-Aynain

menurutnya, tujuan umum pendidikan Islam adalah membentuk pribadi

yag beriman kepada Allah SWT. Sedangkan tujuan khusus pendidikan

Islam ditetapkan berdasarkan keadaan tempat dengan mempertimbangkan

keadaan geografis, ekonomi, dan lain-lain yang ada di tempat itu. Dengan

demikian struktur perumusan tujuan penddikan Islam itu terdiri dari :

1) Tujuan umum yang dikenal pula dengan tujuan akhir

2) Tujuan khusus, sebagai akhir penjabaran dari tujuan umum

3) Tujuan perbidangan pembinaan, misalnya tujuan dari pembinaan aspek

akal

4) Tujuan setiap bidang studi sesuai dengan bidang-bidang pembinaan

tersebut

5) Tujuan setiap pokok bahasan yang terdapat dalam setiap bidang studi

6) Tujuan setiap sub pokok bahasan yang terdapat dalam setiap pokok

bahasan.

Dengan adanya perumusan tujuan pendidikan Islam itu pada

hakikatnya adalah pekerjaan para filosof di bidang pendidikan, yang

merupakan rumusan filosofis tentang manusia yang ideal dengan

Page 24: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

14

berdasarkan ajaran Islam sebagai sumber acuan utamanya. 9 sedangkan

kalau di lihat dari tujuan pendidikan menurut Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi dalam pemikirannya tentang tujuan pendidikan kedua tokoh ini

memadukan antara tugas manusia sebagai makhluk sosial dan tugasnya

sebagai hamba Allah SWT. Oleh karena itu tujuan pendidikan yang telah

di jelaskan di atas sama dengan tujuan pendidikan yang terlah di usungkan

oleh Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi, bahwa tugas manusia tidak

hanya untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT tetapi juga harus

memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial semua dalam cakupan

menyembah kepada Allah SWT sebagai insan kamil.

b. Materi Pendidikan

Secara garis besar materi pembelajaran dapat diartikan sebagai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta

didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang diterapkan

Salah satu kompenen operasional pendidikan Islam adalah

kuriulum, ia mengandung arti yang diajarkan secara sistematik dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Dan materi yang diuraikan dalam al-Qur‟an

menjadi bahan-bahan pokok pelajaran yang disajikan dalam proses

pendidikan Islam, formal maupun non formal. Oleh karena itu, materi

pendidikan Islam yang bersumber dri al-Qur‟an harus dipahami, dihayati,

diyakini, dan diamalkan dalam kehidupan umat Islam.10

Dan jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

1) Konsep, segala sesuatu yang berwujud pengertian baru yang bisa

timbul sebagaihasil pemikiran yang meliputi definisi, pengertian, dan

lain-lain.

2) Sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang berupa nilai kejujuran,

kasih sayang, tolong menolong dan lain sebagainya.

9 Abuddin Nata , Filsafat Pendidikan Islam, ( Pamulang : Gaya Media Pratama,2005),h.

45-58 10

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner,h. 50

Page 25: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

15

3) Fakta segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, yang

meliputi nama objek, peristiwa sejarah, nama dan tempat dan

sebagainya.

4) Pinsip, yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi

terpenting serta mempunyai hubungan antara konsep yang

mengambarkan implikasi sebab akibat.

5) Prosedur, yaitu merupakan langkah yang sistematis atau berurutan

dalam mengerjakan suatu aktifitas dan kronologi didalam suatu

sistem.11

Dan cakupan materi pembelajaran atau pendidikan harus

memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :

1) Aspek kognitif,afektif, dan psikomotorik, karena sudah

diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap jenis uraian

materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang

berbeda-beda

2) Keluasan cakupan materi berarti mengambarkan seberapa banyak

materi yang dimasukan ke dalam materi menyangkut kedalam rincian

konsep yang terkandung didalamnya.

3) Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan,

misalnya saja jika dalam pembelajaran dimasukkan untuk materi

mencakupnya.12

Setelah mengamati semua uraian diatas sebenarnya materi yang di

terapkan Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi semua hampir sama yaitu

setiap penilaian materi pendidikan maka peserta didik diharuskan selalu

memperhatikan aspek kognitif,afektif dan psikomotoriknya agar peserta

didik bisa mencapai standar kompetensinya.

c. Metode Pendidikan

Metode berarti jalan yang dilewati untuk mencapai tujuan. Maka

metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu

11

Rusman effendi, materi pendidikan,2010 (http://info-makalah.blogspot.com) 12

Rusman effendi, materi pendidikan,2010 (http://info-makalah.blogspot.com)

Page 26: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

16

pekerjaan agar tercapai sesuatu dengan yang dikehendaki13

. Sehingga

dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk

menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.

Sementara itu pendidikan merupakan usaha membimbing dan

membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual

pribadi anak didik kearah kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Maka yang di maksud dengan metode pendidikan

adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan

pendidikan.

Secara garis besar metode pendidikan Islam terdiri dari lima ,

yaitu:

1) Metode keteladanan

Metode keteladanan adalah metode yang lebih unggul dibandingkan

dengan metode yang lain. Dengan metode keteladanan para orang tua,

pendidik atau da‟i harus memberi contoh atau teladan terhadap anak

atau peserta didik bagaimana cara berbicara, berbuat, bersikap,

mengerjakan sesuatu atau cara beribadah, dan sebagainya.

2) Metode Pembiasaan

Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban secara benar dan rutin

terhadap anak atau peserta didik harus dibiasakan dididik sejak masih

kecil. Misalnya, agar anak atau peserta didik dpat melaksanakan shalat

secara benar dan rutin maka mereka perlu dibiasakan shlat sejak kecil,

dari waktu ke waktu supaya tidak keberatan ketika sudah dewasa.

Dalam melaksanakan metode ini diperlukan pengertian, kesabaran, dan

ketelatean orang tua, pendidik dan da‟I terhadap anak atau peserta

didik.

3) Metode Nasihat

Metode nasihat adalah metode yang paling sering dgunakan oleh para

orang tua, penddik atau da‟I terhadapa anak atau peserta didik dalam

13

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka,2007), Edisi ke-3, Cet. IV, h. 740

Page 27: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

17

proses pendidikannya. Memberi nasehat merupakan kewajiban orang

muslim, sebagaimana tertera dalam al-Qur‟an surah al-Ashr ayat 3,

agar kita senantiasa member nasihat dalam hal kebenaran dan

kesabaran.

4) Metode member perhatiaan

Metode ini biasanya berupa pujian dan penghargaan.jarang orang tua,

pendidik atau da‟i memuji atau menghargai anak atau peserta didiknya.

Sebenarnya tidak sukar untuk memuji anak atau orang lain, ada

pribahasa mengatakan “ucapan atau perkatan itu tidak dibeli” hanya

ada keengganan atau gengsi yang ada di dalam hati.

5) Metode hukuman

Metode hukuman berhubungan dengan pujian dan penghargaan

imbalan atau tanggapan orang lain terdiri dari dua, yaitu penghargaan

dan hukuman. Hukuman dapat diambil sebagai metode pendidikan

apabila terpaksa atau tiak ada alternatif lain.

Islam memberi arahan dalam member hukuman terhadap anak atau

peserta didik hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Tidak menghukum anak ketika marah, karena terbawa emosional yang

dipengaruhi nafsu syetan.

b) Tidak menyakiti perasaan dan harga diri anak.

c) Tidak merendahkan derajat dan martabat yang dihukum.

d) Tidak menyakiti secara fisik.

e) Bertujuan mengubah perilaku yang tidak atau kurang baik.14

B. Konsep Pendidikan Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi

1. Konsep Pendidikan Mahmud Yunus

a. Tujuan dan kurikulum

Berkaitan dengan tujuan dan kurikulum pendidikan Islam para ahli

atau tokoh pendidikan Islam merumuskannya dengan beragam argumentasi

14

Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005),

Cet.1, h. 18-22

Page 28: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

18

sesuai dengan persepsi dan pengalaman masing-masing tetapi dalam

pembahasan ini penulis tidak bermaksud menguraikan rumusan-rumusan atau

konteks zamanya para ahli tersebut, mengingat bahasan ini secara konsen akan

merumuskan yang menjadi pemikiran Mahmud Yunus tentang pendidikan

Islam sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Dalam dunia pendidikan, tujuan merupakan salah satu faktor

pendidikan yang harus dicanangkan terlebih dahulu. Sedangkan faktor-faktor

yang lain disusun sedemikian rupa dalam rangka upaya pencapaian tujuan

pendidikan itu. Sedangkan menurut Mahmud Yunus tujuan pokok pendidikan

Islam tergambar dalam orientasi atau kurikulum pendidikan yang meliputi dua

tujuan atau orientasi yaitu pertama untuk membangun kecerdasan pribadi anak

didik (akhlak) dan kedua memberikan keahlian,15

kecakapan atau

keterampilan profesional anak didik dalam mengerjakan pekerjaanya.

Rumusan ini sekaligus menyempurnakan pendapat para Ulama tradisional

sebelumnya (pada saat itu) yang merumuskan tujuan pendidikan Islam

dengan sangat sederhana bahkan menurut Mahmud Yunus terlalu sempit dan

kurang sempurna dimana mereka(Ulama tradisional) mengatakan tujuan

pendidikan Islam hanyalah untuk beribadah atau untuk sekedar mempelajari

agama Islam atau pendalaman ilmu-ilmu ke-Islaman.16

Lebih jauh Mahmud Yunus berpandangan bahwa beribadah

merupakan perintah agama Islam, sedangkan setiap amaliyah atau pekerjaan

duniawi yang berkaitan erat dan menguatkan pengabdian kepada Allah SWT,

juga merupakan agama Islam, ini berarti termasuk juga tujuan pendidikan

Islam, tegasnya tujuan pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus adalah

menyiapkan anak didik agar kelak (para lulsan) mempunyai keterampilan

profesional baik untuk mengerjakan amalan-amalan duniawi maupun amalan

ukhrowi, sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang.17

15

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, h.46 16

Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta :PT. Hidakarya

Agung, Jakarta, 1978), h. 15 17

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, h.47

Page 29: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

19

Untuk kepentingan amaliyah akhirat atau supaya anak didik

mempunyai kecakapan dalam mengerjakan amalan-amalan akhirat maka harus

diajarkan pelajaran tauhid, akhlak, ibadah, sejarah islam dan pokok-pokok

ajaran yang terkandung dalam Al-Qur‟an mengenai hukum halal, haram,

karena pada dasarnya manusia mempunyai banyak kecenderungan, pada garis

basarnya kecenderungan manusia itu ada dua yaitu kecenderungan menjadi

orang yang baik dan kecenderungan menjadi orang yang jahat, sedangkan

kecenderungan beragama termasuk kecenderungan manusia yang baik,18

dan

menjalankan kewajiban dan sunnah dan lain sebagainya. Dan agar anak didik

mempunyai keahlian dan keterampilan yang profesional dalam bidang amalan

duniawi maka harus diajarkan macam keilmuan yang secara khusus dan

langsung menciptakan profesi dan keahlian seperti bertani, berdagang,

berkebun, bertukang, menjadi guru, pegawai negeri, pekerja atau buruh dan

lain sebagainya sesuai bakat dan potensi masing anak didik.19

Meski

demikian, dari kesemua meteri pelajaran yang diberikan kepada anak didik.

Mahmud Yunus sangat menekankan pentingnya pendidikan akhlak,

mengingat diutusnya Rasul SAW ke dunia untuk menyempurnakan akhlak

manusia20

maka menurut Mahmud Yunus tugas pertama dan utama para

Ulama‟, guru-guru agama Islam, pemimpin-pemimpin Islam adalah mendidik

anak-anak, pemuda-pemudi, calon penerus generasi bangsa dan masyarakat

umumnya supaya mereka berakhlak mulia dan bebudi pekerti luhur. Hal ini

bukan berarti mengabaikan pendidikan lainya (pendidikan jasmani, aqali, dan

amali). Semuanya penting hanya menurut Mahmud Yunus pendidikan akhlak

lebih penting dari semuanya terutama sebagai tugas dari ulama dan guru-guru

agama Islam.21

Di sekolah Jami‟ah Al Islamiyah dan Normal Islam selain

diajarkan ilmu-ilmu keagamaan sebagaimana diterapkan dilembaga-lembaga

pendidikan Islam tradisional kala itu seperti : nahwu sharaf, fiqh, kalam, tafsir,

18

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2001), h. 35 19

Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, h.17 20

Rochidin Wahab, Sejarah pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung : Alfabeta, 2004),

h.252 21

Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 20

Page 30: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

20

hadits, tasawuf, tarikh dan balaghoh, bahasa arab juga kedua lembaga

pendidikan tersebut diajarkan ilmu-ilmu umum seperti ilmu hayat, ilmu alam,

ilmu pasti, ekonomi, sejarah, ilmu bumi, tata negara, bahasa inggris dan

belanda, ilmu pendidikan, ilmu jiwa, ilmu kesehatan, olah raga, dan

menggambar.

Dari gambaran materi pelajaran yang di pelajari di kedua lembaga

pendidikan tersebut tergambar suatau sistem pendidikan yang sangat modern

di saat itu, meski prioritas pendidikan Islam kala itu tetap menempatkan

pendidikan moral sebagai sentral pendidikan.

Bagi Mahmud Yunus pendidikan adalah proses mempersiapkan anak

didik untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan secara mandiri, dan

bahasa merupakan alat untuk memahami segala ilmu pengetahuan tersebut

secara mandiri, karenanya pengajaran bahasa arab, bahasa inggris dan belanda

menjadi penting di Normal Islam bahkan dijadikan bahasa percakapan sehari-

hari.

Dengan diajarkanya tiga bahasa tersebut terutama bahasa arab praktis

kitab kuning menjadi rujukan para siswa untuk memperaktekkan bahasa

arabnya, tidak menjadi menu utama sebagaimana terjadi di lembaga-lembaga

Islam tradisional ini sekaligus merefleksikan keseimbangan antara ilmu

pengetahuan kegamaan dan ilmu pengetahuan umum. Baik ilmu pengetahuan

keagamaan maupun ilmu pengetahuan umum menurut Mahmud Yunus akan

bermuara pada tujuan pendidikan Islam yaitu membentuk Insan Kamil yang

bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, cakap, terampil, tangkas dan kepribadian

utama yang diridhai Allah SWT. Baik dalam konsep (teori) maupun

prakteknya selalu menekankan keseimbangan pendidikan jasmani dan

rohani.22

Jadi tujuan pendidikan Islam, menurut Mahmud Yunus, adalah

menyiapkan anak didik agar di waktu dewasa kelak mereka cakap melakukan

pekerjaan dunia dan amalan akhirat. Sehingga tercipta kebahagiaan bersama

dunia akhirat. Agar anak didik mampu melaksanakan amalan akhirat, anak-

22

Mahmud Yunus dan Kasim Bakri, Attarbiyah Wat Ta’lim, (Gontor Ponorogo, 1986),

h.12

Page 31: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

21

anak harus diajarkan keimanan, akhlak, ibadah, dan isi-isi Al-Qur‟an yang

berhubungan yang wajib dikerjakan dan yang haram yang harus ditinggalkan.

Kemudian agar anak didik cakap melaksanakan pekerjaan dunia, merek harus

dididik untuk mengerjakan salah satu dari macam-macam profesi, seperti :

bertani, berdagang, berkemah, bertukang, menjadi guru dan lain-lain sesuai

dengan bakat dan bawaan masing-masing anak didik.23

Sekalipun demikian, sebagai seorang pembaharuan pendidikan Islam

yang modernis, Mahmud yunus tidak menolak sementara pendapat yang

menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan adalah untuk mencari

penghasilan. Namun Mahmud Yunus memperingatkan agar tujuan itu jangan

dijadikan tujuan utama. Selanjutnya, secara rinci Mahmud Yunus

merumuskan tujuan pendidikan agama di sekolah umum pada tiap

tingkatannya sebagai berikut :

1) Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam hati anak-anak,

yaitu dengan mengingatkan pada nikmat dan rahmat Allah yang tak

terhitung banyaknya.

2) Menanamkan i‟tikad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam hati

anak-anak.

3) Mendidik anak agar tekun melaksanakan perintah Allah dan menjauhi

larangannya.

4) Membiasakan anak didik supaya berakhlak mulia.

5) Mendidik agar anak-anak mengetahui cara-cara melaksanakan ibadah

sehari-hari dengan benar.

6) Membimbing anak supaya mempersiapkan diri untuk kehidupan dunia dan

akhirat.

7) Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik.

8) Membina dan mendidik anak supaya menjadi warga Negara yang baik,

sehingga bisa hidup bergaul dengan baik di tengah-tengah masyarakat.24

23

Armai Arief, Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau, (Jakarta : Suara ADI,

2009), Cet. I, h. 169 24

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta : PT. Hidakarya

Agung,1992), h. 13

Page 32: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

22

b. Metode dan Sistem pendidikan

Dari segi bahasa berasal dari dua perkataan yaitu meta yang berarti

melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara.25

Dengan demikian metode

dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk

menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi

pengembangan disiplin tersebut.26

Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa

metode sebenarnya berarti jalan untuk mencapai tujuan.27

Jalan untuk

mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai cara untuk

menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi

pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran. Dengan

pengertian yang terakhir ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk

mengolah dan mengembangkan suatu gagasan sehingga menghasilkan sesuatu

teori atau temuan.

Dalam sistem pendidikan dikenal beberapa metode penyampaian

pendidikan sebagaimana dikemukakan Muhammad Qurthub dalam tulisannya,

diantaranya metode keteladanan, nasehat, memberikan pujian, peringatan dan

hukuman, bercerita, latihan kebiasaan, menyalurkan bakat, dan penggunaan

waktu senggan.28

Metode-matode ini telah digunakan sejak Islam mulai

berkembang sampai masa kejayaannya, karena metode-metode ini diambil dan

banyak gambaran dalam Al-Qur‟an seperti cerita, keteladanan, nasehat, pujian

kepada manusia yang berbuat baik dan peringatan kepada yang berbuat jahat.

Sebagaimana diketahuin bahwa metode pengajaran sebelum masa

pembaharuan hanya terdiri dari dua macam, yaitu Metode Sorogan untuk

kelas rendah dan Metode (sistem) Halaqah untuk kelas tinggi.

25

H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam : Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), Cet.ke-1 h. 83. 26

H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam : Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, h. 82. 27

Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab IV,

pasal 9, h. 5. 28

M. Qurthub, Sistem Pendidikan Islam, Terjemahan “Minhaju Al Tarbiyah Al Islamiyah

“, Oleh Salman Harun, Ma‟arif, h. 324-374

Page 33: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

23

Menurut pandangan Mahmud Yunus, metode pengajaran (pendidikan)

adalah serangkaian cara yang akan ditempuh oleh seorang guru dalam

menyampaikan pelajaran kepada murid-murid pada berbagai jenis mata

pelajaran. Jalan atau cara itu adalah garis-garis yang direncanakan sebelum

masuk ke dalam kelas dan dilaksanakan dalam kelas waktu mengajar.29

Disamping itu dalam pandangan Mahmud Yunus metode lebih penting dari

materi pelajaran (At thariqu Ahammu minal Maadah), dengan kata lain untuk

mencapai tujuan pengajaran aspek metode menjadi lebih penting dari pada

aspek lainnya. Sebab dalam kenyataan banyak guru yang cukup menguasai

materi pelajaran tetapi tidak bisa mentransfer atau menyampaikan materi

tersebut kepada anak didik.

Dalam penerapan metode ini Mahmud Yunus lebih mengutamakan

kemampuan berpikir dari pada kemampuan menghafal, karena metode yang

lebih menekankan pada aspek hafalan hanya akan meelahirkan pemikiran

yang stagnan, karena murid tidak diberikan kesempatan untuk berfikir secara

kreatif dan produktif sesuai dengan nalar dan kemampuan sendiri sebab

penerapan metode pengajaran harus bersifat kondisional.

Selain itu dalam penerapan metode pada suatu pelajaran Mahmud unus

sangat memperhatikan unsur psikologis murid sesuai dengan kaidah-kaidah

pengajaran modern yaitu perbuatan dengan contoh dan tiru teladan,30

dan juga

selalu menekankan pentingnya penanaman moral dalam proses belajar

mengajar.31

Dari sini jelas sekali bahwa konsep pemikiran yang di

sosialisasikan Mahmud Yunus benar-benar komprehensif atau menyeluruh,

mencakup aspek kognitif, afaktif, dan psikomotorik.

Aspek kognitif dapat menjaikan murid selalu berfikir secara kritis dan

rasional dalam menerima dan mendalami pelajaran, aspek afektif menurut

Mahmud Yunus agar murid mampu memahami, menghayati dan meneladani

nilai-nilai moral yang ditanamkan oleh guru kepada murid, sudah barang tentu

hal ini akan berjalan bila dibarengi dengan sikap keteladanan guru dalam

29

Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 85 30

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, h. 209 31

Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 85

Page 34: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

24

berinteraksi dengan murid sehari-hari, sedangkan aspek psikomotorik dapat

mengarahkan murid dalam mengembangkan potensi diri dan secara langsung

dapat menerapkan atau mengamalkan pengetahuan yang dimilikinya.

Ketika Mahmud Yunus mendirikan Jami‟ah Al Islamiyah di

Sungayang dan Normal Islam di Padang kemudian meperkenalkan kulliyatul

Mu‟allimin Al Islamiyah pada tahun 1931, pelaksanaan pengajaran di kedua

lembaga tersebut dilakukan di kelas-kelas dengan jadwal dan kurikulum yang

telah di tetapkan, jenjang kelaspun diatur mulai dari Tingkat Dasar (MI),

Menengah (MTs), dan „Aliyah (MA). Sistem perjenjangan tersebut terkait

dengan meteri yang hendak diajarkan, kitab-kitab klasik oleh Mahmud Yunus

di revisi dan di sesuaikan dengan silabus, pelajaran umum di masukkan

sejalan dengan pelajaran agama dan murid –murid di haruskan berkomunikasi

dengan bahsa Arab.32

Jelasnya bila di lembaga-lembaga pendidikan tradisional menganut

sistem individual (sorogan atau halaqoh) tanpa menggunakan papan tulis,

meja, kursi maka dikedua lembaga tersebut telah menganut sistem klasikal

yang terpimpin dan terorganisir dalam bentuk perjenjangan kelas, dan dalam

jangka waktu yang ditetapkan, dengan menggunakan papan tulis, meja dan

kursi untuk duduk para siswa ditambah lagi dengan dimasukannya pelajaran

umum.

Dari sini tampak sekali bahwa metode dan sistem pendidikan yang

dilakuakan Mahmud Yunus diatas merupakan perubahan atau pembaharuan

secara drastis terutama dengan dimasukannya pelajaran umum dalam

kurikulum seperti praktikum IPA (Fisika, Kimia, Biologi) serta dijadikannya

bahasa Arab sebagai pengantar bahasa sehari-hari disamping bahasa Inggris

dan Belanda sehingga tercipta suasana ilmiah dan educatif di kedua lembaga

Jami‟ah Al Islamiyah dan Normal Islam tersebut. Meski demikian pelajaran

agama yang menjadi esensi kitab kuning yang dalam penyajianya telah

dikemas dan diselaraskan dengan tingkat atau jenjang anak didik tetap

menjadi prioritas atau ditekankan oleh Mahmud Yunus dan di harapkan

32

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, h. 102-108

Page 35: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

25

setelah menyelesaikan study di jenjang terakhir, anak didik sudah mampu

menelaah dan memahami kitab-kitab kuning yang besar maupun yang kecil

dengan sendirinya tanpa harus dibacakan atau diterjemahkan sang kiyai

sebagaimana lazimnya dalam metode sorogan atau halaqoh.

Untuk menghasilakan lulusan yang memuaskan (berkwalitas dan

profesional) Mahmud Yunus mewajibkan siswanya untuk tinggal di asrama

yang telah disiapkan oleh PGAI ( Pendidikan Guru Agama Islam ), agar

mereka terbiasa hidup disiplin yang tinggi selama menempuh pendidikan di

Normal Islam,33

sehingga tidak heran sejak berdiri tahun 1931-1946 Normal

Islam,telah menghasilkan banyak alumni, tidak kurang 750 orang telah

dilahirkan dari lembaga ini dengan kwalifikasi keahlian dan pengetahuan

agama dan pengetahuan umum, mampu menguasa bahasa Arab, Inggris dan

Belanda yang aktif, mereka para alumni Normal Islam ini telah tersebar di

berbagai daerah dan berkecimpung diberbagai kehidupan (profesi) masyarakat

yang memegang peranan penting dalam upaya membangun bangsa setelah

Indonesia merdeka.

Yang tak kalah penting Mahmud Yunus juga menulis sebuah buku

pegangan bagi guru-guru agama yang berisi tuntunan bagaimana cara terbaik

dalam mengajarkan agama kepada siawa sesuai dengan umur dan jenjang

pendidikannya mulai dari Tingkat Dasar SD/MI sampai dengan porguruan

tinggi, 34

Mahmud Yunus menerangkan beberapa kaidah mengajar

diantaranya, pentingnya langkah appersepsi ketika memulai pelajarn

sebelumnya atau pelajaran lama, dalam penyajian pelajaran kepada anak didik

harus hidup, menumbuhkan minat siwa dengan pengaktifan panca indra

mereka baik dengan lisan, tulisan, perbuatan, maupun dengan alat peraga,

setelah membahas pelajaran lalu disimpulkan dan diakhiri dengan latihan atau

ulangan, dengan demikian siswa dilatih berfikir, dapat memecahkan masalah,

dan menguasai pelajaran yang diberikan. 35

33

Mahmud Yunus, Sejarah pendidikan islam, h. 157 34

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, h. 3 dan 117-118 35

Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 79-81

Page 36: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

26

Menurut Mahmud Yunus guru sebaiknya hidup dan berada di tengah-

tengah peserta didik sering berkomunikasi dengan mereka, penuh kasih

sayang, mengetahui gejolak jiwa, kecenderungan potensi, minat anak didik,

bakat dan kemampuan muridnya, penyajian pelajaran pun harus disesuaikan

dengan waktu dan suasana juga dengan metode yang bevareasi yaitu metode

tanya jawab, metode diskusi, dan diselingi metode-metode yang lainnya.36

Disamping menulis buku panduan bagi guru “Metodik Khusus

Pengajaran Agama” Mahmud Yunus juga menulis secara khusus tentang

metode mengajarkan keimanan, ibadah, akhlak, sejarah Islam untuk anak-anak

dan orang dewasa, yang diuraikan secara rinci dan sistematis, buku ini dengan

jelas memberikan panduan khusus bagi para guru agar memiliki keterampilan

dalam memilih dan menerapkan metode-metode penganjaran yang hendak

diterapkan, sesuai dengan meteri pelajaran dan kondisi murid, dengan kata

lain dari penulisan buku ini adalah ingin meningkatkan profesionalitas dan

kwalitas guru dalam melaksanakan tugasnya.37

Dengan mengetahui metode dan sistem pendidikan dan pembelajaran

iru sangat penting bagi seorang guru, karena keberhasilan atau kegagalan guru

dalam mengajar sering terletak pada metode pengajaran yang ditempuhnya.

Apabila cara (metode) mengajar itu baik dan sesuai dengan kaedah asas-asas

mengajar, maka banyak kemungkinan mendapatkan hasil yang baik pula.

Guru yang pintar itu adalah menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan

secara mendalam, mempunyai banyak sumber bacaan, dan sebagainya, tetapi

ia mengalami kegagalan, tidak mampu membuat muridnya paham terhadap

apa yang diajarkannya. Kegagalan ini, menurutnya disebabkan oleh kesalahan

dalam memilih metode, atau ia tidak memakai metode yang efektif dan

efesien.

Sehubungan dengan metode pengajaran yang efektif dan efesien,

Mahmud Yunus mengemukakan beberapa asas atau kaedah umum metode

pengajaran. Asas-asas tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

36

Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 83-84 37

Mahmud Yunus, Metodik Pengajaran Agama dan Pokok-pokok Pengajaran,

Hidakarya Agung, Jakarta

Page 37: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

27

1) Membatasi tujuan; guru harus memikirkan dan memilih metode yang

mempermudah pencapaian tujuan pengajaran.

2) Penguasaan bahan serta metodenya; guru harus cerdik menyusun bahan

pengajaran serta langkah-langkah penyampaiannya, sehingga materi yang

telah disediakan dapat disampaikan dengan efektif pada waktu yang

tersedia.

3) Menghubungkan pelajaran baru dengan sesuatu yang telah diketahui atau

dialami oleh murid.

4) Memilih metode yang dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif

dan menarik perhatian dan minat murid.

5) Memanfaatkan panca indera, karena panca indera itu merupakan pintu

pengatahuan.

6) Mengikut sertakan murid dalam pelajaran; menciptakan cara belajar siswa

aktif dengan memfugsikan guru sebagai fasilitator.

7) Menyusun materi pelajaran dari hal-hal yang kongkrit lalu hal-hal yang

abstrak.

8) Menyusun pelajaran secara gradasi dari yang sederhana dan mudah ke

yang murakkab dan sulit.

Dari rincian di atas dapat ditegaskan bahwa metode yang efektif dan

efisien itu adalah memperhatikan aspek tujuan,sifat materi, kecenderungan

anak, fasilitas yang tersedia, dan waktu yang ada. Disini bukan berarti bahwa

metode yang efektif dan efisien itu hanya satu,melaikan banyak dan

bervariasi. Sehingga guru bisa memilih metode yang paling mungkin untuk

dilakukan dengan berbagai pertimbangan untuk tercapainya keberhasilan

murid dalam berbagai aspeknya, yaitu aspek kognitif, apektif, dan

psikomotorik.

c. Kelembagaan

Sebagaimana telah penulis sebutkan bahwa aplikasi dari pemikiran

Mahmumud Yunus dalam pendidikan Islam di Indonesia secara formal

dimulai ketika beliau kembali ke Tanah Air studinya dari Mesir pada tahun

Page 38: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

28

1931, dan langakah awal yang dilakukan beliau adalah dengan mendirikannya

sekolah Jami‟ah Al Islamiyah dan Normal Islam di Padang Sumatera Barat.

Pada kedua lembaga inilah beliau menerapkan pengetahuan dan

pengalamanya dari Universitas Dar Al Ulum Kairo, dan melaui kedua

lembaga pendidikan Islam ini pemikiran Mahmud Yunus dimulai dengan

mengklasifikasi murid dalam kelas-kelas dan membuat jenjang pendidikan

berdasarkan tingkat usia anak didik, klasifikasi dan perjenjangan ini

sebelumnya pada masa itu di lembagalembaga pendidikan Islam di Indonesia

belum mengenal sistem ini, yang ada pada masa itu anak didik membaur

dalam kelas yang besar, menyatu baik dari segi usia, maupun dari pengalaman

pendidikan.38

Mahmud Yunus kemudian mengeluarkan ketentuan bagi anak berumur

antara 6-8 tahun di perbolehkan masuk tingkat ibtidaiyah atau tingkat dasar,

disamping itu secara kelembagaan program pendidikan yang dilakuakan

berlangsung selama 12 tahun dengan jenjang sebagai berikut :

1) Tingkat Ibtidaiyah ( Masa Belajar 4 Tahun )

2) Tingakat Tsanawiyah ( Masa Belajar sampai dengan 4Tahun)

3) Tingkat „Aliyah ( Masa Belajar sampai dengan 4Tahun )39

Jika diperhatikan program perjenjangan ini serupa dengan program

pendidikan di Al Azhar dan Dar Al Ulum Mesir juga sejalan dengan sistem

pendidikan nasional sekarang yaitu Pendidikan Dasar, menengah, dan atas, ini

berarti bahwa adanya perjenjangan pada sekolah-sekolah yang dipimpin

Mahmud Yunus merupakan model sekolah modern dengan kata lain sejak

munculnya Jami‟ah Al Islamiyah dan Normal Islam, modernisai pendidikan

Islam telah dimulai di Indonesia.40

Di samping itu, pemikiran lainnya yang di lakukan Mahmud Yunus

pada sekolah Jami‟ah Al-Islamiyah Sungayang dan Normal Islam padang

yaitu pengenalan pengetahuan umum dan pembaharuan pengajaran bahasa

38

Mahmud Yunus, Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta :Hidakarya

Agung,1997, h. 34 dan 39 39

Mahmud Yunus, Riwayat Hidup Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, h. 45 40

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam, h. 99

Page 39: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

29

Arab, pengajaran pengetahuan umum yang di tekankan pada kedua lembaga

itu pada dasarnya tidaklah baru, karena Abdullah Ahmad pada tahun 1909

sebelumnya telah mengajarkan pengetahuan umum seperti berhitung dengan

bahasa Belanda/ Inggris diAdabiyah School, bedanya Mahmud Yunus

menambahkan pelajaran umum lainya seperti ilmu alam (fisika, kimia, biologi

), ilmu dagang, tata buku sebagaimana beliau pelajari di Dar Al Ulum bahkan

mendirikan laboratorium IPA.

Modernisasi sekolah Mahmud Yunus juga terlihat dari sikap

keterbukaan dalam hal penerimaan dari siswa yang belajar di kedua lembaga

tersebut. Dengan beragam latar belakang, yang membolehkan siapa saja yang

bersekolah di lembaga tersebut dengan syarat beragama Islam. Kebijakan ini

berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan pemerintah

kolonial belanda yang sangat diskriminatif terhadap rakyat miskin yang bukan

dari kalangan kaya atau pejabat pemerintahan belanda, antara masyarakat

pribumi (Bumi Putra) dengan anak-anak Belanda atau kalangan Borjuis

lainya.41

Dengan adanya Jami‟ah Al Islamiyah di sungayang dan Normal Islam

di Padang, Mahmud Yunus telah berjasa dalam mencerdaskan umat Islam

Minangkabau umumnya atau Sumatra Barat khususnya, melalui jenjang

pendidikan tersebut Mahmud Yunus kemudian berkeinginan untuk

menghilangkan kebodohan yang talah menjadi penyakitmasyarakat muslim

pada saat itu terutama yang melanda generasi muda Islam Indonesia.

Keberhasilan Mahmud Yunus modernisasi sekolah Jami‟ah Al

Islamiyah dan Normal Islam semakin menguatkan keinginan Mahmud Yunus

untuk mendirikan sekolah Islam Tinggi di Padang yang pada tanggal 7

November 1940 Mahmud Yunus kemudian mendirikan Sekolah Tinggi

tersebut sekaligus menjabat sebagai Derekturnya, namun saying Sekolah

Tinggi ini tidak berumur panjang karena pada tanggal 1 Maret 1942

pemerintahan Jepang melarang adanya Sekolah Tinggi tersebut.

41

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-

1945, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1994), h. 22

Page 40: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

30

Setelah Sekolah Tinggi Islam di bubarkan Mahmud Yunus kemudian

mendirikan SGHA ( Sekolah Guru Hakim Agama ) di kota Raja Bukit Tinggi

dari bandung juga mendirikan PGA ( Pendidikan Guru Agama ) di 8 kota, dan

yang jika diperhatikan, konsep pemikiran ini menunjukan bahwa Mahmud

Yunus mempunyai keinginan menerapkan konsep pendidikan Link and Match

yaitu konsep pendidikan yang berorientasi bagaiman para lulusanya atau

alumni Sekolah Islam selain memiliki kemampuan akademis juga memiliki

kemampuan profesional atau keahlian sesuai dengan tuntutan lapangan kerja

Kaitanya dengan konsep Link and Match ini Mahmud Yunus ingin

menerapkan sistem pengajaran ganda ( Double System Of Learning ) yakni

sistem pengajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan

praktek kerja lapangan sesuai dengan pengetahuan yang diperolehnya, hal ini

dapat dilihat dari tujuan pendirian SGHA ( Sekolah Guru Hakim Agama ) dan

PGA ( Pendidikan Guru Agama ) dimana lulusan dari lembaga pendidikan ini

diharapkan dapat bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya42

2. Konsep pendidikan Imam Zarkasyi

a. Tujuan dan Kurikulum

Tujuan atau Kurikulum yang diterapkan Imam Zarkasyi adalah 100%

umum dan 100% agama43

. Kurikulum pada pesantren tradisional lebih

memfokuskan pada materi agama yang tertera dalam kitab-kitab klasik

(kuning). Imam Zarkasyi tetap mempertahankan materi-materi agama tersebut,

selain itu juga menambahkan materi pengetahuan umum ke dalam kurikulum

lembaga pendidikan yang diasuhnya.

Kurikulum merupakan sebuah sistem yang memiliki kompenen-

kompenen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak

terpisahkan. Di Gontor, dan di dunia Pesantren pada umumnya, karena

sistemnya yang integrated, agaknya cukup sulit memisahkan sama sekali

antara kurikulum intra dan ekstra; terkadang keduanya bisa menjadi sifat dari

42

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam, h. 102 43

Mahmud yunus, Sejarah pendidikan Islam, Cet II, h. 251

Page 41: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

31

satu kegiatan yang sama. Meskipun tidak mengikuti standar pendidikan

nasional, model pendidikan ala Kulliyatul Muallimin al Islamiyah (KMI) ini

telah memperoleh pengakuan dari Departemen Agama dan Departemen

Pendidikan Nasional. Alumni KMI juga dapat melanjutkan stud ke luar negeri,

khususnya Timur Tengah, karena ijazah KMI telah disamakan dengan ijazah

sekolah menengah di Negara-Negara tersebut.44

Materi dan kurikulum Pondok Modern Gontor pada dasarya adalah

totalitas dari kehidupan pondok itu sendiri, yang tidak bisa dipisah-pisahkan

satu dengan lainnya. Tidak ada perbedaan antara pengetahuan agama dan

pengetahuan umum. Semua siswa mendapat dua pengetahuan tersebut

sekaligus sesuai dengan tingkatan kelas mereka masing-masing. Materi dan

kurikulum yang dikembangkan dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi

kurikulum yang bersifat intrakurikuler (akademik), dan yang bersifat

ekstrakurikuler (nonakademik). Kurikulum intrakurikuler dilakukan oleh

Kulliyat Al-Mu‟allimin Al-Islamiyah (KMI), sedangkan kurikulum

ekstrakurikuler ditangani oleh Organisasi Pelajar Pondok Pesantren (OPPM)

dan Gerakan Pramuka45

Materi agama dan umum tersebut menjadi kurikulum wajib yang harus

dikuasai oleh para santri. Selain itu ada kompetensi yang sangat ditekankan

dan harus menjadi karakteristik lembaga pendidikan, yaitu kompetensi bahasa

Arab dan bahasa Inggris. Kemampuan dalam penguasaan bahasa Arab dan

bahasa Inggris serta berbagai pengetahuan tersebut tetap harus didasarkan

pada asas dan konsep Panca Jiwa untuk mendukung tercapai moralitas dan

kepribadian mulia.46

Konsep pendidikan Imam Zarkasyi selanjutnya adalah berkenaan

dengan pembaharuan kurikulum. Kurikulum yang diterapkan K.H. Imam

Zarkasyi di Pondok Modern Gontor adalah 100% agama dan 100% umum. Di

44

Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren ; Pengalaman Pondok Modern

Gontor, h. 105 45

Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam,(Jakarta : Amzah, 2009) Cet 1, h. 143 46

http://tarbiyahgp3.wardpress.com/2009/12/04/konsep-pembaharuan-pendidikan-k-h-

imam-zarkasyi/

Page 42: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

32

samping pelajaran tafsir, hadits, fiqih, ushul fiqih yang biasa diajarkan di

pesantren tradisional, K.H. Imam Zarkasyi juga menambahkan ke dalam

kurikulum lembaga pendidikan yang diasuhnya itu pengetahuan umum,

seperti ilmu alam, ilmu hayat, ilmu pasti (berhitung, aljabar dan ilmu ukur),

sejarah, tata negara, ilmu bumi, ilmu pendidikan, ilmu jiwa dan sebagainya.

Selain itu ada pula mata pelajaran yang amat ditekankan dan harus menjadi

karakteristik lembaga pendidikannya itu, yaitu pelajaran bahasa Arab dan

bahasa Inggris. Penekanan bahasa ini memakai metode langsung (direct

method)47

.

Pelajaran bahasa Arab lebih ditekankan pada penguasaan kosakata,

sehingga para santri kelas satu sudah diajarkan mengarang dalam bahasa Arab

dengan perbendaharaan kosa kata yang dimilikinya. Pelajaran ilmu alat, yaitu

nahwu dan sharf diberikan kepada santri saat menginjak kelas II, yaitu ketika

mereka sudah agak lancar berbicara dan memahami struktur kalimat. Bahkan

pelajaran seperti Balaghah dan Adabullughah baru diajarkan pada saat santri

menginjak kelas IV. Demikian halnya dengan bahasa Inggris, Grammar barn

diajarkan ketika para santri menginjak kelas III, sedangkan materi bahasanya

sudah diajarkan dari sejak kelas I48

.

Khusus pengajaran bahasa Arab ini ditempuh dengan metode langsung

(direct method) yang diarahkan kepada penguasaan bahasa secara aktif dengan

ram memperbanyak latihan (drill), baik lisan maupun tulisan. Dengan

demikian, tekanan lebih banyak diarahkan pada pembinaan kemampuan anak

untuk memfungsikan kalimat secara sempuma, dan bukan pada alat atau

gramatika tanpa mampu berbahasa. Dalam penguasaan bahasa ini, K.H. Imam

Zarkasyi menetapkan semboyan Al-kalimah al-wabidah fi alf jumlatin khairun

min alfi kalimah fi jumlatin wabidah (kemampuan memfungsikan satu kata

dalam seribu susunan kalimat lebih baik daripada penguasaan seribu kata

47

Dr.Lance Castles, Gontor : Sebuah Catatan Lama (terjemahan), (Gontor : Trimurti,

Cet.1,1991),hal 8 48

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta : Mutiara,1979), hal

251, Cet II

Page 43: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

33

secara hafalan dalam satu kalimat saja)49

. Namun demikian kemampuan dalam

penguasaan bahasa Arab dan Inggris serta berbagai pengetahuan tersebut

tetap harus didasarkan pada asas, jiwa dan kepribadian moral yang tinggi dan

baik, seperti ikhlas, mandiri, sederhana dan sebagainya.

Untuk mendukung tercapainya moralitas dan kepribadian tersebut,

kepada para santri diberikan juga pendidikan kemasyarakatan dan sosial yang

dapat mereka gunakan untuk melangsungkan kehidupan sosial ekonominya.

Untuk ini kepada para siswa diberikan latihan praktis dalam mengamati dan

melakukan sesuatu yang ia perkirakan akan dihadapinya dalam hidupnya

kelak di masyarakat. Segala sesuatu diorganisasi sedemikian rupa untuk

membedakan gambaran realistik kepada siswa tentang kehidupan dalam

masyarakat. Para siswa dilatih untuk mengembangkan cinta kasih yang

mendahulukan kesejahteraan bersama daripada kesejahteraan pribadi,

kesadaran pengorbanan yang diabdikan demi kesejahteraan masyarakat,

khususnya umat Islam50

Sejalan dengan itu, maka di Pondok Modern Gontor diajarkan

pelajaran ekstra seperti etika atau tata krama yang berupa kesopanan lahir dan

kesopanan batin. Kesopanan batin menyangkut akhlak dan jiwa, sedangkan

kesopanan lahir termasuk gerak-gerik, tingkah laku, bahkan pakaian.Khusus

untuk menopang kelangsungan hidup para santri dalam bidang ekonomi,

diberikan pula pelajaran keterampilan seperti menyablon, mengetik, kerajinan

tangan (dekorasi, letter, janur) dan sebagainya51

.

b. Metode dan Sistem Pendidikan Imam Zarkasyi

Sistem pendidikan yang diterapkan di Gontor adalah sistem pendidikan

klasikal dan sistem pendidikan berasrama (boarding institution). kitab-kitab

kuning dikemas sedemikian rupa ke dalam buku-buku teks pelajaran yang

disesuaikan dengan jenjang pendidikan para santrinya.Sistem pendidikan

49

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Seni Kajian Filsafat

Pendidikan Islam),(PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2000), Cet I,H. 207 50

Manfred Ziemek, Pesantren dalam Pembaharuan Sosial, (Jakarta : P3M, 1986), H. 159 51

http://tarbiyahgp3.wardpress.com/2009/12/04/konsep-pembaharuan-pendidikan-k-h-

imam-zarkasyi/

Page 44: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

34

klasikal dikembangkan secara terpimpin dan terorganisir dalam bentuk

penjenjangan kelas dalam jangka waktu yang ditetapkan. Sistem klasikal ini

merupakan bentuk pembaharuan karena berbeda dengan sistem pesantren

model lama. Pengajaran dengan sistem ini menjadi lebih efisien, karena

dengan biaya dan waktu yang relatif sedikit dapat menghasilkan produk yang

besar dan bermutu. Perbaikan terhadap sistem pengajaran menghendaki

sejumlah perombakan sistem pengajaran yang dianut oleh pesantren

tradisional.

Metode lebih penting dibanding materi, tetapi pribadi guru jauh lebih

penting dari metode itu sendiri. Beberapa metode dan kaidah pengajaran

dalam proses belajar mengajar di kelas antara lain pelajaran harus dimulai dari

yang mudah dan sederhana, tidak tergesa-gesa pindah ke pelajaran yang lain

sebelum siswa memahami betul pelajaran yang telah diberikan, proses

pengajaran harus teratur dan sistematik, latihan-latihan diperbanyak setelah

pelajaran selesai, dan lain-lain yang kesemua kaidah tersebut bisa dipraktikkan

oleh setiap guru dengan persyaratan guru harus memiliki dan menguasai

metode dalam mengajar .

Pembaharuan yang dilakukan Imam Zarkasyi hanya menyangkut

metodologi pengajaran di kelas-kelas, sedangkan esensi pelajaran agama yang

menjadi inti kitab kuning pada pesantren tradisional tetap ada dan dikemas

sedemikian rupa dalam buku-buku yang lebih praktis dan sistematis serta

disesuaikan dengan jenjang pendidikan para santri. Santri tetap diberi

kesempatan untuk membongkar dan memahami kumpulan kitab-kitab kuning

dalam jumlah besar dari berbagai disiplin ilmu agama. Dengan bekal bahasa

Arab yang dimiliki, santri diharapkan sudah dapat membaca dan memahami

kitab-kitab tebal tersebut dengan sendirinya, tanpa harus dibantu dan

diterjemahkan oleh kyai sebagaimana yang dilakukan pada metode sorogan

atau wetonan yang dilakukan pesantren tradisional.52

52

mukhamad fathoni, http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/pemikiran-pendidikan-kh-

imam-zarkasyi_22.htm

Page 45: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

35

Walaupun Gontor dinilai sangat konsekwen memegang ajaran az-

Zarnuji tetapi sistem pengajaran dan pendidikan berbeda. Dalam hal ini az-

Zurjani mengenalkan sistem “individual” dan cara “halaqah”. Dan hal ini

bertentangan dengan metode dan sistem pendidikan yang diterapkan di Gontor

yaitu sistem pendidikan “klasikal” yang terpimpin secara terorganisir dalam

bentuk penjenjangan kelas dalam jangka waktu yang ditetapkan. Sistem

“klasikal” ini dinilai sebagai bentuk pembaharuan dikarenakan sistem

pendidikan dan pengajaran berbeda dengan pesantren model lama.53

Hal ini ditempuh oleh Imam Zarkasyi dalam rangka menerapkan

efisiensi dalam pengajaran, dengan harapan bahwa dengan biaya dan waktu

yang relatif sedikit dapat menghasilkan produk yang besar dan bermutu.

Keinginan untuk memperbaiki prosedur-prosedur pengajaran agar menjadi

lebih efektif, tidak dapat tidak menghendaki adanya sejumlah perombakan

terhadap sistem pengajaran yang selama ini dianut oleh pesantren tradisional.

Di samping dengan menggunakan sistem “kasikal”, Imam Zarkasyi

juga memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kaitan ini para santri

memiliki kegiatan lain di luar jam pelajaran, seperti olahraga, kesenian,

keterampilan, pidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab dan Inggris),

pramuka dan organisasi pelajar. Semuanya ini dijadikan sebagai kegiatan

ekstra kurikuler dalam wadah sistem pesantren yang diselenggarakan oleh

santri sendiri (student government).

Dalam mengerjakan semua aktivitas itu, santri diharuskan tetap tinggal

di pondok pesantren (boarding school).Sistem asrama (pesantren), tetap

dipertahankan oleh K.H. Imam Zarkasyi, karena selain untuk tidak

meninggalkan ciri khas pesantren, juga dimaksudkan agar tujuan dan asas

pendidikan dapat dibina dan dikembangkan secara lebih efisien dan efektif.

Sehubungan dengan pencapaian tujuan dan berjalannya sistem

pendidikan tersebut, maka di Gontor jam-jam belajar diatur secara ketat,

53

Ini adalah satu dari perbedaan ta‟limul al-muta‟allim versi az-Zurnaji dan ta‟limul al-

muata‟allim versi Imam Zarkasyi. Jika kita mempelajari menekankan pembelajaran ilmu agama,

sedangkan Imam Zarkasyi mencanangkan belajar ilmu agama 100% dan ilmu sekuler (baca :

pengetahuan umum) 100%.

Page 46: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

36

bahkan untuk ini para santri tidak diperkenankan memasak sendiri. Hal ini

dimaksudkan untuk menghemat waktu. Kegiatan para santri sehari-hari

diawali dengan bangun pagi, sembahyang subuh secara berjamaah dan

membaca al-Qur`an. Usai mengaji dilanjutkan dengan latihan berbahasa

lnggris yang dilakukan oleh para tutor (baca: pengurus), yaitu para santri

senior. Setelah itu para santri segera harus menyiapkan waktu untuk belajar di

kelas, mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.30 dengan istirahat

sebanyak dua kali. Keluar dari kelas semua santri harus shalat Dzuhur

berjamaah di Masjid, dilanjutkan dengan makan siang. Pukul 14.00 tepat bel

berbunyi lagi untuk menandai kegiatan pelajaran kelas yang kedua kalinya

bagi santri kelas IV ke bawah yang dibimbing oleh santri senior (baca: kelas V

dan VI) selama satu jam.54

Setelah shalat Ashar berjamaah santri baru

diperbolehkan melakukan kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, kesenian,

keterampilan dan sebagainya. Untuk ini mereka bebas memilih kegiatan sesuai

dengan minat dan bakat yang dimilikinya masing-masing.

Pola dan irama kegiatan pesantren yang demikian padat itu terus

berlangsung di Pondok Modern Gontor hingga saat ini, dan hal itu

berlangsung secara alamiah dengan disiplin yang ketat, tanpa ada peraturan

tertulis. Dalam pandangan Imam Zarkasyi, peraturan harus diproses menjadi

bagian dari kualitas kesadaran, pikiran dan naluri atau dlomir (baca: hati kecil)

yang seharusnya dijadikan pedoman santri untuk membangun kehidupan

sosialnya di dalam pesantren. Perpaduan antara day school system dengan

sistem asrama yang diterapkan Imam Zarkasyi secara sekilas memang

kelihatan menghilangkan satu elemen penting dalam tradisi sistem pendidikan

pesantren, yaitu pengkajian kitab-kitab Islam klasik yang sering disebut Kitab

Kuning. Namun dalam kenyataan kesan dan asumsi ini tidak tepat. Karena

yang dilakukan oleh Imam Zarkasyi hanya menyangkut metode pengajaran di

kelas-kelas. Sedangkan esensi pelajaran agama yang menjadi inti kitab kuning

itu tetap ada dan dikemas sedemikian rupa dalam buku-buku yang lebih

54

Perlu diketahui kegiatan pelajaran sore (tambahan) ini juga termasuk kegiatan ektra

kurikuler meskipun resmi dilakukan dalam kelas.

Page 47: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

37

praktis dan sistematis serta disesuaikan dengan jenjang pendidikan para santri.

Pada saatnya nanti, setelah para santri memasuki jenjang pendidikan terakhir,

mereka diberi kesempatan untuk membongkar dan memahami kumpulan

kitab-kitab kuning dalam jumlah besar dari berbagai disiplin ilmu agama.

Dengan bekal bahasa Arab yang dimiliki sejak kelas satu, para santri

diharapkan sudah dapat membaca dan memahami kitab-kitab tebal itu dengan

sendirinya, tanpa harus dibantu diterjemahkan oleh kyai sebagaimana yang

lazimnya dilakukan pada metode sorogan atau wetonan yang dilakukan

pesantren tradisional. Program yang diterapkan oleh Imam Zarkasyi itu diberi

nama Program Fathul Kutub (baca: membuka buku-buku).

Di samping itu,Imam Zarkasyi juga menganjurkan agar para santri

memiliki, membaca dan memahami kitab-kitab yang dipakai di pesantren

tradisional. Kitab-kitab tersebut antara lain Fatbul Qarib, Fatbul Mu’in,

I’anatul Thalibin dan sebagainya.55

c. Aspek Kelembagaan Menurut Imam Zarkasyi

Dalam tradisi pesantren pada umumnya, secara kelembagaan,

pesantren adalah milik kyai. Kyai dan keluarga kyai menjadi pemilik tunggal

dari seluruh aset yang dimiliki oleh pesantrennya. karena ia adalah hak milik,

maka ketika kyai itu wafat ia akan diturunkan kepada ahli warisnya. Dalam

hal ini, Pesantren tidak ubahnya bagai kerajaan kecil dari sebuah dinasti yang

diwariskan kepada generasi berikutnya secara turun-temurun. Sistem

kelembagaan semacam ini memiliki kelebihan berupa kuatnya ikatan

emosional antara pesantren dengan pemiliknya. Tetapi tentu saja sistem

kelembagaan pesantren semacam ini juga memiliki beberapa kelemahan. Di

antaranya adalah bahwa tidak semua keluarga dapat mengerti dan memahami

pondok dengan baik dengan segala persoalannya sehingga sangat terbuka

kemungkinan bagi kepentingan dan persoalan keluarga akan muncul dan

berubah menjadi kepentingan dan persoalan pondok.disamping itu,

55

mukhamad fathoni, http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/pemikiran-pendidikan-kh-

imam-zarkasyi_22.htm

Page 48: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

38

keberadaan pondok menjadi sangat bergantung kepada keluarga, karena pihak

lain tidak merasa ikut memiliki, mereka hanya sekedar membantu. Maka mau

tidak mau pemimpin pesantren harus dari pihak keluarga, sekalipun tidak

ditemukan di antara mereka yang memenuhi kualifikasi untuk itu hal ini

seringkali menjadi faktor utama mundurnya atau runtuhnya sebuah

pesantren.56

Demi kepentingan pendidikan dan pengajaran Islam, Imam Zarkasyi

dan dua saudaranya telah mewakafkan Pondok Pesantren Gontor kepada

sebuah lembaga yang disebut Badan Wakaf Pondok Modern Gontor. Ikrar

pewakafan ini telah dinyatakan di muka umum oleh ketiga pendiri pondok

tersebut. Dengan ditanda tanganinya Piagam Penyerahan Wakaf itu, maka

Pondok Modern Gontor tidak lagi menjadi milik pribadi atau perorangan

sebagaimana yang umumnya dijumpai dalam lembaga pendidikan pesantren

tradisional. Dengan cara demikian, secara kelembagaan Pondok Modern

Gontor menjadi miliki ummat Islam, dan semua ummat Islam bertanggung

jawab atasnya.

Lembaga Badan Wakaf ini selanjutnya menjadi badan tertinggi di

Pondok Gontor. Badan inilah yang bertanggung jawab mengangkat kyai untuk

masa jabatan lima tahun. Dengan demikian, kyai bertindak sebagai mandataris

dan bertanggung jawab kepada Badan Wakaf, untuk ini Badan Wakaf

memiliki lima program yang berkenaan dengan bidang pendidikan dan

pengajaran, bidang peralatan dan pergedungan, bidang perwakafan dan

sumber dana, bidang kaderisasi, serta bidang kesejahteraan.

Dengan struktur kepengurusan yang demikian, maka kyai dan keluarga

tidak punya hak material apa pun dari Gontor. Kyai dan guru-guru juga tidak

mengurusi uang dari para santri, sehingga mereka tidak pernah membedakan

antara santri yang kaya dengan santri yang kurang mampu. Urusan keuangan

menjadi tanggungjawab petugas kantor tata usaha yang terdiri dari beberapa

orang santri senior dan guru yang secara periodik bisa diganti. Dengan

56

Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta :

Raja Grafindo Persada, 2005), h. 117

Page 49: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

39

demikian, pengajaran jalannya organisasi pendidikan menjadi dinamis,

terbuka dan obyektif.57

Dengan demikian pembaharuan yang di lakukan Imam Zarkasyi pada

Pondok Pesantren Gontor merupakan terobosan yang sangat brilyan karena

dengan memberikan mandat pengurusan Pondok Pesantren kepada yang

mempunyai keahlian maka pondok pesantren akan mengalami perkembangan.

dan dengan melibatkan segala aspek untuk ikut campur dalam

mengembangkan kesejahteraan pesantrern akan memberikan arah yang lebih

positif karena umat Islam pada umumnya dan seluruh elemen yang dilibatkan

pada pengurusan kelembagaan dalam pondok Gontor akan merasa ikut

bertanggung jawab akan keberhasilan pondok pesantren Gontor.

C. Profil Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi

1. Mahmud Yunus

a. Masa Kecil dan Kondisi Sosial Masyarakat Mengitari

Mahmud Yunus, direktur Normal Islam, termasuk tokoh pendidikan

Islam Indonesia yang gigih memperjuangkan masuknya pendidikan agama

kesekolah umum dan memasukkan pendidikan agama kesekolah umum dan

ikut berusaha memperjuangkan berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam

Negeri (PTAIN). Mahmud Yunus dilahirkan hari Sabtu tanggal 10 Februari

1899, bertepatan dengan 30 Ramadhan 1316 H di Sungayang Batu sangkar,

sekitar 120 KM dari Padang Ibukota Pripinsi Sumatera Barat. dan wafat pada

tanggal 16 Januari 1982. Ayahnya bernama Yunus bin Incek, adalah lulusan

Surau (semacam pesantren). Oleh adat dalam negeri, ia diangkat sebagai

imam. Boleh jadi merangkap sebagai tenaga pengajar di surau sendiri. Di

samping itu ia juga terkenl sebagai seorang yang sangat jujur dan lurus.

Sedangkan ibunya, Hafsah binti Imam Sami‟un, adalah anak Engku Gadang

M. Thahir bin Ali, seorang ulama besar di Sungayang. Ketika Mahmud Yunus

57

Abuddin Nata,Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam , h. 214

Page 50: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

40

masih kecil, ayah dan ibunya bercerai. Sejak itu boleh dikatakan Mahmud

Yunus lebih banyak di bawah asuhan ibunya dari pada ayahnya.58

Mahmud Yunus kecil hidup dan berkembang dalam lingkungan ibu

dari kalangan pemimpin agama. Sebagai anak yang hidup dalam keluarga

yang beragama, pada usia 7 tahun sudah mulai belajar membaca al-Qur‟an,

melalui pendidikan di Surau kakeknya M.Thahir. setelah selesai belajar

mengaji dan menghafal al-Qur‟an, Mahmud Yunus langsung Membantu

kakeknya mengajarkan al-Qur‟an sebagai guru bantu. Kemudian pendidikan

formal Mahmud Yunus masuk Sekolah Desa pada tahun 1980. Materi yang

dipelajari di Sekolah Desa menulis, berhitung dan membaca, dengan

pengantar bahasa Melayu.59

Di kelas tiga Mahmud Yunus menjadi siswa terbaik bahkan ia

dinaikkan ke kelas empat. Mahmud Yunus merasa bosan belajar di Sekolah

Desa, karena pelajaran sebelumnya sering diulang-ulang. Pada saat bosan itu

ia mendengar kabar bahwa H.M. Thaib Umar membuka madrasah (sekolah

agama) di surau Tanjung Pauh Sungayang, dengan nama Madrasah School

(sekolah sarau) pada tahun 1910 mendaftar di Madrasah School. Di Sekolah

inilah ia hanya belajar ilmu-ilmu keislaman, seperti Ilmu Nahwu,ilmu

Sharaf,Bahasa Arab dan ilmu faraid. Mahmud Yunus membagi waktu

belajarnya dengan siang di Madrasah School, sedangkan malam harinya tetap

di Surau kakeknya. Namun karena tidak tahan melihat teman-temannya

bermalam di surau Tanjung Pauh (lokasi Madrasah School), maka pada tahun

1911, tanpa seizin kakeknya, ia bergabung disana. Sejak saat itu Mahmud

yunus bisa menggunakan waktu sepenuhnya untuk belajar ilmu-ilmu agama

dan Bahasa Arab di Tanjung Pauh. Berkat kecerdasan dan kerajinannya maka

ia di percayakan menjadi guru bantu.60

58

Ramayulis, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam, (Padang: Ciputat Press Group, 2005),

h. 336. 59

Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h. 57 60

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia, (Surabaya

: CV. Kurnia,2010), h.59

Page 51: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

41

b. Biografi Intelektual dan Karir

Pada tahun 1917, Mahmud Yunus mulai mengkonstrasikan dirinya

mengajar di Madrasah School, karena gurunya, H.M. Thaib Umar sakit dan

berhenti mengajar. Sejak tahun 1918 – 1923, tugas mengajar itu bahwa

sepenuhnya diambil alih oleh Mahmud Yunus. Dalam mengajar, ia tidak

hanya mengajarkan kitab-kitab yang dipelajari gurunya, melainkan juga kitab-

kitab baru yang diterima dari Mesir, seperti : Bidayat al- Mujtahid, Ushul al-

Ma’mul, Irsyad al-Fuhul, dan lain-lain. Mahmud Yunus melaksanakan dan

menghidupkan kembali sistem Klasikal di Madrasah School, serta masih

meneruskan sistem halaqah untuk pelajar-pelajar dewasa yang datang dari

luar Sungayang. Di Madrasah ini ia mengembangkan sistem baru, yaitu

murid-murid belajar siang hari di kelasnya masing-masing seperti biasa,

sedangkan dalam pelajaran malam, Mahmud Yunus mengembangkan

keaktifan murid, ia sendiri bertindak sebagai fasilitator. Murid-murid

dikumpulkan dalam kelas besar, kemudian ditanya siapa yang akan membaca

teks Arab, pelajaran baru, selanjutnya murid-murid lain menjelaskannya.

Kalau dirasa penjelasan-penjelasannya kurang, barulah ia sendiri

menambahkannya. Melalui dengan cara ini, murid-murid tidak pasif. Selain

itu murid-murid yang belajar selama 5-6 tahun akan mampu menggantikan

gurunya. Mahmud Yunus tidak mengambil jarak dengan murid-muridnya.

Demikian sistem baru cara mengajar yang diciptakannya, sebelum belajar

ilmu pendidikan di luar negeri.61

Pada saat Mahmud Yunus menjdi guru Madrasah School ini, di

Minangkabau sedang tumbuh gerakan pembaharuan Islam yang dibawa oleh

alumni Timur Tengan, diantaranya melalui lembaga pendidikan yang

berorientasi pembaharuan yang dipelopori oleh Syeikh Amrullah, Zainuddin

Labai El Yunusy dan lain-lainnya. Mahmud Yuns nampaknya ikut pula

berkecimpung dalam gerakan pembaharuan ini.

Pada tahun 1919 Mahmud Yunus bersama-sama guru-guru Madrasah

School membentuk perkumpulan Sumatera Thawalib. Diantara kegiatan yang

61

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia, h. 61

Page 52: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

42

dilakukan menerbitkan majalah al-Basyir, tahun 1920 dengan pimpinan

redaksi adalah Mahmud Yunus.

Mahmud Yunus menunaikan ibadah haji tahun 1923, kemudian terus

ke Mesir atas dorongan putra Minagkabau yang belajar di al-Azhar; Ilyas

ya‟kub, Ibrahim, Zainal Abidin, Janan Thaib, maka Mahmud Yunus

memutuskan belajar di al-Azhar. Setelah tamat di al-Azhar Mahmud Yunus

bermaksud untuk dapat belajar di Darul Ulum. Lembaga pendidikan yang

sangat terkenal di Mesir pada masa itu. Darul Ulum ini memberikan materi

pengetahuan umum di samping pengetahuan agama.

Mahmud Yunus sangat terkesan dengan sistem pendidikan pada Darul

Ulum tersebut. Setelah ia menamatkan pendidikannya pada Darul Ulum pada

tahun 1930 ia kembali ke kampungnya di Sungayang tahun1931. Ia mulai

mengajar di Jamiah al-Islamiyah Sungayang dan sekaligus menjadi pimpinan

Normal Islam di Padang.62

Jamiah al-Islamiyah sebenarnya merupakan

Madrasah School yang didirikan oleh gurunya HM. Thaib Umar, kemudian

sepulang dari Mesir Mahmud Yunus mengembangkannya dengan nama al-

Jamiah al-Islamiyah yang terdiri ibtidaiyah 4 tahun, tsanawiyah 4 tahun, dan

aliyah 4 tahun.63

Suatu jenjang yang hampir bersamaan dengan jenjang di al-

Azhar dan Darul Ulum, Madrasah inilah yang pertama kali memiliki

laboratorium untuk ilmu fisika dan kimia di Sumatra Barat. Pembaharuan di

dua madrasah ini diutamakan pada pembaharuan metode mengajar bahasa

Arab, keberhasilannya dalam memperbaharui dua madrasah ini menumbuhkan

keinginan Mahmud Yunus untuk mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Padang.

Pada tanggal 1 November 1940, Sekolah Islam Tinggi tersebut dibuka

dan ia sendiri sebagai direkturnya. Akan tetapi sayang sekolah tersebut

terpaksa ditutup karena pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang melarang

adanya sekolah Tinggi. Disamping kegiatan di bidang pendidikan, Mahmud

Yunus juga mempelopori berdirinya berbagai majalah di Sumatera Barat,

seperti al-Basyir,al-Munir, al-Manar di Padang Panjang, al-Bayan di Bukit

62

Ramayulis, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam, h. 338 63

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia, h. 79

Page 53: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

43

Tinggi, dan al-Itqan di Maninjau.dan pada tahun 1943 ia diangkat sebagai

penasihat residen mewakili Majelis Islam Tinggi.64

Dan pada tahun 1044,

Mahmud Yunus mengusulkan kepada pengajaran Jepang supaya pelajaran

agama di masukkan ke sekolah- sekolah rakyat. Usulan ini diterima, bahkan

Mahmud Yunus sendiri diangkat menjadi pengawas pendidikan agama, ia juga

aktif membina pemuda bekas Gyungun yang telah didik tentara Jepang agar

mereka tetap mempertahankan agama, bangsa, dan tanah air.65

Sejak tahun 1947 Mahmud Yunus pindah ke Pematang Siantar untuk

memegang dua jabatan , yaitu sebagai Kepala Bagian Islam pada Jawatan

Agama Propinsi Sumatra. Dalam kedudukannya yang demikian itu, ia

mengusulkan kepada PPK (sekarang Kanwil P&K) Propinsi Sumatra agar

memasukkan pelajaran agama kr dalam pengajaran di sekolah-sekolah negeri

mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas . usul

tersebut diterima dengan baik oleh PPK Propinsi Sumatra.

Setelah Pematang Siantar diserang dan dikuasai oleh Belanda, ibu kota

propinsi Sumatra dipindahkan ke Bukittinggi, sehingga administrasi juga turut

dipindahkan, termasuk Mahmud Yunus. Ketika Belanda menyerang

Bukittinggi, januari 1949, gubernur dan semua karyawannya menungsi ke

daerah pedalaman, sementara Mahmud Yunus mengungsi ke kampung

halamannya.

Pada tanggal 1 januari 1951 ia dipercaya oleh KH. Abdul Wahid

Hasyim selaku Meteri Agama waktu itu, untuk menjadi kepala penghubung

pendidikan Agama pada Departemen Agama di Jakarta. Dalam jabatan ini

Mahmud Yunus di bawah pimpinan Menteri Agama telah mengeluarkan

ketetapan-ketetapan yang cukup penting menyangkut pendidikan Islam di

Indonesia, dan Mahmud Yunus diminta menjadi dosennya pada PTAIN di

Yogyakarta, tetapi ia menolak tawaran itu dengan alasan bahwa perguruan

tiinggi harus ada di pusat (Jakarta), dan ia berusaha mendirikan PTAIN di

Jakarta. Usaha ini ternyata gagal karena ditolak Menteri P& K mengingat SK

64

Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h. 59 65

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia, h. 82

Page 54: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

44

bersama itu menetapkan bahwa PTAIN hanya ada satu dan berada di

yogyakarta. Akhirnya Mahmud Yunus beserta kawan-kawannya mendirikan

Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). Mahmud Yunus yang kemudian

menjadi Dekan ADIA ia mengusulkan kepada Menteri Agama agar ADIA

dapat menjadi sebuah perguruan tinggi yang dapat meluluskan sarja penuh. 66

Mahmud Yunus juga sering menghadiri forum-forum internasional.

Beberapa diantaranya adalah :

1) Tahun 1961, ketika menjabat Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, ia mendapat tugas untuk mempelajari pendidikan

agama di sembilan negara : Mesir, Arab Saudi, Suriah, Libanon, Yordania,

Turki, Irak, Tunisia, dan Maroko

2) Tahun 1962, ia ke Arab Saudi untuk menghadiri sidang Majelis A‟la

Istisyari al-jami‟ah al-Islamiyah

3) Tahun 1964 dan 1966 ke kairo untuk mengikuti Muktamar ke-1 dan ke-2

Majma‟ al- Buhus al-Islamiyah

c. Karya-Karya Mahmud Yunus

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa Mahmud Yunus

disamping sebagai seorang yang aktif dalam dunia pendidikan secara

langsung, ia pun termasuk tokoh yang kreatif menulis, Mahmud Yunus

memulai menulis sejak tahun 1920, dalam usia 21 tahun. Karirnya sebagai

penulis tetap ditekuninya pada masa-masa selanjutnya. Dia senantiasa mengisi

waktu-waktunya untuk menulis, dalam situasi apapun. Pada waktu perang

kemerdekaan, ketika mengikuti perang gerilya, dia tetap menyempatkan diri

untuk menulis. Buku “Marilah Sembahyang” (4 jilid) adalah merupakan hasil

karangan Mahmud sewaktu dia beserta pejuang-pejuang lainnya berada dalam

pengungsian dari ancaman perlawanan tentara Belanda (Nica) di Batusangkar

pada tahun 1949 kompetensinya menyangkut berbagai cabang ilmu agama

seperti tauhid, fiqh, perbandingan agama, tafsir, hadits, bahasa arab, politik,

Ilmu jiwa, pendidikan dan sebagainya.

66

Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h 59-60

Page 55: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

45

Daftar buku-buku karya Prof.Dr.H. Mahmud Yunus :

1. Bidang Pendidikan ada 6 karya :

a. Pengetahuan Umum dan Ilmu Mendidik

b. Metodik Khusus Pendidikan Agama

c. Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

d. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran

e. At-Tarbiyyah wa at-Ta‟lim (Bahasa Arab)

f. Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat

2. Bidang Bahasa Arab ada 16 karya :

a. Pelajaran Bahasa Arab I (Bahasa Arab)

b. Pelajaran Bahasa Arab II (Bahasa Arab)

c. Pelajaran Bahasa Arab III (Bahasa Arab)

d. Pelajaran Bahasa Arab IV (Bahasa Arab)

e. Durusu al-Lughah al-„Arabiyyah „Ala Thariqati al-Haditsah I (Bahasa

Arab)

f. Durusu al-Lughah al-„Arabiyyah „Ala Thariqati al-Haditsah II

(Bahasa Arab)

g. Metodik Khusus Bahasa Arab

h. Kamus Arab Indonesia

i. Penterjemah atau Pentafsir Al-Quran

j. Contoh Tulisan Arab (Bahasa Arab)

k. Muthala‟ah wa al-Mahfuzhaat (Bahasa Arab)

3. Bidang Fiqh ada 17 karya :

a. Marilah Sembahyang I

b. Marilah Sembahyang II

c. Marilah Sembahyang III

d. Marilah Sembahyang IV

e. Puasa dan Zakat

f. Haji ke Mekkah

g. HukumWarisan dalam Islam

h. Hukum Perkawinan dalam Islam

Page 56: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

46

i. Pelajaran Sembahyang untuk Orang Dewasa

j. Manasik Haji untuk Orang Dewasa

k. Soal Jawab Hukum Islam

l. Al-Fiqhu al-Wadhih juz. 1 (Bahasa Arab)

m. Al-Fiqhu al-Wadhih juz. 2 (Bahasa Arab)

n. Al-Fiqhu al-Wadhih juz. 3 (Bahasa Arab)

o. Mabadi`u Fiqhu al-Wadhih (Bahasa Arab)

p. Fiqhu al-Wadhih An-Nawawy (Bahasa Arab)

q. Al-Masailu al-Fiqhiyyah „Ala Mazahibu al-Arba‟ah (Bahasa Arab)

4. Bidang Tafsir ada 15 karya :

a. Tafsir Al-Qur`an Al-Karim (30 juz)

b. Tafsir Al-Fatihah (Bahasa Arab)

c. Tafsir Ayat Akhlak (Bahasa Arab)

d. Juz „Amma dan Terjemahannya

e. Tafsir Al-Qur`an Juz 1 – 10 (Bahasa Arab)

f. Pelajaran Huruf Al-Qur`an (Bahasa Arab)

g. Kesimpulan Isi Al-Qur`an

h. Alif Ba Ta wa Juz „Amma (Bahasa Arab)

i. Muhadharaat al-Israiliyyaat fi at-Tafsir wa al-Hadits (Bahasa Arab)

j. Tafsir Al-Qur`an Karim Juz. 11-20

k. Tafsir Al-Qur`an Karim Juz. 21-30

l. Kamus Al-Qur`an I

m. Kamus Al-Qur`an II

n. Kamus Al-Qur`an (juz 1 – 30)

o. Surat Yaasin dan Terjemahannya (Arab Melayu)

5. Bidang Akhlak ada 9 karya :

a. Keimanan dan Akhlak I

b. Keimanan dan Akhlak II

c. Keimanan dan Akhlak III

d. Keimanan dan Akhlak IV

e. Beriman dan Berbudi Pekerti

Page 57: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

47

f. Lagu-Lagu Baru Pendidikan Agama / Akhlak

g. Akhlak Bahasa Indonesia

h. Moral Pembangunan dalam Islam

i. Akhlak

6. Bidang Sejarah ada 5 karya :

a. Sejarah Pendidikan Islam

b. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia

c. Tarikh al-Fiqhu al-Islamy (Bahasa Arab)

d. Sejarah Islam di Minangkabau

e. Tarikh al-Islam (Bahasa Arab)

7. Bidang Perbandingan Agama ada 2 karya :

a. Ilmu Perbandingan Agama

b. Al-Adyaan (Bahasa Arab)

8. Bidang Dakwah ada 1 karya yaitu:

Pedoman Dakwah Islamiyyah

9. Bidang Ushul Fiqh ada 1 yaitu karya :

Muzakaraat Ushulu al-Fiqh (Bahasa Arab)

10. Bidang Tauhid ada 1 karya :

Durusu at-Tauhid (Bahasa Arab)

11. Bidang Ilmu Jiwa ada 1 karya yaitu :

Ilmu an-Nafs

12. Lain-Lain ada 9 karya :

a. Beberapa Kisah Nabi dan Khalifahnya

b. Do‟a-Do‟a Rasulullah

c. Pemimpin Pelajaran Agama I

d. Pemimpin Pelajaran Agama II

e. Pemimpin Pelajaran Agama III

f. Kumpulan Do‟a

g. Marilah ke Al-Qur`an

h. Asy-Syuhuru al-„Arabiyyah fi Biladi al-Islamiyyah (Bahasa Arab)

Page 58: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

48

i. Khulashah Tarikh al-Ustaz Mahmud Yunus (Bahasa Arab)67

Karya-karya tulis Mahmud Yunus di atas menunjukkan bahwa beliau

memang seorang tokoh yang mempunyai kompetensi keilmuan yang

komprehensip. Artinya, kemahiran beliau mencakup berbagai cabang ilmu

agama. Namun demikian, dari semua karyanya itu, jika dilihat dari fungsi dan

tujuannya, ternyata sebagian besar karyanya termasuk bidang pendidikan

agama Islam di sekolah dari tingkatan SD/MI samapai ke Perguruan Tinggi.

Oleh karena itu, maka sangatlah wajar dan tepat jika IAIN memberikan

apresiasi sangat tinggi menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (Doktor

kehormatan) kepada Mahmud Yunus dalam bidang ilmu Tarbiyah

(Pendidikan)

2. Imam Zarkasyi

a. Masa Kecil dan Kondisi Sosial Masyarakat mengitari

K.H.Imam Zarkasyi dilahirkan di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur,

tanggal 21 Maret 1910, dan meninggal dunia pada tanggal 30 Maret 1985

dengan meninggalkan seorang istri dan 11 Elit Jawa yang taat beragama dan

merupakan generasi ke-3 dari pimpinan Pondok Gontor Lama dan generasi

ke-5 dari Pangeran Hadi Raja Adipati Anom, putra Sultan Gede orang anak.

Ayahnya bernama Santausa Annam Bashri berasal dari keluarga Kesepuhan

Cirebon. Sedangkan ibunya adalah keturunan Bupati Suryadiningrat yang

terkenal pada zaman abad Mangkubumen dan Penambangan

(Mangkunegaran).

Sejak usia kanak-kanak Imam Zarkasyi sudah hidup sebagai anak

yatim, karena saat ia berusia 8 tahun ayahnya meninggal dunia. Namun ia

masih beruntung karena tumbuh di tengah-tengah keluarga yang memiliki

perhatian yang besar terhadap pendidikan Islam. Ibunya meninggal dunia pada

tahun 1920. 68

67

Irhash A. Shamad, http:irhashshamad.blogspot.com/2008/12/prof-dr-h-yunus-dan

perkembangan.htm 68

Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h. 196

Page 59: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

49

b. Biografi Intelektual Dan Karir

Sejak usia remaja beliau sudah mulai berjuang. Setelah tamat dari

Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar), Imam Zarkasyi digembleng baik oleh

ayahnya sendiri maupun di beberapa pondok pesantren, seperti Pondok

Joresan, Pondok Josari dan TegalSari (semua di Ponorogo) dan di Pondok

Jamsaren (Solo). Imam Zarkasyi pernah menjadi murid Mambaul Ulum dan

Sekolah Arabiyah Al Islamiyah di Solo pada tahun 1930. Sewaktu belajar di

Solo guru yang paling berjasa ialah Ustaz Al-Hasjimi yaitu seorang tokoh

politik dan sekaligus sastrawan dari Tunisia yang diasingkan oleh Pemerintah

Perancis di wilayah penjajajahn Belanda dan akhirnya menetap di Solo.69

Ketekunan Imam Zarkasyi dalam menuntut ilmu sangat terlihat jelas ,

pertama Imam zarkasyi mondok di Pesantren Jamsaren, tempat beliau

mengkaji kitab di malam hari, kedua, di Madrasah Arabiyah Islamiyah, tempat

ia bersekolah di pagi hari, dan ketiga, di Madrasah Manba‟ul Ulum, untuk

sore hari70

.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo, Imam Zarkasyi

meneruskan studinya ke Kweekschool di Padang Panjang, Sumatera Barat,

sampai tahun 1935.Setelah tamat belajar di Kweekschool, beliau diminta

menjadi direktur Perguruan tersebut oleh gurunya, Mahmud Yunus. Tetapi

Imam Zarkasyi hanya dapat memenuhi permintaan dan kepercayaan tersebut

selama satu tahun (tahun 1936), dengan pertimbangan meskipun jabatan itu

cukup tinggi, tetapi ia merasa bahwa jabatan tersebut bukanlah tujuan

utamanya setelah menuntut ilmu di tempat itu. Imam Zarkasyi yang dinilai

oleh Mahmud Yunus memiliki bakat yang menonjol dalam bidang pendidikan,

namun ia melihat bahwa Gontor lebih memerlukan kehadirannya. Di samping

itu, kakaknya Ahmad Sahal yang tengah bekerja keras mengembangkan

69

Departemen Agama Jakarta, Ensiklopedi Islam,(Jakarta: CV. Anda Utama, 1998),

h.457. 70

Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren ; Pengalaman Pondok Modern

Gontor, (Gontor : Trimurti Press, 2005), Cet. II, h. 56

Page 60: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

50

pendidikan di Gontor tidak mengizinkan Imam Zarkasyi berlama-lama berada

di luar lingkungan pendidikan Gontor71

.

Setelah menyerahkan jabatannya sebagai direktur Pendidikan

Kweekschool kepada Mahmud Yunus, Imam Zarkasyi kembali ke Gontor.

Pada tahun 1936 itu juga, genap sepuluh tahun setelah dinyatakannya Gontor

sebagai lembaga pendidikan dengan gaya baru, Imam Zarkasyi segera

memperkenalkan program pendidikan baru yang diberi nama Kulliyatu-l

Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) mulai al-tariqah al-haditsah (metode

modern) mirip Normal Islam, saat itu dan ia sendiri bertindak sebagai

direkturnya.72

Selanjutnya pada tahun 1943 beliau diminta untuk menjadi kepala

Kantor Agama Karesidenan Madiun. Pada masa pendudukan Jepang, beliau

pernah aktif membina dan menjadi dosen di barisan Hizbullah di Cibarusa,

Jawa Barat. Setelah Indonesia merdeka, Imam Zarkasyi juga aktif dalam

membina Departemen Agama R.I. khususnya Direktorat Pendidikan Agama

yang pada waktu itu menterinya adalah Prof.Dr.H.M.Rasyidi. Tenaga dan

pikirannya juga banyak dibutuhkan di Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan ketika Ki Hajar Dewantoro menjabat sebagai menterinya.

Jabatan-jabatan penting lainnya yang diduduki Imam Zarkasyi di

tengah kesibukannya sebagai pendidik di Lembaga Pendidikan Gontor adalah

sebagai Kepala Seksi Pendidikan Kementerian Agama dari anggota Komite

Penelitian Pendidikan pada tahun 1946. Selanjutnya selama 8 tahun (1948-

1955) ia dipercaya sebagai Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Islam

Indonesia (PGII) yang sekretarisnya waktu itu dipegang oleh K.H.E.Z.

Muttaqin. dan selanjutnya beliau menjadi penasehat tetapnya.

Imam Zarkasyi juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian

Perencanaan Pendidikan Agama pada Sekolah Dasar Kementerian Agama

(1951-1953), Kepala Dewan Pengawas Pendidikan Agama (1953), Ketua

71

Mukhamad Fathoni, http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/pemikiran-pendidikan-kh-

imam-zarkasyi_http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/22.html 72

Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren ; Pengalaman Pondok Modern

Gontor, h. 56

Page 61: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

51

Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A)

Departemen Agama, Anggota Badan Perencana Peraturan Pokok Pendidikan

Swasta Kementerian Pendidikan (1957). Selain itu pada tahun 1959, Imam

Zarkasyi diangkat menjadi Anggota Dewan Perancang Nasional oleh Presiden

Soekarno.73

Dalam percaturan internasional, Imam Zarkasyi pernah menjadi

anggota delegasi Indonesia dalam peninjauan ke negara-negara Uni Soviet,

pada tahun 1962. Sepuluh tahun kemudian, ia juga mewakili Indonesia dalam

Mu‟tamar Majma‟ Al-Bunuth al-Islamiyah (Mu‟tamar Akademisi Islam se-

Dunia), ke-7 yang berlangsung di Kairo. Di samping itu, ia juga menjadi

Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

Pada tanggal 30 April 1985 pukul 21.00 WIB beliau meninggal dunia

di Rumah Sakit Umum madiun.beliau meninggalkan seorang istri dan 11

orang putra-putri. Selain dikenal sebagai aktivis dalam bidang pendidikan,

sosial dan politik kenegaraan, Imam Zarkasyi juga ternyata seorang ulama

yang produktif dalam bidang tulis-menulis. Dalam kaitan ini, beliau banyak

sekali meninggalkan karya ilmiah yang hingga saat ini masih dapat dinikmati.

Ini sesuai dengan niatan beliau pada awal dibukanya KMI tahun 1936, beliau

berkata: “seandainya saya tidak berhasil mengajar dengan cara ini, saya akan

mengajar dengan pena.”74

c. Karya-Karya Imam Zarkasyi

Di samping sebagai aktivis dalam bidang pendidikan, sosial dan politik

kenegaraan, imam Zarkasyi juga adalah sebagai seorang ulama yang produktif

dalam bidang tulis- menulis. Dalam hubungan ini, ia telah menulis beberapa

karya ilmiyah yang hingga sekarang masih digunakan di Pesantren Modern

Darussalam Gontor Ponorogo dan beberapa pesantren lainnya di Indonesia.

Karya ilmiah Imam Zarkasyi yang di tulis bersama kakaknya K.H.

Zainuddin Fanani.tersebut antara lain :

73

Departemen Agama Jakarta, Ensiklopedi Islam, h.457. 74

Mukhamad Fathoni, http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/pemikiran-pendidikan-kh-

imam-zarkasyi_http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/22.html

Page 62: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

52

1) Senjata Penganjur dan Pemimpin Islam.

2) Pedoman Pendidikan Modern.

3) Kursus Agama Islam.

Selanjutnya ia menulis

1) Ushuluddin

2) Pelajaran Fiqih I dan II

3) Bimbingan Keimanan.

4) Pelajaran Bahasa Arab I dan II.

5) Kamus Bahasa Arab, serta buku-buku pelajaran lainnya.

Imam Zarkasyi juga menulis beberapa petunjuk teknik bagi para santri

dan guru di Pondok Modern Darussalam Gontor, dalam berbagai masalah

yang berkaitan dengan pendidikan di Pesantren tersebut, termasuk metode

mengajar beberapa mata pelajaran. Buku- buku karangannya itu selain

digunakan di KMI Gontor, juga di pondok-pondok pesantren yang didirikan

para alumni Gontor serta beberapa sekolah agama lainnya.75

75

Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h. 200

Page 63: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

53

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam upaya mengungkapkan permasalahan yang dibahas maka

peneliti menggunakan pendekatan secara kualitatif, yaitu menurut Lexy J

Moelong dengan mengutip pendapat Bogdan dan Taylor yang mendefinisikan

metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data yang

deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati.1

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode

kepustakaan yang dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan di

perpustakaan dan mengambil setting perpustakaan sebagai tempat penelitian

dimana objek penelitiannya adalah bahan-bahan perpustakaan.2

Sebagai suatu kajian terhadap pemikiran tokoh, dalam hal ini metode

penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Yaitu

pemecahan masalah-masalah yang ada dengan usaha menganalisa dan

menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan faktual dari subjek yang

diteliti sehingga diperoleh gambaran yang utuh berdasarkan fakta.3

1 Lexi J Moelong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT . Remaja Rosda Karya,

2002), h.3

2 Nuraidah Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Islamic Research

Publishing, 2009),H.20

3 Winarto Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, metode dan Teknik,

(Bandung : Tarsito,1998), h.139

Page 64: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

54

Selanjutnya, karena penelitian ini di fokuskan terhadap kehidupan

seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat, sifat-sifat, watak,

pengaruh pemikiran dan idenya serta pembentukan watak tokoh tersebut

selama hidupnya, maka sebagai pendekatannya adalah pendekatan sejarah

(historical approach), penelitian ini tergolong jenis export fakto research yaitu

merupakan penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu

dengan berusaha mencoba merekonstruksi apa yang terjadi pada masa

selengkapnya dan seakurat mungkin, dan dalam mencari data dilakukan

dengan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan

memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.4

Untuk mengungkap literatur tertulis dari Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi yang berisikan pemikiran keduanya tentang pendidikan Islam dalam

berbagai aspeknya itu dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sebagai

berikut :

1. Pendekatan Sejarah (Sosio Historis)

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memahami gejala

ataupun fenomena masa lalu adalah pendekatan sejarah. Pendekatan

sejarah dilakukan untuk memahami berbagai fenomena masa lalu.5

Pemilihan pendekatan sejarah karena ingin mendapatkan dan

mengungkapkan fenomena tentang keadaan perkembangan dan

pengalaman masa lalu dari seseorang yang berhubungan dengan konsep,

ide dan pemikiran. Dalam hal ini tentunya pemikiran kedua tokoh itu

tentang konsep pendidikan Islam.

Melalui pendekatan sejarah (sosio histories) seseorang diajak

menukik dari alam idealisme kealam bersifat emperis dan mendunia. Dari

keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjagan atau keselarasaan

antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada d alam empiris

4 Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan; Teori dan Aplikasi,

(Jakarta: Bumi Aksara,2007), h.51 5 Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama : Pendekatan Teori & Praktek, ( Jakarta :

Raja Grafindo Persada, 2002), h. 29

Page 65: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

55

histories.6 Menurut pendekatan ini, pelaksanaan cara kerja dikelompokkan

atas empat tahapan kegiatan, yaitu :

a) Tahap pengumpulan data, b ) Penilaian data, c ) Kegiatan Interpertasi

data atau paling tidak penyusunan data,dan d ) Kegiatan penyimpulan

atau penyajian.7

2. Pendekatan Tekstual

Penggunaan pendekatan tekstual dipandang sangat tepat karena

mengingat kedua tokoh yang menjadi objek penelitian sudah wafat. Corak

pemikiran kedua tokoh hanya diamati dan diteliti dalam karya dan naskah-

naskah ataupun teks tertulis lainnya.

Karena penelitian akan mengungkapkan pandangan dan pemikiran

tokoh yaitu Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi tentang konsep

pendidikan Islam yang termuat dalam karya-karyanya pada kedua tokoh

tersebut. Maka melalui pendekatan ini diharapkan akan memperoleh kajian

lebih dalam.

3. Pendekatan Komparatif

Agar terungkap spesifikasi pemikiran Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi tentang konsep pendidikan Islam dan tercapai tujuan penelitian

seperti yang digambarkan sebelumnya, maka perlu menggunakan

pendekatan komparatif. Melalui pendektan ini, diharapkan dapat diketahui

keistimewaan pemikiran pendidikan Islam kedua tokoh tersebut, yaitu

dengan cara membandingkan pemikiran keduanya antara yang sifatnya

teori seperti yang tercantum dalam karyanya dengan yang beliau

aplikasikan di lembaga pendidikan.

B. Sumber Data

Dalam penulisan skripsi ini menggunakan dua sumber data, yaitu yang

bersifat primer dan sekunder. Data primer merupakan karya-karya Mahmud

Yunus dan Imam Zarkasyi sendiri tentang pemikirannya terhadap pendidikan

6 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2004), h.47

7 Winarto Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, metode dan Teknik, h. 123-

124

Page 66: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

56

Islam yang bersifat dukumentasi. Sumber data yang bersifat primer itulah

yang akan digali dan dimaknai melalui interpretasi penulis.

Sedangkan data sekunder adalah karya orang lain yang berisikan

pandangan terhadap kedua tokoh dari berbagai sudut, baik yang pro terhadap

pemikiran dan gerakan kedua tokoh maupun kontra. Begitu juga dengan data

yang diperoleh melalui internet dan majalah. Data sekunder ini dijadikan

sebagai pendukung data primer.

Adapun sumber pemikiran Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi yang

dijadikan objek utama (sumber primer ) dalam penelitian ini adalah karya-

karya moment Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi dalam bidang pendidikan,

yaitu :

1. Metode Khusus Pendidikan Agama, di terbitkan oleh PT.Hidakarya

Agung, Jakarta.

2. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, diterbitkan oleh PT. HIidakarya

Agung, Jakarta.

3. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, Diterbitkan oleh PT. Hidakarya

Agung, Jakarta.

4. Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, di terbitkan oleh Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

5. Manajemen Pesantren; Pengalaman Pondok Modern Gontor, diterbitkan

oleh Trimurti Press, Gontor.

Sedangkan karya-karya orang lain yang memuat tentang pemikiran

Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi dalam berbagai versi dan sudut pandang

dijadikan sebagai sumber informasi yang bersifat sekunder dalam penulisan

skripsi ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa tekhik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan

data, satu sama lain punya fungsi yang berbeda. Teknik yang paling tepat

digunakan adalah yang sesuai dengan tujuan penelitian, jenis data serta

keadaan sumber informasi penelitian. Untuk itu, maka teknik yang akan

Page 67: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

57

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah telaah

dokumen atau telaah kepustakaan, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa catatan, transkip,buku,surat kabar,

majalah,internet dan sebagainya.8

Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik

analisis kualitatif. Dengan demikian itu karena data yang ada dalam penelitian

ini adalah data kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang pada

dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logis, dan tidak

menggunakan statistik atau penghitungan.

Sedangkan metode yang dipakai dalam pengumpulan data dalam

penulisan skripsi ini adalah metode dokumentasi, penggunaan metode ini

dianggap sangat mendukung mengingat tokoh yang diteliti meninggalkan

karya-karya yang dihasilkan selama hidupnya.

D. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam sebuah

penelitian termasuk dalam hal ini penelitian tokoh, karena dengan analisis itu,

data yang dikumpulkan dapat berguna untuk memecahkan masalah penelitian.

Hakikatnya adalah pengelompokan atau pembuatan urutan dan kategori-

kategori. Oleh karena itu, kategori harus sesuai dengan masalah penelitian.9

Analisis data pada hakikatnya adalah berarti proses mengatur urutan

data agar lebih sistematis, mengorganisasikannya ke dalam satu pola ketegori

dan satuan uraian dasar. Analisis data itu bertujuan untuk :

1. Memecahkan masalah penelitian.

2. Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terjadi yang diajukan

dalam penelitian.

3. Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

8 Suharsimi Arkunto, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta : Rineka

Cipta, 1992), h. 200 9 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003), h.358

Page 68: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

58

4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang

berguna untuk penelitian.10

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa, penelitian tokoh bersifat

kualitatif, oleh karena itu data yang diperoleh harus pula dianalisis secara

kualitatif. Analisis data dalam penelitian tokoh itu ada lima cara sebagai

berikut :

1. Analisis Domain yaitu : analisis yang digunakan untuk mendapatkan

gambaran yang bersifat umum dan relatif menyeluruh terhadap fokus

studi.11

Bentuk analisis ini dipandang sangat relevan untuk memperoleh

gambaran seutuhnya dari kedua tokoh (Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi)

2. Analisis Taksonomi : analisis yang memusatkan perhatiannya pada

domain tertentu untuk menggambarkan fenomena yang terjadi.12

Dalam

hal ini pemikiran kedua tokoh (Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi)

dalam bidang pendidikan.

3. Analisis Komponensial : analisis yang dilakukan dengan menggunakan

kekontrasan atau unsure dalam domain yang diperoleh melalui

pengamatan atau wawancara.13

4. Analisis Tema Kultural yaitu : analisis dengan memahami gejala-gejala

yang tampak khas dari tokoh serta relevansinya dengan budaya

masyarakat.14

5. Analisis Komparasi Kontan yaitu : analisis yang dikonsentrasikan pada

deskripsi rinci tentang cirri-ciri data yang dikumpulkan.15

10

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004),

h. 30 11

Arief Fuchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ; Suatu Pendekatan

Fenomenologis Trhadap Ilmu-Ilmu Sosial, (Surabaya : Usaha Nasional, 2004), h. 64 12

Arief Fuchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ; Suatu Pendekatan

Fenomenologis Trhadap Ilmu-Ilmu Sosial, h.64 13

Arief Fuchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ; Suatu Pendekatan

Fenomenologis Trhadap Ilmu-Ilmu Sosial,h.67 14

Arief Fuchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ; Suatu Pendekatan

Fenomenologis Trhadap Ilmu-Ilmu Sosial,h. 70 15

Arief Fuchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ; Suatu Pendekatan

Fenomenologis Trhadap Ilmu-Ilmu Sosial,h.72

Page 69: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

59

Disamping menggunakan kelima tahapan analisis di atas, untuk

selanjutnya diteliti melalui analisa isi secara kritis dan konparatif agar

diketahui valid atau tidaknya sebuah data.

Melalui upaya menganalisa isi itu, akan dapat menentukan rumusan

dalam pemecahan permasalahan seperti yang digambarkan pada bahagian

perumusan dan pembatasan masalah. Sedangkan yang berkaitan dengan

pemikiran dan mengadakan interpretasi terhadap karya keduanya dan

dukemen tertulis lainnya.

Di samping itu, karena data primer adalah karya Mahmud Yunus dan

Imam Zarkasyi berupa buku, maka penelitian ini diarahkan pada studi

pemahaman teks-teks tersebut.

Selanjutnya untuk lebih mendalami dan untuk mengetahui riwayat

hidup kedua tokoh, latar belakang dan setting sosial budaya yang mengitari,

digunakan pula analisis sejarah. Analisis sejarah bertujuan untuk membuat

rekontruksi tentang masa lalu secara sistematis dan objektif, dengan cara

mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensistemasikan

bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.16

E. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “pedoman

penulisan skripsi, dan tesis, dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

16

Sumardi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta : Rajawali, 1991), h. 16

Page 70: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

60

BAB IV

ANALISIS PERBANDINGAN

A. Perbandingan Pada Aspek Tujuan dan Kurikulum Pendidikan Islam

Menurut Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi

Menurut penulis, sangatlah jelas bahwa Mahmud Yunus menghendaki

agar lulusan pendidikan Islam tidak kalah dengan pendidikan yang belajar di

sekolah-sekolah yang sudah maju. Yaitu lulusan pendidikan Islam yang selain

memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang ilmu-ilmu

umum juga memiliki wawasan dan kepribadian Islam yang kuat. Maka adapun

tujuan pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus adalah untuk mempelajari

dan mengetahui ilmu-ilmu agama Islam serta mengamalkannya.

Dahulu ada ulama yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam

yaitu sejalan dengan tujuan penciptaan manusia kebumi yaitu hanya untuk

menyembah kepada Allah SWT, dan ada juga yang mengatakan bahwa haram

mengajarkan ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu kimia dan ilmu-ilmu lain yang

disebut ilmu umum, tujuan yang seperti ini menurut Mahmud Yunus sangat

sempit,tidak lengkap dan tidak sempurna. Tujuan yang demikian membuat

umat Islam menjadi lemah di dunia dan tidak sanggup mempertahankan

kemerdekaannya. Dari sini maka Mahmud Yunus menyimpulkan bahwa

tujuan pendidikan Islam adalah menyiapkan anak-anak didik agar pada waktu

Page 71: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

61

dewasa kelak mereka anggup dan pandai melakukan pekerjaan dunia dan

amalan akhirat, sehingga tercapa kebahagiaan bersama dunia akhirat.1

Agar supaya peserta didik mampu mengerjakan amalan akhirat mereka

harus dididik dengan mengajarkan ilmu agama seperti : keislaman, akhlak,

ibadah dan isi al-Qur’an yang berhubungan dengan yang wajib dilaksanakan

dan yang haram untuk ditinggalkan, maka dengan begitu anak didik akan

teguh dan beramal shaleh. Dan agar supaya peserta didik mampu mengerjakan

amalan pekerjaan dunia, maka mereka harus dididik untuk mengajarkan salah

satu dari masing-masing perusahaan, seperti bertani, berdagang, beternak,

bertukang, menjadi guru, pegawai negeri dan lain-lain seperti bakat bawaan

anak didik.2

Mahmud Yunus kemudian merumuskan tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut : Pertama, untuk mencerdaskan perseorangan, kedua,

kecakapan mengerjakan pekarjaan. Dalam hal ini Mahmud Yunus menilai

pendapat ulama tradisional yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam

hanyalah untuk beribadah dan sekedar untuk memperlajari Islam itu terlalu

sempit, karena ibadah itu merupakan salah satu perintah Islam. Sedangkan

pekerjaan duniawi yang menguatkan pengabdian kepada Allah juga

merupakan perintah Islam.

Dengan demikian, pekerjaan duniawi termasuk juga tujuan pendidikan

Islam. Selain itu, Mahmud Yunus menilai bahwa tujuan pendidikan yang lebih

penting dan utama adalah pendidikan akhlak, karena Rasulullah SAW, diutus

adalah untuk memperbaiki akhlak daan budi pekerti umat manusia. Atas dasar

pemikiran terebut, menurut Mahmud Yunus tugas yang utama dan pertama

yang menjadi beban para ulama, guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin

Islam adalah mendidik anak-anak, para pemuda, putra-putri, orang dewasa dan

masyarakat umu, agar mereka memiliki akhlak yang mulia dan berbud pekerti

yang mulia. Yang demikian bukan berarti bahwa pendidikan jasmani, adil dan

1 Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 9

2 Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 10

Page 72: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

62

amal tidak dipentingkan sama sekali, bahkan semuanya dipentingkan, tapi

yang terpenting menurut Mahmud Yunus adalah pendidikan akhlak.3

Dengan uraian di atas penulis dapat menganalisa bahwa tujuan

pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus adalah mendorong seseorang agar

mengamalkan ajaran Islam secara sempurna, yaitu ajaran yang menyeluruh

seseorang tidak hanya menguasai pekerjaan-pekerjaan yang bersifat ukhrawi,

tetapi pekerjaan yang bersifat duniawi dengan dihiasi akhlak yang mulia,

sehingga tercapai kebahagian hidup yang seimbang, untuk itu harus

mengajarkan kurikulum dalam pendidikan tidak hanya kurikulum pendidikan

agama semata tetapi juga di barengi pendidikan umum.

Mahmud Yunus adalah orang yang pertama kali mempelopori

kurikulum yang bersifat integrated, yaitu kurikulum yang memadukan ilmu

agama dan ilmu umum di lembaga pendidikan Islam, khususnya dalam

mengembangkan bahasa Arab. Pada mulanya pengajaran bahasa Arab lebih

banyak menekankan aspek gramatika tanpa dimbangi kemampuan

menggunakannya dalam bentuk percakapan sehari-hari.

Mahmud Yunus menawarkan kurikulum pengajaran bahasa Arab yang

integrated antara satu cabang lainnya dalam bahasa Arab. Seorang anak

dididik diberikan cabang-cabang ilmu bahasa Arab yang dipadukan dengan

menerapkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari. Menurut Mahmud Yunus,

jika di sekolah-sekolah swasta Belanda, bahwa bahasa Belanda dijadikan

sebagai bahasa pengantar, maka tidaklah salah jika di madrasah bahasa Arab

bias dijadikan bahasa pengantar dalam mempelajari ilmu agama Islam dan

ilmu-ilmu lainnya.4

Sedangkan tujuan pendidikan yang diperbaharui Imam zarkasyi adalah

menerapkan dan menginginkan agar supaya mencetak para santri yang

memiliki panca jiwa pondok pesantren yaitu, jiwa keiklasan, jiwa

kesederhanaan, jiwa berdikari (mandiri), jiwa ukhuwwah diniyyah dan jiwa

bebas. Imam Zarkasyi menekankan pada tujuan pendidikan yang diarahkan

3 Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam, h. 63

4 Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam, h. 5

Page 73: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

63

untuk mempersiapkan peserta didik agar siap dan mampu hidup

bermasyarakat sesuai dengan bidang keahliannya. Hal demikian antara lain

karena pengaruh hadits Nabi Muhammad Saw yang sering dikutipnya “Khair

al-nas anfa’uhum li al-nas” (manusia yang paling baik adalah yang paling

bermanfaat bagi orang banyak).5

Pola pikir dan kebebasan, ini terutama menyangkut diri santri. Setiap

santri diberi arahan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pengkondisian

lingkungan. Dengan konsep ini diharapkan santri memiliki jiwa berdiri di atas

kaki sendiri atau berdikari, santri bebas untuk menentukan masa depannya,

memiliki jiwa keikhlasn dan jiwa kesederhanaan dalam hidup.6

Sedangkan kurikulum yang di terapkan Imam Zarkasyi adalah 100%

umum dan 100% agama. Kurikulum pada pesantren tradisonal lebih

memfokuskan pada materi agama yang tertera dalam kitab-kitab klasik

(kuning). Imam Zarkasyi tetap mempertahankan materi-materi agama tersebut,

selain itu juga menambahkan materi pengetahuan umum ke dalam kurikulum

lembaga pendidikan yang diasuhnya.

Materi dan kurikulum pondok pesantren gontor pada dasarnya adalah

totalitas dari kehidupan pondok itu sendiri, tidak bisa dipisah-pisahkan satu

dengan yang lain. Tidak ada perbedaan antara pengetahuan agama dan

pengetahuan umum. Semua santri mendapat dua pengetahuan tersebut

sekaligus sesuai dengan tingkatan kelas mereka masing-masing. Materi dan

kurikulum yang dikembangkan dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi

kurikulum yang bersifat intrakurikuler (akademik), dan bersifat

ekstrakurikuler (nonakademik). Kurikulum intrakurikuler dilakukan oleh

Kulliyat Al-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), sedangkan kurikulum

ekstrakurikuler ditangani oleh Organisasi Pelajar Pondok Pesantren (OPPM)

dan Gerakan Pramuka.7

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa antara Mahmud

Yunus dan Imam Zarkasyi sama sama mementingkan pendidikan akhlak pada

5 Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam, h. 155

6 Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, h. 146

7 Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, h. 143

Page 74: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

64

tujuan pendidikan Islam dan Imam Zarkasyi menerapkan kurikulum Kulliyat

Al-Mu’allimin Al-Islamiyah di Pondok Pesantren Gontor berdasarkan

pengalamannya mengenyam pendidikan di Normal Islam sekolah yang di

pimpin Mahmud Yunus.

B. Perbandingan Metode Dan Sistem Pendidikan Islam Mahmud Yunus dan

Imam Zarkasyi

Seperti yang telah di bahas pada bab sebelumnya bahwa metode adalah

jalan yang akan ditempuh oleh guru untuk memberikan berbagai pelajaran

kepada peserta didik dalam berbagai jenis mata pelajaran. Jalan itu adalah

khittah (garis) yang drencanakan sebelum masuk ke dalam kelas dan

dilaksanakan di dalam kelas waktu mengajar.8

Selanjutnya Mahmud Yunus juga menyarankan agar setiap pendidik

memahami gejolak jiwa, kecendrungan potensi, kemampuan dan bakat yang

dimiliki setiap peserta didik. Dengan cara demikian, setiap mata pelajaran

yang diberikan dapat diserap oleh anak sebaik-baiknya.

Oleh sebab itu seorang guru harus menggunakan metode yang efisien

dan efektif. Sehingga tidak melelahkan dan membosankan murid, serta

beragam penggunaannya. Sehubungan dengan mengharapkan metode pada

suatu mata pelajaran, Mahmud Yunus juga sangat memperhatikan psikologi

anak didik sesuai dengan kaidah-kaidah pengajaran modern, dengan tujuan

agar pelajar dapat dipahami dan diingat secara kritis oleh murid. Ia juga sangat

menekankan tentang pentingnya penanaman moral dalam proses belajar

mengajar, karena moralitas adalah merupakan bagian yang sangat penting dari

sistem ajaran Islam.

Pandangan Mahmud Yunus yang demikian itu memperlihatkan bahwa

konsep yang dirumuskan dan disosialisasikannya itu benar-benar menyeluruh.

Mencakup aspek kognitif, psikomotorik dan afektif,. Aspek kognitif karena

dalam kegiatan belajar mengajar, Mahmud Yunus lebih menekankan pada

pendalaman materi untuk membawa murid berpikir secara kritis. Sehingga

8 Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, h. 85

Page 75: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

65

para siswa menggunakan penalarannya semaksimal mungkin. Aspek

psikomotorik, karena dalam kegiatan belajar mengajar, Mahmud Yunus

lebih menekankan pada pengembangan kecakapan murid semaksimal

mungkin sehingga seorang anak selain cerdas, juga mengaplikaikan ilmu yang

dipelajarinya. Sedangkan aspek afektif, terlihat dari cara Mahmud Yunus yang

menekankan pentingnya metode seorang guru kepada murid.9

Mahmud Yunus juga memberikan cara-cara membangkitkan minat dan

perhatian peserta didik dengan cara mengaktifkan panca indra mereka, baik

dengan lisan, tulisan, perbutan, maupun alat peraga. Dengan cara demikian,

peserta didik dilatih untuk berpikir dan mampu memecahkan masalah yang

dihadapi dengan kekuatannya sendiri, agar pelajaran yang diberikan benar-

benar dapat dikuasainya dengan baik.

Mahmud Yunus menyarankan agar supaya setiap peserta didik

memahami gejolak jiwa, kecendrungan, potensi, gharizah, kemampuan dan

bakat yang dimiliki setiap peserta didik, dan menggunakan pendekatan

integrated dalam mengajar pegetahuan agama dan umum. Dalam pelajaran

keimanan diintegrasikan dengan pelajaran ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu bumi,

ilmu biologi, dan sebagainya. Dengan cara demikian, metode pengajaran

tersebut selain bersifat integrated juga harus bertolak dari keinginan untuk

memberdayakan peserta didik, yaitu mereka yang tidak hanya kaya dalam

pengetahuan kognitif (to know), melainkan juga harus disertai dengan

mempratikkannya (to do), menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari (to

act), dan mempergunakannya dalam kehidupan sehari-hari (to life together).10

Sedangkan sistem pendidikan yang diterapkan di Pesantren Gontor

adalah sistem pendidikan klasikal dan sistem pendidikan berasrama, kitab-

kitab kuning dikemas sedemikia rupa ke dalam buku-buku tekas pelajaran

yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan para santrinya.11

Sistem pendidikan klasikal dikembangkan secara terpimpin dan

terorganisir dalam bentuk perjenjangan kelas dalam jangka waktu yang

9 Armai Areif, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam Di Indoesia, h.111

10 Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam, h. 69

11 Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, h. 142

Page 76: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

66

ditetapkan. Sistem klasikal ini merupakan bentuk pembaharuan karena

berbeda dengan sistem pesantren model lama. Pengajaran dengan sistem ini

menjadi lebih efisien, karena dengan biaya dan waktu yang relatif sedikit

dapat menghasilkan produk yang besar dan bermutu.

Metode itu lebih penting dari pada materi, guru lebih penting dari pada

metode, dan jiwa guru lebih penting dai pada guru itu sendiri. Ungkapan ini

mengandung makna bahwa sebuah kurikulum, betapapun hebatnya ia

dirancang, tidak menjamin berhasilnya suatu proses pendidikan dan

pengajaran. Kurikulum yang baik itu memang penting, tetapi yang lebih

penting lagi metode bagaimana ia ditransmisikan dan ditransformasikan.

Dalam hal apapun, metode itu berperan penting dalam keberhasilan

penyelenggaraan suatu proses. Tetapi metode yang baik juga bukan jaminan

bahwa suatu proses itu akan dapat berhasil secara optimal, sebab metode itu

yang menggunakan adalah manusia. Karena itu wujud manusia itu lebih

menentukan daripada metode.12

Mengingat bahwa pendidikan bukan hanya sebatas pada pengajaran,

maka metode pendidikan itu jelas lebih luas dari pada metode pengajaran.

Pembaharuan di bidang metode ini juga merupakan konsekwensi logis dari

pembaharuan di bidang kelembagaan ; yang mengintegrasikan pesantren dan

madrasah, maka metode yang digunakan dan diterapkan di pondok pesantren

Gontor adalah metode keteladanan, penciptaan lingkungan, pengarahan,

penugasan, penyadaran, dan pengajaran.

Dari uraian di atas Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi menerapkan

sistem klasikal dalam pembaharuan pada lembaga pendidikan yang di

pimpinnya, tetapi ada sedikit perbedaan antara Mahmud Yunus dan Imam

Zarkasyi dalam menerapkan metode pendidikan dan pengajaran, kalau

menurut Mahmud Yunus metode itu harus bervariasi dan harus

memperhatikan kondisi kejiwaan peserta didik. Maka menurut Mahmud

Yunus metode itu lebih penting daripada materi. Tetapi bagi Imam Zarkasyi

lebih mengembangkan bahwa meskipun materi dan metode itu hebat tetapi

12

Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, h.133

Page 77: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

67

jiwa guru itu jauh lebih penting dari metode dan materi tersebut, karena materi

dan metode itu di jalankan dan dilakukan oleh manusia maka jiwa guru itu

lebih penting sebagai pembelajaran dalam pesantren sebagai figur.

C. Perbandingan kelembagaan Mahmud Yunus dan Imam Zarkasy

Langakah awal yang dilakukan Mahmud Yunus adalah dengan

mendirikannya sekolah Jami’ah Al Islamiyah dan Normal Islam di Padang

Sumatera Barat.

Pada kedua lembaga inilah beliau menerapkan pengetahuan dan

pengalamanya dari Universitas Dar Al Ulum Kairo, dan melalui kedua

lembaga pendidikan Islam ini pemikiran Mahmud Yunus dimulai dengan

mengklasifikasi murid dalam kelas-kelas dan membuat jenjang pendidikan

berdasarkan tingkat usia anak didik, klasifikasi dan perjenjangan ini

sebelumnya pada masa itu di lembagalembaga pendidikan Islam di Indonesia

belum mengenal sistem ini, yang ada pada masa itu anak didik membaur

dalam kelas yang besar, menyatu baik dari segi usia, maupun dari pengalaman

pendidikan.13

Mahmud Yunus kemudian mengeluarkan ketentuan bagi anak berumur

antara 6-8 tahun di perbolehkan masuk tingkat ibtidaiyah atau tingkat dasar,

disamping itu secara kelembagaan program pendidikan yang dilakuakan

berlangsung selama 12 tahun dengan jenjang sebagai berikut :

1. Tingkat Ibtidaiyah ( Masa Belajar 4 Tahun )

2. Tingakat Tsanawiyah ( Masa Belajar sampai dengan 4Tahun)

3. Tingkat ‘Aliyah ( Masa Belajar sampai dengan 4Tahun )14

Jika diperhatikan program perjenjangan ini serupa dengan program

pendidikan di Al Azhar dan Dar Al Ulum Mesir juga sejalan dengan sistem

pendidikan nasional sekarang yaitu Pendidikan Dasar, menengah, dan atas, ini

berarti bahwa adanya perjenjangan pada sekolah-sekolah yang dipimpin

Mahmud Yunus merupakan model sekolah modern dengan kata lain sejak

13

Mahmud Yunus, Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta :Hidakarya

Agung,1997, h. 34 dan 39 14

Mahmud Yunus, Riwayat Hidup Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, h. 45

Page 78: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

68

munculnya Jami’ah Al Islamiyah dan Normal Islam, modernisai pendidikan

Islam telah dimulai di Indonesia.15

Di samping itu, pemikiran lainnya yang di lakukan Mahmud Yunus

pada sekolah Jami’ah Al-Islamiyah Sungayang dan Normal Islam padang

yaitu pengenalan pengetahuan umum dan pembaharuan pengajaran bahasa

Arab, pengajaran pengetahuan umum yang di tekankan pada kedua lembaga

itu pada dasarnya tidaklah baru, karena Abdullah Ahmad pada tahun 1909

sebelumnya telah mengajarkan pengetahuan umum seperti berhitung dengan

bahasa Belanda/ Inggris diAdabiyah School, bedanya Mahmud Yunus

menambahkan pelajaran umum lainya seperti ilmu alam (fisika, kimia, biologi

), ilmu dagang, tata buku sebagaimana beliau pelajari di Dar Al Ulum bahkan

mendirikan laboratorium IPA.

Modernisasi sekolah Mahmud Yunus juga terlihat dari sikap

keterbukaan dalam hal penerimaan dari siswa yang belajar di kedua lembaga

tersebut. Dengan beragam latar belakang, yang membolehkan siapa saja yang

bersekolah di lembaga tersebut dengan syarat beragama Islam. Kebijakan ini

berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan pemerintah

kolonial belanda yang sangat diskriminatif terhadap rakyat miskin yang bukan

dari kalangan kaya atau pejabat pemerintahan belanda, antara masyarakat

pribumi (Bumi Putra) dengan anak-anak Belanda atau kalangan Borjuis

lainya.16

Keberhasilan Mahmud Yunus modernisasi sekolah Jami’ah Al

Islamiyah dan Normal Islam semakin menguatkan keinginan Mahmud Yunus

untuk mendirikan sekolah Islam Tinggi di Padang yang pada tanggal 7

November 1940 Mahmud Yunus kemudian mendirikan Sekolah Tinggi

tersebut sekaligus menjabat sebagai Derekturnya, namun saying Sekolah

Tinggi ini tidak berumur panjang karena pada tanggal 1 Maret 1942

pemerintahan Jepang melarang adanya Sekolah Tinggi tersebut.

15

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam, h. 99 16

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-

1945, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1994), h. 22

Page 79: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

69

Setelah Sekolah Tinggi Islam di bubarkan Mahmud Yunus kemudian

mendirikan SGHA ( Sekolah Guru Hakim Agama ) di kota Raja Bukit Tinggi

dari bandung juga mendirikan PGA ( Pendidikan Guru Agama ) di 8 kota, dan

yang jika diperhatikan, konsep pemikiran ini menunjukan bahwa Mahmud

Yunus mempunyai keinginan menerapkan konsep pendidikan Link and Match

yaitu konsep pendidikan yang berorientasi bagaiman para lulusanya atau

alumni Sekolah Islam selain memiliki kemampuan akademis juga memiliki

kemampuan profesional atau keahlian sesuai dengan tuntutan lapangan kerja

Kaitanya dengan konsep Link and Match ini Mahmud Yunus ingin

menerapkan sistem pengajaran ganda ( Double System Of Learning ) yakni

sistem pengajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan

praktek kerja lapangan sesuai dengan pengetahuan yang diperolehnya, hal ini

dapat dilihat dari tujuan pendirian SGHA ( Sekolah Guru Hakim Agama ) dan

PGA ( Pendidikan Guru Agama ) dimana lulusan dari lembaga pendidikan ini

diharapkan dapat bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya17

Sedangkan pada aspek kelembagaan Imam Zarkasyi Dalam tradisi

pesantren pada umumnya, secara kelembagaan, pesantren adalah milik kyai.

Kyai dan keluarga kyai menjadi pemilik tunggal dari seluruh aset yang

dimiliki oleh pesantrennya. karena ia adalah hak milik, maka ketika kyai itu

wafat ia akan diturunkan kepada ahli warisnya. Dalam hal ini, Pesantren tidak

ubahnya bagai kerajaan kecil dari sebuah dinasti yang diwariskan kepada

generasi berikutnya secara turun-temurun. Sistem kelembagaan semacam ini

memiliki kelebihan berupa kuatnya ikatan emosional antara pesantren dengan

pemiliknya. Tetapi tentu saja sistem kelembagaan pesantren semacam ini juga

memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya adalah bahwa tidak semua

keluarga dapat mengerti dan memahami pondok dengan baik dengan segala

persoalannya sehingga sangat terbuka kemungkinan bagi kepentingan dan

persoalan keluarga akan muncul dan berubah menjadi kepentingan dan

persoalan pondok.disamping itu, keberadaan pondok menjadi sangat

bergantung kepada keluarga, karena pihak lain tidak merasa ikut memiliki,

17

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam, h. 102

Page 80: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

70

mereka hanya sekedar membantu. Maka mau tidak mau pemimpin pesantren

harus dari pihak keluarga, sekalipun tidak ditemukan di antara mereka yang

memenuhi kualifikasi untuk itu hal ini seringkali menjadi faktor utama

mundurnya atau runtuhnya sebuah pesantren.18

Demi kepentingan pendidikan dan pengajaran Islam, Imam Zarkasyi

dan dua saudaranya telah mewakafkan Pondok Pesantren Gontor kepada

sebuah lembaga yang disebut Badan Wakaf Pondok Modern Gontor. Ikrar

pewakafan ini telah dinyatakan di muka umum oleh ketiga pendiri pondok

tersebut. Dengan ditanda tanganinya Piagam Penyerahan Wakaf itu, maka

Pondok Modern Gontor tidak lagi menjadi milik pribadi atau perorangan

sebagaimana yang umumnya dijumpai dalam lembaga pendidikan pesantren

tradisional. Dengan cara demikian, secara kelembagaan Pondok Modern

Gontor menjadi miliki ummat Islam, dan semua ummat Islam bertanggung

jawab atasnya.

Lembaga Badan Wakaf ini selanjutnya menjadi badan tertinggi di

Pondok Gontor. Badan inilah yang bertanggung jawab mengangkat kyai untuk

masa jabatan lima tahun. Dengan demikian, kyai bertindak sebagai mandataris

dan bertanggung jawab kepada Badan Wakaf, untuk ini Badan Wakaf

memiliki lima program yang berkenaan dengan bidang pendidikan dan

pengajaran, bidang peralatan dan pergedungan, bidang perwakafan dan

sumber dana, bidang kaderisasi, serta bidang kesejahteraan.

Dengan struktur kepengurusan yang demikian, maka kyai dan keluarga

tidak punya hak material apa pun dari Gontor. Kyai dan guru-guru juga tidak

mengurusi uang dari para santri, sehingga mereka tidak pernah membedakan

antara santri yang kaya dengan santri yang kurang mampu. Urusan keuangan

menjadi tanggungjawab petugas kantor tata usaha yang terdiri dari beberapa

orang santri senior dan guru yang secara periodik bisa diganti. Dengan

18

Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta :

Raja Grafindo Persada, 2005), h. 117

Page 81: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

71

demikian, pengajaran jalannya organisasi pendidikan menjadi dinamis,

terbuka dan obyektif.19

Dari uraian di atas Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi sama-sama

menerapkan perjenjangan kelas pada lembaga pendidikan yang dipimpinnya

sesuai dengan usia dan kemampuannya. Yang berbeda hanya pada aspek

manajemen, stuktur pada lembaga pendidikan tersebut karena kedua tokoh

tersebut berbeda latar belakang sosial budaya yang mengitari kedua tokoh

tersebut.

19

Abuddin Nata,Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam , h. 214

Page 82: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Konsep pendidikan Mahmud Yunus tidak terlepas dari pemahamannya

mengenai konsep pendidikan Islam itu sendiri, tujuan pendidikan yang di

terapkan oleh Mahmud Yunus adalah menjadikan peserta didik yang

beriman kepada Allah SWT dan mampu melaksanakan semua pekerjaan

keduniaan dan urusan agamanya secara serasi dan seimbang. Mahmud

Yunus beranggapan bahwa tujuan pendidikan yang paling penting adalah

menjadikan anak didik yang berakhlak, oleh karena itu materi pendidikan

yang di kembangkan oleh Mahmud Yunus itu tidak hanya sebatas tentang

pengetahuan agama semata tetapi ilmu pengetahuan umum juga di ajarkan,

untuk mencapai tujuan pendidikan itu dengan baik, maka seorang guru

harus memperhatikan materi dan metode yang di pilihnya karena menurut

Mahmud Yunus metode itu lebih penting dari pada materi. Maka dalam

menerapkan metode hendaknya seorang guru memilih, melihat dan

memperhatikan sifat, materi dan usia perkembangan anak didik serta alat

yang akan digunakan. Kelembagaan pendidikan yang di kembangkan dan

di pimpin Mahmud Yunus itu mecoba memadukan antara sekolah belanda

yang berkembang pada waktu itu dan menerapkan pendidikan yang telah

Mahmud Yunus dapatkan selama menuntut ilmu di mesir, yaitu dengan

adanya perjenjangan pendidikan dan program pendidikan yang

Page 83: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

73

berlangsung selama 12 tahun, seperti Ibtidaiyah 4 tahun, Tsanawiyah 4

tahun dan Aliyah 4 tahun.

2. Konsep pendidikan Menurut Imam Zarkasyi bahwa tujuan dan kurikulum

pendidikan Islam itu untuk menyiapkan santri yang mandiri, berjiwa

ikhlas, sederhana tetapi memiliki pengetahuan agama dan pengetahuan

umum yang berkesinambungan. Sehingga para santri memiliki jiwa bebas,

merdeka dan memiliki keterampilan untuk masa depannya. Maka sistem

dan pendidikan yang digunakan di Pondok Pesantren Gontor adalah sistem

klasikal dan berasrama tanpa meninggalkan sistem pesantren tradisional

yaitu mengkaji kitab kuning yang citi pesantren tradisional. Menurut Imam

Zarkasyi metode itu lebih penting dari pada materi tapi yang lebih penting

lagi adalah kepribadian guru. Dalam memilih materi dan metode yang

akan di gunakan itu harus berproses, teratur dan sistematis. Pondok

Pesantren Gontor merupakan lembaga pendidikan yang kepemimpinannya

ditentukan secara kelembagaan melalui badan wakaf sebagai badan

tertinggi dalam Pondok Pesantren Gontor berbeda pada kepemimpinan

pesantren pada umumnya bahwa lembaga tertinggi itu di pegang

wewenangnya kepada Sang Kiai secara sentral sebagai pemimpin.

3. Adapun persamaan yang penulis temukan dari penelitian ini adalah

terletak pada tujuan dari pendidikan yang di canangkan oleh Mahmud

Yunus dan Imam Zarkasyi adalah menjadikan anak didik yang berakhlak

mulia. Menurut Imam Zarkasyi disamping santri memiliki pengetahuan

agama dan ilmu umum secara seimbang maka yang terpenting jiwa santri

itu harus memiliki panca jiwa. Panca jiwa itu adalah : keikhlasan,

kesederhanaan, kemandirian, jiwa ukhuwah diniyyah, dan jiwa bebas. Dan

adapun perbedaannya terletak pada metode penddikan, menurut Mahmud

Yunus metode itu lebih penting dari pada materi maka seorang guru harus

selalu dan senantiasa memperhatikan metode yang di gunakan, sedangkan

Imam Zarkasyi lebih menegaskan bahwa metode lebih penting dari pada

materi tetapi kepribadian guru lebih penting dari pada materi dan metode

tersebut karena di pesantren guru (kiai) adalah merupakan figur utama

Page 84: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

74

dalam pembelajaran. Dan juga perbedaannya adalah terletak pada latar

belakang sosial budaya yang mengitari keduanya.

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan

skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Banyak aspek yang perlu diungkap dari kedua tokoh sentral pada bahasan

dalam penelitian ini. Yang dapat penulis lakukan dalam penelitian ini

hanya sebatas pada masalah konsep pembaharuan pendidikan yang

dilakukan oleh Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi. Untuk itu, penulis

menyarankan kepada para peneliti lain agar berkenan melakukan

penelitian terhadap kedua tokoh tersebut ditinjau dari aspek lain, seperti

dalam penafsiran al-Qur’an, pengajaran bahasa Arab, dan sebagainya.

2. Kepada para praktisi pendidikan pada umumnya, dan pendidikan Islam di

Indonesia pada khususnya, diharapkan untuk banyak mengambil I’tibar

dari tokoh pembaharuan pendidikan Islam seperti Mahmud Yunus dan

Imam Zarkasyi, dalam upaya mengadakan inovasi dan pembaharuan

pendidikan Islam. Untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan mutu

dan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, baik yang diselenggarakan d

lembaga-lembaga pendidikan Islam, maupun yang diselenggarakan di

lembaga pendidikan umum.

3. Kepada para praktisi pendidikan pada umumnya , dan kepada penulis

khususnya hendaknya memahami dan mengetahui konsep- konsep

pendidikan yang dikemukakan oleh Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi

bahwa pendidikan agama dan pendidikan umum itu harus diselaraskan

sehingga membentuk manusia yang berakhlak mulia dan memiliki

keagamaan yang baik.

4. Kendatipun konsep pendidikan Mahmud Yunus dan Imam Zarkasyi ada

perbedaan pada segi metode dan latar belakang sosial yang dihadapi tetapi

keduanya jika ditelusuri saling melengkapi. Oleh karena itu hendaknya

bagi pengelolah pendidikan Islam mempertahankan konsep pemikiran

kedua tokoh tersebut.

Page 85: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

75

DAFTAR PUSTAKA

Alkaf, Nuraidah. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Islamic Researc

Publishing, 2009.

Al-Rasidin, dan Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Historis,

Teoritis dan Praktis. Ciputat : PT. Ciputat Press, 2005.

Al-Syaibany, Omar Mohammad al- Toumy. Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta :

Bulan Bintang, 1979.

Ali, Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama : Pendekatan Teori & Praktek,

Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002

Arief, Armai. Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia.

Surabaya : CV. Kurnia, 2010.

___________. Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau. Jakarta : Suara

ADI, 2009.

___________. Reformasi Pendidikan Islam. Jakarta : CRSD Press, 2005.

Arkunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktik , Jakarta :

Rineka Cipta, 1992

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam : Tinjauan Teori dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009.

Arifin, M. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara,

1993

Arwani, Muhammad. Denyut Nadi Santri, Sebuah Upaya Memaknai Kegiatan

Santri Gontor. Yogyakarta : Tajidu Press, Cet. 1, 2001.

Assegaf, Abdur Rahman. Pendidkan Islam Di Indonesia. Yogyakarta : Suka

Press, 2007.

Azra, Azyumardi. Essai-Essai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam. Jakarta :

Logos Wacana Ilmu, 1998.

Castles, Dr.Lance. Gontor : Sebuah Catatan Lama. Gontor : Trimurti, Cet.1, 1991.

Daulay, Haidar Putra. Pedidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di

Indonesia. Jakarta : Prenada, 2004.

Page 86: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

76

Daya, Burhanuddin. Gerakan Pembaharu Pemikiran Islam : Kasus Sumatra

Thawalib. Jakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1995.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung : PT. syaamil Cipta

Media.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka, 2007.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai.

Jakarta : LP3ES, 1994.

Effendi, Rusman. Materi Pendidikan. http://info-makalah.blogspot.com, 2010.

Fathoni , Mukhamad. http://mufaesa.blogspot.com/2013/01/pemikiran-

pendidikan-k-h-imam-

zarkasyi_http://mufaesa.blogspot.com2013/01/22.html.

Fuchan, Arief, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ; Suatu Pendekatan

Fenomenologis Trhadap Ilmu-Ilmu Sosial, Surabaya : Usaha Nasional,

2004

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara,

2004

Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1996.

___________. Sejarah Pendidikan Islam; Lintas Sejarah Pertumbuhan dan

Perkembangan, Jakarta : Raja Grafindo, 1996

http://tarbiyahgp3.wprdpress.com/2009/12/14/konsep-pembaharuan-k-h-imam-

zarkasyi/

Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan : Suatu Analisa dan Pendidikan.

Jakarta : PT. al-Husna Zikra, 1995.

Madjid, Nurcholis, Bilik-Bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta :

Paramadina, 1997.

Majid, Abdul. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2004.

Moelong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda

Karya,2002.

Page 87: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

77

Muchtar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2005.

Nata, Abudin. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam Di Indonesia. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2005.

___________. .Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta : UIN Jakarta

Press, 2005.

___________. Filsafat Pendidikan Islam. Pamulang : Gaya Media Pratama, 2005.

___________. Metodologi Studi Islam, Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2004

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003

Nizar, Samsul. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan. Jakarta : Gaya

Media Pratama, 2001.

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka, 1991.

Shamad, Irhash A. http:irhashshamad.blogspot.co/2008/12/prof-dr-h-yunus-

danperkembangan.htm.

Subhan, Arief. Lembaga Pendidkan Islam Indonesia abad ke 20 :P ergumulan

antara Modernisasi dan Identitas. Jakarta : LPJM UIN Jakarta Press,

2009.

Sudarminta, J. Epistemologi Dasar. Yogyakarta : Kanisius, 2002.

Suhartono. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi

1908-1945. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1994.

Surakhmad, Winarto. Pengantar Penelitian Ilmiah : Metode dan Teknik.

Bandung : Tarsito, 1998.

Suryabrata, Sumardi, Metodelogi Penelitian, Yogyakarta : Rajawali, 1991

Susanto. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta : Amzah, 2009.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengn Pendekatan Baru. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 1997.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1994.

Page 88: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

78

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1988.

Wahab, Rochidin. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung : Alfabeta,

2004.

Yunus, Mahmud dan Basri, Kasim. Attarbiyah wat Ta’lim. Gontor Ponorogo

:1986.

___________. Metode Khusus Pendidikan Agama. Jakarta : PT. Hidakarya

Agung, 1992.

___________. Pokok-Pokok Pendidkan dan Pengajaran. Jakarta : PT. Hidakarya

Agung : 1978.

___________. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : PT. Hidakarya

Agung, 1996.

Zarkasyi, Abdullah Ahmad. Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok

Modern Gontor. Gontor : Trimurti Press, 2005.

Ziemek, Manfred. Pesantren dalam Pembaharuan Sosial. Jakarta : P3M, 1986.

Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 1997.

Zuriah, Nurul. Metodelogi Penelitian Sosial dan Penddikan : Teori dan Aplikasi.

Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Page 89: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

Nama Tokoh Tujuan dan Kurikulum

pendidikan

Kelembagaan Metode dan Sistem Pendidikan

Mahmud Yunus Konsep tujuan dan kurikulum

pendidikan Islam yang

dilakukan Mahmud Yunus

adalah menyiapkan anak didik

supaya pada waktu dewasa

nanti mampu melakukan

pekerjaan keduniaan dan

amalan akhirat, sehingga

tercipta kebahagiaan dunia

akhirat secara serasi dan

seimbang. Di sisi lain Mahmud

Yunus pun mengemukakan

bahwa tujuan pendidikan Islam

yang terpenting adalah

pendidikan akhlak.

Al –jami’ah al-Islamiyah dan

Normal Islam yang didirikan

Mahmud Yunus adalah

merupakan contoh lembaga

pendidikan Islam yang

mengalami pembaharuan

karena adanya perjenjangan

pendidikan dan program

pendidikan yang dilakukan

berlangsung 12 tahun, seperti :

jenjang Ibtidaiyah 4

tahun,jenjang Tsanawiyah 4

tahun,, jenjang Aliyah 4 tahun

Mahmud Yunus

mengemukakan “Al-Thariqah

Ahammu min al-Maddah”

(metode itu lebih penting dari

pada materi).Mahmud yunus

menyarankan agar guru harus

cakap memilih metode dalam

menyampaikan pelajaran

dengan memperhatikan

sifat,materi dan usia

perkembangan anak didik, alat

pendidikan dan tujuan yang

hendak dicapai.

Page 90: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

Imam Zarkasyi Konsep tujuan dan kurikulum

pendidikan Islam yang

dilakukan Imam Zarkasyi

adalah menyiapkan santri yang

mandiri berjiwa ikhlas dan

sederhana serta membentuk

mental santri yang memiliki

pengetahuan agama dan ilmu

pengetahuan umum yang

berkesinambungan, sehingga

para santri memiliki jiwa

bebas,merdeka,berkpribadian

dan ber keyakinan hidup.

Pondok Pesantren Modern

Gontor merupakan lembaga

pendidik dan yang swadana

yang mana kepemimpinan

Pondok Pesantren Modern

Gontor ditentukan secara

kelembagaan melalui badan

wakaf. Lembaga badan wakaf

ini merupakan badan tertinggi

di Pondok Pesantren Gontor,

badan wakaf memiliki lima

program : bidang pendidikan

dan pengajaran, bidang

peralatan dan pergedungan,

bidang perwakafan dan sumber

dana, bidang kaderisasi, sert

bidang kesejahteraan

Sistem dan metode pendidikan

yang di gunakan di Pondok

Pesantren Modern Gontor

adalah sistem klasikal dan

asrama, dengan tidak

melupakan system pesantren

tradisionl yaitu mengkaji kitab

kuning. Menurut Imam

zarkasyi seorang guru harus

mengusai metode karena

metode lebih penting dari pada

materi dan materi yang akan di

ajarkan itu harus berproses

teratur dan sistematis, namun

menurut Imam Zarkasyi

kepribadian guru jauh lebih

penting dari metode itu sendiri.

Page 91: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

PONDOK PESANTREN MODERN GONTOR

Page 92: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

IMAM ZARKASYI

Page 93: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari

MAHMUD YUNUS

Page 94: STUDI PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ... perjuangan dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. ... ijazah tadris dari