STUDI PENGORGANISASIAN HMI KOMISARIAT DAKWAH UIN … · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO ......
Transcript of STUDI PENGORGANISASIAN HMI KOMISARIAT DAKWAH UIN … · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO ......
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
0
PENGORGANISASIAN DAKWAH
“STUDI PENGORGANISASIAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT
DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG”
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Dakwah
Dosen Pengampu : Saerozi, S.Ag., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kreshna Bagus (1601026140)
Bagasudin Fathurridho (1601026141)
Sitti Anggi Lestari (1601026142)
Akhmad Khofi Anan (1601026143)
Yunus Ajie Samodra (1601026144)
Rizky Aprilea Ichsanty (1601026145)
Nauva Al Aziz U.R (1601026146)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
1
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak dapat untuk tidak
melibatkan orang lain untuk saling membantu. Begitupun halnya saat kita
berorganisasi. Saat kita berorganisasi akan mempunyai tujuan yang sama sehingga
akan berkumpul bersama-sama. Dalam organisasi akan terbagi tugas-tugas kepada
seluruh anggota yang dapat bekerja secara maksimal.
Pada zaman sekarang ini, banyak organisasi yang belum berjalan dengan
efektif, efisien dan fleksibel. Tujuan pun belum terencana ditetapkan oleh suatu
organisasi sehingga tidak dapat melaksanakan program dengan sukses. Apalagi
organisasi dakwah yang merencakan tujuan berdakwah dari suatu kelompok
tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, penting kiranya agar kita memahami arti
pengorganisasian dakwah dalam manajemen, khususnya pada organisasi himpunan
mahasiswa islam komisariat UIN Walisongo Semarang. Oleh sebab itu, dalam
makalah ini kami akan membahas hal-hal mengenai pengorganisasian dakwah.
Semoga bermanfaat.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Pengertian Organisasi dalam Manajemen ?
B. Bagaimana Sejarah Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam UIN Walisongo
Semarang ?
C. Bagaimana Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam ?
D. Bagaimana Makna Lambang Logo Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam ?
E. Bagaimana Kondisi Internal dan Eksternal dalam Organisasi Himpunan
Mahasiswa Islam Komisariat Dakwah UIN Walisongo Semarang ?
F. Bagaimana Struktur Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Dakwah
UIN Walisongo Semarang ?
G. Bagaimana Tugas dan Program Kerja dalam Struktur Organisasi Himpunan
Mahasiswa Islam Komisariat Dakwah UIN Walisongo Semarang ?
H. Bagaimana Hasil dari Program Kerja Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat Dakwah UIN Walisongo Semarang ?
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
2
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi dalam Manajemen
Pengorganisasian berbeda dengan organisasi, pengorganisasian berasal dari bahasa
Inggris (organizing) adalah fungsi manajemen yang dinamis dan sistematis, menciptakan
struktur dengan bagian yang berintegrasi dan berhubungan satu sama lain terhadap
keseluruhan.Sedangkan organisasi, berasal dari bahasa Inggris (organization) adalah suatu alat
atau wadah yang statis untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Hubungan antara pengorganisasian dengan organisasi adalah hasil dari
pengorganisasian adalah organisasi. Pengorganisasian diproses oleh manajer (organisatotor)
yang dinamis sehingga menghasilkan sifat yang statis (tetap) yang bernama organisasi.1
Tujuan organisasi dalam manajemen:
1. Syarat utama adanya manajemen
2. Wadah atau alat pelaksana
3. Tempat kerja sama formal
4. Memiliki tujuan yang diharapkan.
Unsur – Unsur dalam organisasi:
1. Manusia (pimpinan dan bawahan)
2. Tempat
3. Tujuan
4. Pekerjaan (pembagian sesuai bidang atau departemen)
5. Struktur
6. Teknologi (unsur teknis)
7. Lingkungan (situasi dan kondisi)
Proses yang disusun dalam organisasi yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki
masing-masing organisasi:
1. Tujuan, seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan tujuan yang diharapkan.
2. Penentuan kegiatan (program kerja)
Seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
3. Pendelegasi wewenang
Seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan wewenang yang akan diresmikan
kepada setiap depertemen.
1 Malayu S.P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2016), hal.22.
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
3
4. Rentang kendali
Seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan jumlah karyawan pada setiap
departemen.
5. Perincian peranan perorangan
Seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan dengan jelas tugas setiap individu,
sehingga tugas yang tumpang tindih terhindarkan
6. Memilih tipe organisasi
Seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan jenis yang dipakai dalam organisasi
,yaitu :
1. Line organization, garis wewenang (perintah) menghubungkan secara vertikal
antara vertikal atasan dan bawahan.
2. Line and staff organization, garis wewenang (perintah) menghubungkan secara
vertikal antara vertikal atasan dan bawahan dan memiliki garis wewenang
terhadap staff .
3. Function organization, disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang
harus dilakukan dan berhungan.
7. Menghubungkan struktur organisasi
Seorang pimpinan mengetahui dan menetapkan pola bagan organisasi.
Pengorganisasian dakwah merupakan penyusunan wadah dengan memberikan rencana
dakwah menjadi lebih mudah pelaksanaannya, sebagai penghubung antar perencanaan dan
pelaksanaan dakwah. Maka tugas dakwah kepada masing-masing pelaksana menjadi jelas,
paham dan terspesialisasi sehngga proses dakwah menjadi lebih sukses dan lancar.2
Organisasi dakwah membutuhkan koordinasi antar kemampuan dan keahlian dari pelaksana
kepada sasaran yang ditentukan.
B. Sejarah Organisasi HMI UIN Walisongo Semarang
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi mahasiswa yang didirikan di
Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947
M, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (sekarang
Universitas Islam Indonesia (UII).
Sebelum secara resmi HMI Komisariat Walisongo berdiri, dilakukan pra kondisi dengan
diadakan rapat atau temu mahasiswa IAIN Walisongo di Surakarta yang dikenal sebagai IAIN
Solo waktu itu tahun 1992. Temu mahasiswa IAIN Solo yang sudah mengikuti Latihan Kader
I (LK I), pertemuaan itu terjadi di HMI Cabang Surakarta yang dipandu pengurus cabang
bidang Pembinaan Aparat Organisasi (PAO) Zubaidi, dihadiri ketua umum HMI Cabang
Surakarta Hersy Yamanto dan pada saat itu disusun kepengurusan.
2 A. Rosyad Sholeh, Manajemen Da’wah Islam, 1977, hal.88.
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
4
Himpunan Mahasiswa Islam Walisongo atau yang disingkat HMI Walisongo
merupakan organisasi yang menghimpun semua mahasiswa Walisongo dari
berbagai kalangan dengan latar belakang individu beragama Islam.
Di IAIN (sekarang UIN) Walisongo, HMI terbagi menjadi dua kelompok atau kubu,
yaitu :
1. HMI MPO
Organisasi HMI yang tetap mempertahankan ideologi yang berlandaskan Islam dan
tidak mau berubah berideologi pancasila sehingga pada masa pemerintahan Soeharto
organisasi ini menjadi oposisi Negara dan organisasi ini berani menentang kekuasaan
Negara.
2. HMI DIPO
Organisasi HMI yang pro pemerintah pada waktu pemerintahan Soeharto sehingga
HMI DIPO berubah haluan dengan berideologi berdasarkan pancasila sehingga HMI
DIPO eksis dengan segala fasilitas Negara.
HMI Walisongo menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber norma, sumber
nilai, sumber inspirasi dan sumber aspirasi di dalam aktivitas dan dinamika organisasi.
Namun dalam landasan implementasi kehidupan sehari-hari, kader HMI merujuk pada
masing-masing ideologi yang diyakininya.
Struktur organisasi HMI dibagi menjadi dua, yaitu
1. Struktur Kekuasaan, secara hirarki terdiri dari :
Kongres, Konferensi / Musyawarah Cabang dan Rapat Anggota Komisariat.
2. Struktur Pimpinan, secara hirarki terdiri dari :
Pengurus Besar HMI, HMI Cabang dan HMI Komisariat.
Kepengurusan HMI walisongo termasuk dalam Pengurus HMI Komisariat karena
Komisariat merupakan satu kesatuan organisasi dibawah cabang yang dibentuk disatuan
perguruan tinggi atau satu/beberapa fakultas dalam satu perguruan tinggi.
Di Walisongo ada 4 (empat) komisariat HMI yang tersebar dalam 4 fakultas, yaitu :
1. Komisariat Tarbiyah di Fakultas Tarbiyah.
2. Komisariat Iqbal di Fakultas Ushuluddin.
3. Komisariat Syariah di Fakultas Syari’ah.
4. Komisariat Dakwah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Dalam setiap komisariat ada struktur organisasi nya masing-masing yang terdiri dari
ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, ketua masing-masing bidang seperti Bidang
Penelitian dan Pengembangan dan Pembinaan Anggota (PPPA), Bidang Perguruan Tinggi
dan Kepemudaan (PTKP), Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi (KKP) dan
Bidang Pengembangan Perempuan (PP).
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
5
Keanggotaan HMI dibagi menjadi tiga :
1. Anggota Muda, mahasiswa Islam yang menuntut ilmu diperguruan tinggi atau yang
sederajat dan telah mengikuti Maperca (Masa perkenalan calon anggota).
2. Anggota Biasa, anggota muda yang telah memenuhi syarat dan atau anggota muda
yang telah mengikuti latihan kader 1.
3. Anggota Kehormatan, orang yang berjasa kepada HMI yang telah ditetapkan oleh
Pengurus HMI Cabang/Pengurus Besar HMI.
Dalam HMI Walisongo terdapat sebuah wadah perempuan yang bernama Korps HMI
wati atau yang disingkat KOHATI yang menghimpun inspirasi perempuan yang didalamnya
mengajarkan tentang cara sikap dan berperilaku yang baik bagi perempuan kader HMI.
C. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi HMI
Visi: Terbinanya insan akademis,pencipta,pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhai oleh Allah
SWT.
Misi:
a. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
c. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan masa
depan ummat manusia.
d. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dinnul Islam dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Memperkuat ukhuwah Islamiyah sesama Umat Islam sedunia.
f. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan untuk
menopang pembangunan nasional
g. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan huruf (a) s.d. (e) dan sesuai dengan
azas, fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan: Dapat dirumuskan menjadi lima Kualitas Insan Cita, yakni
1. Kualitas Insan Akademis
2. Kualitas Insan Pencipta
3. Kualitas Insan Pengabdi
4. Kualitas Insan bernafaskan Islam, dan
5. Kualitas Insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhai Allah SWT.
Kualitas Insan Cita HMI merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI didalam pribadi
seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas
kerja kemanusiaan.
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
6
D. Makna Lambang Logo Organisasi HMI
1. Bentuk huruf alif : huruf hidup, melambangkan rasa optimisme
bagi kelangsungan hidup HMI pada masa depan.
2. Huruf alif merupakan angka 1 (satu): simbol kehidupan ber-
Tauhid (perasaan ber-Ketuhanan, sebagai dasar / dan semangat).
3. Bentuk perisai : lambang kepeloporan HMI.
4. Bentuk jantung : pusat kehidupan manusia, melambangkan
fungsi perkaderan HMI.
5. Bentuk pena : melambangkan HMI organisasi mahasiswa
yang senantiasa haus akan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan informasi.
6. Gambar bulan bintang : lambang kejayaan umat Islam seluruh dunia.
7. Warna hijau : lambang keimanan, keislaman, dan kemakmuran.
8. Warna hitam : lambang ilmu pengetahuan.
9. Keseimbangan warna hijau dan hitam : lambang keseimbangan, esensi, dan
kepribadian HMI.
10. Warna putih : lambang kemurnian dan kesucian perjuangan HMI.
11. Puncak tiga : lambang Iman, Islam, dan Ikhsan, serta wujud keterpaduan
antara iman, ilmu, dan amal.
12. Tulisan HMI : singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam.
E. Kondisi Internal dan Eksternal dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat
Dakwah UIN Walisongo Semarang
1. Kondisi Internal
Potensi kekeluargaan yang dimiliki oleh anggota kepungurusan ini sangatlah luar
biasa, terlebih jika melihat gaya dan model yang digunakan dalam komunikasi di grup
whatsapp. Kepungurusan masing-masing bidang atau departemen (minimal) sudah
mengikuti pelatihan perkaderan tingkat 1 (tingkat Komisariat, mengenai sikap dan
perilaku) dan tingkat 2 (tingkat nasional, mengenai pemikiran kognitif dan wawasan).
Namun dalam kepengurusan tidaklah berjalan dengan amanah yang optimal. Rasa
tenggang rasa (hubungan makhluk sosial) yakni rasa saling mengenal sesama anggota
atau senior masih kirang terpupuk diantara segenap kader HMI Komda Walisongo
Semarang. Sehingga kondisi ini dapat dikatakan bahwa potensi yang dimiliki anggota
dan pengurus belum optimal.
2. Kondisi Eksternal
a. Kampus
Kondisi HMI tidak luput dari kondisi perguruan tinggi masing-masing, yang
menyediakan mahasiswa/i yang akan menjadi anggota HMI. Maka akan adanya
perekrutan anggota, berupa pendekatan personal kepada mahasiswa, terlebih mahasiswa
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
7
baru. Serta cara lain adalah mengadakan diskusi kelompok kecil di kampus, namun
terdapat hambatan dikarenakan mahasiswa bersifat acuh yang namanya diskusi,
terkhusus pada komisariat dakwah UIN Walisongo Semarang ini atau mahasiswa sudah
memiliki diskusi kelompok kecil sendiri. Dari kondisi yang ada, jika kelompok diskusi
ini berjalan terus-menerus akan terjadinya peralihan kepada organisasi lain yang lebih
representatif (memenuhi kebutuhan sendiri) atau menjadi alergi (acuh tak acuh)
terhadap organisasi bahkan menjadi bahan kecewaan hati setelah mengikuti organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam.
b. Koordinasi Antar Korkom Walisongo dan Cabang
HMI Korkom Dakwah Walisongo terhadap HMI Komda Walisongo dan Korkom
(komisariat fakultas) lainnya sangatlah kurang, dikarenakan hanya menjalankan tugas
dan kewajiban penting dalam dunia kampus dan kepengurusan Korkom Dakwah
Walisongo yang belum jelas eksistensinya.
HMI Korkom Walisongo menilai HMI Cabang Semarang cukup lambat dalam
menyelesaikan persengketaan atau masalah yang ada didalam Korkom Dakwah
Walisongo Semarang dan koordinasi hanya sebatas ala kadarnya, tidak bisa instens,
maksimal, bahkan justru cenderung merusak perkaderan.
F. Struktur Organisasi HMI Komisariat Dakwah UIN Walisongo Semarang
Dalam periode 2016/2017 adalah sebagai berikut:
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
8
Selain dalam struktur kepengurusan diatas, tidak lupa dengan 84 anggota yang dimilkinya.
Anggota Organisasi HMI Komisariat Dakwah UIN Walisongo Semarang :
1. Muhammad Ainur Rofiq
2. M. Nur Salim
3. Musyaffa’ Ahmad
4. Hamidah Azzahro
5. Debby Saitri
6. Alwi
7. Miftahus Surur
8. Nurul Alif Ma’luf
9. Ni’matur Rohman
10. Iis Istiqamah
11. Afra Nada Rizqiana
12. Muzani
13. Sifa Unikmah
14. Asna Muyassaroh
15. Anifatuz Zahro
16. Siti Qoni’atun Ni’mah
17. Siti Izha Nurdianti
18. M. Ismail Luthfi
19. Nur Khayyatul Lathifah
20. Wahidatur Rahmah
21. Suryai Dwi Dayanti
22. Salimatun Fikriyah
23. Kristin Lutfianah
24. Martaba’ul Aliyah
25. Muhimatul Nashikah
26. Fattahul Alim
27. Himatul Aliyah
28. Rodinal Muhtar Harun Rasyid
29. Misbahul Munir
30. Ali Mahfudz
31. Ahmad Ali Zainul Sofan Sofi’i
32. Khilyatun Nufus
33. Laili Zulfa
34. Mairina Miawati
35. Mufidatun Ni’mah
36. Muhammad Sholihin
37. Nur Diyah Fitriani
38. Nurul Lathifah
39. Ruri Wulansari
40. Salmah
41. Widyawati
42. Siti Nur Fitriana
43. Moh. Ngindi Vadullah
44. Ibnu Mughis
45. Rima Fitriana
46. RM Tubagus Musthofa
47. Qonaah Anggun Subekti
48. Simpatik Nudia Parasida
49. Mokhammad Aghil Zainun Kmal
Faqqih
50. Kumarudin
51. Tuti Widianingsih
52. Lilis Yuliana
53. Solichatul Adaiyah
54. Achmad Nur Hasyim
55. Rif’atul Himmah
56. Diana Susanti
57. Syaikhu Lutfi
58. Maria Ulfah
59. Ida Setyaningtsih
60. Ali Damsuki
61. Nur Svy Rahmawati
62. Mazka Hauzan Naufal
63. Mokhammad Abdul Aziz
64. Mukoyimah
65. Nurdinsah
66. Muhammad Abdul Rozaq
67. Ahmad Dimyanti Ihsan
68. Jose Rizal
69. Zainal Abidin
70. Muh Nur Rohman
71. Ahmad Taufiq
72. Andi
73. Busro
74. Nur Vita Dinama
75. M. Umar Lathif
76. Jadi Utomo
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
9
77. Tutik Amaliyah
78. Khollifatun
79. Ahmad Saddam Yusuf
80. Firna Qurotul Aini
81. Achmad Hasyim
82. Ahmad Said Jazuli
83. Tinwarotul Fathonah
84. Hanif Musthofah
G. Tugas dan Program Kerja dalam Struktur Organisasi HMI Komisariat Dakwah UIN
Walisongo Semarang
1. Ketua Umum
a. Mengarahkan program dan kegiatan operasional organisasi
b. Membina keutuhan organisasi dan mendorong kemajuan organisasi melalui
jalinan kerjasama dan komunikasi antar anggota
c. Mengusahakan peluang penghimpunan dana yang sah
d. Meningkatkan peran serta organisasi dalam pemecahan masalah-masalah
pembangunan yang berkait dengan profesi
e. Menciptakan citra organisasi
2. Sekretaris Umum, Bidang Administrasi dan Kesekretariatan, serta wakil-wakilnya
a. Melakukan pengaturan dan pengelolaan surat menyurat
b. Melakukan pengumpulan, pencatatan, pengelolaan, penyusunan dan
pemeliharaan dokumentasi organisasi komisariat dan bahan-bahan yang
berkenaan dengan intern dan ekstern Komisariat
c. Mengatur penyelenggaraan produksi atau reproduksi dokumentasi
komisariat yang perlu disampaikan pada seluruh anggota komisariat
d. Menyediakan investaris di bidang kesekretariatan
3. Bendahara Umum dan Wakil Bendahara Umum
a. Training RAB (Rancangan Anggaran Belanja)
b. Pengadaan arisan (menambah pemasukan)
4. Departemen PPPA (Penelitian Pengembangan dan Pembinaan Anggota)
a. Pendataaan anggota HMI Komisariat
b. Pendataan dan silaturahmi kepada KAHMI (Korps Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam)
c. Pendataan dan pengadaan perkaderan anggota
d. Pengadaan Follow-up (diskusi atau sharing-sharing)
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
10
5. Departemen PTKP (Perguruan Tinggi dan Kepemudaan)
a. Pengadaan KKF (Kelompok Kajian Fakultas), mengembangkan wawasan
keilmuan dakwah sebagai kesatuan ilmu pengetahuan
b. Training pembuatan makalah atau karya ilmiah
c. Diskusi antar komisariat
d. Pengadaan pelatihan teknik kamera dan editing
e. Training pembuatan buletin
6. Departemen KPP (Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi)
a. Pengadaan kegiatan berwirausaha (jualan pulsa, kantin kejujuran, bazar
buku)
b. Pengadaan workshop kewirausahaan
7. Departemen PP (Pemberdayaan Perempuan)
Dibedakan menjadi RAKER (Rapat Kerja) 1 dan 2
RAKER 1 :
b. Pengadaan pengajian, diskusi mengenai gender
c. Fiqih Munakahat
d. Kespro (kesehatan reproduksi)
RAKER 2 :
c. Memperingati hari AIDS se-dunia
d. Soft skill (membuat bucket bunga atau selempang kepada kader dakwah
yang berwisuda)
H. Hasil dari Program Kerja Organisasi HMI Komisariat Dakwah UIN Walisongo
Semarang
Dari program kerja dapat terealisasikan semua selama setahun, namun dengan
perjalanannya masih memiliki masalah atau hambatan, yaitu:
Bidang administrasi dan kesekretariatan
1. Surat masuk tidak terdokumentasi dengan baik (seperti pesan formal dari
whatsapp, surat berbentuk softfile dari panitia pelaksana kegiatan).
2. Dokumentasi foto tidak di print-out, melainkan langsung kirim ke media sosial.
3. Adanya kehilangan data dalam flashdisk.
Bidang Kebendaharaan
1. Kesulitan mencari pemateri training RAB.
2. Kegiatan arisan yang sempat terhambat dan fakum, karena kesulitan mencari
kader, kurang telaten menariki uang arisan, dan libur perkuliahan.
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
11
Departemen PPPA (Penelitian Pengembangan dan Pembinaan Anggota)
1. Kesulitan koordinasi para anggota komisariat.
2. Jarak dan waktu untuk mengunjungi alumni yang terbatas.
Departemen PTKP (Perguruan Tinggi dan Kepemudaan)
1. Kesulitan koordinasi para anggota komisariat.
2. Kesulitan mencari pemateri yang handal dalam bidang jurnalistik.
3. Kurangnya SDM yang memiliki minat dalam berdiskusi.
4. Kurangnya komunikasi antara pengurus dan kader.
Departemen KPP (Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi)
1. Tidak adanya ketua dalam departemen ini.
2. Kurangnya koordinasi,komunikasi antar pengurus.
3. Pergantian pengurus tidak jelas.
4. Seringnya menunda-nunda waktu dalam berwirausaha.
Departemen PP (Pemberdayaan Perempuan)
1. Kesulitan dalam mencari kader KOHATI Dakwah, sehingga menunda waktu
pelaksanaan.
2. Kesulitan dalam mencari pemateri yang cocok dengan agenda yang aaakkkan
dilaksanakan.
`Namun, atas semua masalah atau hambatan yang terjadi, tidak membuat pengurus
berhenti melaksanakan tugasnya. Tetap berusaha dan bertanggung jawab untuk menutupi
hambatan atau masalah yang ada. Sebagai pembelajaran dan perbaikan untuk pengurus
kedepannya.
Melihat dari masalah atau hambatan program kerja diatas, ketua umum memberikan
proyeksi ke depan:
1. Pengurus HMI KOMDA harus kualified, berkualitas mengenai SDM, motivasi,
emosional dan sebagainya.
2. Lebih memperdalam ke-Islaman dan ke-Indonesiaan serta didesain dengan
keunggulan yang tidak dimiliki oleh komsariat lain.
3. Harus memiliki nilai jual seperti dapat menulis di media massa.
4. Harus lebih tanggap atas segala persoalan yang ada.
5. Harus sesering mungkin berkomunikasi dengan Kahmi, mengadakan forum yang
bisa mengambil simpati Kahmi.
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
12
IV. KESIMPULAN
Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang dinamis dan sistematis,
menciptakan struktur dengan bagian yang berintegrasi dan berhubungan satu sama lain
terhadap keseluruhan. Organisasi sebagai suatu alat atau wadah yang statis untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Pengorganisasian dakwah merupakan penyusunan wadah dengan
memberikan rencana dakwah menjadi lebih mudah pelaksanaannya, sebagai penghubung
antar perencanaan dan pelaksanaan dakwah.
Organisasi HMI Walisongo merupakan organisasi yang menghimpun semua
mahasiswa Walisongo dari berbagai kalangan dengan latar belakang individu beragama
Islam. Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi
dan sumber aspirasi di dalam aktivitas dan dinamika organisasi. Namun dalam landasan
implementasi kehidupan sehari-hari, kader HMI merujuk pada masing-masing ideologi
yang diyakininya.
Dalam setiap komisariat ada struktur organisasi nya masing-masing yang terdiri dari
ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, ketua masing-masing bidang seperti
Bidang Penelitian dan Pengembangan dan Pembinaan Anggota (PPPA), Bidang Perguruan
Tinggi dan Kepemudaan (PTKP), Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi
(KKP) dan Bidang Pengembangan Perempuan (PP) yang membentuk program kerja yang
dapat terealisasikan semua, namun dengan perjalanannya masih memiliki masalah atau
hambatan, sebagai pembelajaran dan perbaikan untuk pengurus kedepannya.
STUDI PENGORGANISASIAN HMI
KOMISARIAT DAKWAH UIN WALISONGO SEMARANG 2016/2017
13
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Organisasi dan Motivasi : Dasar
Peningkatan Produktivitas. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sholeh, A. Rosyad. 1977. Manajemen Da’wah Islam.