Studi Penentuan Status Mutu Air Di Waduk Ciwaka Serang Sebagai Cadangan Air Tanah
-
Upload
dian-amalia -
Category
Documents
-
view
44 -
download
7
description
Transcript of Studi Penentuan Status Mutu Air Di Waduk Ciwaka Serang Sebagai Cadangan Air Tanah
-
STUDI PENENTUAN STATUS MUTU AIR DI WADUK
CIWAKA SERANG SEBAGAI CADANGAN AIR TANAH
Oleh: Dian Amalia
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurusan Perikanan
e-mail: [email protected]
Abstrak
Waduk merupakan salah satu jenis dari perairan tergenang atau lentik.
Waduk Ciwaka Serang merupakan salah satu cadangan air tanah khususnya bagi
daerah komplek perumahan Taman Pipitan Indah dan Graha Walantaka. Waduk
ini memiliki substrat berlumpur serta perairan yang berwarna coklat kehijauan.
Waduk ini berada pada Kampung Tegal Kembang Rt/Rw. 12/03 Desa Pipitan
Kecamatan Walantaka Kota Serang Provinsi Banten. Pada penelitian ini diambil
sampel dari 6 titik yakni bagian inlet, center, dan outlet. Adapun penentuan status
mutu perairan digunakan metode STORET dengan menggunakan parameter
berupa suhu, kecerahan, pH, dan kandungan oksigen terlarut (DO). Pengambilan
data dilakukan pada kedalaman 50 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui mutu dari perairan waduk Ciwaka sesuai atau tidak apabila
dijadikan sebagai salah satu cadangan air tanah yang nantinya akan dijadikan
untuk kegiatan rumah tangga.
Kata kunci : Waduk Ciwaka, Metode Storet, Status Mutu
Pendahuluan
Waduk merupakan salah satu jenis perairan tergenang dengan berbagai
fungsi yang penting bagi kehidupan manusia. Fungsi waduk dapat bermacam-
macam, di antaranya adalah sebagai cadangan air tawar yang nantinya akan
dipergunakan sebagai keperluan rumah tangga, kemudian digunakan untuk sektor
perikanan, industri, pertanian, penyangga banjir, hingga menjadi tempat rekreasi
bagi daerah tersebut. Namun setiap fungsi akan memiliki status mutu yang
berbeda-beda sesuai dengan baku mutu, sehingga penggunaan sumber air harus
memenuhi baku mutu.
Kualitas perairan akan berubah seiring dengan kemajuan tekhnologi. Karena
dengan meningkatnya tekhnologi juga meningkatkan aktifitas manusia yang pada
akhirnya juga akan merubah kualitas lingkungan hidupnya. Berbagai aktifitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan
industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi
sumbangan pada penurunan kualitas air sungai (Suriawiria, 2003).
-
Waduk Ciwaka digunakan untuk keperluan berbagai macam hal, di
antaranya sebagai cadangan air tawar yang akan digunakan untuk keperluan
rumah tangga bagi masyarakat khususnya komplek Taman Pipitan Indah dan
komplek Graha Walantaka. Tetapi, perlu diperhatikan bahwa waduk Ciwaka juga
merupakan tempat bagi keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA), yang akan
menghasilkan residu bagi perairan dalam bentuk feses ikan dan pakan ikan yang
tidak termakan. Sehingga besar kemungkinannya bahwa nilai dari Nitrogen atau
Posphat tinggi. Dan kedua senyawa tersebut merupakan toksin bagi manusia
apabila terus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
gangguan kesehatan serta akan menyebabkan eutrofikasi pada perairan tersebut.
Pada penentuan mutu perairan waduk Ciwaka ini menggunakan metode
Storet. Metoda STORET merupakan salah satu metoda untuk menentukan status
mutu air yang umum digunakan. Dengan metoda STORET ini dapat
diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku
mutu air. Secara prinsip metoda STORET adalah membandingkan antara data kualitas
air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna
menentukan status mutu air. Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan
menggunakan sistem nilai dari US-EPA (Environmental Protection Agency) dengan
mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas (Men LH No 115, 2003).
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Waduk Ciwaka Kampung Tegal Kembang Rt/Rw.
12/03 Desa Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang Provinsi Banten.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2015, kemudian data diolah di
dalam Laboratorium Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Data yang diambil dari lokasi pengujian di antaranya suhu perairan,
kecerahan dengan menggunakan alat secchi disk, pengukuran pH, dan DO.
Metode yang dilakukan untuk pengukuran kualitas air adalah metode Storet
Gambar 1. Lokasi Pengambilan Data
Waduk Ciwaka
-
dengan golongan B yakni air yang dapat digunakan sebagai bahan baku air
minum.
Penelitian ini dilakukan pada kedalaman perairan 50 cm dengan 3 titik yang
berbeda yakni titik 1 dan 2 (inlet) berada pada titik dimana air masuk dari
berbagai sumber. Kemudian terdapat titik 3 dan 4 (center), pada bagian ini
terdapat keramba jaring apung yang dimiliki warga. Dan titik 5 dan 6 (outlet),
pada bagian ini terdapat dua outlet dengan ukuran yang berbeda.
Metode Storet yang digunakan sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor : 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu Air. Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai dari US-EPA (Environmental Protection Agency) dengan
mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas, yaitu :
(1) Kelas A : baik sekali, skor = 0 : memenuhi baku mutu
(2) Kelas B : baik, skor = -1 s/d -10 : cemar ringan
(3) Kelas C : sedang, skor = -11 s/d -30 : cemar sedang
(4) Kelas D : buruk, skor -31 : cemar berat
Tabel 1. Penentuan Sistem Nilai untuk Menentukan Status Mutu Air
Jumlah Data Nilai Parameter
Fisika Kimia Biologi
-
1. Suhu C 3 34.2 30.1 31.91 -5
Kimia
2 pH 6-9 8.59 7.02 7.78 0
3 DO mg/l 4 9.5 1.5 6.61 -10
Jumlah Skor -15
Jumlah skor yang didapatkan adalah 15 yang berarti perairan waduk Ciwaka
ini tercemar ringan dan tidak cocok untuk digunakan sebagai sumber bahan baku
air minum atau digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya. hal ini
dikarenakan kandungannya yang sudah tidak sesuai dengan baku mutu untuk
bahan baku air minum. Apabila sesuai dengan ketentuan penggunaan metode ini,
waduk Ciwaka diperbolehkan sebagai sumber kegiatan perikanan dan pertanian.
Pada titik 1 dan 2 merupakan inlet dan arus airnya kecil, sehingga di titik ini
apabila terjadi pencemaran, polutan tersebut akan terbawa arus dan berkurang.
Begitu pun dengan titi 5 dan 6 pada bagian outlet, air banyak yang mengalir
keluar waduk. Tetapi, pada titik 3 dan 4 dimana terdapat KJA dalam jumlah cukup
banyak tidak sesuai apabila air diambil untuk proses pemenuhan kebutuhan rmah
tangga.
Perairannya ini merupakan perairan yang cenderung netral karena pH
perairan rata-rata adalah 7.78. Sedangkan perairan ini merupakan perairan dengan
DO yang terlalu tinggi. Sehingga diduga selain lumpur, di dasar perairan terdapat
banyak alga dan plankton sehingga perairan ini merupakan perairan yang
eutrofikasi atau subur. Bahkan apabila DO semakin tinggi dan perairan semakin
keruh maka perairan ini dapat berubah statusnya menjadi hypereutrofikasi yang
artinya semakin subur dan semakin banyak mengandung plankton. Lama
kelamaan perairan yang seperti itu dapat merubah wilayah perairan menjadi
wilayah daratan.
Simpulan dan Saran
Perairan waduk Ciwaka merupakan perairan dengan nilai baku mutu C,
sehingga tidak dapat dijadikan sebagai cadangan air tanah. Terutama dijadikan
sebagai bahan baku air minum. Hal ini dikarenakan, kualitas air yang tercemar
ringan serta akibat dari mengkonsumsi air ini akan mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan bagi manusia. Terutama pada bagian center (titik 5 dan 6)
merupakan bagian yang diduga mengandung paling banyak kandungan N dan P
hasil dari sisa pakan ikan dan feses ikan yang berada pada KJA. Perairan ini dapat
digunakan sebagai kegiatan perikanan, peternakan, maupun pertanian.
Sebaiknya dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan tokoh masyarakat,
khususnya untuk masyarakat komplek Taman Pipitan Indah dan Graha Walantaka
mengenai kualitas air ini serta tidak membiarkan pihak-pihak tertentu untuk
mengambil keuntungan sendiri. Kemudian, berperannya pihak-pihak seperti
mahasiswa, peneliti, dan yang lainnya dalam memberikan solusi atau perairan ini
-
diadakan proses perbaikan kualitas airnya, sehingga waduk Ciwaka dapat
termanfaatkan untuk masyarakat luas.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Tuhan YME berkat rahmat-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini. Kemudian, kepada Rasulullah SAW sebagai
pemimpin umat. Selanjutnya kepada kedua orang tua atas limpahan doanya.
Terima kasih pula kepada Bapak Forcep Rio Indaryanto, M.Si selaku dosen
pembimbing dan kepada para asisten dosen serta rekan-rekan jurusan perikanan
2013 atas kerja samanya dalam pengumpulan data waduk Ciwaka, juga kepada
masyarakat di sekitar waduk Ciwaka atas perizinan dan kerja samanya.
Daftar Pustaka
Canter, 1977. Dalam makalah Kursus Laboratorium Lingkungan, 1998, Kerja sama antara Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Lembaga Penelitian-Universitas Padjadjaran Bandung (PPSDAL, LP UNPAD) dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL).
Uriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat.
Penerbit Alumni. Bandung (KPLH) Keputusan Pemerintah Lingkungan Hidup. 2003. Keputusan Pemerintan
No 115 Tahun 2003 Tentang: Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 1994. Pengujian Kualitas Air Sumber dan Limbah
Cair. Direktorat Pengembangan Laboratorium Rujukan dan Pengolahan Data. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.