STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan...

22

Transcript of STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan...

Page 1: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.
Page 2: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.
Page 3: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

i

STUDI KASUS

UROLITHIASIS PADA ANJING PUG

Oleh :

I GUSTI AGUNG GDE PUTRA PEMAYUN

P. VINDHY CHEMPAKA PUTRI

LABORATORIUM BEDAH VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

Page 4: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

ii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,

yang senantiasa memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian studi kasus yang berjudul“UROLITHIASIS PADA

ANJING PUG“.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini

didukung oleh bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. drh. I Ketut Anom Dada, MS selaku Direktur Rumah Sakit Hewan

Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang telah

memberikan fasilitas tempat untuk penelitian studi kasus ini.

2. Bapak drh. Anak Agung Gde Jaya Wardhita, M.Kes selaku Kepala

Laboratorium Bedah Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Udayana yang telah memberikan ijin kepada mahasiswa koasistensi Lab

Bedah untuk membantu dalam penelitian studi kasus ini.

3. Bapak Dr. drh. I. G. N. Sudisma, M.Si, Dr. drh. I Nengah Wandia, M.Si, drh.

Pudji Raharjo, M.S, drh. Luh Made Sudimartini M.Sc, drh. A. A. Gde Oka

Dharmayudha, M.Si selaku dosen koasistensi Laboratorium Bedah Veteriner

yang ikut memberikan masukan dalam penulisan laporan ini

4. Mahasiswa Koasistensi gelombang VI/G serta semua pihak yang telah

membantu dan menyiapkan anjing kasus yang digunakan untuk penelitian

studi kasus ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh Karena itu,

kritik dan saran kearah perbaikan sangat penulis harapkan.

Denpasar, Januari 2016

Penulis

Page 5: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. iLEMBAR PERSETUJUAN KASUS....................................................... iiKATA PENGANTAR .............................................................................. iiiDAFTAR ISI............................................................................................. ivDAFTAR TABEL ..................................................................................... vDAFTAR GAMBAR ................................................................................ viBAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................... 11.2. Tujuan Penulisan ................................................................ 21.3. Manfaat Penulisan .............................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 32.1. Urolithiasis ........................................................................ 32.2. Etiologi ............................................................................... 42.3. Patogenesis ........................................................................ 52.4. Tanda Klinis ....................................................................... 62.5. Diagnosis ............................................................................ 62.6 Prognosis ............................................................................. 72.7 Pengobatan .......................................................................... 7

BAB III MATERI DAN METODE ...................................................... 93.1. Materi .................................................................................. 93.2. Metode .................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………124.1 Hasil ........................................................................................124.2 Pembahasan............................................................................ 13

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 155.1.Simpulan ................................................................................ 155.2. Saran...................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 6: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

iv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1. Status Present dan Pemeriksaan Fisik Hewan Kasus………… 9Tabel 2. Pemantauan kesembuhan luka dan pengobatan…………...….12

Page 7: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini meningkatnya taraf hidup masyarakat berpengaruh

terhadap gaya hidup bermasyarakat. Salah satunya adalah meningkatnya

pemeliharaan anjing sebagai hewan kesayangan. Beberapa orang menjadikan

anjing sebagai anggota keluarga ataupun teman hidup. Oleh karena itu segala

bentuk perhatian terhadap kebutuhan anjing dipenuhi untuk menjaga

kelangsungan hidupnya. Kecintaan terhadap anjing seringkali membuat pemilik

anjing memberikan makanan yang sama dengan makanan yang dikonsumsinya,

selain dog food yang dijual di pasaran. Komposisi makanan yang tidak sehat dapat

menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh anjing tersebut. Selain itu,

pola pemberian pakan juga dapat berpengaruh terhadap pH urin, volume urin, dan

konsentrasi urin yang dapat menyebabkan terbentuknya presipitasi mineral,

seperti urolit yang terdiri dari berbagai mineral (Mariyani, 2009).

Banyak masalah kesehatan yang terjadi pada anjing yang disebabkan oleh

ketidakseimbangan nutrisi yang diperoleh, salah satunya adalah urolithiasis.

Urolithiasis merupakan kondisi terbentuknya urolith atau kalkuli pada saluran

perkencingan, seperti vesika urinaria, ginjal, ureter dan uretra (Smith et al., 1972).

Urolithiasis sering terjadi pada jantan dibandingkan dengan betina dan hewan

yang terserang umumnya berumur antara 1-7 tahun (Thomson, 1988).

Terbentuknya urolith pada anjing sering terjadi, kecuali pada ras Dalmantian

hanya 1% (Bloomet et al., 1954).

Ada berbagai tindakan yang bisa dilakukan dalam penanganan kasus

urolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan

pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

Pada kasus urolithiasis yang terjadi pada anjing pug tersebut dilakukan tindakan

pembedahan urethrostomy. Tindakan pembedahan dilakukan untuk mengeluarkan

urolith pada saluran perkencingan anjing.

Page 8: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

2

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui

bagaimana cara mendiagnosa, prosedur operasi dan rencana terapi kasus

urolithiasis pada anjing dan mengetahui dampak terapi pembedahan terhadap

anjing penderita urolithiasis.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan

informasi serta menambah wawasan dan keterampilan bagi mahasiswa PPDH

dalam melakukan diagnosa, prosedur operasi, serta perawatan pascaoperasi

pembedahan kasus urolithiasis pada anjing.

Page 9: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Urolithiasis

Urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan adanya urolit (batu),

calculi,kristalataupun sedimen yang berlebihan dalam saluran urinaria. Sama

seperti batu manusia batu kristal ini bisa berada dimanapun dalam saluran urinasi

di anjing, meliputi ginjal, uretra, atau bisa ditemukan di kandung kemih (Fossum,

2002). Saat urin mengalami tigkat kejenuhan yang tinggi, yang disertai dengan

kelarutan garam, garam tersebut mengalami presipitasi dan membentuk kristal

(crystalluria). Jika kristal itu tidak dikeluarkan maka akan terbentuk agregat yang

disebut dengan kalkuli (Fossum, 2002). Urolith terbentuk karena banyak kristal-

kristal yang saling bergabung menjadi satu.

Urolith adalah bentukan mineral yang umumnya tersusun oleh struvite,

kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan cystine pada urin. Urolith ini

terbentuk di dalam saluran perkencingan dalam bergbagai bentuk dan jumlah,

tergantung pada infeksi, pengaruh diet/konsumsi dan gentika (Koesharyono,

2008). Adanya urolit didalam saluran perkencingan dapat menyebabkan iritasi,

akibatnya saluran tersebut rusak dan ditemukan darah bersama urin yang dapat

menimbulkan rasa nyeri pada anjing. Pembentukan urolith dimulai dari ginjal

yang kemudian terbawa melalui ureter dan terakumulasi di vesika urinaria.

Adapun jenis-jenis urolithpada anjing menurut Bartges et al., (1999)

adalah antara lain :

1. Urolith struvite berbentuk bulat atau persegi, yang biasanya ditemukan

pada pelvis renalis, ureter, vesika urinaria, atau urethra. Tersusun dari

Mg++, NH4+, fosfat. Berwarna putih, kuning sampai coklat, agak keras dan

rapuh, jika digerus hancur seperti kapur, permukaannya halus, atau kasar

tanpa tonjolan. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya urolith

struvite adalah urine bersifat alkalis, konsentrasi mineral yang meningkat

dan faktor genetik.

Page 10: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

4

2. Urolith cystine berbentuk bulat atau oval, biasanya kecil permukaannya

halus, tersusun dari asam amino cystine, empuk, mudah dihancurkan,

berwarna krem kekuningan, kuning kehijauan sampai coklat. Cystinuria

dapat diidentifikasi berdasarkan kristal cystine yang berbentuk hexagonal.

Terdapat pada urin yang asam, kecil, halus, berwarna kuning kecoklatan

sampai kuning kehijauan.

3. Urolith urate, urolith urat berbentuk bulat atau oval, permukaannya halus,

tersusun dari NH4 urat, biasanya kecil, berlapis-lapis konsentris seperti

kulit telur, mudah pecah, berwarna kuning kecoklatan sampai kehijauan.

4. Urolith kalsium oksalat, urolith ini berbentuk bulat atau oval, tersusun dari

kalsium oksalat, dan sering mengandung kalsium fosfat, biasanya kecil

sangat keras dan rapuh (mudah pecah, permukaannya ada yang halus atau

tidak beraturan), berwarna krem sampai coklat, tetapi dapat berwarna hijau

kecoklatan.

Jenis mineral yang paling umum di jumpai dalam urolith anjing adalah

struvite. Ammonium asam urat, asam urat, sedangkan kalsium fosfat dan kalsium

oksalat jarang ditemukan pada anjing. Sebaliknya urolit yang mengandung

kalsium (kalsium oksalat dan kalsium fosfat) paling lazim ditemukan. Meskipun

beberapa mineral khusus dapat menjadi unsur predominan dari suatu kalkuli,

tetapi kebanyakan kalkuli komposisinya terdiri dari campuran beberapa unsure

mineral. Kadang-kadang inti urolit tersusun dari suatu jenis kristal (struvite),

tetapi lapisan luarnya tersusun dari kristal-kristal lain yang berbeda.

2.2 Etiologi

Urolithiasis adalah kondisi terbentukanya urolith atau kalkuli pada

saluranperkencingan,seperti padavesika urinaria, ginjal, ureter dan uretra (Smith et

al., 1972).Saat urin mengalami tigkat kejenuhan yang tinggi, yang disertai dengan

kelarutan garam, garam tersebut mengalami presipitasi dan membentuk kristal

(crystalluria).Urolith merupakan batu yang terbentuk akibat supersaturasi diurin

Page 11: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

5

dengan kandungan mineral-mineral tertentu(Fossum, 2002).Urolith ini merupakan

perwujudan polycrystalline yang terdiri dari satu atau lebih mineral.

Urolith tersebut merupakan kumpulan hasil metabolit yang mengandung

kalsium, oksalat, dan fosfat yang dapat bergerak turun sepanjang ureter dan masuk

ke dalam vesika urinaria. Setelah terjadi pengendapan, partikel-partikel yang telah

mengkristal bertambah besar ukurannya, memperparah kerusakan dan

menimbulkan gejala klinis pada hewan tersebut (Gipson, 1996).Urolithterbentuk

di dalam vesika urinaria dalam berbagai bentuk dan jumlah tergantungpada

infeksi, pengaruh diet atau konsumsi, dan genetic (Suryandari, 2012).

Kadar kalsium yang tinggi di dalam ginjal juga dapat mempengaruhi

pembentukan urolith, sedangkan faktor-faktor lain yang mendukung

pembentukukan urolith adalah kurang minum, makanan yang banyak

mengandung kalsium, oksalat dan fosfat serta penurunan pH urin (Sastrowardoyo,

1997).

2.3 Patogenesis

Urolithiasisbiasa terjadi terutama pada hewan domestik seperti anjing dan

kucing. Urolith ini terbentuk dalam berbagai bentuk dan jumlah tergantung pada

infeksi. Urolith dapat terbentuk pada bagian manapun dari traktus urinari anjing

dan kucing.Faktor utama yang mengatur kristalisasi mineral dan pembentukkan

urolith adalah derajat saturasi urin dengan mineral-mineral tertentu. Faktor

penyebab lainnya adalah diet atau makanan, frekuensi urinasi, genetik, dan adanya

infeksi traktus urinari. Saturasi memberikan energi bebas untuk terbentuknya

kristalisasi. Semakin tinggi derajat saturasinya, semakin besar kemungkinan

terjadinya kristalisasi dan perkembangan kristal. Oversaturasi urine dengan kristal

merupakan faktor pembentukkan urolith tertinggi (Suryandari, 2012).

Akumulasi urolith pada vesika urinaria dapat menyebabkan rupturnya

dinding vesika urinaria dan rupturnya saluran pada uretra. Pecahan urolith atau

kalkuli yang terbawa melalui uretra juga akan mengakibatkan radang sehingga

pembuluh darah pada dinding saluran perkencingan pecah dan memicu keluarnya

darah yang terbawa pada urin. Adanya urolith pada vesika urinaria dan uretra juga

Page 12: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

6

dapat mengakibatkan obtruksi sehingga memicu terjadinya rasa nyeri yang sangat

pada saat hewan melakukan urinasi. Urolithiasis yang disebabkan kalsium oksalat

merupakan jenis urolithiasis yang sering terjadi pada kucing (Brown, 2013).

2.4 Tanda Klinis

Hewan-hewan yang menderita urolithiasis diketahui gejala klinisnya

bervariasi tergantung pada tempat peletakannya dalam struktur anatomi sistim

urinaria dan jenis kelamin. Terdapatnya batu akan menggangu saluran urinaria

dan akan menyebabkan kesulitan membuang urin, rasa sakit pada ginjal dan

saluran urinaria serta distensi pada abdomen. Kondisi ini akan menyebabkan

peradangan pada saluran urinaria, stranguria atau pengeluaran urin dengan

frekuensi lambat, dysuria atau kesakitan atau kesukaran pada saat urinasi dan

anuria atau tidak dapat mengeluarkan urin (Breitschwerdt, 1986). Terdapatnya

batu pada ureter dapat menyebabkan kolik, ini datangnya tiba-tiba tanpa

didahulukan oleh gelaja sebelumnya, penderita biasanya memutar badan untuk

mendapatkan posisi yang dapat mengurangi rasa nyeri. Bila penyumbatan telah

berlangsung lama akan terlihat tanda depresi, lesu, anoreksia atau berkurangnya

nafsu makan, dan diikiti oleh tanda uremia (Sastrowardoyo, 1997).

2.5 Diagnosis

Diagnosa penyakit urolithiasis dapat dilakukan berdasarkan anamnesa,

pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang. Selain itu pemeriksaan lain yang

dapat dilakukan adala dengan rontgen atau pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Anamnesa dari pemilik diperlukan untuk mengetahui sejarah menyeluruh

kesehatan anjing, awal timbulnya gejala dan kemungkinan insiden yang mungkin

telah mendahului kondisi ini. Pada saat pemeriksaan klinis, palpasi daerah

abdomen sering terasa adanya pembesaran pada vesica urinaria.

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosa

urolithiasis adalah foto rontgen dan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan

laboratorium juga bisa dilakukan pada sampel urin yang diambil dari anjing.

Page 13: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

7

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk melihat jenis urolith atau kalkuli yang

menyebabkan anjing terkena urolithiasis.

2.6 Prognosis

Prognosis dari tindakaan operasi urolithiais pada umumnya dapat dubius

sampai infausta, hal tersebut tergantung pada besarnya urolith, letak urolith,

adanya infeksi dan adanya obstruksi. Makin besar urolith makin jelek

prognosisnya, letak urolith juga dapat menyebabkan obstruksi yang dapat

mempermudah terjadinya infeksi. Makin besar kerusakan jaringan dan adanya

infeksi karena faktor obstruksi maka dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal,

sehingga prognosis menjadi jelek (Arum, 2012).

Melihat hasil pemeriksaan dan kondisi hewan secara umum, serta kondisi

saluran urinaria, prognosa yang dapat diambil adalah dubius sampai infausta, hal

ini disebabkan karena kondisi anjing yang sudah mengalami urolithiasis yang

parah, hal ini disebabkan karena anjing sudah tidak bisa melakukan urinasi selama

2 hari, serta warna urin yang kecoklatan karena sudah tercampur dengan darah

akibat adanya peradangan pada sistem urinaria anjing tersebut. Selama dilakukan

pengamatan ternyata kondisi anjing semakin hari semakin membaik, serta sudah

bisa melakukan urinasi secara normal, maka prognosa yang dapat diambil adalah

fausta.

2.7 Pengobatan

Terapi yang dapat diberikan pada pasien penderita urolithiasis adalah

kateterisasi sehingga terjadi pengeluaran urin dan kristal pada VU. Penyuntikan

cairan fisiologi, intravena atau perfusi diperlukan ketika sindrom uremia terjadi

(depresi, muntah, dan dehidrasi) dengan tujuan untuk mengganti cairan tubuh, dan

menstabilkan pH cairan tubuh. Pemberian antibiotik diperlukan untuk mencegah

terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri dan obat-obatan parasimpatomimretik

untuk menstimulasi otot VU. Dalam beberapa kasus tindakan bedah seperti

cystotomy, urethrotomy ataupun urethrostomy diperlukan untuk menghilangkan

Page 14: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

8

sumbatan atau mencegah terjadinya pengulangan timbulnya kristal mineral

(Sastrowardoyo, 1997).

Page 15: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

9

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Materi

3.1.1 Hewan

Hewan kasus yang digunakan adalah anjing pug berumur 2 tahun, jantan,

berwarna coklat muda dengan berat badan 8 kg. Hewan memiliki nafsu makan

yang menurun dan sakit saat mengeluarkan feses. Tanda klinis yang ditemukan

adalah anjing sudah tidak urinasi selama 2 hari, dan saat dipalpasi daerah

abdomen terlihat membengkak. Anjing yang dioperasi memiliki status present

sebagai berikut:

Tabel 1. Status Present dan Pemeriksaan Fisik Hewan Kasus

Status Present Pemeriksaan FisikParameter Hasil Jenis Pemeriksaan HasilJantung (x/menit)Pulsus (x/menit)CRT (detik)Respirasi(x/menit)Suhu (°C)

132132232

37,2

Anggota gerakKulit

FesesUrineSistem reproduksiSistem sirkulasiSistem sarafSistem respirasi

NormalTurgor kulit

menurunTidak adaTidak adaNormalNormalNormalNormal

3.1.2 Alat-alat

Alat yang digunakan dalam pembedahan ini, yaitu : scalpel dan mata

scalpel, allis forcep, drape clamp, gunting operasi lurus dan bengkok, pinset

bergigi, pinset fisiologis, needle holder, jarum ujung bulat dan segitiga, tampon

dan tempat tampon, kain drape, intravena cateter dan infuse set,

endotracheal,glove, masker dan jarum suntik 1 ml dan 3 ml.

3.1.3 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang dipersiapkan adalah tampon, kapas, plester, alcohol

70%, Lactat Ringer, NaCl 0,9%,antiseptik (betadine), benang absorabledan non-

Page 16: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

10

absorable. Obat-obat yang dipersiapkan adalah premedikasi yaitu atropin sulfat

dan xylazine, anastesi umum yaitu ketamine dan dan anastesi lokal yaitu lidokain,

antibiotik betamox, deksametason, oxyetracycline, dan amoxan.

3.2 Metode

3.2.1 Preoperasi

Persiapan ruang operasi

Ruang operasi dibersihkan dari kotoran dengan disapu (dibersihkan dari

debu), kemudian meja operasi disterilisasi dengan alkohol 70%.

Preparasi alat

a. Sterilisasi alat-alat bedah

Sterilisasi pada alat-alat bedah bertujuan untuk menghilangkan seluruh

mikroba yang terdapat pada alat-alat bedah, agar jaringan yang steril

atau pembuluh darah pada anjing yang akan dibedah tidak

terkontaminasi.

Persiapan anjing atau anjing kasus :

a. Anjingyang akan dioperasi dilakukan signalemen, anamnesa, dan

pemeriksaan klinik. Sebelum dilakukan operasi, hewan dipuasakan

selama 12 jam agar hewan tidak muntah pada waktu teranaesthesia.

b. Kemudian diinjeksi dengan premedikasi yaitu atropin sulfat sebanyak

1 ml secara subkutan (dosis terlampir).

c. Setelah 10 menit, kemudian di anestesi menggunakan kombinasi

xylazin dan ketamin dengan jumlah pemberian anestesi masing-masing

0,5 ml xylazin dan 0,3ml ketamin secara intramuskuler (dosis

terlampir).

d. Setelah teranestesi, Anjing ditempatkan pada posisidorsal recumbency.

e. Hewan disiapkan secara aseptik,bulu disekitar daerah yang akan

diinsisi dibersihkan.Kemudian dilakukan pemasangan Endotraceal

Tube (ETT) dan dilakukan pemasangan intravena kateter untuk infus

NaCl 0,9%.

f. Dilakukan penutupan site operasi dengan kain drape.

Page 17: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

11

g. Kemudian diberi antiseptik untuk menjaga kondisi aseptik.

Persiapan perlengkapan operator dan asisten

Perlengkapan yang dibutuhkan operator dan asistenadalah masker,

penutup kepala dan sarung tangan serta menggunakan pakaian khusus

operasi. Perlengkapan-perlengkapan tersebut disterilisasi dengan urutan

tertentu.

3.2.2 Operasi

Setelah tahapan preoperasi selesai dan anjing telah teranestesi kemudian

anjing dibaringkan pada posisi dorsal recumbency. Anjing dipasangi kain penutup

operasi (drap). Insisi dilakukan diatas urethra diantara os penis dan skrotum atau

melalui prescrotalis. Insisi dilakukan mulai dari kulit preputium, subkutan sampai

ketemu urethra. Kateter digunakan untuk membantu identifikasi urethra,

selanjutnya insisi urethra ditempat terjadinya obstruksi. Kalkuli dikeluarkan

dengan hati-hati dan dilanjutkan dengan pembilasan menggunakan larutan NaCl

fisiologis. Selanjutnya kateter didorong masuk ke kantong kencing dan mukosa

urethra dijahit dengan kulit luar preputium sehingga terjadi saluran permanen

pada urethra untuk pengeuaran urin.

3.2.3 Pascaoperasi

Pasca operasi urolithiasis diberikan iodine serta salep oksitetrasiklin pada

luka penyuntikan antibiotik betamox 0,8 ml untuk mencegah terjadinya infeksi

sekunder dan penyuntikan deksametason untuk mengurangi peradangan. Kurangi

gerakan hewan dengan mengandangkan hewan pada kandang sempit. Selain

pemberian secara injeksi juga diberikan obat dalam bentuk amoxan sirup (125

mg/cth) yangdiberikan 3x sehari sebanyak 2 sendok selama 5 hari.Pilihan

antiboitika, antiinflamasi dan analgesik dapat disesuaikan dengan ketersedian

obat.

Page 18: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Operasi dilakukan pada tanggal 2 Januari 2016. Pengamatan pada anjing

dilakukan pada hari ke-1 sampai hari ke- 7 pascaoperasi.

Tabel 2. Pemantauan kesembuhan luka dan pengobatan

PengamatanPost Operasi

Perubahan Klinis Pengobatan

Hari ke -0

Hari Ke-1

Hari ke-2

Hari ke-3

Hari ke-4

Hari ke-5

Hewan baru selesai operasi,luka masih basah,pengobatan diberikansetelah hewan benar-benarpulih dari anastesi

Luka masih basah,kemerahan di tepi luka,bengkak, nafsu makan baik,aktif bergerak, kencingberdarah

Luka masih basah,kemerahan di tepi luka,nafsu makan baik, aktifbergerak, kencing berdarah

Luka mulai mengering tapimasih kemerahan, nafsumakan baik, aktif bergerak,kencing berdarah

Luka mulai mengering tapimasih kemerahan, terlihatadanya fibrisnafsu makanbaik, aktif bergerak, kencingberdarah

Jahitan kulit dibuka dankateter yang terpasangdilepaskan

Betamox dandeksametason injeksi,luka dibersihkan dandiberi betadine dansalep oksitetrasiklin

Amoxan oral dan lukadiberi salepoksitetrasiklin danbetadine

Amoxan oral dan lukadiberi salepoksitetrasiklin danbetadine

Amoxan oral dan lukadiberi salepoksitetrasiklin danbetadine

Amoxan oral dan lukadiberi salepoksitetrasiklin danbetadine

Amoxan oral dan lukadiberi salepoksitetrasiklin danbetadine

Page 19: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

13

Hari ke-6

Hari ke-7

Luka kering, luka mulaimenyatu terbentuk fibris,kencing tidak berdarah

Luka kering, luka menyatudengan baik, kencing tidakberdarah

Luka diberi salepoksitetrasiklin danbetadine

Luka diberi salepoksitetrasiklin danbetadine

4.2 Pembahasan

Operasi kasus urolithiasis pada anjing dimulai daripre-operasi, operasi dan

pasca operai. Pre-operasi meliputi persiapan alat, bahan, ruangan, hewan, site

operasi dan operator. Persiapan hewan meliputi pemeriksaan status present yaitu

denyut jantung, pulsus respirasi CRT, suhu dan pemeriksaan fisik. Persiapan obat

premedikasi dan anastesi merupakan hal yang sangat penting, dilakukan

penghitungan dosis anastesi dengan benar dan tepat.

Anjing dengan kasus urolithiasis tersebut menurut pemilik awalnya

menunjukkan tanda klinis, yaitu anjing tidak mau makan, sakit saat mengeluarkan

feses, serta sudah 2 hari tidak melakukan urinasi. Setelah dipalpasi dan dilakukan

pemeriksaan ultrasnografi (USG) terlihat adanya pembesaran pada vesica urinaria

akibat menumpuknya urin yang tidak dikeluarkan oleh anjing selama 2 hari. Hal

tersebut mengarah pada kasus urolithiasis dimana urolithiasis merupakan

penyakit yang disebabkan oleh adanya batu (urolith) atau Kristal-kristal garam

pada saluran kencing (tractus urinarius), sehingga menghambat pengeluaran urin.

Pada kasus ini diambil tindakan pembedahan untuk mengeluarkan batu

(urolith) atau Kristal-kristal garam pada saluran kencing (tractus urinarius),

tujuannya agar tidak menghambat pengeluaran urin dan menghentikan rasa sakit

anjing saat melakukan urinasi. Tindakan pembedahan dilakukan pada hari Sabtu,

2 Januari 2016. Pada saat dilakukan pembedahan ditemukan batu (urolith) atau

Kristal-kristal garam pada urethra anjing. Peneguhan diagnosa dilakukan dengan

pemeriksaan laboratorium pada sampel urin anjing penderita di Laboratorium

Patologi Klinik, Rumah Sakit Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Udayana. Hasil dari pengujian laboratorium ditemukan adanya bentukan struvite.

Hal tersebut menunjukkan bahwa anjing tersebut menderita urolithiasis.

Page 20: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

14

Kesembuhan luka operasi relatif cepat, pada hari ke-1 hingga ke-2 luka

masih basah, kemerahan di tepi luka, nafsu makan baik, anjing aktif bergerak, dan

urin masih berdarah. Hari ke-3 dan ke-4 luka mulai mengering tapi masih

kemerahan, nafsu makan baik, anjing aktif bergerak, tetapi urin masih berdarah.

Pada hari ke-5 dilakukan pelepasan jahitan kulit serta kateter pada urethra. Pada

hari ke-6 luka sudah mengering, luka mulai menyatu terbentuk fibris, urin sudah

tidak berdarah. Pada hari ke-7 luka telah kering dan menutup baik, serta saat

urinasi sudah tidak mengeluarkan darah. Perubahan kondisi hewan kasus pasca

operasi juga mengalami peningkatan setiap harinya.

Pasca operasi hewan diberikan antibiotika betamox injeksi, antiinflamasi

deksametason injeksi dan salep oksitetrasiklin. Pemberian antibiotika injeksi

dilakukan untuk mencegah infeksi pada luka bekas jahitan. Pemberian

antiinflamasi bertujuan untuk mengurangi tanda panca radang yang berlebihan

yaitu rubor, kalor tumor, dolor dan functiolesa. Pemberian salep bertujuan untuk

mencegah infeksi pada luka bekas jahitan dan saluran permanen untuk urinasi.

Page 21: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

15

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari laporan ini adalah :

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan ditunjang oleh pemeriksaan

laboratorium pada sampel urin, anjing pada kasus ini didiagnosa menderita

urolithiasis.

2. Penanganan kasus urolithiasis pada anjing dilakukan dengan teknik

urethrostomy yaitu tindakan pembedahan dengan membuat saluran atau

lubang permanen pada urethra, untuk mengeluarkan urolith, kalkuli atau

sedimen yang menyumbat urethra.

3. Setelah 7 hari pasca operasi luka incisi telah kering dan menyatu dengan

baik, serta saat urinasi tidak mengeluarkan darah

5.2 Saran

1. Hewan yang mengalami urolithiasis harus segera dilakukan tindakan

operasi agar peluang sembuhnya lebih besar.

2. Untuk mencegah kambuhnya penyakit urolithiasis maka komposisi

makanan harus tepat agar nutrisi dalam tubuh anjing dapat seimbang.

3. Hewan yang telah di operasi urethrostomy juga harus dibarengi dengan

kastrasi dan pengangkatan kantong skrotum, agar urin yang akan

dikeluarkan tidak menumpuk pada kantong skrotum.

Page 22: STUDI KASUS - repositori.unud.ac.id fileurolithiasis pada anjing, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi, seperti cystotomy, urethrotomy dan uresthrostomy.

16

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Christy. 2012. Asuhan Keperawatan pada TN “M” dengan GangguanSistem Urogenitalia-Urolithiasis.http://sichesse.blogspot.co.id/2012/05/asuhan-keperawatan-pada-tn-m-dengan.html (tanggal akses: 12 Januari 2016).

Bartges JW, Osborne CA, Lulich JP. 1999. Methods for evaluating treatment ofuroliths. Vet Clin North Am: Small Anim Pract; 29:45.

Bloom, Frank. 1954. Pathology of The Dog and Cat :The Genitorinary Sistem,with Cinical Consideration. American Veterinary Publication inc. UnitedStates of America. Evanston. pp 463.

Breitschwerdt EB. 1986. Contemporary Issues in Small Animal Practice:Nephrology and Urology. New York.Churchill Livingstone.pp: 261

Brown, Scott.A. 2013. Urolithiasis in Small Animals.http://www.merckmanuals.com/vet/urinary_sistem/noninfectious_diseases_of_the_urinary_sistem_in_small_animals/Urolithiasis_in_small_animals.html (tanggal akses: 12 Januari 2016).

Fossum, T.W. 2002. Small Animal Surgery, ed 2nd Mosby, St. Lois London.Toronto. Philandelphia sydney.

Gipson, J.M. 1996. Biokimia Patologi Hewan. Pusat Antar Universitas InstitutPertanian Bogor. pp 141.

Koesharyono C. 2008. Penanganan Kasus UrolithiasispadaAnjing.http://www.anjingkita.com/ (tanggal akses: 12 Januari 2016).

Mariyani. 2009. Kasus Urolithiasis pada Anjing dan Kucing. Institut PertanianBogor. Bogor

Sastrowardoyo, S. 1997. Urologi Penuntun Praktis. Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. Jakarta. pp: 72.

Smith., H.A., T.C Jones dan R.D. Hunt. 1972. Veterinary Pathology. 4th Lea &Febiger. Philadelpia. pp: 1521

Suryandari, P., P. Santi., P. Fajar. 2012. Kasus Urolithiasis pada Kucing.Universitas Brawijaya. Malang.

Thomson RG. 1988. Special Veterinary Pathology. Philadelphia. B.C. Decker Inc.pp : 661