STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT...

38
1 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Nn. P DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANG BOUGENFILE RS. PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : INDAH SARI NIM. P.10101 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

1

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Nn. P

DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANG

BOUGENFILE RS. PANTI WALUYO

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

INDAH SARI

NIM. P.10101

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Nn. P

DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANG

BOUGENFILE RS. PANTI WALUYO

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

INDAH SARI

NIM. P.10101

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Indah Sari

NIM : P. 10101

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT

PADA Nn. P DENGAN CIDERA KEPALA

RINGAN DI RUANG BOUGENFILE RS PANTI

WALUYO SURAKARTA.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan

INDAH SARI

NIM. P. 10101

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Indah Sari

NIM : P. 10101

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT

PADA Nn. P DENGAN CIDERA KEPALA

RINGAN DI RUANG BOUGENFILE RS PANTI

WALUYO SURAKARTA.

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : STIkes Kusuma Husada Surakarta

Hari/tanggal : Rabu, 05 Juni 2013

Pembimbing : Setiyawan, S.Kep.,Ns (....................................)

NIK. 201084050

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Indah Sari

NIM : P. 10101

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT

PADA Nn. P DENGAN CIDERA KEPALA

RINGAN DI RUANG BOUGENFILE RS PANTI

WALUYO SURAKARTA.

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/tanggal : ....................

DEWAN PENGUJI

Penguji I :Setiyawan, S.Kep.,Ns (.................................)

NIK : 201084050

Penguji II :Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns (................................)

NIK : 201187085

Penguji III :Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns (................................)

NIK : 201186076

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S. Kep. Ns

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

Nn. P DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANG BOUGENFILE RS.

PANTI WALUYO SIRAKARTA.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun Karya

Tulis ini, terkhusus kepada :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns , selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Erlina Widyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji I

yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

kesempurnaan studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

vi

4. Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaan studi kasus ini.

5. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji III yang telah

membimbing dengan cermat, memeberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaan

studi kasus ini.

6. Semua dosen Program DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta

yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu

bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,yang

telah memebri dukungan moril dan spiritual.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang setimpal atas

bantuan dan pengorbanan mereka kepada penulis dan melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal Al amin.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Tujuan Penulisan................................................................... 5

C. Manfaat Penulisan ................................................................ 5

BAB II LAPORAN KASUS ................................................................. 7

A. Identitas Klien ...................................................................... 7

B. Pengkajian ............................................................................. 7

C. Perumusan Masalah Keperawatan ....................................... 9

D. Perencanaan Keperawatan ................................................... 10

E. Implementasi Keperawatan .................................................. 10

F. Evaluasi Keperawatan........................................................... 13

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN ...................................... 15

A. Pembahasan .......................................................................... 15

B. Simpulan .............................................................................. 25

C. Saran ..................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian

Lampiran 2 Lembar Pendelegasian

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Kasus

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 Asuhan Keperawata

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, kecelakaan lalu lintas di dunia pada tahun 2004 telah

merenggut satu juta orang setiap tahunnya sampai sekarang dan dari 50 juta

orang mengalami luka dengan sebagian besar korbannya adalah pemakai

jalan yang rentan seperti pejalan kaki, pengendara sepeda motor, anak-anak,

dan penumpang (Wahyudi, 2012).

Data kecelakaan di Indonesia yang berasal dari kepolisian menyebutkan

pada tahun 2007, jumlah korban meninggal sebanyak 16.548 jiwa dan korban

yang mengalami cidera kepala sebanyak 20.180. Sebagian besar 70% korban

kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda motor dengan golongan

umur 15-55 tahun dan berpenghasilan rendah, serta cidera kepala yang

dialami merupakan urutan pertama dari semua jenis cidera yang dialami

korban kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia, penyebab cidera kepala

terbanyak karena kecelakaan lalu lintas dan diikuti perdarahan berkisar antara

17,63%-42,20% yang menduduki urutan tertinggi, kemudian disusul yang

kedua yaitu cidera ekstremitas mencapai 11,8% (Wahyudi, 2012).

Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

dan tulang wajah), atau otak. Keparahan cedera berhubungan dengan tingkat

kerusakan awal otak dan patologi sekunder yang terkait (Stillwell, 2011).

Cidera kepala ringan adalah cidera karena tekanan atau kejatuhan benda

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

2

tumpul yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi neurologi sementara atau

menurunnya kesadaran sementara, mengeluh pusing nyeri kepala tanpa

adanya kerusakan lainnya (Triyanto, 2013).

Cidera kepala ringan biasanya pasien sadar, mungkin memiliki riwayat

periode kehilangan kesadaran. Amnesia retrograd terhadap peristiwa sebelum

kecelakaan cukup signifikan (Grace & Borley, 2006).

Cidera primer terjadi bersamaan dengan dampak dari gaya akselerasi-

deselerasi atau gaya rotasi, dan mencakup fraktur, gegar, kontusio, dan

laserasi. Efek cidera pada jaringan otak dapat berupa fokal atau difus. Cidera

sekunder dapat dimulai pada saat trauma terjadi atau pada waktu setelahnya.

Cidera sekunder mencakup respon selular dan respon biokimia terhadap

trauma serta penyakit sistemik yang memperburuk cidera primer dan

menyebabkan kerusakan SSP tambahan. Cidera sekunder meliputi gangguan

akson, hematoma, hipertensi intrakranial, infeksi SSP, hipotensi, hipertermia,

hipoksemia, dan hiperkapnia. Setiap usaha harus dilakukan untuk mencegah

atau mengontrol cidera sekunder, yang meningkatkan morbiditas dan

mortalitas (Stillwell, 2011).

Pasien cidera kepala yang mengalami nyeri kepala post traumatik akut

sebesar 80% dan hal ini sangat mengganggu bagi aktivitasnya. Nyeri kepala

pada pasien dengan cidera kepala berdasarkan Headache Society

Classification of Headache Disorders (ICHD) diklasifikasikan menjadi dua

kategori yaitu akut dan kronik (Anonim, 2013).

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

3

Nyeri bersifat subyektif dan bersifat sangat individual. Stimulus nyeri

dapat berupa stimulus yang bersifat fisik atau mental, sedangkan kerusakan

dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang individu

(Potter & Perry, 2005). Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak

menyenangkan bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada

setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah

yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya

(Hidayat, 2012).

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial

atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International

Association for The Study Of Pain) ; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari

intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau

diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan (Nanda, 2010).

Pasien yang mengalami cidera kepala ringan dapat mengalami sindrom

posstraumatik, seperti nyeri kepala, vertigo, depresi, irritability peka,

penurunan konsentrasi, insomnia, fatique, gejala-gejala autonom seperti mual,

muntah, hipotensi orthostatic, photopobia dan anosmia. Nyeri kepala akan

berlangsung dari akut sampai kronik dan hal ini akan sangat mengganggu

kualitas hidupnya (Anonim, 2013).

Nyeri kepala pada pasien cidera kepala ringan disebabkan oleh

perubahan neurokimia meliputi depolarisasi syaraf, pengeluaran asam amino

pada neurotrasmiter yang berlebihan, disfungsi serotogenik, gangguan pada

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

4

opiate endogen. Opiate endogen atau endhorpin akan dikeluarkan oleh tubuh

pada saat rileks dan tenang (Anonim, 2013).

Prevalensi cidera kepala ringan di RS Panti Waluyo sendiri belum

diketahui secara pasti tetapi berdasarkan hasil pengamatan selama periode

praktek klinik keperawatan, pasien dengan cidera kepala ringan keluhan

utama yang dirasakan adalah nyeri akut (nyeri kepala) dan penulis menjumpai

Nn.P dengan cidera kepala ringan dengan keluhan utama nyeri akut dan data

obyektif pasien tampak menahan sakit. Nyeri akut pada cidera kepala ringan

bila tidak mendapatkan penanganan dan nyeri berlangsung secara terus-

menerus, berat, atau dalam, sistem saraf parasimpatis menghasilkan suatu

aksi. Respon fisiologis terhadap nyeri dapat sangat membahayakan individu (

Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan pengelolaan kasus asuhan keperawatan yang akan dituangkan

dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Nyeri

Akut pada Nn. P dengan Cidera Kepala Ringan di Ruang Bougenfile Rumah

Sakit Panti Waluyo Surakarta.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri akut pada Nn. P dengan cidera kepala

ringan di RS. Panti Waluyo Surakarta.

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

5

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Nn. P dengan nyeri

akut cidera kepala ringan.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Nn. P

dengan nyeri cidera kepala ringan.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Nn. P

dengan nyeri cidera kepala ringan.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Nn. P dengan nyeri

cidera kepala ringan.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Nn. P dengan nyeri cidera

kepala ringan.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri pada Nn.P dengan nyeri

cidera kepala ringan.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Rumah Sakit.

Karya tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan asuhan keperawatan khususnya bagi pasien dengan nyeri

akibat cidera kepala.

2. Bagi Perawat.

a. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif

kepada klien penderita dengan nyeri akibat cidera kepala.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

6

b. Melatih berfikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan,

khususnya pada pasien dengan nyeri akibat cidera kepala.

3. Bagi Instansi Akademik.

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan

datang.

4. Bagi Pembaca.

Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang penyakit dan cara

perawatan pasien dengan nyeri akibat cidera kepala.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

7

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 April 2013 dan metode

pengkajian dengan auto anamnesa dan allow anamnesa. Hasil pengkajian

diperoleh data pasien yaitu, pasien bernama Nn.P, berumur 19 tahun,

beragama islam, pendidikan sebagai mahasiswi, berjenis kelamin perempuan,

alamat, Ngemplak, Boyolali. Penanggung jawab pasien bernama Ny.S, umur

51 tahun dan hubungan dengan pasien adalah sebagai ibu.

Ketika dilakukan pengkajian, keluhan utama yang dirasakan pasien

adalah nyeri kepala. Riwayat penyakit sekarang, pasien tidak sadarkan diri

selama 15 menit karena terjatuh dari sepeda, pada anggota tubuh pasien tidak

terdapat luka tapi kepala pasien mengalami benturan lalu oleh keluarga

pasien dibawa ke IGD RS Panti Waluyo pada tanggal 21 April 2013. Selama

dirawat di RS Panti Waluyo paien telah menjalani berbagai pemeriksaan dan

penanganan secara komprehensif. Saat pengkajian kondisi klien tampak

lemas, pasien mengatakan nyeri kepala saat untuk bergerak atau menoleh

kesebelah kanan, nyeri seperti dipukul-pukul, skala nyeri 3, nyeri hilang

timbul 1-2menit dengan tanda-tanda vital, tekanan darah 110/70 mmHg,

frekuensi nadi 80 kali per menit, frekuensi pernapasan 22 kali per menit, suhu

badan 36,5oC.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

8

Pada pengkajian riwayat dahulu pasien sebelumnya belum pernah

mengalami kecelakaan dan jika pasien sakit demam, flu serta batuk pasien

hanya dibawa ke dokter oleh keluarga. Keluarga pasien juga mengatakan

sebelumnya anggota keluarga pasien juga belum pernah ada yang mengalami

kecelakaan hingga separah ini. Keluarga pasien merasa sangat khawatir

dengan keadaan pasien dan berharap agar pasien dapat segera sembuh dan

bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Pengkajian kesehatan fungsional menurut Gordon terdapat 11

pengkajian diantaranya, pola aktivitas-latihan dan pola istirahat tidur. Pada

pola aktivitas-latihan sebelum sakit pasien dapat melakukan aktivitas makan,

minum, toileting, berpakaian dan ambulasi secara mandiri tanpa bantuan

orang lain (skor 0). Selama sakit pasien terlihat tidak mampu melakukan

aktivitas makan, berpakaian, toileting, ambulasi secara mandiri dan

memerlukan bantuan orang lain (skor 2).

Pada pola istirahat tidur pasien sebelum sakit mengatakan tidur selama

7-8 jam per hari, kemudian selama sakit pasien mengatakan tidak bisa tidur

nyenyak seperti sebelum sakit, sering terbangun karena kepala pasien terasa

nyeri.

Pemeriksaan fisik Nn.P dari hasil pengkajian meliputi keadaan umum

pasien terlihat lemah dan kesadaran composmentis dengan pemeriksaan GCS

(E4, M6, V5) serta tanda-tanda vital pasien tekanan darah 110/70 mmHg,

frekuensi nadi 80 kali per menit, suhu 36,5oC, frekuensi pernafasan 22 kali

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

9

permenit. Hasil pemeriksaan pada bentuk kepala mesocepal dan terdapat

benjolan pada dahi sebelah kanan kemudian kulit kepala pasien bersih.

Pemeriksaan penunjang terdiri dari Multi Slice Computed Tomography

(MSCT) dan pemeriksaan darah. Pada hasil pemeriksaan MSCT kepala Nn.P

pada tanggal 22April 2013 dengan menggunakan CT scan GE 8 slince tanpa

kontras intravena, tidak ada perdarahan, terdapat hematom pada bagian

frontal sebelah kanan. Pemeriksaan laboraturium pada tanggal 22 April 2013

yaitu Lekosit 13.800 /mm3

nilai normal (4.400-11.300), Neutrofil 85,3 %

nilai normal (55-80), limfosit 10,1 % nilai normal (22-44), kreatinin 0,56

mg/dl nilai normal (0,6-1,1) dan pasien mempunyai golongan darah O.

Pasien mendapatkan terapy infus Asering 20 tetes per menit, injeksi

intra vena Neurotam 2x1 gram , injeksi intra vena Benocetam dosis 3 gram

per 8 jam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian penulis melakukan analisa data yang

didapatkan data subyektif pasien mengatakan provocate: kepala terasa nyeri

saat untuk bergerak atau menoleh kesebelah kanan, quality: nyeri terasa

seperti dipukul-pukul, regio: kepala, scale: dengan skala nyeri 3 (0-10) dan

time: nyeri hilang timbul kurang lebih 1-2 menit, keluarga pasien mengatakan

pasien mengalami benturan pada bagian kepala, kemudian data obyektif

pasien tampak meringis dan pasien tampak menahan sakit, kepala terdapat

benjolan pada dahi sebelah kanan, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

10

nadi 80 kali per menit, suhu 36,5oC, frekuensi pernapasan 22 kali per menit,

pada data riwayat penyakit sekarang pasien ada riwayat kecelakaan.

Berdasarkan dari hasil data subyektif dan obyektif yang diperoleh dapat

diambil masalah keperawatan utama pada Nn.P adalah nyeri akut, dari

masalah utama tersebut penulis menegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik trauma kepala.

C. Rencana Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan pada Nn.P maka penulis dapat

melakukan rencana keperawatan dengan tujuan kriteria hasil yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah nyeri dapat

teratasi dengan kriteria hasil skala nyeri berkurang menjadi 0 dan ekspresi

wajah pasien tampak rileks atau tidak tampak meringis menahan sakit.

Berdasarkan tujuan kriteria hasil tersebut penulis melakukan perencanaan

keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan nyeri akut Nn,P, antara

lain: observasi keadaan umum pasien dengan rasional untuk mengetahui

tingkat kesadaran dan memantau keadaan nyeri pasien, kaji nyeri P,Q,R,S,T

dengan rasional mengetahui keadaan nyeri pasien, berikan posisi yang

nyaman (supinasi) dengan rasional memberikan kenyamanan pada pasien,

ajarkan tekhnik relaksasi (nafas dalam) untuk mengurangi nyeri dan

kolaborasi dalam pemberian terapi dengan rasional mengurangi dan

menghilangkan rasa nyeri pada pasien, batasi aktivitas pergerakan dan latihan

yaitu libatkan keluarga dalam perawatan pasien dengan rasional mengurangi

pergerakan bagian kepala dan latihan secara bertahap.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

11

D. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 22 April 2013, jam

10.00 WIB adalah mengobservasi keadaan umum pasien dan mengukur

tanda-tanda vital, dengan respon subyektif pasien mengeluh sakit kepala dan

dari respon pasien secara obyektif pasien tampak meringis kesakitan dan

tanda-tanda vital suhu 36,5oC, nadi 80 kali per menit, tekanan darah 110/70

mmHg, pernapasan 22 kali per menit, pada jam 10.15 WIB mengkaji nyeri

P,Q,R,S,T pada pasien, respon pasien subyektif dan obyektif pasien

mengatakan nyeri pada bagian kepala saat untuk bergerak atau menoleh

kesebelah kanan, nyeri dirasakan seperti di pukul-pukul, skala nyeri 3, nyeri

hilang timbul kurang lebih 1-2 menit, dan pasien tampak meringis menahan

sakit, jam 10.45 WIB memberikan posisi yang nyaman (supinasi), respon

subyektif pasien mengatakan merasa lebih nyaman tiduran tanpa

menggunakan bantal dan dari respon obyektif pasien tampak lebih rileks,

pada jam 11.10 WIB mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam untuk

mengurangi nyeri dan dari respon subyektif pasien mengatakan nyeri sedikit

berkurang, kemudian dari respon obyektif pasien ekspresi wajah pasien

tampak lebih rileks. Pada jam 11.40 WIB memantau pasien dalam melakukan

aktivitas, respon subyektif pasien mengatakan dalam beraktivitas dibantu oleh

keluarga, kemudian dari respon obyektif pasien dalam melakukan aktivitas

tampak di bantu keluarga.

Tindakan keperawatan yang di lakukan pada tanggal 23 April 2013 jam

07.30 WIB mengobservasi keadaan umum pasien dan mengukur tanda-tanda

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

12

vital dengan respon subyektif pasien masih mengeluh nyeri pada bagian

kepala dan respon obyektif pasien masih tampak meringis menahan sakit

dengan tanda-tanda vital suhu 36oC, tekanan darah 120/80 mmHg, respirasi

22 kali per menit, nadi 80 kali per menit, pada jam 08.10 WIB mengkaji nyeri

P,Q,R,S,T pada pasien, respon subyektif pasien mengatakan masih merasakan

nyeri pada bagian kepala, nyeri terasa saat pasien bergerak, nyeri terasa

seperti di pukul-pukul, skala nyeri 3 dan respon obyektif pasien tampak

meringis menahan sakit, jam 08.45 WIB memberikan posisi yang nyaman,

respon subyektif pasien mengatakan merasa nyaman dengan posisi yang

diberikan (supinasi), merasa lebih baik dan respon obyektif pasien tampak

lebih rileks, pada jam 09.20 WIB mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi rasa nyeri dan dari respon subyektif pasien mengatakan

mengerti dengan apa yang diajarkan dan mengerti, kemudian respon obyektif

pasien ekspresi wajah pasien tampak menahan sakit. Pada jam 10.10 WIB

memantau pasien dalam beraktivitas, respon subyektif pasien mengatakan

pasien dalam beraktifitas dibantu oleh keluarga dan respon obyektif pasien

tampak dalam beraktivitas dibantu keluarga, pada jam 11.30 WIB

mengajarkan pasien aktivitas alternatif sesuai kemampuan, respon subyektif

pasien mengatakan mengerti tetapi belum bisa karena kepala pasien masih

terasa nyeri, kemudian respon obyektif pasien tampak lemah berbaring di

tempat tidur.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 24 April 2013 pada

jam 08.00 WIB mengobservasi keadaan umum pasien dan mengukur tanda-

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

13

tanda vital pasien, respon subyektif pasien masih mengeluh sedikit nyeri

kepala dan respon obyektif pasien suhu 36,3oC, nadi 80 kali per menit,

tekanan darah 120/80 mmHg, pernapasan 22 kali per menit, pada jam 08.40

WIB mengkaji nyeri P,Q,R,S,T pada pasien, respon subyektif pasien

mengatakan nyeri kepala sedikit berkurang dan respon obyektif pasien

ekspresi wajah pasien tampak sedikit rileks, pada jam 09.20 WIB

mengingatkan untuk tekhnik relaksasi nafas untuk mengurangi rasa nyeri,

respon subyektif pasien mengatakan nyeri kepala sudah berkurang menjadi

skala 2 dan respon obyektif pasien tampak wajah pasien sedikit rileks, pada

jam 10.00 WIB memantau pasien dalam beraktivitas, respon subyektif pasien

mengatakan dalam beraktivitas pasien masih di bantu keluarga dan respon

obyektif pasien tampak dalam beraktivitas di bantu oleh keluarga. Pada jam

11.35 WIB mengingatkan keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan

aktivitas, respon subyektif pasien keluarga pasien mengatakan bersedia dan

respon obyektif pasien tampak dalam beraktifitas pasien di bantu keluarga.

E. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

hari Senin 22 April 2013 jam 14.00 WIB dengan menggunakan metode

SOAP yang hasilnya adalah subyektif pasien mengatakan nyeri saat

digunakan untuk bergerak atau menoleh kesebelah kanan, nyeri terasa seperti

di pukul-pukul. skala nyeri 3 kemudian nyeri hilang timbul kurang lebih 1-2

menit, obyektif pasien tampak meringis menahan sakit, assessment: masalah

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

14

nyeri akut belum teratasi, planning: intervensi dilanjutkan diantaranya kaji

nyeri P,Q,R,S,T, ajarkan tekhnik relaksasi, berikan posisi nyaman, kolaborasi

pemberian terapi, batasi aktifitas pergerakan dan latihan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

hari Selasa 23 April 2013 jam 14.00 WIB dengan menggunakan metode

SOAP yang hasilnya adalah subyektif pasien masih mengatakan nyeri pada

bagian kepala dan nyeri terasa saat diguunakan untuk bergerak atau menoleh

kesebelah kanan, nyeri seperti di pukul-pukul, skala nyeri 3, obyektif pasien

tampak menahan sakit, assessment: masalah nyeri akut belum teratasi,

planning: intervensi dilanjutkan dengan kriteria kaji nyeri P,Q,R,S,T, beri

posisi yang nyaman, ajarkan tekhnik relaksasi, kolaborasi pemberian terapi,

batasi aktifitas pergerakan dan latihan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

hari Rabu 24 April 2013 jam 14.00 WIB dengan menggunakan metode SOAP

yang hasilnya adalah subyektif pasien mengatakan masih merasakan nyeri

kepala saat untuk bergerak, nyeri terasa seperti di pukul-pukul dengan skala

nyeri 2, nyeri hilang timbul, obyektif pasien ekspresi wajah pasien meringis,

pasien tampak menahan sakit, assessment: masalah belum teratasi, planning:

intervensi dilanjutkan diantaranya beri posisi yang nyaman, ajarkan tekhnik

relaksasi, kaji nyeri P,Q,R,S,T, batasi aktifitas pergerakan dan latihan.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

15

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun

psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan

kesehatan (Hidayat, 2012). Hirarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan

dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang

pertama meliputi kebutuhan fisiologis, tingkatan yang kedua meliputi

kebutuhan keselamatan dan keamanan, tingkatan yang ketiga mencakup

kebutuhan cinta dan rasa memiliki, tingkatan yang keempat meliputi

kebutuhan rasa berharga dan harga diri, dan yang terakhir adalah kebutuhan

aktualisasi diri (Potter &Perry, 2005).

Pada bab ini penulis akan membahas tentang analisa nyeri akut

berdasarkan teori dan studi kasus “ Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada

Nn.P Dengan Cidera Kepala Ringan Di Ruang Bougenfile RS Panti Waluyo

Surakarta” meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi. Prinsip dari pembahasan ini dengan memfokuskan

kebutuhan dasar manusia di dalam asuhan keperawatan.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

16

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai

sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien

(Nursalam, 2011).

Keluhan utama yang didapatkan saat pengkajian terhadap Nn.P

pada tanggal 22 April 2013 ialah nyeri kepala saat untuk bergerak dengan

skala nyeri 3, nyeri seperti dipukul-pukul, nyeri hilang-timbul kurang

lebih 1-2 menit. Nyeri ini disebabkan karena benturan pada bagian kepala

(agen cidera fisik).

Pengertian dari nyeri sendiri menurut (Potter&Perry, 2005) adalah

suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi

kerusakan. Nyeri yang dialami oleh Nn.P merupakan nyeri akut yang

ringan karena awitan nyeri baru dirasakan dan skala nyeri 3. Hal ini

sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa nyeri akut adalah

pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan

muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan

dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the

Study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan

hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan

berlangsung kurang dari 6 bulan (Nanda, 2010).

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

17

Karakteristik nyeri yang dirasakan Nn.P memiliki ciri khas

tersendiri dengan cidera kepala ringan yaitu nyeri akut yang ringan

karena awitan nya baru dirasakan. Sedangkan penentuan skala nyeri Nn.P

didasarkan pada skala nyeri diskriptif yang terdiri dari angka 0-1 (tidak

nyeri), 2-3 (nyeri ringan), 4-5 (nyeri sedang), 6-7 (nyeri berat), 8-10

menggambarkan nyeri yang tidak tertahankan (Potter & Perry, 2005).

Cidera kepala ringan adalah cidera karena tekanan atau kejatuhan benda

tumpul yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi neurologi sementara

atau menurunnya kesadaran sementara, mengeluh pusing nyeri kepala

tanpa adanya kerusakan lainnya (Triyanto, 2013).

Pada pengkajian Nn.P didapatkan hasil pemeriksaan terdapat

hematom pada kepala bagian kanan, dan keluhan utama pasien adalah

pasien mengalami nyeri kepala. Tanda-tanda dari cidera kepala ringan

adalah pingsan tidak lebih dari 10 menit, tanda-tanda vital dalam batas

normal atau menurun, setelah sadar timbul nyeri, pusing, muntah, GCS

13-15, tidak terdapat kelainan neurologis (Triyanto, 2013).

Nn.P dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas karena menurut

penulis semakin banyak aktifitas dari hasil pengkajian yang telah

dilakukan dengan mengacu pada pengkajian teori Gordon antara lain :

Pada pola aktifitas dan latihan selama sakits semua aktifitas atau gerakan

yang dilakukan oleh pasien akan semakin memperparah nyeri itu sendiri,

dapat dibuktikan dalam teori menurut Potter & Perry (2006), semakin

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

18

banyak aktifitas fisik yang dibutuhkan dalam beraktifitas maka semakin

besar juga resiko ketidaknyamanan akibat nyeri yang dirasakan.

Pada pola istirahat tidur selama sakit pasien mengatakan sering

terbangun karena nyeri yang dirasakan seperti dipukul-pukul, menurut

penulis bahwa nyeri sangat mempengaruhi kenyamanan pasien dan fokus

pasien hanya tertuju pada nyeri itu sendiri sehingga tidur pasien sangat

terganggu akibat nyeri yang dirasakan dibuktikan oleh (NANDA, 2011),

melaporkan : nyeri secara verbal atau non verbal, indikasi nyeri yang

dapat diamati, posisi untuk mengurangi nyeri, gerakan untuk melindungi,

tingkah laku berhati-hati, gangguan tidur, (mata sayu, tampak capek, sulit

atau gerakan kacau, menyeringai), fokus menyempit(penurunan persepsi

waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan

lingkungan), tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain,

aktifitas berulang), respon otonom (diaporesis, perubahan tekanan darah,

perubahan nafas, nadi, dilatasi pupil), perubahan otonom dan tonus otot

(dalam rentang lemah ke kaku), tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih,

menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh), perubahan dalam

nafsu makan. Dalam mendokumentasikan analisa data pada diagnosa

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik trauma kepala yaitu

yang menyatakan bahwa ada benjolan pada kepala akibat benturan. Data

yang menurut teori ada dalam kasus nyata adalah pasien tampak meringis

kesakitan menurut (Potter & Perry, 2006).

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

19

Berdasarkan pemeriksaan fisik yang di lakukan pada Nn.P di

temukan masalah pada bagian kepala yaitu terdapat benjolan akibat

benturan, dari hasil pemeriksaan Multi Slice Computed Tomography

(MSCT) kepala pasien dengan menggunakan CT scan GE 8 slince tanpa

kontras intra vena, tidak ada perdarahan, terdapat hematom pada bagian

frontal sebelah kanan. Kemudian dari hasil pemeriksaan laboraturium

pada tanggal 22 april 2013, data yang di dapat semua normal dan tidak

ada gangguan.

Pasien mendapatkan terapi medis berupa infus asering 20 tetes per

menit, injeksi intra vena Neurotam 2x1 gram (untuk persyarafan), injeksi

intra vena Benocetam (untuk gangguan sirkulasi serebral dan gejala

pasca trauma) dosis 3 gram per 8 jam (ISO, 2010).

2. Masalah Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan

respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari

individu atau kelompok di mana perawat secara akuntabilitas dapat

mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga

status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan mengubah

(Nursalam, 2011).

Diagnosa yang muncul pada masalah Nn.P berdasarkan prioritas

adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (trauma kepala),

diagnosa keperawatan ini sesuai dengan buku (Nanda, 2010). Hal ini

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

20

sesuai dengan teori bahwa kasus trauma kepala, diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (trauma kepala) sebagai prioritas

diagnosa keperawatan karena nyeri pasca trauma merupakan nyeri akut

secara serius mengancam proses penyembuhan klien, yang harus menjadi

prioritas keperawatan. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan

emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan

jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan

sedemikian rupa (International Association for the Study of Pain): awitan

yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir

yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6

bulan. Hal ini didukung dengan hasil pengkajian pada tanggal 22 April

2013 didapatkan data subyektif “Pasien mengatakan nyeri bagian kepala

kanan, nyeri seperti dipukul-pukul, skala nyeri 3 (0-10), nyeri yang

dirasakan hilang timbul” dan data obyektif berupa “Pasien tampak

meringis kesakitan, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 kali

per menit, frekuensi pernapasan 22 kali per menit, dan suhu 36,5°C.

Etiologi dari diagnosa keperawatan adalah agen cedera fisik

trauma kepala (NANDA, 2011), karena implus saraf yang dihasilkan oleh

stimulus nyeri menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen. Dua

tipe serabut saraf perifer mengonduksi stimulus nyeri: serabut A-delta

yang bermielinasi dan cepat dan serabut C yang tidak bermielinasi dan

berrukuran sangat kecil serta lambat. Serabut A mengirim sensasi yang

tajam, terlokalisasi dan jelas yang melokalisasi sumber nyeri dan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

21

mendeteksi intensitas nyeri (Potter&Perry, 2005). Ditunjang dengan

adanya hematom pada bagian frontal sebelah kanan.

Diagnosa keperawatan ini penulis prioritaskan pada urutan pertama

karena menurut penulis masalah keperawatan ini bila tidak di atasi, maka

rasa nyeri mengganggu aktifitas pasien.

3. Perencanaan

Tahap perencanaan di lakukan setelah diagnosis di rumuskan.

Adapun kegiatan yang di lakukan pada tahap ini adalah menyusun

preoritas masalah, merumuskan tujuan dan kriteria hasil, memilih strategi

asuhan keperawatan, melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain

dan menuliskan atau mendokumentasikan asuhan keperawatan (Deswani,

2009).

Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus ini didasarkan pada

tujuan intervensi pada masalah keperawatan dengan kasus nyeri, yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam sesuai dengan

teori Nursalam (2011), suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam

waktu yang singkat, biasanya kurang dari satu minggu, diharapkan Nn.P

dapat mengontrol nyeri yang dirasakan, dengan kriteria hasil Nn.P

melaporkan bahwa nyeri berkurang (0-1), ekspresi wajah rileks, skala

nyeri berkurang, klien tidak mengeluh nyeri, dan tanda-tanda vital dalam

batas normal. Menurut Nursalam (2011), Pedoman penyusunan kriteria

hasil didasarkan pada prinsip SMART (Specific, Measureable,

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

22

Achievable atau dapat dicapai, Rational atau sesuai akal sehat, Time atau

ada kriteria waktu pencapaian).

Penulis memberikan intervensi keperawatan pada pasien dalam

diagnosa Nyeri akut yang berhubungan dengan agen cidera fisik (trauma

kepala) yaitu pertama mengobservasi keadaan pasien dengan melakukan

pengkajian nyeri (NIC NOC, 2006) dengan mengkaji PQRST, P :

penyebab terjadinya nyeri pada penderita, Q: menjelaskan kualitas nyeri,

R: mengacu pada lokasi nyeri, S: menjelaskan tingkat keparahan atau

kualitas nyeri dengan skala, T: menjelaskan tentang durasi dan berapa

lama terjadinya (Judha dkk, 2012). Kemudian memberikan perubahan

posisi yang nyaman (supinasi) karena posisi yang normal, memberi akses

yang mudah ke daerah nadi sehingga memberi kenyamanan. Selanjutnya

mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam menganjurkan pasien untuk

menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara,

menghembuskannya secara perlahan, melemaskan otot-otot tangan, kaki,

perut dan penggung, serta mengulangi hal yang sama sambil terus

berkonsentrasi hingga didapat rasa nyaman, tenang dan rileks

(Hidayat, 2012).

Untuk nyeri akut dan berat adalah penting untuk melakukan upaya

untuk menghilangkan nyeri sesegera mungkin. Analgesik dapat

menghilangkan nyeri dengan cepat dan menurunkan kesempatan nyeri

mengalami perburukan. Setelah nyeri yang klien rasakan hilang, perawat

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

23

merencanakan terapi lain, seperti relaksasi atau aplikasi panas untuk

meningkatkan efek analgesik (Potter dan Perry, 2005).

4. Implementasi

Implementasi adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat

pada klien. Adapun kegiatan yang ada dalam tahap implementasi

meliputi: pengkajian ulang, memperbaharui data dasar, meninjau dan

merevisi rencana asuhan yang telah dibuat, dan melaksanakan intervensi

keperawatan yang telah direncanakan (Deswani, 2009).

Penulis melakukan semua intervensi yang ditulis karena apabila

nyeri berlangsung terus-menerus, berat atau dalam dan secara tipikal

melibatkan organ-organ viseral, sistem saraf parasimpatis menghasilkan

suatu aksi. Respon fisiologis terhadap nyeri dapat sangat membahayakan

individu (Potter&Perry, 2005) antara lain : mengobservasi keadaan

umum pasien (lokasi, karakteristik, awitan atau durasi, frekuensi,

kualitas, intensitas atau keparahan nyueri, dan faktor predisposisi),

memberikan posisi yang nyaman (supinasi), mengajarkan tekhnik

relaksasi nafas dalam, pemberian obat analgesik, membatasi aktifitas

pergerakan dan latihan (NIC NOC, 2006).

5. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatn,

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

24

rencana intervensi dan implementasi. Evaluasi sebagai tahap yang

direncanakan dan perbandingan yang sistematik pada status kesehatan

klien (Nursalam, 2011).

Sesuai teori kriteria hasil pada diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera fisik trauma kepala adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang atau

hilang dengan kriteria hasil klien mampu mengontrol nyeri, skala nyeri

berkurang menjadi 0-1 (0-10), pasien tampak rileks dan tidak meringis

kesakitan. Berdasarkan hasil evaluasi tanggal 22 April 2013, jam 14.00

WIB pada Nn.P, pasien mengatakan nyeri kepala saat bergerak atau

menoleh ke sebelah kanan, nyeri terasa seperti dipukul-pukul, skala nyeri

3 kemudian nyeri hilang timbu kurang lebih 1-2 menit dan pasien tampak

meringis menahan sakit, masalah belum teratasi karena masa

penyembuhan pasien masih memerlukan waktu dan karena keterbatasan

waktu penulis tidak dapat mengobservasi pasien selama 24 jam sehingga

rencana tindakan keperawatan dilanjutkan pada hari kedua kelolaan

penulis tanggal 23 April 2013 dan intervensi tetap dilanjutkan dengan

kriteria hasil kaji nyeri PQRST, ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam,

berikan posisi yang nyaman pada pasien (supinasi), kolaborasi dalam

pemberian terapi, batasi aktifitas pergerakan dan latihan.

Berdasarkan hasil evaluasi dengan tindakan keperawatan yang

telah dilakukan pada tanggal 23 April 2013 pada jam 14.00 WIB pasien

masih merasakan nyeri pada bagian kepala, nyeri terasa saat untuk

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

25

bergerak atau menoleh kesebelah kanan, nyeri seperti dipukul-pukul,

skala nyeri 2, nyeri hilang timbul kurang lebih 1-2 menit, pasien tampak

menahan sakit, masalah belum teratasi karena masa penyembuhan pasien

masih memerlukan waktu dan karena keterbatasan waktu penulis tidak

dapat mengobservasi pasien selama 24 jam sehingga rencana tindakan

keperawatan dilanjutkan pada hari kedua kelolaan penulis tanggal 24

April 2013 dan intervensi dilanjutkan dengan kaji kriteria PQRST,

ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam, beri posisi yang nyaman,

kolaborasi pemberian terapi, batasi aktifitas pergerakan dan latihan.

Berdasarkan hasil evaluasi yang didapat pada tanggal 24 April

2013 pada jam 14.00 WIB pasien mengatakan masih merasakan nyeri

kepala saat untuk bergerak, skala nyeri 2, nyeri hilang timbul kurang

lebih 1-2 menit, ekspresi wajah pasien masih tampak meringis menahan

sakit, masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan diantaranya kaji

nyeri PQRST, ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam, beri posisi nyaman

(supinasi), kolaborasi pemberian terapi, batasi aktifitas pergerakan dan

latihan.

B. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

a. Hasil pengkajian dengan nyeri akut cidera kepala ringan pasien

mengatakan nyeri akut pada bagian kepala. Data subyektif pasien

mengatakan kepala terasa nyeri saat untuk bergerak atau menoleh

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

26

kesebelah kanan, seperti dipukul-pukul, skala nyeri 3, nyeri hilang

timbul kurang lebih 1-2 menit, kemudian data obyektif pasien

tampak meringis menahan sakit, dan dari hasil CT scan terdapat

terdapat hematom pada bagian frontal sebelah kanan. Pemeriksaan

tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi80 kali

per menit, frekuensi nafas 22 kali per menit, suhu badan 36,5oC.

b. Perumusan masalah diagnosa keperawatan didapatkan diagnosa

yaitu nyeri akaut berhubungan dengan agen cidera fisik : trauma

kepala.

c. Rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan pada pasien nyeri

akut pada cidera kepala berat yaitu kaji karakteristik nyeri unntuk

mengetahui penyebab nyeri, kualitas nyeri, letak nyeri, skala nyeri

dan waktu terjadinya nyeri. Observasi tanda-tanda vital mencakup

tekanan darah, frekuensi nadi, suhu badan dan frekuensi nafas.

Ajarkan tekhnik relaksasi untuk mengurangi nyeri. Berikan posisi

yang nyaman untuk meningkatkan relaksasi. Kolaborasi pemberia

terapy analgesik untuk mengatasi nyeri pasien. Batasi aktifitas

pergerakan dan latihan untuk mengurangi pergerakan bagian kepala

dan latihan secara bertahap.

d. Tindakan yang dilakukan pada pasien dengan nyeri akut cidera

kepala ringan sesuai dengan perencanaan tindakan asuhan

keperawatan yang bertujuan sesuai dengan kriteria hasil.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

27

e. Evaluasi yang dilakukan pada pasien dengan nyeri akut cidera kepala

ringan menunjukkan penurunan skala nyeri 2 sesuai dengan kriteria

hasil yang telah ditetapkan menurut teori.

f. Analisa nyeri pada Nn.P dengan cidera kepala ringan, pasien

mengatakan kepala terasa nyeri di saat bergeraka atau untuk menoleh

kesebelah kanan, terasa seperti dipukul-pukul, skala nyeri 3, nyeri

hilang timbul kurang lebih 1-2 menit, pasien tampak meringis

menahan sakit dan dari hasil CT scan terdapat hematom pada bagian

frontal sebelah kanan.

2. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan

cidera kepala ringan, penulis akan memberikan usulan dan masukan yang

positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :

a. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)

Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan

ksesehatan dan mempertahankan hubungna kerjasama baik antara

tim kesehatan maupun klien sehingga dapat meningkatkan mutu

pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya dan

pasien cidera kepala ringan khusunya. Dan diharapkan rumah sakit

mampu menyediakan fasilitas serta saran dan prasarana yang dapat

mendukung kesembuhan klien.

b. Bagi tenaga kesehatan khusunya perawat

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

28

Diharapkan selalu brkoordinasi dengan tim kesehatan yang lain

dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien agar lebih

maksimal, khusunya pada pasien dengan cidera kepala ringan.

Perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan profesional dan

komprehensif.

c. Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayana pendidikan yang lebih

berkualitas dan profesional sehingga dapat tercipta perawat

profesional, terampil, inovatif dan bermutu yang mampu

memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh berdasarkan

kode etik keperawatan.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-indahsarip... · Cedera kepala mencakup trauma pada kulit kepala, tengkorak (kranium

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph. Diakses tanggal 28

April 2013.

Anonim.2013.http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2011/05/pengaruh_gu

ide_imagery_relaxation.pdf. Diakses tanggal 27 April.

Deswani. 2009. Proses Keperawatan Berfikir Kritis. Jakarta. Salemba Medika

Grace, Pierce A. & Borley, Neil R. 2006. At a Glance IlmuBedah, Edisi Ketiga.

Penerbit Buku Erlangga. Jakarta.

Hidayat, Alimul A.2012.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Salemba Medika.

Jakarta.

Judha, Mohamad. Sudarti. Fauziah & Afroh. 2012. Teori Pengukuran Nyeri.

Penerbit Buku Nuha Medika. Yogyakarta

NANDA Internasional, (2010), DiagnosaKeperawatanDefinisidanKlasifikasi

2009-2010,Penerjemah Made Sumarwati, dkk, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta.

Nursalam. 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta. Salemba

Medika

Potter, Patricia A. & Anne G. Perry. 2006. Fundamental Keperawatan : Konsep,

Proses, and Praktik. Penerjemah Renata Komalasari, S.Kp, dkk. Penerbit

Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Stillwell, B. Susan 2011. Pedoman Keperawatan Kritis Edisi 3. Jakarta. EGC.

Triyanto.2013.http://wordpress.com/2012/08/07/cedera-kepala-ringan-karya-

tulis-ilmiah. Diakses pada tanggal 26 April 2013

Wahyudi, S. 2012. Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan

Cidera Kepala (Studi Kasus Pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Pengendara Sepeda Motor Di RSUD Karanganyar)

http://repasitory.usu.ac.id/bitstream/123456789/16495/4/chapter

II.pdf. Diakses tanggal 28 April 2013.