STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

175
i STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/ AIDS) YANG BERADA DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: DEVITA MARIE ASTRIANA MARTHIN NIM : 039114106 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Transcript of STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

Page 1: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

i

STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG

DENGAN HIV/ AIDS) YANG BERADA DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA (DIY)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

DEVITA MARIE ASTRIANA MARTHIN

NIM : 039114106

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

ii

Page 3: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

iii

SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG

DENGAN HIV/ AIDS) YANG BERADA DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA (DIY)

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Devita Marie Astriana Marthin

NIM : 039114106

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 15 Desember 2010

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Penguji 1 : A. Tanti Arini, S.Psi., M.Si ……………..

Penguji 2 : Agung Santoso, S.Psi., M.A ……………..

Penguji 3 : Y. Heri Widodo, S.Psi., M. Psi ……………..

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Christina Siwi Handayani, M. Si

Page 4: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

iv

HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT

(Amsal 17: 22a)

Jangan pernah membiarkan seseorang pergi darimu tanpa

merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadilah ekspresi hidup

dari kebaikan Tuhan:

Kebaikan pada wajahmu, kebaikan pada matamu dan kebaikan

pada senyummu

(Mother Theresa)

♥ HIDUP DARI ALLAH, HIDUP BAGI ALLAH ♥ DevMarAsMar

Page 5: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

v

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

Papa & Mama yang sangat mengasihi, menyayangi &

memperhatikanku,

Adik-adikku yang selalu menyayangiku(Rico, Kiki & Deny),

Nando yang dengan tulus mencintaiku,

Tnt’ Susi yang selalu setia padaku.,

Almamaterku Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, dan

Semua orang terkasih yang tlah memberi makna & warna, serta

berproses dalam kehidupanku.

Page 6: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

vi

Page 7: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

vii

STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA(ORANG DENGAN HIV/ AIDS) YANG BERADA DI WILAYAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)

Devita Marie Astriana Marthin

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengungkapan diri Odha yang hidupdi masyarakat, secara khusus untuk mengetahui pada siapa Odha cenderung untuk melakukanpengungkapan diri, topik apa saja yang umumnya disampaikan Odha ketika melakukan pengungkapandiri, dan alasan yang memudahkan serta alasan yang menghambat Odha dalam mengungkapkan kondisikesehatannya pada orang lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penggungkapan diri Odha, yang terdiri dariskala pengungkapan diri Odha dan pernyataan tertutup. Subjek dalam penelitian ini adalah penderitaHIV/ AIDS yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jumlah subjek dalam penelitianadalah 44 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan datadilakukan dengan program SPSS for Windows versi 15 yaitu dengan menggunakan teknik analisisdeskriptif dan metode uji- t berpasangan antar topik pengungkapan diri dan target share Odha. Uji cobaskala dilakukan pada 44 Odha yang menghasilkan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach’s sebesar 0.972.Hasil penelitian menunjukan bahwa Odha lebih cenderung melakukan pengungkapan diri padapasangannya, kemudian pada konselor, keluarga dan teman. Topik yang umumnya disampaikan Odhaketika melakukan pengungkapan diri adalah pada topik yang sifatnya umum dan tidak terlalu terkaitdengan diri mereka, serta cenderung menghindari pembahasan topik yang secara lebih terkait dengankondisi kesehatan mereka. Topik mengenai kepribadian, kondisi fisik serta tentang kondisi keuangan,tergolong topik yang jarang diungkapkan Odha pada orang lain. Alasan Odha untuk terbuka pada targetshare tentang kondisi kesehatannya adalah untuk curhat atau sebagai katarsis, mencari bantuan ataudukungan, membagikan informasi yang diketahui, serta karena ingin menjalin atau memiliki relasi yanglebih dalam dengan target share. Alasan Odha untuk tidak terbuka pada target share tentang kondisikesehatannya adalah karena takut mendapatkan penolakan, belum dapat menerima keadaan diri sendiri,untuk menjaga privasi pribadi, serta karena tidak memiliki relasi yang mendalam dengan target share.

Kata kunci: pengungkapan diri, Odha (orang dengan HIV/ AIDS)

Page 8: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

viii

DESCRIPTIVE STUDY: SELF DISCLOSURE OF PHAs(PEOPLE LIVING WITH HIV/AIDS) IN SPECIAL REGION OF

YOGYAKARTA

Devita Marie Astriana Marthin

ABSTRACT

This study was aimsed to describe on how the people living with HIV/AIDS (PHAs) who lives incommunity are doing self-disclosure , especially to investigate whom PHAs tend to disclose themselves,topics generally presented by them, and reasons for easier or hinder to express their health conditionsto others. This research is a descriptive survey method. Data were collected by using PHAs self-disclosure questionnaire which consist of PHAs self-disclosure scale and enclosed statements. Subjectsin this research were people living with HIV/AIDS (PHAs) who live in Yogyakarta. The number ofsubjects were 44 choosen by using purposive sampling technique. Data processing was performed withSPSS for Windows ver.15 i.e by using descriptive analysis techniques and paired t-test method betweenself-disclosure topics and target share of PHAs. Scale tryout conducted on 44 PHAs which producedCronbach's alpha reliability coefficient of 0.972. The result showed that PHAs tend to disclose themselfto their partner, then counselor, family and friends. When they disclose themself, topics they presentedwas general issue – something not related to their life exactly – and they tend to avoid all of the topicsrelated to their health condition. Topics like personality, physical condition and financial, classified asinfrequent topics. The reason of why PHAs disclose on the target share about their health condition is toconfide or as a catharsis, to seek assistance or support, to share information, and because they want toestablish or to have a deeper relationship with the target share. The reasons they are not open on targetshare about their health condition is due to fear of rejection, inability to accept their reality, to protectpersonal privacy, and superficial relationship with the target share.

Keywords: self disclosure, people living with HIV/AIDS (PHAs)

Page 9: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

ix

Page 10: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, hikmat, dan kekuatan-Nya yang

begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Berbagai proses dan

pengalaman baru telah dilewati sejak awal pengerjaan skripsi ini dan tentunya

melibatkan berbagai pihak yang dengan hati tulus memberikan motivasi dan bantuan

bagi penulis. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, M. Si selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu A. Tanti Arini, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih untuk

waktu, perhatian dan banyak masukan yang diberikan bagi penulis selama

proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan (trima kasih

banyak karena Ibu bersedia mendengar beberapa sharing pengalaman saya

sukses selalu untuk setiap tugas dan tanggung jawab yang Ibu lakukan).

3. Bapak Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi dan Bapak Agung Santoso, S.Psi.,

M.A selaku dosen penguji. Terima kasih atas kesediaannya menguji penulis,

dan terima kasih telah memberikan banyak masukan untuk

menyempurnakan skripsi ini.

4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi, Psi, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik. Terima kasih atas kebaikan, motivasi yang diberikan serta

kesediaan konsultasinya.

5. Ibu Silvia Carolina M. Y. M, S.Psi, M.Si, Ibu MM. Nimas Eki S, S.Psi, Psi,

M.Si dan Bapak Minto Istono, S.Psi, M.Si, yang telah memberikan masukan

dan dukungan bagi penulis untuk terus semangat menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma , terima kasih

untuk kesempatan penulis berproses menimba pengetahuan selama penulis

menempuh studi.

Page 11: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xi

7. Bapak Dr. Bambang Sigit R, Sp.PD-KP dan Pak Prapto (Klinik Edelweis,

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta), Bu Mamik dan Pak Totok (Diklit RSUP Dr

Sardjito) terima kasih atas bantuannya selama penulis melaksanakan

penelitian.

8. Bapak Samuel Rahmat Subekti (Koordinator Victory Plus), Mas Yan, Ibu

Ida dan K’Win, terima kasih atas segala bantuannya selama proses

pengambilan data di Victory Plus.

9. Bapak dr. Riyanto (Provincial Project Officer) beserta staff di KPAD

Prop.DIY, terima kasih untuk kesempatan berdiskusi dan banyak masukan

yang diberikan, terutama dalam informasi tentang subjek penelitian.

10. Bruder Michael, K’Rina (Binterbusi), K’Deavey (twin), Pak Tri (Pusdep

USD), Ibu Basilika (Pusat Studi Kebijakan UGM) atas informasi dan akses

penulis untuk bertemu dengan subjek penelitian.

11. Seluruh responden dalam penelitian ini, tanpa kalian skripsi ini tidak

mungkin dapat diselesaikan. (Tetap semangat dalam menjalani kehidupan

kalian, terus berjuang,dan jangan pernah menyerah dengan kondisi yang

kalian alami, karena “Hati yang gembira adalah obat yang mujarab ”).

12. Orang tua ku tersayang, Bapak Richard O.W. Marthin, S.Sos dan Ibu Connie

Koliludjur, terima kasih untuk cinta yang diberikan, trima kasih untuk

kesabaran, dukungan moril dan materi, perhatian serta kasih sayang yang

diberikan (kalian orang tua terbaik yang aku miliki, aku bangga memiliki

kalian. ♥FAMILY, Father And Mother, I Love You ♥).

13. Adik-adikku tersayang Charles Elisa Rico Marthin, Frangky Daud Gerry

Marthin (Alm), dan Daniel Yehezkiel Marthin, trima kasih karna sudah

mejadi ‘pelatih’ kesabaranku , trima kasih juga mau aku repotin..

pokoknya trima kasih untuk sgala perhatian dan kasih sayang yang kalian

berikan, I ♥ you brothers always ViChaNiel

Page 12: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xii

14. Jarot Budiasto, S.T, M.T (Nando Bediast ku ) atas cinta kasih dan

perhatianmu yang tulus untukku, trima kasih juga untuk setiap waktu yang

kau berikan. I ♥ you Jer…. You are my everything

15. Seluruh keluarga besar Marthin – Koliludjur – Pepiana, atas doa dan

perhatian yang diberikan, aku sangat mengasihi kalian semua.. (Oma

Leonora Koliludjur, loph u grand Ma ; Ma Ake, Bp Tri, Dyan & Ditha,

trima kasih untuk hari2 yang dilalui bersama @ Jogja, thx u/ sgla kasih &

perhatian yang diberikan, Mr Nathex, thx uda jadi kakak yg baik; Om Joe

‘Lius’ (Alm), tengkyu so much u/ perhatianmu, thx u/ ‘warisan’ yang

diberikan, kangen dengar kamu panggil ‘kariting’, saya yakin kamu sudah

sangat bahagia disana; MCC, thx u/ persaudaraan, suka & duka yang terjalin

antara kita ).

16. Tnt Susi, atas kesetiannya menemaniku melewati berbagai masa dalam

perjalanan hidupku, terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang

diberikan.

17. Choky LiLaNoS, yang begitu setia menemaniku melewati stiap waktu di

Jogja, kemanapun dan kapanpun aku pergi selalu ditemani, bersamamu aku

menemukan & mengalami banyak hal, entah bagaimana kisahku tanpa mu.

18. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas

Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran

studi penulis di Fakultas Psikologi.

19. Christina Ayu ’tenan’, ’Jenk’ Ella Maturbongs, Jacky Maturbongs ’mitos’,

’Jenk’ Gina Klopfleisc, ’Jenk’ Otep, dan Elsi Bani, atas segala bantuan yang

diberikan...maaf klo sering banget ngerepotin kalian.. skali-skali gantian

dunk kalian yang repotin aku

20. Sahabat-sahabatku terkasih, Budhi Ardiyndhani (dan Ade Dirgantara),

Yohanny Apriyanti Palamba, Sr. Hedwig CB, Rakhel Ririn, Margaretha,

Sari Laksmi ,atas banyak pengalaman (dikala suka maupun duka) yang

boleh kita dilalui bersama selama studi di Fakultas Psikologi USD. Kita

Page 13: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xiii

bertemu karena ilmu, dan berpisah karena cita-cita.. walaupun jauh, namun

persahabatan kita tetap ada selamanya... sukses ya untuk setiap karya yang

kalian lakukan.

21. Teman-teman Ψ USD 2003, Eka Dian Perwithasari (Ita), atas perhatian,

dukungan, dan bantuanmu selama ini, thx so much ya; Agatha Dewan Ayu

dan Herdian Wahyuni, teman2 seperjuanganku & sepenantian (dari lt 2, lt 1,

sampe balik lagi ke lt 2), trima kasih u/ kebersamaan kita dalam melewati

masa2 penuh ’ujian’, sukses u/ planning2 selanjutnya yach...; Ria Mariana,

Devi Paramitha, Ronald, Miera, Marthin, Toa, Vicky, Benny, Aprinta,

Syamsul, tetap semangat yach dan terus lakukan yang terbaik; Diana, Rissa,

Sri, Sadel, Christa, Abe, Melan, Okky, Melati, Rondang, Conrad, Mia,

Nanang, dll, kangen nyanyiin ’Come along my friends, come along with

me... I want to go to find my way, in Psychology’. Selamat berkarya &

berproses di jalan yang kalian pilih, good luck ).

22. Saudara-saudari ku terkasih di Cell Group (dari CG Devita- CG Agnes),

Agnes, Marhan, Eva, Yoel, Tina, Leo, Helty, K’Fly, Linda, K’Via, K’Rona,

K’Esti, Tina, Fano, Ricky atas persaudaraan yang terjalin, kalian adalah

keluargaku di dalam Kristus.

23. Keluarga besar JOY Fellowship Indonesia (Teman2 di team HRD: K’Vony,

Jenk Lisye, Ce’Dwi, K’Cia, Ko’Felix, K’Anton, K’Dudy, Alex, Harley, Ike,

Nancy ’Buncay’, atas kebersamaan dan banyak hal yang didapat selama

bekerja bersama kalian; Teman2 di Drama Ministry (DJ’Crew): Miss Ibeth,

Mas Sigit, the exo’ girls, Fanny, Wenef, Retno, Nita, Olan, Dodo, K’Tari,

Flare, Ruth, Yupha, Echon atas persaudaraan dan persahabat yang terjalin

selama ini, trima kasih untuk pengalaman suka dan duka yang pernah

dilewati bersama, tetap eksis yach ; Teman2 di Campus Ministry

Departement: K’Yery, K’Astrid, K’Youyou, atas kepercayaan yang

diberikan pada saya untuk mengemban tugas di ZEE ’Zona Extra

Encourage’ thx u/ dukungannya; Bang Renold, Ko’Mike, Bang Sopar,

Page 14: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xiv

terima kasih banyak untuk sgala bantuan dan support yang diberikan, sukses

u/ pelayanan kalian. For all: ”JOY Spirit !!! Jesus first, Others second, You

third... spelled JOY”).

24. Rekan-rekan di Bidang V GKI Gejayan (Ibu Pdt Rima, Mb Betty, Bu Rosa,

Pak Ferry, Mas Agung, K’Laomi, Mb’ Ruth, Mb’Erika, Mb Dina, Roli,

Fatrick) atas dukungan dan perhatiannya, sukses selalu dalam pelayanan

yang dilakukan.

25. Semua pihak, teman dan kerabat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

per satu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan yang diberikan bagi

penulis, dan trima kasih atas pengalaman hidup yang kulalui bersama kalian.

Page 15: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………….......... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………......... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….... iii

HALAMAN MOTTO ................………………………………….......... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………........ vi

ABSTRAK …………………………………………………………...... vii

ABSTRACT ………………………………………………………....... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH......... ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………….... x

DAFTAR ISI ………………………………………………………....... xv

DAFTAR TABEL …………………………………………………....... xix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...... xxii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………….... 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………......... 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 8

D. Manfaat Penelitian ……………………………………........ 8

Page 16: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xvi

BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………..…....... 10

A. Pengungkapan Diri ………………………………………….. 10

1. Pengertian Pegungkapan Diri ………………..………… 10

2. Aspek- aspek Pengungakapan Diri……….….……........ 12

3. Topik- topik Pengungkapan Diri ………………………. 14

4. Jenis-jenis Pengungkapan Diri ………………………… 15

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Diri……………………………………… 16

6. Manfaat Pengungkapan Diri…………………………… 21

7. Risiko Pengungkapan Diri ……………………………... 23

B. HIV/ AIDS ……..……………………………………………. 25

1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)………..……….. 25

2. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).............. 26

3. Gejala HIV/AIDS ………………………….………….. 27

4. Siklus Penyakit HIV/ AIDS ……………..……………… 28

5. Cara penularan HIV/AIDS ……………………………… 29

6. Dampak HIV/AIDS ……………………………………. 30

7. Alasan yang mempengaruhi

pengungkapan diri Odha ………………………………... 33

C. Pengungkapan Diri pada Odha

yang hidup di masyarakat ………………………………........... 34

D. Kerangka Konsep ……...………………………………….….. 36

Page 17: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xvii

BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………........... 39

A. Jenis Penelitian ……………………………………………….. 39

B. Variabel Penelitian ……………………………………............ 39

C. Definisi Operasional …………………..……………………… 40

D. Subjek Penelitian …………………………………………….... 41

E. Instrumen dan Pertanggung Jawaban Mutu …………………...41

1. Instrumen ……………………………………………………41

2. Pertanggungjawaban Mutu ………………………………….46

a. Validitas ……………………………………………… .. 46

b. Analisis Aitem …………………………………………..47

c. Reliabilitas ………………………………………………48

F. Prosedur Pengambilan Data …..........................................…….. 49

G. Teknik Analisa Data …………………………………….…….. 50

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ………............. 51

A. Orientasi Kancah Penelitian …………………………………. 51

1.Gambaran Umum Tempat Penelitian ……………………….. 51

2. Karakteristik Sampel ……………………………………….. 53

B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian …………………..…….. 56

C. Deskripsi Hasil Penelitian …………………………………….. 59

D. Uji Asumsi Hasil Penelitian ………………………..………......66

1.Uji Normalitas ………………………………………………..67

2. Uji- t berpasangan ……………………………………………69

Page 18: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xviii

E. Pembahasan ………………………………………………….. 75

F. Keterbatasan Penelitian ……………………………………… 87

BAB V. PENUTUP ………………………………………………........... 90

A. Kesimpulan …………………………………………………. 90

B. Saran …………………………………………………........... 91

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….......... 94

Page 19: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Pengungkapan Diri Odha …………………. 44

Tabel 2 Aitem yang gugur dan sahih dari skala

pengungkapan diri Odha…………………………………….. 48

Tabel 3 Distribusi subjek berdasarkan usia …………………………. 53

Tabel 4 Distribusi subjek berdasarkan jenis kelamin ………………… 54

Tabel 5 Distribusi subjek berdasarkan status pernikahan …………….. 55

Tabel 6 Distribusi subjek berdasarkan lamanya

terinfeksi HIV/ AIDS ………………………………………... 56

Tabel 7 Data statistik target share pengungkapan diri Odha ………… 59

Tabel 8 Data statistik topik yang disampaikan Odha

pada target share secara umum ……………………………… 60

Tabel 9 Data statistik topik yang disampaikan Odha pada

Keluarga ……………………………………………………... 61

Tabel 10 Data statistik topik yang disampaikan Odha pada

Teman ……………………………………………………… 61

Tabel 11 Data statistik topik yang disampaikan Odha pada

Pasangan …………………………………………………… 62

Tabel 12 Data statistik topik yang disampaikan Odha pada

Konselor …………………………………………………… 63

Tabel 13 Alasan Odha terbuka soal kondisi kesehatannya ………….. 65

Page 20: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xx

Tabel 14 Alasan Odha tidak terbuka soal kondisi kesehatannya ……. 66

Page 21: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian ……………………………. 37

Gambar 2 Grafik topik yang disampaikan Odha

pada tiap target share …………………………………… 63

Gambar 3 Grafik Target share Odha ………………………………. 69

Gambar 4 Grafik Topik Pengungkapan Diri Odha ……………….... 71

Page 22: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Kuesioner Pengungkapan Diri Odha …………………. 98

Lampiran B: Hasil Penelitian ……………………………………….. 108

Lampiran C: Koefisien Reliabiitas Skala Pengungkapan

Diri Odha ……………………………………………… 141

Lampiran D: Hasil Statistik Deskriptif dan Hasil Uji Normalitas

Data Hasil Penelitian …………………………………... 143

Lampiran E: Hasil Uji-T Berpasangan Data Hasil Penelitian ……….. 145

Lampiran F: Hasil Crosstabs ………………………………………… 149

Lampiran G: Surat Keterangan Penelitian ……………………………. 151

Page 23: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hingga kini kasus HIV/ AIDS masih menjadi masalah penting dalam dunia

kesehatan, karena selain obat atau vaksinnya belum ditemukan secara tepat,

penyebarannya pun sangat cepat dan mudah. Di Indonesia dan juga dunia, HIV/

AIDS merupakan suatu penyakit terminal dengan dampak yang sangat kompleks,

yang meliputi aspek fisik, sosial dan juga psikis (Ginanjar & Yunita, 2001).

Jumlah kasus HIV/ AIDS yang ditemukan di Indonesia hingga Oktober

2007 tercatat 5183 kasus, dengan kasus tertinggi terjadi di Papua (Depkes RI).

Tidak hanya Papua yang perlu menjadi pusat perhatian penyebaran dan

perkembangan HIV/ AIDS,tetapi setiap wilayah di Indonesi perlu mendapat

perhatian yang serius, agar epidemik HIV/ AIDS dapat dikendalikan. Salah satu

wilayah yang perlu mendapat perhatian terhadap kasus HIV/ AIDS adalah

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hingga September 2007, jumlah

kasus HIV/ AIDS yang ditemukan di DIY adalah sebanyak 318 kasus, dengan

prevalensi kasus terbesar terjadi pada usia 20-29 tahun (Depkes RI). Angka ini

merupakan angka yang cukup besar, sehingga setiap orang diharapkan untuk tidak

Page 24: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

2

menutup mata terhadap masalah ini, agar generasi selanjutnya dapat diselamatkan

dari bahaya HIV/ AIDS.

Penyebaran HIV/ AIDS tidak hanya menyangkut masalah kesehatan, tetapi

juga menyangkut masalah psikologis, sosial dan budaya. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Derlega, Winstead, Greene, Serovich & Elwood (2004),

ditemukan bahwa keputusan seseorang untuk mengungkapkan status HIV/ AIDS

nya pada orang lain dapat dilihat dari bagaimana sikap suatu budaya terhadap

HIV/ AIDS dan faktor kontekstual mengenai hubungan antar pribadi. Dalam

budaya individualis (budaya barat) pengungkapan diri merupakan suatu hal yang

dianggap penting dan bernilai apalagi jika dilakukan secara mutual. Pada budaya

kolektif (budaya timur), mengetahui keadaan dan perasaan seseorang bukanlah

sesuatu yang penting (Peter & Bond, 1993). Budaya Indonesia tergolong dalam

kebudayaan timur yang menganut budaya kolektif, sehingga masyarakat

Indonesia umumnya sukar untuk menerima pengungkapan diri dari orang lain,

apalagi jika hal itu menyangkut masalah yang berat (Kim dan Sherman, 2007).

Merawat penderita HIV/ AIDS tidak hanya dilakukan terhadap aspek

medisnya saja, tetapi juga terkait dengan perawatan terhadap aspek non medis

(Ginanjar & Yunita, 2001). Pengobatan medis tidak berfungsi untuk

menyembuhkan (karena belum ditemukan obat yang benar-benar dapat

menyembuhkan HIV/ AIDS), tetapi hanya untuk menjaga dan mempertahankan

kondisi fisik Odha. Untuk perawatan non medis, yang dibutuhkan oleh Odha

Page 25: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

3

adalah dukungan psikologis dari anggota keluarga, teman serta masyarakat secara

umum (Ginanjar & Yunita, 2001) agar mereka dapat memiliki kualitas hidup

yang lebih baik.

Fakta yang sering dijumpai di masyarakat adalah perawatan non medis bagi

Odha cenderung diabaikan. Yang sering diterima oleh Odha adalah stigma dan

diskriminasi dari lingkungan di sekitarnya (Brown et al dalam Wong & Wong,

2006). Bentuk stigma dan diskriminasi yang sering dialami oleh Odha antara lain

direndahkan, dikucilkan, dihakimi, dan tak jarang hak-hak mereka pun dilanggar,

bahkan pada beberapa kasus Odha akan ditinggalkan oleh keluarga dan orang-

orang terdekatnya.

Hal seperti itulah yang dialami oleh Bani dan Tika, dua dari sekian banyak

Odha yang harus tetap berjuang melawan stigma yang ada di masyarakat (Budi,

2006). Bani terinfeksi HIV sejak masa remajanya akibat berkenalan dengan

narkoba. Sejak itu, Bani dijauhi, tidak disapa, dan tidak diajak salaman karena

orang-orang disekitarnya pura-pura tidak mengenalnya, padahal mereka adalah

teman dan tetangganya sendiri. Akibatnya, Bani menjadi seorang yang apatis dan

semakin menenggelamkan dirinya di dunia narkoba. Berbeda dengan Bani, Tika

harus tegar menerima kenyataan dirinya terinfeksi HIV/ AIDS dari suaminya. Hal

itu membuatnya terpenjara di rumahnya sendiri, karena tidak ada lagi tetangga

yang mendekat, mereka semua menjauhinya. Apalagi sejak anaknya dinyatakan

positif tertular HIV, reaksi tetangga pun semakin buruk terhadap mereka.

Page 26: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

4

Pada umumnya, kesedihan dan ketakutan yang dialami Odha lebih

dikarenakan stigma yang diterima akibat HIV/ AIDS daripada penyakit itu sendiri

(Brown et al dalam Wong & Wong, 2006). Cohen, Deverts & Miller (2007)

menemukan bahwa stres berat yang dialami Odha tentu saja akan sangat

mempengaruhi kondisi fisik seseorang serta dapat mengakibatkan menurunnya

sistem imunitas tubuhnya yang mengakibatkan kematian. Harapan-harapan atau

perasaan yang negatif terhadap suatu penyakit dapat pula membawa orang

tersebut pada kematian yang lebih awal (Taylor, 1999).

Derlega et al (2004) menemukan bahwa diskriminasi yang dialami oleh

Odha tidak hanya dilakukan oleh orang awam, tetapi terkadang dilakukan oleh

tenaga medis, sehingga Odha cenderung untuk tidak memberitahukan statusnya

pada mereka saat menjalani pemeriksaan kesehatan, karena mereka akan

diabaikan saat proses pemeriksaan kesehatan. Hal seperti itulah yang ikut

mengakibatkan sulitya akses Odha terhadap pelayanan kesehatan yang memadai.

Di Indonesia, ada beberapa rumah sakit yang menolak merawat pasien yang

diketahui terinfeksi HIV/ AIDS, karena takut pasien tersebut menulari pasien

lainnya yang tidak terinfeksi HIV/ AIDS (Nadya, 2006).

Stigma dan diskriminasi yang dialami oleh Odha membuat mereka takut

untuk mengungkapkan diri, terutama mengungkapkan status kesehatannya pada

orang lain (Derlega et al, 2004). Padahal ketika Odha mampu membuka diri pada

orang lain maka hal itu dapat membuatnya lebih mengenal kondisi dirinya sendiri

Page 27: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

5

dan dapat dijadikan sebagai katarsis sehingga mampu mengurangi tegangan dan

stres yang dialami (Widyarini, 2005).

Mengungkapkan diri yang dimaksud di sini adalah bagaimana individu

tersebut menyampaikan atau mengekspresikan pikiran, pilihan maupun perasaan

yang sedang dialami (Kim & Sherman, 2007). Ada berbagai faktor yang

mempengaruhi pengungkapan diri seseorang, seperti jenis kelamin, kebudayaan

setempat, proses atribusi, adanya rasa suka terhadap orang lain, waktu, kualitas

suatu hubungan serta karakteristik kepribadian seseorang (Derlega, Metts,

Petronio & Margulis, 1993).

Jika individu dapat mengekspresikan dirinya secara bebas, maka hal itu

dapat menjadi suatu tanda kekuatan dari kebebasan individu itu sendiri. Di saat

seseorang telah merasakan kebebasan, maka ia dapat dengan mudah membagikan

berbagai pengalaman atau perasaannya (baik itu perasaan yang menyenangkan

atau pun menyedihkan) pada orang lain, sehingga beban mental yang ada dalam

dirinya dapat sedikit berkurang (DeVito, 1994).

Pengungkapan diri bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh

setiap orang, karena ada berbagai konsekuensi dari pengungkapan diri, misalnya

ada kemungkinan seseorang ditolak atau ditinggalkan oleh rekannya setelah ia

mengungkapkan hal-hal tentang dirinya (Papu, 2002). Umumnya orang akan

lebih mudah terbuka pada sesama jenisnya, pasangan juga terhadap orang tua,

tertama pada ibunya (Derlega et al, 2004). Pada Odha, hal seperti itu belum tentu

Page 28: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

6

terjadi, karena adanya perasaan takut ditolak dan dikucilkan oleh orang lain ketika

mereka mengetahui status Odha, sehingga Odha akan lebih selektif dalam

memilih orang untuk melakukan pengungkapan diri.

Pada kasus HIV/ AIDS yang dialami oleh Odha, untuk mengetahui fakta

bahwa mereka terinfeksi HIV/AIDS saja sudah merupakan suatu hal yang sangat

berat, apalagi mau menyampaikan fakta tersebut pada orang lain. Hal tersebut

menunjukan bahwa status sebagai penderita HIV/AIDS memiliki pengaruh yang

cukup besar ketika Odha menyampaikan pengungkapan dirinya pada orang lain

(Ginanjar & Yunita, 2001). Kasus tersebut pernah juga dijumpai peneliti ketika

melakukan survei awal untuk penelitian ini, yakni Odha tidak ingin statusnya

diketahui oleh orang lain, mereka merasa lebih nyaman jika orang lain tidak

mengetahui bahwa mereka menderita HIV/ AIDS, sehingga mereka dapat lebih

dapat menjalani hidupnya dengan baik seperti sebelum mereka mengidap HIV/

AIDS.

Stigma dan diskriminasi tidak akan pernah mengatasi penyebaran HIV/

AIDS di masyarakat, namun hanya akan menghambat usaha pencegahan dan

memperparah epidemi HIV/ AIDS, serta mempengaruhi kondisi fisik dan psikis

Odha, karena mereka akan menjadi stres. Stigma dan diskriminasi dapat pula

mengakibatkan Odha untuk sulit bahkan tidak mengungkapkan diri terutama

mengungkapkan kondisi kesehatannya pada orang lain agar ia tidak dikucilkan

atau ditinggalkan oleh orang-orang disekitarnya (Derlega et al, 2004).

Page 29: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

7

Pengungkapan diri merupakan hal yang sangat penting, karena

pengungkapan diri yang dilakukan secara tepat dapat dijadikan sebagai indikasi

dari kesehatan mental seseorang (Corsini, 1987). Seseorang yang mampu

mengungkapkan diri secara tepat tepat terbukti lebih mampu menyesuaikan diri

(adaptive), lebih percaya pada diri sendiri, lebih kompeten, dapat diandalkan,

lebih mampu bersikap positif dan percaya terhadap orang lain, lebih objektif dan

terbuka (Johnson, 1981). Pengungkapan diri dapat meringankan beban yang

tengah dihadapi, mengurangi tegangan dan stres, dapat mempererat hubungan

satu sama lain, serta meningkatkan kesehatan jiwa individu yang bersangkutan

(Widyarini, 2005). Pengungkapan diri dapat pula meningkatkan kesehatan fisik

dan kesehatan psikologis (Baron, 1995).

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Odha secara umum kurang

dapat mengekspresikan atau mengungkapkan diri pada orang lain, sehingga

peneliti secara khusus ingin mengetahui pengungkapan diri Odha yang hidup di

masyarakat, khususnya mereka yang berada di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY).

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pengungkapan

diri Odha yang hidup di masyarakat, khususnya mereka yang berada di wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga pertanyaan yang ingin dijawab adalah:

Page 30: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

8

1. Pada siapa Odha cenderung untuk melakukan pengungkapan diri?

2. Topik apa sajakah yang paling sering disampaikan Odha ketika melakukan

pengungkapan diri pada orang lain (target share)?

3. Alasan apa sajakah yang memudahkan dan yang menghambat Odha dalam

melakukan pengungkapan diri pada orang lain(target share)?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana

pengungkapan diri Odha yang hidup di masyarakat, secara khusus pada siapa

Odha cenderung untuk melakukan pengungkapan diri, topik apa saja yang sering

disampaikan Odha ketika melakukan pengungkapan diri, dan alasan apa saja yang

memudahkan serta alasan apa yang menghambat Odha dalam melakukan

pengungkapan diri pada orang lain tentang kondisi kesehatannya.

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

Page 31: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

9

1. Manfaat teoritis:

Untuk memperkaya atau menambah kajian teoritis dalam dunia Psikologi,

khususnya Psikologi Klinis dan Kesehatan, tentang pengungkapan diri Odha

yang hidup di masyarakat.

2. Manfaat praktis:

a. Bagi Odha:

1). agar mereka lebih mengenal, memahami dan menerima keadaan dirinya

sehingga dapat membagikan perasaannya pada orang lain sehingga dapat

mengurangi beban mental, stres, maupun tekanan yang dialami akibat

HIV/ AIDS yang dideritanya.

2). agar mereka dapat mengetahui apa saja hambatan dalam mereka

mengungkapkan dirinnya, sehingga mereka dapat berusaha untuk lebih

terbuka pada orang lain.

b. Bagi masyarakat umum maupun pihak lain yang terkait dan berinteraksi

dengan Odha:

agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

pembuatan program dan pelayanan kesehatan terhadap Odha.

Page 32: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengungkapan Diri

1. Pengertian Pengungkapan Diri

Pengungkapan diri (self-disclosure) pertama kali diperkenalkan oleh

Sidney Jourard pada tahun 1964 (Magill, 1966). Pengungkapan diri merupakan

proses komunikasian informasi personal pada orang lain. Proses komunikasi

ini dapat membuat relasi antar orang menjadi semakin akrab dan intim.

Menurut Jourard (1971), pengungkapan diri adalah cara seseorang membuat

diri mereka transparan pada orang lain lewat komunikasi. Dijelaskan pula

pengungkapan diri dapat menolong seseorang untuk melihat keunikannya

sebagai manusia.

DeCenzo & Beth (2002) menyatakan bahwa pengungkapan diri

merupakan proses menceritakan informasi tentang diri kita pada orang lain.

Ketika kita menceritakan pada seseorang tentang apa yang kita sukai apa yang

kita inginkan, atau bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu, maka kita telah

mengungkapkan diri kita pada orang lain. Pengungkapan diri merupakan

pengungkapan pikiran kita yang terdalam dan menceritakan hal-hal yang

mungkin tidak diketahui oleh orang lain. Pengungkapan diri juga merupakan

Page 33: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

11

pengungkapan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang

dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang

berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini (Johnson, 1981).

Pengungkapan diri tidaklah berarti mengungkapan secara detail hal-hal

yang terjadi di masa lalu, tetapi lebih ditekankan pada apa yang dirasakan pada

saat ini (Supratiknya, 1995). Dengan mengungkapan hal-hal yang terjadi di

masa lalu hanya akan menimbulkan perasaan akrab yang sesaat, dan orang lain

tidak mengenal diri kita dengan menyelidiki masa lalu kita, tetapi dengan

mengetahui bagaimana cara kita bereaksi saat ini. Hal itu sama seperti apa

yang disampaikan oleh Johnson (1981) tentang pengungkapan diri, yaitu

pengungkapan diri lebih banyak dilakukan dengan menceritakan apa yang

terjadi dalam diri seseorang pada masa sekarang ini dari pada menceritakan

hal-hal yang terjadi di masa lalu.

Corsini (1987) menyatakan bahwa pengungkapan diri merupakan proses

yang dilakukan secara sukarela dan intensif oleh seseorang untuk menunjukan

hal-hal yang penting, pribadi dan rahasia pada orang lain. Pembukaan diri

dapat dilihat sebagai pusat perkembangan dan dapat pula memelihara relasi

dengan orang lain. Selain itu pengungkapan diri dilihat sebagai hal yang

penting dalam kesehatan mental, terutama dalam seseorang mengurangi rasa

penolakan orang lain terhadapnya.

Page 34: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

12

Definisi lain mengenai pengungkapan diri adalah suatu tindakan yang

bersifat verbal yang mengungkapkan hal-hal mengenai diri seseorang pada

orang lain termasuk pikiran, perasaan dan pengalamannya (Derlega et al,

1993). Collins & Miller (1994) menyatakan pengungkapan diri melibatkan

tindakan pengungkapan informasi pribadi mengenai diri sendiri kepada orang

lain.

Pengungkapan diri dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan pada

orang lain, sehingga dapat ditemukan keunikan yang ada dalam diri seseorang,

pilihan-pilihan, perhatian, serta bagian yang tidak dapat diukur dari seseorang.

Dari berbagai definisi tentang pengungkapan diri, maka dapat

disimpulkan bahwa pengungkapan diri adalah proses pemberian informasi

yang sifatnya pribadi dari seseorang pada orang lain, baik secara lisan maupun

tulisan pada orang lain, dilakukan secara sadar dan sukarela mengenai pikiran,

pengalaman, keinginan, atau pun tentang hal-hal yang sedang dialami dan

dirasakan pada saat ini.

2. Aspek- aspek Pengungkapan Diri

Pengungkapan diri (Omarzu, 2000) merupakan perilaku

multidimensional yang memiliki tiga aspek, yaitu :

Page 35: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

13

a. Keluasan informasi (breadth). Yang dimaksudkan dengan keluasan

informasi meliputi sejumlah topik yang disampaikan seseorang dalam

mengungkapkan diri pada orang lain.

b. Kedalaman informasi (depth), merupakan tingkat keintiman dari

pengungkapan diri, yang menunjukan bahwa orang yang mengungkapkan

dirinya itu akan memberikan informasi pribadi bahkan yang sifatnya

sangat pribadi.

c. Lamanya pengungkapan diri (duration), adalah banyaknya jumlah waktu

yang digunakan untuk melakuan pengungkapan diri secara berkala.

Menurut Papu (2002), dalam pengungkapan diri harus terdapat kejujuran

dan keterbukaan, karena informasi yang diberikan pada orang lain hendaknya

bukan merupakan topeng atau kebohongan yang hanya menampakan sisi baik

dari diri seseorang. Dengan mengungkapkan diri pada orang lain, seseorang

pun harus mau menerima pengungkapan diri yang dilakukan oleh orang lain,

atau dapat dikatakan pengungkapan diri ini bersifat resiprokal dan terjadi

secara serentak (Johnson dalam Supratiknya, 1995).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang

ada ketika seseorang mengungkapkan dirinya pada orang lain meliputi

keluasan dan kedalaman informasi yang disampaikan, lamanya proses

pengungkapan diri, serta adanya kejujuran dan keterbukaan.

Page 36: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

14

3. Topik-topik pengungkapan diri

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dapat mengungkapkan

persaannya pada orang lain dalam berbagai topik. Jourard dan Lasakow

(Jourard, 1971) mengelompokan topik-topik pengungkapan diri seseorang ke

dalam enam topik, yaitu:

a. sikap dan pendapat (attitudes and options), yang berisi tentang pemikiran,

pandangan, serta standar pribadi seseorang mengenai isu atau masalah

yang terjadi di lingkungannya,

b. selera dan minat (tastes and intersest), merupakan hal-hal yang menjadi

kesukaan dan ketertarikan pribadi,

c. pekerjaan atau pendidikan (work or studies), adalah topik yang berkaitan

dengan hal-hal yang terjadi atau dialami seseorang dalam pendidikan

maupun dalam pekerjaannya,

d. keuangan (money) membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan

keungan pribadi seseorang,

e. kepribadian (personality), yang meliputi aspek-aspek pribadi dalam diri

seseorang, termasuk emosi dan perasaan pribadi terkait dengan

pengalaman masa kini, masa lalu dan juga pengalaman seksual, serta

f. keadaan fisik dan penampilan (body), yang membahas hal-hal yang

berhubungan dengan tubuh, kesehatan dan penampilan pribadi seseorang.

Page 37: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

15

Dari keenam topik tersebut, Jourard dan Lasakow (Jourard, 1971)

membuat Self- Disclosure Questionare (SDQ) untuk mengetahui seberapa luas

dan dalamnya pengungkapan diri yang dilakukan oleh seseorang.

4. Jenis- jenis Pengungkapan Diri

Derlega et al (1993) mengemukakan bahwa secara garis besar

pengungkapan diri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Desriptive self disclosure, yaitu pengungkapan diri yang berisikan

informasi dan fakta-fakta mengenai diri seseorang, contohnya: “kegiatan

yang sering saya lakukan di pagi hari…” ; “saya bekerja sebagai…” ;

“saya mempunyai rencana….”.

b. Evaluative self disclosure, yaitu pengungkapan diri yang berisi ekspresi-

ekspresi dan perasaan, pendapat, serta keputusan, contohnya: “saya

merasa sungkan untuk meminta tolong kepadanya” ; “saya bangga

mempunyai saudara sepertimu” ; “saya tidak setuju dengan perceraian”.

Saat seseorang mengungkapkan diri, topik-topik yang diungkapan bisa

hanya berisi deskriptif atau evaluatif saja. Akan tetapi, pada umumnya ketika

seseorang membuka dirinya secara mendalam, maka biasanya dalam topik

yang dibicarakan akan terkandung unsur deskriptif dan evaluatif.

Page 38: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

16

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, tidak semua hal atau topik

dapat disampaikan ketika seseorang melakukan pengungkapan diri, karena

ada topik yang mudah untuk diungkapkan dan ada pula topik yang sulit untuk

diungkapkan. Hal itu dipengaruhi oleh adannya beberapa faktor berikut ini:

a. Proses atribusi (attributional processes)

Orang akan lebih terbuka kepada orang yang memiliki atribusi

positif terhadapnya, seperti orang yang dapat dipercaya, dapat menjaga

rahasia, atau orang yang memiliki kompetensi untuk membantunya

daripada terhadap orang lain dengan atribusi negatif seperti orang yang

tidak jujur, tidak bisa menjadi pendengar yang baik atau suka

menyebarkan gosip (Derlega et al, 1993).

Saat seseorang mengatribusi bahwa orang mengungkapkan diri

kepadanya karena ia adalah orang yang dapat dipercaya, maka ia akan

merasa senang dan mungkin akan membalas pengungkapan diri tersebut.

Apabila seseorang memberi atribusi bahwa orang yang menerima

pengungakapan dirinya bersikap menerima dan menghargai

pengungkapan dirinya, maka ia pun akan lebih mungkin untuk

mengungkapkan dirinya lebih luas dan lebih dalam lagi. Akan tetapi, jika

ia menilai bahwa orang yang menerima pengungkapan diri darinya tampak

Page 39: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

17

acuh tak acuh atau menolaknya, maka kemungkinan ia tidak akan

melanjutkan pengungkapan dirinya.

b. Pengaruh diadik (dyadic effect)

Seseorang dapat mengungkapan diri dalam rangka meresponi

pengungkapan diri dari orang lain. DeVito (1994) menyebutkan tindakan

meresponi atau membalas pengungkapan diri itu sebagai pengaruh diadik

(dyadic effect), sedangkan Derlega et al (1993) menyebut istilah itu

dengan reciprocity.

Saat seseorang menerima pengungkapan diri dari orang lain, maka

ia dapat merasakan adanya dorongan untuk mengungkapkan dirinya pula.

Umumnya, topik yang diungkapkan kemudian adalah topik yang sama

dan pada tingkat kedalaman yang relatif sama. Seseorang dapat pula

terdorong untuk membalas pengungkapan diri orang lain karena ia ingin

menunjukkan penghargaan terhadap kepercayaan yang diberikan

kepadanya untuk menerima pengungkapan diri, atau untuk menunjukkan

adanya kesamaan ide, pikiran, perasaan dan pengalaman. Pengaruh

diadik ini dapat membuat orang lebih aman dan mampu menguatkan

perilaku pengungkapan diri. Dengan adanya pengungkapan diri yang

terus menerus dan berbalasan, maka topik yang diungkapkan dapat

menjadi semakin luas dan mendalam.

Page 40: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

18

c. Waktu (time)

Waktu juga berperan dalam pengungkapan diri, karena keluasan

dan kedalaman suatu informasi akan terus berkembang dan tiada akhir

seiring berjalannya waktu. Karena itu, dalam suatu hubungan

keterbukaan akan senantiasa meningkat. Pengaruh waktu terhadap

pengungkapan diri tampak pula pada harapan masyarakat tentang

pengungkapan diri yang dianggap ‘wajar’ atau ‘normal’. Keterbukaan

yang positif, cukup intim (tapi tidak terlalu dalam), dan disampaikan

pada saat yang tepat (beberapa lama setelah interaksi awal) dapat

meningkatkan ketertarikan dan rasa menyukai. Sedangkan keterbukaan

yang terlalu personal, negatif dan diberikan terlalu awal dapat

menghambat rasa suka dan keterbukaan diri lebih lanjut, kecuali jika

ketertarikan awal yang kuat telah terbentuk (Derlega et al, 1993). Jadi,

pengungkapan diri yang dapat diterima oleh umum adalah pengungkapan

diri yang disampaikan tidak terlalu awal.

d. Rasa suka (liking)

Orang cenderung untuk membuka diri kepada orang-orang yang

mereka sukai atau cintai, dan tidak membuka diri pada orang-orang yang

tidak disukai. Hal itu dikarenakan orang yang disukai (yang biasanya

juga menyukainya) umumnya akan mendukung dan merespon secara

positif (DeVito, 1994).

Page 41: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

19

Rasa suka terhadap orang lain dapat mempengaruhi pengungkapan

diri, karena orang yang menyukai orang lain umumnya memiliki

keinginan agar ia juga disukai. Perasaan suka terhadap orang lain juga

membuat seseorang ingin mengenal dan mengetahui orang yang

disukainya itu. Akan tetapi, meskipun orang akan lebih membuka diri

pada orang yang mereka sukai daripada yang tidak mereka sukai, tidak

berarti bahwa rasa suka selalu diikuti dengan pengungkapan diri atau

pengungkapan diri selalu didahului oleh rasa suka, karena pengungkapan

diri dapat terjadi tanpa adanya rasa suka (Collins & Miller, 1994).

e. Definisi tentang hubungan (relational definition)

Definisi seseorang tentang hubungannya dengan orang lain dapat

mempengaruhi bagaimana dan seberapa besar pengungkapan dirinya

pada orang lain. Hal tersebut dapat menjadi dasar bagi seseorang dalam

menetapkan hubungan dan tingkah laku yang dianggap pantas dalam

hubungan suatu hubungan.

Suatu hubungan dapat didefinisikan secara sederhana yaitu

dengan melihat kategori sosial yang ada, dimana kategori ini meliputi

teman, sahabat, kekasih, pasangan kencan, suami/ istri, tetangga dan

sebagainya. Pada tingkat lain, suatu hubungan dapat didefinisikan

berdasarkan ‘salient qualities’ yakni berdasarkan karakteristik-

karakteristik yang dirasakan harus ada sehingga suatu hubungan dapat

Page 42: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

20

didefinisikan, misalnya sebagai hubungan yang “intim” atau “tidak

intim”, “baik” atau “buruk”, dan lain-lain. Salient qualities ini sifatnnya

relatif berbeda pada setiap orang.

Dari berbagai penelitian tampak bahwa seseorang lebih

mungkin untuk mengungkapkan hal-hal yang sifatnya pribadi pada

sahabat daripada kepada teman biasa (Fehr, 1996). Derlega et al (1993)

juga menyebutkan bahwa orang lebih mungkin untuk mengungkapkan

diri pada orang yang ia anggap dekat atau akbrab daripada kepada

orang asing.

f. Kepribadian (personality)

Individu yang ekstrovert dan yang mampu bersosialisasi

cenderung lebih banyak membuka diri daripada individu yang introvert.

Selain itu, individu yang sering merasa khawatir, gugup dalam

berbicara juga akan lebih sedikit membuka diri dibandingkan dengan

mereka yang lebih merasa tenang dan nyaman dalam berkomunikasi

(DeVito, 1994).

Page 43: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

21

6. Manfaat Pengungkapan Diri

Dengan mengungkapkan diri pada orang lain, akan diperoleh berbagai

keuntungan bagi pihak yang mau mengungkapkan dirinya. Manfaat yang

didapatkan dapat meliputi (Papu, 2002) :

a. Meningkatkan kesadaran diri (self-awareness). Seseorang yang

mengungkapkan dirinya pada orang lain akan lebih jelas dalam menilai

kebutuhan, perasaan, dan hal psikologis dalam dirinya. Selain itu, orang

lain akan membantu kita dalam memahami diri sendiri, melalui berbagai

masukan yang diberikan, terutama jika hal itu dilakukan dengan penuh

empati dan jujur.

b. Membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam, saling

membantu dan lebih berarti bagi kedua belah pihak. Dari keterbukaan

tersebut, akan timbul kepercayaan dari kedua pihak sehingga akhirnya

akan terjalin hubungan yang sejati dan semakin akrab.

c. Mengurangi rasa malu dan meningkatkan penerimaan diri (self

acceptance). Saat orang lain dapat menerima diri kita maka kita pun

dapat menerima diri sendiri.

d. Memecahkan berbagai konflik dan masalah interpersonal. Jika orang lain

mengetahui kebutuhan, ketakutan, rasa frustrasi yang sedang dialami,

Page 44: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

22

maka akan lebih mudah bagi mereka untuk bersimpati atau memberikan

bantuan sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

e. Memperoleh energi tambahan dan menjadi lebih spontan. Dalam

menyimpan suatu rahasia dibutuhkan energi yang besar dan dalam

kondisi demikian seseorang akan lebih cepat marah, tegang, pendiam

dan tidak riang. Dengan membagikan informasi pada orang lain

mengenai perasaan yang sedang dihadapi maka berbagai ketegangan

yang ada akan hilang atau berkurang dengan sendirinya.

Pennebaker (1995) menyebutkan bahwa dengan

mengungkapkan perasaan atau informasi tentang diri kita pada orang

lain, maka hal itu dapat meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah

penyakit dan mengurangi masalah-masalah psikologis yang menyangkut

hubungan interpersonal maupun personal. Pengungkapan diri pun

penting dilakukan karena dapat membangun suatu hubungan yang lebih

berarti dan untuk membentuk sikap positif terhadap diri sendiri dan

orang lain, serta mencapai kesesuaian atas perbedaan (Pearson, 1985).

Pengungkapan diri dapat pula dijadikan sebagai katarsis

terhadap suatu hal atau masalah yang dialami oleh seseorang sehingga

lebih meringankan beban pikirannya (DeVito, 1994). Melalui

pengungkapan diri, seseorang pun akan menemukan kejelasan pendapat,

keyakinan sikap, nilai, standar serta perasaannya sendiri (Jourard, dalam

Page 45: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

23

Buhrmester dan Prager, 1995). Pengungkapan diri dapat pula dijadikan

sebagai suatu validasi sosial, di mana seseorang akan menemukan bahwa

orang lain memiliki pikiran, pendapat dan rasa ketidaksamaan seperti

orang yang melakukan pengungkapakan diri, sehingga dari sana

seseorang akan lebih mudah menentukan hal-hal yang tepat dan pantas

untuk dilakukan (Derlega, dalam Buhrmester dan Prager, 1995).

7. Risiko Pengungkapan Diri

Mengungkapkan diri pada orang lain haruslah dilakukan secara baik

dan hati- hati (Papu, 2002), sebab jika dilakukan secara tidak tepat, maka

pengungkapan diri yang tadinya dapat dijadikan sarana berbagi perasaan atau

pengalaman pada orang lain akan menjadi suatu boomerang bagi diri sendiri.

Risiko lain dari pengungkapan diri adalah bocornya informasi yang telah

diberikan pada seseorang kepada pihak ketiga padahal informasi tersebut

dianggap sangat pribadi oleh si pemberi informasi, atau informasi yang

disampaikan itu dapat menyinggung perasaan orang lain sehingga dapat

mengganggu hubungan interpersonal yang sebelumnya sudah terjalin dengan

baik.

Risiko dari pengungkapan diri tersebut mengakibatkan adanya

kemungkinan seseorang tidak berani mengungkapkan diri untuk menjaga

privasi pribadinya (Derlega et al, 2004). Menjaga privasi pribadi yang

Page 46: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

24

dimaksudkan adalah dengan tidak menyampaikan hal-hal yang mungkin saja

merugikan diri sendiri, karena tidak semua yang terjadi dalam diri seseorang

harus diungkapkan pada orang lain. Hal ini sejalan dengan apa yang

disampaikan oleh Joe Luft dan Harry Ingham (Johnson, 1981) mengenai

daerah-daerah dalam diri individu, yaitu tidak semua tentang diri seseorang

diketahui oleh orang lain dan individu yang bersangkutan atau termasuk dalam

daerah terbuka, tetapi ada hal-hal lain yang mungkin saja hanya diketahui oleh

diri sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain yang termasuk dalam daerah

tersembunyi.

Risiko lain yang bisa diterima ketika orang melakukan pengungkapan

diri adalah (Baxter & Montgomery, 1996, dalam Shirley, Powers & Sawyer,

2004) mendapatkan penolakan dari orang yang mendengar pengungkapan diri

yang disampaikan, dapat mengurangi integritas pribadi, seseorang bisa saja

kehilangan kontrol bahkan mungkin saja yang apa yang diungkapkan bisa

melukai atau memalukan orang yang mendengar apa yang

diungkapkan. Meskipun

pengungkapan diri mengandung rsiko baik bagi si pelaku (pemberi informasi)

maunpun si penerima informasi, namun pengungkapan diri sangatlah penting

untuk dilakukan .

Page 47: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

25

B. HIV/ AIDS

1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan suatu virus yang

menyerang kekebalan tubuh manusia (Gifford et al, 2000). HIV menyerang sel

T- helper dari sistem kekebalan tubuh manusia (Sarafino, 1994). Fungsi T-cell

adalah untuk mengenali berbagai infeksi virus-virus asing (pathogen) yang

masuk ke dalam tubuh manusia dan merangsang produksi sel-sel lain yang

berguna untuk melawan infeksi berbagai virus. HIV sendiri melumpuhkan dan

mumbunuh sel-sel tersebut, sehingga dapat mengganggu fungsi seluruh sistem

kekebalan manusia. Jika sistem kekebalan tubuh manusia rusak, maka tubuh

akan menjadi rentan terhadap penyakit umum yang lain (sering dikenal dengan

istilah infeksi oportunistik) seperti demam, flu, dan juga meningkatkan risiko

berkembangnya penyakit kronis, termasuk kanker (Nevid, 2005). HIV pun

secara terus menerus akan melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan jalan

menyerang dan menghancurkan kelompok sel darah putih, merusak otak,

bahkan merusak sistem saraf pusat (Richardson & Seidman, 2002).

HIV merupakan virus penyebab AIDS atau yang lebih dikenal dengan

Acquired Immune Deficiency Syndrome (Sarafino, 1994). Meskipun HIV

menyebabkan AIDS, namun tidak semua penderita HIV akhirnya akan

mengidap AIDS (Listyawati, 2004). Hingga saat ini belum ditemukan vaksin

yang tepat untuk HIV, sehingga pencegahan (baik itu yang prefentif maupun

Page 48: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

26

yang kuratif) dan perawatan terhadap penderita HIV/ AIDS sangat perlu

dilakukan oleh berbagai pihak.

2. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan salah satu

penyakit kronik dengan tingkat atau risiko kematian yang sangat tinggi, dan

disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus/ HIV (Sarafino, 1994).

Rachimhadhi (Listyawati, 2004) menambahkan bahwa AIDS

merupakan sekumpulan gejala-gejala penyakit infeksi atau keganasan tertentu

yang timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan tubuh penderita. Gejala

penyakit AIDS hampir mirip dengan penyakit biasa seperti demam, bronchitis,

dan flu, tetapi pada AIDS gejala tersebut lebih parah dan berlangsung lama

(Gifford et al, 2000).

Berdasarkan uraian di atas tentang HIV dan AIDS, dapat dilihat bahwa

antara HIV dan AIDS terdapat adanya saling keterkaitan yang sangat erat.

Orang yang mengidap penyakit AIDS tentu mengidap virus HIV, namun orang

yang mengidap HIV belum tentu akan mengidap penyakit AIDS (Listyawati,

2004). Proses tersebut sangat tergantung dari sistem kekebalan tubuh dari

orang yang bersangkutan. Jika kekebalam tubuhnya baik, maka orang yang

telah mengidap virus HIV tidak akan sampai pada tahap AIDS. Yang

Page 49: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

27

membedakan antara HIV dan AIDS adalah besar kecilnya risiko kematian yang

akan diterima. Mereka yang mengidap AIDS memiliki kemungkinan jauh lebih

besar untuk mengalami kematian dalam jangka waktu yang singkat

dibandingkan dengan mereka yang terjangkit HIV. Dampak yang dialami

oleh pengidap HIV-AIDS pada dasarnya sama beratnya, yaitu mereka

umumnya dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya. Dampak lain dari HIV-

AIDS akan dibahas tersendiri pada poin ke enam. Karena itu, untuk

pembahasan selanjutnya peneliti akan menggunakan istilah HIV-AIDS secara

bersama-sama.

3. Gejala HIV/AIDS

Pada awalnya, gejala yang dialami oleh penderita HIV/AIDS hampir

mirip dengan penyakit lain, seperti flu, bronchitis, dan demam, namun pada

penyakit HIV/AIDS itu sendiri penderita akan mengalami gejala yang lebih

parah dalam jangka waktu yang lama. Gejala-gejala umum HIV/AIDS, antara

lain (Gifford et al, 2000):

a. Kelelahan yang sangat, dan berlangsung selama beberapa minggu tanpa

sebab yang jelas.

b. Demam tanpa sebab yang jelas, menggigil kedinginan atau berkeringat

berlebihan di malam hari, berlangsung selama beberapa minggu.

Page 50: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

28

c. Hilangnya berat badan lebih dari 5kg dalam waktu kurang dari dua bulan.

d. Pembengkakan kelenjar, terutama di leher atau ketiak.

e. Sariawan di mulut atau tenggorokan. Sariawan adalah infeksi yang

umumya terjadi di vagina, mengakibatkan keluarnya cairan berwarna

putih yang mengganggu (jamur vagina tidak berhubungan dengan AIDS).

Pada laki-laki, jamur ini mungkin timbul berupa bintik-bintik putih yang

mengganggu di ujung penis atau munculnya kotoran putih yang keluar

dari anus.

f. Diare yang terus-menerus.

g. Nafas menjadi pendek-pendek, lambat laun menjadi buruk setelah

beberapa minggu, disertai dengan gangguan batuk kering yang tidak

diakibatkan oleh rokok dan berlangsung lebih lama dari batuk karena flu

berat.

h. Bisul atau jerawat baru, berwarna merah muda atau ungu, rata atau timbul

di kulit bagian mana saja, termasuk di mulut dan kelopak mata.

4. Siklus Penyakit HIV/ AIDS

Virus HIV yang terinfeksi dalam tubuh seseorang tidak akan dengan

cepat berkembang sehingga orang yang bersangkutan tidak langsung menderita

AIDS. Menderita HIV belum tentu menderita AIDS, namun menderita AIDS

Page 51: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

29

sudah tentu menderita HIV (Listyawati, 2004). Masa inkubasi virus ini

tergolong sangat lama, karena bisa berjalan selama 15 tahun bahkan lebih.

Siklus perjalanan virus HIV dimulai ketika seseorang terinfeksi firus

HIV (Ginanjar & Bernadetta, 2001). Pada tahap pertama ini, orang yang

terinfeksi masih terlihat sehat dan belum ada gejala penyakit AIDS yang

muncul. Pada tahap selanjutnya (yang berlangsung sekitar 10 hingga 15

tahun), penderita tadi dinyatakan menderita HIV positiv, dengan gejala ringan,

serta belum perlu untuk dibawa ke Rumah Sakit. Setelah melewati tahap

tersebut, penderita HIV positif dinyatakan menderita AIDS, sehingga ia perlu

perawatan intesnsif dari rumah sakit karena mengalami infeksi oportunistik.

Masa ini akan berlangsung sekitar 1 hingga 2 tahun, kemudian penderita

tersebut akan meninggal. Lamanya waktu seseorang yang menderita HIV-

AIDS akan meninggal lebih tergantung pada kondisi fisik orang yang

bersangkutan.

5. Cara penularan HIV/AIDS

HIV/AIDS dapat ditularkan melalui berbagai cara, baik melalui

hubungan seksual maupun non seksual. Penularannya bisa melalui transfusi

darah, IDU, hemofili, homo-biseksual, heteroseksual, dan perinatal atau

transplacenta, yang biasanya ditularkan dari si ibu yang menderita HIV/AIDS

pada janin yang tengah dikandungnya (Listyawati, 2004).

Page 52: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

30

6. Dampak HIV/AIDS

HIV/AIDS menimbulkan dampak yang sangat luas, baik bagi si

penderita, keluarganya maupun masyarakat. Salah satu dampak yang

dirasakan oleh penderita adalah dampak (tekanan) psikologis; seperti

kecemasan, depresi, merasa terisolasi dan berkurangnya dukungan sosial,

merasa takut jika ada orang lain yang mengetahui atau akan mengetahui

penyakit yang diderita, merasa khawatir (terhadap biaya perawatan, kehilangan

pekerjaan, dan pengaturan hidup selanjutnya), serta merasa malu dengan

adanya stigma sebagai penderita HIV/AIDS (Muma, 1997).

Stigma dari masyarakat terhadap Odha tidaklah memberi solusi atau

menyelesaikan masalah penyebaran HIV- AIDS, namun dapat menjadi

masalah baru bagi Odha. Stigma yang ada di masyarakat terhadap Odha tidak

akan secara langsung mempengaruhi kondisi fisik mereka, namun tekanan

batin yang mendalam dan berkepanjangan dapat berpengaruh buruk terhadap

kesehatan Odha. Hal itu sejalan dengan apa yang ditemukan oleh Pollack

(1992), yakni adanya hubungan yang signifikan antara tekanan batin dengan

penurunan kualitas kesehatan Odha, serta adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara tubuh dan status psikologis seseorang (Weisz, 1986).

Dampak HIV/AIDS bagi penderitanya sangat besar, karena

mengakibatkan dampak yang tidak menyenangkan, dan dampak yang

Page 53: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

31

ditimbulkan pun sangat kompleks, yang meliputi dampak fisik, psikis maupun

sosial (Listyawati, 2004):

Dampak psikologis:

a. Penderita mungkin saja akan mengalami berbagai dampak berupa tekanan

psikologis seperti berikut ini:

1) Kecemasan: berupa rasa tidak pasti tentang penyakit yang

diderita,perkembangan dan pengobatannya; merasa cemas dengan

berbagai gejala-gejala baru, merasa cemas dengan prognosis dan

ancaman kematian; hiperventilasi, serangan panik.

2) Depresi: merasa sedih, tidak berdaya, merasa rendah diri, merasa

bersalah, merasa tidak berharga, putus asa, berkeinginan untuk bunuh

diri, menarik diri, memberikan ekspresi “pasrah”, sulit tidur,

kehilangan nafsu makan.

3) Merasa terisolasi dan berkurannya dukungan sosial; merasa ditolak oleh

keluarga dan orang lain. Sedikitnya jumlah orang yang menjenguk saat

pasien dirawat semakin memperkuat perasaan-perasaan ini.

4) Merasa takut bila ada orang yang mengetahui atau akan mengetahui

penyakit yang diderita, karena akan dikucilkan.

5) Merasa khawatir dengan biaya perawatan, khawatir kehilangan

pekerjaan, serta pengaturan hidup selanjutnya.

Page 54: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

32

6) Merasa malu dengan adanya stigma sebagai Odha, sehingga mereka

akan cenderung menyangkali kebiasaan seksualnya atau kebiasaan

menggunakan obat-obatan terlarang (Muma, 1997)

Jika berbagai perasaan tertekan itu tidak ditangani secara tepat,

cepat dan serius, maka akan memperburuk kondisi psikis maupun

penurunan kondisi kesehatannya.

b. Dampak fisik:

Penderita HIV/AIDS umumnya akan mengalami perubahan pada

fisiknya, seperti: kondisi fisik yang semakin kurus, mulut kering, susah

menelan, mudah tertular berbagai penyakit akibat menurunnya kekebalan

tubuh, sehingga dapat mengakibatkan kematian.

c. Dampak sosial:

Dampak sosial yang muncul tidak hanya berpengaruh terhadap

kondisi pasien, tetapi juga ikut mempengaruhi keadaan masyarakat di

sekitarnya. Dampak sosial yang dialami penderita HIV/AIDS pada

umumnya adalah ketakutan tidak diterima dalam pergaulan di masyarakat

bahkan dalam keluarganya sendiri. Selain itu, yang paling

mengkhawatirkan penderita adalah ketakutannya dalam menghadapi masa

depan dan dalam menjalani sisa hidupnya. Ketakutan yang muncul di

masyarakat umumnya berupa perasaan takut tertular penyakit HIV/AIDS

Page 55: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

33

dari mereka yang telah terinveksi sebelumnya, dan hal ini tentu saja

membuat mereka dijauhi dan mereka pun akan cenderung menghindari

orang lain, sehingga dapat memperparah keadaan pasien, karena mereka

akan merasa ditolak dan tidak berguna.

7. Alasan pengungkapan diri Odha

Dalam Odha mengungkapkan diri, terdapat tiga kategori alasan

mengapa mereka mau atau tidak mau mengungkapkan diri pada orang lain

(Derlega et al, 2004), yang meliputi diri (self-), orang lain (other-)dan

hubungan (relationship).

a. Alasan Odha mengungkapkan diri

Self-, alasan untuk mengungkapkan diri yang tergolong sebagai

sebuah katarsis dan mencari bantuan. Other-, meliputi keinginan untuk

mengajarkan orang lain tentang HIV serta kewajiban untuk

menginformasikannya pada orang lain. Relationship-, meliputi keinginan

seseorang untuk menjalin hubungan yang lebih dalam lagi dengan orang

lain dan juga untuk mengetes bagaimana reaksi seseorang terhadap

mereka yang menderita HIV/ AIDS (Derlega et al, 2004).

b. Alasan ODHA untuk tidak mengungkapkan diri

Page 56: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

34

Alasan untuk tidak mengungkapkan diri pada Odha pun terbagi

atas tiga kategori, dengan penjelasan sebagai berikut. Self-, berfokus untuk

menjaga privasi, sulitnya seseorang menerima konsep dirinya, serta

adanya ketakuatan terhadap penolakan. Other-, meliputi perlindungan

terhadap seseorang, sedangkan relationship- meliputi adanya hubungan

dalam taraf yang superficial (Derlega et al, 2004).

C. Pengungkapan Diri pada Odha yang hidup di masyarakat

Ketika seseorang mengetahui dirinya dinyatakan positif mengidap HIV/

AIDS, tentu saja akan ada beragam reaksi dari orang yang bersangkutan, seperti

marah dan menolak kenyataan tersebut, karena biasanya seseorang akan merasa

bahwa tak lama lagi dirinya akan segera mengalami kematian. Tidak hanya itu,

ketika orang yang bersangkutan mengetahui kenyataan dirinya mengidap HIV/

AIDS, ia pun akan memikirkan bagaimana respon orang-orang yang ada di

sekitarnya terkait dengan keadaan yang tengah dialaminya. Hal ini umumnya

yang sering menjadi masalah yang cukup besar bagi mereka (Muma, 1997).

Bagi sebagian besar masyarakat, HIV/ AIDS merupakan suatu aib,

sehingga orang yang menderita HIV/ AIDS umumnya mendapat stigma dan

penolakan dari lingkungan sekitarnya, terutama dari orang-orang yang kurang

paham akan apa sebenarnya HIV/ AIDS, bagaimana penularan serta

pencegahannya. Menderita HIV/ AIDS, otomatis akan mendapat stigma dari

Page 57: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

35

masyarakat (Brown et al dalam Wong & Wong, 2006). Karena itu, ketika

seseorang tau dirinya mengidap HIV/ AIDS, setidaknya ada dua hal yang

mungkin saja ia lakukan terkait dengan statusnya, yaitu: apakah orang tersebut

akan memberitahukan pada orang lain bahwa ia sedang mengidap HIV/AIDS atau

justru orang tersebut akan menyembunyikan statusnya dari orang lain.

Pada umumnya, seseorang yang dapat menerima keadaan dirinya apa

adanya, akan lebih mudah untuk bersikap terbuka pada orang lain, terkait dengan

berbagai hal yang dialaminya, begitu pun sebaliknya (Jonhson, 1981). Pada kasus

penderita HIV/ AIDS, hal serupa sudah sering terjadi. Mereka yang divonis

menderita HIV/ AIDS (Odha), umumnya menjadi lebih menutup diri dalam

berbagai hal, terutama terkait dengan kondisi fisik mereka. Meskipun demikian,

tak jarang ada juga Odha yang justru mau membagikan pengalaman hidupnya

pada orang lain.

Umumnya Odha bersikap terbuka pada orang lain karena ia mencari

dukungan atau bantuan dari orang lain, membagikan informasi yang ia ketahui,

menjalin relasi yang lebih mendalam, atau sebagai salah satu bentuk katarsisnya

agar beban mental yang dialami bisa sedikit berkurang sehingga kualitas

hidupnya bisa lebih baik (Derlega et al, 2004). Di sisi lain, Odha yang bersikap

tidak terbuka pada orang lain, biasanya dikarenakan yang bersangkutan belum

dapat menerima keadaan diri sendiri, relasi yang kurang mendalam dengan orang

lain, untuk menjaga privasi pribadi, bahkan karena takut mendapat penolakan.

Page 58: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

36

Menutup diri terhadap orang lain tidaklah mendatangkan hal yang positif bagi

orang yang bersangkutan, namun jika hal itu dibiarkan terus-menerus, maka tidak

menutup kemungkinan ia akan mengalami stres dan tentu saja hal itu akan

mempengaruhi kualitas kehidupan yang ia jalani.

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan untuk melihat bagaimana

pengungkapan diri yang dilakukan oleh Odha yang ada di masyarakat, tidak

hanya berkaitan dengan kondisi fisiknya, namun juga terkait dengan bagaimana

mereka mengungkapkan dirinya dalam berbagai hal. Peneliti ingin melihat

sejauh mana Odha melakukan pengungkapan dirinya terhadap orang-orang yang

ada di sekitarnya, yakni terhadap keluarga, teman, pasangan maupun terhadap

konselor.

D. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka kerangka konsep dalam penelitian

adalah:

Page 59: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

37

Gambar 1

Kerangka Konsep Penelitian

ODHA

MASALAH: - Stres karena sakit yang diderita - Stigma di masyarakat

PENGUNGKAPAN DIRI

Target share: - Keluarga - Teman - Pasangan - Konselor

Topik- topik pengungkapan diri : - Sikap & pendapat - Selera & minat - Pekerjaan/ pendidikan - Keuangan - Kepribadian - Kondisi Fisik

MEMBUKA DIRI, karena : 1. Katarsis / curhat 2. Mencari bantuan/ dukungan 3. Membagikan info yang diketahui 4. Menjalin/ memiliki relasi yang

lebih mendalam

MENUTUP DIRI, karena : 1. Menjaga privasi diri 2. Takut mendapat penolakan 3. Belum dapat menerima keadaan diri

sendiri 4. Relasi yang tidak/ kurang mendalam

- Risiko ditolak - Kalau diterima/ didukung → kualitas

hidup akan lebih baik

- STRES → kualitas hidup menjadi buruk

Page 60: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

38

Dari kerangka konsep tersebut, terlihat bahwa pengungkapan diri sangatlah

penting bagi Odha, karena hal itu akan mempengaruhi kondisi fisiknya. Pada

Odha, pengungkapan diri tidaklah mudah untuk dilakukan karena adanya HIV/

AIDS yang diderita membuat mereka mendapat stigma dan diskriminasi di

masyarakat, padahal hal itu sangat mempengaruhi kondisi fisiknya. Bedasarkan

kerangka konsep tersebut, maka melalui penelitian ini peneliti ingin melihat

pengungkapan diri Odha di masyarakat. Secara khusus peneitian ini ingin

melihat:

1. Pada siapa Odha lebih membuka diri? Apakah Odha lebih membuka diri pada

keluarga, teman, pasangan ataukah pada konselor?

2. Topik-topik apa saja yang biasanya disampaikan Odha ketika melakukan

pengungkapan diri pada target share (keluarga, teman, pasangan atau

konselor)? Apakah lebih sering menyampaikan topik tentang sikap dan

pendapat, selera dan minat, pekerjaan atau pendidikan, keuangan, kepribadian

atau topik tentang kondisi fisik?

3. Alasan apa sajakah yang mempengaruhi Odha ketika mau terbuka ataupun

ketika menutupi kondisi kesehatannya pada target share?

Page 61: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan model survey (Narbuko & Achmadi, 1991). Penelitian ini

bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan keadaan yang terjadi pada saat

ini.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pengungkapan diri (self

disclosure) Odha pada beberapa target share, yaitu keluarga, teman, pasangan

dan konselor. Variabel pengungkapan diri ini mencakup beberapa topik yang

disampaikan dalam seseorang mengungkapkan dirinya, yaitu: sikap dan pendapat,

selera dan minat, pekerjaan atau pendidikan, keuangan, kepribadian serta kondisi

fisik. Penelitian ini juga ingin melihat apa saja yang menghambat dan apa saja

yang memudahan seseorang (Odha) dalam mengungkapkan dirinya pada orang

lain (target share) tentang kondisi kesehatannya.

Page 62: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

40

C. Definisi Operasional

Pengungkapan diri (self disclosure) adalah kesediaan Odha dalam

menyampaikan berbagai informasi atau topik yang relevan tentang dirinya pada

keluarga, teman, pasangan maupun pada konselor. Topik-topik yang dapat

disampaikan Odha ketika melakukan pengungkapan diri adalah topik tentang

sikap dan pendapat, selera dan minat, pekerjaan atau pendidikan, keuangan,

kepribadian dan topik tentang kondisi fisik. Untuk mengetahui topik mana yang

sering diungkapkan Odha adalah dengan melihat rata-rata skor total tiap topik

pada skala pengungkapan diri Odha, sedangkan untuk melihat pada siapa Odha

lebih cenderung mengungkapkan diri dapat diperoleh dari skor total tiap target

share pada skala pengungkapan diri Odha.

Dalam pengungkapan diri ada alasan- alasan yang mempengaruhi Odha

untuk terbuka maupun tidak tidak terbuka pada orang lain. Untuk mengetahui

alasan apa saja yang mempengaruhi pengungkapan diri Odha pada orang lain

khususnya mengenai kondisi fisiknya dapat dilihat dari prosentase jawaban Odha

pada kuesioner alasan Odha untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain.

Page 63: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

41

D. Subjek Penelitian

Seluruh individu yang dimaksudkan untuk diselidiki disebut populasi.

Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu dengan sifat yang sama (Hadi, 2000).

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah para penderita HIV/ AIDS.

Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan cara purposive

sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang

terkait dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2000).

Subjek penelitian diambil berdasarkan kriteria didiagnosis menderita HIV/ AIDS

dan bersedia menjadi responden.

E. Instrumen dan Pertanggung Jawaban Mutu

1. Instrumen

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

pengungkapan diri Odha. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari dua

bagian, yaitu: skala pengungkapan diri Odha, dan kuesioner alasan Odha

untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain.

1. Skala Pengungkapan Diri Odha

Bagian pertama dalam kuesioner ini merupakan adapasi dari Self-

Disclosure Questionare (Jourard dan Lasakow, 1958) yang ingin melihat

topik-topik apa saja yang sering disampaikan Odha dalam

Page 64: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

42

mengungkapkan diri pada orang lain, dan pada siapa Odha lebih

cenderung melakukan pengungkapan diri.

Self- Disclosure Questionare (SDQ) yang disusun oleh Jourard

dan Lasakow berisi 60 aitem tentang 6 topik umum mengenai diri

seseorang, yaitu: tentang sikap dan pendapat seseorang, selera dan minat,

kondisi pekerjaan atau pendidikan, keadaan keuangan, kepribadian dan

kondisi fisik dari seseorang. Masing-masing topik terdiri dari 10 aitem

pernyataan.

Pada SDQ tersebut, Subjek diminta mengidentifikasikan sejauh

mana dirinya membicarakan tiap aitem yang ada (tiap aitem

menggambarkan kondisi subjek) pada lima orang yang ada di sekitar

Subjek, yaitu terhadap ayah, ibu, teman laki-laki, teman perempuan serta

terhadap pasangan; dengan memberi skor 0 jika subjek sama sekali tidak

pernah membicarakan topik tersebut pada orang lain, skor 1 jika subjek

pernah membicarakan dengan orang lain secara umum, dan skor 2 jika

subjek membicarakan topik tersebut secara detail pada orang lain. SDQ

yang dibuat Jourard dan Lasakow bertujuan untuk melihat topik-topik

apa saja yang sering disampaikan dalam seseorang mengungkapkan

dirinya pada orang lain.

Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi SDQ yang dibuat oleh

Jourard dan Lasakow. Peneliti melakukan penyesuaian terhadap skala

Page 65: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

43

pengungkapan diri Odha yaitu penyesuaian pada beberapa aitem yang

disesuaikan dengan kondisi subjek penelitian ini yaitu Odha, serta

mengadakan penyesuaian target share subjek, yaitu terhadap keluarga,

teman, pasangan dan konselor. Keekmpat target share tersebut dipilih

karena mereka merupakan orang-orang yang berada dekat dan sering

berinteraksi dengan Odha (significant others). Selanjutnya, hasil

pengadaptasian SDQ tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing

(professional judgement) untuk dilihat lagi, apakah alat tersebut sudah

mencakup hal-hal yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini.

Skala pengungkapan diri Odha yang digunakan dalam penelitian

ini berisi 60 aitem penyataan tentang topik-topik yang umumnya

disampaikan seseorang dalam mengungkapkan dirinya pada orang lain.

Subjek diminta mengindentifikasikan sejauh mana dirinya

menyampaikan topik-topik tersebut pada orang lain (target share),

dengan memberi skor:

0: jika Subjek sama sekali tidak pernah membicarakan topik tersebut

pada orang lain,

1: jika Subjek pernah membicarakan dengan orang lain secara umum,

2: jika Subjek membicarakan topik tersebut secara detail pada orang lain.

Page 66: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

44

Pada penelitian ini, peneliti menempatkan 4 kelompok target

yang menjadi tempat Odha membagikan informasi tentang keadaan

dirinya, yaitu: keluarga, teman, pasangan, serta konselor. Empat

kelompok target tersebut merupakan orang-orang yang berada di sekitar

Odha (significant others).

Tabel 1

Blue print Skala pengungkapan diri Odha:

Target Share

Topik

Keluarga Teman Pasangan Konselor

Jumlah nomor aitem

Sikap & Pendapat

1, 7, 13, 19, 25, 30, 35, 41, 47, 53 10

Selera & Minat 2, 8, 14, 20, 26, 31, 36, 42, 48, 54 10

Pekerjaan/ pendidikan

3, 9, 15, 21, 27, 32, 37, 40, 43, 49 10

Keuangan 4, 10, 16, 22, 28, 44, 50, 55, 58, 60 10

Kepriadian 5, 11, 17, 23,33, 38, 45, 51, 56, 59 10

Keadaan fisik 6, 12, 18, 24, 29, 34, 39, 46, 52, 57 10

Jumlah: 60

Page 67: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

45

2. Kuesioner alasan Odha untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain.

Kuesioner pada bagian ini dibuat dalam bentuk forced choice. Forced

choice merupakan bentuk pilihan yang hanya terdapat beberapa alternatif

jawaban, yaitu ‘ya’ dan ‘tidak’ (Hadi, 2004). Format kuesioner dibuat dengan

menggunakan pernyataan tertutup mengenai hal-hal yang umumnya menjadi

alasan bagi Odha ketika mereka mau terbuka tentang kondisi kesehatannya

pada orang lain, maupun alasan-alasan Odha ketika mereka tidak terbuka pada

orang lain terkait dengan kondisi kesehatannya.

Pada kuesioner ini, peneliti telah menentukan beberapa pilihan

jawaban, sehingga subjek diminta untuk memilih pada alasan mana saja yang

sesuai dengan keadaan yang dialaminya pada masing-masing target share,

yaitu keluarga, teman, pasangan, dan konselor. Dalam hal ini, subjek diminta

untuk memberi tanda (√) pada alternatif jawaban yang sesuai dengan

keadaannya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang biasanya menjadi alasan bagi

Odha untuk terbuka maupun tidak terbuka pada orang lain tentang kondisi

kesehatannya:

1. Alasan terbuka:

- untuk curhat/ katarsis,

- mencari bantuan atau dukungan,

Page 68: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

46

- membagi informasi yang mereka ketahui tentang HIV/ AIDS,

- menjalin/ memiliki relasi yang lebih mendalam.

2. Alasan tidak terbuka:

- menjaga privasi pribadi,

- takut mendapatkan penolakan,

- belum dapat menerima keadaan diri sendiri,

- relasi yang tidak mendalam.

2. Pertanggungjawaban Mutu

a. Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur melakukan fungsi ukurnya.Pada penelitian ini, validitas data yang

dipakai adalah validitas isi. Validitas isi yaitu pengujian terhadap isi tes

dengan analisis rasional atau professional judgement yang dapat diperoleh

dengan cara meminta pihak yang berkompeten untuk memeriksa kuesioner

yang aka diberikan. Pada penelitian ini, seluruh aitem yang akan digunakan

telah dikoreksi oleh pihak yang telah ahli yaitu dosen pembimbing, hal ini

bertujuan supaya kuesioner tersebut relevan dengan tujuan penelitian

Page 69: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

47

(Azwar, 2005). Cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

isi.

Validitas logis dilakukan dengan merumuskan ranah isi yang hendak

diteliti dengan penelitian serta menyusun aitem yang mampu mencakup

wilayah ranah isi tersebut.

b. Analisis aitem

Analisis aitem bertujuan agar peneliti mendapatkan aitem yang

berkualitas pada skala penelitian. Analisis aitem dilakukan dengan meihat

nilai dari koefisien korelasi aitem total (rix), yaitu konsistensi antar fungsi

aitem dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 15, setelah

itu dilakukan seleksi aitem dengan koefisien korelasi minimal 0.3. Aitem-

aitem yang memiliki koefisien korelasi minimal 0.3 dianggap memiliki

daya beda yang cukup memuaskan, sedangkan aitem yang nilainya kurang

dari 0.3 dianggap memiliki daya diskriminasi aitem yang sangat rendah dan

harus digugurkan (Azwar, 2005).

Setelah uji coba dilakukan pada skala pengungkapan diri Odha,

diperoleh 46 aitem yang sahih, dan 14 aitem digugurkan. Koefisien korelasi

aitem total dalam peneitian ini berkisar antara 0.308 sampai 0.823.

Page 70: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

48

Tabel 2

Aitem yang gugur dan sahih dari skala pengungkapan diri Odha:

Topik Aitem gugur Jumlah Aitem sahih Jumlah

Sikap & Pendapat 47, 53 2 1, 7, 13, 19, 25, 30, 35, 41 8

Selera & Minat 48, 54 2 2, 8, 14, 20, 26, 31, 36, 42 8

Pekerjaan/ pendidikan 43, 49 2 3, 9, 15, 21, 27, 32, 37, 40 8

Keuangan 44, 50, 55, 60 4 4, 10, 16, 22, 28, 58 6

Kepriadian 51 1 5, 11, 17, 23,33, 38, 45,56, 59 9

Keadaan fisik 46, 52, 57 3 6, 12, 18, 24, 29, 34, 39 7

Jumlah 14 46

c. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan suatu pengukuran, yang

mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2005). Reliabilitas

hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat dengan menggunakan

pendekatan konsistensi internal, yang hanya memerlukan satu kali

pengukuran kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian.

Pengukuran reliabilitas dilakukan terhadap skala yang berisi aitem-

aitem yang telah lolos seleksi berdasarkan perhitungan koefisien korelasi

aitem total (rix). Dengan koefisien korelasi yang tinggi, akan terdapat

konsistensi pada skor yang diperoleh dari hasil pengukuran seorang subjek

penelitian. Reliabilitas pada skala pengungkapan diri Odha menggunakan

Page 71: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

49

teknik Alpha Cronbach’s dengan bantuan SPSS for Windows versi 15.

Aitem yang gugur adalah aitem dengan koefisien korelasi < 0.3.

Untuk melihat reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik Alpha Cronbach’s dengan bantuan SPSS for

Windows versi 15. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh

reliabilitas aitem valid dari skala pengungkapan diri Odha sebesar 0.972.

Angka tersebut termasuk dalam kategori tingkat reliabilitas sangat tinggi.

Dengan demikian, skala pengungkapan diri Odha dalam penelitian ini

dipandang reliabel.

F. Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner pengungkapan diri Odha. Kuesioner tersebut disebarkan pada Odha

yang berada di wilayah DIY, selanjutnya Odha diminta untuk mengisi kuesioner

tersebut berdasarkan keadaan dirinya. Dalam uji coba alat penelitian ini

(kuesioner pengungkapan diri Odha), peneliti menggunakan uji coba (try out)

terpakai mengingat sulitnya memperoleh subjek, sehingga peneliti hanya sekali

saja melakukan proses pengambilan data.

Setelah kuesioner penelitian jadi, maka penelitian siap untuk dilaksanakan.

Sebelum melakukan penelitian di lembaga atau instansi terkait, peneliti mengurus

Page 72: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

50

perijinan terlebih dahulu. Setelah mendapat ijin untuk melakukan penelitian maka

peneliti mulai melakukan penelitian di lembaga atau instansi terkait dengan

menyebarkan kuesioner. Selain mengadakan penelitian di instansi atau lembaga,

peneliti juga mengambil data dengan langsung mendatangi subjek yang dilayani

di luar tempat tersebut, sehingga tidak diperlukan perijinan yang resmi.

G. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dipahami untuk diinterpretasikan. Pada penelitian ini, data hasil penelitian

akan dianalisis dengan menggunakan pedekatan kuantitatif yaitu dengan analisa

deskriptif, uji asumsi, uji-t berpasangan serta dengan melihat prosentase jawaban

subjek. Data penelitian ini dianlisis dengan menggunakan program SPSS for

Windows versi 15.

Page 73: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

1. Gambaran umum tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada beberapa tempat berbeda karena sulitnya

mendapatkan subjek untuk memenuhi jumlah standar penelitian. Peneliti

melakukan penelitian di Klinik Edelweis, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,

Victory Plus yang berlokasi di Jl. Tunggorono 5, Mrican, Yogyakarta, serta

dengan langsung mendatangi rumah Odha yang menjadi subjek dalam

penelitian.

Penelitian yang dilakukan di Victory Plus, seluruh data diperoleh

peneliti lewat menitipkan kuesioner pada pengurus Victory Plus. Victory Plus

merupakan salah satu lembaga sosial yang secara khusus menangani

permasalahan HIV/ AIDS di Yogyakarta, mulai dari pendampingan sebelum

seseorang mengetahui dirinya terinfeksi HIV/ AIDS hingga memberikan

berbagai perawatan bagi Odha yang telah mengetahui statusnya. Secara rutin

(sebulan sekali) selalu diadakan pertemuan antara seluruh Odha yang ditangani

di Victory Plus dengan para konselor, sehingga mereka dapat saling berbagi

Page 74: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

52

informasi seputar HIV/ AIDS, serta mengadakan beberapa event-event

tertentu.

Selain dilakukan di Victory Plus, penelitian ini juga dilakukan di Klinik

Edelweis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Di Klinik ini, sebagian kuesioner

dititipkan pada petugas yang bekerja di sana, karena ada beberapa Odha yang

tidak bersedia untuk bertemu langsung dengan peneliti, dan sebagian

kuesioner lainnya langsung diberikan peneliti pada subjek. Klinik Edelweis

merupakan salah satu klinik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang secara

khusus menangani pasien yang menderita HIV/ AIDS. Pelayanan yang

diberikan di Klinik Edelweis bermacam-macam, mulai dari konseling

(sebelum dan sesudah pemeriksaan) maupun pemeriksaan kesehatan secara

rutin setiap bulan.

Penelitian ini juga dilakukan peneliti dengan mengunjungi rumah-

rumah Odha maupun bertemu di luar tempat tinggal Odha. Informasi tentang

subjek tersebut peneliti dapatkan dari berbagai pihak yang mengetahui

tentang perawatan maupun penanganan Odha selain di tempat-tempat yang

sudah peneliti datangi. Jumlah penderita HIV/ AIDS di Yogyakarta memang

cukup banyak, namun untuk mendapatkan subjek Odha tidaklah mudah,

karena terbentur dengan kode etik beberapa rumah sakit (terkait juga dengan

menjaga privasi pasien) serta tergantung pula dari kesediaan Odha untuk

menjadi subjek dalam penelitian ini.

Page 75: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

53

2. Karakteristik sampel

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 8 bulan, yaitu sejak bulan

April hingga Desember 2008, dan diperoleh subjek sebanyak 60 orang. Dari

60 subjek, hanya 44 subjek yang digunakan peneliti sebagai responden dalam

penelitian ini.

a. Usia

Dari data yang diperoleh, usia subjek dalam penelitian ini berkisar

dari usia 20 hingga 46 tahun. Secara umum, kebanyakan dari mereka berada

dalam usia dewasa muda, yaitu berada pada usia sekitar 20 – 40 tahun

(Hurlock, 1995). Di sini peneliti membagi kategori usia subjek dalam dua

kategori, yaitu 20- 30 tahun, dan 31- 46 tahun. Pembagian ini peneliti

lakukan karena usia sekitar 20- 30 tahun tergolong usia produktif (Bradbury,

1975), karena pada usia tersebut seseorang mulai menempatkan diri dalam

masyarakat dengan menerima berbagai tugas dan tanggung jawab yang

baru.

Tabel 3

Distribusi subjek berdasarkan usia

No Usia (tahun) N %

1. 20 – 30 33 75 %

2. 31- 46 11 25 %

Total 44 100 %

Page 76: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

54

Tabel 3 menunjukan bahwa hampir sebagian besar subjek penelitian

ini berada pada usia antara 20- 30 tahun yaitu sebesar 75 %. Hal ini sejalan

dengan data kasus HIV/ AIDS yang terjadi di Indonesia, di mana umumnya

kasus HIV/ AIDS ditemukan pada usia dewasa muda yang tergolong dalam

usia produktif. Dari data terakhir yaitu data bulan Juni 2010 (Depkes RI),

dari 21770 kasus HIV/ AIDS di Indonesia, 10471 kasus (48.09 %)

merupakan kasus yang daitemui pada usia 20-29 tahun (tergolong usia

produktif).

b. Jenis kelamin

Data sampel yang diperoleh menunjukan sebagian Odha dalam

penelitian ini adalah laki-laki dengan persentase sebesar 59.09 %.

Sedangkan pasien perempuan hanya sebesar 40.91 %. Data tersebut sejalan

pula dengan data kasus HIV/ AIDS yang ada di Indonesia (Depkes RI),

yakni: dari 21770 kasus yang ada, 16093 kasus terdapat pada laki-laki

(73.92%) dan 5578 kasus terdapat pada perempuan (25.62 %) sedangkan

sisanya (0.46 %) tidak diketahui.

Tabel 4

Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin

No Jenis kelamin n %

1. Laki- laki 26 59.09 %

2. Perempuan 18 40. 91 %

Total 44 100 %

Page 77: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

55

c. Status pernikahan

Dari data sampel yang diperoleh pada penelitian ini, terlihat bahwa

hampir sebagian besar Odha adalah mereka yang telah menikah (termasuk

mereka yang telah kehilangan pasangan). Hal ini dapat dikaitkan dengan

data mengenai faktor risiko terjadinya infeksi HIV/ AIDS, yaitu faktor

heteroseksual menduduki peringkat paling tinggi.

Dari 21770 kasus HIV/ AIDS di Indonesia (Depkes RI), 10722 kasus

(49.25 %) yang terjadi tergolong dalam faktor risiko heteroseksual. Data

penelitian ini ditemukan 47.73 % Odha telah menikah, 9.09 % nya janda,

2.27 % nya duda, sedangkan sisanya belum menikah.

Tabel 5

Distribusi sampel berdasarkan status pernikahan

No Status Pernikahan N %

1. Menikah 21 47.73 %

2. Belum menikah 18 40.91 %

3. Janda 4 9.09 %

4. Duda 1 2.27 %

Total 44 100 %

d. Lamanya terinfeksi HIV/ AIDS

Dari data yang diperoleh pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian

besar Odha terinfeksi HIV/ AIDS sekitar 5 tahun terakhir. Dari 44 Odha, 25

orang (56.82 %) diantaranya baru terinfeksi dalam kurun waktu 5 tahun

Page 78: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

56

terakhir, sedangkan 19 (43.18%) orang lainya telah terinfeksi sejak kurang

lebih 6 tahun yang lalu. Hal ini sejalan dengan data kasus HIV/ AIDS yang

terjadi di Indonesia (Depkes RI), yaitu jumlah kasus baru berdasarkan tahun

pelaporan, dari tahun ke tahun didapatkan terjadinya peningkatan jumlah

yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus baru yang

dilaporkan tahun 2002 hanya ada 345 kasus, sedangkan pada tahun-tahun

selanjutnya terjadi peningkatan yang cukup besar, yakni kasus baru tahun

2004 sebesar 1195 kasus, dan pada tahun 2008 ditemukan 4969 kasus baru.

Tabel 6

Distribusi sampel berdasarkan lamanya terinfeksi HIV/ AIDS

No Lamanya terinfeksi HIV/ AIDS N %

1. 1 – 5 tahun 25 56.82 %

2. ≥ 6 tahun 19 43.18 %

Total 44 100 %

B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, dibutuhkan persiapan yang

matang agar penelitian berjalan lancar. Persiapan yang dilakukan peneliti adalah

mempersiapkan alat dan juga mengurus perijinan penelitian.

Alat yang harus dipersiapkan adalah kuesioner pengungkapan diri Odha.

Kuesioner ini terdiri dari skala pengungkapan diri Odha dan kuesioner tanpa skala

Page 79: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

57

tentang alasan Odha membuka diri maupun menutupi kondisi kesehatannya pada

target share.

Penelitian ini dilakukan di beberapa instansi dan juga langsung dengan

menemui subjek penelitian. Sebelum melakukan sebuah penelitian di instansi,

diperlukan sebuah ijin dari instansi yang bersangkutan. Peneliti mengajukan

permohonan ijin kepada Victory Plus dan juga Klinik Edelweis RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta. Setelah permohonan ijin diterima, pihak instansi terkait

meminta untuk melihat terlebih dahulu kuesioner yang akan digunakan dalam

penelitian. Ada beberapa aitem pernyataan dalam skala pengungkapan diri Odha

yang tidak diterima di salah satu instansi, sehingga peneliti mengadakan

penyesuaian aitem yang baru dengan mengkonsultasikannya pada dosen

pembimbing. Setelah peneliti menyesuaikan beberapa aitem, skala penelitian

diliat lagi di instansi terkait, dan peneliti diperbolehkan untuk menyebarkan

kuesioner penelitian.

Penelitian ini dilakukan sejak bulan April hingga Desember 2008. Lokasi

penelitian adalah di beberapa tempat yakni di Victory Plus, Klinik Edelweis

RSUP Dr. Sardjito, dan dengan langsung mendatangi subjek perorangan yang

menderita HIV/ AIDS yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk penelitian kuantitatif, waktu yang digunakan untuk penelitian ini tergolong

lama, hal ini dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan Odha yang bersedia untuk

dijadikan subjek dalam penelitian ini, serta sulitnya akses terhadap Odha di

Page 80: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

58

beberapa instansi karena terbentur oleh kode etik yang dipegang di instansi

terkait. Data yang diperoleh peneliti tentang jumlah kasus HIV/ AIDS yang

terjadi di DIY tergolong cukup besar, namun akses untuk bertemu dengan Odha

tidaklah mudah, dan hal ini merupakan salah satu kendala dalam penelitian ini.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh lewat kuesioner

pengungkapan diri yang diisi oleh Odha. Dalam prosedur pengambilan data, tidak

semua data diperoleh peneliti lewat bertemu langsung dengan Odha, tetapi ada

beberapa kuesioner yang dititipkan pada konselor di lembaga atau instansi tempat

penelitian. Hal tersebut dikarenakan peneliti terbentur dengan kode etik yang ada

di sana, yaitu peneliti tidak boleh bertemu langsung dengan Odha demi menjaga

privasi Odha.

Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner sejak 14 April 2008

hingga pertengahan bulan Desember 2008. Penyebaran kuesioner dilakukan

secara bertahap pada beberapa tempat. Karena keterbatasan subjek dalam

penelitian ini, dari 70 kuesioner yang disebarkan, yang terisi hanya 60 kuesioner,

16 kuesioner diantaranya tidak dapat digunakan karena pegisiannya tidak

lengkap, sehingga hanya 44 kuesioner yang dapat digunakan untuk dianlisis lebih

lanjut dalam penelitian ini.

Page 81: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

59

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian mengenai

pengungkapan diri pada Odha yang hidup di masyarakat, yang meliputi topik-

topik yang disampaikan, pada siapa saja Odha cenderung melakukan

pengungkapan diri, serta alasan Odha untuk terbuka maupun tidak terbuka pada

orang lain terkait dengan kondisi kesehatannya.

1. Target share Odha

Secara umum Odha dalam penelitian ini lebih mudah melakukan

pengungkapan diri pada pasangannya, selanjutnya pada konselor, keluarga dan

teman. Data deskriptif tentang hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 7

Tabel 7

Data statistik target share pengungkapan diri Odha

Xmin Xmax Rata-rata

Std. Deviation

Keluarga

Teman

Pasangan

Konselor

.00

5.00

.00

8.00

76.00

82.00

92.00

92.00

36.2273

30.2727

49.4318

45.3864

21.28966

18,19707

25.68449

18.33946

2. Topik pengungkapan diri Odha

Dalam mengungkapkan diri pada orang lain, topik yang sering

diungkapkan Odha adalah topik mengenai sikap dan pendapat, kemudian topik

Page 82: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

60

mengenai selera dan minat, topik tentang pekerjaan atau pendidikan, topik

tentang kepribadian, topik mengenai kondisi fisik, serta topik tentang keuangan.

Data tersebut dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8

Data statistik topik yang disampaikan Odha pada target share secara umum

Xmin Xmax Rata-rata Std. Deviation

Sikap dan Pendapat 10.00 54.00 30.2500 10.88444

Selera dan Minat 10.00 48.00 28.3864 10.34344

Pekerjaan/ pendidikan 9.00 50.00 28.2727 10.42886

Keuangan 2.00 34.00 20.4091 7.59840

Kepribadian 7.00 49.00 27.7955 10.28790

Kondisi fisik 5.00 44.00 26.2045 9.55420

Peneliti juga akan mendeskripsikan secara spesifik mengenai topik yang

sering disampaikan Odha pada masing-masing target share. Topik yang dibahas

Odha pada keluarga lebih banyak tentang topik selera dan minat, topik

pendidikan atau pekerjaan, topik mengenai sikap dan pendapat, sedangkan topik

tentang keadaan fisik, topik kepribadian serta topik keuangan adalah topik yang

jarang diungkapkan. Data tentang hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 9.

Page 83: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

61

Tabel 9

Data statistik topik yang disampaikan Odha pada Keluarga

Xmin Xmax Rata-rata

Std. Deviation

Sikap dan Pendapat .00 16.00 6.1136 4.47326

Selera dan Minat .00 14.00 6.5227 3.91472

Pekerjaan/ pendidikan .00 14.00 6.4545 4.17331

Keuangan .00 11.00 5.2500 2.96589

Kepribadian .00 15.00 5.9318 3.67517

Kondisi fisik .00 13.00 5.9545 3.86971

Ketika mengungkapkan diri pada teman, Odha pada penelitian ini lebih

mudah menyampaikan topik tentang sikap dan pendapat, kemudian topik

pekerjaan atau pendidikan, topik selera dan minat, topik kondisi fisik, topik

kepribadian, sedangkan topik keuangan merupakan topik yang jarang

diungkapkan. Data tentang hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10

Data statistik topik yang disampaikan Odha pada teman

Xmin Xmax Rata-rata

Std. Deviation

Sikap dan Pendapat 2.00 15.00 6.1591 3.31973

Selera dan Minat 1.00 14.00 5.7500 3.70496

Pekerjaan/ pendidikan .00 16.00 5.8864 4.06469

Keuangan .00 10.00 3.0227 2.67437

Kepribadian .00 13.00 4.5909 3.13508

Kondisi fisik .00 14.00 4.8636 3.25356

Page 84: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

62

Topik yang paling sering disampaikan Odha pada pasangannya adalah

topik kepribadian, topik sikap dan pendapat, topik tentang pekerjaan atau

pendidikan, topik selara dan minat, sedangkan topik kondisi fisik, serta topik

keuangan adalah topik yang jarang disampaikan pada pasangan. Data tentang

hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11

Data statistik topik yang disampaikan Odha pada pasangan

Xmin Xmax Rata-rata

Std. Deviation

Sikap dan Pendapat .00 16.00 8.6591 4.83179

Selera dan Minat .00 16.00 8.3864 4.34670

Pekerjaan/ pendidikan .00 16.00 8.5455 4.53131

Keuangan .00 13.00 7.1364 4.00343

Kepribadian .00 18.00 9.2955 4.73767

Kondisi fisik .00 14.00 7.4091 4.65217

Dalam mengungkapkan diri pada konselor, Odha lebih menyampaikan topik

sikap dan pendapat, topik kepribadian, topik keadaan fisik, topik selera dan minat,

topik tentang pekerjaan atau pendidikan, serta topik keuangan. Data tentang hasil

tersebut dapat dilihat pada tabel 12.

Page 85: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

Data statistik topik yang disampaikan

Sikap dan Pendapat

Selera dan Minat

Pekerjaan/ pendidikan

Keuangan

Kepribadian

Kondisi fisik

Data tentang topik

dapat secara ringkas dilihat pada gambar 2.

Grafik topik yang disampaikan

Keterangan: 1 = Topik tentang sikap dan pendapat

2 = Topik tentang selera dan minta

3 = Topik tentang pekerjaan atau pendidikan

4 = Topik tentang ke

5 = Topik tentang kepribadian

6 = Topik tentang kondisi fisik

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

Ra

ta -

Ra

ta

Tabel 12

opik yang disampaikan Odha pada konselor

Xmin Xmax Rata-rata

Std. Deviation

Sikap dan Pendapat 2.00 16.00 9.3182 3.52910

2.00 16.00 7.7273 3.06794

Pekerjaan/ pendidikan .00 16.00 7.3864 3.74921

.00 12.00 5.0000 2.81193

1.00 18.00 7.9773 3.85486

.00 14.00 7.9773 3.41330

Data tentang topik-topik yang disampaikan Odha pada tiap

dapat secara ringkas dilihat pada gambar 2.

Gambar 2

topik yang disampaikan Odha pada tiap target share

Keterangan: 1 = Topik tentang sikap dan pendapat

2 = Topik tentang selera dan minta

3 = Topik tentang pekerjaan atau pendidikan

4 = Topik tentang keuangan

5 = Topik tentang kepribadian

6 = Topik tentang kondisi fisik

2 4 6

Topik Pengungkapan Diri

Keluarga

Teman

Pasangan

Konselor

63

Std. Deviation

52910

06794

74921

81193

85486

41330

topik yang disampaikan Odha pada tiap target share

target share

Keluarga

Teman

Pasangan

Konselor

Page 86: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

64

3. Alasan Odha untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain tentang kondisi

kesehatannya

Secara umum, yang menjadi alasan Odha untuk terbuka pada orang lain

terkait dengan kondisi kesehatannya adalah karena sebagai salah satu bentuk

katarsis mereka atau untuk curhat, mencari dukungan atau bantuan,

membagikan informasi yang diketahui, serta untuk menjali atau memiliki

relasi yang lebih dalam. Ketika Odha mau terbuka pada keluarga terkait

kondisi kesehatannya, alasannya adalah untuk mencari dukungan atau

bantuan, untuk curhat atau katarsis, untuk menjalin atau memiliki relasi yang

mendalam, serta untuk membagikan informasi yang mereka ketahui. Alasan

Odha untuk terbuka pada teman adalah untuk membagikan informasi yang

mereka ketahui, sebagai katarsis atau curhat, untuk menjalin relasi atau karena

memiliki relasi yang mendalam, serta untuk mencari dukungan atau bantuan.

Alasan Odha untuk terbuka pada pasangan adalah untuk curhat atau katarsis,

untuk membagikan informasi yang diketahui, mencari bantuan dan dukungan,

serta karena memiliki relasi atau ingin menjalin relasi yang lebih mendalam.

Yang menjadi alasan Odha untuk terbuka pada konselor adalah untuk curhat

atau katarsis, mencari bantuan dan dukungan, menjalin atau memiliki relasi

yang mendalam serta untuk membagikan informasi yang diketahui. Data

tentang apa saja yang menjadi alasan Odha untuk terbuka pada orang lain

terkait dengan kondisi kesehatannya, dapat dilihat dalam tabel 13

Page 87: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

65

Tabel 13

Alasan Odha terbuka soal kondisi kesehatannya

Alasan Target share Total

(%) Keluarga Teman Pasangan Konselor

untuk curhat/ katarsis

24

(29.27 %)

22

(25.58 %)

28

(31.46%)

26

(30.59%)

100

(29.24%)

mencari bantuan atau dukungan

25

(30.49 %)

17

(19.77 %)

21

(23.59%)

24

(28.24%)

87

(25.44%)

membagi informasi yang mereka ketahui tentang HIV/ AIDS

15

(18.29 %)

27

(31.39 %)

23

(25.84%)

16

(18.82%)

81

(23.68%)

menjalin/ memiliki relasi yang lebih

mendalam

18

(21. 95 %)

20

(23.26 %)

17

(19.10%)

19

(22.35%)

74

(21.64%)

Total (%) 82

(100 %)

86

(100 %)

89

(100 %)

85

(100 %)

342

(100 %)

Yang menjadi alasan Odha untuk tidak terbuka pada orang lain terkait

kondisi kesehatannya adalah karena mereka takut mendapatkan penolakan,

mereka belum dapat menerima keadaan diri sendiri, untuk menjaga privasi,

serta karena relasi mereka yang kurang mendalam. Alasan Odha untuk tidak

terbuka pada keluarga adalah karena takut ditolak, mereka belum dapat

menerima keadaan diri sendiri, relasi mereka tidak terlalu mendalam, serta

untuk menjaga privasi. Ketika Odha tidak terbuka pada teman terkait kondisi

kesehatannya biasanya lebih dikarenakan untuk menjaga privasi, relasi yang

tidak terlalu mendalam, mereka belum dapat menerima keadaan diri sendiri,

Page 88: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

66

serta karena takut mendapatkan penolakan. Odha umumnnya tidak terbuka pada

pasangan karena takut ditolak, belum dapat menerima keadaan diri sendiri,

relasi yang tidak terlalu mendalam serta untuk menjaga privasi. Alasan Odha

untuk tidak terbuka pada konselor mengenai kondisi fisiknya adalah karena

relasi yang kurang mendalam, menjaga privasi, belum dapat menerima keadaan

diri sendiri serta karena takut ditolak. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14

Alasan Odha tidak terbuka soal kondisi kesehatannya

Alasan Target share Total

(%) Keluarga Teman Pasangan Konselor

menjaga privasi pribadi

5

(9.8 %)

38

(34.23%)

7

(14.29%)

13

(25.49%)

63

(24.05%)

takut mendapatkan penolakan

20

(39.22%)

21

(18.92%)

19

(38.78%)

11

(21.57%)

71

(27.09%)

belum dapat menerima keadaan diri sendiri

15

(29.41%)

24

(21.62%)

15

(30.61%)

12

(23.53%)

66

(25.19%)

relasi yang tidak mendalam

11

(21.57%)

28

(25.23%)

8

(16.33%)

15

(29.41%)

62

(23.64%)

Total (%) 51

(100 %)

111

(100 %)

49

(100 %)

51

(100 %)

262

(100 %)

D. Uji Asumsi Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan model survei, karena itu dalam penelitian ini peneliti tidak

bermaksud untuk menguji hipotesis, tetapi hanya mendeskripsikan hasil temuan

Page 89: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

67

yang diperoleh sebagai mana adanya. Dari hasil deskriptif (rata-rata) yang

didapat, peneliti ingin melihat lagi lebih dalam tentang tingkat perbedaan antar

rata-rata yang diperoleh, sehingga peneliti juga menggunakan uji statistik

parametrik, yaitu dengan melakukan uji-t antar rata-rata yang diperoleh, baik

rata-rata antar topik yang diungkapkan maupun rata-rata antar target share

Odha.

1. Uji Normalitas

Dalam sebuah penelitian yang menggunakan uji statistik parametrik

diasumsikan bahwa setiap variabel yang akan dianalisa membentuk

distribusi normal. Apabila data tidak normal, teknik statitik parametrik tidak

dapat digunakan (Sugiyono, 2002). Oleh karena itu, peneliti melakukan uji

normalitas pada setiap variabel penelitian, agar dapat mengetahui apakah

sebaran variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai p >

0.05 berarti data yang ada berdistribusi normal (Santoso, 2001).

a. Sebaran data target share

Uji normalitas data target share (pada keluarga, teman, pasangan

dan konselor) dilakukan dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pada program SPSS for Windows versi 15. Uji normalitas data tentang

pengungkapan diri Odha pada keluarga dengan koefisien 0.670

diperoleh nilai p sebesar 0.760. Uji normalitas data tentang

pengungkapan diri Odha pada teman dengan koefisien 0.991 diperoleh

Page 90: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

68

nilai p sebesar 0.280. Pada data tentang pengungkapan diri Odha pada

pasangan dengan koefisien 0.535 diperoleh nilai p sebesar 0.937.

Sedangkan untuk uji normalitas data tentang pengungkapan diri Odha

pada konselor dengan koefisien 0.540 diperoleh nilai p sebesar 0.932.

Secara umum sebaran data target share adalah normal, karena nilai p

yang didapat adalah > 0.05.

b. Sebaran data topik pengungkapan diri

Uji normalitas data topik pengungkapan diri dilakukan dengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS for

Windows versi 15. Uji normalitas data tentang pengungkapan diri

Odha terhadap topik sikap dan pendapat dengan koefisien 0.664

diperoleh nilai p sebesar 0.770. Uji normalitas data pengungkapan diri

Odha terhadap topik selera dan minat dengan koefisien 0.504

diperoleh nilai sebesar 0.961. Untuk uji normalitas data tentang

pengungkapan diri Odha terhadap topik pekerjaan atau pendidikan

dengan koefisien 0.532 diperoleh nilai p sebesar 0.939. Uji normalitas

data tentang pengungkapan diri Odha terhadap topik keuangan dengan

koefisien 0.682 diperoleh nilai p sebesar 0.740. Pada uji normalitas

data pengungkapan diri Odha terhadap topik kepribadian dengan

koefisien 0.442 diperoleh nilai p sebesar 0.990. Untuk uji normalitas

data pengungkapan diri Odha terhadap topik kondisi fisik dengan

koefisien 0.605 diperoleh nilai p sebesar 0.857. Secara umum sebaran

Page 91: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

69

data topik pengungkapan diri adalah normal, karena nilai p yang

didapat adalah > 0.05.

2. Uji t- berpasangan

Uji- t berpasangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk

melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara data yang satu dengan

data yang lain, yaitu peneliti ingin melihat apakah dari rata-rata yang

diperoleh baik pada data tentang target share maupun data tentang topik

pengungkapan diri berbeda secara signifikan. Dasar pengambilan keputusan

dalam uji-t berpasangan adalah: jika p > 0.05 maka tidak ada perbedaan

yang signifikan, dan jika p < 0.05 maka ada perbedaan yang signifikan dari

dua data yang diujikan (Santoso, 2001).

Gambar 3 Grafik Target share Odha

Gambar 3 tersebut menunjukan tingkat pengungkapan diri Odha

pada masing-masing target share, yaitu Odha lebih terbuka pada pasangan,

0

10

20

30

40

50

60

Keluarga Teman Pasangan Konselor

Ra

ta -

Ra

ta

Page 92: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

70

kemudian pada konselor, keluarga dan yang paling rendah adalah tingkat

keterbukaan Odha pada teman.

Dari data mengenai target share, diperoleh 6 pasang uji-t, yaitu uji-t

berpasangan terhadap teman dengan pasangan, uji-t berpasangan pada

teman dengan konselor, uji-t berpasangan pada pasangan dengan konselor,

uji-t berpasangan pada keluarga dengan teman, uji-t berpasangan pada

keluarga dengan pasangan, serta uji-t berpasangan pada keluarga dengan

konselor. Dari keenam pasang hasil uji-t tersebut, didapatkan bahwa antara

keterbukaan Odha pada pasangan dengan konselor, serta keterbukaan Odha

pada keluarga dengan teman tidak signifikan, yang berarti tidak terdapat

perbedaan yang signifikan ketika Odha membuka diri pada tiap target share

tersebut, karena untuk masing-masing pasangan uji-t yang dilakukan nilai p

yang didapat adalah 0.410 dan 0.111 (p > 0.05).

Untuk hasil uji-t berpasangan terhadap keterbukaan Odha pada

teman dan pasangan, uji-t berpasangan pada teman dengan konselor, uji-t

berpasangan pada keluarga dengan pasangan, serta uji- t berpasangan pada

keluarga dengan konselor, hasilnya signifikan, menunjukan bahwa ada

perbedaan yang signifikan, dengan nilai p untuk masing-masing uji-t

berpasangan 0.000, 0.000, 0.000 dan 0.018. Hal tersebut menunjukan bahwa

dalam Odha mengungkapkan dirinya antar target share tersebut terdapat

perbedaan yang signifikan. Pada perbandingan pengungkapan diri Odha

pada teman dengan pasangan serta pengungkapan diri pada keluarga dengan

Page 93: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

71

pasangan, terlihat bahwa Odha dalam penelitian ini memiliki tingkat

keterbukaan yang lebih tinggi pada pasangan. Hal itu dapat dilihat dari

rata-rata keterbukaan Odha pada pasangan (49.4318 ) yang lebih tinggi dari

rata-rata keterbukaan Odha pada teman (30.2727) dan keluarga (36.2273).

Untuk perbandingan tingkat pengungkapan diri Odha pada teman dengan

konselor dan pada keluarga dengan konselor, dapat dilihat bahwa Odha

dalam penelitian memiliki tingkat perbedaan keterbukaan yang lebih tinggi

pada konselor dibandingkan terhadap keluarga ataupun teman. Hal itu

dikarenakan nilai rata-rata keterbukaan Odha pada konselor (45.3864) lebih

tinggi dari rata-rata keterbukaan Odha pada keluarga (36.2773) dan juga

teman (30.2727).

Selanjutnya, dapat dilihat grafik mengenai topik-topik yang

umumnya disampaikan Odha ketika melakukan pengungkapan diri pada

target share.

Gambar 4 Grafik Topik Pengungkapan Diri Odha

0.00

4.00

8.00

12.00

16.00

20.00

24.00

28.00

32.00

Topik 1 Topik 2 Topik 3 Topik 4 Topik 5 Topik 6

Rata-rata

Page 94: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

72

Keterangan: Topik 1 = sikap dan pendapat

Topik 2 = selera dan minta

Topik 3 = pekerjaan atau pendidikan

Topik 4 = keuangan

Topik 5 = kepribadian

Topik 6 = kondisi fisik

Dari gambar 4 tersebut, dapat dilihat bahwa dalam mengungkapkan

diri pada target share secara umum, Odha lebih banyak menyampaikan

topik mengenai sikap dan pendapat, topik tentang selera dan minat, topik

tentang pekerjaan atau pendidikan, topik kepribadian, topik mengenai

kondisi fisik dan yang paling jarang disampaikan Odha adalah topik tentang

keuangan.

Dari data mengenai topik yang disampaikan dalam pengungkapan

diri Odha diperoleh 15 pasang uji-t, yang terdiri dari kombinasi pasangan

antar topik. Berdasarkan hasil uji-t berpasangan tersebut, uji-t berpasangan

terhadap topik selera dan minat dengan topik pekerjaan atau pendidikan, uji-

t berpasangan pada topik selera dan minat dengan topik kepribadian, uji- t

berpasangan pada topik pekerjaan atau pendidikan dengan topik

kepribadian, uji-t berpasangan pada topik kepribadian dengan topik kondisi

fisik menunjukan bahwa hasil uji-t tersebut tidak signifikan karena nilai p

yang didapat > 0.05, dengan nilai p masing-masing 0.872, 0.437, 0.569 dan

0.056. Tidak signifikan disini berarti bahwa ketika Odha mengungkapkan

dirinya antar topik tersebut tidak terdapat perbedaan, atau Odha cenderung

Page 95: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

73

mengungkapkan topik-topik tersebut secara sama tingkatannya pada target

share.

Hasil yang diperoleh dari uji-t berpasangan pada topik tentang

sikap dan pendapat dengan topik selera dan minat (p= 0.001), uji-t

berpasangan untuk topik tentang sikap dan pendapat dengan topik pekerjaan

atau pendidikan (p= 0.013), uji-t berpasangan untuk topik tentang sikap dan

pendapat dengan topik keuangan (p= 0.000), uji-t berpasangan untuk topik

tentang sikap dan pendapat dengan topik kepribadian (p= 0.007), serta uji-t

berpasangan untuk topik tentang sikap dan pendapat dengan topik tentang

kondisi fisik (p= 0.000) adalah signifikan, yang berarti terdapat perbedaan

tingkat pengungkapan diri Odha terhadap topik-topik yang dibandingkan.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa Odha dalam penelitian ini lebih

tinggi tingkat keterbukaannya pada target share terutama tentang topik yang

mengenai sikap dan pendapatnya, karena rata-ratanya (30.2500) lebih

tinggi dibandingkan topik-topik lainnya, yaitu topik selera dan minat

(28.3864), topik pekerjaan atau pendidikan (28.2727), topik keuangan

(20.4091), topik kepribadian (27.7955), maupun topik tentang kondisi fisik

(26.2045).

Dari hasil uji-t berpasangan yang dilakukan, diperoleh juga hasil

uji-t berpasangan antara topik tentang selera dan minat dengan topik tentang

keuangan (p= 0.000), serta hasil uji-t berpasangan antara topik tentang

selera dan minat dengan topik kondisi fisik (p= 0.004) yang signifikan. Hal

Page 96: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

74

tersebut berarti ada perbedaan tingkat pengungkapan diri Odha pada target

share untuk perbandingan topik-topik tersebut, yaitu tingkat pengungkapan

diri Odha dalam penelitian ini lebih tinggi dilakukan pada topik mengenai

selera dan minat dibandingkan dengan topik tentang keuangan maupun

terhadap topik kondisi fisik.

Pada penelitian ini juga dilakukan uji-t berpasangan terhadap topik

tentang pekerjaan dan pendidikan dengan topik tentang keuangan (p= 0.000)

dan uji-t berpasangan pada topik tentang pekerjaan dan pendidikan dengan

topik mengenai kondisi fisik (p= 0.007). Hasil tersebut signifikan dan itu

berarti bahwa adanya perbedaan tingkat pengungkapan diri Odha antar

topik tersebut, yaitu Odha pada penelitian ini lebih terbuka soal topik

tentang pekerjaan atau pendidikan pada target share dibandingkan dengan

topik tentang keuangan dan kondisi fisiknya. Hal ini dapat dilihat dari lebih

tingginya nilai rata-rata topik tentang pekerjaan atau pendidikan (28.2727)

dibandingkan dengan rata-rata topik keuangan (20.4091) dan kondisi fisik

(26.2045).

Uji-t berpasangan juga dilakukan pada topik tentang keuangan

dengan topik tentang kepribadian (p= 0.000). Hasil uji-t tersebut signifikan,

karena nilai p yang diperoleh adalah 0,000 dan nilai p tersebut < 0.05. Hal

itu berarti ada perbedaan yang signifikan ketika Odha mengungkapkan diri

pada target share tentang topik tersebut, yaitu tingkat keterbukaan Odha

lebih tinggi pada topik tentang kepribadian daripada keterbukaannya pada

Page 97: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

75

topik keuangan, karena rata-rata topik kepribadian lebih tinggi dari rata-

rata topik keuangan. Hasil lain yang diperoleh dari uj-t berpasangan adalah

hasil yang diperoleh dari uji-t berpasangan antar pasangan topik tentang

keuangan dengan topik tentang kondisi fisik (p= 0.000) adalah signifikan.

Hal itu berarti tingkat keterbukaan Odha dalam penelitian ini lebih tinggi

terhadap topik tentang kondisi fisik daripada topik tentang keuangan karena

rata-rata topik kondisi fisik (26.2045) lebih tinggi dari rata-rata topik

tentang keuangan (20.4091).

E. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum Odha lebih mudah

melakukan pengungkapan diri pada pasangannya, kemudian konselor, keluarga

dan teman. Hal tersebut menunjukan bahwa Odha lebih cenderung terbuka pada

orang yang memiliki relasi yang lebih dekat mereka. Odha dalam penelitian ini

lebih cenderung mengungkapkan diri pada pasangan dikarenakan adanya

kedekatan hubungan diantara Odha dengan pasangannya masing-masing ataupun

karena adanya rasa suka dengan pasangannya (DeVito, 1994). Hal ini sejalan pula

dengan apa yang disampaikan Derlega et al (1993), bahwa orang akan lebih

mudah membuka diri pada orang yang dekat dengan mereka daripada kepada

orang asing atau orang yang tidak memiliki relasi mendalam dengan mereka.

Page 98: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

76

Dalam mengungkapan diri pada orang lain (target share), setelah

cenderung lebih mudah terbuka pada pasangan, Odha lebih mudah

mengungkapkan diri pada konselor dibandingkan pada keluarga. Hal ini

dikarenakan pada beberapa kasus Odha masih menutupi statusnya pada keluarga

karena takut mendapatkan penolakan (Budi, 2006) dan mereka lebih dekat dengan

konselor karena konselor sudah mengetahui kondisi Odha. Mungkin saja dalam

mengungkapkan diri pada orang lain, Odha merasa bahwa orang yang

bersangkutan dapat dipercaya, dapat menjaga rahasia maupun memiiki

kompetensi tertentu sesuai dengan apa yang diungkapkan (Derlega et al, 1993),

misalnya pada konselor yang dirasa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang

lebih banyak tentang HIV/ AIDS serta tentang kondisi fisiknya.

Berdasarkan uji-t berpasangan yang dilakukan terhadap pengungkapan diri

Odha pada pasangan dan konselor, serta uji-t berpasangan terhadap

pengungkapan diri Odha pada keluarga dan teman, ditemukan hasil yang tidak

signifikan. Hal itu dapat berarti, baik ketika Odha melakukan pengungkapan diri

pada pasangan dan konselor, maupun ketika mengungkapkan diri pada keluarga

dan teman tidak ada perbedaan tingkat keterbukaan. Di sini dapat dilihat bahwa

kualitas suatu relasi mempengaruhi tingkat pengungkapan diri Odha (Derlega et

al, 1993).

Dari uji-t berpasangan yang dilakukan terhadap rata-rata antar target

share, diperoleh juga adanya hasil uji-t berpasangan yang signifikan. Hasil uji-t

Page 99: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

77

berpasangan yang signifikan menunjukan bahwa terdapat perbedaan tingkat

pengungkapan diri yang dilakukan antar target share. Pada penelitian ini, hasil

uji-t berpasangan yang termasuk signifikan adalah hasil uji-t berpasangan antara

teman dengan pasangan, dan antara keluarga dengan pasangan. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa tingkat pengungkapan diri Odha pada pasangan lebih

tinggi dibandingkan dengan tingkat keterbukaan Odha pada keluarga maupun

teman, karena rata-rata pasangan lebih tinggi dari rata-rata teman dan rata-rata

keluarga.

Berdasarkan uji-t berpasangan yang dilakukan terhadap rata-rata antar

target share Odha pada teman dengan konselor dan rata-rata antar keluarga dan

konselor, didapatkan hasil yang signifikan. Hal tersebut berarti ada perbedaan

tingkat pengungkapan diri Odha terhadap teman, keluarga dan konselor, yaitu

Odha memiliki keterbukaan yang lebih tinggi kepada konselor dibandingkan

dengan keterbukaan terhadap keluarga maupun teman, karena rata-rata konselor

lebih tinggi dari rata-rata keluarga dan teman.

Dari hasil uji-t berpasangan tersebut, dapat dilihat bahwa tidak ada

kesetaraan kualitas relasi antar target share yang diuji perbedaannya, sehingga

terdapat perbedaan ketika Odha menyampaikan pengungkapan dirinya pada tiap

target share yang diuji dengan uji-t berpasangan. Sebagai contoh, dapat dilihat

dari hasil uji-t berpasangan terhadap keterbukaan Odha pada teman dan pasangan,

yakni Odha lebih terbuka pada pasangan. Ada perbedaan yang signifikan ketika

Page 100: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

78

Odha mengungkapkan diri pada dua target share tersebut, karena kualitas

maupun definisi hubungan antara Odha dengan pasangan dipandang sebagai relasi

yang dekat, sedangkan hubungan antara Odha dengan teman dipandang sebagai

relasi yang tidak terlalu dekat. Hasil tersebut sejalan dengan apa yang

disampaikan Derlega et al (1993), bahwa orang akan lebih mudah terbuka pada

orang yang dianggap dekat daripada terhadap orang yang tidak terlalu dekat.

Pada penelitian ini ditemukan pula bahwa ketika mengungkapkan diri

pada orang lain, secara umum Odha lebih mudah membahas hal-hal yang terkait

dengan topik mengenai sikap dan pendapatnya tentang suatu hal, kemudian

membahas topik tentang selera dan minat, topik pekerjaan atau pendidikan, topik

tentang kepribadian, kondisi fisik dan topik keuangan. Topik tentang kondisi fisik

cenderung untuk dihindari untuk dibahas ketika Odha mengungkapkan dirinya

pada orang lain, padalah topik ini sangatlah penting untuk dibicarakan karena

HIV/ AIDS yang diderita mengakibatkan adanya penurunan kondisi fisik Odha

yang tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikisnya, sebab adanya hubungan

yang saling terkait antara kondisi fisik dengan psikis seseorang (Weisz, 1986).

Hal ini dapat dikaitkan pula dengan adanya stigma dan penolakan terhadap Odha

jika mereka membahas hal-hal yang terkait dengan kondisi fisiknya pada orang

lain (Derlega et al, 2004), sehingga mereka cenderung memilih untuk

membicarakan hal-hal yang tidak langsung terkait dengan kondisi pribadinya

sehingga tidak ditolak atau dikucilkan oleh orang lain.

Page 101: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

79

Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam mengungkapan dirinya Odha

sudah mengungkapkan dalam topik-topik yang luas namun kurang mendalam,

karena apa yang lebih mudah disampaikan adalah hal-hal yang sifatnya umum,

sedangkan hal- hal yang lebih menyangkut kondisi pribadinya cenderung sedikit

untuk dibicarakan. Hal ini terkait dengan aspek- aspek pengungkapan diri, yaitu

keluasan informasi dan kedalaman informasi, seseorang bisa saja

mengungkapkan diri dalam berbagai topik, namun belum tentu pengungkapan itu

dilakukan secara mendalam (Omarzu, 2000).

Pada penelitian ini juga diperoleh bahwa ketika Odha mengungkapkan diri

pada orang lain, baik pada keluarga, teman, pasangan, maupun konselor terdapat

perbedaan tingkat mengenai topik yang dibahas. Pada keluarga, Odha lebih

mudah membahas topik tentang selera dan minat, kemudian topik terkait

pekerjaan atau pendidikan, sikap dan pendapat, sedangkan topik mengenai

kondisi fisik, kepribadian, serta topik keuangan cenderung sedikit untuk dibahas.

Topik yang umumnya lebih mudah diungkapkan Odha pada teman adalah topik

tentang sikap dan pendapat, pekerjaan atau pendidikan, selera dan minat. Topik

yang tergolong sulit untuk dibahas Odha pada teman adalah topik mengenai

kondisi fisik, kepribadian dan keuangan.

Dalam mengungkapkan diri pada pasangan, topik-topik yang dibahas

Odha lebih pada topik tentang kepribadian, kemudian topik tentang sikap dan

pendapat, pekerjaan atau pendidikan, selera dan minat, sedangkan topik tentang

Page 102: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

80

kondisi fisik dan topik tentang keuangan merupakan topik- topik yang jarang

dibahas. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa dalam mengungkapkan diri

pada konselor,Odha lebih cenderung menyampaikan topik tentang sikap dan

pendapat, selanjutnya topik kepribadian, kondisi fisik, selera dan minat, pekerjaan

atau pendidikan, serta topik keuangan.

Yang menarik dari hasil penelitian ini adalah topik tentang keuangan

selalu menjadi topik yang paling sulit atau jarang dibahas Odha, baik dengan

teman maupun dengan pasangan meskipun relasi Odha dengan pasangannya

merupakan relasi yang sangat dekat dan relasi Odha dengan teman tergolong

tidak terlalu dekat. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Jourard

(1971) bahwa hal-hal yang terkait dengan keuangan umumnya cenderung sulit

untuk dibagikan pada orang lain.

Baik pada keluarga, teman, maupun konselor, hal-hal yang lebih mudah

untuk diungkapkan oleh Odha dalam penelitian ini terlihat sama, yaitu pada hal-

hal yang sifatnya umum, sedangkan ketika mengungkapkan diri pada pasangan,

hal yang lebih mudah disampaikan adalah mengenai kepribadian, hal ini dapat

dikarenakan adanya hubungan yang sangat dekat antara Odha dengan

pasangannya dibandingkan dengan target share yang lain, sehingga ada

perbedaan dalam hal topik mana yang lebih mudah diungkapkan. Kondisi ini

terkait dengan bagaimana seseorang mendefinisikan hubungannya dengan orang

Page 103: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

81

lain , yaitu semakin dekat suatu hubungan, maka akan lebih mudah membahas

hal-hal yang sifatnya lebih pribadi (Derlega et al, 1993).

Topik-topik yang dibahas Odha dalam penelitian ini lebih banyak

dilakukan pada topik yang umum, topik yang dirasa aman dan mudah untuk

dibicarakan, seperti membahas soal pekerjaan, minat dan selera, atau hal-hal yang

menjadi hobi mereka, sedangkan untuk topik-topik yang tergolong sulit akan

sedikit dibahas. Topik-topik yang tergolong sulit adalah topik tentang

kepribadian, kesehatan dan keuangan. Hal ini dikarenakan dalam pengungkapan

diri ada topik-topik yang mudah untuk diungkapkan dan ada pula topik-topik

yang agak sulit untuk diungkapkan . (Jourard, 1971).

Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan uji-t untuk analisis lebih

lanjut terhadap topik-topik yang disampaikan ketika Odha mengungkapkan

dirinya pada orang lain. Hasil uji-t berpasangan antar topik yang signifikan dalam

penelitian ini adalah uji-t berpasangan antar topik sikap dan pendapat dengan

topik selera dan minat, topik sikap dan pendapat dengan topik pekerjaan atau

pendidikan, sikap dan pendapat dengan topik keuangan, sikap dan pendapat

dengan topik kepribadian, sikap dan pendapat dengan topik keadaan fisik. Hasil

uji-t berpasangan tersebut menunjukan adanya perbedaan tingkat pengungkapan

diri Odha pada target share terkait dengan topik-topik tersebut, yakni

pengungkapan diri Odha lebih tinggi pada topik tentang sikap dan pendapat

dibandingkan dengan topik-topik lainnya.

Page 104: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

82

Uji-t berpasangan yang dilakukan pada topik selera dan minat dengan

topik keuangan, serta uji-t berpasangan antar topik selera dan minat dengan topik

keadaan fisik, menunjukan hasil yang signifikan. Hal ini berarti terdapat

perbedaan tingkat pengungkapan diri Odha pada target share, yakni Odha lebih

banyak mengungkapkan topik tentang selera dan pendapat dibandingkan dengan

topik keuangan dan kondisi fisik.

Pada penelitian ini juga didapatkan hasil uji-t berpasangan terhadap topik

tentang pekerjaan atau pendidikan dengan topik keuangan serta uji-t berpasangan

pada topik pekerjaan atau pendidikan dengan topik keadaan fisik. Hasil uji-t

tersebut menunjukan hasil yang signifikan, yakni terdapat perbedaan tingkat

pengungkapan diri Odha terhadap topik yang diuji-t tersebut. Data tentang uji-t

menunjukan bahwa Odha lebih cenderung mengungkapkan topik tentang

pekerjaan atau pendidikan dibandingkan dengan topik tentang keuangan ataupun

keadaan fisik.

Hasil lain dari uji-t berpasangan yang dilakukan terhadap rata-rata topik

yang diungkapkan Odha pada target share adalah hasil uji-t berpasangan pada

topik keuangan dengan topik kepribadian, serta uji-t berpasangan pada topik

keuangan dengan topik kondisi fisik. Hasil yang didapat adalah signifikan, yang

berarti bahwa ada perbedaan tingkat keterbukaan Odha pada target share pada

topik-topik yang diuji, yakni Odha lebih cenderung terbuka tentang topik

Page 105: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

83

kepribadian daripada topik keuangan, dan Odha lebih mengungkapkan topik

kondisi fisik dibandingkan topik keuangan.

Hasil uji-t berpasangan yang tidak signifikan dari uji-t antar topik adalah

uji-t berpasangan antar topik selera dan minat dengan topik pekerjaan atau

pendidikan, uji- t berpasangan antar topik selera dan minat dengan topik

kepribadian, uji- t berpasangan antar topik pekerjaan atau pendidikan dengan

topik kepribadian, serta uji- t berpasangan antar topik keadaan fisik dengan topik

kepribadian. Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

pengungkapan diri Odha pada target share ketika menyampaikan topik-topik

tersebut.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui pula alasan-alasan yang biasanya

melatarbelakangi Odha dalam bersikap terbuka maupun bersikap tertutup pada

target share tentang kondisi kesehatannya. Secara umum, alasan Odha untuk

terbuka pada target share terkait dengan kondisi kesehatannya lebih dikarenakan

sebagai katarsis atau untuk curhat, kemudian untuk mencari dukungan,

membagikan informasi yang dimiliki serta karena memiliki atau ingin menjalin

relasi yang lebih mendalam. Hal tersebut sejalan dengan apa yang ditemukan

oleh Derlega et al (2004) tentang aspek-aspek yang ada dalam pengungkapan diri

seseorang, yaitu aspek self-, relationship-, serta others-.

Dari penelitian ini juga diperoleh gambaran tentang apa saja yang menjadi

alasan Odha ketika tidak mau terbuka pada orang lain terkait dengan kondisi

Page 106: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

84

kesehatannya. Secara umum, yang menjadi alasan Odha untuk tidak terbuka pada

orang lain tentang kondisi kesehatannya adalah lebih karena takut mendapatkan

penolakan. Odha pada penelitian ini takut mendapat penolakan karena umumnya

Odha dikucilkan, ditolak dan mendapatkan diskriminasi di masyarakat ketika

masyarakat mengetahui status Odha yang dimiliki, seperti kasus yang dialami

Tika dan Bani (Budi, 2006). Alasan berikutnya adalah karena Odha belum dapat

menerima keadaan diri sendiri, untuk menjaga privasi pribadi serta karena relasi

yang kurang mendalam dengan orang lain.

Secara spesifik, dari penelitian ini juga diperoleh adanya perbedaan alasan

Odha dalam bersikap terbuka pada tiap-tiap target share tentang dengan kondisi

kesehatannya. Yang menjadi alasan utama Odha ketika mau terbuka pada

keluarga tentang kondisi kesehatannya adalah karena ingin mencari dukungan,

untuk curhat, memiliki relasi yang mendalam, dan untuk membagikan informasi

yang diketahui. Alasan Odha untuk terbuka pada teman lebih dikarenakan untuk

berbagi informasi yang diketahui, kemudian untuk curhat, menjalin relasi yang

semakin mendalam serta untuk mencari dukungan. Ketika Odha mau terbuka soal

kondisi kesehatannya pada pasangan, yang lebih menjadi alasan utama ialah

untuk curhat atau katarsis, membagikan informasi yang dimiliki, mencari bantuan

kemudian untuk menjalin relasi yang akin mendalam. Alasan Odha untuk terbuka

pada konselor adalah lebih untuk curhat, mencari dukungan, menjalin relasi agar

semakin dalam serta untuk berbagi informasi.

Page 107: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

85

Secara khusus dapat dilihat mengenai fokus alasan Odha ketika mau

terbuka pada orang lain. Fokus utama alasan Odha untuk terbuka secara umum

pada orang lain, terbuka pada keluarga, pasangan dan konselor adalah lebih

karena aspek self yang menyangkut dirinya sendiri, sedangkan fokus utama alasan

Odha terbuka pada teman adalah lebih karena aspek relationship. Aspek self dan

relationship ini dilihat berdasarkan kategori yang dibuat Derlega et al (2004).

Ketika terbuka pada orang lain, ada hal-hal yang tentu saja menjadi pertimbangan

Odha, misalnya tentang berbagai kemungkinan konsekuensi yang mungkin saja

akan diterima akibat pengungkapan diri yang dilakukan. Berdasarkan alasan-

alasan Odha mau terbuka pada orang lain dapat dilihat pengaruhnya pada pribadi

Odha itu sendiri, seperti apakah dengan bersikap terbuka pada orang lain maka

hal itu dapat membagun relasi yang lebih mendalam, memecahkan berbagai

masalah yang dihadapi atau mungkin saja dapat dijadikan sebagai katarsis

dengan meringankan beban pikirannya (DeVito, 1994).

Secara spesifik dari penelitian ini dapat dilihat juga alasan-alasan Odha

untuk tidak terbuka pada tiap target share terkait kondisi kesehatannya. Alasan

utama Odha untuk tidak terbuka pada orang lain tentang kondisi kesehatannya

adalah karena takut ditolak, yaitu penolakan itu berupa stigma dan diskriminasi.

Hal tersebut sejalan apa yang disampaikan Brown et al (dalam Wong & Wong,

2006) bahwa ketakutan terbesar Odha bukan merupakan ketakutan terhadap

Page 108: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

86

penyakit yang diderita, tetapi lebih merupakan ketakutan terhadap stigma yang

muncul di masyarakat terhadap mereka.

Odha kurang dapat terbuka pada keluarga tentang kondisi kesehatanya

karena takut mendapat penolakan, belum dapat menerima keadaan diri sendiri,

relasi yang kurang mendalam serta untuk menjaga privasi. Alasan Odha untuk

tidak terbuka pada teman adalah lebih untuk menjaga privasi pribadi, relasi yang

kurang mendalam, Odha kurang dapat menerima keadaan diri sendiri, serta

karena takut mendapatkan penolakan. Yang menjadi alasan Odha untuk tidak

terbuka pada pasangannya adalah karena takut mendaptkan penolakan, belum

dapat menerima keadaan diri sendiri, relasi yang kurang mendalam dan karena

untuk menjaga privasi. Ketika Odha tidak terbuka pada konselor, hal itu lebih

dikarenakan relasi yang masih belum terlalu dalam dengan konselor, untuk

menjaga privasi, kemudian karena Odha belum dapat menerima keadaan

pribadinya, sedangkan takut mendapatkan penolakan merupakan alasan yang

paling sedikit kemungkinannya.

Secara umum, dapat dilihat aspek utama yang dijadikan alasan Odha

ketika tidak mau terbuka pada keluarga, teman maupun pasangan tentang kondisi

kesehatannya adalah aspek self,. Hal ini terkait dengan bagaimana pengaruh

pengungkapan diri yang dilakukan terhadap dirinya sendiri. Aspek utama yang

menjadi alasan Odha ketika tidak terbuka pada konselor lebih dikarenakan aspek

relationship. Hal itu pun terkait dengan konsekuensi dari dilakukannya

Page 109: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

87

pengungkapan diri. Ketika seseorang mengungkapkan suatu hal tentang dirinya,

hal itu harus dilakukan secara tepat, karena jika tidak demikian maka apa yang

disampaikan bisa saja merugikan dirinya sendiri (Papu, 2002), misalnya akan ada

kemungkinan si pemberi informasi mendapatkan penolakan dari orang yang

menerima informasi yang diberikan (Baxter & Montgomery, 1996, dalam Shirley,

Powers & Sawyer, 2004). Ketika seseorang tidak bersedia mengungkapkan

sesuatu tentang dirinya, mungkin saja dikarenakan ia memiliki rasa curiga

terhadap orang lain, kurang percaya diri, serta tidak ingin terlihat lemah di

hadapan orang lain.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang sekiranya dapat

dijadikan sebagai masukan bagi peneli lain ketika akan melakukan penelitian

seanjutnya. Kelemahan tersebut antara lain:

1. Pada kuesiner penelitian, salah satu target share Odha untuk membuka

dirinya adalah ‘teman’. Dalam hal ini, ‘teman’ yang dimaksudkan

sebenarnya kurang memiliki batasan yang jelas, karena aka nada dua

pengertian tentang teman, yaitu: teman Odha yang juga menderita HIV/

AIDS, atau teman Odha yang tidak menderita HIV/ AIDS. Diharapkan

untuk penelitian selanjutnya, batasan-batasan tentang target share Odha

harus lebih diperjelas agar tidak ambigu.

Page 110: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

88

2. Pada bagian kedua dari kuesioner penelitian, peneliti hanya memberikan

pernyataan-pernyataan tertutup mengenai alasan Odha untuk membuka

diri maupun tidak membuka diri pada orang lain terkait dengan kondisi

kesehatannya. Ada baiknya jika peneliti memberi satu alternatif

pernyataan terbuka sebagai alternatif jawaban bebas kepada responden,

sehingga responden dapat memberikan jawaban lain yang masih relevan

dengan apa yang ingin dilihat namun tidak terdapat dalam pernyataan

tertutup yang sudah disajikan sebelumnya.

3. Peneliti tidak secara langsung bertemu dengan subjek penelitian. Hal itu

dikarenakan ada beberapa kuesioner yang dititipkan, sebab pada tempat

penelitian peneliti tidak boleh bertemu dengan Odha yang menjadi subjek

dalam penelitian ini. Hal tersebut terkait dengan kode etik yang berlaku di

tempat penelitian. Keadaan tersebut akan mempengaruhi kevalidan hasil

yang didapat dan kelengkapan data yang ingin diperoleh dari subjek. Pada

penelitian selanjutnya, diharapkan agar peneliti bertemu langsung dengan

subjek, sehingga jika mungkin ada hal-hal yang kurang jelas, bisa

langsung subjek tanyakan pada peneliti, begitupun sebaliknya.

4. Peneliti kurang memperoleh data lengkap mengenai Odha yang menjadi

subjek penelitian terkait dengan latar belakang kehidupannya. Jikan hal

tersebut bisa diperoleh, maka akan sangat membantu dalam melakukan

Page 111: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

89

pembahasan, karena peneliti benar-benar mengetahui kondisi subjek yang

sesungguhnya.

5. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini tergolong sedikit. Jika subjek

yang diperoleh bisa lebih banyak, maka dapat dilakukan uji coba terlebih

dahulu terhadap instrumen penelitian sebelum penelitian yang

sesungguhnya dilakukan dan uji coba (try out) terpakai bisa dihindari,

serta hasil penelitian ini bisa lebih representatif.

6. Jumlah aitem yang digunakan dalam penghitungan mean antar topik

pengungkapan diri pada penelitian ini berbeda sehingga hal tersebut dapat

mempengaruhi hasil uji perbedaan mean antar topik. Untuk mendapatkan

hasil perbedaan mean yang lebih meyakinkan perlu dilakukan penyetaraan

jumlah aitem per aspek terlebih dahulu.

7. Untuk mengetahui keluasan topik pengungkapan diri pada Odha, analisis

aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat korelasi aitem total

pada skala pengungkapan diri Odha. Sebaiknya, analisis aitem dilakukan

dengan melihat korelasi aitem total per target share, agar hasil yang

diperoleh bisa lebih teliti.

Page 112: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menunjukan bahwa secara umum pengungkapan diri Odha

pada orang lain disekitarnya masih terbatas pada hal-hal yang umum dan mereka

cenderung menyembunyikan status mereka pada orang lain. Mereka lebih

cenderung mengungkapkan hal-hal yang sifatnya umum dan tidak terlalu terkait

dengan diri mereka, serta cenderung menghindari pembahasan topik-topik yang

secara lebih spesifik terkait dengan kondisi mereka.

Odha dalam penelitian ini umunya lebih terbuka pada orang lain tentang

topik sikap dan pendapat mereka terhadap sesuatu, selanjutnya mengenai hal-hal

yang menjadi selera dan minat mereka, serta pekerjaan atau pendidikan. Topik

mengenai kepribadian, kondisi fisik serta tentang keadaan keuangan, tergolong

jarang diungkapkan Odha pada orang lain.

Dari penelitian ini didapatkan pula bahwa Odha lebih cenderung

menyampaikan pengungkapan diri pada pasangannya, baru kemudian pada

konselor, keluarga serta teman. Pada penelitian ini dapat diketahui juga alasan-

alasan Odha untuk terbuka pada orang lain terkait masalah kesehatannya, yaitu

untuk curhat atau sebagai katarsis, mencari bantuan atau dukungan, membagikan

Page 113: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

91

informasi yang diketahui, serta karena menjalin atau memiliki relasi yang lebih

dalam dengan orang lain. Sedangkan alasan Odha untuk tidak terbuka pada orang

lain terkait dengan kondisi kesehatannya adalah karena takut mendapatkan

penolakan, belum dapat menerima keadaan diri sendiri, untuk menjaga privasi

pribadi, serta karena tidak memiliki relasi yang mendalam dengan orang lain.

Secara umum, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas hubungan

sangat mempengaruhi pengungkapan diri Odha, baik pada siapa Odha akan

mengungkapkan diri, topik-topik apa saja yang akan diungkapkan, maupun apa

saja yang menjadi alasan Odha untuk terbuka atau tidak terbuka pada orang lain.

B. Saran

1. Bagi Odha

a. Sebaiknya Odha mencoba untuk lebih terbuka pada orang lain tentang

hal-hal yang dialami dan dirasakan, terutama mengenai hal-hal yang

terkait dengan kondisi fisik atau kondisi kesehatan yang sedang dialami

saat ini. Dengan membuka diri pada orang lain, maka hal itu

diprediksikan akan mempengaruhi kondisi kesehatan Odha, terutama

kondisi fisiknya, dan hal ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikis

serta kualitas hidupnya.

Page 114: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

92

b. Jika Odha sulit untuk bersikap terbuka pada orang lain, terutama terbuka

tentang kondisi kesehatannya, maka Odha bisa membagikannya dengan

rekan sesama Odha, atau terbuka dengan konselor (dan tenaga medis

lainnya), ataupun dengan alternatif lain seperti menulis.

2. Bagi orang-orang yang ada di sekitar Odha

a. Tidak mendiskriminasikan Odha, tidak mengucilkan Odha, agar Odha

merasa dirinya diterima oleh orang lain dan mereka dapat lebih membuka

diri pada orang lain.

b. Dari penelitian ini ditemukan bahwa yang umumnya menjadi alasan

Odha untuk terbuka pada orang lain tentang kondisi fisiknya adalah

untuk curhat atau katarsis, namun ada perasaan takut mendapatkan

penolakan jika mereka terbuka pada orang lain tentang kondisinya.

Berdasakan hasil tersebut, diharapkan agar orang-orang yang ada di

sekitar Odha mau bersikap lebih peduli dan lebih terbuka lagi pada Odha

serta tidak menganggap HIV/ AIDS sebagai sesuatu yang patut untuk

dijauhi.

c. Mau menerima pengungkapan diri dari Odha sebagai suatu bentuk

penghargaan teradap diri mereka, bukan malah mengucilkan mereka.

Page 115: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

93

3. Bagi penelitian selanjutnya

a. Penelitian dilakukan dengan menggunakan subjek yang lebih banyak

agar hasil penelitian nantinya bisa lebih representatif.

b. Peneliti berupaya untuk bertemu subjek secara langsung agar ketika

terdapat hal-hal yang kurang jelas terkait dengan data yang ingin

diperoleh bisa langsung ditanyakan atau diadakan cross check.

c. Memperbaiki skala penelitian (kuesioner pengungkapan diri Odha),

terutama pada petunjuk awal tentang pemberian skor dengan lebih

menjelaskan detail frekuensi pengungkapan diri yang dilakukan pada

orang lain. Secara khusus yang dimaksud adalah pada pemberian skor

atau angka 1, petunjuk pemberian skornya diperbaiki menjadi ‘Angka 1

diberikan jika Saudara pernah sekali membicarakan hal tersebut pada

orang lain’.

Page 116: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

94

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin, MA. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bardbury, W. (1975). Adult Year. Virginia: Time Life Book Baron, Robert A. (1995). Psychology (3rd ed). New York: Allyn & Bacon Brehm, S. S. (1992). Intimate Relationship (2nd ed). New York: McGraw-Hill,

Co Budi. (2006, 18 Agustus). Odha Juga Manusia. Dipungut 20 Februari 2007

dari http://republika.co.id Buhrmester, D & Prager, K. (1994). Patterns and Functions of Self-

Disclosure during Childhood and Adolesence. Dalam Ken J. Rotenberg (Ed) Disclosure Processes in Children and Adolescents. Melbourne: Cambridge University Press

Cohen, Sheldon PhD., Deverts, Denise Janicki PhD., Miller, Gregory E PhD.

(2007). Psychological Stress and Disease. Journal of the American Medical Association, Vol. 298 No 14, 10 Oktober 2007

Collins, N.L & Miller L.C. (1994). Self-Disclosure and Liking: A Meta-

Analytic Review. Psychological Bullettin, 166 (3). 457- 475 Corsini, Raymond J. (1987). Concise Encyclopedia of Psychology. John

Willey & Sons Inc DeCenzo, David A & Beth, S. (2002). Human Relations, personal and

professional development (2nd ed). New Jersy: Prentice Hall Derlega, V. J., Metts, S., Petronio, S & Margulis, S.T. (1993). Self Disclosure.

California: Sage Publications, Inc Derlega, V. J., Winstead, Barbara A., & Greene, Kathryn. (2004). Reason for

HIV Disclosure/ Nondisclosure in Close Relationships: Testing A Model of HIV- Disclosure Decision Making. Journal of Social and Clinical Psychology. Dec 2004. Vol.23, lss 6

Page 117: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

95

DeVito, J.A. (1994). Human Communication: The Basic Course. 6th Edition. New York: Harper Collins College Publ

Fehr, B. (1996). Friendship Processes. Thousand Oaks: Sage Publ Ginanjar, Adriana Soekandar, & Bernadetta, Yunita S. (2001). Perkembangan

Status Identitas Pada Penderita HIV/ AIDS. Jurnal Psikoogi Sosial No: IX/Th VII, Juni 2001

Gifford, Allen L. Gifford., Lorig,Kate., Laurent, Diana., Gonzalez, Virginia.

(2000). Living Well with HIV and AIDS. Colorado: Bull Publishing Company

Hadi, Prof.Drs. Sutrisno. MA. (2000). Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit

ANDI Hadi, Prof.Drs. Sutrisno. MA. (2004). Metodologi Research Jilid 2.

Yogyakarta: Penerbit ANDI Hurlock, E.B. (1995). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga Johnson, D.W. (1981). Reaching out. Interpersonal Effectiveness and Self-

actualization. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Jourard, S.M & Lasakow, P. (1958). Some factors in self-disclosure. Journal

of Abnormal and Social Psychology, Vol. 56 No 1, January 1958 Jourard, S. M. (1971). The Transparent Self (2nd ed). New York: Van

Nostrand Reinhold

Kim, Heejung S & Sherman, David K.(2007). “Ekspress Yourself”. Culture and the Effect of Self-Expression on Choice. Journal of Personality and Social Psychology, 2007, vol 9

Listyawati. (2004). Antisipasi Meledaknya Virus HIV/ AIDS Melalui Fungsi

Keluarga. Media Informasi Penelitian No. 178 Th. Ke 28 April – Juni 2004

Magill, Frank N (ed). (1996). International Encyclopedia of Psychology (Vol.

2). London: Fitzroy Dearborn Publisher

Page 118: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

96

Muma, Richar D. dkk. (1997). HIV Manual untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC

Nadya. (2006, 1 Desember). Diskriminasi pada Odha. Dipungut 20 Februari

2007 dari http://republika.co.id Narbuko Cholid & Achmadi Abu (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT

Bumi Aksara Nevid, S. Jeffrey., Rathus, Spencer A & Greene, Beverly (2005). Psikologi

Abnormal, edisi 5 jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Norman, Amy., Chopra, M., & Kadilaya, Suneetha. (2007). American Journal

of Public Health, Washington: Oct 2007, Vol 97, ed 10 Omarzu, J. (2000). A Disclosure decision model: Determining how and when

individuals will self- disclose. Personality and Social Psychology Review, 4

Papu, Johanes. (2002). Pengungkapan Diri (self- discosure). Dipungut 17

Oktober 2006 dari http:// www.e-psikologi.com Pearson, J.C. (1985). Gender and Communication. Dubuque: William C

Brown Pennebaker, J.W (ed). (1995). Emotion, Disclosure and Health. Washington,

DC: American Psychological Association Petter, B. Smith & Bond, Michael Harris. (1993). Social Psychology Across

Cultures, Analysis and Perspectives. Great Britain: The University Press Cambrige

Pollack, M (1992), Attitudes, beliefs and opinions, in Pollack, M., Phaiceler,

G., & Pierret, J. (Eds). AIDS: A problem for sociological Research. London: SAGE

Richardson, Diane & Seidman, Steven. 2002. Handbook of Lesbian and Gay

studies. London: SAGE Santoso. 2001. Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Page 119: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

97

Sarafino, Edward. P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. New York: Willey

Shaver, P (1977). Emotions, relationships, and health. SAGE Publication Shirley, J.A., Powers, W.G. & Sawyer, C.R. (2004). Human Communication:

Psychologically Abusive Relationships and Self-Disclosure Orientations. A Publication of the Pacific and Asian Communication Association, 10(3), 289 – 302

Smith, Peter. B & Bond, Michael Harris. (1993). Social Psychology Accross

Cultures Analysis and Perspectives. Great Britain: Cambridge University Press

Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet Supratiknya, A. (2007). Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penyusunan

Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antarpribadi, Tinjauan Psikologis.

Yogyakarta: Kanisius Taylor, SE (1999). Health Psychology (4th ed). Boston MA: McGraw-Hill Weisz, J.R., King, R.A., & Morgan, C.T (1986). Introduction to Psychology

(7th ed). New York: McGraw-Hill Book Co Widyarini, MM. Nilam (2005, 18 Agustus). Pengungkapan Diri. Dipungut 23

Oktober 2006 dari http://nasional.kompas.com Wong, Victor & Wong, Loretta. (2006). Management of Stigma and

disclosure of HIV/ AIDS status in healthcare setting. Journal of Health Organization and Management. Bradford: 2006. Vol. 20, lss 2.

Page 120: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

LAMPIRAN

Page 121: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

98

LAMPIRAN A

KUESIONER

KUESIONERKUESIONERKUESIONERKUESIONER

PENGUNGKAPAN DIRI ODHAPENGUNGKAPAN DIRI ODHAPENGUNGKAPAN DIRI ODHAPENGUNGKAPAN DIRI ODHA

Oleh:Oleh:Oleh:Oleh:

Devita Marie A. MDevita Marie A. MDevita Marie A. MDevita Marie A. M

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 122: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

99

Salam sejahtera !!!

Yth: Bpk/ Ibu/ Saudara/i

Sehubungan dengan penelitian untuk tugas akhir saya tentang 'pengungkapan

diri pada ODHA', perkenankanlah saya meminta kesediaan Anda untuk meluangkan

sedikit waktu guna mengisi kuesioner yang saya lampirkan. .

Setiap jawaban yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk keperluan

tugas akhir saya. Dalam kuesioner ini, tidak akan dinilai baik/ buruk atau

benar/salahnya jawaban Anda, karena setiap jawaban yang Anda berikan adalah

sesuai dengan keadaan pribadi Anda masing-masing.

Anda diharapakan untuk mengisi identitas pada tempat yang disediakan dan

menjawab setiap pernyataan yang ada. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya

sampaikan terima kasih.

Hormat saya,

Devita Marie AM

Selamat Mengerjakan

Page 123: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

100

Kuesioner Pengungkapan Diri Odha

Usia :

Jenis kelamin :

Status pernikahan :

Terinfkesi HIV/AIDS sejak :

1. Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan tentang hal-hal yang sering Saudara

ungkapkan pada keluarga, teman, pasangan atau konselor mengenai diri saudara.

Saudara diminta untuk menjawab setiap pernyataan sesuai dengan keadaan

pribadi Saudara masing-masing pada setiap kolom yang disediakan.

Berilah angka:

0 : jika Saudara sama sekali tidak pernah membicarakan hal tersebut pada orang

lain,

1 : jika Saudara pernah membicarakan hal tersebut secara umum pada orang

lain, sehingga orang lain memiliki sedikit ide dan pengetahuan tentang

pribadi Saudara, “

2 : jika Saudara pernah membicarakan hal tersebut secara lengkap dan detail

pada orang lain, sehingga mereka dapat mengenal Saudara seutuhnya, serta

mampu menjabarkan keadaan Saudara secara akurat.

Contoh:

No. Hal-hal yang Saudara ungkapkan

Keluarga Teman Pasangan Konselor

1. Hal-hal yang membuat Saudara merasa tertekan/ sedih

0 1 2 2

Page 124: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

101

No. Hal- hal yang

Saudara ungkapkan

Keluarga Teman Pasangan Konselor

1 Pendapat Saudara tentang sikap

tenaga medis terhadap ODHA

2 Hal- hal yang Saudara lakukan dalam mengisi waktu luang

3 Hal-hal yang membosankan

dalam studi/pekerjaan saudara

4 Cara Saudara mengatur keuangan

5 Hal-hal yang membuat Saudara

bangga dengan diri sendiri

6 Riwayat/ catatan kesehatan Saudara di masa lampau

7 Pandangan Saudara tentang perilaku orang- orang yang hidup di sekitar ODHA.

8 Keinginan Saudara untuk

mencari info terbaru seputar dunia kesehatan

9 Keberhasilan dalam setiap hal

yang Saudara kerjakan

10 Biaya yang Saudara butuhkan untuk pengobatan

11 Perasaan Saudara terhadap masukan atau kritik dari orang lain

12 Perasaan Saudara Terhadap kondisiKesehatan Saudara saat

Page 125: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

102

ini terkait dengan HIV/ AIDS

13

PandanganSaudara tentang kebijakan pemerintah terhadap ODHA

14 Hal-hal yang menjadi hobby atau kegemaran Saudara

15 Kesesuaian Saudara dengan standar pekerjaan yang dilakukan

16 Pengaruh kesehatan Saudara terhadap pengeluaran rutin.

17 Hal-hal yang membuat Saudara mudah akrab dengan orang lain

18 Penyakit lain yang Saudara derita akibat HIV/ AIDS

19 Pendapat Saudara tentang peran LSM bagi ODHA

20 Keterlibatan Saudara dalam

Kelompok

21 Hal hal yang menghambat Saudara dalam usaha mencapai

hasil kerja yang maksimal

22 Manfaat tabungan bagi masa depan Saudara

23 Pengetahuan Saudara tentang

seks

24 Keteraturan Saudara dalam meminum obat sesuai anjuran

dokter

Page 126: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

103

25 Pandangan Saudara tentang

makna agama bagi ODHA

26 Kegiatan- kegiatan yang ingin Saudara hindari

27 Pengaruh kesehatan dalam Studi pekerjaan

28 Biaya hidup yang tinggi sekarang ini

29 Pola makan dan istirahat yang

Saudara lakukan

30 Pendapat Saudara tentang usaha usaha orang yang saklt dalam mencan pengobatan alternativ

31 Jenls perabot/ peralatan/ benda benda yang Saudara sukai

32 Tujuan Saudara dalam Study/

bekerja

33 Cara Saudara mengekspresikan emosi yang ada dalam diri Saudara

34 Kepatuhan Saudara terhadap larangan dan dokter

35 Sikap Saudara terhadap orang

orang yang meno1ak ODHA

36 Tempat-tempat yang sering, Saudara kunjungi saat berlibur

37 Hal-hal yang memicu Saudara untuk terus bekerja

Page 127: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

104

38 Hal-hal yang menyinggung perasaan Saudara

39 Kebiasaan Saudara dalam berolahraga

40 Relasi Saudara dengan orang lain (rekan sejawat/ atasan)

41 Pendapat Saudara tentang peran agama bagi penderita HIV/ AIDS

42 Selera Saudara dalam berpakaian

43 Rincian kebutuhan dan pengeluaran rutin saudara

44 Tekanan-tekanan atau diskriminasi yang saudara rasakan saat bekerja

45 Hal hal yang membuat Saudara merasa tertekan dan sedih

46 Kekuatiran tentang kondisi kesehatan Saudara

47 Pandangan pribadi Saudara pribadi Saudara tentang hal hal

yang menjadi daya tank dari lawan enis

48 Makanan dan minuman yang Saudara sukai

49 Kegagalan Saudara dalam studi/pekerjaan

50 Usaha Saudara dalam memenuhi kebutuhan keuangan/ biaya hidup

Page 128: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

105

51 Hal hal yang memalukan bagi diri Saudara

52 Keinginan Saudara untuk menjaga penampilan yang rapi

53 Pendapat Saudara tentang kehidupan dan kematian

54 Keinginan Saudara untuk bergabung dalam suatu kelompok yang memiliki kesamaan dengan Saudara

55 Jumlah penerimaan/ gaji dan tabungan yang Saudara miliki

56 Kehidupan seks Saudara

57 Gambaran bentuk tubuh yang ideal

58 Hutang Saudara pada orang lain

59 Hal-hal yangmembuat Saudara

merasa rendah iri tidak berharga

60 Orang yang meminjam uang pada Saudara

Page 129: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

106

II.

Berikut ini disajikan beberapa hal yang menjadi alasan Saudara untuk terbuka pada

orang lain terkait dengan kondisi kesehatan Saudara saat ini Berikanlah tanda (√ )

pada alasan mana saja Saudara cenderung lebih mudah “terbuka” pada keluarga

teman pasangan ataupun pada konselor Jawaban atau alas in Saudara boleh lebih dari

satu untuk setiap kolom

Relasi dg saudara

Alasan

Keluarga

Teman Pasangan Konselor

Untuk Curhat/ katarsis

Mencari bantuan/

dukungan

Membagi informasi

yang anda ketahui

Menjalin/ memiliki relasi yang lebih dalam

Page 130: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

107

Berikut ini disajikan beberapa hal yang menjadi alasan Saudara untuk “tidak

terbuka' pada orang lain terkait dengan kondisi kesehatan Saudara saat ini.

Berikanlah tanda (√) pada alasan mana saja Saudara cenderung tidak mudah 'terbuka'

pada keluarga, teman, pasangan ataupun pada konselor. Jawaban atau alasan Saudara

boleh lebih dari satu untuk setiap kolom.

Relasi dg saudara

Alasan

Keluarga

Teman Pasangan Konselor

Menjaga privasi pribadi

Takut mendapatkan penolakan

Belum dapat menerima keadaan diri sendiri

Relasi yang tidak mendalam

Terima kasih atas bantuan dan kerjasama SaudaraTerima kasih atas bantuan dan kerjasama SaudaraTerima kasih atas bantuan dan kerjasama SaudaraTerima kasih atas bantuan dan kerjasama Saudara

GBUGBUGBUGBU *_**_**_**_*

Page 131: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

108

LAMPIRAN B

HASIL PENELITIAN

Subjek Usia (thn) Jenis Kelamin Status Pernikahan Terinfeksi sejak tahun

1 33 Laki-laki Belum menikah 2004

2 22 Perempuan Janda 2006

3 30 Laki-laki Belum menikah 2007

4 30 Laki- laki Menikah 2002

5 28 Laki-laki Menikah 2005

6 24 Laki- laki Menikah 2002

7 23 Perempuan Belum menikah 2007

8 24 Perempuan Menikah 2004

9 22 Perempuan Menikah 2008

10 23 Laki-laki Belum menikah 2006

11 20 Perempuan Belum menikah 2007

12 22 Perempuan Menikah 2005

13 30 Laki-laki Belum menikah 2005

14 26 Laki- laki Belum menikah 2007

15 24 Laki-laki Menikah 2007

16 20 Perempuan Belum menikah 2007

Page 132: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

109

17 31 Laki-laki Menikah 2006

18 26 Laki- laki Menikah 2007

19 28 Laki-laki Belum menikah 2007

20 20 Laki- laki Belum menikah 2008

21 21 Laki-laki Belum menikah 2008

22 26 Perempuan Menikah 2006

23 22 Perempuan Janda 2007

24 25 Laki-laki Duda 2006

25 28 Perempuan Menikah 2007

26 25 Perempuan Menikah 2006

27 21 Laki-laki Belum menikah 2007

28 44 Laki- laki Belum menikah 2005

29 40 Laki-laki Belum menikah 2006

30 31 Laki- laki Belum menikah 2005

31 31 Laki-laki Menikah 2007

32 26 Perempuan Menikah 2007

33 31 Perempuan Janda 2006

34 29 Laki-laki Menikah 2006

35 24 Laki- laki Belum menikah 2007

36 28 Laki-laki Menikah 2006

Page 133: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

110

37 31 Perempuan Menikah 2005

38 30 Laki-laki Menikah 2008

39 24 Laki-laki Menikah 2006

40 24 Perempuan Menikah 2006

41 46 Perempuan Janda 2007

42 34 Laki-laki Belum menikah 2006

43 23 Perempuan Belum menikah 2007

44 40 Perempuan Menikah 2006

Page 134: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

111

DATA MENTAH KELUARGA

Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 2 1 1 0 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 0 2 1 0 2 0 2 0 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 5 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 6 1 2 0 1 2 0 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 0 2 1 2 1 2 2 7 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 2 0 8 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 2 0 0 1 0 0 1 0 1 1 9 1 2 0 0 2 1 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 0 1 2 0 2 1 2 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 2 1 1 2 2 2 0 2 2 1 1 2 13 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2 0 1 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 1 1 1 1 0 2 0 1 2 2 0 1 2 2 1 2 2 0 1 1 1 2 1 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 26 1 1 2 2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 0 0 2 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 29 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 30 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0

Page 135: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

112

31 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 1 0 0 1 1 0 32 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 33 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 1 1 1 0 34 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 35 1 0 2 1 2 2 1 2 2 2 1 0 2 0 0 1 0 1 2 1 0 0 0 36 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 37 2 1 1 1 0 1 0 1 1 2 0 1 1 0 1 2 1 0 0 0 1 0 0 38 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 39 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 0 1 2 0 2 1 1 0 1 0 40 2 2 1 1 1 2 0 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 0 1 1 2 1 41 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 42 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 43 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 44 2 2 0 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 0

Page 136: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

113

Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 0 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 2 1 1 1 1 2 1 0 2 2 1 4 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0 2 2 0 2 6 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 0 1 2 1 1 0 1 1 0 7 1 0 0 0 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 2 1 8 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 2 1 9 2 0 1 1 2 0 0 2 0 1 2 0 1 1 0 2 0 1 1 1 2 1 0 10 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 2 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 12 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 2 2 2 2 13 0 1 1 2 2 2 0 0 1 2 0 0 1 2 1 0 0 0 1 0 0 1 1 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 0 2 2 1 1 1 1 1 2 0 2 2 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 2 2 0 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 26 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 2 1 27 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 2 2 1 0 0 2 1 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 31 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

Page 137: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

114

33 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 34 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 35 2 0 2 1 0 0 2 1 2 0 2 2 0 2 0 0 0 1 0 2 1 2 0 36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 37 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 0 2 1 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 39 2 1 2 1 1 1 2 1 2 0 1 0 1 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0 40 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 0 2 2 41 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 42 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 43 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 44 2 2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 0

Page 138: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

115

Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 0 2 0 0 2 3 0 2 0 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 2 4 1 1 2 2 1 1 2 1 2 0 2 0 0 1 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 0 1 6 0 1 1 2 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2 2 8 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9 1 2 2 0 1 2 0 2 0 1 0 1 1 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 11 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 12 2 2 2 2 2 2 1 2 2 0 2 1 1 0 13 0 0 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 2 1 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 2 0 1 1 2 0 1 1 2 1 0 1 1 1 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 26 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2 28 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 29 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 30 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 31 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 32 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1

Page 139: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

116

33 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 34 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 35 2 1 2 1 2 1 2 1 0 0 2 0 0 1 36 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 37 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 2 38 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 39 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 40 2 0 0 1 2 0 1 1 2 1 1 2 1 2 41 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 42 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 43 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 44 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2

Page 140: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

117

DATA MENTAH TEMAN

Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 1 2 2 0 0 1 0 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 0 2 1 1 1 0 0 2 1 1 2 0 0 0 1 2 0 6 1 1 2 2 1 0 1 1 0 2 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 2 2 1 0 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 0 0 1 2 2 2 1 1 2 9 1 0 1 1 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 2 1 2 0 2 2 0 0 2 10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 13 2 2 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 14 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 22 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 23 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 25 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 2 1 26 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 27 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 30 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Page 141: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

118

31 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 33 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 34 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 35 1 1 2 0 1 0 0 2 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 36 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 37 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 38 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 40 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 41 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 42 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 43 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 44 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0

Page 142: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

119

Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 0 1 3 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 5 0 0 2 1 2 1 2 2 2 1 0 0 2 2 2 2 1 1 1 2 0 0 0 6 1 0 1 0 1 1 0 0 1 2 1 1 0 1 2 1 0 0 1 1 1 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 2 0 1 9 0 1 0 0 0 1 1 0 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 0 2 0 0 0 10 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 12 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 1 0 1 13 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 15 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 0 1 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 0 2 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 21 0 1 0 0 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 22 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 23 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 24 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 25 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 0 2 2 1 0 1 1 0 1 29 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 30 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 31 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 32 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0

Page 143: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

120

33 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 34 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 35 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 37 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 38 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 39 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 40 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 41 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 42 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 43 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 44 0 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 2 2 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0

Page 144: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

121

Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 0 2 0 0 2 3 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5 2 1 1 2 1 0 0 2 0 0 2 0 0 0 6 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 2 0 0 1 7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 8 2 0 2 2 2 0 1 1 2 0 2 0 0 2 9 1 2 0 0 1 0 0 2 0 0 2 0 0 1 10 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12 2 1 1 2 2 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13 2 2 2 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 15 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 17 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 19 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 1 2 20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 21 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 22 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 23 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 25 2 1 2 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 2 26 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 27 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2 28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 29 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 30 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 31 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 32 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Page 145: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

122

33 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 35 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 37 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 40 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 41 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 42 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 43 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 44 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

Page 146: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

123

DATA MENTAH PASANGAN

Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 0 2 2 2 0 0 2 0 0 2 0 2 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 1 2 0 2 1 1 0 1 1 1 1 7 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 0 2 2 1 2 1 2 2 8 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 9 0 1 2 2 1 2 0 2 1 0 0 2 2 0 1 0 1 2 0 1 1 2 0 10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 2 1 2 1 1 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 1 2 1 1 0 2 2 13 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 1 1 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 0 2 2 2 2 2 2 1 2 2 22 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 24 2 2 0 0 0 2 2 2 0 2 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 25 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 0 1 1 2 1 0 0 0 2 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 30 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 147: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

124

31 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 0 1 1 2 32 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 33 2 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 0 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 34 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 35 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 1 36 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 37 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 38 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 39 2 1 1 2 0 0 0 2 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 2 40 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 41 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 42 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 148: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

125

Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 1 0 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 0 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 6 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 7 0 1 1 1 0 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 2 0 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 0 2 1 2 0 1 0 1 0 0 1 10 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 1 2 0 15 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 22 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 24 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 2 1 2 1 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 30 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 31 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 32 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2

Page 149: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

126

33 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 34 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 36 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 37 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 38 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 39 2 1 2 1 1 1 1 0 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 40 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 41 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 42 1 0 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 43 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 150: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

127

Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1 0 0 0 0 0 0 1 2 1 2 0 1 1 0 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 0 0 2 0 2 2 2 1 2 1 0 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 6 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 0 2 1 2 8 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 9 1 2 0 2 0 1 1 0 1 1 1 1 0 2 10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 11 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 1 1 2 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 2 13 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 14 0 0 0 0 0 0 1 2 2 2 0 2 1 1 15 0 1 0 1 1 1 2 0 0 0 1 0 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 2 2 2 2 0 2 1 2 2 2 2 2 1 2 22 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 1 2 1 0 24 0 2 2 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 25 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 26 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1 0 0 0 1 1 1 1 2 2 1 2 1 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 31 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 32 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2

Page 151: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

128

33 1 0 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 0 34 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 35 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 36 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 37 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 38 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 39 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 40 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 41 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 42 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 43 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 152: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

129

DATA MENTAH KONSELOR

Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 1 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 4 2 1 0 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 5 2 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 6 1 0 1 1 1 0 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 0 1 1 0 1 1 2 1 0 0 1 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 1 0 2 1 1 2 1 1 0 2 9 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 0 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 13 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 14 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 0 1 0 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2 0 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 22 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 23 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 24 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 25 2 2 0 0 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 0 0 0 2 2 2 2 2 0 26 2 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 2 0 0 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 0 2 28 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 0 0 29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0

Page 153: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

130

31 1 1 0 1 1 2 0 2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 32 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 33 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 0 1 34 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 0 2 36 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 37 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 39 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 2 2 0 1 0 0 2 1 0 0 0 0 40 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 41 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 42 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 43 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 44 2 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 0 0

Page 154: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

131

Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

1 2 2 2 2 0 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 0 0 0 2 2 2 5 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 6 0 2 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 1 1 1 2 0 7 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 8 1 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 9 2 1 1 1 2 1 1 2 2 0 2 1 1 0 1 2 2 2 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 2 13 2 2 2 1 2 1 2 0 1 2 2 2 0 0 2 2 2 1 0 0 0 1 2 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 23 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 24 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 25 2 2 0 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 0 0 0 2 2 1 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 2 2 2 2 1 2 2 0 1 1 2 2 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 2 28 2 0 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 2 29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 2 30 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 31 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 32 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2

Page 155: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

132

33 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 34 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 35 2 1 2 1 0 1 2 0 0 2 1 2 0 0 1 2 0 0 0 0 2 2 2 36 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 37 2 2 1 2 1 1 1 1 1 0 2 1 2 1 0 1 1 2 1 1 1 2 1 38 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 39 2 2 2 1 1 1 2 0 2 0 1 0 1 2 0 0 1 0 0 0 0 1 2 40 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 41 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 42 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 43 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 44 2 2 0 2 0 2 2 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2 2

Page 156: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

133

Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1 1 2 2 1 0 1 2 2 0 1 2 1 1 2 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 3 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4 0 1 2 2 1 1 2 0 1 0 1 0 2 2 5 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 6 1 0 0 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 2 7 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 9 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 0 0 2 13 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 0 0 2 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2 16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 18 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 22 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 23 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 24 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 25 0 0 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 2 2 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 27 0 2 2 1 1 2 2 0 0 0 2 0 1 2 28 0 0 2 1 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2 29 0 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 1 1 30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 31 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 2 32 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

Page 157: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

134

33 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 34 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 35 0 1 2 2 0 1 2 2 2 0 1 0 2 2 36 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 37 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 38 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 39 0 0 2 1 1 1 2 1 0 0 1 0 0 2 40 1 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 41 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 42 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 43 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 44 0 2 2 2 0 2 2 0 0 0 2 0 2 2

Page 158: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

135

Alasan Odha Untuk Terbuka Tentang Kondisi Kesehatannya

SBJ

Keluarga Teman Pasangan Konselor

A1

A2

A3

A4

A1

A2

A3

A4

A1

A2

A3

A4

A1

A2

A3

A4

1. 1 1 1 1 1 1

2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7. 1 1 1 1

8. 1 1 1 1

9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10. 1 1 1 1

11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12. 1 1 1 1

13. 1 1 1 1

14. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15. 1 1 1 1 1 1 1 1

16. 1 1 1 1 1 1 1 1

17. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 159: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

136

19. 1 1 1 1 1 1 1 1

20. 1 1 1 1 1 1 1 1

21. 1 1 1 1 1 1 1 1

22. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23. 1 1 1 1 1 1 1 1

24. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26.

27. 1 1 1 1 1 1 1 1

28. 1 1 1 1 1 1 1 1

29. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30. 1 1 1 1 1 1 1 1

31. 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32. 1 1 1 1 1 1 1 1

33. 1 1 1 1 1 1 1 1 1

34. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35. 1 1 1 1 1

36. 1 1 1 1 1 1 1 1

37. 1 1 1 1 1 1 1

38. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

39. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40. 1 1 1 1 1 1

Page 160: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

137

41. 1 1 1 1 1 1 1

42. 1 1 1 1 1 1 1 1 1

43. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

44. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 161: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

138

Alasan Odha Untuk Tidak Terbuka Tentang Kondisi Kesehatannya

SBJ Keluarga Teman Pasangan Konselor

A1 A2 A3 A4 A1 A2 A3 A4 A1 A2 A3 A4 A1 A2 A3 A4

1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3. 1

4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5. 1 1 1 1 1

6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7. 1 1 1 1 1 1

8. 1 1 1 1

9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10. 1 1 1 1

11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12. 1 1 1 1

13. 1 1 1 1

14. 1 1 1 1 1 1 1 1

15. 1 1 1 1 1 1 1 1

16. 1 1 1 1 1 1 1 1

17. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19. 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 162: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

139

20. 1 1 1 1 1 1 1 1

21. 1 1 1 1 1 1 1 1

22. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23. 1 1 1 1 1 1 1 1

24. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25.

26.

27. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28. 1 1 1 1

29. 1 1 1 1 1

30. 1 1 1 1 1 1 1

31. 1 1 1 1 1 1

32. 1 1 1 1 1 1

33. 1 1 1 1 1 1 1 1

34. 1 1 1 1 1

35. 1 1 1 1

36. 1 1 1 1

37. 1 1 1 1 1 1

38. 1 1 1 1 1 1 1 1

39. 1 1 1 1 1 1

40. 1 1 1 1

41. 1 1 1 1 1 1

Page 163: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

140

42. 1 1 1 1

43. 1 1 1 1 1

44. 1 1 1 1

Page 164: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

141

LAMPIRAN C

HASIL KOEFISIEN RELIABILITAS

Reliability

Case Processing Summary

44 100.0

0 .0

44 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.972 46

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 165: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

142

Item-Total Statistics

154.9545 2714.323 .732 .971

155.3864 2742.987 .649 .971

156.1591 2758.928 .548 .971

156.2273 2760.552 .586 .971

156.0909 2754.224 .610 .971

156.2273 2743.482 .597 .971

156.0682 2751.367 .646 .971

155.2273 2783.203 .444 .972

156.1136 2738.940 .633 .971

155.8182 2752.850 .654 .971

156.3182 2741.571 .638 .971

155.7045 2738.818 .663 .971

155.3182 2763.338 .515 .972

155.6591 2701.765 .802 .970

155.8864 2751.312 .631 .971

155.8409 2737.021 .737 .971

155.4318 2748.112 .665 .971

155.6591 2750.835 .739 .971

155.8636 2734.493 .682 .971

155.6591 2711.904 .787 .971

155.9091 2756.224 .637 .971

155.7727 2717.529 .746 .971

156.1818 2746.338 .707 .971

154.9545 2735.440 .758 .971

155.5909 2693.131 .807 .970

155.8182 2777.920 .455 .972

155.5227 2720.302 .788 .971

155.4091 2701.038 .722 .971

155.4318 2708.902 .787 .971

155.5000 2711.047 .823 .970

156.2045 2722.166 .780 .971

155.3864 2720.987 .765 .971

156.1591 2712.695 .764 .971

155.3636 2732.981 .775 .971

155.8864 2725.312 .738 .971

155.4773 2732.162 .663 .971

155.3864 2748.661 .698 .971

156.4545 2756.347 .638 .971

155.7500 2753.122 .603 .971

156.1591 2749.067 .715 .971

155.7500 2772.145 .490 .972

155.9773 2794.116 .360 .972

155.7273 2806.203 .308 .972

156.6591 2814.416 .357 .972

155.8636 2785.376 .406 .972

156.3409 2803.114 .389 .972

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012

VAR00013

VAR00014

VAR00015

VAR00016

VAR00017

VAR00018

VAR00019

VAR00020

VAR00021

VAR00022

VAR00023

VAR00024

VAR00025

VAR00026

VAR00027

VAR00028

VAR00029

VAR00030

VAR00031

VAR00032

VAR00033

VAR00034

VAR00035

VAR00036

VAR00037

VAR00038

VAR00039

VAR00040

VAR00041

VAR00042

VAR00045

VAR00056

VAR00058

VAR00059

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 166: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

143

LAMPIRAN D

HASIL STATISTIK DESKRIPTIF & HASIL UJI NORMALITAS

Descriptives

NPar Tests

Descriptive Statistics

44 36.2273 21.28966 .00 76.00

44 30.2727 18.19707 5.00 82.00

44 49.4318 25.68449 .00 92.00

44 45.3864 18.33946 8.00 92.00

Keluarga

Teman

Pasangan

Konselor

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

44 44 44 44

36.2273 30.2727 49.4318 45.3864

21.28966 18.19707 25.68449 18.33946

.101 .149 .081 .081

.089 .149 .056 .081

-.101 -.087 -.081 -.077

.670 .991 .535 .540

.760 .280 .937 .932

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Keluarga Teman Pasangan Konselor

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 167: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

144

Descriptives

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

44 44 44 44 44 44

30.2500 28.3864 28.2727 20.4091 27.7955 26.2045

10.88444 10.34344 10.42886 7.59840 10.28790 9.55420

.100 .076 .080 .103 .067 .091

.100 .076 .080 .091 .064 .091

-.052 -.058 -.071 -.103 -.067 -.088

.664 .504 .532 .682 .442 .605

.770 .961 .939 .740 .990 .857

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Topik 1 Topik 2 Topik 3 Topik 4 Topik 5 Topik 6

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptive Statistics

44 10.00 54.00 30.2500 10.88444

44 10.00 48.00 28.3864 10.34344

44 9.00 50.00 28.2727 10.42886

44 2.00 34.00 20.4091 7.59840

44 7.00 49.00 27.7955 10.28790

44 5.00 44.00 26.2045 9.55420

44

Topik 1

Topik 2

Topik 3

Topik 4

Topik 5

Topik 6

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 168: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

145

LAMPIRAN E

Hasil Uji-T Berpasangan

T-Test

Paired Samples Statistics

36.2273 44 21.28966 3.20954

30.2727 44 18.19707 2.74331

36.2273 44 21.28966 3.20954

49.4318 44 25.68449 3.87208

36.2273 44 21.28966 3.20954

45.3864 44 18.33946 2.76478

30.2727 44 18.19707 2.74331

49.4318 44 25.68449 3.87208

30.2727 44 18.19707 2.74331

45.3864 44 18.33946 2.76478

49.4318 44 25.68449 3.87208

45.3864 44 18.33946 2.76478

Keluarga

Teman

Pair1

Keluarga

Pasangan

Pair2

Keluarga

Konselor

Pair3

Teman

Pasangan

Pair4

Teman

Konselor

Pair5

Pasangan

Konselor

Pair6

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

44 .254 .097

44 .673 .000

44 .235 .125

44 .031 .841

44 .372 .013

44 -.049 .754

Keluarga & TemanPair 1

Keluarga & PasanganPair 2

Keluarga & KonselorPair 3

Teman & PasanganPair 4

Teman & KonselorPair 5

Pasangan & KonselorPair 6

N Correlation Sig.

Page 169: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

146

Paired Samples Test

5.95455 24.24675 3.65534 -1.417 13.33 1.629 43 .111

-13.2045 19.41539 2.92698 -19.11 -7.302 -4.51 43 .000

-9.15909 24.61796 3.71130 -16.64 -1.675 -2.47 43 .018

-19.1591 31.01083 4.67506 -28.59 -9.731 -4.10 43 .000

-15.1136 20.47939 3.08738 -21.34 -8.887 -4.90 43 .000

4.04545 32.27855 4.86617 -5.768 13.86 .831 43 .410

Keluarga - TemanPair 1

Keluarga - PasanganPair 2

Keluarga - KonselorPair 3

Teman - PasanganPair 4

Teman - KonselorPair 5

Pasangan - KonselorPair 6

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95%Confidence

Interval of theDifference

Paired Differences

t dfSig.

(2-tailed)

Page 170: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

147

T-Test

Paired Samples Statistics

30.2500 44 10.88444 1.64089

28.3864 44 10.34344 1.55933

30.2500 44 10.88444 1.64089

28.2727 44 10.42886 1.57221

30.2500 44 10.88444 1.64089

20.4091 44 7.59840 1.14550

30.2500 44 10.88444 1.64089

27.7955 44 10.28790 1.55096

30.2500 44 10.88444 1.64089

26.2045 44 9.55420 1.44035

28.3864 44 10.34344 1.55933

28.2727 44 10.42886 1.57221

28.3864 44 10.34344 1.55933

20.4091 44 7.59840 1.14550

28.3864 44 10.34344 1.55933

27.7955 44 10.28790 1.55096

28.3864 44 10.34344 1.55933

26.2045 44 9.55420 1.44035

28.2727 44 10.42886 1.57221

20.4091 44 7.59840 1.14550

28.2727 44 10.42886 1.57221

27.7955 44 10.28790 1.55096

28.2727 44 10.42886 1.57221

26.2045 44 9.55420 1.44035

20.4091 44 7.59840 1.14550

27.7955 44 10.28790 1.55096

20.4091 44 7.59840 1.14550

26.2045 44 9.55420 1.44035

27.7955 44 10.28790 1.55096

26.2045 44 9.55420 1.44035

Topik 1

Topik 2

Pair1

Topik 1

Topik 3

Pair2

Topik 1

Topik 4

Pair3

Topik 1

Topik 5

Pair4

Topik 1

Topik 6

Pair5

Topik 2

Topik 3

Pair6

Topik 2

Topik 4

Pair7

Topik 2

Topik 5

Pair8

Topik 2

Topik 6

Pair9

Topik 3

Topik 4

Pair10

Topik 3

Topik 5

Pair11

Topik 3

Topik 6

Pair12

Topik 4

Topik 5

Pair13

Topik 4

Topik 6

Pair14

Topik 5

Topik 6

Pair15

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Page 171: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

148

Paired Samples Correlations

44 .943 .000

44 .889 .000

44 .811 .000

44 .855 .000

44 .894 .000

44 .900 .000

44 .815 .000

44 .883 .000

44 .886 .000

44 .858 .000

44 .858 .000

44 .884 .000

44 .832 .000

44 .916 .000

44 .855 .000

Topik 1 & Topik 2Pair 1

Topik 1 & Topik 3Pair 2

Topik 1 & Topik 4Pair 3

Topik 1 & Topik 5Pair 4

Topik 1 & Topik 6Pair 5

Topik 2 & Topik 3Pair 6

Topik 2 & Topik 4Pair 7

Topik 2 & Topik 5Pair 8

Topik 2 & Topik 6Pair 9

Topik 3 & Topik 4Pair 10

Topik 3 & Topik 5Pair 11

Topik 3 & Topik 6Pair 12

Topik 4 & Topik 5Pair 13

Topik 4 & Topik 6Pair 14

Topik 5 & Topik 6Pair 15

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

1.86364 3.63184 .54752 .75946 2.96782 3.404 43 .001

1.97727 5.03702 .75936 .44588 3.50867 2.604 43 .013

9.84091 6.48412 .97752 7.86956 11.8123 10.067 43 .000

2.45455 5.73222 .86416 .71179 4.19730 2.840 43 .007

4.04545 4.87497 .73493 2.56333 5.52758 5.505 43 .000

.11364 4.63664 .69900 -1.29603 1.52330 .163 43 .872

7.97727 6.05590 .91296 6.13611 9.81843 8.738 43 .000

.59091 4.99450 .75295 -.92756 2.10938 .785 43 .437

2.18182 4.80926 .72502 .71967 3.64397 3.009 43 .004

7.86364 5.51780 .83184 6.18607 9.54120 9.453 43 .000

.47727 5.52158 .83241 -1.20144 2.15599 .573 43 .569

2.06818 4.88185 .73597 .58396 3.55240 2.810 43 .007

-7.38636 5.78778 .87254 -9.14601 -5.62672 -8.465 43 .000

-5.79545 4.00337 .60353 -7.01259 -4.57832 -9.603 43 .000

1.59091 5.38006 .81107 -.04478 3.22660 1.961 43 .056

Topik 1 - Topik 2Pair 1

Topik 1 - Topik 3Pair 2

Topik 1 - Topik 4Pair 3

Topik 1 - Topik 5Pair 4

Topik 1 - Topik 6Pair 5

Topik 2 - Topik 3Pair 6

Topik 2 - Topik 4Pair 7

Topik 2 - Topik 5Pair 8

Topik 2 - Topik 6Pair 9

Topik 3 - Topik 4Pair 10

Topik 3 - Topik 5Pair 11

Topik 3 - Topik 6Pair 12

Topik 4 - Topik 5Pair 13

Topik 4 - Topik 6Pair 14

Topik 5 - Topik 6Pair 15

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t dfSig.

(2-tailed)

Page 172: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

149

LAMPIRAN F

Hasil Crosstabs

Crosstabs

Case Processing Summary

342 100.0% 0 .0% 342 100.0%Alasan * RelasiN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Alasan Odha Membuka Diri * Relasi Crosstabulation

Count

24 22 28 26 100

25 17 21 24 87

15 27 23 16 81

18 20 17 19 74

82 86 89 85 342

1.00

2.00

3.00

4.00

Alasan

Total

Keluarga Teman Pasangan Konselor

Relasi Total

Page 173: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

150

Crosstabs

Case Processing Summary

262 76.6% 80 23.4% 342 100.0%Alasan * RelasiN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Alasan Odha Tidak Membuka Diri * Relasi Crosstabulation

Count

5 38 7 13 63

20 21 19 11 71

15 24 15 12 66

11 28 8 15 62

51 111 49 51 262

1.00

2.00

3.00

4.00

Alasan

Total

Keluarga Teman Pasangan Konselor

Relasi Total

Page 174: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

151

Page 175: STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA (ORANG ...

152