STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

download STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

of 20

Transcript of STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    1/20

    PROPOSAL TUGAS AKHIR

    ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN BONGKAR MUAT

    DI ATAS DECKPADA KAPAL SPOB DI PT. ORELA SHIPYARD

    Ali Ardiansyah

    NRP. 6810040019

    Dosen Pembimbing I

    Budi Prasojo, ST., MT

    NIP. 196807011988021001

    Dosen Pembimbing II

    Ir. Endah Wismawati, MT

    NIP. 196011021988122001

    PROGRAM STUDI D4 -TEKNIK PERPIPAAN

    JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

    POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

    2014

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    2/20

    HALAMAN PENGESAHAN

    Judul Tugas Akhir : Analisa Tegangan Sistem Perpipaan Bongkar

    Muat di Atas Deck pada Kapal SPOB di PT.

    Orela Shipyard

    Bidang Ilmu : Bidang Analisa Tegangan1. Pelaksana Tugas Akhir

    a.Nama Lengkap : Ali Ardiansyahb.NRP : 6810040019c. Program Studi : Teknik Perpipaand. Jurusan : Teknik permesinan Kapale. Politeknik : Politeknik Perkapalan Negeri Surabayaf. Alamat Rumah : Perum GKGA Blok EB 22 RT 03 / RW 05

    Kec. Kebomas Kab. Gresik

    g.No Telepon : 085731885522h. Alamat email : [email protected]

    2. Dosen Pembimbing : 2 (dua) orangDosen Pembimbing 1/Jurusan : Budi Prasojo, ST., MT. /

    Teknik Permesinan kapal

    Dosen Pembimbing 2/Jurusan : Ir. Endah Wismawati, MT./

    Teknik Permesinan kapal

    3. Lokasi Penelitian : Kantor PT. Orela Shipyard dan KampusPoliteknik Perkapalan Negeri Surabaya

    4. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan5. Biaya yang diperlukan : Rp. 121.000,.

    Menyetujui,

    Ketua Jurusan

    (Subagio Soim, ST., MT.)

    NIP. 196002271988031001

    Koordinator Tugas Akhir

    (Ir. Emie Santoso, MT.)

    NIP.196611101994032003

    Mengetahui,

    Dosen pembimbing 1

    (Budi Prasojo, ST., MT.)

    NIP. 196807011988021001

    Dosen pembimbing 2

    (Ir. Endah Wismawati, MT.)

    NIP. 196011021988122001

    Pelaksana

    Tugas Akhir

    (Ali Ardiansyah)

    NRP.6810040019

    Surabaya, 15 januari 2014

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    3/20

    1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kapal tangker merupakan jenis kapal yang di desain untuk mengangkut

    serta mendistribusikan muatan cair maupun gas dengan jenis muatan mudah

    terbakar (flammable carrier), hal ini membuat kapal tangker memiliki banyak

    spesifikasi khusus dalam perancangan konstruksi bangunan, sistem dalam kapal,

    sistem bongkar muat maupun pengamanannya sebab kapal tangker memiliki

    resiko kebakaran yang cukup besar dibandingkan kapal-kapal lainnya. Sistem

    harus dapat beroperasi secara optimal dan aman dengan konstruksi yang

    sederhana, oleh karena itu perancangan dan perhitungan sistem perpipaan

    bongkar muat tersebut harus dilakukan dengan teliti.

    Pipa logam dapat mengalami pemuaian akibat perubahan tempetarur.

    Pergerakan kapal akan menyebabkan regangan dan tekukan, dan pipa dapat

    mengalami kegagalan jika tidak terdapat expansion joint atau pipe conpensatorsebagai penyerap tegangan (A masters Guide to Shipss Piping RINA, 2012).

    Perhitungan analisa tegangan akibat thermal expansion diperlukan jika

    temperatur pada sistem melebihi 20C sampai dengan temperatur maksimum (DetNorske Veritas, 2003). Pada sistem pipa yang akan di analisa, temperatur pipa

    bongkar muat kapal SPOB dapat mencapai temperatur maksimum sampai dengan

    40C akibat pengaruh lingkungan sehingga diperlukan analisa fleksibilitas pipa

    akibat thermal expansion. Tujuan analisa fleksibilitas sistem pipa dan support

    adalah untuk mengetahui tingkat tegangan maksimum, momen, serta gaya yang

    terjadi masih dalam batasan tegangan yang diizinkan atau tidak.

    Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisa fleksibilitas sistem perpipaan

    bongkar muat di atas deckpada kapal SPOB 3000 KL yang sedang dalam prosesproduksi di PT. Orela Shipyard.

    Perumusan Masalah

    Permasalahan dalam penelitian ini antara lain :1. Bagaimana desain posisisupportyang aman untuk mendukung dan memenuhi

    batasan nilai tegangan berdasarkan ASME B31.4 dan DNVRules for Ships?

    2. Apakah tegangan maksimum yang terjadi masih dalam batasan nilai teganganberdasarkan ASME B31.4 dan DNVRules for Ships?

    3. Bagaimana beban yang diterima oleh supportpada sistem perpipaan bongkarmuat di atas deck ?

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini antara lain :

    1. Menentukan desain posisi support yang aman untuk mendukung danmemenuhi batasan nilai tegangan berdasarkan ASME B31.4 dan DNVRules

    for Ships.

    2. Mengetahui tegangan maksimum yang terjadi masih dalam batasan nilaitegangan berdasarkan ASME B31.4 dan DNVRules for Ships.

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    4/20

    2

    3. Menentukan beban yang diterima olehsupportpada sistem perpipaan bongkarmuat di atas deck.

    Luaran Yang Diharapkan

    Luaran dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah akan dihasilkan draf jurnal

    yang berjudul Analisia Fleksibilitas Sistem Perpipaan Bongkar Muat di Atas

    Deck pada Kapal SPOB di PT. Orela Shipyard yang dimuat dalam sebuah buku

    Laporan Tugas Akhir.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dapat diambil berdasarkan tujuan dari penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Dapat dijadikan referensi dalam perancangan sistem perpipaan bongkar muatkapal tangker secara optimal dan aman.2. Dapat dijadikan acuuan untuk perhitungan pada sistem perpipaan yang

    memiliki keidentikan.

    Batasan Penelitian

    Untuk mencegah melebarnya pembahasan, maka batasan yang digunakan

    dalam penelitian ini antara lain :

    1. Analisa sistem perpipaan bongkar muat di atas deck dilakukan pada kapal

    SPOB 3000 KL di PT. Orela Shipyard2. Material pipa yang di analisa adalah SA-53 Gr A3. Ukuran pipa adalah DN 200 Sch 404. Analisa tegangan dilakukan sesuai ketentuan ASME B31.4 dan DNVRules

    for Ships.

    5. Pemodelan sistem perpipaan dan pipe support menggunakan softwareCAESAR II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Al lowable Stress

    Setiap desain pada sebuah sistem perpipaan selalu berhubungan dengan

    pemilihan material pipa yang digunakan. Pemilihan material ini dipengaruhi oleh

    operating condition pada sistem perpipaan tersebut. Salah satu hal yang penting

    dalam pemilihan material adalah mengetahui tingkatanAllowable Stressmaterial.

    Allowable Stress adalah nilai yang menunjukkan besarnya tegangan yang

    diijinkan atau yang boleh diterima oleh sebuah material, baik oleh bending stress,

    torsional stress, dan sebagainya. Jika nilai tegangan yang diterima material lebih

    dari tegangan ijinnya maka material tersebut akan mengalami kegagalan baik

    berupa deformasi, defleksi, dan lain-lain. Dalam sebuah desain, allowable stress

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    5/20

    3

    material biasanya diambil pada daerah di bawah yield pada grafik tegangan-

    regangan begitu pula pada allowable stressyang ada pada codedanstandard.

    Berdasarkan DNVRules for Ships (2003), total nilai tegangan aksial

    akibat beban statis (berat pipa) dan akibat tekanan internal pada pipa yang terjadi

    tidak boleh melebihi nilai tegangan yang diizinkan berdasarkan tabel A4 (Part4,

    Chapter6, Section6).Tabel 1 Nilai tegangan yang diizinkan untuk pipa baja

    (Sumber : DNVRules for Ships, 2003)

    Thermal expansion (r) yang terjadi tidak boleh melebihi batasan nilai

    tegangan hasil perhitungan dari persamaan (2.1).

    r < int

    int

    = 0.75 tk+0.25

    tv ...................................................................................... (1)

    keterangan :

    tk =permissible pipe wall stress at 100Cor lower (N/mm2)

    tv =permissible pipe wall stress at max working temperature of system (N/mm2)

    Berdasarkan ASME B31.4 (2006), nilai tegangan akibatsustain loadyang

    meliputi berat maupun tekanan pada pipa yang terjadi tidak boleh melebihi

    melebihi 0.75 SA

    Keterangan : SA = 0.72 Sy ....................................(2)

    Sy = (specified min. yield strength, Table 402.3.1(a)

    Tegangan akibat expansion loads dibedakan menjadi 2 jenis, yaiturestrained linesdan unrestrained lines.

    a.Restrained lines

    Nilai total tegangan pada restrained lines tidak boleh melebihi nilai 0.9 Sy.b. Unrestrained lines

    Nilai total tegangan pada unrestrained lines tidak boleh melebihi nilai SA

    Al lowable Thickness

    Penentuan ketebalan material dalam desain sangatlah penting, karena

    besar atau kecilnya ketebalan material yang dibutuhkan untuk sebuah desaindipengaruhi oleh besar kecilnya tekanan dan allowable stress material yang

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    6/20

    4

    digunakan. Perhitungan thickness dilakukan untuk mengetahui berapa besar

    ketebalan pipa yang dibutuhkan agar dapat bekerja sesuai dengan operating

    condition.

    Tegangan Pipa

    Tegangan yang terjadi pada sistem perpipaan dapat dikelompokkan

    menjadi dua kategori, yaitu tegangan normal (normal stress) dan tegangan geser

    (shear stress) (Kannapan, 1986).

    Tegangan normal terdiri dari tiga komponen tegangan, yaitu (Kannapan, 1986).

    1. Tegangan longitudinal (longitudinal stress)Tegangan longitudinal merupakan tegangan yang searah dengan panjang

    pipa.

    2. Tegangan tangensial (circumferential stress atau hoop stress)Tegangan tangensial merupakan tegangan yang searah dengan garis singgung

    penampang pipa.

    3. Tegangan radial (radial stress)Tegangan radial merupakan tegangan yang searah dengan jari-jari

    penampang pipa.

    Tegangan geser terdiri dari dua komponen tegangan, yaitu (Kannapan, 1986).

    1. Tegangan geser (shear stress)Tegangan geser merupakan tegangan yang terjadi akibat gaya geser.

    2. Tegangan puntir atau tegangan torsi (torsional stress)Tegangan puntir merupakan tegangan akibat momen puntir pada pipa

    Tegangan Longitudinal(Longitudinal Strees)

    Tegangan longitudinal yaitu tegangan yang arahnya sejajar dengan

    panjang pipa dan merupakan jumlah dari tegangan aksial (axial stress), tegangan

    tekuk (bending stress) dan tegangan tekanan (pressure stress). Mengenai ketiga

    tegangan ini dapat di uraikan sebagai berikut :

    a. Tegangan aksial (ax) adalah tegangan yang ditimbulkan oleh gayaFL yangbekerja searah dengan sumbu pipa (Gambar 1). Nilai dari tegangan aksial

    dapat dirumuskan sebagai berikut (Chamsudi, 2005).

    ax =

    ........................................................................................................ (3)

    Keterangan :

    A = Luas Penampang Pipa (in2)

    FL = Gaya (lb)

    Gambar 1. Tegangan aksial

    b. Tegangan tekuk (b) adalah tegangan yang ditimbulkan oleh momen (M)yang bekerja diujung-ujung pipa (Gambar 2). Tegangan yang terjadi dapat

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    7/20

    5

    berupa tegangan tekuk regang (tensile bending) dan tegangan tekuk tekan

    (compression bending). Tegangan tekuk maksimum terjadi pada permukaan

    pipa sedangkan tegangan minimum terjadi pada sumbu pipa. Nilai dari

    tegangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Chamsudi, 2005).

    b = ...................................................................................................... (4)Keterangan :

    Mb = Momen bending (lb.in)

    c = Jarak dari netral axis (in)I = Momen inersiapenampang (in4)

    Gambar 2. Tegangan tekuk

    c. Tegangan longitudinal tekan (LP) adalah tegangan yang ditimbulkan olehgaya tekan internal (P) yang bekerja pada dinding pipa dan searah sumbu

    pipa (Gambar 3). Nilai tegangan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut

    (Chamsudi, 2005).

    LP = =

    =

    =

    ............................................... (5)

    Keterangan :

    P = Gaya tekan internal (psi)di = inside diameter (in)

    do = outside diameter (in)

    t = ketebalan pipa (in)

    Ai = Luas permukaan dalam pipa (in2)

    Am = Luas rata-rata permukaan pipa (in2)

    t =Tebal pipa (in)

    Gambar 3. Tegangan longitudinal tekan

    Jadi tegangan longitudinal yang bekerja pada suatu sistem perpipaan

    dapat dinyatakan dengan rumus di bawah ini (Chamsudi, 2005).

    L = +

    +

    ............................................................................. (6)

    Keterangan:F = Gaya (lb)

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    8/20

    6

    A = cross sectional area of pipe(in2)

    P = design pressure(psig)

    do = outside diameter (in)

    t = pressure design thickness(psi)

    Mc = momen bendingpada cross-section (lb.in)

    Z =section moduluspada pipa (in3

    )ro = outer radiuspipa (in)

    Tegangan Tangensial (Hoop Stress)

    Tegangan tangensial (SH)ditimbulkan oleh tekanan internal yang bekerjasecara tengensial (Gambar 4). Besarnya tegangan tangensial bervariasi tergantung

    pada ketebalan dinding pipa. Rumus untuk tegangan tangensial dapat didekati

    dengan memakai persamaan berikut (Chamsudi, 2005).

    SH = .................................................................................... (7)Keterangan:

    SH= hoop stressakibat tekanan (psi)

    P = design pressure(psig)

    ri = inner radiuspipa (in)

    ro = outer radiuspipa (in)

    r = posisi radial tegangan yang dipertimbangkan (in)

    Gambar 4 Tegangan tangensial

    Untuk dinding pipa yang tipis persamaan (7) dapat disederhanakan

    menjadi seperti berikut (Chamsudi, 2005).

    SH= = = ................................................................................. (8)

    Tegangan Radial (Radial Stress)

    Besar tegangan ini bervariasi dari permukaan dalam pipa ke permukaan

    luarnya. Tegangan radial maksimum (max) terjadi pada permukaan dalam pipasedangkan tegangan minimum (min) terjadi pada permukaan luarnya (Gambar 5).

    Kedua tegangan ini berlawanan dengan tegangan tekuk, sehingga tegangan radial

    tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan tegangan tekuk, jadi tegangan

    radial dapat diabaikan. Nilai tegangan radial dapat dinyatakan dengan persamaan

    berikut (Chamsudi, 2005).

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    9/20

    7

    R =

    ....................................................................................... (9)Keterangan:

    R= radial stressakibat tekanan (psi)P = design pressure(psig)

    ri = inner radiuspipa (in)

    ro = outer radiuspipa (in)

    r = posisi radial tegangan yang dipertimbangkan (in)

    Gambar 5 Tegangan radial

    Tegangan Geser

    Tegangan geser mencapai nilai maksimum pada sumbu pipa sedangkan

    tegangan minimum pada jarak terjauh dari sumbu pipa (permukaan luar pipa)

    (Gambar 6). Seperti pada tegangan radial, besar tegangan geser merupakan

    kebalikan dari tegangan tekuk, sehingga tegangan geser relatif kecil dibandingkan

    dengan tegangan tekuk, sehingga dapat diabaikan (Chamsudi, 2005).

    a. Tegangan geser akibat gaya geser

    max =

    .................................................................................................. (10)Keterangan:

    V = Gaya Geser (lb)

    A = Luas penampang pipa (in2)

    Q = Faktor bentuk (form factor)tegangan geser

    (1.33 untuk penampang silinder pejal)

    Gambar 6 Tegangan geser

    b. Tegangan geser akibat momen puntir

    max = ....................................................................................................... (11)

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    10/20

    8

    Keterangan:

    MT = Momen puntir (lb.in)

    Z =section modulus dari pipa (in3)

    Load

    Loadadalah beban yang terjadi pada sistem perpipaan yang diteruskan ke

    struktur bangunan penumpu melalui peralatan penumpu dan restrain (Smith dan

    Van Laan, 1987).

    Pada tugas akhir ini pembahasan difokuskan pada analisis tegangan

    menggunakan aturan ASME B31.4 (2006) dan DNVRules for Ships (2003).

    Nilai aktual terhadap batasan yang diizinkan pada setiap pembebanan dapat

    dijelaskan pada sub bab berikut :

    Sustained loads - weight loads

    Sustained load adalah total dari longitudinal stressyang diakibatkan oleh

    tekanan dan berat pada sistem perpipaan. Jenis tegangan dari longitudinal stress

    meliputi axial stress, pressure stress dan bending stress, ketiga persamaan ini

    ditunjukkan pada persamaan (3) (4) (5). akumulasi dari ketiga tegangan tersebut

    ditunjukkan pada persamaan (6).

    Occasional l oadswind

    Occasional loads adalah beban yang bekerja secara berubah-ubah

    menurut fungsi waktu. Suatu sistem perpipaan yang terletak pada posisi outdoor

    dan mendapat terpaan angin harus dirancang untuk mampu menahan beban angin

    maksimum yang terjadi sepanjang umur operasional pipa tersebut. Beban angina

    diakibatkan oleh tumbukan massa udara yang mengenai pipa. Beban ini

    dimodelkan sebagai gaya uniform yang searah dengan arah angin di sepanjang

    pipa. Berdasarkan persamaan Bernoulli, gaya angin yang mengenai pipa dapat

    dihitung menggunakan persamaan (12), dimana qdihitung sesuai persamaan (13)

    dan reynold number sesuai persamaan (14) (Smith dan Van Laan, 1987).

    F = ....................................................................................................(12)q =

    .............................................................................................................(13)

    Rn = .................................................................................................(14)Keterangan:

    F = beban angin (lb/in)

    Cd = koefisien drag

    q = tekanan dinamik (lb/in2)

    OD= diameter luar pipa (in) = massa jenis udara (lb/in

    3)

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    11/20

    9

    V = kecepatan udara (in/s)

    W = linear drag force(lb/in)

    Berdasarkan ASME B31.4 (2006), tegangan akibat occasional load tidak

    boleh lebih dari 0.8 Sy

    Expansion loads

    Metode ini adalah salah satu teknik sederhana dalam mendesain sistem

    pipa. Akibat dari temperatur fluida yang mengalir dan sifat material pipa, dapat

    menyebabkan terjadinya perpanjangan pada pipa (ekspansi). Guided cantilever

    adalah metode meredam ekspansi dengan menahan pipa pada salah satu ujungnya

    dan ujung bebasnya hanya bisa bergerak di satu arah tegak lurus seperti pada

    gambar 7 (Piping Handbook)

    Gambar 7 Metodeguided cantilever(Sumber:Piping Handbook)

    Untuk metodeguided cantilevermomen yang dihasilkan akibat pengaruh

    defleksi ditunjukkan pada persamaan 16

    = ........................................................................................................(15)

    M =

    ..........................................................................................................(16)Keterangan:

    = displacement(in)

    M = momen yang terjadi pada tumpuan (in.lb)

    I = momen inersia (in4)

    L = panjang pipa (in)E = modulus elastisitas (psi)

    Sedangakan nilai thermal ekspansi ditunjukkan pada persamaan (17)

    berikut.

    S = ................................................................................................................(17)

    Keterangan:

    M = momen yang terjadi pada tumpuan (in.lb)

    i =stress intensification factor

    Z =section modulus(in3)

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    12/20

    10

    Ketika pipa mengalami ekspansi maka expansion loops biasanya

    ditambahkan pada instalasi untuk mengendalikan defleksi pada suatu sistem

    perpipaan. Panjang expansion loop dapat dihitung dengan menggunakan

    persamaan berikut (Kannapan, 1986).

    Ls= ...............................................................................................(18)Keterangan:

    Ls = expansion loops(in)

    E = modulus elasticity(psi)

    = pertambahan panjang (in)

    OD = outside diameter(in)

    SA = allowable design stress(psi)

    Penyangga atau Support

    Support adalah alat yang digunakan untuk menahan atau menyangga suatu

    sistem perpipaan. Support dirancang untuk dapat menahan berbagai macam

    bentuk pembebanan baik statis maupun dinamis. Penempatan support harusmemperhatikan dari pergerakan sistem perpipaan terhadap profil pembebanan

    yang mungkin terjadi pada berbagai kondisi. Berdasarkan pembebanannya

    penyangga pipa dapat dibagi menjadi dua yaitu pembebanan statis dan

    pembebanan dinamis (Smith dan Van Laan, 1987). Penyangga harus mampu

    menahan keseluruhan berat suatu sistem perpipaan, termasuk didalamnya berat

    pipa, insulasi, fluida yang terkandung, komponen dan penyangga itu sendiri.

    Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mendesain piping support, antaralain (Smith dan Van Laan, 1987).

    a. Berat PipaBerat yang harus diperhitungkan mencakup berat pipa serta

    perlengkapannya misalnya katup, bahan isolasi, serta berat isi pipa tersebut.

    b. Jenis PipaJarak antara penggantung atau penumpu bergantung pada jenis bahan pipa

    disamping ukuran pipa, karena adanya perbedaan kelenturan.

    c. Mencegah Perambatan GetaranPipa yang berhubungan dengan mesin dan peralatan yang bergerak atau

    berputar dapat meneruskan getaran mesin tersebut ke dalam ruangan

    lainnya; baik melalui pipa atau melalui konstruksi gedung sehingga dapatmenimbulkan kebisingan dan resonansi. Penggantung atau penumpu pipa

    sebaiknya dapat mencegah perambatan getaran semacam ini. Di samping itu,

    penggantung atau penumpu pipa harus juga cukup kuat untuk menahan gaya-

    gaya tumbukan akibat timbulnya pukulan air dalam pipa.

    d. Ekspansi PipaPenggantung atau penumpu pipa harus mampu menampung adanya perubahan

    panjang pipa akibat perubahan temperatur pipa.

    e. Jarak Antar PipaJarak antara pipa dengan pipa dan antara pipa dengan dinding atau permukaan

    lainnya harus cukup lebar,jarak tersebut memungkinkan untuk penggunaan

    alat-alat, pemasangan isolasi atau penutup pipa, pengecatan, dan pekerjaan

    perawatan dan perbaikan di sekitar pipa.

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    13/20

    11

    Al lowable Pipe Span

    Untuk menghindari defleksi pada pipa, supporting yang baik perlu

    mempertimbangkan jarak antar tumpuan atau pipe span. Jarak ini dapat dihitung

    dengan rumus (19). Berdasarkan rumus tersebut, jumlah support atau tumpuan

    pada pipa dapat dikalkulasi sesuai dengan rumus (20) (Smith dan Van Laan,1987).

    Ls= ............................................................................................(19)Number of support (N.O.S)=

    + 1 ..................................................................(20)

    Keterangan :

    Ls = allowable pipe span(in)

    L = panjang pipa (m)

    Z =section modulus(in3)

    Sh = allowable tensile stresspada temperatur tinggi (psi)

    W = berat total pipa (lb/in)

    Data Kapal

    Principal Dimension

    LOA : 75.00 m

    LPP : 72.90 m

    Beam MLD. : 15.00 m

    Depth : 4.80 m

    Draft : 3.50 m

    Speed : 10 knots

    Main Engine Power : 2 x 1200 HP

    Cargo Oil : 3.015 CBM

    General Ar rangement

    Gambar 8 General arrangementkapal SPOB

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    14/20

    12

    METODOLOGI PENELITIAN

    Kerangka Peneliitan

    Untuk memudahkan penelitian, maka diperlukan suatu kerangka sebagai

    acuan, sehingga dapat lebih mudah dalam pengembangan dan membuat struktur

    bacaan yang mudah dipahami.

    Diagram Alir Proses Pengerjaan Penelitian

    Gambar 9 Diagram alir penelitian

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    15/20

    13

    Tahap Identifikasi Awal

    Tahap identifikasi awal ditujukan untuk menetapkan tujuan dan diadakan

    identifikasi mengenai permasalahan dalam penelitian ini. Adapun isi dari tahap

    ini adalah sebagai berikut :

    Perumusan Masalah

    Rumusan masalah yang akan digunakan dalam proses pengerjaan tugas

    akhir ini disesuaikan dengan kemampuan peneliti dalam mengerjakan tugas akhir

    dan masalah dalam penelitian ini juga diberi batasan agar pembahasan tidak

    melebar.

    Pada penelitian ini, diangkat permasalahan mengenai analisa fleksibilitas

    pipa dan digunakan software CAESAR II sebagai alat bantu dalam pengerjaan

    penelitian ini. Analisa dilakukan pada sistem perpipaan bongkar muat di atas deck

    pada kapal SPOB 3000 KL di PT. Orela Shipyard.

    Tahap Pengumpulan Data

    Tahap pengumpulan data merupakan tahapan untuk mengumpulkan data

    yang berhubungan dengan permasalahan yang didapat. Adapun isi dari tahap ini

    antara lain sebagai berikut :

    Studi lapangan

    Pada tahap ini akan dilakukan pengamatan langsung terhadap kondisi

    aktual sistem perpipaan bongkar muat pada kapal SPOB 3000 KL di PT. Orela

    Shipyard yang bertempat di Jl. Raya Desa Ngemboh - Ujung Pangkah, Gresik.

    Dari studi lapangan yang telah dilakukan didapatkan beberapa data primer dan

    data sekunder, antara lain :

    Tanya jawab dengan divisi engineering PT. Orela Shipyard mengenai prinsipkerja sistem perpipaan bongkar muat.

    Pengukuran dan dokumentasi serta melihat secara langsung sistem perpipaanbongkar muat di kapal SPOB 3000 KL.

    Mendapatkan schematic diagram untuk Cargo Oil System dan GeneralArrangement kapal SPOB 3000 KL pada divisi engineering di PT. Orela

    Shipyard.

    Studi L iteratur

    Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data maupun teori-teori yang

    berhubungan dengan penelitian yang nantinya akan digunakan sebagai acuan

    dalam perhitungan dari penelitian ini. Teori-teori yang diangkat dan data

    sekunder yang diperoleh, antara lain :

    Teori yang berhubungan dengan perancangan sistem bongkar muat pada kapal

    tangker

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    16/20

    14

    Rumus perhitungan allowable pipe span.

    Ketentuan analisis tegangan pipa menurut ASME B31.4 dan DNV Rules forShips.

    TutorialsoftwareCAESAR II

    Datapropertiesmaterial pipa serta karakterisik lain dari pipa seperti youngs

    modulus,poisson ratio, coefficient of thermal expansion dan lain-lain.

    Tahap Pengolahan Data

    Tahap pengolahan data merupakan tindak lanjut dari pengumpulan data

    yang telah dilakukan, hal-hal tersebut antara lain :

    1. Perancangan sistem yang telah ada, yaitu merancang sistem perpipaanbongkar muat sesuai dengan kondisi aktual di lapangan.

    2. Menentukan jarak antarsupportsesuai allowable span3. Menghitung secara manual tegangan maksimum yang terjadi pada sistem

    perpipaan sesuai ketentuan ASME B31.4 dan DNVRules for Ships.

    4. Memodelkan sistem perpipaan menggunakansoftwareCAESAR II5. Validasi antara hasil perhitungan manual dan hasil pada software,jika 80%

    hasil perhitungan manual sama dengan hasil pada software maka dapat

    dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika kurang dari 80% maka dilakukan

    perhitungan ulang manual tegangan maksimum yang terjadi.

    6. Menghitung beban yang diterima olehsupport

    Tahap Analisis dan Kesimpulan

    Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan, antara

    lain:

    Analisis

    Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data-data yang telah diolah dan

    dibandingkan. Dari analisa yang berupa perhitungan, perancangan dan

    pemodelan, akan diperoleh kesimpulan dari penelitian ini.

    Analisis yang dilakukan yaitu verifikasi terhadap hasil perhitunganmanual dan hitungan menggunakan software CAESAR II untuk memastikan

    bahwa hasil perhitungan tebal pipa dan allowable stresssesuai ASME B31.4 dan

    DNVRules for Ships serta analisa tegangan yang terjadi masih dalam batasan

    nilai tegangan yang diperbolehkan sesuai codedan aturan yang digunakan diatas.

    Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan merupakan suatu ringkasan dari hasil penelitian pada analisis

    ini yaitu desain posisi support yang aman untuk mendukung dan memenuhi

    batasan nilai tegangan, nilai tegangan yang terjadi masih dalam batasan ASMEB31.4 dan DNVRules for Shipsserta beban yang diterima olehsupport.

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    17/20

    15

    Saran dimaksudkan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan objek

    penelitian yang lebih luas dan sebagai bahan pertimbangan serta referensi untuk

    dapat diaplikasikan pada sistem perpipaan bongkar muat pada kapal tangker yang

    ada maupun sistem perpipaan lain yang memiliki keidentikan.

    JADWAL PENELITIAN

    Waktu

    Waktu pengerjaan dan pelaksanaan Tugas Akhir ini dimulai di akhir

    semester 7 (tujuh) bulan Januari, diawali dengan pengajuan Proposal Tugas Akhir

    dan dilanjutkan pengerjaannya sampai akhir semester yaitu semester 8 (delapan)

    dengan kisaran waktu kurang lebih 5 bulan.

    Tempat

    Tempat pengerjaan Tugas Akhir ini di kantor PT. Orela Shipyard dan

    kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

    Jadwal Penelitian

    Jadwal Penilitian ditampilkan pada Tabel 4.

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    18/20

    16

    Tabel 2. Jadwal penelitian

    No. Kegiatan Bobot

    (%)

    Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

    Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

    1 Penyusunan

    topik penelitian 10 5 5

    2 Penyusunanproposal

    20 5 5 5 5

    3 Pengumpulan

    referensi dan

    data

    10 2 2 2 2 2

    4 Perhitungan20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

    5 Analisis dan

    kesimpulan 20 2 4 4 4 6

    6 Pembuatan

    laporan20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    Jumlah5 5 5 7 7 7 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 6 6 6 9

    Jumlah

    Komulatif

    5 10 15 22 29 36 38 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 73 79 85 91 100

    Realisasi

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    19/20

    17

    RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

    Rancangan anggaran biaya dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel

    berikut:

    Tabel 5 Rancangan Anggaran Biaya

    No. Kebutuhan Jumlah SatuanHarga

    SatuanHarga

    1. Print 1 eksemplar Rp. 30.000 Rp. 30.000,-

    2. Fotocopy dan jilid 3 eksemplar Rp. 7.000 Rp. 21.000,-

    3. Transportasi - - - Rp. 50.000,-

    4. Komunikasi - - - Rp. 20.000,-

    Total Rp. 121.000,-

    DAFTAR PUSTAKA

    ASME. (2006). ASME B31.4-2006 (Revision of ASME B31.4-2004) Pipeline

    Transportation Systems for Liquid Hydrocarbons and Other Liquids.

    U.S.A: The Ameican Society of Mechanical Engineering.

    Chamsudi, A. (2005). Piping Stress Analysis. Serpong: Badan Tenaga Nuklir

    Nasional PUSPITEK.Det Norske Veritas. (2003). Rules for Classification of Ships.Oslo: Det Norske

    Veritas.

    Kannappan, S. (1986). Introduction To Pipe Stress Analysis.U.S.A: John Wiley

    and Sons, Inc.

    Murdoch, E. (2012).A Master's Guideto Ship's Piping 2nd Edition.London: The

    Standard Club with RINA.

    Nayyar, M. L. (2000).Piping Handbook (Seventh Edition).U.S.A: McGraw-Hill

    Companies.

    Smith, P. R., & Laan, T. J. (1987). Piping and Pipe Support Systems.New York:

    McGraw Hill, Inc

  • 7/25/2019 STRESS ANALYSIS OF CARGO PIPING SYSTEM ON DECK LINE

    20/20

    LAMPIRAN

    1. Biodata Peneliti

    2. Dosen Pembimbing

    Pelaksana Tugas Akhir

    No. Nama NRP Sem/Kelas Lokasi OJT

    1 Ali Ardiansyah 6810040019 7 / TP 7 PT. Orela Shipyard

    Dosen Pembimbing

    No. Nama NIP

    1 Budi Prasojo, ST., MT 196807011988021001

    2 Ir. Endah Wismawati, MT 196011021988122001

    Penulis dilahirkan di Bojonegoro, 18 Mei 1992.

    Penulis telah menempuh pendidikan formal yaitu di

    SDN Kedanyang Kab. Gresik, SMP Islam Manbaul

    Ulum Kab. Gresik dan SMK SEMEN GRESIK.

    Setelah lulus dari SMK tahun 2010, Penulis

    mengikuti PMDK dan diterima di Program Studi

    D4-Teknik Perpipaan Politeknik Perkapalan Negeri

    Surabaya (PPNS) pada tahun 2010 dan terdaftar

    dengan NRP. 6810040019.