STRESS & STRESSOR PADA TERNAK
Transcript of STRESS & STRESSOR PADA TERNAK
Basics to Small Farm Beef
Cow Nutrition
Adam Hady
Agriculture Agent
Richland County UWEX
STRESS & STRESSOR
PADA TERNAK
YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
Drh. Ismau Alim 081330647071
WHAT ARE YOUR EXPECTATIONS
Pentingkah mengetahui Perilaku hewan, Stress & handling ternak ?
WHAT IS STRESS? (Initial Question)
PENDAHULUAN
STRES
PERUBAHAN
TINGKAH LAKU
PENURUNAN
PRODUKTIVITAS
TERNAK + KUALITAS
HASIL TERNAK
MEMBAHAYAKAN
KESELAMATAN
TERNAK DAN
MANUSIA
PENURUNAN
PENDAPATAN
PETERNAK
ADALAH AKIBAT
SEDERHANA
DARI
YANG
STRESS
STIMULUS
DIKENAL OLEH HEWAN SEBAGAI
HAL YANG HARUS DIHINDARINYA
S T R E S S
STRESS DAN STRESSORS
Lapar
Lingkungan baru Tidak nyaman
Bising
Haus
Luka Takut
S T R E S S
Stres adalah reaksi refleks hewan dalam lingkungan yang keras dan menyebabkan konsekuensi yang tidak menguntungkan berkisar dari ketidaknyamanan sampai mati
Stress ------……….. kematian
S T R E S S
Immunitas Tertekan
(Depressed immunity)
Stres nutrisi
(Kualitas pakan
buruk)
Stres lingkungan (Panas atau dingin)
Penyakit
PRODUKTIVITAS MENURUN
REPRODUKSI TERGANGGU
MUDAH TERSERANG PENYAKIT
Stres lingkungan
(Manajemen buruk)
Toxin
DISTRESS DAN PENDERITAAN
Tahapan Stres
3 (tiga) tahapan stres, yaitu : aktivasi (activation), adaptasi (resistance) dan kelelahan (exhaustion)
TANDA-TANDA STRESS TINGGI
• Vokalisasi
• Kegelisahan – tingkat gerakan yang tinggi
• Kurang responsif
• Pembuangan kotoran yang meningkat
• Berbaring di lingkungan yang baru
• Terengah-engah (panting)
• Membuat keributan
• Mencoba lari
– Fight or flight aggression
• Lesu
• Penurunan nafsu makan
• Menyendiri dari kelompok
• Peningkatan atau penurunan pernafasan
• Dehydrasi
• Peningkatan denyut jantung
PERNAH LIHAT SAPI STRESS
STRESS AND DISTRESS
• Stress tidak sama dengan distress dan penderitaan .
• Stress adalah akibat dari stimulasi sederhana yang
dikenali oleh hewan sebagai suatu ancaman.
• Penderitaan adalah akibat dari ketidak mampuan hewan
untuk mengatasi stress
• Karakter stress
• Stress bersifat serius, kompleks dan dalam jangka
waktu lama
• Hewan tidak mampu menghilangkan stress.
PENYEBAB STRES
PENYEBAB
STRES
PSIKOLOGIS FISIOLOGIS
LINGKUNGAN
• KETAKUTAN
• KEGELISAHAN
• KEBOSANAN
• KESEPIAN
• PEMISAHAN
• LUKA
• NYERI
• PENYAKIT
• KELAPARAN
• DEHIDRASI
• BISING
• BAHAN KIMIA
• PAKAN
• IKLIM
• SPESIES LAIN
• MANUSIA
ANIMAL WELFARE
The Five Freedom
1 FREEDOM FROM HUNGER AND THIRST by ready access to fresh water and a diet to maintain full health and vigour. 2 FREEDOM FROM DISCOMFORT
by providing an appropriate environment including shelter and a comfortable resting area.
3 FREEDOM FROM PAIN, INJURY OR DISEASE
by prevention or rapid diagnosis and treatment.
4 FREEDOM TO EXPRESS NORMAL BEHAVIOUR
by providing sufficient space, proper facilities and company of the animal’s own kind.
5 FREEDOM FROM FEAR AND DISTRESS
by ensuring conditions and treatment which avoid mental suffering.
22
Seluruh Prosedur
Pasar ternak
Penanganan hewan
Pengendalian hewan
Penyembelihan
Transportasi hewan Kualitas?
Keuntungan Eedlot / peternakan
PENYEBAB STRESS
stress
Perilaku Alami
KUALITAS DAGING
• Perbedaan tampilan gambar diatas mungkin
disebabkan perbedaan tingkat stress yang dialami
masing masing ternak semasa hidupdan
menjelang proses pemotongan
Carrol and Forsberg (2007) Vet Clin Food Anim 23:105-149
Stress in cattle
Psychological stress
Fear
Commingling
Novel environment
Loud or unusual noises
Restraint
Physiological stress
Nutrient deficiency
Physical stress
Injury
Heat or cold stress
Fatigue
Disease
Hunger and thirst
Bagaimana respon Ternak Terhadap Lingkungan
Perubahan pada : (1) Tingkah laku makan (ingestive behavior)
Minum lebih banyak Penurunan konsumsi pakan (forage)
Kebutuhan mineral dan elektrolit meningkat
2. Perubahan Efisiensi Reproduks
Aktivitas dan intensitas seksual menurun Kualitas sperma dan ovum menurun
Lingkungan uterus berubah Perubahan siklus birahi
Fertilisasi dan Embryonic survival
b
Pengaruh lingkungan
terhadap perilaku ternak
Source: NRC, 2000
• Kondisi lingkungan memiliki
pengaruh yang cukup signifikan
terhadap perilaku dan fisiologis
metabolisme ternak
• Perlu dilakukan treatment untuk
mendukung ternak bisa beradaptasi
dengan lingkungan dengan baik dan
sesegera mungkin
Bagaimana respon Ternak Terhadap Lingkungan
TERGANTUNG PADA :
Umur, tipe breed, bulu , kondisi nutrisi, ransum, pemberian
pakan, kondisi tubuh, tingkat insulasi,
perkandangan, praktek manajemen
pemeliharaan , tingkah laku
(individual atau kelompok)
3 PARAMETER UTAMA INDIKATOR STRES
BIOKIMIA :
• ↑ KORTIKOSTEROID
• ↓ TIROKSIN
• ↑ SEL SOMATIK
DALAM AIR SUSU
• ASAM LAKTAT DI
OTOT
FISIOLOGI :
• ↑ DENYUT
JANTUNG
• ↑ PERNAPASAN
• ↑ SUHU
TINGKAH LAKU TERNAK :
• PANTING
• BANYAK MINUM
• TIDAK MAU MAKAN
• MAKAN BENDA ASING
• MENAIKI TEMAN
Indikator stress yang lebih mudah dan murah adalah
berdasarkan tingkah laku ternak
CUACA TERLALU PANAS
• ↑ minum
↓ konsumsi BK
↓ pertumbuhan +
produksi
• Mengurangi
aktivitas tubuh
• Banyak istirahat
• Malas
↓ daya reproduksi :
• angka konsepsi ↓
• perpanjangan
siklus birahi
• perpendekan waktu
birahi
• kematian embrio ↑
• ↓ kualitas semen
• bobot lahir rendah
• kematian anak ↑
Gejala Heat Stress
Tanda-tanda gejala heat stress dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gejala
yang terlihat (visible sign) dan gejala yang tidak terlihat (invisible sign).
Gejala yang terlihat pada sapi yang mengalami heat stress antara lain sebagai
berikut:
a. Dalam kandang koloni, sapi cenderung saling merapat satu sama lain
(bunching).
b. Sapi lebih sering berdiri dan terlihat gelisah.
c. Sapi sering menyerang dengan tiba-tiba (slobbering).
d. Sapi bernafas dengan cepat dan mulut terbuka (panting).
e. Daya keseimbangan sapi berkurang dan terlihat gemetar (trembling).
f. Sapi lebih banyak minum.
CUACA TERLALU DINGIN
Ternak meningkatkan
kecepatan produksi panas :
• menggigil
• meringkuk
• bulu berdiri
Energi dari makanan +
minuman digunakan
untuk mengantisipasi
temp lingk yg rendah
↓ produksi ternak
Temperatur lingkungan di Indonesia : 22 – 33 O C
jarang terjadi stres karena suhu terlalu dingin.
panting
STRATEGI PENGURANGAN STRES PANAS
Perbaikan sumber pakan/ransum, dalam hal ini
keseimbangan energi, protein, mineral dan vitamin
Perbaikan genetik untuk mendapatkan breed yang tahan
panas
Perbaikan konstruksi kandang, pemberian naungan pohon
dan mengkontinyu kan suplai air
Penggunaan naungan, penyemprotan air dan penggunaan
kipas angin serta kombinasinya
Upaya ↓ cekaman panas :
Mengatur kondisi kandang dan iklim mikro yg nyaman
Mengatur susunan ransum yg menjamin kebutuhan gizi
tanpa menimbulkan kelebihan panas yg berarti.
Pengendalian Stres
Implementasi animal welfare dalam memanage peternakan 1. Meng eliminir stressor – 2. Tindakan korektif terhadap kebijakan, infrastruktur dll 3. Pemilihan breed yang sesuai 4. Jika dilakukan perubahan komposisi pakan dilakukan
secara bertahap 5. Edukasi terhadap ternak dan pekerja (Komunikasi –
edukasi – handling ternak )
1. Sediakan Peneduh, Beding yang tidak menyerap
panas, air minum selalu tersedia,
2. Ventilasi yang buruk ; Sirkulasi Udara perbaikan ventilasi.
3. Over crowded; space yang cukup, waktu yang
cukup
pada saat memindahkan. Waktu pemindahan??
4. Transportasi ; Kenderaan, pemberhentian, pakan dan minum
5. Kandang/lingkungan ; perlu waktu untuk
beradaptasi
6. Fasilitas dan peralatan Kerja yang tidak menyebabkan cidera, memungkinkan pergerakan normal.
7. Hama : Pest control, jaga kebersihan
8. Kontak dengan manusia – waktu adaptasi
KANDANG
• Ternak memiliki kemampuan adaptasi
• Sapi menyukai hal seperti rutinitas &konsistensi
• Perubahan komposisi pakan dilakukan dengan
memberikan gradasi dan adaptasi
• Penanganan kesehatan
• Monitoring dan indikator stress
• Pemilihan breed yang sesuai
GOOD HANDLING PRACTICE :
• Sapi menyukai hal seperti rutinitas &konsistensi
• Komunikasi antara hewan dan pekerja
• Perlunya mengenal animal natural behaviour
HAL LAIN YANG PERLU DIPEHATIKAN YANG
BISA MEMBANTU MENGURANGI STRESS
PADA TERNAK
Penanganan ternak yang baik
Membantu mengurangi biaya produksi
Meningkatkan performa
Meningkatkan kualitas produksi
Meningkatkan safety baik untuk pekerja dan
ternak
Handling ternak
• Menimalisir stress ternak akan membantu proses rekondisi
ternak lebih cepat
• Energi yang terbuang untuk kontrol emosi juga turun
• Ternak akan lebih mudah dikendalikan
• Handling diupayalan dengan lebih tenang / tidak berisik /
tidak ada gerakan yang mengejutkan
• Disiplin dalam segala hal spt jadwal pemberian
pakan, pembersihan kandang dan kebiasaan ini
diulang rutin dan konsisten tiap hari
• Pengecekan kondisi ternak intensif
• Edukasi ternak
Handling
Interaksi dengan ternak
• Komunikasi
• Konsistensi
• edukasi
komunikasi
Edukasi Ternak • Melatih ternak / mengedukasi ternak secara rutin dan berinteraksi
dengan manusia akan menurunkan potensi stress dan membantu ternak
lebih cepat beradaptasi
• Proses edukasi ternak dilakukan gradual dan konsisten, pendekatan tiap
individu bisa berbeda beda tergantung sifat individu ternaknya
• Proses edukasi dilakukan dalam tiap tahap proses perawatan maupun
aktivitas harian di kandang.
• Ingat … !!! Ternak punya kemampuan mengingat ( memori ) dan
keinginan serta kemampuan untuk belajar
• Ternak mampu mengingat kebiasaan, perlakukan dan
tindakan yang dilakukan
• Proses pembelajaran pada ternak harus dilakukan secara
konsisten dan berulang
• Proses yang konsisten dan bertahap akan membantu
ternak melakukan adaptasi terhadap prosedur, tindakan
dan perlakuan dan lingkungan yang baru.
• Review : ukuran tingkat stress ternak dan level
adaptasi bisa berubah seiring waktu pemeliharaan
bergantung perlakuan
•
konsistensi
Perilaku Ternak
• Insting dasar :
– Instinct berkelompok
– Mengikuti leader
– Insting Maternal
– Insting teritorial
– Insting habit atau
kebiasaan
Sapi juga belajar.
Pengenalan sapi baru
komunikasi • Kata kunci : “ KOMUNIKASI “
• Selain adaptasi dengan cuaca, ternak juga melakukan
adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang lain spt
pakan, minum, pekerja dan rutinitas aktivitas yang baru
• Mereka memiliki kemampuan mengingat dan belajar
dengan kondisi yang baru
• Tugas peternak adalah menciptakan suatu “kebiasaan
baik“ yang baru dengan cara pengulangan aktivitas
yang sama secara konsisten
• Dimasa induksi ini mestinya dihindari perlakukan
perlakuan yang tidak sesuai dengan kaidah kaidah good
animal handling dan animal welfare
Reward untuk respon yang benar membentuk
kebiasaan baik dan memudahkan proses selanjutnya
Konsistensi dan pengulangan
Belajar dari ternak lainnya,
mempengaruhi kelompok
Natural behaviours
Penglihatan ternak • Dari beberapa jurnal disampaikan
bahwa sapi dapat mengidentifikasi
beberapa warna
• Ternak sapi memiliki cover
penglihatan yang lebih luas karena
secara anatomis letak mata di
kedua sisi .
• Mereka memiliki ‘ zona buta ‘ yang
tidak tercover zona penglihatannya
terkecuali dengan memutar kepala
terlebih dahulu
Cattle vision
Ancaman
• Sapi Above- More threatening
lebih merasa terancam dengan objet yang terlihat lebih
garis tnggi dari matanya.
• Mereka akan lebih dengan
waspada kondisi
juga Below- Less threatening
ini begitu dengan sebaliknya .
ancaman
Pendengaran • sapi memiliki indra pendengaran lebih sensitif jika
dibanding dengan manusia
• Tidak perlu teriak teriak atau dengan bunyi bunyian
yang keras
Penciuman • Sapi memiliki indera penciuman yang cukup baik
• Memiliki kemampuan mencium hormon stress yang
terkandung dalam darah ternak sapi lain yang dipotong
(biasanya terjadi di RPH )
• Di alam liar mereka indra ini terasah lebih tajam bisa
mengidentifikasi predator yang mendekat atau mungkin
lokasi sumber air
Sentuhan • Sapi pada dasarnya kurang nyaman jika disentuh, tapi dengan
pendekatan dan adaptasi yang baik, kondisi ini sangat memungkinkan
untuk dilakukan.
• Mereka memiliki sensitifitas yang bagus terhadap sentuhan, sebaliknya
mereka juga memiliki memori utnuk mengingat dan merekam rasa sakit
yang ada
• Pukulan atau tindakan yang menimbulkan rasa sakit akan tersimpan
dalam memori mereka, oleh karena itu perlu pendekatan yang benar
ketika melakukan handling
Escaped / panic Animals
• Ketika ada ternak yang lepas / panik dari kandang,
upayakan
dihandle oleh petugas yang sudah bepengalaman
• Saat menemukan kondisi ini teap perlu diingat bahwa ternak
ini adalah herd animal yang akan lebih nyaman dekat
dengan kelompoknya
• Saat ternak stress dan tidak terkendali, upayakan ternak
bisa ditenangkan lebih dulu, baru kemudian dilakukan
upaya lanjutan
• Biasanya saat stress mereka menjadi aggressive dan
cenderung menyerang siapa saja
• Tapi saat sudah tenang, secara naluri mereka akan
cenderung mendatangi kembali kelompoknya
pengalaman / trauma pada ternak
• Ternak memiliki kemampuan untuk mengingat
• Pendekatan yang salah dengan memukul atau menyakiti
ternak saat handling bisa memberikan efek yg negatif di fase
selanjutnya dan akan menyulitkan handler kelak dikemudian
hari
Evaluasi terhadap ternak
Questions ?????
Presenter INFO:
Adam Hady
Agriculture Agent
UWEX- Richland County
608/647-6148
01/07
PHYSIOLOGICAL CHANGES 1. Thermal Status
2. General Effects
3. Immune Condition
4. Nutritional Status
5. Behavior
6. Endocrine
7. Reproductive Status
Thermal Status
1. ↑ Core Body Temperature – rumen – tympanic – intraperitoneal A. Total Body Heat Content
2. ↑ Respiration Rate and Respiratory Evaporative Heat Loss
3. ↑ Skin Temperature, Blood Flow, and Sweat Rate
A. ↓ Blood Flow to Internal Organs
4. ↑ Salivation, Drooling, and Panting Rates
5. ↓ Metabolic and Heat Production Rates
6. ↓ Heat Loss via Radiant, Conductive, and Convective
Avenues
7. ↑ Dehydration
General
1. ↑ Impact Other Stressors
2. ↑ Heart and Pulse Rates
3. ↑ Hyperventilation A. ↓ Blood Carbon Dioxide B. ↓ Blood Bicarbonate C. ↓ Blood Buffering Capacity D. ↑ Respiratory Alkalosis
4. ↑ Urinary Sodium and Bicarbonate Excretion
5. ↓ Hepatic Portal Blood Flow
6. ↑ Hepatic Vitamin A Storage
7. ↑ General Vitamin E Deficiency
Immune Status
1. ↓ Immune Function 2. ↑ Susceptibility to Parasitic and Nonparasitic Diseases
3. ↑ Mastitis
4. ↑ Somatic Cell Count
5. ↑ Plasma Antibody - Immunoglobulin Concentration
6. ↑ Death
Nutritional Status
1. ↓ DMI, Weight Gain or Growth, Condition Score, and Blood Glucose Level 2. ↑ Energy Requirement for Maintenance
3. ↑ Salivation
A. ↓ Saliva to Rumen
B. ↓ Salivary Bicarbonate Pool for Rumenal Buffering C. ↓ Rumen pH D. ↑ Acidosis
4. ↑ Potassium Loss from Skin
5. ↑ Dietary Requirements for Potassium and Sodium
6. ↑ Urinary Nitrogen Loss
7. ↑ Water Intake
Nutritional Status - continued
8. ↓ Rumination A. ↓ Gut and Rumen Motility B. ↓ Gut Passage Rate C. ↑ Gut Fill D. ↓ Rumen Volatile Fatty Acid Concentration E. ↑ Acetate to Propionate Ratio
Milk Production
1. ↓ Milk Production
2. ↓ Mammary Blood Flow
3. ↓ Mammogenesis
4. ↓ Lactation Peaks
5. ↓ Milk Component Levels
Behavior
1. ↓ Grazing Time 2. ↑ Lethargy
3. ↑ Shadow or Shade Seeking
4. ↑ Body Alignment with Solar Radiation
5. ↑ Standing Time
6. ↑ Crowding Water Trough and Splashing
7. ↑ Agitation and Restlessness
Endocrine
1. ↓ Hormones yg terkait dengan metabolisme tubuh – Thyroxine,
Somatotropin, Cortisol
2. ↑ Hormon yg terkait dengan eletrolit dan metabolisme air – Antidiuretic Hormone, Aldosterone
3. ↑ Catecholamines – Epinephrine and Norepinephrine
4. ↑ Prolactin and ↓ Prolactin Receptor Numbers
5. ↑ Leptin
6. ↑ Insulin >> ↓ glukosa darah
Reproductive Status
1. ↓ Breeding Efficiency and Conception Rate 2. ↑ Fetal and Postnatal Mortalities + ↓ Calf Birth Weight
3. ↓ Semen Quality
A. ↓ Spermatogenesis
B. ↓ Sperm Motility C. ↑ Percent Abnormal and Aged Sperm
4. ↓ Estrous Activity A. ↓ Estrous Duration
B. ↓ Heat Detection
5. ↓ Uterine Blood Flow A. ↓ Placental Weight and Growth + ↑ Retained Placenta
B. ↓ Gestation Period C. ↑ Labor and Delivery Difficulties
Heat Stress - Physiological Strain
Reproductive Status - continued
6. ↓ Follicular Development A. ↓ Oocyte quality B. ↑ Multiple Ovulations and Twinning C. ↓ Corporea Lutea Size
7. Biochemical Changes A. ↓ Plasma LH B. ↑ Ketone and NEFA Levels at Calving C. ↓ Thyroxine During Pregnancy D. ↑ Plasma Progesterone During Late Gestation E. ↑ Prostaglandin Synthesis Rate and Level During Early
Postpartum Period
PHYSIOLOGICAL CHANGES 1. Thermal Status
2. General Effects
3. Immune Condition
4. Nutritional Status
5. Behavior
6. Endocrine
7. Reproductive Status
Thermal Status
1. ↑ Core Body Temperature – rumen – tympanic – intraperitoneal A. Total Body Heat Content
2. ↑ Respiration Rate and Respiratory Evaporative Heat Loss
3. ↑ Skin Temperature, Blood Flow, and Sweat Rate
A. ↓ Blood Flow to Internal Organs
4. ↑ Salivation, Drooling, and Panting Rates
5. ↓ Metabolic and Heat Production Rates
6. ↓ Heat Loss via Radiant, Conductive, and Convective
Avenues
7. ↑ Dehydration
General
1. ↑ Impact Other Stressors
2. ↑ Heart and Pulse Rates
3. ↑ Hyperventilation A. ↓ Blood Carbon Dioxide B. ↓ Blood Bicarbonate C. ↓ Blood Buffering Capacity D. ↑ Respiratory Alkalosis
4. ↑ Urinary Sodium and Bicarbonate Excretion
5. ↓ Hepatic Portal Blood Flow
6. ↑ Hepatic Vitamin A Storage
7. ↑ General Vitamin E Deficiency
Immune Status
1. ↓ Immune Function 2. ↑ Susceptibility to Parasitic and Nonparasitic Diseases
3. ↑ Mastitis
4. ↑ Somatic Cell Count
5. ↑ Plasma Antibody - Immunoglobulin Concentration
6. ↑ Death
Nutritional Status
1. ↓ DMI, Weight Gain or Growth, Condition Score, and Blood Glucose Level 2. ↑ Energy Requirement for Maintenance
3. ↑ Salivation
A. ↓ Saliva to Rumen
B. ↓ Salivary Bicarbonate Pool for Rumenal Buffering C. ↓ Rumen pH D. ↑ Acidosis
4. ↑ Potassium Loss from Skin
5. ↑ Dietary Requirements for Potassium and Sodium
6. ↑ Urinary Nitrogen Loss
7. ↑ Water Intake
Nutritional Status - continued
8. ↓ Rumination A. ↓ Gut and Rumen Motility B. ↓ Gut Passage Rate C. ↑ Gut Fill D. ↓ Rumen Volatile Fatty Acid Concentration E. ↑ Acetate to Propionate Ratio
Milk Production
1. ↓ Milk Production
2. ↓ Mammary Blood Flow
3. ↓ Mammogenesis
4. ↓ Lactation Peaks
5. ↓ Milk Component Levels
Behavior
1. ↓ Grazing Time 2. ↑ Lethargy
3. ↑ Shadow or Shade Seeking
4. ↑ Body Alignment with Solar Radiation
5. ↑ Standing Time
6. ↑ Crowding Water Trough and Splashing
7. ↑ Agitation and Restlessness
Endocrine
1. ↓ Hormones yg terkait dengan metabolisme tubuh – Thyroxine,
Somatotropin, Cortisol
2. ↑ Hormon yg terkait dengan eletrolit dan metabolisme air – Antidiuretic Hormone, Aldosterone
3. ↑ Catecholamines – Epinephrine and Norepinephrine
4. ↑ Prolactin and ↓ Prolactin Receptor Numbers
5. ↑ Leptin
6. ↑ Insulin >> ↓ glukosa darah
Reproductive Status
1. ↓ Breeding Efficiency and Conception Rate 2. ↑ Fetal and Postnatal Mortalities + ↓ Calf Birth Weight
3. ↓ Semen Quality
A. ↓ Spermatogenesis
B. ↓ Sperm Motility C. ↑ Percent Abnormal and Aged Sperm
4. ↓ Estrous Activity A. ↓ Estrous Duration
B. ↓ Heat Detection
5. ↓ Uterine Blood Flow A. ↓ Placental Weight and Growth + ↑ Retained Placenta
B. ↓ Gestation Period C. ↑ Labor and Delivery Difficulties
Heat Stress - Physiological Strain
Reproductive Status - continued
6. ↓ Follicular Development A. ↓ Oocyte quality B. ↑ Multiple Ovulations and Twinning C. ↓ Corporea Lutea Size
7. Biochemical Changes A. ↓ Plasma LH B. ↑ Ketone and NEFA Levels at Calving C. ↓ Thyroxine During Pregnancy D. ↑ Plasma Progesterone During Late Gestation E. ↑ Prostaglandin Synthesis Rate and Level During Early
Postpartum Period