Strawberry Ginggivitis as the First Presenting Sign of Wegener
-
Upload
indahlaraswati -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Strawberry Ginggivitis as the First Presenting Sign of Wegener
Strawberry ginggivitis As The First Presenting Sign Of Wegener’s
granulomatosis: Report of a Case
C.H. Siar1, K.B.Yeo2, K.. Nakano3, H. Nagatsuka4, H.Tsujigiwa4, M.Tomida5, K..H.Ng6,
T.Kawakami3
1Indah Laraswati, 2 Haris Budi Widodo
Bagian Periodontology Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto Jawa Tengah
ABSTRAK
Wegener’s granulomatosis merupakan penyakit multisistem yang sangat jarang terjadi dan
ditandai dengan adanya 3 gejala utama, yakni necrotizing granulomas yang mempengaruhi
saluran pernafasan (baik saluran pernafasan atas maupun bawah), vasculitis, dan
glomerulonephritis. Lesi oral hanya ada 2% pada kasus ini. Hyperplastic ginggival atau
strawberry ginggivitis merupakan tanda karakteristik dari wegener’s granulomatosis. Lesi
terdiri atas reddish-purple exophytic ginggival swelling dengan petechial haemorrhages yang
menyerupai strawberry. Kasus strawberry ginggivitis sebagai tanda penyakit wegener’s
granulomatosis muncul pada pasien laki laki berumur 50 tahun berkebangsaan Malaysia.
Diagnosis banding dari strawberry ginggivitis ini berupa lesi merah pada ginggiva.
Key word: wegener’s granulomatosis, strawberry ginggivitis, oral lesion, systemic disease
PENDAHULUAN
Wegener’s granulomatosis merupakan
penyakit yang dikategorikan oleh
Friedreich Wegener (1963) sebagai
sindrom yang jarang terjadi. Sindrom ini
ditandai dengan necrotizing granulomas
yang mempengaruhi saluran pernafasan,
vasculitis, dan glomerulonephritis 3-6.
Penyakit ini memiliki progres yang cepat
dan ditandai dengan rusaknya berbagai
organ dalam satu waktu. Penderita
penyakit ini biasanya memiliki umur yang
pendek, terlebih lagi jika ginjal pasien
sudah terkena. Onset dari penyakit ini
tidak dapat diprediksi, namun biasanya
berkembang dalam waktu 4 sampai 15
bulan 5,7,9. Tanpa perawatan, pasien ini
tidak akan bertahan hidup lebih dari satu
tahun paska di diagnosis 11,12.
Keterlambatan diagnosis bisa diakibatkan
karena tanda dan gejala dari penyakit ini
tidak terlihat pada fase awal 3,4,8.
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 1
Kebanyakan dari karakteristik lesi mulut
pada penyakit ini adalah hyperplastic
ginggivitis yang ditandai adanya lesi
merah/ ungu dengan banyak petechie .
Lesi ini biasanya bersifat tetap pada
rongga mulut sebelum menjalar ke organ
lainnya 7,12. Meskipun begitu, dengan
adanya strawberry ginggivitis, bisa
menjadi tanda awal dari diagnosis
wegener’s granulomatosis 4,8,11. Perawatan
yang tepat dapat meminimalkan terjadinya
relaps.
LAPORAN KASUS
Seorang laki-laki berusia 50 tahun
datang ke Department of oral Pathology,
oral Medicine and Peridodontology,
Faculty of Dentistry, university of Malaya
untuk menyembuhkan lesi ginggivanya.
Awalnya, pasien datang ke primary dental
care unit untuk check up kesehatan
giginya. Selama pemeriksaan intraoral
ditemukan adanya large lobulated
purplish-red swelling yang ditemukan
pada mukosa ginggiva meluas dari distal
maksila kanan premolar pertama ke distal
maksila kiri insisiv sentral (Gambar 1A).
Mukosa palatal ginggival juga dilibatkan
(Gambar 1B). Pasien tidak menyadari
adanya benjolan karena tidak ada tanda
gejala baik sakit maupun perdarahan.
Tidak ada lesi lain yang ditemukan selain
di lokasi tersebut. Radiografi panoramik
tidak menunjukan adanya keterlibatan
tulang.
Histopatologi
Biopsi insisi dilakukan pada ginggiva
dibawah anestesi lokal. Pewarnaan
hematoksilin eosin, periodic acid, grocott
methenamine silver dan ziehl-neelsen
dilakukan pada spesimen.
Hasil pemeriksaan mikroskopis
menunjukan adanya jaringan yang
diselimuti epithelium parakeratinized
stratified squomous dengan permukaan
lobular yang ireguler serta adanya
hyperplasia pseudoepithelium (Gambar
2A-B). Terdapat jaringan ikat dan respon
inflamasi granulomatosis. Infiltrasi
berbagai macam sel terutama netrofil yang
terbentuk dari subepitel abses (Gambar 3),
sel lainnya dalam jumlah kecil juga
ditemukan, seperti eusinofil, sel plasma
dan limfosit. Scattered multinucleated
giant cells, some resembling langhan-type
giant cells with horse-shoe arrangement of
their nuclei, juga terlihat pada
pemeriksaan mikroskopis ini (Gambar 4A-
B). Meskipun necrotizing vasculitis tidak
jarang terjadi, namun pemeriksaan
terhadap jamur dan mycobacterial bacilli
menunjukan hasil yang negatif.
Berdasarkan penemuan klinis dan
hubungannya dengan strawberry
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 2
ginggivitis, diagnosis wegener’s
granulomatosis ditegakkan.
Perawatan
Pasien dirujuk ke departemen umum
untuk melihat penyakit sistemik.
Pemeriksaan terhadap hemoglobin, hitung
darah lengkap, eritrosit serta analis urin
menunjukan hasil yang normal. Radiografi
Chest X-rays juga menunjukan hasil yang
normal, tes ANCA tidak dilakukan pada
pasien ini.
Perawatan yang diberikan pada pasien
yaitu pemberian medikamentosa berupa
prednisolon 60 mg per hari dan
cyclophosphamide 100 mg per hari.
Follow up dilakukan pada minggu
pertama dan ketiga paska perawatan,
evaluasi terhadap keadaan strawberri
gingigiva dilakukan dan menunjukan
perubahan kearah normal.
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 3
PEMBAHASAN
The American College of
Rheumatology (ACR) merekomendasikan
penegakan diagnosis Wegener’s
granulomatosis dilakukan jika 2 kriteria
terpenuhi (lesi ulseratif di mukosa mulut
atau perdarahan hidung atau inflamasi,
nodules, fixed infiltrates or cavities in
chest radiograph, inflamasi granuloma
saat biopsi, urin yang abnormal )7. Pada
kasus ini ditemukan kriteria lesi ulserasi
pada mulut dan urin yang abnormal.
Biopsi dilakukan terhadap strawberry
ginggivitis dan inflamasi granulomatosis
untuk menegakan wegener’s
granulomatosis. Meskipun tidak
ditemukan gejala seperti riwayat epistaksis
atau infiltrasi paru. Hasil analisis terhadap
pemeriksaan darah rutin pun tidak
menunjukan hasil yang abnormal.
Tidak ditemukan adanya penyakit
sistemik lainnya, diagnosis banding
lainnya dilakukan untuk menegakan fleshy
vascular ginggival growth. Pembesaran
ginggiva tidak selalu ditemukan pada
pemeriksaan penyakit ini. Umumnya lesi
ini timbul karena adanya reaktiv
hiperplasia akibat plak yang berhubungan
dengan penyakit inflamasi ginggiva 13.
Inflamasi ginggiva juga bisa disebabkan
oleh drug induced seperti dilantin (Gambar
6a), cyclosporine atau nifedipinen(14).
Lesi vascular mungkin terjadi pada
ginggiva (hemangioma)15, pyogenic
granuloma (Gambar 6B), peripheral giant
cell granuloma 13 dan Kaposi sarcoma16.
Pemeriksaan penunjang berupa histologi
diperlukan untuk menegakkan diagnosis
dan untuk membedakan lesi yang mirip
dengan strawberry ginggivitis.
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 4
KESIMPULAN
Wegener’s granulomatosis yaitu
penyakit multisistem yang jarang terjadi,
ditemukan pertama kali oleh Friedrich
Wegener’s pada tahun 1936. Wegener’s
granulomatosis ditandai 3 karakteristik
utama, yakni lesi granulomatosis pada
saluran pernafasan, systemic vasculitis
involving both small arteries and veins,
dan necrotizing glomerulonephritis.
Strawberry ginggivitis merupakan tanda
awal dari wegener’s granulomatosis yang
dapat dijadikan patokan dokter gigi untuk
menegakkan diagnosis dengan penyakit
lainnya.
REFERENSI
1. Fletcher C, Unni K, Mertens K. Pathology and Genetics of Tumours of Soft Tissue and Bone. World Health organization. Geneva. 2002
2. Lilly J, Juhlin t, Lew D, Vincent D, Lilly G. Wegener’s Granulomatosis Presenting Oral Lesions. a Case Report. oral Surg oral Med oral Pathol.1998; 85: 153-157.
3. Ponniah I, Shaheen A, Shankar K, Kumaran M. Wegener’s Granulomatosis: the Current Understanding. Oral Surg oral Med oral Pathol oral Radiol Endod. 2005; 100:265-270.
4. Bhatt V, Hall T. Strawberry Gingival Enlargement as only Manifestation of Wegener’s Granulomatosis. Br J oral Maxillofac Surg.2009; 47:500.
5. Lourenco S, Nico M. Strawberry Gingivitis: an Isolated Manifestation of Wegener’s Granulomatosis. Acta Derm venereol.2006; 86:90-91.
6. Ruokonen H, Helve T, Arola J, Hietanen J, lindqvist C, Hogstrom J. “Strawberry gingivitis” Being the First Sign of Wegener’s Granulomatosis. Eur J Int Med.2009; 20:651-653.
7. Steward C, Cohen D, Bhattacharyya I, Scheitler l, Riley S, Calamia K, Migliorati C, Baughman R, Langford P, Katz J. Oral Manifestations of Wegener’s Granulomatosis: a Report of Three Cases and a Literature Review. J am Dent assoc.2007; 138:338-348.
8. Cohen R, Cardoza T, Drinnan A, Aquirre A, Neiders M. Gingival Manifestations of Wegener’s Granulomatosis. J Periodontol.1990; 61:705-709.
9. Eufinger H, Machtens E. Oral Manifestations of Wegener’s Granulomatosis. Review of the Literature and Report of a Case. Int J oral Maxillofacial Surg.1992; 21:50-53.
10. Napier S, allen J, Irwin C, McCluskey DR. ‘Strawberry gums’ – a Case of Wegener’s Granulomatosis. Dent J.1993; 175:327-329.
11. Manchanda Y, Tejasvi T, Handa R, Ramam M. Strawberry Gingiva: a Distinctive Sign in Wegener’s Granulomatosis.J am acad Dermatol. 2003; 49:335-337.
12. Shiboski C, Regezi J, Sanchez HC, Silverman S. Oral lesions as the First Clinical Sign of Microscopic Polyangiitis: a Case Report. Oral Surg oral Med oral Pathol oral Radiol Endod .2002;94:707-711.
13. Savage N, Daly C. Gingival Enlargement and Localized Gingival Overgrowths. aust Dent J.2010; 55: 55-60.
14. Jaiarj N. Drug-induced Gingival Overgrowths. J Mass Dent Soc.2003; 52: 16-20.
15. Rashmi M, alka K, Seema C. Oral Hobnail Hemangioma. Quintessence Int. 2008; 39:507 510.
16. Lager I, Altini M, Coleman H, Ali H. oral Kaposi’s Sarcoma:a Clinicopathologic Study from South
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 5
Africa. Oral Surg oral Med oral Pathol oral Radiol Endod.2003; 96:701-710.
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 6