STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal...

153
1 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor) Oleh MIRA NUR GANDANIATI H24103044 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal...

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

1

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

2

ABSTRAK

Mira Nur Gandaniati, H24103044. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Models, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor) dibawah bimbingan Mimin Aminah. Kontribusi yang telah diberikan UKM dalam pemulihan ekonomi nasional dengan jumlah usahanya yang menguasai sebanyak 99,98 % dari total usaha nasional, menyerap tenaga kerja sebanyak 99,77 % dari total angkatan kerja dan menyumbang 54,22% terhadap angka Produk Domestik Bruto, menuntut agar skala usaha ini lebih berkembang. Namun bukan hal yang mudah dalam mengembangkan usaha ini karena pada kenyataannya banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh UKM baik kendala internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (PAP) yang dimaksudkan agar diciptakan hasil bersama dari permasalahan yang ditetapkan bersama pada awal penelitian. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM menurut pemilik usaha OAM adalah masalah pada setiap fungsi-fungsi manajemen. Oleh tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi UKM OAM selama menjalankan usahanya, mengidentifikasi kekuatan; kelemahan; peluang dan ancaman UKM OAM serta merumuskan strategi pengembangan UKM OAM. Proses Penelitian diawali dengan pemetaan potensi desa, setelah itu dilakukan sosialisasi dan identifikasi potensi desa kemudian dilakukan pemilihan UKM. Perumusan masalah dilakukan bersama pihak UKM kemudian dilakukan tahap analisis data yang diawali dengan tahap pemasukan data dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE). Dilanjutkan dengan tahap pencocokan data dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal (IE) dan juga Matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Oppotunities, Threats. Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Seluruh tahapan ini tidak terlepas dari partisipasi pihak UKM. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik PAR (teknik transek, penelusuran sejarah, future scenario, dan bagan urutan), Foccus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur, media cetak dan elektronik. Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. Kekuatan utama yang dimiliki adalah produk yang dihasilkan berkualitas dan kelemahan utamanya adalah etos kerja dan disiplin karyawan masih kurang. Sementara itu, peluang utama untuk usaha ini adalah banyak memiliki relasi dan pelanggan dan ancaman utamanya adalah pesaing dari luar negeri terutama Cina. Berdasarkan matriks IE, UKM OAM berada pada sel V yang berarti UKM telah berada pada posisi internal yang kuat dan OAM cukup merespon peluang yang ada serta dapat menghindari ancaman. Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan matriks QSP dimana strategi yang memperoleh nilai TAS tertinggi adalah meningkatkan penggunaan teknologi dengan nilai sebesar 6,451.

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

3

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

4

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

Menyetujui, Agustus 2007

Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc

Ketua Departemen

Tanggal Ujian: 13 Juli 2007 Tanggal Lulus :

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

5

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung pada tanggal 04 Maret 1987. Penulis

merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sumpena Amd.

dan Ibu Dede Susilawaty, SPd. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri Padasuka IV Bandung tahun 1991 dan lulus tahun 1997. ada tahun 1997

penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri

14 Bandung dan kemudian menamatkan pendidikan menengah atas di Sekolah

Menengah umum Negeri 10 Bandung pada tahun 2003. Penulis diterima di

Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada

tahun 2003 dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan, diantaranya

pada tahun 2004 menjadi Direktur Bagian Administrasi dan Kesekretariatan pada

Himpunan Centre of M@najemen (COM@) dan juga menjabat sebagai Ketua

Departemen Sosial dalam kepengurusan Organisasi Mahasiswa Daerah

Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG). Pada tahun 2005 penulis

mengikuti kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Manajemen (BEM FEM) sebagai sekretaris divisi Olahraga dan budaya dan

menjadi dewan komisaris di COM@. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan

seperti dalam acara-acara seminar, olahraga dan fieldtrip, BGTC, X-JOBS,

F@ME, TIF, TIKET, SEASON, dan kegiatan lainnya. Selain itu, penulis pernah

menjadi Master of Ceremony (MC) dalam beberapa acara.

Prestasi yang pernah diraih oleh penulis selama menjadi mahasiswa

diantaranya juara I Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat IPB, juara I

lomba ”marketing game” se-Jawa Bali, semifinalis Perbanas Marketting Debat

Competition (PMDC), juara harapan II mahasiswa berprestasi tingkat departemen,

dan mengikuti berbagai perlombaan lain seperti LKTM bidang pendidikan,

TRUST by DANONE, LKTM Lingkungan Hidup.

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

6

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji yang tak tehingga serta rasa Syukur penulis panjatkan ke-hadirat

Allah SWT, Sang Mahapengasih dan penyayang yang telah memberikan cinta tak

terhingga, nikmat yang tak pernah berujung, terimakasih atas berjuta kesempatan

untuk selalu mensyukuri nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran

berharga, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya penyusunan skripsi yang berjudul

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan

Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft

Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor) dapat diselesaikan. Salawat serta

salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW, dengan suri tauladan yang

beliau contohkan sehingga penulis mengistiqomahkan diri pada tuntunan yang

benar. Penelitian ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat

lingkar kampus yang diselenggarakan oleh Centre for International Forest

Research (CIFOR) dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB). Pemberdayaan

tersebut dilakukan di dua desa yaitu Desa Cikarawang dan Situ Gede. Adapun

metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan

maksud untuk menciptakan penelitian yang menghasilkan pembelajaran bagi

pihak masyarakat dan pihak peneliti.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

pembaca pada umumnya. Penulis berharap seluruh mahasiswa dapat tetap rajin

dalam bekerja, semangat dalam berusaha dan kreatif dalam berkarya. Sebagai

rangkaian kata terakhir penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis

ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang dapat membangun penulis untuk selalu berkarya.

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

7

Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing atas nasehat-

nasehatnya, atas segala waktu dan tenaga yang diberikan kepada penulis.

2. Wita Juwita Ermawati, S.TP, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM

atas kesediaannya sebagai dosen penguji pada sidang skripsi juga saran

dan bimbingan yang menambah kesempurnaan skripsi.

3. Ibu Nesti Handayani dan Pak Eko terimakasih karena bapak dan ibu telah

menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan semoga dapat menjadi

contoh untuk penulis dikemudian hari.

4. Mokhamad Najib, S.TP, MM atas kesediaannya menjadi satgas dalam

seminar penulis, terimakasih atas pengertiannya.

5. Pihak Ozi Aircraft Model (OAM) yang telah bersedia bekerjasama,

berkumpul bersama dan terimakasih atas saran, waktu, keterbukaan,

keakraban dan kekeluargaan yang diberikan. Mudah-mudahan OAM terus

berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

6. Bapak Harto Alkarim, atas ijin melakukan penelitian di OAM, saran,

waktu dan nasehat yang diberikan; untuk Ibu fatimah yang selalu

memberikan keceriaan juga perhatiannya; kakak Rini, Ozi, Eki, Adi

semoga Allah selalu melindungi kalian sekeluarga.

7. Keluarga tercinta Mamah, bapak, Neng Agis dan Ade Azmi tersayang,

kemudahan perjalanan dalam hidup ini adalah berkat doa dari kalian,

semangat ini ada ketika mengingat harapan kalian, kebahagiaan ini ada

karena keikhlasan dan ketulusan kalian. Terimakasih atas jasa yang tak

kan terbalaskan, cinta dan sayang yang sangat berharga. Semoga Allah

selalu melindungi kita sampai akhirat kelak.

8. Pihak CIFOR yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada

mahasiswa juga masyarakat. Para fasilitator (Pak Agus, Mas Yayan, Mas

Anto, Bu Moira) terimakasih atas ilmu yang telah diberikan, Rifki dan

Mas Bogel yang selalu siap sedia membantu penulis. Juga kepada

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

8

Leadership members, meski kita satu atap hanya beberapa hari jalinan

persahabatan kita jangan pernah putus, reunian yuk!

9. Roni Faizal (paparon), terimakasih telah mengingatkan kebenaran dalam

setiap kesalahan, memberikan kebahagiaan dalam setiap kesedihan,

memberikan semangat dalam kelemahan, juga perhatian dan pengertian

yang terdalam.

10. Milka Zohra, sahabat, kakak, juga guru bagi penulis. Terimakasih atas

kasih yang tulus, doa yang dihantarkan, semangat bagi penulis yang tak

pernah berujung, juga kebersamaan kita selama ini, semoga Allah selalu

mempertemukan hati kita, amin.

11. Sahabat-sahabatku tercinta Ron’Z Family (Imel, Beti, Bayu), kebersamaan

ini jangan sampai berakhir karena bersama kalian ada kesenangan,

keceriaan, kesedihan, dan kasih sayang. Kenangan kita bersama tak kan

pernah terlupakan, I Love You All............

12. Teman satu perjuangan (Bayu, Meza, Adit, Dodo), hidup itu memang

penuh perjuangan dan kita harus sabar menghadapinya.

13. Teman-teman manajemen 40, atas kebersamaan selama di bangku kuliah

juga bantuan dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

14. Ron’Z Collection Crew (paparon, Teh Na, Da Yon, Da eka, Doriva, teh

Een) juga Ko Ping Ho Crew (Teh Anis, Mas Dirman, Yopi, Muis)

terimakasih atas pengertian dan bantuan kalian.

15. Pochan Crew (Nka, Mili, Yus, Mili, Ika, Kodong, Lili, Maida, Vj, Yanti,

Retno, Mba Yeye, Reni Purwo, Reni Jo, Isna, Lina, Reti, Cici, Putri)

terima kasih atas komputernya, saran-sarannya, printernya, kamarnya,

pengertiannya, curhatannya, makanannya, tagihannya juga

he..he..Pokoknya semuanya yang buat penulis betah nih di pochan.

16. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih

atas dukungannya, semoga dibalas setiap kebaikannya oleh Allah SWT.

Bogor, Agustus 2007

Penulis

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

9

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 4 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 1.5. Ruang Lingkup Penelitian................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 7

2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah ......................................................... 7 2.2. Manajemen Strategi ............................................................................ 8 2.3. Strategi ................................................................................................ 10 2.4. Penelitian Aksi Partisipatif.................................................................. 12

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif........................................... 12 2.4.2. Teknik Penelitian Aksi Partisipatif ............................................ 16

2.5. Analisis Lingkungan ........................................................................... 19 2.6. Definisi Kerajinan ............................................................................... 21 2.7. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 23

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian........................................................... 23 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 25 3.3. Teknik Pengambilan Contoh............................................................... 25 3.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 25 3.5. Pengolahan dan Analisis Data............................................................. 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 31

4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ...................................................... 31 4.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ................................................... 33

4.2.1. Lokasi UKM OAM .................................................................... 33 4.2.2. Sejarah UKM OAM ................................................................... 34

4.3. Analisis Lingkungan Internal.............................................................. 38 4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi ...................................................... 38 4.3.2. Aspek Tenaga Kerja................................................................... 48

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

10

4.3.3. Aspek Pemasaran ....................................................................... 55 4.3.4. Aspek Keuangan ........................................................................ 59

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................... 60 4.4.1. Lingkungan jauh ........................................................................ 60 4.4.2. Persaingan Industri..................................................................... 65

4.5. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal........................................... 67 4.5.1. Identifikasi Faktor Internal......................................................... 67 4.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal ...................................................... 75

4.6. Perumusan Strategi ............................................................................. 78 4.6.1. Tahap Pemasukan Data .............................................................. 78 4.6.2. Tahap Pencocokan Data............................................................. 81 4.6.3. Tahap Pengambilan Keputusan.................................................. 90

4.6. Aksi Bersama ...................................................................................... 91

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 96

1. Kesimpulan .................................................................................................. 96 2. Saran............................................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 98

LAMPIRAN.................................................................................................... 100

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

11

DAFTAR TABEL No Halaman

1. Angkatan Kerja, Pekerja dan Pengangguran 1997-2006 ............................. 1

2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia tahun 1997-2006 ... 2

3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau Tahun 2006........... 3

4. Perbedaan Convensional Research dan Participatory Research ................. 16

5. Teknik-teknik PAR ...................................................................................... 18

6. Sejarah UKM OAM ..................................................................................... 36

7. Bahan Baku Utama Pembuatan Miniatur Pesawat....................................... 39

8. Bahan Baku Penunjang Pembuatan Miniatur Pesawat ................................ 40

9. Peralatan dalam Pembuatan Miniatur Pesawat ............................................ 41

10. Tenaga Kerja UKM OAM ......................................................................... 49

11. Biaya Tenaga Kerja UKM OAM ............................................................... 53

12. Produk UKM OAM ................................................................................... 56

13. Tingkat Inflasi Indonesia ........................................................................... 63

14. Hasil Analisis Matriks IFE......................................................................... 79

15. Hasil Analisis Matriks EFE........................................................................ 81

16. Hasil Analisis Matriks SWOT ................................................................... 89

17.Tabel Pesanan untuk Bengkel OAM........................................................... 93

18. Tabel Pesanan untuk Pimpinan UKM........................................................ 93

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

12

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Model Dasar Manajemen Strategi................................................................ 9

2. Langkah-Langkah dalam Participatory Action Research............................ 14

3. Lingkungan Perusahaan ............................................................................... 19

4. Kerangka Pemikiran Penelitian.................................................................... 24

5. Matriks Internal Eksternal............................................................................ 29

6. Peta sejarah UKM OAM berdasarkan hasil FGD........................................ 37

7. Proses Pembuatan Miniatur Pesawat ........................................................... 46

8. Mekanisme Sistem Subkontrak.................................................................... 52

9. Struktur Organisasi UKM OAM.................................................................. 54

10. Hasil Matriks IE ......................................................................................... 83

11. Struktur Organisasi hasil FGD................................................................... 92

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

13

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Daftar Pertanyaan Wawancara..................................................................... 101

2. Daftar Pertanyaan Wawancara Terstruktur Pada Kelompok Subkontrak.... 105

3. Penentuan Bobot .......................................................................................... 108

4. Penentuan Bobot Faktor Strategik Internal UKM OAM ............................. 109

5. Hasil Pembobotan Faktor Internal UKM OAM........................................... 110

6. Penentuan Bobot Faktor Strategik Internal UKM OAM ............................. 111

7. Hasil Pembobotan Faktor Internal UKM OAM........................................... 112

8. Penentuan Rating ......................................................................................... 113

9. Penentuan Rating Faktor Strategik Internal UKM OAM ............................ 115

10. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal UKM OAM .................................. 116

11. Penentuan Rating Faktor Strategik Eksternal UKM OAM........................ 117

12. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal UKM OAM .................................. 118

13. Penentuan Strategi terpilih dengan QSPM................................................. 119

14. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Market Penetration dan Product Develoment................................................................................... 120

15. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Revitalisasi Manajemen Internal......... 122

16. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Memanfaatkan Kebijakan Pemerintah untuk Ekspansi Usaha ................................................................................ 124

17. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Pembenahan Mental, Sikap dan Kualitas Karyawan..................................................................................... 126

18. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Mempertahankan Harga, Kualitas dan Pasar .................................................................................................... 128

19. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Peningkatan Penggunaan teknologi .... 130

20. Matriks QSPM ........................................................................................... 132

21. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ............................................................. 134

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

14

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 telah

mengakibatkan jatuhnya ekonomi nasional khususnya usaha-usaha skala besar

pada semua sektor termasuk industri, jasa dan perdagangan. Dampak lainnya

adalah jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan yang semakin

meningkat. Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia

meningkat dari 89,23 juta orang pada tahun 1997 menjadi 106,39 juta orang

pada bulan Agustus tahun 2006 dan angka pengangguran terbuka meningkat

dari 4,18 juta orang menjadi 10,93 juta orang.

Tabel 1. Angkatan Kerja, Pekerja, dan Pengangguran Terbuka1) : 1997-2006

Pengangguran Terbuka Tahun Angkatan Kerja (Juta)

Bekerja (Juta) Juta %

(1) (2) (3) (4) (5) 1997 89,23 85,05 4,18 4,691998 92,34 87,29 5,05 5,461999 94,85 88,82 6,03 6,362000 95,65 89,84 5,81 6,082001 98,81 90,81 8,01 8,102002 100,78 91,65 9,13 9,062003 102,75 92,81 9,94 9,672004 103,97 93,72 10,26 9,862005 105,80 94,95 10,85 10,26

Ags-2006 106,39 95,46 10,93 10,27Sumber : BPS, 2006

Dampak krisis moneter terhadap kemiskinan menurut hasil Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Maret 2006, diperoleh angka

kemiskinan sebanyak 39,05 juta jiwa atau 17,75 persen dari total 222 juta

penduduk. Data kemiskinan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

1) Pengangguran Terbuka adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun sudah pernah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja (http://www.datastatistik-indonesia.com)

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

15

Tabel 2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia tahun 1997-2006

Jumlah Penduduk miskin (juta)

Persentase penduduk miskin (%) Tahun

Kota Desa Jumlah Kota Desa Jumlah 1997 9,42 24,59 34,01 13,39 19,78 17,471998 17,60 31,90 49,50 21,92 25,72 24,231999 15,64 32,33 47,97 19,41 26,03 23,432000 12,30 26,40 38,70 14,60 22,38 19,142001 8,60 29,30 37,90 9,76 24,84 18,412002 13,30 25,10 38,40 14,46 21,10 18,202003 12,20 25,10 37,30 13,57 20,23 17,422004 11,40 24,80 36,20 12,13 20,11 16,662005 12,40 22,70 35,10 11,37 19,51 15,97

Maret- 2006

14,29 24,76 39,05 13,36 21,9 17,75

Sumber : BPS, 2006

Ditengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor

ekonomi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat bertahan bahkan dapat

menjadi pemulih perekonomian. Usaha kecil menengah menjadi wahana yang

baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif karena proses

produksi dalam industri-industri berskala kecil dan menengah pada umumnya

bersifat padat karya (Thee, 2001). Sampai saat ini, UKM masih memegang

peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari

segi jumlah usaha (establishment), segi penciptaan lapangan kerja, maupun

dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dengan Produk

Domestik Bruto (PDB).

Kontribusi UKM terhadap negara selalu mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah UKM yang menguasai unit usaha di Indonesia.

Jumlah UKM di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 48,945 juta unit usaha

atau 99,98 persen dari total unit usaha di Indonesia. Selain itu, UKM dapat

menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta orang tenaga kerja atau 96,18

persen dari total tenaga kerja nasional. Untuk kontribusi UKM terhadap PDB

tahun 2006 adalah sebesar 53,33 persen atau sebesar Rp. 1.778,7 triliun dari

total PDB tahun 2006 yang mencapai Rp. 3.338,2 triliun (BPS, 2006).

Hasil yang telah diciptakan UKM selama pasca krisis moneter

mengindikasikan bahwa kontribusi UKM terhadap negara ini sangat besar

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

16

terutama dalam menyerap tenaga kerja serta pemulihan ekonomi nasional.

Penyerapan tenaga kerja berdasarkan unit usaha ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Soejoedono (2004) menyatakan bahwa tingginya angka penyerapan tenaga

kerja UKM ini dikarenakan lokasi dan jumlah UKM menyebar di seluruh

tempat di Indonesia

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau tahun 2006 (dalam ribuan)

Skala Usaha Pulau Mikro Kecil Menengah Besar Total

Sumatera 5.616,8 1.927,2 338,3 661,9 8.544,2Jawa 19.453,0 7.175,7 1.998,8 3.840,6 32.468,1Bali dan Nusa Tenggara

1.786,8 520,3 129,9 128,2 2.555,2

Kalimantan 1.556,5 593,6 101,0 200,3 2.451,5Sulawesi 2.332,7 564,9 92,2 111,5 3.101,3Maluku dan Papua 465,1 139,3 22,3 46,9 673,5Indonesia 31.210,9 10.911,1 2.682,4 4.989,4 49.793,8Persentase 62,68 % 21,91% 5,39% 10,02% 100%

Sumber : BPS, 2006

Salah satu sektor UKM yang dapat menjadi sumber pendapatan

masyarakat dan menyerap lapangan pekerjaan adalah sektor kerajinan. Dalam

sambutan Presiden pada acara pembukaan pameran kerajinan menyatakan

bahwa potensi sentra kerajinan cukup besar dengan dibuktikan oleh jumlah

tenaga kerja yang diserap mencapai 2,5 juta jiwa (Pikiran Rakyat, 2006).

Disamping itu, produk kerajinan memiliki tingkat daya saing dan potensial

menghasilkan devisa karena ekspor kerajinan cenderung meningkat dari tahun

ke tahun dimana pada tahun 2004-2005 terjadi peningkatan ekspor kerajinan

sebesar 4,06 % (http://web.bisnis.com)

Ozi Aircraft Models (OAM) adalah salah satu UKM kerajinan yang

menjadi kebanggaan Kabupaten Bogor. UKM ini menghasilkan kerajinan

miniatur pesawat. Meski lokasi usaha ini sulit untuk di akses yaitu di

Kampung Cangkrang Kabupaten Bogor, namun kontribusi yang diberikan

kepada masyarakat desa sekitar cukup besar. Saat ini karyawan yang bekerja

di OAM berjumlah 74 orang yang seluruhnya berasal dari wilayah sekitar

tempat usaha didirikan, hal tersebut membuktikan bahwa UKM mampu

menyerap tenaga kerja yang secara langsung akan mengurangi tingkat

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

17

pengangguran. Peranan yang diberikan oleh OAM dalam pemberdayaan

masyarakat harus dipertahankan dengan mengembangkan usaha ini agar lebih

maju, sehingga dengan tetap berdirinya usaha ini akan memberikan manfaat

bagi masyarakat sekitar dan membantu mereka untuk memperoleh taraf hidup

yang lebih baik.

Meskipun peranan yang diberikan UKM terhadap masyarakat cukup

besar, namun banyak permasalahan yang harus dihadapi UKM baik masalah

internal maupun masalah eksternal yang perlu segera diantisipasi oleh UKM

itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian dengan pendekatan

Participatory Action Research (PAR) agar permasalahan digali dan

dipecahkan oleh pihak pengusaha itu sendiri sehingga diharapkan dapat

meningkatkan kapasitas dan melakukan pembelajaran bersama antara pihak

peneliti dan pihak yang diteliti. Menurut Effendy (1998), penelitian partisipatif

merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan secara bersama oleh

peneliti dan pihak yang diteliti. Pola penelitian ini dinilai ideal bagi kedua

belah pihak yang terlibat karena dapat menjadi media belajar sekaligus

pemasyarakatan wawasan bersama.

Melalui pendekatan PAR ini, permasalahan ditentukan secara bersama-

sama antara peneliti dan pihak yang diteliti. Permasalahan yang terjadi di

OAM adalah masalah pada setiap fungsi manajemen yang terdiri dari masalah

keuangan, sumber daya manusia, produksi operasi, pemasaran dan teknologi.

1.2. Perumusan Masalah

Usaha Kecil Menengah terbukti memberikan kontribusi yang besar baik

bagi masyarakat sekitar maupun bagi negara. Ozi Aircraft Models sebagai

UKM yang berdiri di Kampung Cangkrang Kabupaten Bogor mampu menjadi

sumber pendapatan masyarakat desa. Namun, selama perjalanan usahanya

banyak masalah yang harus dihadapi oleh OAM baik internal maupun

eksternal. Permasalahan dalam penelitian ini muncul dari pihak pengusaha

dimana masalah yang harus dihadapi selama ini adalah masalah pada fungsi-

fungsi manajemen. Masalah yang dihadapi pada produksi dan operasi yang

menjadi masalah adalah kurangnya kontrol terhadap kualitas, kurangnya

beberapa peralatan yang dapat memberi nilai tambah pada produk dan

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

18

kurangnya kontrol persediaan barang serta bahan baku; masalah pada

keuangan adalah bercampurnya keuangan pribadi serta kurangnya keahlian

dalam pengelolaan serta pencatatan untuk masalah keuangan; masalah dalam

SDM adalah mental dan kualitas SDM masih kurang, masalah pemasaran

adalah terjadi keterlambatan pengiriman barang pada pelanggan serta

persaingan baik dalam harga maupun kualitas produk dengan pesaing dalam

dan luar negeri.

Dengan adanya kendala internal dan eksternal yang harus dihadapi oleh

OAM akan mempersulit organisasi dalam mencapai visinya yang ingin

memberdayakan masyarakat banyak. Maka untuk mengatasi permasalahan

yang terjadi di OAM, diperlukan suatu strategi manajemen agar perusahaan

dapat terus bertahan dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi

masyarakat. Dari hal yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disusun

perumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi UKM Ozi Aircraft Models selama menjalankan usaha

dengan turut berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat?

2. Masalah apa saja yang dihadapi UKM Ozi Aircraft Models secara internal

dan eksternal?

3. Strategi apa yang tepat dalam mengembangkan UKM Ozi Aircraft Models

agar tetap bertahan dan tetap memberikan kontribusi pada masyarakat

Kampung Cangkrang?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi UKM Ozi Aircraft Models selama menjalankan

usahanya.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal

UKM Ozi Aircraft Models.

3. Merumuskan strategi pengembangan UKM Ozi Aircraft Models.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

19

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, diantaranya:

1. Pihak Ozi Aircraft Models untuk menciptakan pembelajaran bagi pihak

UKM agar dapat meningkatkan kapasitas UKM. Selain itu, agar UKM

belajar berkolaborasi dengan pihak luar. Pembelajaran ini khususnya

dalam merumuskan suatu strategi manajemen.

2. Penulis dalam rangka membuka wawasan dan mempelajari segala hal di

masyarakat terutama mengenai UKM dan penelitian partisipatif. Selain itu,

untuk belajar berkolaborasi di masyarakat.

3. Pembaca untuk menambah wawasan mengenai penelitian manajemen

strategi pada UKM, mengenai penelitian aksi partisipatif dan menjadi

referensi untuk penelitian lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif mulai dari

perumusan masalah, penetapan strategi yang terbaik hingga menjalankan

beberapa aksi yang dapat dilakukan selama penelitian dalam rangka

memperbaiki setiap masalah yang sedang dihadapi UKM. Pada penelitian ini

tidak sampai pada tahap implementasi dan evaluasi strategi. Permasalahan

dalam penelitian ini muncul dari pihak pengusaha sehingga hal-hal yang akan

diteliti adalah berdasarkan keinginan pengusaha dan dengan dasar kolaborasi

antara kedua belah pihak. Oleh karena itu dalam penelitian ini diperlukan

suatu kerjasama, kemauan dan partisipasi dari pihak yang diteliti.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

20

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi UKM

Departemen Perindustrian RI pada tahun 1991 mendefinisikan industri

kecil dan kerajinan adalah kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk

Indonesia dengan jumlah nilai aset kurang dari Rp. 600 juta diluar nilai tanah

dan bangunan yang digunakannya. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 9

Tahun 1995, kriteria usaha kecil adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha), atau

2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar/tahun.

3. Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung, maupun tidak

lengsung dengan usaha menengah atau besar; dan

5. Terbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Sedangkan untuk kriteria usaha menengah menurut UU. No. 9 Tahun

1995 adalah:

1. Untuk sektor industri, memiliki total aset paling banyak Rp. 5 miliar, dan

2. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar.

Bank Indonesia mengacu pada definisi yang sesuai dengan UU No. 9

tahun 1995 karena kriteria usaha kecil dan menengah dalam Peraturan Bank

Indonesia yang berkaitan dengan pemberian Kredit Usaha Kecil (PBI No.

3/2/PBI/2001) merujuk pada UU tersebut.

Menurut Inpres No. 10 tahun 1999, usaha menengah sebagai unit

kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai

maksimal Rp. 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha),

milik Warga Negara Indonesia, berdiri sendiri dan bukan merupakan anak

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

21

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi

baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar. Instansi lain seperti

Depperindag juga mengeluarkan ketentuan mengenai industri skala kecil

menengah yang dituangkan dalam Keputusan Menperindag

(Kepmenperindag) No. 257/MPP/Kep/7/1997. Definisi UKM dalam

Kepmenperindag adalah suatu usaha dengan nilai investasi maksimal Rp. 5

miliar termasuk tanah dan bangunan. Sedangkan BPS membagi jenis UKM

berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu:

1. Kerajinan rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja dibawah 3 orang

termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar

2. Usaha Kecil, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 5 – 9 orang

3. Usaha menengah, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20 -99 orang.

Definisi UKM pada tingkat internasional dikeluarkan oleh World Bank

yang membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu:

1.Medium enterprise, dengan kriteria:

a. Jumlah karyawan maksimal 300 orang

b. Pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta, dan

c. Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta

2.Small enterprise, dengan kriteria:

a. Jumlah karyawan kurang dari 30 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta, dan

c. Jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta

3.Micro Commision, dengan kriteria:

a. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, dan

c. Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu

2.2. Manajemen Strategi

Menurut David (2002), manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan

untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas

fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Seperti

yang tersirat dalam definisi, fokus manajemen strategis terletak pada

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

22

memadukan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi operasi, penelitian

dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai

keberhasilan organisasi.

Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi,

implementasi strategi dan evaluasi strategi. Proses ini dapat dilihat pada bagan

berikut:

Gambar 1. Model Dasar Manajemen Strategi (David, 2002)

Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali

peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan

kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi

alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi

Identifikasi lingkungan

Formulasi Strategi

Implementasi Strategi

Evaluasi dan pengawasan

Penilaian Eksternal

Nilai-nilai manajerial

Implementasi strategi

Pembuatan strategi

Ancaman dan peluang

Kekuatan dan kelemahan

Penilaian internal

Evaluasi dan pemilihan

strategi Tanggungjawab

sosial

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

23

strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, melengkapi

dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya

sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Evaluasi strategi

adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Tahap ini untuk mengetahui

apakah suatu strategi berfungsi dengan baik atau tidak. Tiga macam aktivitas

untuk mengevaluasi strategi adalah meninjau faktor-faktor eksternal dan

internal yang menjadi dasar strategi sekarang, mengukur prestasi dan

mengambil tindakan korektif.

Manajemen strategi didefinisikan oleh Hunger dan Wheelen (2003)

sebagai serangkaian keputusan tindakan manajerial yang menentukan kinerja

perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan

lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan

jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.

Mulyadi (2001) mendefiniskan manajemen strategi sebagai suatu proses

yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan

mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik

untuk mewujudkan visi organisasi. Manajemen strategi adalah suatu upaya

manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan organisasi.

Manajemen strategi menurut Glueck dan Jauch (1990) merupakan arus

keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau

strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

Proses manajemen strategi ialah suatu cara dengan jalan bagaimana para

perencana strategi menentukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategi.

Menurut Dees dan Miller dalam Sulistyowati (2005), manajemen strategi

adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas, yaitu: analisis strategi,

perumusan strategi dan implementasi strategi.

2.3. Strategi

Strategi berasal dari kata yunani yaitu ”strategos” yang berarti jenderal.

Menurut Steiner, George dan John B. Minner (1997) strategi adalah

penempaan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat

kekuatan eksternal dan internal. Strategi adalah sarana yang digunakan untuk

mencapai tujuan dan merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

24

terpadu yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan

tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan strategi yang tepat oleh

perusahaan (Glueck dan Jauch, 1990). Strategi merupakan alat yang paling

penting untuk mencapai keunggulan bersaing sehingga suatu perusahaan dapat

mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut

peluang yang ada (Porter, 1995). Strategi merupakan pusat dan inti yang khas

dari manajemen strategik yang mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan

sasaran organisasi; strategi kebijakan dan program pokok untuk mencapainya

dan metode yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa strategi telah

diimplementasikan untuk mencapai tujuan akhir organisasi.

Mulyadi (2001) mendefinisikan strategi sebagai pola tindakan utama

yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi. Untuk

mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan, strategi diterjemahkan dalam

bentuk sasaran-sasaran masa depan yang dituju oleh perusahaan. Rangkuti

(2000) memberikan konsep mengenai strategi yang telah mengalami

perkembangan yaitu:

1. Alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program, tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya

(Chandler, 1962)

2. Alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu

fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau

tidak ada (Learned, Andrews, dan Guth, 1965)

3. Respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan

ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

mempengaruhi organisasi (Argyris, 1985; Steiner dan Miner 1977;

Mintzberg, 1979)

4. Alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter,

1985)

5. Kekuatan motivasi untuk stakeholder baik secara langsung atau tidak

langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua

tindakan yang dilakukan (Andrews, 1980; Chaffe, 1985)

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

25

6. Tindakan yang bersifat incremental (selalu meningkat) dan terus-menerus

dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategi

hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa

yang terjadi (Hamel dan prahalad, 1995)

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research)

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research)

Penelitian aksi (Action research) merupakan suatu bentuk

penelitian yang dilakukan secara bersama oleh peneliti dan pihak yang

diteliti. Setiap kegiatan dimulai dari perencanaan, pengaturan,

pelaksanaan, pengamatan, serta evaluasi hasil penelitian sedapat

mungkin melibatkan pihak yang diteliti. Definisi metode penelitian

tindakan dalam Nazir (2003) adalah suatu penelitian yang dikembangkan

bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-

variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk

menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker

bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta

melaksanakan program-program tersebut. Penelitian tindakan

mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang didasarkan pada

observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan masalah-

masalah baru, serta praktis dan aktual dalam kegiatan-kegiatan kerja.

Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan

dapat mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya inovasi dan

bekerja dengan eksperimen.

Menurut Nazir (2003) Tujuan dari penelitian tindakan adalah

sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka

membenarkan kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat.

2. Untuk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar

untuk kegiatan dan tindakan yang akan datang

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

26

3. Untuk membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan atau

mengambil tindakan apapun

4. Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program ke

arah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari

berbagai alat untuk mencapai tujuan.

Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan menurut Nazir (2003),

dapat mencakup dua hal yaitu kesulitan dalam mengadakan evaluasi

serta kesulitan dalam koordinasi antara peneliti dan pelaksanan kegiatan

serta pelaksanaan program.

Mitchell, dkk dalam Ansharuddin (2003) menyatakan bahwa

secara keseluruhan pendekatan Penelitian aksi lebih memungkinkan

terjadinya efisiensi dan keadilan karena dengan pendekatan pengelolaan

partisipatif yang baik, aspirasi dari berbagai stakeholder yang berperan

terwakili dalam berkontribusi untuk menyusun sebuah kebijakan. Dalam

penelitian ini diperlukan suatu sikap yang harus timbul dari kesadaran

pihak yang diteliti oleh karena itu, Beal dkk dalam Ansharuddin (2003)

mengemukakan bahwa dalam penelitian partisipatif diperlukan adanya

perilaku sosial dan kegiatannya akan dipengaruhi oleh unsur-unsur

kepribadian tertentu seperti sikap, kemauan, keterampilan, ambisi dan

suasana lingkungan. Sedangkan menurut Slamet (1984) dan Sumaryo

(2000) dalam Ansharuddin (2003) untuk dapat berpartisipasi diperlukan

kesempatan, kemauan dan kemampuan.

Penelitian aksi adalah suatu penelitian sistematis yang

dilaksanakan bersama (kolektif), saling bekerja sama (kolaboratif),

merupakan refleksi diri bersifat kritis dan dilaksanakan oleh pihak-pihak

yang terlibat dalam penelitian tersebut (McCutcheon and Jung 1990).

Suatu bentuk refleksi diri bersama (kolektif) oleh pihak-pihak yang

terlibat dalam suatu situasi sosial dengan tujuan memperbaiki

rasionalitas dan rasa keadilan dalam kehidupan sosial atau dalam

pelaksanaan pendidikan mereka sendiri, sebagaimana pemahaman

mereka terhadap praktek sosial itu sendiri dan situasi dimana praktek

sosial itu dilakukan (Kemmis and McTaggert 1990)

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

27

Penelitian aksi bertujuan membantu baik pada kepedulian orang-

orang yang berada dalam situasi menghadapi permasalahan yang

mendesak, maupun tujuan dari ilmu sosial itu sendiri melalui kerjasama

alam sebuah kerangka kerja yang saling menguntungkan dan secara etis

dapat diterima (Rapapport 1970 dikutip dalam McKernan 1991). Dalam

definisi–definisi tersebut ada empat tema dasar : pemberdayaan pihak-

pihak yang terlibat, kerjasama melalui partisipasi, memperoleh

pengetahuan, perubahan sosial. Proses yang harus dilalui peneliti untuk

mencapai tema-tema tersebut adalah sebuah siklus penelitian aksi (action

research) secara bertahap yang terdiri dari empat kegiatan utama yaitu:

perencanaan, aksi, pengamatan dan refleksi (Zuber-Skerrit,1991).2

Siklus ini dapat terjadi berulang-ulang dan memungknkan untuk

dilakukan perbaikan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Langkah-langkah Participatory Action Research (Kusumanto, 2006)

Proses ini dimulai dengan refleksi untuk mengidentifikasi masalah-

masalah mendasar, peluang, dan pokok persoalan. Hasil refleksi itu

kemudian diangkat sebagai faktor yang penting untuk dipertimbangkan

dalam perencanaan, diikuti dengan tindakan nyata untuk mencapai

tujuan pengelolaan. Pada saat membuat perencanaan, para pengelola

juga harus merancang bagaimana mereka akan memantau apakah

rencana tersebut dapat memenuhi tujuan dan apakah rencana itu efektif.

(Kusumanto, 2006)

2) Dikutip dari bahan bacaan pelatihan dan lokakarya “Penelitian Aksi Partisipatif dalam Proses Kebijakan Pengelolaan dan Pengaturan Hutan”, Citeko, Bogor 29 juni-2 Juli, 2004

pere

ncan

aan

pem

anta

uan

Aksi/intervensi

refleksi

pem

anta

uan

pere

ncan

aan

refleksi

Aksi/intervensi

Masa yang akan datang

pengamatan

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

28

Enam belas prinsip Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory

Action Research) :

1. Suatu pendekatan unuk memperbaiki praktek sosial dengan jalan

merubahnya.

2. Bergantung pada partsisipasi nyata.

3. Kolaboratif.

4. Membangun komunitas dengan sikap kritis-diri.

5. Sebuah proses belajar yang sistematis.

6. Melibatkan orang-orang dalam membangun teori mengenai

paraktek sosial mereka sendiri.

7. Mengajak orang-orang menempatkan praktek, ide-ide dan asumsi

mereka mengenai institusi untuk diuji.

8. Melibatkan pembuatan pencatatan.

9. Mengajak partisipan memahami pengalaman mereka sendiri secara

obyektif.

10. Sebuah proses politik.

11. Melibatkan pembuatan analisis kritis.

12. Dimulai dengan hal kecil.

13. Dimulai dengan siklus kecil.

14. Dimulai dengan kelompok kecil.

15. Memperbolehkan dan mengharuskan partisipan membuat catatan.

16. Memperbolehkan dan mengharuskan partisipan memberikan

sebuah alasan yang memberi justifikasi kerja sosial (pendidikan)

mereka kepada yang lain.

Penelitian aksi berbeda dengan penelitian konvensional baik dari

proses, hubungan peneliti dan pihak yang diteliti, maupun teknik

penelitian. Perbedaan tersebut tertera pada Tabel 4.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

29

Tabel 4. Perbedaan conventional research dan participatory research Kriteria Conventional research Participatory research

Tujuan Memperoleh informasi untuk didiagnosa, direncanakan dan dievaluasi

Memancing penduduk lokal untuk mulai beraksi

Hasil riset Sesuai dengan yang ditentukan, lebih spesifik

Berkembang, berubah terus-menerus

Pendekatan Objektif, standarisasi, seragam, linier, disusun untuk menguji hipotesis

Fleksibel, berbeda-beda, disesuaikan, mendorong perubahan, iteratif, holistik

Gaya operasi Menggali, ada jarak dengan subjek riset, hanya data dan data

Memotivasi (memberi dorongan), partisipatif, fokus pada perkembangan orang

Pembuat keputusan

Eksternal, terpusat Penduduk lokal dengan atau tanpa fasilitator

Metode/teknik Sangat terstruktur, ketepatan pengukuran, analisis statistik

Buka-tutup, tatap muka, sorting, skorring, ranking

Peranan peneliti

Mengkontrol, memanipulasi, expert, dominan, objektif

Perantara, fasilitator, mengawali, kemudian mengikuti

Peran penduduk local

Contoh, sebagai target, responden pasif, reaktif

Generator pengetahuan, peserta, aktif, kreatif

Kepemilikan hasil

Hasil untuk sendiri dan dikontrol dari luar (akses terbatas)

Dimiliki oleh penduduk local

Output Laporan, publikasi, mungkin perubahan kebijakan

Peningkatan kapasitas dan peran masyarakat setempat, pembelajaran setempat, mempengaruhi perubahan kebijakan

Sumber : Narayan (1996)

2.4.2. Teknik-teknik PAR

Teknik-teknik PAR adalah alat-alat untuk melakukan kajian

(keadaan) objek penelitian. Teknik ini diantaranya tertera pada Tabel 5.

Teknik PRA dapat dilakukan pada tingkat individu maupun kelompok.

Teknik ini bertujuan untuk memudahkan pencarian informasi dan jenis

informasi yang dapat diperoleh dapat berupa informasi khusus, informasi

umum maupun subtopik. Teknik yang terdapat pada Tabel 5 bukan

merupakan teknik yang baku atau perlu dilakukan sesuai penjelasan,

sebab teknik ini seringkali perlu disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

17

Tabel 5. Teknik-teknik PAR No Nama Teknik Ciri/Tanda Penjelasan Jenis Informasi

1 Teknik Penelusuran sejarah

Waktu Teknik ini mengkaji suatu keadaan dari WAKTU ke WAKTU (waktu tidak dibatasi)

Informasi umum, asal-usul,perkembangan dari waktu ke waktu

2 Teknik bagan kecenderungan dan Perubahan

Waktu sama dengan No.1, ettapi ada patokan WAKTU (misal per lima tahun, per sepuluh tahun, dsb)

Perubahan-perubahan keadaan yang paling menonjol

3 Teknik Penyusunan Kalender Musim

Waktu Sama dengan No.1, tetapi jarak waktu biasanya hanya selama 1 tahun musim

Pola kegiatan yang dilakukan

4 Teknik Jadwal Sehari

Waktu Sama dengan No.3, tetapi jarak waktu hanya 1 hari (24 jam)

Pola kegiatan per individu

5 Teknik Pembuatan Peta

Ruang Teknik ini mengkaji keadaan suatu ruang.

Sumber daya, masalah teknologi

6 Teknik Penelusuran Desa (Transek)

Ruang Sama dengan No.4, dilakukan untuk membahas wilayah dengan mengamati langsung ke lokasi

Sumber daya, masalah teknologi

7 Teknik Kajian Lembaga-lembaga Desa

Sistem Untuk mengkaji sistem organisasi desa, bagaimana lembaga desa mengatur kehidupan masyarakat

Fungsi, kegiatan-kegiatan, mafaat lembaga desa dalam kehidupan masyarakat.

8 Teknik Pembuatan Bagan Alur

Sistem Untuk mengkaji sistem tertentu

Alur Produksi dan pemasaran

Sistem pengelolaan

9 Teknik kajian Mata Pencaharian

Urutan Biasanya mata pencaharian masyaakat diurutkan berdasar yang peling utama

Matapencaharian utama masyarakat, potensi pengembangan usaha.

10 Teknik Pembuatan Bagan Urutan (matriks ranking)

Urutan Teknik serba guna untuk megurutkan berbagai hal yang akan diprioritaskan

Pilihan yeknologi baru, pilihan prioritas masalah, pilihan prioritas kegiatan, pilihan priotitas strategi

11 Teknik wawancara (wawancara semi terstruktur)

Individu Teknik ini biasanya tidak dilakukan untuk wawancara kelompok

Pendapatan, kesejahteraan, harapan

Sumber : DRIYAMEDIA (1996)

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

18

2.5. Analisis Lingkungan

Suatu usaha sebagai suatu sistem terkait dengan beberapa faktor

lingkungan yang dapat mempengaruhi arah dan kebijkaan organisasi dalam

mengelola usahanya. Secara umum lingkungan usaha terbagi atas dua

lingkungan yaitu lingkungan eksternal dan internal. Ilustrasi dari penyusun

lingkungan perusahaan ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. Lingkungan Perusahaan (Pearce dan Robinson, 1997)

1. Lingkungan Eksternal

Menurut Pearce dan Robinson (1997), lingkungan eksternal dapat

dibagi menjadi tiga subkategori yang saling berkaitan, yaitu : lingkungan

jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh

terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak

berhubungan dengan situasi operasional perusahaan tertentu, yaitu :

ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Lingkungan industri

diklasifikasikan berdasarkan model lima kekuatan persaingan Porter,

terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi prospek perusahaan secaa

lebih langsung, yaitu : ancaman masuknya pendatang baru, daya tawar

menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok, ancaman produk.jasa

subtitusi, dan persaingan diantara perusahaan yang sudah berada dalam

industri. Sedangkan lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor yang

Lingkungan Jauh

• Ekonomi • Sosial • Politik • Teknologi • Ekologi

Lingkungan industri • Ancaman

pendatang baru • Posisi tawar

pemasok • Posisi tawar

pembeli • Ancaman produk

subtitusi • Persaingan antar

perusahaan di dalam industri

Lingkungan operasional • Posisi bersaing • Profil pelanggan • Reputasi dimata pemasok dan

kreditor • Kemampuan menarik SDM

Lingkungan internal Pemasaran, keuangan, produksi operasi, SDM, sistem informasi manajemen

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

19

mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu : posisi bersaing

perusahaan, profil pelanggan, reputasi perusahaan di mata pemasok dan

kreditor, serta kemampuan menarik karyawan potensial dari pasar tenaga

kerja.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal ditnjau dari sudut pandang fungsional

perusahaan meliputi unsur :

(1) Pasar dan pemasaran ; membahas aspek-aspek posisi produk di dalam

pasar, yaitu : pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan

informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja

pemasaran, kegiatan promosi, harga jual produk, komitmen

manajemen puncak, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru.

(2) Keuangan dan akuntansi; membahas aspek-aspek dana operasional

perusahaan, yaitu : kemampuan perusahaan untuk memupuk modal

jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai

upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penenm

modal dan pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal

kerja, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem

akuntansi yang andal.

(3) Produksi-operasi; membahas aspek-aspek efisiensi, efektivitas, dan

produktivitas kegiatan perusahaan, yaitu: hubungan baik dengan

pemasok, sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat,

pemanfaatan teknologi yang tepat, organisasi yang memiliki kesatuan

sistem yang bulat, pembiayaan, pendekatan inovatif dan proaktif,

kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses produksi, dan

pengendalian mutu.

(4) Sumber daya manusia (SDM); membahas aspek-aspek perilaku positif

di kalangan manajer dan karyawan perusahaan, yaitu: langkah-langkah

yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi

kerja, produktivitas, serta sistem imbalan.

(5) Sistem informasi manajemen; membahas mengenai aspek-aspek

software, hardware, dan brainware, serta input, process dan output

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

20

berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada tiap jenjang

manajemen.

2.6. Kerajinan

Kerajinan tangan atau handicraft ditandai oleh penggunaan tangan,

meski terdapat penggunaan beberapa alat. Pada umumnya produk kerajinan

tidak dihasilkan sepenuhnya oleh mesin. Karya-karya kerajinan dapat

dibedakan antara satu dengan yang lainnya baik berdasarkan teknik maupun

bahannya. Dari segi bahan, kerajinan dapat dibedakan antara kayu, bambu,

kulit, logam, batuan, tekstil, keramik, daun-daunan, kertas, belulang, tanduk,

tulang dan lainnya yang mana setiap bahan tersebut memerlukan teknologi

tersendiri dalam pengolahannya sebelum dibentuk. Adapun dari segi teknik

pembentukannya terdapat berbagai cara seperti pahat, ukir, pewarnaan, sulam,

tenun, batik, ikat, jahit, anyam, tempa, dan sebagainya. Dalam perkembangan

pekerjaannya para pengrajin seringkali berkarya dengan membuat kombinasi-

kombinasi baru, ataupun bahkan menemukan teknik-teknik baru. Penemuan

ide baru tersebut diperoleh dari luar komunitinya, tetapi dapat pula

berkembang dari dalam komunitinya. (Hernanda, 2006)

2.7. Penelitian Terdahulu

Wardana (2006), melakukan penelitian dengan pendekatan penelitian

aksi partisipatif (PAP) di Desa Karang Tengan Bogor yang merupakan salah

satu lokasi produksi ubi kayu dan industri tapioka. Pengelolaan industri

tersebut masih belum optimal sehingga dilakukan penelitian mengenai

pengembangan Industri Tapioka. Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap pra

kondisi, tahap pengumpulan data, dan tahap validasi data. Tahap prakondisi

dimulai dengan merancang proses dimana masyarakat terlibat dalam

penelitian ini. Berikutnya, sosialisasi dilakukan untuk memberikan

pemahaman kepada masyarakat tentang tujuan penelitian serta manfaatnya

bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini diperoleh strategi yang terpilih yaitu

penggunaan teknologi yang efisien.

Fansuri (2006), melakukan penelitian mengenai perumusan dan

penerapan sistem akuntansi pada UKM dimana lokasi penelitiannya adalah

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

21

UKM OAM. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa UKM OAM telah

menggunakan sistem akuntansi yang cukup layak untuk tingkat UKM. Akan

tetapi pengelolaan keuangannya hanya terbatas pada transaksi keuangan tunai

dan akun yang digunakan juga hanya beberapa akun sehingga masih banyak

transaksi keuangan yang belum terwakili oleh akun yang ada. Transaski

keuangan yang dicatat menurut penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang

dikelompokkan dalam akun yang sederhana. Jurnal yang digunakan juga

masih terbatas pada pencatatan biaya-biaya dan arus kas perusahaan.

Penelitian ini juga menghitung mengenai HPP produk UKM OAM dengan

cara mengasumsikan pesanan adalah 100 unit. Biaya yang dihitung belum

termasuk Biaya Tenaga Kerja dan biaya overhead. Dari hasil perhitungan

diperoleh bahwa HPP untuk miniatur pesawat ukuran 65 cm adalah

Rp.126.755, sedangkan ukuran 35 cm adalah Rp. 45.097,5 dan ukuran 15 cm

adalah Rp. 26.768,7.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

22

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Peranan UKM dalam penciptaan lapangan pekerjaan sangat besar karena

jumlah usahanya yang banyak, selain itu UKM juga berperan dalam perbaikan

ekonomi nasional. Peranan UKM tersebut menuntut usaha ini tetap bertahan

oleh karenanya perlu dilakukan suatu usaha pengembangan UKM agar tetap

memberikan kontribusi bagi masyarakat. Desa Cikarawang merupakan suatu

kawasan didaerah Bogor yang memiliki jumlah penduduk sebesar 7205 orang

(data potensi desa Cikarawang, 2006), dari banyaknya jumlah penduduk

tersebut perlu adanya suatu lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga

kerja dari masyarakat sekitar karena sebagian besar masyarakat memiliki

tingkat pendidikan yang rendah. Oleh karena itu, dilakukan identifikasi

potensi desa sekitar Cikarawang dengan menggunakan teknik transek. Selain

itu juga dilakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar desa Cikarawang.

Tahap selanjutnya adalah menentukan UKM contoh yang memiliki

kriteria memberikan kontribusi pada masyarakat sekitar. Di Desa Cikarawang

terdapat suatu UKM kebanggaan Kabupaten Bogor karena produk yang

dihasilkan sangat unik, dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan

kontribusi dalam pembangunan desa. UKM ini menghasilkan produk yang

memiliki prospek yang baik karena segmen produk ini adalah kalangan

menengah ke atas, bahkan pelanggan produk OAM mencapai ke benua

Amerika dan Eropa.

Peranan UKM terhadap masyarakat tidak terlepas dari berbagai kendala

yang harus dihadapi. Dalam menghadapi masalah UKM perlu adanya suatu

strategi untuk mempertahankan UKM ini agar tetap memberikan manfaat

ekonomi dan sosial kepada masyarakat sekitar. Perumusan strategi ditentukan

berdasarkan inisiatif dari pihak UKM dan kemudian dirumuskan bersama

dengan peneliti. Strategi dipilih dengan menggunakan QSPM, sedangkan

alternatif strategi disusun berdasarkan kekuatan, kelemahan, ancaman dan

peluang yang telah diidentifikasi bersama. Setelah diperoleh berbagai

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

23

alternatif strategi kemudian dilakukan suatu aksi dari beberapa alternatif yang

memungkinkan untuk dilakukan. Sementara itu, tetap dilakukan pemilihan

strategi terbaik dengan menggunakan bagan urutan yang pada dasarnya

memiliki konsep yang sama dengan matriks QSP. Dengan adanya strategi

usaha tersebut diharapkan peranan UKM tetap ada bagi masyarakat. Kerangka

pemikiran dari penelitian ini tertera pada Gambar

: Alur Bagan : Proses Penelitian Aksi Partisipatif

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian

Peranan UKM: - Jumlah Usaha Banyak, 45 juta

unit (99,9% dari pelaku usaha nasional)

- Penyerapan Tenaga Kerja ;77,68 juta TK (96,77 % dari Total TK nasional)

- Pertumbuhan Ekonomi Nasional 54,22 % PDB diperoleh dari UKM (BPS,2006)

Pengembangan UKM

Sosialisasi dan Identifikasi potensi desa

Pemilihan UKM

UKM OAM

Teknik Transek, Diskusi dan Wawancara

Perumusan Masalah UKM

Identifikasi Lingkungan (IFE dan EFE)

Penentuan strategi alternatif (Matriks SWOT)

Strategi Terpilih (QSPM)

Penentuan posisi UKM (Matriks IE)

Beberapa Aksi dari Alternatif Strategi

Peningkatan Kapasitas (Pengetahuan, Pengalaman, pembelajaran)

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

24

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pemilihan lokasi tempat penelitian dilakukan bulan Februari dan pada

bulan ini dilakukan prakondisi penelitian yaitu tahap perkenalan lokasi

penelitian. Peneelitian dilakukam dari bulan februari sampai dengan bulan

Mei. Tempat penelitian ini adalah UKM Ozi Aircraft Models yang terletak di

kampung Cangkrang RT. 04/RW. 02 Desa Cikarawang Kabupaten Bogor.

3.3. Teknik Pengambilan Contoh

Suatu sampel merupakan bagian dari populasi. Survei sampel adalah

prosedur dimana hanya sebagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan

untuk menentukan sifat atau ciri yang dikehendaki populasi. Sampel yang

diambil menggunakan non probability sample, yaitu purposive sampling

berupa pengambilan sampel yang bersifat tidak acak, sampel yang dipilih

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil

berdasarkan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. UKM yang dijadikan contoh memiliki potensi dan prospek usaha yang

baik

2. Memberikan manfaat dan peranan di masyarakat

3. Ikut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat

Responden dalam penelitian ini adalah pemilik dan seluruh karyawan

UKM OAM sebanyak 74 orang serta beberapa pihak terkait seperti Sekretaris

desa, juga beberapa orang masyarakat.

3.4. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dengan cara :

1. Teknik transek, peneliti mengamati langsung ke lokasi pedesaan dan

menelusuri desa untuk mengetahui potensi dan kegiatan yang dilakukan

masyarakat sekitar Desa Cikarawang.

2. Wawancara mendalam kepada pihak terkait yaitu pihak pengusaha,

karyawan, masyarakat, lembaga pemerintah. Dalam wawancara mengkaji

mengenai potensi desa, pendapatan karyawan, wawancara ke bagian

keuangan, pemasaran, sistem kerja karyawan dan kesejahteraan karyawan.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

25

3. Pembuatan bagan urutan yang bertujuan untuk menentukan pilihan

strategi, prioritas masalah, pilihan teknologi.

4. Focus Group Discussion (FGD), yaitu diskusi kelompok terfokus yang

melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan UKM (stakeholders),

pada FGD ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai harapan masa

depan, solusi bersama untuk mengatasi masalah karyawan.

5. Teknik Penelusuran Sejarah untuk mengetahui perkembangan UKM OAM

dari waktu ke waktu.

6. Kuesioner yang mengkaji mengenai sistem subkontrak, harapan kelompok

serta saran kelompok untuk perusahaan. Pada bagian ini digunakan

kuesioner karena jika dikumpulkan dalam kelompok dikhawatirkan terjadi

bias informasi.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi yang dipublikasikan

oleh lembaga berkepentingan seperti DEPPERINDAG, Kantor kelurahan,

media cetak, media elektronik, maupun literatur. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara partisipatif mulai dari perumusan masalah, setelah itu peneliti dan

pihak yang diteliti mengerjakan secara bersama-sama solusi yang harus

dijalankan. Data kuantitatif dilakukan pada tahap validasi data untuk

membuktikan kebenaran data. Tahap validasi data dilakukan dengan

menggunakan analisis Strength, Weaknesses, Opportunities, Treats (SWOT),

matriks Intetrnal Eksternal (IE) dan untuk pemilihan strategi digunakan

matriks Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM).

3.5. Pengolahan dan Analisis Data

Proses penentuan strategi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu

tahap pengumpulan data (input stage), tahap pencocokan (matching stage) dan

terakhir adalah tahap pengambilan keputusan (decision stage). Penjelasan dari

proses penentuan strategi adalah:

a. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini, data yang diambil berkaitan dengan visi. Misi tujuaan

organisasi, faktor internal organisasi, serta faktor eksternal organisasi. Data

aspek internal organisasi digali dari beberapa fungsional dan dapat dikontrol

oleh perusahaan seperti aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran,

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

26

sistem informasi dan teknologi, serta produksi/operasi. Sedangkan data dari

aspek eksternal dikumpulkan untuk menganalisis peubah yang tidak dapat

dikontrol oleh perusahaan seperti aspek ekonomi, sosial budaya, hukum,

stabilitas politik, dan data eksternal lainnya. Hal ini penting, karena faktor

eksternal akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap UKM.

Data tentang faktor intrenal akan dirumuskan dalam sebuah matriks

Internal Factor Evaluation (IFE) dan data mengenai faktor eksternal akan

dirumuskan dalam matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE). Tahapan

kerja dalam merumuskan matriks EFE dan IFE adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang

mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha)

untuk aspek eksternal yang mencakup peluang dan ancaman bagi

perusahaan dan untuk aspek internal mencakup kekuatan dan kelemahan.

2. Menentukan bobot dari setiap critical success factors dengan skala yang

lebih tinggi bagi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi. Jumlah

seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung

berdasarkan rata-rata industrinya.

3. Menentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4,

dimana:

1 = di bawah rata-rata

2 = rata-rata

3 = di atas rata-rata

4 = sangat bagus

4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor

semua critical success factors.

5. Menjumlahkan semua nilai untuk mendapatkan skor total bagi

perusahaan yang dinilai. Kriteria penilaian untuk EFE adalah skor total

4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar

biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-

ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0

menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang

yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

27

Sedangkan kriteria penilaian untuk IFE adalah jika nilainya dibawah 2,5

menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah dan jika

nilai berada diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.

b. Tahap Pencocokan Data

Tahap pencocokan data merupakan tahap dimana terdapat usaha untuk

mengkombinasilan antar sumber daya internal dengan peluang dan resiko

yang terdapat pada faktor-faktor eksternal. Pada tahap ini akan digunakan

perangkat berikut:

1) Analisis SWOT

Analisis ini merupakan model untuk merumuskan alternatif startegi

yang dikombinasikan dari data internal dan eksternal organisasi. Alternatif

strategi tersebut ialah strategi kekuatan dan peluang (SO), kelemahan dan

peluang (WO), kekuatan dan ancaman (ST), serta Kelemahan dan

Ancaman (WT). Penjelasan dari strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi SO : Strategi untuk mengerahkan segala kekuatan organisasi

dalam merebut peluang yang terjadi di eksternal organisasi (strategi

ofensif)

2. Strategi WO : Strategi untuk meminimalkan kelemahan dalam merebut

peluang yang ada (strategi defensif atau konsolidasi)

3. Strategi WT : Strategi meminimalkan kelemahan agar terhindar dari

ancaman eksternal (strategi diversifikasi)

4. Strategi ST : Strategi ini diterapkan dengan mengerahkan seluruh

kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada (Strategi

diferensiasi)

2) Matriks IE

Matriks IE menempakan suatu organisasi ke dalam 9 sel, yang

didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi

bobot pada sumbu X dan total EFE yang diberi bobot pada sumbu Y.

Pada sumbu X matriks IE, total nilai IFE yang dibobot dari 1,0 – 1,99

menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,0 – 2,99 dianggap

sedang, sedangkan nilai 3,0 – 4,0 dianggap kuat. Demikian pula dengan

sumbu Y, nilai 1,0 – 1,99 menunjukkan posisi internal yang rendah, nilai

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

28

2,0 – 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 – 4,0 adalah tinggi.

Penilaian tersebut lebih jelas tertera dalam Gambar 5. 4,0 Kuat (3,0-4,0) 3,0 Rataan (2,0- 2,99) 2,0 Lemah (1,0-1,99) 1,0

I (strategi intensif)

II (Strategi Intensif)

III (Hold danMaintain)

IV (Strategi intensif

V (Hold and Maintain)

VI (Harvest dan Divestiture)

Tinggi 3,0-4,0 3,0 Sedang 2,0-2,99 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0

VII (Hold dan Maintain)

VIII (Harvest dan Divestiture)

IX (Harvest dan Divestiture )

Gambar 5. Matriks IE (Umar, 2003)

c. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahap ini, strategi alternatif terbaik akan diputuskan melalui

matriks QSP. Metode tersebut secara objektif menunjukkan strategi

alternatif yang paling baik karena metode QSPM menggunakan masukan

dari analisis tahap pertama yaitu tahap masukan dari analisis tahap

pertama yaitu tahap masukan dan hasil analisis tahap pencocokan

(David, 2002). Secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk

menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi

yang telah dipilih, untuk menetapkan strategi mana yang dianggap

paling baik untuk diimplementasikan (Umar, 2003). Beberapa langkah

untuk mengembangkan QSPM adalah:

1. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal kunci dan

kekuatan/kelemahan internal kunci dari perusahaan di kolom kiri

QSPM.

2. Memberi bobot pada setiap faktor internal dan eksternal

3. Memeriksa matriks-matriks pada tahap pencocokan dan mengenali

strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk

diterapkan.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

29

4. Menentukan Nilai Daya Tarik atau Atractiveness Score (AS) yang

didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif

masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu.

5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik atau Total Atractiveness Score

(TAS)

6. Menghitung jumlah Total Nilai Daya Tarik (TAS). Jumlah TAS

mengungkapkan strategi yang paling menarik dari masing-masing

rangkaian alternatif.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses PAR

Proses yang dijalankan dalam penelitian ini adalah dimulai dengan

perencanaan. Rencana awal dari penelitian ini adalah sosialisasi, identifikasi

dan pemilihan terhadap usaha masyarakat yang akan dijadikan tempat

penelitian. Pada tahap awal ini aksi yang dilakukan adalah mengunjungi

kantor desa, mengadakan pertemuan dengan beberapa pemangku kepentingan

dan perwakilan masyarakat Desa Cikarawang. Teknik yang digunakan adalah

transek (penelusuran desa), wawancara mendalam dan melakukan diskusi

bersama perwakilan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi adalah

komunikasi dan keterbukaan masyarakat yang masih kurang. Pembelajaran

bagi mahasiswa adalah mahasiswa belajar membangun komunikasi dan

interaksi yang baik dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa belajar

mengenali lingkungan sekitar desa agar dapat mengadaptasikan dengan sikap

dan kebiasaan masyarakat setempat. Pembelajaran bagi masyarakat adalah

pembelajaran dalam membangun interaksi dengan pihak luar, serta mengajak

masyarakat untuk turut mengidentifikasi potensi dan masalah di desa mereka.

Hasil dari rencana ini adalah masyarakat menyambut dengan baik kedatangan

mahasiswa dan diperoleh beberapa informasi baik dari masyarakat maupun

dari data sekunder yang dipublikasikan oleh pihak desa dan pada akhirnya

dilakukan suatu pemilihan pada salah satu potensi desa tersebut yaitu UKM

miniatur pesawat OAM.

Selanjutnya membuat kesepakatan jadwal dan kegiatan penelitian. Teknik

yang dilakukan adalah diskusi dengan pemilik UKM. Adanya kesulitan dalam

membuat kesepakatan waktu pembelajaran terutama dengan pihak karyawan

karena akan mengganggu kinerja perusahaan. Pembelajaran bagi mahasiswa

adalah melatih sikap dan mental mahasiswa, memacu kreatifitas untuk

mengembangkan teknik pembelajaran yang tidak mengganggu karyawan,

selain itu belajar membangun komitmen dan berkolaborasi dengan pihak

UKM OAM. Pembelajaran bagi UKM adalah pembelajaran dalam

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

31

membangun komitmen dan berkolaborasi dengan pihak luar. Hasil yang

diperoleh dari tahapan ini adalah waktu untuk berkumpul bersama karyawan,

pemilik dan fasilitator disepakati setelah mendapatkan ijin dari pimpinan dan

setelah disebarkan undangan kepada karyawan.

Tahap perumusan masalah penelitian adalah suatu inti dari penelitian, pada

tahap ini dilakukan teknik FGD dan wawancara mendalam. Aksi yang

dilakukan dimulai dari teknik penelusuran sejarah UKM, kemudian future

scenario dari pemilik dan karyawan. Kegiatan berjalan dengan lancar karena

adanya sikap keterbukaan dari pemilik dan karyawan. Pembelajaran bagi

mahasiswa adalah memfasilitasi penyusunan future scenario bersama UKM

dan pembelajaran bagi UKM adalah menjadikan diskusi sebagai curah

pendapat karyawan dan sekaligus penyelesaian masalah bersama berdasarkan

pendapat seluruh pihak. Dari kegiatan ini diperoleh gambaran UKM yang

diinginkan di masa yang akan datang dan diperoleh permasalahan yang perlu

dicarikan solusi.

Aksi penelitian bersama dilakukan untuk merumuskan strategi dalam

menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh UKM. Sebelum pada tahap

perumusan strategi dilakukan analisis SWOT yang dirumuskan bersama

karyawan dan juga pemilik dengan cara melakukan wawancara, diskusi, dan

observasi. Terdapat beberapa kendala seperti adanya ketidakseriusan pihak

karyawan ketika sedang berdiskusi. Dari tahapan ini diperoleh informasi

mengenai lingkungan internal perusahaan, selanjutnya melakukan perhitungan

untuk menetapkan bobot pada faktor internal dan eksternal. Dari hasil

perhitungan bobot akan diperoleh faktor yang paling dianggap penting oleh

pakar yang terdiri dari pemilik, keuangan dan administrasi, kepala produksi

dan operasi, serta kepala pemasaran. Kemudian selanjutnya adalah

memberikan penilaian terhadap faktor lingkungan disesuaikan dengan keadaan

perusahaan saat ini. Tahap selanjutnya adalah merumuskan strategi alternatif

yang dilakukan dengan cara diskusi bersama. Dari hasil alternatif strategi

tersebut terdapat beberapa aksi yang dijalankan bersama antara pihak peneliti

dan pihak yang diteliti untuk mendukung strategi yang telah dirumuskan

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

32

bersama. Secara rinci proses ini dapat dilihat pada Lampiran 21 dan aksi yang

dijalankan bersama akan dijelaskan pada sub bab aksi bersama.

4.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Cikarawang wilayah Kabupaten Bogor

Kecamatan Dramaga. Dari hasil identifikasi potensi desa diperoleh beberapa

kegiatan masyarakat yang memiliki potensi namun perlu dipilih salah satu

UKM yang akan diteliti sesuai dengan kriteria tempat penelitian. Adapun

kriteria usaha yang dipilih peneliti dan sesuai dengan kriteria tempat penelitian

adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) Ozi Aircraft Models (OAM). UKM

OAM dijadikan sebagai tempat penelitian karena usaha ini telah dapat

menyerap banyak tenaga kerja yaitu sebesar 47,5 % dari jumlah angkatan

kerja di kampung Cangkrang atau sebanyak 74 orang tenaga kerja UKM OAM

berasal dari masyarakat sekitar. Selain itu, berdasarkan observasi awal

didapatkan informasi dari masyarakat dan pejabat Desa Cikarawang bahwa

UKM OAM banyak memberikan manfaat baik sosial maupun ekonomi

kepada masyarakat sekitar seperti turut serta dalam pembangunan sarana dan

prasarana Kampung Cangkrang, peduli terhadap masyarakat sekitar yang

sedang membutuhkan, selalu berperan serta dalam kegiatan sosial seperti

santunan anak yatim, janda dan sumbangan pada saat Idul Adha.

Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan tempat penelitian kemudian

dilakukan tahap sosialisasi. Sosialisasi penelitian dilakukan dihadapan para

pemangku kepentingan desa, dosen dan masyarakat.

4.2.1. Lokasi UKM Ozi Aircraft Model (OAM)

Data mengenai lokasi desa diperoleh dengan cara mengunjungi

kantor desa dan mengadakan wawancara mendalam terhadap sekretaris

Desa Cikarawang. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi

mengenai kegiatan masyarakat Desa Cikarawang dan juga data

mengenai potensi Desa Cikarawang.

Usaha Kecil Menengah OAM terletak di Kampung Cangkrang

Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi

Jawa Barat dengan luas desa sebesar 226,56 ha. Batas wilayah desa

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

33

sebelah utara adalah Sungai Cisadane, sebelah selatan berbatasan dengan

Sungai Ciapus, sebelah barat berbatasan dengan Ciaduan dan sebelah

timur berbatasan dengan kelurahan Situ Gede. Adapun kondisi geografis

desa ini, tanahnya berada pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut

dan merupakan dataran tinggi.

Ditinjau dari administratif wilayah, Desa Cikarawang terbagi atas 3

dusun dan terdiri dari 7 Rukun Warga (RW) dan 32 Rukun Tetangga

(RT) yaitu kampung Cangkrang yang meliputi RW.01 dan RW.02,

Kampung Carang Pulang Tengah dan kidul yang terdiri dari RW.03 dan

RW.04, dan yang ketiga adalah kampung Carang Pulang yang terdiri

dari RW.05, RW.06 dan RW.07. Ozi Aircraft Model berlokasi di

Kampung Cangkrang RT 04/ 02. Jarak dari desa ke Pusat Pemerintahan

Kecamatan sejauh 5 km, jarak dari kota Administratif adalah 45 km,

jarak dari ibukota Kabupaten adalah 40 km sedangkan jarak dari ibukota

Propinsi adalah 135 km.

Jumlah penduduk Desa Cikarawang adalah sebanyak 7205 orang

dan untuk jumlah penduduk kampung Cangkrang adalah sebanyak 162

orang yang berumur 17 tahun hingga 57 tahun ke atas. Mata pencaharian

masyarakat Desa Cikarawang adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil,

ABRI, pegawai swasta, pedagang, pertukangan, buruh tani, dan jasa.

Untuk wilayah kampung Cangkrang, sebagian besar yaitu sebanyak 47,5

persen bekerja di UKM OAM.

4.2.2. Sejarah Usaha Kecil Menengah Ozi Aircraft Models

Ozi Aircraft Models merupakan sebuah badan usaha perorangan

yang bergerak di bidang kerajinan replika pesawat yang berbahan baku

resin atau lebih dikenal dengan sebutan fibber glass. Usaha Kecil

Menengah ini memproduksi miniatur pesawat terbang yang jenisnya

sangat bervariasi mulai dari pesawat terbang tipe boeing atau pesawat

penumpang yang jumlah pesanannya sangat banyak sampai pesawat jet,

helikopter dan jenis pesawat lain tergantung pesanan dari konsumennya

yang berada di dalam negeri bahkan sampai di luar negeri. Jika

diklasifikasikan ke dalam skala usahanya OAM termasuk sebagai usaha

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

34

menengah karena menurut data Depperindag Kabupaten 2006, nilai

investasi OAM lebih dari Rp. 200.000.000,- . Selain itu, berdasarkan

kriteria jumlah tenaga kerja yang mengacu pada kriteria usaha menurut

BPS, tenaga kerja di OAM adalah sebanyak 74 orang, sehingga dapat

dikategorikan sebagai usaha menengah.

Ozi Aircraft Models didirikan pada tahun 1986 di Jakarta. Usaha

ini didirikan oleh bapak Harto Alkarim. Pada awalnya produksi replika

pesawat masih dilakukan di rumah dan belum menjadi entitas bisnis.

Kemudian lambat laun produk replika pesawat mendapatkan pangsa

pasar untuk kalangan atas Jakarta. Produksi yang semula hanya

dikerjakan di rumah dengan 2 sampai dengan 3 karyawan bertambah

menjadi 12 karyawan, karena permintaan pasar cukup tinggi.

Tahun 1990 hingga tahun 1996 merupakan awal puncak

keberhasilan, ratusan pesanan per minggu diterima, omzet meningkat

mencapai angka puluhan juta/bulan dan jumlah karyawan juga

meningkat hingga mencapai 100 orang lebih. Menginjak tahun 1997 saat

krisis moneter melanda, usaha OAM mulai mengalami guncangan,

omzetnya semakin menurun sehingga mengakibatkan adanya

pengurangan tenaga kerja dan OAM pindah ke Bogor. Tahun 2000,

OAM mulai merintis kembali usahanya dengan mengikuti berbagai

pameran kerajinan baik di dalam maupun di luar negeri yang

diikutsertakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Selama mengikuti

pameran, pemilik OAM bertemu dengan rekan dan pelanggan lamanya,

sehingga permintaan terhadap produk OAM meningkat kembali. Pada

tahun 2001, usaha mulai stabil kembali dengan jumlah tenaga kerja

sebanyak 74 orang dengan luas lahan kerja sebesar 38 m2. Sejarah

pendirian usaha OAM melalui proses diskusi dan wawancara mendalam

ini secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

35

Tabel 6. Sejarah Usaha Ozi Aircraft Models Tahun Kejadian

1986 Usaha Ozi Aircraft Model pada awalnya berlokasi di Jakarta Pusat namun masih dikerjakan di rumah dan belum menjadi entitas bisnis dengan jumlah pekerja 2 sampai dengan 3 karyawan bertambah menjadi 12 karyawan karena permintaan pasar cukup tinggi.

1988 Pemilik memberikan pelatihan pada orang Bogor sebanyak 100 orang

1990-1996 Ratusan pesanan perminggu diterima, omzet mencapai puluhan juta per bulan, karyawan berjumlah 100 orang

1997 Terjadi krisis moneter yang mengguncang kinerja Ozi Aircraft Model, omzet menjadi menurun dan membuat tenaga kerja kembali menjadi pengangguran. Usaha Ozi Aircraft Model pindah ke Bogor.

2000 Ozi Aircraft Models bertemu dengan rekanan dan pelanggan lamanya di pameran yang diikutsertakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor

2001-2007 Usaha mulai stabil kembali dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 70 orang dengan luas lahan kerja sebesar 38 m2

Sumber: Ozi Aircraft Models

Hasil pemetaan sejarah usaha OAM juga dipaparkan pada saat

FGD oleh salah seorang karyawan OAM yang sudah bekerja pada OAM

dari awal usaha didirikan. Peta sejarah usaha tersebut tertera pada

Gambar 6.

Ozi Aircraft Models memperoleh bantuan dari PT. PUPUK

KUJANG yang programnya dimulai pada tahun 2004. Melalui program

tersebut OAM mendapat bantuan dana sebesar Rp. 28 juta dengan bunga

11% per tahun. Selain bantuan dana juga terdapat bantuan dalam hal

manajemen pengelolaan usaha dan juga bantuan untuk promosi seperti

melalui pameran yang dapat meraih konsumen baru. Dalam hal legalitas

usaha, OAM telah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Depperindag) sehingga saat ini OAM sudah memiliki Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan Perorangan (TDP),

Nomor Induk Pendaftaran Industri Kecil, dan Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP).

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

36

1986 tempat usaha di Jakarta Pusat

1997 tempat usaha pindah ke Bogor

Lahan kerja sempit (3x4 m2)

Permintaan meningkat 200 orderan 3000 orderan

Lahan kerja diperluas

Permintaan meningkat 3000 orderan 7000 orderan

Perubahan fasilitas

1997 2007

1 kompressor 4 kompressor

1 listrik 2 listrik

1 bensin 2 bensin

Perubahan jumlah tenaga kerja

Peningkatan keahlian pekerja

Gambar 6. Peta Sejarah OAM berdasarkan hasil FGD

Dalam menjalankan usahanya, pemilik usaha OAM selalu

memiliki visi dalam memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi

masyarakat sekitar khususnya Kampung Cangkrang. Selain dapat

memberdayakan masyarakat banyak, usaha ini telah berhasil

mendapatkan berbagai penghargaan dari kabupaten, kecamatan, maupun

nasional. Salah satu piagam penghargaan yang diberikan oleh

pemerintah Kabupaten Bogor adalah sebagai UKM berprestasi tingkat

Kabupaten Bogor pada tahun 2005. Prestasi yang diciptakan Usaha

OAM membuat para konsumen tetap setia, konsumen tersebut berasal

dari perseorangan dan juga dari perusahaan maskapai penerbangan baik

di dalam maupun di luar negeri. Hingga saat ini, pelanggan yang berasal

maskapai penerbangan dalam negeri diantaranya Merpati, Sriwijaya Air,

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

37

Mandala, Bouroq, Lion Air, Batavia Air, Jatayu Air, Garuda Indonesia

Airlines, dan Adam Air. Sedangkan pelanggan maskapai penerbangan

luar negeri diantaranya Amerika, Inggris, Qatar, Germany, KLM, Japan

Airlines (JAL), Singapore IA (SIA), Luthfansa, Saudi Arabia Airlines,

Fly Emirate dan Cathay Pasific. Miniatur pesawat tersebut biasanya

dijadikan souvenir untuk jenis pesawat yang berukuran kecil sedangkan

untuk ukuran yang besar biasanya digunakan untuk acara seremonial

maskapai tersebut atau dijadikan aksesoris di kantor pemasaran.

4.3. Analisis Lingkungan Internal

Menurut Umar (2003), aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yang

hendak diamati dapat dilihat dari beberapa pendekatan, dalam mengamati

lingkungan internal OAM peneliti menggunakan pendekatan fungsional yang

terdiri atas: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, dan sistem

informasi manajemen. Analisis lingkungan internal dilakukan dengan cara

observasi yaitu pada bagian proses produksi, wawancara mendalam terhadap

pemilik, mandor, staf administrasi dan beberapa orang karyawan.

4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi

Menurut Umar (2003), studi aspek teknis mengungkapkan

kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses

produksi akan dilaksanakan. Pada aspek ini akan dibahas mengenai

bahan baku, bahan penolong, proses produksi, ruang produksi, peralatan

yang digunakan dalam pembuatan miniatur pesawat dan pencatatan

dalam bidang produksi operasi.

a. Bahan baku

Bahan baku dalam miniatur pesawat sangat menentukan kualitas

produk kerajinan karena hampir seluruh bahan baku adalah bahan

kimia sehingga kualitas bahan baku yang digunakan harus baik. Jika

bahan baku yang digunakan kurang baik akan berpengaruh pada

kualitas barang akhir. Dampak dari bahan kimia juga tidak dapat

terlihat pada awal memproduksi barang, menurut karyawan biasanya

kerusakan barang akibat reaksi bahan kimia yang tidak sempurna

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

38

terlihat setelah 2 sampai dengan 3 hari. Dalam mengantisipasi hasil

yang kurang sempurna pada barang jadi, OAM memproduksi barang

pesanan konsumen dalam jumlah lebih untuk mengganti setiap

kerusakan yang terjadi agar tidak memerlukan waktu pengerjaan yang

lebih lama. Bahan baku utama yang diperlukan dalam pembuatan

miniatur pesawat adalah seperti yang tertera pada Tabel 7.

Bahan baku diperoleh dari daerah sekitar Bogor dan Jakarta.

Sistem pembelian bahan baku dilakukan saat persediaan barang di

gudang habis. Menurut pekerja hal ini yang mengganggu kinerja

karena jika bahan baku habis, mereka tidak akan berproduksi. Selain

pekerja harus menunggu bahan baku yang harus dibeli, dengan belum

diterapkan manajemen persediaan bahan baku akan menambah biaya

terutama untuk transportasi karena harus membeli secara berulang-

ulang.

Tabel 7. Bahan Baku utama Pembuatan Miniatur Pesawat

Sumber : Ozi Aircraft Models, 2007

Setiap bagian produksi pada mulanya menggunakan bahan baku

secara bersama-sama dan tidak ditetapkan harga untuk setiap

Bagian Cetakan Bagian Sablon Resin m3 Mentega Spraymount Silikon Kertas Cetak Mat Plastik Baju Perban Cat Emas Cat Putih Bagian Cetak Mentah Cat Hitam Resin Cat Silver Talk Cat Hijau Katalis Cat Kuning Pigmen Putih Cat Merah Pigmen Hitam Cat Biru tua Mat Cat Biru Muda Cat Orange Bagian Finishing Cat Violet Amplas 60 Amplas 120 Pemasangan Stiker Amplas 240 Spraymount Amplas 360 Autoglow + HDR Pernis Cat Dasar Siken + HDR Pembuatan Pustek Tinner Cobra Alumunium Gepeng 3 ml Cat Putih Alumunium Gepeng 5 ml Cat Abu-abu Soda Api Cat Silver Cat Oplosan

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

39

pemakaian. Namun sistem tersebut membuat para pekerja

menggunakan bahan baku secara boros. Oleh karena itu, pimpinan

OAM mengeluarkan kebijakan baru bagi para pekerja untuk

menerapkan sistem subkontrak.

Sistem subkontrak menurut Unido dalam White dalam Rustiani

(1996) adalah hubungan dimana terdapat sebuah perusahaan (pihak

prinsipal) memberi pesanan kepada pihak lain (subkontraktor) untuk

menghasilkan bagian-bagian, komponen-komponen, subassemblies

atau assemblies untuk diintegrasikan ke dalam suatu produk yang akan

dipasarkan oleh pihak prinsipal. Sistem subkontrak di UKM OAM

terdiri dari beberapa kelompok dan setiap kelompok memiliki

beberapa anggota. Adapun kelompok subkontrak ini akan dijelaskan

pada aspek sumber daya manusia. Sistem perolehan bahan baku

kelompok ini adalah dengan membeli bahan baku kepada perusahaan

dan perusahaan membeli output yang dihasilkan kelompok tersebut

apabila kualitas baik atau mengembalikan output apabila kualitas

kurang baik. Sistem subkontrak yang dijalankan ini membuat bahan

baku menjadi hemat karena setiap kelompok pekerja

bertanggungjawab pada bahan bakunya masing-masing.

b. Bahan Penunjang

Bahan penunjang menurut Mulyadi (2000) bahan penunjang adalah

bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan meskipun

mejadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil. Bahan

penunjang miniatur pesawat adalah seperti tertera dalam Tabel 8.

Tabel 8. Bahan baku penunjang pembuatan miniatur pesawat No Biaya Penolong 1 Lakban kecil 2 Lakban besar 3 Power Glue 4 Lem Besi 5 Lap Finishing 6 Lap Sablon 7 Ulano 4 Cuci 8 Ulano 6-tutup 9 Sterophoam

Sumber : Ozi Aircraft Models

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

40

c. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan miniatur pesawat

harus menggunakan bantuan mesin karena untuk mempercepat proses

produksi. Proses produksi yang menggunakan mesin diantaranya

bagian finishing, pernis dan penyetelan. Peralatan yang diperlukan

dalam pembuatan produk tertera pada Tabel 9.

Tabel 9. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan miniatur pesawat ALAT, MESIN DAN PERLENGKAPAN Satuan jumlah

1 mesin kompressor besar Set 3 2 mesin kompressor kecil Set 1 3 Spraygun Set 6 4 Molding Set 5 5 mesin bor duduk Set 2 6 mesin bor tangan Set 2 7 Gerinda duduk Set 1 8 Gerinda tangan Set 2 9 Exaust Fan Set 4

10 Mesin Potong Set 1 11 Mesin Profil Set 1 12 Mesin amplas Set 1 13 Catok Set 1 14 Kalit Set 1 15 Air Brush Set 2 16 Pisau grafis Set 5 17 Cetak Sablon Set 1 18 Mesin Bubut kayu Set 1

PERLENGKAPAN 1 Isi Cater* Lsn - 2 Gagang Cater* Lsn - 3 Binder Klip besar* Dus - 4 Blinder Klip kecil* Dus - 5 Kuas 1 inc* Bh - 6 Kuas 1,5 Inc* Bh - 7 Kuas Lukis 4* Bh - 8 Kuas Lukis 6* Bh - 9 Kuas Lukis 8* Bh -

10 Kuas Lukis 12* Bh - 11 Screen Bh 75 12 Orakal Bh 9 13 Hair Dryer Bh 1

Ket : * jumlah perlengkapan tidak tentu Sumber : Ozi Aircraft Models

Peralatan yang dimiliki saat ini sepenuhnya berasal dari dana yang

dimiliki oleh Ozi Aircraft Models. Sampai saat ini belum pernah ada

lembaga yang membantu memberikan mesin padahal masih

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

41

dibutuhkan beberapa mesin lagi agar pekerjaan lebih cepat dan setiap

pekerja tidak perlu menunggu giliran dalam menggunakan mesin.

Mesin yang masih diperlukan seperti mesin sablon, mesin semprot

(spraygun) untuk digunakan oleh kelompok subkontrak, serta

penggantian beberapa mesin yang sudah usang.

d. Proses Pembuatan miniatur pesawat

Dalam menghasilkan miniatur pesawat diperlukan ketelitian dan

kesabaran karena setiap sudut dan bagian miniatur harus sesuai dan

tepat. Selain itu warna, ukuran dan bentuk harus mirip dengan aslinya.

Adapun proses pembuatan minatur pesawat di OAM masih digunakan

secara manual (handmade) meski ada beberapa bagian yang

menggunakan mesin dan sudah ada beberapa jenis pesawat yang mulai

menggunakan mesin pencetak (molding). Tahapan pembuatan miniatur

pesawat secara manual adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Cetakan

Pesawat yang dibuat di OAM bermacam-macam sehingga

diperlukan bagian pembuat master cetakan miniatur atau model

(prototype) yang sesuai dengan permintaan konsumen. Proses ini

adalah penentu hasil produksi karena apabila pada tahap ini salah

maka tahap berikutnya juga akan salah. Proses pada bagian ini

adalah sebagai berikut:

a) Siapkan model yang akan dijadikan master cetakan.

b) Oleskan lilin pada bagian samping setengah bagian model

terlebih dahulu (misalnya badan pesawat sebelah kiri) agar

cetakan rata dan model tidak bergerak.

c) Setelah lilin diratakan di sekeliling model yang akan dibuat,

dioleskan mentega agar bahan tidak lengket.

d) Siapkan silikon yang telah diaduk rata dengan katalis dengan

perbandingan 1:5 dan kemudian oleskan pada model yang sudah

dioleskan mentega.

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

42

e) Tempelkan perban pada model yang telah diberi silikon

kemudian tempelkan serat fiber (fibber glass) dan oleskan resin

agar cetakan kuat.

f) Setelah diberi resin, model tersebut dikeringkan.

g) Buat cetakan untuk setengah bagian model lagi (badan pesawat

sebelah kanan) dengan tahapan yang sama.

h) Setelah itu lepaskan lilin yang menempel pada seluruh bagian

model, kemudian model dikeringkan dengan cara dijepit oleh

binderclip.

i) Setelah dikeringkan, model dikeluarkan dan cetakan siap untuk

digunakan oleh bagian cetak mentah.

2. Bagian Cetak Mentah

Pada bagian ini dilakukan proses pembuatan model pesawat yang

akan dibuat dengan menggunakan master cetakan dari bagian

pembuat master cetakan. Proses yang dilakukan pada bagian ini

adalah sebagai berikut:

a) Campurkan talk, resin, dan katalis sesuai dengan takaran yang

telah ditentukan.

b) Oleskan campuran bahan kimia tersebut ke dalam cetakan

dengan menggunakan koas, tunggu hingga kering lalu pasangkan

serat fiber (fibber glass) yang telah dibentuk sesuai dengan

bentuk cetakan.

c) Oleskan resin yang telah dicampur dengan katalis dengan

menggunakan koas.

d) Pasangkan cetakan sehingga membentuk pesawat yang utuh,

jepit dengan binderklip dan keringkan di bawah sinar matahari

selama 5 menit.

3. Finishing

Bagian finishing merupakan bagian paling rumit karena harus

merapikan pekerjaan yang telah dibuat oleh bagian cetak mentah.

Barang yang dihasilkan oleh bagian cetak mentah belum sempurna,

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

43

barang yang dihasilkan masih kasar sehingga harus dihaluskan di

bagian finishing. Proses pada bagian ini adalah:

a) Barang yang dihasilkan di bagian cetak mentah belum mulus

sepenuhnya biasanya masih terdapat sisa-sisa fiber disekeliling

model pesawat yang dicetak. Oleh karena itu, perlu dibersihkan

dan dihaluskan dengan menggunakan amplas. Amplas yang

digunkaan juga bermacam-macam mulai dari amplas 12, 24 dan

36, kemudian setelah diamplas dibersihkan dengan air dan terus

digosok hingga mulus.

b) Setelah diamplas, kemudian pesawat di rapihkan dengan

menutupi bagian yang masih berlubang, kemudian amplas

kembali dan diberi cat dasar, kemudian diberikan cat warna

sesuai dengan pesanan.

4. Sablon

Miniatur pesawat yang dihasilkan masih polos belum terdapat

nama airlines, jenis pesawat maupun aksesoris yang mirip dengan

pesawat sesungguhnya. Oleh karena itu, pada bagian sablon

dilakukan proses pembuatan stiker berupa stiker jendela pesawat,

nama pesawat, logo pesawat, jenis atau aksesoris lainnya yang

diinginkan oleh pelanggan. Adapun proses pembuatan sablon ini

adalah sebagai berikut:

a) Siapkan screen yaitu tempat cetakan sablon.

b) Siapkan gambar yang sudah didesain oleh bagian desain model

seperti jendela, logo airlines, bendera negara dan bahan lain yang

dibutuhkan sesuai pesanan.

c) Oleskan ulano pada screen sesuai dengan skala yang akan dibuat,

setelah itu keringkan dengan hairdryer.

d) Tempelkan kertas yang sudah diceak oleh bagian desainer di atas

screen.

e) Tutup dengan gabus dan diatas gambar tutup dengan kaca.

f) Keringkan di bawah sinar matahari selama 3-5 menit.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

44

g) Akan tampak gambar pada screen sesuai dengan cetakan yang

sudah disiapkan.

h) Setelah itu dibersihkan dengan spraygun untuk menghilangkan

kotoran dan debu.

i) Setelah cetakan pada screen selesai, maka proses sablon dapat

dilakukan pada kertas stiker kemudian diserahkan pada bagian

pemasangan stiker.

5. Pemasangan Stiker

Stiker yang dihasilkan pada bagian sablon kemudian diserahkan

kepada bagian pemasangan stiker. Pada bagian pemasangan stiker

diperlukan ketelitian karena stiker yang ditempel pada bagian

pesawat sisi kiri harus sama dengan bagian sisi kanan. Oleh karena

itu, tenaga kerja pada bagian ini mayoritas adalah perempuan. Proses

pemasangan stiker ini adalah sebagai berikut:

a) Stiker yang sudah dibuat oleh bagian sablon diberi spraymount

agar menempel pada pesawat yang sudah diserahkan oleh bagian

finishing.

b) Pemasangan stiker menggunakan pisau grafis dengan

menggosokan stiker ke bagian pesawat yang perlu diberi stiker.

6. Pernis

Pada tahap ini dilakukan pengecatan pada hasil akhir produk agar

produk lebih tampak mengkilap dan menghilangkan debu-debu yang

menempel pada miniatur.

7. Penyetelan

Pesawat yang sudah dipernis masuk ke bagian penyetelan yang

tugasnya menyesuaikan ukuran badan dan sayap pesawat kemudian

di beri nomor sesuai dengan pasangannya.

8. Pengepakan

Proses ini adalah prose akhir sebelum barang sampai ke tangan

konsumen. Barang yang telah dibuat dikemas ke dalam kardus yang

didalamnya terdapat gabus agar poduk tidak mudah pecah atau patah.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

45

Proses pada bagian ini adalah:

a) Menyiapkan kardus sesuai dengan ukuran pesawat.

b) Menyiapkan gabus yang telah dibentuk untuk tempat produk

pesawat yang dibuat.

c) Memasukan produk yang sudah jadi sesuai dengan nomor yang

ditulis pada bagian penyetelan.

Pembuatan miniatur pesawat untuk jenis yang kecil biasanya

selesai selama 3 hari, sedangkan untuk yang sedang selama satu

minggu, untuk pesawat yang besar selama minimal 10 hari dan

maksimal 2 minggu dan untuk pesawat yang sangat besar mencapai

satu bulan. Proses produksi yang dijalankan di OAM sudah terstruktur

hanya karena menggunakan cara manual sehingga waktu

pengerjaannya lama. Proses pembuatan miniatur pesawat secara

ringkas dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Proses Pembuatan Miniatur Pesawat

Pembuatan Cetakan

Cetak Mentah

Finishing

Pemasangan Stiker

Pernis

Pembuatan Stiker

Penyetelan

Pemasaran

Pengepakan

Desain gambar Quality Control

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

46

e. Ruang Produksi

Dalam melakukan proses produksi diperlukan ruang yang baik,

nyaman dan kondusif bagi para pekerja. Ruang produksi OAM terletak

tidak jauh dari rumah pemilik yaitu berada tepat depan rumah pemilik.

Ruang yang digunakan sebesar 38 m2 yang terdiri dari ruang dalam

dan luar. Ruang dalam biasanya digunakan untuk bagian pengecatan

warna, penyetelan, sablon, pemasangan stiker, pernis, administrasi,

gudang serta showroom miniatur pesawat. Bagian luar dipergunakan

oleh bagian finishing, pembuat cetakan dan cetak mentah.

Ruang produksi yang digunakan saat ini belum sebanding dengan

jumlah karyawan yang berjumlah 74 orang sementara ruang produksi

hanya mampu menampung sebanyak kurang lebih 30 orang. Hal ini

menyebabkan karyawan membawa pekerjaannya ke rumah masing-

masing, sehingga pengawasan kurang dan akan berpengaruh pada hasil

akhir produk. Selain lahan yang kurang luas, karyawan juga merasa

kurang nyaman bekerja di ruang produksi karena adanya kebisingan

yang berasal dari mesin kompresor yang mengganggu pendengaran

karyawan. Dengan adanya keterbatasan ruangan ini menyebabkan

sulitnya pemberdayaan masyarakat yang lebih banyak menyerap

tenaga kerja.

f. Sistem pencatatan bagian produksi operasi

Terdapat beberapa pencatatan pada bagian produksi operasi yang

digunakan untuk memberikan informasi mengenai hal yang

berhubungan dengan bagian ini. Adapun pencatatan tersebut antara

lain pencatatan persediaan bahan baku, kartu persediaan barang jadi,

kertu persediaan barang dalam proses, pencatatan penerimaan barang

dari bagian cetak mentah, bagian pemasangan stiker, bagian pustek,

bagian sablon, bagian penyetelan, bagian pernis, bagian finishing.

Selain itu juga terdapat data pengambilan bahan baku untuk kelompok

pekerja subkontrak. Pencatatan tersebut selama ini dijalankan dengan

rapi dan sangat baik oleh bagian administrasi.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

47

4.3.2. Aspek Tenaga Kerja

Karyawan yang bekerja di OAM seluruhnya berasal dari daerah

sekitar tempat usaha didirikan. Jumlah karyawan yang dimiliki saat ini

adalah sebanyak 74 orang. Dalam proses perekrutan karyawan pemilik

OAM tidak memberikan persyaratan tertentu, karena visi dari OAM

adalah pemberdayaan masyarakat sehingga setiap orang yang

membutuhkan pekerjaan dan mempunyai tanggung jawab juga

kemauan untuk menjalankan usaha di OAM maka diperbolehkan untuk

menjadi karyawan. Secara teoritis Usaha OAM tidak

mempertimbangkan efisiensi tenaga kerja, namun pemilik usaha

berpendapat bahwa dengan memberikan pendapatan pada

karyawannya yang lebih banyak maka pemilik akan mendapatkan yang

lebih banyak lagi.

Latar belakang karyawan untuk bekerja di OAM adalah selain

untuk memenuhi kebutuhan hidup, dari hasil FGD dipaparkan oleh

beberapa orang karyawan bahwa mereka bekerja di OAM memperoleh

gaji yang cukup, dekat dengan rumah sehingga tidak perlu

mengeluarkan biaya untuk transportasi dan makan, selain itu adanya

kebebasan yang diberikan oleh pemilik seperti dalam hal pakaian, dan

suasana bekerja nyaman. Bagi karyawan baru biasanya terdapat suatu

pelatihan, namun di OAM karyawan baru berlatih dengan cara on the

job training (belajar saat bekerja). Terutama untuk kelompok

subkontrak, mereka memiliki ketua yang bertanggung jawab terhadap

produktivitas anggotanya sehigga pelatihan dilakukan di kelompoknya

masing-masing. Pada awal pendiriannya, pemilik OAM pernah

memberikan pelatihan pembuatan miniatur pesawat kepada beberapa

orang pemuda daerah kampung Cangkrang. Namun, karena adanya

pengambilan tenaga kerja oleh pesaing maka karyawan lama

berkurang. Setelah itu digantikan oleh generasi baru sehingga

diberikan pelatihan ulang oleh pemilik UKM kepada generasi baru

tersebut.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

48

Tenaga kerja di OAM mayoritas laki-laki yaitu sebanyak 67 orang

(90,55 %) dan mereka rata-rata adalah pemuda. Tenaga kerja

perempuan hanya sebanyak 7 orang (9,45%) dari seluruh karyawan

OAM. Pekerja wanita biasanya ditempatkan dibagian yang

membutuhkan ketelitian dan kerapihan seperti bagian pemasangan

stiker, bagian administrasi dan bagian keuangan.

Beberapa bagian produksi menggunakan tenaga kerja borongan

atau biasa disebut dengan subkontrak. Kelompok borongan ini disebut

subkontrak karena setiap kelompok memiliki kebijakan masing-masing

dalam mengatur kelompoknya misalnya seperti peraturan gaji, waktu

kerja, pembagian tugas kelompok dan hal lain yang diperlukan dalam

kelompok.

Sistem subkontrak sebenarnya akan memberikan keuntungan bagi

masyarakat maupun perusahaan. Menurut Hashida (1989) dan

Watanabe (1986) dalam Rustiani, pola-pola produksi subkontrak

secara prinsip mempunyai tujuan-tujuan yang sangat ekonomis, yakni

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi dan pola

ini dapat menekan biaya produksi. Sedangkan dampak subkontrak

terhadap masyarakat adalah terciptanya keuntungan sosial karena

masyarakat memperoleh peluang terhadap pelayanan-pelayanan yang

ada seperti kredit, pelatihan, dan pembinaan. Pada dasarnya subkontrak

membantu masyarakat yang memiliki kesulitan modal, keterbatasan

keahlian, dan kesulitan dalam menembus pasar yang luas. Rincian

jumlah tenaga kerja tersebut tertera dalam Tabel 10.

Tabel 10. Tenaga Kerja di UKM OAM No Bagian Produksi Jumlah tenaga kerja 1 Pembuatan Cetakan 1 orang 2 Cetak Mentah 9 orang 3 Finishing 18 kelompok borongan 4 Sablon 1 kelompok borongan 5 Stiker 2 kelompok borongan 6 Pernis 1 orang 7 Penyetelan 1 orang 8 Bagian Dalam 6 orang

Sumber: Ozi Aircraft Models

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

49

Kelompok subkontrak di UKM OAM sebanyak 21 kelompok

borongan yang terdiri dari bagian finishing, sablon dan pemasangan

stiker. Anggota kelompok dari masing-masing kelompok adalah

sekitar 2 sampai dengan 4 orang. Adapun sistem yang dijalankan oleh

kelompok ini adalah mulai dari pemerolehan bahan baku sampai

dengan pembagian kompensasi kelompok. Setiap kelompok borongan

memiliki ketua yang diberikan tanggungjawab untuk mengatur

kelompok. Sebelum mereka memproduksi suatu barang, ketua

memperhitungkan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk

memproduksi barang yang ditetapkan oleh pimpinan OAM. Setelah

itu, mereka membeli bahan baku kepada OAM dengan sistem utang

(kasbon).

Sistem subkontrak yang dijalankan saat ini pada awalnya bertujuan

agar adanya penghematan pemakaian bahan baku, tanggjung jawab

yang lebih tinggi terhadap pekerjaannya dan juga untuk lebih banyak

menyerap tenaga kerja. Pada kenyataannya kelompok subkontrak ini

memang memberikan dampak dalam penghematan bahan baku dan

penyerapan tenaga kerja namun untuk tanggungjawab pekerjaan

beberapa kelompok masih belum memiliki komitmen yang tinggi

terhadap pekerjaannya. Masih terdapat anggota maupun ketua

kelompok yang menjadikan pekerjaannya di OAM sebagai usaha

sampingan. Alasan mereka menjadikan usaha ini sampingan adalah

karena penghasilan dari OAM saja tidak dapat mencukupi kebutuhan

hidup mereka. Sebenarnya sistem ini sangat baik untuk meningkatkan

komitmen karyawan apabila sistem yang diterapkan perusahaan jelas

dan tegas seperti misalnya dengan membuat sistem reward and

punishment (penghargaan dan hukuman) kepada setiap kelompok

subkontrak. Sebagai salah satu contohnya adalah perusahaan Toyota

yang juga menjalankan sistem subkontrak, induk perusahaan

memberikan penghargaan berupa penambahan jumlah produksi apabila

kelompok tersebut memiliki prestasi yang baik. Penilaian prestasi

tersebut dapat dilihat dari ketepatan waktu, kualitas pekerjaan dan

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

50

komitmen. Sementara untuk hukuman yang diberikan misalnya seperti

pengurangan jumlah produksi kepada kelompok yang memberikan

hasil sebaliknya.

Sistem subkontrak yang dijalankan di OAM selama ini adalah

setiap kelompok diberikan kebebasan untuk menjalankan

pekerjaannya. Untuk mengetahui informasi mengenai sistem

kelompok subkontrak di OAM telah dilakukan wawancara terstruktur

kepada setiap ketua kelompok subkontrak. Adapun daftar wawancara

ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Sistem subkontrak yang dijalankan

di OAM adalah sebagai berikut:

a. Proses pembentukan kelompok

Kelompok dibentuk oleh masing-masing karyawan tidak ada

campur tangan dari perusahaan dalam menentukan jumlah

kelompok, menentukan ketua dan anggota. Selain itu, proses

pembelajaran dilakukan dengan cara on the job training yaitu

setiap karyawan baru dapat belajar dari kelompoknya pada saat

bekerja.

b. Proses subkontrak

Jumlah produksi kelompok ditentukan oleh pimpinan OAM.

Setelah pimpinan menentukan jumlah produksinya, kemudian

ketua kelompok subkontrak mengambil bahan baku kepada bagian

administrasi dengan memperhitungkan jumlah produksi yang akan

dikerjakan. Proses Perolehan bahan baku kelompok adalah sebagai

berikut :

1 Bahan baku diperoleh dari perusahaan.

2 Sistem pembeliannya dengan cara kasbon (utang) terlebih

dahulu kepada perusahaan.

3 Sistem pembayarannya dilunasi setelah para karyawan

memperoleh upah. Upah yang mereka terima telah dipotong

untuk melunasi pembayaran bahan baku yang digunakan oleh

masing-masing kelompok.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

51

Proses dalam kelompok subkontrak dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Mekanisme Sistem Subkontrak

Gambar 8 berlaku juga untuk proses pembelian peralatan, mulai

dari proses pengajuan alat yang diminta sampai dengan pelunasan alat.

Adapun beberapa bahan penolong yang diberikan oleh perusahaan

seperti lem, aibon, dan bahan penolong lainnya yang tidak memakan

biaya terlalu banyak dalam proses produksi.

Dalam sistem subkontrak pada umumnya induk perusahaan

memberikan bantuan baik secara teknis maupun non teknis kepada

kelompok. Bantuan OAM kepada kelompok subkontraknya adalah

sebagai berikut:

a. Bantuan pemeriksaan dan pengawasan kualitas

b. Pemeriksaan dan pengawasan proses produksi

c. Pelatihan pembuatan produk baru

d. Evaluasi dan penilaian hasil kerja

Sedangkan Bantuan non teknis yang diberikan perusahaan

kepada kelompok adalah adanya kasbon (utang) bahan baku sebagai

modal produksi kelompok. Metode bantuan teknis yang pernah

diberikan diantaranya buku panduan, diskusi, pelatihan dari pimpinan,

bantuan pengiriman teknisi, pengawasan proses produksi.

Masalah yang harus dihadapi kelompok subkontrak dalam

bekerja diantaranya:

1. Bahan baku dari induk perusahaan telat

2. Harga jual ke perusahaan kurang tinggi padahal harga bahan baku

semakin tinggi.

Ketua kelompok Pencatatan Bagian pembelian

Pemeriksaan

Ketua kelompok Proses produksi

Penyetoran barang jadi Penggajian

Pergudangan Pembelian bahan

Pelunasan bahan baku

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

52

3. Pembayaran barang telat.

4. Permasalahan antara barang dari cetak mentah dan bagian finishing

Terdapat beberapa harapan dari karyawan berdasarkan hasil

wawancara terstruktur diantaranya, karyawan menginginkan harga jual

ke perusahaan semakin tinggi dan selalu menyesuaikan dengan harga

bahan baku. Karyawan juga meminta pembayaran barang lebih lancar

dan terdapat bonus bagi karyawan yang berprestasi, diadakan pelatihan

untuk produk baru, diberikan hiburan di dalam ruang kerja seperti

radio, perusahaan lebih memperhatikan kesehatan karyawan karena

bahan baku sebagian besar adalah bahan kimia misalnya seperti

pemberian susu satu gelas setiap hari kepada karyawan, keluhan setiap

karyawan agar lebih diperhatikan, perusahaan juga sebaiknya

memberikan target waktu kepada setiap karyawan agar pekerjaan lebih

cepat, tercantum papan harga jual ke perusahaan agar memperjelas

harga barang.

Kompensasi yang diberikan pada karyawan adalah berdasarkan

output yang dihasilkan dan hal ini berlaku juga bagi kelompok

borongan yang mana gaji dihitung berdasarkan hasil yang diperoleh

dari kelompok borongan dikalikan dengan upah per unit barang dan

berdasarkan jenis dan tingkat kerumitan pekerjaannya. Adapun upah

yang diberikan berdasarkan skala pesawat yang dihasilkan untuk setiap

bagian produksinya adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Biaya Tenaga Kerja Bagian Produksi Kecil Sedang Besar Bagian Cetakan 10000 22500 30000 Cetak Mentah 850 1500 6500Finishing 7200 13500 33000Stiker 1250 2500 4000Sablon 1200 4200 4050Penyetelan 1000 2000 2500Pernis 1200 2500 5000Pustek Alumunium 1500 1500 3000

Sumber : Ozi Aircraft Models

Struktur organisasi OAM masih struktur organisasi yang lama

dimana para pekerja yang diberi tanggungjawab pada bagian produksi

tertentu sudah tidak bekerja lagi di OAM karena adanya pengambilan

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

53

tenaga kerja oleh pesaing, struktur organisasi tersebut tertera pada

Gambar 9.

Gambar 9. Struktur Organisasi Ozi Aircraft Models

Waktu bekerja normal karyawan adalah 9 jam dengan waktu

istirahat selama 1 jam. Pekerjaan dimulai dari pukul 08.00 dan

berakhir pukul 17.00, istirahat pukul 12.00 sampai dengan 13.00 untuk

waktu sembahyang dan makan siang. Apabila pesanan banyak

biasanya terdapat kerja lembur dengan tambahan uang lembur sebesar

Rp. 10.000/orang. Namun, uang lembur yang diberikan perusahaan

selama ini tidak efektif karena banyak karyawan yang berpura-pura

mengisi waktu lembur padahal hanya ingin mendapatkan uangnya saja

dan jika sudah tidak diawasi karyawan kembali ke rumahnya.

PEMIMPIN PERUSAHAAN HARTO AL KARIM

PEMASARAN

BENDAHARA

PENGAWAS PRODUKSI

STAF ADMINISTRASI

KEPALA GUDANG

BAGIAN PRODUKSI

DESAIN GAMBAR PEMBUAT CETAKAN

CETAK GAMBAR PENGEPAKAN

PEMBORONG

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

54

Ketidakjujuran karyawan tersebut contohnya dilakukan dengan

menyalakan lampu di ruang produksi agar pemilik beranggapan

mereka sedang melakukan kerja lembur, padahal setelah diperiksa

tidak ada orang yang bekerja. Rendahnya mental yang dimiliki oleh

karyawan OAM ini, dapat menjadi salah satu penghambat perusahaan

ini untuk lebih maju, diperlukan waktu yang lama dalam mengubah

sikap dan mental seseorang. Sehingga diperlukan pembinaan mental

yang lebih intensif kepada karyawan. Kegiatan pembinaan mental yang

telah dijalankan perusahaan adalah dengan mengikutsertakan

karyawan dalam pengajian di Kampung yang dilaksanakan setiap

malam senin. Selain itu, untuk menjalin kebersamaan saat ini pemilik

OAM telah membentuk tim sepakbola yang anggotanya adalah

karyawan OAM.

4.3.3. Pemasaran

Kotler (1999) mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial

dimana manusia baik individu maupun kelompok mendapatkan apa

yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan dan

mempertukarkan nilai dengan individu kelompok lainnya. Pemasaran

kerajinan minatur pesawat dilakukan oleh bagian pemasaran. Adapun

bauran pemasaran UKM OAM adalah sebagai berikut:

a. Produk (Product)

Jika digolongkan kedalam jenis barang berdasarkan

elastisitasnya, miniatur pesawat merupakan produk yang inelastis

dimana jika ada kenaikan atau penurunan barang tidak akan

berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah barang yang diminta.

Tidak semua orang menyukai miniatur dan tidak semua kalangan

mampu untuk membelinya karena produk ini bukan kebutuhan

pokok yang mengharuskan setiap orang mengkonsumsinya. Adapun

miniatur pesawat yang dihasilkan terdapat berbagai jenis, ukuran dan

tipe. Produk OAM ini dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

55

Tabel 12. Produk UKM OAM TIPE BOEING

No Tipe Skala Ukuran 1 B 727-200 1 : 120 38,5 cm 2 B 737-200 1 : 200 16 cm 3 B 737-200 1 : 100 32 cm 4 B 737-200 1 : 70 45 cm 5 B 737-300 1 : 200 16 cm 6 B 737-300 1 : 100 32 cm 7 B 737-300 1 : 70 46 cm 8 B 737-400 1 : 200 17 cm 9 B 737-400 1: 100 34 cm 10 B 737-400 1 : 70 50 cm 11 B 737-800 1 : 200 19 cm 12 B 737-800 1 : 100 38 cm 13 B 737-800 1 : 70 56 cm 14 B 737-900 1 : 100 42 cm 15 B 747-400 1 : 400 16 cm 16 B 747-400 1 : 200 34 cm 17 B 747-400 1 : 100 68 cm 18 B 757-200 1 : 150 36 cm 19 B 787-80 1 : 150 33 cm

TIPE AIRBUS

No Tipe Skala Ukuran 1 A 330-200 1 : 400 16 cm 2 A 330-200 1 : 200 32 cm 3 A 330-200 1 : 100 64 cm 4 A 330-300 1 : 400 17 cm 5 A 330-300 1 : 200 34 cm 6 A 330-300 1 : 100 66 cm 7 A 310 1 : 75 50 cm 8 A 310 1 : 200 24 cm 9 A 320 1 : 150 25 cm 10 A 320 1 : 100 38 cm 11 A 319 1 : 150 23 cm 12 A 340-600 1 : 200 37 cm 13 A 380 1 : 200 34 cm

TIPE FOKKER

No Tipe Skala Ukuran 1 Fokker 27 1 : 80 32 cm 2 Fokker 28 1 : 80 38 cm 3 Fokker 50 1 : 70 44 cm 4 Fokker 100 1 : 100 36 cm 5 Fokker 100 1 : 70 54 cm

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

56

Lanjutan Tabel 12.

TIPE HELLICOPTER

No Tipe Skala Ukuran 1 Enstrom 408 B 1 : 30 30 cm 2 Bell 205 Hueey - 44 cm 3 Bell 412 - 44 cm 4 Bell 430 - 41 cm 5 MI 2 –plus - 40 cm 6 MI 35 P - 44 cm 7 BO 105 - 30 cm

TIPE MILITARY AIRPLANE No Tipe Skala Ukuran 1 Mig 29 Fulcrum 1 : 48 38 cm 2 Su 27 flanker 1 : 48 44 cm 3 B 1 B Lancer 1 : 100 40 cm 4 B 2 Spirit 1 : 48 21 cm 5 F 117 Nighthawk 1 : 100 39 cm

Sumber : Ozi Aircraft Models

b. Harga (Price)

Harga yang ditawarkan kepada agen dan eceran berbeda. Kisaran

harga dari mulai pesawat yang berukuran kecil hingga sangat besar

untuk agen adalah Rp. 70.000,- sampai dengan Rp. 400.000,-. Harga

yang ditawarkan untuk eceran adalah Rp. 125.000,- sampai dengan Rp.

650.000,-.

c. Tempat Distribusi (Place)

Proses distribusi dilakukan melalui agen (leverensir) dari

maskapai penerbangan baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu,

terdapat showroom yang terdapat di Bogor, Bali dan Mangga Dua

Square Jakarta.

d. Promosi (Promotion)

Proses promosi saat ini dilakukan melalui media massa, media

elektronik, dan pameran. Promosi melalui media massa diantaranya

dengan menggunakan majalah yaitu majalah dirgantara angkasa.

Selain melalui media massa, promosi juga dilakukan di media

elektronik yaitu internet. Ozi Aircraft Models mempromosikan

produknya melalui website gratis, website yang digunakan adalah

www.alibaba.com dengan kata kunci Airplane model. Selain itu,

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

57

website lainnya adalah google dengan kata kunci Oziaircraft. Dengan

diterapkannya promosi melalui internet, maka OAM menerima

pesanan melalui electronic mail (email) terutama untuk pelanggan luar

negeri sehingga dapat memudahkan transaksi dan menghemat biaya

pemesanan.

Promosi langsung dilakukan dengan cara mengikuti berbagai

pameran kerajinan baik di dalam maupun di luar negeri. Biasanya

pameran ini difasilitasi oleh Pemerintah tingkat Kabupaten, tingkat

Kecamatan ataupun Tingkat Propinsi untuk pameran besar seperti

International Handicraft Trade Fair (INACRAFT). Selain difasilitasi

oleh pemerintah, pameran juga difasilitasi oleh perusahaan pembina

UKM seperti dalam hal UKM OAM adalah PT. PUPUK KUJANG

dan PT. ANTAM sebagai BUMN. Fasilitas yang diberikan ini adalah

berupa penyediaan stand pameran secara gratis, pemberian akomodasi

terutama untuk pameran yang diadakan di luar kota dan luar negeri.

Alat promosi lainnya adalah dengan cara menggunakan brosur yang

didalamnya terdapat mecam-macam kerajinan pesawat yang dapat

diproduksi serta alamat UKM OAM.

Segmentasi dari produk yang dihasilkan OAM adalah untuk

kalangan menengah ke atas. Biasanya konsumen yang membeli produk

ini adalah kolektor (orang yang hobi mengoleksi kerajinan), travel

agent, dan maskapai penerbangan. Adapun pelanggan dari maskapai

penerbangan berasal dari dalam dan luar negeri. Pelanggan dari dalam

negeri diantaranya Merpati, Sriwijaya Air, Mandala, Bouroq, Lion Air,

Batavia Air, Jatayu Air, Garuda Indonesia Airlines, dan Adam Air.

Sedangkan pelanggan luar negeri diantaranya KLM, Japan Airlines

(JAL), Singapore IA (SIA), Luthfansa, Saudi Arabia Airlines, Fly

Emirate dan Cathay Pasific. Miniatur pesawat tersebut biasanya

dijadikan souvenir untuk pesawat yang kecil sedangkan untuk ukuran

yang besar digunakan untuk acara seremonial maskapai tersebut.

Merek dari produk OAM sudah sangat dikenal terutama dikalangan

pemerintahan, pejabat, maupun leveransir (perantara). Merek yang

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

58

dimiliki terbangun dari tawaran publikasi berbagai media yaitu media

elektronik dan media massa. Publikasi tersebut ditawarkan secara

langsung dan tanpa biaya. Penawaran tersebut juga berasal dari media

dalam negeri dan luar negeri sehingga hal ini dapat memperluas pasar.

4.3.4. Keuangan

Permodalan OAM berasal dari pada awalnya berasal dari dana

pribadi. Namun, saat ini OAM melakukan pinjaman kredit pada

beberapa Bank. Selain itu, terdapat bantuan dari perusahaan yang

membina UKM OAM yaitu PT. PUPUK KUJANG. Pencatatan

keuangan sudah rapi dimana terdiri dari laporan kas, neraca laba rugi,

catatan beban operasional, catatan bahan baku, catatan pinjaman,

catatn penjualan. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian keuangan dan

administrasi. Pencatatan dilakukan setiap hari dan direkapitulasi

selama sebulan sekali untuk laporan ke pimpinan dan setahun sekali

untuk laporan keuangan tahunan. UKM OAM sudah menggunakan

sistem akuntansi meskipun masih terbilang sederhana. Namun yang

menjadi permasalahan pencatatan adalah terjadinya double counting

dimana pencatatan dipegang oleh dua orang. Selain itu, bendahara

OAM adalah istri dari pimpinan OAM sehingga terkadang terjadinya

pencampuran uang usaha dengan usang keluarga. Permasalahan lain

adalah tidak adanya kas karena dalam penjualan produk tidak

dipisahkan antara uang modal (Harga Pokok Produksi) dengan

keuntungan yang sebenarnya. Pada penelitian sebelumnya pernah

dilakukan perhitungan HPP untuk produk berdasarkan ukuran

panjangnya namun perhitungan tersebut belum mempertimbangkan

biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Adapun akun yang sudah

diklasifikasikan oleh pihak UKM antara lain:

1. Biaya bahan baku

2. Biaya Alat tulis kantor

3. Biaya Ongkos Kirim

4. Biaya Transportasi

5. Biaya telepon

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

59

6. Biaya lain-lain

7. Biaya Gaji

8. Kasbon pemborong

9. Buku kas

Sedangkan jurnal yang telah dipergunakan adalah:

1. Jurnal pemasukan kas

Akun yang dipergunakan dalam jurnal ini adalah kas (debet),

piutang, penjualan, serta pinjaman bank (kredit)

2. Jurnal pengeluaran kas

Akun yang diguankan dalam jurnal ini adalah bahan, biaya ATK,

biaya ongkos kirim, biaya transportasi, biaya gaji, kasbon atau

pelunasan, piutang karyawan, telepon dan listrik, utang usaha,

biaya lain-lain.

Pada dasarnya seluruh transaksi keuangan perusahaan sudah

tercatat dengan baik, namun masih saja terjadi kekeliruan pencatatan

karena hilangnya bukti pembayaran atau barang pesanan tidak

dilaporkan. Selisih antara jumlah pencatatan dan jumlah riil biasanya

masuk ke dalam keperluan pemilik.

4.4. Analisis lingkungan eksternal

Dalam merumuskan strategi untuk perusahaan, diperlukan analisis

mengenai lingkungan eksternal karena lingkungan ini menentukan kebijakan

yang akan ditetapkan. Lingkungan eksternal yang akan dianalisis terdiri dari

dua aspek yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. Lingkungan jauh

terdiri dari demografi, kebijakan pemerintah, keondisi ekonomi, kondisi sosial

dan budaya serta teknologi. Sedangkan lingkungan industri mengacu pada 5

kekuatan persaingan menurut Porter yaitu ancaman masuk pendatang baru,

persaingan dalam industri, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar-

menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar pemasok.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

60

4.4.1. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh dianalisis untuk mengantisipasi keadaan yang

mungkin terjadi di luar yang diharapkan karena lingkungan ini tidak

dapat dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan jauh ini terdiri dari:

1. Potensi pasar

Dalam menjalankan suatu usaha, faktor ini dapat menjadi

penentu baik untuk dijadikan sebagai tenaga kerja ataupun untuk

dijadikan sebagai pasar karena masyarakat yang akan menjadi

konsumen dari produk yang dihasilkan. Pasar untuk produk miniatur

pesawat adalah kalangan tertentu seperti kolektor atau juga orang

yang sering bepergian menggunakan pesawat yang biasanya

dijadikan sebagai kenang-kenangan.

Jika ditinjau dari konsumen produk OAM, maka mayoritas

konsumen adalah wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Selain itu, biasanya orang yang menjadi kolektor dan wisatawan

yang bepergian dengan menggunakan pesawat terbang berasal dari

kalangan menengah ke atas. Pada bulan Maret tahun 2007, jumlah

wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia

meningkat mencapai angka 1.001.697 orang yang berarti meningkat

14,21 persen dibanding jumlah wisman pada tahun 2006 sebesar

877.039 orang. Kenaikan ini tertinggi berada di pintu masuk

Makasar diikuti Ngurah Rai. Selain berpotensi bagi konsumen

mancanegara, produk OAM juga berpotensi bagi konsumen yang

sering bepergian menggunakan jalur udara, adapun jumlah

penumpang domestik hingga bulan Maret 2007 mencapai 6,12 juta

orang atau menurun 9,69 persen dibanding periode yang sama tahun

lalu sebesar 6,78 juta orang. Jumlah penumpang angkutan udara ke

luar negeri (internasional) baik menggunakan penerbangan nasional

maupun asing mencapai 1,42 juta orang yang berarti naik 15,76

persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama

tahun sebelumnya sebesar 1,22 juta orang. Penumpang tertinggi

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

61

terdapat di Bandara Soekarno-Hatta diikuti Ngurah Rai-Bali. (BPS,

2007)

Dari data yang telah dipaparkan diatas, dapat diperoleh informasi

bahwa pasar yang potensial untuk dijadikan sebagai tempat distribusi

adalah melalui jalur-jalur pintu masuk yang selalu mengalami

peningkatan yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.

2. Kebijakan Pemerintah

Pada bulan Februari 2007 Bupati Bogor mengadakan

kunjungan ke berbagai UKM untuk menampung aspirasi dari para

pengusaha UKM. Salah satu kunjungan tersebut adalah ke UKM

OAM. Hal ini menjadi peluang bagi UKM OAM untuk menyalurkan

keinginannya untuk mengembangkan UKMnya. Selain itu, terdapat

Rencana anggaran Pembangunan (RAB) yang salah satu program

pembangunannya adalah memberikan bantuan dana hibah kepada

UKM di Kabupaten Bogor.

Dukungan pemerintah terhadap UMKM juga diantaranya

pemerintah akan menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 3,5 juta

lapangan pekerjaan dari sektor UMKM. Program ini dibicarakan

dalam Rapat Koordinasi Terbatas (RKT), dimana program yang akan

dijalankan adalah berupa pemberian kredit atau modal kepada UKM

dengan cara yang paling mudah dan dengan tingkat bunga yang

rendah dan diberikan subsidi bunga. Selain dari segi permodalan,

pemerintah juga akan membantu dalam pemasaran dengan

memberikan bimbingan teknis. Terutama untuk produk kerajinan

yang selama ini semakin bersaing, akan dikembangkan pasarnya baik

di dalam maupun di luar negeri. Seperti yang telah dilakukan

pemerintah selama ini dalam pemasaran produk kerajinan Indonesia

seperti INACRAFT, IBECS, SMESCO dan pameran lain yang

diselenggarakan oleh pemerintah.

Dari segi permodalan, Bank Indonesia pada tahun 2007 akan

menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp 87,2 trilyun, dimana

sebesar Rp 10,96 trilyun untuk kredit investasi dan Menteri Koperasi

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

62

dan UKM mengemukakan bahwa pemerintah akan mempersiapkan

dana penjaminan kurang lebih Rp 1,4 trilyun.

3. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting dalam

menjalankan usaha, termasuk pada UKM OAM karena produk ini sudah

menjaring pasar hingga ke luar negeri sehingga nilai dolar sangat

menentukan. Selain berguna untuk memperhitungkan harga yang

disesuaikan dengan nilai rupiah terhadap dolar, kondisi ekonomi juga

berpengaruh ada harga bahan baku.

Tabel 13. Tingkat Inflasi Bulan Tahun Tingkat Inflasi

Maret 2007 6.52 %Februari 2007 6.30 %Januari 2007 6.26 %Desember 2006 6.60 %November 2006 5.27 %Oktober 2006 6.29 %September 2006 14.55 %Agustus 2006 14.90 %Juli 2006 15.15 %Juni 2006 15.53 %Mei 2006 15.60 %April 2006 15.40 %Maret 2006 15.74 %Februari 2006 17.92 %Januari 2006 17.03 %Desember 2005 17.11 %November 2005 18.38 %Oktober 2005 17.89 %September 2005 9.06 %Agustus 2005 8.33 %Sumber : www.bi.go.id

Kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2007 menurut

Departemen Keuangan mengalami pertumbuhan yang mencapai 6 %.

Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh

perbaikan kinerja investasi, ekspor barang dan jasa serta konsumsi

masyarakat. Hal tersebut mendorong membaiknya daya beli masyarakat

dan aktivitas ekonomi. Nilai inflasi juga mendukung daya beli

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

63

masyarakat. Tingkat inflasi pada Maret 2007 masih pada level satu digit

yaitu 6,52% (Bank Indonesia, 2007). Sedangkan menurut departemen

Keuangan pada bulan April 2007 terjadi deflasi sebesar -0,16% sehingga

laju inflasi (IHK) kumulatif hingga April 2007 turun menjadi 1,74%.

Data inflasi yang diperoleh terdapat pada Tabel 13.

4. Kondisi Sosial dan Budaya

Pada dasarnya seni sangat digemari oleh banyak orang. Namun,

dalam hal kerajinan miniatur pesawat hanya diminati oleh beberapa

orang yang hobi mengkoleksi kerajinan miniatur. Antusias masyarakat

Indonesia pada produk kerajinan dapat terlihat pada jumlah pengunjung

pameran kerajinan INACRAFT yang diadakan di Jakarta Convention

Centre JCC) pada bulan April 2007 yang berjumlah sebanyak 200.000

pengunjung dan pembeli dari luar negeri kurang lebh 1000 pembeli yang

meliputi importir, trader, perhotelan, Art Gallery, Departemen store,

Distributor, pengumpul atau kolektor, pejabat pemerintah, kalangan

swasta, Kadin, Perwakilan negara-negara asing di Indonesia, perwakilan

dagang Internasional serta pengunjung umum.

5. Teknologi

Teknologi dalam pembuatan miniatur pesawat banyak dihasilkan

oleh negara pesaing UKM OAM yaitu Cina. Teknologi yang mereka

gunakan adalah mesin injection. Mesin ini mencetak miniatur langsung

dan bahan baku miniatur pesawatnya terbuat dari plastik. Mesin ini dapat

mencetak miniatur dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak

serta hasil yang baik. Harga mesin pencetak ini rata-rata adalah

Rp.75.000.000,-. Saat ini UKM OAM ingin berpindah menggunakan

mesin injection karena akan terdapat pesanan rutin setiap termin dari

beberapa maskapai penerbangan Indonesia sehingga diperlukan waktu

pengerjaan yang lebih cepat agar konsumen merasa puas dan tetap loyal

terhadap produk UKM OAM.

Teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah penjualan

melalui internet. Teknologi ini mempermudah dan menghemat biaya

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

64

transaksi dan saat ini UKM OAM telah menerapkan teknologi ini dalam

memasarkan produknya.

4.4.2. Persaingan Industri

Menurut Porter dalam melihat kondisi eksternal, hal yang perlu

diperhatikan adalah :

1. Pesaing di dalam industri

Pesaing UKM OAM berasal dari dalam dan luar negeri. Pesaing

di dalam negeri hampir terdapat di setiap Pulau Indonesia terutama di

Pulau Jawa yang terletak di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan

pesaing terdekat berdasarkan lokasi terdapat di daerah Parung Bogor.

Pesaing luar negeri yang paling dekat adalah Cina, terutama dalam hal

penawaran harga.

Dalam menghadapi pesaing di dalam negeri, jika ditinjau dari

segi kualitasnya produk UKM OAM memiliki keunggulan

dibandingkan pesaing lainnya. Hal ini terbukti dari pesanan dari

berbagai maskapai penerbangan di Indonesia. Menurut hasil

wawancara dengan salah seorang agen pemasaran UKM OAM, produk

UKM OAM lebih menghasilkan miniatur yang sesuai dengan bentuk

pesawat aslinya, sebagai contohnya adalah pada bagian bentuk kepala

pesawat Airbus dan Boeing. Selain kualitasnya, keunggulan produk

UKM OAM juga menawarkan harga bersaing dan terbilang murah jika

dibandingkan pesaingnya. Bahkan dalam menghadapi persaingan,

UKM OAM berani bersaing dalam hal harga dengan pesaing luar

negerinya yaitu Cina. Pada awal tahun 2007 UKM OAM

memenangkan tender dari Garuda Indonesia sebanyak 5000 unit

karena harga yang ditawarkan UKM OAM lebih rendah dari harga

yang ditawarkan oleh Cina.

2. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru dalam industri akan menyebabkan perebutan

pangsa pasar dan menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan

mempertahankan kualitasnya. Namun, dalam memasuki industri

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

65

penghasil miniatur pesawat banyak sekali hambatan masuk yang harus

dihadapi diantaranya dalam memproduksi miniatur secara manual

diperlukan keterampilan khusus dan kreatifitas yang tinggi. Selain itu,

skala ekonomi cukup besar dengan modal yang yang besar pula. Hal

lain yang perlu diperhatikan dalam memasuki industri ini adalah pasar

karena pelanggan tidak akan berpindah kepada pendatang baru jika

produk yang dihasilkan tidak berkualitas dan harga yang ditawarkan

tinggi dan untuk mencapai keunggulan tersebut diperlukan biaya yang

tinggi.

3. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok bahan baku UKM OAM terdapat di daerah sekitar

Bogor dan Jakarta. Pemasok UKM OAM tidak hanya satu tapi terdiri

dari beberapa pemasok. Harga yang ditawarkan pemasok untuk bahan

baku tertentu tergantung pada kondisi pasar sehingga tidak ada

penawaran antara kedua belah pihak.

4. Kekuatan tawar menawar pembeli

Pembeli produk UKM OAM memiliki daya tawar yang cukup

tinggi terutama bagi leveransir maskapai penerbangan. Mereka

biasanya akan mengambil penawaran dengan harga yang paling rendah

karena pesanan yang ditawarkan juga dalam jumlah yang banyak. Jadi,

pembeli memiliki keuatan tawar menawar apabila pesanan dalam

jumlah yang banyak dan kekuatan tawar menawar pembeli kecil

apabila memesan dalam jumlah yang sedikit.

5. Produk subtitusi

Jika dilihat dari karakteristik produknya, miniatur pesawat tidak

memiliki produk subtitusi karena keinginan konsumen terhadap

produk ini adalah mutlak. Terkecuali jika ditinjau dari bahan bakunya

yaitu antara miniatur pesawat yang terbuat dari fibber, plastik dan

kayu. Biasanya harga yang ditawarkan dengan bahan baku plastik dan

kayu lebih murah dibandingkan dengan bahan baku fibber.

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

66

4.5. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal UKM OAM

Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dirumuskan

bersama dengan pihak yang diteliti yaitu pemilik dan karyawan. Identifikasi

dilakukan dengan cara diskusi dan wawancara mendalam. Hasil dari

perumusan faktor internal dan eksternal tersebut adalah sebagai berikut:

4.5.1. Identifikasi Faktor internal

a. Kekuatan Industri

1) Merek dan Produk sudah dikenal masyarakat luas

Keunikan produk yang ditawarkan oleh UKM OAM

menjadi ketertarikan bagi media untuk mempublikasikan

produknya. Dengan adanya publikasi yang juga

menguntungkan bagi pihak UKM karena tidak memerlukan

biaya yang tinggi dalam promosi membuat produk dan UKM

ini dikenal oleh masyarakat luas. Terutama untuk penayangan

program di TV yang dapat menjangkau masyarakat dalam

jumlah yang besar.

2) Produk yang dihasilkan berkualitas

Dalam pembuatan miniatur, penilaian konsumen akan

tertuju pada kesamaan produk miniatur dengan objek asli.

Untuk karakteristik pembuatan miniatur dengan menggunakan

tangan (handmade), produk OAM dapat menciptakan bentuk

miniatur pesawat sesuai dengan aslinya.

3) Harga yang ditawarkan bersaing

Harga merupakan hal yang sangat sensitif bagi konsumen.

Termasuk untuk produk UKM OAM, jika harga yang

ditawarkan tinggi maka produk ini tidak akan dapat bersaing di

pasar. Oleh karena itu, UKM OAM berani memberikan

penawaran harga murah apabila pesanan terutama dari

maskapai penerbangan dalam jumlah yang banyak. Penetapan

harga tersebut sebenarnya tidak efisien karena UKM OAM

belum memperhitungkan Harga Pokok Produksi (HPP) barang

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

67

setiap unit. Selama ini pemilik hanya memerhitungkan harga

dan keuntungan berdasarkan perkiraan dan perasaan (feeling).

Sehingga belum pernah dilakukan perhitungan HPP secara

aktual. Namun, menurut pemilik UKM OAM, kerugian

tersebut dapat tertutupi oleh jumlah produksi yang banyak

sehingga biaya dapat ditekan.

4) Tempat distribusi strategis

Tempat distribusi sangat penting dalam memasarkan suatu

produk. Jika sistem dan tempat distribusi semakin strategis,

maka akan mudah memasuki pasar. Tempat distribusi yang

strategis untuk produk miniatur pesawat adalah tempat-tempat

wisata, kolektor miniatur, dan Bandara.

Dalam mendistribusikan produknya, UKM OAM telah

memiliki showroom yang sangat strategis yaitu Jakarta dan

Bali. Pengelolaan showroom dialkukan dalam bentuk

kerjasama dengan salah satu agen yang pernah memasarkan

produknya. Jadi, pengelolaan showroom di Jakarta yang

tepatnya berlokasi di Mangga dua Square diserahkan pada

orang kepercayaan dengan sistem konsinyasi. Distribusi di

Jakarta juga dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan

pihak outlet yang terletak di bandara. Outlet tersebut adalah

Batik keris dan Galeri Keris. Selain itu juga untuk memperluas

pasar, pihak manajemen Mangga Dua Square mengikuti klub

travel agar memudahkan jaringan pasar dan dapat

diikutsertakan dalam pameran-pameran travel. Distribusi di

Bali juga terbilang strategis karena banyak wisatawan baik

domestik maupun mancanegara.

Tempat distribusi akan semakin strategis apabila UKM

OAM memiliki showroom di pintu-pintu masuk wisatawan

seperti bandara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Sebagai contoh adalah Bandara Polonia di Medan dan Makasar

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

68

karena berdasarkan data BPS, bandara tersebut merupakan

pintu masuk yang sering dikunjungi oleh para wisatawan.

5) Pimpinan Tegas dan Kreatif

Pada dasarnya, miniatur pesawat yang dihasilkan UKM

OAM adalah produk utama. Disamping memproduksi miniatur

pesawat, UKM OAM juga dapat memproduksi miniatur

lainnya sebagai contoh miniatur mobil dan miniatur lain sesuai

dengan pesanan pelanggan. Namun, untuk pembuatan produk

selain miniatur pesawat biasanya dikerjakan langsung oleh

pimpinan UKM OAM dan melibatkan juga beberapa karyawan

yang kompeten. Kreatifitas yang dimiliki pimpinan UKM

OAM membuat usaha ini semakin maju. Sikap kreatif juga

ditunjukkan dalam memimpin usaha dimana setiap masalah di

UKM OAM terutama masalah baik internal maupun eksternal

diselesaikan dengan berbagai cara dan ide.

Sikap tegas pemimpin juga dibutuhkan dalam mengelola

suatu perusahaan. Ketegasan di UKM OAM dibutuhkan untuk

mengendalikan sikap dan mentak karyawan yang masih rendah.

6) Lokasi dekat dengan Pemasok

Kedekatan lokasi dengan pemasok mempengaruhi pada

tingkat persediaan bahan baku. Semakin dekat lokasi dengan

pemasok akan semakin mudah dalam hal persediaan bahan

baku. Lokasi pemasok bahan baku UKM OAM adalah Jakarta,

Bogor dan Sukabumi.

7) Keahlian staf administrasi

Administrasi digunakan sebagai arsip baik untuk dijadikan

sebagai informasi pada pihak internal maupun pihak eksternal.

Dalam sebuah UKM, administrasi di UKM OAM sangat rapi

dan teratur. Setiap pencatatan baik keuangan, persediaan bahan

baku dan persediaan barang jadi tercatat dengan baik.

Staf administrasi memiliki tingkat pendidikan yang sesuai

dengan bidangnya saat ini yaitu berasal dari Diploma

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

69

Kesekretariatan. Selain disebabkan oleh kesesuaian bidang,

pada bagian administrasi juga pernah mendapatkan pelatihan

dari pendamping UKM yang merupakan salah satu program

pemerintah dalam memberikan bantuan teknis pada UKM.

8) Penerapan E-commerce

Pemasaran di internet (e-commerce) sangat membantu

untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Penerapan e-

commerce UKM OAM dikelola oleh Divisi pemasaran yang

memiliki keterampilan dan keahlian dalam teknologi dan

berkomunikasi. Keahlian yang dimiliki oleh bagian pemasaran

ini sangat membantu terwujudnya suatu transaksi.

b. Kelemahan Industri

1) Rendahnya Sikap dan Mental Karyawan

Karyawan UKM OAM seluruhnya berasal dari warga

sekitar tempat usaha didirikan. Bahkan, beberapa orang

karyawan merupakan keluarga dekat pemilik. Banyak sekali

contoh sikap dan mental karyawan yang kurang baik selama

bekerja di UKM OAM, seperti dalam hal ketidakjujuran,

mengutamakan materi, kurang bertanggungjawab, bahkan

tingkat loyalitas dan komitmen juga kurang.

Salah satu contoh sikap dan mental karyawan kurang

adalah pada saat pengambilan karyawan oleh pesaing.

Karyawan UKM OAM dijanjikan akan dibayar mahal oleh

pesaing apabila bersedia untuk bekerja di tempat pesaing

tersebut. Hal itu, menyebabkan beberapa karyawan senior

UKM OAM yang sudah dipercaya oleh pimpinan,

mengundurkan diri dari UKM OAM. Contoh lainnya adalah

pengambilan bahan baku dan hasil produksi antar kelompok

subkontrak dan menjadikan pekerjaan di UKM OAM sebagai

sampingan. Sikap dan mental yang rendah ini akan

mempengaruhi kinerja dan produktivitas UKM OAM.

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

70

2) Kualitas Karyawan Kurang

Sebagian besar karyawan UKM OAM merupakan lulusan

Sekolah Dasar (SD). Namun, terdapat beberapa lulusan

Sekolah Menengah Pertama (SMP), STM, Diploma dan

Sarjana. Lulusan yang termasuk lebih tinggi ditempatkan pada

bidang yang sesuai dengan kemampuan mereka, seperti lulusan

diploma ditempatkan pada bidang kesekretariatan, beberapa

lulusan SMA dan STM ditempatkan pada bagian pemasaran

dan desain gambar.

3) Manajemen Keuangan Belum Teratur

Sistem pencatatan keuangan di UKM OAM sebenarnya

sudah rapi mulai dari faktur pembelian, faktur penjualan,

terdapat laporan laba rugi, dan terdapat laporan arus kas.

Namun, pencatatan tersebut dikendalikan oleh bagian

administrasi dan bendahara. Bendahara di UKM OAM ini

adalah istri dari pemilik UKM OAM dan keuangan dikelola

oleh bendahara. Pencatatan dilakukan oleh dua orang sehingga

sering terjadi kekeliruan perhitungan. Selain itu, karena

pemegang keuangan adalah bendahara yang juga sebagai istri

dari pimilik UKM OAM maka sering terjadi percampuran

keuangan antara uang usaha dan uang pribadi.

4) Manajemen Persediaan Barang dan bahan baku belum

teratur

Bahan baku dibeli pada saat dibutuhkan. Tidak ada

perhitungan untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku.

Sehingga, pada saat bahan baku habis, tenaga kerja harus

menunggu atau tidak bekerja sampai bahan baku tersedia.

Keterlambatan bahan baku ini akan mempengaruhi pada

keterlambatan pengerjaan barang dan pengiriman pada

konsumen. Selain adanya ketidakefisienan dalam hal waktu,

hal ini juga berpengaruh pada biaya transportasi yang semakin

tinggi.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

71

5) Kurangnya Pengawasan Proses produksi dan Kualitas

Kontrol terhadap kualitas hanya dilakukan pada saat

penyerahan barang jadi kepada bagian pengawas atau pemilik.

Barang dari bagian cetak mentah diserahkan kepada bagian

pengawas cetak mentah untuk diperiksa, kemudian diserahkan

pada bagian finishing. Setelah itu, barang jadi dari bagian

finishing diserahkan pada pengawas bagian finishing. Jika

barang yang dihasilkan bagus maka dilanjutkan pada bagian

finishing akhir. Namun jika barang yang dihasilkan kurang

bagus maka diserahkan kembali untuk dilakukan pengerjaan

ulang.

Kurangnya kontrol kualitas ini, adalah dikarenakan

pengawasan tidak secara intensif. Selain itu, bagian

pengawasan kurang peka terhadap kesalahan pada produk.

Terlebih lagi, apabila jumlah yang dihasilkan sagat banyak,

sedangkan bagian pengawasan hanya 2 orang dan bagian

pengawasan juga memiliki pekerjaan sendiri di bagian

finishing akhir sehingga tidak fokus pada pengawasan kualitas.

6) Struktur Perusahaan Tidak Berjalan dengan Baik

Struktur perusahaan di UKM OAM masih berupa struktur

lama yang belum mengalami pembaharuan. Orang-orang yang

ditempatkan pada struktur lama sudah keluar dari perusahaan

karena di ambil oleh pesaing untuk dijadikan karyawan.

Karyawan yang bekerja di OAM saat ini adalah generasi baru,

mereka masih dalam tahap pembelajaran dan belum sempat

membentuk struktur baru dengan penempatan orang-orang

baru. Meski masih ada beberapa yang ditugaskan sesuai dengan

kedudukan mereka dalam organisasi, setiap orang belum

menjalankan tugasnya masing-masing.

7) Etos Kerja dan disiplin Karyawan kurang

Karyawan UKM OAM diberikan kebebasan dalam bekerja

baik pakaian, tempat pengerjaan dan tidak sulit untuk bekerja

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

72

di UKM OAM karena dengan modal kemauan dan tanggung

jawab pimpinan akan menerima sebagai karyawan. Namun,

kebebasan yang diberikan kepada karyawan selama ini,

membuat etos dan disiplin kerja karyawan kurang. Sebagai

contoh, jam masuk dan keluar kerja tidak sesuai dengan

peraturan. Karyawan terkadang datang terlambat dan pulang

cepat.

8) Tingkat Keamanan di Perusahaan Kurang

Setiap orang luar yang berkunjung ke UKM OAM bebas

keluar masuk dan melakukan wawancara atau melihat proses

yang dilakukan karyawan. Karyawan UKM OAM juga akan

dengan mudah memberikan informasi pada orang luar. Hal ini

yang menyebabkan dieksploitasinya beberapa karyawan UKM

OAM yang sudah lama bekerja dan kompeten. Pada awalnya,

orang luar tersebut bermaksud untuk membeli produk OAM,

namun intensitas kunjungan semakin sering dan

mengintimidasi karyawan untuk bergabung sebagai karyawan

dan dijanjikan gaji lebih besar. Beberapa karyawan yang

diintimidasi keluar dan pidah bekerja bersama orang luar yang

saat ini menjadi pesaing UKM OAM di daerah Bogor. Oleh

karena itu, sebaiknya tingkat keamanan terutama informasi

harus lebih dijaga oleh pihak UKM OAM.

9) Kontrol Perusahaan Sulit

Stuktur organisasi perusahaan yang terdiri dari banyak

divisi, menyulitkan pimpinan untuk mengontrol perusahaan.

Terlebih lagi rendahnya mental dan sikap karyawan

menyulitkan pimpinan dalam mengelola SDM yang lebih baik.

10) Lahan Kerja Kurang Luas dan kurang nyaman

Jumlah tenaga kerja yang bekerja di UKM OAM tidak

sebanding dengan lahan kerja yang ada. Saat ini jumlah tenaga

kerja adalah sebanyak 74 orang dan lahan kerja sebesar 38 m2.

Kurangnya lahan kerja yang dimilik UKM OAM membuat

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

73

karyawan terutama bagian finishing untuk mengerjakan di

rumah mereka. Terdapat juga karyawan yang membuat tempat

kerja sendiri di lahan sekitar bengkel OAM dengan membuat

terpal atau semacam saung produksi untuk kelompok masing-

masing. Selain dikarenakan lahan yang kurang luas, kondisi

tempat kerja juga terlalu bising oleh mesin kompresor sehingga

pekerja lebih memilih bekerja di rumah.

Pekerjaan yang dibawa ke rumah karyawan sangat beresiko

karena memungkinkan terjadinya ketidakjujuran karyawan,

tidak adanya pengawasan sehingga kualitas dapat menurun.

11) Teknologi Minimal

Teknologi yang dimiliki UKM OAM jika dibandingkan

dengan pesaing dalam negeri masih termasuk unggul, namun

masih diperlukan beberapa mesin untuk mengganti mesin lama

yang sudah hampir usang karena terjadinya depresiasi. Selain

itu, diperlukan mesin injection (mould) untuk mempercepat

proses produksi dan untuk mengungguli pesaing dari luar

negeri karena pesaing Cina sudah menggunakan mesin.

Penggunaan teknologi ini tidak akan mengurangi manfaat

sosial dan ekonomi pada warga sekitar UKM OAM karena

akan tetap dibutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak apabila

pesanan semakin bertambah.

12) Tidak adanya perhitungan Harga Pokok Produksi secara

Aktual

Informasi mengenai belum diketahui HPP ini diperoleh saat

diskusi dengan pemilik UKM OAM. Selama ini, HPP barang

hanya diperkirakan tanpa perhitungan aktual sehingga tidak

dapat diprediksikan keuntungan yang diperoleh. Keuntungan

yang diperoleh menurut bendahara adalah kelebihan dari

penerimaan setelah dikurangi beban-beban yang telah

dikeluarkan. Padahal nilai keuntungan tersebut belum bersih

sepenuhnya karena harus masih dikurangkan dengan beban

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

74

penyusutan, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead yang seharusnya diposkan dalam kas.

13) Keterlambatan Waktu Pengiriman

Faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu

pengiriman ini adalah teknologi manual, faktor cuaca,

keterlambatan bahan baku, ketidakjelasan perintah dari atasan

dan pengawasan yang kurang.

4.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal

a. Peluang industri

1) Memiliki banyak relasi dan Pelanggan

Perjalanan usaha selama 20 tahun, membuat UKM OAM

memiliki banyak relasi dan pelanggan. Relasi yang terjalin

selama ini adalah dengan pihak pemerintah, pihak maskapai

penerbangan, agen, seniman dan pengusaha. Relasi di bidang

pemerintahan mempermudah dalam birokrasi UKM ini,

sedangkan relasi seniman karena pada awalnya pemilik UKM

OAM adalah seniman. Banyaknya relasi dari pemilik UKM

OAM membuat pelanggan juga semakin banyak.

2) Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Lokasi UKM OAM berada di sebuah Desa yang memiliki

SDM yang perlu diserap sebagai tenaga kerja karena sebagian

besar dari mereka menempuh pendidikan yang masih rendah.

3) Kebijakan pemerintah

Banyak program pemerintah yang berhubungan dengan

pemberdayaan UKM terutama UKM yang menghasilkan produk

yang unik. UKM OAM merupakan UKM unggulan di Kabupaten

Bogor sehingga memiliki peluang untuk dipriorutaskan dalam hal

bantuan materi maupun teknis. Selain itu, peluang lain dari

pemerintah adalah pameran kerajinan yang mengikutsertakan

produk setiap propinsi maupun daerah. Hal ini dapat memperluas

pasar dan meningkatkan angka permintaan dan penjualan produk

UKM OAM.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

75

4) Jumlah wisatawan dan penumpang pesawat

Meningkatnya jumlah wisatawan pada tahun 2007 dapat

menjadi peluang pasar yang sangat baik untuk produk UKM

OAM. Selain itu, kenaikan jumlah penumpang pesawat pada

tahun 2007 juga dapat membuat pesanan dari maskapai

penerbangan bertambah karena konsumen semakin banyak. Isu

mengenai kecelakaan pesawat tidak akan mempengaruhi jumlah

produk miniatur pesawat yang dipesan, justru sebaliknya saat isu

tersebut berkembang banyak pelanggan yang memesan miniatur

maskapai penerbangan yang mengalami kecelakaan.

5) Kondisi Ekonomi Stabil

Tingkat inflasi yang rendah berpengaruh pada daya beli

masyarakat yang semakin tinggi. Namun, mungkin untuk

pelanggan luar negeri menguatnya nilai rupiah akan membuat

harga semakin tinggi. Peluang terbesar untuk pelanggan UKM

OAM terdapat di dalam negeri sendiri sehingga kondisi ekonomi

yang stabil dapat memperbaiki kinerja keuangan UKM OAM.

6) Kurangnya Ancaman dari produk pengganti

Produk kerajinan miniatur pesawat tidak memiliki produk

subtitusi. Setiap orang yang ingin membeli miniatur pesawat

mutlak untuk membelinya karena berhubungan dengan kemauan

konsumen. Konsumen mungkin hanya berpindah bahan baku dari

bahan fibber ke bahan plastik atau kayu.

7) Hambatan Masuk Industri

Hambatan masuk ke dalam industri miniatur pesawat

termasuk tinggi karena dibutuhkan modal yang sangat besar

terutama untuk pembelian mesin. Selain itu, proses

pembuatannya sulit ditiru karena menggunakan banyak bahan

baku tertentu. Keahlian dan kreatifitas juga diperlukan dan tidak

semua orang memiliki jiwa kreatifitas yang tinggi. Pasar untuk

produk ini juga hanya tertentu karena sulit untuk mendapatkan

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

76

kepercayaan dari konsumen apalagi konsumen yang berbentuk

perusahaan seperti maskapai penerbangan.

b. Ancaman Industri

1) Pesaing dari luar negeri

Pesaing utama UKM OAM adalah pesaing luar negeri yang

sudah menggunakan teknologi yang canggih sehingga dapat

menghasilkan kualitas yang baik dan harga yang murah. Pada

dasarnya, produk OAM termasuk bersaing, karena pengerjaan

menggunakan tangan maka hasilnya berbeda dengan hasil dari

mesin. Hal ini menjadi ancaman yang sangat berat bagi OAM

jika OAM tidak dapat mempertahankan kualitas dan menekan

harga.

2) Pesaing dari dalam negeri

Pesaing UKM OAM di dalam negeri terdapat dibeberapa

tempat di Indonesia seperti AWANCRAFT dari Yogyakarta,

TJCRAFT dari Yogyakarta, SMARTCRAFT dari Surabaya, dari

Samarinda, dan dari pesaing terdekatnya yang berlokasi di

Parung dan Jakarta. Namun, jika ditinjau dari kualitasnya produk

OAM memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya yang

berada di dalam negeri. Ancaman pesaing dalam negeri adalah

terhadap penguasaan pangsa pasar.

3) Cuaca

Faktor cuaca merupakan factor yang tidak dapat

diprediksikan oleh manusia. Cuaca mempengaruhi proses

produksi pembuatan miniatur pesawat karena terdapat beberapa

proses produksi yang membutuhkan energi matahari, misalnya

seperti bagian sablon dalam pembuatan cetakan sablon,

pengeringan cat, pengeringan di bagian cetak mentah dan

pembuat cetakan.

4) Inflasi

Faktor kenaikan setiap harga barang akan mempengaruhi

daya beli masyarakat dan pengeluaran untuk pembelian bahan

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

77

baku. Jika terjadi kenaikan sedikit saja pada harga barang maka

akan berpengaruh pada biaya produksi.

5) Kekuatan tawar Menawar Pembeli

Pembeli yang memesan dalam jumlah yang banyak seperti

maskapai penerbangan memiliki kekuatan tawar menawar yang

tinggi. Oleh karena itu, dalam menghadapi pembeli ini harus

menggunakan orang yang mampu berkomunikasi dan

bernegosiasi dengan baik.

6) Kekuatan tawar Menawar Pemasok

Pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi

karena terdapat bahan baku yang sulit dicari sehingga secara

tidak langsung pihak UKM OAM harus mengikuti harga yang

ditetapkan oleh pemasok.

4.6. Perumusan Strategi

4.6.1. Tahap Pemasukan Data

Dalam melakukan pembobotan, dilakukam dengan cara wawancara

terstruktur terhadap pemilik UKM OAM, bagian administrasi, bagian

produksi dan operasi dan bagian pemasaran.

a. Matriks IFE

Pemberian bobot dan penilaian terhadap factor internal dan

eksternal dirumuskan dalam sebuah matriks Internal Factor Evaluation

(IFE). Matriks mengenai factor internal dapat dilihat pada Tabel 14.

Pada tabel diperoleh total nilai IFE untuk UKM OAM adalah sebesar

2,587. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi

yang kuat karena nilai yang diperoleh lebih dari rata-rata nilai IFE yaitu

sebesar 2,5. Selama menjalankan usahanya perusahaan telah

menjalankan strategi yang baik dan dapat meminimalisasi kelemahan

UKM.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

78

Tabel 14. Hasil Analisis Matriks IFE

Faktor Strategis Internal No A. Kekuatan

Bobot* (a)

Rating* (b)

Skor (c=a x b)

1 2 3 4 5 6 7 8

Merek dan produk dikenal masyarakat luas Produk yang dihasilkan berkualitas Harga yang ditawarkan bersaing Tempat distribusi strategis Pimpinan tegas dan kreatif Lokasi dekat dengan pemasok Keahlian Staf Administrasi Penerapan e-commerce

0,048

0,0510,0430,0480,0510,0510,0480,038

3,25

3,25 3 3 3 3

3,25 2,75

0,156

0,1650,1290,1440,1530,1530,1560,104

Jumlah A 0, 378 1, 161B. Kelemahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Mental Sumber Daya Manusia rendah Kualitas Sumber Daya Manusia kurang Manajemen keuangan belum teratur Manajemen Persediaan barang belum teratur Pengawasan kualitas kurang Struktur perusahaan kurang berjalan Etos kerja dan disiplin kurang Tingkat keamanan perusahaan kurang Kontrol perusahaan sulit Lahan kerja kurang luas Teknologi minim Belum ada memperhitungkan Harga Pokok Produksi Keterlambatan waktu pengiriman

0,0510,051

0,0510,048

0,0480,0450,0450,0480,0480,0460,0480,045

0,048

2,75 2,5

2

2,5

2,25 2,25

2 2,25 2,25 2,25 2,5

2,25

2

0,1400,127

0,1020,120

0,1080,1010,0900,1080,1080,1030,12

0,101

0,096

Jumlah B 0,622 1,426Total IFE (A+B) 1,000 2,587

Kekuatan utama yang dimiliki oleh UKM OAM adalah Produk

yang dihasilkan berkualitas. Hal ini jelas merupakan keunggulan suatu

produk karena kualitas produk akan memberikan nilai tambah bagi

poduk tersebut. Kekuatan lain adalah merek dan produk sudah dikenal

oleh masyarakat luas, keahlian staf administrasi, pemimpin yang tegas

dan kreatif, lokasi yang dekat dengan pemasok, harga yang ditawarkan

cukup bersaing dan sudah diterapkannya pemasaran melalui internet (e-

commerce).

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

79

kelemahan utama UKM OAM adalah kurangnya etos kerja dan

kedisplinan karyawan. Faktor ini akan mempengaruhi kinerja dan

produktivitas perusahaan. Kelemahan lainnya yang memiliki skor

terendah sampai tertinggi adalah keterlambatan pengiriman produk

kepada konsumen, struktur perusahaan yang tidak berjalan, lahan kerja

yang kurang luas, manajemen keuangan yang belum teratur, control

terhadap perusahaan yang sulit, tingkat kemanan perusahaan kurang,

pengawasan kualitas yang kurang, teknologi yang masih minim,

manajemen persediaan barang yang belum teratur, kualitas sumber daya

manusia dan sikap juga mental karyawan yang kurang.

b. Matriks EFE

Pembobotan dan penilaian terhadap faktor eksternal dirumuskan

dalam matriks External Factor Evaluation (EFE). Matriks EFE tertera

pada Tabel 15. dan ditunjukkan bahwa total nilai EFE adalah sebesar

2,747. Nilai tersebut menunjukkan bahwa UKM OAM sudah cukup

memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman terhadap

usahanya. Namun usaha yang dilakukan belum sepenuhnya optimal

sehingga UKM OAM seharusnya lebih memanfaatkan peluang-peluang

yang ada dan mencari strategi untuk menghindari ancaman.

Peluang utama usaha ini adalah UKM OAM memiliki banyak

relasi dan pelanggan. Hubungan yang terjalin antara UKM OAM dan

pelanggan harus lebih diperkuat agar konsumen tetap loyal pada UKM

OAM. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan harus lebih berkualitas,

harga tetap bersaing dan waktu pengiriman lebih cepat agar konsumen

merasa lebih puas. Peluang lain yang dapat dimanfaatkan oleh UKM

OAM adalah kondisi ekonomi yang stabil, ketersediaan SDM yang

banyak, peningkatan jumlah wisatawan dan penumpang pesawat,

hambatan masuk industri yang tinggi, dan kebijakan pemerintah seperti

mengikuti pameran yang diikutsertakan oleh pemerintah.

Ancaman yang paling utama dan sulit untuk diatasi adalah pesaing

luar negeri. Hal ini sangat jelas akan menjadi ancaman terutama dalam

hal penawaran kualitas, harga dan pelayanan yang diberikan akan

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

80

menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk. Ancama

lainnya adalah faktor cuaca, kekuatan menawar pembeli, inflasi,

kekuatan menawar pemasok dan pesaing dalam negeri.

Tabel 15. Hasil analisis matriks EFE

Faktor Strategis Eksternal No

A. Peluang

Bobot*

(a)

Rating*

(b)

Skor

(c=a x

b)

1 2 3 4 5 6 7

Memiliki banyak pelanggan dan relasi Ketersediaan SDM banyak Kebijakan pemerintah Peningkatan jumlah wisatawan dan penumpang pesawat terbang Kondisi ekonomi stabil Kurangnya ancaman dari produk pengganti Hambatan masuk industri tinggi

0,083

0,070,0790,075

0,0790,07

0,075

3,75

3 2

2,5

2,75 3

2,5

0,311

0,210,1580,188

0,2170,21

0,188

Jumlah A 0,531 1,482

B. Ancaman

1 2 3 4 5 6

Pesaing dari luar negeri (Cina) Cuaca Inflasi Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi

0,0750,0790,0830,0870,07

0,075

2,5 3

2,5 2,5

3 3

0,1690,2370,2080,2180,21

0,225

Jumlah B 0,469 1,266

Total EFE (A+B) 1,000 2,747

4.6.2. Tahap Pencocokan Data

a. Matriks IE

Dalam menentukan strategi yang akan ditetapkan, perlu diketahui

posisi perusahaan terlebih dahulu. Dari hasil analisis IFE diperoleh

nilai sebesar 2,587 dan hasil analisis EFE diperoleh nilai 2,747. Untuk

mengetahui posisi perusahaan, maka nilai yang diperoleh tersebut

dimasukan ke dalam matriks Internal dan Eksternal (IE) yang memiliki

9 sel. Berdasarkan Gambar 10. diperoleh hasil bahwa UKM OAM

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

81

berada pada sel V, namun hampir menuju sel I, II dan IV. Hal ini

menandakan bahwa UKM OAM berada pada posisi internal yang kuat

dan cukup merespon peluang yang ada serta dapat menghindari

ancaman industri.

Posisi industri V, paling baik dikendalikan dengan strategi hold

dan Maintain. Strategi yang pada umumnya digunakan adalah strategi

market penetration dan Product Development. Market penetration

merupakan strategi yag berusaha untuk meningkatkan market share

suatu produk melalui usaha pemasaran yang lebih besar. Misalnya

dengan menambah tenaga penjual dengan bekerjasama pada agen-agen

di maskapai penerbangan, menambah lokasi distribusi di tempat yang

strategis seperti Bandara yang banyak dijadikan pintu masuk oleh para

wisatawan dan memaksimalkan pemasaran melalui internet untuk

menjangkau pasar lebih luas. Selain itu, membuat UKM sebagai

tempat “study tour” bagi pelajar, agar generasi baru dapat melihat

kerajinan buatan negerinya sendiri serta dapat menanamkan rasa

kecintaannya terhadap kerajinan dalam negeri khususnya untuk

miniature.

Strategi product development merupakan strategi yang bertujuan

agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara

meningkatkan atau memodifikasikan produk yang ada saat ini.

Pengembangan produk ini juga dapat dilakukan dengan memproduksi

pesawat antik atau pesawat militer yang bersejarah, miniatur mobil,

motor atau miniatur lain yang memang selama ini pernah diproduksi

namun jika terdapat pesanan tertentu.

Selain itu, agar dapat tetap mempertahankan segmen kalangan

menengah ke atas dapat dilakukan dengan cara membuat

aeromodelling, membuat pesawat rakitan. Untuk menembus konsumen

segmen menengah ke bawah UKM OAM dapat membuat produk yang

menjangkau segmen bawah seperti asbak yang berbentuk pesawat,

bros pilot, gantungan kunci pesawat. Pemilik UKM OAM sebenarnya

memiliki visi untuk menambah lini produknya, namun karena adanya

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

82

keterbatasan modal sehingga hal tersebut masih belum dapat

dilaksanakan.

Total nilai faktor internal = 2,587 4,0 Kuat 3,0 Rataan 2,0 Lemah 1,0

I

II III

IV

V VI

Tinggi 3,0 Total Nilai Sedang Faktor Eksternal= 2,747 2,0 Rendah 1,0

VII

VIII

IX

Gambar 10. Hasil Matriks IE

b. Matriks SWOT

Pada matriks SWOT akan dirumuskan dan ditetapkan beberapa

strategi alternatif yang kemudian akan dipilih strategi yang terbaik

diantara alternatif tersebut. Alternatif strategi yang dirumuskan di

UKM OAM ini berdasarkan keputusan antara pemilik, karyawan dan

peneliti. Strategi dibentuk ke dalam 4 sel yaitu SO, ST, WO dan WT.

Adapun alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.

1. Strategi SO

Kekuatan OAM adalah bauran pemasaran untuk produk UKM

OAM yang cukup baik. Dengan menggunakan kekuatan pasar

tersebut maka untuk memanfaatkan peluang, OAM dapat melakukan

market penetration dan product development. Dalam memperluas

pasar dapat dilakukan dengan penerapan e-commerce yang lebih

gencar, memanfaatkan kedatangan berbagai pihak dari media sebagai

ajang promosi, mengikuti perkembangan pameran kerajinan, dan

tetap beriklan di majalah khusus dirgantara. Promosi lain yang

sebaiknya dilakukan adalah dengan memasang iklan di majalah

kerajinan yang saat ini banyak diterbitkan. Selain itu, dengan

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

83

menjadikan UKM sebagai ajang belajar bagi para generasi baru

untuk memotivasi kreatifitas dan mencintai kerajinan buatan negeri

sendiri.

Strategi pengembangan produk berdasarkan hasil future

scenario dengan pemilik UKM, produk yang ingin dikembangkan

dalam waktu dekat adalah miniatur pesawat klasik. Selain

bermanfaat bagi UKM, dengan dibukanya lini produk baru tersebut

diharapkan akan lebih bayak tenaga kerja yang dapat diserap. Hal

lain yang dapat dilakukan adalah dengan membuat miniatur selain

pesawat. UKM OAM sering mendapatkan pesanan seperti miniatur

mobil, prototype mobil atau miniatur lain sesuai dengan pesanan

konsumen. Namun, sebagian besat konsumen tidak mengetahui jika

UKM OAM dapat memproduksi miniatur lain selain pesawat. Oleh

karena itu, langkah yang diperlukan adalah sosialisasi mengenai

produk selain miniatur pesawat.

Pengembangan produk lainnya juga dapat dilakukan yaitu

dengan memproduksi produk yang dapat dijangkau untuk kalangan

menengah yang jumlahnya lebih banyak dari kalangan atas. Produk

yang dapat diproduksi adalah seperti asbak pesawat, gantungan kunci

pesawat, bros pesawat. Dalam memasuki konsumen kalangan atas

juga dapat dilakukan dengan memproduksi aeromodelling dan

pesawat rakitan. Dalam pembuatan produk baru tersebut, pemilik

UKM sudah memiliki kemampuan dalam membuatnya namun belum

dapat dijalankan karena kapasitas baik waktu atau tenaga yang

dimiliki pemilik tidak cukup.

Dalam pembuatan lini baru ini, dibutuhkan kembali modal

untuk pembangunan lahan kerja, penambahan jumlah mesin,

peralatan dan perlengkapan, pembelian bahan baku dan biaya

persiapan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan bantuan modal baik

untuk pembangunan maupun penyediaan mesin dan peralatan yang

dibutuhkan. Cara atau aksi yang dapat dilakukan untuk menjalankan

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

84

strategi ini adalah dengan mengajukan diri untuk menjadi mitra

binaan perusahaan besar atau mengajukan dana kepada pemerintah.

2. Strategi WO

a. Revitalisasi manajemen internal.

Permasalahan UKM OAM, sebenarnya lebih banyak terletak

di internal perusahaan. Seperti contoh dalam hal SDM, Produksi

Operasi, Keuangan. Dalam mengatasi masalah SDM terdapat

beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pemilik harus lebih selektif dalam memilih SDM dan

menempatkan SDM sesuai dengan kemampuan karyawan

bukan berdasarkan kemauan karyawan.

2. Membuat peraturan bersama antara karyawan dan pemilik dan

dalam peraturan tersebut harus terdapat sanksi bagi karyawan

yang melanggarnya.

3. Membenahi struktur organisasi dan menetapkan tugas yang

harus dilakukan secara bersama-sama antara karyawan dan

pimpinan agar merasa lebih memiliki tanggungjawab bersama.

Dalam mengatasi permasalahan Produksi dan Operasi hal yang

dapat dilakukan adalah:

1. Harga yang ditawarkan OAM ke pasar belum

memperhitungkan HPP secara aktual, oleh karena itu pada

penelitian ini dilakukan perhitungan aktual. Berdasarkan

inisiatif dari beberapa karyawan, maka perhitungan dilakukan

dengan cara membagi jenis pesawat ke dalam 3 ukuran yaitu

kecil, sedang dan besar. Hasil perhitungan ini merupakan suatu

kolaborasi antara beberapa karyawan di beberapa divisi dan

peneliti. Dari hasil perhitungan aktual diperoleh hasil bahwa

HPP untuk ukuran kecil Rp. 85.600,-; Sedang sebesar Rp.

124.450,- ; dan besar sebesar Rp. 277.800,-.

2. Pelatihan dan pendampingan untuk mengatur persediaan bahan

baku dan semua hal yang berhubungan dengan produksi

operasi.

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

85

3. Menggunakan pengawas yang lebih fokus dalam mengontrol

kualitas dan proses produksi. Dalam masalah pengawasan,

pemilik tertarik pada sistem Gugus Kendali Mutu (GKM).

4. Membuat tabel pesanan untuk mengetahui pelaanggan yang

lebih dahulu memesan untuk mengurangi waktu keterlambatan

pengiriman.

5. Memperjelas dan mempertegas sistem subkontrak dengan

membuat peraturan bersama mengenai sistem subkontrak,

membentuk sistem reward dan punishment bagi setiap

kelompok subkontrak. Misalnya seperti membuat kartu

evaluasi kelompok, dengan catatan terdapat beberapa faktor

penilaian dan jika faktor tersebut terus meningkat maka

pemberian pengerjaan barang semakin banyak dan semakin

berkurang jika sebaliknya.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keuangan

adalah pendampingan dan pelatihan manajemen keuangan dan

salah satu caranya dapat dilakukan dengan internalisasi sistem

akuntansi di UKM OAM.

b. Memperbaiki mental, sikap dan kualitas karyawan

1. Mengadakan pelatihan pada karyawan yang bertujuan untuk

meningkatkan komitmen dan loyalitas karyawan terhadap

perusahaan, seperti dengan mengadakan outbond yang diisi

dengan pelatihan dan berbagai permainan yang bermakna,

Achievement Motivation Training (AMT), pelatihan untuk

meningkatkan kreatifitas karyawan.

2. Mempererat hubungan antar karyawan, misalnya dengan

mengadakan Company Gathering setiap sebulan sekali,

membentuk tim sepak bola dan hal ini sudah berjalan selama

tahun 2007, meningkatkan kegiatan pengajian, mengadakan

evaluasi bersama dan rekreasi bersama untuk menghilangkan

kejenuhan karyawan.

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

86

c. Memperluas lahan dengan memanfaatkan kebijakan pemerintah

dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

3. Strategi ST

Dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancamannya,

UKM OAM harus lebih mempertahankan pasar, kualitas produk dan

harga agar tetap dapat bersaing. Misalnya dengan membentuk tim

survei eksternal untuk melihat pesaing dari segi harga yang

ditawarkan di pasar dalam negeri dan luar negeri, produk terbaru

yang ditawarkan, atau survei faktor eksternal lain seperti keadaan

ekonomi, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, survei pemasok untuk

mendapatkan harga yang lebih murah. Selian itu, untuk mengatasi

masalah penawaran yang tinggi dari konsumen dan pemasok maka

dalam negosiasi perusahaan harus mengirimkan orang yang pandai

berkomunikasi dan bernegosiasi.

Hal lain yang dibutuhkan oleh pihak UKM adalah pelatihan

ekspor impor untuk mempermudah jalur barang ke luar negeri karena

selam ini hanya pengiriman barang keluar negeri masih

menggunakan pembayaran seperti biasa melalui rekening.

4. Strategi WT

Strategi dalam menutupi kelemahan untuk menghindari

ancaman merupakan strategi yang sulit. Ancaman paling berat yang

harus dihadapi adalah pesaing luar negeri yang mana keunggulan

pesaing adalah penggunaan teknologi sehingga harga yang

ditawarkan rendah dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, untuk

mengungguli pesaing maka UKM OAM harus memiliki teknologi

yang canggih dan didukung oleh peralatan yang mencukupi.

Misalnya dengan menggunakan mesin injection (mould),

penambahan beberapa mesin di ruang produksi dan peralatan yang

masih kurang mencukupi. Adapun mesin yang dimiliki oleh UKM

OAM seperti yang tertera pada Tabel 6.

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

87

Jumlah mesin yang masih belum tersedia di UKM OAM adalah

mesin sablon dan perlu adanya tambahan beberapa jenis mesin

injection untuk jenis pesawat tertentu yang jumlah pesanannya

banyak. Selain itu juga, masih diperlukan mesin spraygun (mesin

semprot) untuk masing-masing kelompok subkontrak karena dana

yang mereka miliki hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup

dan tidak ada alokasi dana untuk membeli peralatan kelompok.

Selama ini, hanya terdapat beberapa kelompok yang memiliki mesin

semprot sehingga kelompok yang tidak memiliki mesin semprot

harus meminjam dari kelompok tersebut. Mesin lain yang masih

diperlukan adalah mesin kompressor, saat ini mesin kompressor ang

dimiliki adalah sebanyak 4 unit, dan masih diperlukan 2 unit lagi

untuk memudahkan setiap karyawan baik individu maupun

kelompok dalam mengerjakan proses produksi tanpa harus

menunggu giliran. Penjelasan dari hasil matriks SWOT yang telah

dipaparkan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

88

Tabel 16. Matriks SWOT

Analisis Internal

Analisis Eksternal

Kekuatan (S): 1.Merek dan produk dikenal

masyarakat luas 2.Produk yang dihasilkan

berkualitas 3.Harga yang ditawarkan

bersaing 4.Tempat distribusi strategis 5.Lokasi dekat dengan

pemasok 6.Keahlian staf administrasi 7. Penerapan e-commerce 8.Pimpinan tegas dan

kreatif

Kelemahan (W) : 1.Mental SDM kurang 2.Kualitas SDM kurang 3.Manajemen Keuangan

tidak teratur 4.Manajemen Persediaan

bahan baku kurang teratur 5.Pengawasan kualitas

kurang 6.Struktur Perusahaan

kurang berjalan 7.Etos kerja dan disiplin

kurang 8.Tingkat kemanan

perusahaan kurang 9. Kontrol perusahaan sulit 10.Lahan Kerja kurang luas 11. Teknologi minim 12.Belum

memperhitungkan HPP 13. Keterlambatan waktu

pengiriman

Peluang (O) : 1 Memiliki banyak

pelanggan dan relasi 2 Ketersediaan SDM 3 Kebijakan Pemerintah 4 Peningkatan jumlah

wisatawan dan penumpang pesawat

5 Kondisi ekonomi stabil 6 Kurang ancaman dari

produk pengganti 7 Hambatan masuk

industri tinggi

Strategi SO :

Market Penetration dan

Product Development

Strategi WO :

Revitalisasi Manajemen

Internal

Memanfaatkan kebijakan

pemerintah terutama untuk

dalam hal pemberdayaan

masyarakat

Memperbaiki mental, sikap

dan kualitas karyawan

Ancaman (T) : 1 Pesaing dalam dan luar

negeri 2 Cuaca 3 Inflasi 4 Kekuatan tawar

menawar pembeli tinggi 5 Kekuatan tawar

menawar pemasok

Strategi ST :

Mempertahankan pasar,

produk dan harga agar tetap

bersaing dalam industri

Strategi WT :

Meningkatkan penggunaan

teknologi

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

89

4.6.3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan QSPM

yang bertujuan untuk mengevaluasi alternatif strategi yang paling

menarik untuk dijalankan. Beberapa alternatif strategi yang telah

dirumuskan adalah:

1. Market Penetration dan Product Development

2. Revitalisasi Manajemen Internal

3. Memperbaiki mental, sikap dan kualitas karyawan

4. Memanfaatkan kebijakan pemerintah terutama untuk dalam hal

pemberdayaan masyarakat

5. Mempertahankan pasar, produk dan harga agar tetap bersaing dalam

industri

6. Meningkatkan penggunaan teknologi

Berdasarkan QSPM yang dapat dilihat pada lampiran 20

diperoleh nilai TAS tertinggi adalah meningkatkan penggunaan

teknologi dengan nilai sebesar 6,451; sedangkan alternatif strategi lain

yang memiliki nilai TAS tertinggi sampai terendah adalah revitalisasi

manajemen internal dengan nilai sebesar 6,249, mempertahankan

kualitas dan harga agar tetap bersaing dalam industri dengan nilai 6,116,

memperluas pangsa pasar dan mengembangkan produk dengan nilai

6,106, memanfaatkan kebijakan pemerintah dengan nilai 5,647, dan

terakhir adalah memperbaiki mental, sikap dan kualitas karyawan

dengan nilai 5, 616.

Penggunaan teknologi merupakan faktor yang sangat penting

karena dapat menekan biaya sehingga menurunkan harga dan

memperbaiki kualitas. Hal ini juga dapat mengungguli pesaing luar

negeri yang sudah menggunakan teknologi canggih. Dengan penggunaan

teknologi ini tidak akan mengurangi jumlah tenaga kerja karena masih

dibutuhkan tenaga kerja dalam hal finishing awal dan finishing akhir.

Teknologi yang dibutuhkan adalah dalam hal penggunaan mesin seperti

mesin injection. Saat ini UKM OAM sudah memiliki 5 buah mesin

injection yang modalnya berasal dari pinjaman bank, namun sangat

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

90

diharapkan mesin tersebut merupakan hibah dari pemerintah ataupun

pihak institusi lain yang ingin membantu perkembangan UKM. Selain

mesin injection yang berharga rata-rata 75 juta rupiah, mesin lain yang

dibutuhkan seperti mesin sablon untuk mempermudah proses pembuatan

stiker, mesin bor saat ini hanya memiliki 1 buah dan dibutuhkan 3 buah

agar tidak terjadi perebutan dalam proses pengerjaan barang, mesin

spraygun (mesin semprot) untuk setiap kelompok borongan yang

berharga Rp 300.000,-. Penggunaan spraygun adalah menjadi

tanggungan karyawan borongan dan sebagian besar dari mereka karena

tidak memiliki sistem kelompok yang terstruktur sehingga tidak terdapat

kas kelompok dan sulit untuk mengeluarkan penghasilannya dalam

membeli peralatan kelompok termasuk untuk spraygun. Mesin

kompresor yang dibutuhkan sebanyak 6 unit dan saat ini UKM OAM

memiliki 4 unit.

4.7. Aksi Bersama

Dengan mengacu pada kebutuhan UKM maka terdapat beberapa aksi yang

dilakukan bersama untuk mendukung setiap alternatif strategi yang telah

dirumuskan bersama, aksi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membuat struktur organisasi bersama

Dari hasil diskusi diperoleh informasi bahwa struktur OAM masih

merupakan struktur lama dan karyawan yang ditugaskannya juga sudah

tidak bekerja lagi di OAM. Berdasarkan inisiatif dari pemilik, maka dibuat

kembali struktur organisasi baru secara bersama-sama. Namun, belum

ditetapkan karyawan yang akan menduduki setiap jabatan yang terdapat

pada struktur organisasi. Struktur organisasi ini penting untuk memperjelas

deskripsi tugas setiap bagian dan juga untuk mempermudah koordinasi baik

antara atasan dan karyawan atau sesama karyawan.

Struktur yang tertera pada Gambar 11 dibuat berdasarkan keinginan

dari pemilik dengan disertai pembelajaran bersama. Struktur tersebut tidak

begitu jauh berbeda dari struktur sebelumnya. Refleksi setelah pembuatan

struktur ini kurang baik karena struktur baru tersebut tidak langsung

disosialisasikan kepada karyawan dan belum ada penempatan orang dalam

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

91

setiap jabatan. Alasan pimpinan belum dapat mensosialisasikannya karena

masih beranggapan bahwa karyawan sedang berada dalam tahap penempaan

pada pekerjaan yang belum terbiasa bagi mereka karena sebagian besar

karyawan OAM masih baru.

Gambar 11. Struktur Organisasi Hasil Diskusi

2. Pembuatan Tabel Pesanan

Salah satu permasalahan dalam pemasaran adalah sering terjadinya

keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen karena pimpinan tidak

konsisten dengan perintahnya. Pimpinan merasa tidak konsisten karena

pimpinan tidak mengetahui pesanan yang harus diprioritaskan sesuai dengan

waktu pemesanan. Selain itu, pesanan juga dikendalikan oleh bagian

pemasaran yang seringkali tidak menginformasikan kepada pimpinan.

Adanya permasalahan tersebut diakibatkan oleh data pesanan yang tidak

jelas sehingga pimpinan dan karyawan juga tidak mengetahui pesanan yang

harus didahukukan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir keterlambatan

pengiriman barang kepada konsumen. Adapun tabel pesanan yang dibuat

berdasarkan inisiatif dan proses kolaboratif adalah sebagai berikut:

PIMPINAN

SEKRETARIS BENDAHARA

PEMASARAN KEPALA GUDANG

BAGIAN PRODUKSI

DESAIN GAMBAR PENGEPAKAN PEMBUAT CETAKAN

FINISHING SABLON CETAK METAH

PENYETELAN

STIKER

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

92

Tabel 17. Tabel Pesanan untuk di Bengkel Ozi Aircraft Model:

Jenis Barang No Tgl Pemesan

Airlines Type Skala

Jmlh Tgl

selesai

Penerima Ket

Tabel 18. Tabel Pesanan untuk Pimpinan UKM:

Jenis barang No Tgl Pemesan

AL Tipe Skl

Jml Harga/

unit

Total

harga

Pem

bayaran

Tgl

sls

Ket

Tabel diatas terbagi menjadi dua yang dibuat atas dasar keinginan

pemilik, tabel 17 dipergunakan untuk di bengkel pesawat OAM dan Tabel

18 dipergunakan untuk dijadikan catatan pimpinan. Tabel pesanan dibuat

disebuah papan yang akan ditempatkan di dalam ruang produksi. Pembuatan

tabel dilakukan bersama antara karyawan dan pihak peneliti.

3. Perhitungan HPP secara aktual

Permasalahan yang paling pokok juga adalah perusahaan tidak

mengetahui HPP. Padahal, HPP sangat diperlukan untuk memberikan

taksiran harga agar dapat memberikan margin keuntungan bagi perusahaan.

Pemilik dan karyawan hanya dapat mengestimasi HPP berdasarkan

pengalaman dan perasaan. Perhitungan HPP dilakukan berdasarkan

pertimbangan beberapa karyawan yaitu dengan cara membagi produk ke

dalam ukuran yaitu kecil, sedang dan besar. Perhitungan tidak dilakukan

secara total output per bulan karena penggunaan bahan baku untuk setiap

jenis pesawat dipergunakan secara bersama-sama sehingga akan kesulitan

untuk memperoleh data bahan baku dari karyawan.

Perhitungan HPP dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan pada

setiap bagian produksi pesawat yang dapat dihasilkan oleh setiap bahan baku

jika pemakaiannya sampai habis untuk masing-masing ukuran pesawat. Dari

hasil wawancara dan observasi bagian proses produksi diperoleh HPP untuk

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

93

pesawat yang berukuran kecil sebesar Rp. 85.600,-; Sedang sebesar Rp.

124.450,- ; dan besar sebesar Rp. 277.800,-.

Setelah dilakukan perhitungan aktual, hasil HPP tersebut diserahkan

kepada bagian administrasi, bendahara dan pemilik sebagai pengambil

keputusan dalam perusahaan.

4. Pengajuan proposal untuk Musyawarah Rancangan Anggaran Pembangunan

(MUSREMBANG) tahun 2008 kepada Depperindag.

Keunggulan dari OAM salah satunya adalah memiliki banyak relasi

termasuk di Pemerintahan Kabupaten Bogor. Kendala OAM untuk

mengungguli pesaingnya adalah teknologi yang masih minim dan lahan

produksi yang kurang luas. Proposal ini bertujuan untuk menindaklanjuti

proposal yang pernah diajukan kepada Wakil Bupati Bogor namun pihak

Pemerintah Kabupaten belum dapat berpartisispasi dalam pemberian dana

kepada UKM OAM. Proposal berisi mengenai pengajuan dana untuk

perluasan hanggar kerja dan pemberian dana untuk peningkatan teknologi.

Proposal dibuat berdasarkan hasil kolaborasi bersama, adapun dana yang

diajukan adalah sebanyak Rp. 675.000.000,-.

5. Melakukan future scenario karyawan dan pemilik serta mengevaluasi

kinerja karyawan OAM.

Melakukan Focus Group Discussion untuk mengetahui keinginan

seluruh pihak yang bekerja di OAM. Keinginan ini sangat diperlukan karena

akan mencerminkan sebuah visi. Adapun keinginan pimpinan terhadap

karyawan adalah adanya perubahan sikap dan mental karyawan dalam

bekerja untuk lebih bertanggungjawab, komitmen dan tetap loyal. Selain

itu, pimpinan juga mengharapkan bantuan dari institusi manapun untuk

menambah julah mesin yang sudah berumur cukup tua. Keinginan pimpinan

lebih jauh adalah menjadikan OAM lebih maju sehingga dapat menyerap

lebih banyak tenaga kerja dan dapat memberdayakan masyarakat banyak.

Keinginan karyawan terhadap pemilik dan UKM OAM adalah mereka

menginginkan agar usaha miniatur pesawat lebih maju dan berjalan lancar.

Selain membicarakan mengenai harapan-harapan karyawan dan

pemilik, FGD ini juga bertujuan untuk mengklarifikasi permasalahan teknis

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

94

produksi yang kualitasnya semakin menurun. Banyak produk yang rusak

dan harus dilakukan pekerjaan ulang yang akan mengeluarkan biaya

tambahan. Menurut bagian finishing permasalahan rusak dan kesulitan

barang adalah berasal dari bagian cetak mentah. Pengerjaan bagian cetak

mentah tidak rapih sehingga banyak menyita waktu dan tenaga untuk bagian

finishing. Dari hasil diskusi terdapat beberapa solusi yang diajukan yaitu:

1. Membuat tim kerja kelompok borongan yang didalamnya terdiri dari

bagian finishing dan bagian cetak mentah sehingga setiap bagian

memiliki tanggungjawab terhadap kelompoknya. Namun, solusi

tersebut kurang dapat diterima oleh karyawan karena harus memulai

dari awal dalam pencarian anggota.

2. Memilih pekerja bagian cetak mentah secara lebih selektif, namun

pernyataan ini juga kurang disetujui oleh pimpinan karena dapat

menghambat kebebasan orang untuk bekerja dan hal tersebut dapat

menghilangkan arti pemberdayaan masyarakat.

3. Menggunakan pengawas harian khusus untuk bagian cetak mentah,

solusi ini juga tidak dapat diteima karena tidak ada yang hanya ingin

menjadi pengawas tanpa melakukan pekerjaan lain yang hasilnya lebih

jelas.

4. Mengontrol kualitas bagian cetak mentah setiap harinya sehingga

dapat terlihat kekurangannya oleh pimpinan. Hal ini mengharuskan

bagian cetak metah untuk memberikan outputnya setiap hari kepada

pimpinan dan pimpinan yang akan turun langsung sebagai pengontrol

kerja bagian cetak mentah.

Solusi terbaik untuk permasalahan ini adalah sebaiknya pimpinan

membentuk suatu tim borongan yang terdiri dari bagian cetak dan finishing

sehingga setiap orang dapat merasa memiliki tanggungjawab dalam

kelompok. Bagian cetak mentah akan berusaha bekerja dengan baik agar

kelompoknya dapat menghasilkan produk dalam jumlah banyak begitupun

bagian finishing akan membantu bagian cetak mentah agar produk yang

dihasilkan tidak menyulitkan di bagian finishing. Proses penelitian PAR

yang dijalankan secara lebih ringkas tertera pada Lampiran 21.

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

95

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, UKM OAM memiliki

kekuatan utama berupa produk yang dihasilkan berkualitas. Sedangkan

kelemahan utamanya adalah kurangnya etos kerja dan disiplin karyawan.

Nilai dari matriks IFE adalah 2,587 yang berarti perusahaan memiliki

potensi yang kuat serta telal mengoptimalkan kekuatan dengan baik.

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, diperoleh nilai EFE adalah

sebesar 2,747 yang menunjukkan bahwa UKM OAM sudah cukup baik

dalam memanfaatkan peluang serta menghindari ancaman. Peluang utama

usaha ini adalah memiliki banyak pelanggan dan relasi sedangkan

ancaman utamanya adalah pesaing luar negeri.

b. Hasil analisis IFE dan EFE kemudian dirumuskan dalam matriks IE yang

menunjukkan bahwa posisi UKM OAM berada pada sel V. Pada kuadran

ini UKM OAM dapat melakukan strategi hold dan maintain dengan

melakukan market penetration dan product development. Pada matriks

SWOT dirumuskan beberapa alternatif strategi yaitu market penetration

dan Product Development; revitalisasi manajemen internal; pembenahan

mental, sikap dan kualitas karyawan; memanfaatkan kebijakan pemerintah

untuk ekspansi usaha; mempertahankan harga, kualitas dan pasar;

meningkatkan penggunaan teknologi.

c. Pada Matriks QSP diperoleh prioritas strategi dengan nilai tertinggi yaitu

peningkatan penggunaan teknologi. Adapun teknologi yang dibutuhkan

untuk menghadapi pesaing adalah penggunaan mesin injection (mould),

mesin sablon serta adanya penambahan dan penngantian mesin yang sudah

usang seperti untuk mesin kompressor dan mesin bor. Beberapa aksi yang

yang dilakukan bersama adalah pembuatan struktur bersama, pembuatan

tabel pesanan bersama, pengajuan proposal ke Musrembang, perhitungan

HPP dan melakukan future scenario untuk mengetahui keinginan

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

96

karyawan dan pemilik di masa yang akan datang serta mengevaluasi

kinerja dan merumuskan solusi bersama.

2. Saran

a. Perusahaan harus tetap menjalin kerjasama dan hubungan yang baik

dengan relasi dan pelanggan serta stakeholder lain agar memudahkan

jaringan dan mendapatkan informasi dari pihak luar dengan cara

memberikan pelayanan terbaik.

b. Perusahaan harus lebih tegas terhadap karyawan dengan membuat

peraturan bersama untuk dijalankan di perusahaan agar karyawan lebih

disiplin. Namun, perusahaan juga harus tetap memperhatikan

kesejahteraan karyawan dan mendengarkan setiap keluhan karyawan agar

mereka merasa menjadi bagian dari UKM OAM. Selain itu, perlu

dilakukan pelatihan yang dapat membina sikap, mental dan tanngung

jawab serta meningkatkan kapasitas pengetahuan dan pengalaman

karyawan.

c. Kualitas produk tetap dipertahankan dan harus lebih baik dan dilakukan

inovasi produk, dalam mencapai kualitas produk yang baik diperlukan

Quality Control yang lebih fokus dan memiliki kriteria mutu atau standar

mutu yang ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan harapan pelanggan

agar dapat mengalahkan pesaing.

d. Tetap memperhatikan perkembangan teknologi agar tidak kalah dari

pesaing dan mempertahankan penggunaan teknologi internet sebagai

media pemasaran.

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

97

DAFTAR PUSTAKA

Ansharuddin, M. 2003. Respons Komunitas Nelayan Terhadap Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Partisipatif. Tesis. Pascasarjana. Institut Petanian Bogor.

Basuno, dkk. 2005. Laporan akhir pemberdayaan masyarakat secara partisipatif melalui kaji tindak (action research) di Provinsi Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pangembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

David, F. R. 2002. Manajemen Strategis. Alih bahasa Alexander Sindoro. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Effendy, L. 1998. Penelitian Partisipatif Pengendalian Ulat Bawang Merah dengan SeNPV di Desa Dukun Waringin, Wanasari, Brebes. Tesis pada program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fansuri, A. H. 2006. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah (Studi kasus UKM Ozi Aircraft Model Bogor). Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Hunger, J. D dan T. L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategik. Andi, Yogyakarta.

Jauch, L. R. Dan Glueck W.F. 1988. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan edisi ketiga. Erlangga, Jakarta.

Kusumanto, dkk. 2006. Belajar Beradaptasi Bersama-sama Mengelola Hutan di Iindonesia. Centre for Internastional Forest Research, Bogor.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat kontemporer untuk pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba, Jakarta.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta : Aditya Medya

Mulyono, M. 2004. Makalah pelatihan dan lokakarya Penelitian Aksi Partisipatif dalam Proses Kebijakan Pengelolaan dan Pengaturan Hutan. CIFOR, Bogor.

Narayan, D. 1996. What is Participatory Research?. Washington, D.C. Reprinted

with permission from the World Bank. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik. Terjemahan. Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

98

Porter, M. E. (1995). Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Terjemahan. Erlangga, Jakarta.

Rustiani, dkk. 1996. Usaha Rakyat dalam Pola Desentralisasi Produksi Subkontrak. Yayasan AKATIGA, Bandung.

Umar, H. 2003. Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta. Soejoedono, A. R dan Tiktik S. 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan

Koperasi. Ghalia Indonesia, Bandung. Steiner, G. A and J. B. Minner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen edisi 2.

Erlangga, Jakarta.

Sulistyowati, R. 2004. Rancangan Balanced Scorecard Sebagai Instrumen Manajemen Strategi pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Thee, K, dkk. 2001. Dinamika Usaha Kecil dan Menengah. Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Wardana, K. B. 2006. Strategi Pengembangan Industri Kecil Tapioka di Desa Karang Tengah Bogor. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Studio Driya Media Bandung untuk Konsorsium Pengembangan Dataran Tinggi Nusa Tenggara. Berbuat Bersama Berperan Setara Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. 1996. DriyaMedia, Bandung.

http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filename=F16537/Koperasi.htm [21 April 2007)

http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filename=F19102/Kemiskinan%20dan%20Pengangguran.htm [21 April 2007]

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_9/artikel_1.htm [20 April 2007]

http: //www.bi.go.id. [10 April 2007]

http: //www.data-statistik.com [10 April 2007]

http://www.bisnis.com [20 Juli 2007]

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

99

LAMPIRAN

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

100

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

Identitas pemilik

Nama :

Tempat tanggal lahir :

Agama :

Alamat Rumah :

Alamat Tempat usaha :

Pendidikan terakhir :

Pelatihan yang telah diikuti :

Pengalaman :

Keterampilan :

Bakat/hobi :

Kegiatan Sosial :

MANAJEMEN

• Nama UKM :

• Nama Pemilik/Pimpinan UKM :

• Bidang Usaha :

• Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja :

• Tahun pendirian usaha :

• Sejarah pendirian usaha :

Identitas UKM

1. Apa latar belakang bapak mendirikan usaha miniatur pesawat (UKM Ozi

Aircraft Model)?

2. Sejak kapan bapak menjalankan usaha Ozi Aircraft Model?

3. Usaha apa yang bapak jalankan sebelumnya?

4. Bagaimana prospek usaha Ozi Aircraft Model?

5. Apa manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh usaha Ozi Aircraft Model?

6. Apa manfaat sosial yang diberikan oleh Ozi Aircraft Model?

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

101

Lanjutan Lampiran 1.

7. Apakah ada pihak yang membantu dalam mendirika usaha ini? Siapa saja

pihak tersebut?

8. Siapa pesaing usaha Ozi Aircraft Model baik lokal maupun internasional?

9. Apa alasan mendirikan usaha Ozi Aircraft Model di desa Cikarawang,

kampung Cangkrang?

10. Apa kelebihan dari produk yang dihasilkan oleh Ozi Aircraft Model? Permodalan

1. Bagaimana perolehan modal usaha?

2. Berapa modal yang dibutuhkan dalam usaha inii?

3. Bagaimana pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ozi Aircraft

Model?

4. Berapa nilai aset yang dimiliki saat ini? Sumber Daya Manusia:

1. Berapa jumlah tenaga kerja dalam usaha Ozi Aircraft Model?

2. Berapa rataan jam kerja per hari?

3. Bagaimana siklus kerja di Ozi Aircraft Model?

4. Berapa besarnya upah yang diberikan kepada karyawan Ozi Aircraft

Model?

5. Bagaimana cara pembayaran upah?

6. Dari mana tenaga kerja berasal?

7. Bagaimana sistem perekrutan tenaga kerja?

8. Apakah terdapat pelatihan yang diberikan kepada pekerja?

9. Apakah ada pekerja yang memiliki pekerjaan lain?

10. Apaka terdapat perlindungan terhadap tenaga kerja? Bagaimana

bentuknya?

11. Apa masalah yang terdapat pada tenaga kerja?

12. Bagaimana cara mengatasinya selam ini?

13. Bagaimana bagan/strukur organisasi Ozi Aircraft Model?

14. Apakah terdapat pelatihan bagi karyawan?

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

102

Lanjutan Lampiran 1.

Perolehan input

1. Dari mana bahan baku diperoleh?

2. Siapa yang menjadi pemasok bahan baku?

3. Apakah pemasok tetap atau terdapat banyak pemasok?

4. Bagaimana sistem manajemen persediaan bahan baku?

5. Berapa rataan pengeluaran bahan baku setiap bulannya?

6. Bagaimana harga yang ditawarkan pemasok bahan baku?

7. Dari mana memperoleh informasi harga bahan baku?

8. Bagaimana sistem penyimpan bahan baku?

Produksi 1. Apa saja bahan baku utama dari produk miniatur pesawat?

2. Apa saja bahan baku penunjang dari produk yang dihasilkan?

3. Berapa kapasitas produksi yang dihasilkan?

4. Bagaimana perkembangan jumlah produksi?

5. Berapa produksi tertinggi dan nilai produksi terendah?

6. Bagaimana sistem produksi yang dijalankan (persediaan barang atau

berdasarkan pesanan)?

7. Berapa jam kerja UKM per hari, hari kerja dalam satu bulan?

8. Apa saja peralatan yang digunakan dalam pembuatan barang?

9. Bagaimana tahap-tahap proses produksi dalam menghasilkan produk?

Berapa orang tenaga kerja yang diperlkan untuk mengerjakan setiap

bagian produksi dan berapa lama waktu yang diperlkan untuk mengerjakan

setiap fungsi produksi?

10. Masalah apa yang menjadi kendala dalam proses produksi (bahan baku,

tenaga kerja, modal dan peralatan)?

11. Bagaimana cara perolehan bahan baku?

12. Bagaimana manajemen persediaan bahan baku yang dilakukan?

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

103

Lanjutan Lampiran 1.

Pemasaran output

1. Jenis pesawat apa saja yang dihasilkan oleh Ozi Aircraft Model?

2. Bagaimana distribusi yang dijalankan Ozi Aircraft Model untuk

memasarkan produknya?

3. berapa harga jual yang diterapkan oleh Ozi Aircraft Model? Apakah harga

jual tersebut saam untuk semua jenis konsumen atau ada perbedaan? Jika

ada, berapa kisarannya?

4. Promosi apa yang dilakukan oleh Ozi Aircraft Model? Sebutkan kegiatan

dan media promosinya?

5. Bagaimana sistem penyerahan barang kepada konsumen?

6. Bagaimana cara pemesanan dan pembayaran yang dilakukan oleh

konsumen?

II. Daftar wawancara kepada pihak lembaga pemerintahan di desa Cikarawang

1. Apa saja potensi ekonomi yang dimiiki oleh desa Cikarawang? Sektor apa

saja yang dijalankan oleh masyarakat?

2. Berapa Jumlah penduduk desa Cikarawang?

3. Apa yang menjadi mata pencaharian masyarakat?

4. Apakah terdapat dukungan terhadap para pelaku usaha di

masyarakat?berupa apa?

5. Manfaat apa yang diberikan oleh Ozi Aircraft Model kepada masyarakat

dan pembangunan desa?

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

104

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan wawancara terstruktur untuk kelompok subkontrak

KARAKTERISTIK KELOMPOK SUBKONTRAK

Nama Ketua Kelompok :

Nama Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

Bagian Produksi :

Jumlah Produksi/minggu :

Kapan kelompok ini mulai kontrak dengan Ozi Aircraft Models ?

A. Tempat Kerja Kelompok

Dimana kelompok mengerjakan proses produksi?

Bagaimana sistem tempat yang dijadikan ruang produksi?

B. Peralatan yang dimiliki Kelompok

1. Dari mana peralatan kelompok diperoleh?

a. Dipinjamkan perusahaan, Apa syarat-syarat peminjamannya?

Apakah terdapat batas waktu peminjaman?

b.Dibeli sendiri

Darimana asal pembelian peralatan kelompok?

Bagaimana sistem pembelian?

Bagaimana sistem pembayaran?

c. Siapa yang memberi?

Apa persyaratan pemberian peralatan pada suatu kelompok?

C. Bahan Baku Kelompok

1. Dari mana bahan baku diperoleh?

2. Bagaimana sistem pembelian bahan baku?

3. Bagaimana sistem pembayarannya?

4. Bagaimana proses perolehan bahan baku dimulai dari pengambilan sampai

dengan pembayaran?

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

105

Lanjutan Lampiran 2.

D. Biaya apa saja yang harus dikeluarkan kelompok setiap minggu:

a. Biaya Listrik : Rp.

b. Biaya bahan baku : Rp.

c. Biaya Tenaga kerja : Rp.

d. Biaya bahan penolong : Rp.

e. Biaya peralatan : Rp.

f. Biaya penyusutan : Rp

g. Biaya lain-lain………………: Rp.

E. Berapa nilai dari penjualan hasil produksi per minggu?

F. Bantuan teknis apa yang diberikan oleh perusahaan kepada kelompok?

a. Pemeriksaan/ pengawasan kualitas

b. Pemeriksaan/ pengawasan proses produksi

c. Pelatihan pembuatan produk baru

d. Evaluasi/ penilaian hasil kerja

G. Bantuan non teknis apa yang diberikan perusahaan?

Berapa kali bantuan teknis diberikan oleh perusahaan kepada kelompok?

Kapan bantuan teknis tersebut diberikan?

Siapa yang memberikan bantuan teknis?

H. Metode bantuan teknis apa yang diberikan oleh perusahaan kepada

kelompok?

a. Buku panduan pembuatan produk terbaru

b. Diskusi

c. Pelatihan

d. Pengiriman teknisi

e. Pengawas produksi

I. Bagaimana hasil bantuan teknis yang diberikan perusahaan kepada

kelompok?

a. Tidak memecahkan masalah

b. Memecahkan masalah tetapi butuh waktu yang lama

c. Memecahkan dan memperbaiki masalah

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

106

Lanjutan Lampiran 2.

J. Sistem Penggajian Kelompok

a. Dasar untuk menetapkan gaji pada kelompok? Siapa penentu kebijakan

gaji di dalam kelompok? Besarnya gaji rata-rata per orang setiap minggu?

b. Kapan gaji diberikan kepada kelompok?

c. Bagaimana sistem penggajian mulai dari pengambilan gaji sampai pada

penyerahan kepada kelompok?

K. Kapan kelompok menghubungi/melapor kepada perusahaan :

L. Bantuan apa yang kelompok inginkan?..............................................................

Dari siapa bantuan tersebut diinginkan?..............................................................

Kapan bantuan tersebut dibutuhkan?...................................................................

M. Permasalahan apa saja yang terjadi pada kelompok selama bekerja di Ozi

Aircraft Models?

a. Masalah produksi

b. Masalah organisasi

c. Masalah keuangan

d. Masalah pemasaran

e. Masalah informasi

f. Masalah lainnya

N. Saran untuk pengembangan kelompok demi kemajuan usaha Ozi Aircraft

Model?

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

107

Lampiran 3. Penentuan Bobot

PENENTUAN BOBOT

Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategik internal

maupun eksternal industri, yaitu dengan cara memberikan bobot terhadap

seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan

pada UKM Ozi Aircraft Model di desa Cikarawang, Kabupaten Bogor.

Petunjuk Umum:

1. Pengisian kuesioner dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap

responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara

langsung (tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner ini, dengan responden lainnya atau dengan

peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk khusus:

1. Aletrnatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategik internal dan

eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah:

1 = tidak penting

2 = kurang penting

3 = biasa

4 = penting

5 = sangat penting

2. Penentuan bobot masing-masing pandang masing-masing responden terhadap

faktor-faktor strategik internal dan eksternal yang telah ditinjau.

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

108

Lampiran 4. Penentuan bobot faltor strategik internal UKM Ozi Aircraft Models

No Faktor Internal Bobot

Kekuatan 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8

Merek dan produk dikenal masyarakat luas Produk yang dihasilkan berkualitas Harga yang ditawarkan bersaing Tempat distribusi strategis Pimpinan tegas dan kreatif Lokasi dekat dengan pemasok Keahlian Staf Administrasi Penerapan e-commerce

Kelemahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Mental Sumber Daya Manusia rendah Kualitas Sumber Daya Manusia kurang Manajemen keuangan belum teratur Manajemen Persediaan barang belum teratur Pengawasan kualitas kurang Struktur perusahaan kurang berjalan Etos kerja dan disiplin kurang Tingkat keamanan perusahaan kurang Kontrol perusahaan sulit Lahan kerja kurang luas Teknologi minim Belum ada memperhitungkan Harga Pokok Produksi Keterlambatan waktu pengiriman

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

109

Lampiran 5. Hasil pembobotan faktor internal UKM OAM

Faktor Internal Bobot No Kekuatan R1 R2 R3 R4

Rataan Nilai Bobot

1 2 3 4 5 6 7 8

Merek dan produk dikenal masyarakat luas Produk yang dihasilkan berkualitas Harga yang ditawarkan bersaing Tempat distribusi strategis Pimpinan tegas dan kreatif Lokasi dekat dengan pemasok Keahlian Staf Administrasi Penerapan e-commerce

5

5

5

5 5 5

5 2

5

5

4

4 5 5

5 4

5

5

4

5 5 5

4 4

4

5

4

5 5 5

5 5

4,75

5

4,25

4,75 5 5

4,75 3,75

0,048

0,051

0,043

0,048 0,051 0,051

0,048 0,038

Total 0,378 Kelemahan R1 R2 R3 R4 Rataan Nilai

Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Mental Sumber Daya Manusia rendah Kualitas Sumber Daya Manusia kurang Manajemen keuangan belum teratur Manajemen Persediaan barang belum teratur Pengawasan kualitas kurang Struktur perusahaan kurang berjalan Etos kerja dan disiplin kurang Tingkat keamanan perusahaan kurang Kontrol perusahaan sulit Lahan kerja kurang luas Teknologi minim Belum memperhitungkan Harga Pokok Produksi Keterlambatan waktu pengiriman

5

5

5

5

5

5

5

5

5 5 5 5

5

5

5

5

4

4

4

5

4

4 4 5 4

5

5

5

5

5

5

4

3

5

5 5 5 5

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5 4 4 4

5

5

5

5

4,75

4,75

4,5

4,5

4,75

4,75 4,5

4,75 4,5

4,75

0,051

0,051

0,051

0,048

0,048

0,045

0,045

0,048

0,048 0,046 0,048 0,045

0,048

Total 0,622 Total 1,000

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

110

Lampiran 6. Penentuan bobot faktor strategik eksternal UKM Ozi Aircraft Model

No

Faktor Eksternal Bobot

Peluang 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7

Memiliki banyak pelanggan dan relasi Ketersediaan SDM banyak Kebijakan pemerintah Peningkatan jumlah wisatawan dan penumpang pesawat terbang Kondisi ekonomi stabil Kurangnya ancaman dari produk pengganti Hambatan masuk industri tinggi

Ancaman 1 2 3 4 5

Pesaing dari luar negeri (Cina) Cuaca Inflasi Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

111

Lampiran 7. Hasil pembobotan faktor internal UKM OAM

Faktor Eksternal Bobot No peluang R1 R2 R3 R4

Rataan Nilai Bobot

1 2 3 4 5 6 7

Memiliki banyak pelanggan dan relasi Ketersediaan SDM Kebijakan pemerintah Peningkatan jumlah wisatawan dan penumpang pesawat terbang Kondisi ekonomi stabil Kurangnya ancaman dari produk pengganti Hambatan masuk industri tinggi

4

454

54

5

5

444

44

4

5

454

44

4

5

445

54

4

4,75

4 4,5

4,25

4,5 4

4,25

0,083

0,070,0790,075

0,0790,07

0,075

Total 0,531 Ancaman 1 2 3 4 5 6

Pesaing dari luar negeri Pesaing dalam negeri Cuaca Inflasi Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi

55554

4

55553

5

45555

4

33454

4

4,25 4,5

4,75 5 4

4,25

0,0750,0790,0830,0870,07

0,075

Total 0,469 Total 1,000

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

112

Lampiran 8. Penentuan Rating

PENENTUAN RATING

Tujuan :

Untuk mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategik

internal maupun ekstenal industri yaitu melelui pemberian rating terhadap

seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan

keberhasilan UKM Ozi Aircraft Model.

Petunjuk umum:

1. Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap

responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara

langsung (tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yag sudah

tercantum dalam kuesioner ini, dengan alasan yang jelas dan kuat.

5. Responden dapat memiliki pandangan berbeda mengenai suatu faktor dalam

kuesioner ini, dengan responden lainnya atau dengan peneliti. Hal ini

dibenarkan, jika disertai dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus:

1. Alternatif pemberian rating terhadap faktor-faktor strategik internal (kekuatan)

dan eksternal (peluang) yang bersifat positif adalah sebagai berikut:

1 = sangat lemah

2 = lemah

3 = kuat

4 = sangat kuat

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

113

Lanjutan Lampiran 8.

Sedangkan untuk faktor-faktor strategik internal (kelemahan) dan faktor

strategik eksternal (ancaman) yang bersifat negatif adalah sebagai berikut:

1 = sangat sulit diatasi

2 = sulit diatasi

3 = mudah diatasi

4 = sangat mudah diatasi

2. Penentuan rating merupakan pandangan masing-masing responden terhadap

kemampuan kegiatan usaha Ozi Aircraft Model dalam menghadapi faktor-

faktor internal dan eksternal.

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

114

Lampiran 9. Penentuan rating faktor strategik internal UKM Ozi Aircraft Model

No Faktor Internal Rating

Kekuatan 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8

Merek dan produk sudah dikenal masyarakat luas Produk yang dihasilkan berkualitas Harga yang ditawarkan bersaing Tempat distribusi strategis Pimpinan tegas dan kreatif Lokasi dekat dengan pemasok Keahlian staf administrasi baik Penerapan e-commerce

Kelemahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Mental Sumber Daya Manusia rendah Kualitas Sumber Daya Manusia kurang Manajemen kas belum teratur Manajemen Persediaan barang belum teratur Pengawasan kualitas kurang Struktur perusahaan kurang berjalan Etos kerja dan disiplin kurang Tingkat keamanan perusahaan kurang Kontrol perusahaan sulit Lahan kerja kurang luas Teknologi minim Belum diketahui Harga Pokok Produksi Keterlambatan Waktu Pengiriman

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

115

Lampiran 10. Hasil penilaian rating faktor internal UKM OAM

Faktor Internal Rating No Kekuatan R1 R2 R3 R4

Rataan Rating (R1-R4/4)

1 2 3 4 5 6 7 8

Merek dan produk dikenal masyarakat luas Produk yang dihasilkan berkualitas Harga yang ditawarkan bersaing Tempat distribusi strategis Pimpinan tegas dan kreatif Lokasi dekat dengan pemasok Keahlian Staf Administrasi Penerapan e-commerce

3

3

3

322

32

3

3

3

343

43

4

4

3

334

33

3

3

3

333

33

3,25

3,25

3

333

3,252,75

Kelemahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Mental Sumber Daya Manusia rendah Kualitas Sumber Daya Manusia kurang Manajemen keuangan belum teratur Manajemen Persediaan barang belum teratur Pengawasan kualitas kurang Struktur perusahaan kurang berjalan Etos kerja dan disiplin kurang Tingkat keamanan perusahaan kurang Kontrol perusahaan sulit Lahan kerja kurang luas Teknologi minim Belum memperhitungkan Harga Pokok Produksi Keterlambatan waktu pengiriman

2

2

2

3

2

2

2

2

2232

2

4

4

2

3

3

3

2

3

3222

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2333

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2222

2

2,75

2,5

2

2,5

2,25

2,25

2

2,25

2,252,252,5

2,25

2

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

116

Lampiran 11. Penentuan rating faktor strategik eksternal UKM Ozi Aircraft Model

No

Faktor Eksternal Rating

Peluang 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7

Memiliki banyak pelanggan dan relasi Ketersediaan SDM banyak Kebijakan pemerintah Peningkatan jumlah wisatawan dan penumpang pesawat terbang Kondisi ekonomi stabil Kurangnya ancaman dari produk pengganti Hambatan masuk industri tinggi

Ancaman

1 2 3 4 5 6

Pesaing luar negeri (Cina) Pesaing dalam negeri Cuaca Inflasi Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

117

Lampiran 12. Hasil penilaian rating faktor internal UKM OAM

Faktor Eksternal Rating No Peluang R1 R2 R3 R4

Rataan Rating (R1-R4/4)

1 2 3 4 5 6 7

Memiliki banyak pelanggan dan relasi Ketersediaan SDM banyak Kebijakan pemerintah Peningkatan jumlah wisatawan dan penumpang pesawat terbang Kondisi ekonomi stabil Kurangnya ancaman dari produk pengganti Hambatan masuk industri tinggi

4

3

13

33

3

3

3

21

23

2

4

3

23

33

3

4

3

33

33

2

3,75

3

22,5

2,753

2,5

Ancaman 1 2 3 4 5 6

Pesaing luar negeri (Cina) Pesaing dalam negeri Cuaca Inflasi Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi

33443

3

23113

3

23223

3

23333

3

2,253

2,52,5

3

3

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

118

Lampiran 13. Kuesioner penelitian penentuan strategi terpilih dengan QSPM

PENENTUAN STRATEGI TERPILIH

Alternatif strategi yang dirumuskan bersama adalah;

1. Strategi market penetration dan product development

2. Strategi revitalisasi manajemen internal

3. Strategi pembenahan mental, sikap dan kualitas karyawan

4. Strategi dalam memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk ekspansi usaha

5. Strategi mempertahankan harga, kualitas dan pasar.

6. Strategi meningkatkan penggunaan teknologi

Nilai untuk ketertarikannya adalah sebagai berikut:

1 = tidak menarik

2 = cukup menarik

3 = menarik

4 = sangat menarik

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

119

Lampiran 14. Hasil penilaian terhadap strategi market penetration dan product development

SWOT Strategi Market Penetration dan

Product Development No Kekuatan R1 R2 R3 R4

Rataan

1 Merek dan Produk dikenal masyarakat 1 3 4 3 2.75

2 Produk yang dihasilkan berkualitas 3 4 4 3 3.5 3 Harga yang ditawarkan bersaing 4 4 4 3 3.75

4 Tempat distribusi strategis 2 4 4 3 3.25 5 Pimpinan tegas dan kreatif 1 3 3 4 2.75 6 Lokasi dekat dengan pemasok 2 3 4 3 3 7 Keahlian staf administrasi 2 4 4 4 3.5 8 Penerapan e-commerce 2 3 4 4 3.25 Kelemahan

1 Mental SDM rendah 4 3 4 3 3.5 2 Kualitas SDM rendah 3 3 4 4 3.5 3 Manajemen keuangan belum teratur 4 3 4 3 3.5

4 Manajemen persediaan barang belum teratur 4 3 4 3 3.5

5 Pengawasan kualitas kurang 4 3 4 3 3.5 6 Struktur perusahaan kurang berjalan 4 3 4 3 3.5 7 Etos kerja dan disiplin kurang 4 3 4 3 3.5

8 Tingkat keamanan perusahaan kurang 2 3 4 3 3

9 Kontrol perusahaan sulit 3 3 4 3 3.25 10 Lahan kerja kurang luas 4 3 4 3 3.5 11 Teknologi minim 3 3 4 3 3.25 12 Belum memperhitungkan HPP 4 3 4 3 3.5 13 Keterlambatan waktu pengiriman 4 3 4 3 3.5

Peluang

1 Memiliki banyak pelanggan dan relasi 2 2 4 3 2.75

2 Ketersediaan banyak SDM 3 3 4 3 3.25 3 Kebijakan pemerintah 1 1 4 4 2.5

4 Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah penumpan pesawat 2 1 3 4 2.5

5 Kondisi ekonomi stabil 3 1 3 4 2.75

6 Kurangnya ancaman dari produk pengganti 3 1 4 3 2.75

7 Hambatan masuk industri tinggi 4 3 4 3 3.5

Ancaman 1 Pesaing dari luar negeri 4 3 4 4 3.75 2

Pesaing dari dalam negeri

4

3

4

3

3.5

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

120

Lanjutan Lampiran 14.

No SWOT Strategi Market Penetration dan

Product Development Rataan

3 Cuaca 1 1 3 2 1.75

4 Inflasi 4 1 3 3 2.75

5 Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 3 3 4 3 3.25

6 Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi 2 3 3 4 3

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

121

Lampiran 15. Hasil Penilaian terhadap Strategi Revitalisasi Manajemen Internal

SWOT Revitalisasi manajemen internal No

Kekuatan R1 R2 R3 R4 Rataan

1 Merek dan Produk dikenal masyarakat 2 3 3 3 2.75

2 Produk yang dihasilkan berkualitas 1 4 3 4 3 3 Harga yang ditawarkan bersaing 1 4 3 3 2.75

4 Tempat distribusi strategis 3 4 3 3 3.25 5 Pimpinan tegas dan kreatif 1 3 3 4 2.75 6 Lokasi dekat dengan pemasok 1 4 4 3 3 7 Keahlian staf administrasi 1 4 1 4 2.5 8 Penerapan e-commerce 1 3 3 4 2.75 Kelemahan 1 Mental SDM rendah 1 4 3 3 2.75 2 Kualitas SDM rendah 1 4 3 4 3 3 Manajemen keuangan belum teratur 1 4 3 3 2.75

4 Manajemen persediaan barang belum teratur 1 3 3 3 2.5

5 Pengawasan kualitas kurang 1 3 3 3 2.5

6 Struktur perusahaan kurang berjalan 1 3 3 3 2.5

7 Etos kerja dan disiplin kurang 1 3 3 3 2.5

8 Tingkat keamanan perusahaan kurang 1 2 3 2 2

9 Kontrol perusahaan sulit 1 2 3 3 2.25 10 Lahan kerja kurang luas 3 2 3 3 2.75 11 Teknologi minim 2 1 3 3 2.25 12 Belum memperhitungkan HPP 1 3 3 3 2.5 13 Keterlambatan waktu pengiriman 1 4 3 3 2.75

Peluang

1 Memiliki banyak pelanggan dan relasi 2 4 3 3 3

2 Ketersediaan banyak SDM 2 3 3 3 2.75 3 Kebijakan pemerintah 3 3 3 3 3

4 Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah penumpan pesawat 2 4 3 4 3.25

5 Kondisi ekonomi stabil 3 4 3 4 3.5

6 Kurangnya ancaman dari produk pengganti 3 4 3 3 3.25

7 Hambatan masuk industri tinggi 2 4 3 3 3 Ancaman 1 Pesaing dari luar negeri 4 4 3 4 3.75 2 Pesaing dari dalam negeri 4 4 3 3 3.5

3 Cuaca 1 1 3 2 1.75

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

122

Lanjutan Lampiran 15.

No SWOT Revitalisasi manajemen internal Rataan

4 Inflasi 3 1 3 3 2.5

5 Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 1 4 3 3 2.75

6 Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi 2 4 3 3 3

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

123

Lampiran 16. Hasil penilaian terhadap strategi memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk ekspansi usaha

SWOT Memanfaatkan Kebijakan Pemerintah Rataan No

Kekuatan R1 R2 R3 R4

1 Merek dan Produk dikenal masyarakat 4 4 4 3 3.75

2 Produk yang dihasilkan berkualitas 1 3 4 3 2.75 3 Harga yang ditawarkan bersaing 2 4 4 4 3.5

4 Tempat distribusi strategis 2 4 4 4 3.5 5 Pimpinan tegas dan kreatif 1 3 4 4 3 6 Lokasi dekat dengan pemasok 1 3 4 3 2.75 7 Keahlian staf administrasi 2 2 4 4 3 8 Penerapan e-commerce 2 4 4 4 3.5 Kelemahan

1 Mental SDM rendah 2 2 4 3 2.75 2 Kualitas SDM rendah 1 3 4 4 3 3 Manajemen keuangan belum teratur 1 4 4 3 3

4 Manajemen persediaan barang belum teratur 1 4 3 3 2.75

5 Pengawasan kualitas kurang 1 4 3 3 2.75 6 Struktur perusahaan kurang berjalan 1 4 3 3 2.75 7 Etos kerja dan disiplin kurang 1 4 3 3 2.75

8 Tingkat keamanan perusahaan kurang 1 4 3 3 2.75

9 Kontrol perusahaan sulit 1 1 3 3 2 10 Lahan kerja kurang luas 1 4 3 3 2.75 11 Teknologi minim 3 1 3 3 2.5 12 Belum memperhitungkan HPP 1 3 3 3 2.5 13 Keterlambatan waktu pengiriman 1 3 3 3 2.5

Peluang

1 Memiliki banyak pelanggan dan relasi 3 2 4 3 3

2 Ketersediaan banyak SDM 2 3 4 3 3 3 Kebijakan pemerintah 3 4 3 3 3.25

4 Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah penumpan pesawat 4 3 3 4 3.5

5 Kondisi ekonomi stabil 3 4 4 4 3.75

6 Kurangnya ancaman dari produk pengganti 4 3 4 3 3.5

7 Hambatan masuk industri tinggi 4 4 4 3 3.75

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

124

Lanjutan Lampiran 16.

No

SWOT

Memanfaatkan Kebijakan Pemerintah

Rataan

Kekuatan R1 R2 R3 R4

2 Pesaing dari dalam negeri 4 4 4 3 3.75 3 Cuaca 1 1 4 2 2 4 Inflasi 3 1 3 3 2.5

5 Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 3 2 4 4 3.25

6 Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi 2 3 4 3 3

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

125

Lampiran 17. Hasil penilaian terhadap strategi pembenahan mental, sikap dan kualitas karyawan UKM OAM

SWOT Pembenahan mental, sikap dan kualitas karyawan No

Kekuatan R1 R2 R3 R4 Rataan

1 Merek dan Produk dikenal masyarakat 3 4 4 3 3.5

2 Produk yang dihasilkan berkualitas 3 4 4 3 3.5 3 Harga yang ditawarkan bersaing 3 4 4 3 3.5

4 Tempat distribusi strategis 2 4 4 4 3.5 5 Pimpinan tegas dan kreatif 2 3 4 4 3.25 6 Lokasi dekat dengan pemasok 1 4 4 3 3 7 Keahlian staf administrasi 1 2 4 4 2.75 8 Penerapan e-commerce 2 3 4 4 3.25 Kelemahan 1 Mental SDM rendah 1 3 4 3 2.75 2 Kualitas SDM rendah 1 4 4 4 3.25

3 Manajemen keuangan belum teratur 1 4 4 4 3.25

4 Manajemen persediaan barang belum teratur 1 2 4 3 2.5

5 Pengawasan kualitas kurang 3 2 4 3 3

6 Struktur perusahaan kurang berjalan 1 2 3 3 2.25

7 Etos kerja dan disiplin kurang 1 2 3 3 2.25

8 Tingkat keamanan perusahaan kurang 1 2 3 3 2.25

9 Kontrol perusahaan sulit 1 1 4 3 2.25 10 Lahan kerja kurang luas 2 2 3 3 2.5 11 Teknologi minim 1 1 4 3 2.25 12 Belum memperhitungkan HPP 1 4 4 3 3 13 Keterlambatan waktu pengiriman 1 2 3 3 2.25

Peluang

1 Memiliki banyak pelanggan dan relasi 4 3 4 3 3.5

2 Ketersediaan banyak SDM 2 3 4 3 3 3 Kebijakan pemerintah 3 4 4 3 3.5

4 Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah penumpan pesawat 4 4 4 4 4

5 Kondisi ekonomi stabil 3 4 4 4 3.75

6 Kurangnya ancaman dari produk pengganti 4 3 3 3 3.25

7 Hambatan masuk industri tinggi 4 3 4 3 3.5

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

126

Lanjutan Lampiran 17.

No SWOT Pembenahan mental, Sikap dan kualitas karyawan Rataan

Ancaman 1 Pesaing dari luar negeri 4 2 4 4 3.5 2 Pesaing dari dalam negeri 4 3 4 3 3.5 3 Cuaca 1 1 4 2 2 4 Inflasi 3 1 3 3 2.5

5 Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 3 3 4 3 3.25

6 Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi 2 4 4 3 3.25

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

127

Lampiran 18. Hasil penilaian terhadap strategi mempertahankan harga, kualitas dan pasar

SWOT Pertahanan harga, kualitas dan pasar No

Kekuatan R1 R2 R3 R4 Rataan

1 Merek dan Produk dikenal masyarakat 1 3 2 4 2.5

2 Produk yang dihasilkan berkualitas 3 4 3 4 3.5

3 Harga yang ditawarkan bersaing 2 4 2 3 2.75

4 Tempat distribusi strategis 1 3 2 4 2.5 5 Pimpinan tegas dan kreatif 1 3 3 4 2.75 6 Lokasi dekat dengan pemasok 2 2 4 3 2.75 7 Keahlian staf administrasi 1 2 1 3 1.75 8 Penerapan e-commerce 2 3 4 4 3.25 Kelemahan

1 Mental SDM rendah 3 2 4 3 3 2 Kualitas SDM rendah 3 2 4 4 3.25

3 Manajemen keuangan belum teratur 1 4 4 4 3.25

4 Manajemen persediaan barang belum teratur 2 3 3 3 2.75

5 Pengawasan kualitas kurang 1 3 4 3 2.75

6 Struktur perusahaan kurang berjalan 3 3 4 3 3.25

7 Etos kerja dan disiplin kurang 3 3 4 3 3.25

8 Tingkat keamanan perusahaan kurang 4 3 4 3 3.5

9 Kontrol perusahaan sulit 3 1 4 3 2.75 10 Lahan kerja kurang luas 1 3 3 4 2.75 11 Teknologi minim 1 1 3 4 2.25 12 Belum memperhitungkan HPP 1 2 4 3 2.5

13 Keterlambatan waktu pengiriman 2 4 3 3 3

Peluang

1 Memiliki banyak pelanggan dan relasi 2 2 4 4 3

2 Ketersediaan banyak SDM 2 2 4 3 2.75 3 Kebijakan pemerintah 1 3 3 4 2.75

4

Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah penumpan pesawat 2 4 3 4 3.25

5 Kondisi ekonomi stabil 2 4 4 4 3.5

6 Kurangnya ancaman dari produk pengganti 2 4 3 3 3

7 Hambatan masuk industri tinggi 3 2 3 3

2.75

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

128

Lanjutan Lampiran 18.

SWOT Pertahanan harga,kualitas dan pasar No Ancaman R1 R2 R3 R4

Rataan

1 Pesaing dari luar negeri 2 3 3 4 3 2 Pesaing dari dalam negeri 2 3 3 3 2.75 3 Cuaca 1 1 3 2 1.75 4 Inflasi 2 1 3 3 2.25

5 Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 2 2 3 3 2.5

6 Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi 2 2 3 4 2.75

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

129

Lampiran 19. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Peningkatan Penggunaan Teknologi

SWOT Peningkatan Penggunaan

Teknologi No Kekuatan R1 R2 R3 R4

Rataan

1 Merek dan Produk dikenal masyarakat 2 4 3 3 3

2 Produk yang dihasilkan berkualitas 4 4 3 4 3.75 3 Harga yang ditawarkan bersaing 3 4 3 4 3.5

4 Tempat distribusi strategis 1 4 3 4 3 5 Pimpinan tegas dan kreatif 1 3 3 4 2.75 6 Lokasi dekat dengan pemasok 1 4 4 3 3 7 Keahlian staf administrasi 4 4 4 4 4 8 Penerapan e-commerce 1 2 3 4 2.5 Kelemahan

1 Mental SDM rendah 1 4 3 3 2.75 2 Kualitas SDM rendah 2 4 4 4 3.5 3 Manajemen keuangan belum teratur 1 4 4 4 3.25

4 Manajemen persediaan barang belum teratur 3 4 4 3 3.5

5 Pengawasan kualitas kurang 2 4 4 3 3.25 6 Struktur perusahaan kurang berjalan 1 4 4 3 3 7 Etos kerja dan disiplin kurang 1 4 4 3 3

8 Tingkat keamanan perusahaan kurang 1 4 3 3 2.75

9 Kontrol perusahaan sulit 1 4 4 3 3 10 Lahan kerja kurang luas 2 4 3 3 3 11 Teknologi minim 4 4 4 3 3.75 12 Belum memperhitungkan HPP 1 4 4 4 3.25 13 Keterlambatan waktu pengiriman 4 4 3 3 3.5

Peluang

1 Memiliki banyak pelanggan dan relasi 3 4 4 3 3.5

2 Ketersediaan banyak SDM 2 4 4 3 3.25 3 Kebijakan pemerintah 2 4 3 3 3

4 Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah penumpan pesawat 3 4 3 4 3.5

5 Kondisi ekonomi stabil 3 4 4 4 3.75

6 Kurangnya ancaman dari produk pengganti 4 3 4 3 3.5

7 Hambatan masuk industri tinggi 4 4 4 3 3.75 Ancaman

1 Pesaing dari luar negeri 4 4 4 4 4 2 Pesaing dari dalam negeri 4 2 4 3 3.25 3 Cuaca 4 1 4 2 2.75

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

130

Lanjutan Lampiran 19.

No SWOT Peningkatan Penggunaan

Teknologi Rataan

4 Inflasi 2 1 3 3 2.25

5 Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 3 4 3 3 3.25

6 Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi 2 3 3 3 2.75

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

131

Lampiran 20. Matriks QSPM IFE/EFE S1 S2 S3 S4 S5 S6 Kekuatan Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

1 0.048 2.75 0.132 2.75 0.132 3.75 0.18 3.5 0.168 2.5 0.12 3 0.1442 0.051 3.5 0.1785 3 0.153 2.75 0.14025 3.5 0.1785 3.5 0.1785 3.75 0.191253 0.043 3.75 0.16125 2.75 0.11825 3.5 0.1505 3.5 0.1505 2.75 0.1183 3.5 0.15054 0.048 3.25 0.156 3.25 0.156 3.5 0.168 3.5 0.168 2.5 0.12 3 0.1445 0.051 2.75 0.14025 2.75 0.14025 3 0.153 3.25 0.16575 2.75 0.1403 2.75 0.140256 0.051 3 0.153 3 0.153 2.75 0.14025 3 0.153 2.75 0.1403 3 0.1537 0.048 3.5 0.168 2.5 0.12 3 0.144 2.75 0.132 1.75 0.084 4 0.1928 0.038 3.25 0.1235 2.75 0.1045 3.5 0.133 3.25 0.1235 3.25 0.1235 2.5 0.095

Kelemahan 1 0.051 3.5 0.1785 2.75 0.14025 2.75 0.14025 2.75 0.14025 3 0.153 2.75 0.140252 0.051 3.5 0.1785 3 0.153 3 0.153 3.25 0.16575 3.25 0.1658 3.5 0.17853 0.051 3.5 0.1785 2.75 0.14025 3 0.153 3.25 0.16575 3.25 0.1658 3.25 0.165754 0.048 3.5 0.168 2.5 0.12 2.75 0.132 2.5 0.12 2.75 0.132 3.5 0.1685 0.048 3.5 0.168 2.5 0.12 2.75 0.132 3 0.144 2.75 0.132 3.25 0.1566 0.045 3.5 0.1575 2.5 0.1125 2.75 0.12375 2.25 0.10125 3.25 0.1463 3 0.1357 0.045 3.5 0.1575 2.5 0.1125 2.75 0.12375 2.25 0.10125 3.25 0.1463 3 0.1358 0.048 3 0.144 2 0.096 2.75 0.132 2.25 0.108 3.5 0.168 2.75 0.1329 0.048 3.25 0.156 2.25 0.108 2 0.096 2.25 0.108 2.75 0.132 3 0.144

10 0.046 3.5 0.161 2.75 0.1265 2.75 0.1265 2.5 0.115 2.75 0.1265 3 0.13811 0.048 3.25 0.156 2.25 0.108 2.5 0.12 2.25 0.108 2.25 0.108 3.75 0.1812 0.045 3.5 0.1575 2.5 0.1125 2.5 0.1125 3 0.135 2.5 0.1125 3.25 0.1462513 0.048 3.5 0.168 2.75 0.132 2.5 0.12 2.25 0.108 3 0.144 3.5 0.168

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

132

Lanjutan Lampiran 20. Matriks QSPM

Peluang

Bobot

S1

S2

S3

S4

S5

S6

1 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS 2 0.07 3.25 0.2275 2.75 0.1925 3 0.21 3 0.21 2.75 0.1925 3.25 0.22753 0.079 2.5 0.1975 3 0.237 3.25 0.25675 3.5 0.2765 2.75 0.2173 3 0.2374 0.075 2.5 0.1875 3.25 0.24375 3.5 0.2625 4 0.3 3.25 0.2438 3.5 0.26255 0.079 2.75 0.21725 3.5 0.2765 3.75 0.29625 3.75 0.29625 3.5 0.2765 3.75 0.296256 0.07 2.75 0.1925 3.25 0.2275 3.5 0.245 3.25 0.2275 3 0.21 3.5 0.2457 0.075 3.5 0.2625 3 0.225 3.75 0.28125 3.5 0.2625 2.75 0.2063 3.75 0.28125

Ancaman 1 0.075 3.75 0.28125 3.75 0.28125 4 0.3 3.5 0.2625 3 0.225 4 0.32 0.079 3.5 0.2765 3.5 0.2765 3.75 0.29625 3.5 0.2765 2.75 0.2173 3.25 0.256753 0.083 1.75 0.14525 1.75 0.14525 2 0.166 2 0.166 1.75 0.1453 2.75 0.228254 0.087 2.75 0.23925 2.5 0.2175 2.5 0.2175 2.5 0.2175 2.25 0.1958 2.25 0.195755 0.07 3.25 0.2275 2.75 0.1925 3.25 0.2275 3.25 0.2275 2.5 0.175 3.25 0.22756 0.075 3 0.225 3 0.225 3 0.225 3.25 0.24375 2.75 0.2063 2.75 0.20625

6.24925 5.64775 6.10675 6.1165 5.6165 6.45125

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

133

Lampiran 21. STRATEGI PENGEMBANGAN UKM DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF STUDI KASUS : UKM OZI AIRCRAFT MODEL , DESA CIKARAWANG BOGOR

Perencanaan Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

1 Sosialisasi, Identifikasi Potensi Ekonomi, dan Pemilihan UKM

- Sosialisasi kepada masyarakat

- (1) Kunjungan ke kantor desa, (2) Pertemuan dengan perwakilan kelompok tani yang ada di Desa Cikarawang serta tokoh dan wakil masyarakat

-

Sebagian masyarakat kurang antusias karena beranggapan mahasiswa hanya menjadikan mereka sebagai obyek penelitian

- -

Mahasiswa belajar bersosialisasi dengan masyarakat Mahasiswa belajar membangun komunikasi yang baik

- Masyarakat dapat lebih mengenal peneliti (mahasiswa), memahami maksud dan tujuannya sehingga diharapkan bisa terjalin kerjasama yang baik

- -

Masyarakat akhirnya menyambut baik kedatangan, maksud dan tujuan mahasiswa dalam melakukan penelitian Perlunya proses assessment lebih lanjut untuk mengidentifikasi potensi ekonomi desa

- Identifikasi potensi ekonomi desa

- wawancara dan analisa data sekunder

- -

Pada saat wawancara, informasi yang diberikan kadang kurang jelas atau kurang lengkap Data sekunder yang tersedia juga kurang lengkap dan kurang informatif sehingga dilakukan observasi langsung

- -

Mahasiswa belajar melakukan wawancara yang baik sehingga informasi yang diperoleh bisa jelas dan lengkap Mahasiswa belajar mengetahui karakter, sikap, budaya dan lingkungan sekitar desa.

- -

Masyarakat belajar berinteraksi/berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pihak luar (mahasiswa) Masyarakat mencoba mengenali dan mengingat potensi di desanya

- - -

Diperoleh daftar potensi ekonomi desa Diperoleh daftar pilihan 2 UKM tempat penelitian yaitu UKM miniatur pesawat dan UKM dodol Perlunya identifikasi secara terfokus di 2 UKM dimaksud untuk menentukan pilhan UKM yang akan diteliti

- Pemilihan UKM -

Mendatangi 2 calon UKM untuk melakukan wawancara mendalam dan observasi

-

Ada kendala psikologis ketika mendatangi pemilik UKM miniatur pesawat karena bersikap skeptis terhadap kegiatan penelitian mahasiswa

- -

Mahasiswa belajar membangun komunikasi personal dengan berbagai tipikal individu yang berbeda Mahasiswa belajar untuk melakukan analisa dan membuat pilihan dengan dasar pertimbangan yang jelas

-

Masyarakat belajar membangun komunikasi personal dengan pihak luar sehingga wawasan dan pengetahuannya juga bisa berkembang

- -

Berdasarkan kriteria (1) penyerapan tenaga kerja, (2) keunggulan/keunikan produk, dan (3) prospek pasar, dipilih UKM miniatur pesawat Ozi Aircraft Model sebagai lokasi penelitian Perlu dibuat kesepakatan antara mahasiswa dan UKM tentang jadwal dan kegiatan penelitian yang akan dilakukan

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

134

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi

Mahasiswa Pembelajaran bagi

Masyarakat Output/Refleksi

2

Membuat kesepakatan jadwal dan kegiatan penelitian

-

Diskusi dengan pemilik dan karyawan

-

Tidak ada

-

Mahasiswa belajar membuat komitmen dan berkolaborasi dengan UKM dalam melakukan riset

-

UKM belajar membuat komitmen dan berkolaborasi dengan mahasiswa dalam melakukan riset

-

Disepakati jadwal dan kegiatan riset selama 10 hari mahasiswa menginap di tempat UKM. Untuk jadwal sesudahnya akan ditentukan kemudian sesuai kebutuhan kedua belah pihak

Menentukan kesepakatan waktu berkumpul secara intensif antara karyawan, pemilik dan peneliti untuk kontrak belajar

Diskusi dengan pemilik dan karyawan

- Tidak ada kesepakatan waktu dari awal karena beberapa kendala seperti adanya perbedaan waktu senggang antara karyawan dan pemilik Waktu berkumpul dikhawatirkan akan mengganggu kinerja perusahaan Waktu senggang hanya pada malam hari dan biasanya karyawan serta pemilik memiliki kegiatan lain di lingkungan masyarakat seperti pengajian, dan kegiatan lainnya.

- -

Melatih sikap dan mental mahasiswa Memacu kreatifitas untuk mencoba mengumpulkan karyawan dan pemilik serta mencari cara untuk melakukan penelitian yang tidak mengganggu kinerja perusahaan.

- Karyawan dan pemilik belajar membagi waktu mereka agar dapat melakukan pertemuan antara karyawan, pemilik dan peneliti.

- Waktu untuk FGD dapat terlaksana setelah mendapa ijin dari pemilik dan memberikan undangan kepada karyawan pada hari yang ditentukan bersama.

3

Merumuskan masalah penelitian

-

Merumuskan future scenario dengan pemilik

- Wawancara mendalam

- Tidak ada, pemilik sudah bersikap lebih terbuka dan kooperatif

- UKM belajar membuat perencanaan dengan metode future scenario

-

Dari kegiatan ini diperoleh gambaran UKM yang diharapkan di masa yang akan datang dan dapat digali masalah-masalah yang perlu dicari

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

135

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

- Solusinya disepakati untuk merumuskan bersama strategi pengembangan usaha ke depan. Sehingga masalah penelitian yang diangkat adalah ’Bagaimana strategi pengembangan usaha?’ Diharapkan dari penelitian ini dapat dirumuskan strategi untuk mengantarkan perusahaan mencapai masa depan yang diharapkan

- Merumuskan future scenario dengan karyawan

- Curah pendapat - Tidak ada, karyawan bersikap terbuka dan kooperatif

- Mahasiswa belajar memfasilitasi penyusunan future scenario bersama UKM

- UKM belajar membuat perencanaan dengan metode future scenario

- - -

Dari kegiatan ini diperoleh gambaran UKM yang diharapkan di masa yang akan datang dari sudut pandang karyawan, dan dapat digali masalah-masalah yang perlu dicari solusinya. Secara umum, keinginan masa depan karyawan tidak berbeda jauh dengan keinginan pemilik Disepakati untuk segera melakukan rencana aksi penelitian bersama

4. Aksi penelitian bersama -

Analisis SWOT untuk bagian SDM dan merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi

- -

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

- -

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian SDM, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- -

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian SDM, sehingga mampu mengenali SDM mereka dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik UKM belajar merumuskan strategi bersama

- Dari hasil analisis SWOT untuk bagian SDM ini antara lain disimpulkan adanya kelemahan berupa kurangnya komitmen/tanggung jawab karyawan, hubungan yang kurang harmonis antar karyawan, loyalitas karyawan rendah karena tidak ada kontrak kerja, dan keputusan pemilik sering berubah sehingga membingungkan karyawan, kualitas karyawan masih kurang, etos kerja dan displin karyawan masih rendah

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

136

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- - -

Dengan memperhatikan kelemahan diatas juga aspek lainnya, dirumuskan strategi yaitu: Peningkatan dan perbaikan mentak, sikap dan kualitas karyawan untuk meningkatkan loyalitas, tanggungjawab dan komitmen karyawan Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) Membuat kriteria SDM yang dibutuhkan untuk penempatan setiap divisinya agar kemampuan dan pekerjaan sesuai (2) membuat peraturan bersama antara karyawan dan pemilik untuk mendisiplinkan karyawan dengan membuat reward dan punishment bagi mereka. (3) Mengadakan pelatihan seperti peltihan kepemimpinan, kreatifitas, pelatihan standar mutu, pelatihan motivasi dan tanggung jawab dan dapat dikemas dalam sebuah outbond agar tidak membosankan. (4) membuat kesepakatan program kebersamaan yang dijalankan secara rutin mingguan, bulanan atau tahunan seperti pengajian untuk kegiatan mingguan, sepakbolauntuk kegiatan bulanan dan rekreasi untuk kegiatan tahunan.

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

137

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

-

Analisis SWOT untuk bagian produksi dan operasi serta merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi

- -

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

- -

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian produksi dan operasi, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- -

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian produksi dan operasi, sehingga mampu mengenali produksi dan operasi mereka dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik UKM belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- -

Dari hasil analisis SWOT untuk bagian produksi dan operasi ini disimpulkan adanya kelemahan yang menonjol berupa tidak ada quality and process control, terutama untuk kelompok pemborong (subkontrak), tidak adanya pengawasan kerja pada karyawan, serta tidak ada skedul produksi yang jelas, belum memperhitungkan HPP secara aktual, belum ada manajemen persediaan barang, lahan kerja tidaksesuai dengan banyaknya jumlah tenaga kerja, teknologi minim. Dengan memperhatikan kelemahan diatas juga aspek lainnya, dirumuskan strategi yaitu: (1)Perbaikan dalam hal pengawasan proses dan kualitas barang (2) peningkatan aspek lingkungan kerja Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) Melaklukan perhitungan HPP secara aktual (2) menerapkan fokus kontrol kualitas dengan menerapkan konsep GKM atau pengontrolan kualitas lainnya (3) merancang spesifikasi standar mutu yang baik untuk miniatur pesawat. (4) membuat tabel pesanan untuk memperjelas schedule produksi dan mengurangi keterlambatan waktu pengiriman (5) penerapan manajemen persediaan barang dengan melakukan pelatihan dalam

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

138

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

hal manajemen persediaan barang ataupun bahan baku. (6) perluasan lahan produksi sebesar 200 m2 dengan bangunan 2 lantai agar dapat menampung seluruh karyawan, hal ini dilakukan dengan mengajukan permohonan bantuan danan kepada pemerintah dan pihak perusahaan yang membina UKM OAM. (7) penambahan julah mesin injection seharga 400 juta untuk mesin baru dan 200 juta untuk mesin bekas, penambahan jumlah kompressor dan mengganti mesin yang rusak sebanyak 1 unit, penggunaan mesin sablon 1 unit, mesin bor 1 unit.

- Analisis SWOT untuk bagian keuangan serta merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi

- -

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

- -

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian keuangan, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- -

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian keuangan, sehingga mampu mengenali bagian keuangan dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik UKM belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- - -

Dari hasil analisis SWOT untuk bagian keuangan ini disimpulkan adanya kelemahan yang menonjol yaitu tidak adanya pemisahan antara uang pribadi dan perusahaan, serta kurangnya kemampuan akuntansi dari bagian keuangan. Dengan memperhatikan kelemahan diatas juga aspek lainnya, dirumuskan strategi yaitu: Internalisasi dan pendampingan untuk penerapan sistem akuntasi Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) Pelatihan sistem akuntansi(2) pelatihan dalam pemisahan pemasukan dan pengeluaran (3) pelatihan pemisahan keuangan dengan manajemen kas

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

139

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

-

Analisis SWOT untuk bagian pemasaran serta merumuskan strategi bersama

-

Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi juga observasi dan wawancara mendalam ke showroom Ozi Aircraft Model di Jakarta.

- -

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

- -

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian pemasaran, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- -

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian pemasaran, sehingga mampu mengenali bagian pemasaran dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik UKM belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

- - -

Dari hasil analisis SWOT untuk bagian pemasaran ini disimpulkan bahwa perusahaan telah mempunyai cukup banyak kekuatan, namun ada beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian yaitu delivery kurang memuaskan karena kurang tepat waktu dan kemasan kurang menarik, segmen pasar masih hanya untuk orang- orang tertentu atau kalangan menengah atas. Dengan memperhatikan beberapa aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dirumuskan strategi yaitu: market penetration dan product development Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1)membuat kesepakatn produk lain yang dapat diproduksi atau plasma baru (2) mendirikan plasma baru denganmengajukan dana kepada pihak perusahaan yang membina UKM OAM dengan maskud untuk menambah kembali lapangan pekerjaan. (3) menampung kritik dan saran dari pelanggan sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan produk agar dapat terusa berinovasi sesuai dengan keinginan pelanggan. (4) pelatihan mekanisme dan sistem ekspor impor agar dapat emmperluas pasar dengan mudah.

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH … · Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. ... Sementara itu,

140

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

- Analisis hubungan kerja perusahaan dengan subkontrak

- -

Wawancara mendalam dengan subkontrak. Wawancara ini mengacu pada kuesioner yang telah disiapkan oleh mahasiswa dan pemilik FGD-pemilik-subkontrak-mahasiswa

- Kesulitan dalam mencari waktu yang tepat untuk FGD karena faktor kesibukan kerja, sehingga waktu pelaksanaan FGD tidak optimal

- Mahasiswa belajar mengenai hubungan kerjasama dengan sistem subkontrak pada UKM miniatur pesawat

- UKM belajar mengkaji hubungan kerjasama subkontrak secara lebih komprehensif, mengenali dengan lebih baik masalah-masalahnya dan mencari solusi bersama atas masalah yang terjadi

- - -

Dari hasil analisis diketahui ada masalah yang cukup menonjol yaitu lemahnya koordinasi antar bagian, khususnya bagian cetak dan finishing. Selain itu terdapat pula masalah keterlambatan pembayaran. Sehingga diperlukan pembenahan dengan merancang beberapa strategi sebagai berikut: Membuat sistem dan struktur subkontrak secara lebih jelas, tegas dan terarah. Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) membuat kontrak kerja dengan para kelompok subkontrak (2) menyususn peraturan untuk subkontrak (3) membuat kesepakatan waktu penyerahan barang, hukuman dan penghargaan yang akan diberikan pada setiap kelompok subkontrak (4) merumuskan harapan para kelompok sukontrak baik dalam hal bantuan teknis maupun non teknis