STRATEGI PEMBELAJARAN -...

64
STRATEGI PEMBELAJARAN

Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN -...

STRATEGI PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARANUMUM:

Mampu merancang strategi pembelajaran secara kreatif.

KHUSUS:

Menjelaskan arti strategi pembelajaran.

Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran.

Mengenali karakteristik metode pembelajaran.

Menentukan media pembelajaran dengan tepat.

Menentukan waktu pembelajaran dengan tepat.

Menyusun kerangka strategi pembelajaran aktif.

STRATEGI PEMBELAJARAN Cara sistematis dalam mengkomunikasikan isi

pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.

CAKUPAN STRATEGI PEMBELAJARAN Urutan kegiatan pembelajran: tahapan kegiatan

penyampaian isi pelajaran kepada siswa.Metode pembelajaran: cara pengajar

mengorganisasi materi dan siswa agar terjadi proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

Media pembelajaran: peralatan dan bahan yang digunakan pengajar dan siswa dalam belajar.

Waktu: lamanya aktivitas yang digunakan dari setiap aktivitas pembelajaran.

KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN ( Dick & Carey )

Kegiatan pra-instruksional.

Penyajian informasi.

Partisipasi siswa.

Tes.

9 URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL ( Gagne & Briggs )

Memotiasi untuk menarik perhatian.Menjelaskan tujuan instruksional kepada siswa.Mengingatkan kompetensi prasyarat.Memberi stimulus (masalah, topik, konsep).Memberi petunjuk belajar.Mendorong siswa untuk tampil.Memberi balikan.Menilai tampilan siswa.Menyimpulkan.

KOMPONEN I: URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL Pendahuluan: (penjelasan singkat isi pelajaran,

relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa, dan tujuan instruksional).

Penyajian materi: (uraian – contoh -latihan).

Penutup: (tes formatif dan balikan, tindak lanjut).

KOMPONEN II: METODE INSTRUKSIONAL Berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, isi pelajaran

kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Metode instruksional itu tidak ada yang berlaku umum, akan tetapi harus dipilih yang sesuai dengan TIK, bahan, siswa, dan guru.

METODE CARAMAHTepat apabila:

Menyampaikan hal baru.

Waktu terbatas sedangkan materi luas.

Jml pengajar terbatas sedangkan siswa banyak.

Keterbatasnya:

Partisipasi siswa rendah.

Kemajuan belajar siswa sulit di pantau.

Perhatian dan minat siswa sulit dipantau.

METODE DEMONTRASITapat apabila:

Kegiatan bersifat formal: magang, latihan kerja.

Ranah pembelajaran bersifat psikomotorik/keterampilan

Menggantikan dan menyedarhanakan penjelasan dengan memberi contoh.

Bermaksud menunjukan standar penampilan.

Kesulitan:

Mendapatkan orang yang ahli dalam mendemontrasikan keterampilan atau prosedur yang akan diajarkan, juga mampu menjelaskan setiap langkah yang didemontrasikan secara verbal.

METODE PENAMPILANTepat apabila:

Telah mencapai tk. Lanjutan.

Bersifat formal: magang, latihan kerja.

Siswa mengung kankan dapat menerapkan ke dalam situasi sesungguhnya.

Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja.

Disediakan supervisi dan bimbingan selama praktik.

Keterbatasnya:

Membutuhkan waktu yang panjang untuk semua mahasiswa agar bisa praktik.

Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mahal, sulit dirawat dan diperoleh.

Memerlukan pengajar yang banyak untuk membimbing kelompok2 kecil yang praktik.

PRASYARAT PENGGUNAAN METODE DISKUSI

Menyiapkan masalah, kasus, topik yang akan didiskusikan. Menyebutkan pokok permasalahan kasus yang akan

dibahas. Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan

meringkas. Sabar terhadap kelompok yang lambat dalam diskusi. Mengarahkan terhadap yang kebingungan.

METODE STUDI MANDIRITahapan:

Memberi daftar bacaan sesuai kebutuhan.

Menjelaskan hasil yang diharapkan dicapai pada akhir kegiatan.

Mempersiapkan tes untuk menilai keberhasilan siswa.

Prasyarat penggunaan metode:

Pada tahap akhir proses belajar. Dapat digunakan pada semua

mata pelajaran Menunjang metode yang lain. Meningkatkan kemampuan

kerja siswa Mempersiapkan siswa untuk

kenaikan tingkat/jabatan. Mengembangkan minat belajar

siswa tanpa intervensi pihaklain.

METODE DISKUSITepat apabila:

Tahap menengan /akhir proses belajar.

Bersifat formal: magang, latihan kerja.

Perluasan pemahaman yang telah dikuasai.

Belajar mengidentifikasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Membiasakan siswa memanfaatkan beragam pendekatan, interpretasi, dan kepribadian.

Menghadapi masalah secara kelompok

Keterbatasnya:

Membutuhkan waktu yang panjang dan siswa jangan terlalu banyak.

Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup terhadap topik yang didiskusikan.

Tidak tepat digunakan kepada siswa yang baru belajar.

METODE KEGIATAN TERPROGRAM Prasyarat Penggunaan Metode:

Siswa harus memiliki bahan,alat, dan perlengkapan yang lengkap.

Bahan yang disiapkan bukan untuk mengetes siswa.

Terdapat sumber untuk membantu siswa bila menemui kesulitan.

Harus dicek secara periodik.

TARGET PENGGUNAAN METODE Semua tahap belajar, permulaan-akhir belajar siswa.

Formal, magang, dan belajar jarak jauh.

Mengatasi kesulitan perbedaan individual.

Mempermudah mahasiswa belajar sesuai waktu yang diinginkan.

KETERBATASAN METODE

Bahan belajar dibuat seragam sehingga kurang fleksibel.

Biaya pengembanggannya tinggi.

Siswa kurang berinteraksi sosial.

METODE SIMULASIDiterapkan untuk:

Semua tahap belajar.

Formal/magang.

Memberikan kejadian yang analogis.

Memungkinkan praktik dan balikan dengan risiko kecil.

Diprogramkan sebagai alat pelajaran mandiri.

Kelemahan metode:

Biaya tinggi dan perlu waktu lama.

Memerlukan alat dan fasilitas khusus yang mungkin mahal dan sulit dicari, begitu juga perawatannya.

Memiliki risiko tinggi: siswa maupun pengajar.

PRASYARAT PENGGUNAAN METODE SIMULASI Pada tahap awal tingkat realitas rendah, siswa

hendaknya mampu mengidentifikasi lokasi tujuan, sifat benda, dan tindakan yang sesuai dengan dengan kondisi tertentu.

Pada tahap pertengahan tingkat realitas sedang, mampu mempelajari sesuatu kaitannya dengan pengetahuan yang lebih luas dan mulai mengkoordinasikan berbagai keterampilan.

Siswa diharapkan mampu melakukan pekerjaan seperti yang seharusnya.

METODE SUMBANG SARAN (BTAINSTRORMING) Proses menampung pendapat siswa tanpa evaluasi.

Guru mendorong keberanian selama proses berlangsung.

Guru mendorong partipasi aktif siswa untuk berpendapat tanpa rasa takut.

Dapat digunakan sebagai alternatif memecahkan masalah.

METODE STUDI KASUS Membahas tentang masalah, kejadian, dan situasi

tertentu untuk dipecahkan siswa.

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis untuk memperoleh persepsi baru.

Menyiapkan model kasus yang telas ditulis dengan baik sesuai dengan lingkungan siswa.

METODE COMPUTER ASSITED LEARNING. Berbentuk seri kegiatan belajar yang berstruktur

dengan menggunakan komputer. Isi pelajajaran terdapat dalam program komputer

dalam masalah. Para siswa menjawab atau memecahkan maslah

melalui komputer juga, dan semua jawaban siswa diproses seketika untuk diketahuinya sebagai balikan.

Perlu biaya tinggi untuk menyiapkan program CAL, begitu juga biaya pemeliharaannya.

12. METODE INSIDEN

BENTUK METODE PEMBELAJARAN YANG MENITIKBERATKAN KEPADA AKTIVITAS SISWA UNTUK DAPAT BERFIKIR AKTIF DAN DINAMIS DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN TERHADAP TUGAS YANG DIBERIKAN OLEH GURU

KELEBIHAN METODE INSIDEN ADALAH AGAR SISWA BELAJAR MENYUSUN DAN MENDALAMI PERMASALAHAN LEBIH DAHULU SEBELUM DICARI PEMECAHANNYA/JAWABANNYA

GURU AGAR MEMPERSIAPKAN JAWABANNYA.

13. METODE PRAKTIKUM METODE YANG BERBENTUK PEMBE-RIAN TUGAS

PADA SISWA UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS TERTENTU DENGAN MELAKUKAN PRAKTIK DAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN /ALAT TERTENTU

14. METODE PROYEK METODE PEMBELAJARAN YANG MENEKANKAN

PADA PENYELESAI-AN TUGAS SECARA INDIVIDUAL, SISWA DIAJAK UNTUK BELAJAR MANDIRI.

20. METODE INDUKTIF METODE INI MENGAJARKAN PADA SISWA UNTUK

MERUMUSKAN, MENEMUKAN DAN MENYIMPULKAN TENTANG KASUS, FAKTA PADA PELAJARAN TERTENTU

METODE INI BERGUNA BILA,

SISWA TELAH MENGENAL DAN BERPENGALAMAN

PELAJARAN BERSIFAT KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTARA PRIBADI, SIKAP, PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN,

PENGAJAR MEMPUNYAI KETERAMPILAN MENGAJAR YANG BAIK, FLEKSIBEL, TERAMPIL MENGAJUKAN PERTANYAAN, MENGULANG PERTANYAN DAN SABAR

WAKTU YANG TERSEDIA CUKUP PANJANG

15. METODE BERMAIN PERAN

METODE PEMBELAJARAN BERBENTUK INTERAKSI ANTARA DUA ATAU LEBIH SISWA TENTANG PELAJARAN TERTENTU YANG DIPERANKAN ATAU DIPRAKTIKKAN OLEH SISWA UNTUK MENEMUKAN KEMUNGKINAN YANG AKAN DIHADAPI SESUNGGUHNYA NANTI.

METODE INI DIPERLUKAN PENGAMATAN DENGAN CERMAT UNTUK MENUNJUKKAN KEKURANGAN SETIAP PERAN YANG DILAKUKAN SISWA

16. METODE SEMINAR BENTUK KEGEIATAN BELAJAR SEKELOM-POK

SISWA UNTUK MEMBAHAS TOPIK/ PELAJARAN TERTENTU. AGAR SISWA AKTIF BERPARTISIPASI DAN BERTANG-GUNG JAWAB THDP SEMINAR, GURU SE-BAGAI NARA SUMBER

17. METODE SIMPOSIUM METODE PEMBELAJARAN DENGAN

MENYAMPAIKAN CERAMAH BERBAGAI MATERI PELAJARAN TERTENTU, YANG DIBERIKAN OLEH PARA AHLINYA.

18. METODE TUTORIAL METODE BELAJAR MANDIRI, DAN DILAKUKAN

KONSULTASI SECARA PERIODIK PADA GURU TENTANG KEMAJUAN DAN MASALAH YANG DIALAMI.

19. METODE DEDUKTIF METODE PEMBELAJARAN DENGAN MENEKAN-KAN PADA

PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN SECARA KRONOLOGIS/BERURUTAN (DARI TEORI HINGGA PELAKSANAAN DI LAPANGAN, DARI BERSIFAT UMUM KE SIFAT YANG KHUSUS)

METODE INI TEPAT DIGUNAKAN BILA,

1. SISWA BELUM MENGENAL MATERI YANG DIPELAJARI

2. ISI PELAJARAN MELIPUTI TERMINLOGI, TEKNIS DAN BIDANG YANG KURANG MEMBUTUHKAN PROSES BERPIKIR KRITIS

3. PENGAJARAN TENTANG PELAJARAN TERSEBUT MEMPUNYAI PERSIAPAN YANG BAIK

4. WAKTU YANG TERSEDIA SINGKAT

HUB. ANTARA METODE DAN KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI

No.

Metode Kemampuan Dalam TIK

1

2

3

4

5

Ceramah

Demonstrasi

Penampilan

Diskusi

Studi Mandiri

Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur

Melakukan suatu keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu

Melakukan suatu keterampilan

Menganalisis dan memecahkan masalah

Menjelaskan/menerapkan/menganali sis/mensintesis/mengevaluasi/melaku kan sesuatu, baik bersifat kognitif maupun psikomotor.

No.

Metode Kemampuan Dalam TIK

6

7

8

9

10

11

Kegiatan Instruksional

Latihan dengan Teman

Simulasi

Sumbang Saran

Studi Kasus

Computer Assisted Learning

Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur terprogram

Melakukan suatu keterampilan

Menjelaskan, menerapkan dan menganalisis

Menjelaskan/menerapkan/menganalisis konsep, prinsip, dan prosedur tertentu

Menganalisis, memecahkan masalah

Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/

mensintesis, mengevaluasi sesuatu

No Metode Kemampuan Dalam TIK

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Metode Insiden

Metode Praktikum

Metode Proyek

Metode Bermain Peran

Metode Seminar

Mtd. Simposium

Metode Tutorial

Metode Deduktif

Metode induktif

Menganalisis, memecahkan masalah

Melakukan suatu keterampilan

Melakukan suatu/menyusun laporan suatu kegiatan

Menerapkan suatu konsep, prinsip, atau prosedur

Meneganalisis/memecahkan masalah

Menganalisis masalah

Menjelaskan/menerapkan/menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur

Menjelaskan/menerapkan/menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur

Mensintesis suatu konsep, prinsip dan prosedur

D. KOMPONEN MEDIA INSTRUKSIONAL

MEDIA SEBAGAI ALAT PENYALUR/ PENGIRIM PESAN KEPADA ORANG/ LEMBAGA, APARATUR BERUPA:

ALAT ELEKTRONIK

GAMBAR

BUKU

DSB.

MEDIA DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN KARENA KEMAMPUANNYA SBB:

1. MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL BENDA

2. MENYAJIKAN BENDA ATAU PERISTIWA (VIDEO)

3. MENYAJIKAN PERISTIWA YANG KOMPLEKS, RUMIT, BERLANGSUNG SANGAT CEPAT DAN SEBALIKNYA (FILM, VIDEO)

4. ALAT PENYEJIAN DALAM SKALA BESAR DAN LUAS (TELEVISI, RADIO)

5. PENYAJIAN PERISTIWA YANG MEMBAHAYAKAN (TORNADO, BINATANG BUAS)

6. SEBAGAI DAYA TARIK BAGI SISWA (KEINDAHAN ALAM, CERITA FILM) DLL.

7. MENYUSUN SISTEMATIKA PENGAJARAN (TRANSPARANSI, KASET AUDIO, GRAFIK, DLL)

BEBERAPA MACAM JENIS BELAJAR DALAM TUJUAN PEMBELAJARAN

BELAJAR MENGENAL VISUAL (MENGENAL , MENGAMATI BENTUK BERGERAK)

BELAJAR KONSEP, PRINSIP, ATURAN (FISIKA, MATEMATIKAN, ATAU HUKUM SOSIAL)

BELAJAR PROSEDUR, SEPERTI MEMPELAJARI CARA-CARA/ MENYUSUN RENCANA DALAM MEMBUAT SESUAU (ES MISALNYA)

BELAJAR MENYAJIKAN KETERAMPILAN ATAU PERSEPSI GERAK. MIS. BELAJAR LOMPAT TINGGI, MENENDANG BOLA DLL

BELAJAR MENGEMBANGKAN SIKAPP, OPINI DAN MOTIVASI. MIS. BELAJR MENGHARGAI ORANG LAIN, PENDAPAT ORANG,

LANGKAH-LANGKAH MEMILIH MEDIA BELAJAR, DG PERTIMBANGAN

1. BIAYA LEBIH MURAH

2. SESUAI DENGAN METODE INSTRUKSIONAL

3. SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK SISWA

4. PERTIMBANGAN PRAKTIS

5. ADA KETERSEDIAAN DAN ADANYA SUKU CADANG

E. KOMPONEN WAKTU WAKTU MENJADI SANGAT PENTING DIBU-

TUHKAN OLEH GURU DAN SISWA UNTUK MENYELESAIKAN SETIAP LANGKAH KE-GIATAN INSTRUKSIONAL/ PEMBELAJARAN.

JADWAL WAKTU INI ADALAH UNTUK MENGA-TUR PERTEMUAN MENGAJAR, SERTA TES-TES/ UJIAN-UJIAN YANG AKAN DILAKSANAKAN. SEBAGAI PEMBATASAN BAGI PENGAJAR DAN SISWA BAHWA TUJUAN PEMBELAJARAN AKAN DAPAT DICAPAI BILA WAKTU YANG DITENTUKAN DAPAT TERPENUHI.

PENGGUNAAN WAKTU BIASANYA DALAM TRIWULAN, CATUR WULAN, SETENGAH SEMESTER, SATU SEMESTER.

F. MENYUSUN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN STRATEGI DIDASARKAN ATAS: STANDAR KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

HAMBATAN YANG MUNGKIN DIHADAPI, MISALNYA, GURU, WAKTU, BIAYA DAN FASILITAS

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MISALNYA:

D = DESKRIPTIF SINGKAT

R = RELEVANSI

KD = KOMPETENSI DASAR

U = URAIAN

C = CONTOH

L = LATIHAN

T = TES FORMATIF

U = UMPAN BALIK

T = TINDAK LANJUT

CONTOH MENYUSUN STRATEGI PEMBELAJARANMata Pelajaran : EkonomiTIK : Jika peristiwa belajar didalam kelas, siswa dapat menjelaskan

pengertian kondisi belajar minimal 80% benar

Uraian Kegiatan PembelajaranMetode

Media

Waktu

(Dalam Menit)

Guru Siswa Jml.

P

E

N

D

A

H

U

L

U

A

N

Diskripsi

Singkat

Pentingnya pengetahuan tentang

kondisi-kondidi belajar dalam

pembuatan desain pembelajaran

dan pengembangannya serta

contoh jenis-jenis belajar

Cerama

h

OHP

+

Trans-

paran

5 - 5

Relevansi

Tanpa kondisi belajar yang kon-

dusif pada masing-masing jenis

belajar, maka keberhasilan bela-

jar akan sulit tercapai secara

optimal

Cerama

h

OHP

+

Trans-

paran

5 - 5

Tujuan

Pembelaja

ran

Khusus

Jika ditujukan peristiwa belajar

di dalam kls. Siswa yang

menikuti pelajaran dapat

menjelaskan pengertian kondisi

beljar minimal 80% benar

Cerama

h

OHP

+

Trans-

paran

5 - 5

P

E

N

Y

A

J

I

A

N

Uraian

Materi

Penjelasasn Tentang:

Kondisi Belajar informasi

Kondisi Belajar Konsep

Kondisi Belajar Prinsip

Kondisi belajar Keterampilan

Kondisi Belajar Sikap

Ceramah

bervaria

si

dengan

Tanya

Jawab

OHP +

Trans-

paran

Modul

15 5 20

Contoh

Contoh-contoh penerapan dari

masing-masing kondisi belajar

dalam proses pembelajaran di

kelas

Diskusi

Terpim-

pin

OHP +

Trans-

paran

5 15 20

Latihan Siswa berlaatih merancang kegia-

tan belajar yang menggunakan

salah satu kondisi belajar di atas

Resitasi Lem-

bar

Kerja

5 20 25

P

E

N

U

T

U

P

Tes

Formatif

dan

Umpan

Balik

Pelaksanaan dalam tes bentuk

pilihan ganda 10 butir

Penilaian terhadap jawaban siswa,

menilai tingkat penguasaan siswa

Mengidentifikasi kesulitan yang

dirasakan oleh siswa sehubungan

dengan uraian materi dan

tugas/latihan

Melak-

sana-

kan tes

dan

diskusi

Lem-

bar

Soal

dalam

Modul

5 10 20

Tindak

Lanjut

Penjelasan kembali bagian-bagian

yang belum dipahami oleh

mahasiswa

Penugasan pembuatan satuan acara

pengajaran (SAP) untuk 1 kali

pertemuan atau 1 x 5 menit dengan

memperhatikan kondisi khusus

dalam proses pembelajaran

Cera-

mah

Lem-

bar

kerja

5 - 5

5050 100

HANSISWANY KAMARGA

STRATEGI MENGAJAR Proses belajar adalah kegiatan utama dari suatu sistem

pengajaran Secara mendasar dapat dikatakan bahwa semua

komponen lain diadakan dan disiapkan untuk melakukan proses belajar.

Proses belajar tersebut terdiri atas beberapa fase yang bersifat sekuensial tetapi juga memiliki lingkar balik.

Secara mendasar fase tersebut adalah pembukaan, pengembangan proses belajar, dan penutup.

MATERI

SUMBER

CARA BELAJAR

PERALATAN

TUJUAN

METODE

DIAGRAM 1PENENTUAN PROSES DAN METODE MENGAJAR

STRATEG

I MEN

GAJA

R

APERSEPSITanya jawab tentang pengetahuan dan pengalaman

EKSPLORASIMemperoleh/mencari informasi baru

KONSOLIDASI PEMBELAJARANNegosiasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru

PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKUPengetahuan diproses menjadi nilai, sikap, dan perilaku

PENILAIAN FORMATIF

5 – 10 %

25 – 30 %

35 – 40 %

10 %

10 %

ALOKASI WAKTUSTRATEGI MENGAJAR

Dalam setiap kegiatan terjadi proses:

Pemberian informasi

Pemantapan pemahaman terhadap informasi

Pengembangan wawasan

Pelatihan ketrampilan/sikap

Pemantapan wawasan/ketrampilan/sikap

Penerapan wawasan/pemahaman/ketrampilan/sikap

STRATEGI MENGAJAR

Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu proses belajar yang baik adalah:

melibatkan aktivitas peserta didik yang tinggi (time engagement)

sesuai dengan kualitas yang tercantum dalam tujuan

sesuai dengan sifat bahan ajar

menyenangkan

bermakna (meaningful)

dikembangkan dari kemampuan awal peserta didik

STRATEGI MENGAJAR

STRATEGI MENGAJARprinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar

Berpusat pada siswa

Belajar dengan melakukan

Mengembangkan kemampuan sosial

Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan

mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

mengembangkan kreatvitas siswa

mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi

menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

belajar sepanjang hayat

perpaduan kompetisi, kerjasama, dan solidaritas.

Variabel-variabel dalam memilih bentuk pembelajaran

Sejumlah variabel sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika guru menyeleksi model pembelajaran, strategi, dan metode-metode yang akan digunakan. Variabel-variabel tersebut di antaranya :1. hasil dan pengalaman belajar siswa yang diinginkan;

2. urutan pembelajaran (sequence) yang selaras : deduktif atau induktif;

3. tingkat pilihan dan tanggung jawab siswa (degree);

4. pola interaksi yang memungkinkan;

5. keterbatasan praktek pembelajaran yang ada.

STRATEGI MENGAJAR

Model-model Pembelajaran1. Model menggambarkan tingkat terluas dari praktek pendidikan dan

berisikan orientasi filosofi pembelajaran. 2. Model digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran,

metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten).

3. Joyce dan Weil (1986) mengidentifikasi empat model yakni (a) model proses informasi, (b) model personal, (c) model interaksi sosial, dan (d) model behavior.

Strategi Pembelajaran1. Dalam setiap model terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan. 2. Menurut arti secara leksikal, strategi adalah rencana atau kebijakan yang 3. dirancang untuk mencapai suatu tujuan. 4. Dengan demikian strategi mengacu kepada pendekatan yang dapat dipakai

oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi tidak

langsung (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui pengalaman (experiential), dan strategi mandiri (independent).

STRATEG

I MEN

GAJA

R

Metode-metode Pembelajaran1. Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan

belajar dan menkhususkan aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

Keterampilan-keterampilan pembelajaran1. Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat

spesifik. 2. Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik

bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan.

3. Dalam keterampilan-keterampilan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.

STRATEGI MENGAJAR

STRATEGI MENGAJAR

1. Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction) Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat

pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi.

Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah

2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction) Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi

siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.

Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person).

Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.

Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.

STRATEGI MENGAJAR

3. Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction) Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan

saling berbagi di antara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling

berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berpikir.

Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif.

Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan kerjasama siswa secara berpasangan.

4. Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential learning) Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens

induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas. Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada

proses belajar, dan bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di

luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.

STRATEGI MENGAJAR

5. Strategi Belajar Mandiri (independent study) Strategi belajar mandiri merujuk kepada penggunaan metode-metode

pembelajaran yang tujuannya adalah mempercepat pengembangan inisiatif individu siswa, percaya diri, dan perbaikan diri. Fokus strategi belajar mandiri ini adalah merencanakan belajar mandiri siswa di bawah bimbingan atau supervisi guru.

Belajar mandiri menuntut siswa untuk bertanggungjawab dalam merencanakan dan menentukan kecepatan belajarnya.

STRATEGI MENGAJAR

STRATEGI MENGAJAR

Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan

EVALUASI HASIL BELAJAR

EVALUASI HASIL BELAJAR

TES

PENGUKURAN

EVALUASI

Tes : alat pengumpul data yang dirancang secara khususPengukuran : set aturan mengenai pemberian angka terhadap hasil suatu kegiatan pengukuranEvaluasi : proses pemberian pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan

Pengertian Tes, Pengukuran, Evaluasi

EVALUASI HASIL BELAJARTiga karakteristik penting dalam evaluasi :

1. Kriteria dan StandarKriteria dapat menggunakan tujuan apa yang hendak dicapai; standar mengacu kepada kualitas yang seharusnya dicapai

2. Tujuan dan Fungsi EvaluasiTujuan mengacu kepada untuk apa evaluasi itu dilakukan

Fungsi formatifmengenal kelemahan dan keunggulan suatu proses; lebih kepada untuk memberi perbaikan / bantuan

Fungsi sumatif menentukan tingkat keberhasilan

yang telah dicapai

3. Keputusan EvaluasiBerkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dan fungsi suatu evaluasi

EVALUASI HASIL BELAJARTujuan dan fungsi formatif keputusannya aspek apa yang masih harus diperbaiki dan aspek apa yang dianggap sudah memenuhi

Tujuan dan fungsi sumatif keputusannya apakah siswa dianggap mampu menguasai kualitas yang dikehendaki oleh tujuan (bisa naik kelas

atau tidak)

EVALUASI HASIL BELAJARNorma yang digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan :

Norm Referenced

Penguasaan siswa dibandingkan dengan tingkat penguasaan kawan-kawannya dalam satu kelompok, bersifat relatif.

Lebih cocok jika digunakan pada evaluasi sumatif (mengapa?)

Criterion Referenced

Penguasaan siswa diukur dengan menggunakan perbandingan terhadap suatu kriteria tertentu

Lebih cocok jika digunakan pada evaluasi formatif (mengapa?)