STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK...

117
STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH BUKOPIN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: Muhammad Alfa Dhiabhaskara 1112046100081 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1437 H

Transcript of STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK...

Page 1: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK

SYARIAH BUKOPIN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Muhammad Alfa Dhiabhaskara

1112046100081

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016 M/1437 H

Page 2: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap
Page 3: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap
Page 4: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap
Page 5: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

i

ABSTRAK

Muhammad Alfa Dhiabhaskara (1112046100081), “Strategi

Marketing Produk Pembiayaan pada Bank Syariah Bukopin, Skripsi,

Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

2016. Di bawah bimbingan Dr. K.H.A Juaini Syukri, Lcs, M.A.

Dalam penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu

bagaimana strategi Bank Syariah Bukopin cabang Melawai dalam upaya

mengembangkan produk pembiayaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme

pengajuan pembiayaan, strategi marketing produk pembiayaan, faktor pendukung

dan penghambat yang dialami dalam memasarkan produk pembiayaan. Data yang

digunakan untuk penelitian ini adalah hasil wawancara dengan bagian Account

Officer pembiayaan Bank Syariah Bukopin cabang Melawai.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian yaitu

Bank Syariah Bukopin. Jenis penelitian yang digunakan merupakan perpaduan

antara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field

research) yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan. Teknik

pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik

data analisis ini berupa mekanisme, strategi marketing, faktor pendukung dan

kendala Bank Syariah Bukopin cabang Melawai pada periode 2015-2016 yang

akan dianalisis dan dijadikan strategi marketing.

Kata kunci : Strategi, Marketing, Pembiayaan

Page 6: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy), Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program Studi Mumalat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik

bantuan moril maupun materil, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud dengan

baik. Oleh karena itu, lewat tulisan ini penulis ingin menyampaikan banyak

ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A., selaku Sekretaris Program Studi Program

Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif

Page 7: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

iii

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Fathurrahman Djamil, selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak Dr. K.H.A Juaini Syukri, Lcs, M.A., selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan waktu, ilmu, pengarahan, masukan dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat

selama proses perkuliahaan.

7. Kedua orang tua tercinta, Mama Dina Yulianty dan Ayah Harry Taharrudin

yang selalu mendoakan setiap waktunya, memberikan motivasi dan masukan

agar terselesainya skripsi ini

8. Kakak-kakak yang tersayang Tissa Nurvinia dan Adissa Cahya Fazia yang

memberikan doa dan motivasi kepada penulis.

9. Keluarga besar yang terus memberikan dukungan dan doa yang tiada henti

untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuanganku Fadil, Anas, Zaki, Albert, Irvan dan teman-

teman mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012 yang

telah memberikan motivasi dan menyediakan waktu untuk mendiskusikan

hal-hal terkait dengan masalah skripsi ini.

Page 8: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

iv

11. Rahma, Sonia, Nuril dan Yoani yang selalu mengingatkan dan memberikan

motivasi untuk cepat terselesaikannya skripsi ini.

12. Bapak Haris selaku pimpinan Bank Syariah Bukopin cabang Melawai yang

telah memperbolehkan penulis untuk magang selama dua bulan dan

mendapatkan tema skripsi yang akhirnya digunakan untuk penulisan skripsi

ini.

13. Mas Alvin, mas Yaman, mas Daus dan mba Tria serta teman-teman

marketing lainnya yang sudah sangat banyak memberi ilmu dan masukan

terkait lingkup skripsi maupun diluar skripsi.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini jauh dari kata sempurna,

dikarenakan keterbatasannya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu

penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

banyak pihak yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tangerang Selatan, September 2016

Penulis,

Muhammad Alfa Dhiabhaskara

Page 9: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah....................................................................8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................9

D. Metode Penelitian.......................................................................................10

E. Teknik Penulisan........................................................................................14

F. Kerangka Teori...........................................................................................15

G. Review Studi Terdahulu.............................................................................17

H. Sistematika Penulisan.................................................................................18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi.......................................................................................................20

1. Pengertian Strategi...............................................................................20

2. Tahapan-tahapan Strategi.....................................................................21

3. Jenis-jenis Strategi...............................................................................23

B. Marketing...................................................................................................25

1. Pengertian Marketing...........................................................................25

2. Prinsip-prinsip Marketing....................................................................26

Page 10: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

vi

3. Konsep Marketing................................................................................30

C. Pembiayaan................................................................................................34

1. Pengertian Pembiayaan........................................................................35

2. Jenis-jenis Pembiayaan........................................................................35

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN

A. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin.....................................................43

B. Visi, Misi, dan Strategi Bank Syariah Bukopin.........................................45

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin...............................................47

D. Produk-produk Bank Syariah Bukopin......................................................55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.........68

B. Prosedur dan Tahapan Umum Pengajuan Pembiayaan pada Bank Syariah

Bukopin.........................................................................................................73

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Yang di Hadapi Bank Syariah Bukopin

Dalam Memasarkan Produk Pembiayaan.....................................................82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................85

B. Saran-saran..........................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................92

LAMPIRAN

Page 11: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1...................................................................................................................4

Page 12: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1...............................................................................................................5

Gambar 3.1.............................................................................................................54

Gambar 4.1.............................................................................................................79

Page 13: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan syariah mempunyai peran sebagai perantara dari

pihak yang kekurangan dana dan juga pihak yang mempunyai dana lebih.

Karena itulah perbankan disebut sebagai lembaga perantara keuangan, Hanya

saja dalam pelaksanaannya setiap produk yang ditawarkan oleh perbankan

syariah lebih ditekankan untuk menghindari penggunaan bunga (riba) yang

biasanya ada pada perbankan konvensional.

Pengertian mengenai perbankan dapat kita temukan dalam pasal 1

angka 1 Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perubahan atas

Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan memberikan

pengertian perbankan sebagai berikut : “Perbankan adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”.1

Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan

memberlakukan sistem bagi hasil (profit and lost sharing) dan berbagi resiko

(risk sharing) dengan nasabahnya yang memberikan penjelasan atas setiap

perhitungan keuangan atas transaksi yang dilakukan sehingga akan

1 Muhammad Jumhana, hukum perbankan di indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung,

2000

Page 14: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

2

meminimalisir kegiatan spekulatif dan tidak produktif. Dalam ajaran Islam,

sebuah transaksi yang melibatkan dua orang antara pembeli dan penjual tidak

boleh ada yang merasa dirugikan. Keduanya harus dapat saling bekerja sama

dan melakukan transaksi sesuai dengan kesepakatan yang menandakan bahwa

tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan karena kesepakatan tersebut

merupakan sebuah akad (perjanjian) yang telah disetujui bersama.

Bank Syariah Bukopin (BSB) merupakan salah satu bank yang

masih berkerja produktif dalam hal memberikan pembiayaannya, jika dilihat

dari skema pertumbuhannya Sampai dengan akhir 2015, total pembiayaan

yang disalurkan mencapai Rp 3,7 triliun, tumbuh sembilan persen (yoy)

dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK)

tercatat sebesar Rp 4 triliun atau tumbuh 20,43 persen (yoy). Laba bersih

tercatat naik 104,9 persen (yoy) menjadi Rp 12,3 triliun dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6 miliar. Bank Syariah Bukopin

menargetkan laba bisa naik 200-300 persen, tahun ini. Sedangkan, DPK

ditarget tumbuh 20 persen pada akhir tahun.2

Di samping itu, Bank Syariah Bukopin telah menerima setoran

modal baru sebesar Rp 100 miliar. Dengan adanya setoran modal tersebut,

rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 16 persen dari sebelumnya 14 persen.

Modal inti menjadi Rp 650 miliar.

2 Riyanto. “Bank Syariah Bukopin tekan NPF”, Artikel diakses pada tanggal 11 Januari

2016 dari http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/15/08/28/ntsboe50-bank-syariah-bukopin-tekan-npf

Page 15: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

3

Saat ini, perusahaan dinilai dalam proses kajian berbagai alternatif

yang bisa memperkuat permodalan. Kajian tersebut seperti mengembangkan

partner stragetis dari luar atau dari dalam negeri dalam jangka waktu panjang.

saat ini rasio NPF perusahaan telah turun dari 4 persen menjadi 3 persen

(gross). Untuk menurunkan rasio NPF, strategi yang dilakukan perusahaan

melalui penagihan, retsrukturisasi pembiayaan, dan memperbaiki sistem

pembiayaan lebih baik lagi. Selain itu, pemilihan segmen bisnis lebih terarah,

dengan mengikuti kondisi yang ada.3

Menurut Kamus Bank Indonesia, Non Performing Loan

(NPL) atau Non Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang

terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet.

Termin NPL diperuntukkan bagi bank konvensional, sedangkan NPF untuk

bank syariah.4

Jika dilihat dari statistik NPF sampai dengan akhir 2015,

kebanyakan bank-bank syariah memiliki presentase NPF yang lebih besar

dari bank syariah bukopin, yaitu BRI Syariah (5,31%), BJB Syariah (6,91%),

Maybank Syariah Indonesia (15,15%), dan Bank Victoria Syariah (5,03%),

Bank Syariah Mandiri (6,84%), Bank Muamalat (6,43%). Juga satu bank

yang mendapatkan peningkatan predikat dari Cukup bagus menjadi Bagus

3 Binti,Sholikah. “Ekonomi Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2016 dari

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/15/08/26/ntoxc2349-bsb-targetkan-npf-di-bawah-3-persen-pada-2015

4 Muslim, Kabo. “Dunia Ekonomi”, Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2016 dari

http://ekonomi.kabo.biz/2011/11/non-performing-financing-npf.html

Page 16: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

4

yaitu Bank Syariah Bukopin.5 Karena itu sampe sekarang Bank Syariah

Bukopin bisa melakukan ekspansif terukur dan stabil sementara bank lain

memperoleh kecenderungan naiknya pembiayaan bermasalah.

Tabel 1.1 Growth pembiayaan pada bank syariah bukopin

2011 2012 2013 2014 2015

Pembiaya

an*

1.60

8.208

1.91

4.492

2.62

2.023

3.28

1.655

3.71

0.720

Financing

to deposit ratio

99,1

5

83,5

4

91,9

8

100,

29

92,8

9

Non

performing

financing

3,81 1,74 4,59 4,27 3,85

terhitung dalam miliaran rupiah untuk pembiayaan *

5Apriyani. “Beyond Banking & Money Business”, Artikel diakses pada tanggal 11 Januari

2016 dari ” http://infobanknews.com/ekonomi-melambat-npf-bank-umum-syariah-melonjak/

Page 17: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

5

Gambar 1.1 Pembiayaan per triwulan

Sumber dari Annual report pada Bank Syariah Bukopin lima tahun

terakhir terhadap pembiayaan yang di lakukan, bisa dilihat dari tahun 2011,

sampai dengan akhir tahun dapat menghasilkan sebanyak 1.608 miliar dengan

615 di triwulan ke tiga sebagai puncak dari penghasilan terbesar di tahun itu,

diikuti tahun 2012 memperoleh 1.914 miliar dengan 674 di triwulan ke dua

sebagai penghasilan terbesar di tahun itu, berlanjut ke tahun 2013 yang

menembus sampai 2.622 miliar dengan pencapaian terbesar di triwulan ke 3

sebesar 1.036 miliar, sama seperti tahun ke tahun Bank Syariah Bukopin terus

mengalami penaikan yang stabil yaitu di tahun 2014 sebesar 3.282 miliar

dengan pencapaian terbesar di triwulan ke tiga sebesar 1.502 miliar, dan di

tahun 2015 mendapatkan penghasilan sebesar 3.711 miliar dengan pencapaian

terbesar di triwulan ke dua sebanyak 1.855.

Bisa disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun nasabah pastinya

mempunyai keinginan yang lebih dari masa ke masa, dari aspek investasi,

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

2011 2012 2013 2014 2015

triwulan 3

triwulan 2

triwulan 1

Page 18: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

6

kebutuhan modal kerja, ataupun untuk konsumtif. Dari hasil statistik yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia, tercatat bahwa masyarakat Indonesia

mayoritas melakukan pembiayaan untuk konsumtif, dalam hal ini yang biasa

disebut produk murabahah pada bank syariah, khususnya Bank Syariah

Bukopin, itu yang menjadi salah satu acuan penulis untuk melakukan

penelitian terkait manajemen strategi marketing pada Bank Syariah Bukopin.

Pembiayaan atau Lending di Bank Syariah Bukopin sendiri mempunyai 3

bagian yaitu pembiayaan Mudharabah untunk menangani modal kerja,

Musyarakah untuk memberikan investasi dan Murabanhah sebagai dana

nasabah melakukan konsumsi.

Dalam Strategi Marketing ada tiga aspek yang sangat tergantung

dalam terjadi kesuksesan untuk menarik nasabah yaitu segmentasi pasar

(segmentation), target pasar yang tepat (targeting), dan penentuan posisi

(positioning). Segmentasi pasar yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi

kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin

membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah,

targeting yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap

segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut

untuk dimasuki, dan positioning yaitu tindakan untuk menempatkan posisi

bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasaran. Adapun

cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menciptakan posisi unik di benak

Page 19: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

7

konsumen. Hal ini sejalan dengan hakikat dari positioning yang dipilih pesaing

tahap dalam proses diferensiasi.6

Dalam konteks pemasaran, promosi penjualan merupakan upaya

pemasaran yang bersifat media non media untuk merangsang coba-coba dari

konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau memperbaiki

kualitas produk. Hal yang penting yaitu bahwa pemasaran melalui promosi

penjualan dilakukan dalam jangka pendek. Konsumen akan terbiasa dengan

promosi penjulan sehingga respon terhadap kegiatan promosi penjualan akan

cenderung sama dengan respon terhadap kegiatan yang bukan promosi

penjualan. Promosi penjualan dapan dirancang untuk memperkenalkan

produk baru dan juga membangun merk dengan penguatan pesan iklan dan

citra perusahaan. Selain itu promosi penjualan dapat mendorong konsumen

dengan segera untuk melakukan pembelian.7

Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan perusahaan

di dalam persaingan yang sangat ketat kepada pasar global serta agar

penjualan tidak menurun akibat ketidak puasan pelanggan, maka perusahaan

mencoba memecahkan permasalahan dengan merencanakan strategi

pemasaran yang cocok untuk dijalankan. Kebutuhan informasi harus segera

dipenuhi dengan melakukan riset agar perusahaan dapat mengambil tindakan-

6 Hidayat, Alvan Nurul. Segmentasi, Targeting, dan positioning. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004. 7 M. Taufiq Amir, dinamika pemasaran, jelajahi dan rasakan, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2005, h. 207

Page 20: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

8

tindakan yang perlu sebagai suatu strategi pemasaran dan perbaikan produk

demi meningkatkan kinerja perusahaan.8

Maka bertolak dalam permasalahan diatas, penulis merasa perlu

untuk mencoba memberikan pemaparan lebih lanjut tentang hal tersebut.

Untuk itu, penulis mencoba menuangkannya dalam skripsi yang berjudul :

STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK

SYARIAH BUKOPIN.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan penelitian agar lebih

terstruktur, sistematis dan terarah maka penulis membatasi permasalahan

yang ada dan terfokus pada Bank syariah Bukopin cabang Melawai.

Dengan rincian perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bank Umum Syariah

Bank yang akan diteliti mengenai kajian ini adalah Bank Syariah Bukopin,

mengingat banyak usahawan yang ingin mengembangkan usaha,

melakukan investasi dan konsumsi di setiap daerah dengan menggunakan

produk pembiayaan, sehingga menjadi acuan dalam penulisan peneliti ini.

2. Produk pembiayaan murabahah

8 Budi Purwadi, riset pemasaran, implementasi dalam bauran pemasaran, PT. Raja

Grasindo, Jakarta, 2000, h. 313

Page 21: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

9

Produk yang diteliti yaitu pada pembiayaan melalui akad murabahah, yang

dilakukan oleh nasabah pada produk pembiayaan syariah.

2. Perumusan Masalah Penelitian

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana strategi marketing produk pembiayaan yang dilakukan Bank

Syariah Bukopin?

2. Bagaimana prosedur dan tahapan umum pengajuan pembiayaan pada Bank

Syariah Bukopin?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang dialami dalam memasarkan

produk pembiayaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang penulis rumuskan diatas, ada

beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya :

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep strategi marketing produk

pembiayaan yang dilakukan bank syariah bukopin

2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan tahapan umum pengajuan

pembiayaan pada Bank Syariah Bukopin.

3. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat yang

dialami bank syariah bukopin dalam memasarkan produknya.

Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya adalah :

Page 22: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

10

1. Secara akademik, hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu di

bidang ekonomi dan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi dan

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi, di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Fakultas Syariah dan

Hukum.

2. Secara praktik, dengan tersusunnya skripsi ini, diharapkan dapat

memberikan informasi dan manfaat bagi masyarakat, akademisi, bank

syariah, dan penulis sendiri khususnya.

3. Sebagai pembanding para praktisi antar bank syariah dalam memasarkan

produk khususnya produk murabahah.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan masalah

Penelitian ini menggunakan pendekatan masalah yang berpacu kepada

pendekatan normatif, karena dalam penelitian ini ada aturan-aturan

tertentu dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam mekanisme

pembiayaan murabahah di Bank Syariah Bukopin. Ilmu normatif

menggunakan dan menggabungkan studi empiris dan prediksi ekonomi

positif dengan mempertimbangkan nilai gagasan ideal untuk memperoleh

rekomendasi kebijakan.

2. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari lembaga

Page 23: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

11

yang terlibat dalam objek penelitian.9 Jenis pelaporan yang digunakan

adalah metode deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan

permasalahan dengan didasari pada data yang ada lalu dianalisis lebih

lanjut untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Proses analisa dimulai

dari membaca, mempelajari dan menelaah data yang didapat secara

seksama, selanjutnya dari proses analisa tersebut penulis mengambil

kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada masalah yang

bersifat khusus.

3. Sumber data penelitian

Dalam buku metode penelitian kualitatif menurut Lofland (1984: 47),

sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Untuk itu,

sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi 2 macam,

yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti.10

Dalam

penelitian ini data yang akan diperoleh dari wawancara langsung

dengan pimpinan cabang Bank Syariah Bukopin atau Account

9 Lexy . J. Moeloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2010), h.3. 10

Husein Umar, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006). Cet. Ke-6, hlm 42.

Page 24: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

12

Officer pembiayaan dan beberapa nasabah pembiayaan Bank

Syariah Bukopin tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi

dokumentasi yang ada hubungannya dengan materi skripsi ini.

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan,

literature, buletin, majalah, berita, serta materi kuliah yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

4. Teknik pengumpulan data

a. Penelitian kepustakaan (library research), penulis mengadakan

penelitian terhadap beberapa literartur yang ada kaitanya dengan

penulisan skripsi ini. Literatur itu berupa buku, majalah, surat kabar,

artikel, internet, dan lain sebagainya. Langkah dalam melaksanakan

studi pustaka ini adalah dengan cara membaca, mengutip, serta

menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam

memenuhi penelitian ini.

b. Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan

informasi, penulis langsung terjun ke objek penelitian yaitu lembaga

yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

Page 25: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

13

1) Interview yaitu melakukan wawancara dengan karyawan selaku

customer service dan account officer di Bank Umum Syariah yang

dalam hal ini adalah Bank Syariah Bukopin.

2) Dokumentasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan yang di

dapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainya yang berkaitan

dengan masalah penelitian.

3) Observasi yakni pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan terhadap produk pembiayaan yang dilakukan oleh

Bank Syariah Bukopin.

5. Subjek-objek penelitian

Subjek-objek penelitian yang menjadi sumber informasi data yaitu

pimpinan Bank Syariah Bukopin cabang melawai, account officer

marketing Bank Syariah Bukopin, dan objek nya yaitu Bank syariah

Bukopin bagian marketing pembiayaan murabahah.

6. Analisis data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Proses analisis data yang akan dilakukan bersifat induktif,

yaitu menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan penelitian,

bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama sekali.

Page 26: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

14

Artinya teori dan teorisasi bukanlah hal yang penting untuk dilakukan.

Sebaliknya, data adalah segala-galanya untuk memulai penelitian.11

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis yang disarankan

data.12

Untuk itu peneliti akan mengklasifikasi data berdasartkan kategori

tertentu dari seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

kepustakaan yang diseleksi dan disusun.

Setelah data-data yang ada di klasifikasikan lalu diadakan analisis data.

Data-data yang telah terkumpul nantinya akan diperiksa kembali

mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya,

konsistensi jawaban atau informasi yang biasa disebut dengan editing

penulisan.

E. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan disesuaikan

dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku Pedoman Penulisan Skripsi

yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2013.

11

Bungin Burhan , “Penelitan Kualitatif”, (Jakarta: Kencana, 2010). Cet. Ke-4. Hlm. 27. 12

Basrowi, & Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2008). Hlm. 91.

Page 27: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

15

F. Kerangka Teori

Dalam melakukan penelitian, perlu memakai beberapa teori yang

digunakan yaitu :

1. Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategia (stratus:

militer, dan ag: memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi

seorang jendral, konsep ini relevan pada saat itu ; karena memang

kondisinya sedang berkecamuk perang. Strategi juga diartikan sebagai suatu

rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah-

daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.13

Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan salaing

berhubungan dalam waktu dan ukuran.14

Menurut Webster’s New

Dictionary, strategi adalah ilmu untuk merencanakan dan mengarahkan

pasukan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertempuran yang

sebenarnya dengan musuh.15

2. Marketing

13 Ziauddin sardar, Tantangan Dunia Dalam Islam Abad 21, terjemah A.E Priyono Hasan

(Bandung, Mizan, 1996), h.ii

14 Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, kamus istilah Manajemen, (Jakarta : Balai

Aksara), cet Ke-2 hal.245

15 Fre R. David, Manajemen Strategi Konsep-Konsep, edisi Bahasa Indonesia, ( Jakarta

Indeks, 2004), cet 9 h.34

Page 28: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

16

Philip Kotler mengartikan bahwa marketing itu adalah “identifying

and meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of

marketing is “meeting needs profitably”.16

Mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang terpendek dari

marketing adalah “memenuhi kebutuhan menguntungkan”. Marketing lebih

merupakan suatu seni menjual produk, sehingga marketing adalah proses

penjualan yang dimulai dari perancangan produk tersebut terjual. Berbeda

dengan penjualan yang hanya terfokus pada terjadinya transaksi penjualan

barang atau jasa.

Kotler dan AB Susanto (2000) memberikan definisi marketing

adalah “suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan, dan bertukar suatu yang bernilai satu sama lain”. Definisi ini

bernilai berdasarkan pada konsep ini: kebutuhan, keinginan, dan permintaan

produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan;

pasar; pemasaran dan pemasar.17

3. Pembiayaan

Menurut undang–undang Perbankan NO.10 Tahun 1998

”Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

16 Philip Kotler, Marketing Management (New Jersey :Prentice Hall. 2000), hal.27

17

Philip Kotler dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat, 2000), h.7

Page 29: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

17

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil.”18

Menurut Syafi’i Antonio, pembiayaan merupakan salah satu tugas

pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.19

Pengertian lain

menyebutkan, pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank Islam

kepada masyarakat yang membutuhkan dana yang telah dikumpulkan oleh

bank Islam dari masyarakat yang surplus dana.20

G. Review Studi Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, penulis telah melakukan review

studi terdahulu dan menemukan beberapa penelitian yang sejenis dan

relevan. Penelitian tersebut diatnaranya adalah :

1 Identitas Nihlah Dewi Purnama Sari, Perbankan Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Judul

Skripsi

Strategi Marketing Produk Pembiayaan pada BMT Ta’awun

Cipulir

Substansi Memaparkan strategi marketing yang ada di BMY Ta’awun

Cipulir, dari prosedur efektivitas pembentukan pembiayaan

yang dilakukan

Pembeda Pemaparan strategi yang ada di Bank Syariah Bukopin,

menganalisa akad pada pembiayaan murabahah,

mudharabah, dan musyarakah

18 Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan

19

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari teori ke Praktek, (Jakarta: Gema insani Press, 2004

20 Muhammad, Manajamen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.71

Page 30: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

18

2 Identitas Ade Ikhwan Anshori, Perbankan Syariah, Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Judul

Skripsi

Strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro

dalam upaya menarik minat nasabah (studi kasus pada Bank

Syariah Mandiri KCP Cilandak)

Substansi Memberikan informasi strategi pemasaran produk

pembiayaan lewat studi kasus dalam usaha mikro pada Bank

Syariah Mandiri, lebih terfokus pada satu bidang usaha

Pembeda Penulis menjabarkan apakah ada perbedaan dari akad

pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dari

segi mekanisme, alur pembiayaan, dan faktor-faktor

pendukung maupun penghambat lainnya sehingga terjadi

pembiayaan yang diberikan untuk nasabah, dan untuk

mendapatkan nasabah itu sendiri, mulai dari segmentasi,

targeting, penentuan posisi dan diferensiasi

3 Identitas Atep Misbahudin, Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Judul

Skripsi

Strategi pemasaran gadai emas pada BPRS PNM Al-

Ma’some dalam peningkatan pendapatan bank

Substansi Lebih menekankan kepada teknis organisasi bisnis dan

pertumbuhan peningkatan profit penyelesaian gadai

Pembeda Skripsi lebih menekankan kepada pelaksanaan marketing

pembiayaan dalam memasarkan produknya baik secara

internal maupun eksternal

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika

penulisan yang terdiri lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan

Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Page 31: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

19

Metode Penelitian, Teknik Penulisan, Kerangka Teori, Review

Studi Terdahulu, dan Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang Definisi Strategi, Marketing,

Segmentasi, Targeting, Positioning, dan Pembiayaan.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH

BUKOPIN

Bab ini membahas tentang Sejarah Perkembangan Bank syariah

bukopin, Tujuan Bank syariah bukopin, Produk-produk Bank

syariah bukopin dan Akad-akad Pada Bank syariah bukopin

BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING PRODUK

PEMBIAYAAN BANK SYARIAH BUKOPIN

Bab ini membahas tentang Analisa strategi marketing produk

pembiayaan pada Bank Syariah Bukopin, Prosedur dan tahapan

umum pengajuan pembiayaan pada Bank Syariah Bukopin, Faktor

pendukung dan penghambat yang dihadapi Bank Syariah Bukopin

dalam memasarkan produk pembiayaan.

BAB V PENUTUP

Bab ke lima menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

Page 32: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategia (stratus:

militer, dan ag: memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi

seorang jendral, konsep ini relevan pada saat itu ; karena memang

kondisinya sedang berkecamuk perang. Strategi juga diartikan sebagai suatu

rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah-

daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.21

Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling

berhubungan dalam waktu dan ukuran.22

Menurut Webster’s New

Dictionary, strategi adalah ilmu untuk merencanakan dan mengarahkan

pasukan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertempuran yang

sebenarnya dengan musuh.23

Sehingga penggunaan istilah strategi lebih

dominan dalam situasi peperangan, sebagai tugas seorang komandan dalam

21

Ziauddin sardar, Tantangan Dunia Dalam Islam Abad 21, terjemah A.E Priyono Hasan (Bandung, Mizan, 1996), h.ii

22 Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, kamus istilah Manajemen, (Jakarta : Balai

Aksara), cet Ke-2 hal.245 23

Fre R. David, Manajemen Strategi Konsep-Konsep, edisi Bahasa Indonesia, ( Jakarta Indeks, 2004), cet 9 h.34

Page 33: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

21

menghadapi musuh, yang bertanggung jawab mengatur cara atau teknik

untuk memenangkan peperangan.24

Dewasa ini strategi adalah istilah yang sangat lazim untuk apa yang

biasa disebut kebijakan, tetapi tidak terdapat kesepakatan tentang hal itu.

Strategi induk dapat dijadikan sebagai kebijakan, biasanya digunakan dalam

artian sama untuk keputusan utama dan atau pada tingkat abstraksi yang

tinggi. Namun, untuk keputusan yang terinci terdapat perbedaan dalam arti

bahwa harus didefinisikan.25

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya.

Setiap unit bisnis harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya. Ada

beberapa tahapan dalam menentukan keputusan strategi yaitu :26

A. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah

megembangkan visi dan misi perusahaan, mengidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang perusahaan,

24

Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, Organisasi Non Prifit bidang Pemerintahan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Prees 2003), cet.2 h.147

25 George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga,

1997), Edisi ke-2, hal.18 26

Philip Kotler, Marketing Management (New Jersey: Prentice Hall. 2000), h.76

Page 34: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

22

membuat sejumlah strategi alternatif untuk perusahaan, dan memilih strategi

tertentu untuk perusahaan.

B. Pelaksanaan Strategi

Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan

sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat

dilaksanakan. Penciptaan struktur organisasi perusahaan yang efektif,

pengarahn kembali usaha-usaha pemasaran, penyiapan anggaran,

pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan

kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi perusahaan.

C. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.

Para manajer harus benar-benar mengetahui alasan strategi-strategi tertentu

tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, evaluasi strategi

adalah cara pertama untuk memperoleh informasi. Semua strategi dapat

diubah sewaktu-waktu karena faktor eksternal dan internal selalu berubah.

Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah :

1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi

yang sekarang.

2. Mengukur prestasi.

Page 35: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

23

3. Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi

dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,

korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.

Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat

mempunyai konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan

strategis yang salah dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit

sekali untuk memperbaikinya. Oleh karena itu banyak perencana strategi

sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting untuk kehidupan

organisasi. Evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen

akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis.

Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu

banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang

sangat mahal dan bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting

untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat

tercapai.

3. Jenis-Jenis Strategi

Adapun jenis-jenis strategi yaitu :27

A. Klasifikasi Berdasarakan Ruang Lingkup

27

George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi kedua, hal 18-20

Page 36: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

24

Strategi ini merupakan strategi utama (induk). Strategi ini dapat

dirumuskan secara lebih sempit seperti strategi program, dan ini dapat

dirancang sebagai sub strategi.

B. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Organisasi

Di dalam sebuah perusahaan yang terdiri atas sejumlah divisi yang

sekurang-kurangnya dua tingkat, yaitu strategi kantor pusat dan strategi

divisi.

C. Klasifikasi Berdasarkan Sumber Material dan Bukan Material

Kebanyakan strategi berkenaan dengan sumber yang bersifat fisik.

Namun, strategi dapat mengenai penggunaan tenaga kerja manajer, tenaga

ilmuan, dan lain-lain. Strategi dapat juga berkenaan dengan gaya

manajemen, pola berpikir, atau falsafah, tentang hal-hal yang merupakan

sikap suatu perusahaan terhadap tanggung jawab sosial.

D. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan atau Fungsi

Sebagai contoh, pertumbuhan adalah sasaran utama dari

kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih

untuk menjamin pertumbuhan tersebut.

E. Strategi Pribadi Manajer

Semakin tinggi tingkat manajer, semakin penting artinya strategi

ini bagi kehidupan organisasi. Strategi pribadi adalah petunjuk praktis yang

Page 37: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

25

meliputi nilai-nilai, motivasi, perlindungan terhadap sikap bermusuhan dari

lingkungan, metode untuk mengubah lingkungan, teknik bergaul dengan

orang-orang, dan untuk terlaksananya suatu (pekerjaan) dengan baik, dan

cara untuk memaksimalkan kepuasan pribadi serta kebutuhan dasar. Strategi

ini bersifat mendasar, biasanya tidak tertulis, dan merupakan kerangka

untuk mengembangkan strategi perusahaan.

B. Marketing

1. Pengertian Marketing

Philip Kotler mengartikan bahwa marketing itu adalah “identifying

and meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of

marketing is “meeting needs profitably”.28

Mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang terpendek dari

marketing adalah “memenuhi kebutuhan menguntungkan”. Marketing lebih

merupakan suatu seni menjual produk, sehingga marketing adalah proses

penjualan yang dimulai dari perancangan produk tersebut terjual. Berbeda

dengan penjualan yang hanya terfokus pada terjadinya transaksi penjualan

barang atau jasa.

Kotler dan AB Susanto (2000) memberikan definisi marketing

adalah “suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan, dan bertukar suatu yang bernilai satu sama lain”. Definisi ini

28

Philip Kotler, Marketing Management (New Jersey :Prentice Hall. 2000), hal.27

Page 38: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

26

bernilai berdasarkan pada konsep ini: kebutuhan, keinginan, dan permintaan

produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan;

pasar; pemasaran dan pemasar.29

Sehingga secara umum marketing dapat diartikan sebagai suatu

proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi

kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam ranka memberikan kepuasan

optimal kepada pelanggan.

Menurut Hermawan Kertaja, marketing adalah sebuah disiplin

bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan

perbuahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholdersnya.30

Dua tujuan utama marketing adalah menarik pelanggan baru

dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini

dengan memberikan kepuasan.

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

marketing adalah suatu proses atau cara bagaimana kita mendistribusikan

barang atau jasa dari produsen kepada para konsumen untuk kepuasan para

pelanggan.

2. Prinsip-prinsip marketing

29

Philip Kotler dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat, 2000), h.7

30 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing (Jakarta: Mizan,

2006), hal.26

Page 39: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

27

Dengan munculnya ekonomi syariah yang secara pesat tumbuh dan

terus berkembang, menjadikan sebuah opsi lain bagi masyarakat yang

kurang percaya dengan ekonomi kapitalis, yang hanya mengutamakan

kekayaan semata dan bisa menimbulkan berat sebelahnya dan tidak merata

nya distribusi kekayaan.

Hermawan Kertajaya dalam bukunya menjelaskan ada tujuh belas

prinsip-prinsip pemasaran syariah yang harus ada dalam perusahaan yang

berbasis syariah.

Ada tujuh belas prinsip-prinsip yang harus menjadi pedoman bagi

perusahaan yang berbasiskan syariah. Ketujuh belas prinsip itu adalah

sebagai berikut:

1) Teknologi Informasi untuk menuju perubahan yang nyata (Teknologi

information technology allows us to be transparent (change))

2) Bersaing secara sehat (Be respectfull to your competitors)

3) Menjaring konsumen secara keseluruhan (the emergence of customers global

paradox (customer))

4) Menjadikan nilai-nilai spiritual sebagai prinsip dasar perusahaan (develop a

spiritual-based organization (company))

5) Melihat target pasar secara keseluruhan (view market universally

(segmentation))

Page 40: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

28

6) Membidik hati dan jiwa calon konsumen (target customer’s heart and soul

(targeting))

7) Membangun sistem kepercayaan (build a belief system (positioning))

8) Diferensiasi yang berbeda dalam kontek dan konten (differ yourself with a

good package of content and context (differensiation))

9) Jujur dalam membentuk bauran pemasaran (be honest with your 4P (marketing

mix))

10) Menerapkan ukhwah sebagai dasar dalam penjualan (practice a relationship-

based selling (selling))

11) Karakter merek yang islami (use a spiritual brand character (brand))

12) Perubahan yang lebih baik dalam pelayanan (service should have the ability to

transform (service))

13) Menerapkan proses bisnis yang amanah (practice a reliable business process

(process))

14) Membangun nilai yang baik dimata konsumen (create value to your stake

holders (scorecard))

15) Membangun inspirasi yang mulia (create a noble cause (inspiration))

16) Menjadikan budaya perusahaan yang beretika (develop an ethical corporate

culutre (culture))

Page 41: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

29

17) Pengukuran yang jelas dan transparan (measurement must be clear and

transparent (instuition)).31

Empat prinsip pertama yang terdiri dari change, competitor,

customer dan company menjelaskan lanskap bisnis syariah, sedangkan

company merupakan faktor internal yang penting dalam proses pembuatan

strategi.

Prinsip lima sampai tigabelas menerangkan sembilan elemen dari

arsitektur bisnis strategi, yang terbagi dalam tiga paradigma yaitu: Syariah

Marketing Strategy untuk memenangkan mind share, Syariah Marketing

Tactic untuk memenangkan market share dan Syariah Marketing value

untuk memenangkan heart-share.

Kemudian tiga prinsip terakhir adalah prinsip-prinsip yang

membahas soal inspirasi (inspiration), budaya (culture) dan institusi

(institution). Ketiganya disebut Enterprise.

Berdasarkan definisi marketing dalam perspektif islam, maka kata

kunci dalam marketing syariah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik

dalam proses penawaran maupun proses perubahan nilai tidak boleh ada

31

Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing (Jakarta: Mizan, 2006), hal.151

Page 42: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

30

hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam,

yaitu :32

1) Berperilaku baik dan simpatik

2) Bersikap melayani dan mempermudah

3) Bersaing secara sehat

4) Mendahulukan sikap tolong menolong

5) Jujur dan tidak curang

3. Konsep Marketing STPD (segmentasi, targeting, positioning, diferensiasi)

Strategi maketing dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang

dengannya unit usaha dapat mencapai tujuan pemasarannya.33

Strategi

pemasaran juga merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merk atau

lini produk dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan.

Selain itu marketing sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran,

menentukan posisi persaingan dan pembangunan suatu bauran pemasaran yang

efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih.34

Strategi pemasaran didasarkan atas 4 konsep strategi, diantaranya

adalah sebagai berikut :

32

Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing (Jakarta: Mizan, 2006), hal.486

33 Philip Kotler dan Paul N. Blomm, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profeional,

(Jakarta: Intermedia, 1995), hal.127 34

Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 1997), Edisi ke-2, jilid 1, hal.3

Page 43: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

31

a. Segmentation (Segmentasi pasar)

Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah

pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda.

Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang

berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang

homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan

suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik

pembeli yang ada di pasar tersebut.35

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu :

1) Dapat diukur (measurable)

Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat

tertentu.

2) Dapat dijangkau (accessible)

Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

3) Cukup besar (substantial)

Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani.

Suatu segmen merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk

dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.

35

Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 1997), Edisi ke-2, jilid 1, hal.183

Page 44: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

32

4) Dapat dibedakan (differentiable)

Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

5) Dapat dilaksanakan (actionable)

Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan

sumber daya yang dimiliki perusahaan.

b. Targeting (Pangsa Pasar)

Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses

pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu

negara, propinsi, atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk

memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah

sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik

yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.36

Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses

yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli

produk dari perusahaan. Targeting adalah membidik target market yang

telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja

serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan

karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

36 Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 1997), Edisi

ke-2, jilid 1, hal.197

Page 45: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

33

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan

variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari

setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara

kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan

potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.

c. Positioning (Posisi pasar)

Posisi pasar (positioning) adalah dengan upaya identifikasi,

pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik.

Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior

dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing

dalam persepsi konsumen. Persepsi pelanggan terhadap produk yang

dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik adalah fokus utama

Positioning. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan

sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai

superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa

komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada

persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri,

persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap

pelanggan, dan lain lain.

d. Diferensiasi

Page 46: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

34

Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan

yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran

pesaing. Perusahaan dapat mendiferensiasikan tawaran pasarnya menurut

lima dimensi, yaitu : Produk, pelayanan, personalia, saluran pemasaran atau

citra.37

Produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya untuk

diferensiasi, di ujung yang satu kita menemukan produk yang

memungkinkan sedikit variasi: ayam, baja apinir. Di ujung lain ada produk

dengan diferensiasi tinggi seperti mobil, motor, bangunan komersial dan

meubel. Di sini penjual menghadapi banyak sekali parameter rancangan

yang mencakup bentuk, keistimewaan (feature), kinerja, kesesuaian, daya

tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan.

Diferensiasi pelayanan meliputi kemudahan pemesanan, pengiriman

pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan

perbaikan dan keramahan. Diferensiasi personalia meliputi : kemampuan,

kesopanan, dapat dipercaya dapat diandalkan, cepat tanggap dan

komunikasi. Diferensiasi saluran pemasaran meliputi: cakupan, keahlian,

dan kinerja. Diferensiasi citra meliputi : cakupan, keahlian, kinerja,

lambang, media, atmosfir dan citra.38

C. Pembiayaan

37 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, (Jakarta: PT Prenhalindo, 2002),

hal.328 38

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, (Jakarta: PT Prenhalindo, 2002), hal.329

Page 47: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

35

a. Pengertian Pembiayaan

Menurut undang–undang Perbankan NO.10 Tahun 1998

”Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil.”39

Menurut Syafi’i Antonio, pembiayaan merupakan salah satu tugas

pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.40

Pengertian lain

menyebutkan, pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank Islam

kepada masyarakat yang membutuhkan dana yang telah dikumpulkan oleh

bank Islam dari masyarakat yang surplus dana.41

b. Jenis-Jenis Pembiayaan

Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka bank syariah

memiliki banyak jenis pembiayaan. Adapun jenis produk atau jasa

pembiayaan pada bank syariah, jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat

dikelompokkan menurut beberapa aspek, diantaranya :42

39

Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan 40

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari teori ke Praktek, (Jakarta: Gema insani Press, 2004), h.160

41 Muhammad, Manajamen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.71

42 Muhammad, Manajamen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h.22

Page 48: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

36

1) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan

dengan prinsip jual beli.

2) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang dilakukan

dengan prinsip sewa-menyewa.

3) Transaksi pembiayaan usaha kerjasama ditujukan untuk mendapatkan sekaligus

barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.43

1. Pembiayaan Musyarakah

Syirkah dari segi bahasa berarti percampuran (al-ikhtilath), yaitu

penggabungan dua bagian atau lebih yang tidak bisa dibedakan antara satu

bagian dengan bagian yang lain. Sedangkan menurut syara’, syirkah adalah

transaksi antara dua orang atau lebih yang kedua-duanya sepakat untuk

melakukan kerja yang bersifat finansial dengan tujuan mencari keuntungan.44

Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian di antara para pemilik dana atau

modal untuk mencampurkan dana atau modal mereka pada suatu usaha

tertentu, dengan pembagian keuntungan di antara pemilik dana atau modal

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.45

Musyarakah adalah

akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa

43

Hasanudin Rahman Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi (The Bankers Hand Book), (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005), h.68

44 Tim Asistensi Pengembangan LKS Bank Muamalat, Perbankan Syariah: Perspektif

Praktis, (Jakarta: Muamalat Institute, 1999), h. 78 45

Muhammad, Manajamen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.23

Page 49: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

37

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan

porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau asset nonkas yang

diperkenankan oleh syariah.46

2. Pembiayaan Mudharabah

pembiayaan mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana

dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya.47

Kontrak khusus antara pemilik modal dan pengusaha

dalam rangka mengembangkan usaha yang modalnya berasal dari pihak

pertama dan kerja dari pihak kedua, mereka bersatu dalam keuntungan dengan

pembagian berdasarkan presentase. Jika proyek (usaha) mendatangkan

keuntungan, maka laba dibagi berdua berdasarkan kesepakatan yang terjalin

antara keduanya, jika modal tidak mempunyai kelebihan atau kekurangan,

maka tidak ada bagi pemilik modal selain modal pokok tersebut, begitu pula

dengan pengusaha tidak mendapatkan apa-apa. Jika proyek rugi yang

mengakibatkan hilangnya modal pokok maka kerugian itu sedikit ataupun

banyak ditanggung oleh pemilik modal. Tidak diperkenankan kerugian itu

ditanggung oleh pengusaha dan menjadikannya sebagai jaminan bagi modalnya

kecuali proyek itu didasarkan pada bentuk pinjaman dari pemilik modal kepada

46

PSAK Tahun 2007 No.106 Paragraf 4 47

Muhammad, Manajamen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.22

Page 50: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

38

pengusaha. Jika demikian maka pemilik modal tidak berhak mendapatkan

apapun dari keuntungan tersebut.48

Dalam akad mudharabah bank mempunyai hak untuk mengajukan

usul dan melakukan pengawasan atas penyediaan dana. Dari pembiayaan

tersebut bank mendapatkan imbalan atau keuntungan yang besarnya ditetapkan

atas dasar persetujuan kedua belah pihak. Apabila terjadi kerugian, maka

kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh bank, kecuali kerugian akibat

kelalaian nasabah.

3. Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang telah disepakati oleh penjual dan

pembeli (bank dan nasabah).49

Secara bahasa kata Murabahah berasal dari

kata dasar (rabaha) yang berarti beruntung. Jadi pengertian murabahah

secara bahasa adalah saling beruntung atau saling menguntungkan.

Bai’al Murabahah adalah prinsip bai’ (jual beli) dimana harga

jualnya terdiri dari harga pokok barang ditambah nilai keuntungan (ribhun)

yang disepakati. Pada murabahah penyerahan barang dilakukan pada saat

transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguh

ataupun dicicil.50

48

Muhammad, Manajemen pembiayaan mudharabah di Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008), h.27-28

49 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, cet 4, (Jakarta:IIIT

Indonesia, 2003), h.61 50

Sumarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), h.39

Page 51: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

39

Aset murabahah adalah aset yang diperoleh dengan tujuan untuk

dijual kembali dengan menggunakan akad murabahah. Murabahah adalah

akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah

keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya

perolehan barang tersebut kepada pembeli.51

Sedangkan menurut praktisi perbankan yang selama ini dikenal

aktif dalam dunia perbankan syariah, Muhammad Syafi’i Antonio

menjelaskan bahwa murabahah adalah jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, penjual

harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.52

b. Rukun dan Syarat Murabahah

1. Rukun

a. Ada Penjual.

b. Ada pembeli.

c. Ada obyek yang dijual belikan.

d. Ada harga jual yang disepakati oleh dua belah pihak.

e. Akad jual beli.

2. Syarat

a. Pembeli dan penjual dalam keadaan cakap hukum.

b. Barang yang dijual tidak termasuk kategori yang diharamkan.

c. Barang yang dijual sesuai dengan spesifikasi pembeli.

51 PSAK 102 Akuntansi Murabahah per Januari 2015. Ikatan Akuntansi Indonesia

52 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia

Institue, 1999), h.145

Page 52: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

40

d. Barang yang dijual secara hukum sah dimiliki penjual.

4. Ijarah

Secara bahasa ijarah digunakan sebagai nama bagi al-ajru yang

berarti “imbalan terhadap suatu pekerjaan” dan “pahala”.53 Al-Ijarah

merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalah untuk memenuhi kebutuhan

hidup manusia, seperti sewa menyewa, kontrak atau menjual jasa kepada orang

lain seperti menjadi buruh kuli dan lain sebagainya.54

5. Rahn

Gadai (al rahn) secara bahasa dapat diartikan sebagai (al stubut,al

habs) yaitu penetapan dan penahanan. Secara istilah dapat diartikan

menjadikan suatu benda berharga dalam pandangan syara’sebagai jaminan atas

adanya dua kemungkinan, untuk mengembalikan uang itu atau mengambil

sebagian benda itu.55

Gadai adalah perjanjian (akad) pinjam meminjam dengan

menyerahkan barang sebagai tanggungan utang.56

Sehingga dapat disimpulkan gadai adalah menjadikan suatu benda

itu berharga sebagai jaminan sebagai tanggungan utang berdasarkan perjanjian

(akad) antara orang yang memiliki hutang dengan pihak yang memberi hutang.

6. Qordul Hasan

1. Al-Qardh

53

Muhammad bin Mukarram ibn Mazhur al-Ifriqi al-Mishri, Lisan Al-Arab, (Beirut: Darul Lisan al-Arab), Juz I, h.24

54 Wahbah al-Zuhailiy, al-Fiqih al-Islami wa Adillatuh, (Beirut: Dar al Fikr, 1989), Jilid IV,

h.731 55

H. Hendi suhendi. Fiqh muamalah, (Jakarta: pt. Grafindo persada, 2000), hal.105-106 56

Prof. Drs. H. Masyfuk zuhdi. Masail fiqhiyah, (Jakarta: CV. Haji masagung, 1997), hal.122

Page 53: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

41

Qardh secara bahasa, bermakna Al-Qath’u yang berarti memotong.

Harta yang disodorkan kepada orang yang berhutang disebut Qardh, karena

merupakan potongan dari harta orang yang memberikan hutang. Kemudian

kata itu digunakan sebagai bahasa kiasan dalam keseharian yang berarti

pinjam meminjam antar sesama. Salah seorang penyair

berkata,“Sesungguhnya orang kaya bersaudara dengan orang kaya,

kemudian mereka saling meminjamkan, sedangkan orang miskin tidak

memiliki saudara”.

Kata qardh ini kemudian diadopsi menjadi crade (Romawi), credit

(Inggris), dan Kredit (Indonesia). objek dari pinjaman qardh biasanya adalah

uang atau alat tukar lainnya (Shaleh, 1992), yang merupakan transaksi

pinjaman murni tanpa bunga ketika peminjam mendapatkan uang tunai dari

pemilik dana (dalam hal ini bank) dan hanya wajib mengembalikan pokok

utang pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Peminjaman atas

prakarsa sendiri dapat mengembalikan lebih besar sebagai ucapan

terimakasih.57

2. Al-Qardh Al-Hasan

Secara umum, Qardh Hasan diartikan sebagai infak di jalan Allah,

di dalam jihad dan peperangan demi menegakkan kebenaran dan bersedekah

kepada para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Ada juga

yang mengatakan : Qardh Hasan itu adalah amal shaleh muthlaqon yang

57

Ascaya, 2008, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Page 54: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

42

mana dia adalah bentuk transaksi pinjaman yang benar-benar bersih dari

tambahan atau bunga.

Pengertian “al-hasan” disini adalah ketika seorang muslim

meminjamkan atau menginfakkan sesuatu yang ada pada dirinya hendaklah

dia mengeluarkan sesuatu yang elok tanpa cela. Maka Qardh hasan itu pada

dasarnya adalah sedekah yaitu pekerjaan yang mulia dengan mengharapkan

keredhoan Allah semata.

Page 55: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

43

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH BUKOPIN

A. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

Bank Syariah Bukopin adalah lembaga keuangan yang berjenis

pada Jasa Keuangan Perbankan. Sebagai salah satu Bank Nasional di

Indonesia, sejarah Perseroan dimulai pada 1990 dengan meleburnya 2 (dua)

Bank pasar, yakni BPR Gunung Sindoro dan BPR Gunung Kendeng di

Samarinda, Kalimantan Timur. Proses peleburan ini termaktub dalam Akta

Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 1659/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Dengan peleburan

ini, statusnya pun meningkat menjadi Bank umum dengan nama PT Bank

Swansarindo International. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia

Nomor 24/I/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991, PT Bank Swansarindo

International memperoleh izin usaha sebagai Bank umum dan pemindahan

kantor pusat ke Jakarta.

Dalam perkembangannya dan atas dasar pertimbangan bisnis pada

akhir 2002, Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi

kemasyarakatan Islam di Indonesia mengakuisisi PT Bank Swansarindo

International. Dengan persetujuan Bank Indonesia (BI) yang dicantumkan

dalam Surat Keputusan Nomor 5/4/KEP.DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003

Page 56: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

44

dan dituangkan dalam Akta Nomor 109 tanggal 31 Januari 2003, PT Bank

Swansarindo International berubah nama menjadi PT. Bank Persyarikatan

Indonesia.58

Untuk mengembangkan bisnis perusahaan, selama 2005-2008 PT

Bank Bukopin, Tbk. terlibat dalam asistensi kegiatan operasional PT Bank

Persyarikatan Indonesia. Tambahan modal juga diberikan PT Bank Bukopin,

Tbk untuk memperkuat bisnis PT Bank Persyarikatan Indonesia. Setelah

beberapa tahun dibawah asistensi PT Bank Bukopin Tbk dan melihat peluang

bisnis di perbankan syariah, PT Bank Persyarikatan Indonesia mengubah arah

bisnisnya dari Bank konvensional menjadi Bank syariah. Izin usaha

berdasarkan prinsip syariah pun diperoleh dari Bank Indonesia yang

dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/69/

KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008. Atas dasar surat keputusan

tersebut, nama PT Bank Persyarikatan Indonesia berubah menjadi PT Bank

Syariah Bukopin. Secara resmi Perseroan melakukan kegiatan operasional

berdasarkan prinsip Syariah pada Selasa, 11 Zulhijah 1430 H atau 9 Desember

2008.59

Pada tahun 2009 telah terjadi Spin Off (pemisahan) UUS yang

sudah berjalan di PT. Bank Bukopin bergabung ke Bank Syariah Bukopin.

Tepatnya Pada Tanggal 10 Juli tahun 2009 melalui surat persetujuan Bank

58

Induction Training, Bank Syariah Bukopin, (Jakarta., t.p.,2014) h.8.

59 Bank Syariah Bukopin, Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin, artikel diakses pada

tanggal 3 Agustus 2016 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin.

Page 57: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

45

Indonesia, PT. Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan Hak dan Kewajiban Unit

Usaha Syariah ke dalam Badan Usaha PT. Bank Syariah Bukopin.

Dalam bisnisnya Bank Syariah Bukopin memfokuskan pada

pembiayaan Usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) dengan segmentasi

usaha pendidikan, kesehatan Konstruksi, dan perdagangan. Sehingga pada

tahun 2011 dengan kepercayaan dari Bank Bukopin, ada penambahan Modal

sebesar Rp. 100 Milyar, dan memperkuat Bank Bukopin sebagai pemegang

saham Mayoritas. kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh

Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -2009.

Sampai dengan akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu

1 (satu) Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh)

Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas

keliling, dan 76 (tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua

puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank

Bukopin.60

B. Visi, Misi, dan strategi Bank Syariah Bukopin

1. Visi

Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik.

2. Misi

60 Profil perusahaan, artikel diakses pada tanggal 3 Agustus 2016 dari

http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan.

Page 58: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

46

Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah, Membentuk Sumber daya

insani yang profesional dan amanah, memfokuskan pengembangan usaha

pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dan meningkatkan

nilai tambah kepada Stakeholder.

3. Strategi

Mengembangkan konsep-konsep sesuai dengan nilai dasar perusahaan yaitu

Amanah, Tanggap, Kualitas, Peduli, dan kerja Sama yang disesuaikan

dengan prinsip syariah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Syariah

Bukopin mendasarkan Usaha kegiataan sebagai berikut:

a. Sasaran pembinaan yaitu membina dan mempercepat peningkatan taraf

hidup masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah

agar tingkat kesenjangan sosial ekonomi yang sering terjadi dapat terartasi

untuk kedepanya.

b. Sasaran Pengembangan :61

1) Pengembangan Usaha dengan fokus pada sektor Usaha UMKM.

2) Mengembangkan Usaha komersial.

3) Mengembangkan usaha-usaha konsumer

4) Penyediaan Jasa-jasa Fee Based kepada Nasabah

61 Annual Report 2014 pdf, diakses pada tanggal 3 Agustus 2016 dari

http://www.syariahbukopin.co.id/public/uploads/report/AR_2009.pdf.

Page 59: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

47

5) Memperkuat teknologi dan pelayanan

6) Menambah dan mengoptimalkan jaringan outlet

7) Memperkuat SDI (Sumber Daya Insani)

8) Peningkatan Kualitas Pengelolaan Risiko dan kepatuhan.

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri yang

memberikan ciri khas organisasinya. Sehinnga berbeda dengan organisasi

lainya yang sejenis. Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin terdiri dari bagian-

bagian berikut :

1. Share Holders Meeting (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Syariah Bukopin. Yang

bertugas memimpin Rapat pemegang saham serta mengawasi jalanya

kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Syariah Bukopin.

2. Board of Commisioners (Dewan Komisaris)

Selain RUPS, Organ penting lainya adalah eksistensi dewan komisaris.

Keberadaanya telah diatur dalam regulasi dan mendukung pencapaian target

peseroan. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris adalah :

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan perseroan yang

dilakukan direksi.

Page 60: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

48

b. Memberi nasihat kepada direksi mengenai rencana pembangunan

perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran dasar dan

keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan

d. Memberi saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh

e. Memberi persetujuan atas laporan tahunan yang disusun direksi sesuain

dengan ketentuan perundangan yang berlaku untuk diajukan dalam RUPS

Tahunan.

3. Sharia Supervisory Board (Dewan Pengawas Syariah)

DPS sebagai dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada

direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan prinsip

syariah telah menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam praktik

pengawasan lembaga keuangan syariah, DPS merupakan perwakilan dari

DSN-MUI yang berada pada lembaga keuangan syariah yang independen.

Terkait dengan hal tersebut, maka tugas dan tanggung jawab DPS menjadi

salah satu komponen penilaian atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang

tidak dapat dipisahkan dengan tugas dan tanggung jawab direksi maupun

dewan komisaris. Adapun tugas dan tanggung jawab DPS adalah :

a. Memberikan nasehat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan

perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.

Page 61: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

49

b. Memberikan pedoman garis-garis besar syariah.

c. Mengawasi proses pengembangan produk baru dengan cara meminta

penjelasan dari pejabat perseroan yang berwenang mengenai tujuan,

karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan

digunakan.

d. Memeriksa akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat fatwa

DSN-MUI dengan cara melakukan analisa atas kesesuaian akad produk

baru dengan fatwa DSN-MUI.

e. Melakukan review terhadap sistem dan prosedur produk perseroan yang

akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan prinsip syariah.

f. Memberikan opini syariah terhadap produk baru yang dikeluarkan.

g. Meminta fatwa kepada DSN-MUI untuk produk baru perseroan yang

belum ada fatwanya.

4. Board of Directors (Direksi)

Sesuai dengan substansi UU Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan

terbatas (PT) direksi merupakan Organ perseroan yang memiliki

kewenangan dan bertanggung jawab penuh terhadap perjalanan bisnis

perseroan, baik di dalam mamupun diluar pengadilan. Fungsi dan tugas

jawab direksi :

Page 62: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

50

a. Direksi berhak mewakili Bank didalam dan diluar pengadilan tentang

segala hal dan dalam segala kejadian.

b. Mengikat Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank.

c. Menjalankan segala tindakan baik mengenai kepengurusan maupun

kepemilikan dengan pembatasan yang diatur dalam anggaran dasar Bank

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Mengimplementasikan GCG pada setiap kegiatan usaha perseroan

diseluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

e. Menindaklanjuti temuan audit, rekomendasi dari hasil pengawasan OJK,

auditor intern, DPS, atau auditor ekstern perseroan.

5. President Director (Direktur Utama)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan usaha

perseroan. Sehingga perusahaan secara dinamis dapat meningkat dan

berkembang sejalan dengan visi dan misinya. Selain itu, direktur utama

bertugas menciptakan dan menjaga hubungan yang harmonis antara dewan

komisaris, Direksi, pemegang saham, pegawai, dan seluruh Stakeholders

dengan berbasis pada prinsip GCG.

Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama, yaitu

kepala Divisi SDI, Kepala SKAI atau Internal Audit Unit, Kepala Divisi

Page 63: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

51

Sekertaris Perusahaan, Kepala Divisi pembiayaan Komersial, kepala Divisi

Pendanaan Komersial, Kepala Divisi Bisnis Mikro dan Manajer Anti Fraud.

6. Business Director (Direktur Bisnis)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

Direktorat Bisnis sehingga bisnis secara dinamis dapat meningkat dan

berkembang sebagai tulang punggung dan Profit Center bagi perseroan.

Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Bisnis Perseroan

adalah kepala Divisi Bisnis Area, Kepala Divisi Supervisi Bisnis dan Fee

Based, kepala Divisi Pengembangan Produk, Kepala Divisi Restrukturisasi

dan penyelesaian pembiayaan dan seluruh Kepala cabang perseroan.

7. Compliance and Risk Management Director (Direktur Kepatuhan dan

Manajemen Risiko)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

pengelolaan resiko dan kepatuhan perseroan. Sehingga Direktorat kepatuhan

dan Manajemen Risiko secara dinamis dapat meningkat dan berkembang

sejalan dengan perkembangan usaha perseroan. Pejabat eksekutif yang

bertanggung jawab kepada Direktur kepatuhan dan Manajemen Risiko

adalah Kepala Divisi Kepatuhan, dan Kepala Divisi Manajemen Risiko.

8. Operations and Service Director (Direktur operasi dan pelayanan)

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan

Direktorat Operasi dan Pelayanan, sehinnga Operasi dan pelayanan secara

Page 64: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

52

dinamis dapat meningkat dan berkembang sebagai penunjang Bisnis dalam

Perusahaan. Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur

Operasi dan Pelayanan adalah Kepala Divisi Operasi dan Analisa

Keuangan, Kepala Divisi Pelayanan, Kepala Divisi Support Pembiayaan,

kepala Divisi Teknologi Informasi, dan Manajer Treasury.

9. Committee of Audit (Komite Audit)

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris serta menyempurnakan implementasi tata kelola

perusahaan yang baik, Dewan Komisaris membentuk komite Audit. Hal

tersebut sesuai dan sejalan ketentuan dalam PBI Nomor 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS. Anggota Komite Audit

terdiri atas pihak independen yang memiliki kompetensi dibidangnya agar

dapat memberikan rekomendasi yang tepat kepada dewan Komisaris.

Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan independensi

dan objektifitas akuntan publik ataupun auditor internal serta menyediakan

forum diskusi yang Independen dari Manajemen Sesuai PBI Nomor

11/33/PBI/2009.

10. Committee of Risk Control (Komite Pemantau Risiko)

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko pada Perseroan

meliputi

Page 65: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

53

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen Risiko yang

ditetapkan perseroan.

b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen

Risiko dengan pelaksanaan kebijakan.

c. Melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas komite pemantau Risiko,

dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

11. Corporate Secretary (Sekeraris Perusahaan)

Untuk mengoptimalkan sekaligus menyempurnakan Implementasi tata

Kelola Perusahaan, Perseroan membentuk Divisi Sekertaris perusahaan.

Divisi tersebut berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak

perseroan dengan publik, menjaga keteterbukaan informasi, mendukung

pencitraan perusahaan yang baik secara berkesinambungan melalui

komunikasi yang efektif kepada publik dan pemangku kepentingan lainya.

12. Internal Audit Working Unit (Satuan Kerja Audit Internal)

Audit internal merupakan pilar dalam mendukung efektivitas pengendalian

internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. Sesuai dengan

ketentuan tata kelola perusahaan, Perseroan telah membentuk Divisi SKAI

sebagai unit kerja yang independen yang membantu Direksi dalam menilai

dan mengevaluasi berbagai kegiatan operasional serta mengambil langkah-

langkah perbaikan. Adapun fungsi utama SKAI yakni sebagai bagian dari

struktur pengendalian intern Perseroan yang membantu Dewan Komisaris,

Page 66: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

54

Direksi, dan Komite Audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara

efektif dan efisien.

Gambar 3. 1 : Struktur Organisasi

Page 67: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

55

D. Produk-produk Bank Syariah Bukopin

Produk Bank Syariah Bukopin terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Produk penyimpanan dana (Funding)

Memberikan pelayanan berupa Menyimpan dan menitipkan dana

nasabah pada Bank Syariah Bukopin. Dana yang disimpan dan dititipkan

akan dioptimalkan atau diberikan dengan cara dan ketentuan syariah untuk

kepentingan ummat. Produk funding pada Bank Syariah Bukopin terdiri

dari:

1) Tabungan iB SiAga

Tabungan iB SiAga yaitu berupa tabungan investasi Simpanan pada

Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk mata uang

Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan cara

tertentu yang telah dipersyaratkan.

2) Tabungan Simpel iB (Simpanan Pelajar iB)

Tabungan Simpel iB merupakan tabungan untuk pelajar dengan

persyaratan mudah dan fitur yang menarik dalam rangka edukasi

perbankan untuk mendorong budaya menabung sejak usia dini.

3) Tabungan iB Haji

Page 68: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

56

Tabungan iB Haji merupakan simpanan untuk perorangan dalam bentuk

mata uang rupiah yang mempunyai rencana menunaikan ibadah Haji atau

Umroh.

4) Tabungan iB Multiguna

Tabungan iB Multiguna merupakan Jenis tabungan berjangka dengan

potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa

yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa

gratis.

5) Tabungan Pendidikan

Tabungan Pendidikan merupakan Jenis tabungan berjangka dengan

potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa

yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa

gratis.

6) Tabungan Siaga Bisnis

Tabungan Siaga Bisnis merupakan Simpanan yang diperuntukan bagi

perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai

dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan tidak

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau media lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

7) Tabunganku iB

Page 69: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

57

Tabunganku iB merupakan Tabungan untuk perorangan dengan

persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh

Bank-Bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

8) Deposito iB

Deposito iB merupakan Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut

perjanjian antara deposan dengan pihak Bank.

9) Giro iB

Giro iB merupakan Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau melalui

pemindahbukuan lainnya.

2. Produk pembiayaan (Lending)

Sistem pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin

yaitu menempatkan nasabah sebagai mitra Bank. Dalam hal pemenuhan

akan kekurangan dana dalam berwirausaha dalam skema yang dipilh

melalui jual beli, atau pun bagi hasil. Bank Syariah Bukopin dengan tujuan

dan fungsinya untuk mendukung semua sektor terutama sektor rill dengan

prinsip syariah. Sehingga banyak cara yang diberikan oleh Bank Syariah

Page 70: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

58

Bukopin dalam memudahkan usaha yang ingin dijalankan oleh calon

nasabah. Kemudahan tersebut terdiri dari :

1) Pembiayaan Murabahah

pembiayaan Murabahah merupakan Jual-beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini Bank akan

melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai permintaan nasabah

kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah

keuntungan Bank yang disepakati. Pembiayaan ini dapat digunakan

untuk memenuhi usaha modal kerja, investasi atau konsumtif (misalnya

kendaraan bermotor, rumah dll) dengan angsuran tetap selama masa

perjanjian.

2) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah merupakan kerjasama 2 (dua) pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu, masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana dan atau karya/keahlian dengan kesepakatan keuntungan dan resiko

menjadi tanggungan bersama sesuai kesepakatan. Kerjasama yang

dimaksud disini yaitu Bank dan nasabah mencampurkan dana/modal

mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan

berdasarkan prinsip bagi hasil yang telah disepakati.

3) Pembiayaan Mudharabah

Page 71: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

59

Pembiayaan Mudharabah merupakan kerjasama antara pemilik modal

dan pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil.

Kerjasama yang dimaksud yaitu antara Bank dan nasabah, dimana pihak

Bank menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola dengan

pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah

disepakati.

4) Pembiayaan Mudharabah Muqoyyadah

Pembiayaan Mudharabah Muqoyyadah merupakan pembiayaan

Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh

spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah sesuai permintaan pemilik

dana. Pembiayaan ini dilakukan antara pemilik modal (Bank) untuk

usaha yang ditentukan oleh pemilik modal (Bank) dengan pengelola

(Nasabah), dimana nisbah bagi hasil disepakati di awal untuk dibagi

bersama. Dalam akad ini terdapat dua jenis investasi yaitu :

a. Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya

ditanggung oleh Bank Syariah Bukopin, dalam hal ini Bank

bertindak sebagai executing agent.

b. Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya

ditanggung oleh pemilik dana, dalam hal ini Bank bertindak sebagai

channelling agent.

5) Pembiayaan iB pinjaman Qardh

Page 72: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

60

Pembiayaan iB pinjaman Qardh merupakan pinjam meminjam dana

tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok

pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

6) Pembiayaan iB Istishna

Pembiayaan iB Istishna merupakan pembiayaan suatu barang dalam

bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan

persyaratan tertentu yang disepakati antara Nasabah dan penjual atau

pembuat barang. Pemasanan yang dimaksud berupa barang tertentu

dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan

(pembeli) dan penjual (pembuat).

7) Pembiayaan iB Istishna Pararel

Pembiayaan iB Istishna Pararel merupakan jual beli dimana Bank

(penjual) memesan barang kepada pihak lain (produsen) untuk

menyediakan barang sesuai dengan kriteia dan persyaratan tertentu yang

telah disepakati nasabah (pembeli) dengan pembayaran sesuai dengan

kesepakatan. Pada pembiayaan ini Bank dapat memberikan pembiayaan

kepada nasabah untuk pembelian barang yang dipesan.

8) Pembiayaan iB kepemilikan Mobil

Pembiayaan iB kepemilikan Mobil merupakan fasilitas pembiayaan

kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli

barang sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati

Page 73: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

61

oleh penjual dan pembeli. Jual beli yang dilakukan dengan harga pokok

dengan margin keuntungan yang disepakati.

9) Pembiayaan iB kepemilikan Rumah

Pembiayaan iB kepemilikan Rumah merupakan pembiayaan yang

diberikan Bank untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal, pembelian

rumah susun/apartemen, rumah toko dan/atau rumah kantor berdasarkan

harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati.

10) Pembiayaan iB K3A

Pembiayaan iB K3A merupakan pembiayaan yang diberikan oleh Bank

Syariah Bukopin kepada Koperasi Karyawan (kopkar), Koperasi

Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) atau koperasi sejenis lainnya

yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

11) Pembiayaan iB KKPA-Relending syariah

Pembiayaan iB KKPA- Relending syariah merupakan pembiayaan

dengan prinsip syariah dalam bentuk investasi dan modal kerja kepada

koperasi primer untuk diteruskan kepada anggotanya, dengan sumber

dana berasal dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang dikelola

oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).

12) Pembiayaan iB Jaminan Tunai

Page 74: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

62

Pembiayaan iB Jaminan Tunai merupakan pemberian pembiayaan

dengan jaminan cash collateral yang ada di Bank Syariah Bukopin dan

diblokir sampai dengan pembiayaan lunas. Pada pembiayaan ini alternatif

akad yang digunakan berupa akad yang di sepakati kedua belah pihak.

13) iB pembiayaan Pola Channeling

Pembiayaan iB Pola Channeling meliputi:

a. Pembiayaan iB Mobil Pola Channeling melalui Multifinance adalah

pembiayaan pemilikan kendaraan kepada end user yang dilakukan

melalui perusahaan Multifinance yang dapat dilakukan secara

pembiayaan bersama (joint financing) atau pembiayaan penuh (full

financing).

b. Pembiayaan kepada Pensiunan Pola Channeling melalui Koperasi

adalah pembiayaan yang diberikan Bank Syariah Bukopin kepada

pensiunan atau Janda/Duda (karena penerima pensiun meninggal) yang

menerima uang pensiun secara rutin setiap bulannya yang dilakukan

melalui koperasi. Pensiunan dimaksud meliputi Pensiunan PNS,

TNI/POLRI yang mendapatkan uang pensiun dari Negara.

Pada pembiyaan ini jual beli barang sebesar harga pokok barang

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati dan / atau

menggunakan akad pembiayaan lainnya yang sesuai syariah.

14) Pembiayaan iB SiaGa Emas Gadai

Page 75: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

63

Pembiayaan iB SiaGa Emas Gadai merupakan produk pembiayaan

dimana Bank memberikan fasilitas pinjaman berdasarkan prinsip qardh

kepada Nasabah dengan menjaminkan emas. Emas yang diagunkan

tersebut akan disimpan dan dipelihara oleh Bank, dan atas pemeliharaan

tersebut Bank mengenakan biaya sewa dengan prinsip ijarah.

15) Pembiayaan iB SiAga Pendidikan

Pembiayaan iB SiAga Pendidikan merupakan fasilitas pembiayaan yang

diberikan oleh Bank kepada masyarakat secara prinsip Ijarah untuk

membiayai kebutuhan dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa

paket biaya pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

16) Pembiayaan iB SiAga Pensiun

Pembiayaan iB SiAga Pensiun merupakan fasilitas pembiayaan dengan

prinsip Murabahah yang diberikan oleh Bank kepada penerima pensiun

yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulan dari Negara

(APBN).

3. Produk Jasa (Service)

Selain produk pendanaan dan pembiayaan Bank Syariah Bukopin

juga memberikan produk jasa (Service) yang dapat digunakan nasabah

dalam kegiatan usahanya dengan menggunakan layanan jasa yang diberikan.

Jasa yang diberikan meliputi:

Page 76: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

64

1) Save Deposit Box

Save Deposit Box merupakan Fasilitas jasa bagi nasabah untuk

menyimpan barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang rahasia

dengan sistem pengamanan berteknologi modern.

2) Transfer

Transfer merupakan Produk jasa yang disediakan Bank Syariah Bukopin

untuk memindahkan sejumlah dana atas perintah si pemberi amanat dari

Kantor Cabang Bank Syariah Bukopin kepada penerima transfer pada

Bank lain atau pemindahan dana dari Bank lain untuk nasabah Bank

Syariah Bukopin sebagai penerima.

3) Kliring

Kliring merupakan Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani

tukar-menukar surat berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang diterbitkan

perbankan antara Bank-Bank yang menjadi anggota kliring, dimana

anggota kliring tersebut ditentukan oleh Bank Indonesia.

4) Inkaso

Inkaso iB atau Collection merupakan suatu cara penagihan dengan cara

mengirimkan dokumen kepada Bank dengan maksud mendapatkan

pembayaran atau akseptasi atau berdasarkan syarat-syarat lainnya. Jenis

Page 77: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

65

Inkaso iB ada 2 yaitu Clean Collection dan Documentary Collection,

yaitu :

a. Clean Collection adalah suatu cara penagihan dengan cara hanya

mengirimkan dokumen finansial kepada Bank dengan maksud

mendapatkan pembayaran atau akseptasi tanpa mensyaratkan dokumen-

dokumen lainnya.

b. Documentary Collection adalah suatu cara penagihan yang dilengkapi

dengan cara mengirimkan dokumen finansial dan dokumen komersial

kepada Bank dengan maksud mendapatkan pembayaran atau akseptasi.

5) RTGS

RTGS merupakan suatu sistem transfer dana dalam mata uang Rupiah

yang penyelesaiannya dilakukan secara online antar peserta pertransaksi

secara individual, dimana sistem BI-RTGS diselenggarakan Bank

Indonesia.

6) Payment Point

Payment Point merupakan Fasilitas jasa perbankan yang diberikan

kepada nasabah untuk melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan yang

bersifat rutin.

7) SKBDN iB

Page 78: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

66

SKBDN iB merupakan setiap janji tertulis berdasarkan permintaan

tertulis pemohon yang mengikat Bank Pembuka untuk:

a. Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya atau

mengaksepnya dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;

b. Memberi kuasa kepada Bank lain untuk melakukan pembayaran kepada

penerima atau ordernya atau mengaksep dan membayar wesel yang

ditarik oleh penerima atau;

c. Memberi kuasa kepada Bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik

oleh penerima

8) Bank Garansi iB

Bank Garansi iB merupakan jaminan dalam bentuk warkat yang

diterbitkan oleh Bank yang mengakibatkan kewajiban membayar

terhadap pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin

cidera janji (wanprestasi).

9) Kartu ATM BSB

Kartu ATM BSB merupakan Fasilitas layanan kepada nasabah untuk

melakukan transaksi perbankan dengan perangkat mesin ATM

(Automated Teller Machine) yang dimiliki atau ditunjuk oleh Bank

Syariah Bukopin.

10) Hallo BSB

Page 79: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

67

Hallo BSB merupakan fasilitas layanan kepada nasabah untuk dalam

memberikan layanan informasi dan penanganan perbankan dengan

menggunakan perangkat telepon.

11) Cash Management

Cash Management merupakan Layanan perbankan elektronis yang

memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan

transaksi secara Real Time On-Line melalui terminal komputer dari

lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan keuangan menjadi

lebih efektif, efisien dan tersentralisasi.

12) Wakaf Uang

Wakaf Uang merupakan Wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok

orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang yang dapat

dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan

ekonomi umat.

Page 80: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Marketing Produk Pembiayaan pada Bank Syariah Bukopin

Aktivitas pemasaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru

diluncurkan maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan

salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan karena itu

pemasaran selalu memperoleh posisi penting dan dipandang sebagai jantung

suatu perusahaan. Tanpa pemasaran, suatu perusahaan akan seperti

kehilangan dorongan untuk bertahan dan bersaing yang selanjutnya

membawa perusahaan menuju titik kemunduran, bahkan kekalahan dalam

persaingan.62

Menururt Alvin, Account Officer pembiayaan di Bank Syariah

Bukopin, pemasaran yang baik adalah pemasaran dengan metode

canvassing yaitu sebuah proses menawarkan produk serta melakukan

kunjungan ke nasabah atau calon nasabah berdasarkan rute yang telah

ditetapkan, ini adalah aktivitas yang paling besar kemungkinannya untuk

terjadi penjualan, karena saat melakukan kunjungan fisik, maka kita akan

mengetahui karakter nasabah, lingkungan maupun orang-orang disekitarnya,

dan semua faktor tersebut mendorong terjadinya peluang penjualan.

Kemudian adanya referral, atau permintaan link dari saudara, teman, atasan

dan lainnya kepada perusahaan atau orang yang membutuhkan pembiayaan.

Open table atau pameran di tempat umum. Aktif dalam sosialisasi produk di

62 Serian Wijatno, Pengantar Enterpreunership, h.172.

Page 81: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

69

dalam media sosial dan juga masuk dalam media massa sebagai

pemberitahuan positif terhadap produk-produk Bank Syariah Bukopin itu

sendiri khususnya produk pembiayaan.63

Dalam proses pengenalan produk pembiayaan Bank Syariah

Bukopin kepada masyarakat juga memiliki strategi yang biasa digunakan

oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yatu dengan memanfaatkan media

yang ada seperti televisi, radio, brosur pemasangan spanduk di tempat-

tempat yang strategis dan menjadi sponsor dalam sebuah acara yang

diyakini merupakan pasar yang tepat. Dengan demikian dharapkan dapat

membentuk citra positif kepada masyarakat terhadap Bank Syariah

Bukopin.

Strategi pemasaran akan dilakukan bagaimana Bank Syariah

Bukopin melakukan segmentasi pasar, penentuan target pasar, positioning,

dan diferensiasi.

1. Segmentation (Segmentasi pasar)

Pembagian sebuah pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda.

Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebgai pembagian-pembagian pasar yang

berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen,

dimana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk

63 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.

Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016.

Page 82: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

70

sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di

pasar tersebut.

a. Segmentasi Demografis

Pada segmentasi demografis, variabel yang sering dgunakan adalah umur,

jenis kelamis, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, daur hidup keluarga,

generasi, etnik, agama, kebangsaan, dan kelas sosial.64

Segmentasi demografis yang dilakukan Bank Syariah Bukopin terhadap

produk pembiayaan hanya terbatas pada usia, yaitu usia minimal 20 tahun dan

maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan lunas.

Selebihnya berhak untuk dapat memanfaatkan produk pembiayaan. Selebihnya

berhak untuk dapat memanfaatkan produk pembiayaan.

b. Segmentasi Geografis merupkan segmentasi geografis menggunakan variabel

seperti propinsi kabupaten, kota, dan densitas populasi.

Dalam aspek segmentasi, kebijakan direktur bisnis yang akan

mengeluarkan surat keterangan (SK) direksi. Surat keterangan ini berasal dari

masukan-masukan Account Officer dan pimpinan cabang, dan bisa juga dari

kondisi makro. Surat keterangan tersebut yang nantinya akan menentukan

bahwa segmentasi apa saja yang baik dan tidak baik untuk dilakukan, jika ada

segmen bisnis baru yang tidak pernah terakomodasi produknya, alias produk

tersebut belum ada, maka akan ada divisi pengembangan produk yang

membuat produk tersebut, contohnya segmentasi konsumtif ditingkatkan

64 Serian Wijatno, Pengantar Enterpreunership, h.176.

Page 83: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

71

terutama umroh, tetapi pembiayaan umroh itu sendiri tidak ada, divisi

pengembangan produk yang nanti akan merancang produk tersebut.

2. Targeting (Pangsa Pasar)

Proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan

membeli produk dari perusahaan. Targeting adalah membidik target market

yag telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja

serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus sesuai dengan

karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Bank Syariah Bukopin

memakai targeting marketing pembiayaan dengan mencari nasabah sebagai

berikut :

a. KW 1, yang artinya pembiayaan nasabah-nasabah yang besar tetapi bukan

pemain utama, biasanya usahanya sudah berjalan lebih dari 5 tahun, termasuk 5

besar perusahaan terbaik dibidangnya walaupun bukan yang pertama,

pengurus-pengurusnya mempunyai rumah di kawasan elite, manajemen aktif

dalam perhimpunan bidang usaha yang dijalani, contohnya developer menjadi

anggota Real Estate Indonesia, dan sebagainya.

b. diusahakan dengan sangat harus mempunyai fixed asset, sangat menghindari

jaminan mesin, mobil, tagihan. Fixed asset ini adalah jaminan untuk menjaga-

jaga jika terjadinya wanprestasi, karena fixed asset nilainya cenderung stabil

dibanding mesin yang penurunan nilainya kecil.

c. menghindari perusahaan yang secara makro terjadi masalah atau adanya

penurunan laba.

Page 84: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

72

3. Positioning (Posisi Pasar)

Posisi pasar adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan

komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian,

produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus

(distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi

konsumen. Positioning yang dilakukan Bank Syariah Bukopin yaitu sebagai

berikut :

a. Bank Syariah Bukopin yang dapat mengakomodasi kebutuhan nasabah muslim

sensasional tanpa harus mengkhawatirkannya dampak riba, maysir, gharar, dan

dzalim karena sudah dijamin oleh pihak Dewan Syariah Nasional (DSN) dan

Dewan Pengawas Syariah (DPS).

b. Mempunyai akad-akad yang sangat beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah

itu sendiri.

c. Potensi muslim di Indonesia yang luas untuk mendapatkan edukasi mengenai

bank syariah dan digarap agar memiliki antusiasme dalam melakukan kerja

sama dengan bank syariah, khususnya Bank Syariah Bukopin, dalam

kebutuhan pembiayaan.

4. Diferensiasi

Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang

berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Bank

Page 85: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

73

Syariah Bukopin mempunyai 2 poin peranan penting terhadap diferensiasi

produk yaitu :

a. Bank dengan fleksibilitas sistem pembayaran sesuai dengan “business nature”

nasabah. Sehingga nasabah dapat mengukur dan mengatur cashflow dengan

baik.

b. Bank dengan proses yang lebih cepat dari bank konvensional dan bank syariah

lainnya. Namun tetap dalam pengamanan yang ketat, baik dari mengamankan

bank, agunan, sumber pengembalian nasabah, dan aman dari resiko-resiko

lainnya.65

B. Prosedur dan tahapan umum pengajuan pembiayaan pada Bank Syariah

Bukopin

Pembiayaan Bank Syariah Bukopin adalah pembiayaan Bank kepada

nasabah atau badan usaha yang bergerak di berbagai bidang untuk membiayai

kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau pembiayaan

investasi dengan limit bisa sampai dengan enam puluh milyar. Proses

pembiayaan yang terfokus serta angsuran tetap selama masa perjanjian hingga

jatuh tempo menjadikan keunggulan yang didapatkan guna agar tetap bisa

menjalankan bisnis dan usaha secara maksimal.

Akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Bank Syariah Bukopin adalah

akad murabahah. Pembiayaan murabahah merupakan jual-beli barang pada

65 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.

Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016.

Page 86: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

74

harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini Bank

akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai permintaan nasabah

kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah keuntungan

Bank yang disepakati. Pembiayaan ini dapat digunakan untuk memenuhi usaha

modal kerja, investasi atau konsumtif (misalnya kendaraan bermotor, rumah

dll) dengan angsuran tetap selama masa perjanjian.

Pada aplikasinya Bank Syariah Bukopin tidak memberikan sejumlah dana yang

dibutuhkan kepada pihak nasabah, tetapi pihak Bank memberikan kebutuhan

yang diinginkan oleh nasabah, hal ini dilakukan untuk mencegahnya side-

streaming yaitu penggunaan dana yang tidak seharusnya digunakan untuk

usaha yang lainnya. Atau untuk jual-beli rumah, Bank tidak memberikan

sejumlah dana kepada nasabah, tetapi bank membeli rumah tersebut dari pihak

developer, lalu memberikan rumah yang sudah dibeli kepada pihak nasabah

tergantung dari margin yang ditetapkan di awal akad.66

Adapun perbedaan antara murabahah dengan kredit konvensional adalah

sebagai berikut :67

a. Prinsip yang digunakan murabahah adalah akad jual beli sedangkan prinsip

dasar yang digunakan kredit konvensional adalah akad pinjam meminjam.

b. Dalam praktek pembiayaan murabahah, hubungan antara Bank Syariah dan

nasabahnya adalah penjual dan pembeli, sedangkan pada praktek kredit

66 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.

Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016.

67 Ahmad Ghazali, Serba-serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, (Jakarta:

Media Komputindo, 2005).

Page 87: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

75

konvensional, hubungan antara pihak Bank Konvensional dengan nasabahnya

adalah kreditur dan debitur.

c. Dalam murabahah hanya menghendaki satu harga dan tidak tergantung dengan

jangka waktu pembayaran, sedangkan dalam kredit konvensional

mengharuskan adanya perbedaan pembayaran sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditentukan. Semakin lama waktu pembayaran semakin besar jumlah

tanggungan yang harus dibayar.

d. Keuntungan dalam praktek murabahah berbentuk margin penjualan yang

didalamnya sudah termasuk harga jual. Sedangkan keuntungan pada kredit

konvensional didasarkan pada tingkat suku bunga. Nasabah yang mendapatkan

kredit dari bank konvensional dibebani kewajiban membayar cicilan beserta

bunga pinjaman sekaligus.

1. Prosedur dan Tahapan Umum Pengajuan Pembiayaan Bank Syariah

Bukopin

Prosedur pengajuan Pembiayaan di Bank Syariah Bukopin adalah sebagai

berikut :68

Tahapan pertama

a. Nasabah datang ke Bank Syariah Bukopin untuk mengajukan permohonan

pembiayaan. Pihak administrasi akan melakukan pengecekan terhadap

kelengkapan persyaratan yang telah diserahkan nasabah.

68 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.

Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016.

Page 88: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

76

b. Setelah persyaratan terpenuhi, bagian pelaksana akan melakukan analisis secara

administratif dan akan dilakukan survey langsung ke lapangan untuk

memastikan data yang telah didapat.

c. BI Checking. BI Checking dilakukan untuk melihat karakter nasabah dan

riwayat nya dalam perbankan, apakah ada kendala semasa nasabah melakukan

pembiayaan pada bank lain dan macet, jika ada, harus cari tahu lagi kenapa

bisa seperti itu dan memilih apakah nasabah tersebut menjadi calon

pembiayaan untuk kedepannya atau tidak.

d. Analisis Yuridis. Melakukan analisis yuridis, menganalisis aspek hukumnya,

baik dari orangnya, subjek hukum, dan agunannya sebagai objek hukumnya

untuk melihat ada atau tidaknya sengketa terhadap objek yang akan diagunkan.

Divisi legal yang akan melakukan analisis ini dan hasilnya diberikan kepada

pihak marketing.

e. Taksasi. Tim legal akan datang ke tampat agunan untuk menilai, memfoto

objek, dan mencari nilai perbandingan agunan tersebut.

f. Trade Checking. Trade checking yang dimaksud adalah melakukan pengecekan

kepada perusahaan yang akan melakukan pembiayaan, hal ini dilakukan untuk

mencegahnya virtual office dimana kantor tersebut hanyalah sewaan dan bukan

pemilik dari kantor itu sendiri.

Tahapan Kedua

Page 89: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

77

g. Analisis pembiayaan. Analisis keuangan menjadi indikator yang pertama,

bahwa mampu atau tidak nasabah untuk membayar angsuran yang akan

ditetapkan selama pembiayaan dilakukan.

h. Kondisi makro. Mencari tahu sektor-sektor pembiayaan apa saja yang dijadikan

posisi untuk melakukan suatu pembiayaan dan juga mana saja yang harus

ditahan dahulu, untuk mencegahnya pembiayaan yang dilakukan jangka

panjang, dan bisa mencegah tidak lancarnya pembiayaan yang dilakukan.

i. Modal. Harus dilihat kesanggupan modal dari pihak nasabah, karena kita

sebagai pihak Bank tidak tahu pastinya kapan akan terjadinya krisis dan apakah

modal tersebut bisa menyelamatkan dari turbulensi-turbulensi ekonomi yang

akan dihadapkan kedepannya.

Tahapan Ketiga

j. Komite. Komite mempunyai tiga peserta, ketua, anggota satu, dan anggota dua.

Pihak marketing mempresentasikan hasil analisis yang sudah dilakukan dan

juga harus mematuhi dua syarat sebelum melakukan komite. Yaitu sudah lolos

dari syariah compliance atau kepatuhan dan juga manajemen resiko. Komite

punya kendali untuk menolak atau tidak nya pembiayaan yang dilakukan

tergantung dari hasil dan data marketing yang sudah dipresentasikan. Ada

limit-limit untuk komite itu sendiri, sampai satu milyar, komite bisa dilakukan

di kantor cabang, sampai dengan lima belas milyar akan dilakukan lagi komite

bersama direktur bisnis, sampai dengan tiga puluh milyar harus

Page 90: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

78

mempresentasikan hasil nya kembali kepada direktur utama, dan jika lebih dari

itu harus mempresentasikan lagi kepada pihak komisaris.

Tahapan Keempat

k. Akad. Didepan notaris melakukan akad pembiayaan dan pengikatan agunan.

l. OL (offering letter). Surat persetujuan yang akan diberikan ke nasabah, OL

didapat dari hasil komite yang dilakukan sebelum akad, didalamnya berisi

poin-poin atau syarat yang harus dipenuhi oleh pihak nasabah untuk

melancarkan proses pembiayaan, waktu yang diberikan biasanya sampai

dengan satu bulan.

m. Dropping. Mengartikan bahwa uangnya dicairkan. Dalam Bank Syariah

Bukopin, bukan uang yang akan diterim oleh nasabah tetapi disesuaikan

dengan kebutuhan nasabah itu sendiri, mencegah akan ada nya side streaming

dimana penggunaan dana yang seharusnya tidak digunakan untuk usaha yang

lainnya.

Page 91: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

79

Gambar 4.1

Prosedur dan Tahapan Umum Pengajuan Pembiayaan Bank Syariah

Bukopin

Nasabah menyerahkan

kelengkapan data dan

persyaratan yang

dibutuhkan

Nasabah datang ke

Bank untuk

mengajukan

permohonan

pembiayaan

Bank melakukan

analisis terhadap

nasabah yang akan

melakukan

pembiayaan

Tiga data yang harus

ada yaitu identitas,

keuangan, dan agunan Empat analisis yang

dilakukan bank (divisi

legal) yaitu BI

Checking, analisis

yuridis, taksasi dan

trade checking

Dilakukannya analisis

keuangan, makro, dan

modal untuk

memperkuat data

Komite yang

dilakukan bertujuan

untuk menyetujui atau

tidaknya pembiayaan

yang akan dilakukan

Melakukan akad

pembiayaan dan

agunan, pemberian OL

kepada nasabah jika

ada syarat yang masih

dibutuhkan sebelum

pencairan, dan

dropping yang artinya

pembiayaan sudah

dilaksanakan

Limit pembiayaan

lebih dari limabelas

milyar, harus

mengadakan komite

lagi dengan direktur

bisnis, lebih dari

tigapuluh milyar

komite dengan

direktur utama dan

lebih dari itu harus

mengadakan komite

dengan komisaris

Page 92: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

80

2. Persyaratan Umum Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Bukopin

Dalam pembiayaan murabahah Bank Syariah Bukopin terdapat dua kriteria

calon nasabah yang dapat mengajukan pembiayaan, pertama dengan sumber

pembayaran berasal dari gaji atau penghasilan tetap yang didapat setiap

bulannya. Kedua, nasabah yang sumber pembayaran berasal dari udaha yang

dikelolanya sendiri.

Persyaratan umum pembiayaan murabahah Bank Syariah Bukopin adalah

sebagai berikut :

a. Persyaratan pengajuan pembiayaan murabahah bagi pegawai atau karyawan :

1) Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal dua tahun.

2) Usia Minimal 20 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada saat

jatuh tempo fasilitas pembiayaan.

3) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan

terdokumentasi.

4) Hasil BI checking tidak termasuk dengan kategori pembiayaan non lancar.

Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin

melakukan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Bukopin adalah :

1) Fotokopi KTP, kartu keluarga, surat nikah pemohon dan suami atau istri.

2) Slip gaji dan rekening tabungan minimal 4 bulan terakhir.

Page 93: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

81

3) SK pengangkatan pertama dan terakhir

4) NPWP

5) Jaminan : Fix Asset

b. Persyaratan pengajuan pembiayaan murabahah bagi wiraswasta :

1) Usaha telah berjalan minimal 1 tahun.

2) Rumah tempat tinggal milik sendiri atau keluarga.

3) Usia minimal 20 tahun. Maksimal usia 55 tahun saat pembiayaan lunas.

4) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan

terdokumentasi.

5) Hasil BI checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar.

Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin

mengajukan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Bukopin adalah :

1) Fotokopi KTP, kartu keluarga, surat nikah pemohon dan suami atau istri.

2) Pas foto terbaru 3x4 pemohon dan suami atau istri.

3) Surat keterangan usaha (SKU) dan rekening tabungan 4 bulan terakhir

4) Jaminan : Fix asset.

Page 94: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

82

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Yang Di Hadapi Bank Syariah

Bukopin Dalam Memasarkan Produk Pembiayaan

Sistem ekonomi syariah yang saat ini dilihat oleh masyarakat masih

banyak menuai masalah dan membuat laju berkembangnya pertumbuhan

ekonomi syariah terpantau lambat. Bank Syariah Bukopin selaku lembaga

yang menggunakan sistem ekonomi syariah juga belum bisa

mengoptimalisasikan pemanfaatan peluang demi mendapatkan pasar yang

lebih besar. Terlihat pada minimnya nasabah yang masih jarang untuk

menabung di bank syariah, juga belum paham nya para masyarakat akan

eksistensi bank syariah itu sendiri beserta produk-produknya.

Dalam lembaga bank syariah, yang khusus nya masih sangat

berkembang saat ini, tentu nya ada faktor-faktor pendukung dan penghambat

yang berperan penting dalam berjalan dan tumbuhnya kegiatan usaha yang

dilakukan, diantaranya sebagai berikut:69

a. Faktor Pendukung :

1. Lokasi yang strategis, memudahkan para nasabah dan calon nasabah untuk

bertransaksi.

2. Memiliki standar operasional (SOP)

3. Adanya training bulanan yang di fokuskan untuk terus mengasah kemampuan

para marketing agar tetap dalam kondisi yang prima.

69 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.

Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016.

Page 95: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

83

4. Evaluasi mingguan yang diadakan untuk mengetahui sejauh mana progress para

marketing dan mengetahui apa planning marketing kedepannya agar

mempunyai pencapaian yang maksimal.

b. Faktor Penghambat :

1. Kurangnya pengetahuan para masyarakat dalam mengetahui dan memahami

apa itu bank syariah beserta produk-produk nya yang berindikasi akan

membuat lambatnya pertumbuhan ekonomi syariah itu sendiri.

2. Tingkat kepercayaan masyarakat yang masih kurang terhadap bank syariah,

sehingga masyarakat tetap memilih bank konvensional sebagai akses untuk

transaksi juga berpandangan bahwa lebih mendapat keuntungan besar

dibandingkan dengan bank syariah.

3. Margin yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Bukopin sendiri terlihat cukup

besar dibandingkan bank konvensional, berdampak susah nya mencari nasabah

dan banyak nasabah yang melakukan take over, di awal melakukan

pembiayaan di bank konvensional, tahun berikutnya take over ke bank syariah

yang berdampak sistem murabahah menjadi terhambat dan adanya hambatan

dalam melakukan pembiayaan.

4. Jaminan yang diagunkan adalah Fix Asset dan belum adanya pengecualian.

5. Setelah dianalisa oleh Bank Syariah Bukopin, ternyata calon nasabah tidak

memiliki usaha yang dimaksudkan oleh calon nasabah itu sendiri, atau tempat

berkerja yang dimaksud (virtual office).

Page 96: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

84

Untuk menyelesaikan faktor-faktor penghambat yang dihadapi oleh Bank

Syariah Bukopin cabang Melawai, upaya yang dilakukan adalah :70

1. Memberikan edukasi kepada nasabah maupun calon nasabah tentang apa itu

bank syariah, bagaimana konsep, mekanisme, serta aplikasi juga produk dan

akad yang ada pada Bank Syariah Bukopin.

2. Diberikannya pemahaman kenapa harus fix asset guna untuk melancarkannya

pembiayaan yang dilakukan, jika barang pribadi tersebut disita karena ada

macet dalam suatu pembiayaan, pastinya akan menimbulkan rasa malu

terhadap diri sendiri, keluarga, serta rekan-rekannya, membuat nasabah itu

sendiri untuk selalu fokus dan sungguh-sungguh dalam melakukan suatu

pembiayaan.

3. Selalu dilakukannya survey langsung ke lapangan terhadap usaha maupun

tempat calon nasabah sebelum realisasi nya pembiayaan.

70 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin.

Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016.

Page 97: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab-bab

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Dalam memasarkan produk pembiayaan kepada masyarakat, Bank Syariah

Bukopin menggunakan metode canvassing yaitu sebuah proses menawarkan

produk serta melakukan kunjungan ke nasabah atau calon nasabah berdasarkan

rute yang telah ditetapkan, ini adalah aktivitas yang paling besar

kemungkinannya untuk terjadi penjualan, karena saat melakukan kunjungan

fisik, maka kita akan mengetahui karakter nasabah, lingkungan maupun orang-

orang disekitarnya, dan semua faktor tersebut mendorong terjadinya peluang

penjualan. Kemudian adanya referral, atau permintaan link dari saudara, teman,

atasan dan lainnya kepada perusahaan atau orang yang membutuhkan

pembiayaan. Open table atau pameran di tempat umum. Aktif dalam sosialisasi

produk di dalam media sosial dan juga masuk dalam media massa sebagai

pemberitahuan positif terhadap produk-produk Bank Syariah Bukopin itu

sendiri khususnya produk pembiayaan. Dalam proses pengenalan produk

pembiayaan Bank Syariah Bukopin kepada masyarakat juga memiliki strategi

yang biasa digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yatu dengan

memanfaatkan media yang ada seperti televisi, radio, brosur pemasangan

Page 98: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

86

spanduk di tempat-tempat yang strategis dan menjadi sponsor dalam sebuah

acara yang diyakini merupakan pasar yang tepat. Dengan demikian dharapkan

dapat membentuk citra positif kepada masyarakat terhadap Bank Syariah

Bukopin.

2. Strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Bukopin untuk mengembangkan

dan memasarkan produk pembiayaan adalah dengan menggunakan metode

STPD, yaitu yang meliputi segmentasi, targeting, positioning, dan diferensiasi,

dalam hal ini produk yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Bukopin adalah

produk pembiayaan murabahah. Bank Syariah Bukopin melakukan promosi

produk pembiayaan melalui pertama dengan periklanan dengan menggunakan

brosur, iklan majalah, dan spanduk di media cetak atau elektronik, kedua

publisitas yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan

kepada para calon nasabah, ketiga penjualan pribadi yaitu promosi yang

dilakukan oleh karyawan Bank Syariah Bukopin.

3. Pembiayaan murabahah Bank Syariah Bukopin adalah pembiayaan yang

merupakan jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati. Dalam hal ini Bank akan melakukan pembelian atau pemesanan

barang sesuai permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah

sebesar harga beli ditambah keuntungan Bank yang disepakati. Pembiayaan ini

dapat digunakan untuk memenuhi usaha modal kerja, investasi atau konsumtif

(misalnya kendaraan bermotor, rumah dll) dengan angsuran tetap selama masa

perjanjian. Implikasi dari akad murabahah sendiri mengharuskan adanya

penjual, pembeli, dan barang yang akan dijual. Dan kita ketahui, dalam akad

Page 99: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

87

murabahah fungsi bank adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan

nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan

kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang

sepadan dengan harga beli ditambah keuntungan bank dan bank harus

memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang

diperlukan serta menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian

barang kepada nasabah. Pada aplikasinya Bank Syariah Bukopin tidak

memberikan sejumlah dana yang dibutuhkan kepada pihak nasabah, tetapi

pihak Bank memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah, hal ini

dilakukan untuk mencegahnya side-streaming yaitu penggunaan dana yang

tidak seharusnya digunakan untuk usaha yang lainnya.

4. Secara garis besar ada 4 tahapan yang harus dilakukan nasabah dan pihak

marketing ketika mengajukan pembiayaan di Bank Syariah Bukopin,

diantaranya :

a. Tahapan Pertama

Dalam tahap ini nasabah akan melakukan permohonan pengajuan pembiayaan

dan mengajukan jumlah pembiayaan yang diinginkan kepada Bank Syariah

Bukopin. Setelah pengisin aplikasi peromohonan, maka selanjutnya nasabah

akan mengumpulkan kelengkapan dan persyaratan pembiayaan warung mikro,

setelah persyaratan terpenuhi, bagian pelaksana akan melakukan analisis secara

administratif dan akan dilakukan survey langsung ke lapangan untuk

memastikan data yang telah didapat.

Page 100: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

88

b. Tahapan Kedua

Tahap kedua yang dilakukan oleh pihak marketing pembiayaan mencakup

analisa pembiayaan, kondisi makro, dan modal. Analisis pembiayaan. Analisis

keuangan menjadi indikator yang pertama, bahwa mampu atau tidak nasabah

untuk membayar angsuran yang akan ditetapkan selama pembiayaan

dilakukan. Kondisi makro. Mencari tahu sektor-sektor pembiayaan apa saja

yang dijadikan posisi untuk melakukan suatu pembiayaan dan juga mana saja

yang harus ditahan dahulu, untuk mencegahnya pembiayaan yang dilakukan

jangka panjang, dan bisa mencegah tidak lancarnya pembiayaan yang

dilakukan. Ketiga yaitu modal. Harus dilihat kesanggupan modal dari pihak

nasabah, karena kita sebagai pihak Bank tidak tahu pastinya kapan akan

terjadinya krisis dan apakah modal tersebut bisa menyelamatkan dari

turbulensi-turbulensi ekonomi yang akan dihadapkan kedepannya.

c. Tahapan Ketiga

Tahap presentasi hasil analisa yaitu komite. Komite mempunyai tiga peserta,

ketua, anggota satu, dan anggota dua. Pihak marketing mempresentasikan hasil

analisis yang sudah dilakukan dan juga harus mematuhi dua syarat sebelum

melakukan komite. Yaitu sudah lolos dari syariah compliance atau kepatuhan

dan juga manajemen resiko. Komite punya kendali untuk menolak atau tidak

nya pembiayaan yang dilakukan tergantung dari hasil dan data marketing yang

sudah dipresentasikan. Ada limit-limit untuk komite itu sendiri, sampai satu

milyar, komite bisa dilakukan di kantor cabang, sampai dengan lima belas

Page 101: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

89

milyar akan dilakukan lagi komite bersama direktur bisnis, sampai dengan tiga

puluh milyar harus mempresentasikan hasil nya kembali kepada direktur

utama, dan jika lebih dari itu harus mempresentasikan lagi kepada pihak

komisaris.

d. Tahapan Keempat

Tahap akad sekaligus pencairan. Akad didepan notaris melakukan akad

pembiayaan dan pengikatan agunan. Dilanjutkan dengan OL (offering letter).

Surat persetujuan yang akan diberikan ke nasabah, OL didapat dari hasil

komite yang dilakukan sebelum akad, didalamnya berisi poin-poin atau syarat

yang harus dipenuhi oleh pihak nasabah untuk melancarkan proses

pembiayaan, waktu yang diberikan biasanya sampai dengan satu bulan.

Terakhir yaitu dropping, Mengartikan bahwa uangnya dicairkan. Dalam Bank

Syariah Bukopin, bukan uang yang akan diterim oleh nasabah tetapi

disesuaikan dengan kebutuhan nasabah itu sendiri, mencegah akan ada nya side

streaming dimana penggunaan dana yang seharusnya tidak digunakan untuk

usaha yang lainnya.

5. Dalam memasarkan produk pembiayaan Bank Syariah Bukopin kepada calon

nasabah, bank juga memiliki kendala-kendala yang dihadapi. Kendala yang

dihadapi yaitu pertama kurangnya pengetahuan para masyarakat dalam

mengetahui dan memahami apa itu Bank Syariah beserta produk-produk nya

yang berindikasi akan membuat lambatnya pertumbuhan ekonomi syariah itu

sendiri. Kedua tingkat kepercayaan masyarakat yang masih kurang terhadap

Page 102: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

90

bank syariah, sehingga masyarakat tetap memilih bank konvensional sebagai

akses untuk transaksi juga berpandangan bahwa lebih mendapat keuntungan

besar dibandingkan dengan bank syariah. Ketiga margin yang dikeluarkan oleh

Bank Syariah Bukopin sendiri terlihat cukup besar dibandingkan bank

konvensional, berdampak susah nya mencari nasabah dan banyak nasabah yang

melakukan take over, di awal melakukan pembiayaan di bank konvensional,

tahun berikutnya take over ke bank syariah yang berdampak sistem murabahah

menjadi terhambat dan adanya hambatan dalam melakukan pembiayaan.

Keempat jaminan yang diagunkan adalah Fix Asset dan belum adanya

pengecualian. Kelima setelah dianalisa oleh Bank Syariah Bukopin, ternyata

calon nasabah tidak memiliki usaha yang dimaksudkan oleh calon nasabah itu

sendiri, atau tempat berkerja yang dimaksud (virtual office).

6. Untuk menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah

Bukopin, upaya yang dilakukan adalah memberikan edukasi kepada nasabah

maupun calon nasabah tentang apa itu Bank Syariah, bagaimana konsep,

mekanisme, serta aplikasi juga produk dan akad yang ada pada Bank Syariah

Bukopin. Diberikannya pemahaman kenapa harus fix asset guna untuk

melancarkannya pembiayaan yang dilakukan, jika barang pribadi tersebut

disita karena ada macet dalam suatu pembiayaan, pastinya akan menimbulkan

rasa malu terhadap diri sendiri, keluarga, serta rekan-rekannya, membuat

nasabah itu sendiri untuk selalu fokus dan sungguh-sungguh dalam melakukan

suatu pembiayaan. Selalu dilakukannya survey langsung ke lapangan terhadap

usaha maupun tempat calon nasabah sebelum realisasi nya pembiayaan.

Page 103: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

91

B. Saran-saran

. Berdasarkan kesimpulan yang ada diatas, penulis memberikan masukan

dan saran kepada Bank Syariah Bukopin yang mungkin bisa menjadi bahan

pertimbangan kedepannya yaitu :

1. Bank Syariah Bukopin harus lebih sering lagi mensosialisasikan produk

pembiayaan kepada masyarakat dan pengusaha-pengusaha, karena dengan

berkembangnya laju ekonomi suatu masyarakat ataupun perusahaan, dapat

berimbas pada naiknya presentase perekonomian dan bertumbuhnya

kesejahteraan masyarakat dan perusahaan tersebut.

2. Adanya keringanan margin yang diberikan agar daya saing dengan bank

konvensional lebih kompetitif juga mendapat lebih banyak lagi nasabah

kedepannya, juga lebih fleksibel dalam jaminan yang diberikan, tidak selalu

diharuskan dalam bentuk fixed asset.

3. Adanya perubahan dari segi kualitas SDM yang memiliki potensi dibidangnya,

dan selalu adanya training bulanan agar para pihak marketing selalu fokus

terhadap pencapaian-pencapaiannya.

4. Evaluasi juga perlu dilakukan dengan mendengarkan masukan yang diberikan

oleh para nasabah sebagai upaya untuk membangun hubungan kekerabatan

silahturahmi antara pihak Bank Syariah Bukopin dengan nasabahnya. Hal ini

membuat image positif sekaligus bagian dari sosialisasi pemahaman,

pengetahuan, dan pengenalan produk.

Page 104: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

92

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan

Buku

Jumhana, Muhammad. hukum perbankan di indonesia. Bandung: PT Citra Aditya

Bakti.

Alvan Nurul, Hidayat. Segmentasi, Targeting, dan positioning. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Amir, M.Taufiq. dinamika pemasaran, jelajahi dan rasakan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Purwadi, Budi. riset pemasaran, implementasi dalam bauran pemasaran. Jakarta:

PT. Raja Grasindo.

Moleong, J. Lexy. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakaya, 2010.

Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada Cet. Ke 6

Burhan, Bungin. Penelitan Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2010. Cet. Ke 4

Basrowi, Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2008.

Page 105: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

93

Sardar, Ziauddin. Tantangan Dunia Dalam Islam Abad 21. Bandung: Mizan, 1996

Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM. kamus istilah Manajemen. Jakarta:

Balai Aksara, cet Ke 2

David, Fre R. Manajemen Strategi Konsep-Konsep. Jakarta: Indeks, 2004. cet ke 9

Kotler, Phillip. Marketing Management.New Jersey :Prentice Hall, 2000

Kotler, Phillip dan AB Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat, 2000

Antonio, M. Syafi’i Bank Syariah dari teori ke Praktek. Jakarta: Gema insani

Press, 2004

Muhammad. Manajamen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik, Organisasi Non Prifit bidang

Pemerintahan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003. Cet 2

Steiner, George. A dan John B. Miner. Kebijakan dan Strategi Manajemen.

Jakarta: Erlangga, 1997. Edisi ke 2

Kertajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syari’ah Marketing. Jakarta:

Mizan, 2006

Kotler, Philip dan Paul N. Blomm. Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa

Profesional. Jakarta: Intermedia, 1995

Kotler, Philip dan Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1997.

Edisi ke-2

Page 106: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

94

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT Prenhalindo,

2002

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah dari teori ke Praktek. Jakarta: Gema insani

Press, 2004

Daeng Naja, Hasanudin Rahman. Hukum Kredit dan Bank Garansi (The Bankers

Hand Book). Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005

Tim Asistensi Pengembangan LKS Bank Muamalat. Perbankan Syariah:

Perspektif Praktis. Jakarta: Muamalat Institute, 1999

PSAK Tahun 2007 No.106 Paragraf 4

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah bagi Bankir dan Praktisi Keuangan. Jakarta:

BI dan Tazkia Institute, 1999

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqy. Koleksi Hadis-hadis Hukum.

Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001. Jilid 7

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: IIIT

Indonesia, 2003

Zulkifli, Sumarto. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul

Hakim, 2003

PSAK 102 Akuntansi Murabahah per Januari 2015. Ikatan Akuntansi Indonesia

Muhammad bin Mukarram ibn Mazhur al-Ifriqi al-Mishri. Lisan Al-Arab. Beirut:

Darul Lisan al-Arab

Page 107: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

95

Al-Zuhailiy, Wahbah. al-Fiqih al-Islami wa Adillatuh. Beirut: Dar al Fikr, 1989

Suhendi, H. Hendi. Fiqh muamalah. Jakarta: PT. Grafindo persada, 2000

Zuhdi, Masyfuk. Masail fiqhiyah. Jakarta: CV. Haji masagung, 1997

Ascaya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Induction Training. Bank Syariah Bukopin. Jakarta. 2014

Ghazali, Ahmad. Serba-serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita.

Jakarta: Media Komputindo, 2005

Wijatno, Serian. Pengantar Enterpreunership.

Artikel

Riyanto. BankSyariah Bukopin tekan NPF,

(http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/15/08/28/ntsboe50-bank-

syariah-bukopin-tekan-npf. Diakses 11 Januari 2016).

Sholikah, Binti. Ekonomi Syariah,

(http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-

ekonomi/15/08/26/ntoxc2349-bsb-targetkan-npf-di-bawah-3-persen-pada-2015.

Diakses 11 Januari 2016).

Kabo, Muslim. Dunia Ekonomi. (http://ekonomi.kabo.biz/2011/11/non-

performing-financing-npf.html. Diakses pada tanggal 11 Januari 2016)

Page 108: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

96

Apriyani. Beyond Banking & Money Business.

(http://infobanknews.com/ekonomi-melambat-npf-bank-umum-syariah-melonjak/.

Diakses pada tanggal 11 Januari 2016)

Az-Zahra, Aish. Musyarakah. (http://aishkhuw.blogspot.com/. Diakses pada

tanggal 2 Agustus 2016)

Belajar bisnis online dan offline sesuai Syariah.

(http://www.muhammadhafizh.com/pengertian-murabahah/. Diakses pada tanggal

3 Agustus 2016)

Bank Syariah Bukopin Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin. Diakses pada tanggal 3

Agustus 2016)

Profil perusahaan. (http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-

perusahaan. Diakses pada tanggal 3 Agustus 2016)

Annual Report 2014 pdf.

(http://www.syariahbukopin.co.id/public/uploads/report/AR_2009.pdf. Diakses

pada tanggal 3 Agustus 2016)

Page 109: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

Hasil Wawancara

Narasumber : Alvin Prasetyo

Jabatan : Account Officer pembiayaan

Hari/tanggal : 6 September 2016

Tempat : Kantor Bank Syariah Bukopin cabang melawai, Jl Melawai Raya

No. 5 Jakarta selatan 12160

Waktu : 09.00 WIB s.d selesai

1. Bagaimana struktur organisasi Bank Syariah Bukopin dalam marketing

pembiayaan?

Di bank konvensional biasa disebut kredit, dan di bank syariah biasa disebut

divisi bisnis, divisi bisnis dibagi menjadi dua yaitu pembiayaan dan pendanaan.

Disitu pula ada supervisi, baru ada supervisi pendanaan manajer nya, untuk

pembiayaan belum ada di Bank Syariah Bukopin cabang melawai. Dibawah

pembiayaan ada AO atau biasa disebut Account Officer. Account Officer

dibagi menjadi dua yaitu AO pembiayaan dan AO bank garansi.

2. Bagaimana mekanisme pembiayaan murbahah di bank syariah bukopin?

Untuk murabahah yg pertama harus ada surat. Dari alur administrasi,

nasabah harus membuat surat permohonan ke Bank Syariah Bukopin,

diberitahukan ke kita apa yang dibutuhkan oleh pihak nasabah. Yang kedua

surat penawaran, surat ini dari pihak penjual, entah dari dealer, pemilik

rumah, developer dalam bentuk lampiran, nanti di proses oleh bank. Harus

juga sesuai dengan line business bank, terkadang ada sektor-sektor yang kita

tidak ambil di tahun itu dan ada pula yang kita ambil. Jika sudah diambil dan

diterima, nasabah harus mengumpulkan tiga data inti yang harus ada.

Pertama identitas, yang kedua keuangan, dan yg ketiga agunan. Identitas

untuk perorangan berupa KTP, kalo sudah menikah harus ada surat nikah,

NPWP, surat keterangan kerja, surat keterangan jabatan (jika punya jabatan).

Untuk keuangan perorangan yaitu slip gaji empat bulan terakhir, fotokopi

rekening koran. Kenapa kita mengindikatorkan empat bulan minimal,

terkadang ada nasabah nakal yang sudah mempersiapkan uang untuk empat

bulan yang sudah diputar untuk kepentingan usahanya, oleh karena itu

semakin jauh rentangnya semakin bagus. Untuk agunan berarti barang yang

diagunkan, Bank Syariah Bukopin tidak menerima agunan dalam bentuk mobil

atau mesin, kita menekankan kepada fix asset. Untuk perusahaan beda lagi

identitasnya sesuai dengan aspek nya, contohnya pelayaran dibutuhkan izin

Page 110: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

pelayaran, izin perkapalan, itu juga kita lihat sesuai dengan jenis usahanya,

tidak semua identitas disamakan. Balik lagi ke bank, bank akan menganalisis

seluruh identitas yang dikasih ke kita, hal pertama yang akan kita lakukan

adalah BI Checking, kita akan cek karakternya dia, selama ini dia punya

riwayat sama perbankan atau tidak, punya historikal nunggak atau tidak, jika

iya, kita harus cari tau alasannya, kenapa nunggak, apa kita mau ambil resiko

menjadikan orang tersebut sebagai nasabah kita, jika dilihat dari bank lain aja

udah nunggak. Kedua anyur atau analisis yuridis, ini kita analisis aspek

hukumnya, baik dari orangnya, subjek hukum, dan agunannya sebagai objek

hukumnya, kira-kira ada sengketa atau tidak. Untuk anyur bukan pihak

marketing yang menganalisis tapi ada divisi legal yang melakukan analisis

tersebut dan hasilnya diberikan ke AO. Ketiga yaitu taksasi. Tim legal akan

datang ke tempat agunan untuk dinilai, difoto, dicari nilai perbandingannya.

Keempat trade checking, disini kita akan mengecek ke perusahaannya, pernah

ada satu kasus yang dimana kantor nya itu sewaan, pas pihak bank datang dan

masih dalam proses terlihat seperti kehidupan kantor, sehabis pencairan dan

waktu penagihan tidak ada kewajiban nasabah untuk membayar, diusut dan ke

tempat kantor nya ternyata sudah tidak ada dan hanya kantor sewaan. Ini

fungsi dari trade checking untuk memastikan bahwa nasabah perusahaan

tersebut bukan virtual office. Ini merupakan step pertama untuk ke analisis

pembiayaan, kalo sudah terlihat tidak bagus di hasilnya, sangat boleh untuk

ditinggalkan. Step kedua yaitu analisis pembiayaan. Analisis keuangan jadi

indikator yang pertama, bahwa mampu atau tidak si nasabah untuk membayar

angsuran yang akan ditetapkan selaku pembiayaan dilakukan. Kedua kondisi

makro, keuangan dilihat dari posisi neraca dua tahun terakhir, kita harus cari

tahu sektor-sektor pembiayaan mana saja yang bisa kita jadikan posisi untuk

diberikannya pembiayaan dan juga yang mana saja yang mungkin harus di

tahan di tahun itu atau ditunda terlebih dahulu. Walaupun di analisis

keuangan sudah bagus tapi di makro tidak, bisa bahaya untuk kedepannya

karena pembiayaan yang dilakukan umumnya berjalan satu sampai limabelas

tahun. Yang ketiga modal, kita musti lihat kesanggupan modal yang dimiliki

oleh nasabah, kita tidak tahu beberapa tahun kedepannya akan ada krisis apa

yang mengakibatkan perekonomian terganggu, disitu kita lihat modalnya, kira-

kira modal usahanya cukup tidak untuk mengcover turbulensi usaha atau

bisnis di Indonesia. Idealnya jika semua step kedua dinyatakan positif,

terbilang bisa untuk diberikan pembiayaan, tetapi di lapangan terkadang ada

poin yang hilang, entah dari keuangan, makro, atau modal, disitu analisis

marketing dipergunakan serta masukan dari pihak-pihak komite juga syarat

yang dikeluarkan untuk menentukan lolosnya pembiayaan tersebut diberikan

atau tidaknya. Masuk ke step tiga, yaitu komite pembiayaan, komite

Page 111: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

mempunya tiga peserta, ada ketua, anggota satu dan anggota dua. AO sebagai

pihak marketing akan mempresentasikan hasil yang sudah dilakukan selama

proses analisis berlangsung, ada dua syarat yang harus dilakukan sebelum

komite, yang pertama opini kepatuhan, yang kedua manajemen resiko, dua

divisi tersebut akan memberikan opini apakah ada pelanggaran kepatuhan

atau mempunya berbagai resiko, jika di divisi legal hanya sebatas mengecek

hukum nasabah dan agunannya, divisi kepatuhan secara keseluruhan. Masuk

ke komite meeting , disinilah sidang sesungguhnya dalam sebuah komite,

ketiga orang komite akan mempertanyakan semua analisis ditambah opini

(kepatuhan dan manajemen resiko) yang sudah di proses oleh pihak AO, pihak

AO selaku marketing harus tahu semua jawaban tersebut karena dia sendiri

yang memproses nasabah nya. Komite punya kendali untuk menolak atau

tidaknya pembiayaan yang akan diberikan tergantung dari hasil presentasi

yang diberikan oleh pihak AO sewaktu komite meeting. Ada limit limit untuk

pembiayaan yang akan diberikan itu sendiri. Untuk direktur bisnis limitnya

limabelas milyar, sampai dengan tigapuluh milyar itu direktur utama, diatas

tigapuluh keatas harus ada persetujuan komisaris. jika limit normal sudah

lebih dari yang akan diberikan, maka harus presentasi lagi ke direktur bisnis

selepas dari komite meeting. Akan ada pertimbangan tersendiri dari direktur

bisnis karena pengalaman mereka. Walaupun di komite meeting diputus untuk

melakukan pembiayaan, tetapi direksi bisnis melihat ada argumen atau opini

yang kurang pas juga melihat kondisi nasabah, memungkinkan untuk

ditolaknya pembiayaan. Dan jika limit nya ini masi diatas limit direktur bisnis,

kita masih harus presentasi lagi ke direktur utama. Direktur utama pun punya

limit, dan jika pembiayaan yang diberikan melebihi limit dirut maka, harus

presentasi lagi ke komisaris. Semakin besar limit pembiayaan maka semakin

besar juga resiko yang akan diterima, karena itu ada proses struktural yang

terlibat agar terjadinya suatu pembiayaan. step selanjutnya yaitu akad,

didepan notaris melakukan akad perjanjian pembiayaan dan akad pengikatan

agunan, jadi ada dua akad, pembiayaan dan agunan. Sehabis akad dilanjutkan

dengan OL atau offering letter, surat persetujuan yang akan diberikan ke

nasabah, OL didapat dari hasil komite yang dilakukan sebelum melakukan

akad, akan ada poin-poin dan syarat dimana nasabah harus melengkapi

beberapa hal yang dibutuhkan pihak bank untuk melancarkan proses

pembiayaan. Nasabah punya waktu satu bulan untuk melengkapi data-data

yang dibutuhkan, Jika nasabah tidak setuju, memungkinkan untuk batalnya

pembiayaan. Selanjutnya adalah dropping, yang artinya uangnya dicairkan,

dalam bank syariah bukan uang yang akan diterima oleh nasabah tapi

tergantung disesuaikan dengan kebutuhannya, kalo beli rumah, kita transfer ke

penjual bukan ke pihak nasabah, atau pembangunan gedung, kita cairkan

Page 112: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

tergantung pertumbuhannya sudah berapa persen progress yang dilakukan.

Khawatirnya akan ada side streaming, side streaming adalah adanya

penggunaan dana yang seharusnya tidak digunakan untuk usaha yang lainnya,

misalkan pengembalian kita bersumber dari gedung tersebut, jika gedung itu

tidak selesai, maka akan timbul lagi masalah yang baru. Makanya bank

syariah sangat ketat dalam proses pencairannya, tujuannya harus jelas.

3. Apakah produk pembiayaan murabahah mencakup semua nasabah termasuk

nasabah non muslim?

Iya, kita sering sounding ke temen-temen yang non muslim, apa keunggulan

dari murabahah, keunggulannya adalah dia bisa ngatur cash flow, bisa ngatur

alur keuangannya dia. Nasabah punya kepastian karena nggak akan ada

perubahan dari presentase angsuran yang dilakukan, berbeda dengan

konvensional yang bisa saja tiba-tiba berubah di tahun-tahun berikutnya,

permasalahan margin bank syariah lebih besar dari bank konvensional itu

beda urusan, karena komposisi hitung-hitungannya pun berbeda, contohnya

bank syariah 12% dan bank konvensional 8%. Pertama yang tadi saya bilang

8% hanya diawal saja, dua taun kemudian bisa jadi 12% juga. Kalo bank

syariah mungkin di awal sudah bisa 12 sampai 13%, kenapa bisa kecil diawal,

strategi kecil di awal? Bank konvensional akan menyembunyikan floating

presentase mereka, mereka akan menggunakan bahasa marketing bahwa KPR

kita hanya 8%. Yang kedua dari komposisinya, margin 12% keluar dari mana?

Ada istilah DPK yaitu dana pihak ketiga, DPK dibagi dua yaitu dana murah

dan dana mahal dana murah yaitu tabungan, giro, bunga nya kecil untuk bagi

hasil paling Cuma 1 sampai 2%, berbeda dengan deposito, bisa sampai 7%,

masalahnya dana murah di bank konvensional besar karena nasabah nya

banyak sudah dari puluhan tahun berdiri beda dengan bank syariah yang baru

mulai berkembang di tahun 2000an. Hampir seluruh perusahaan besar gajinya

sudah ada di bank konvensional, bank syariah kalah market. Bank

konvensional beban dananya hanya 3%, semakin banyak di dana murah,

bebannya semakin kecil, tapi semakin banyak di dana mahal, bebannya

semakin besar, karena setiap tahunnya harus memberikan bonus ke penabung.

Bank syariah punya komposisi mayoritas dana mahal sebesar 70% yang punya

beban sangat besar. Masyarakat Indonesia belom teredukasi untuk menabung

di bank syariah.

4. Apakah ada perbedaan prosedur antara nasabah muslim dengan non muslim?

Jika ada, apa perbedannya?

Tidak ada.

Page 113: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

5. Apakah ada manajemen strategi yang umum yang diterapkan di Bank Syariah

Bukopin untuk pembiayaan murabahah?

Sebenernya bank syariah tidak punya strategi umum untuk akad murabahah,

karena akad itu sendiri punya keunggulan masing-masing. Karena strateginya

bukan dari akad nya saja, kita tidak menekankan harus murabahah semuanya,

kita menyesuaikan dengan kondisi nasabah.

6. Bagaimana kebijakan perusahaan untuk memotivasi karyawan agar

mendapatkan nasabah?

Yang pertama ada reward dan punishment, itu akan membuat suatu motivasi

untuk diri kita sendiri, rewardnya itu kalo di bank bonus nya besar, kalo dia

achieve targetnya 100% atau 120%, dia akan dapat 7 kali gaji, kedua jenjang

karir semakin dia bagus secara performance semakin dia cepat juga untuk

dipromosikan menjadi manager, atau pimpinan cabang dan sudah banyak

yang terjadi seperti itu, fasilitas pun berbeda di setiap status. Ada juga

punishment, jangan sampai terlampau santai kerjanya, harus dihilangkan

pemikiran karyawan yang santai dan merasa di zona aman harus dihilangkan,

oleh karena itu ada monitoring setiap bulan atau minggu nya, untuk melihat

sejauh mana progress marketing-marketing yang sedang berkerja. Ada juga

hukuman moral atau di SP jika memang perlu diberikan.

7. Adakah keringanan yang didapatkan nasabah jika melunasi hutang-hutangnya

sebelum jatuh tempo?

Ada, misalkan pembiayaan dia 24 bulan, dan dia melunasi pada bulan ke 18,

masih ada jeda 6 bulan, yang seharusnya dia membayar margin yang

ditetapkan, di bank syariah biasanya hanya membayar sisa pokoknya saja plus

2 margin berjalan, jadi margin sisanya tidak usah dibayar, atau nasabah lama

sudah berpuluh-puluh tahun melakukan pembiayaan berulang kali dan dia

minta keringanan sebagai teman lama, disini ada akad muqosah yang artinya

akad permohonan keringanan yang tadinya margin 13% bisa turun menjadi 11

atau 10% karena dianggap kooperatif loyal dan sebagain nya.

8. Jika nasabah meninggal atau mengalami kemacetan, apa yang akandilakukan

pihak marketing selaku pemberi pembiayaan?

Jika meninggal, kita punya asuransi. Asuransi ada dua, memastikan menutup

agunannya contoh kebakaran, gempa bumi, itu di cover dengan asuransi, yang

kita agunkan bukan hanya tanahnya saja kan, nilai bangunan nya juga. Yang

kedua asuransi jiwa nya, kalo dia meninggal atau tidak bisa berkerja lagi

Page 114: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

karena kondisi cacat atau sebagainya, asuransi akan mengcover 100% sisa

outstanding yang ada saat itu.

9. Jika salah satu pihak wanprestasi, kemanakah langkah-langkah hukum yang

digunakan? Apakah penyelesaian perkaranya di internal Bank Syariah Bukopin,

atau membawa perkaranya ke lembaga peradilan?

Jika wanprestasi kita harus tau dulu alasannya kenapa wanprestasi, jika

memang bisnisnya turun, mau diapain? Itu penyelesaiannya bukan dari hukum,

tapi bisa dengan cara baik-baik mungkin dari keuntungan yang berkurang bisa

disiasati dari jarak pembiayaan yang dari 3 tahun menjadi 5 tahun,

menjadikan angsuran lebih kecil. Atau pihak itu sendiri tidak kooperatif suka

marah, susah diajak komunikasi, atau melakukan penipuan, itu baru kita lewat

jalur hukum.

10. Bagaimana prosedur evaluasi setelah melakukan pemasaran produk ini?

Kalau untuk pemasaran itu tidak ada, kalo untuk evaluasi di lakukan oleh

divisi pengembangan produk, dan itu sebenernya dari kerja lapangan kita-kita

juga seperti apa, misalkan kalo sekarang murabahahnya sama saja 13% di

awal, di bank-bank syariah yang lain ada yang namanya murabahah

berjenjang tapi bukan floating, jika berjenjang kenaikannya sudah pasti dan

nggak secara tiba-tiba beda dengan floating, asumsi nya apa bank-bank lain

menggunakan metode seperti ini? Asumsinya setiap tiga tahun itu mereka

punya kenaikan promosi, jenjang, level, naik juga gajinya, murabahah ini bisa

dipakai dan bisa dievaluasi, evaluasi dari mana? Dari tabel pertumbuhan

kerja itu sendiri, semakin lama orang berkerja maka karir dan gaji nya pun

akan semakin meningkat.

11. Bagaimana segmentasi pasarnya, apakah ada ketentuan khusus?

Kita melihat tadi secara makro dulu, setiap tiga atau enam bulan, direktur dan

komisaris akan meeting, dia akan mengevaluasi pembiayaan bermasalah itu

segmennya apa saja. Jadi kita bisa ngelihat segmentasi nya, atau kita melihat

secara makro lewat berita, misalkan tentang usaha-usaha yang sedang turun.

Jadi kita mengevaluasi dari internal juga eksternal kita.

12. Apa target yang ingin dicapai khususnya untuk pembiayaan murabahah?

Sebenernya untuk di bank syariah itu sendiri sudah bagus memakai

murabahah karena margin nya sudah jelas di awal di akhirnya, berbeda

dengan musyarakah atau mudharabah yang sangat fluktuatif, cepat naik cepat

turunnya, bank sendiri punya estimasi untuk masyarakat kita akan punya

Page 115: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap

keuntungan sekian, jadi kita bisa mengatur laba rugi kita seperti apa nantinya,

itu berpengaruh untuk pemegang saham juga masyarakat, kadang masyarakat

mau menabung melihat juga bagaimana performance bank tersebut.

13. Siapa saja yang bisa mengajukan produk pembiayaan murabahah?

Yang pertama umur, selama dia punya KTP dia bisa mengajukan pembiayaan

murabahah, yang kedua ada pekerjaan tetap atau karyawan tetap minimal dua

tahun.

14. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dihadapi dalam memasarkan

produk murabahah?

Kalo faktor penghambat nya itu margin nya besar bebannya besar juga kan

apalagi stabil, tapi kalo misalkan itung-itungannya tidak terlalu berat di

nasabahnya murabahah sangat bermanfaat sekali untuk mengatur keuangaan,

cuman tadi masyarakat tahu hambatan bank konvensional dan bank syariah

bahwa bank syariah itu stabil angsurannya walaupun besar, bank

konvensional murah di awalnya. Cuma kedepannya akan lebih besar

masyarakat berpikir bahwa awal nya melakukan pembiayaan awal di bank

konvensional lalu melakukan take over ke bank syariah itu menjadikan

hambatan. Karena murabahah sistemnya proyek tidak bisa naik turun sesuai

dengan kondisi nasabahnya kalo nasabahnya lagi dalam kondisi pas-pas an

uangnya itu akan jadi masalah tapi jika dia bisa mengatur uang itu sendiri

akan menjadikan murabahah itu sendiri bagus, karena bisa mengatur untuk

cicilan yang sudah diwajibkan untuk dibayar.

15. Bagaimana mengatasi kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk

murabahah?

Kita edukasi ke nasabah apa keunggulan murabahah tersebut kepada si

nasabah, memang kita mahal selisih beberapa % dengan bank konvensional,

Cuma kita tidak ada floating, dan bisa jadi lebih besar lagi dari presentase

margin bank syariah, yang kedua jika nasabah sudah ter edukasi dan merasa

terbantu dengan masukan yang dibutuhkan, akhirnya nasabah akan pindah

dari bank konvensional ke bank syariah.

Page 116: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap
Page 117: STRATEGI MARKETING PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan ... atas setiap