STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG...

168
STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG TANGGUH TB-RO (PETA) DALAM PENDAMPINGAN PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB-RO) DI RSUP PERSAHABATAN JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Rayi Citra Purnama NIM: 11140510000045 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2020 M

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG...

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN

YAYASAN PEJUANG TANGGUH TB-RO (PETA)

DALAM PENDAMPINGAN PASIEN

TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB-RO)

DI RSUP PERSAHABATAN JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rayi Citra Purnama

NIM: 11140510000045

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2020 M

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rayi Citra Purnama

NIM : 11140510000045

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul STRATEGI

KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG

TANGGUH TB-RO (PETA) DALAM PENDAMPINGAN

PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB-RO) DI

RSUP PERSAHABATAN JAKARTA adalah benar merupakan

karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunannya. Kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini

telah saya cantumkan sumbernya dalam skripsi. Saya bersedia

melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau

keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Jakarta, 18 mei 2020

Rayi Citra Purnama

NIM 11140510000045

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN

YAYASAN PEJUANG TANGGUH TB-RO (PETA)

DALAM PENDAMPINGAN PASIEN

TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB-RO)

DI RSUP PERSAHABATAN JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rayi Citra Purnama

NIM: 11140510000045

Pembimbing.

Syamsul Rijal, Ph.D

NIP. 197810082006041002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN

YAYASAN PEJUANG TANGGUH TB-RO (PETA) DALAM

PENDAMPINGAN PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN

OBAT (TB-RO) DI RSUP PERSAHABATAN JAKARTA”

telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Jakarta 18 Mei 2020

Sidang Munaqasyah

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

v

ABSTRAK

Rayi Citra Purnama

Strategi Komunikasi Relawan Yayasan Pejuang Tangguh

TB-RO (PETA) dalam Pendampingan Pasien Tuberkulosis

Resisten Obat (TB-RO) di RSUP Persahabatan Jakarta.

Kegiatan komunikasi dilakukan dalam berbagai aspek

kehidupan, salah satunya digunakan dalam bidang kesehatan.

Salah satu contoh dari komunikasi kesehatan dapat dilihat pada

pendampingan pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) di

RSUP Persahabatan Jakarta yang dilakukan oleh relawan dari

Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini

memiliki rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana strategi

komunikasi yang dilakukan oleh relawan Yayasan Pejuang

Tangguh TB-RO (PETA) dalam pendampingan pasien TB-RO di

RSUP Persahabatan Jakarta dan implementasinya? Adakah

faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam program

pendampingan tersebut?

Untuk menemukan strategi komunikasi yang dimaksud,

penelitian ini menggunakan teori Harold D. Laswell yang

menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan suatu

kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says

What In Which Channel To Whom With What Effect?”.

Sedangkan untuk analisis implementasi dari strategi komunikasi

tersebut sesuai dengan fase-fase dalam komunikasi terapeutik

yang di jelaskan oleh Firdaus J. Kunoli dan Achmad Herman,

antara lain fase orientasi, fase kerja, dan fase penyelesaian.

Hasil dari penelitian ini didapati beberapa faktor dalam

strategi komunikasi yang digunakan, antara lain mengenal

khalayak, pesan yang disampaikan, penggunaan media, efek yang

diharapkan, metode yang digunakan, dan implementasinya.

Hubungan kerjasama dengan berbagai lembaga dan tingkat

kepercayaan yang tinggi dari pasien menjadi faktor pendukung

dalam program ini. Sedangkan untuk faktor penghambatnya

adalah kurangnya jumlah relawan yang aktif, serta adanya

penolakan dari beberapa pasien TB-RO.

Kata kunci: Tuberkulosis Resisten Obat, Pendampingan

Pasien, Strategi, Komunikasi Terapeutik.

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, puji dan syukur kita panjatkan

kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

kesehatan lahir dan batin, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Relawan Yayasan

Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) dalam Pendampingan Pasien

Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) di RSUP Persahabatan

Jakarta”. Shalawat dan salam tidak lupa kita curahkan kepada

Nabi besar Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan

menuju jalan yang di ridhai Allah SWT.

Alhamdulillah dengan ridha dari Allah SWT, peneliti

dapat menciptakan karya tulis yang semoga dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya. Tak ada gading yang tak retak, peneliti

memohon maaf apabila dalam karya tulis ini masih banyak

kekurangannya. Skripsi ini di tulis untuk memenuhi persyaratan

dalam memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada program

strata satu (S1).

Berkat segala dukungan berupa doa, motivasi, dan

bimbingan dari berbagai pihak, peneliti dapat melewati tantangan

dan rintangan dalam menulis skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua peneliti, mama Srimahwani dan bapak Ma’mun

dengan segala dukungan yang diberikan.

2. Suparto, M.Ed., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

vii

3. Dr. Siti Napsiyah, MSW sebagai Wakil Dekan Bidang

Akademik, Dr. Sihabudin Noor, MA sebagai Wakil

Dekan Bidang Administrasi dan Hukum, dan Drs. Cecep

Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

4. Dr. Armawati Arbi, M.Si sebagai Ketua Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

5. Dr. H. Edi Amin, MAA sebagai Sekretaris Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

6. Dr. A. Ilyas M.A. sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan nasihat dan arahan kepada seluruh

mahasiswa KPI A angkatan 2014.

7. Syamsul Rijal, Ph.D. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang senantiasa telah memberikan waktunya untuk

membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan

skripsi.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan berbagai ilmu

berharga kepada peneliti selama masa perkuliahan.

9. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama serta

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang memudahkan peneliti dalam

menemukan referensi untuk skripsi ini.

10. Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P(K) sebagai Ketua Pokja

DOTS dan TB-MDR RSUP Persahabatan Jakarta yang

telah memberikan izin kepada peneliti untuk

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

viii

mengumpulkan data yang diperlukan dalam kegiatan

pendampingan pasien TB-RO di RSUP Persahabatan

Jakarta.

11. Ibu Ully Ulwiyah, Kak Paran Sarimita Winarni, Bang

Binsar Manik, dan seluruh relawan Yayasan Pejuang

Tangguh TB-RO (PETA) Jakarta yang telah membantu

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh pasien TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta

yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan data

untuk skripsi ini. Tetap semangat dan semoga lekas

sembuh.

13. Seluruh teman seperjuangan peneliti angkatan 2014 Ella

Istiqomah, Miftahul Jannah, Dzikri. Terima kasih atas

segala dukungan dan perhatian yang diberikan. Semoga

sukses di perjalanan kita selanjutnya.

14. Adik-adik angkatan Syarifah Zahidah, Niswah, Annisa.

Terima kasih atas motivasinya, semoga lancar dalam

perkuliahan dan penulisan skripsinya.

15. Dosen Pembimbing dan teman-teman KKN Doremi atas

segala dukungan dan motivasi yang diberikan kepada

peneliti. Semoga sukses semuanya.

16. Rani Purnama selaku kakak sulung peneliti, Rahayu

Purnama selaku kakak kedua, dan Rafif Cahya Purnama

selaku adik bungsu atas segala nasihat dan dukungannya

hingga peneliti dapat menempuh perjalanan sejauh ini.

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

ix

17. Tim Bawah Pohon yang menjadi inspirasi dan

memberikan pengalaman berharga bagi peneliti. Semoga

selalu diberi kesehatan lahir dan batin oleh Allah SWT.

18. Seluruh anggota Dewan Kerja Daerah Gerakan Pramuka

DKI Jakarta masa bakti 2013-2018 atas segala

dukungannya dan telah menjadi keluarga kedua bagi

peneliti.

19. Bunda Gatik, Mentor Rani, seluruh instruktur dan senior,

serta teman-teman anggota Saka Bahari di seluruh

Indonesia. Tetap semangat dalam berbakti kepada negeri.

20. Seluruh karyawan PT. HIJUP.com khususnya bagian

Customer Service yang telah memberikan kesempatan dan

pengalaman berharga kepada peneliti sebagai pekerja

paruh waktu.

21. Serta semua pihak yang yang telah membantu peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Demikian pengantar ini peneliti sampaikan. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca,

khususnya mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Peneliti juga memohon maaf apabila ada

kesalahan dalam penulisan kata atu kalimat pada skripsi ini.

Jakarta, 18 Mei 2020

Rayi Citra Purnama

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...................................... iv

ABSTRAK .................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 10

D. Kajian Terdahulu ........................................................ 11

E. Metodologi Penelitian ................................................ 16

F. Sistematika Penulisan ................................................ 21

BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................... 23

A. Strategi Komunikasi ................................................... 23

B. Relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA)45

C. Program Pendampingan Pasien .................................. 46

D. Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) ........................ 48

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

xi

BAB III GAMBARAN UMUM................................................. 52

A. Sejarah Singkat Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO

(PETA) ............................................................................. 52

B. Visi dan Misi Yayasan PETA Jakarta ........................ 53

C. Struktur Organisasi Yayasan PETA Jakarta .............. 54

D. Program Kerja Yayasan PETA .................................. 54

BAB IV TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN .................. 67

A. Strategi Komunikasi Relawan Yayasan Pejuang

Tangguh TB-RO (PETA) Dalam Program Pendampingan

Pasien TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta dan

Implementasinya .............................................................. 67

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Relawan Yayasan

Pejuang Tanggung TB-RO (PETA) Dalam Program

Pendampingan Pasien TB-RO di RSUP Persahabatan

Jakarta .............................................................................. 96

Tabel Temuan................................................................. 103

BAB V PENUTUP .................................................................... 106

A. Kesimpulan .............................................................. 106

B. Saran ......................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 113

LAMPIRAN .............................................................................. 117

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Model Komunikasi Shanon - Weaver ......................... 36

Tabel 2.2 Model Komunikasi SMCR ......................................... 37

Tabel 2.3 Speech Communication Model ................................... 38

Tabel 3.4 Struktur Organisasi PETA .......................................... 54

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Aplikasi Sembuh TB ............................................... 58

Gambar 3.2 Kunjungan Relawan ................................................ 59

Gambar 4.3 Unggahan Edukasi................................................... 76

Gambar 4.4 Pendampingan Pasien .............................................. 90

Gambar 4.5 Pemberian Informasi dan Edukasi........................... 92

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan

bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan

masyarakat menyentuh komunikasi. Orang melukiskan

komunikasi sebagai ubiquitous atau serba hadir. Artinya

komunikasi berada di manapun dan kapanpun juga.1 Salah

satunya adalah kegiatan komunikasi dalam bidang

kesehatan. Komunikasi kesehatan terjadi antara sesama

petugas kesehatan, maupun komunikasi antara petugas

kesehatan (dokter, perawat) dengan penerima layanan

kesehatan (pasien).

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian

suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau

perilaku, baik secara lisan, maupun tak langsung melalui

media.2 Dalam hal ini komunikasi berperan penting dalam

hubungan antar manusia pada kegiatan dalam bidang

kesehatan. Contohnya seperti relawan sosial yang

bekerjasama dengan perawat untuk penyembuhan pasien

melalui pendekatan komunikasi.

1 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2006) hal. 20-21 2 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008) hal. 5

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

2

Komunikasi kesehatan dipandang sebagai disiplin

ilmu komunikasi terapan yang digunakan untuk

memengaruhi secara positif perilaku kesehatan

masyarakat.3 Komunikasi kesehatan adalah studi yang

mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi

komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan

yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar

mereka dapat membuat keputusan yang tepat terkait

dengan pengelolaan kesehatan.4

Dalam komunikasi kesehatan terdapat transfer

dengan seperangkat aturan. Seperti penggunaan bahasa

medis atau professional tertentu agar kedua belah pihak

saling mengerti, atau penggunaan bahasa tertentu untuk

dua kelompok sosial berbeda.5 Tidak hanya dalam hal

penyampaian informasi saja, namun juga untuk

mempengaruhi dan/atau memotivasi orang lain, dalam hal

ini adalah pasien, terkait dengan hal-hal yang berkaitan

dengan kesehatan dan faktor yang mempengaruhinya

dengan tujuan dapat merubah perilaku pasien dalam aspek

kesehatan kearah yang lebih baik.

3 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 47 4 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan

Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013) hal.

46 5 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 22

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

3

Hal tersebut sejalan dengan firman Allah dalam surat An

nisa ayat 63:

م لل ا م ل ع ي ن ي لذ ا ك ئ ول وب ق ف ا أ ر ل ع أ ف ض م أ ف م ل ل وق م ه ظ وع م ه ن س ن ع م ف يق ه ل ب غااولا

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah

mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu

berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka

pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang

berbekas pada jiwa mereka.”

Kalimat “Katakanlah kepada mereka perkataan

yang berbekas pada jiwa mereka” memiliki makna

komunikasi yang dilakukan haruslah menyentuh hati

lawan bicara sehingga berbekas pada jiwanya dan dapat

mempengaruhi lawan bicara melalui kata-kata yang

disampaikan. Dalam konteks agama hal ini termasuk pada

Qaulan Balighan yang berarti perkataan yang sampai

pada tujuan.

Menurut H. Boner yang dikutip oleh Firdaus J.

Kunoli dan Achmad Herman dalam bukunya yang

berjudul Pengantar Komunikasi Kesehatan Untuk

Mahasiswa Institusi Kesehatan, interaksi adalah

hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan

perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah,

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

4

dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.6

Dari pernyataan tersebut, hubungan antar manusia yang

dimaksud tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan

informasi, tetapi juga sebagai usaha untuk mempengaruhi

individu lain. Dalam hal ini petugas kesehatan yang

menggunakan kegiatan komunikasi dengan tujuan untuk

mempengaruhi pasien.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang

berjudul Dinamika Komunikasi, mengutip pernyataan dari

Wilbur Schramm yaitu the condition of success in

communication. Dalam pernyataan tersebut dijelaskan

bahwa pesan harus dirancangkan dan disampaikan

sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian

sasaran yang dimaksud, pesan harus menggunakan tanda-

tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara

komunikator dan komunikan sehingga sama-sama dapat

mengerti, pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi

pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk

memperoleh kebutuhan itu, serta pesan harus

menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan

tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan

6 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan

Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013) hal.

2.

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

5

berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan

tanggapan yang dikehendaki.7

Pada penelitian ini, peneliti mengambil kasus

penanganan pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO)

dengan pendekatan komunikasi. Hal ini menjadi menarik

karena disamping masalah kesehatan fisik, pasien TB-RO

juga berpotensi memiliki masalah pada psikologisnya.

Jika kondisi psikologisnya memburuk, maka akan

berpotensi memperburuk kondisi fisiknya pula. Oleh

karena itu pendekatan komunikasi yang tepat, baik dari

petugas kesehatan maupun orang lain disekitarnya sangat

diperlukan dalam menjaga kondisi psikologis pasien.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman

idntimes.com pada artikel yang berjudul Duh, Indonesia

Peringkat ke-3 TBC Tertinggi di Dunia!, Anung

Sugihantono selaku Dirjen Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa saat

ini Indonesia berada di peringkat ketiga setelah China dan

India dengan pasien tuberkulosis tertinggi di dunia.8 Hal

ini juga menjadi urgensi dalam penelitian ini, karena

dengan penanganan yang tepat baik secara medis dan

pendekatan komunikasi yang baik terhadap pasien,

diharapkan dapat meningkatkan angka kesembuhan pada

7 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 32-33. 8https://www.idntimes.com/news/indonesia/amp/indianamalia/indonesia-

peringkat-ke-3-tbc-tertinggi-di-dunia di akses pada tanggal 22 Agustus 2019

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

6

pasien tuberkulosis di Indonesia. Terutama dalam hal

menjaga kesehatan psikologis pasien melalui strategi

komunikasi yang tepat.

Seperti pernyataan Stewart yang dikutip oleh Dedi

Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff dalam bukunya yang

berjudul Komunikasi, Edukasi, dan Kesehatan untuk

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, komunikasi

berhubungan dengan kesehatan fisik. Orang yang terkucil

secara sosial cenderung lebih cepat mati. Kemampuan

komunikasi yang buruk mempunyai andil dalam penyakit

koroner. Kemungkinan kematian meningkat pada orang

yang ditinggalkan mati oleh pasangannya.9

Dari berita yang dikutip pada laman JawaPos.com

tanggal 2 Juni 2017, terdapat seorang pasien yang

ditemukan gantung diri di toilet ruang isolasi paru IGD

RSUP Persahabatan Jakarta. Dari berita tersebut

dijelaskan bahwa pasien yang bernama Yasir (39)

membunuh dirinya sendiri karena sudah tidak tahan

dengan penyakit yang dideritanya.10

Pasien tuberkulosis memang membutuhkan waktu

yang lama dalam proses pengobatannya, karena itu

9 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 49 10 https://www.jawapos.com/metro/metropolitan/02/06/2017/tak-kuat-

menahan-sakit-pasien-gantung-diri-di-rs-persahabatan/%3famp di akses pada

tanggal 22 Agustus 2019

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

7

kondisi psikologis sangat mempengaruhi pasien dalam

menjalani masa pengobatannya. Oleh karena itu

pendekatan komunikasi sangat penting dalam menjaga

kesehatan psikologis pasien. Dengan komunikasi yang

tepat, diharapkan hal tersebut tidak terulang pada pasien

lainnya

Dalam buku Pemberantasan dan Penanggulangan

Tuberkulosis karya Muhammad Nizar, menurut laporan

WHO setengah persen penduduk dunia terserang penyakit

tuberkulosis. Di Indonesia setidaknya ditemukan 539.000

kasus baru setiap tahunnya dengan kematian 101.000.

WHO memperkirakan angka kematian tuberkulosis secara

nasional tahun 1998 sebesar 68 per 100.000 penduduk

atau dengan asumsi kematiannya satu diantara empat

kasus tuberkulosis.11

Selain dapat berakibat kematian, ancaman lain dari

penyakit ini adalah resisten obat, biasa disebut dengan TB

Resisten Obat (TB RO) atau TB-Multi Drugs Resistance

(TB MDR). TB Resisten Obat adalah keadaan dimana

kuman M.tuberculosis sudah tidak dapat lagi dibunuh

dengan salah satu atau lebih obat anti TB (OAT). Pada

tahun 2013 WHO memperkirakan di Indonesia terdapat

6.800 kasus baru TB dengan Multi Drug Resistance (TB

MDR) setiap tahun. Diperkirakan 2% dari kasus TB baru

11 Muhammad Nizar, Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis,

(Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2011), hal. 1-2

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

8

dan 12% dari kasus TB pengobatan ulang merupakan

kasus TB MDR atau TB RO. Diperkirakan pula lebih dari

55% pasien belum terdiagnosis atau mendapat pengobatan

dengan baik dan benar.12

Lamanya pengobatan yang harus dijalani dan efek

samping dari pengobatan yang dirasakan setiap pasien,

serta stigma dari masyarakat di lingkungan sekitar ,seperti

dikucilkan atau dijauhi, seringkali memengaruhi kondisi

mental pasien. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada

pasien TB-RO, khususnya di Rumah Sakit Umum Pusat

Persahabatan atau biasa disingkat menjadi RSUP

Persahabatan, tersedia layanan bantuan berupa

pendampingan pasien dari Yayasan Pejuang Tangguh TB-

RO (PETA) selama masa pengobatan berlangsung.

Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA)

Jakarta adalah organisasi non-profit yang memiliki

relawan terdiri dari mantan pasien TB-RO yang saat ini

telah dinyatakan sembuh.13 Para relawan tersebut bertugas

memberikan pendampingan terhadap pasien TB-RO yang

sedang menjalani masa pengobatannya hingga pasien

dinyatakan sembuh. Relawan tersebut tersebar di

beberapa Rumah Sakit dan/atau Puskesmas wilayah DKI

Jakarta, salah satunya adalah RSUP Persahabatan yang

12 Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, InfoDATIN: Hari

Tuberkulosis Sedunia, (Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2015), Hal. 1 13 Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO Jakarta, Pamflet Sosialisasi Tuberkulosis

Resisten Obat, (Jakarta: Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO)

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

9

merupakan rumah sakit rujukan nasional di bidang

pelayanan kesehatan respirasi (pernapasan) di Indonesia.

Kegiatan utama yang dilakukan oleh Yayasan

Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) Jakarta antara lain,

kunjungan rumah sakit, kunjungan Puskesmas, dan

kunjungan rumah. Untuk wilayah DKI Jakarta terdapat 4

rumah sakit besar yang menangani pasien TB-RO yaitu

RSUP Persahabatan Jakarta, RSPI Sulianti Saroso, RS

Islam Cempaka Putih, dan RSUD Mampang Prapatan.14

Untuk mencapai tujuannya dalam mendampingi

dan memotivasi demi menjaga kesehatan psikologi

pasien, maka diperlukan strategi komunikasi yang tepat

sehingga kegiatan komunikasi dapat berjalan dengan

efektif dan menciptakan hubungan saling percaya dan

saling membutuhkan antara relawan dengan pasien. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam

tentang strategi komunikasi yang digunakan oleh Yayasan

PETA dalam menjalankan tugasnya sebagai pendamping

pasien TB RO di RSUP Persahabatan Jakarta.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang

telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini memiliki

batasan pada strategi komunikasi yang digunakan oleh

Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) dalam

14 Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO Jakarta, Pamflet Sosialisasi Tuberkulosis

Resisten Obat, (Jakarta: Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO)

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

10

memberikan pendampingan kepada pasien TB-RO di

RSUP Persahabatan Jakarta.

Berdasarkan batasan penelitian tersebut, berikut

penulis rumuskan permasalahan yang menjadi acuan

dalam penelitian ini:

a. Bagaimana implementasi dari strategi komunikasi

yang dilakukan oleh relawan Yayasan Pejuang

Tangguh TB-RO (PETA) dalam pendampingan pasien

TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta?

b. Adakah faktor-faktor pendukung dan penghambat

dalam pendampingan pasien TB-RO tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi

komunikasi yang diterapkan oleh relawan dari Yayasan

Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) dalam mendampingi

pasien TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta. Selain itu

penulis juga bertujuan untuk mengetahui evaluasinya

terhadap metode komunikasi yang digunakan tersebut.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Secara akademis, penelitian ini bermanfaat sebagai

pengetahuan mengenai strategi komunikasi yang

dilakukan selama proses pendampingan pasien oleh

yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) di RSUP

Persahabatan.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

11

2. Sedangkan praktisnya, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan evaluasi dan referensi mengenai

metode komunikasi yang tepat dalam menerapkan

pendampingan kepada pasien TB-RO di RSUP

Persahabatan Jakarta.

D. Kajian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang relevan

dengan permasalahan yang akan diteliti.

1) Skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Majelis

Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP)

Muhammadiyah dalam Mensosialisasikan “Akhlakul

Medsosiah” Warga Muhammadiyah”. Ditulis oleh

Aldinah Rosmi, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2018.

Hasil penelitiannya adalah MPI PP Muhammadiyah

menempuh strategi komunikasi untuk

mensosialisasikan gagasan “Akhlakul Medsosiah”

warga Muhammadiyah melalui empat langkah.

Adapun langkah-langkah strategi komunikasi yang

dilakukan MPI PP Muhammadiyah yaitu, pertama,

mengenal khalayak dengan cara mengidentifikasi

khalayak dari segi sikap dan kondisi kepribadian

khalayak. Kedua, menyusun pesan dengan menyajikan

gagasan “Akhlakul Medsosiah” warga

Muhammadiyah dengan tampilan grafis menarik dan

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

12

kekinian serta bahasa pesan yang lebih ringan. Ketiga,

menetapkan metode redundancy (repetition) dimana

MPI memengaruhi khalayak dengan cara mengulang

pesan kepada khalayak. Keempat, menggunakan

beberapa saluran media agar Akhlakul Medsosiah

dapat tersosialisasikan secara menyeluruh di semua

kalangan.

2) Skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Rumah

Sakit Ibu dan Anak Citra Ananda Ciputat dalam

Mensosialisasikan Layanan Home Care”. Ditulis oleh

Alya Sukma Waty, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2018.

Hasil penelitiannya adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak

Citra Ananda menggunakan strategi dari berbagai

macam aspek guna mendukung program pelayanan

jasa home care. Formulasi yang digunakan berupa

sumber daya manusia yang dilatih di bidang home

care. Sosialisasi yang digunakan lebih kepada pasien

rawat inap dan menjual jasa tenaga medis yang sudah

terlatih, serta memanfaatkan media pendukung berupa

media sosial instagram, website, dan sounding

pelayanan home care pada saat kegiatan seminar yang

diselenggarakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Citra

Ananda. Menurut peneliti strategi yang digunakan

dalam mensosialisasikan pelayanan home care sudah

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

13

cukup baik, meskipun belum maksimal dilihat dari

data pasien yang tidak stabil dan kurangnya

koordinasi antara pihak manajemen dengan karyawan

dalam menyusun tahap formulasi strategi tersebut.

3) Skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Aksi

Cepat Tanggap (ACT) dalam Mensosialisasikan

Program Kapal Kemanusiaan Melalui Media Sosial”.

Ditulis oleh Khairunnisa Permata Sari, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Tahun 2017. Hasil penelitiannya adalah strategi

komunikasi yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap

dalam mensosialisasikan program kapal kemanusiaan

melalui media sosial yang pertama yaitu, perumusan

strategi untuk mengetahui faktor internal dan eksternal

yang akan dihadapi dengan melibatkan para anggota

ACT, donatur serta masyarakat. Kedua, implementasi

dalam beberapa bentuk program yaitu dengan cara

menggunakan media konvensional seperti spanduk,

baliho, dan lain-lain. Selain itu juga memanfaatkan

media digital seperti, media massa online, website,

facebook, twitter, instagram, youtube, google ads, dan

e-commerce. Ketiga, evaluasi untuk melihat apa

perubahan minggu dari sebelumnya, apa yang akan

dikerjakan sebulan kedepannya, dan apa yang akan

dilakukan sepekan ini.

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

14

4) Skripsi yang berjudul “Pravelansi Risiko Tuberkulosis

Multi Drug Resistance (TB-MDR) di Kota Depok

Tahun 2010 – 2012”. Ditulis oleh Abdullah Shidqul

Azmi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

Jurusan Pendidikan Dokter, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Tahun 2013. Hasil penelitiannya adalah

pravelansi risiko TB-MDR di kota Depok tahun 2010

– 2012 sebesar 36,1 %. Karakteristik subjek penelitian

berdasarkan jenis kelamin di dominasi oleh laki-laki

56,5%, dan perempuan sebesar 43,5% akan tetapi

tidak di dapatkan hubungan yang bermakna antara

jenis kelamin dnegan risiko TB-MDR. Selain itu tidak

di dapatkan hubungan yang bermakna pula antara usia

pasien dengan kondisi risiko TB-MDR. Distribusi

berdasarkan unit pelayanan menunjukkan bahwa

penderita TB lebih banyak berobat ke puskesmas

daripada ke rumah sakit. Serta di dapatkan hubungan

yang bermakna antara unit pelayanan dengan kondisi

risiko TB-MDR.

5) Jurnal yang berjudul “Multidrug Resistant

Tuberculosis (MDR-TB): Tinjauan Epidemiologi dan

Faktor Risiko Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis”.

Ditulis oleh P. Kusnanto dari Bagian Penyakit Dalam

Sub Bagian Gastrohepatologi, Vicky Eko dari Bagian

Telinga Hidung dan Tenggorokan-Kepala Leher,

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

15

Reviono, Helena Pakiding, Dyah Nurwidiasih dari

Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi,

Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Tahun 2014. Kesimpulan dari jurnal ini

adalah dari 114 pasien MDR-TB di Rumah Sakit Dr.

Moewardi diantaranya paling banyak mengalami efek

samping gangguan gastroinfestinal dengan rincian,

mual 79,8% dan muntah 78,9%.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian

pertama, kedua, dan ketiga adalah meneliti tentang

strategi komunikasi. Sedangkan perbedaan yang dimiliki

penelitian ini dengan tiga penelitian sebelumnya terletak

pada subjek penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya

adalah Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA)

Jakarta.

Selain itu ketiga penelitian tersebut menganalisis

tentang strategi komunikasi yang digunakan oleh subjek

penelitian dalam mensosialisasikan program kegiatan

yang dimiliki masing-masing lembaga, sedangkan dalam

penelitian ini tidak hanya meneliti tentang strategi

komunikasi pada proses sosialisasi suatu program saja,

namun lebih menekankan pada implementasi dari strategi

komunikasi yang digunakan dan dampak yang

ditimbulkan dari program tersebut. Dalam hal ini program

yang dimaksud adalah pendampingan pasien tuberkulosis

resisten obat di RSUP Persahabatan Jakarta.

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

16

Persamaan penelitian ini dengan kajian yang

keempat dan kelima adalah memiliki objek yang sama

yaitu Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) karena

Tuberculosis – Multi Drug Resistance (TB-MDR) adalah

salah satu jenis TB-RO. Perbedaan dari penelitian ini

adalah pokok bahasan. Penelitian yang dilakukan oleh

Abdullah Shidqul Azmi membahas tentang pravelansi

risiko TB-MDR. Kemudian jurnal yang di tulis oleh P.

Kusnanto, Vicky Eko, Reviono, Helena Pakiding, dan

Dyah Nurwidiasih membahas tentang efek samping obat

yang di rasakan oleh pasien TB-MDR. Sedangkan

penelitian ini menganalisis tentang strategi komunikasi

dalam pendampingan pasien TB-RO.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan

pendekatan ini, peneliti memaparkan situasi atau

peristiwa dengan membuat pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan secara mendalam terhadap subjek

penelitian untuk mendapatkan informasi aktual,

mengidentifikasi masalah, membuat perbandingan,

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

17

dan menentukan langkah untuk menetapkan rencana

dan keputusan pada waktu yang akan datang.15

Paradigma yang digunakan dalam penelitian

ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma

konstruktivisme menyatakan bahwa individu

menginterpretasikan dan bereaksi menurut kategori

konseptual dari pikiran. Realitas tidak

menggambarkan diri individu namun harus disaring

melalui cara pandang orang terhadap realitas

tersebut.16

Jenis metode penelitian yang digunakan adalah

studi kasus. Studi kasus adalah suatu penelitian yang

dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam

terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala

tertentu.17

Untuk memahami lebih jauh tentang studi

kasus, dalam buku Teori - Teori Komunikasi: Teori

Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif

karya Zikri Fachrul Nurhadi, dengan lugas Feagin,

Orum & Sjoberg menyatakan bahwa studi kasus

merupakan penelitian yang melakukan analisis dari

15 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), hal. 24. 16 Elvinaro Ardianto dan Bambang Q Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 158. 17 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam

Perspektif Penelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), hal. 161.

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

18

berbagai sudut pandang (multi-perspectival analyses),

artinya bahwa peneliti tidak saja memperhatikan suara

dan perspektif dari aktor saja, tetapi juga kelompok

dari aktor-aktor yang relevan dan interaksi antara

mereka. Aspek ini merupakan titik yang menonjol dan

penting yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai studi

kasus.18

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tidak hanya

mengumpulkan data dari relawan Yayasan PETA

yang dalam hal ini sebagai aktor utama. Namun

peneliti juga akan memperhatikan suara dan perspektif

dari pasien TB-RO yang masih aktif mendapatkan

pendampingan di RSUP Persahabatan Jakarta.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini merupakan relawan dari

Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) dan pasien

TB-RO yang masih aktif mendapatkan pendampingan

oleh relawan yang bersangkutan di RSUP

Persahabatan Jakarta. Sedangkan objek penelitiannya

adalah program pendampingan pasien TB-RO.

3. Tempat Penelitian

1. Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jalan

Persahabatan Raya No. 1, RT 16/RW 13, Pisangan

Timur, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

18 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam

Perspektif Penelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), hal.165-164.

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

19

2. Sekretariat Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO

(PETA), Jalan Rawamangun Muka Selatan No. 27

RT 08 / RW 27, Rawamangun, Jakarta Timur.

4. Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus

2019 sampai dengan bulan Februari 2020

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini antara

lain akan dilakukan dengan tehnik sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah suatu metode yang dilakukan

untuk memperoleh dan mengumpulkan data

dengan melakukan pengamatan dan pencatatan

langsung dilapangan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam

fenomena yang di selidiki.19 Dalam hal ini peneliti

akan melakukan pengamatan secara langsung pada

proses pendampingan pasien TB-RO di RSUP

Persahabatan Jakarta yang dilakukan oleh relawan

Yayasan PETA.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya

19 Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 2013), hal.

234.

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

20

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan orang yang di wawancarai.20 Dalam hal ini

peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan

mendalam berkaitan dengan pendampingan pasien

TB-RO.

c. Dokumentasi

Menggunakan buku-buku komunikasi, arsip-arsip

yang dimiliki oleh Yayasan Pejuang Tangguh TB-

RO (PETA), dan mengambil foto kegiatan relawan

Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) dalam

memberikan pendampingan kepada pasien TB-

RO.

6. Tehnik Analisis Data

Peneliti menggunakan analisis deskriptif,

dimana peneliti menginterpretasikan data untuk

memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan

luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara

meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori

yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh di

lapangan.21

20 Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 2013), hal.

234. 21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2010), hal. 244.

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

21

Peneliti akan menganalisis data yang berhasil

dikumpulkan dari observasi di lapangan mengenai

proses pendampingan pasien yang dilakukan oleh

relawan Yayasan PETA Jakarta, wawancara dengan

relawan yang bertugas dan pasien TB-RO yang

menerima pendampingan di RSUP Persahabatan

Jakarta, serta dokumentasi yang dilakukan pada proses

pengumpulan data.

Peneliti akan menganalisis data berdasarkan

tahapan analisa yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman, yaitu reduksi data (data reduction),

paparan data (data display), dan penarikan kesimpulan

(conclusion). Analisis data yang diperoleh dilakukan

secara bersamaan pada saat proses pengumpulan data

dan sesudah data berhasil terkumpul. Setelah proses

pengumpulan data dan analisis data telah selesai,

selanjutnya peneliti akan menarik kesimpulan hasil

dari analisis data yang ada.

F. Sistematika Penulisan

Berikut gambaran tentang hal-hal yang akan

dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu:

BAB I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

22

terdahulu, landasan teori dan kerangka penelitian,

metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis

Bab ini membahas mengenai kerangka teori yang

berkaitan dengan fokus penelitian yaitu strategi

komunikasi, konsep pendampingan pasien, dan pengertian

Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO).

BAB III Gambaran Umum

Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya yayasan, visi,

misi, struktur organisasi, serta program kerja dari Yayasan

Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) Jakarta.

BAB IV Temuan Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tahapan penelitian, hasil temuan penelitian

yang didalamnya berisi pembahasan atau diskusi

mengenai hasil penelitian yang diperoleh. Serta

keterkaitannya dengan teori yang sudah ada.

BAB V Penutup

Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil dari

penelitian yang telah dilakukan, disertai dengan saran-

saran dari hasil analisa peneliti.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

23

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi

a. Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik

yaitu “stratos” yang artinya tentara dan kata “agein” yang

berarti memimpin. Dengan demikian strategi yang

dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata

strategos yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas.

Jadi strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan

sebagai seni perang para jenderal (The Art of General),

atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan

peperangan.22

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, strategi

diartikan sebagai ilmu seni menggunakan semua sumber

daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu

dalam perang.23 Menurut Eddy Yunus dalam buku

Manajemen Strategis, strategi merupakan rencana

tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan

aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan dan

membantu organisasi mencapai sasarannya.24

22 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi edisi revisi, (Depok:

PT RajaGrafindo Persada, 2017), hal. 64 23 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa

Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 1092 24 Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016),

hal. 164

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

24

Dalam buku Dinamika Komunikasi, Onong

Uchjana Effendy mengatakan bahwa strategi pada

hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak

berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan

arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya.25

Sementara itu Morissan dalam bukunya yang

berjudul Pengantar Public Relations Strategi Menjadi

Humas Profesional, mengutip Stephen Robbins yang

menyatakan bahwa strategi sebagai penentuan tujuan

jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah

tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang

diperlukan untuk mencapai tujuan.26

Menurut Rothwell yang di kutip oleh Eddy

Yunus27 dalam buku Manajemen Strategis, terdapat

beberapa langkah dalam perumusan strategi, yaitu:

A. Pembentukan Visi, Misi, dan Tujuan

Langkah ini mencakup pernyataan umum yang

berkaitan dengan misi, maksud, dan tujuan organisasi.

25 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hal.29 26 Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional,

(Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), hal. 134 27 Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016),

hal. 165-168

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

25

Perumusan visi, misi, dan tujuan merupakan tanggung

jawab kunci bagi manajerial pusat. Perumusan ini

dipengaruhi oleh nilai yang dibawakan manajer. Visi,

misi, dan tujuan suatu organisasi harus jelas dan

ringkas serta menunjukkan dasar tujuan suatu

organisasi dan apa yang ingin dicapai organisasi

tersebut.

B. Identifikasi Strategi Masa Lalu dan Sekarang

Sebelum memutuskan suatu strategi diperlukan

atau tidak, maka seorang manajer harus

mengidentifikasi berdasarkan strategi sebelumnya dan

pada saat ini. Apakah strategi di masa lalu telah

disusun dengan sebenarnya? Jika belum, maka hal ini

dapat di analisis dan di identifikasi apakah strategi

yang sebelumnya masih bisa di terapkan atau perlu di

perbaiki. Dengan melihat strategi sebelumnya, dapat

menunjukkan bagaimana kegiatan suatu organisasi

sebelumnya berlangsung beserta implementasinya.

C. Diagnosa Kinerja Masa Lalu dan Sekarang

Langkah ini diperlukan sebagai evaluasi

bagaimana strategi terdahulu bekerja dan menentukan

perubahan apa yang diperlukan sehingga laporan

sebuah organisasi perlu di kaji lebih dalam. Diagnosa

dapat diambil dari beberapa faktor yaitu, efektivitas

organisasi, proses organisasi, dan kinerja organisasi.

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

26

Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi

untuk jangka panjang, menengah, dan jangka pendek

yang termasuk dalam tujuan dan misi organisasi.

D. Menetapkan Sasaran

Terdapat dua jenis sasaran yang diperlukan

seorang manajer, yaitu sasaran jangka panjang dan

sasaran jangka pendek. Secara umum sasaran jangka

panjang membahas rencana suatu organisasi untuk

beberapa tahun mendatang. Sasaran ini harus

mendukung dan tidak bertentangan dengan misi

organisasi.

Sasaran jangka pendek merupakan suatu

bagian turunan di dalam sasaran jangka panjang yang

mendukung jalannya sistem suatu organisasi. Seperti

sebuah evaluasi harus menghasilkan daftar prioritas

pada tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek

dapat diatur untuk membantu tujuan jangka panjang.

E. Analisis SWOT dan Perumusan Strategi

Dalam analisis SWOT di dalamnya mencakup

analisis kesempatan dan ancaman lingkungan

eksternal serta analisis kekuatan dan kelemahan

lingkungan internal. Kunci keberhasilan analisis

lingkungan bagi perumusan strategi terletak pada

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

27

kemajuan manajemen untuk mendeteksi perubahan

lingkungan eksternal beserta dampaknya.

Melalui aplikasi SWOT (analisis lingkungan

internal dan eksternal) diharapkan suatu organisasi

dapat mengambil kebijakan strategis yang sesuai

dengan masalah dan penanganan yang efektif di dalam

tubuh organisasi tersebut. Analisis SWOT membantu

manajer dalam membaca suatu fakta yang penting dan

relevan dalam analisis internal dan eksternal.Setelah

itu manajer dapat mrumuskan strategi yang tepat

dalam mengambil keputusan organisasi, menetralisir

kelebaman organisasi, dan selalu memperhitungkan

ancaman yang akan dihadapi.

F. Mengembangkan dan Evaluasi Alternatif Strategi

dan Memilih Strategi

Manajer yang sukses akan memilih strategi

yang memberikan organisasi mereka keunggulan

kompetitif yang paling menguntungkan. Selanjutnya

mereka akan mencoba untuk mempertahankan

keuntungan tersebut dari waktu ke waktu.28

b. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian

informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada

28 Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016),

hal. 165-168

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

28

pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara

keduanya.29 Komunikasi dapat dilakukan secara verbal

dengan bahasa yang dimengerti oleh komunikator maupun

komunikan, dan secara non-verbal melalui bahasa tubuh

maupun simbol-simbol tertentu.

Menurut Clevenger ; 1959, komunikasi merupakan

suatu terminologi yang merujuk pada pertukaran

informasi yang dinamis. Masing-masing pihak, baik

source maupun receiver terlibat dalam proses berbagi

informasi. Seperti pekerja sosial dengan seorang perawat

yang bekerjasama untuk penyembuhan seorang pasien.30

Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi,

Suryanto menjelaskan bahwa terdapat tiga bentuk

komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi Personal

a. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal merupakan

keterlibatan internal secara aktif dari individu

dalam pemrosesan simbolis dari pesan-pesan yang

diproduksi melalui proses pemikiran internal

individu. Dalam komunikasi intrapersonal,

29 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan

Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013) hal.

17 30 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 22

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

29

seorang individu menjadi pengirim sekaligus

penerima pesan, memberikan umpan balik bagi

dirinya sendiri dalam proses internal yang

berkelanjutan. Pengetahuan mengenai diri pribadi

melalui proses-proses psikologis seperti persepsi

dan kesadaran (awareness) terjadi saat

berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh

komunikator.31

Dari penjelasan di atas, komunikasi

intrapersonal dapat di contohkan seperti, seseorang

yang sedang melamun, memikirkan tentang suatu

permasalahan yang terjadi pada dirinya, atau dapat

juga sedang memikirkan suatu rencana untuk

dilakukan pada hari itu ataupun hari berikutnya.

Umpan balik yang diberikan untuk dirinya sendiri

contohnya seperti persetujuan atau penolakan pada

rencana untuk kegiatan yang akan dilakukan oleh

dirinya sendiri.

b. Komunikasi Interpersonal

Suryanto dalam bukunya Pengantar Ilmu

Komunikasi, mengutip pernyataan dari Mulyana

yang menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal

diartikan sebagai komunikasi antara orang-orang

secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap

31 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),

hal. 102

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

30

pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.

Selanjutnya ia menjelaskan bentuk khusus dari

komunikasi antarpribadi adalah komunikasi diadik

yang hanya melibatkan dua orang, seperti seorang

guru dengan siswa. Komunikasi demikian

menunjukkan pihak-pihak yang menerima pesan,

baik verbal maupun nonverbal secara simultan dan

spontan.32

2. Komunikasi Kelompok

Dan B. Curtis, James J. Floyd, dan Jerril L.

Winsor, seperti yang dikutip oleh Suryanto dalam

buku Pengantar Ilmu Komunikasi menyatakan bahwa

komunikasi kelompok terjadi ketika tiga orangf atau

lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan

seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran

bersama dan memengaruhi satu sama lain. Mereka

menjabarkan sifat-sifat komunikasi kelompok, yaitu:

1. Berkomunikasi melalui tatap muka,

2. Memiliki sedikit partisipan,

3. Bekerja di bawah arahan seorang pemimpin,

4. Membagi tujuan atau sasaran bersama,

32 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),

hal. 110

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

31

5. Anggota kelompok memiliki pengaruh satu sama

lain.33

3. Komunikasi Massa

Suryanto mengutip pernyataan dari Jalaludin

Rakhmat yang mendefinisikan komunikasi massa

sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan

anonym, melalui media cetak atau elektronis sehingga

pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan

sesaat.34

Saat ini komunikasi telah digunakan dalam

berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat. Menurut

Suryanto saat ini terdapat delapan bidang komunikasi,

antara lain: komunikasi pembangunan, komunikasi

organisasi, komunikasi bisnis, psikologi komunikasi,

komunikasi antarbudaya, komunikasi sosial, komunikasi

persuasive, dan komunikasi kesehatan.

i. Komunikasi Pembangunan

Komunikasi pembangunan mencakup studi,

analisis, promosi, dan evaluasi teknologi komunikasi

untuk seluruh sektor pembangunan. Dalam arti sempit,

komunikasi pembangunan merupakan segala upaya

33 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),

hal. 136 34 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),

hal. 144

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

32

dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan

keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak

yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan

kepada masyarakat luas. Dengan tujuan agar

masyarakat memahami, menerima, dan berpartisipasi

dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang

disampaikan.

ii. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi pada umumnya

membahas struktur dan fungsi organisasi, hubungan

antarmanusia, komunikasi, dan proses

pengorganisasian serta budaya organisasi. Menurut

Sendjaja yang dikutip oleh Suryanto dalam buku

Pengantar Ilmu Komunikasi, komunikasi organisasi

diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan

yang sifatnya saling bergantung satu sama lain,

meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.

iii. Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis adalah pertukaran ide,

pendapat, informasi, dan perintah yang memiliki

tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau

impersonal melalui simbol atau tanda. Komunikasi

bisnis juga merupakan proses pertukaran pesan atau

informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi

produk kerja dalam struktur dan sistem organisasi.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

33

iv. Psikologi Komunikasi

Muhibudin Wijaya Laksana mengutip

pernyataan dari Miller dalam bukunya Psikologi

Komunikasi Membangun Komunikasi yang Efektif,

menyatakan bahwa psikologi komunikasi adalah ilmu

yang berusaha menguraikan, meramaikan, dan

mengendalikan peristiwa mental dan perilaku dalam

komunikasi; psikologi komunikasi adalah ilmu yang

mempelajari komunikasi dari aspek psikologi;

psikologi komunikasi adalah ilmu yang meneliti

kesadaran dan pengalaman manusia.35

v. Komunikasi Antarbudaya

Tubbs dan Moss memberikan pernyataan yang

dikutip oleh Ahmad Sihabudin dalam bukunya

Komunikasi Antarbudaya Satu Perspektif

Multidimensi, bahwa komunikasi antarbudaya terjadi

bila pengirim pesan adalah anggota dari suatu budaya

dan penerima pesannya adalah anggota dari suatu

budaya lain. Komunikasi anatarbudaya, komunikasi

antar orang-orang yang berbeda budaya 9baik dalam

arti ras, etnik, ataupun perbedaan sosioekonomi)36

vi. Komunikasi Sosial

35 Muhibudin Wijaya Laksana, Psikologi Komunikasi Membangun Komunikasi

yang Efektif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hal. 27. 36 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya Satu Perspektif Multidimensi

cetakan kedua, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hal. 13.

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

34

Komunikasi sosial adalah salah satu bentuk

komunikasi yang lebih intensif, yaitu terjadi secara

langsung antara komunikator dan komunikan sehingga

komunikasi berlangsung dua arah dan lebih diarahkan

pada pencapaian suatu penyatuan integrasi sosial.

Komunikasi sosial merupakan proses sosialisasi

pencapaian nilai dan norma serta stabilitas sosial yang

akan diterapkan ke masyarakat.37

vii. Komunikasi Persuasif

Menurut beberapa pandangan para ahli,

persuasi itu adalah suatu teknik komunikasi yang

berfungsi membuat sasaran komunikasi menerima,

baik suatu pesan (message) atau mengubah sikap dan

atau perilakunya sesuai dengan pesan yang

diterimanya, dengan merasa bahwa perubahannya itu

atas kehendaknya sendiri. Dengan demikian sasaran

komunikasi merasa bahwa perubahan sikap atau

pendapat atau tingkah lakunya itu bukan karena

komunikasi yang dilancarkan kepadanya, melainkan:

Pertama, dimaksudkan untuk menembus

tembok keakuan yang secara instingitif

terdapat pada setiap orang. Tidak seorang pun

yang secara sukarela ingin di perintah atau di

gurui oleh orang lain.

37 Syukriadi Sambas, Sosiologi Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2015), hal. 80.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

35

Kedua, karena setiap orang yang menerima

komunikasi dengan teknik persuasi merasa

bahwa ia mengubah sikap atau pendapat atau

tingkah lakunya itu atas kehendaknya sendiri.38

viii. Komunikasi Kesehatan

Komunikasi kesehatan merupakan ilmu baru

yang multidisipliner dengan disiplin utama ilmu

komunikasi. Dedi Fahrudin mengutip pernyataan dari

Notoatmojo, bahwa terdapat beberapa model

komunikasi yang relevan dengan komunikasi

kesehatan, yaitu:39

1. Model Shanon-weaver

Dalam model ini komunikasi sebagai

sistem dimana sumber informasi (source) memilih

informasi yang dirumuskan (encoding) menjadi

pesan (message) kemudian pesan ini dikirimkan

dengan isyarat atau tanda (signal) melalui saluran

kepada penerima (receiver). Kemudian penerima

menerjemahkan pesan tersebut dan

mengirimkannya ke tempat tujuan (destination).

38 Alex Sobur, Ensiklopedia Komunikasi P-Z, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2014), hal. 641 39 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 49-54

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

36

Tabel 2.1 Model Komunikasi Shanon - Weaver

Sumber: Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff,

Komunikasi, Edukasi dan Kesehatan untuk Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat (2015:50)

Model ini hanya mampu menyampaikan

pesan satu arah (one way event), sedangkan

realitasnya komunikasi yang terjadi antara

manusia berlangsung secara timbale balik dua arah

(two way event). Contohnya ketika proses

komunikasi antara dokter/perawat dengan pasien,

dimana dokter/perawat cenderung lebih aktif

sedangkan pasien biasanya dalam keadaan pasif

atau sebagai pendengar saja, namun tetap dalam

prosesnyua terjadi komunikasi yang timbal balik.

2. Model SMCR

Model ini menawarkan empat bentuk

dalam proses komunikasi, yaitu sumber pengirim

(source), pesan (message), saluran (channel),

penerima (receiver). Model ini melihat proses

komunikasi berlangsung berdasarkan sikap,

keterampilan, pengetahuan dan latar belakang

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

37

budaya yang berbeda dari sumber informasi

(source). Sementara itu pesan yang disampaikan

biasanya mengandung elemen-elemen tertentu,

seperti struktur, isi, dan kode-kode yang unik.

Pesan tersebut disalurkan melalui saluran

yang melibatkan pendengaran, penglihatan,

sentuhan bau dan rasa. Kemudian penerima

(receiver) menginterpretasikan pesan tersebut juga

berdasarkan keterampilan, sikap, pengetahuan, dan

latar belakang sosio-budaya yang berbeda,

sehingga sering terjadi salah interpretasi dalam

proses komunikasi.

Tabel 2.2 Model Komunikasi SMCR

Sumber: Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff,

Komunikasi, Edukasi dan Kesehatan untuk Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat (2015:52)

Model ini tidak mampu menjelaskan

betapa banyaknya faktor-faktor yang

memengaruhi efektifitas komunikasi antara

petugas kesehatan dengan pasien yang memiliki

latar belakang sosio-budaya yang berlainan.

Mekanisme umpan balik sangat diperlukan agar

proses komunikasi menjadi lebih dinamis dan

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

38

dapat mengindari miss-interpretasi kedua belah

pihak.

3. Speech Communication Model

Dalam buku Dedi fahrudin menjelaskan,

model ini pertamakali dikembangkan oleh Miller

(1972) yang melihat bahwa proses komunikasi

terdiri dari tiga variabel, yaitu pembicara

(speaker), pendengar (listener/receiver) dan

umpan balik (feedback). Dalam hal ini pembicara

menyampaikan pesan atau informasi berdasarkan

sikap tertentu, sedangkan pendengar

menginterpretasikan pesan tersebut berdasarkan

sikap yang berbeda. Kemudian pendengar

memberikan umpan balik positif maupun negative

kepada pembicara.

Tabel 2.3 Speech Communication Model

Sumber: Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff,

Komunikasi, Edukasi dan Kesehatan untuk Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat (2015:53)

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

39

Model ini tampak sangat sederhana (over

simplified) untuk menjelaskan proses komunikasi

yang kompleks dan rumit dalam realitasnya,

namun mudah dipahami untuk menjelaskan proses

komunikasi antar manusia.

c. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan paduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan

manajemen (management communication) untuk

mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut

strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti

pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

tergantung dari situasi dan kondisi.40

Menurut Rogers, yang dikutip oleh Hafied

Cangara pada buku Perencanaan dan Strategi

Komunikasi, strategi komunikasi sebagai suatu rancangan

yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam

skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.41

Menurut Onong Suchjana Effendy, banyak teori

komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli,

tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai

40 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 29. 41 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi edisi revisi, (Depok:

PT RajaGrafindo Persada, 2017), hal. 64.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

40

untuk dijadikan pendukung strategi komunikasi adalah

teori yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell. Harold

D. Laswell menyatakan bahwa cara terbaik untuk

menerangkan suatu kegiatan komunikasi ialah menjawab

pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom

With What Effect?”. Untuk mantapnya strategi

komunikasi, maka segala sesuatunya dikaitkan dengan

komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap

pertanyaan dalam rumus Laswell tersebut.42

Who? (siapakah komunikatornya?), Says What?

(pesan apa yang dinyatakannya?), In Which Channel?

(media apa yang digunakan?), To Whom? (siapa

komunikannya?), With What Effect? (efek apa yang

diharapkan?). Rumus Laswell ini tampaknya sederhana

saja. Tetapi jika kita kaji lebih jauh pertanyaan “efek apa

yang diharapkan”, secara implisit mengandung pertanyaan

lain yang perlu dijawab dengan seksama. Antara lain,

When? (kapan dilaksanakan?), How? (bagaimana

melaksanakannya?), dan Why? (mengapa dilaksanakan

demikian?).43

Dari teori Harold D. Laswell tersebut dapat di

simpulkan beberapa faktor yang harus di perhatikan

dalam menyusun strategi komunikasi, antara lain:

42 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 29. 43 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 29-30.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

41

1. Mengenal Khalayak – Who?

2. Pesan yang Disampaikan – Says What?

3. Penggunaan Media – In Which Channel?

4. Efek yang Diharapkan – With What Effect?

5. Metode yang Digunakan – When? How?

6. Implementasi – How? Why?

Untuk menganalisis implementasi dari strategi

komunikasi, penelitian ini mengacu pada teori komunikasi

terapeutik yang terdapat pada komunikasi kesehatan.

Menurut Stuart G.W yang di kutip oleh Dedi Fahrudin

dan Raihana Nadra Alkaff dalam bukunya yang berjudul

Komunikasi, Edukasi, dan Kesehatan untuk Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat, komunikasi terapeutik adalah

komunikasi yang ditujukan untuk mengubah perilaku

klien dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.44

Firdaus J. Kunoli dan Achmad Herman

menjelaskan bahwa komunikasi terapeutik membantu

pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban

perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan

yang efektif untuk pasien, membantu memengaruhi orang

lain, lingkungan fisik, dan diri sendiri. Komunikasi

terapeutik bertujuan untuk memperjelas dan mengurangi

beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil

tindakan yang efektif untuk pasien, membantu

44 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 43

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

42

mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri

sendiri.45

Selain itu Sheila L. Videbeck juga menjelaskan

tujuan dari metode komunikasi terapeutik, antara lain:

a. Membangun hubungan perawat-klien.

b. Mengidentifikasi masalah klien yang paling

penting pada saat tersebut tepat pada waktunya

(tujuan yang berpusat pada klien).

c. Mengkaji persepsi klien tentang masalah saat klien

terbuka dalam menceritakan peristiwa tersebut.

Hal ini mencakup tindakan yang terperinci

(perilaku dan pesan) individu yang terlibat; pikiran

tentang situasi, orang lain, dan diri sendiri yang

berhubungan dengan situasi; dan perasaan tentang

situasi, orang lain, dan diri sendiri.

d. Mengenali kebutuhan mendasar klien.

e. Memandu klien dalam mengidentifikasi cara

pencapaian solusi yang memuaskan dan dapat

diterima secara sosial.46

Firdaus J. Kunoli dan Achmad Herman dalam

bukunya Pengantar Komunikasi Kesehatan Untuk

Mahasiswa Institusi Kesehatan menjelaskan fase-fase

45 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan

Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013) hal.

58 46 Sheila L. Videback, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, (Jakarta: EGC, 2008) hal.

123

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

43

dalam komunikasi terapeutik.47 Fase-fase tersebut antara

lain:

A. Orientasi (Orientation)

Pada fase ini hubungan yang terjadi masih

dangkal dan komunikasi yang terjadi bersifat

penggalian informasi antara perawat dan pasien.48

Petugas terkait melakukan orientasi terhadap pasien

terlebih dahulu sebelum melakukan tahap kerja

(working). Hal tersebut dilakukan untuk

mengidentifikasi masalah yang ada pada pasien, serta

menetapkan tujuan terkait komunikasi terapeutik yang

akan dilakukan.

B. Kerja (Working)

Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja

keras untuk memenuhi tujuan yang telah di tetapkan

pada fase orientasi. Bekerja sama dengan pasien untuk

berdiskusi tentang masalah-masalah yang merintangi

pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan

pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan

tindakan pelayanan dan membangun suasana yang

mendukung untuk proses perubahan.

47 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan

Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013) hal.

67 - 68 48 Idib, hal. 67

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

44

C. Penyelesaian (Termination)

Pada fase ini perawat mendorong pasien untuk

memberikan penilaian atas tujuan yang telah di capai,

agar tujuan yang tercapai adalah kondisi yang saling

menguntungkan dan memuaskan. Kegiatan pada fase

ini adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan

dengan menganalisis pendekatan komunikasi yang

dilakukan oleh relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-

RO (PETA) kepada pasien sesuai dengan enam faktor

penting sesuai dengan teori dari Harold D. Laswell. Mulai

dari perencanaan hingga bagaimana implementasi dari

pendekatan komunikasi tersebut.

Dan untuk analisis implementasi dari strategi

komunikasi yang dilakukan oleh relawan Yayasan

Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) kepada pasien sesuai

dengan fase-fase dalam teori komunikasi terapeutik yang

di jelaskan oleh Firdaus J. Kunoli dan Achmad Herman.

Antara lain fase orientasi, fase kerja, dan fase

penyelesaian untuk mengetahui sejauh mana efek yang

ditimbulkan dari pendampingan yang diterima oleh pasien

TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

45

B. Relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA)

Relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA)

memiliki nama lain Peer Educator. Sebelumnya perlu

diketahui bahwa untuk menjadi relawan Yayasan PETA

Jakarta harus memiliki riwayat penyakit TB-RO atau bisa

disebut sebagai mantan pasien TB-RO.

Alasannya adalah karena mantan pasien telah

memiliki pengetahuan dan pengalaman sendiri terkait

penyakit TB-RO sehingga dapat lebih mudah dalam

memberikan edukasi kepada pasien. Hal ini juga di jelaskan

oleh sekretaris Yayasan PETA Jakarta Paran Sarimita

Winarnim, beliau mengatakan:

“Dari 2012 kita punya aturan main kaya gitu, jadi

yang menjadi angoota PETA itu mantan pasien atau

pasien yang sudah pada level cukup aman untuk tidak

menularkan, kaya pasien yang sudah lepas suntik.

Karna kalo dibilang kalian ga pernah ngerti rasanya

pasien kalo kalian bukan pasien, kalian ga pernah

ngerti rasanya kalo belum mengalaminya. Coba kalo

misalkan orang gatau apa-apa terus pasien berkeluh

kesah soal efek samping obat, terus bisa jawab apa?

Pasti gabisa jawab apa-apa karna gapernah ngalamin.

Pasien pasti kaget dan takut pas ngerasain efek

samping obat tapi kalo mereka punya temen yang

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

46

sama, punya komunitas dimana bisa ngobrolin ini

semua, jadi mereka ga ada rasa takut lagi”49

C. Program Pendampingan Pasien

Pendampingan pasien bertujuan untuk membangun

mental yang kuat pada pasien, serta demi memotivasi pasien

untuk tetap semangat dalam menjalani masa pengobatan.

Beragam latar belakang dan kondisi psikologis setiap pasien

yang berbeda tentunya membutuhkan pendekatan komunikasi

yang berbeda pula. Untuk itu penting adanya pendekatan

komunikasi yang tepat terhadap pasien sehingga tujuan dari

pendampingan tersebut dapat tercapai sebagaimana yang

diharapkan.

Sesuai dengan komunikasi terapeutik yang dijelaskan

oleh Northouse, dikutip oleh Dedi Fahrudin dan Raihana

Nanda Alkaf pada bukunya yang berjudul Komunikasi,

Edukasi, dan Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan

Masyarakat, komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau

keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi

terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar

bagaimana berhubungan dengan orang lain.50

Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi

interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian

49 Idib. 50 Dedi Fahrudin dan Raihana Nadra Alkaff, Komunikasi, Edukasi dan

Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN Press

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hal. 43

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

47

antar perawat dengan pasien. Adanya hubungan saling

membutuhkan antara perawat dan pasien, sehingga dapat

dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat

dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima

bantuan.51

Dalam hal ini komunikasi pribadi yang dimaksud

adalah hubungan antara penyuluh kesehatan, yaitu relawan

Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) Jakarta dengan

pasien TB RO di RSUP Persahabatan Jakarta. Dimana

relawan dari Yayasan PETA membantu pasien dengan

memberikan dukungan dan motivasi demi menjaga kondisi

kesehatan psikologis dari tiap pasien yang masih aktif

menjalani pengobatan TB-RO.

Dalam konteks agama, pendampingan pasien ini

termasuk dalam dakwah fardiyah melalui komunikasi

interpersonal. Dakwah fardiyah adalah konsentrasi dengan

dakwah atau berbicara dengan mad’u secara tatap muka atau

dengan sekelompok kecil dari manusia yang memiliki ciri-ciri

dan sifat-sifat khusus.52

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-

nya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin

51 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan

Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013) hal.

57. 52 Muhammad Ivan Alfian, Jurnal Dakwah Fardiyah, (Kudus: STAIN Kudus,

2015) hal. 4.

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

48

Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah SAW

bersabda:

من دل على خير فله مثل أجر فاعله

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan

maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang

yang mengerjakannya” (HR. Muslim)

Sabda Rasulullah tersebut adalah salah satu dalil

yang menjadi dasar dakwah fardiyah. Hadits tersebut

menunjukkan adanya tanggung jawab dalam mengemban

amanah dakwah islamiyah.53

D. Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO)

Penyakit Tuberkulosis masih menjadi masalah

kesehatan dunia dimana WHO melaporkan bahwa setengah

persen dari penduduk dunia terserang penyakit ini, sebagian

besar berada di negara berkembang sekitar 75%, diantaranya

Indonesia setiap tahun ditemukan 539.000 kasus baru TB

BTA positif dengan kematian 101.000. menurut catatan

Departemen Kesehatan tahun 2010 sepertiga penderita

tersebut ditemukan di RS dan sepertiga lagi di Puskesmas,

sisanya tidak terdeteksi dengan baik.54

Tuberkulosis Resisten Obat atau TB-RO memiliki

nama lain yaitu Tuberculosis - Multi Drug Resistance atau

53 Idib hal. 5. 54 Muhammad Nizar, Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis,

(Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2011) Hal. 1

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

49

TB-MDR. Menurut Soepandi PZ yang di kutip oleh Abdullah

Shidqul Azmi dalam skripsi yang berjudul Prevalensi Risiko

Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB-MDR) di Kota

Depok Tahun 2010 – 2012, multi drug resistance (MDR)

adalah suatu kondisi dimana obat rifampisin dan isonazid

sudah tidak efektif dalam membunuh kuman Mtb dikarenakan

menyebar, pemberitahuan WHO menyatakan bahwa terdapat

440.000 kasus TB-MDR di dunia dengan angka kematian

sekitar 150.000. Laporan WHO memperkirakan bahwa pada

tahun 2010 kasus TB-MDR di Indonesia sebesar 8.900.55

Dalam bahasa awam, resisten obat berarti kebal

terhadap obat. Obat yang di maksud dalam hal ini adalah obat

anti TB (OAT). Selanjutnya Abdullah Shidqul Azmi dalam

skripsinya mengutip Syahrini H. dan Sjahrurachman A.

terkait penyebab dari resistensi atau kekebalan terhadap OAT,

beberapa hal penyebab terjadinya resistensi atau kekebalan

terhadap OAT antara lain:56

1. Penggunaan paduan OAT yang tidak adekuat yaitu karena

jenis obatnya yang kurang atau karena lingkungan

tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi terhadap

OAT yang digunakan, misalnya rifampisin atau INH.

55 Abdullah Shidqul Azmi, Skripsi Pravelansi Risiko Tuberkulosis Multi Drug

Resistance (TB-MDR) di Kota Depok Tahun 2010 – 2012, (Jakarta: Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2013) hal. 1 56 Abdullah Shidqul Azmi, Skripsi Pravelansi Risiko Tuberkulosis Multi Drug

Resistance (TB-MDR) di Kota Depok Tahun 2010 – 2012, (Jakarta: Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2013) hal. 8

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

50

2. Fenomena “addition syndrome” yaitu suatu obat di

tambahkan dalam suatu paduan pengobatan yang tidak

berhasil. Bila kegagalan itu terjadi karena kuman TB telah

resisten pada paduan yang pertama, maka “penambahan”

(addition) satu macam obat hanya akan menambah

panjangnya daftar obat yang resisten.

3. Masa infeksius yang terlalu panjang akibat keterlambatan

diagnosis akan menyebabkan penyebaran galur resistensi

obat. Penyebaran ini tidak hanya pada pasien di rumah

sakit, tetapi juga pada petugas rumah sakit, asrama,

penjara, dan keluarga pasien.

4. Penyediaan obat yang tidak regular, kadang-kadang

terhenti pengirimannya sampai berbulan-bulan.

5. Pasien dengan OAT yang resisten terhadap kuman

tuberkulosis yang mendapat pengobatan jangka pendek

dengan monoterapi akan menyebabkan bertambah banyak

OAT yang resisten. Hal ini menyebabkan seleksi mutasi

resisten karena penambahan obat yang tidak multiple dan

tidak efektif.

6. Pengobatan TB jangka waktunya lama lebih dari 6 bulan

sehingga membosankan pasien, ditambah dengan efek

samping dari OAT.

7. Edukasi yang kurang baik, sehingga pasien tidak

mengetahui cara menggunakan OAT, sehingga pasien

meminum rifampisin setelah makan. Hal ini menyebabkan

penyerapan obat tidak maksimal.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

51

8. HIV akan mempercepat terjadinya infeksi TB menjadi

sakit TB dan akan memperpanjang periode infeksius.57

Pasien yang mengidap penyakit TB – RO menjalani

pengobatan paling sedikit selama 9 bulan dan paling lama 20

bulan. Efek samping yang dapat muncul dari pengobatan

yang dijalani oleh pasien TB-RO antara lain reaksi kulit

alergi, mual muntah, neuropati perifer, anoreksia, nyeri

kepala, diare, vertigo, artralgia, gangguan tidur, gangguan

elektrolit, hipokalemi, depresi, perubahan perilaku, gastritis,

nyeri di tempat suntikan, metalic taste, kelainan fungsi hati,

kelainan fungsi ginjal, pendarahan lambung, gangguan

pendengaran, gangguan penglihatan, gangguan psikotik

(suicidal tendency), kejang, tendinitis, syok anafilaktik, reaksi

alergi toksik menyeluruh, dan hipotiroid.58

Diantara daftar efek samping obat yang berpotensi

dirasakan oleh pasien TB-RO tersebut, terdapat gangguan

psikologis yaitu, depresi, perubahan perilaku, dan suicidal

tendency. Hal inilah yang membuat pendekatan komunikasi

yang baik dapat berpengaruh dalam menjaga kesehatan

psikologis dari pasien TB-RO.

57 Idib. 58 RSUP Persahabatan Jakarta, Formulir Efek Samping Obat, (Jakarta: Klinik

TB-MDR RSUP Persahabatan)

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

52

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO

(PETA)

Berdasarkan komunikasi pribadi dengan pengurus

Yayasan PETA melalui surat elektronik atau e-mail, berikut

adalah sejarah singkat berdirinya Yayasan PETA Jakarta.

Kelompok Pejuang Tangguh (PETA) adalah wadah

paguyuban pasien dan mantan pasien TB MDR yang berdiri

sejak tanggal 12 Mei 2012. Di inisiasikan dalam bentuk

pertemuan rutin selama tiga bulan sekali yang dihadiri oleh

kelompok pasien TB-RO di RSPU Persahabatan Jakarta. Pada

tanggal 15 Maret 2013 tercetuslah nama kelompok

paguyuban menjadi Pejuang Tangguh atau PETA, sehingga

tanggal tersebut dijadikan hari lahirnya PETA.

Pendirian kelompok PETA pada awalnya didukung

oleh dokter dan paramedis dari RSUP Persahabatan dan team

KNCV, kemudian berkembang dan mendapatkan dukungan

dari para pemangku kepentingan TB-RO di wilayah DKI

Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Tujuan

berdirinya kelompok PETA yaitu memberikan edukasi,

motivasi dan pendampingan kepada pasien TB-RO untuk

tetap berobat sampai sembuh.

Seiring dengan kebutuhan akan pendampingan dan

pengembangan program penanggulangan TB khususnya TB-

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

53

RO. Selanjutnya kelompok PETA di resmikan menjadi

Yayasan agar kegiatan lebih terorganisir, terarah dan terukur.

Pada tanggal 12 November 2014 paguyuban PETA

mendapatkan akte notaris dan berubah nama menjadi

Yayasan PETA Jakarta.

B. Visi dan Misi Yayasan PETA Jakarta

Sesuai dengan arsip milik Yayasan PETA Jakarta

yang peneliti peroleh melalui komunikasi pribadi dengan

pengurus yayasan melalui surat elektronik (e-mail). Berikut

penjabaran visi dan misi yang dimiliki oleh Yayasan PETA

Jakarta.

1. Visi Yayasan PETA Jakarta

Terwujudnya PETA sebagai yayasan yang lebih

professional dan sukses dalam berperan membantu

memberikan dukungan psikososial yang efektif dan

efisien bagi terduga dan pasien Tuberkulosis, khususnya

TB-RO di wilayah DKI Jakarta.

2. Misi Yayasan PETA Jakarta

a. Meningkatkan dukungan psikososial pasien

Tuberkulosis, khususnya Tuberkulosis resisten obat

(TB-RO),

b. Mencari inovasi-inovasi baru pada pengembangan

program Yayasan PETA,

c. Mengupayakan untuk memperoleh sumber dana yang

mencukupi bagi pelaksanaan program PETA,

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

54

d. Mengembangkan kemitraan PETA dengan organisasi

kemasyarakatan dan organisasi pemerintah lainnya.

C. Struktur Organisasi Yayasan PETA Jakarta

Dibawah ini adalah gambaran dari struktur organisasi

Yayasan PETA Jakarta saat ini. Sesuai dengan data yang

diperoleh oleh peneliti dari pengurus yayasan melalui surat

elektronik (e-mail).

Tabel 3.4 Struktur Organisasi PETA

D. Program Kerja Yayasan PETA

Selain sejarah singkat, visi dan misi, serta struktur

organisasi, peneliti juga memperoleh data mengenai program

kerja yang telah dan sedang dijalankan oleh Yayasan PETA

Jakarta melalui komunikasi pribadi dengan pengurus yayasan.

Program kerja tersebut antara lain:

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

55

1. Program Kemitraan

Program ini berkaitan dengan kerjasama Yayasan

PETA Jakarta bersama dengan institusi atau organisasi

lainnya. Program kemitraan ini bertujuan untuk

mendapatkan dukungan baik berupa materiil maupun non

materiil dari institusi atau organisasi lain demi menunjang

jalannya kegiatan dari Yayasan PETA Jakarta yang

berkaitan dengan pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB-

RO).

Kemitraan yang telah di jalin oleh Yayasan PETA

Jakarta antara lain, program sub award dengan organisasi

Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot

bestrijding der Tuberculose atau biasa disebut dengan

KNCV yang berkantor pusat di Den Haag, Belanda.

Kerjasama ini berlangsung sejak tahun 2017 hingga 2019.

KNCV adalah organisasi nirlaba internasional yang secara

khusus berfokus pada pengentasan tuberkulosis (TB) di

seluruh dunia dengan memperkuat sistem kesehatan

dalam penanggulangan TB di tingkat global dan lokal.

Organisasi ini merupakan wadah bagi para dokter,

peneliti, ahli pelatihan, perawat dan epidemiologis yang

fokus pada pengendalian TB.59

59 https://www.kncv.or.id/about-default.html di akses pada tanggal 25 Januari

2020.

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

56

Program sub award yang dimaksud adalah

dukungan berupa dana yang diberikan oleh KNCV per-

tahun kepada Yayasan PETA Jakarta untuk operasional

Yayasan dan berbagai kegiatan yang dilakukan. Termasuk

pendanaan untuk program pendampingan pasien TB-RO.

Namun kerjasama ini hanya berlangsung hingga tahun

2019 saja, saat ini Yayasan PETA Jakarta mendapatkan

dukungan dana dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama

atau LKNU untuk menjalankan kegiatannya.

Sebelumnya Yayasan PETA Jakarta juga aktif

dalam program Community Empowerment of People

Against Tuberculosis atau di singkat CEPAT. Program ini

adalah milik dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama

atau LKNU berupa pendampingan pasien TB yang juga

merupakan kegiatan dari Yayasan PETA Jakarta.

Kerjasama ini meliputi kegiatan Puskesmas Visit atau

kunjungan ke pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas

yang memiliki pasien TB di wilayah Jakarta Utara dan

Jakarta Pusat.

Kerjasama tersebut terjalin dari tahun 2015 hingga

tahun 2017. Meskipun saat ini kegiatan tersebut sudah

tidak dijalankan oleh Yayasan PETA Jakarta, namun

menurut penuturan dari pengurus Yayasan PETA Jakarta

saat ini LKNU masih aktif memberikan dukungan dana

terkait program pendampingan pasien yang dilakukan

oleh Yayasan PETA Jakarta.

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

57

Selanjutnya, Yayasan PETA Jakarta juga pernah

menjalin kemitraan bersama PT. Otsuka Indonesia dalam

program pengadaan aplikasi Sembuh TB. Sembuh TB

adalah sebuah aplikasi daring yang dapat di akses oleh

pengguna telepon pintar. Aplikasi ini dapat digunakan

sebagai pengingat minum obat dan jadwal pemeriksaan

bulanan oleh pasien tuberkulosis, pengingat tersebut

berupa alarm yang akan berdering sesuai dengan jadwal

minum obat yang dimasukkan oleh pasien. Selain itu

aplikasi ini juga menyediakan artikel edukasi seputar

penyakit tuberkulosis.60

Aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2017 dan

dapat di unduh secara gratis melalui Play Store pada

telepon pintar yang dimiliki. Sayangnya aplikasi ini belum

banyak dikenal oleh pasien tuberkulosis, dilihat dari

jumlah unduhan di Play Store yang hanya menunjukan

angka 1k+ yang berarti kurang lebih hanya terdapat 1000

unduhan. Kerjasama ini juga telah berakhir dengan alasan

aplikasi tersebut sedang dalam proses pengkajian ulang,

sehingga relawan dari Yayasan PETA Jakarta saat ini

tidak menyebarluaskan kembali tentang keberadaan

aplikasi ini kepada pasien dampingannya.

60 Wawancara pribadi melalui surat elektronik dengan pengurus Yayasan

PETA Jakarta, 14 Januari 2020.

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

58

Gambar 3.1 Aplikasi Sembuh TB

Selain itu, Yayasan PETA Jakarta juga pernah

menjalin kerjasama dengan organisasi Aisyiyah dalam

program patient supports, rumah singgah, dan pemberian

makanan tambahan atau PMT bagi pasien TB-RO.

Kerjasama ini berlangsung hingga sekitar tahun 2016.

Program patient supports sendiri terdiri dari

pendampingan pasien yang dilakukan di Rumah Sakit,

serta home visit atau kunjungan ke rumah pasien.61

Home visit biasanya dilakukan apabila ada laporan

dari pihak rumah sakit bahwa ada pasien TB-RO yang

mangkir atau tidak hadir untuk minum obat dalam

beberapa waktu. Apabila terjadi masalah tersebut, maka

pihak yayasan akan melakukan home visit atau

berkunjung ke rumah pasien yang dimaksud dengan

tujuan untuk melakukan konfirmasi kepada yang

61 Wawancara pribadi melalui surat elektronik dengan pengurus Yayasan

PETA Jakarta, 14 Januari 2020.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

59

bersangkutan dan berupaya untuk membujuk pasien agar

mau melanjutkan pengobatannya kembali hingga sembuh

di Rumah Sakit terkait.

Kemudian ada program rumah singgah, program

ini dijalankan dengan menyewa rumah di dekat RSUP

Persahabatan yang dapat digunakan oleh pasien TB-RO

yang memiliki tempat tinggal cukup jauh dari rumah

sakit. Sehingga pasien tidak perlu melakukan perjalanan

pulang-pergi dari rumah ke rumah sakit setiap hari, pasien

dapat tinggal di rumah singgah selama masa pengobatan

berlangsung tanpa harus mengeluarkan biaya apapun. Hal

ini dilakukan untuk meringankan beban pasien yang

sebelumnya harus melakukan perjalanan yang cukup jauh

ke rumah sakit untuk minum obat.

Gambar 3.2 Kunjungan Relawan

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

60

Selanjutnya ada program PMT atau pemberian

makanan tambahan. Program ini dilakukan dengan

memberikan makanan atau minuman tambahan yang

bernutrisi kepada pasien TB-RO. Salah satu efek samping

obat yang berpotensi dirasakan oleh pasien TB-RO adalah

anoreksia atau kehilangan nafsu makan. Apabila dibiarkan

maka akan mengganggu kadar nutrisi pada tubuh pasien,

sehingga asupan nutrisi yang baik sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu program PMT ini dilaksanakan untuk

membantu pasien TB-RO dalam memenuhi kebutuhan

nutrisinya dengan memberikan makanan atau minuman

tambahan yang mengandung nutrisi, contohnya seperti

susu.

Meskipun saat ini ketiga program tersebut sudah

tidak bermitra dengan organisasi Aisyiyah, namun

program-program tersebut hingga saat ini masih berjalan

dengan bantuan dari LKNU untuk program patient

supports dan rumah singgah. Untuk program PMT sendiri,

pihak Yayasan PETA Jakarta mengandalkan donatur dari

lembaga maupun individu yang ingin membantu dalam

pemberian makanan atau minuman tambahan bernutrisi

untuk pasien TB-RO.

Selanjutnya Yayasan PETA Jakarta juga memiliki

MoU dengan rumah sakit rujukan TB-RO untuk

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

62

melakukan pendampingan pasien. Saat ini beberapa

rumah sakit yang telah bermitra dengan Yayasan PETA

Jakarta antara lain, RSUP Persahabatan Jakarta yang

berlokasi di Rawamangun, Jakarta Pusat, RSUD

Mampang, RSUD Kalideres, dan RSPI Sulianti Saroso

yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara.

2. Peningkatan Kapasitas Anggota PETA

Program kerja ini meliputi pelatihan peningkatan

keterampilan dan pengetahuan yang diikuti oleh seluruh

relawan Yayasan PETA Jakarta. Program ini bertujuan

untuk menambah atau meningkatkan kemampuan relawan

dalam melakukan pendampingan pasien TB-RO. Sebagai

mantan pasien TB-RO, pengalaman pribadi saja tentu

tidak cukup sebagai bekal para relawan. Relawan juga

harus di bekali dengan pengetahuan lebih dalam seputar

TB-RO maupun kemampuan dalam melakukan

pendekatan komunikasi dengan pasien terkait.

Hingga saat ini, pelatihan yang telah diadakan oleh

Yayasan PETA Jakarta antara lain,:

Pelatihan pembuatan proposal, pelatihan ini meliputi

tata cara pembuatan proposal kegiatan yang baik dan

benar. Sebagai organisasi non-profit, Yayasan PETA

Jakarta perlu dukungan dari donatur untuk dapat

menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu pembuatan

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

63

proposal kegiatan dianggap penting untuk dikuasai

para relawan.

Pelatihan Public Speaking, sebagai pendamping

pasien tentunya relawan harus memiliki kemampuan

berkomunikasi yang baik sehingga dapat melakukan

pendekatan dengan benar kepada pasien TB-RO. Oleh

karena itu Yayasan PETA Jakarta menganggap materi

Public Speaking ini perlu untuk diberikan sebagai

bekal para relawan dalam melakukan pendampingan

di rumah sakit.

Pelatihan advokasi, pelatihan ini bertujuan agar

relawan dapat memiliki kemampuan dalam advokasi

dengan lembaga-lembaga terkait yang dibutuhkan.

Pelatihan menulis, pelatihan ini meliputi tata cara

menulis laporan hingga penggunaan tata bahasa yang

baik dalam penulisan sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan atau EYD.

Pelatihan fasilitator, pelatihan ini bertujuan untuk

mengasah kemampuan para relawan sebagai fasilitator

yang berhubungan dengan pasien TB-RO.

Pengetahuan seputar STR (Short Term Regiment) atau

regimen jangka pendek. STR merupakan salah satu

metode pengobatan penyakit TB-RO dengan jangka

waktu lebih pendek dari pada pengobatan standar.

Pengobatan standar TB-RO sebelumnya dapat

memakan waktu 20 hingga 24 bulan. Dengan metode

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

64

STR ini, pasien hanya akan menjalani pengobatan

selama 9 hingga 12 bulan saja.62

3. Program KIE dan Dukungan Psikososial

KIE yang dimaksud adalah komunikasi, informasi,

dan edukasi. Ketiga unsur tersebut berkaitan dengan

dukungan psiko-sosial yang diberikan oleh para relawan

atau peer educator kepada pasien TB-RO.

Komunikasi yang dimaksud adalah metode yang

digunakan dalam melakukan pendekatan kepada pasien

TB-RO. Oleh karena itu setiap relawan harus memiliki

kemampuan komunikasi yang baik agar dapat

menjangkau pasien TB-RO. Kegiatan pendampingan ini

bukanlah kegiatan paksaan yang dilakukan oleh para

relawan, pasien berhak untuk menerima ataupun menolak

menjadi pasien dampingan.

Berdasarkan penuturan dari Sekretaris Yayasan

PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, terdapat pasien

yang tertutup sehingga sulit untuk membangun

komunikasi. Beliau menjelaskan:

“…dari sisi pasien ada yang sulit untuk terbuka,

butuh lebih lama untuk kita tau apa sih yang di

62 www.who.int/tb/Short_MDR_regimen_factsheet.pdf di akses pada tanggal 8

Januari 2020

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

65

butuhkan, belum lagi misalnya keluarganya yang

menutup diri…”63

Oleh karena itu, kemampuan komunikasi yang

baik sangat diperlukan untuk dimiliki setiap relawan agar

dapat memberikan pengertian kepada pasien terkait

program pendampingan yang diberikan. Selain itu dengan

komunikasi yang baik juga dapat menjalin hubungan yang

lebih dekat dengan pasien dampingan.

Selanjutnya ada informasi, para relawan tidak

hanya sekedar mendampingi pasien untuk minum obat di

rumah sakit. Selain dokter dan perawat yang bertugas,

relawan juga berperan sebagai salah satu sumber

informasi para pasien dampingannya. Informasi yang

dimaksud meliputi pengetahuan seputar TB-RO, efek

samping obat, hingga alur pelayanan rumah sakit.

Kemudian selain informasi juga ada edukasi,

kedua hal ini dapat berkaitan dalam program

pendampingan pasien yang dijalankan. Informasi yang

diberikan oleh relawan juga bertujuan untuk mengedukasi

pasien. Contohnya seperti informasi seputar TB-RO dan

efek samping obat yang berpotensi di rasakan oleh pasien.

Dengan ketiga unsur tersebut, komunikasi,

informasi, dan edukasi, diharapkan para relawan dapat

63 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran

Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

66

melakukan pendampingan kepada pasien TB-RO dengan

baik dan benar. Ketiganya sangat berkaitan dengan erat

demi memberikan dukungan psikososial kepada para

pasien TB-RO di rumah sakit terkait.

4. Program Dukungan Dana Operasional

Sebagai organisasi non-profit, Yayasan PETA

Jakarta mengandalkan dana operasional dari para donatur

yang berasal dari berbagai lembaga ataupun individu.

Dukungan dana ini digunakan untuk operasional yayasan

dan pengadaan kegiatan pendampingan pasien TB-RO.

Dana operasional yayasan ini meliputi kebutuhan

alat tulis kantor, sarana penunjang seperti komputer,

penyewaan rumah singgah untuk pasien TB-RO, biaya

listrik sekretariat, serta pengganti biaya perjalanan para

relawan dalam melakukan kegiatan pendampingan di

rumah sakit maupun home visit.

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

67

BAB IV

TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Komunikasi Relawan Yayasan Pejuang Tangguh

TB-RO (PETA) Dalam Program Pendampingan Pasien

TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta dan

Implementasinya

1. Strategi Komunikasi yang Digunakan Oleh Relawan

Yayasan PETA

A. Mengenal Khalayak

Hal pertama yang dilakukan dalam

menyusun strategi komunikasi adalah mengenal

khalayak. Dengan mengenal khalayak yang menjadi

target dalam kegiatan komunikasi yang akan

dilakukan, pihak yang berkepentingan bisa

mendapatkan gambaran awal tentang bagaimana

strategi yang diperlukan untuk menjangkau khalayak

tersebut.

Yayasan PETA sendiri menargetkan seluruh

pasien TB-RO di RSUP Persahabatan sebagai

khalayak. Hal pertama yang dilakukan adalah mencari

tahu latar belakang pasien yang akan didampingi, hal

ini di jelaskan oleh Paran Sarimita Winarni selaku

sekretaris Yayasan PETA Jakarta, beliau menjelaskan:

“Biasanya sih kita cari tau dulu pasien,

bagaimana karakternya, siapa keluarganya ya

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

68

secara keseluruhan tentang pasien ini, setelah

itu baru menentukan pendekatan apa atau

siapa yang lebih cocok mendekati pasien,

karna ngga semua pasien bisa nyaman, bisa

mudah untuk membuka diri sama semua

peer gitu, biasanya mereka punya peer

favorite-nya sendiri. Misalnya pasien yang

punya adat keras, atau sensitif, atau menutup

diri. Kita kan gabisa kasih ke orang yang

bisa bawel karna sekali lagi kita perhatikan

kenyamanan pasien, saat pasien udah

nyaman tanpa diminta pun mereka bisa cerita

apapun”64

Untuk mencari tahu latar belakang pasien, di

RSUP Persahabatan sendiri terdapat Manajer Kasus

atau MK. MK terdiri dari relawan Yayasan PETA

Jakarta dan anggota dari LKNU, serta POP TB

Indonesia. Dalam hal ini MK bertugas untuk mencari

tahu tentang latar belakang dan pengetahuan pasien

terkait penyakit TB-RO yang di derita, kemudian

memberikan penilaian awal terhadap pasien baru

terdiagnosa tersebut. Seperti yang di jelaskan oleh

sekretaris Yayasan PETA Jakarta, beliau menyatakan:

64 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

69

“…metode yang dipakai adalah kita punya

manajer kasus, itu program kerjasama

LKNU dengan POP TB Indonesia, MK

perannya adalah membantu penilaian awal

apakah pasien ini akan didampingi secara

maksimal atau minimal. Jadi di penilaian

awal itu ada pertanyaaan tetang pengetahuan

pasien tentang TB, obat, efek samping,

sosial-ekonomi, dan keluarga. Setelah itu

MK bisa menilai apakah pasien perlu

didampingi maksimal atau minimal”65

B. Pesan yang Disampaikan

Langkah selanjutnya adalah menentukan

pesan apa yang akan di sampaikan kepada khalayak.

Sesuai dengan tujuan dari program pendampingan

pasien itu sendiri yaitu, untuk mendampingi,

memberikan motivasi, dan edukasi kepada setiap

pasien TB-RO selama masa pengobatan, maka pesan

yang disampaikan pun harus mencakup ketiga unsur

tersebut. Seperti penuturan dari Paran Sarimita

Winarni selaku sekretaris Yayasan PETA, beliau

menjelaskan:

“Biasanya kita kasih semangat, karna kita

kan memang dasarnya edukasi, motivasi dan

65 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

70

dampingan. Kita motivasi temen-temen

untuk minum obat apapun yang terjadi. Tapi

kita juga ga pernah lupa setiap ada yang

mengganggu pasien seperti efek samping

tapi takut buat ngomong sama orang, ya

udah ngomong aja sama kita. Kita bisa bantu

pasien ketika efek samping yang bikin takut

pasien tapi malu ngomong ke dokter atau

perawat, kita bisa fasilitasi antara pasien dan

petugas. Biasanya kita mendorong

keluarganya juga supaya tetap mau kasih

support pasien, gimana juga PETA itu orang

lain dan keluarga lebih penting, jadi mereka

harus punya support penuh dari keluarga.

Apabila ada keluhan yang dirasa cukup

berat, gausah kompromi langsung konsultasi

ke dokter atau IGD”66

Dari pernyataan tersebut, dapat di simpulkan

bahwa motivasi dan edukasi seputar penyakit TB-RO

adalah pesan yang dimiliki oleh relawan Yayasan

PETA untuk disampaikan kepada setiap pasien TB-

RO yang menjadi dampingan dari masing-masing

relawan yang bertugas. Hal ini juga di dukung oleh

pernyataan dari Binsar Manik selaku relawan yang

66 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

71

bertugas di RSUP Persahabatan Jakarta, beliau

menyatakan:

“Ya kita ngobrol lah, mendekatkan diri,

cerita bahwa kita kan mantan pasien kita

paham situasi yang dialami karna kita sudah

mengalami dulu, jadi tidak hanya penyakit

saja tapi banyak hal yang dihadapi karna itu

kita pendekatan dari hati ke hati, kita respect

apa yang dialami hingga dia semakin

terbuka. Ngga hanya sekedar memberikan

info tentang TBC, Dengan kita memahami

apa yang di alami, dia merasa itu bebannya

itu bisa terjawab. Kita memahami kira kira

jawaban apa yang bisa kita beri selama

pengobatan, solusi apa yang bisa kita berikan

sehingga dia merasa tenang menjalani

pengobatan…”67

Relawan Yayasan PETA dalam hal ini tidak

hanya berfokus pada memberikan motivasi dan

edukasi kepada pasien perihal penyakit TB-RO yang

di derita, namun juga mendorong pihak keluarga

pasien untuk selalu memberikan dukungan yang

dibutuhkan oleh pasien itu sendiri. Dengan adanya

kerjasama antara relawan dan pihak keluarga dalam

67 Wawancara Pribadi dengan relawan Yayasan PETA Jakarta, Binsar Manik, 2 Oktober 2019

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

72

memberikan dukungan, diharapkan dapat lebih

menjaga kondisi psikologis pasien selama masa

pengobatan berlangsung.

Dari penjelasan di atas, pesan yang dimiliki

oleh relawan Yayasan PETA terdiri dari 2 hal, yaitu

pesan untuk pasien TB-RO, dan pesan untuk keluarga

dari pasien tersebut. Pesan untuk pasien TB-RO berisi

tentang informasi seputar penyakit yang di deritanya,

serta motivasi untuk minum obat secara rutin selama

masa pengobatan. Sedangkan pesan untuk keluarga

pasien adalah memberikan edukasi seputar penyakit

TB-RO, serta mendorong pihak keluarga untuk selalu

memberikan dukungan kepada pasien agar dapat

menyelesaikan masa pengobatannya dengan baik.

C. Efek yang Diharapkan

Dalam program pendampingan pasien tentu

ada harapan yang di inginkan oleh relawan Yayasan

PETA terkait keberadaan para relawan untuk pasien

TB-RO di RSUP Persabatan Jakarta. Hal ini di

kemukakan oleh Sekretaris Yayasan PETA, Paran

Sarimita Winarni, beliau mengungkapkan:

“Kita pengen pasien sembuh, kita mau

pasien yang kita dampingi tapi bukan berati

bergantung pada kita. Kita ingin mereka

mandiri mereka tau gimana caranya

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

73

mengatasi hal-hal yang awalnya mereka

gatau dan sekarang mereka tau. Kita pengen

keluarganya juga ngga lepas tangan. Oh udah

didampingi oleh PETA ya yaudah. Ngga

gitu, kita ingin keluarga ikut mendampingi

pasien.”68

Berdasarkan ungkapan dari Paran Sarimita

Winarni, Yayasan PETA berharap keberadaan mereka

dapat membantu pasien TB-RO dalam menjalani masa

pengobatannya. Namun di samping itu dengan segala

informasi dan edukasi yang di berikan, pihak Yayasan

juga berharap agar pasien dapat mandiri dalam

menjalani masa pengobatannya.

Hal ini juga berlaku bagi keluarga pasien,

relawan Yayasan PETA berharap keluarga dapat

senantiasa turut mendampingi pasien selama masa

pengobatan berlangsung. Sehingga tidak hanya

bergantung pada relawan yang mendampingi di

Rumah Sakit. Karena di samping edukasi dan motivasi

yang di berikan oleh relawan, pasien juga

membutuhkan dukungan dari pihak keluarga.

Pernyataan tersebut di dukung oleh salah satu pasien

berinisial DA yang menyatakan:

68 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

74

“…istilah kata pertama Tuhan kita, kedua

keluarga, ketiga ya PETA. Kalo ga ada

keluarga pun, kan banyak temen-temen kita

ya mba yang pada ditinggalin keluarga,

ditinggalin suami, ya itu harus. Bisa

mengkondisikan badan kita. Ya gitu deh

obat.”69

D. Penggunaan Media

Dari berbagai program kerja yang pernah di

jalankan oleh Yayasan PETA Jakarta seperti yang

telah di jelaskan pada bab sebelumnya, salah satu

program tersebut adalah program pengadaan aplikasi

Sembuh TB yang bekerja sama dengan PT. Otsuka

Indonesia. Aplikasi ini dapat di akses melalui telepon

pintar yang berguna untuk mengingatkan pasien

terkait jadwal minum obat dan jadwal konsultasi

dokter dengan fasilitas alarm. Selain itu aplikasi ini

juga menyediakan berbagai informasi berupa video

edukasi seputar penyakit Tuberkulosis.

Sayangnya kerja sama yang di jalin antara

kedua belah pihak sudah berakhir, dan aplikasi ini

tidak di gunakan lagi oleh Yayasan PETA Jakarta

dengan alasan saat ini aplikasi tersebut dalam proses

pengkajian ulang oleh pihak perusahaan terkait.

69 Wawancara Pribadi dengan Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta berinisal DA, 8 Januari 2020

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

75

Namun aplikasi tersebut masih dapat di temukan dan

di unduh melalui Play Store di telepon pintar. Peneliti

juga telah mencoba untuk menggunakan aplikasi

tersebut dan ternyata masih berfungsi dengan baik.

Media kedua yang digunakan oleh Yayasan

PETA Jakarta adalah buku saku. Menurut penuturan

dari Paran Sarimita Winarni selaku sekretaris Yayasan

PETA Jakarta, sebelumnya relawan pernah

menggunakan buku saku dalam melakukan

pendampingan. Beliau menjelaskan:

“Biasanya sih kita pake buku saku pasien,

disitu ada semua hal dasar yang perlu

diketahui pasien termasuk efek samping obat

dan gimana mengatasinya. Cuma karna

belakangan ini lagi habis jadi sekarang ini

kita tanpa alat bantu. Tapi kalo nanti itu udah

di cetak ulang ya kita pake itu lagi. Kita

kehabisan buku saku, satu pendamping

biasanya kalo melakukan pendampingan

mereka selalu bawa, tapi sekarang belum ada

lagi”.70

Saat ini satu-satunya media yang digunakan

oleh Yayasan PETA Jakarta adalah media sosial

70 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

76

Instagram. Yayasan PETA Jakarta memiliki akun

instagram @peta.tb.ro yang di kelola sejak tahun

2015. Hal ini diketahui dari unggahan pertama pada

akun Instagram tersebut, yakni pada tanggal 1

November 2015. Saat ini akun Instagram Yayasan

PETA Jakarta memiliki 616 pengikut dengan jumlah

unggahan yang terdiri dari foto dan video sebanyak

82 unggahan.

Gambar 4.3 Unggahan Edukasi

Sumber: Akun Instagram @peta.tb.ro

Melalui akun instagramnya, Yayasan PETA

Jakarta membagikan berbagai momen kegiatan para

relawan bersama pasien TB-RO. Selain itu terdapat

pula unggahan yang mengandung edukasi seputar

penyakit TB-RO, contohnya seperti memberikan

informasi terkait mitos dan fakta seputar penyakit TB-

RO yang beredar di masyarakat.

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

77

E. Metode yang Digunakan

Yayasan PETA Jakarta saat ini memiliki 2

metode yang digunakan dalam program

pendampingan pasien TB-RO, yaitu pendampingan

minimal dan pendampingan maksimal. Hal ini di

jelaskan oleh Paran Sarimita Winarni selaku sekretaris

Yayasan PETA Jakarta, beliau menjelaskan:

“…Pasien punya karakter yang beda, jadi cara

kita berkomunikasi dengan pasien juga gabisa

disamain. Kita harus liat karakter pasien dulu

seperti apa. Kriteria maksimal atau minimal.

Kalo maksimal kita harus intens jagainnya

bener-bener, kalo minimal kita gaperlu setiap

hari nanyain kabarnya, jadi bisa lebih ngga

terlalu intens untuk pendampingan minimal,

biasanya yang minimal mereka sebelum dapet

pendampingan latar belakangnya bagus, kaya

dukungan sosialnya bagus, keluarganya bagus,

psikologisnya bagus jadi kita cuma nambahin

aja sih.”71

Pendampingan minimal adalah pendampingan

yang di berikan oleh relawan Yayasan PETA Jakarta

dengan intensitas minimum. Artinya pasien yang

bersangkutan tidak membutuhkan pengawasan lebih

71 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

78

dari pihak relawan. Pasien TB-RO dengan

pendampingan minimal memiliki latar belakang

sebagai berikut:

Memiliki dukungan penuh dari keluarga,

Tidak menerima stigma dari lingkungan sekitar,

Tidak mengalami gangguan psikologis yang berat,

Tidak ada riwayat mangkir pengobatan.

Dalam pendampingan minimal ini pihak

relawan tetap memberikan informasi dan atau edukasi

yang dibutuhkan pasien serta keluarga yang

bersangkutan terkait penyakit TB-RO. Hanya saja

intensitas pendampingan lebih longgar di banding

dengan pasien yang menerima pendampingan

maksimal. Hal tersebut dilakukan karena pasien dirasa

cukup mendapatkan dukungan dari keluarga dan

lingkungannya, serta kondisi psikologis pasien masih

cukup baik sehingga relawan dapat lebih fokus dengan

pasien yang membutuhkan pendampingan maksimal.

Pendampingan maksimal adalah

pendampingan yang di berikan oleh relawan Yayasan

PETA Jakarta dengan intensitas yang tinggi atau

maksimum. Berikut adalah latar belakang pasien yang

menerima pendampingan maksimal,:

Kurangnya dukungan dari keluarga,

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

79

Pasien mendapatkan stigma dari lingkungan

sekitarnya,

Pasien mengalami gangguan psikologis yang

cukup berat,

Adanya riwayat mangkir pengobatan.

Dalam pendampingan maksimal, relawan lebih

banyak memberikan perhatian serta pengawasan

kepada pasien terkait. Terlebih jika pasien memiliki

riwayat mangkir pengobatan sebelumnya. Riwayat

mangkir pengobatan yang dimaksud adalah pasien

sempat berhenti pengobatan dengan sengaja dalam

beberapa waktu sebelum dinyatakan sembuh. Salah

satu contohnya adalah pasien yang berinisial KC yang

berbagi pengalamannya saat mangkir dari masa

pengobatan, beliau bercerita:

“Halusinasi tinggi bu. Contohnya saya bu ya,

kan saya dari rusun ke Pulo Gadung naik

angkot bu itu saya liat orang perasaan orang itu

mau lompat, saya pegang tu dari dalem keluar,

saya pegang tu orang megang saya, bapak

ngapain mau lompat katanya, ini saya mau

nolongin ini, ga ada orang pak, tapi perasaan

saya ada orang bu.

Udah begitu saya abis minum di Soka melihat

ruang Soka itu kan ruang rawat bu, di timpa

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

80

lagi saya hawa takut. Kabur lah saya dari situ,

terus saya mangkir. Di jemput lagi ama orang

PETA, di jemput lagi ama dokter ada pihak

terkait di rusun ama ibu-ibu kelurahan ke

rumah. Namanya orang sakit gimana sih bu

takut saya tuh. Nah pas 2019 karna ini pak

Darman mengajak saya untuk kembali kemari,

kalo misalkan ada apa-apa coba konsultasi ke

dokter dan kamu juga akan di dampingi sama

orang PETA…”72

Pasien yang memiliki riwayat mangkir

mendapatkan pendampingan maksimal agar tidak

mengulanginya kembali selama masa pengobatan

berlangsung. Pendampingan maksimal juga berguna

untuk memberikan dukungan berupa motivasi bagi

pasien yang kurang mendapatkan dukungan dari

keluarga dalam menjalani masa pengobatannya, serta

menjaga kondisi psikologis pasien yang memiliki

gangguan cukup berat, seperti halusinasi tinggi dan

atau depresi, agar tidak bertambah buruk melalui

pendekatan komunikasi yang diberikan relawan.

Metode yang digunakan oleh relawan Yayasan

PETA sejalan dengan metode komunikasi terapeutik

yang dikenal dalam bidang komunikasi kesehatan.

72 Wawancara Pribadi dengan Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta berinisial KC, 27 Januari 2020

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

81

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang

direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya

dipusatkan untuk kesembuhan pasien.73

Firdaus J. Kunoli dan Achmad Herman

menjelaskan bahwa komunikasi terapeutik membantu

pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban

perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan

yang efektif untuk pasien, membantu memengaruhi

orang lain, lingkungan fisik, dan diri sendiri.74

Selain itu Sheila L. Videbeck juga

menjelaskan tujuan dari metode komunikasi

terapeutik, antara lain:

a. Membangun hubungan terapeutik perawat-klien.

b. Mengidentifikasi masalah klien yang paling

penting pada saat tersebut tepat pada waktunya

(tujuan yang berpusat pada klien).

c. Mengkaji persepsi klien tentang masalah saat klien

terbuka dalam menceritakan peristiwa tersebut.

Hal ini mencakup tindakan yang terperinci

(perilaku dan pesan) individu yang terlibat; pikiran

tentang situasi, orang lain, dan diri sendiri yang

73 Firdaus J, Kunoli dan Achmad Herman, Pengantar Komunikasi Kesehatan Untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan, (Jakarta: Penerbit IN MEDIA, 2013) hal. 57 74 Idib. Hal. 58

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

82

berhubungan dengan situasi; dan perasaan tentang

situasi, orang lain, dan diri sendiri.

d. Mengenali kebutuhan mendasar klien.

e. Memandu klien dalam mengidentifikasi cara

pencapaian solusi yang memuaskan dan dapat

diterima secara sosial.75

Dalam metode komunikasi terapeutik terdapat

beberapa komponen yang di jelaskan oleh Sheila L.

Videbeck, yang pertama adalah kerahasiaan.

Kerahasiaan berarti menghormati hak klien untuk

menjaga rahasia setiap informasi tentang kesehatan

fisik dan jiwanya serta perawatan terkait.76 Hal ini

juga dilakukan oleh Yayasan PETA Jakarta, setiap

pasien TB-RO dapat menerima maupun menolak

untuk di dampingi oleh relawan. Dari hal tersebut kita

dapat melihat bahwa pasien tidak di wajibkan untuk

menceritakan hal-hal yang di anggapnya sebagai

rahasia kepada pihak relawan. Dan pihak relawan pun

menghormati keputusan pasien dengan tidak

memaksakan untuk menggali informasi tersebut.

Kedua adalah keterbukaan diri yang berarti

membuka informasi pribadi tentang diri sendiri

kepada klien, misalnya informasi biografi dan ide,

75 Sheila L. Videback, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, (Jakarta: EGC, 2008) hal. 123 76 Idib hal. 125

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

83

pikiran, serta perasaan pribadi. Keterbukaan diri dapat

digunakan untuk memberi dukungan, mendidik klien,

menunjukkan bahwa kecemasan klien adalah normal,

bahkan memfasilitasi penyembuhan emosional.

Dengan keterbukaan diri juga dapat membantu pasien

merasa lebih nyaman dan berkeinginan lebih besar

untuk berbagi pikiran dan perasaan.77 Hal tersebut

dilakukan oleh relawan Yayasan PETA pada saat

pendekatan dengan pasien TB-RO.

Yang ketiga adalah privasi dan menghormati

batasan. Individu merasa lebih nyaman jika zona jarak

lebih dekat ketika berkomunikasi dengan seseorang

yang mereka kenal daripada dengan orang asing.

Ketika perawat harus memasuki zona personal, ia

harus selalu meminta izin klien.78 Sama seperti hal

sebelumnya pada komponen menjaga kerahasiaan, hal

ini juga yang dilakukan oleh Yayasan PETA Jakarta,

dimana pasien TB-RO berhak menerima ataupun

menolak untuk di dampingi oleh relawan selama masa

pengobatannya. Pasien juga dapat bercerita ataupun

tidak bercerita kepada relawan terkait hal-hal yang di

anggap sensitif bagi pasien.

Komponen keempat adalah sentuhan. Saat

keintiman meningkat, kebutuhan akan jarak menurun.

77 Idib, hal 126 78 Idib, hal 126-127

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

84

Menyentuh klien dapat memberi rasa nyaman dan

suportif bila hal tersebut diinginkan dan diizinkan.

Perawat harus mengobservasi klien untuk melihat

isyarat yang menunjukkan apakah sentuhan

diinginkan atau diindikasi. Misalnya, memegang

tangan seorang ibu yang menangis terisak dan

anaknya sakit merupakan tindakan yang tepat dan

terapeutik, tetapi jika ibu menarik tangannya berarti

menunjukkan kepada perawat bahwa ibu merasa tidak

nyaman.79 Hal tersebut juga dilakukan oleh relawan

selama mendampingi pasien TB-RO sambil

memberikan dukungan dan motivasi.

Kemudian komponen yang kelima adalah

mendengar aktif dan observasi aktif. Mendengar aktif

berarti menghentikan aktifitas pikiran internal lain dan

secara eksklusif berkonsentrasi pada apa yang klien

katakan. Sedangkan observasi aktif berarti

mengobservasi tindakan non-verbal pembicara ketika

ia berkomunikasi. Mendengar aktif dan observasi aktif

dapat membantu perawat dalam:

Mengenali isu yang klien identifikasi sebagai topik

penting pada waktu itu

Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan

topik spesifik

79 Idib, hal. 127

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

85

Mendorong pasien melanjutkan persepsinya

tentang suatu isu

Mengidentifikasi isyarat atau sinyal dalam isi dan

proses pesan sehingga perawat dapat melanjutkan

pengumpulan data

Memahami persepsi klien tentang isu dan

mendengarkan cerita klien sebelum membuat

kesimpulan

Menginterpretasi dan merespon terhadap pesan

dengan cara yang objektif.80

Mendengar dan observasi dengan aktif juga

merupakan salah satu langkah yang penting untuk

dilakukan oleh relawan Yayasan PETA dalam

mendampingi pasien TB-RO. Setelah membangun

hubungan yang dekat dengan pasien, sebagai relawan

yang memberikan dukungan dan motivasi, tentu pihak

pasien akan menceritakan keluh kesahnya terkait

penyakit TB-RO. Pada saat itulah mendengar dan

observasi aktif di terapkan oleh relawan.

2. Implementasi Strategi Komunikasi yang Digunakan

Oleh Relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO

(PETA) Dalam Pendampingan Pasien TB-RO

Setelah strategi komunikasi telah tersusun,

selanjutnya adalah implementasi di lapangan. Peneliti

80 Idib, hal. 128 - 129

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

86

akan menjelaskan proses jalannya program pendampingan

pasien TB-RO di RSUP Persahabatan oleh relawan

Yayasan PETA dalam beberapa fase. Fase ini sesuai

dengan yang di jelaskan oleh Firdaus J. Kunoli dan

Achmad Herman sebelumnya pada bahasan fase-fase

dalam komunikasi terapeutik. Fase-fase tersebut antara

lain:

A. Orientasi (Orientation)

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, di

RSUP Persahabatan Jakarta terdapat manajer kasus

(MK) yang merupakan program dari LKNU dan POP

TB. MK Pada tahap awal MK akan melakukan

identifikasi terhadap pasien baru terkait latar belakang

dan sejauh mana pengetahuan pasien tentang penyakit

TB-RO yang di deritanya. Paran Sarimita Winarni

selaku sekretaris Yayasan PETA Jakarta menuturkan:

“Kalo sekarang kan sudah ada MK. Mereka

melakukan penilaian jadi mereka yang akan

menunjukkan kita, mengenalkan kita ke pasien.

Setelah itu ngobrol, mengedukasi, motivasi. Ya itu

tadi, pasien itu berbeda-beda, kalo baru biasanya kita

semangatin dan mereka belum banyak pertanyaan

karna mereka belum ngalamin apa-apa, biasanya yang

lebih ngobrol banyak pasien yang udah satu bulan

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

87

keatas yang uda ngerasain efek samping yang gaenak

dan mulai punya masalah kompleks sih kaya gitu”

Selanjutnya Paran juga menuturkan terkait

perbedaan MK dengan Yayasan PETA Jakarta. Beliau

mengatakan:

“...MK itu beberapa memang anggota PETA

tapi beberapa lagi bukan anggota PETA. Direkrut dari

bebas, tidak harus dari mantan pasien. Karna ini

program LKNU jadi yang menentukan pihak sana”81

Setelah MK telah mendapatkan latar belakang

pasien, langkah selanjutnya adalah memutuskan

apakah pasien akan menerima pendampingan minimal

atau pendampingan maksimal. Hasil dari identifikasi

tersebut selanjutnya di berikan kepada Yayasan PETA

Jakarta yang akan memilih relawan sesuai dengan

kriteria pasien.

“Misalnya pasien yang punya adat keras, atau

sensitif, atau menutup diri. Kita kan ga bisa kasih ke

orang yang bisa bawel karna sekali lagi kita

perhatikan kenyamanan pasien, saat pasien udah

81 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

88

nyaman tanpa diminta pun mereka bisa cerita

apapun”82

B. Kerja (Working)

Pendampingan pasien TB-RO di awali dengan

pendekatan oleh relawan yang bertugas. Pendekatan

ini berguna untuk mengetahui pasien secara langsung

terkait latar belakangnya serta masalah yang di hadapi

setelah melalui orientasi oleh MK. Hal tersebut sesuai

dengan keterbukaan diri dalam komponen metode

komunikasi terapeutik yang telah di jelaskan

sebelumnya. Binsar manik selaku relawan

menjelaskan bagaimana ia melakukan pendekatan

kepada pasien TB-RO, beliau menuturkan:

“…Dari sini kita bisa lihat bahwa masalah

pasien itu bukan hanya soal penyakitnya tapi

banyak hal lain yang dihadapi terkait masalah

keluarga, apakah itu pribadi, apakah masalah

perkerjaan, apakah masalah lingkungan semua

berperan dan dia harus memikirkan itu, harus

kita gali, kita coba pendekatan dari hati ke hati.

Itu aja sih yang penting kita pahami. Karna ga

semua pasien tuh bisa terbuka, ada memang

orang yang berpendidikan, ada orang yang

memang pengusaha dengan pola pikir yang

82 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

89

berbeda, ada memang kelas menengah, ada

kelas bawah yang kalo ngomong blak-blakan,

ada orang yang diam berarti menyimpan

banyak misteri kan . Tentu sebagai

pendamping kita harus berusaha minimal

mendapatkan masalah itu”83

Setelah hubungan antara relawan dan pasien

sudah dekat, maka yang selanjutnya dilakukan oleh

para relawan adalah memberikan edukasi dan motivasi

kepada pasien. Hal ini tidak hanya dilakukan secara

langsung pada saat menemani pasien minum obat di

rumah sakit, melainkan juga melalui telepon atau

obrolan di media sosial dengan pasien terkait seperti

yang dijelaskan oleh salah satu pasien yang berinisial

SD,:

“Jadi tiap saya kontrol ketemu disini kan di

rumah sakit, saya kan ambil obat di PKM nih

di Puskesmas deket rumah saya. Kadang

sewaktu-waktu dia kerumah mantau saya,

diliat keadaannya, udah minum obat atau

engga. Ga setiap hari, ga sering juga. Ketemu,

telpon, chat gitu sih”84

83 Wawancara Pribadi dengan Relawan Yayasan PETA Jakarta, Binsar Manik, 2 Oktober 2019 84 Wawancara Pribadi dengan pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta berinisal SD, 8 Januari 2020

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

90

Gambar 4.4 Pendampingan Pasien

Hal utama yang di perhatikan oleh relawan

adalah kondisi psikologis pasien. Relawan hadir untuk

membantu menjaga kondisi psikologis pasien agar

tetap stabil melalui komunikasi berupa dukungan dan

motivasi yang diberikan. Karena seperti yang telah di

jelaskan sebelumnya, salah satu efek samping dari

obat TB-RO adalah gangguan psikologis yang

berpotensi dirasakan oleh pasien. Gangguan tersebut

dapat berupa depresi, perubahan perilaku, halusinasi,

dan atau suicidal tendency. Pasien berinisal DA

menceritakan perihal gangguan psikologis yang di

alaminya, beliau menjelaskan:

“Psikomatis tau ga? psikomatis masalah

kejiwaan yang hebat, takut mati, kita ga takut

setan kita takut mati. Seakan-akan kematian

ada di depan kita. Saya punya FB saya non-

aktifkan saya gasuka kalo liat postingan kaya

kata-kata kenapa anda masih dihidupkan?

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

91

karna anda banyak dosa, kata-kata jangan

terlalu capek kalo capek entar dia meninggal

besok. Sampe suami saya omelin, saya larang

karna saya takut besok suami saya mati. Saya

omelin terus suami saya. Sampe sekarang tuh

saya kaya bukan saya. Kaya ngomong tadi

bener terus entar sore kok bisa ya saya

ngomong kaya gitu? Puncaknya kemarin saya

berantem sama kakak ipar saya, kakak ipar

saya pergi dari rumah ibu saya seakan-akan dia

diusir sama saya. Padahal ini mulut ga bisa

dikondisikan, apalagi kalo uda dateng mens ya

itu hormon kan naik. Badan saya udah stress,

otak ga boleh terlalu berat mikirnya. Keluarga

saya udah minta maaf, kenapa sih kemaren

pada cerita sama saya padahal saya ga boleh

punya pikiran loh. Saya belom bisa sosmed,

saya gabisa. Emang semua pasien beda-beda

ya yang hebat itu saya, kalo ga ada bang Naga,

bang Binsar saya gatau jadi apa, mereka inian

saya”85

85 Wawancara Pribadi dengan Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta berinisial DA, 8 Januari 2020

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

92

Gambar 4.5 Pemberian Informasi dan Edukasi

Dengan riwayat penyakit TB-RO yang pernah

di derita sebelumnya, relawan Yayasan PETA Jakarta

dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari para

pasien TB-RO yang di dampingi. Hal tersebut di

buktikan dengan adanya pasien yang lebih menyukai

konsultasi dengan relawan di banding dengan dokter

yang bertugas, seperti yang dijelaskan oleh pasien

berinisial DA yang lebih memilih relawan PETA

sebagai pihak pertama untuk berkonsultasi, beliau

menjelaskan alasannya sebagai berikut:

“…Dokter juga manusia ya ada rasa lelahnya.

Ya mungkin dengan banyaknya pasien dengan

keluhan yang sama mungkin dia lelah, jadi

lebih ke PETA. Aku solusinya ke PETA bukan

ke dokter. Dokter ujung-ujungnya boleh tes ini

bu obat ini, bu obat ini gitu aja, sedangkan

efek kita kan setiap bulannya beda-beda ada

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

93

aja gangguan. Kadang PETA juga nyaranin

konsul aja ke dokter di kasih rujukan ke

psikologis, ntar ujung-ujungnya begitu, kecuali

berhubungan dengan jantung ya, asem urat,

liver gitu baru kita ngeluhnya ke dokter,

masalah medis ya ke dokter ngeluhnya. Tapi

kalo psikologis halusinasi apa mendingan ke

PETA, dokter ga ada solusi, karna apa? PETA

itu kan ex TB jadi mereka paham apa yang

saya alami, karna dia pernah ngalamin”

Dari pernyataan tersebut dapat di simpulkan

bahwa hubungan antara pasien dan relawan disini

telah terbangun kepercayaan. Pasien merasa relawan

lebih memahami mereka karena pernah menjadi

seorang pasien TB-RO juga sebelumnya. Dalam kata

lain adanya perasaan senasib sepenanggungan.

Sebagai seorang mantan pasien TB-RO, artinya

seorang relawan telah berhasil melalui masa

pengobatan dengan berbagai efek samping yang juga

dirasakan oleh pasien saat ini. Hal itu juga yang

menjadi salah satu alasan mengapa pasien TB-RO

lebih menyukai konsultasi bersama relawan di

bandingkan dengan dokter terkait.

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

94

C. Penyelesaian (Termination)

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah

penyelesaian (termination). Seperti penjelasan

sebelumnya, tahap ini adalah penilaian pencapaian

tujuan. Dengan kata lain tahap penyelesaian adalah

kegiatan evaluasi terhadap proses pendampingan yang

telah berjalan. Sesuai dengan program kerja dari

Yayasan PETA Jakarta salah satunya adalah rapat

rutin yang di adakan satu kali setiap bulannya. Paran

Sarimita Winarni selaku sekretaris Yayasan PETA

Jakarta menjelaskan:

“Biasanya kita akan membahas kegiatan pada

rapat bulanan PETA, dari situ kita bisa melihat

jelas pendampingan kita gimana, masalah yang

dihadapai apa, jadi apabila ada suatu masalah

yang dihadapi seorang peer tentang pasien,

kita bisa sama-sama cari jalan keluar gimana

caranya bisa bantu pasien ini”86

Pernyataan tersebut di dukung oleh salah satu

relawan yang bernama Binsar Manik, beliau

mengatakan:

“Dari hasil semua pendampingan kita rapat

bulanan ya. kita melaporkan

86 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

95

pendampingannya, berapa orang yang

mangkir, berapa orang yang mati, berapa orang

yang sembuh kita bisa melihat keeefektifan

kita dalam pendampingan. Bisa lihat

perkembangannya, kalo ada yang tidak mau

didampingi ya alasannya apa, masalahnya apa,

kita evaluasi dan follow up kembali. Menggali

masalah pasien kan tidak semua anggota

memahami tentang itu, kembali kepada

personal masing-masing. Karna tidak instan

untuk mempelajari ini”87

Dari kegiatan evaluasi tersebut apabila ada

masalah yang di hadapi oleh relawan terkait dengan

pasien dampingannya, maka akan di bahas demi

menemukan solusi bersama. Dalam hal pendampingan

juga relawan saling membantu, sehingga pasien bisa

saja memiliki beberapa relawan yang

mendampinginya selama masa pengobatan, tidak

hanya satu relawan saja. Seperti pernyataan dari salah

satu pasien TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta

yang berinisal KC, beliau menuturkan:

87 Wawancara Pribadi dengan relawan Yayasan PETA Jakarta, Binsar Manik, 2 Oktober 2019

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

96

“Sama pak Darman aja, kadang bang Naga.

Saya udah bilang sih tolong bantu saya

sepenuhnya”88

Hal tersebut juga di dukung oleh pernyataan

dari pasien lainnya yang berinisial DA, beliau

mengatakan:

“…keluhan yang paling aku takutin gitu ke

bang Naga. Kalo masalah psikologis, masalah

tentang penyakit yang lebih detail lagi, bang

Binsar sih yg lebih paham banget gitu ya”89

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Relawan Yayasan

Pejuang Tanggung TB-RO (PETA) Dalam Program

Pendampingan Pasien TB-RO di RSUP Persahabatan

Jakarta

a. Faktor Pendukung

Dalam hal ini Paran Sarimita Winarni selaku

sekretaris Yayasan PETA Jakarta menjelaskan bahwa

Yayasan PETA saat ini memiliki hubungan kerja sama

dengan lembaga pemerintah dan organisasi lainnya yang

memiliki kepentingan yang sama terkait penanganan TB-

RO di DKI Jakarta. Hal tersebut merupakan pendukung

88 Wawancara Pribadi dengan pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta berinisial KC, 27 Januari 2020 89 Wawancara Pribadi dengan pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta berinisial DA, 8 Januari 2020

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

97

utama dalam program pendampingan pasien yang

dilakukan. Beliau menuturkan:

“Kalo pendukung, alhamdulillah kita saat ini udah

di akui oleh Kemenkes, udah sering di ajak

kerjasama sama petugas Suku Dinas, Dinas

Provinsi juga sudah, sekarang kita udah pegang 42

Puskesmas di Jakarta, belum lagi organisasi lain

diluar PETA jadi sekarang kita sudah diakui

keberadaannya. Karna kalo ngga ada dukungan

dari pemangku jabatan atau yang punya wilayah,

ya kita bisa apa? kalo kita udah punya dukungan

jadi kita bisa lebih mudah dalam melakukan

kegiatan”90

Selain itu Yayasan PETA juga memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi dari pasien TB-RO yang

menerima pendampingan. Tingkat kepercayaan ini

menjadi salah satu pendukung yang membuat program

pendampingan pasien terus berjalan seiring waktu.

Keberadaan relawan dari Yayasan PETA sudah di anggap

penting oleh para pasien TB-RO yang menjadi

dampingannya selama mengikuti masa pengobatan di

RSUP Persahabatan Jakarta. Hal ini sesuai dengan

penuturan pasien TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta

yang berinisial SD, beliau mengatakan:

90 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran

Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

98

“Perlu banget kalo saya, karna satu mungkin dari

efek ini banyak orang yang bilang ini-itu lah,

banyak rasa yang pasien alami. Jadi saya ga suka

kalo dikit-dikit ke dokter saya ga suka ya, karna

saya dari dulu pengennya tenang minum obat

fokus, yang penting selesai”91

Selain SD, terdapat juga pasien lainnya yang

mendukung pernyataan bahwa keberadaan relawan dari

Yayasan PETA sangat di butuhkan. Pasien tersebut

berinisial DA, beliau menyatakan:

“Karna saya butuh, udah gitu kan saya liat

kayanya dia komunitas ya, saya tanya lagi ini

PETA bentuk apa? ternyata kan mereka ex dari TB

ini kan ya jadi saya pikir kan lebih paham karna

dia udah mengalami terus lebih paham, yaudah

saya lebih deket gitu, lebih intens. Mungkin kalo

ga ada PETA saya juga ga tau jadinya seperti apa.

Karna kita kalut sendiri, emang kita harus deket

sama yang di Atas itu yang utama, tapi biar

gimana pun kita gabisa lepas dari PETA”92

91 Wawancara Pribadi dengan Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta

berinisial SD, 8 Januari 2020 92 Wawancara Pribadi dengan Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta

berinisial DA, 8 Januari 2020

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

99

b. Faktor Penghambat

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Saat ini Yayasan PETA Jakarta memiliki 35

orang relawan yang terdaftar di seluruh wilayah DKI

Jakarta. Hal ini tidak sepadan dengan jumlah pasien

TB-RO yang berjumlah ratusan orang. Akibatnya para

relawan cukup kuwalahan dalam mendampingi pasien

TB-RO yang aktif dalam masa pengobatan. Hal

tersebut dikatakan langsung oleh Sekretaris Yayasan

PETA Jakarta, Paran Sarimita Winarni, beliau

mengatakan:

“…kita juga masih kurang SDM. Misalkan

pasien ada 500-600 orang sedangkan kita cuma

35 orang jadi kan ga seimbang.”93

2. Penolakan dari Pasien TB-RO

Berdasarkan penuturan dari salah satu relawan

yang bernama Binsar Manik, terdapat beberapa pasien

yang menolak untuk di dampingi dengan alasan takut

bahwa statusnya sebagai pasien TB-RO diketahui oleh

banyak orang.

“Beberapa tidak mau pendampingan dengan

alasan mereka gamau statusnya diketahui

93 Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran

Sarimita Winarni, 26 Desember 2019

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

100

orang, jadi dia tidak mau statusnya diketahui

orang lain ataupun siapa gitu karna berkaitan

mungkin dia orang berkarir atau orang ternama

yang tidak mau publik tau, dengan cara kita

pendekatan mungkin dia berpikir kita bakal

open status nantinya jadi dia memutuskan

untuk tidak bersedia didampingi”94

Selain itu Binsar Manik juga menjelaskan

bahwa terdapat beberapa pasien yang meninggalkan

pengobatan medis di Rumah Sakit secara sengaja.

Beliau menjelaskan:

“…terkendala masalah ekonomi kita gabisa

membangun komunikasi yang baik selama

masalah itu ngga cerita. Karna berkeluarga

punya anak punya istri sementara kepala

keluarganya harus menghadapi sakit begini,

lalu penyakit ini kan terbentur dia harus kerja,

dia harus mencukupi kebutuhannya. Ketika

kebutuhan ini tidak dia dapatkan maka akan

berbenturan dengan pengobatan jadi

kemungkinan dia mangkir atau DO karna

kembali bekerja. Jadi dia tidak merasa

keberadaan kita membantu padahal edukasi,

motivasi sudah kita berikan.

94 Wawancara Pribadi secara langsung dengan relawan Yayasan PETA Jakarta,

Binsar Manik, 2 Oktober 2019

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

101

Pasien menganggap masih bisa pake yang lain

atau pake alternatif, maaf ya, jadi selain

pengobatan medis eh pasien ini masih ada

pengobatan lain. Itu jadi hambatan juga kita

menjalani pendampingan. Cuma kan dari sisi

pemerintah sisi medis yang kita bawa, pasien

ini dari sisi pengetahuannya sendiri bahwa dia

bilang pengobatan ini ga harus dari rumah

sakit, ga harus dari pemerintah dari

pengobatan lain juga bisa. Masih menganggap

bahwa penyakit ini penyakit keturunan,

penyakit di guna guna orang jadi mereka

gaperlu berobat lah orang penyakit kerturunan,

jadi gausah kerumah sakit pake obat yang ada

aja lah. Ini juga akan jadi hambatan bagi

kita”.95

Apabila terjadi penolakan dari pihak pasien

dalam program pendampingan, maka pihak relawan

pun tidak dapat berbuat banyak. Relawan hanya dapat

mengawasi dari jauh seperti yang di jelaskan oleh

Binsar Manik yang mengatakan:

“Solusinya kita hanya jarak jauh dan kita

kemudian menyerahkan memberi info kepada

layanan kesehatan bahwa pasien ini tidak

95 Wawancara Pribadi secara langsung dengan relawan Yayasan PETA Jakarta,

Binsar Manik, 2 Oktober 2019

Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

102

bersedia untuk didampingi. Sehingga memang

keaktifan layanan kesehatan terus

memonitoring keadaan pasien. Jika terjadi

kendala, kalo misalnya dia putus berobat atau

kendala yang lain, ya kita di konfirmasikan.

Karna secara verbal kan kita tidak bisa

bertemu dengan dia jadi kita hanya jarak jauh

namanya, jadi tetap kita pantau itu. Namanya

pendampingan jarak jauh, jarak deket juga ada.

Pendampingan jarak deket kita ketemu face to

face”.96

96 Wawancara Pribadi secara langsung dengan relawan Yayasan PETA Jakarta,

Binsar Manik, 2 Oktober 2019

Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

103

Tabel Temuan

Strategi Komunikasi Relawan

Yayasan PETA Dalam Pendampingan Pasien TB-RO

Di RSUP Persahabatan Jakarta

Temuan Dakwah

Fardiyah

Komunikasi

Antarpribadi

1. Strategi

komunikasi

relawan

Yayasan PETA

dalam

mendampingi

pasien TB-RO

di RSUP

Persahabatan

Jakarta

2. Pendukung

program

pendampingan

pasien TB-RO

di RSUP

Persahabatan

Jakarta

Relawan

melakukan

dakwah fardiyah

kepada pasien

TB-RO di RSUP

Persahabatan

Jakarta

Relawan

menerapkan

dakwah fardiyah

yang

mengandung

informasi dan

edukasi seputar

TB-RO, serta

motivasi kepada

pasien TB-RO.

Relawan menerapkan

metode komunikasi

terapeutik sebagai

pendekatan

komunikasi

antarpribadi kepada

pasien TB-RO di

RSUP Persahabatan

Jakarta. Komunikasi

terapeutik dilakukan

dalam 3 fase, yaitu

fase orientasi, fase

kerja, dan fase

penyelesaian.

Melalui komunikasi

antarpribadi, relawan

Yayasan PETA

berhasil mendapatkan

tingkat kepercayaan

yang tinggi dari

pasien TB-RO. Hal ini

menjadi pendukung

program

pendampingan terus

berlanjut.

Page 116: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

104

3. Penghambat

program

pendampingan

pasien TB-RO

di RSUP

Persahabatan

Jakarta

Adanya

penolakan dari

beberapa pasien

TB-RO terkait

dakwah fardiyah

yang dilakukan

oleh relawan

Yayasan PETA.

Penolakan

tersebut didasari

oleh berbagai

alasan, yakni

pasien merasa

malu terhadap

penyakit yang

dideritanya, dan

adanya pasien

yang mangkir

pengobatan

sehingga tidak

terjangkau oleh

relawan.

Alasan pasien

menolak adalah pasien

tidak ingin statusnya

sebagai pasien TB-RO

diketahui oleh banyak

orang karena malu.

Alasan lainnya adalah

beberapa pasien

mangkir pengobatan

karena tidak kuat

dengan efek samping

dari obat yang di

konsumsi di Rumah

Sakit.

Ada pula pasien yang

berhenti pengobatan

karena memiliki

masalah ekonomi

sehingga pasien harus

kembali bekerja

walaupun belum

dinyatakan sembuh.

Selain itu terdapat

pasien yang berhenti

pengobatan karena

mengikuti pengobatan

alternatif di luar

Rumah Sakit.

Page 117: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

105

Temuan Dakwah

Profesional

Komunikasi

Organisasi

4. Pendukung

program

pendampingan

pasien TB-RO

di RSUP

Persahabatan

Jakarta

5. Penghambat

program

pendampingan

pasien TB-RO

di RSUP

Persahabatan

Jakarta.

Relawan

melakukan

dakwah

profesional

dengan berbagai

organisasi yang

memiliki

kepentingan yang

sama terkait

penanganan TB-

RO di wilayah

DKI Jakarta.

Kurangnya kader

relawan yang

dimiliki Yayasan

PETA.

Dengan komunikasi

organisasi, relawan

Yayasan PETA

membangun

hubungan kerja sama

dengan lembaga

pemerintah dan

organisasi lainnya

demi kelangsungan

program

pendampingan pasien

TB-RO. Organisasi

tersebut contohnya

adalah Dinas

Kesehatan DKI

Jakarta, Lembaga

Kesehatan Nahdlatul

Ulama (LKNU), dan

pihak Rumah Sakit

yang menjadi tempat

dilaksanakannya

program ini.

Saat ini Yayasan

PETA hanya memiliki

35 orang relawan,

akibatnya relawan

cukup kuwalahan

dalam menghadapi

pasien TB-RO yang

berjumlah ratusan.

Page 118: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai hasil temuan di lapangan terkait

penelitian tentang strategi komunikasi relawan Yayasan

PETA dalam pendampingan pasien TB-RO di RSUP

Persahabatan Jakarta, dengan ini peneliti memberi

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat lima tahap dalam penyusunan strategi

komunikasi pada program pendampingan pasien TB-RO

di RSUP Persahabatan Jakarta yang dilakukan oleh

relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA),

antara lain:

a) Mengenal Khalayak

Untuk mencari tahu latar belakang pasien, di

RSUP Persahabatan sendiri terdapat Manajer Kasus

atau MK. MK terdiri dari relawan Yayasan PETA

Jakarta dan anggota dari LKNU, serta POP TB

Indonesia. Dalam hal ini MK bertugas untuk mencari

tahu tentang latar belakang dan pengetahuan pasien

terkait penyakit TB-RO yang di derita, kemudian

memberikan penilaian awal terhadap pasien baru

terdiagnosa tersebut.

Page 119: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

107

b) Pesan yang Disampaikan

Pesan yang dimiliki oleh relawan Yayasan

PETA terdiri dari 2 hal, yaitu pesan untuk pasien TB-

RO, dan pesan untuk keluarga dari pasien terkait.

Pesan untuk pasien TB-RO berisi tentang informasi

dan atau edukasi seputar penyakit yang di deritanya,

serta motivasi untuk minum obat secara rutin selama

masa pengobatan.

Sedangkan pesan untuk keluarga pasien adalah

memberikan informasi dan atau edukasi seputar

penyakit TB-RO, serta mendorong pihak keluarga

untuk selalu memberikan dukungan kepada pasien

agar dapat menyelesaikan masa pengobatannya

dengan baik.

c) Efek yang Diharapkan

Relawan Yayasan PETA berharap keberadaan

mereka dapat membantu pasien TB-RO dalam

menjalani masa pengobatannya. Namun di samping

itu dengan segala informasi dan edukasi yang di

berikan, pihak Yayasan juga berharap agar pasien

dapat mandiri dalam menjalani masa pengobatannya.

Hal ini juga berlaku bagi keluarga pasien,

pihak relawan berharap keluarga dapat senantiasa

turut mendampingi pasien selama masa pengobatan

Page 120: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

108

berlangsung. Sehingga tidak hanya bergantung pada

relawan yang mendampingi di Rumah Sakit. Karena

di samping edukasi dan motivasi yang di berikan oleh

relawan, pasien juga membutuhkan dukungan dari

pihak keluarga.

d) Penggunaan Media

Saat ini satu-satunya media yang digunakan

oleh Yayasan PETA adalah media sosial Instagram.

Yayasan PETA Jakarta memiliki akun instagram

@peta.tb.ro yang di kelola sejak tahun 2015.

e) Metode yang Digunakan

Relawan PETA saat ini memiliki 2 metode

yang digunakan yaitu, pendampingan minimal dan

pendampingan maksimal. Pasien TB-RO dengan

pendampingan minimal memiliki latar belakang antara

lain, memiliki dukungan penuh dari keluarga, tidak

menerima stigma dari lingkungan sekitar, tidak

mengalami gangguan psikologis yang berat, tidak ada

riwayat mangkir pengobatan.

Sedangkan latar belakang pasien yang

menerima pendampingan maksimal antara lain,

kurangnya dukungan dari keluarga, pasien

mendapatkan stigma dari lingkungan sekitarnya,

Page 121: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

109

pasien mengalami gangguan psikologis yang cukup

berat, adanya riwayat mangkir pengobatan.

2. Implementasi dari strategi komunikasi yang telah disusun

tersebut di jelaskan dalam tiga tahap sesuai dengan fase-

fase dalam metode komunikasi terapeutik, antara lain:

a) Orientasi (Orientation)

Di RSUP Persahabatan Jakarta terdapat

manajer kasus (MK) yang merupakan program dari

LKNU dan POP TB. MK Pada tahap awal MK akan

melakukan identifikasi terhadap pasien baru terkait

latar belakang dan sejauh mana pengetahuan pasien

tentang penyakit TB-RO yang di deritanya.

Setelah MK telah mendapatkan latar belakang

pasien, langkah selanjutnya adalah memutuskan

apakah pasien akan menerima pendampingan minimal

atau pendampingan maksimal. Hasil dari identifikasi

tersebut selanjutnya di berikan kepada Yayasan PETA

yang akan memilih relawan sesuai dengan kriteria

pasien.

b) Kerja (Working)

Pendampingan pasien TB-RO di awali dengan

pendekatan oleh relawan yang bertugas. Setelah

hubungan antara relawan dan pasien sudah dekat,

maka yang selanjutnya dilakukan oleh para relawan

Page 122: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

110

adalah memberikan edukasi dan motivasi kepada

pasien. Hal ini tidak hanya dilakukan secara langsung

pada saat menemani pasien minum obat di rumah

sakit, melainkan juga melalui telepon atau obrolan di

media sosial.

c) Penyelesaian (Termination)

Tahap penyelesaian adalah kegiatan evaluasi

terhadap proses pendampingan yang telah berjalan.

Sesuai dengan program kerja dari Yayasan PETA

Jakarta salah satunya adalah rapat rutin yang di

adakan satu kali setiap bulannya.

3. Faktor pendukung dan penghambat relawan Yayasan

Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) dalam program

pendampingan pasien TB-RO di RSUP Persahabatan

Jakarta, antara lain:

a) Faktor Pendukung

Yayasan PETA Jakarta saat ini memiliki

hubungan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan

organisasi lainnya yang memiliki kepentingan yang

sama terkait penanganan TB-RO di DKI Jakarta.

Contohnya seperti kerja sama dengan Dinas

Kesehatan DKI Jakarta, Lembaga Kesehatan

Nahdlatul Ulama (LKNU), dan para donatur yang

berasal dari perseorangan.

Page 123: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

111

Selain itu relawan Yayasan PETA juga

memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari pasien

TB-RO yang menerima pendampingan. Keberadaan

relawan PETA sudah di anggap penting oleh para

pasien TB-RO yang menjadi dampingannya.

b) Faktor Penghambat

1.Kurangnya Sumber Daya Manusia

Saat ini Yayasan PETA Jakarta hanya

memiliki 35 orang relawan yang terdaftar di

seluruh wilayah DKI Jakarta. Akibatnya para

relawan cukup kuwalahan dalam mendampingi

pasien TB-RO yang aktif dalam masa pengobatan.

2.Penolakan dari Pasien TB-RO

Dalam hal ini terdapat beberapa pasien

yang menolak untuk di dampingi dengan alasan

takut bahwa statusnya sebagai pasien TB-RO

diketahui oleh banyak orang. Selain itu terdapat

beberapa pasien yang meninggalkan pengobatan

medis di Rumah Sakit secara sengaja.

Page 124: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

112

B. Saran

Berikut saran yang ingin peneliti sampaikan kepada

relawan Yayasan Pejuang Tangguh TB-RO (PETA) sebagai

masukan untuk program pendampingan pasien TB-RO di

RSUP Persahabatan Jakarta agar dapat lebih baik lagi. Saran

tersebut antara lain:

1. Relawan Yayasan PETA memerlukan edukasi tambahan

terkait pendekatan komunikasi yang digunakan dalam

pendampingan pasien TB-RO. Meskipun telah memenuhi

komponen-komponen pada metode komunikasi

terapeutik, namun saat peneliti bertanya perihal

komunikasi terapeutik itu sendiri, pihak relawan masih

belum memahami adanya metode tersebut.

2. Perlunya peningkatan kuantitas relawan. Mengingat saat

ini jumlah relawan yang bertugas tidak seimbang dengan

jumlah pasien TB-RO yang aktif pengobatan di RSUP

Persahabatan Jakarta.

3. Adanya alat bantu berupa buku saku yang sebelumnya di

miliki oleh relawan untuk melakukan proses

pendampingan pasien sebenarnya sangat berguna sebagai

panduan untuk relawan tersebut. Peneliti menyarankan

agar pengadaan buku saku dapat segera dilaksanakan oleh

pihak Yayasan PETA Jakarta untuk mempermudah

jalannya program pendampingan pasien TB-RO yang

dilakukan.

Page 125: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

113

DAFTAR PUSTAKA

Alkaff, Raihana Nadra. Fahrudin, Dedi. 2015. Komunikasi,

Edukasi dan Kesehatan untuk Mahasiswa Kesehatan

Masyarakat. Jakarta. UIN Press Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Anees, Bambang Q. Ardianto, Elvinaro. 2007. Filsafat Ilmu

Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Anwar. 2006. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar

Ringkas. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Azmi, Abdullah Shidqul. 2013. Skripsi Pravelansi Risiko

Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB-MDR) di Kota

Depok Tahun 2010 – 2012. Jakarta. Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan dan Strategi Komunikasi

edisi revisi. Depok. PT RajaGrafindo Persada.

Herman, Achmad. Kunoli, Firdaus J. 2013. Pengantar

Komunikasi Kesehatan Untuk Mahasiswa Institusi

Kesehatan. Jakarta. Penerbit In Media.

Laksana, Muhibudin Wijaya. 2015. Psikologi Komunikasi

Membangun Komunikasi yang Efektif. Bandung. CV

Pustaka Setia.

Page 126: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

114

Morissan. 2006. Pengantar Public Relations Strategi Menjadi

Humas Profesional. Jakarta. Ramdina Prakasa.

Nurhadi, Zikri Fachrul. 2015. Teori-teori Komunikasi: Teori

Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif.

Bogor. Ghalia Indonesia.

Nazin, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bandung. Ghalia

Indonesia.

Nizar, Muhammad. 2011. Pemberantasan dan Penanggulangan

Tuberkulosis. Yogyakarta. Gosyen Publishing.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. 2005. Kamus

Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta. Balai

Pustaka.

Rahmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi.

Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sambas, Syukriadi. 2015. Sosiologi Komunikasi. Bandung. CV

Pustaka Setia.

Sihabudin, Ahmad. 2013. Komunikasi Antarbudaya Satu

Perspektif Multidimensi cetakan kedua. Jakarta. PT Bumi

Aksara.

Sobur, Alex. 2014. Ensiklopedia Komunikasi P-Z. Bandung.

Simbiosa Rekatama Media.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 127: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

115

Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung. CV

Pustaka Setia.

Videback, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta.

EGC, 2008.

Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategis. Yogyakarta. CV Andi

Offset.

Jurnal :

Alfian, Muhammad Ivan. 2015. Dakwah Fardiyah. Kudus.

STAIN Kudus.

Situs Internet

https://www.idntimes.com/news/indonesia/amp/indianamalia/ind

onesia-peringkat-ke-3-tbc-tertinggi-di-dunia di akses pada

tanggal 22 Agustus 2019.

https://www.jawapos.com/metro/metropolitan/02/06/2017/tak-

kuat-menahan-sakit-pasien-gantung-diri-di-rs-

persahabatan/%3famp di akses pada tanggal 22 Agustus

2019.

https://www.kncv.or.id/about-default.html di akses pada tanggal

25 Januari 2020.

Page 128: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

116

www.who.int/tb/Short_MDR_regimen_factsheet.pdf di akses

pada tanggal 8 Januari 2020.

Sumber Tambahan

Formulir Efek Samping Obat, Klinik TB-MDR RSUP

Persahabatan Jakarta.

InfoDATIN: Hari Tuberkulosis Sedunia, Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2015.

Pamflet Sosialisasi Tuberkulosis Resisten Obat, Yayasan Pejuang

Tangguh TB-RO Jakarta.

Page 129: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

117

Page 130: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

118

Page 131: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

119

Page 132: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

120

Transkrip Wawancara 1

Nama : Binsar Manik

Jabatan : Relawan Yayasan PETA Jakarta

Tempat : Sekretariat Yayasan PETA Jakarta

Tanggal : 2 Oktober 2019

Pukul : 11.08 WIB

Keterangan : Wawancara tentang proses pendampingan pasien.

1. Bagaimana cara pendekatan kepada pasien?

“Yang pertama kita harus memahami ya situasi, keadaan,

perasaan pasien. Karena kan pasien banyak hal yang dihadapi

belum lagi dari sisi penyakitnya, benturan dari keluarga,

seorang pekerja apakah berbenturan. Misalnya Dia

terdiagnosa TBC lalu kemudian dia berasumsi dia butuh

informasi, memang benar dia butuh info tapi terlepas dari itu

kita harus memahami pasien, tidak hanya edukasi tentang TB

tapi juga memotivasi”.

2. Cara mengetahui situasi dan kondisi pasien itu gimana?

“Ya kita ngobrol lah, mendekatkan diri, cerita bahwa kita kan

mantan pasien kita paham situasi yang dialami karna kita

sudah mengalami dulu, jadi tidak hanya penyakit saja tapi

Page 133: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

121

banyak hal yang dihadapi karna itu kita pendekatan dari hati

ke hati, kita respect apa yang dialami hingga dia semakin

terbuka. Ngga hanya sekedar memberikan info tentang TBC,

Dengan kita memahami apa yang di alami, dia merasa itu

bebannya itu bisa terjawab. Kita memahami kira kira jawaban

apa yang bisa kita beri selama pengobatan, solusi apa yang

bisa kita berikan sehingga dia merasa tenang menjalani

pengobatan. Misalnya dia terbentur masalah pekerjaan

gimana dia harus pengobatan 2 tahun dengan efek yang berat

ya kan, kira-kira solusinya apa. Kita minta, maunya dia

seperti apa, dia mau fokus berobat tapi kalo saya harus putus

pekerjaan gimana? Karena kan masalah yang tidak sedikit

pasien mengalami, karna apa? karna setiap pasien kan butuh

ekonomi, kebutuhan, kita punya solusi apa. Kita gali

dalamnya, dan kemudian kita harus mendapatkan solusinya

seperti apa. apabila tidak ada solusi berati pendekatan kita

gagal, bukan gagal tapi tidak maksimal ya kan. Kira kira apa

solusinya, apakah misalnya kalo kita bantu mendekatkan

dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk berkordinasi ke

pekerjaan dia jadi dia tidak ada PHK, atau mungkin dari

Kementrian Kesehatan atau Dinas Kesehatan lainnya

memberikan pendekatan ke perusahaan dia agar dia mendapat

dispensasi dari pekerjaan.

Dari sini kita bisa lihat bahwa masalah pasien itu bukan hanya

soal penyakitnya tapi banyak hal lain yang dihadapi terkait

masalah keluarga, apakah itu pribadi, apakah masalah

Page 134: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

122

perkerjaan, apakah masalah lingkungan semua berperan dan

dia harus memikirkan itu, harus kita gali, kita coba

pendekatan dari hati ke hati. Itu aja sih yang penting kita

pahami. Karna ga semua pasien tuh bisa terbuka, ada memang

orang yang berpendidikan, ada orang yang memang

pengusaha dengan pola pikir yang berbeda, ada memang

kelas menengah, ada kelas bawah yang kalo ngomong blak-

blakan, ada orang yang diam berarti menyimpan banyak

misteri kan . Tentu sebagai pendamping kita harus berusaha

minimal mendapatkan masalah itu”.

3. Sejauh ini ada ngga pasien yang tidak mau

pendampingan?

“Beberapa tidak mau pendampingan dengan alasan mereka

gamau statusnya diketahui orang, jadi dia tidak mau statusnya

diketahui orang lain ataupun siapa gitu karna berkaitan

mungkin dia orang berkarir atau orang ternama yang tidak

mau publik tau, dengan cara kita pendekatan mungkin dia

berpikir kita bakal open status nantinya jadi dia memutuskan

untuk tidak bersedia didampingi”.

4. Solusinya gimana tuh kalo terjadi seperti itu?

“Solusinya kita hanya jarak jauh dan kita kemudian

menyerahkan memberi info kepada layanan kesehatan bahwa

pasien ini tidak bersedia untuk didampingi. Sehingga memang

keaktifan layanan kesehatan terus memonitoring keadaan

pasien. Jika terjadi kendala, kalo misalnya dia putus berobat

Page 135: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

123

atau kendala yang lain, ya kita di konfirmasikan. Karna secara

verbal kan kita tidak bisa bertemu dengan dia jadi kita hanya

jarak jauh namanya, jadi tetap kita pantau itu. Namanya

pendampingan jarak jauh, jarak deket juga ada.

Pendampingan jarak deket kita ketemu face to face”.

5. Hambatan lainnya yang dialami ada apa lagi?

“Yang tadi memang tidak mau didampingi, terkendala

masalah ekonomi kita gabisa membangun komunikasi yang

baik selama masalah itu ngga cerita. Karna berkeluarga punya

anak punya istri sementara kepala keluarganya harus

menghadapi sakit begini, lalu penyakit ini kan terbentur dia

harus kerja, dia harus mencukupi kebutuhannya. Ketika

kebutuhan ini tidak dia dapatkan maka akan berbenturan

dengan pengobatan jadi kemungkinan dia mangkir atau DO

karna kembali bekerja. Jadi dia tidak merasa keberadaan kita

membantu padahal edukasi, motivasi sudah kita berikan.

Pasien menganggap masih bisa pake yang lain atau pake

alternatif maaf ya, jadi selain pengobatan medis eh pasien ini

masih ada pengobatan lain. Itu jadi hambatan juga kita

menjalani pendampingan. Cuma kan dari sisi pemerintah sisi

medis yang kita bawa, pasien ini dari sisi pengetahuannya

sendiri bahwa dia bilang pengobatan ini ga harus dari rumah

sakit, ga harus dari pemerintah dari pengobatan lain juga bisa.

Masih menganggap bahwa penyakit ini penyakit keturunan,

penyakit di guna guna orang jadi mereka gaperlu berobat lah

Page 136: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

124

orang penyakit kerturunan, jadi gausah kerumah sakit pake

obat yang ada aja lah. Ini juga akan jadi hambatan bagi kita”.

6. Bagaimana soal fasilitas untuk melakukan

pendampingan?

“Fasilitas hanya sebatas bagaimana pendampingan misalnya

kaya pemahaman tentang komunikasi, tapi berkaitan dengan

memahami situasi. Saya gatau juga yang lain mau belajar atau

ngga karna kembali pada personalnya. Bagaimana melakukan

edukasi motivasi”.

7. Dari program yang udah dijalankan pasti kan ada

evaluasi ya, nah cara yayasan ini untuk evaluasinya itu

gimana?

“Dari hasil semua pendampingan kita rapat bulanan ya. Kita

melaporkan pendampingannya, berapa orang yang mangkir,

berapa orang yang mati, berapa orang yang sembuh kita bisa

melihat keeefektifan kita dalam pendampingan. Bisa lihat

perkembangannya, kalo ada yang tidak mau didampingi ya

alasannya apa, masalahnya apa, kita evaluasi dan follow up

kembali. Menggali masalah pasien kan tidak semua anggota

memahami tentang itu, kembali kepada personal masing-

masing. Karna tidak instan untuk mempelajari ini”.

8. Apakah ada pengawasan kepada relawan di rumah sakit?

“Kita ngga selalu mengawasi, ya dari rapat bulanan itulah kita

menggali masalah mereka dalam pendampingan itu apa.

Page 137: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

125

Memang semuanya panjang gabisa instan tapi selama mereka

mau belajar untuk yang terbaik buat pasien, bagi yayasan,

pasti nanti ada perubahan”.

9. Butuh waktu berapa lama untuk relawan bisa terjun

langsung?

“Kita ada pelatihan untuk anggota baru, prosesanya ngga

terlalu lama sih kembali lagi pada mental mereka siap ngga ke

lapanagan, biasanya prosesnya 1-2 bulan mereka udah

nyaman. Pelatihan cuma sekali untuk memantapkan mereka

pada pendampingan, kita memberikan materi tentang

pendampingan, edukasi dan motivasi”.

Page 138: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

126

Transkrip Wawancara 2

Nama : Paran Sarimita Winarni

Jabatan : Sekretaris Yayasan PETA Jakarta

Tempat : RSUP Persahabatan Jakarta

Tanggal : 26 Desember 2019

Pukul : 15.30 WIB

Keterangan : Wawancara mendalam tentang program

pendampingan pasien.

1. Kak Paran sudah berapa lama bergabung dengan PETA?

“Sejak tahun 2014 sampe sekarang sudah sekitar 5 tahun”.

2. Untuk menjadi relawan PETA itu apakah ada pelatihan

khususnya?

“Iya, kita ada namanya pelatihan untuk peer educator, karena

pelatihan ini sangat penting supaya yang mau jadi

pendamping pasien itu tau apa yang harus mereka lakukan

dan bagaimana caranya”.

3. Pelatihannya itu berapa lama?

“Pelatihan khsususnya sih, pelatihan trainingnya sendiri sih

selama 3-4 hari, karena kita ada kaya belajar tentang

komunikasi efektif belajar juga tentang gimana

Page 139: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

127

menyampaikan ke pasien. Kebanyakan sih cara

berkomunikasi aja sih ke pasien dan keluarga”.

4. Jadi dalam satu kali pelatihan bisa langsung terjun ya?

“Setelah pelatihan biasanya ditaro dulu sama yang sudah jadi

anggota sebelumnya jadi mereka bisa liat bagaimana caranya

pendampingan yang dilakukan oleh PETA sebelum mereka

yang baru-baru ini terjun”.

5. Saat ini apakah ada sasaran jangka pendek dan jangka

panjang yang dimiliki?

“Kalo target PETA sendiri ya kita sih pengennya bisa meraih

atau bisa menjangkau pasien yang ada di wilayah Jakarta

untuk pendampingan, hanya saja kan sekarang ini kan masih

terbentur dengan jumlah SDM. 35 orang untuk menangani 1

jakarta, dimana Jakarta itu banyak banget pasien TB-MDR

bisa ribuan. Jadi jangka pendeknya sih bisa meraih bisa

melakukan pendampingan maksimal sebanyak mungkin

untuk pasien TB-RO. Kalo jangka panjangnya ya hasil dari

pandampingan ini ya goal-nya adalah kita ingin pasien yang

kita dampingi sembuh”.

6. Dalam pendampingan pasien pasti kan ada strateginya,

strategi apa yang dipake?

“Biasanya sih kita cari tau dulu pasien, bagaimana

karakternya, siapa keluarganya ya secara keseluruhan tentang

pasien ini, setelah itu baru menentukan pendekatan apa atau

Page 140: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

128

siapa yang lebih cocok mendekati pasien, karna ngga semua

pasien bisa nyaman, bisa mudah untuk membuka diri sama

semua peer gitu, biasanya mereka punya peer favorite-nya

sendiri”.

7. Contohnya?

“Misalnya pasien yang punya adat keras, atau sensitif, atau

menutup diri. Kita kan gabisa kasih ke orang yang bisa bawel

karna sekali lagi kita perhatikan kenyamanan pasien, saat

pasien udah nyaman tanpa diminta pun mereka bisa cerita

apapun”.

8. Kemudian selama ini apakah ada evaluasi tentang

pendampingan yang udah berjalan?

“Biasanya kita akan membahas kegiatan pada rapat bulanan

PETA, dari situ kita bisa melihat jelas pendampingan kita

gimana, masalah yang dihadapai apa, jadi apabila ada suatu

masalah yang dihadapi seorang peer tentang pasien, kita bisa

sama-sama cari jalan keluar gimana caranya bisa bantu pasien

ini”.

9. Setiap pasien itu punya strategi yang beda atau sama aja?

“Strategi beda-beda karna kan pasien punya karakter yang

beda, jadi cara kita berkomunikasi dengan pasien juga gabisa

disamain. Kita harus liat karakter pasien dulu seperti apa.

Kriteria maksimal atau minimal. Kalo maksimal kita harus

intens jagainnya bener-bener, kalo minimal kita gaperlu setiap

Page 141: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

129

hari nanyain kabarnya, jadi bisa lebih ngga terlalu intens

untuk pendampingan minimal, biasanya yang minimal

mereka sebelum dapet pendampingan latar belakangnya

bagus, kaya dukungan sosialnya bagus, keluarganya bagus,

psikologisnya bagus jadi kita cuma nambahin aja sih”.

10. Apa yang membuat pasien harus di dampingi maksimal?

“Biasanya mereka yang kurangnya pendampingan, sendirian

berobatnya, tidak dapat dukungan dari keluarga, ada

kecenderungan untuk disuatu hari bisa mangkir. Yang kaya

gini harus didampingi secara maksimal hingga selesai

pengobatannya”.

11. Menurut kaka strategi yang ada sudah cukup atau perlu

perubahan lagi?

“Sebenernya udah cukup baik, memang ada beberapa hal

yang ingin kita tambahkan dari sisi mental health-nya kan

kita belum terlalu mumpuni ya. Berharapnya sih

pendampingan PETA bisa makin bagus, bisa semakin

membantu pasien, dengan menambahkan sisi mental health

dan lainnya gitu”.

12. Pernah ngga sih minta evaluasi dari pasien?

“Pernah tapi belum maksimal, karna agak susah minta

penilaian kepada pasien. Kalo kita yang nanya, pasien kan

jadi ngerasa gaenak ya buat ngomong terbuka kalo orang

PETA sendiri yang tanya. Enaknya sih lebih baik ada orang

Page 142: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

130

luar yang nanya jadi lebih objektif, pasiennya juga jawabnya

bisa fair enough seberapa sih pentingnya PETA untuk

pasien”.

13. Pesan apa yang disampaikan pada pasien?

“Biasanya kita kasih semangat, karna kita kan memang

dasarnya edukasi, motivasi dan dampingan. Kita motivasi

temen-temen untuk minum obat apapun yang terjadi. Tapi

kita juga gapernah lupa setiap ada yang mengganggu pasien

seperti efek samping tapi takut buat ngomong sama orang, ya

udah ngomong aja sama kita. Kita bisa bantu pasien ketika

efek samping yang bikin takut pasien tapi malu ngomong ke

dokter atau perawat, kita bisa fasilitasi antara pasien dan

petugas. Biasanya kita mendorong keluarganya juga supaya

tetap mau kasih support pasien, gimana juga PETA itu orang

lain dan keluarga lebih penting, jadi mereka harus punya

support penuh dari keluarga. Apabila ada keluhan yang dirasa

cukup berat, gausah kompromi langsung konsultasi ke dokter

atau IGD”.

14. Metode apa yang digunakan untuk menjalankan

strateginya?

“Misalnya kita menentukan pasien perlu didampingi

maksimal atau minimal, metode yang dipakai adalah kita

punya manajer kasus, itu program kerjasama LKNU dengan

POP TB Indonesia, MK perannya adalah membantu penilaian

awal apakah pasien ini akan didampingi secara maksimal atau

Page 143: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

131

minimal. Jadi di penilaian awal itu ada pertanyaaan tetang

pengetahuan pasien tentang TB, obat, efek samping, sosial-

ekonomi, dan keluarga. Setelah itu MK bisa menilai apakah

pasien perlu didampingi maksimal atau minimal”.

15. Adakah media yang digunakan untuk pendampingan?

“Biasanya sih kita pake buku saku pasien, disitu ada semua

hal dasar yang perlu diketahui pasien termasuk efek samping

obat dan gimana mengatasinya. Cuma karna belakangan ini

lagi habis jadi sekarang ini kita tanpa alat bantu. Tapi kalo

nanti itu udah di cetak ulang ya kita pake itu lagi. Kita

kehabisan buku saku, satu pendamping biasanya kalo

melakukan pendampingan mereka selalu bawa, tapi sekarang

belum ada lagi”.

16. Efek apa yang diharapkan?

“Kita pengen pasien sembuh, kita mau pasien yang kita

dampingi tapi bukan berati bergantung pada kita. Kita ingin

mereka mandiri mereka tau gimana caranya mengatasi hal-hal

yang awalnya mereka gatau dan sekarang mereka tau. Kita

pengen keluarganya juga ngga lepas tangan. Oh udah

didampingi oleh PETA ya yaudah. Ngga gitu, kita ingin

keluarga ikut mendampingi pasien”.

17. Kapan aja pendampingan dilakukan?

“Setiap saat sih, kalo dulu kita seminggu bisa senin sampe

jumat di Poli dan Soka (gedung perawatan pasien TB-RO di

Page 144: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

132

RSUP Persahabatan). Kalo sekarang kita pakai kerjasama

dengan LKNU jadi ngga setiap hari sih paling sebulan

beberapa kali aja tapi pendampingan peta juga sebetulnya

tidak terpatok pada datang terus ketemu pasien, banyak juga

kalo pendamping ga bisa hadir ketemu, biasanya mereka

chat, telpon atau sekedar tanya kabar gimana, atau

monitoringnya juga bisa lewat pertugas tanya pasien saya

gimana. Sistemnya ngga terikat dengan harus melulu datang

tapi juga bisa via telepon atau chat”.

18. Gimana proses pendampingannya sendiri?

“Kalo sekarang kan sudah ada MK. Mereka melakukan

penilaian jadi mereka yang akan menunjukkan kita,

mengenalkan kita ke pasien. Setelah itu ngobrol,

mengedukasi, motivasi. Ya itu tadi, pasien itu berbeda-beda,

kalo baru biasanya kita semangatin dan mereka belum banyak

pertanyaan karna mereka belum ngalamin apa-apa, biasanya

yang lebih ngobrol banyak pasien yang udah satu bulan

keatas yang uda ngerasain efek samping yang gaenak dan

mulai punya masalah kompleks sih kaya gitu”.

19. Apakah MK itu bagian dari PETA atau terpisah?

“Ngga, PETA kan uda ada sebelum MK. Sekarang ini MK

membantu temen-temen peer untuk lebih mudah bertemu

dengan pasien, karna MK juga membagi pasien dimana dia

tinggal. Ketika ada pasien yang domisilinya di puskemsa A

akan dikenalkan dengan peer yang didaerah situ. MK itu

Page 145: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

133

beberapa memang anggota PETA tapi beberapa lagi bukan

anggota PETA. Direkrut dari bebas, tidak harus dari mantan

pasien. Karna ini program LKNU jadi yang menentukan

pihak sana”.

20. Jadi MK itu dibawah LKNU ya?

“Iya betul”.

21. Kalo mau jadi relawan peta apakah harus mantan pasien

TB?

“Dari 2012 kita punya aturan main kaya gitu, jadi yang

menjadi angoota PETA itu mantan pasien atau pasien yang

sudah pada level cukup aman untuk tidak menularkan, kaya

pasien yang sudah lepas suntik. Karna kalo dibilang kalian

gapernah ngerti rasanya pasien kalo kalian bukan pasien,

kalian gapernah ngerti rasanya kalo belum mengalaminya.

Coba kalo misalkan orang gatau apa-apa terus pasien

berkeluh kesah soal efek samping obat, terus bisa jawab apa?

Pasti gabisa jawab apa-apa karna gapernah ngalamin. Pasien

pasti kaget dan takut pas ngerasain efek samping obat tapi

kalo mereka punya temen yang sama, punya komunitas

dimana bisa ngobrolin ini semua, jadi mereka ga ada rasa

takut lagi”.

22. Apa sih faktor penghambat dan pendukung selama ini?

“Penghambat ya, dari sisi pasien ada yang sulit untuk terbuka,

butuh lebih lama untuk kita tau apa sih yang di butuhkan,

Page 146: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

134

belum lagi misalnya keluarganya yang menutup diri, mungkin

lebih ke tantangan sih sebenernya, kita juga masih kurang

SDM. Misalkan pasien ada 500-600 orang sedangkan kita

cuma 35 orang jadi kan ga seimbang.

Kalo pendukung, Alhamdulillah kita saat ini udah diakui oleh

Kemenkes, uda sering diajak kerjasama sama petugas Suku

Dinas, Dinas Provinsi juga sudah, skrg kita udah pegang 42

Puskesmas di Jakarta, belum lagi organisasi lain diluar PETA

jadi sekarang kita sudah diakui keberadaannya. Karna kalo

ngga ada dukungan dari pemangku jabatan atau yang punya

wilayah, ya kita bisa apa? kalo kita udah punya dukungan jadi

kita bisa lebih mudah dalam melakukan kegiatan”.

Page 147: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

135

Transkrip Wawancara 3

Inisial : SD

Usia : 25 tahun

Jabatan : Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta

Tempat : RSUP Persahabatan Jakarta

Tanggal : 8 Januari 2020

Pukul : 11.04 WIB

Keterangan : Wawancara pasien yang menerima

pendampingan minimal.

1. Kapan awal terdiagnosa TB-RO?

“Pertama kali saya ngerasain gejala dulu ya dari bulan april

2018, dari situ saya belom tau kalo itu gejala TB akhirnya

saya coba berobat sana-sini sampe akhirnya ketemu RS

Persahabatan dinyatakan TB-RO. Itu kalo ngga salah tanggal

6 agustus 2018, dapet pengobatan yang 20 bulan. Sekarang

udah berjalan 18 bulan”.

2. Kapan awal pertama kali di dampingi sama PETA?

“Ya itu udah masuk ke pengobatan awal sudah didampingi

PETA sampe saat ini”.

Page 148: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

136

3. Bisa cerita sedikit awalnya gimana bisa di dampingi sama

PETA?

“Jadi awalnya saya kan gatau ya pasien disini kan awam ya.

Jadi saya bingung harus kemana dulu, akhirnya ada PETA

nyamperin saya dia bilang mba ada yang bisa saya bantu,

terusnya diarahin sama PETA. Semakin lama semakin

tertarik, kenapa dia peduli sekali sama saya, dia bilang kita

akan dampingi pasien sampe sembuh. Gimana caranya dia

bisa menghabiskan obat. Seiring waktu berjalan, oh iya

ternyata ada efek-efek yang saya rasain. Kaya ga percaya diri

gitu, saya gatau itu obat atau apa gatau. Rasanya tuh mual,

muntah, halusinasi luar biasa sih, dari situ saya mulai ga

kendali tuh akhirnya saya semakin butuh sama PETA. Ya

sejauh ini sampe sekarang ya masih butuh mereka”.

4. Apakah ada satu orang relawan yang khusus dampingi

mba Sarina?

“Oh iya ada satu orang, namanya bang Naga”.

5. Selama ini hanya di dampingi sama bang Naga aja?

“Iya dia aja”.

6. Kapan pendampingan dilakukan? setiap hari atau

gimana?

“Jadi tiap saya kontrol ketemu disini kan di rumah sakit, saya

kan ambil obat di PKM nih di Puskesmas deket rumah saya.

Page 149: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

137

Kadang sewaktu-waktu dia kerumah mantau saya, diliat

keadaannya, udah minum obat atau ngga. Ga setiap hari, ga

sering juga. Ketemu, telpon, chat gitu sih”.

7. Kenapa mba Sarina bersedia didampingi oleh PETA?

“Karna saya butuh, ya itu yang saya bilang tadi efek obatnya

yang saya gabisa kendali jadi saya butuh arahan dari dia”.

8. Jadi kalo ada keluhan konsul pertama ke PETA? Ngga

langsung ke dokter?

“Iya ke PETA, belom ke dokter karna yang saya rasain masih

stabil aja gitu. Jadi pertama ke PETA dulu”.

9. Pesan apa yang sudah disampaikan oleh relawan kepada

mba Sarina?

“Tentunya sih semangat ya buat tetep minum obatnya.

Gausah merasa kamu orang yang paling hancur atau apa,

fokus aja ke obat lebih ke motivasi gitu”.

10. Ada Gangguan psikologis yang dirasakan ngga selama

ini?

“Sejauh ini ada ya kaya efek-efek, kaya halusinasi ada sih

tapi ya itu sih semua dibawa biasa aja, tetep ngobrol ga usah

dirasain sampe dalem banget ya karna bakalan ngaruh juga ke

kitanya jadi ga usah dipikirin”.

11. Hal itu sudah dikonsul ke dokter atau ke relawan aja?

Page 150: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

138

“Konsultasikan ke relawan aja sih selama ini”.

12. Adakah solusi yang diberikan relawannya?

“Ya itu gapapa kata dia itu cuma efek obat. Saya tau dosisnya

juga makanya oh yaudah gapapa kalo belom ampe gimana-

gimana”.

13. Apa sih efek yang dirasakan dengan keberadaan PETA

selama ini?

“Bantu banget ya, dia itu keluarga buat saya. Dia peduli sama

kita, dia juga mantan makanya dia tau, mantan penyakit ini ya

makanya dia tau, dia bisa ngerasain. Jadi saya ngebuka hati

banget gitu lah kaya keluarga”.

14. Menurut mba Sarina pendampingan yang dilakukan

PETA sebenernya perlu ngga sih?

“Perlu banget kalo saya, karna satu mungkin dari efek ini

banyak orang yang bilang ini itulah, banyak rasa yang pasien

alami. Jadi saya gasuka kalo dikit-dikit ke dokter saya gasuka

ya, karna saya dari dulu pengennya tenang minum obat fokus,

yang penting selesai”.

15. Adakah kritik dan saran yang ingin disampaikan mba

Sarina untuk PETA?

“Oh ada untuk PETA, saya minta PETA terus ada ya di

samping para pasien seperti saya, TB-RO, mereka tuh butuh

PETA. Jadi tetep solid, tetep panjang lah untuk relawan kaya

Page 151: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

139

gini-gini. Sejauh ini mereka baik-baik aja sama saya sih.

Kaya keluarga ngebantu banget”.

16. Ngebantu bangetnya dari segi apa?

“Segi…kadang motivasi, kadang juga soal obat misalnya

kaya asem urat gitu disuruhnya beli obat ini-itu, jadi ngasih

solusi gitu”.

17. Apa harapan kedepannya buat PETA?

“Sejauh ini dia udah baik, udah bagus banget ya. Saya cuma

berharap mereka itu ada terus sampe pasien TB-RO ini ngga

ada. Selalu ada karena mereka ini butuh PETA. Jd saya

berharap itu terus ada aja”.

18. Adakah dukungan lain yang mba Sarina dapatkan selain

dari PETA?

“Oh banyak, keluarga dukung, temen-temen dukung, jadi ga

ada alasan saya untuk ga semangat. Jadi saya jalanin aja

sekarang dengan baik”.

19. Pernah ngga sih dapet stigma dari lingkungan sekitar

karena sakit TB-RO?

“Sejauh ini saya gapernah dapet stigma, mungkin ada orang

lain tapi kalo saya gapernah”.

Page 152: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

140

Transkrip Wawancara 4

Inisial : DA

Usia : 38 tahun

Jabatan : Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta

Tempat : RSUP Persahabatan Jakarta

Tanggal : 8 Januari 2020

Pukul : 11.31 WIB

Keterangan : Wawancara pasien yang menerima

pendampingan maksimal.

1. Kapan awal terdiagnosa TB-RO?

“2 Agustus 2018”

2. Langsung di RSUP Persahabatan atau gimana?

“Iya langsung. Dari bulan Agustus berarti udah 18 bulan”

3. Kapan pertama kali di dampingi oleh PETA?

“Dari bulan kedua”

4. Kalo awal proses pendekatan dengan PETA dulu gimana?

“Pertama kan saya liat dia kan pake kostum tapi saya ga

berani deketin. Dia yang deketin, katanya gimana? lagi proses

Page 153: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

141

apa? gitu kan. Kemaren sih pertama-tama dalam proses THT,

jantung dari awal situ sih”.

5. Dari situ udah mulai deket ya?

“Iya”.

6. Selama ini apa ada pendamping khususnya dari PETA?

“Biasanya bang Naga ya, terkakhir bang Binsar”.

7. Kapan aja tuh di dampinginya?

“Kalo akhir-kahir ini kalo aku ada keluhan aja ya, keluhan

yang paling aku takutin gitu ke bang Naga. Kalo masalah

psikologis, masalah tentang penyakit yang lebih detail lagi,

bang Binsar sih yg lebih paham banget gitu ya”.

8. Awalnya kenapa ibu bersedia di dampingi oleh PETA?

“Karna saya butuh, udah gitu kan saya liat kayanya dia

komunitas ya, saya tanya lagi ini PETA bentuk apa? ternyata

kan mereka ex dari tb ini kan ya jadi saya pikir kan lebih

paham karna dia udah mengalami terus lebih paham, yaudah

saya lebih deket gitu, lebih intens. Mungkin kalo ga ada

PETA saya juga gatau jadinya seperti apa. Karna kita kalut

sendiri, emang kita harus deket sama yang Diatas itu yang

utama, tapi biar gimana pun kita gabisa lepas dari PETA”.

9. Apa yang biasanya diberikan oleh PETA?

Page 154: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

142

“Ya masalah dari di kasih solusi minum ini, minum ini, dari

psikologis. Saya kan di hantem banget ya dari psikologis, ya

di kasih wejangan lah istilah kata emang sistemnya gitu, jadi

sekarang kita jangan terlalu, kalo obat ngga ngenakin badan

kita ayo dong keluar-keluar, jangan semakin di rasa ayo

keluar ngobrol, sedangkan obat ini efeknya luar biasa dari

setahun pertama saya dihantem dengan fisik ya, kesininya

saya dihantem dengan psikologis”.

10. Apa yg dirasakan ibu dari segi psikologis?

“Psikomatis tau ga? psikomatis masalah kejiwaan yang hebat,

takut mati, kita ga takut setan kita takut mati. Seakan-akan

kematian ada di depan kita. Saya punya fb saya non-aktifkan

saya gasuka kalo liat postingan kaya kata-kata kenapa anda

masih dihidupkan? karna anda banyak dosa, kata-kata jangan

terlalu capek kalo capek ntar dia meninggal besok. Sampe

suami saya omelin, saya larang karna saya takut besok suami

saya mati. Saya omelin terus suami saya. Sampe sekarang tuh

saya kaya bukan saya. Kaya ngomong tadi bener terus ntar

sore kok bisa ya saya ngomong kaya gitu?. Puncaknya

kemarin saya berantem sama kakak ipar saya, kakak ipar saya

pergi dari rumah ibu saya seakan-akan dia diusir sama saya.

Padahal ini mulut ga bisa dikondisikan, apalagi kalo uda

dateng mens ya itu hormon kan naik. Badan saya udah stress,

otak gaboleh terlalu berat mikirnya. Keluarga saya udah

minta maaf, kenapa sih kemaren pada cerita sama saya

padahal saya gaboleh punya pikiran loh. Saya belom bisa

Page 155: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

143

sosmed, saya saya gabisa. Emang semua pasien beda-beda ya

yang hebat itu saya, kalo ga ada bang Naga, bang Binsar saya

gatau jadi apa, mereka inian saya”.

11. Gangguan ini apakah udah di konsultasikan?

“Depresi kan ya jatohnya, depresi saya waktu itu uda ke

psikolog, kata temen saya ngapain percuma ke psikolog kalo

ke situ jatohnya nanti kita makin di push hal-hal negatif,

kamu mau mau jadi seperti orang itu, kamu mau ini-itu, jadi

kan kita jadi mikir lagi mba. Emang sih psikolog ngasih

solusi, cuma kita kan mikir lagi jadinya. Tapi kan pikiran kita

ga boleh berat”.

12. Jadi lebih konsultasinya ke PETA aja atau ke dokter?

“Ke PETA aja, paling sharing aja ke temen tuh, temen

seperjuangan kita mba tinggal dua, dua aja, yang lain udah

pada DO, mungkin ada yang meninggal. Soalnya penyakit ini

mereka pada malu. Kalo kita mah terserah lah mau di bilang

kita gila, kita gimana yang penting obat udah masuk. Kita

terima konsekuensi obatnya itu apapun itu kita terima. Bukan

masalah fisik, psikologis yang di hantem, tau ngawang ga

mba? seakan kita ga punya pikiran, kaya badan eeeh ga

nampak, ke bumi ga nampak jadi pikiran mandek ga bisa

berpikir”.

Page 156: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

144

13. Solusi apa yang diberikan sama PETA?

“Kalo aku jadi harus pinter-pinternya pasien sih mba ya, kalo

PETA kan nikmatin aja nanti ada prosesnya. Kalo aku, kalo

ngawang itu dateng, aku lebih baik menyendiri sambil

berdzikir, menyendiri tapi ga berdzikir parah lagi dihantem

kita. Kadang lagi ngobrol enak-enak ya mba tiba-tiba otak nih

mandek gabisa mikir, jadi mendingan gue kabur daripada uda

gajelas ini obrolan, gatau apa yang di obrolin aku mendingan

menyingkir gamau ikut gabung. Sekarang lagi masa

menikmati, oh gue masih bisa nafas, masih bisa makan gitu

aja mikirnya. Sampe anak pun sunat aku ga ada respect,

maksudnye ibu kan sedih ya ngeliat anak sunat apa gimana,

selametan. Aku mah ngga, anakku minum obat, aku ga bisa

liat obat lain selain obat aku. Yang ngurusin anakku ya

suamiku. Aku ga ada respect, aku ga nangis seakan-akan air

mata udah abis”.

14. Menurut ibu pendampingan ini perlu ga sih?

“Perlu banget, karena aku liat temen-temen sini kok bisa kuat

sih? kok bisa ada sampe sekarang? gitu aku bilang karna aku

di dampingi ini, karena mereka pada salah kaprah jadinya, oh

begitu ya efek obat? begitu ya? dari awal pun saya di

dampingi PETA, tapi sekarang saya jadi ga malu bertanya,

tolong dong ini kenapa ya, banyak kok mba pasien yang

gabung sama PETA. Karna mereka pikir mungkin nambah

beban omongan ya. Kalo aku sih ngga aku butuh, butuh

Page 157: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

145

banget PETA, istilah kata pertama Tuhan kita, kedua

keluarga, ketiga ya PETA. Kalo ga ada keluarga pun, kan

banyak temen-temen kita ya mba yang pada ditinggalin

keluarga, ditinggalin suami, ya itu harus. Bisa

mengkondisikan badan kita. Ya gitu deh obat”.

15. Ada kritik dan saran ngga yang mau ibu sampaikan buat

PETA?

“Udah bagus ya pendampingannya, agar edukasinya lebih aja

gitu. Edukasi tentang TB-nya sendiri dan selama ini kan

mereka mau sih mendengarkan kita. Kaya bang Binsar

dengan teorinya apa gitu ya, kalo bang Naga kan ayo mba itu

efek obat, efek obat gue juga dulu begitu. Mereka juga kaya

motivator gitu, kaya bang Binsar kan lebih kaya ngomongin

kehidupan kita kedepannya, lebih dewasa lah, kalo bang Naga

kan lu-gue lu-gue kaya temen aja gitu. Bagus banget PETA,

kalo ga ada PETA kita gatau. Sayangnya di Jakarta ada

PETA, aku di Cileungsi ga ada pendampingan sama sekali.

Sebenarnya ada kata bang Binsar, cuma dia ga masuk ke

daerah aku karna pasien cuma ada dua dan puskesmas kan

hanya tau ini obat pasien ya udah. Sebenarnya apa? pasien

bukan hanya obat tapi psikologi yang dibutuhkan”.

16. Harapan ibu kedepannya untuk pendampingan ini

gimana?

“Harapannya apa ya, ya lebih bagus aja gitu, sering di adakan

seminar-seminar tentang penyakit TB, banyak pasien yang ga

Page 158: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

146

paham. Apalagi dia nganterin anaknya, dia kan orang tua ya

ga paham, kita pasien kan bodo amat yang penting minum

obat. Sebenernya tuh edukasi pendamping tuh lebih penting.

Ya pasien kan hanya minum obat. Sama kita nih penderita di

adakan seminar biar kita lebih tau, aku juga lebih tau TB-nya

baru setahun kemudian, oh ternyata begini-begini. Dulu kan

taunya TB ya TB diobatin selesai, ternyata prosesnya ga

begitu”.

17. Menurut ibu lebih mudah konsultasi ke PETA atau ke

dokter?

“PETA”.

18. Alasannya?

“Ke dokter ya, dokter juga manusia ya ada rasa lelahnya. Ya

mungkin dengan banyaknya pasien dengan keluhan yang

sama mungkin dia lelah, jadi lebih ke PETA. Aku solusinya

ke PETA bukan ke dokter. Dokter ujung-ujungnya boleh tes

ini bu obat ini, bu obat ini gitu aja, sedangkan efek kita kan

setiap bulannya beda-beda ada aja gangguan. Kadang PETA

juga nyaranin konsul aja ke dokter di kasih rujukan ke

psikologis, ntar ujung-ujungnya begitu, kecuali berhubungan

dengan jantung ya, asem urat, liver gitu baru kita ngeluhnya

ke dokter, masalah medis ya ke dokter ngeluhnya. Tapi kalo

psikologis halusinasi apa mendingan ke PETA, dokter ga ada

solusi, karna apa? PETA itu kan ex TB jadi mereka paham

apa yang saya alami, karna dia pernah ngalamin”.

Page 159: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

147

Transkrip Wawancara 5

Inisial : KC

Usia : 40 tahun

Jabatan : Pasien TB-RO RSUP Persahabatan Jakarta

Tempat : RSUP Persahabatan Jakarta

Tanggal : 27 Januari 2020

Pukul : 12.07 WIB

Keterangan : Wawancara pasien yang menerima

pendampingan maksimal dengan riwayat mangkir

pengobatan.

1. Kapan bapak pertama kali terdiagnosa TB-RO?

“Tahun 2016 itu bu sesudah gitu karna kita belom tau reaksi

obat ini, belom memahami makanya 2016 saya sempet

mangkir”.

2. Bulan apa itu pak kalo boleh tau?

“Kalo bulan saya kurang inget bu”.

3. Oh baik, berapa lama bapak mangkirnya?

“Saya mangkir dari 2016, 2019 ini saya baru kembali lagi”.

Page 160: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

148

4. Sebelumnya ada penjemputan dari rumah sakit atau

gimana pak?

“Ada bu ada, banyak orang-orang PETA yang kesono. Saya

tinggal di rusun, bang Darman mengajak saya sama bang

Jovan, bang Jovan yang di Sulianti Saroso sekarang ini, dia

orang PETA juga. Dari cara bicara dia, cara merangkul dia

bersama pasien, saya sempet ini juga bu sempet apa saya mau

kembali lagi ke MDR ini cuma saya gamau di persulit. Saya

gamau ngurus di persulit. Kedua saya minta tolong bantu saya

sepenuhnya saya bilang. Bu suster ini kan walaupun dia galak

dia baik orangnya, baik dan pengertian”.

5. Sebelumnya alasan mangkir kenapa pak?

“Halusinasi tinggi bu”.

6. Contohnya?

“Contohnya saya bu ya, kan saya dari rusun ke Pulo Gadung

naik angkot bu itu saya liat orang perasaan orang itu mau

lompat, saya pegang tu dari dalem keluar, saya pegang tu

orang megang saya, bapak ngapain mau lompat katanya, ini

saya mau nolongin ini, ga ada orang pak, tapi perasaan saya

ada orang bu.

Udah begitu saya abis minum di Soka melihat ruang Soka itu

kan ruang rawat bu, di timpa lagi saya hawa takut. Kabur lah

saya dari situ, terus saya mangkir. Di jemput lagi ama orang

PETA, di jemput lagi ama dokter ada pihak terkait di rusun

Page 161: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

149

ama ibu-ibu kelurahan ke rumah. Namanya orang sakit

gimana sih bu takut saya tuh. Nah pas 2019 karna ini pak

darman mengajak saya untuk kembali kemari, kalo misalkan

ada apa-apa coba konsultasi ke dokter dan kamu juga akan di

dampingi sama orang PETA. Selama ini disini bahkan obat

2019 ini lebih berat bu daripada 2016 yang lalu yang saya

rasa. Contohnya kulit saya nih item, dulu saya ga begini bu

nih poto saya ada nih. Semenjak mulai minum obat ini bu,

disini juga pada tau semua saya dulu putih. Saya pikir gini

orang PETA ama saya salutnya gitu dah, saya kemari untuk

berobat, kalo obat saya gamau pernah mikirin bu karna apa,

intinya penyakit semua ada di pikiran bu, kan begitu.

Keduanya intinya percuma kita berobat rutin minum teratur

kalo segi makanan minuman kita ga jaga bu. Ketiga ini yg

penting kita disini kita harus dibawa enjoy bu, pikirannya

yang indah gitu, jangan stress apalagi emosi”.

7. Pertama kali bapak di dekati PETA itu kapan pak?

“Dari saya di MDR ini. Orang PETA ya emang

Alhamdulillah bu dia orang baik-baik semua, perhatian

terutama pak Darman, bang Syarif, bang Naga, Pak edi

semuanya baik semua lah bagus”.

8. Biasanya yang disampaikan sama PETA apa aja pak?

“Yang positif aja bu, maksudnya jangan minum sendiri atau

bagaimana. Kalo ada apa-apa konsul dengan orang PETA

atau sama dokter ya kan. Jangan seperti kemarin gitu”.

Page 162: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

150

9. Sekarang ini bapak sudah berapa lama pengobatan?

“Saya udah 7 bulan bu”.

10. Selain dukungan PETA, dari keluarga bagaimana pak?

“Alhamdulillah bu adek-adek dukung semua, cuma di obat

doang nih. Kita juga begini Alhamdulillah bu, cuma pak

darman tau kok saya bagaimana”.

11. Menurut bapak perlu ngga sih pendampingan ini?

“Kalo buat saya perlu sih, misalnya kalo kita lagi perlu buat

iniin surat kan dia kan bisa menyampaikan gitu bu. Istilahnya

kita juga bisa sharing gitu dengan PETA”.

12. Ada kritik dan saran ngga yang mau bapak sampaikan

buat PETA?

“Saya rasa sih ga perlu lah, udah bagus sih. Cara

penyampaiannya bagus orang PETA dan juga cara

memperhatikan pasien juga bagus”.

13. Selama ini bapak di dampingi sama pak Darman aja atau

ada yang lain?

“Sama pak Darman aja, kadang bang Naga. Saya udah bilang

sih tolong bantu saya sepenuhnya”.

Page 163: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

151

14. Kapan aja tuh di dampinginya pak?

“Di rumah sakit doang, karna kalo di rumah kita seger bu di

bawa enjoy aja bu. Karna obat ini kalo kita stress salah bu,

keras bener-bener obat ini. Makanya bang naga ini, apalagi

pak syarif pasien paling eror nih, kita butuh tempat yang

suasananya yang enak, karna kita belom minum obat ngeliat

orang pada minum obat, pada muntah, pengaruhnya besar bu.

Apalagi bu kalo saya bilang terus terang banyak masalah bu,

masalah keluarga, yang tau pak Darman, ama bu Ema, mak

Odi ama keluarga saya. Karna yang saya liat ini maap bu ya,

kelebihan obat ini yang baru-baru ini orang baru sebulan,

setengah bulan, orang uda pada ngegeletak bu saking kenceng

obat ini. Karna saya bilang begini bu kalo kita ngomong kan

terlalu banyak ama pasien kan kurang bagus, krna saya juga

kan pasien bu.

Obat ini keras, kita minum harus sabar entar pelan, kalo sudah

normal, sudah enakan baru kita minum obat, udah gitu kalo

minum obat saya ga kaya yang lain bu glek, glek, glek, emang

itu bagus cuma balik lagi ke pribadi. Saya minum dua, tiga,

dua yang penting habis, pelan- pelan tapi pasti bu. Saya udah

pikiran ponakan udah pada besar nikah, adik uda pada rumah

tangga. Saya sebagai abangnya kapan saya mau nikah kan

begitu bu, jadi saya sadar dengan sendirinya saya mau kesini,

udah gitu yang ngedukung saya pak Darman dan bu Yuni

saya hargai sebagai orang tua saya pribadi karna perhatian

dan dukungannya saya terima kasih banyak”.

Page 164: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

152

15. Kenapa bapak mau di dampingi sama PETA?

“Buat saya pribadi bu, saya perlu dia, dia siap ya gitu”.

16. Ada interaksi lain ngga selain di rumah sakit? Kaya lewat

telepon gitu?

“Dua-duanya”.

17. Biasanya apa aja yang di tanyain sama PETA?

“Kadang itu masalah surat, ambil darah gitu. Kan sekarang

banyak pasien baru jadi kita perlu konsultasi ama dia gitu.

Cuma saya bilang mereka tuh bagus, selama dia ama saya

masih perhatian saya jaga ama saya ini bu”.

Page 165: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

153

DOKUMENTASI

Foto bersama Ketua Yayasan PETA Jakarta, Ully Ulwiyah dan

Relawan, Binsar Manik

Wawancara dengan relawan Yayasan PETA Jakarta, Binsar

Manik

Page 166: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

154

Wawancara dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran

Sarimita Winarni

Foto bersama dengan Sekretaris Yayasan PETA Jakarta, Paran

Sarimita Winarni

Page 167: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

155

Suasana kegiatan pendampingan pasien TB-RO

oleh relawan Yayasan PETA Jakarta

di RSUP Persahabatan Jakarta.

Page 168: STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN YAYASAN PEJUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51112/1/RAYI CI… · strategi komunikasi relawan yayasan pejuang tangguh tb-ro (peta)

156

Foto bersama salah satu pasien TB-RO di RSUP Persahabatan

Jakarta

Wawancara dengan pasien TB-RO di RSUP Persahabatan Jakarta