STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK...

109
STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK PEMULUNG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI YAYASAN WAKAF AL-HAKIM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh : Noor Aisyah NIM: 1110051000094 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M  

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK...

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK

DIDIK PEMULUNG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR DI YAYASAN WAKAF

AL-HAKIM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S. Kom. I)

Oleh :

Noor Aisyah

NIM: 1110051000094

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

 

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

 

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

 

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk

memenuhi syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1)

di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau

merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang,15 Agustus 2014

Noor Aisyah

 

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

i

ABSTRAK

Noor Aisyah 1110051000094 Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim

Komunikasi tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila terjadi antara satu orang dengan orang lain atau lebih. Dalam berkomunikasi dengan anak didik pemulung memerlukan strategi demi terciptanya tujuan dan kegiatan belajar mengajar yang sudah di rencanakan sesuai dengan strategi karena pada dasarnya anak didik pemulung lebih cenderung agresif dengan anak seusia mereka.

Berdasarkan latar belakang di atas maka pertanyaannya adalah bagaimana perumusan strategi komunikasi pengajar terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar di Yayasan Wakaf Al-Hakim? Bagaimana penerapan strategi komunikasi pengajar terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar di Yayasan Wakaf Al-Hakim? Bagaimana penilaian strategi komunikasi pengajar terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar di Yayasan Wakaf Al-Hakim?

Teori yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan teori Strategi konsep Fred R David, dimana teori ini terdiri dari tahapan-tahapan strategi tersebut, diantaranya ialah perumusan strategi, penerapan strategi dan penilaian strategi.

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yang dapat menghasilkan data yang lebih mendalam, baik berupa kata-kata tertulis, data, lisan (wawancara), observasi dan dokumentasi. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif penelitian menyatakan bahwa metode ini merupakan proses pencarian fakta, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

Berdasarkan hasil analisis data perumusan strategi ditentukan dengan merumuskan strategi yang akan dilaksanakan, penerpan sesuai dengan strategi yang sudah dirumuskan, dan penilaian strategi sesuai dengan kegiatan yang sudah dilakukan yaitu pemberian santunan, program kakak asuh, belajar agama islam, jambore, dan kegiatan futsal.

Dengan demikin dapat di simpulkan bahwa strategi yang dilakukan pengajar terhadap anak didik pemulung di Yayasan Wakaf Al-Hakim berhasil sudah di aplikasikan dan di terapkan dengan baik.

Keyword: Strategi Komunikasi, Anak Didik Pemulung, dan Meningkatkan

Motivasi Belajar.

 

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

ii

KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirohim, Alhamdulillahirabil alamin, Puji syukur hanya

bagi Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa

terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul yang

penulis ajukan adalah “STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR

TERHADAP ANAK DIDIK PEMULUNG DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR DI YAYASAN WAKAF AL-HAKIM” yang di

harapkan dapat menambah wawasan serta ilmu mengenai strategi komunikasi di

suatu organisasi maupun di perusahaan.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan

ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarief Hidayatullah

Jakarta, Bapak Dr. Arief Subhan, MA, beserta Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

selaku Pudek I, Bapak Drs. Jumroni, M. Si selaku Pudek II, Bapak Dr. H.

Sunandar Ibnu Nur, M. Ag selaku Pudek III.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Rachmat Baihaky, MA dan Sekertaris Jurusan

 

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

iii

Komunikasi Penyiaran Islam, Ibu Fita Fathurrokmah, SS, M. Si yang banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan birokrasi penelitian skripsi.

3. Bapak Drs. S. Hamdani, MA selaku dosen pembimbing, yang telah

membimbing memberikan arahan, nasihat dan ilmu bagi peniliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Hj. Umi Musyarofah MA selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membantu saya mengingatkan dan mengarahkan akan pentingnya penilaian

selama kurang lebih empat tahun.

5. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syareif

Hidayatullah Jakarta, atas semua ilmu yang telah diberikan kepada peneliti.

6. Seluruh staf perpustakaan baik staf di perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi maupun staf perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang mana peneliti dapat melihat referensi dari penelitian terdahulu.

7. Bapak Umar Hamdani S. Sos I selaku pimpinan Yayasan Wakaf Al-Hakim

yang sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan informasi akurat untuk

penelitian ini, serta kepada dewan jajaran pengajar Yayasan Wakaf Al-Hakim

terimakasih atas segala bantuan, dan informasinya sehingga penelitian ini

dapat terselesaikan.

8. Kepada kedua orang tua bapak Suwasdi dan Ibu Sumiyatun terimakasih atas

dukungan, materi, doa, kasih sayang, dan semangat sehingga penelitian ini

dapat terselesaikan.

9. Kepada adik Rella Oktaviyanti, Alm. Mba Wulan Febrianie, Kak Anti, dan

Mba Mayrina terima kasih atas motivasi dan doa sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini.

 

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

iv

10. Teman-teman seperjuangan kelas KPI C 2010.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan Arum, Sinta, Anita, Pipit, Alfa, Indah, Syta,

Icha, Eva, Iyos, Endah, Manda.

12. Keluarga KKN PELANGI 2013, Muhammad Abdul Latif, Muhammad

Syukri, Muhammad Ickwan Santoso, Ega Saptahadi, Gilang Ramadhan, Irfan

Nursandie, Pandu Priambodo, Fikri Anugrah, Ulul Azmi, Asri Sukowati,

Nida Rasula, Rika Ardiyani, Sinta Taryas Putri, Sarah Eka Aprilia, Tanti

Oktari, Yulita Rosalina, Deri Indrya Shanti serta dosen pembimbing KKN

Umi Kulsum, MA, yang senantiasa memberi dukungan untuk kita.

13. Tim Tari Tradisional Bentara Budaya Jakarta khususnya untuk Tika, Kak

Hanna, Kak Cipa, Nia acil dan Tim Bentara Muda Nana.

14. Sahabat-sahabatku Nur Indah, Elvinta yang selalu memotivasi, memberi

semangat, mendampingi dan membantu disaat susah maupun senang.

15. Serta pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada mereka semua.

Harapan penulis, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca pada umumnya.

Tangerang, 15 Agustus 2014

Noor Aisyah

 

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………… 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ……………………………….. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………... 6

D. Metodologi Penelitian …………………………………………. 8

E. Tinjauan Pustaka………………………………………………. 11

F. Kerangka Teori ……………………………………………….. 13

G. Sistematika Penulisan ………………………………………... 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Komunikasi ………………………………………….. 16

1. Pengertian Strategi ……………………………………….. 16

2. Pengertian Komunikasi ……….…………………………... 20

3. Strategi Komunikasi ………………………………………. 21

4. Strategi Komunikasi Pengajar …………………………….. 28

 

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

vi

B. Anak Didik Pemulung ……………………………….…………29

1. Pengertian Anak Didik …………………………………….. 29

2. Pengertian Pemulung ………………………………………. 32

3. Pengertian Anak Didik Pemulung ……………...………….. 32

C. Meningkatkan Motivasi Belajar …………………..…………… 33

1. Pengertian Meningkatkan ………….……………………… 33

2. Pengertian Motivasi ……………………………………….. 34

3. Jenis-Jenis Motivasi …………………………………….... 37

4. Fungsi Motivasi …………………………………………... 40

5. Meningkatkan Motivasi Belajar …………………………... 42

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Pengajar Yayasan Wakaf Al-Hakim …………………………... 45

B. Anak didik Yayasan Wakaf Al-Hakim …..………………….… 47

C. Profil Yayasan Wakaf Al-Hakim ……………………………… 48

1. Lokasi, denah, dan letak penelitian Yayasan Wakaf Al-

Hakim……………………………………...…………….. 49

2. Sejarah Berdirinya Yayasan Wakaf Al-Hakim …………. 50

3. Visi Misi dan Tujuan Yayasan Wakaf Al-Hakim ………. 51

4. Program Kerja Yayasan Wakaf Al-Hakim ……………… 52

 

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

vii

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Perumusan Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan

Wakaf Al-Hakim ……………………………………………..... 56

B. Penerapan Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan

Wakaf Al-Hakim …………………………………………….... 59

C. Penilaian Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan

Wakaf Al-Hakim ……………………………………………… 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………… 70

B. Saran-saran ……………………………………………………. 71

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………….. 74

 

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tidak bisa terlepas dari adanya kebutuhan terhadap orang lain,

karenanya komunikasi menjadi aktivitas dasar manusia dalam kehidupan.

Sejak lahir manusia sudah dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada

disekitarnya. Karena dengan berkomunikasi, manusia dapat saling

berhubungan satu sama lain, baik dalam kehidupan sehari-hari dirumah

tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja

manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam

komunikasi, karena itu manusia makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang

lainnya, dan kebutuhan ini melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai

jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi

akan terisolasi.1

Komunikasi adalah suatu bagian dari segala sesuatu yang kita lakukan,

banyak problema terjadi disekeliling kita. Di sadari atau tidak dikarenakan

pada komunikasi yang buruk, karena hambatan-hambatan yang terjadi pada

1 Deddy Mulyana, Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2005), Cet ke-9, h. 12

 

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

2

komunikasi. Berhasil tidaknya interaksi antar manusia adalah sebagai akibat

langsung dari kesanggupan atau tidaknya kita dalam berkomunikasi.

Komunikasi sangat penting bagi makhluk hidup di bumi ini, salah satu

di antaranya komunikasi akan dirasa sangat penting didalam lingkungan

pendidikan. Tujuan dari komunikasi pendidikan akan tercapai apabila nuansa-

nuansa komunikasi sangat hidup di dalamnya. Baik itu komunikasi

lingkungan internal maupun eksternal. Tentunya tujuan pendidikan dari

sebuah lembaga pendidikan akan tercapai apabila adanya komunikasi antara

pengajar dan siswa atau anak didik .

Keterlibatan siswa atau anak didik dalam belajar erat kaitannya dengan

sifat-sifat anak didik, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat

maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan

minatnya. Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan pendidikan meliputi tiga

aspek kognitif (penguasaan intelektual), afektif (sikap dan nilai), psikomotorik

(kemampuan/ keterampilan dan berindak/berperilaku). Ketiga aspek tersebut

merupakan suatau kesatuan yang saling berkaitan dan harus dimiliki oleh

siswa atau anak didik. Berkaitan dengan ini sekolah harus memiliki langkah-

langkah yang harus dilakukan agar siswa atau anak didik dapat mencapai

ketiga aspek tersebut.

Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi edukatif antara

pengajar dan anak didik, yang mana komunikasi ini termasuk kedalam

komunikasi kelompok kecil, proses belajar mengajar merupakan salah satu

 

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

3

cara seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan pendidikan, pendidikan

berfungsi sebagai basis dari suatu modal pengembangan produktifitas kerja.

Baiknya relasi pengajar dan siswa atau anak didik menjadi prasyarat

utama terciptanya proses pembelajaran yang efektif. Relasi yang baik antara

pengajar dan siswa atau anak didik dapat berpengaruh terhadap prestasi

akademik siswa, juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar

siswa.

Motivasi merupakan bagian penting dalam setiap kegiatannya, tanpa

motivasi tidak akan ada kegiatan nyata. Motivasi merupakan salah satu faktor

penunjang keberhasilan belajar siswa atau anak didik. Olehkarena itu,

seharusnya siswa atau anak didik diberikan pengetahuan serta pengajaran. 2

Pengajar perlu mengetahui lebih jelas interaksi antara tingkat motivasi

dengan pembelajaran agar dapat melakukan intervensi pengajaran yang tepat

dalam proses pembelajaran. Pengajar perlu mencari strategi yang tepat untuk

dapat membantu anak didik dalam meningkatkan motivasi belajar. Komu

nikasi akan berjalan dengan baik, jika pesan yang disampaikan komunikator

(pengajar) sampai pada komunikan (anak didik), maka dibutuhkan strategi

yang baik. Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara planning

(perencanaan) dan management (manajemen) untuk mencapai suatu tujuan.

2 Sardiman A.M. Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007), h. 75

 

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

4

Strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta arah saja melainkan harus mampu

menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 3

“Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan aksesbilitas dalam bidang pekerjaan juga rendah, disamping itu cakrawala pemikiran relatif sempit. Pendidikan rendah juga adalah salah satu ciri penduduk miskin. Penduduk miskin adalah suatu keadaan dimana orang tidak mempunyai harta benda, dan pendidikan, maka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka sebagian dari mereka memilih untuk memulung.”4

Pemulung adalah sosok yang setiap hari memunguti barang bekas di

tempat sampah, jalanan, selokan, dan lain-lain. Tempat yang merupakan area

untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung adalah pekerjaan yang

berjasa pada lingkungan, serta pekerjaan yang memiliki keuletan luar biasa

besarnya. Karena memunguti barang bekas bukanlah perkara mudah. Selaian

harus bergelut dengan sampah, mereka juga harus berangkat pagi agar

mendaparkan barang bekas. Bila tidak, barang pun sudah lenyap karena telah

di angkat ke tempat pembuangan sampah akhir atau dipungut oleh pemulung

lainnya.

Kondisi kehidupan sehari-hari pemulung sangat memprihatinkan.

Kehidupan mereka diperkotaan cenderung kumuh, mereka tinggal di tempat

yang sangat tidak layak untuk dihuni seperti di kolong jembatan, pinggir kali,

lokasi pembuangan sampah atau bahkan ada yang tidur di gerobak sampah

bersama keluarga. Mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan

3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2007), h. 300 4 http://psycologymania.com/2012/12/pengertian-pemulung.html diakses pada 26 februari

2014.

 

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

5

keterampilan yang kurang memadai serta minimnya pengalaman kerja.

Tumbuh di lingkungan kumuh yang tidak kondusif berdampak pada

psikologis anak-anak pemulung dan pendidikannya.

Dari fonemena di atas maka Yayasan Wakaf Al-Hakim membuat

taman pendidikan pemulung demi meningkatkan tingkat pendidikan agar

mereka yang menjadi pemulung mengenal dan mengetahui pendidikan yang

seharusnya mereka alami, Yayasan Wakaf Al-Hakim juga ingin mengangkat

derajat martabat kaum pemulung yang nantinya dapat meningkatkan

produktifitas kerja yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik ingin menarik

judul “STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK

DIDIK PEMULUNG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR DI YAYASAN WAKAF AL-HAKIM”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas agar penelitian lebih terarah dan

terperinci, maka penulis membatasi penelitian ini pada Strategi

Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim. Alasan

penelitian ini dilakukan karena penulis ingin mengetahui bagaimana

 

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

6

strategi komunikasi yang dilakukan dilihat dari perumusan strategi,

penerapan strategi dan penilaian strateginya.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Perumusan Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak

Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan

Wakaf Al-Hakim?

b. Bagaimana Penerapan Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak

Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan

Wakaf Al-Hakim?

c. Bagaimana Penilaian Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak

Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan

Wakaf Al-Hakim?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui bagaimana perumusan strategi komunikasi pengajar

terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar di

Yayasan Wakaf Al-Hakim.

b. Mengetahui bagaimana penerapan strategi komunikasi pengajar

terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar di

Yayasan Wakaf Al-Hakim.

 

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

7

c. Mengetahui bagaimana penilaian strategi komunikasi pengajar

terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar

di Yayasan Wakaf Al-Hakim.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan

bagi mahasiswa/mahasiswi bidang ilmu komunikasi khususnya

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarief Hidayatullah

Jakarta agar mengetahui Strategi Komunikasi yang dilakukan pengajar

terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi belajar di

Yayasan Wakaf Al-Hakim.

b. Manfaat Praktis

Adapun secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan saran bagi calon praktisi komunikasi dalam

berkomunikasi dengan kalangan pemulung dan mengetahui bagaimana

strategi komunikasi mengajar dalam meningkatkan motivasi belajar

disekolah pemulung dan memberikan masukan kepada Yayasan

Wakaf Al-Hakim tentang strategi komunikasi yang dilakukan

berdasarkan tahapan-tahapan manajemen strategi.

 

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

8

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

menggunakan pendekatan kualitatif, karena dapat menghasilkan data yang

deskriptif dan lebih mendalam, baik berupa kata-kata tertulis yaitu data

atau secara lisan (wawancara).5 Dengan pendekatan kualitatif ini, penulis

mengharapkan dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau

dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode deskriptif.

Menurut M. Nazir dalam buku metodologi penelitian menyatakan,

bahwa metode penelitian deskriptif merupakan proses pencarian fakta,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

sifat-sifat serta hubugan antara fenomena yang diteliti.6 Berdasarkan

metode penelitian tersebut maka penulis mendapatkan data penelitian

bersifat deskriptif sehingga penulis dapat menganalisis dan menelaah lebih

dekat, mendalam, dan menyeluruh tentang Strategi Komunikasi Pengajar

Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Di Yayasan Wakaf Al-Hakim.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah kepala yayasan dan tenaga pengajar di

Yayasan Wakaf Al-hakim. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini

5 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 3 6 M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Galia Indonesia, 1998), cet ke-3, h. 63

 

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

9

adalah Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung

Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data dan informasi sesuai dengan

permasalahan penelitian ini, penulis mengadakan komunikasi secara

langsung dan tidak langsung, dengan menggunakan alat (instrument)

pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

secara sistematis dari fenomena yang di teliti.7 Dengan penelitian

langsung yang penulis lakukan terhadap kegiatan yang dilakukan

Yayasan Wakaf Al-Hakim untuk mendapatkan data mengenai Strategi

Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar, dengan observasi langsung ke lokasi

dimana diadakannya proses belajar mengajar yaitu di Jl. Kubur,

Cempaka Putih, Ciputat Timur, Sehingga penulis dapat mendapatkan

jawaban dan bukti atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk

mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan Yayasan Wakaf Al-

Hakim terhadap anak didik pemulung dalam meningkatkan motivasi

belajar.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.117.

 

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

10

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah pengumpulan data dengan cara

mengadakan tanya jawab secara langsung antara pewawancara

(interviewer) dengan terwawancara (interviewe).8 Penulis melakukan

wawancara langsung dengan ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim Bapak

Umar Hamdani S. Sos I, selaku ketua yayasan dan pengajar di

Yayasan Wakaf Al-Hakim.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan dan pengambilan data yang

di peroleh melalui pengumpulan dokumen-dokumen untuk memperkuat

informasi.9 Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran dengan melihat

langsung cara mengajar dan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan

di Yayasan Wakaf Al-hakim. Tujuannya untuk mendapatkan informasi

yang mendukung analisis dan interpretasi data.

4. Teknik Mengolah Data

Teknik olah data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara

mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui wawancara, tinjauan

lokasi, kegiatan belajar mengajar, serta dokumen yang berhubungan

dengan objek penelitian kemudian peneliti menjabarkan, menerangkan,

menginterpretasikan data-data secara apa adanya. Kemudian memberi

kesimpulan.

8 Ibid.,h.145. 9 Ibid., h. 110.

 

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

11

5. Teknik Analisa Data

Peneliti melakukan analisis data menggunakan analisis deskriptif,

yaitu suatu metode dalam penulisan sekelompok manusia, suatu objek,

suatu kondisi, suatu pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang.10 Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode

analisis deskriptif kualitatif terhadap Strategi Komunikasi Pengajar

Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Di Yayasan Wakaf Al-Hakim. Yaitu suatu analisis data dimana penulis

terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh kemudian

menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber-sumber tertulis dalam

bentuk kalimat-kalimat.

6. Pedoman Penulisan

Teknik dan metode penulisan laporan penelitian ini, penulis mengacu

kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi)” yang ditertibkan oleh CeQDA UIN JakartaTahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan

pustaka ke Perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Menurut

pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan sampai

10 M. Nazsir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indo, 1998), h. 63.

 

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

12

saat ini tidak menemukan judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan

dan perbedaan antara judul penulis dengan judul sebelumnya :

1. “Strategi Komunikasi Keagamaan Republika Dalam Meningkatkan

Motivasi Kerja Karyawan” karya Siti Aisyah Pratiwi 108051000033

Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

2. “Strategi Komunikasi Stasiun TV Lokal Dalam Meningkatkan Eksistensi

(Study Pada Cahaya Televisi Banten (CTV) Banten)” karya Ummul

Fauziah Rahmah 108051000100 Fakultas Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

3. “Strategi Komunikasi Public Realation PT. Music Studios Dalam

Mempromosikan Lagu Religi” karya Agus Mana 107051000604 Fakultas

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

Meskipun penulis menggunakan tema yang sama dengan skripsi di

atas, namun penelitian yang dilakukan penulis tetaplah beda. Walau

memliki kesamaan dari strategi komunikasi tetapi dalam objek kajian

berbeda, karena penulis menggunakan kajian Strategi Komunikasi

Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim.

 

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

13

F. Kerangka Teori

Adapun teori yang dikemukakan menurut Fred. R. David tentang

manjemen strategi konsep adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1.

Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap, pertama perumusan

strategi, kedua penerapan strategi, dan ketiga penilaian strategi. Perumusan

strategi mencangkup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan

ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran antara kekuatan dan kelemahan

internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif

Tahapan- Tahapan Strategi

Perumusan Strategi

Penerapan Strategi

Penilaian Strategi

 

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

14

dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.11 Penerapan strategi

berarti mobilitasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang

telah dirumuskan. Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen

strategi. Manajer mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan

dengan baik.12

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari Latar Belakang, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan

Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Strategi Komunikasi yang meliputi Pengertian Strategi, Pengertian

Komunikasi, Strategi Komunikasi dan Strategi Komunikasi Pengajar, Anak

Didik Pemulung yang meliputi Pengertian Anak Didik, Pengertian Pemulung,

Pengertian Anak Didik Pemulung, Meningkatkan Motivasi Belajar yang

meliputi Pengertian Meningkatkan, Pengertian Motivasi, Jenis-Jenis Motivasi,

Fungsi Motivasi, Meningkatkan Motivasi Belajar.

11Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta:Salemba Empat, 2012), Cet. ke-12,h.

6. 12 Ibid. h. 7.

 

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

15

BAB III : GAMBARAN UMUM

Bab ini memuat tentang Pengajar di Yayasan Wakaf Al-Hakim, Anak

didik pemulung di Yayasan Wakaf Al-Hakim, Profil Yayasan Wakaf Al-

Hakim yang terdiri dari lokasi dan letak Yayasan Wakaf Al-Hakim, sejarah,

visi misi dan tujuan, program kerja.

BAB IV : HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA

Hasil Penelitian Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar di Yayasan Wakaf Al-

Hakim, yang terdiri dari Perumusan Strategi, Penerapan Strategi dan Penilaian

Strategi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan rangkaian akhir dari penulisan skripsi, yang berisi

kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian akhir ini penulisan skripsi, penulis

menyajikan daftar pustaka yang menjadi referensi dalam penulisan skripsi ini

dan lampiran-lampiran yang terkait.

 

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” (sratus yakni

militer atau memimpin) yang berarti “Generalship” atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat rencana untuk

memenangkan perang, konsep ini relavan dengan situasi pada zaman

dahulu yang sering diwarnai perang dimana jendral dibutuhkan untuk

memimpin suatu angkatan perang.1

Sedangkan dalam buku Management Strategi (Strategic Management)

dapat di definisikan sebagai seni pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas

fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.2

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “strategi” adalah :

a. Taktik tipuan dalam pertempuran atau peperangan.

b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh

dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan.

1 Hendrawan Supratikno, Advance Strategic Management, Back to Basic Approach, (Jakarta:

PT. Grafindo Utama, 2003) h. 19 2 Fred R. David, Strategic Management, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Buku 1, Edisi 12, h.

5

 

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

17

c. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran.

Definisi mengenai strategi juga di utarakan oleh Din Syamsudin,

menurut beliau strategi mengandung arti, diantaranya:

a. Rencana dan cara seksama untuk mencapai tujuan.

b. Seni dalam menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk

mencapai tujuan.

c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan

fungsi dan peran penting dalam keberhasilan.3

“Strategi adalah sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat yaitu Menyatu (unified), yaitu menyatu dengan bagian-bagian dalam perusahaan. Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencangkup seluruh aspek dalam perusahaan. Dan Intergral (integerated), yaitu strategi akan cocok/ sesuai dari seluruh tingkatan”. 4

Adapun tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam melakukan

strategi, secara garis besar tahapan-tahapan strategi adalah sebagi

berikut:

3 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos,

2000), h. 127 4 Agustini Sri Wahyuni, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Strategik, (Jakarta:

Binarupa Aksara, 1996), cet ke-1, h. 16.

 

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

18

Gambar 2.1

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi

yang akan dilakukan. Perumusan strategi mencangkup pengembangan

visi dan misi, identifikasi peluang, dan ancaman eksternal suatu

organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,

penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif,

dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

b. Penerapan Strategi

Setelah merumuskan strategi maka langkah selanjutnya adalah

penerapan strategi. Penerapan strategi mengharuskan perusahaan

untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi

Tahapan- Tahapan Strategi

Perumusan Strategi

Penerapan Strategi

Penilaian Strategi

 

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

19

kerja karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi-

strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategi

mencangkup pengembangan budaya yang suportif pada strategi,

penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang

upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran pengembangan serta

pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan

dengan kinerja organisasi.

c. Penilaian Strategi

Tahap terakhir adalah penilaian strategi. Manajer mesti tahu

kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik , penilain atau

evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi

semacam ini. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi dimasa yang

akan datang karena berbagai faktor eksternal dan internal yang

menjadi landasan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja dan

pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi diperlukan, karena

apa yang berhasil saat ini tidak selalu berhasil nanti. Keberhasilan

senantiasa menciptakan persoalan baru dan berbeda, perusaan atau

organisasi yang cepat berpuas diri akan mengalami kegagalan. 5

Secara historis manfaat utama dari manajemen strategi untuk

membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik

5 Fred R. David, Strategic Management, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Buku 1, Edisi 12,h.

6-7.

 

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

20

melalui penggunaan pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih

sistematis, logis dan rasional. 6

2. Pengertian Komunikasi

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi

berasal dari bahasa Latin communication, dan perkataan ini bersumber

pada kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti kata

sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi

berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan

makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas

bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang

menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi yang terlibat dalam

komunikasi itu adalah manusia. Karena itu komunikasi yang dimaksud

disini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human

communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau

social communication.

Secara umum komunikasi adalah proses peyampaian suatau

pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai

konsekuensi dan hubungan sosial.

6 Ibid, h. 23.

 

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

21

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk

mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan,

maupun tak langsung melalui media. Tujuannya yakni memberitahu

atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku

(behavior). 7

Jadi secara menyeluruh komunikasi adalah proses penyampaian

pesan oleh seseorang kepada orang lain yang sama makna secara

langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk mengubaha

sikap, pendapat, atau perilaku.

3. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu

tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi

sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus

menunjukan taktik operasionalnya.

Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu

tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus

dapat menunjukan bagaimana operasinalnya secara taktis harus

7 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2004), h. 3-5.

 

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

22

dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda

sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.8

Tujuan sentral dari stategi komunikasi terdiri atas tiga tujuan

utama, yaitu to secure understanding, to estabilish acceptance, to

motivate action. To sucure understanding memastikan bahwa

komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata sudah

mengerti dan menerima, maka penerimaanya itu harus dibina (to

estabilish acceptane). Dan pada akhirnya kegiatan di motivasikan (to

motivate action).9

Strategi komunikasi sudah tentu bersifat makro yang dalam

prosesnya berlangsung secara vertikal piramidal. Akan tetapi

bagaimana pun memang ada baiknya apabila tujuan komunikasi itu di

nyatakan secara tegas-tegas sebelum komunikasi di lancarkan. Sebab

ini menyangkut khalayak sasaran (target audience) yang dalam

strategi komunikasi secara makro perlu di bagi-bagi lagi menjadi

kelompok sasaran (target groups). Berdasarkan target audience atau

target group ini, mungkin pesan yang sama harus berbeda

formulasinya.

Dengan demikian, orang orang yang menyampaikan pesan, yaitu

komunikator, ikut menentukan berhasilnya komunikasi. Dalam

8 Onong Uchjan Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2007), h. 300-301. 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2006), h. 32.

 

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

23

hubungan ini faktor soure credibility komunikator memegang peranan

yang sangat penting. Istilah kredibilitas ini adalah istilah yang

menunjukan nilai terpadu dari keahlian dan kelayakan dipercaya.

Seorang komunikator memiliki kredibilitas disebabkan oleh etos

pada dirinya dan yang hingga kini tetap dijadikan pedoman adalah

good sense, good moral, good character, dan kemudian oleh para

cendekiawan modern diformulasikan menjadi itikad baik (good

intentions), kelayan untuk dipercaya (trustworthiness), serta

kecakapan atau keahlian (competence or expertness).10

Dalam menjalankan strategi komunikasi memerlukan langkah-

langkah yang perlu dijalankan. Langkah-langkah ini berhubungan

dengan komponen-komponen komunikasi dan faktor pendukung

maupun penghambatnya. Seperti komponen dalam komunikasi

meliputi lima unsur, yakni komunikator, komunikan, pesan, media dan

efek.

A. Mengenali Sasaran Komunikasi

Mengenali sasaran komunikasi, perlu melihat dan mempelajari

siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal ini berkaitan

dengan tujuan dari komunikasi yang dilakukan, apakah agar

komunikan hanya sekedar mengetahui (dengan metode informatif)

atau dengan komunikan melakukan tindakan tertentu (metode

persuasive dan intrusif) apapun tujuannya, metodenya, dan banyak

10 Ibid, h. 33-34.

 

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

24

sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai

berikut: 11

1. Faktor kerangka referensi

Pesan yang dikomunikasikan harus sesuai dengan

kerangka referensi (frame of refrence). Kerangka referensi ses

eorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan

pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial,

ideologi, cita-cita dan sebagainya. 12 berbeda dengan komunikasi

antarpersonal, dalam komunikasi skala besar kita perlu

membedakan komunikan yang satu dengan lainnya, terlebih jika

dalam komunikasi kelompok dan komunikasi massa.

Langkah awal dalam komunikasi kelompok,

mengklasifikasikan komunikan berdasarkan latar belakang,

pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya. Sedangkan dalam

komunikasi massa, pesan yang disampaikan kepada khalayak

melalui media massa hanya yang bersifat informatif dan umum,

yang dapat dimengerti semua orang, dan menyangkut kepentingan

orang.

2. Faktor situasi dan kondisi

Yang dimaksudkan dengan situasi disini adalah situasi

komunikasi pada saat komunikan menerima pesan yang

11 Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1992), h. 35 12 Ibid, h. 36

 

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

25

disampaikan oleh komunikator. Agar komunikasi berjalan efektif,

terkadang kita perlu mengatur tempat dan ruangan sehingga

hambatan yang datang dapat diminimalisir. Sedangkan yang

dimaksud dengan kondisi disini adalah state of personality

communication, yaitu keadaan mental dan fisik komunikan saat ia

menerima pessan komunikasi. Komunikasi tidak akan efektif jika

komunikan merasa sedih, marah, sakit, atau lapar. Kita dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan terlebih dahulu

sebelum berkomunikasi. Disini faktor komunikator berperan

sangat penting. 13

B. Pemilihan Media Komunikasi

Pemilihan media komunikasi sangat tergantung dari komunikasi

yang akan kita tuju. Tentunya berkomunikasi pada masyarakat perkotaan

akan lebih efektif jika kita menggunakan media cetak dan audio visual.

Kemudian untuk masyarakat pedesaan kita dapat menggunakan media

papan pengumuman, mendekati tokoh masyarakat setempat ataupun

membungkus pesan komunikasi dengan mengadakan pergelaran kesenian

sesuai adat lingkungan sosial mereka.

13 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2009), cet ke-1, h. 8

 

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

26

C. Pengkajian Tujuan Pesan

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan

teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi

atau teknik industri.14 Menentukan tujuan komunikasi dilakukan

dengan melihat sasaran dari komunikasi kita. Jika kita mengharapkan

komunikan hanya sekedar mengetahui, maka menggunakan teknik

informatif. Namun menghadapkan komunikan melakukan tindakan

tertentu maka menggunakan teknik persuasif atau instruksif.

D. Peranan Komunikator dalam Komunikasi

Adapun faktor yang penting pada diri komunikator bila ia

melancarkan komunikasi, yaitu dengan daya tarik sumber (source

attractiveness) dan kredibilias sumber (source credibility).15

1. Daya Tarik Sumber

Seperti yang sudah dikatakan sebelumya daya tarik

komunikator berperan penting dalam menentukan berhasilnya

berkomunikasi yang akan mampu mengubah sikap, opini, dan

perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak

komunikator merasa bahwa komunikan ikut serta dengannya.

Dengan kata lain perkataan komunikator merasa ada kesamaan

antara komunikan, sehingga komunikan bersedia taat pada isi

pesan yang dilancarkan oleh komunikator.

14 Ibid, h. 36-37 15 Ibid, h. 38

 

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

27

2. Kredibilitas Sumber

Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil

adalah kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan

ini banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang

dimiliki seseorang komunikator.

Berdasarkan kedua fakor tersebut, seorang komunikator dalam

menghadapi komunikan harus bersikap empatik, yaitu seseorang untuk

memproyeksikan dirinya kepadaa peranan orang lain. Dengan kata lain

perkataan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia berkomunikasi

dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih, sakit,

kecewa, dan sebagainya.16

Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses

komunikasi, karena berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara

efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Terutama jika

dilakukan lewat media massa yang memiliki khalayak lebih luas dan

beragam, maka kita memerlukan perencanaan lebih matang dalam

menyampaikan pesan yang ingin kita sosialisasikan. Strategi

komunikasi baik secara makro maupun mikro mempunyai fungsi

ganda, yaitu untuk menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat

informatif, persuasif dan intruksif secara sistematik kepada sasaran

16 Ibid, h. 39

 

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

28

untuk memperoleh hasil optimal, kemudian untuk menjembatani

“cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioperasikannya

media massa yang begitu ampuh, jika yang dibiarkan akan merusak

nilai-nilai budaya.17

4. Strategi Komunikasi Pengajar

Dalama dunia pendidikan merupakan dunia yang juga memerlukan

kegiatan dalam proses komunikasi. Ada komunikasi guru dengan siswa

diruang kelas, ada komunikasi diantara sesama guru, ada komunikasi

lembaga pendidikan dan orang tua siswa atau warga masyarakat secara

umum.18

Dalam berkomunikasi antara guru dengan siswa (pengajar dan anak

pemulung), memerlukan taktik operasional cara mengajar atau strategi

komunikasi dalam proses belajar mengajar agar terciptanya tujuan yang

di kehendaki, komunikasi yang baik, dan efektif. Karena komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi tahu, mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung

maupun tak langsung.

Pengajar perlu mencari strategi yang tepat untuk dapat membantu anak

didik dalam meningkatkan motivasi belajar. Komunikasi akan berjalan

dengan baik, jika pesan yang disampaikan komunikator (pengajar) sampai

17 Ibid, h. 300 18 Yosal Iriantara, Usep Syaripudin, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2013), h. 4.

 

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

29

pada komunikan (anak didik), maka dibutuhkan strategi yang baik.

Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara planning (perencanaan)

dan management (manajemen) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak

hanya berfungsi sebagai peta arah saja melainkan harus mampu

menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

B. Anak Didik Pemulung

1. Pengertian Anak Didik

Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat

pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau

individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih

memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta

sebagai bagian dari struktural proses pendidikan.

Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang tengah

mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan

mental maupun fikiran. Dilihat dari segi kedudukannya, anak didik adalah

makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan

pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka memerlukan

bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal

kemampuan fitrahnya.

Dalam pandangan yang lebih modern, anak didik tidak hanya

dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan sebagaimana disebutkan

diatas, melainkan juga harus diperlakukan sebagai subyek pendidikan. hal

 

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

30

ini antara lain dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam

memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar.

Anak didik dalam pendidikan islam adalah anak yang sedang tumbuh

dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis untuk mencapai

tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan.

Definisi tersebut memberi arti bahwa anak didik merupakan anak yang

belum dewasa yang memerlukan orang lain untuk menjadi dewasa. murid

adalah anak didik di sekolah. Syamsul Nizar mendiskripsikan enam

kriteria peserta didik, yaitu:

1. Anak didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia

sendiri, sehingga metode belajar-mengajar tidak boleh disamakan

dengan orang dewasa.

2. Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan

mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya.

Implikasi dalam pendidikan adalah bagaimana proses pendidikan

itu dapat disesuaikan dengan pola dan tempo, serta irama

perkembangan anak didik.

3. Anak didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk memenuhi

kebutuhan itu semaksimal mungkin.

4. Anak didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu

yang lain, baik perbedaan yang disebabkan dari faktor endogen

(firah) maupun eksogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani,

 

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

31

intelegensi, sosial, bakat, minat, dan lingkungan yang

mempengaruhinya.

5. Anak didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia. Sesuai

dengan hakikat manusia, maka pribadi anak didik walaupun terdiri

dari banyak segi merupakaan satu kesatuan jiwa-raga.

6. Anak didik merupakan obyek pendidikan yang aktif dan kreatif

serta produktif. Setiap anak memiliki aktivitas sendiri dan

kreativitas sendiri (daya cipta), sehingga dalam pendidikan tidak

memandang anak sebagai objek pasif yang biasanya hanya

menerima, mendengarkan saja.

Anak didik merupakan individu yang akan dipenuhi kebutuhan

ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya, sedangkan pendidik

adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan tadi. Akan tetapi,

dalam proses kehidupan dan pendidikan secara umum, batas antara

keduanya sulit ditentukan, karena adanya saling mengisi dan saling

membantu, saling meniru dan ditiru, saling memberi dan menerima

informasi yang dihasilkan, akibat dari komunikasi yang dimulai dari

kepekaan indra, pikiran, daya aspersepsi, dan ketrampilan untuk

melakukan sesuatu yang mendorong internalisasi dan individualisasi

pada diri individu sendiri.19

19 http://yunirokhayah.wordpress.com/2011/05/12/anak-didik/ diakses pada 11 May 2014.

 

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

32

2. Pengertian Pemulung

Kata “pemulung” berasal dari kata “Pulung” yang artinya

mengumpulkan barang bekas (limbah) yang terbuang (sampah) untuk di

manfaatkan sebagai bahan produksi. Sedangkan pemulung adalah orang

yang mencari nafkah dengan jalan mencari dan memungut serta

memanfaatkan barang bekas dengan menjualnya kepada pengusaha atau

pengepul barang bekas yang akan mengolahnya lagi menjadi barang

komoditas dari orang yang memulung.20

Pemulung bekerja mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara

mengerumuni muatan truck sampah yang tengah di bongkar, sebagian

pemulung lainnya berputar-putar mangais barang bekas dari tumpukan-

tumpukan sampah. Beberapa dari mereka ada juga yang mencari

barang-barang bekas di pemukiman warga. Barang-barang yang mereka

ambil adalah barang yang di anggap berguna dan memiliki nilai jual,

sehingga barang tersebut bisa di tukar dengan uang.

3. Pengertian Anak Didik Pemulung

Anak didik pemulung adalah anak yang bekerja mencari nafkah

sebagai pemulung mengumpulkan barang bekas, selain bekerja sebagai

pemulung mereka juga mengenyam pendidikan, dimana mereka juga

mengalami perubahan, perkembangan, sehingga masih memerlukan

bimbingan dan arahan dalam pendidikan. Seorang individu yang tengah

20 Pusat Bahasa Departmen Pendidikan Nasioanal, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 906.

 

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

33

mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik

dan mental maupun fikiran.

C. Meningkatkan Motivasi Belajar

1. Pengertian Meningkatkan

Kata “meningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kata kerja dengan arti antara lain:

1. Menaikan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi

dsb)

2. Mengangkat diri; memegahkan diri.21

Sedangkan menurut moelino seperti yang dikutip sawiwati,

“peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk

mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.” 22

Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa di

dalam makna kata meningkatkan tersirat adanya unsur proses yang bertahap,

dari tahap rendah, tengah menengah, dan tahap akhir atau tahap puncak untuk

meningkatkan kemampuan menjadi lebih baik.

Sedangkan meningkatkan atau peningkatan yang penulis maksudkan

dalam penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar anak didik yang

21 http://kbbi.web.id/tingkat di akses pada 24 juni 2014. 22 Sawiwati , Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Makarti Jaya, Ciri-Ciri

Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Perpustakaan UT, 2009), h. 4. t. d

 

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

34

semula masih rendah ditingkatkan motivasinya agar kemampuan anak didik

menjadi lebih baik.

2. Pengertian Motivasi

Kata motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.23 Dalam psikologi

disamping istilah motif dikenal pula dengan istilah motivasi.

Motivasi merupakan keadaan dalam individu atau organisme yang

mendorong perilaku ke arah tujuan. 24 Dalam pengertian motivasi ini

hanya ditujukan pada motivasi instrinsik. Motivasi merupakan kekuatan

terbesar yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu yang ingin di

capainya.

Beberapa pengertian motivasi yang di kemukakan oleh para ahli,

diantaranya adalah:

a. Menurut Fillmore H. Standford “Motivation as an energizing

condition of the organism that serves to direct that organism

toward the goal of a certain class” (Motivasi sebagai suatu kondidi

yang menggerakan manusia kearah suatu tujuan tertentu).” 25

23 Sardiman A.M., Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Gravindo

Persada, 2007), h. 73. 24 Bimo Wagito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994), edisi ke-4, h.

220. 25 A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h. 93.

 

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

35

b. Menurut Drs. H.M. Alisufi Sabri Motivasi adalah segala sesuatu

yang menjadi pendorong tingkah laku, yang menuntut/mendorong

orang untuk memenuhi suatu kebutuhan”. 26

c. Menurut Mc. Donald Motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.27

d. Menurut T Hani Handoko Keadaan dalam diri pribadi seseorang

yang mendorong keinginan individu untuk keadaan dalam pribadi

seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.” 28

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatau dorongan yang memiliki kekuatan besar yang dapat merubah

seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan, meskipun

tindakan tidak tampak tetapi secara tidak langsung seseorang yang telah

memotivasi akan sanggup untuk melakukana apa saja meskipun melalui

banyak rintangan.

Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia. Oleh karena

itu belajar menjadi kewajiban bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan.

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang paling sempurna.

26 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum&Perkembangan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu

Jaya, 2001), cet-3, h. 129. 27 Sardiman A.M., Interaksi& Motivasi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),

h.73 28 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: IKAPI, 1999), Cet ke-14, h. 252.

 

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

36

Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akhlaknya.

Dengan akal manusia dapat mengetahui isi bumi ini, dan itu bisa didapatkan

dengan belajar. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT dalam surat

Az-Zumar ayat 9:

Katakanlah : “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya orang yang barakallah yang mendapatkan pelajaran.”

Kewajiban belajar diperuntukan bagi siapa saja didunia yang ingin

masa depannya menjadi cerah. Itulah salah satu alasan mengapa nabi

Muhammad saw dan para tokoh pendidikan lainnya mengemukakan

pendapatnya mengenai makna dari belajar seperti pengertian-pengertian

belajar yang akan diuraikan di bawah ini:

1. Menurut Ahmad Muzakir dan Joko Sutisna belajar dapat

didefinisikan suatau usaha atau kegiatan yang bertujuan

mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, perubahan

tersebut diantaranya tingkah laku seseorang, sikap, kebiasaan, ilmu

pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.” 29

29 Ahmad Muzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pusaka Setia, 1997), h.

34.

 

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

37

2. Menurut M. Alisufi Sabri belajar adalah proses perubahan tingkah

laku sebagai akibat pengalaman atau latihan.”30

3. Menurut Skinner belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian

tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.” 31

Dari pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

kegiatan yang mengacu pada perubahan diri seseorang yang berasal dari

proses latihan serta melihat pengalaman yang telah dilaluinya. Belajar akan

menjadi efektif apabila penerima pesan menginterpretasikan pesan yang

diterimanya sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim pesan.

Pengertian motivasi dan belajar telah dikemukakan dengan jelas. Dan

dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi

belajar adalah suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk merubah

dirinya menjadi lebih baik, dan dengan belajar manusia dapat berubah

menjadi orang yang terhormat serta pribadi yang berpendidikan.

3. Jenis-Jenis Motivasi

Dalam masalah belajar motifasi merupakan salah satu faktor yang

sangat penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan siswa (anak

didik). Motivasi yang dimiliki siswa (anak didik) merupakan energi untuk

melakukan perbuatan menuju tujuan atau cita-cita yang di harapkan.

Dilihat dari jenisnya terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi

instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

30 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet ke-2, h.

60 31 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), cet ke-1, h. 60.

 

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

38

1. Motivasi Instrinsik

Motivasi Instrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari

dalam diri siswa (anak didik) sendiri yang dapat mendorongnya

melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik

siswa (anak didik) adalah perasaan menyenangi, materi, dan

kebutuhan terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan

masa depan siswa yang bersangkutan.32

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri

seseorang yang erat hubungannya dengan tujuan belajar. Misalnya

ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh suatu

pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan dan sebagainya.

Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam

dirinya, maka secara sadar kita akan melakukan suatu kegiatan

yang tidak memerlukan motivasi dari luar. Dalam aktivitas belajar,

motivasi instrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri.

Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin mau

dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang

positif, bahwa semua pelajaran yang dipelajari sekarang akan

dibutuhkan dan sangat berguna kini dan masa mendatang.33 Siswa

(anak didik) yang termotivasi secara instrinsik dalam proses

32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2002), h. 136-137. 33 Syaiful Bahri Djamrah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2002), cet ke-1, h.

56

 

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

39

belajar pembelajaran dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam

mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin

mencapai tujuan belajar.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berdasarkan

keberadannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi

ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan sebenarnya

yang ada di dalam diri siswa (anak didik) melainkan karena adanya

dorongan dari luar. Pujian dan hadiah, peraturan/ tata tertib

sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan seterusnya merupakan

contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong

siswa untuk belajar.34

Tanpa adanya motivasi dalam belajar, tidak akan memberikan

hasil yang diinginkan. Olehkarena itu perlu adanya motivator-

motivator seperti kenaikan tingkat, penghargaan, pemberian

umpan balik. Skor, pujian dan reward yang dipergunakan untuk

mendorong siswa (anak didik) agar bersemangat dalam belajar.

Membangkitkan motivasi itu tidak mudah, oleh karena itu pengajar

perlu mengenal anak didik, mempunyai kesanggupan kreatif,

mempunyai strategi untuk menghubungkan pelajran dengan

kebutuhan dan minat anak.

34 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2002), h.

 

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

40

Meskipun kedua motivasi ini timbul dari arah yang

berbeda, keduanya memiliki keterkaitan. Pada dasarnya dalam diri

manusia sudah terdapat motivasi untuk mencapai sesuatu, dan

untuk menjadikan tujuannya tercapai manusia juga butuh dorongan

yang datang dari luar dirinya agar lebih bersemangat. Seperti

halnya manusia tidak akan bisa hidup tanpa manusia lainnya.

Namun sebaliknya agar aktivitas dalam belajar mengajar

memberikan kepuasan diakhir kegiatannya, motivasi instrinsik

menjadi yang utama dalam mendorong siswa untuk belajar.

4. Fungsi-Fungsi Motivasi

Ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar yaitu fungsi

membangkitkan, fungsi harapan, fungsi intensif, dan fungsi displin.35

a. Fungsi Membangkitkan

Fungsi ini menyangkut tanggung jawab yang terus menerus

untuk mengatur tingkat yang membangkitkan untuk menghindari

siswa dari luapan emosional. Untuk itu, maka pengajaran harus

menentukan derajat kebebasan tertentu dalam mengajar agar bisa

menjelajahi dari suatu aspek ke aspek pelajaran lainnya.

b. Fungsi Harapan

Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau mengubah

harapan keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan

35 Abd Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), h. 115-116.

 

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

41

instruksional. Ia menghendaki agar menguraikan secara konkrit

kepada siswa apa yang harus ia lakukan setelah berakhirnya

pelajaran.

c. Fungsi Intensif

Fungsi menghendaki agar guru memberikan hadiah kepada

siswa berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut

dalam mengejar tujuan intraksional. Jadi intensif merupakan objek

atau simbol tujuan yang digunakan untuk menambah kegiatan.

d. Fungsi Disiplin

Fungsi ini menghendaki agar guru mengontrol tingkah laku

yang menyimpang dengan menggunakan hukuman dan hadiah.

Hukuman merupakan suatu perangsang yang ingin siswa hindari.

Drs. Alisuf Sabri juga mengemukakan beberapa fungsi

motivasai dalam belajar, yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi sebagai motor atau penggerak yang mendorong

orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

2. Motivasi sebagai penentu arah dalam tujuan yang hendak di

capai.

3. Motivasi sebagai penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan

orang mempunyai motivasi selalu selektif dan terarah pada

tujuan yang ingin dicapai. 36

36 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet ke-2, h.

86.

 

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

42

5. Meningkatkan Motivasi Belajar

Allah SWT telah menjanjikan sebuah hadiah yang tak ternilai

harganya agar umat manusia dimuka bumi ini semangat untuk belajar,

seperti sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim:

“Barang siapa yang menjalani satu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka allah memudahkan baginya jalan ke surga”.

Syaiful Bahri Djamarah dalam buku psikologi belajar mengemukakan

bahwa untuk memotivasi siswa (anak didik) supaya giat belajar adalah

sebagai berikut:

a. Memberi angka (nilai) hasil pekerjaan siswa (anak didik) yang akan di

maksud adalah nilai presatasi yang baik. Karena kebanyakan siswa

belajar untuk berlomba-lomba mendapatkan nilai yang tinggi.

b. Memberi hadiah dalam setiap prestasi yang di dapat oleh siswa (anak

didik). Seperti mendapatkan nilai yang tertinggi atau mampu

menjawab ketika diberi pertanyaan oleh guru (pengajar). Agar

nantinya akan lebih semangat lagi untuk belajar.

c. Persaingan antar siswa (anak didik) dalam belajar merupakan salah

satu faktor yang menyebabkan anak bergairah belajar. Dengan

persaingan yang sehat akan saling berkompetensi untuk mendapatkan

nilai terbaik di kelas.

 

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

43

d. Ego- involvement yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa (anak

didik) agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai

tantangan sehingga bekerja keras dengan sungguh-sungguh. Dengan

adanya kesadaran bahwa belajar itu penting, makan akan timbul minat

untuk belajar. Pada awalnya menumbuhkan kesadaran pada diri siswa

(anak didik) mamang sulit. Namum dengan kesabaran tanpa adamya

paksaan maka semakin lama kesadaran tersebut akan timbul dengan

dirinya.

e. Memberi ulangan, melalui ulangan guru (pengajar) akan mengevaluasi

setiap materi yang telah di ajarkannya dan dengan ulangan guru

(pengajar) akan mengetahui sampai sejauh mana siswa mampu

memahami keterangan-keterangan guru (pengajar), dengan harapan

siswa (anak didik) akan lebih semangat belajar lagi untuk menghadapi

ulangan tersebut. Jika siswa (anak didik) mengetahui hasil

pekerjaanya, apalagi kalau ada kemajuan pada nilainya, maka akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar lagi.

f. Memberi pujian atas hal-hal yang dilakukan siswa seperti apabila

siswa (anak didik) mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan

dengan hasil yang baik. Karena dengan pujian pula siswa (anak didik)

akan menjadi lebih senang dan giat untuk belajar.

g. Memberikan hukuman bagi yang melanggar peraturan sekolah,

meskipun bentuknya positif akan tetapi jika dilakukan dengan cara

yang benar maka akan dapat berubah menjadi motivasi.

 

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

44

h. Ada baiknya diadakan kerja kelompok pada saat-saat tertentu, untuk

menumbuhkan hasrat siswa (anak didik) untuk belajar. Dalam kerja

kelompok siswa (anak didik) yang sebelumnya tidak belajar akan

menjadi aktif belajar dihdapan temannya.

i. Untuk membuat anak bergairah dalam belajar, guru (pengajar) harus

pintar menarik minat belajar. Minat ini besar sekali pengaruhnya

terhadap proses belajar, sebab dengan minat seseorang akan

melakukan sesuai yang diinginkan dan dengan minat belajar bukan

lagi suatu keterpaksaan akan tetapi sesuatu kebutuhan.

j. Tujuan dalam setiap pelajaran yang akan dipelajari siswa. Mempelajari

sesuatu tanpa tujuan yang jelas sama dengan orang berjalan tanpa

arah.37

37 Syaiful Bahri Djamrah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2002), cet ke-1, h.

125-134.

 

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Pengajar Yayasan Wakaf Al-Hakim

Jumlah tenaga pengajar yang ada di Yayasan Wakaf Al-Hakim

berjumlah 23 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, berikut daftar

nama tenaga pengajar yang terdapat di Yayasan Wakaf Al-Hakim.

No Nama Pengajar Pendidikan Terakhir Jenis Kelamin

1 Abdul Basyir Lulus Kuliah L 2 Burhan Cokro Semester 7 L 3 Heri Handoko Semester 5 L 4 Ilham Semester 5 L 5 Wawan Semester 5 L 6 Yudi Semester 4 L 7 Kiki Semester 4 L 8 Zhani Semester 4 L 9 Shoffie Semester 11 P 10 Nina Semester 11 P 11 Deri indrya Semester 9 P 12 Eka dewi Semester 11 P 13 Santi Semester 9 P 14 Teti anggraeni Semester 3 P 15 Ani Semester 9 P 16 Safitri Semester 3 P 17 Desi Semester 3 P 18 Yonia Semester 5 P 19 Iyos Semester 7 P 20 Diah Semester 7 P 21 Matha Semester 5 P 22 Fitri Semester 5 P 23 Dewi Semester 7 P

Tabel 3.1

 

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

46

Adapun susunan pengurus yang terdiri dari pengajar dan non pengajar

di Yayasan Wakaf Al-Hakim adalah sebagai berikut:

Perintis : Umar Hamdani, S. Sos. I dan Ibu Novi

Dewan Pendiri : Bpk. Umar Hamdani, S. Sos. I

Ibu Novi, Bpk. Budi, Bpk. Aan Rukmana, Bpk

Ahmad Syakir, Bpk. Zaenuddin, Bpk. Saliman, Bpk.

Hans SB, Ibu Tia, Ust. Taryudi, Ibu Isnawati rais, Ibu

Betty Nurbaety, Bpk. Dhuha hadiansyah, Abdullah

Nuri, Abdul Basyir, A.Mustomi I. Q, Eka Dewi F,

Heri F, Abdul Aziz Sarwoto.

Dewan Pembina : Bpk. Aan Rukmana (Ketua), Ibu Novi, Bpk. Budi,

Bpk. Saliman, Bpk. Zaenuddin, Bpk. Hans SB, Ibu

Tia, Ust. Taryudi, Ibu Isnawati rais.

Pengawas : Bpk Ahmad Syakir

Ketua Umum : Umar Hamdani, S. Sos I

Sekertaris Umum : Ahmad Mustomi Inal Qirom

Bendahara Umum : Dhuha hadiansyah (Bid. Fundrising)

Betty Nurbaety (Bid. Pembukuan)

Departemen Pendidikan

Ketua : Eka Dewi F.

Anggota : Abdul Basyir (Koord. Kepala TPA), Ina Nurhasanah, Nina

Nurmilah, Sofi Afrianur, Burhani CH.

 

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

47

Departemen Pengembangan Ekonomi dan SDM

Ketua : Abdullah Nuri.

Anggota : Heri Fajrin, Fadillah.1

B. Anak Didik Yayasan Wakaf Al-Hakim

Anak didik pemulung di Yayasan Wakaf Al-Hakim berjumlah 32

orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan berdasarkan jenis

kelamin sebagai berikut.

Laki-Laki : 14 anak didik

Perempuan : 18 anak didik

No Nama Anak Didik Pemulung Usia Jenis Kelamin 1 M. Adhi 8 tahun L 2 Bagus 7 tahun L 3 Sofyan 10 tahun L 4 Riyanto 7 tahun L 5 Wawang 9 tahun L 6 Asep 8 tahun L 7 Balul 8 tahun L 8 Aldi 9 tahun L 9 Ryo 7 tahun L

10 Hadi 6 tahun L 11 Rifcqi 9 tahun L 12 Ilham 10 tahun L 13 Syahrul 12 tahun L 14 Nanang 6 tahun L 15 Angel 9 tahun P 16 Meti 10 tahun P 17 Arum 8 tahun P 18 Fitri 9 tahun P 19 Feby 9 tahun P

1 Dokumen Pribadi Yayasan Wakaf Al-Hakim.

 

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

48

20 Wulan 7 tahun P 21 Dea 6 tahun P 22 Ayu 6 tahun P 23 Meti 8 tahun P 24 Nesa 9 tahun P 25 Gina 8 tahun P 26 Vike 11 tahun P 27 Novi 12 tahun P 28 Wenti 11 tahun P 29 Fauziah 10 tahun P 30 Armi 10 tahun P 31 Dewi 9 tahun P 32 Widia 7 tahun P

Tabel 3. 2

C. Profil Yayasan Wakaf Al-Hakim

Yayasan ini bernama “YAYASAN WAKAF AL-HAKIM”.

Sifat Yayasan ini adalah Yayasan terbuka milik Umat Islam.

Yayasan Wakaf Al-Hakim dibentuk dan didirikan pada tanggal 3 Maret 2010

sampai waktu yang tidak ditentukan.

Yayasan Wakaf Al-Hakim berkedudukan di Ciputat, Tangerang Selatan,

Banten.

Moto : Yayasan Wakaf Al Hakim adalah “Membantu Umat Seikhlas Hati”.

Logo Yayasan Wakaf Al Hakim: 2

2 Dokumen pribadi Yayasan Wakaf Al-Hakim.

 

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

49

Gambar 3.1

1. Lokasi Denah dan Letak Penelitian Yayasan Wakaf Al Hakim

3

Gambar 3.2

3 Sumber gambar: Google Maps.

 

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

50

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Wakaf Al-Hakim yang terletak di

Jalan Kubur Rt002/ Rw 05, Cempaka Putih, Ciputat Timur.

Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini di dasari oleh

pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Lokasi penelitian cukup strategis, sehingga mudah di jangkau,

disamping itu juga hemat biaya dan tenaga.

2. Yayasan Wakaf Al-Hakim merupakan yayasan yang peduli

terhadap anak pemulung di sekitar dengan mayoritas tenaga

pengajarnya adalah mahasiswa UIN Jakarta.

3. Yayasan Wakaf Al-Hakim merupakan sarana yang signifikan

untuk menumbuhkan motivasi belajar anak didik pemulung demi

produktifitas kehidupan yang jadi lebih baik.

2. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Wakaf Al Hakim

Yayasan Wakaf Al-Hakim didirikan di Ciputat, Tangerang Selatan

pada tanggal 3 Maret 2010 oleh Bapak Umar Hamdani dan Ibu Novi atas

dasar keprihatinan pada kaum bawah yang tertinggal dalam segala hal

termasuk pendidikan dan kesejahteraan. Di awal bergerak, Yayasan Al-Hakim

mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) “Aku Anak Shaleh” (A2S)

dan Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Hakim dengan tujuan memberi

pengetahuan agama, baca tulis huruf dan menghitung bagi anak-anak yatim,

dhuafa dan para pemulung. Ke depan Yayasan Wakaf Al-Hakim juga akan

dikembangkan sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis

 

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

51

kemasyarakatan yang pernah dipraktekan oleh Mohammad Yunus (peraih

nobel ekonomi). Pada awal Juli 2010, Yayasan Wakaf Al-Hakim

mendapatkan bantuan staf pengajar dari Ikatan Remaja Mesjid Fathullah UIN

Jakarta (IRMAFA) hingga sekarang. Kemudian ada pula mitra-mitra yang

membantu seperti KATALOGUE, PRAMUKA UIN, HIMKA dan juga

perorangan. Saat ini Yayasan Wakaf Al-Hakim memiliki tiga cabang, yaitu di

Gg Kubur Cempaka putih, Gg. Jambu di Mushola Kelurahan Cempaka Putih,

dan Gg. Mawar (belakang POM bensin fly over Ciputat) Legoso.4

3. Visi Misi dan Tujuan Yayasan Wakaf Al Hakim

1. Visi Yayasan Wakaf Al Hakim

Menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan Mandiri berdasarkan

Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

2. Misi Yayasan Wakaf Al Hakim

Membangun dan mengembangkan sistem pendidikan yang Integratif antara

Jasmani dan Rohani, Umum dan Agama, Ilmu Pengetahuan dan Kepribadian

yang dijalankan secara Profesional dan Terbuka.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui wirausaha mandiri yang

dijalankan dengan Preofesional dan Amanah.

4 Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim serta dokumen pribadi Yayasan

Wakaf Al-Hakim.

 

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

52

Tujuan Yayasan Wakaf Al-Hakim adalah melahirkan sarjana atau

pegiat pendidikan dari kalangan kaum bawah seperti pemulung. 5

4. Program Kerja Yayasan Wakaf Al Hakim

PROGRAM KERJA

YAYASAN WAKAF AL-HAKIM 2 014-2015

1. Ketua

Memastikan visi misi Yayasan Wakaf Al-Hakim tercapai

Melakukan revormasi, trial, and error, kontroling terhadap management

kepengurusan Yayasan Wakaf Al-Hakim

Mencari bentuk management yang pas dan terbaik bagi kepengurusan,

evaluasi pencapaian kepengurusan setiap bulan, instruksi-instruksi dan

mangingatkan kepengurusan jajaran di bawahnya

Tabel 3.3

2. Sekretaris

Merapikan kegitan dan pencatatan surat menyurat Yayasan Wakaf Al-Hakim

dan mencatat ulang daftar inventaris, data jumlah pengajar dan anak didik.

5 Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim serta dokumen pribadi milik

Yayasan Wakaf Al-Hakim.

 

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

53

3. Bendahara

Melakukan pengaturan dan pencatatan keuangan Yayasan Wakaf Al-Hakim,

memetakan jaringan, strategi dan kegiatan penghimpunan dana.

4. Bidang Pendidikan

Merumuskan kurikulum, kalender, pendidikan dan pengaturan penempatan

kepala TPA serta melakukan evaluasi kepengurusan dan pencapaian tiap TPA

sebulan sekali. Mengadakan ujian umum TPA untuk mengukur ktetercapaian

materi.

5. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

Mengadakan perekrutan relawan Yayasan Wakaf Al-Hakim, menggelar

pelatihan untuk meningkatkan kapasitas relawan, dan mengadakan

kunjungan-kunjungan ke organisai lain dalam rangka studi banding. 6

6 Ibid.

 

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

54

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA

Strategi komunikasi dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik

pemulung sangat di butuhkan oleh pengajar, agar kegiatan belajar yang akan

dilaksankan dapat memenuhi tujuan yang telah di tentukan. Adapun tujuan

dari strategi komunikasi yang di lakukan pengajar Yayasan Wakaf Al-Hakim

dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung yaitu penciptakan

sarjana sarjana dari kaum pemulung, dan melahirkan pegiat pendidikan dari

kaum pemulung.

Komunikasi yang terjalin dalam kegiatan belajar mengajar yang di

lakukan Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam meningkatkan motivasi belajar

termasuk ke dalam komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok terdiri dari

dua jenis, yakni kelompok kecil (small group, micro group) dan kelompok

besar (large group, macro group). Perkataan kecil dan besar dalam pengertian

di atas bukan menunjukan kecil atau besarnya jumlah orang yang bersama-

sama berkumpul di suatu tempat, melainkan faktor psikologis yang saling

mengikat. Komunikasi kelompok berarti komunikasi yang berlangsung antara

seseorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari

dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu jumlahnya bisa

sedikit bisa banyak. Jika jumlah orang dalam komunikasi itu sedikit berarti

 

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

55

termasuk dalam komunikasi kelompok kecil, jika jumlah orang dalam

komunikasi itu banyak berarti termasuk ke dalam komunikasi kelompok

besar.

Komunikasi yang dilakukan oleh pengajar Yayasan Wakaf Al-hakim

dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung termasuk kedalam

komunikasi kelompok kecil karena semua kegiatan strategi yang dilakukan

ditujukan kepada kognisi komunikan dan proses komunikai berlangsung

secara dialogis. Pengajar sebagai komunikator menunjukan pesannya kepada

benak atau fikiran anak didik pemulung sebagai komunikan. Dalam

komunikasi seperti ini logika sangat berperan penting, anak didik pemulung

atau komunikan akan dapat menilai logis atau tidaknya uraian dari pengajar

atau komunikator disaat sedang melakukan kegiatan strategi yang di lakukan.

Komunikasi yang dilakukan berlangsung juga secara dialogis, tidak

linier maksudnya umpan balik terjadi secara verbal. Ketika pengajar atau

komunikator sedang mengajar anak didik pemulung atau komunikan dapat

bertanya apabila tidak mengerti, dapat menyanggah bila tidak setuju dan

sebagainya.

Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar kepada anak didik

pemulung dalam meingkatkan motivasi belajarnya mereka Yayasan Wakaf

Al-Hakim mempunyai strategi yang mereka lakukan demi terciptanya

motivasi belajar.

 

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

56

“Kita mengadakan program kakak asuh dimana setiap kakak asuh di tugaskan untuk menghandle anak didik pemulung dalam kegiatan sekolah di sekolah formal, ada juga kegiatan jambore yang diadakan setiap satu tahun sekali yang bareng sama milad nya al hakim, anak anak yang cowo juga diadakan kegiatan futsal itu juga salah satu kegiatan yang memotivsi mereka biasanya mau belajar, kemudian ada juga kegiatan santuna rutin, sama kegiatan rutin belajar agam isalm seperti mengaji, baca quran, aqidah dan akhlak”.1

Adapun penjelasan dari semua strategi yang dilakukan oleh Yayasan

Wakaf Al-Hakim adalah sebagai berikut:

A. Perumusan Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-

Hakim

1. Kegiatan Pemberian Santunan

Perumusan strategi komunikasi Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam

meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung yang pertama adalah

dengan cara memberi santunan rutin kepada anak didik pemulung dengan

mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

- Menentukan jenis santunan yang terdiri dari beras, Iqra dan al-Quran.

- Membuat daftar list siapa saja yang akan menerima santunan yaitu

anak didik pemulung.

- Menentukan waktu dan tempat kapan dan dimana akan dilakukan

pemberian santunan tersebut yang biasanya di adakan di jl. Kubur

Cempaka Putih, Ciputat Timur.

1 Wawancara kepada ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim

 

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

57

2. Program Kakak Asuh

Perumusan strategi komunikasi Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam

meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung yang kedua adalah

dengan mengadakan program kakak asuh kepada anak didik pemulung

dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut sebagai berikut:

- Menentukan kakak asuh

- Membagi tugas per kakak asuh untuk mengkoordinir anak didik

pemulung

- Mengklasifikasikan anak didik berdasarkan kebutuhan per individu

- Berkomunikasi secara rutin kepada anak didik pemulung memalui hp

(jika mempunyai hp) atau turun langsung ke rumah anak didik

tersebut. 2

3. Belajar Agama Islam

Perumusan strategi komunikasi Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam

meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung yang ke tiga adalah

dengan mengadakan kegiatan belajar agama Islam kepada anak didik

pemulung dengan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

- Menetukan jenis pelajaran yang akan di bahas setiap harinya, jenis

pelajaran tersebut diantaranya belajar Fiqih, Aqidah Akhlak, baca

tulis Iqra dan al-Quran dan tajwid.

- Menentukan pengajar

- Mengklasifikasikan level akademis setiap anak didik 3

2 Ibid.

 

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

58

4. Jambore

Perumusan strategi komunikasi Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam

meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung yang ke empat

adalah dengan mengadakan kegiatan jambore kepada anak didik

pemulung dengan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

- Mementukan waktu dan tempat kapan dan dimana akan di

laksanakannya kegiatan jambore yang biasanya di adakan di alam

terbuka, tahun ini di selenggarakan pada tanggal 21-22 juni 2014, hari

Sabtu sampai Minggu yang bertempat di Taman Situ Gintung, Ciputat.

- Menentukan jenis-jenis kegiatan acara jambore

- Pembentukan panitia acara jambore

- Menyiapkan dana acara

- Mempersiapkan acara yang akan dilakukan

- Mempersiapkan kebutuhan acara serta perlengkapan untuk jambore

- Mempersiapkan acara-acara yang akan di tampilkan

- Mempersiapkan pemateri yang akan hadir di acara jambore

5. Kegiatan Futsal

Perumusan strategi komunikasi Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam

meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung yang terakhir adalah

dengan mengadakan kegiatan futsal kepada anak didik pemulung dengan

mempersiapkan hal-hal tersebut sebagai berikut:

3 Hasil wawancara dan pengamatan secara langsung di Yayasan Wakaf Al-Hakim.

 

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

59

- Mempersiapkan dana

- Mempersiapkan waktu dan tempat

- Memberikan informasi kepada anak didik pemulung untuk melakukan

kegiatan futsal

B. Penerapan Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-

Hakim

1. Kegiatan Pemberian Santunan

Penerapan strategi komunikasi yang dilakukan Yayasan Wakaf Al-

Hakim dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung adalah

dengan memberikan santukan kepada anak didik pemulung. Penerapan

strategi Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam kegiatan pemberian santunan

diberikan kepada semua anak didik pemulung dan yang dilakukan di Jl.

Kubur, Cempaka putih, Ciputat timur.

Tahap selanjutnya adalah menetukan jenis santunan apa yang akan di

berikan kepada anak didik pemulung mempunyai pesan agar penerima

santunan dapat memanfaatkannya dengan baik, biasanya jenis santunan

berupa beras, Iqra, al-Quran. Kegiatan ini dilakukan oleh ketua, pengajar,

serta pengurus Yayasan Wakaf Al-Hakim memberikan santunan dari

penerima donasi kepada anak didik pemulung berupa hal tersebut di atas

harus yang berbasis Islam karena dengan hal tersebut mereka dapat

 

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

60

mengenal bacaan Iqra serta al-Quran demi tercapainya visi misi dan

tujuan yang hendak di capai oleh Yayasan Wakaf Al-Hakim.

Langkah terakhir adalah dengan menentukan daftar list siapa saja yang

berhak menerima santunan tersebut diklasifikasikan berdasarkan prestasi

anak didik pemulung, anak didik yang mempunyai prestasi bagus biasanya

yang mendapatkan santunan berupa beasiswa yang diberikan Yayasan

Wakaf Al-Hakim kepada anak didik tersebut.

2. Program Kakak Asuh

Penerapan strategi komunikasi yang kedua adalah dengan mengadakan

program kakak asuh, dimana program ini bertujuan untuk memberikan

perhatian lebih dan membantu mereka yang membuthkan arahan dalam

setiap kegiatan yang bersangkutan dengan pendidikan formal. Program

kakak asuh juga memperhatikan daya tarik dan kredibilitas komunikator,

daya tarik komunikator atau dalam hal ini adalah pengajar sangat berperan

penting dalam menentukan berhasilnya komunikasi yang di laksanakan

yang akan mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan atau

anak didik pemulung. Dalam kegiatan kakak asuh yang di tugaskan untuk

menjadi kakak asuh adalah Deri indrya, Eka dewi fitronissa, Shoffie

aftianur, Ina, dan Heri handoko.

Dalam hal ini komunikan atau kakak asuh yaitu Deri Indrya Shanti,

Eka dewi fitronissa, Shoffie aftianur, Ina, dan Heri Hendoko berusaha

memahami setiap kebutuhan yang anak didik perlukan, kemudian para

 

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

61

kakak asuh juga merupakan bagian dari tenaga pengajar tertap dengan

begitu kedekatan antara pengajar dengan anak didik sudah mempunyai

kedekatan personal yang dapat dikatakan baik, karena setiap harinya

mereka bertemu langsung dengan pengajar, kemudian kredibilitas sumber

juga sangat di perhatikan. Kredibilitas sumber dapat menyebabkan

komunikasi berhasil dengan kepercayaan pada komunikator, kepercayaan

disini sendiri berkaitan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki oleh

seorang komunikator. Misalnya komunikator atau pengajar adalah seorang

yang mempunyai latar belakang pribadi yang berpendidikan serta

mempunyai pengalaman mengajar dan bisa untuk membimbing anak didik

pemulung dalam bidang pendidikanya, mengklasifikasikan kakak asuh

sesuai dengan jarak kedekatan pribadi anak didik dengan pengajar, serta

jarak tempuh yang memudahkan bagi setiap kakak asuh untuk

mengkoordinir kegiatan pendidikan setiap anak didiknya dan dipastikan

kakak asuh yang di tugaskan adalah kakak asuh dimana mereka adalah

pengajar tetap dari setiap cabang yayasan wakaf al-hakim sehingga

kedekatan secara pribadi lebih di pahami oleh kakak asuh tersebut.

Tahap yang kedua setiap kakak asuh di tugaskan untuk mengkoordinir

anak didik, karena setiap anak didik mendapatkan kakak asuh sebanyak

dua orang jadi per kakak asuh membagi tugas untuk mengkoordinir setiap

anak didik yang sudah di tetapkan. Tahap yang ketiga yaitu

mengklasifikasikan anak didik berdasarkan kebutuhan per-individu,

karena disini setiap anak didik mempunyai kebutuhan yang berbeda beda

 

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

62

walaupun mereka sama anak didik pemulung, misalnya anak didik

tersebut kesulitan dalam hal pelajaran tugas kakak asuh disini membantu

anak didik tersebut mengajarkan mengenai pelajaran dan memenuhi setiap

apa yang dibutuhkan anak didik tersebut, kakak asuh datang kerumah anak

didik pemulung lalu kakak asuh di tugaskan untuk menanyakan, dan

membantu anak didik pemulung apabila ada kesulitan dalam kegiatan

belajarnya. Selian itu kakak asuh juga menanyakan bagaimana

perkembangan sekolah anak didik pemulung dalam sekolah formalnya,

membahas naik atau tidaknya anak didik pemulung tersebut, bagaimana

hasil rapor di sekolah formal, ada kendala apa serta butuh biaya berapa

untuk sekolah formal tersebut. Biasanya juga orang tua dari anak didik

pemulung tersebut langsung bercerita kepada kakak asuh kebutuhan apa

saja yang digunakan untuk disekolah formal, seperti membeli buku paket

pelajaran.

Tahap terakhir mempunyai pesan yang dimaksudkan agar anak didik

terkoordinasi dengan baik mengenai kegiatan belajar mengajar disekolah

formal yang mereka lakukan, selalu berkomunikasi dengan anak didik via

sms jika kepada anak didik pemulung yang orangtuanya sudah mampu

mempunyai media komunikasi seperti handphone.

3. Belajar Agama Islam

Penerapan strategi komunikasi ke tiga yang di lakukan Yayasan Wakaf

Al-Hakim dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung

adalah dengan memberi pelajaran agama Islam, seperti fiqih, aqidah

 

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

63

akhlak, baca tulis Iqra al-Quran dan Ilmu Tajwid. Pada pelajaran fiqih

pengajar yaitu Iyos dan Shoffie memberikan materi tentang shalat, mulai

dari rukun solat, gerakan-gerakan sholat, bacaan-bacaan sholat dan doa-

doa setelah sholat kepada anak didik pemulung tersebut dengan tujuan

agar anak didik pemulung mengenal sholat serta dapa t menerapkannya

dengan baik untuk kehidupan mereka yang lebih baik lagi.

Kemudian pada pada pelajaran aqidah akhlak materi ini di sampaikan

oleh kak burhan, teti, yonia, dewi, dan handoko. Pemberian materi ini

bertujuan untuk membentuk pribadi anak didik pemulung yang luhur dan

mulia dan bertingkah laku terpuji. Seperti yang kita ketahui anak didik

pemulung adalah anak-anak yang pola hidupnya lebih agresif dari pada

anak-anak pada umumnya oleh karena itu disini hendak menerapkan

aqidah akhlak anak didik pemulung agar menjadi lebih baik serta

berperilaku terpuji baik itu yang berhubungan dengan Allah SWT, dengan

sesama manusia ataupun dengan lingkungan disekitarnya. Mengubah pola

fikir anak didik dari fikiran yang tidak baik ataupun menyesatkan.

Misalnya dengan mengajarkan tentang adab sopan santun terhadap orang

tua, sesama teman, mapun di lingkungan sekitar.

Setelah mempelajari fiqih, aqidah akhlak anak didik pemulung juga

diberikan materi baca tulis iqra quran dan tajwidnya, tujuannya agar anak

didik pemulung tau bagaimana tata cara membaca al-Quran yang baik dan

benar serta mengetahui bagaimana hukum-hukum dari setiap bacaan yang

mereka baca, karena mempelajari tajwid sangatlah penting agar setiap

 

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

64

bacaan yang di baca benar jika bacaan hanya enak di dengar dan hukum

bacaan dari setiap ayatnya salah akan tidak ada gunanaya karena tidak ada

arti dari setiap bacannya.

Dalam kegiatan baca tulis Iqra dan al-Quran anak didik pemulung

membaca Iqra dan membaca al-Quran sesuai dengan level atau tingkatan

yang mereka baca kemudian Abdul Basyir, Ilham, Desi, Nina, Safitri,

Diah, Matha, Yudi, Kiki, Santi dan Wawan menyimak, jika sudah selesai

membaca anak didik pemulung mempunyai berkas laporan yang akan

dinilai setiap habis membaca oleh pengajar untuk mengetahui bagaimana

perkembangan bacaan Iqra dan al-Quran setiap anak didik pemulung

tersebut, berkas laporan yang di isi oleh pengajar di isi dengan keterangan

sudah sampai surat apa, ayat berapa dan halaman berapa anak didik

pemulung membaca Iqra dan al-Qurannya, kemudian hasil dari membaca

yang di isi dengan keterangan lanjut atau ulang dari bacaan yang sudah

anak didik pemulung baca.

Setelah kegiatan baca Iqra dan al-Quran biasanya anak didik pemulung

ditugaskan untuk menulis satu sampai dua ayat Iqra atau al-Quran yang

telah mereka baca untuk melatih kemampuan mereka dalam menulis huruf

hijaiyah, dengan tujuan agar anak didik pemulung terbiasa dan terlatih

dalam menulis huruf arab dan yang setelahnya akan dinilai oleh pengajar.

Dalam tahap belajar agama islam tersebut diatas Yayasan Wakaf al-

Hakim menentukan pengajar siapa saja yang akan mengajar dalam

kegiatan tersebut, pengajar yang mengisi materi di sampaikan oleh Abdul

 

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

65

Basyir, Ilham, Desi, Nina, Safitri, Diah, Matha, Yudi, Kiki, Santi dan

Wawan.

4. Jambore

Penerapan strategi komunikasi ke empat yang di lakukan Yayasan

Wakaf Al-Hakim dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik

pemulung adalah melakukan kegiatan rutin jambore setahun sekali. Pada

kegiatan jambore ini di lakukan alam terbuka dengan tujuan untuk

menumbuhkan solidaritas terhadap sesama anak didik pemulung dan

kepada pengajarnya, dalam kegiatan jambore ini juga di maksudkan untuk

memberikan nilai-nilai moral yang baik karena pada dasarnya anak

pemulung kurang berpendidikan jadi moralnya kurang baik, dengan di

adakannya acara seperti ini para tenaga pengajar bisa mengajarkan sopan

santun dan hal apapun yang menunjang perubahan perilaku, dan sikap

mereka serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Sebelum melakukan kegiatan jambore yang di lakukan Yayasan Wakaf

Al-hakim terlebih dahulu membentuk susuanan panita pelaksana acara

agar acara dapat terlaksana dengan baik, adapun jenis-jenis kegiatan dan

susunan panita yang telah di susun dalam rapat acara jambore. Pada

jambore tahun ini dilaksanakan di Taman Situ Gintung pada tanggal 21-

22 juni 2014, dana kegiatan jamboree ini menghabiskan biaya sebesar

Rp.22.068.000; anggran dana ini di peroleh dengan menyebarkan

proposal ke sejumlah perusahaan dan donatur tetap di Yayasan Wakaf Al-

 

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

66

Hakim. Peniliti melihat bahwa kepanitian kegiatan jambore tersebut ada

tahapan yang mereka lalui. Sebelum kegiatan jambore berlangsung

panitia menyiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti tenda,

akomodasi, dan alat-alat untuk aoutbond dan menghubungi serta

mengkonformasi tempat yang akan di gunakan untuk kegiatan jambore.

Panitia juga membuat dan menyebarkan proposal kegiatan ke beberapa

perusahaan demi berlangsungnya acara tersebut. Pada saat kegitan

jambore berlangsung ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh anak

didik pemulung berupa pentas seni Islam diantaranya menari, yel-yel

Islam, membaca puisi dan outbond. Anak didik pemulung juga di beri

hadiah atas apa prestasi yang sudah mereka dapatkan. Setelah

berlangsungnya kegiatan jambore, anak didik pemulung mendapatkan

motivasi untuk lebih giat dalam belajar serta mendekatkan diri kepada

para pengajar. Kegiatan jambore tersebut juga mendapatkan apresiasi

tersendiri dari anak didik pemulung, karena dengan adanya kegiatan

tersebut mereka seperti mendapatkan hiburan yang tidak sering mereka

dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kegiatan Futsal

Penerapan strategi komunikasi tahap ke lima yang di lakukan Yayasan

Wakaf Al-Hakim dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik

pemulung adalah melakukan kegiatan futsal bersama anak didik pemulung

dengan tujuan untuk melakukan pendekatan dan pengakraban anatara anak

 

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

67

didik pemulung dengan tenaga pengajar. Ini dilakukan untuk

menumbuhkan motivasi belajar anak didik pemulung terutama anak laki-

laki karena anak laki-laki lebih malas untuk belajar, jadi strategi kegiatan

futsal ini di tambahkan antara pengajar laki-laki kepada anak didik

pemulung laki-laki.

Hal yang biasanya di lakukan dalam kegiatan futsal ini adalah dengan

menyiapkan anggran dana untuk menyewa lapangan bersama anak didik

pemulung, kemudian menginformasikan kepada anak didik pemulung

kapan dan dimana akan di laksanakan kegiatan futsal tersebut.

C. Penilaian Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik

Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-

Hakim

1. Kegiatan Pemberian Santunan

Pada tahap penilaian staretegi komunikasi Yayasan Wakaf Al-Hakim

pada kegiatan pemeberian santunan biasanya evaluasi terkait dengan

pelaksanaan kegiatan santunan tersebut, dengan mendata siapa saja yang

sudah menerima santunan tersebut, lalu bila bentuk bantuannya sarana

seperti iqra dan al-quran di cari tempat mana atau TPA mana yang paling

banyak membutuhkan.

2. Program Kakak Asuh

Pada tahap penilaian strategi komunikasi selanjutnya adalah program

kakak asuh yang di lakukan oleh Yayasan Wakaf Al-Hakim adalah

 

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

68

dengan cara memberi tahu kepada anak didik pemulung apabila masih ada

pelajaran yang belum mengerti langsung saja di tanyakan kepada kakak

asuh yang bersangkutan ataupun ada kebutuhan yang kurang segera

beritahu ke kakak asuh, biasanya ini di lakukan setelah melakukan

kunjungan kepada anak didik pemulung.

3. Belajar Agama Islam

Pada tahap penilaian strategi komunikasi yang ketiga adalah dengan

belajar mengajar yang dilakukan oleh Y ayasan Wakaf Al-Hakim dengan

memberikan ujian kepada anak didik pemulung untuk mengukur seberapa

mengerti pemahaman tentang apa yang sudah di pelajari selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

4. Jambore

Tahap keempat dalam penilaian strategi yang dilakukan oleh Yayasan

Wakaf Al-Hakim adalah dengan rapat oleh panitia pelaksana acara

kegiatan jambore. Membahas tentang bagaimana kinerja para panitia per

divisinya, dalam rapat mengevaluasi dari semua kegiatan yang sudah

dilakukan, misalnya membicarakan tentang bagaimana panitia jambore

tahun ini berantakan, ketua panitia bisa memegang beberapa acara,

kemudian divisi acara kurang kreatif dalam membikin acara, acara jadi

kondisional banyak yang melenceng dari rundown,sie acara hanya aktif

satu sampai dua orang saja, komunikasi di antara panitia kurang baik oleh

sebab itu banyak pengoreksian kepanitiaan.

 

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

69

Kemudian anak didik pemulung tidak terarah sesuai dengan acara

yang ada, lebih banyak bermain sendiri tanpa arahan yang pas sesuai acara

dan sesuai dengan arahan panitia.

5. Kegiatan Futsal

Tahap yang terakhir dalam penilian strategi yang dilakukan oleh

Yayasan Wakaf Al-Hakim adalah kegiatan futsal, tidak banyak penilaian

atau evaluasi setelah kegiatan ini berlangsung, setelah futsal pengajar dan

anak didik hanya sekedar mengobrol dan memberi pesan supaya

mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya dan tetap mengikuti proses

belajar mengajar karena kegiatan ini hanyalah kegiatan tambahan tetapi

memang dengan diadakannya kegiatan futsal ini anak didik pemulung

lebih mau belajar dan meningkatkan motivasi belajar mereka.

 

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

70

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka

kesimpulan yang di dapat dalam penilitain ini adalah:

1. Perumusan strategi komunikasi yang di lakukan Yayasan Wakaf Al-

Hakim dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung adalah

dengan menyiapkan hal-hal yang akan dilakukan sebelum penerapan

strategi di lakukan.

2. Penerapan startegi komunikasi yang di lakukan Yayasan Wakaf Al-Hakim

dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung adalah dengan

menerapkan hal-hal yang sudah dipersiapkan di perumusan strategi.

3. Penilaian strategi komunikasi yang dilakukan Yayasan Wakaf Al-Hakim

dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung adalah dengan

mengadakan rapat evaluasi di setiap kegiatan yang dilakukan setelah acara

tersebut berlangsung.

4. Strategi komunikasi berperan penting di Yayasan Wakaf Al-Hakim untuk

menambah motivai belajar untuk anak didik pemulung.

5. Starategi komunikasi yang dilakukan Yayasan Wakaf Al-Hakim dalam

meningkatkan motivasi belajar anak didik pemulung adalah dengan cara

 

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

71

melakukan kegiatan seperti Pemberian Santunan, Program Kakak Asuh,

Belajar Agama Islam, Jambore, dan Kegiatan Futsal.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian di

Yayasan Wakaf Al-Hakim ada beberapa saran yang inin penulis utarakan:

1. Kepada tenaga pengajar agar lebih totalitas dalam melakukan kegiatan

yang sudah dirumuskan dalam perumusan strategi.

2. Kepada tenaga pengajar harus menanamkan semangat kepada pribadi anak

didik pemulung supaya mereka ma uterus belajar demi meningkatkan

produktifitas mereka yang lebih baik kedepannya.

3. Kegiatan agar lebih bervariasi supaya tidak menimbukan kebosanan yang

di rasakan anak didik pemulung.

 

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

72

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd Rahman. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993. A.M, Sudirman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007.

Arikunto, Suharsimi. Prosesur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002.

Djamrah, Bahri Syaiful. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2002. Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2004. Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2006.

Iriantara, Yosal, syaripudin, Usep. Komunikasi Pendidikan, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013.

Mulyana, Deddy. Komunikasi Antar Budaya, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Muzakir, Ahmad dan Sutrisno, Joko. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pusaka Setia, 1997.

Nazir, M. Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

Prabu Mangkunegara Anwar, A.A. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.

Pusat Bahasa Departmen Pendidikan Nasioanal. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

R, David, Freud. Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Rohim, Syaiful Rohim. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.

Sabri, Alisuf. Pengantar Psikologi Umum&Perkembangan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 2001.

Sawiwati. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Makarti Jaya “Ciri-

Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi”, Skripsi Sarjana Pendidikan, Palembang: Perpustakaan UT, 2009.

 

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

73

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005.

Supratikno, Hendrawan. Advance Strategic Management, Back to Basic Approach, Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003.

Sri Wahyuni, Agustini. Manajemen Strategik: Pengantar Proses Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 1999. Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, Jakarta:

Logos, 2000. T. Hani Handoko. Manajemen, Yogyakarta: IKAPI, 1999. Wagito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 1994. Internet:

http://psycologymania.com/2012/12/pengertian-pemulung.html diakses pada 26 februari 2014.

http://yunirokhayah.wordpress.com/2011/05/12/anak-didik/ diakses pada 11 May 2014.

http://kbbi.web.id/tingkat di akses pada 24 juni 2014.

 

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

 

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

 

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

 

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim

Waktu Wawancara : 11.00 WIB

Tanggal Wawancara : Kamis, 5 Juni 2014

Tempat Wawancara : Tempat Berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar,

Jl. Kubur rt002/05 Cempaka Putih, Ciputat Timur.

Narasumber : Umar Hamdani S. Sos. I

Jabatan : Ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim

Pewawancara : Noor Aisyah

1. Bagaimana sejarah berdirinya yayasan wakaf al hakim?

Awalnya itu niatnya bagaimana caranya kaum pemulung mengangkat

martabatnya, cara yang paling ampuh ialah melalui pendidikan tidak melalui

apa apa hanya mealui pendidikan dengan memberikan pengetahuan agama,

baca tulis huruf dan menghitung. Bertahap mendirikan yayasan ini, karan

dana engga ada, bertahap paket A, B, TK, TPA, ada relasi terbuka dengan

lembaga lain, ada yang bayar spp nya, atau buku. Lebih lengkapnya yah bisa

liat yang sudah di emailkan.

2. Mengapa diberi nama yayasan wakaf al hakim?

Al hakim artinya bijaksana latar belakang filsafat , senang filsafat jadi cinta

keijaksanaan. Terbawa bawa kesadaran saya, kesadaran akan kebijaksanaan.

 

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

3. Apa visi misi didirikannya yayasan wakaf al hakim?

Intinya deh ya, mengangkat kaum bawah bisa terangkat derajatnya melalui

pendidikan, punya akhlak yang baik, dan bisa mandiri dengan iman dan takwa

yang baik dan kedepannya akan bicara soal perekonomian dll.

4. Apa tujuan yayasan wakaf al hakim mendirikan yayasan ini untuk para

anak didik pemulung?

Saya fikir sama aja ya, intinya mengangkat harkat martabat pemulung, anak

yatim, kaum duafa melalui pendidikan, memberi mereka pengetahuan agama,

baca tulis, menghitung, pokoknya sasarannya hanya itu. Tujuannya

pendidikan. Ingin menjadikan mereka sebagai sarjana- sarjana dan pegiat

pendidikan dari kaum bawah atau pemulung.

5. Peluang apa yang akan mereka dapatkan setelah di didik dan

mendapatkan pelajaran di yayasan wakaf al hakim ini?

Agama, mental, materi agama, mentalnya, udah di didik harus ada gedung

sekolah formal, kami semua di al hakim gak fokus karna sibuk relawan

sesempetnya. Maka dari itu di sini terbentuk bagaimana al hakim mah tetep

bisa eksis dan masyarakat menikmati, kalo di lihat masalah gedung formal

kita tuh gak begitu tapi sudah merasa bangga dengan eksis,ngasih buku,

mengkoneksikan seluruh potensi untuk berbuat baik untuk siapa aja yang

ingin berbuat baik. Outputnya jelas anak bisa sekolah, yang berprestasi sudah

mulai muncul, mental minder sudah tidak ada sudah sangat terminimalisir,

yang penting mental dulu, yang di bangun di al hakim itu seperti itu.

6. Apakah ada faktor internal maupun eksternal yang mendukung

berdirinya yayasan wakaf al-hakim?

Faktor eksternal lembaga lembaga lain terkoneksi dengan lembaga lain

maksudnya, tanpa minder adapun lembaga yang sedikit jaga batas , misalkan

 

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

sudah beberapa kali mau bekerja sama dengan al hakim tapi di minta tolong

pake nama al hakim untuk di cantumkan tapi ternyata gak di cantumin, ini

seharusnya di beri pelajaran agak menahan sedikit. Tapi lembaga yang lainnya

enjoy aja dan saya sendiri membangun ini dengan santai enjoy tidak terlalu

yang gegabah. Dari dalem atau internal tenaga pengajarnya ada irmafa, himka,

pramuka, membantu rutin. Supaya kita sama sama enak tendensi al hakim

terjaga, jadi yang sudah terekrut di al hakim itu sudah menjadi pengurus, ada

yang menjadi anggota.

7. Apakah ada faktor eksternal dan internal yang menghambat proses

belajar mengajar di yayasan wakaf al-hakim?

Hambatan eksternal gak ada, internal nya ada kedispinan, tapi itu kembali ke

diri saya karna dulu pernah saya sibuk kuliah jadi semangat relawannya

pada turun, saya menyadarinya. Tapi ketika saya turun semangat mereka

timbul lagi, itu mungkin tradisi warga indonesia ya masih terini kan sosok

gitunya, jadi saya melihat masalah ini bukan hanya satu diri saya aja itu tidak,

kadang di diri relawan juga tidak, ternyata itu saling berkaitan ya jadi

sistemya belum jalan jadi belum bagus.

8. Menurut anda apakah ada kekuatan dan kelemahan internal dalam

yayasan wakaf al-hakim ini?

Kelemahan nya komunikasi, komunikasi di pengurusnya masih belum solid,

jadi imbasnya itu cuma beberapa persen relawannya di al hakim yang bersedia

mengajar rutin, tetapi harus ada celah dari kekurangan itu, saya mengambil

celahnya lebih tetap mengurusi anak anak. Terkadang pengurusnya juga sibuk

jadi saya ngasih celah atau mensiasatinya dengan datang ke tempat tempat

yang sedang di adakannya proses belajar mengajar, ke TPA TPA masih tetep

mengajar di TK, supaya keteladanan itu turun karna ketuanya sendiri terjun

langsung ke TPA TPA.

 

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

9. Apa tujuan jangka panjang yang ingin di capai yayasan wakaf al-hakim

kedepannya?

Tujuan jangka panjang yang ingin di capai adalah apa namanya melahirkan

sarjana sarjana atau pegiat pendidikan yaitu berasal dari kalangan yang tidak

mampu dan anak pemulung ini.

10. Apa strategi yang digunakan yayasan wakaf al-hakim untuk mencapai

tujuan tersebut?

Selain berkomunikasi dengan murid kita juga berkomunikasi dengan orang

tua, jadi melalui orang tua supaya mendukung dan menyemangati anak-anak

untuk berkependidikan. Dulu rata-rata anak-anak tidak sekolah, lalu kita

sekolahkan tapi baru sebentar sudah keluar, tapi Alhamdulillah lambat laun

sekarang kita dengan bekerja sama dengan orang tua sehingga anak-anak mau

bersekolah dan prestasi meningkat. Kita juga mengadakan program kakak

asuh dimana setiap kakak asuh di tugaskan untuk menghandle anak didik

pemulung dalam kegiatan sekolah di sekolah resmi, ada juga kegiatan jambore

yang diadakan setiap satu tahun sekali yang bareng sama milad nya al hakim,

anak anak yang cowo juga diadakan kegiatan futsal itu juga salah satu

kegiatan yang memotivsi mereka biasanya mau belajar, kemudian ada juga

kegiatan santuna rutin, sama kegiatan rutin belajar mengajar seperti mengaji,

baca quran, aqidah dan akhlak. Biasanya sebelum melakukan kegiatan-

kegiatan yang tadi saya sebutkan itu biasnya kita panitia merencanakan dulu

hal-hal yang mau dilakukan sebelum acara itu di mulai ya. Kaya nyiapin

tempat, terus di mana mau di laksanain acara nya ya seperti itu kurang

lebihnya.

11. Kebijakan dan motivasi apa yang ada pada yayasan wakaf al-hakim

demi terciptanya tujuan yang ada?

Kebijakan dan motivasi pokoknya saya sangat percaya dengan apa namanya

keseimbangan sosial dengan artian bahwa kita ini bertugas untuk berjasa

 

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

untuk menutupi kepulungan dalam struktur sosial, nah ketika kita menutupi

maka disitu kita akan paham mengenai berkah, ketenangan hidup, pokonya ke

diri kita pun jadi paham kesimbangan. Dengan dana yang Cuma 3 juta

perbulan bisa mengaover ke 3 tempat itu, bisa untuk mewakafkan tanah

misalkan.

12. Apakah setiap yayasan seperti ini membutuhkan strategi komunikasi

untuk berkomunikasi kepada anak didik pemulung? Bagaimana cara

berkomunikasi dengan mereka?

Saya sangat yakin komunikasi itu dalam rangka kemerdekaan jiwa ya

makanya yang sangat tanamkan itu, pokoknya di didik semua untuk

memberantas mental minder mereka dan menumbuhkan keinginan untuk

belajar. Dimana membangun mental anak anak dengan masalah diri

sendirinya dulu kaya minder, pemalu, yang seperti itu di berantas dulu gitu.

Jadi dia selesai dengan masalah masalah dirinya, yang seperti tu saya atasi

dulu. Kalo untuk pengajarnya sama dengan di lembaga lain tapi kita sudah

melalakukan dan menerapkan bahwa anak didik jangan di jadikan objek tapi

di jadikan teman supaya mereka mengerti paham dengan apa yang di ajarkan

sudah terarah. Di masukin doktrin anak murid itu bukan objek.

13. Adakah evaluasi pekerjaan setelah melakukan strategi yang telah di

rencanakan?

Evaluasi pekerjaan itu ada setiap bulan, yang di bahas dalam rapat evaluasi

bulanan biasanya membahas kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan

seperti santunan, belajar agama islam, lalu kemudian ada kakak asuh, terus

kita juga ada acar jambore, dan anak-anak yang laki-laki biasnya asuka

ngadain futsalan. Disetiap acara itu kita melakukan evaluasi setelah

kegiatannya.

 

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

14. Bagaimana ukuran tingkat keberhasilan strategi dalam proses belajar

mengajar anak didik pemulung pada yayasan wakaf al-hakim?

Dengan mengadakan ujian umum TPA untuk mengukur ketercapaian materi

yang sudah di ajarkan di kegiatan belajar mengajarnya.

15. Apa harapan kedepan yayasan wakaf al-hakim dari kegiatan belajar

mengajar anak didik pemulung ini?

Harapan kedepan sarana harus lebih nyaman, pembinaan guru guru tenaga

pengajarnya anak didik, saran yang lebih di tekankan masih banyak

kekurangannya.

Ciputat, 5 Juni 2014

Pewawancara Narasumber

Noor Aisyah Umar Hamdani, S. Sos. I

 

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim

Waktu Wawancara : 13.00 WIB

Tanggal Wawancara : Sabtu, 30 Agustus 2014

Tempat Wawancara : Kediaman Pengajar, Komp. Batan Indah, Serpong

Narasumber : Deri Indrya Shanti

Jabatan : Pengajar Yayasan Wakaf Al-Hakim

Pewawancara : Noor Aisyah

1. Sudah berapa lama mengajar di Al-Hakim? Aku udah ngajar dari tahun 2012 sampai sekarang

2. Mengajar materi apa di Al-Hakim? Materinya itu mengaji yang lebih dominan, tapi kalo untuk awal-awal semepet aku ngajarin bahasa inggris tapi karena dari mereka kurang tertarik jadi aku ngajar ngaji aja.

3. Mengajarnya berapa kali dalam satu minggu? Jadwal ngajarnya itu hanya satu kali dalam satu minggu.

4. Apakah kamu sudah menerapkan strategi yang di gunakan untuk meningkatkan motivasi belajarnya anak didik pemulung? Kalo aku sendiri jambore, kakak asuh, sama mengaji itu yang udh pernah aku jalanin. Kalo acara Jamboree di sini peran ak lebih dominan sebagai kakak pendamping meskipun aku punya peran kepanitiaan gitu ibaratnya yaa, semua kakak panitia pasti di wajibkan untuk mendampingi adik-adiknya karena kan kita tau basic anak pemulung anak yang pendidikannya kurang jadi moral sama ankhlaknya juga kurang baik nah jadi gimana caranya kita untuk

 

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

membimbing dia nurut sama orang, cara ngomongnya berperilakunya sopan sama kita, tapi kita gak mengajarkan dengan kekerasan, kita mengajrkannya dengan asik dan santai, terus gimana caranya supaya kita jadi temen sama mereka, mereka bisa deket sama kita, nah di setiap aaaa acara acar di dalam jamboree kita gak pernah sama sekali bener bener ngelapas dia pasti kita dampingin, bahkan untuk ke toilet aja itu harus kita dampingin, bukan atas karna takut mereka kenapa kenapa doing tapi ya karna itu dia ngebangun kedekatan itu juga sama mereka. Terus kakak asuh , mungkin kalo kaka asuh agak lebih personal kali ya, soalnya itu agak lebih berhubungan dengan materi gitu jadi agak sensitive, jadi kalo misalkan di humbar, jadi kita gak pernah ngebahas dia mampu atau engga nya jadi setiap melakukan santunan yang kita tekankan itu kaya nyemangatin dan ngingetin ayok sekolah, ayok belajar mumpung ada yang bantu nih, gitu. Terus juga setiap kunjungan kakak asuh itu aku dan orang tua si anak sih selalu cerita ngobrol share gitu tentang perkembangan si anak ini gimana, terus ada masalah atau engga dengan sekolah formalnya, bahasannya mulai dari biaya sekolah, pr sekolah si anak pemulung ini, dan keseharian anak pemulung ini sendiri gimana, gitu. Belajar agama islam itu tuh ngaji gitu ya jadi kalo mengaji itu umum lah, jadi disini pertama kita ngejalanin apa itu tugas al-hakim jadi al hakim itu terbentuk yaa karena mau ada supaya mereka ada kegiatan positifnya gitu, yaitu mengaji, nah disini kita berkegiatan sambil berinteraksi sama mereka ya dengan cara dari agam bukan dari segi pendidikan formal jadi lebih dapet gitu ngajarin agama baut akhlaknya mereka.

5. Bagaimana cara kamu mengatasi anak didik yang keinginan belajarnya susah? Kalo lagi kegiatan belajar mengajar di kelas itu kalo lagi ngaji gitu ya banyak anak-anak yang suka nawar gitu, ah kak maunya sampe sini aja maunya sampe yang ini aja gitu, sebenernya sih kita tidak pernah memaksakan mereka, yang penting mereka ngaji, yang penting mereka belajar. Terkadang kalo memang mereka anaknya enak suka aku turutin , tapi kalo anaknya nakal ngelunjak, cara ngomongnya kasar, terus lebih banyak mainnya gitu dari pada belajar terus juga dia mengganggu teman teman yang lain itu aku tegesin sama mereka gitu jadi mereka ikut kata aku. Intinya nerapin sistem dimana

 

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

mereka tuh nurut sama kita bukan karena takut tapi karena tau kewajiban mereka itu apa, kita harus tetap control mereka tapi tidak galak gitu.

6. Apa harapan kedepan kamu untuk anak didik pemulung disini? Semoga anak didik pemulung bisa punya kualitas pendidikan dan mempunyai kualitas ilmu yang sama dengan anak anak yang lebih beruntung di luar sana, semoga mereka bisa lebih dewasa dalam arti bisa memanfaatkan apa yang mereka dapatkan selama belajar di Al-Hakim ini dengan sebaik mungkin dan kesempatan yang lebih banyak dapat merubah hidup mereka di masa depan mereka. Tangerang, 30 Agustus 2014 Noor Aisyah Deri Indrya Shanti Pewawancara Narasumber

 

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Strategi Komunikasi Pengajar Terhadap Anak Didik Pemulung Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Wakaf Al-Hakim

Waktu Wawancara : 15.00 WIB

Tanggal Wawancara : 7 September 2014

Tempat Wawancara : Yayasan Wakaf Al-Hakim

Narasumber : Burhan Cokro

Jabatan : Pengajar Yayasan Wakaf Al-Hakim

Pewawancara : Noor Aisyah

1. Sudah berapa lama mengajar di Al-Hakim?

Saya udah ngajar dari tahun 2012 sampai sekarang

2. Mengajar materi apa di Al-Hakim?

Materinya itu mengaji yang sama akiqah akhlaq.

3. Mengajarnya berapa kali dalam satu minggu?

Kalo saya ngajarnya dua kali dalam seminggu.

4. Apakah kamu sudah menerapkan strategi yang di gunakan untuk

meningkatkan motivasi belajarnya anak didik pemulung?

Ya sudah , kan disini saya ngajar juga, terus ikut jambore juga, tapi saya gak

ikut kakak asuh, karena kalo kakak asuh lebih banyak pengajar cewe yang

megang. Saya paling kegiatan jambore, ngajar anak-anak, terus sama futsal.

 

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Futsal yang lebih dominan sama ngajar. Kalo ngajar saya ngajarain aqidah

akhlak ke anak, terus kalo futsal itu emang salah satu program buat numbuhin

semagat belajarnya mereka, karena anak didik yang cowo disini males banget

belajarnya, terus nakal, aktif banget gitu, jadi dengan kegiatan ini tuh anak-

anak mau buat di suruh belajar, dan pasti saya kasih masukan gitu supaya

mereka mau terus belajar, komunikasi nya itu ngomong ke mereka dan kasih

masukan sama mereka nya ya lewat kegiatan futsalan ini sama anak didik

yang cowo gitu. dan karena tenaga pengajar cowonya disini itu jarang banget

makanya saya bener-bener ngatasin mereka mereka ini yang lebih aktif dan

nakal.

5. Bagaimana cara kamu mengatasi anak didik yang keinginan belajarnya

susah?

Karena anak anak disini sih saya suka agak tegas kalo mereka udah mulai

susah di atur dan males belajar, dan terkadang saya suka kaya ngasih tau ke

mereka kalo emang mereka susah di atur saya gak akan mau lagi urusin

mereka dan ajak main futsal lagi seperti apa yang udah biasnya di lakuin.

 

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

6. Apa harapan kedepan kamu untuk anak didik pemulung disini?

Semoga kedepannya pengajar lebih konsisten, dan murid muridnya juga tetep

semangat belajar.

Tangerang, 7 September 2014

Noor Aisyah Burhan Cokro Pewawancara Narasumber

 

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SUSUNAN PANITIA

KEGIATAN JAMBORE “ANAK SOLEH…CERIA, SANTUN, DAN

MANDIRI” TAHUN 2014

A. Penanggung Jawab : - Umar Hamdani

B. Steering Committee : - Beti Nurbaeti

: - Duha Ardiansyah

C. Organizing Committee

1. Ketua : - Yudhi Al-Hamdi

2. Sekretaris : - Deri Indrya Santhi

3. Bendahara : - Holisah

D. Seksi-Seksi

1. Acara : - Heri Fajrin (Koord)

- Eka Dewi Fithrotunnisa

- Shoffie Afrianur

- Abdul Basyir

- Nurlia Indah Adhari

- *Novi Melani - *Burhani Cokro

 

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

- *Heri Handoko - *Nina Nurlilah

- *Rini - *Renita

- *Ayif - *Zubaidah

- *Rendi Marli - *Zhani

- *Rizky - *Rifnida

- *Nunung -*Burhan

2. Perlengkapan : - Diah Yuniardi (Koord)

- Jajang

- Asnawi Rija

- Irot Rosita

3. Konsumsi : - SitiAisyah (Koord)

- Dede Rihana

- Santhi Meutiya

- Wawan Sholihin

4. Humas : - A. Mustomi I.Q (Koord)

- IlhamHabibi

- Ina Nur Hasanah

- Adi

 

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Ciputat, 21 Juni 2014

PANITIA PELAKSANA JAMBORE I

YAYASAN WAKAF AL-HAKIM

YUDHI ALHAMDI DERI INDRYA SANTI

KetuaPelaksana Sekretaris

Mengetahui,

UMAR HAMDANI S.Sos. I

Ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim

 

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

RUNDOWN ACARA JAMBORE “ANAK SOLEH.. CERIA, SANTUN, DAN

MANDIRI”

Sabtu, 21 Juni 2014

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab

06.00 – 07.00 Mengumpulkan anak didik pengajar dari masing-

masing cabang

07.00 – 08.00 Registrasi di Masjid Fathullah Acara

08.00 – 09.30 Menuju Situ Gintung dengan

berjalan kaki

Acara dan kakak

pendamping

09.30-10.00 Pembagian regu per tenda Acara

10.00 – 11.30 Pendirian Tenda Panitia dari Pramuka dan

acara

11.30 – 12.00 Pembukaan dan Pembacaan doa Acara dan Ketua pelaksana

12.00 – 13.00 ISHOMA Keamanan

13.00 – 13.30 Pembagian grup pentas seni Acara

13.30 – 14.00 Latihan persiapan Pentas Seni

Pergrup

Pendamping

14.00 - 15.00 Penampilan pentas seni Acara dan kakak

pendamping

15.00 – 16.10 ISHOMA Keamanan

16.10 – 17.00 Melanjutkan acara pentas seni Acara dan kakak

pendamping

17.00 – 18.00 ISHOMA Keamanan

18.00 – 18.30 Persiapan Api Unggun Acara

18.30 – 19.30 ISHOMA Keamanan dan konsumsi

19.30 – 20.00 Persiapan Api Unggun Acara dan Keamanan

20.00 – 21.00 Perlombaan : Acara

 

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

1. LombaYel-yel

2. Baca puisi

21.00 – 21.15 Pesiapan untuk beristirahat Keamanan

Ahad, 22 Juni 2014

Waktu Kegiatan PenanggungJawab

05.00 - 05.30 Persiapan solat subuh Keamanan dan acara

05.30 – 06.00 Bermain bebas Keamanan

06.00 – 08.30 Olahraga dan outbound pagi Acara dan kakak mentor

08.30 – 10.00 Mandi pagi dan sarapan Keamanan dan kakak

pendamping

10.00 – 11.00 Persiapan penampilan dari HIMKA HIMKA

11.00 – 12.00 Beres-beres copot tenda Keamanan

12.00 – 13.00 Pemberian hadiah anak didik

berprestasi

Ketua Yayasan Al-Hakim

13.00 – 13.30 ISHOMA dan persiapan pulang Keamanan dan Acara

 

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Pemberian Santunan

Santunan berupa iqra kepada anak didik pemulung

Santunan berupa beras

 

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Program Kakak Asuh

Kakak asuh yang sedang mengunjungi anak didik pemulung

Kunjungan bersama pengajar dalam menjalankan program kakak asuh ke rumah anak

didik pemulung

 

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Belajar Agama Islam

Kegiatan Belajar Mengajar anak didik pemulung

Jambore

 

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Anak didik yang sedang mengikuti kegiatan jambore rutin di Situ Gintung

Acara pentas seni Islam yang di adakan oleh Yayasan Wakaf Al-Hakim untuk

menumbuhkan rasa percaya diri serta meminimalisir rasa minder di dalam pribadi

anak didik.

 

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI PENGAJAR TERHADAP ANAK DIDIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43500/1/NOOR AISYAH-FDK.pdf · untuk membuang barang bekas. Pekerjaan memulung

Kegiatan mendirikan tenda ini di maksudkan untuk menumbuhkan rasa saling kerja

sama, gotong royong, dan menambah ilmu baru bagaimana cara mendirikan tenda.

Wawancara bersama ketua Yayasan Wakaf Al-Hakim