STRATEGI & KOLABORASI PEMERINTAH KOTA SEMARANG...
Transcript of STRATEGI & KOLABORASI PEMERINTAH KOTA SEMARANG...
STRATEGI & KOLABORASIPEMERINTAH KOTA SEMARANG DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN
KARAKTER ANAK
Presented By Putri Marlenny P, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Semarang, 4 Juli 2018
Putri Marlenny P, S.Psi, M.Psi, Psikolog
081 329 266 228 / (024) 76432642
Koordinator Rumah Duta Revolusi Mental
Kota Semarang
S1 Psikologi – Universitas Gadjah Mada
S2 Profesi Psikologi – Universitas Gadjah Mada
S3 On Process – Universitas Gadjah Mada
Sharing and Learn Together
1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kekerasan Anak diKota Semarang.
2. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dan Program AnakHebat : Strategi Promotif dan Preventif
3. Implementasi Program Anak Hebat Kota Semarang
Program Penanganan Kasus Kekerasan di Kota Semarang
• Upaya Pemerintah Kota Semarang dalam penanganan kekerasan terhadap anak meliputi program :
PROMOTIF
PREVENTIF
KURATIFADVOKASI &
REHABILITASI
REINTEGRASI SOSIAL &
PEMBERDAYAAN
Upaya Preventif• Prevensi primer : program yang bertujuan untuk mengurangi kasus baru
dalam kekerasan terhadap anak.
• Misal :
1. Perwujudan Sekolah Ramah Anak (DISDIK)
2. Perwujudan Kota Layak Anak (DP3A)
3. Pendidikan Anti Bullying (DP3A dan RDRM)
4. Gerakan Bersama Keadilan Restoratif Berbasis Sekolah dan GEBER SEPTI(DP3A dan RDRM)
5. Perwujudan Taman Ramah Anak (DISPERKIM), dst...
Upaya Preventif• Prevensi sekunder : program yang bertujuan untuk mengurangi lama berlangsungnya
suatu gangguan (luka fisik, trauma) sebagai akibat dari kekerasan. Selain itu, untukmeringankan gangguan mental yang mulai terjadi.
• Misal :
1. Pendampingan korban oleh PPTK
2. Penanganan korban KDRT dan tindak perdagangan anak oleh PPT Seruni dan memberirujukan ke instansi terkait jika dibutuhkan.
3. Keadilan Restoratif Berbasis Sekolah : Mediasi Ramah Anak bagi penanganan kasusperundungan di sekolah oleh RDRM, dst...
4. Bimtek Psychological First Aid Terhadap Anak Korban Kekerasan di Sekolah. Bimtek bagipara guru dan konselor teman sebaya
Upaya Preventif• Prevensi tersier : program yang bertujuan untuk mengurangi dampak lanjutan dari
gangguan atau mencegah kekambuhan.
• Misal :
1. Program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi para korban atau anak jalanan (DINSOS)
2. Program Community Development Program dan Relapse Management Program olehRDRM
3. Peningkatan Kapasitas SDM : Manajemen stres dan depresi bagi para guru ABK (DP3A danRDRM)
4. Monitoring berkelanjutan dari JPPA, dst...
Upaya Kurasi• Program kurasi menegaskan pada kejelasan diagnosis, tujuan, proses, dan metode
penyembuhan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sesuai dengan nilaibudaya dan agama. Selain itu, indikator keberhasilan dan keberlanjutan program penyembuhandapat terukur dengan jelas.
• Tujuan Program Kurasi
1. Mengurangi intensitas permasalahan pada individu, masyarakat, dan komunitas.
2. Meminimalisir risiko negatif yang dimiliki.
3. Mendampingi dan membantu klien untuk menghadapi masalahnya.
• Bentuk : Trauma healing pada korban KDRT oleh PPT Seruni, sedangkan penanganan korban danpelaku bullying di sekolah oleh RDRM, deteksi dini perkembangan anak dan tes psikologi olehRDRM.
Upaya Advokasi & Rehabilitasi• Program Advokasi dan Rehabilitasi adalah suatu program terstruktur yang bertujuan
untuk membantu dan mendampingi anak dalam memulihkan/melakukan rehabilitasikembali pada dirinya dari segala kerusakan yang timbul akibat adanya pelanggaranhukum, menyangkut anak sebagai korban dan/atau pelaku.
• Pemulihan atau tersebut terkait dengan masalah kesehatan fisik, mental, spiritual,proses hukum, dan pendidikan.
• Misal :
1. Program rehabilitasi bagi anak yang berhadapan dengan hukum dan gangguan mental(DINSOS-DKK)
2. Sekolah bagi anak yang berkonflik dengan hukum (DISDIK-RDRM-BAPAS)
Upaya Reintegrasi Sosial dan Pemberdayaan• Reintegrasi Sosial dan Pemberdayaan adalah suatu program kegiatan terstruktur
yang bertujuan untuk mendorong individu, kelompok, dan komunitas menjadibertanggungjawab dan berdaya secara mandiri dalam berinteraksi sosial danmenghadapi permasalahan, meliputi masalah kesehatan fisik,mental/psikososial, ekonomi, dan sosio budaya serta dan penerimaan dilingkungan sosial.
• Tujuan dari Pemberdayaan adalah untuk meningkatkan potensi positif berupakapasitas emosi (motivasi) dan kompetensi sosial/keterampilan dariindividu/kelompok/komunitas dalam menghadapi permasalahan hidup.
STAKEHOLDER • Kementerian Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak RI;• BP3AKB Prov.Jateng;• Dinas Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kota Semarang;• Dinas Sosial Kota Semarang;• Bagian Kesejahteraan Rakyat;• Satpol PP Kota Semarang;• TP PKK Kota Semarang;• PPT Seruni;• PPT Kecamatan;• Rumah Duta Revolusi Mental• Kepolisian;• Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta;• Organisasi Non Pemerintah (LSM).
Masalah Psikososial
• Dinas Perikanan Kota Semarang• Disnaker Kota Semarang• Dinas Perdagangan Kota Semarang• Dinas Koperasi&Usaha Mikro Kota Semarang• Dinas Pertanian Kota Semarang
Pelatihan Keterampilan, Pembinaan, dan Pemberian
Modal
• Dinas Pendidikan Kota Semarang Fasilitasi Pendidikan
• Dinas Kesehatan Kota Semarang Fasilitasi Kesehatan
• Disdukcapil Kota Semarang Masalah Kependudukan
Strategi Promotif dan Preventif :Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dan
Program Anak Hebat
LATAR BELAKANG
PERUBAHAN GLOBAL
(Digital, Peradaban, dan Kompetisi)
DEGRADASI
(Moral, Etika, Budi Pekerti, dan
Nasionalisme)
TUNTUTAN GENERASI EMAS 2045
Keterampilan Abad 21 Generasi Emas 2045
Kualitas Karakter
• Religius
• Nasionalis
• Mandiri
• Gotong Royong
• Integritas
Literasi Dasar
• Literasi Baca Tulis
• Literasi Berhitung
• Literasi Sains
• Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Literasi Finansial
• Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
Kompetensi
• Berpikir Kritis
• Kreatifitas
• Komunikasi
• Kolaborasi
PPK BERBASIS KELAS
Integrasi dalam mata pelajaran
Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas
PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAHPembiasaan nilai-nilai dalam
keseharian sekolah
Branding sekolah
Keteladanan pendidik
Ekosistem sekolah
Norma, peraturan, dan tradisi
sekolah
PPK BERBASIS MASYARAKAT
Orang tua, Komite Sekolah
Dunia usaha
Akademisi
pegiat pendidikan
Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
Pemerintah & Pemda13
IMPLEMENTASI KONSEP PPK
*Materi berasal dari Kementerian Pendidikandan Kebudayaan RI 2017: Arie Budhiman(Gerakan PPK)
** Nilai-nilai karakter disesuaikan dengan GNRM, kreativitas sekolah, dan kearifan lokal
bersama orang tua:Kegiatan Intra-Kurikuler:
Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:
SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPKHari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Nilai Karakter** Penguatan Nilai Utama:Waktu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas
Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
Lagu Nasional, dan berdoa bersama, kegiatan literasi.
Kegiatan PPK
Waktu Kegiatan Belajar – Mengajar Interaksi dengan
Belajar* orang tua dan
lingkungan /sesama
Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan
orang tua & masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa
& Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga, dsb.
Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa
bersama.
*Durasi waktu tidak mengikat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah 15*Materi berasal dari Kementerian Pendidikan danKebudayaan RI 2017: Arie Budhiman (Gerakan PPK)
PROGRAM ANAK HEBATKOTA SEMARANG
Mengapa stakeholder sekolah/pondok pesantren harus terlibat ?
• Sekolah merupakan lingkungan sekunder yang penting dan signifikan dalamperkembangan intelektual,emosi, sosial, dan spiritual serta konsep diri anak (setelahkeluarga-lingkungan primer).
• Interaksi anak dengan stakeholder sekolah berlangsung cukup lama dan intensif.
• Paradigma semakin berubah, sekolah bukan lagi sebagai tempat pengajaranakademis, akan tetapi sebagai pembentukan kompetensi sosial, moral, dankepribadian anak.
Mengapa stakeholder sekolah/pondok pesantren harus terlibat ?
• Masalah psikososial yang semakin kompleks membutuhkan intervensiberbasis komunitas. Pendekatan komunitas berbasis sekolahberfungsi untuk mengatasi masalah sebelum menjadi semakin berat.
• Adanya peraturan pemerintah, yakni Undang-Undang No. 20 Tahun2002 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-UndangPerlindungan Anak No. 35 Tahun 2014, dan Undang-Undang SistemPeradilan Pidana Anak No. 11 Tahun 2012.
Strategi Intervensi Berbasis Komunitas
• Intervensi psikologis secara terstruktur dengan melibatkan komunitasyang berperan sesuai tanggung jawab masing-masing dan bersifatsaling menunjang satu sama lain.
• Komunitas Mikro : Keluarga dan Sekolah (Guru, Murid, ManajemenSekolah, Mitra Sekolah)
• Komunitas Makro : Para ahli/profesi yang bergerak di bidang anak,lembaga pemerintah, dan lembaga non pemerintah yang terkait
STRATEGI INTERVENSI KOMUNITAS BERBASIS SEKOLAH/PONDOK PESANTREN (MULTILEVEL HELPING)
Problem Emosi/ Perilaku Ringan
Problem Emosi/Perilaku Sedang
Problem Emosi/Perilaku Akut
Keluarga/significant others (pengasuh/guru)
Keluarga, sekolah, dan ahli yang terkait
Keluarga, sekolah, ahli yang terkait, stakeholder pemerintah, dan non pemerintah
Kuratif dan Promotif
Kuratif, Preventif, dan Rehabilitasi-Promotif
Kuratif, Preventif, Rehabilitasi, dan Reintegrasi sosial
Program Anak Hebat Kota SemarangTUJUAN
• Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian guru maupun orangtua dalam memberikan pendampingan kepada anak sesuai tahap
tumbuh kembangnya.
MANFAAT
• Mengoptimalkan peran guru dan orang tuadalam memberikan edukasi pada anakdalam hal pendidikan moral, karakter, danintelektual.
• Terciptanya lingkungan keluarga dan sekolah yang memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran anak dalam berfikir dan berinteraksi sosial.
• Mengoptimalkan peran sekolah dan orang tua dalam proses pendidikan moral dankarakter pada anak.
• Terwujudnya anak hebat Kota Semarang.
Implementasi Program Anak Hebat
1. Identifikasi permasalahan
2. Asesmen kebutuhan
3. Perencanaan
4. Tindakan
5. Monitoring
6. Evaluasi
7. Integrasi dan Inovasi
TIPS DAN TRIK
• Dukungan komitmen dan regulasi
• Sistematis dan terstruktur
• Libatkan anak-anak dalam proses sebagai agent of changes (2P)
• Memperhatikan kearifan lokal, keberagaman, dan kesenjangan yang ada di lapangan.
Coming together is a beginningKeeping together is progressWorking together is success
- Henry Ford -
Sekilas Tentang RDRM
Rumah Duta Revolusi Mental merupakan program pemerintah dalam rangka memperbaikidan membangun karakter bangsa Indonesia sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangannya pada program Gerakan Indonesia Tertib
Gerakan Indonesia Tertib fokus pada menumbuhkan lingkungan keluarga; satuanpendidikan; satuan kerja dan komunitas yang ramah dan bebas kekerasan, sebagaimana
yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang GerakanNasional Revolusi Mental.
RDRM (Rumah Duta Revolusi Mental) adalah pemantapan Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan Smart City, Resilient City, Health City, Kota Layak Anak dan Semarang
Hebat yang berbasis tekhnologi.
Tujuan
Mewujudkan program dan kegiatan Pemerintah Kota Semarang yang terintegrasi (menyeluruh dan terpadu) dengan melibatkan kerja samaseluruh stakeholders yang ada, khususnya dalam penanganan kasus
kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Semarang.
Jenis Pelayanan RDRM :
Konsultasi Bagi Anak
yang Berhadapan
dengan Hukum
KonsultasiKeluarga
Konsultasi Masalah Anak dan Remaja
Tes Psikologi untuk Anak dan Remaja
Terapi Psikologi
dan Trauma Healing
Program RDRM
RestorativeJustice
Program
Moral & Character Education Program
Public Mental Health
Program
Community Development
Program
Action Research
Human Resource
Development Program
G E B E R S E P T I(GERAKAN BERSAMA SEKOLAH SEMARANG PEDULI DAN TANGGAP BULLYING)
rdrm.semarangkota.go.id
Silahkan Klik
Menu
“Konsultasi
Psikologi” lalu
Pilih Bagian
yang Sesuai
dengan Anda
Isilah
Form
Konsultasi
Siswa
dengan
Lengkap,
lalu Klik
“Kirim”
Isilah
Form
Konsultasi
Guru
Mapel/BK
dengan
Lengkap, lalu
Klik “Kirim”
Isilah
Form
Konsultasi
Orang Tua
dengan
Lengkap,
lalu Klik
“Kirim”
KONSULTASI PSIKOLOGI ONLINE DITANGANI OLEH TENAGA AHLI PSIKOLOGI
YANG BERPENGALAMAN
Alur administrasi layanan RDRM
Yth. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Semarang
Permohonan kerjasama/narasumber/
asesmen psikologis terkait
kasus/pendampingan psikologis
Tembusan ke : (1) Kepala Bidang
Perlindungan Anak; (2) Koordinator
RDRM Kota Semarang
Sesuai dengan surat permohonan dari para
pihak, akan segera ditindaklanjuti
berdasarkan tupoksi DP3A dan RDRM