Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )
-
Upload
achilles-ok-ok -
Category
Documents
-
view
977 -
download
64
Transcript of Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )
![Page 1: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/1.jpg)
STRATEGI EPIDEMIOLOGI
Bahan kuliah :EPIDEMIOLOGI UMUMDr.Boediharto. MSc
![Page 2: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/2.jpg)
Pendahuluan
Strategi epidemiologi adalah suatu pola pendekatan, berupa suatu rangkaian kegiatan tertentu, yang akan diterapkan dalam mengkaji masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa, sehingga diperoleh berbagai kejelasan tentang masalah kesehatan tersebut.
![Page 3: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/3.jpg)
Rangkaian kegiatan
1. Merumuskan hipotesa.2. Menguji hipotesa.3. Menarik kesimpulan.
Ketiga kegiatan saling berhubungan --> dilakukan berkesinambungan.
![Page 4: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/4.jpg)
Unsur pokok hipotesa
1. Ket tentang manusia.2. Ket tentang sebab.3. Ket tentang akibat.4. Ket tentang dosis sebab.5. Ket tentang waktu.
![Page 5: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/5.jpg)
Contoh hipotesa
Pada orang dewasa yang belum pernah menderita tifus, apabila menelan 10 juta kuman tifus hidup, maka 10% diantaranya akan terjangkit penyakit tifus dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak meminum kuman tersebut.
![Page 6: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/6.jpg)
Cara menyusun hipotesa
Ada 4 cara yaitu :1. Method of difference.2. Method of agreement.3. Method of concomitant
variation.4. Method of analogy.
![Page 7: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/7.jpg)
Hubungan sebab-akibat
Peristiwa I --> Peristiwa IIAda 5 macam kondisi :1. Nescessary condition.2. Sufficient condition.3. Contributary condition.4. Contingent condition.5. Alternative condition.
![Page 8: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/8.jpg)
Macam hubungan sebab-akibat
1. Hubungan (asosiasi) statistik.2. Hubungan kausal (sebab-
akibat).3. Hubungan kausal langsung dan
tidak langsung.
![Page 9: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/9.jpg)
Ad1. Hubungan statistik
Dibedakan 2 macam:1. Ada hubungan (asosiasi)
statistik. Hasil uji statistik bermakna.2. Tidak ada asosiasi statistik. Hasil uji statistik tidak
bermakna.
![Page 10: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/10.jpg)
Contoh :
Apakah ada hubungan antara makan pedas (peristiwa I) dengan kejadian sakit lambung (peristiwa II)?
Hipotesis nol : Tidak ada hubungan antara makan pedas dengan sakit lambung.
![Page 11: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/11.jpg)
Tabel data :
Makan pedas Sakit lambung Ya Tidak JmlYa 10(a) 90(b) 100Tidak 2(c) 88(d) 90Jumlah 12 178 190
![Page 12: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/12.jpg)
(Lanjutan)
(ad - bc)” n X” = (a+b)(c+d)(a+c)(b+d) {(10x88) - (90x2)}” x 190 X” = =2,29 (100)(90)(178)(12)
![Page 13: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/13.jpg)
(Lanjutan)
Df = (k - 1)(b - 1) = (2-1)(2-1) = 1Pada tabel ternyata p > 0,05--> Tidak bermakna.Kesimpulan: Hipotesis nol diterima --> tak ada
hubungan --> bukan asosiasi statistik.
![Page 14: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/14.jpg)
Ad 2. Hub kausal
Pembuktian kemaknaan harus dilanjutkan dengan pembuktian hubungan kausal.
Dibedakan 2 jenis :1). Ada hubungan kausal.2). Tidak ada hubungan kausal.Dapat bersifat permanent atau temporal
--> dilakukan penelitian eksperimen.
![Page 15: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/15.jpg)
Menetapkan hubungan kausal
Ada 5 kriteria :1. Asosiasi harus sangat
bermakna.2. Ada hubungan antara dosis
dan jawaban.3. Asosiasi tsb harus konstan.4. Peristiwa I diikuti peristiwa II5. Biologycal pluasibility.
![Page 16: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/16.jpg)
Ad 3. Hub langsung & tak langsung
Hub kausal terlalu dekat --> lazimnya bersifat langsung.
Hubungan kausal langsung terjadi
pada tingkat molekuler.
![Page 17: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/17.jpg)
(Lanjutan)
Contoh :
*Tidak langsung * LangsungOrang menderita Orang menderita beri-beri karena ma- beri-beri karena ma- kan beras putih kan beras putih yangyang digiling bersih. tak mengandung vitamin B1.
![Page 18: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/18.jpg)
Skema hub kausal
Peristiwa A Peristiwa B
Uji statistik
Asosiasi stat (-) Asosiasi stat (+) eksperimen As kausal (-) As kausal (+)
Ak langsung (-) Ak langsung (+)
![Page 19: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/19.jpg)
Surveilens penyakit menukar
Suatu giat pengamatan dan pengawasan secara terus menerus --> thd distribusi dan frekwensi peny menular --> untuk tindakan penanggulangan yang efektif.
![Page 20: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/20.jpg)
Jenis surveilens
a. Surveilens aktif. Ada giat khusus untuk
mendapatkan data --> ada biaya khusus.
b. Surveilens pasif. Hanya pulta tanpa giat
khusus.Surveilens adalah giat lit epid.
![Page 21: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/21.jpg)
Penelitian epidemiologi analitik
Dibedakan 2 macam :1. Penelitian observasional (non
eksperimental). a. Penelitian kasus-kontrol. b. Penelitian kohort (chort).2. Penelitian intervensi
(eksperimental).
![Page 22: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/22.jpg)
Kriteria memilih jenis penelitian
Lit Obsnal Lit Eksp1. Masalah sering 1. Masalah jarang
ditemukan ditemukan2. Mencari hub 2. Tindak lanjut lit
kausal observasional3. Terhambat aspek 3. Tak ada hamba-
etika tan etika4. Diduga akibatnya 4. Akibatnya tidak
berbahaya berbahaya
![Page 23: Strategi Epidemiologi ( Dr. Boediharto )](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050621/55721069497959fc0b8d203c/html5/thumbnails/23.jpg)
SEKIAN