STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM...

135
STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM MENJAGA LOYALITAS JAMA’AH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.) Oleh: EDI IRYANTO NIM: 1110051000006 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM...

Page 1: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAMMENJAGA LOYALITAS JAMA’AH

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh:EDI IRYANTO

NIM: 1110051000006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1436 H/2015 M

Page 2: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,
Page 3: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,
Page 4: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,
Page 5: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

i

ABSTRAK

Edi IryantoNIM: 1110051000006Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam Menjaga Loyalitas Jama’ah

Majelis Rasulullah SAW merupakan salah satu majelis besar yang ada di Ibukota Jakartadan memiliki jama’ah yang sangat banyak. Pasca wafatnya Alm. Habib Munzir cukupmempengaruhi jama’ah diawal-awal.para pengurus dan crew Majelis Rasulullah SAW berupayauntuk tetap menjaga eksistensi dari keberadaan Majelis Rasulullah SAW serta menjaga loyalitasjama’ahnya. Diperlukan strategi dakwah tertentu untuk melakukan hal tersebut dengan melaluiprogram-program dakwah yang dimiliki oleh Majelis rasulullah SAW.

Berdasarkan konteks diatas, maka pertanyaan mayornya adalah bagaimana strategidakwah Majelis Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ah? Kemudian pertanyaanminornya adalah apa saja rencana yang dibuat oleh Majelis Rasulullah SAW dalam strategidakwah tersebut? Apa saja bentuk evaluasi dari strategi dakwah yang dilakukan oleh MajelisRasulullah SAW?

Strategi dakwah yang digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW adalah strategimerangkul. Merangkul dengan cara istiqomah dalam memberikan materi-materi dakwah yangbersifat mengajak jama’ah. Selain itu juga, Majelis Rasulullah SAW selalu mengajak jama’ahuntuk membaca sholawat, maulid Ad-Diyaul Lami serta berdzikir seperti dzikir djalallah disetiapakhir acara pengajian Majelis Rasulullah SAW.

Teori yang digunakan adalah teori strategi Fred R. David. Bahwa dalam proses strategiada beberapa tahapan-tahapan yaitu perumusan atau perencanaan strategi yang mencakuppengembangan visi dan misi dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan, penerapanstrategi yang berarti mobilitasi karyawan dan manajer untuk melakukan strategi yang telahdirumuskan, penilaian strategi atau evaluasi yang merupakan tahap akhir dalam manajemenstrategi, manajer mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif deskriptif, untuk dapatmenghasilkan data yang lebih mendalam. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT untukmengukur kekuatan (Strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity dan ancaman(threats) dalam melakukan kegiatan dakwah.

Majelis Rasulullah SAW melakukan perencanaan melalui program divisi dakwah, Div.Teknologi media masa, dan Div. usaha dan tijariyah. Dan melakukan penerapan strategi melaluiprogram-progam dakwah yang dibuat oleh Majelis Rasulullah SAW. Setelah kedua tahapantersebut dilakukan yakni perencanaan dan penerapan strategi, barulah Majelis Rasulullah SAWmelakukan evaluasi mengenai loyalitas jama’ah melalui kredibilitas, atraksi, kharismatik,program dakwah, materi dakwah, media dakwah dan manajemen profesional.

Strategi merangkul merupakan upaya yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAWuntuk menjaga eksistensi dari keberadaan Majelis Rasulullah SAW dan juga untuk loyalitasjama’ahnya. Banyak jama’ah yang menyukai strategi dakwah tersebut, terutama anak-anak mudajama’ah Majelis Rasulullah SAW. Majelis Rasulullah SAW akan istiqomah dalam menerapkanstrategi dakwah tersebut melalui program-program kegiatan dakwahnya.

Keywords: Majelis Rasulullah SAW, strategi dakwah, merangkul, loyalitas jama’ah.

Page 6: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

rahmat, karunia dan hidayat-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada

sayyidina Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam Menjaga Loyalitas

Jama’ah.”

dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak jarang penulis menemukan

berbagai macam hambatan dan kesulitan yang dapat menurunkan semangat penulis.

Namun berkat dukungan semangat dan motivasi dari berbagai pihak yang diberikan

kepada penulis, sehingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini sudah selayaknya penulis ingin mengucapkan terima kasih

sebanyak-banyaknya kepada :

1. Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr.

Suparto, M.Ed, M.A. sebagai Wakil Dekan I. Dr. Hj. Roudhonah, MA.

sebagai Wakil Dekan II. Drs. Suhaimi, M. Si. sebagai Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

iii

3. Ibu Fita Fathurokhmah M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak H. Zakaria, MA, selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih

yang sebanyak-banyaknya untuk beliau yang telah banyak meluangkan

waktu, memberikan ilmu dan arahan kepada penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Ellies Sukmawati, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik kelas

KPI A angkatan tahun 2010.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama proses perkuliahan.

Dan juga kepada jajaran staf karyawan akademik dan perpustakaan

Fakultas yang telah menyediakan referensi-referensi yang dapat dijadikan

bahan rujukan skripsi penulis.

7. Ucapan terima kasih penulis ucapkan secara khusus kepada kedua orang

tua penulis, Bapak Winto Hadi Pranoto dan Mamah Werdiningsih yang

senantiasa mendoakan, memotivasi dan memberi dukungan penuh baik

berupa materi maupun non-materi yang mengiringi penulis selama masa

kuliah sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan

tinggi.

8. Ustadz Bubun yang selalu memberikan nasihat serta motivasi kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 8: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

iv

9. Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff dan H. Muhammad Syukron

Makmun selaku Staff Divisi Dakwah dan Seketaris Umum Majelis

Rasulullah SAW untuk kemudahan birokrasi serta luang waktu yang

dipersiapkan untuk penulis.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan KPI A 2010 yang telah banyak mengukir

memori indah serta kebersamaan yang erat selama masa kuliah. Tim futsal

KPI A. Serta kawan-kawan khusus Bustami, Dhani, Bianda, Razak, Hafiz,

Tyo, Muhammad dan Mulki yang sukarela memberikan tenaga, pikiran,

waktu dan tempat untuk membantu penulis selama proses penulisan

skripsi.

11. Kawan-kawan KKN 17Expo 2013 yang sukarela menjalani masa bakti

pengabdian bersama dan kenangan indah yang tak terlupakan di desa

Bojong Renged Teluk Naga.

12. Organisasi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) An-Najm. dan organisasi

Pencak Silat Tapak Suci.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

unuk menambah kesempurnaan skripsi ini. Semoga kebaikan semua pihak yang telah

membantu penyelesaian skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Page 9: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1B. Batasan Masalah ...................................................................... 5C. Rumusan Masalah ................................................................... 5D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7F. Kerangka Teori ......................................................................... 9G. Metodologi Penelitian ............................................................. 9H. Sistematika Penulisan .............................................................. 14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Strategi Dakwah ...................................................................... 161. Strategi ................................................................................. 162. Dakwah ................................................................................ 223. Strategi Dakwah Melalui Media dan Non Media ................ 34

B. Profesi Rasulullah SAW........................................................... 39C. Pandangan Al-Qur’an Terhadap Loyalitas ............................... 43

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Majelis Rasulullah SAW ........................................... 48

B. Visi dan Misi Majelis Rasulullah SAW.................................. 52

C. Struktur Kepengurusan Majelis Rasulullah SAW .................. 53

D. Program Dakwah Majelis Rasulullah SAW ........................... 57

BAB 1V ANALISIS DAN TEMUAN DATA

A. Perumusan Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalamMenjaga Loyalitas Jama’ah .................................................... 59

B. Penerapan Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam MenjagaLoyalitas Jama’ah ................................................................... 70

Page 10: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

vi

C. Penilaian Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam MenjagaLoyalitas Jama’ah ................................................................... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 89B. Saran ....................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Struktur Kepengurusan Majelis Rasulullah SAW ................. 54

Tabel 2.1 Program Dakwah MR Sebelum Wafatnya Alm. Habib Munzir 57

Tabel 2.2 Program Dakwah MR Pasca Wafatnya Alm. Habib Munzir 57

Tabel 3.1 Data Tabel Mengenai SWOT ................................................ 69

Tabel 4.1 Data Jumlah Jama’ah MR Secara Keseluruhan ..................... 82

Tabel 4.1 Data Jumlah Jama’ah yang Hadir Di Pengajian MR ............. 83

Page 12: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kios Penjualan Majelis Rasulullah SAW di Cidodol ...... 62

Gambar 2.1 Berita detikNews.com ...................................................... 68

Gambar 3.1 Pengajian Mingguan di Cidodol Jakarta Barat.................. 71

Gambar 3.2 Pengajian Mingguan di Masjid Al-Munawar.................... 72

Gambar 3.3 Pengajian Event Akbar di Lapangan Monas ..................... 73

Gambar 4.1 Data Pengguna yang Menyukai Youtube MR .................. 85

Page 13: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran islam bersifat universal karena islam tidak membeda-bedakan manusia

berdasarkan ras, suku, budaya,warna kulit, dan daerah. Kebenaran yang terkandung

didalam ajaran islam itu menurut kodratnya harus disiarkan kepada ummat manusia

sebagai bentuk pelaksanaan ajaran islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin,

agar terwujud tatanan kehidupan yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam. Agama

islam itu sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk menyebarluaskan kebenaran

dan keluhuran islam sesuai dengan kemampuan yang kita punya. Dan atas dasar

itulah, tampak jelas bahwa islam merupakan agama dakwah.

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang mempunyai watak dan

kecenderungan untuk menjadi suatu agama yang bisa terus tersiar keseluruh penjuru

dunia. Perkembangan agama Islam yang begitu pesat adalah karena Islam

disebarluaskan kepada masyarakat dan Islam merupakan agama dakwah.1 Dakwah

mengandung arti sebagai suatu kegiatan panggilan, ajakan, seruan baik dalam bentuk

lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana

dalam usaha memengaruhi orang lain baik secara individual maupun kelompok agar

timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta

pengamalan terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya tanpa

adanya unsur paksaan.

1 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 17.

Page 14: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

2

Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

perbuatan, atau perkataan untuk menarik manusia kepada sesuatu. Artinya proses

penyampaian pesan-pesan tertentu baik berupa ajakan maupun seruan. Dalam dakwah

ada yang namanya proses mengajak, dan orang yang mengajak atau menyeru itu

disebut Da’i, dan orang yang diajak disebut Mad’u.2

Dakwah dapat dipandang sebagai aktualisasi iman (teologis) yang

dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman di bidang

kemasyarakatan. Dakwah dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara

merasa, berfikir, bersikap dan bertindak dari manusia pada dataran kenyataan

individual dan sosio-kultural guna mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam

semua segi kehidupan dengan menggunakan cara-cara tertentu. 3 Dakwah tidak akan

berhasil jika hanya menunggu hidayah saja tanpa diusahakan, karena memang

kewajiban bagi setiap muslim untuk berdakwah. Namun, aktivitas dakwah yang

dilakukan oleh manusia itu tidak dapat lepas dari hidayah atau petunjuk Allah SWW

kepada setiap orang yang dikehendakiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada

orangyang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang

2 Enjang AS. Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), h. 4.3 Nawawi, KOMUNIKA; Jurnal Komunikasi dan Dakwah (Purwokerto: , 2008), h. 269.

Page 15: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

3

dikehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima

petunjuk.”(QS. Al-Qashash (28): 56).

Dalam pelaksanaan dakwah, peran da’i sangat menentukan berhasil atau

tidaknya dakwah tersebut. Kalau kita meminjam istilah komunikasi. Da’i dapat

dikategorikan sebagai komunikator yang bertugas menyebarkan dan menyampaikan

informasi-informasi dari sumber (source) melalui saluran (channel) yang sesuai pada

komunikan (receiver). Untuk menjadi komunikator yang baik dituntut adanya

kredibilitas yang tinggi, yaitu suatu tingkat kepercayaan yang tinggi padanya dari

komunikan sesuai dengan yang diinginkan. Kegagalan pelaksanaan dakwah yang

sering terjadi disebabkan karena ketidak pahaman dan kurang telitinya seorang da’i

dalam menentukan strategi dakwah.

Perwujudan dakwah bukan hanya sekedar usaha untuk meningkatkan

pemahaman keagamaan dan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi

juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah yang

dilakukan harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran islam secara lebih

menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, dakwah membutuhkan

strategi yang matang untuk mencapai tujuan yang maksimal.

Strategi merupakan serangkaian perencanaan atau suatu keputusan manajerial

yang strategis untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi.4

Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi mempunyai peranan yang sangat

4 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 5

Page 16: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

4

penting bagi pergerakan kegiatan dakwah. Karena, strategi dakwah merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh organisasi atau majelis untuk mencapai tujuan dakwah, bila

strategi yang diterapkan dalam berdakwah itu baik, maka aktivitas dakwah akan

tersusun secara sitematis dan teratur.

Majelis Rasulullah merupakan salah satu majelis besar yang ada di Ibukota

Jakarta, majelis tersebut cukup terkenal di berbagai daerah indonesia khususnya di

Ibukota Jakarta dan Majelis Rasulullah SAW ini merupakan salah satu majelis yang

masih aktif sampai saat ini. Untuk perbedaannya dengan majelis lain adalah

mengenai pembacaan Maulidnya, Majelis Rasulullah SAW selalu membacakan

maulid Ad-Dhiyaul Lami yang merupakan karangan dari guru Alm. Habib Munzir

bin Fuad Al-Musawa dan juga selalu membacakan dzikir Djalallah yang berbunyi

“Ya Allah, Ya Allah Ya Allah” di setiap akhir acara pengajian. Setelah Habib Munzir

bin Fuad Al Musawa meninggal dunia, Habib Ahmad bin Novel Jindan yang

menggantikan habib Munzir untuk memimpin majelis tersebut. Habib Ahmad bin

Novel Jindan merupakan salah satu sahabat baik dari Alm. Habib Munzir bin Fuad Al

Musawa. Yang menarik disini adalah yang menggantikan habib Munzir tersebut

ternyata bukanlah dari kakak atau adik kandungnya atau keluarga kandungnya yang

merupakan nasab keturunannya, melainkan dari sahabat baiknya yaitu Habib Ahmad

bin Novel Jindan. Kemudian setelah berjalan selama setahun kepemimpinan

sementara yang dipegang oleh Habib Ahmad bin Novel jindan akhirnya kembali

dilepaskan pada bulan desember tahun 2014 dan kepemimpinan Majelis Rasulullah

Page 17: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

5

SAW tersebut kini dikembalikan kepada gurunya Alm. Habib Munzir yakni Habib

Umar bin Hafidz Hadramaut.

Habib Ahmad bin Novel Jindan diberikan amanat untuk memimpin sementara

Majelis Rasulullah SAW oleh Habib Umar bin Hafidz Hadramaut yang merupakan

guru dari para habaib, termasuk guru dari Habib Mundzir bin Fuad Al-Musawa dan

juga Habib Ahmad bin Novel Jindan. Tentu hal ini dapat mempengaruhi kesetiaan

para jama’ah yang sudah pasti merupakan bagian penting dari keberadaan majelis

Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, dakwah tidak akan berkembang

dan mencapai titik maksimal jika tidak adanya strategi dakwah yang matang. Perlu

adanya strategi dakwah yang matang untuk menghadapi berbagai objek dakwah yang

ada, terutama dalam menjaga loyalitas jama’ah Majelis Rasulullah SAW. Oleh karena

itu penulis berinisiatif untuk meneliti lebih dalam terhadap permasalahan tersebut.

Dengan judul penelitian “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW Dalam

Menjaga Loyalitas Jam’ah.”

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan masalah

Agar penelitian ini terarah dan tidak terlalu meluas, maka penelitian

ini dibatasi hanya pada Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW Dalam

Menjaga Loyalitas Jama’ah, terutama pasca meninggalnya Alm. Habib

Page 18: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

6

Munzir bin Fuad Al-Musawa yang merupakan sebagai pimpinan pada majelis

tersebut.

2. Rumusan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti ini lebih jelas dan berjalan dengan

sistematis, maka perlu dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan strategi dakwah majelis Rasulullah SAW

dalam menjaga loyalitas jama’ah?

2. Bagaimana penerapan strategi dakwah majelis Rasulullah SAW

dalam menjaga loyalitas jama’ah?

3. Bagaimana evaluasi dari strategi dakwah yang telah dilakukan

majelis Rasulullah dalam menjaga loyalitas jama’ah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan strategi dakwah majelis

Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ah.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi dakwah majelis

Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ah.

3. Untuk mengetahui evaluasi dari strategi dakwah yang telah

dilakukan majelis Rasulullah SAW.

b. Manfaat Penelitian

Page 19: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

7

1. Manfaat Akademis

Dari segi akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan mengenai keilmuan dakwah dan dapat menjadi referensi, terutama

dalam menemukan strategi dakwah majelis Rasulullah Saw dalam menjaga

loyalitas jama’ah.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan

mengaplikasikan strategi dakwah untuk menjaga loyalitas jama’ah majelis

Rasulullah SAW khususnya, dan majelis-majelis ta’lim lain secara umum.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti mempelajari penelitian yang

pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang terkait dengan fokus penelitian

ini. Terdapat beberapa karya ilmiah yang serupa namun memiliki fokus penelitian

yang berbeda dan bisa dijadikan rujukan, yaitu:

Strategi dakwah BKMT kota Tangerang Selatan dalam menjaga ukhuwah

islamiyah oleh Endah Purnamasari, penelitian ini membahas mengenai strategi

dakwah yang dilakukan oleh BKMT kota tangerang untuk menjaga ukhuwah

islamiyyah, dengan menggunakan teori tahap-tahap strategi seperti perumusan,

Page 20: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

8

penerapan dan penilaian dari strategi.5 Kesamaan pada penelitian ini adalah

mengenai teori yang digunakan yakni teori Fred. R David mengenai tahapan-

tahapan strategi. Sedangkan untuk perbedaannya adalah mengenai strategi yang

digunakan, dalam penelitian ini tidak menggunakan strategi merangkul,

melainkan hanya fokus pada program-program dakwah yang dijalankan oleh

BKMT tersebut.

Strategi Dakwah Majelis Ta’lim Walisongo Di Kebayoran Baru Dalam

Merealisasikan Ukhuwah Islamiyah oleh Abdul Rahman. Penelitian ini

membahas tentang strategi dakwah dengan menggunakan teori dari Asmuni

Syukir yakni mengenai asas-asas dakwah.6 Untuk kesamaan dalam penelitian ini

adalah subjek penelitan yakni membahas mengenai strategi dakwah majelis

ta’lim. Sedangkan untuk perbedaannya adalah teori yang digunakan, dalam

penelitan ini penulis tidak menggunakan teori Fred R. David mengenai tahapan-

tahapan strategi, melainkan teori yang digunakan adalah tentang asas-asas

dakwah.

Strategi Dakwah Habib Munzir Al-Musawa Dalam membentuk Akhlaqul

Karimah Remaja Majelis Rasulullah SAW oleh Halomoan. Penelitian ini

membahas tentang pembentukan Akhlak karimah melalui strategi dakwah yang

5 Endah Purnamasari, “Strategi Dakwah BKMT Kota Tangerang Selatan Dalam Menjalin UkhuwahIslamiyyah,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta,2014).6 Halomoan, “Strategi Dakwah Habib Munzir Al-Musawa Dalam membentuk Akhlaqul KarimahRemaja Majelis Rasulullah SAW,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UniversitasIslam Negeri Jakarta, 2013).

Page 21: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

9

digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW.7 Untuk persamaannya dalam penelitian

ini adalah objek penelitian yang dituju yaitu Majelis Rasulullah SAW. Sedangkan

perbedaannya dalam penelitian ini hanya membahas mengenai dakwah yang

dilakukan oleh Alm. Habib Munzir Al-Musawa saja, tidak membahas mengenai

strategi dakwah Majelis Rasulullah SAW secara menyeluruh.

E. Kerangka Teori

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu penelitian

ilmiah, yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena secara tepat

mengenai sifat-sifat dari individu, keadaan, gejala atau fenomena tertentu.8

Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi yang akan di teliti,

namun yang lebih ditekankan adalah kedalaman (kualitas) data, bukan

7 Halomoan, “Strategi Dakwah Habib Munzir Al-Musawa Dalam membentuk Akhlaqul KarimahRemaja Majelis Rasulullah SAW,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UniversitasIslam Negeri Jakarta, 2013).8 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 20.

Perumusan Strategi

Penerapan Strategi

Tahap-tahap Manajemen

Strategis

(Fred R. David)

Penilaian Strategi

Page 22: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

10

banyaknya (kuantitas) data.9 Penggunaan metode penelitian kualitatif

deskriptif ini karena peneliti ingin menjelaskan bagaimana strategi dakwah

Majelis Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ah.

2. Subjek dan objek penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Habib Ahmad bin Alwi Al-Kaff

sebagai staff divisi dakwah, H. Syukron Makmun sebagai sekertaris Majelis

Rasulullah SAW, Muhammad Fadli , Ali yasin dan Heri Setiawan sebagai

jama’ah Majelis Rasulullah SAW.

b. Objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Majelis Rasulullah SAW.

3. Tahapan Penelitian

Prosedur pengumpulan data terdiri dari mengumpulkan data,

mengolah data dan menganalisa data.

a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

metode wawancara mendalam (indeept interview), observasi dan

dokumentasi.

9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006), h. 57.

Page 23: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

11

1) Metode wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar

mendapatkan data yang lengkap dan mendalam.10 Dalam penelitian ini,

peneliti mewawancarai Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff sebagai Staff

Divisi Dakwah, H. Muhammad Syukron Makmun sebagai Sekertaris

Majelis Rasulullah SAW, Muhammad Fadli, Ali Yasin dan Heri Setiawan

sebagai jama’ah Majelis Rasulullah SAW. Hal ini dilakukan bertujuan

untuk mendapatkan informasi secara mendalam mengenai penelitian ini.

2) Observasi merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data dengan

terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti. Observasi atau

pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus terhadap

kejadian, gejala atau sesuatu. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti

adalah observasi partisipan yaitu metode observasi dimana peneliti juga

berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan

oleh kelompok atau objek yang diteliti.11 Peneliti melakukan observasi

sebanyak tiga kali, yaitu pada pada saat pengajian mingguan di Masjid Al-

Munawar Pancoran Jakarta Selatan, pengajian mingguan di Cidodol

jakarta Barat serta pengajian akbar atau event besar pada acara Isra Mi’raj

di Monas Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat

bagaimana strategi dakwah yang digunakan oleh majelis tersebut.

10 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006), h. 102.11 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006), h. 112.

Page 24: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

12

3) Dokumentasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang

dapat mendukung analisis data. Dalam penelitian ini dokumen yang

digunakan berupa foto kegiatan pengajian majelis dan lain sebagainya,

sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian di majelis

Rasulullah SAW dan mewawancarai pengurus Majelis Rasulullah SAW.

b. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, penulis akan mengolah data tersebut untuk

diambil sebuah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaaan yang

terdapat pada rumusan masalah. Kesimpulan tersebut dapat membuat

penelitian ini semakin terarah. Kemudian, untuk teknik penulisan yang

digunakan yaitu berpedoman pada buku CeQDA.

c. Analisi Data

Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data (baik itu data yang

didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi), kemudian data-

data tersebut perlu diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah

penelitian yang ada. Dan apabila kita telah mengumpulkan data dan

mencatat data yang diperoleh dari hasil observasi deskriptif dilapangan,

atau melalui wawancara dan dokumentasi, maka kita dapat melakukan

analisis data.

Page 25: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

13

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Secara harfiah SWOT

adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (peluang), dan threats (ancaman). Analisis SWOT digunakan

sebagai alat analisis yang seringkali dimanfaatkan dalam penelitian

kualitatif untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan kebijakan

publik maupun untuk mengkaji masalah-masalah manajemen dan kinerja

perusahaan. Analisis SWOT dapat menunjukkan bahwa kinerja kebijakan

maupun perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan

eksternal perusahaan tersebut. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal, yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threats)

dengan faktor internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness). Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis

SWOT.12

Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk menawarkan

alternatif yang dilakukan dalam implementasi sebuah kebijakan maupun

manajemen perusahaan. Analisis SWOT dapat dilakukan untuk

menganalisis kondisi kebijakan dan kemungkinan kondisi perusahaan

pada saat sebelum sebuah kebijakan atau manajemen dilaksanakan untuk

menghasilkan sebuah gambaran apakah kebijakan atau manajemen itu

layak dilakukan atau tidak. Namun bisa juga ketika kebijakan atau

manajemen itu berlangsung untuk memberi masukan apakah kebijakan itu

12 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu SosialLainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 250.

Page 26: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

14

dapat diteruskan, diubah strateginya, atau bahkan dihentikan sama

sekali.13

Dalam penelitian ini digambarkan analisis SWOT yang dilakukan

oleh Majelis Rasulullah SAW untuk melancarkan kegiatan dakwah

dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada di internal,

serta peluang dan ancaman yang berasal dari eksternal. Keterkaitan antara

analisis SWOT dengan strategi dakwah yang dilakukan pada penelitian ini

adalah bahwa dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya, Majelis

Rasulullah SAW tersebut harus mengetahui kelebihan apa yang mereka

miliki, serta kekurangan apa yang kemungkinan akan menjadi

penghambat pelaksanaan kegiatan dakwah tersebut. Kemudian juga pada

pelaksanaan praktiknya yang berkaitan dengan keberlangsungan dan

kesuksesan dari strategi dakwah yang dilakukan dalam kegiatan dakwah

tersebut agar dapat diterima oleh semua jama’ah, sehingga pada akhirnya

jama’ah tetap loyal atau setia kepada Majelis Rasulullah SAW walaupun

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa sudah wafat.

G. Sistematika Penulisan

penulisan ini ditulis secara sistematis dan terbagi menjadi bab yang terdiri

dari beberapa sub bagian. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut :

13 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu SosialLainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 250-251.

Page 27: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

15

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi

penilitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian teori yang terdiri dari ruang lingkup strategi dakwah,

yang membahas mengenai strategi, dakwah, dan strategi

dakwah melalui media dan non media. selain itu juga

membahas mengenai profesi Rasulullah SAW dan pandangan

Al-Qur’an terhadap loyalitas.

BAB III : Gambaran umum yang membahas mengenai profil umum

majelis Rasulullah SAW, visi misi majelis Rasulullah SAW,

struktur kepengurusan majelis Rasulullah SAW, serta program

dakwah Majelis Rasulullah SAW.

BAB IV : Temuan dan analisis data mengenai strategi dakwah Majelis

Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ah yaitu,

perumusan strategi dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam

menjaga loyalitas jama’ah, penerapan strategi dakwah Majelis

Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ah dan

penilaian strategi dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam

menjaga loyalitas jama’ah.

BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 28: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi Dakwah

1. Strategi

a. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos, yang berarti

jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara harfiah berarti “seni para

jenderal.” Kata ini mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama

manajemen puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah penempaan

misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga

tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.1

Strategi merupakan konsep yang dipinjam dari lingkungan militer dan

diadaptasi penggunaannya dari berbagai macam praktisi bisnis, dan

komunikasi2. Strategi selalu berkaitan dengan pencapaian tujuan, dia bukan

sesuatu yang memiliki spesifikasi tertentu karena spesifikasi berakhir setelah

1 George A. Steiner dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997),h. 18.2 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Pemada Media Group), h. 253.

Page 29: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

17

kita mencapai tujuan tersebut, strategi hanya mengatur bagaimana kita

mencapai apa yang kita tujukan, arahkan, dan sasaran akhir saja.3

Pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai berbagai cara

untuk mencapai tujuan. Konsep generik ini terutama sesuai dengan

perkembangan awal penggunaan konsep strategi yang digunakan di dalam

dunia militer. Strategi dalam dunia militer adalah berbagai cara yang

digunakan oleh panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam suatu

peperangan.4 Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik,

strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai

tujuan, karena strategi dalam konsep manajemen strategi juga mencakup

penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategis

yang dibuat oleh manajemen perusahaan) yang diharapkan akan menjamin

terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaan.

Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana yang

menyeluruh dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.5 Tidak hanya

sekedar mencapai tujuan, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk

3 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Pemada Media Group), h. 254.4 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 24.5 Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Pernada Media Group,2005), h. 132.

Page 30: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

18

mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana

organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.6

Menurut Prof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan

utama yang berjangka panjang dan sasaran dari sudut perusahaan atau

organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber

daya-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.7

Kemudian menurut Anwar Arifin, strategi adalah keseluruhan

keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna

mencapai tujuan.8 Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy, strategi

adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta

jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi juga harus menunjukkan

bagaimana taktik operasionalnya.9 Dan strategi juga merupakan pilihan yang

diambil setelah kita memutuskan tujuan untuk beraksi. Dengan kata lain,

strategi adalah jalan yang kita tentukan untuk ditempuh setelah kita

memutuskan kemana kita akan pergi.10

6 Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Pernada Media Group,2005), h. 132.7 A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pron Hallindo, t.t), h. 58.8 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.227.9 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29.10 Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho, Strategi Komunikasi Untuk Sukses Menjalin Relasi,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 14.

Page 31: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

19

Oleh karena itu, dalam hal ini terdapat dua karakteristik strategi yang

sangat penting yakni pertama, strategi direncanakan terlebih dahulu secara

sadar dan sengaja mendahului berbagai tindakan yang akan dilakukan

berdasarkan strategi yang dibuat tersebut. Kedua, strategi kemudian

dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai suatu tujuan.11

b. Komponen Stategi

Secara umum, sebuah strategi memiliki komponen-komponen strategi

yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan

dilaksanakan. Komponen-komponen strategi yang dimaksudkan ada tiga

macam, yaitu:12

1) Kompetensi yang Berbeda, yang dimaksudkan dengan kompetensi

yang berbeda adalah sesuati yang dimiliki oleh perusahaan di

mana perusahaan melakukannya dengan baik dibandingkan dengan

perusahaan lainnya. Dalam pengertian lain, komptensi yang

berbeda bermakna kelebihan suatu perusahaan dibandingkan

dengan perusahaan lainnya.

2) Ruang Lingkup, maksud dari ruang lingkup tersebut adalah

lingkungan di mana organisasi atau perusahaan tersebut

beraktivitas. Lokal, regional, dan internasional adalah salah satu

11 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 25.12 Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Pernada Media Group,2005), h. 133.

Page 32: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

20

contoh dari ruang lingkup dari kegiatan organisasi. Oleh karena

itu, strategi yang akan mencakup perusahaan dilakukan mencakup

ruang lingkup yang dihadapi oleh perusahaan.

3) Distribusi Sumber Daya, yang dimaksud dengan distribusi sumber

daya adalah bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi

memanfaatkan dan mendistribusi sumber daya yang dimilikinya

dalam menerapkan strategi perusahaan.

c. Tahap-tahap Strategi

Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses strategi ada tahapan-

tahapan yang harus ditempuh, yaitu perumusan strategi, penerapan strategi

dan penilaian (evaluasi) strategi.13

1) Perumusan Strategi

Menurut Fred R. David Perumusan atau perencanaan strategi

mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman

eksternal suatu organisasi, kesadaran antara kekuatan dan kelemahan

internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi

alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.14

Menurut Ismail Sholihin rencanaan pada dasarnya merupakan suatu

proses untuk menetapkan diawal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai oleh

13 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6.14 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6.

Page 33: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

21

perusahaan dimasa mendatang. Hasil akhir yang ingin dicapai oleh

perusahaan dinyatakan dalam bentuk berbagai tujuan yang hendak dicapai

perusahaan dalam suatu kerangka waktu tertentu.15

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai

sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan

strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta

merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan

dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya

tujuan organisasi.16

2) Penerapan Strategi

Menurut Fred R. David, penerapan strategi sering kali disebut “tahap

aksi” dari manajemen strategis. Menerapkan strategi berarti mobilitasi

karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan.

Sering kali dianggap sebagai tahap yang paling manajemen strategi,

penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen dan

pengorbana personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada

kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang merupakan seni dari

15 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 10.16 Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Pernada Media Group,2005), h. 96.

Page 34: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

22

pada pengetahuan, strategi tersebut dirumuskan, namun bila tidak diterapkan

tidak ada gunanya.17

Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang suportif

pada strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, pengetahuan

ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta

pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan

kinerja organisasi.

3) Penilaian Strategi

Menurut Fred R. David penilaian strategi atau evaluasi merupakan

tahap terakhir dalam manajemen strategi. Manajer mesti tahu kapan ketika

strategi tertentu tidak berjalan dengan baik. Penilaian atau evaluasi strategi

merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini. Semua

strategi terbuka untuk di modifikasi di masa yang akan datang karena

berbagai faktor eksternal dan internal terus menerus berubah.18

2. Dakwah

a. Pengertian Dakwah

Menurut Samsul Munir Amin, secara etimologi atau bahasa, kata

dakwah berasal dari bahasa arab yaitu da’a-yad’u-da’watan, yang artinya

mengajak, menyeru, dan memanggil.

17 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7.18 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7.

Page 35: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

23

Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan disebut da’i,

artinya orang yang menyeru. Tetapi karena perintah memanggil atau

menyeru adalah suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan

tertentu, maka pelakunya dikenal juga dengan istilah muballigh, yang artinya

penyampai atau penyeru. Dengan demikian, secara etimologi dakwah dan

tabligh itu merupakan suatu proses penyampaian atas pesan-pesan tertentu

yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi

ajakan tersebut.19

Sedangkan definisi dakwah secara terminologi itu banyak para tokoh

yang mengemukakan definisi dakwah tersebut, diantaranya yaitu :

Menurut Syaikh Ali Mahfudz, dakwah adalah memotivasi manusia

untuk berbuat kebajikan, mengikuti petunjuk, memerintahkan kebaikan dan

mencegah kemungkaran agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

Menurut M. Natsir, dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan

menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia

konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia, dan

yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam cara dan

media yang diperbolekan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam

perkehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.

19 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 2.

Page 36: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

24

Dan menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed., Dakwah mengandung

pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,

tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana

dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individual maupun secara

kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap,

penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang

disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.20

Sebagaimana seperti yang telah dijelaskan diatas mengenai

pemahaman-pemahaman definisi dakwah,meskipun terdapat perbedaan-

perbedaan kalimat, namun tetap memiliki prinsipil yang sama. Dari berbagai

perumusan definisi di atas, dapat kita simpulkan sebagai berikut:

a) Dakwah itu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan

dengan sengaja atau sadar.

b) Usaha dakwah tersebut berupa ajakan kepada jalan Allah dengan amar

ma’ruf nahi munkar.

c) Usaha tersebut dimaksudkan untuk mencapai cita-cita dari dakwah itu

sendiri yaitu menuju kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat.

Dengan demikian, dakwah juga dapat diartikan sebagai proses

penyampaian ajaran agama islam kepada umat manusia. Sebagai suatu

20 Prof. H.M. Arifin, M.Ed., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi (Jakarta: Bumi Aksara, cetakankelima, 2000), h. 6.

Page 37: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

25

proses, dakwah tidak hanya merupakan usaha penyampaian saja, tetapi

merupakan usaha untuk mengubah way of thinking, way of feeling, dan way

of life manusia sebagai sasaran dakwah ke arah kualitas kehidupan yang

lebih baik.21 Dakwah merupakan sebuah ajakan, seorang da’i harus bisa

merumuskan tujuan kemana masyarakat itu akan diajak. Dalam hal ini, ada

dua tujuan yakni makro dan mikro. Untuk tujuan makro sudah cukup jelas

yaitu mengajak manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat, sedangkan

tujuan mikro yaitu tujuan jangka pendek, yakni menraik hati dan perhatian

dari masyarakat atau jama’ah.22

b. Macam-Macam Dakwah

Menurut Samsul Munir, secara umum dakwah islam itu dapat

dikategorikan ke dalam tiga macam, yaitu:

a) Dakwah bi Al-Lisan, yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui

lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah,

khutbah, diskusi, nasihat dan lain-lain. Metode ceramah ini

tampaknya sudah banyak dilakukan oleh para juru dakwah di

tengah-tengah masyarakat, baik ceramah dimajelis ta’lim, khutbah

jum’at di masjid-masjid atau ceramah di pengajian-pengajian.

b) Dakwah bi Al-Hal, adalah dakwah yang dilakukan dengan

perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan

21 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 6.22 Achmad Mubarok, Psikologi dakwah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006).

Page 38: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

26

tindakan amal karya nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnya

dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat sebagai objek

dakwah. Dakwah bi Al-Hal ini dilakukan oleh Rasulullah, terbukti

bahwa ketika pertama kali tiba di madinah yang dilakukan oleh

Nabi adalah membangun masjid Al-Quba, mempersatukan kaum

Anshar dan Muhajirin. Kedua hal ini adalah dakwah nyata yang

dilakukan oleh Nabi yang dapat dikatakan sebagai Dakwah bi al-

hal.

c) Dakwah bi Al-Qalam, yaitu dakwah melalui tulisan yang

dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku,

maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bi al-

qalam ini lebih luas daripada melalui media lisan, demikian pula

metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus

untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja mad’u atau objek

dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini.

c. Unsur-Unsur Dakwah

Dalam suatu aktivitas dakwah yang berupa ajakan, melahirkan suatu

proses penyampaian, ada beberapa unsur dakwah yang ada dalam aktivitas

dakwah tersebut, yaitu : 23

a) Subjek Dakwah

23 Ibid, h. 13.

Page 39: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

27

Subjek dakwah atau da’i adalah pelaku dakwah. faktor subjek

dakwah ini sangat menentukan keberhasilan suatu aktivitas dakwah.

Maka subjek dakwah dalam hal ini da’i atau lembaga dakwah

hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang profesional. Baik

gerakan dakwah yang dilakukan oleh individual maupun kolektif,

profesionalisme sangat dibutuhkan, termasuk profesionalisme

lembaga-lembaga dakwah. disamping profesional, subjek dakwah

juga harus memiliki kesiapan-kesiapan tertentu, misalnya dalam hal

penguasaan materi, metode dan psikologi. Karena hal tersebut sangar

menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya.

b) Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta”

yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.24

Dengan demikian, metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan dakwah.

Allah SWT berfirman :

24 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet.1, h. 61.

Page 40: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

28

Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl 16:

125). Dari ayat diatas, dapat kita pahami bahwa metode dakwah

terdapat tiga macam, yaitu: Bil Hikmah, Mauidzatil Hasanah dan Bil

Mujadalah.25

Metode dakwah yaitu cara-cara penyampaian dakwah, baik

individu, kelompok, maupun masyarakat luas dengan tujuan agar

pesan-pesan dakwah yang disampaikan tersebut mudah diterima oleh

objek dakwah. dalam aktivitas dakwah, hendaklah kita menggunakan

metode dakwah yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dari

mad’u tersebut. Aplikasi metode dakwah tidak cukup hanya dengan

menggunakan metode dakwah yang konvensional saja, tp juga

diperlukan penerapan menggunakan metode dakwah yang sesuai

dengan situasi dan kondisi zaman di era sekarang.

25 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 243

Page 41: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

29

c) Objek Dakwah

Objek dakwah atau mad’u adalah orang yang menerima pesan-

pesan dakwah. masyarakat baik individu maupun kelompok sebagai

objek dakwah yang memiliki strata dan tingkatan yang berbeda-beda.

Dalam hal ini, hendaknya seorang da’i dapat memahami karakter dan

siapa yang akan diajak bicara atau siapa yang akan menerima pesan-

pesan dakwahnya. Da’i atau subjek dakwah dalam menyampaikan

pesan-pesan dakwahnya itu perlu mengetahui klasifikasi dan karakter

objek dakwah, karena hal ini sanga penting agar pesan-pesan dakwah

bisa diterima dengan baik oleh mad’u atau objek dakwah.

Menurut Syekh Muhammad Abduh, bahwa jama’ah yang

dihadapi oleh pembawa dakwah dapat dibagi atas tiga golongan yang

masing-masingnya harus dihadapi dengan cara yang berbeda-beda.

Ketiga golongan tersebut yaitu:26

1) Golongan cerdik-cendikiawan, yang cinta kebenaran dan

dapat berfikir secara kritis, cepat menangkap arti persoalan.

2) Golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat

berfikir secara kritis dan mendalam, belum dapat

menangkap pengertian yang tinggi-tinggi.

3) Golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua

golongan tersebut.

26 Mohammad Natsir, Fiqhud Da’wah, (Jakarta: MEDIA DA’WAH, 2003), h. 162.

Page 42: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

30

Demikian menurut Syekh Muhammad Abduh, yang

kesemuanya dapat disimpulkan dalam kalimat: “Berbicaralah kepada

manusia menurut aqal (kecerdasan) mereka masing-masing.”

Golongan macam manapun yang akan dihadapi, masing-

masingnya menghendaki cara yang mengandung “kemudahan” dan

“kesulitannya” sendiri. Pokok persoalan bagi seorang pembawa

dakwah adalah bagaimana menentukan cara yang tepat dan efektif

dalam menghadapi suatu golongan tertentu dalam suatu keadaan dan

suasana tertenu. Untuk itu, ia harus menguasai isi dakwah yang akan

disampaikan serta intisari dan maksud-maksud yang terkandung di

dalamnya, Harus dapat menilai golongan apa yang dihadapi, Harus

bisa merasakan keadaan dan suasana, ruang dan waktu, dan harus

bisa memilih cara dan kata yang tepat setelah memahsmksn semua

itu.27

d) Materi Dakwah

Materi dakwah atau Madah Ad-Da’wah adalah pesan-pesan

dakwah islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek

kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran islam yang ada dalam

Kitabullah maupun Sunnah Rasul-Nya.28 Pesan atau materi dakwah

harus disampaikan secara menarik dan tidak monoton, sehingga dapat

27 Mohammad Natsir, Fiqhud Da’wah, (Jakarta: MEDIA DA’WAH, 2003), h. 163.28 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 88.

Page 43: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

31

merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema-tema islam yang

pada gilirannya objek dakwah akan mengkaji lebih mendalam

mengenai materi agama islam dan meningkatkan kualitas

pengetahuan keislaman untuk pengalaman keagamaan objek dakwah.

Pada dasarnya keseluruhan materi dakwah itu bersumber pada

dua sumber pokok ajaran islam, yaitu Alqur’an dan Hadist. Dan

secara konseptual pada dasarnya materi dakwah islam itu tergantung

pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun, secara global

materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok, yaitu

masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syari’at), dan

masalah budi pekerti (akhlaqul karimah). Sedangkan menurut

Barmawi Umari, selain materi dakwah yang disebutkan, ada materi

dakwah lain yang menjadi tema pembahasan dakwah islam yang

bersifat masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial

bermasyarakat pada umumnya. Materi dakwah tersebut antara lain,

yaitu masalah aqidah, akhlak, ahkam, ukhuwah, pendidikan, sosial,

kebudayaan, kemasyarakatan, amar ma’ruf, dan nahi munkar.

Sedangkan menurut Dr. Quraish Shihab, mengatakan bahwa

pokok-pokok materi dakwah itu tercermin dalam tiga hal, yaitu:29

29 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an; Peran dan Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat(Bandung: Mizan, 1993), h. 200.

Page 44: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

32

1) Memaparkan ide-ide agama sehingga dapat mengembangkan

gairah generasi muda untuk mengetahui hakikatnya melalui

partisipasi positif mereka.

2) Sumbangan agama ditujukan kepada masyarakat luas yang

sedang membangun, khususnya di bidang sosial, ekonomi,

dan budaya.

3) Studi tentang pokok-pokok agama yang menjadikan landasan

bersama demi mewujudkan kerjasama antar agama tanpa

mengabaikan identitas masing-masing.

Pada dasarnya, materi dakwah yang disampaikan harus dapat

disesuaikan dengan situasi dan kondisi mad’u sebagai penerima

dakwah. dengan demikian, pesan-pesan dakwah yang disampaikan

dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. dan pada akhirnya

pesan-pesan dakwah yang telah disampaikan tersebut, dapat diamalkan

dan dipraktikan oleh objek dakwah dalam kehidupan sehari-hari.

e) Media Dakwah

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu median, yang

merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti

alat perantara30. Menurut Wilbur Schramm mendefinisikan media

sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran.

30 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), h. 17.

Page 45: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

33

Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat

fisik yang menjelaskan isi-isi pesan atau pengajaran seperti buku, film,

video, kaset, slide, dan sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah

peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada

penerima dakwah. seperti televisi, radio, video, majalah, surat kabar,

dan lain-lain.

Media dibagi menjadi dua, yaitu ada nonmedia massa, ada juga

media massa. Non media massa itu misalnya seperti utusan, kurir,

keluarga, pendidikan formal, dan lain-lain. Sedangkan media massa itu

terdiri dari cetak dan elektronik, visual, audio, audio visual, spanduk,

buku, dan lain-lain.

Dengan banyaknya media yang ada maka da’i harus dapat

memilih media yang paling efektif untuk mencapai tujuan dakwah. ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media

dakwah, yaitu:

1) Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang

hendak dicapai.

2) Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran

dakwahnya.

3) Pemilihan media seharusnya dilakukan dengan cara objektif,

artinya pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da’i.

Page 46: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

34

4) Kesempatan dan ketersediaan media harus diperhatikan.

5) Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan.

3. Strategi Dakwah Melalui Media dan Non Media

Istilah strategi dipakai dalam konteks militer sejak zaman kejayaan

Yunani-Romawi sampai masa awal industrialisasi. Kemudian istilah strategi

meluas ke berbagai aspek kegiatan masyarakat, termasuk dalam bidang

komunikasi dan dakwah. Hal ini penting, karena dakwah bertujuan untuk

melakukan perubahan terencana dalam masyarakat.31

Strategi dakwah artinya metode, siasat atau taktik yang dipergunakan

dalam aktivitas (kegiatan) dakwah. untuk mencapai keberhasilan dakwah

Islam secara maksimal, maka diperlukan berbagai faktor penunjang,

diantaranya yaitu adalah strategi dakwah yang tepat sehingga dakwah yang

disampaikan dapat mengena sasaran. Jadi, merumuskan strategi dakwah

berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang

dihadapi di masa depan. Dengan strategi dakwah, berarti dapat ditempuh

dengan beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan

perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat.

Strategi dakwah yang digunakan dalam usaha dakwah harus

memperhatikan beberapa asas dakwah, diantaranya yaitu:32

31 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.227.32 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), h. 32.

Page 47: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

35

a) Asas filosofis: Asas ini membicarakan mengenai masalah yang

erat kaitannya dengan tujuan-tujuan dakwah yang hendak dicapai

dalam proses atau aktivitas dakwah.

b) Asas kemampuan dan keahlian da’i: Asas ini menyangkut

pembahasan mengenai kemampuan da’i sebagai subjek dakwah.

c) Asas sosiologis: Asas ini membahas mengenai masalah-masalah

yang erat hubungannya dengan situasi dan kondisi sasaran

dakwah. mislanya politik pemerintah setempat, mayoritas agama

disuatu daerah, sosiokulutural sasaran dakwah, dan sebagainya.

d) Asas psikologi: Asas ini membahas mengenai masalah yang erat

kaitannya dengan kejiwaan manusia. Pertimbangan-pertimbangan

masalah psiokologis harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan

dakwah.

e) Asas efektivitas dan efisiensi: maksud dari asas ini adalah di

dalam aktivitas dakwah kita harus berusaha menyeimbangkan

antara biaya, waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan

pencapaian hasilnya. Sehingga hasilnya dapat maksimal.

Dengan mempertimbangkan asas-asas diatas, seorang da’i hanya butuh

menerapkan strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi mad’u sebagai objek

dakwah.

Page 48: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

36

Adapaun yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang

dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima

dakwah.33 Menurut Samsul Munir, secara umum media dakwah itu ada empat

macam, yaitu:34

a. Media Visual, media visual ini merupakan media yang digunakan

untuk kepentingan dakwah hanya melalui indera penglihatan.

Misalnya seperti: spanduk, baleho, foto, dan lain sebagainya

b. Media Audio, media ini merupakan alat-alat yang digunakan

sebagai sarana penunjang dakwah yang dapat ditangkap hanya

melalui indera pendengaran. Misalnya seperti: radio, tape

recorder, dan lain sebagainya.

c. Media Auido Visual, media ini adalah media yang digunakan

untuk menaympaikan dakwah dengan menampilakn unsur gambar

dan suara secara bersamaan. Misalnya seperti: video dan film.

d. Media Cetak, media ini digunakan untuk menyampaikan dakwah

melalui tulisan yang tercetak. Misalnya seperti: buku, majalah, dan

lain sebagainya.

Selain media dakwah yang disebutkan diatas, masih ada media

dakwah lainnya yang dapat digunakan sebagai sarana dalam menyampaikan

pesan-pesan dakwah, misalnya dakwah melalui media seni dan media internet

33 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 35.34 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 116.

Page 49: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

37

atau sosial media. Dakwah melalui seni dapat dimanfaatkan untuk

menyebarkan pesan-pesan dakwah islam melalui seni yang dapat ditampilkan.

Misalnya seperti wayang, teater, puisi dan lain sebagainya35. Sedangkan

dakwah melalui internet atau media sosial misalnya seperti facebook, twitter,

tulisan di blog dan lain sebagainya.

Kemudian, selain strategi dakwah yang dilakukan melalui media, ada

juga dakwah yang dilakukan tidak melalu media perantara. Hal ini merupakan

cara dakwah yang cenderung konvensional, misalnya seperti dakwah yang

hanya dengan menggunakan lisan saja seperti ceramah diatas mimbar atau

biasa disebut dengan Mauidzatul Hasanah. Selain itu juga, contoh dari

dakwah yang tidak menggunakan perantara media itu adalah dakwah dengan

tindakan nyata atau Dakwah Bil Hal. Misalnya seperti membangun masjid,

menyantuni anak-anak yatim atau kaum dhuafa dan lain sebagainya. Dakwah

Bil Hal ini terkadang juga lebih efektif dibandingkan dakwah dengan

menggunakan media, karena dakwah Bil Hal ini tidak hanya menyampaikan

dakwah dengan lisan saja, melainkan dakwah dengan tindakan nyata yang

dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga sasaran objek

dakwah bisa dapat langsung mengena dan tersentuh dengan melihat tindakan

nyata yang dilakukan oleh aktivis dakwah tersebut.36

35 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 250.36 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 179.

Page 50: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

38

Ada beberapa strategi pendekatan dakwah, secara global strategi

pendekatan dakwah disebutkan dalam Alqur’an, Allah berfirman:

Artinya:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl (16): 125).

Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, bahwa secara global ada

tiga macam pendekatan strategi yang digunakan dalam melaksanakan

dakwah, yaitu: Hikmah, Mauidzatul Hazanah, Mujadalah Bil latii hiya ahsan

(Diskusi dengan cara yang baik).

Namun, menurut Ali Mustafa Yakub, strategi pendekatan dakwah

yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setidak-tidaknya ada enam

macam, yaitu: Pendekatan pendidikan, pendekatan penawaran, pendekatan

missi, pendekatan korespondensi dan pendekatan diskusi.

Page 51: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

39

Sementara itu, ada dua macam strategi pendekatan dakwah lain yang

dapat kita lakukan dalam melakukan proses atau aktivitas dakwah, yaitu:37

1. Pendekatan Struktural, pengembangan dakwah melalui jalur

struktural maksudnya adalah dakwah melalui jalur formal,

misalnya yaitu melalui pemerintahan.

2. Pendekatan Kultural, pengembangan dakwah melalui jalur

kultural maksudnya yaitu dakwah dengan jalur nonformal,

misalnya melalui pengembangan masyarakat, sosial,

kebudayaan, dan lain sebagainya.

B. Profesi Rasulullah SAW

Rasulullah SAW merupakan nabi terakhir dan sebagai penutup para

nabi. Dalam sejarah semasa hidupnya Rasulullah SAW pernah menjalani

berbagai profesi sebagai mata pencaharian untuk sumber penghasilan

rezekinya. Adapun profesi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yaitu:

1) Bekerja sebagai pengembala kambing

Abu Thaib, paman Nabi Muhammad SAW bukanlah dari keturunan

orang kaya. Oleh karena itu, untuk membantu meringankan bebannya,

Nabi ikut menggembala kambing. Ketika masa remaja, Rasulullah SAW

mulai berusaha mencari rezeki dengan menggembala kambing.38 Waktu

masih muda, Rasulullah SAW pernah mengembala kambing milik salah

37 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, h. 10938 Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah SejarahPergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, (Jakarta: ROBBANI PRESS, 2010), h. 37.

Page 52: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

40

seorang penduduk Makkah dan mengambil upah dalam pekerjaannya

tersebut. Dalam Hadits shahih dinyatakan, Nabi bersabda:

“Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan dia pernah

menggembala kambing.” Lalu para sahabat bertanya, “Apakah engkau

juga?”. Beliau menjawab “Ya, aku pernah menggembala kambing milik

seorang penduduk Makkah dengan imbalan beberapa Qirath.”39

Bagi Rasulullah SAW, menggembala kambing adalah salah satu

pekerjaan yang bisa menenangkan hati. Dengan menggembala kambing,

neliau menikmati indahnya padang rumput di tengah sahara. Dengan

menggembala kambing, Rasulullah SAW melatih jiwa untuk bersabar.

Lemah lembut, tegar, kasih sayang dan peduli dengan orang-orang yang

lemah sampai dia menjadi kuat. Rasulullah SAW juga belajar bagaimana

mengendalikan kambing yang kuat dan bagaimana menjinakkannya serta

bagaimana membimbing kambing yang lemah. Beliau terkadang berjalan

mengikuti kemana kambing gembalaannya mengarah. Biasanya beliau

menelusuri tempat-tempat yang subur dan mengandung air di tengah

padang pasir. Beliau menghindari jalanan berbahaya dan menjauhi

kawasan yang membuatnya terusik ketenangannya dan kambingny-

kambingnya terlantar. 40

39 Muhammad Ali Ash-Shalabi, Sejarah Lengkap Rasulullah SAW: Fikih dan Studi AnalisaKomprehensif, (Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2012), Cet. Pertama, h. 56.40 Ibid, h. 57.

Page 53: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

41

Profesi yang pernah dijalani Rasulullah SAW sebagai penggembala

kambing mengingatkan kita akan sepak terjang Nabi dalam memimpin

dan mengarahkan kaum Muslim. Kepiawaian Nabi dalam memenej umat

merupakan hasil tempaan dari menggembala kambing, mengawasi dan

membimbing kambing-kambing gembalaannya.41

2) Bekerja sebagai pedagang

Khadijah binti Khuwailid adalah seorang janda yang kaya raya dan

terhormat. Dia mempekerjakan beberapa karyawan untuk menjalankan

bisnisnya. Ketika dia mendengar berita tentang kejujuran Muhammad,

amanahnya dan kemuliaan akhlaknya, maka dia menawarkan kepada

beliau untuk membawa barang dagangnnya ke Syam.42 Dia sanggup

membayar gaji kepada Muhammad lebih tinggi kepada karyawan lainnya.

Muhammad pun menerima tawaran tersebut dan berangkatlah bersama

pelayan Khadijah menuju Syam. Disana beliau menjual beberapa barang

yang beliau bawa dari Makkah dan sebagai gantinya beliau membeli

barang dari negeri Syam untuk dijual di Makkah. Benar, Khadijah

mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda ketika dia menjual beberapa

barang yang dibawa Muhammad dari Syam ke kota Makkah.43

41 Muhammad Ali Ash-Shalabi, Sejarah Lengkap Rasulullah SAW: Fikih dan Studi AnalisaKomprehensif, (Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2012), Cet. Pertama, h 57.42 Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah SejarahPergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, (Jakarta: ROBBANI PRESS, 2010), h. 43.43 Muhammad Ali Ash-Shalabi, Sejarah Lengkap Rasulullah SAW: Fikih dan Studi AnalisaKomprehensif, (Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2012), Cet. Pertama, h. 64.

Page 54: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

42

Muhammad mendapatkan keuntungan yang cukup banyak dari hasil

penjualannya, ditambah lagi dengan gaji yang beliau terima dari Khadijah.

Beliau juga pergi ke Madinah, sebuah kawasan yang menjadi cikal bakal

hijrah beliau dan menjadikannya sebagai pusat penyebaran dakwahnya. Ia

adalah negeri pertama tempat beliau menyebarkan agamanya. Beberapa

hari kemudian Khadijah mau menerima lamaran Muhammad setelah

beliau sukses menjalankan bisnisnya dan mendengar kemurahan hatinya,

kejujurannya, dan kemuliaan akhlaknya. Khadijah kemudia menyatakan

hasratnya untuk menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan

perantaraan Nafisah binti Muniyah. Nabi Muhammad SAW

menyetujuinya kemudian nabi menyampaikan hal itu kepada paman-

pamannya. Setelah itu mereka meminang Khadijah untuk Nabi

Muhammad SAW dari paman Khadijah, Amr. Bin Asad. Ketika

menikahinya, Nabi Muhammad berusia 25 tahun, sedangkan khadijah

berusia 40 tahun.44 Sejatinya berdagang merupakan sumber penghasilan

atau rezeki Muhammad sebelum diutus menjadi Nabi dan Rasul. Beliau

terus mempelajari dunia bisnis. Nabi menjelaskan bahwa seorang

pedagang yang jujur dan dapat dipercaya menyebabkan dirinya digiring

pada hari kiamat kelak bersama dengan orang-orang yang jujur, syuhada,

dan para nabi. Bagi kaum Muslim, berdagang merupakan pekerjaan yang

sangat profesional. Seorang pedagang tidak berada dibawah tekanan

44 Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah SejarahPergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, (Jakarta: ROBBANI PRESS, 2010), h. 43.

Page 55: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

43

siapapun. Dia bebas menentukan kinerjanya dan siapapun tidak berhak

melemparkan hinaan kepadanya, terlebih lagi memperbudaknya. Seorang

pedagang tidak membutuhkan orang lain, malah justru dia dibutuhkan

oleh orang lain. Mereka membutuhkan pelayanan baiknya, amanahnya

dan kehormatannya.45

C. Pandangan Al-Qur’an Terhadap Loyalitas

Organisasi merupakan wadah atau sarana bagi suatu kelompok individu

yang minimal memiliki kesamaan visi dan misi. Namun, ada satu hal penting

yang sangat diperlukan oleh sebuah organisasi untuk mempertahankan

keberadaannya, yaitu loyalitas dan kebersamaan dari anggotanya.

Masalah al-wala’ (loyalitas) adalah masalah yang sangat penting dan

ditekankan kewajibannya dalam Islam, bahkan merupakan salah satu landasan

keimanan yang agung, yang dengan melalaikannya akan menyebabkan

rusaknya keimanan seseorang.46 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Al-

baraa’ah (sikap berlepas diri/kebencian) adalah kebalikan dari al-wilaayah

(loyalitas/kecintaan), asal dari al-baraa’ah adalah kebencian dan asal dari al-

wilaayah adalah kecintaan. Yang demikian itu karena hakikat tauhid adalah

(dengan) tidak mencintai selain Allah dan mencintai apa dicintai Allah karena-

45 Muhammad Ali Ash-Shalabi, Sejarah Lengkap Rasulullah SAW: Fikih dan Studi AnalisaKomprehensif, (Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2012), Cet. Pertama, h . 65.46 http://muslim.or.id/aqidah/loyalitas-dalam-islam.html, (Diakses pada 05 Juli 2015).

Page 56: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

44

Nya. Maka kita tidak (boleh) mencintai sesuatu kecuali karena Allah dan

(juga) tidak membencinya kecuali karena-Nya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan, sudah

menjadi kewajiban bagi setiap hamba dalam agamanya untuk mentaati Allah

SWT dan Rasulullah SAW.47 Karena hal tersebut juga merupakan bagian dari

loyalitas umat Islam. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.” (Qs.

Muhammad:33)

Mentaati Allah berarti menjalankan apa yang sudah diperintahkan oleh-

Nya dan menjauhi hal yang dilarang oleh-Nya, dan taat kepada Rasulullah

SAW berarti menjalankan sesuatu yang memang di sunnahkan oleh Rasulullah

SAW. Taat kepada Allah SWT merupakan bentuk loyalitas hamba kepada

Tuhannya, dengan mencintai-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya, menjaga

persaudaraan sesama manusia serta tidak memecah belah umat Islam dengan

menjadikan beberapa golongan kelompok tertentu. Dalam hal ini juga Allah

SWT berfirman:

47 http://muslim.or.id/aqidah/loyalitas-dalam-islam.html, (Diakses pada 05 Juli 2015).

Page 57: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

45

Artinya: “dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang

mempersekutukan Allah, Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama

mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa

bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Qs. Ar-Rum: 31-32)

Syaikh Shaleh bin Fauzan al-Fauzan ketika menjelaskan masalah ini,

beliau berkata, ”Setelah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, wajib bagi setiap

muslim untuk mencintai para kekasih Allah (orang-orang yang beriman).

Sebagaimana Allah berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan

hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (Qs. At-Taubah: 119)

Karena termasuk prinsip-prinsip dasar akidah Islam adalah kewajiban

setiap muslim untuk beriman kepada Allah SWT dan mencintai orang-orang

yang mengimani akidah Islam. Maka seorang muslim wajib mencintai dan

bersikap loyal kepada orang-orang yang berpegang teguh kepada tauhid dan

memurnikan ibadah kepada Allah Ta’ala semata.

Page 58: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

46

Jadi pada intinya loyalitas menurut Islam adalah kita patuh dan setia

kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW serta mencintai dan mengikuti orang-

orang yang beriman dengan tujuan untuk mempertahankan agama yang di

ridhai oleh Allah SWT yaitu Islam.48 Adapun bentuk loyalitas para sahabat

kepada Rasulullah SAW, diantaranya yaitu:49

1. Mencintai Rasulullah SAW, berkenaan dengan loyalitas kepada Rasulullah

SAW tentunya memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah dengan

memberikan seluruh kecintaan kepada beliau melebihi cinta terhadap diri

sendiri dan apa yang kita miliki. Seperti yang dikatakan oleh Sayyidina

Umar bin Khatab kepada Rasulullah SAW, “Sesungguhnya engkau wahai

Rasulullah, adalah orang yang paling aku cintai daripada segala sesuatu,

dan engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.”

2. Menaati Rasulullah SAW, bentuk loyalitas yang kedua adalah mentaatinya.

Yang dimaksud dengan taat kepada rasulullah SAW adalah dengan

mengikuti dan menjalankan sunnah-sunnahnya.

3. Melindunginya, kemudian bentuk loyalitas selanjutnya adalah dengan

menolong, membantu dan melindungi rasulullah SAW. Hal ini dilakukan

oleh salah satu seorang sahabat yang bernama Sa’ad bin Abi Waqqas yang

merupakan pemanah ulung, beliau melindungi Rasulullah SAW dengan

memanah setiap orang yang menyerang beliau ketika perang Uhud.

48 http://muslim.or.id/aqidah/loyalitas-dalam-islam.html, (Diakses pada 05 Juli 2015).49 http://darussalam-online.com/bentuk-loyalitas-kepada-nabi-shallallahu-alaihi-wassalam/, (Diaksespada 05 Juli 2015).

Page 59: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

47

4. Tidak melecehkan atau memperolok-olok Rasulullah SAW, bentuk loyalitas

yang terakhir adalah tidak melecehkan Rasulullah SAW. Ishaq bin

Rahawaih guru dari Imam Bukhari menyatakan bahwa para ulama sepakat

bagi siapa yang menghina Rasulullah SAW, orang tersebut keluar dari

Islam meskipun ia menghina Rasulullah SAW dengan gurauan atau

sungguh-sungguh.

Page 60: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

48

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Majelis Rasulullah SAW

Nama “Majelis Rasulullah.” dalam aktifitas dakwah ini berawal

ketika Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa lulus dari Studinya di

Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim

Hadramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah

pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai nabi saw

yang dengan itu umat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan

Rasul saw sebagai Idola.

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa mulai berdakwah siang dan

malam dari rumah kerumah di Jakarta, ia tidur dimana saja dirumah-

rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena

penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di

larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir

memulai membuka Majelis setiap malam selasa, beliau mengikuti jejak

gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis mingguan

setiap malam selasa, dan ia pun memimpin Ma’had Assa’adah, yang di

wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah

setahun, munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma’had tersebut dan

Page 61: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

49

melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar

Jakarta.1

Pada awalnya Habib Munzir membuka majelis malam selasa dari

rumah kerumah, mengajarkan Fiqh dasar. Namun, tampaknya jama’ah

yang mayoritas para pemuda kurang bersemangat menerima

bimbingannya. Sehingga Habib munzir terus mencari sebab agar jama’ah

ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai

sunnah sang Nabi saw, maka Habib Munzir merubah penyampaiannya, ia

tidak lagi membahas permasalahan Fiqih dan kerumitannya, melainkan

mewarnai bimbingannya dengan nasehat-nasehat mulia dari Hadits-hadits

Rasul saw dan ayat Alqur’an dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dan lalu

beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang

dipadu dengan kelembutan ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta,

yang kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasulullah

SAW sebagai idola dan sebagai contoh dalam kehidupannya. Maka

pengunjung pun semakin padat oleh jama’ah-jama’ah kaum muslimin

yang mayoritas para pemuda. Hingga akhirnya dalam keadaan seperti itu

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa memindahkan Majelis dari Musholla

ke musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung hadirin yang

1 http://www.majelisrasulullah.org/, (Diakses pada tanggal 10 Februari 2015).

Page 62: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

50

semakin padat, maka Habib Munzir memindahkan Majelisnya dari Masjid

ke Masjid secara bergantian.2

Waktu demi waktu majelis ini terus berjalan dan mulailah timbul

permintaan agar Majelis ini diberi nama dan secara spontan Habib Munzir

dengan polos menjawab, “Majelis Rasulullah SAW” pada tahun 2000,

karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasulullah SAW

dan membimbing mereka untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Jama’ah Majelis Rasulullah SAW kian memadat, maka Habib

Munzir bin Fuad Al-Musawa menetapkan empat masjid besar dalam

rutinitas majelisnya setiap senin malam selasa, yakni masjid Raya

Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taqwa Pasar

minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta

Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimpinan KH. Amir Hamzah di Jalan

Raya Buncit Kalibata Pulo. Namun karena jama’ah terus semakin

bertambah, maka Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa akhirnya

memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid Raya Almunawar

Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini dihadiri berkisar antara 50.000

jama’ah setiap minggunya.3

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa juga meluaskan wilayah

da’wah di beberapa wilayah Jakarta dan Sekitarnya, lalu mencapai hampir

2 http://www.majelisrasulullah.org/, (Diakses pada tanggal 10 Februari 2015).3 http://www.majelisrasulullah.org/, (Diakses pada tanggal 10 Februari 2015).

Page 63: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

51

seluruh wilayah Pulau Jawa, Majelis Rasulullah tersebar di sepanjang

Pantai Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin meluas ke

Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan Singapura, Johor dan Kualalumpur,

demikian pula di stasion stasiun TV Swasta, bahkan VCD, Majalah

bulanan dll, dan kini Anugerah ilahi telah merestui Majelis Rasulullah

untuk meluas ke Jaringan internet dengan nama asalnya Website

“www.majelisrasulullah,org.”4

Kemudian, Pada hari Ahad tanggal 15 september 2013/10 Dzul

Qoidah 1434 H saat wafat Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa,

Amanat Jalsatul Itsnain yang kemudian menjadi Majelis Rasulullah SAW

kembali kepada pemiliknya yaitu Al Habib Umar bin Muhammad bin

Salim bin Hafidz. Dan pada malam kamis 18 september 2013/13 Dzul

Qoidah 1434 H Al Habib Umar menyerahkan Amanat Majelis Rasulullah

SAW kepada Al Habib Muhsin bin Idrus Al Hamid. Dan 2 bulan

kemudian Al Habib Umar datang ke indonesia dalam safari dakwahnya.

Dan saat di surabaya pada malam kamis 4 desember 2013/1 shofar 1435 H

Al Habib Umar memanggil Al Habib Ahmad bin Novel bin Jindan dan

menyerahkan Amanat Majelis Rasulullah SAW kepadanya. Kemudian

pada hari Ahad tanggal 6 April 2014/6 Jumadil Akhirah 1435 H di

kediaman Al Habib Umar di kota Tarim saat Al Habib Muhsin bin Idrus

Al hamid dan Al Habib Ahmad bin Novel bin Jindan di sana, Al Habib

4 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.

Page 64: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

52

Umar menegaskan kembali bahwa amanat yang di serahkan kepada Al

Habib Ahmad bukan sekedar Jalsah Itsnain Majelis Malam Selasa, namun

semua yang berkaitan dengan Majelis Rasulullah SAW, dan pada saat

itulah kepemimpinan Majelis Rasulullah Saw di berikan kepada Habib

Ahmad bin Novel.5

Kemudian, setelah Habib Ahmad bin Novel memimpin Majelis

Rasulullah SAW selama satu tahun, beliau pun melepaskan jabatan

sementaranya sebagai pimpinan di majelis Rasulullah SAW pada

pertengahan bulan desember tahun 2014. Dan pada saat itu kepemimpinan

majelis Rasulullah SAW dikembalikan kepada pemiliknya yakni Habib

Umar bin Hafidh yang merupakan guru dari Alm. Habib Munzir Al-

Musawa.6

B. Visi Misi Majelis Rasulullah SAW

a. Visi

Sebagaimana seperti yang telah tergambarkan dalam latar

belakang/landasam pemikiran dan juga sejarah berdirinya Majelis

Rasulullah SAW, maka tertuanglah visi atau pandangan dari wadah

dakwah Majelis Rasulullah SAW yaitu mengajak masyarakat secara

umum untuk dapat mengenal secara menyeluruh sosok kemuliaan dan

keagungan Rasulullah SAW, yang dengan mengenalnya akan

5 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.6 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.

Page 65: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

53

bangkitlah kecintaan kepada sunnah-sunnahnya SAW dan menjadikan

Rasulullah SAW sebagai idola, sebagai contoh dan sebagai sandaran,

hingga terciptalah masyarakat yang nabawi.

b. Misi

Dakwah adalah misi utama dari seluruh aktifitas kegiatan yang

dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW dan dakwah tersebut dan

dakwah tersebut selalu diperluas serta bervariatif yang kesemuanya itu

untuk memberikan pilihan atau kemudahan kepada masyarakat luas

umumnya dan para pemuda-pemudi khususnya sehingga mereka dapat

menerima penyampaian dakwah yang dilakukan oleh Majelis

Rasulullah SAW.7

C. Struktur Kepengurusan Majelis Rasulullah SAW

Sebelum wafatnya Alm. Habib Munzir itu ada kepemimpinan

tunggal dari Majelis Rasulullah SAW yang dipimpin langsung oleh Alm.

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Namun, pasca wafatnya Alm. Habib

Munzir bin Fuad Al-Musawa seperti saat ini tidak ada kepemimpinan

tunggal karena Majelis Rasulullah SAW untuk saat ini sudah menjadi

yayasan. Dan untuk jabatan tertinggi yang terstruktur di Majelis

Rasulullah SAW adalah dewan syuro. Berikut struktur kepengurusan

untuk saat ini:8

7 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.8 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.

Page 66: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

54

Jabatan Job Descriptions

Dewan Syuro dan Dewan Pengawas

1. Habib Muhsin Al-Hamid

2. Habib Nabil Al-Musawa

3. Habib Ahmad Bahar

4. Habib Ramzi Al-Musawa

a. Merencanakan dan membuat

keputusan mengenai kebijkan-

kebijakan dalam internal Majelis

Rasulullah SAW.

b. Mengawasi seluruh kinerja anggota

Majelis Rasulullah SAW.

Bendahara Umum

1. Bpk. Saiful Bahri

a. Bertanggung jawab terhadap

keuangan.

b. Mencatat pemasukan dan

pengeluaran.

Sekertaris Umum

1. Bpk. H. Syukron Makmun

a. Bertanggung jawab pada seluruh

kegiatan Majelis Rasulullah SAW.

b. Mencatat dan mengkoordinasikan

pelaksanaan dalam tekhnis kerja

anggota

c. Menerima laporan kinerja seluruh

anggota.

d. Membuat laporan

pertanggungjawaban bulanan.

Divisi Usaha dan Tijariyah

(Perdagangan)

1. Ust. Muhammad Ainy

2. Sdr. Alan

3. Sdr. Fauzan Ramdhoni

a. Memantau perkembangan unit usaha

yang dimiliki oleh Majelis

Rasulullah SAW.

Page 67: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

55

Ka. Koord Divisi Dakwah dan Staff

Divisi Dakwah

1. Habib Muhammad bin Alwi Al-

Kaff

2. Habib Zaky Shahab

3. Ust. Muhammad Qalby

4. Ust. Wahyu

a. Berkoordinasi dengan sekertarisumum dan ketua divisi teknikoperasional untuk mengetahuijadwal acara dan mempersiapkantim hadroh.

b. Membina semangat dan kerjasamaseluruh anggota divisi dakwah dantim hadroh.

c. Bertanggungjawab terhadap kualitasdan peralatan tekhnis serta perangkatteknis tim hadroh.

d. Menerima dan mencatatpermohonan jadwal majelis.

e. Mengawasi dan mengevaluasipelaksanaan tugas anggota divisidakwah dan tim hadroh.

Divisi Teknologi Media Dakwah

1. Sdr. Muhammad Mahfud

2. Sdr. Fauzan Hakim

3. Sdr. Muhammad Daud

a. Memanfaatkan seluruh media yang

telah ditentukan untuk tujuan

perkembangan dakwah Majelis

Rasulullah SAW.

b. Mengatur dan melakukan koordinasi

dengan seluruh anggota divisi

multimedia dakwah.

c. Melakukan pengawasan internal dan

eksternal pergerakan dakwah MR

dalam multimedia.

d. Mengatur pengoperasian video

mixer untuk tampilan streaming dan

Page 68: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

56

projector screen.

e. Memperbanyak dan menjamin

kelayakan hasil dokumentasi MR

dalam bentuk file maupun DVD/CD

untuk kepentingan publikasi.

Staff Bid. Sistem Programer

1. Sdr. Muhammad Ashagi Wira

2. Sdr. Ahmad Fauzi

a. Bertanggung jawab terhadap

software dan hardware perangkat

mulitimedia Majelis Rasulullah

SAW.

b. Membuat sistem multimedia yang

ada dan dibutuhkan oleh Majelis

Rasulullah SAW.

Divisi Tekhnisi Operasional

1. Sdr. Abdul Khoir As’ad

2. Sdr. Muhammad Adhi

3. Sdr. Muhammad Ari

4. Sdr. Muhammad Hikmah

5. Sdr. Muhammad Nasrul

6. Sdr. Komaruzzaman

7. Sdr. Thohir

8. Sdr. Muhammad Ozi

9. Sdr. Muhammad Fani

10. Sdr. Abdul Razak

a. Berkoordinasi dengan ketua divisi

teknisi operasional untuk

mengetahui acara dan

mempersiapkan perlengkapan yang

dibutuhkan.

b. Melakukan survey ke lokasi tempat

penyelenggara acara.

c. Membantu pihak kepolisian untuk

melakukan keamanan dan

pengamanan secara menyeluruh.

d. Mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan tugas anggota teknisi

operasional.

Tabel 1.1

Struktur Kepengurusan Majelis Rasulullah SAW

Page 69: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

57

D. Program Dakwah Majelis Rasulullah SAW

Program-program Dakwah Majelis Rasulullah SAW Sebelum Wafatnya Alm.Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa9

Program Dakwah MajelisRasulullah SAW

Waktu Acara Tempat Acara

Pengajian MingguanMalem Selasa

Pukul 20.30-22.00 WIB Masjid Al-MunawarPancoran Jakarta Selatan

Pengajian MingguanMalem Jum’at

Pukul 20.30-22.00 WIB Gedung Dalail KhoirotCidodol Jakarta Barat

Event Besar SepertiMaulid Nabi, Isra Mi’raj,

Nisfu Sya’ban danNuzulul Qur’an

Pukul 20.30-23.00 WIB Lapangan Silang MonasJakarta Pusat

Majelis Keliling yangDibarengi dengan Ziarah

Kubro

Pukul 20.30-22.30 WIB Tidak Menentu KarenaSelalu Berpindah-pindah

Tempat

Tabel 2.1

Program Dakwah Majelis Rasulullah SAW

Program-program Dakwah Majelis Rasulullah SAW Pasca Wafatnya Alm.Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa10

Program Dakwah Majelis

Rasulullah SAWWaktu Acara Tempat Acara

Pengajian MingguanMalem Selasa

Pukul 20.30-2200 WIB Masjid Al-MunawarPancoran Jakarta Selatan

9 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.10 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.

Page 70: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

58

Pengajian MingguanMalem Jum’at

Pukul 20.30-22.00 WIB Gedung Dalail KhoirotCidodol Jakarta Barat

Event Besar SepertiMaulid Nabi, Isra Mi’raj,

Nisfu Sya’ban danNuzulul Qur’an

Pukul 20.30-23.00 WIBLapangan Silang Monas

Jakarta Pusat

Tabel 2.2

Program Dakwah Majelis Rasulullah SAW

Page 71: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

59

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN DATA

A. Perumusan Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam Menjaga

Loyalitas Jama’ah

1. Loyalitas Dalam Program Divisi Dakwah

Majelis Rasulullah SAW merupakan salah satu majelis besar

yang ada di ibukota Jakarta. Majelis Rasulullah merupakan wadah bagi

para jama’ah khusunya para pemuda-pemudi untuk mencari ilmu agama.

Kemudian majelis Rasulullah SAW mempunyai visi dan misi tertentu,

yang dimana hal tersebut merupakan bagian dari tujuan majelis

Rasulullah SAW. Visi dari majelis Rasulullah SAW adalah mengajak

masyarakat atau jama’ah untuk lebih mengenal secara menyeluruh

mengenai sosok Rasulullah SAW, yang dengan mengenal beliau akan

bangkit kecintaan jama’ah kepada Rasulullah SAW dengan menjalankan

sunnah-sunnahnya dan menjadikan Rasulullah SAW itu sebagai idola

dan tauladan bagi kita semua. Kemudian misi dari majelis Rasulullah

SAW itu adalah dakwah, dakwah merupakan misi utama dari seluruh

aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh majelis Rasulullah SAW.1

Divisi dakwah merupakan salah satu divisi yang ikut

menyiapkan program-program dakwah Majelis Rasulullah SAW. Untuk

program yang dibuat oleh Majelis Rasulullah SAW ini nantinya akan

1 Dokumen Pribadi Majelis Rasulullah SAW, Jakarta, 08 April 2015.

Page 72: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

60

diterapkan dalam bentuk acara-acara pengajian. Program dakwah yang

dibuat oleh Majelis Rasulullah SAW tersebut adalah pengajian

mingguan yang dilakukan setiap malam selasa di Masjid Al-Munawar

Pancoran Jakarta Selatan dan setiap malam jum’at di Gedung Dalail

Khoirot Cidodol Jakarta Barat. Kemudian program dakwah berikutnya

adalah pengajian tahunan atau biasa disebut dengan event akbar. Event

akbar ini biasanya dilakukan pada saat hari-hari besar Islam seperti

Muharaman, Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Nisfu Sya’ban dan malam

Nuzulul Qur’an. Event akbar ini biasanya dilakukan di Lapangan Monas

jakarta Pusat.2 Membuat program dakwah merupakan suatu perencanaan

yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas

jama’ahnya.

Kemudian yang berikutnya adalah memanfaatkan hadroh sebagai

alat untuk membantu kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW. Hadroh

ini merupakan suatu kesenian yang biasa digunakan oleh Majelis

Rasulullah SAW dalam pembacaan maulid serta sholawat-sholawat

yang dibacakan ketika pengajian Majelis Rasulullah SAW.3 Hal ini juga

merupakan perencanaan yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW

untuk menarik perhatian jama’ah Majelis Rasulullah SAW serta

menjaga loyalitas jama’ah Majelis Rasulullah SAW.

2 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 01 April 2015.3 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 73: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

61

2. Loyalitas Dalam Divisi Teknologi Media Dakwah

Divisi teknologi media dakwah ini merupakan salah satu divisi

yang berperan penting dalam Majelis Rasulullah SAW. Fungsi dari divis

teknologi media dakwah tersebut diantaranya adalah mengatur video

mixer untuk menampilkan streaming. Streaming ini bisa kita dengar

melalui radio streaming. Radio streaming ini bisa kita dengar melalui

radio streaming yang tersedia di website resmi Majelis Rasulullah SAW.

Kemudian fungsi divis teknologi media dakwah berikutnya adalah

dalam hal dokumentasi, yakni memfoto dan merekam kegiatan dakwah

Majelis Rasulullah SAW, kemudian setelah itu di publikasikan kepada

masyarakat melalui youtube atau melalui website resmi Majelis

Rasulullah SAW. Dan yang terakhir tugas dari divisi teknologi media

dakwah Majelis Rasulullah SAW adalah memanfaatkan media dakwah

yang ada untuk membantu kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW

dengan tujuan untuk perkembangan dakwah Majelis Rasulullah SAW.

Media dakwah yang biasa digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW

adalah seperti facebook, twitter, youtube dan radio streaming yang

sekaligus disediakan di website resmi Majelis Rasulullah SAW.4

Penggunaan media dakwah tersebut tentunya dapat memudahkan

Majelis Rasulullah SAW dalam menyebarkan dakwahnya dan juga

memudahkan jama’ah untuk membaca, melihat dan mendengar dakwah

4 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 74: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

62

yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW. Hal tersebut juga

merupakan bagian dari perencanaan strategi dakwah yang dilakukan

oleh Majelis Rasulullah SAW dalam menjaga loyalitas jama’ahnya.

3. Loyalitas Dalam Divisi Usaha dan Tijariyah (Perdagangan)

Divisi usaha dan tijariyah (perdagangan) ini merupakan divisi yang

berfungsi untuk memantau perkembangan unit usaha yang dimiliki oleh

Majelis Rasulullah SAW. Majelis Rasulullah SAW membuka usahanya

melalui kios Nabawi dan juga membuka penjualan ketika ada acara-

acara pengajian yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW. Untuk

barang-barang yang diperjualbelikan oleh kios Majelis Rasulullah SAW

adalah seperti jaket Majelis Rasulullah SAW, baju kokoh Majelis

Rasulullah SAW, kaset tausyiah atau acara Majelis Rasulullah SAW dan

lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan tentunya dengan tujuan untuk

menambah pemasukan dana yang nantinya akan digunakan untuk

kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW.5 berikut salah satu foto

kegiatan jual beli yang dilakukan oleh Crew Majelis Rasulullah SAW:

5 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 01 April 2015.

Page 75: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

63

Menurut H. Syukron Makmun hanya ketiga divisi tersebut yang diminati

oleh jama’ah. Jama’ah loyal dengan divisi dakwah karena program-program

dakwahnya, seperti Pengajian mingguan di Al-Munawar dan di Cidodol serta

pengajian event akbar setiap hari besar Islam yang bertempat di Monas. Kemudian,

jama’ah loyal dengan divisi teknologi media karena mediah dakwah yang

dimanfaatkan oleh Majelis Rasulullah SAW sehingga dapat memudahkan jama’ah

untuk mengakses dakwah Majelis Rasulullah SAW. Dan yang terakhir dari divisi

usaha dan tijariyah, yakni mengenai barang dagangan yang dijual seperti jaket

Majelis Rasulullah SAW, baju kokoh Majelis Rasulullah SAW dan lain

sebagainya.6

Analisa SWOT

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa proses atau tahap-tahap

strategi terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan strategi, penerapan strategi

dan penilaian (evaluasi) strategi.7untuk kelancaran itu semua, maka

diperlukan juga analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

untuk mengenal kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam

melaksanakan strategi dakwah.

1) Strength (kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah SAW untuk

melancarkan strategi yang akan dilakukan adalah sumber daya

6 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 12 Juli 2015.7 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6.

Page 76: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

64

manusia (SDM) yang mencukupi serta semangat dan loyalitas dari

para pengurus dan crew Majelis Rasulullah SAW yang dapat selalu

membantu disetiap kegiatan-kegiatan dakwah yang diadakan oleh

Majelis Rasulullah SAW. Apalagi sekarang Majelis Rasulullah

SAW bukan lagi hanya sekedar majelis taklim biasa, melainkan

sudah menjadi sebuah yayasan, yang tentunya akan mendapatkan

dukungan lebih dari para ulama dan habaib.

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah

SAW cukup banyak mulai dari pengurus, staff, sampai dengan crew

dan itu sangat membantu ketika Majelis Rasulullah SAW

mengadakan acara-acara kegiatan dakwah. peran mereka sangat

penting dan sangat diperlukan, karena tanpa peran mereka, Majelis

Rasulullah SAW tidak akan bisa berjalan maksimal. Oleh karena

itu, pergerakan mereka itulah yang menjadi ujung tombak dari

kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW.8

2) Weakness (kelemahan)

Majelis Rasulullah SAW merupakan salah satu majelis

besar yang ada di ibukota Jakarta. Sejak awal Majelis Rasulullah

SAW berdiri sendiri dalam hal biaya, yang artinya Majelis

Rasulullah SAW selalu berusaha sendiri dalam mendapatkan dana

tanpa bantuan dari pemerintah satu rupiah pun. Karena, memang

8 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 77: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

65

pada dasarnya pemerintah tidak pernah memberikan dana kepada

Majelis Rasulullah SAW sedikitpun.

Dalam mengadakan kegiatan dakwah seperti acara

pengajian itu Majelis Rasulullah SAW membutuhkan biaya yang

cukup besar. Anggaran yang harus dikeluarkan oleh Majelis

Rasulullah SAW dalam event-event akbar seperti maulid nabi, isra

mi’raj dan lain sebagainya itu sekitar 150 juta. Sedangkan untuk

pengajian mingguan yang rutin diadakan oleh Majelis Rasulullah

SAW itu kurang lebih menghabiskan biaya sekitar 10 juta.9 Oleh

karena itu, pihak Majelis Rasulullah SAW harus memutar otak

untuk menutupi anggaran-anggaran yang harus dikeluarkan

tersebut, yakni dengan membuka kios Nabawi dengan

memperjualkan jenis-jenis kaset hadroh atau qasidah, kaset tausyiah

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, jaket-jaket Majelis

Rasulullah SAW, baju kokoh Majelis Rasulullah SAW, Tas Majelis

Rasulullah SAW dan lain sebagainya. Selain itu juga pihak Majelis

Rasulullah SAW mendapatkan dana dari partisipasi jama’ah

(donatur) yang jumlahnya pun tidak terlalu banyak10. Oleh sebab

itu, minimnya dana merupakan kelemahan yang dimiliki oleh

Majelis Rasulullah SAW.

9 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 01 April 2015.10 Observasi, Cidodol Jakarta Barat, 16 April 2015.

Page 78: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

66

3) Opportunity (peluang)

Dalam melaksanakan strategi dakwah, Majelis Rasulullah

SAW tentunya juga membutuhkan bantuan dan dukungan dari

pihak lain, baik itu dari masyarakat, pemerintah daerah, majelis-

majelis lain maupun dari para ulama dan habaib. Banyak ulama dan

habaib yang mendukung keberadaan dari Majelis Rasulullah SAW,

dan dengan adanya dukungan dari para alim ulama ini diharapkan

dapat menguatkan Majelis Rasulullah SAW dan membantu

menjaga eksistensi dari keberadaan Majelis Rasulullah SAW itu

sendiri, sehingga jama’ah Majelis Rasulullah SAW pun tetap loyal

dan ikut ke pengajian Majelis Rasulullah SAW serta tetap suka dan

cinta kepada Majelis rasulullah SAW walaupun Alm. Habib Munzir

bin Fuad Al-Musawa sudah wafat.11

Disamping itu, perkembangan dari bidang tekonolgi yang

cepat dan semakin maju juga memberikan peluang tersendiri bagi

Majelis Rasulullah SAW untuk mengembangkan sayap dakwahnya.

hal tersebut dimanfaatkan oleh Majelis Rasulullah SAW untuk

memperluas jaringan dakwahnya, Majelis rasulullah SAW

memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, dan lain

sebagainya untuk membantu menyebarkan pesan-pesan dakwahnya.

selain itu juga, Majelis Rasulullah SAW bekerja sama dengan TV

11 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 79: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

67

Nabawi serta memiliki radio streaming sendiri yang tersedia

didalam website resmi Majelis Rasulullah SAW. 12 hal tersebut

selain bertujuan untuk menyebarkan dakwah juga bertujuan untuk

memudahkan jama’ah Majelis Rasulullah SAW yang tidak bisa

hadir secara langsung diacara pengajian Majelis Rasulullah SAW

tersebut, sehingga tetap bisa mendengarkan nasihat-nasihat agama

dan mengikuti acara pengajian secara langsung.

4) Threat (ancaman)

Majelis Rasulullah SAW merupakan majelis besar yang

memiliki jumlah jama’ah yang sangat banyak, sehingga membuat

pihak ketiga terkadang berfikir ulang untuk memberikan izin untuk

acara pengajian yang diadakan oleh Majelis Rasulullah SAW,

karena dikhawatirkan dapat membuat kemacetan dijalan. Oleh

karena itu, disamping adanya dukungan dari pemerintah daerah dan

masyarakat. Ternyata ada ancaman tersendiri didalamnya, yakni

soal perizinan yang terkadang sulit untuk didapatkan.

Sulitnya mendapatkan perizinan untuk mengadakan

kegiatan dakwah seperti pengajian tentunya menjadi hambatan

tersendiri bagi Majelis Rasulullah SAW. Banyak alasan yang

terdengar dengan adanya hambatan ini, diantaranya yaitu soal

12 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 80: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

68

kemacetan. Banyak yang mengatakan bahwa kegiatan pengajian

Majelis Rasulullah SAW di Monas itu membuat kemacetan. Berikut

gambar berita yang peneliti ambil mengenai hal tersebut.

Gambar 2.1

Berita detiknews.com mengenai kemacetan yang

disebabkan karena Pengajian Majelis Rasulullah SAW.

Seperti yang dikatakan oleh H. Muhammad Syukron

Makmun, tidak semua masyarakat menyukai Majelis Rasulullah

SAW dan juga terkadang ada acara-acara lain yang membuat

Majelis Rasulullah SAW tidak mendapatkan perizinan untuk

kegiatan dakwahnya, misalnya seperti pengajian yang di Monas.13

berikut pernyataan H. Muhamamad Syukron makmun:

“Dalam setiap kegiatan itu juga berkaitan dengan pihak

ketiga yakni soal perizinan. Karena yang pertama, tidak semua

13 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 81: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

69

orang suka dengan Majelis Rasulullah SAW atau bisa disebut

oknum. Kemudian yang kedua, terkadang juga ketika kita ingin

mengadakan event besar seperti dimonas itu suka berbenturan

dengan acara-acara lain, seperti konser, acara sosial dan lain

sebagainya.”

SWOT DATA

Kekuatan

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

yang mencukupi

2. Semangat yang tinggi dan

loyalitas dari para pengurus dan

crew Majelis Rasulullah SAW

Kelemahan 1. Minimnya dana yang dimiliki

oleh Majelis Rasulullah SAW

Peluang

1. Adanya dukungan dari para

ulama dan habaib serta pemprov

DKI

2. Memanfaatkan perkembangan

teknologi sebagai media dakwah

seperti media sosial, youtube, dan

radio streaming yang tersedia di

website resmi MR.

Page 82: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

70

Ancaman

1. Terkadang sulit mendapatkan

perizinan dari pihak ketiga,

misalnya seperti pemerintah

daerah ketika mengadakan event

besar di Monas.

Tabel 3.1

Data Mengenai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

B. Penerapan Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam Menjaga

Loyalitas Jama’ah

Menurut Freed R. David, penerapan strategi sering kali disebut

“tahap aksi” dari manajemen strategis. Menerapkan strategi berarti

mobilitasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah

dirumuskan.14 Komitmen dan kerjasama antara pengurus, staff serta crew

sangat dibutuhkan untuk mencapai suatu keberhasilan pada tujuan yang

telah dirumuskan oleh Majelis Rasulullah SAW. Strategi dakwah yang

digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW adalah strategi merangkul.15

Strategi merangkul (patronage), yaitu taktik jangka panjang dengan

pendekatan dari strategi PR yang bersifat merangkul pihak eksternal.16

14 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7.15 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 25 Maret 2015.16 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo,2006), h. 139.

Page 83: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

71

Strategi merangkul tersebut akan diterapkan dalam program atau kegiatan-

kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW.

Majelis Rasulullah SAW memiliki beberapa program dakwah seperti

pengajian rutin mingguan, pengajian tahunan, dan majelis keliling yang

dibarengi dengan majelis kubro. Adapun secara rinci mengenai program-

program tersebut, adalah:

1) Pengajian Rutin Mingguan

Pengajian rutin mingguan ini diadakan setiap malam selasa

pukul 20.30-22.00 WIB di masjid Jami’ AL-Munawar Pancoran

Jakarta Selatan. Dalam pengajian tersebut membahas mengenai

hadits-hadits Rasulullah SAW, dan pengajian rutin lainnya yakni

pada setiap malam jum’at pukul 20.30-22.00 WIB di gedung

Dalail Khoirot Cidodol Jakarta Barat. Berikut komuntasi berupa

foto pengajian di Cidodol dan di Masjid Al-Munawar:

Gambar 3.1

Pengajian Mingguan, yang dilaksanakan Pada Malam

Jum’at di Cidodol Jakarta Barat, 16 April 2015

Page 84: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

72

Gambar 3.2

Pengajian Mingguan, yang dilaksanakan Pada Malam

Selasa di Masjid Al-Munawar Jakarta Selatan, 13 April 2015

2) Pengajian Tahunan

Pengajian tahunan ini merupakan event-event besar yang

diadakan oleh Majelis rasulullah SAW seperti Maulid Nabi, Isra

Mi’raj, malam Nuzulul Qur’an, malam Nisfu Sya’ban dan

malam tahun baru. Event-event besar tersebut biasanya diadakan

di Monas pada pukul 20.30 sampai dengan selesai, itupun jika

mendapatkan izin dari pihak pemerintah daerah, jika tidak

mendapatkan izin untuk mengadakan pengajian di Monas maka

akan dialihkan ke Masjid Istiqlal atau tempat-tempat lainnya.

event-event besar tersebut biasanya dihadiri oleh ribuan jama’ah,

bapak presiden atau wakil presiden dan beberapa menterinya,

serta para ulama dan habaib dari berbagai daerah baik dari luar

kota maupun luar kota, dan juga biasanya dihadiri oleh ulama

dan habaib dari luar negeri seperti Yaman, Malaysia, Madinah,

Page 85: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

73

Amerika dan lain sebagainya. Mengenai materi yang

disampaikan pastinya tidak jauh dan tidak terlepas dari sosok

Rasulullah SAW, artinya materi-materi dakwah atau nasihat

dakwah yang disampaikan itu selalu dikaitkan dengan sosok

Rasulullah SAW. Berikut dokumentasi berupa foto pengajian

event akbar di Monas:

Gambar 3.3

Pengajian event akbar di lapangan Monas Jakarta Pusat,11 Mei 2015

3) Majelis Keliling

Pengajian yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW

itu biasanya dilakukan sesuai undangan dari masyarakat. Selain

itu juga, pada saat Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa

masih hidup, Majelis Rasulullah SAW secara rutin mengadakan

majelis keliling pada hari sabtu malam minggu yang dibarengi

dengan ziarah. Namun, pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin

Fuad Al-Musawa Majelis Rasulullah SAW memberhentikan

Page 86: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

74

sementara pengajian keliling yang dibarengi dengan ziarah pada

hari sabtu malam minggu dengan alasan masih minimnya

kesiapan dana dan SDM (Sumber Daya Manusia) dari pihak

Majelis Rasulullah SAW.17

Pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa itu sangat

mempengaruhi jama’ah diawal-awal. Namun, hal itu tidak menyurutkan

semangat dari para pengurus dan crew Majelis Rasulullah SAW untuk tetap

menjaga dan mempertahankan eksistensi dari keberadaan Majelis

Rasulullah SAW. Dalam usahanya untuk mempertahankan eksistensi

Majelis Rasulullah SAW serta menjaga loyalitas dari para jama’ahnya,

Majelis Rasulullah SAW secara konsisten selalu mengadakan kegiatan atau

program-program dakwah seperti pengajian, baik itu pengajian rutin

mingguan maupun pengajian dalam event-event besar.18

Dalam penerapannya, Majelis Rasulullah SAW selalu mengacu

kepada ketentuan-ketentuan yang ada di internal Majelis Rasulullah SAW

atau biasa disebut dengan SKKM (Surat Keterangan dan Ketentuan

Majelis). Dalam SKKM tersebut berisi berisi mengenai penjelasan-

penjelasan yang berkaitan dengan keterangan dan ketentuan majelis,

diantaranya adalah mengenai prosedur dan teknik dilapangan, kemudian

juga ada penjelasan mengenai isi dari acara yang disiapkan oleh Majelis

17 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 25 Maret 2015.18 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 25 Maret 2015.

Page 87: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

75

Rasulullah SAW yakni seperti pembacaan maulid Ad-Diyaul Lami diawal

acara beserta hadorhnya dan juga pembacaan dzikir Djalallah diakhir acara.

Jadi, hal tersebut dilakukan dengan alasan untuk istiqomah mempertahankan

atas apa yang biasa dilakukan dan diterapkan oleh Majelis Rasulullah

SAW.19

Kemudian dalam penerapannya dari segi materi, Majelis Rasulullah

SAW selalu membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sosok

Rasulullah SAW20, karena pada awal-awal berdirinya Majelis Rasulullah

SAW materi dakwah yang dibahas adalah mengenai persoalan fiqih atau

hukum, dan itu membuat jama’ah merasa bosan dan tidak tertarik dengan

pembahasan itu. Oleh karena itu, Majelis Rasulullah SAW akhirnya

merubah materi dakwah yang disampaikan dari yang awalnya hanya

membahas fiqih atau hukum, kini membahas mengenai sejarah-sejarah

Rasulullah SAW baik dari Al-Qur’an, Hadits maupun kitab-kitab dari

karangan para ulama. Hal tersebut dilakukan agar para jama’ah Majelis

Rasulullah SAW khususnya para pemuda-pemudi menjadikan Rasulullah

SAW sebagai idola dan sebagai contoh untuk mengikuti Akhlak dan

perilaku-perilaku baik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam

19 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.20 Observasi, Monas Jakarta Pusat, 11 Mei 2015.

Page 88: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

76

kehidupannya.21 Berikut contoh materi dakwah yang disampaikan pada

pengajian di masjid Al-Munawar pada tanggal 11 April 2015:22

“Alangkah indah budi pekerti Sayyidina Muhammad SAW,

beliau sangat menghormati tamu-tamu yang datang kerumahnya,

beliau sangat malu ketika datang tamu kepadanya dan tidak

mendapatkan apa-apa kecuali 2 buah kurma. oleh karena itu, beliau

akan melimpahkan syafa’at kepada orang-orang yang memuliakan

tamunya.”

Kemudian penerapannya dari segi bahasa, sasaran dakwah dan

media dakwah. untuk dari segi bahasa, para da’i yang memberikan tausyiah

atau materi dakwah di Majelis Rasulullah SAW selalu menggunakan

bahasa-bahasa yang santun dan ringan. Hal tersebut dilakukan agar dakwah

yang disampaikan oleh Majelis Rasulullah SAW dapat diterima oleh semua

kalangan, baik itu kalangan atas maupun kalangan menengah kebawah.

Karena, memang pada dasarnya sasaran dakwah dari Majelis Rasulullah

SAW itu adalah semua kalangan, namun yang menjadi mayoritas dari

sasaran dakwah Majelis Rasulullah SAW itu adalah anak-anak muda.

Untuk membantu kegiatan dakwahnya, Majelis Rasulullah SAW

menggunakan media-media tertentu, misalnya seperti buku yang ditulis oleh

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, vcd tausyiah dan acara Majelis

21 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.22 Rekaman Pengajian, Masjid Al-Munawar Jakarta Selatan, 11 April 2015.

Page 89: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

77

Rasulullah SAW, media sosial seperti facebook, twitter dan juga website

resmi yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah SAW yang didalamnya

termasuk ada radio streaming. Selain itu juga, kini ada TV Nabawi yang

baru saja diluncurkan pada saat acara Isra Mi’raj di Monas tanggal 11 Mei

2015.23 yang bertujuan untuk membantu menyebarkan kegiatan dakwah

Majelis Rasulullah SAW. Bukan hanya dalam dakwahnya saja Majelis

Rasulullah SAW menggunakan media dakwah, Majelis Rasulullah SAW

juga memanfaatkan media-media tersebut untuk menarik perhatian jama’ah

untuk hadir ke pengajian Majelis Rasulullah SAW. Majelis Rasulullah SAW

memanfaatkan media seperti menyebarkan brosur-brosur undangan,

memasang spanduk dan umbul-umbul acara pengajian Majelis Rasulullah

SAW. Selain itu juga, Majelis Rasulullah SAW tidak lupa untuk

memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter dan website resmi

Majelis Rasulullah SAW.24

C. Penilaian Strategi Dakwah Majelis Rasulullah SAW dalam Menjaga

Loyalitas Jama’ah

1. Loyalitas Berdasarkan Kredibilitas, Atraktif, Kharismatik dan Power

yang Dimiliki

Berawal dari Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa lulus dari

Studinya di Darulmustafa pimpinan Habib Umar bin Hafidh Tarim

23 Observasi, Monas Jakarta Pusat, 11 Mei 2015.24 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 25 Maret 2015.

Page 90: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

78

Hadramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah

pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai nabi

saw yang dengan itu umat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan

menjadikan Rasul saw sebagai Idola.25 Sosok Alm. Habib Munzir bin

Fuad Al-Musawa merupakan sosok yang tidak asing, baik itu dikalangan

jama’ah Majelis Rasulullah SW maupun dikalangan masyarakat umum.

Belia terkenal dengan cara penyampaian dakwahnya yang lembut dan

memiliki kharismatik di hadapan para jama’ahnya. 26

Sosok Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa merupakan

sosok yang sangat di cintai jama’ahnya. Yang membuat jama’ah tetap

loyal kepada Majelis Rasulullah SAW itu adalah yang pertama karena

sosok yang berada didalam Majelis Rasulullah SAW itu sendiri. Yang

pertama adalah sosok dari Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa,

yang membuat jama’ah mencintai dan menyukai Alm. Habib Munzir bin

Fuad Al-Musawa adalah karena kredibilitasnya yang tinggi,

keilmuannya dan kharismatik.27

Kemudian sosok berikutnya yang ada di dalam Majelis

Rasulullah SAW itu adalah Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff. Sosok

ini memang tidak cukup terkenal dikalangan masyarakat umum, namun

sosok Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff ini cukup dikenal dikalangan

25 http://www.majelisrasulullah.org/, (Diakses pada tanggal 10 Februari 2015).26 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.27 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 91: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

79

jama’ah Majelis Rasulullah SAW. Jama’ah suka dengan Habib

Muhammad bin Alwi Al-Kaff ini karena beliau merupakan sosok yang

pandai bergaul dan akrab dengan jama’ah, khususnya kepada jama’ah

dikalangan pemuda. Salah satu contoh bentuk keakraban yang dilakukan

oleh Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff adalah ketika setelah selesai

acara pengajian mingguan di Masjid Al-Munawar Pancoran Jakarta

Selatan beliau selalu berkumpul kepada jama’ah Majelis Rasulullah

SAW.28

Dan sosok yang terakhir itu adalah Habib Muhsin Al-Hamid.

Untuk saat ini beliau menduduki posisi sebagai dewan syuro di Majelis

Rasulullah SAW. Beliau juga merupakan sosok yang tidak terlalu

dikenal dikalangan masyarakat umum, namun beliau sangat dikenal

dikalangan jama’ah majelis Rasulullah SAW. Beliau memiliki power

berupa tempat untuk acara pengajian mingguan Majelis Rasulullah yang

diadakan di Gedung Dalail Khoirot Cidodol Jakarta Barat setiap malam

Jum’at.29

2. Loyalitas Melalui Materi Dakwah

Identifikasi dari loyalitas jama’ah yang kedua adalah melalui

materi dakwah yang disampaikan. Pada awalnya Majelis Rasulullah

SAW hanya menyampaikan persoalan ilmu fiqih saja. Namun, karena

28 Wawancara Pribdai dengan Jama’ah Majelis Rasulullah SAW, 16 April 2015.29 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 92: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

80

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa melihat jama’ah merasa bosan

dan kurang tertarik, akhirnya Majelis Rasulullah SAW pun merubah

materi yang disampaikan menjadi materi dakwah yang selalu dikaitkan

dengan sosok Rasulullah SAW, baik itu membahas tentang sejarah

Rasulullah SAW, hadits-hadits Rasulullah SAW maupun tentang

nasihat-nasihat Rasulullah SAW. Berikut contoh materi dakwah yang

disampaikan pada pengajian di Cidodol Jakarta barat pada tanggal 16

April 2015:30

“Pondasi pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah

ukhuwah Islamiyah. Kita diperintahkan untuk tetap saling menjaga,

saling mencintai dan saling dekat kepada sesama muslim. Jangan saling

berselisih, walaupun terkadang ada perbedaan pendapat diantara kita,

namun masing-masing dari kita harus bisa menahan diri, demi

terjaganya ukhuwah Islamiyah diantara kita.”

Dan berikut juga contoh materi dakwah yang disampaikan pada

pengajian di masjid Al-Munawar pada tanggal 11 April 2015:31

“Alangkah indah budi pekerti Sayyidina Muhammad SAW,

beliau sangat menghormati tamu-tamu yang datang kerumahnya,

beliau sangat malu ketika datang tamu kepadanya dan tidak

mendapatkan apa-apa kecuali 2 buah kurma. oleh karena itu, beliau

30 Rekaman Pengajian, Cidodol Jakarta Barat, 16 April 2015.31 Observasi, Masjid Al-Munawar Jakarta Selatan, 11 April 2015.

Page 93: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

81

akan melimpahkan syafa’at kepada orang-orang yang memuliakan

tamunya.”

Jama’ah Majelis Rasulullah SAW tetap loyal dan suka dengan

Majelis Rasulullah SAW dengan alasan karena mereka merasa lebih

tenang dan nyaman ketika berada didalam Majelis Rasulullah SAW.32

Selain itu juga, mereka merasa suka dengan materi dakwah serta cara

penyampaian dakwah yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW,

yakni Majelis Rasulullah SAW selalu menyampaikan materi dakwah

yang selalu dikaitkan dengan sosok Rasulullah SAW dengan

menggunakan bahasa-bahasa yang baik, lembut dan santun. Sehingga

jama’ah merasa tersentuh dengan apa yang disampaikan oleh Majelis

Rasulullah SAW dan mendapatkan wawasan yang lebih mengenai sosok

Rasulullah SAW,33 sehingga sosok Rasulullah SAW dijadikan sebagai

panutan atau contoh didalam kehidupan para jama’ah.

Untuk tingkat pemahaman keagamaan dari jama’ah tentunya dikit

demi sedikit mengalami peningkatan, terutama dalam mengenal sosok

Rasulullah SAW. Selain itu juga, jama’ah mengaku banyak mengalami

perubahan prilaku dari yang awalnya tidak baik menjadi sedikit lebih

baik, dari yang awalnya sering melakukan hal-hal yang negatif berubah

menjadi sering melakukan hal-hal yang positif setelah mengikuti

32 Wawancara Pribadi dengan Jama’ah Majelis Rasulullah SAW, 11 Mei 2015.33 Wawancara Pribdai dengan Jama’ah Majelis Rasulullah SAW, 16 April 2015.

Page 94: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

82

pengajian Majelis Rasulullah SAW.34 Berikut data jumlah jama’ah

Majelis Rasulullah SAW pada saat sebelum sampai sesudah wafatnya

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa:35

Jumlah Jama’ah Tahun

25.000 Jama’ah 2013

20.000 Jama’ah 2014

25.000 Jama’ah 2015

Tabel 4.1

Jumlah Data jama’ah Secara keseluruhan

3. Loyalitas Melalui Program Dakwah

Majelis Rasulullah SAW mempunyai program-program dakwah

seperti pengajian mingguan yang diadakan pada malam selasa di Masjid

Al-Munawar Pancoran Jakarta Barat, pengajian mingguan malam jum’at

di Gedung Dalail Khoirot Cidodol jakarta Barat dan pengajian tahunan

atau biasa disebut juga dengan event akbar seperti Maulid Nabi, Isra

Mi’raj, Nisfu Sya’ban, Malam Nuzulul Qur’an dan Muharaman yang

34 Wawancara Pribadi dengan Jama’ah Majelis Rasulullah SAW, 06 April 2015.35 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 08 Juli 2015.

Page 95: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

83

diadakan di lapangan Monas Jakarta Pusat. Acara-acara pengajian

tersebut selalu didatangi oleh jama’ah Majelis Rasulullah SAW dengan

jumlah puluhan ribu bahkan sampai ratusan ribu.

Untuk karakteristik dari jama’ah Majelis Raasulullah SAW itu

sendiri adalah lebih banyak dari kalangan pemuda-pemudi. Jama’ah

Majelis Rasulullah SAW ketika hadir ke pengajian Majelis Rasulullah

SAW selalu menggunakan jaket Majelis Rasulullah SAW warna hitam

dan peci warna putih.

Didalam pengajian yang dilakukan Majelis rasulullah SAW selalu

membacakan maulid Adh-Diyaul Lami yang merupakan karangan dari

Habib Umar bin Hafidz yaman Hadramaut disetiap awal acara dan

membacakan dzikir djalallah yang berbunyi “Ya Allah, Ya Allah, Ya

Allah.” Pada setiap akhir acara yang dibarengi dengan do’a. Hal tersebut

menjadi pembeda jika dibandingkan dengan pengajian di majelis-majelis

lainnya.36 berikut data mengenai jumlah jama’ah yang Hadir dipengajian

Majelis Rasulullah SAW:

Acara Pengajian Jumlah Jama’ahyang Hadir

Tempat Acara

Pengajian MingguanMalam Selasa

25 Ribu Jama’ah Masjid Al-MunawarPancoran Jakarta

Selatan

36 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 96: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

84

Pengajian MingguanMalam Jum’at 18 Ribu Jama’ah

Gedung DalailKhoirot Cidodol

Jakarta BaratEvent-event Besar

Seperti Maulid Nabi,Isra Mi’raj, Nisfu

Sya’ban dan NuzululQur’an.

800 Ribu Jama’ah Lapangan MonasJakarta Pusat

Sumber. Wawancaradengan Habib

Muhammad bin AlwiAl-Kaff, 08 Juli 2015.

Tabel 5.1

Data jumlah jama’ah yang hadir di pengajian Majelis Rasulullah

SAW

Namun dalam program-program dakwah yang telah dijelaskan

tersebut, Majelis Rasulullah juga menggunakan media dakwah sebagai

cara untuk membantu kegiatan dakwahnya dengan tujuan untuk

mengembangkan dakwah, sehingga hal tersebut dapat memudahkan bagi

jama’ah yang ingin melihat dan mendengarkan pengajian yang

dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW. Untuk media yang digunakan

oleh Majelis Rasulullah SAW adalah seperti media sosial seperti

facebook dan twitter, youtube serta radio streaming yang sekaligus

tersedia di website resmi Majelis Rasulullah SAW. Untuk youtube itu

sendiri, jumlah jama’ah yang menyukai media youtube yang digunakan

oleh Majelis Rasulullah SAW mencapai dua ribu pengguna. Ternyata

media dakwah yang digunakan tersebut dapat menjaga loyalitas

Page 97: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

85

jama’ahnya. Berikut gambar mengenai data bentuk loyalitas atau

kesukaan jama’ah kepada media dakwah yang digunakan oleh Majelis

Rasulullah SAW:

Gambar 4.1

Data pengguna yang menyukai Majelis Rasulullah SAW melalui

media youtube

4. Loyalitas Melalui Manajemen Profesional

Dalam setiap pengambilan kebijakan Majelis Rasulullah SAW

selalu menggunakan cara musyawarah. Hal tersebut dilakukan agar tidak

terjadi kesalahpahaman diantara sesama pengurus. Dalam hal ini Majelis

Rasulullah SAW melihat sesuatu yang menjadi faktor pendukung dan

penghambat dalam menerapkan strategi dakwah yang sudah ada serta

menjadi tolak ukur untuk kesuksesan dan kelancaran dari strategi

dakwah tersebut. Menurut H. Syukron Makmun, Yang menjadi faktor

pendukung dari Majelis Rasulullah SAW adalah SDM (Sumber Daya

Manusia) yang mencukupi dan semangat yang tinggi dari para pengurus,

Page 98: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

86

staff dan crew yang menjadi ujung tombak Majelis Rasulullah SAW

dalam mengadakan acara pengajian. Walaupun terkadang biaya

transport yang mereka dapatkan itu tidak terlalu banyak, namun

kesetiaan mereka terhadap Majelis Rasulullah SAW tidak dapat

diragukan dan tetap semangat dalam membantu kegiatan dakwah

Majelis Rasulullah SAW.37 Kemudian, faktor pendukung berikutnya

adalah adanya dukungan dari para alim ulama dan habaib serta kini

Majelis Rasulullah SAW sudah menjadi yayasan dan bukan hanya

sekedar majelis taklim biasa. Dan faktor pendukung yang terakhir

adalah adanya media dakwah seperti sosmed, radio streaming serta kini

sudah mulai ada TV Nabawi yang semua itu menjadi mendukung dari

kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW.38 Sedangkan untuk faktor

penghambatnya adalah minimnya dana yang dimiliki oleh Majelis

Rasulullah SAW, sehingga Majelis Rasulullah SAW harus berusaha

keras sendiri untuk mendapatkan dana. Selain itu, yang menjadi faktor

penghambat dari kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW adalah

mengenai rumitnya perizinan. Sulitnya mendapatkan perizinan dapat

menghambat kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW, sehingga

Majelis Rasulullah SAW harus berusaha mencari tempat lain untuk tetap

melaksanakan acara pengajian tersebut. Hal ini biasanya terjadi ketika

37 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.38 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 99: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

87

Majelis Rasulullah SAW mengadakan event-event besar seperti Isra

Mi’raj, Maulid Nabi dan lain sebagainya.

Menurut penulis, loyalitas jama’ah kepada Majelis Rasulullah

SAW juga sudah termasuk bagian dari loyalitas menurut Islam. Dengan

alasan para jama’ah Majelis Rasulullah SAW tetap cinta kepada Majelis

Rasulullah SAW dan semangat dalam menjaga keberadaan Majelis

Rasulullah SAW walaupun Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa

sudah wafat. Semangat yang dilakukan untuk meneruskan perjuangan

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa untuk selalu menghidupkan

majelis-majelis pengajian yang ada di Ibukota Jakarta, khususnya

Majelis Rasulullah SAW.

Menurut H. Syukron Makmun, target dari strategi dakwah

Majelis Rasulullah SAW adalah menjaga generasi muda agar bisa

menjaga diri dan terhindar dari hal-hal yang negatif, seperti mabuk,

narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.39 Contohnya yang

awalnya pemuda terkena penyakit sosial, kini berubah menjadi suka

ngaji dan suka sholawatan setelah menghadiri pengajian di Majelis

Rasulullah SAW.40 Menurut Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff,

strategi yang digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW itu tidak berubah

sejak Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa masih hidup sampai saat

39 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.40 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Syukron Makmun, Jakarta, 08 April 2015.

Page 100: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

88

ini yakni menggunakan strategi merangkul.41 Jama’ah tetap loyal

terhadap Majelis Rasulullah SAW yang pertama karena sosok yang

berada dalam Majelis Rasulullah SAW itu sendiri yang memiliki

kredibilitas, keahlian, kharismatik, dan keakraban Habib kepada

jama’ahnya. Kemudian berikutnya yang membuat jama’ah tetap loyal

kepada Majelis Rasulullah SAW adalah karena materi dan media

dakwahnya. dan ynang terakhir yang membuat jama’ah tetap loyal

kepada Majelis Rasulullah SAW adalah karena event atau program-

program dakwah yang dibuat oleh Majelis Rasulullah SAW.

41 Wawancara Pribadi dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff, Jakarta, 25 Maret 2015.

Page 101: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

89

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Majelis Rasulullah SAW mempersiapkan perencanaan melalui

program dakwah sebelum melakukan strategi dakwah dalam menjaga

loyalitas jama’ah. Namun, sebelum menerapkan strategi perlu dilakukan

analisa SWOT untuk mengukur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Kekuatan yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah SAW adalah sumber daya

manusia (SDM) yang mencukupi serta semangat dan loyalitas dari para

pengurus dan crew. Kelemahannya adalah minimnya dana yang dimiliki oleh

Majelis Rasulullah SAW, Kemudian peluang yang dimiliki adalah adanya

dukungan dari para ulama dan habaib, dan penggunaan media sosial seperti

facebook, twitter dan website resmi Majelis Rasulullah SAW. Ancaman yang

ada adalah mengenai perizinan dari pihak ketiga misalnya seperti pemerintah

daerah.

Penerapan strategi dakwah Majelis Rasulullah SAW melalui program-

program dakwah seperti pengajian mingguan, pengajian tahunan dan majelis

keliling. Dalam penerapannya Majelis Rasulullah SAW selalu mengacu

kepada SKKM (Surat Keterangan dan Ketentuan Majelis) yang ada di internal

Majelis Rasulullah SAW. Dalam SKKM tersebut berisi mengenai penjelasan-

penjelasan yang berkaitan dengan keterangan dan ketentuan majelis,

Page 102: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

90

diantaranya adalah prosedur dan teknik dilapangan, kemudian juga ada

penjelasan mengenai isi dari acara yang disiapkan oleh Majelis Rasulullah

SAW seperti pembacaan maulid Ad-Diyaul Lami disetiap awal acara dan

pembacaan dzikir djalallah di setiap akhir acara. Strategi yang digunakan oleh

Majelis Rasulullah SAW adalah strategi merangkul dengan cara memberikan

materi-materi dakwah yang selalu dikaitkan dengan sosok Rasulullah SAW

dengan menggunakan bahasa-bahasa yang ringan, santun dan lembut sehingga

materi dakwah yang disampaikan tersebut dapat diterima oleh semua

kalangan.

Untuk bagian evaluasi peneliti menulis mengenai loyalitas jama’ah

yang dinilai berdasarkan kredibilitas, atraksi, kharismatik dan power yang

dimiliki. Kemudian berikutnya loyalitas yang dinilai melalui materi dakwah

yang disampaikan serta media dakwah yang digunakan oleh Majelis

Rasulullah SAW, loyalitas yang dinilai melalui program-program dakwah

Majelis Rasulullah SAW seperti pengajian mingguan di Masjid Al-Munawar

Pancoran Jakarta Selatan dan di Gedung Dalail Khoirot di Cidodol Jakarta

Barat serta pengajian tahunan atau biasa disebut dengan event akbar seperti

Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Nisfu Sya’ban, malam Nuzulul Qur’an dan

Muharaman yang diadakan di Lapangan Monas Jakarta Pusat.

Page 103: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

91

B. Saran

Setelah mencermati dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis

melihat ada beberapa hal yang perlu ditambahkan sebagai bahan evaluasi dari

Majelis Rasulullah SAW. Yaitu:

1. Menambah program dakwah seperti santunan yatim piatu atau fakir

miskin secara rutin dan kegiatan diskusi dakwah secara rutin guna untuk

menambah wawasan baik untuk para pengurus, crew maupun jama’ah

yang hadir dalam diskusi tersebut.

2. Bagi para pengurus maupun crew yang berada disekitar markas Majelis

Rasulullah SAW harus lebih terbuka dan mendekat atau akrab kepada

masyarakat, agar masyarakat semakin senang dan suka dengan keberadaan

Majelis Rasulullah SAW.

3. Tetap mempertahankan kesantunan dan kelembutan dakwah yang biasa

dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW, serta menghidupkan kembali

majelis keliling rutin yang dilakukan setiap hari sabtu malam minggu yang

selalu dibarengi dengan ziarah seperti yang dilakukan pada saat Alm.

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa masih hidup.

Page 104: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah AS, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim. Bandung: Mizan, 1997

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: AMZAH, 2009.

Ali Ash-Shalabi, Muhammad. Sejarah Lengkap Rasulullah SAW: Fikih dan Studi Analisa

Komprehensif. Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2012.

Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Arifin, H.M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Bachtiar Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: LOGOS, 1997.

Bungin Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu SosialLainnya. Jakarta: Kencana, 2007.

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Enjang AS, Aliyudin. Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.

Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Kardiman, A. M. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Pron Hallindo, t.t.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2006.

Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Pemada Media Group.

Mubarok, Achmad. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

Natsir Muhammad. Fiqhud Da’wah. Jakarta: MEDIA DA’WAH, 2003.

Nawawi, KOMUNIKA; Jurnal Komunikasi dan Dakwah. Purwokerto: 2008.

Page 105: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Ruslan, Rosady. Manajemen Public relatons dan media komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo,2006.

Rosehan, Anwar dkk. Majelis Taklim & Pembinaan Umat. Jakarta: Puslitbang LekturKeagamaan, 2002.

Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Muhammad. Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah SejarahPergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW. Jakarta: ROBBANI PRESS, 2010.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.

Shihab, M Quraish, Membumikan Al-Qur’an; Peran dan Fungsi Wahyu dalam KehidupanMasyarakat. Bandung: Mizan, 1993.

Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Bandung: Erlangga, 2012.

Soelistiyowati, Endang dan Nugroho, Vincent. Strategi Komunikasi Untuk Sukses MenjalinRelasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Steiner, George A. dan Miner, John B. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga,1997.

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah. Surabaya: Al-Ikhlas, 1986.

Tasmara Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Media Pratama, 1987.

Tisnawati, Ernie dan Saefullah, Kurniawan. Pengantar Manajemen. Jakarta: Pernada MediaGroup, 2005.

Sumber dari internet:

http://darussalam-online.com/bentuk-loyalitas-kepada-nabi-shallallahu-alaihi-wassalam/

http://muslim.or.id/aqidah/loyalitas-dalam-islam.html

http://www.majelisrasulullah.org/.

Page 106: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,
Page 107: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,
Page 108: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,
Page 109: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Hasil Wawancara

Nama : Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff

Jabatan : Staff Divisi Dakwah

Tanggal : 25 Maret 2015

Pukul : 13.30 wib

Tempat : Kantor Majelis Rasulullah SAW

1. Tanya : Apa yang menjadi faktor utama berkembangnya Majelis Rasulullah SAW sejak

pertama berdiri sampai saat ini?

Jawab : Faktor yang pertama adalah cara penyampaian dakwah dari Alm. Habib Munzir

yang mengajak jama’ah untuk lebih mengenal akan cintanya Allah SWT kepada

Rasulullah SAW dan cintanya Rasulullah SAW kepada umatnya dengan menggunakan

bahasa-bahasa yang indah, lembut dan santun. Dan sampai saat ini MR masih mengikuti

cara dari Alm. Habib Munzir agar Majelis Rasulullah SAW tetap berkembang sampai

masa yang akan datang. Lalu faktor yang kedua adalah dari sosok seorang guru yaitu

Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa yang begitu lembut dan santun akhlaknya.

Kedua faktor itulah yang menyebabkan Majelis Rasulullah SAW bisa berkembang

sampai saat ini.

2. Tanya : Apa saja program kegiatan yang dibuat oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Program yang diadakan oleh Majelis Rasulullah SAW itu cukup banyak,

diantaranya seperti majelis Keliling ke berbagai daerah, ada juga pengajian malem

Page 110: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

mingguan yang dibarengi dengan ziarah, tapi semenjak Alm. Habib Munzir wafat

pengajian tersebut diberhentikan sementara karena masih minimnya kesiapan dari kita,

kemudian ada juga pengajian mingguan seperti malem selasa di Masjid Al-Munawar

pancoran dan malem jum’at di gedung Dalail Khoirot cidodol kebayoran lama, dan juga

acara-acara event besar seperti tabligh akbar dan dzikir akbar di monas pada saat Maulid

Nabi dan Isra Mi’raj.

3. Tanya : Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan dakwah

yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Faktor pendukungnya itu adalah semangat dari para pengurus dan crew serta

para jama’ah Majelis Rasulullah SAW, sedangkan faktor penghambat kalo dari internal

itu adalah kurangnya dana, dan faktor eksternal yang menghambat dakwah Majelis

Rasulullah SAW itu adalah soal perizinan yang kadang dipersulit, baik dari pihak

pemerintah maupun dari pihak-pihak yang merasa terganggu dengan adanya pengajian

itu.

4. Tanya : Metode dakwah apa yang digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Metode dakwah yang digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW adalah

Mau’idzatul Hasanah, dengan berupa nasihat-nasihat yang disampaikan dengan

kelembutan.

5. Tanya : Materi dakwah apa saja yang biasa disampaikan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Pada awalnya Majelis Rsulullah SAW ini hanya membahas masalah fiqih, dan

setelah mengetahui bahwa ternyata kajian fiqih membuat bosan jama’ah dan membuat

jama’ah MR menurun dari yang tadinya 40 orang jama’ah menjadi berkurang lebih

sedikit. Akhirnya MR merubah materi dengan tidak hanya membahas soal fiqih,

Page 111: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

melainkan juga membahas tentang sejarah Rasulullah SAW. Karena dari sejarah

Rasulullah SAW itu mencakup berbagai pembahasan atau pengetahuan seperti fiqih,

tauhid, tentang kehidupan dan lain sebagainya.

6. Tanya : Bagaimana strategi dakwah yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW dalam

menjaga loyalitas jama’ahnya pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : Strategi dakwah yang digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW itu sama dari

zamannya Alm. Habib Munzir masih ada sampai saat ini, yaitu dengan strategi

merangkul. Lebih pada kelembutan dan merangkul para jama’ah.

7. Tanya : Bagaimana pengaruh dari strategi dakwah yang dilakukan oleh Majelis

Rasulullah SAW terhadap jama’ahnya?

Jawab : Pengaruhnya sangat luar biasa, sehingga jama’ah tetap mencintai dan menyukai

Majelis Rasulullah SAW. Terbukti dengan berkembangnya Majelis Rasulullah SAW

sampai keluar kota seperti cirebon, bandung, bali, tegal, dan lain sebagainya. Jadi

walaupun Alm. Habib Munzir sudah wafat, loyalitas jama’ah terhadap Majelis Rasulullah

SAW ini tidak berkurang melainkan semakin bertambah, dengan semakin banyaknya

jama’ah dari Majelis Rasulullah SAW itu sendiri.

Staff Divisi Dakwah

Majelis Rasulullah SAW

Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff

Page 112: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Hasil Wawancara

Nama : Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff

Jabatan : Staff Divisi Dakwah

Tanggal : 01 April 2015

Pukul : 14.00 wib

Tempat : Kantor Majelis Rasulullah SAW

1. Tanya : Apa saja usaha yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW dalam

mendapatkan dana untuk membantu kegiatan dakwahnya?

Jawab : Kalau dari Majelis Rasulullah SAW sendiri soal pendanaan itu kita membuka

kios, namanya kios nabawi dengan penjualan-penjualan kaset dakwah Majelis Rasulullah

SAW dan Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, jaket majelis Rasulullah SAW,

umbul-umbul MR, baju kokoh MR dan lain sebagainya. Selain itu juga Majelis rasulullah

SAW mendapatkan dana dari para donatur-donatur.

2. Tanya : Untuk apa saja dana itu digunakan?

Jawab : Dana-dana itu digunakan untuk kemaslahatan bersama seperti mengadakan

event-event besar seperti maulid nabi, isra mi’raj dan lain sebagainya. Dan juga

digunakan untuk kegiatan-kegiatan pengajian yang diadakan oleh Majelis Rasulullah

SAW.

Page 113: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

3. Tanya : Bagaimana Manajemen Majelis Rasulullah SAW dalam mensejahterakan para

crew dan pengurus MR itu sendiri? Misalnya mengenai masalah imbalan atau gaji.

Jawab : Alhamdulillah mereka para crew dan pengurus dari Majelis Rasulullah SAW itu

sendiri sudah pasti mendapatkan hadiah/imbalan berupa uang, akan tetapi untuk pengurus

yang ada dalam struktur kepengurusan itu mereka mendapatkan imbalan tersebut setiap

bulan. Sedangkan untuk para crew, tim hadroh, dan lain sebagainya itu mereka

mendapatkan imbalan setiap acara.

4. Tanya : Bagaimana para crew dan pengurus Majelis Rasulullah SAW ini dapat

menyeimbangkan antara biaya, waktu dan tenaga yang harus dikeluarkan untuk

pencapaian hasil yang maksimal?

Jawab : Kalau untuk staff atau pengurus MR itu Alhamdulillah mereka selalu stand by di

markas/kantor MR. Namun, kalau untuk para crew itu mereka tidak selalu stand by di

kantor, karena mereka ada yang masih sekolah, kuliah dan kerja. Akan tetapi, para crew

ini seperti biasa berkumpul setiap sore sebelum acara pengajian dimulai. Namun, untuk

yang pulang aktivitasnya sampai sore, mereka biasanya berkumpul dikantor ba’da

maghrib atau ba’da isya’.

5. Tanya : Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh Majelis Rasulullah SAW setiap

mengadakan acara pengajian?

Jawab : Dari segi biaya yang dikeluarkan oleh Majelis Rasulullah SAW untuk event-

event besar itu sekitar 100 juta lebih, namun untuk acara pengajian mingguan itu kita

tidak mengeluarkan biaya banyak, kecuali pengajian yang dimalam jum’at itu tempat kita

punya sendiri. Kemudian biaya yang dikeluarkan oleh panitia yang mengundang Majelis

Rasulullah SAW itu sekitar 10 jutaan.

Page 114: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

6. Tanya : Siapa saja yang menjadi target dari strategi dakwah yang dilakukan oleh majelis

Rasulullah SAW?

Jawab : Target dari sasaran dakwah Majelis Rasulullah SAW itu adalah semua kalangan,

namun kita mayoritas lebih menargetkan sasaran dakwah kita itu kepada anak-anak muda

seperti anak SMP, SMA, Mahasiswa dan lain sebagainya.

7. Tanya : Bagaimana cara Majelis Rasulullah SAW untuk menarik jama’ahnya agar

datang ke pengajian yang dilakukan oleh MR itu sendiri, terutama dalam event-event

besar dan pengajian mingguan?

Jawab : Cara MR untuk menarik perhatian jama’ah agar hadir dipengajian-pengajian MR

terutama dalam event-event besar itu macam-macam caranya. Misalnya, seperti

menyebarkan brosur undangan, memasang spanduk dan umbul-umbul acara pengajian

Majelis Rasulullah SAW, menyebarkan info via media sosial seperti facebook, twitter,

maupun dari website Majleis Rasulullah SAW itu sendiri.

8. Tanya : Bagaimana respon jama’ah atas strategi dakwah yang dilakukan oleh majelis

Rasulullah SAW?

Jawab : Untuk strategi dakwah yang digunakan oleh Majelis Rasulullah SAW itu adalah

dengan cara merangkul. Lebih pada kesantunan bahasa, kelembutan dan mengajak para

jama’ah. Dan respon jama’ah terhadap strategi dakwah MR tersebut cukup baik. Dan

kebanyakan dari para jama’ah menyukai strategi dakwah yang dilakukan oleh MR

tersebut terutama anak-anak muda.

Page 115: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

9. Tanya : Bagaimana respon masyarakat dengan adanya Majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Respon dari kebanyakan masyarakat atas adanya Majelis Rasulullah SAW ini

sangat baik, mereka senang dengan adanya majelis-majelis pegajian seperti ini. Terutama

para orang tua dan anak-anak muda, mereka merasa bisa lebih mengontrol anak-anaknya

untuk melakukan hal-hal yang positif seperti pengajian.

Staff Divisi Dakwah

Majelis Rasulullah SAW

Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff

Page 116: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Hasil Wawancara

Nama : H. Muhammad Syukron Makmun

Jabatan : Sekertaris Majelis Rasulullah SAW

Tanggal : 08 April 2015

Pukul : 14.00 wib

Tempat : Kantor Majelis Rasulullah SAW

1. Tanya : Apa yang melatarbelakangi berdirinya majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Mengenai latarbelakang berdirinya majelis Rasulullah SAW adalah ingin

mewadahi kegiatan para pemuda-pemudi didalam mengenal akan ajaran Rasulullah

SAW. Karena, ditahun 1998 banyak majelis-majelis ta’lim namun tidak berkembang

sebagaimana seperti yang diinginkan oleh Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa.

Jadi, majelis-majelis tersebut hanya bergerak diwilayahnya masing-masing. Oleh karena

itu, Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa menginginkan wadah yang lebih besar dari

keberadaan majelis-majelis ta’lim, yang dimana dengan itu diharapkan menjadi wadah

kebanggaan sehingga mereka tidak segan dan tidak malu untuk menghadiri atau

bergabung dengan majelis Rasulullah SAW.

2. Tanya : Apa tujuan dari terbentuknya majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Tujuannya itu adalah yang pertama ingin mengenalkan Islam melalui sosok si

pembawa risalah Islamnya itu sendiri yakni Rasulullah SAW. Setelah mengenal Islam

melalui sosok Rasulullah SAW, kemudian tujuan keduanya adalah agar jama’ah ini mau

Page 117: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

melaksanakan syari’at-syari’at baik itu yang wajib maupun yang sunnah berlandaskan

kepada cintanya kepada Rasulullah SAW.

3. Tanya : Apa yang menjadi faktor utama berkembangnya majelis Rasulullah SAW sejak

pertama berdiri sampai saat ini?

Jawab : Ada beberapa faktor yang menjadikan Majelis Rasulullah SAW ini berkembang

begitu pesat, dan faktor-faktor inilah yang menjadi peran sehingga masyarakat

berduyung-duyung bergabung bersama Majelis Rasulullah SAW. Faktor pertama adalah

sosok atau tokoh yang ada di majelis Rasulullah SAW itu sendiri yakni Alm. Habib

Munzir bin Fuad Al-Musawa. Beliau ini selain punya kharismatik, beliau juga mampu

memberikan nasihat-nasihat agama itu dengan karakter yang berbeda daripada da’i-da’i

yang lainnya. Beliau sering sekali menyampaikan nasihat-nasihat itu dikaitkan dengan

sosok Rasulullah SAW. Faktor yang kedua adalah tartib majelis, karena setiap kali MR

mengadakan acara selalu dibacakan maulid Ad-diyaul lami yang dikarang oleh guru kita

semua yakni Habib Umar bin Hafidz dan inipun menjadi ciri khas dari majelis Rasulullah

SAW itu sendiri. Lalu yang kedua, dari tartib majelis itu adalah kesenian hadroh. Lalu

faktor yang terakhir adalah masih dari sosok Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa

itu sendiri, yakni dimana beliau setiap akhir dari acara ini selalu mengajak jama’ah untuk

mebaca dzikir jalallah yang berbunyi “Ya Allah.. Ya Allah.. Ya Allah” sedikitnya 400x

dan paling banyak 1000x. Dan dzikir jalallah ini juga belum kita dapati ditempat lain dan

inipun mendapat sambutan yang baik dari jama’ah itu sendiri.

4. Tanya : Bagaimana Struktur kepengurusan majelis Rasulullah SAW pada saat ini?

Jawab :

Page 118: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

5. Tanya : Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan dakwah

yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Faktor pendukung itu sama seperti yang disebutkan tadi secara tidak langsung

juga menjadi faktor pendukung dan juga dari cara penyampaian Alm. Habib Munzir itu

sendiri. Sedangkan faktor penghambatnya itu adalah soal pendanaan dan juga soal

perizinan. Karena, dalam setiap kegiatan itu juga berkaitan dengan pihak ketiga yakni

mengenai perizinan. Karena yang pertama, tidak semua orang suka dengan Majelis

Rasulullah SAW atau bisa disebut oknum. Kemudian, terkadang juga kita suka

berbenturan dengan acara-acara lain. Sedangkan, faktor pendukung dari eksternal yaitu

kita sudah mulai diterimaoleh jama’ah banyak, tokoh ulama, habaib dan lain sebagainya

yang dapat menguatkan Majelis Rasulullah SAW.

6. Tanya : Bagaimana strategi dakwah yang dilakukan oleh majelis Rasulullah SAW dalam

menjaga loyalitas jama’ah pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : Pada Alm. Habib Munzir wafat jelas itu sangat mempegaruhi jama’ah di awal-

awal, karena kebanyakan dari mereka suka MR itu karena sosok Alm. Habib Munzir.

Nah, sekarang bagaimana faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya itu kita pertahankan

dan kita istiqomahkan. Strategi yang kita gunakan itu adalah istiqomah dengan cara tetap

menjalankan faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya dan kita juga menggunakan

strategi dengan cara merangkul jama’ah.

7. Tanya : Langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW dalam

strategi dakwah tersebut?

Jawab : Yang pertama, yang jelas bagaimana menjalankan kegiatan Majelis Rasulullah

SAW itu dapat dijalankan secara istiqomah. Yang kedua, kita menyampaikan informasi

Page 119: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

mengenai pengajian-pengajian Majelis Rasulullah secara terus menerus baik itu melalui

brosur ataupun melalui website MR atau sosial media seperti Facebook, twitter dan lain

sebagainya, agar informasi itu bisa sampai tersebar luas ke para jama’ah. Yang ketiga,

menyampaikan dakwah itu secara terus menerus dengan berbagai cara, baik melalui acara

pengajian maupun dari website atau sosial media, agar dakwah itu tetap berjalan.

Kemudian yang terakhir, kita juga menyiapkan dari da’i-da’i yang akan mengisi acara

pengajian di Majelis Rasulullah SAW.

8. Tanya : Bagaimana cara Majelis Rasulullah SAW dalam menerapkan strategi dakwah

tersebut?

Jawab : Tentunya kita disini adakan peraturan seperti SOP, jadi setiap kali ada acara

diluar sebagai undangan itu kita ada yang namanya SKKM (Surat Keterangan dan

Ketentuan Majelis). Dalam surat itu ada penjelasan mengenai prosedur dan teknik

dilapangan. Dan disini juga menjalankan mengenai faktor-faktor MR yang disebutkan

diawal tadi baik dari segi waktu yang harus on time, pembacaan maulidnya, qosidah-

qosiahnya, dan juga ada dzikir jalallahnya. Jadi disitu kita memberikan penjelasan kepada

panitia-panitia yang mengundang Majelis Rasulullah SAW, bahwa kita punya standar

teknik lapangan atau standar kegiatan kita. Karena ya itu tadi, kita ingin mempertahankan

atas apa yang biasa dilakukan oleh MR. Jadi cara menerapkannya harus tetap pada

SKKM yang ada.

9. Tanya : Bagaimana Majelis Rasulullah SAW menyampaikan dakwahnya agar dapat

diterima oleh semua kalangan?

Jawab : Yang pertama kita menyampaikan dari segi materi, yakni membahas mengenai

sejarah-sejarah Rasulullah SAW, karena kalau kita hanya membahas soal fiqih atau

Page 120: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

hukum itu jama’ah terasa berat dan kurang tertarik sehingga membuat bosan para

jama’ah. Kemudian juga da’i-da’i yang di MR itu menggunakan bahasa-bahasa yang

santun dan baik, tidak menggunakan bahasa-bahasa yang berat bahkan terkadang juga

ada yang mempergunakan bahasa betawi sehingga dakwah yang disampaikan oleh

Majelis Rasulullah SAW itu dapat diterima oleh semua kalangan.

10. Tanya : Media apa saja yang digunakan oleh majelis Rasulullah SAW dalam membantu

kegiatan dakwanya?

Jawab : Kalau bicara soal media dakwah, sejak awal kita sudah menggunakan website,

sosial media, radio streaming yang ada dalam website itu, dan juga kita sekarang

Alhamdulillah sudah ada TV Nabawi yang ikut membantu untuk menyebarluaskan

dakwah Majelis Rasulullah SAW.

11. Tanya : Bagaimana evaluasi dari strategi dakwah yang telah dilakukan oleh Majelis

Rasulullah SAW tersebut agar lebih efektif kedepannya?

Jawab : Untuk evaluasi, jadi memang disini (kantor) Majelis Rasulullah SAW ada aturan

untuk staff pengurus yang dimana kita selalu mengadakan rapat setiap bulannya. Yang

dimana tujuannya adalah kita untuk mengevaluasi dari kegiatan yang sudah kita lakukan

maupun kegiatan yang akan kita lakukan kedepannya. Untuk selalu kita perbaiki terutama

dari segi teknik dilapangan.

12. Tanya : Bagaimana pengaruh dari strategi dakwah yang telah dilakukan oleh Majelis

Rasulullah SAW terhadap jama’ahnya?

Jawab : Pengaruhnya sangat besar dan Alhamdulillah mendapatkan apresiasi yang luar

biasa dari jama’ah karena kita tetap istiqomah mengenai faktor-faktor yang disebutkan

Page 121: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

sebelumnya, sehingga jama’ah pun tetap loyal dan setia kepada Majelis Rasulullah SAW

walaupun Alm. Habib Munzir sudah wafat.

13. Tanya : Bagaimana peran crew dan para pengurus Majelis Rasulullah SAW dalam

memaksimalkan kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Oh iya, untuk pengurus, staff dan crew itu sangat berperan sekali, karena Majelis

Rasulullah SAW ini tidak bisa dijalankan tanpa peran dari mereka semua baik itu yang

staff, pengurus, maupun crew. Pergerakan mereka inilah yang menjadi ujung tombak dari

kegiatan dakwah Majelis Rasulullah SAW.

14. Tanya : Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh Majelis Rasulullah SAW setiap

mengadakan acara pengajian?

Jawab : Biaya yang dikeluarkan oleh Majelis Rasulullah SAW untuk yang di Al-

Munawar kita sedikitnya itu membutuhkan biaya kurang lebih sekitar 10 juta, karena ada

biaya-biaya yang berkaitan seperti masalah perizinan, listrik, dan juga para ulama atau

da’i-da’i yang memberikan tausyiah. Namun, kalau untuk event-event besar seperti yang

di Monas itu kurang lebih kita membutuhkan biaya sekitar 150 juta setiap kali event

akbarnya.

15. Tanya : Bagaimana Manajemen Majelis Rasulullah SAW dalam mensejahterakan para

crew dan pengurus MR itu sendiri? Misalnya mengenai masalah imbalan atau gaji.

Jawab : Kalau untuk soal imbalan itu ada, untuk staff itu mereka mendapatkan setiap

bulannya, namun jumlahnya ngga nentu, karena tergantung dari para donatur-donatur

yang ada.

16. Tanya : Apa saja kelebihan yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah SAW dibandingkan

dengan majelis-majelis pengajian lainnya?

Page 122: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Jawab : Kelebihannya ya itu tadi mengenai faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya

yang membedakan MR dengan majelis-majelis lainnya. Mungkin sekarang ini ada

majelis lain yang memainkan hadroh dan membacakan maulid Ad-diyaul lami, tapi

pembawannya sebagaimana tidak seperti yang dibawakan oleh Majelis Rasulullah SAW.

Jadi, ada perbedaan-perbedaannya tersendiri, bahkan walaupun yang tadi disebutkan itu

bermunculan, itupun karena berawal dari Majelis Rasulullah SAW.

17. Tanya : Apa target Majelis Rasulullah SAW kedepannya dalam menjalankan

dakwahnya?

Jawab : Target dari Majelis Rasulullah SAW kedepannya itu adalah agar dakwah Majelis

Rasulullah SAW ini tetap berlangsung. Kemudian juga, kita mau membuat unit-unit

usaha yang dimana usaha ini juga secara langsung tidak lepas dari dakwah. Seperti air

minum dan lain sebagainya. Kemudian yang terakhir, kita juga ingin membuat travel haji

dan umroh, dan ini juga tidak lepas dari dakwah, karena dalam travel haji dan umroh itu

juga kita mengajarkan bagaimana cara-cara melaksanakan haji dan umroh dengan baik

dan benar.

Sekertaris Majelis Rasulullah SAW

H. Muhammad Syukron Makmun

Page 123: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Hasil Wawancara

Nama : Fadli

Jabatan : Jama’ah Majelis Rasulullah SAW

Tanggal : Senin, 06 April 2015

Pukul : 20.00 WIB

1. Tanya : Sejak kapan antum mulai mengenal dan mengikuti pengajian majelis

Rasulullah SAW ini?

Jawab : Saya mulai mengenal majelis rasulullah SAW ini pada tahun 2008

pada saat ada pengajian di masjid At-Tin TMII, tapi pada saat itu saya masih

jarang-jarang dan tidak terlalu aktif untuk ikut ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW ini, dan saya mulai aktif untuk ikut ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW ini pada tahun 2011.

2. Tanya : Apa yang melatarbelakangi antum untuk mengikuti pengajian

Majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : yang melatarbelakangi saya untuk ikut ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW ini karena saya merasa nyaman dan tenang dengan

mengikuti pengajian itu. Namun, selain itu yang melatarbelakangi saya juga

adalah untuk menambah ilmu agama terutama soal mengenal siapa sosok dari

Rasulullah SAW, dan juga dari cara penyampaian dakwahnya dalam

Page 124: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

pengajian tersebut sangat lembut dan santun bahasanya, sehingga membuat

saya tersentuh dan mengikuti pengajian Majelis Rasulullah SAW ini.

3. Tanya : Setelah wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, apakah

antum tetap mengikuti pengajian di Majelis Rasulullah SAW ?

Jawab : Alhamdulillah walaupun beliau sudah wafat, saya tetap istiqomah

untuk selalu menghadiri pengajian-pengajian yang diadakan oleh Majelis

Rasulullah SAW terutama yang pengajian rutin mingguan.

4. Tanya : Apa yang membuat antum untuk tetap mengikuti pengajian Majelis

Rasulullah SAW pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : yang membuat saya untuk tetap hadir ke Majelis Rasulullah SAW ini

adalah karena saya sudah terlanjur cinta dengan Alm. Habib Munzir dan juga

Majelis Rasulullah SAW ini. Dan saya merasa seperti ada yang kurang jika

tidak ikut atau datang ke pengajian Majelis Rasulullah SAW.

5. Tanya : Materi apa saja yang disampaikan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Materi yang biasa disampaikan oleh para guru-guru yang ada di

Majelis Rasulullah SAW ini adalah membahas mengenai tentang sejarah

Rasulullah SAW.

6. Tanya : Sudah berapa kali antum mengikuti pengajian Majelis Rasulullah

SAW ini pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Page 125: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Jawab : kalau saya ditanya sudah berapa kali hadir ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW itu udah ngga bisa dihitung, karena Alhamdulillah saya

sering hadir ke pengajian Majelis Rasulullah SAW tersebut.

7. Tanya : Hasil apa yang antum dapatkan setelah mengikuti pengajian di

Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Alhamdulillah yang saya dapatkan setelah mengikuti pengajian

Majelis Rasulullah SAW ini adalah wawasan ilmu pengetahuan agama

terutama dalam mengenal sosok Rasulullah SAW, dan juga merasa hati jadi

lebih tenang dan terarah, dan ada perubahan sikap atau prilaku dari kebiasaan

yang buruk berubah menjadi kebiasaan yang lebih baik atau positif.

8. Tanya : Darimana antum mengetahui adanya Majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Saya mengetahui adanya Majelis Rasulullah SAW ini awalnya dari

saudara, baik dari ucapan maupun brosur atau poster-poster informasi

mengenai info pengajian Majelis Rasulullah SAW.

9. Tanya : Bagaimana menurut antum mengenai strategi yang dilakukan oleh

Majelis Rasulullah SAW dalam menarik jama’ahnya?

Jawab : Kalau menurut saya strategi yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah

SAW untuk menarik pehatian jama’ahnya itu sudah cukup baik, karena dapat

memudahkan jama’ah yang ingin hadir ke pengajian Majelis Rasulullah

SAW.

Page 126: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

10. Tanya : Bagaimana Menurut antum mengenai strategi dakwah yang

dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Menurut saya strategi dakwah yang digunakan oleh majelis

Rasulullah SAW itu sudah cukup baik. Karena, dengan cara-cara seperti itu

jama’ah lebih mudah diajak dibanding dengan cara-cara yang lain seperti

menakut-nakuti dengan kekerasan dan lain sebagainya. Terutama anak-muda

muda, sangat menyukai cara dakwah yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah

SAW.

Jama’ah Majelis Rasulullah SAW

Muhammad Fadli

Page 127: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Hasil Wawancara

Nama : Ali Yasin

Jabatan : Jama’ah Majelis Rasulullah SAW

Tanggal : Kamis, 16 April 2015

Pukul : 19.40 WIB

1. Tanya : Sejak kapan antum mulai mengenal dan mengikuti pengajian majelis

Rasulullah SAW ini?

Jawab : Saya mulai mengenal Majelis Rasulullah SAW itu pada tahun 2007,

pada waktu itu ada pengajian Majelis Rasulullah SAW di Kebon Jeruk dan

saya mencoba hadir ke pengajian tersebut, dan Alhamdulillah saya jadi

ketagihan untuk hadir ke pengajian MR sampai sekarang.

2. Tanya : Apa yang melatarbelakangi antum untuk mengikuti pengajian

Majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Yang melatarbelakangi saya untuk ikut ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW adalah karena sosok guru mulia Alm. Habib Munzir Al-

Musawa, dakwah yang disampaikan beliau benar-benar membuat saya

tersentuh sehingga membuat saya tertarik untuk datang lagi menghadiri

pengajian MR.

3. Tanya : Setelah wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, apakah

antum tetap mengikuti pengajian di Majelis Rasulullah SAW ?

Page 128: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Jawab : Alhamdulillah saya tetap istiqomah dan insya Allah selalu istiqomah

untuk selalu menghadiri pengajian Majelis Rasulullah SAW walaupun Alm.

Habib Munzir sudah wafat.

4. Tanya : Apa yang membuat antum untuk tetap mengikuti pengajian Majelis

Rasulullah SAW pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : Yang membuat saya untuk tetap hadir ke Majelis Rasulullah SAW

adalah karena saya merasa tenang ketika berada di pengajian Majelis

Rasulullah SAW. Selain itu juga, karena saya suka dengan materinya, jadinya

saya selalu semangat untuk hadir ke pengajian MR walaupun Alm. Habib

Munzir Al-Musawa sudah wafat.

5. Tanya : Materi apa saja yang disampaikan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Materi yang disampaikan oleh para guru di Majelis Rasulullah SAW

itu adalah tentang sosok Rasulullah SAW, seperti sejarahnya, nasihat-

nasihatnya Rasulullah SAW, dan lain-lain.

6. Tanya : Sudah berapa kali antum mengikuti pengajian Majelis Rasulullah

SAW ini pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : Alhamdulillah saya masih sering hadir ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW dan susah buat dihitung, karena saking seringnya apalagi

yang pengajian rutin mingguannya.

7. Tanya : Hasil apa yang antum dapatkan setelah mengikuti pengajian di

Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Yang saya dapatkan setelah ikut ke pengajian MR itu tentunya ilmu-

ilmu agama dan juga ketenangan hati, Alhamdulillah.

Page 129: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

8. Tanya : Darimana antum mengetahui adanya Majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Saya mengetahui Majelis Rasulullah SAW ini awalnya karena

melihat umbul-umbul dan poster acara Majelis Rasulullah SAW yang di

Kebon Jeruk, dari situlah saya mulai mengenal dan mengikuti pengajian

Majelis Rasulullah SAW.

9. Tanya : Bagaimana menurut antum mengenai strategi yang dilakukan oleh

Majelis Rasulullah SAW dalam menarik jama’ahnya?

Jawab : Kalau menurut saya sudah cukup baik, karena cukup memudahkan

jama’ah, apalagi Majelis Rasulullah SAW punya website resmi sendiri, jadi

jama’ah bisa melihat info pengajian di websitenya MR.

10. Tanya : Bagaimana Menurut antum mengenai strategi dakwah yang

dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Menurut saya, strategi dakwah yang digunakan Majelis Rasulullah

SAW itu cukup baik, apalagi bahasa yang digunakab oleh Majelis Rasulullah

SAW itu baik, santun dan juga mudah dipahami oleh semua kalangan.

Jama’ah Majelis Rasulullah SAW

Ali Yasin

Page 130: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Hasil Wawancara

Nama : Heri Setiawan

Jabatan : Jama’ah Majelis Rasulullah SAW

Tanggal : Senin, 11 Mei 2015

Pukul : 20.00 WIB

1. Tanya : Sejak kapan antum mulai mengenal dan mengikuti pengajian majelis

Rasulullah SAW ini?

Jawab : Saya mulai mengenal Majelis Rasulullah SAW itu pada tahun 2010

dan saya mulai aktif hadir ke pengajian MR itu pada tahun 2011.

2. Tanya : Apa yang melatarbelakangi antum untuk mengikuti pengajian

Majelis Rasulullah SAW ini?

Jawab : Yang melatarbelakangi saya untuk ikut ke pengajian Majelis

Rasulullah SAW itu adalah karena penyampaian dakwahnya yang santun dan

tidak menggunakan bahasa yang kasar atau kotor, sehingga enak buat di

dengar.

3. Tanya : Setelah wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, apakah

antum tetap mengikuti pengajian di Majelis Rasulullah SAW ?

Jawab : Alhamdulillah saya tetap hadir ke pengajian Majelis Rasulullah SAW

walaupun Alm. Habib Munzir Al-Musawa Sudah wafat.

Page 131: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

4. Tanya : Apa yang membuat antum untuk tetap mengikuti pengajian Majelis

Rasulullah SAW pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : Yang pastinya karena bikin hati jadi adem dan tenang, selain itu juga

saya ingin meneruskan perjuangan dakwah Alm. Habib Munzir untuk selalu

menghidupkan majelis-majelis pengajian, salah satunya Majelis Rasulullah

SAW.

5. Tanya : Materi apa saja yang disampaikan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Materi yang disampaikan oleh para guru-guru kita itu selalu

berkaitan dengan sosok Rasulullah SAW dan hadist-hadist Rasulullah SAW.

6. Tanya : Sudah berapa kali antum mengikuti pengajian Majelis Rasulullah

SAW ini pasca wafatnya Alm. Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa?

Jawab : Untuk jumlahnya saya ngga bisa hitung, karena Alhamdulillah dari

semenjak Alm. Habib Munzir masih ada sampai sekarang ini saya masih tetap

hadir ke pengajian MR, terutama yang pengajian rutin mingguan.

7. Tanya : Hasil apa yang antum dapatkan setelah mengikuti pengajian di

Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : Yang saya dapatkan setelah mengikuti pengajian di Majelis

Rasulullah SAW adalah wawasan ilmu agama, yang dapat mengarahkan saya

untuk berubah untuk selalu melakukan hal-hal yang positif.

8. Tanya : Darimana antum mengetahui adanya Majelis Rasulullah SAW ini?

Page 132: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Jawab : Saya mengetahui adanya Majelis Rasulullah SAW ini dari temen

saya, waktu itu saya diajak ke pengajian yang di Al-Munawar Pancoran sama

temen saya.

9. Tanya : Bagaimana menurut antum mengenai strategi yang dilakukan oleh

Majelis Rasulullah SAW dalam menarik jama’ahnya?

Jawab : Menurut Saya sih sudah bagus dan baik, apalagi kan sekarang udah

ada media sosial, jadi jama’ah bisa lebih mudah untuk melihat info-info

pengajian seperti di facebook dan twitter.

10. Tanya : Bagaimana Menurut antum mengenai strategi dakwah yang

dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW?

Jawab : kalau untuk strategi dakwah yang digunakan oleh MR menurut saya

sudah cukup baik, dengan cara-cara seperti itu jama’ah lebih suka daripada

pake cara-cara yang keras. Apalagi anak-anak muda seperti saya, pastinya

lebih suka dengan cara-cara dakwahyang baik seperti itu.

Jama’ah Majelis Rasulullah SAW

Heri Setiawan

Page 133: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

FOTO DOKUMENTASI MAJELIS RASULULLAH SAW

Kegiatan pengajian Majelis Rasulullah SAW

Page 134: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Rapat para pengurus dan Crew Majelis Rasulullah SAW

Kios penjualan Majelis Rasulullah SAW

Page 135: STRATEGI DAKWAH MAJELIS RASULULLAH SAW DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32122/1/EDI... · Sedangkan menurut Abdul Aziz, dakwah itu berarti memanggil, menyeru,

Wawancara dengan Habib Muhammad bin Alwi Al-Kaff sebagai Staff DivisiDakwah Majelis Rasulullah SAW

Wawancara dengan H. Muhammad Syukron Makmun sebagai Sekertaris MajelisRasulullah SAW