STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS SEDEKAH SUBUH DALAM …
Transcript of STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS SEDEKAH SUBUH DALAM …
STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS SEDEKAH SUBUH DALAM
MEMBANGUN KESADARAN BERSEDEKAH DI JAMBI
“Studi Kasus Masyarakat Tanjung Jabung Timur, Desa Lambur dan
Kota Harapan”
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
FITRA
NIM. 17220048
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QURʼAN (IIQ JAKARTA)
1442 H/2021 M
STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS SEDEKAH SUBUH DALAM
MEMBANGUN KESADARAN BERSEDEKAH DI JAMBI
“Studi Kasus Masyarakat Tanjung Jabung Timur, Desa Lambur dan
Kota Harapan”
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
FITRA
NIM. 17220048
Pembimbing:
Upi Zahra, S.Sos.I., M.I.Kom.
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QURʼAN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2021 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh Dalam
Membangun Kesadaran Bersedekah Di Jambi “Studi Kasus Masyarakat
Tanjung Jabung Timur, Desa Lambur dan Kota Harapan” yang disusun oleh
Fitra Nomor Induk Mahasiswa: 17220048 telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 5 Juli 2021
Pembimbing,
Upi Zahra, S.Sos.I., M.I.Kom.
ii
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fitra
Nim : 17220048
Tempat/Tanggal Lahir : Lambur, 29 Oktober 1999
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Komunitas
Sedekah Subuh Dalam Membangun Kesadaran Bersedekah Di Jambi “Studi
Kasus Masyarakat Tanjung Jabung Timur, Desa Lambur dan Kota
Harapan” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang
sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 26 Juli 2021
Fitra
iv
MOTTO
“If you don‟t go after what you want, you‟ll never have it. And if you don‟t
ask, the answer is always no. Also if you don‟t step forward, you‟re always in
the same place ”
Bila kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan
pernah mendapatkannya. Bila kamu tidak pernah bertanya, maka kamu tidak
akan pernah mendapat jawaban. Dan apabila kamu tidak melangkah maju,
maka kamu akan tetap berada di tempat yang sama.
v
PERSEMBAHAN
Teruntuk orang tua, kakak beserta suami yang telah menemani langkah
saya hingga sejauh ini, semoga selalu diberkahi hidupnya serta senantiasa
dalam lindungan Allah SWT, terkhusus kepada almarhumah ibu yang
telah memberi saya cinta dan kasih sayang serta kekuatan yang tak
terhingga, semoga diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Teruntuk para dosen,
guru, teman-teman seperjuangan, dan untuk almamater saya Institut Ilmu
Al-Qurʼan (IIQ) Jakarta.
vi
ٱشزثغ ٱشز ٱ KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan, nikmat sehat, nikmat iman, dan nikmat Islam, serta
hidayah kepada penulis, dengan semual hal baik yang telah diberikan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos).
Shalawat berangkai salam, tak pula lupa dilimpahkan kepada
penghulu alam Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia
dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang seperti yang
dirasakan pada saat sekarang.
Penulis sebagai makhluk Allah yang tak pernah luput dari kesalahan,
sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Keberhasilan yang penulis capai tidak luput dari
pihak-pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc., M.A, selaku
Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Fizah, S.H., M.Hum, selaku Wakil Rektor
I Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
3. Bapak Dr. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., CPA, selaku Wakil
Rektor II Bidang Keuangan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
4. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayanti, M.Ag, selaku Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
5. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha, Lc., MA., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah.
vii
6. Ibu Upi Zahra, S.Sos.I., M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing dan
sekretaris sidang, sekaligus Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, yang telah sedia meluangkan waktu, dan tenaga. Serta tidak
henti-hentinya memberi semangat, dorongan, serta motivasi dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada Bapak Dr. H. M. Ulinnuha, Lc., MA., selaku
pimpinan sidang, Bapak Muhammad Hizbullah, MA, selaku
penguji satu, dan Ibu Al-Mukarramah, M., I.Kom, selaku penguji
dua.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, yang telah meluangkan waktu untuk memberi ilmu serta
wawasan baru kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
8. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA., Ibu Muthmainnah,
MA., Ibu Istiqomah, MA., Ibu Amilah, Ibu Hj. Arbiyah Mahfudz,
S.Th.I, dan segenap Instruktur Tahfidz yang selalu sabar dalam
membenarkan setiap ayat demi ayat yang lidah dengan susah
payah melafadzkannya. Semoga setiap amalan yang sudah
dilakukan, Allah membalas dengan sebaik-baik balasan.
9. Seluruh Staf Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
yang telah memberi pelayanan dengan baik.
10. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah memberi
kelancaran atas proses bimbingan skripsi.
11. Orang tua yang teramat saya cintai, kaka beserta suami yang
senantiasa mendoakan serta mendukung setiap langkah saya, serta
memberikan banyak pelajaran dalam menghadapi kehidupan.
viii
12. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Prodi KPI Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah membantu serta memotivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Kepada Kak Muhammad Husein dan Kak Budi Yanto, yang telah
meluangkan waktunya untuk penelitian penulis.
14. Kepada Mawaddah Amin, Ayu Aprilia Meylani, Bella Triya
Amanda, Wilka Ramadhia, yang telah membantu saya dalam
mencari referensi terkait judul.
15. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan IIQ angkatan 2017.
16. Kepada seluruh pihak yang turut serta membantu dalam penelitian
ini, yang tak bisa penulis saya sebutkan satu persatu, saya sangat
berterima kasih yang sebesar-besarnya. Karena jika tidak ada
kalian, penulis juga tidak bisa menyelesaikan skripsi ini.
Dengan ini, penulis berharap semoga semua kebaikan yang telah
diberikan mendapat balasan terbaik oleh Allah SWT. Penulis sangat
menyadari bahwa terdapat banyak sekali kekurangan dalam skripsi ini, oleh
karena itu maaf serta masukan sangat dibutuhkan. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis, serta bagi para pembaca.
Jakarta, 26 Juli 2021
Fitra
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari
abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi IIQ,
transliterasi Arab-Latin mengacu kepada SKB Menteri Agama RI,
Menteri Pendidikan dan Menteri Kebudayaan RI No. 158/1987 dan
No. 0543b/u/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak ا
dilambangkan
Tidak
dilambangkan
Ba B Be ة
Ta T Te ت
Ṡa ṡ es (dengan titik di ث
atas)
Jim J Je ج
Ḥa ḥ Ha (dengan titik di ح
bawah)
Kha Kh Ka dan Ha خ
Dal D De د
Żal Ż Zet (dengan titik ذ
di atas)
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es ش
Syin Sy Es dan ye ش
Ṣad ṣ es (dengan titik di ص
bawah)
x
Ḍad ḍ de (dengan titik di ض
bawah)
Ṭ ṭ Te (dengan titik di ط
bawah)
Ẓ ẓ Zet (dengan titik ظ
di bawah)
ain „ Koma terbalik (di„ ع
atas)
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
La L El ل
Mim M Em و
Nun N En
Wau W We و
Ha H Ha
Hamzah „ Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:
Ditulis muta‟addidah يتعددة
Ditulis „ iddah عدة
3. Ta’ marbūtah di akhir kata
a. Bila dimatikan ditulis h:
ة Ditulis ḥikmah حك
Ditulis Jizyah جسية
xi
(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang
sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat,
shalat, dan sebagainya kecuali dikehendaki lafal aslinya).
b. Bila Ta‟ Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al” serta
bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
‟Ditulis Karāmah al-auliyā كرية الونيبء
c. Bila Ta‟ Marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah,
dan dhammah ditulis t
Ditulis Zakāt al-fiṭr زكبة انفطر
4. Vokal Pendek
Fathah Ditulis A
Kasrah Ditulis I
Dhammah Ditulis U
5. Vokal Panjang
1 Fathah + alif Ditulis Ā
جبههية
Ditulis
jāhiliyyah
2 Fathah + ya‟ mati Ditulis Ā
تص
Ditulis
Tansā
3 Kasrah + ya‟ mati Ditulis Ī
كريى
Ditulis
Karīm
4 ḍammah + wawu mati Ditulis Ū
فروض
Ditulis
furūd
6. Vokal Rangkap
xii
1 Fathah + ya‟ mati Ditulis Al
Ditulis bainakum بيكى
2 Fathah + wawu mati Ditulis Au
Ditulis Qaul قول
7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan
dengan apostrof
Ditulis a‟antum أأتى
Ditulis u‟iddat اعدت
Ditulis la‟in syakartum نئ شكرتى
8. Kata Sandang Alif + Lām
a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
Ditulis al-Qur‟an انقرأ
Ditulis al-Qiyās انقيبش
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah
‟Ditulis al-samā انسبء
Ditulis al-syams انشص
9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian
Ditulis berdasarkan bunyi atau pengucapannya.
Ditulis zawi al-furūd ذوي انفروض
Ditulis ahl al-sunnah أهم انسة
xiii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
PERNYATAAN PENULIS ........................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
ABSTRAK .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................................ 9
1. Identifikasi Masalah ...................................................................... 10
2. Batasan Masalah ............................................................................ 10
3. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 11
F. Metode Penelitian ............................................................................... 14
G. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 20
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 21
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 23
A. Strategi ............................................................................................... 23
1. Pengertian Strategi ........................................................................ 23
2. Manajemen Strategi ....................................................................... 25
xiv
3. Peran Penggunaan Manajemen Strategi ........................................ 30
4. Manfaat Manajemen Strategi........................................................ 31
B. Dakwah ............................................................................................... 33
1. Pengertian Dakwah ....................................................................... 33
2. Unsur-unsur Dakwah.................................................................... .36
3. Manajemen Dakwah ...................................................................... 49
4. Tujuan Dakwah ............................................................................. 50
C. Strategi Dakwah................................................................................. 52
D. Komunitas .......................................................................................... 54
1. Pengertian Komunitas ................................................................... 54
2. Manfaat Komunitas ....................................................................... 56
E. Sedekah ............................................................................................... 56
1. Pengertian Sedekah ....................................................................... 56
2. Hukum Sedekah ............................................................................ 59
3. Macam-macam Sedekah ............................................................... 60
4. Keutamaan Sedekah ...................................................................... 60
F. Sedekah Sebagai Gerakan Dakwah ..................................................... 62
BAB III GAMBARAN UMUM KOMUNITAS SEDEKAH SUBUH ..... 65
A. Profil Komunitas Sedekah Subu ......................................................... 65
1. Sejarah Berdirinya Komunitas Sedekah Subuh ............................. 65
2. Makna Logo Komunitas Sedekah Subuh ...................................... 68
B. Struktur Organisasi Komunitas Sedekah Subuh ................................. 69
C. Visi dan Misi Komunitas Sedekah Subuh .......................................... 71
1. Visi Komunitas Sedekah Subuh .................................................... 71
2. Misi Komunitas Sedekah Subuh ................................................... 71
D. Program Komunitas Sedekah Subuh .................................................. 71
1. Santunan Anak Yatim ................................................................... 71
2. Infaq Al-Qurʹan ............................................................................. 73
xv
3. Open Donasi .................................................................................. 74
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA KOMUNITAS SEDEKAH
SUBUH .......................................................................................................... 77
A. Perumusan Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh .................. 77
B. Implementasi Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh .............. 82
C. Evaluasi Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh ...................... 84
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 88
A. Kesimpulan ......................................................................................... 88
B. Saran ................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 91
LAMPIRAN ................................................................................................ 100
CURRICULUM VITAE ............................................................................ 108
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 (Logo Komunitas Sedekah Subuh) ........................................... 68
Gambar 3.2 (Bentuk Kepengurusan Komunitas Sedekah Subuh) ................ 70
Gambar 3.3 (Kegiatan Santunan kepada Anak Yatim) ................................ 71
Gambar 3.4 (Proses Pembagian Sembako) ................................................... 73
Gambar 3.5 (Infaq Al-Qur‟an di SMA LPM Lambur) ................................. 73
Gambar 3.6 (Infaq Al-Qur‟an di Rumah Tahfidz Muara Jambi) ................. 74
Gambar 3.7 (Pamflet Open Donasi) ............................................................. 76
xvii
ABSTRAK
Islam merupakan agama yang mengharuskan umatnya untuk
menyampaikan dakwah Islam kepada seluruh manusia, tidak mengenal siapa,
kapan, dan di mana manusianya berada. Kegiatan dakwah menandakan maju
atau mundurnya umat Islam. Berdakwah bukan hanya dengan perkataan,
melainkan bisa menggunakan apa saja yang bermanfaat bagi orang lain.
Dalam menyampaikan dakwah, terlebih dahulu hendaknya menentukan
strategi yang digunakan, agar tujuan dakwah tersampaikan dengan baik.
Berdakwah bisa dilakukan salah satunya dengan jalan bersedekah. Seperti
yang dilakukan oleh komunitas sedekah subuh. Komunitas ini mengajak
masyarakat berdakwah dengan jalan bersedekah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif, serta menggunakan teori pengelolaan
strategi yang dikemukakan oleh Fred R. David. Dalam mendapatkan data-
data yang dibutuhkan penulis melakukan observasi, wawancara tidak
terstruktur bersama informan dari komunitas sedekah subuh yang menjadi
subjek penelitian, serta dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan dakwah
komunitas sedekah subuh. Validitas data triangulasi dengan mengecek atau
membandingkan sesuatu di luar data terhadap data yang sudah ada, sesuai
dengan penentuan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi dakwah yang digunakan
komunitas sedekah subuh dalam membangun kesadaran bersedekah yaitu
dengan menggunakan dakwah bi al-hal yakni dakwah dengan tindakan,
pengaplikasian dalam hidup, atau aksi nyata melalui program program
Komunitas Sedekah Subuh. Bukan hanya dakwah bi al-hal, namun terdapat
juga dakwah bi at-tadwin yakni dengan membagikan foto kegiatan komunitas
melalui akun facebook masing-masing anggota, disertai dengan kalimat yang
memotivasi atau membangun kesadaran untuk bersedekah.
Kata Kunci: Strategi, Dakwah, Komunitas, Sedekah, Subuh, Kesadaran.
xviii
ABSTRACT
Islam is a religion that requires its people to preach Islamic preaching
to all mankind, not knowing who, when, and where the human being is.
Da'wah activities indicate the advance or retreat of Muslims. Preaching is not
only by word, but can use anything that is beneficial to others. In delivering
da'wah, first should determine the strategy used, so that the purpose of da'wah
is conveyed properly. Preaching can be done one of them by giving alms.
Like what the dawn alms community does. This community invites people to
preach by giving alms.
This research has been carried out using qualitative research with the
descriptive methods, and using the theory of strategic management proposed
by Fred R. David. In obtaining the data needed, the authors conducted
observations, unstructured interviews with informants from the dawn alms
community who were the subject of research, as well as documentation
related to the da‟wah activities of the dawn alms community. The validity of
the triangulation data by checking or comparing something outside the data to
the existing data, in accordance with the determination of informants using
purposive sampling techniques.
The results showed that the da'wah strategy used by the dawn alms
community in building awareness of alms was by using da'wah bi al-hal,
namely da'wah with action, application in life, or real action through the
Dawn Alms Community program. Not only da'wah bi al-hal, but there is also
da'wah bi at-Tadwin, namely by sharing photos of community activities
through each member‟s facebook account, accompanied by sentences that
motivate or build awareness to give alms.
Keywords: Strategy, Da'wah, Community, Alms, Dawn, Awareness.
xix
ملخص البحث
الإعلا د زطت ؤ إظبي اذػىح الإعلاخ إلى جمغ اجشش ، دو ؼشفخ اجشش وتى وؤ. رذي ؤشطخ اذػىح ػ رمذ المغين ؤو رشاخؼه. اىػظ ظ ثبىبد فمط ، ث يمى ؤ غزخذ ؤ شء فذ لآخش. في ؤداء اذػىح ، لا ثذ
ذذ الاعزشاردخ المغزخذخ ، زتى ز إظبي اغشع اذػىح ثشى ؤولا تحطسر. إزذي طشق اىػظ ثبزظذق. ث ب فؼ مجزغ افدش. زا المجزغ ذػى
.ابط زجشير ػ طشك اظذلبدرغزخذ ز اذساعخ اجسث اىػ ثبعزخذا الأعبت اىطفخ ، ورغزخذ
عزشاردخ اتي الزشزهب فشذ آس دفذ. سظىي ػ اجببد المطىثخ ، ظشخ الإداسح الإؤخشي المؤفى لازظبد ومبثلاد غير ظخ غ مخبر مجزغ اظجر از وبىا ىضىع اجسث ، ثبلإضبفخ إلى ازىثك المزؼك ثإشطخ اذػىح لمجزغ طذلبد افدش. طسخ
و مبسخ شء خبسج اجببد ثبجببد المىخىدح ، وفمب ثببد ازثث ػ طشك فسض ؤ .زمشش المخبر ثبعزخذا رمخ ؤخز اؼبد الهبدفخ
وؤظهشد ازبئح ؤ اعزشاردخ اذػىح اتي اعزخذهب مجزغ طذلخ افدش في ثبء ك في اىػ ثبضوبح وبذ خلاي اعزخذا اذػىح ثبلحبي ؤ اذػىح ثبؼ ؤو ازطج
الحبح ؤو افؼ الحمم خلاي مجزغ طجر اظذلخ ثشبح. ظ فمط اذػىح ثبلحبي ، ، ؤ خلاي شبسوخ طىس الأشطخ المجزؼخ ػبر زغبة رذوث بن ؤضب دػىح ثبلأ
.فغجىن ى ػضى ، ظسىثخ ثؼجبساد تحفض ؤو ر اىػ لإػطبء اظذلبد .زشاردخ ، اذػىح ، المجزغ ، اضوبح ، افدش ، اىػ: الإعالكلمات المفتاحية
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini, dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Masalah
Perjalanan dakwah Islam dapat dilihat melalui perjalanan panjang
para tokoh-tokoh Islam, yang oleh manusia sekarang sebagian hanya
mampu mengenang tanpa mampu mengulang. Dakwah disebarkan dan
hadir di muka bumi dengan jalan damai, artinya tanpa adanya paksaan.
Dengan dakwah, para pelaku dakwah berhasil menyebarkan ajaran-ajaran
Islam serta menjadi kunci dari kebesaran Islam yang dirasakan umat
manusia saat ini.
Islam merupakan agama yang tidak ada keraguan di dalamnya. Islam
merupakan agama yang bisa diterima kapan pun, Islam selalu terjaga
mulai dari diciptakannya Adam as. sampai hari kiamat nanti. Islam dapat
diterima di mana pun diberbagai belahan bumi tanpa melihat sosial dan
budaya. Islam merupakan agama yang bersifat menyeluruh, karena dapat
diterima siapa pun tanpa membedakan warna kulit, bahasa, jabatan, dan
derajat. Inti dari ajaran Islam adalah mengaplikasikan ajaran-ajaran Islam
dalam kehidupan sebagai tanda pengesaan Allah SWT.1
Ajaran agama Islam dapat diterima dan menyentuh akal umat
manusia dengan ayat-ayat semesta (kauniyah) yang ada dalam Al-Qur‟an,
yang mencakup seluruh sisi kehidupan makhluk-Nya di dunia, dan
berlaku di setiap zaman. Islam merupakan jalan hidup yang memberikan
1 Rusmala Dewi, “Universalisme Islam dan Kosmopolitisme Peradaban”, Nurani,
vol. 13, no. 1, (Juni 2013), h. 50. https://media.neliti.com. (03 Mei 2021).
2
ketenangan jiwa bagi semua umat manusia dan sebagai rahmat bagi
semesta alam.
Nabi Muhammad SAW merupakan manusia pilihan Allah SWT yang
diutus untuk menjadi penggerak dalam membangun keadaan yang
sempurna dengan aturan-aturan Islam, maka dengan jalan dakwah Allah
SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk mengajak manusia kepada
Islam. Islam merupakan agama yang mengharuskan umatnya untuk
menyampaikan dakwah Islam kepada seluruh manusia, tidak mengenal
siapa, kapan, dan di mana manusia itu berada. Kegiatan dakwah
merupakan pertanda maju atau mundurnya umat Islam.2
Dakwah merupakan proses peningkatan iman dalam diri sesuai
dengan ajaran Islam. Proses tersebut tidak menunjukkan adanya
kesudahan, melainkan berkesinambungan, dan berproses. Peningkatan
yang dimaksud merupakan perubahan kualitas positif, yang buruk menjadi
baik, atau dari baik menjadi lebih baik.3
Seorang muslim diwajibkan untuk melaksanakan dakwah walau
hanya satu ayat. Agar dakwah tersampaikan dengan baik, Allah SWT
memberi konsep strategis kepada Rasulullah SAW, yang mana konsep
tersebut masih digunakan sampai sekarang. Ada pun konsep strategis
tersebut Allah jelaskan dalam Al-Qur‟an:
ع ج خ و ٱلمىػظخ ٱلحغ خ س ثه ثٱلح ححٱدع إ ى ؤزغ و خ ذ ه ثٱز س ثه إ ع جؤػ ى ػ ض ث ۦ ثٱلمهز ذ ى ؤػ (٥٢٣) و
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk.” (QS. An-Naẖl [16]:125).
2 Didin Hafifudin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h. 76.
3 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah: Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 17.
3
Selain menyerukan untuk berdakwah, ayat di atas juga memberikan
gambaran berupa petunjuk mengenai cara-cara pelaksanaan dakwah yang
sesuai dengan ajaran agama.4 Ayat di atas juga menjelaskan bahwa
seorang pendakwah atau orang yang menyerukan ajaran Islam hendaknya
mengetahui tata cara atau metode yang ada dalam dakwah, mengingat
objek dakwah yang beragam.
Dr. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa dakwah adalah seruan
atau ajakan kepada kesadaran, atau usaha mengubah situasi yang kurang
baik menjadi lebih baik dan sempurna, baik terhadap diri sendiri maupun
masyarakat. Dakwah tidak hanya sekedar usaha meningkatkan
pemahaman, merubah tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga
menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada dewasa ini, dakwah sangat
berperan kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam
berbagai aspek kehidupan manusia.5
Hamka berpendapat bahwa dakwah merupakan ajakan atau seruan.
Menurut Hamka seruan dalam dakwah menuju pada dua arah, pertama
kepada Allah, kedua kepada manusia.6 Pengertian lain dijelaskan bahwa
dakwah Islamiyah adalah mengajak orang lain untuk ikut meyakini serta
mengaplikasikan apa yang telah diyakini dan diaplikasikan oleh
pendakwah itu sendiri.7 Dakwah berarti menyampaikan ajaran Islam
kepada manusia baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan.
Sudirman menjelaskan bahwa dakwah adalah mewujudkan ajaran
Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan
manusia secara individu maupun kelompok, dalam rangka mendapat
4 Mohammad Hasan, Metodelogi Pengembangan Ilmu Dakwah, (Surabaya: Pena
Salsabila, 2013), h. 21. 5 M. Quraish Shihab, “Membumikan Al-Qur‟an”, dalam Saidulkarnain Ishak,
Dakwah Sambil Ngenet, (Jakarta: Gramedia, 2015), h. 7. 6 Buya Hakma, Dakwah Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 16.
7 Ali Hasmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur‟an, (Jakarta: Bulan Bintang, 2004),
h. 18.
4
keridhoan Allah SWT.8 Dakwah merupakan perintah Allah yang tertulis
dalam kitab-kitab agama terdahulu. Dengan adanya perintah dakwah
dalam agama, manusia berlomba-lomba untuk mengajak manusia lain agar
memeluk agama yang dianutnya.9
Dalam Al-Qur‟an, dakwah merupakan seruan, iman (QS. Al-Anfāl
[8]:24), petunjuk agama (QS. Ibrahim [14]:1-5), dan proses pembangunan,
perlindungan, dan usaha pendekatan diri dengan bijak, terhadap semua
perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan menuju kualitas
“Khairu Ummatin” (QS. Āli-„Imrān[3]:110).10
Saat ini merupakan era globalisasi, di mana semuanya serba canggih.
Di era globalisasi ini banyak strategi, metode, dan media yang dapat
digunakan untuk menjalankan kegiatan dakwah. Semua hal yang berkaitan
dengan dakwah memiliki nilai positif. Dengan dakwah, nilai-nilai ajaran
Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dapat disebarluaskan kepada
umat-Nya.
Dalam menyampaikan dakwah, Rasulullah SAW menghadapi
berbagai macam rintangan yang sangat berat, namun di samping itu juga
dakwah Rasulullah SAW mendapatkan reaksi yang positif dari berbagai
kalangan masyarakat, terlebih masyarakat lemah. Walau demikian,
Rasulullah SAW tetap sabar serta senantiasa tekun dalam menjalankan
dakwah yang telah diperintahkan Allah SWT. Berkat kesabaran dan
ketekunan beliau, akhirnya Allah SWT membuktikan janjinya dan
mengangkat derajat Islam.
Islam adalah ajaran Allah yang sempurna, diturunkan untuk
mengatur kehidupan manusia baik individu atau masyarakat. Namun
8 Sudirman, Problematika Dakwah Islam di Indonesia, (Jakarta: PDII, 1979), h. 47.
9 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah: Edisi Revisi, h. 68.
10 A. Ilyas Ismail, True Islam: Moral, Intelektual, Spiritual, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013), h. 207.
5
kesempurnaan ajaran Islam tidak akan terwujud, apabila tidak
disampaikan secara tepat kepada manusia, terlebih jika ajaran itu tidak
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran-ajaran Islam bersifat
mutlak kebenarannya yakni bersifat menyeluruh dan suci, dan ajaran Islam
mengatur perbuatan seseorang, karena perbuatan yang baik menjadikan
terciptanya kehidupan yang baik.11
Dakwah merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam ajaran
Islam. Melalui kegiatan dakwah, Islam dapat diketahui dan diamalkan
oleh manusia dari generasi ke generasi. Sebaliknya, tanpa adanya kegiatan
dakwah maka tidak ada lagi generasi Islam, dan akhirnya Islam akan
lenyap dari muka bumi.
Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia dan menjadi
jalan bagi umat manusia dengan berpegang teguh kepada ajaran-ajaran
Allah, serta untuk mencapai kehidupan yang bahagia, baik di dunia
maupun di akhirat.
Agama Islam merupakan agama penyempurna agama-agama
sebelumnya. Perkembangan agama Islam yang disebarkan oleh Nabi
Muhammad SAW di Makkah, Madinah, hingga keseluruh dunia tidak lain
adalah karena adanya proses dakwah yang dilakukan oleh tokoh Islam.
Islam merupakan salah satu agama yang memiliki banyak penganut di
dunia, karena ajaran-ajaran Islam menjadikan pemeluknya terjaga baik di
dunia maupun di akhirat. Hal demikian tidak terlepas dari peran dakwah
sebagai kewajiban bagi setiap manusia.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW bukan berarti perjuangan dakwah
sudah berakhir, dakwah akan terus berlangsung selama masih berdiri alam
11
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), h.
81.
6
semesta, agar semua manusia memperoleh pengetahuan, mengenai ajaran
Islam. Perkembangan dakwah Islamiyah inilah yang menyebabkan agama
Islam terus ada dan tersebar luas ke masyarakat.12
Dakwah menjadi kewajiban bagi setiap manusia, baik muslim
maupun muslimah agar menyampaikan dakwah kepada manusia lain,
sebagaimana dengan makna dakwah “menyeru” atau “mengajak” kepada
orang lain agar mengikuti ajaran Allah SWT.13
Dengan kata lain dakwah
merupakan proses peningkatan kepercayaan atau pengesaan kepada Allah,
sesuai dengan ajaran Islam yang menjadi pedoman hidup manusia.
Berdakwah bukan hanya menyampaikan kebenaran ajaran agama
Islam dari mimbar ke mimbar, atau berdiri di hadapan orang banyak untuk
menyampaikan mana yang benar dan mana yang salah. Berdakwah bisa
dilakukan salah satunya dengan jalan bersedekah. Sedekah memiliki
banyak pengertian seperti memberikan sesuatu kepada fakir miskin atau
orang yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan sesuai
dengan kemampuan memberi.14
Haruslah sedini mungkin membiasakan diri untuk menyisihkan
sebagian harta yang dimiliki, yang kemudian diberikan kepada orang lain,
baik itu untuk keluarga, tetangga atau siapa saja yang membutuhkan.
Namun ada baiknya mendahulukan keluarga, tetangga, dan seterusnya.
Sedekah itu akan membangun kepedulian sosial yang tinggi, serta
mempererat ikatan persaudaraan yang dikemas dengan bahasa ekonomi.
Dikatakan bahwa orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, Allah
12
Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Kiat Sukses Dalam Berdakwah,
(Jakarta: Amzah, 2006), h. 11. 13
Uky Firmansyah Rahman Hakim, “Representasi Qudwah Hasanah Dakwah
Muslimah Melalui Akun Youtube Hijab Lila”, Komunikasi dan Penyiaran Islam, vol. 3, no.
1, (Juni 2019), h. 56. https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/15206. (02 Januari 2021). 14
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), h. 888.
7
akan melipatgandakan bagi siapa saja yang dikehendaki, sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur‟an:
ٱز فمى ث ؤ ى ه ع ج ف ٱ ث غ ع ج ج ز ذؤ ز جخ و ع بث ف جخعح و ب ئخ ز جخ ض ؼف ءأ ش و ٱ (٢٤٥) ػ و عغ و ٱ
“Perumpaan orang yang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah,
seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai,
pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa
yang ia kehendaki, dan Allah Maha luas, Maha mengetahui.” (QS. Al-
Baqarah [2]:261). Sedekah tidak menunggu kaya dan nanti, sedekah dapat berupa uang,
makanan, maupun barang yang masih layak serta bermanfaat bagi orang
lain, dengan niat memberikannya tanpa meminta imbalan apa pun. Dalam
bersedekah, yang melakukannya dilarang menyebut-nyebut pemberian dan
menyakiti hati penerimanya, karena bersedekah semata-mata diniatkan
karena Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an:
ىا ٱز ه بإ ط ذ لز طىا رج لا ءا وٱز ريو ٱلأ ثٱلم ى ب ٱبط و لا ءأسئ ۥفك ؤ ٱلأخش و ٱ ى ثٱ ث ۥف ث ط ف و رش اة ػ ى ا ۥفإط بث و اث اذط ۥفز ش و ذسو م لا ب وغ جىا ش ء ػ و (٢٤٢) ٱىفش ٱمى ذ ه لا ٱ
“Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu merusak
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena pamer
kepada manusia, dan tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.
Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka menjadilah batu itu licin
lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apapun dari apa yang mereka
kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”
(QS. Al-Baqarah [2]:264). Dakwah merupakan rangkaian kegiatan atau proses kegiatan yang
bersifat positif, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Di zaman
ini, penyampaian dakwah tidak cukup dengan lisan belaka, namun harus
8
ada contoh nyata atau bukti yang dapat dijadikan motivasi bagi manusia
lain.
Berdakwah merupakan tugas mulia yang diberikan oleh Allah,
sehingga dengan dakwah tersebut Allah menyematkan predikat Khoiru
Ummah (sebaik-baik umat), sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an:
و خ ش خ ز ر إ بط شخ ذؤخ ؤ ٱلم ه ىو ر فشوثٱلمؼ شو ىو رؤ ىشػ و ى ثٱ ءا ٱىز ت ؤ شخ ىب ا ه و ؤو ىٱلمؤ ه (٥٥١) ٱفغمى ثش
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada ma‟ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah.” (QS. Âli-„Imrân [3]:110).15
Dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Dakwah dapat dilakukan secara individu atau komunitas. Pelaku dakwah
salah satunya Komunitas Sedekah Subuh, komunitas ini berdakwah
dengan membangun kesadaran masyarakat untuk bersedekah.
Terbentuknya Komunitas Sedekah Subuh ini berawal dari salah
seorang pengurusnya mendengar dakwah Syekh Ali Jaber agar
menerapkan sedekah setiap selepas shalat subuh, dengan menyediakan
celengan kemudian diisi selepas shalat subuh. Setelah terkumpul selama
sebulan, celengan tersebut kemudian diberikan kepada anak yatim dengan
niat bersedekah. Berangkat dari hal demikian, ia pun mengajak keluarga
dan teman-temannya agar menerapkan hal tersebut.
Jika dikaitkan dengan fenomena di masyarakat, kurangnya kesadaran
manusia untuk bersedekah menandakan bahwa tingkat keimanan,
kepedulian, dan pengetahuan seseorang tersebut sangat sedikit, apalagi
pada kondisi sekarang yang serba mahal. Padahal pelaku sedekah tidak
menjadi miskin dan tidak menjadikan pelaku sedekah kehilangan harta,
melainkan menjadi manusia kaya bukan hanya dimata manusia tetapi juga
15
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 11.
9
dihadapan Allah SWT. Iman yang lemah dan kurangnya pengetahuan
agama sangat berpengaruh terhadap kesadaran manusia akan pentingnya
bersedekah. Ajaran-ajaran Islam yang ada sulit dilakukan dalam
kehidupan, karena kurangnya pemahaman, dan pengaplikasian.
Fokus penelitian saya adalah mengetahu bagaimana strategi dakwah
yang digunakan Komunitas Sedekah Subuh dalam mendakwahkan
sedekah. Melihat fenomena yang terjadi di lingkungan komunitas ini
berada, masyarakatnya banyak yang memilih menyimpan hartanya untuk
membeli rumah, tanah, dan perhiasan. Terbukti juga selama satu tahun
berdirinya hingga sekarang, komunitas ini hanya memiliki 75 donatur
tetap dari kurang lebih 4.924 jiwa yang ada di Desa Lambur16
dan kurang
lebih 1.755 jiwa yang ada di Desa Kota Harapan17
, yang mayoritas
masyarakatnya bekerja sebagai pekebun dan pelaut.
Melihat dari latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik
untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah komunitas sedekah subuh
dalam membangun kesadaran bersedekah. Perlunya meneliti lebih dalam
seperti apa strategi dakwah yang digunakan, penulis akan
menindaklanjutinya secara ilmiah dengan judul “Strategi Dakwah
Komunitas Sedekah Subuh Dalam Membangun Kesadaran
Bersedekah Di Jambi”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa perlu untuk
mengidentifikasi, membatasi, dan merumuskan masalah sebagai berikut:
16
Wawancara dengan Anggota Komunitas Sedekah Subuh Sekaligus Mantan
Panitia Pemilihan Umum Desa Lambur, Budi Yanto, Desa Lambur, 17 Juli 2021. 17
Wawancara dengan Kepala Urusan Pembangunan Desa Kota Harapan, M.Yusuf,
Desa Kota Harapan, 19 Juli 2021.
10
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Berdakwah bukan hanya melalui mimbar;
b. Banyak masyarakat yang belum memahami bahwa sedekah
adalah bagian dari dakwah;
c. Peran Komunitas Sedekah Subuh dalam membangun
kesadaran bersedekah.
2. Batasan Masalah
Melihat latar belakang dan rumusan masalah di atas, agar
memperjelas permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini, maka
penulis membatasi penelitian ini pada strategi dakwah yang
digunakan komunitas sedekah subuh dalam meningkatkan kesadaran
bersedekah.
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh
dalam membangun kesadaran bersedekah di Jambi?
b. Bagaimana Implementasi Strategi Dakwah Komunitas
Sedekah Subuh dalam membangun kesadaran bersedekah di
Jambi?
c. Bagaimana Evaluasi Strategi Dakwah Komunitas Sedekah
Subuh dalam membangun kesadaran bersedekah di Jambi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini berdasarkan permasalahan adalah sebagai
berikut:
11
a. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Dakwah Komunitas
Sedekah Subuh dalam membangun kesadaran bersedekah di Jambi.
b. Untuk mengetahui Implementasi Strategi Dakwah Komunitas
Sedekah Subuh dalam membangun kesadaran bersedekah di Jambi.
c. Untuk mengetahui Evaluasi Strategi Dakwah Komunitas
Sedekah Subuh dalam membangun kesadaran bersedekah di Jambi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara teoritis: pertama, memberikan gambaran
terkait Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh dalam membangun
kesadaran bersedekah di Jambi. Kedua, penelitian ini dapat dipergunakan
sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah dalam perkembangan
ilmu pengetahuan. Selanjutnya manfaat penelitian ini secara praktis adalah
penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan yang berkaitan
dengan strategi dakwah yang digunakan oleh suatu komunitas. Kemudian
memberikan informasi, serta memotivasi masyarakat agar gemar
bersedekah.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis merasa tertarik untuk
mengetahui bagaimana strategi dakwah komunitas sedekah subuh dalam
membangun kesadaran bersedekah di Jambi. Penulis melakukan tinjauan
pustaka sebagai berikut:
1. “Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Ngider Dalam Membangun
Kesadaran Bersedekah Di Jakarta“. Yang ditulis oleh Putra Akbar
Alkautsar, mahasiswa prodi Komunikasi dan metode kualitatif
dengan teknik penelitian isi. Dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa dalam perumusan strategi dakwah yang dilakukan oleh
12
Komunitas Sedekah Ngider adalah dengan merumuskan visi dan
misi, analisis lingkungan, tujuan, dan perencanaan program
kegiatan. Implementasi dengan melakukan penggalangan dana,
program penyaluran dana, dan program edukasi. Serta dengan
melakukan evaluasi terhadap program yang dilaksanakan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut sama-sama
meneliti strategi dakwah yang digunakan, serta menggunakan
pendekatan kualitatif, sedangkan perbedaannya terletak pada
sumber penelitian.18
2. “Strategi Dakwah Melalui Dongeng Di Kampung Dongeng
Tangerang Selatan”. Yang ditulis oleh Hanifah Rusyda,
mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah, Insititut Ilmu Al-Qurʼan (IIQ) Jakarta,
2020. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa Kampung
Dongeng Tangerang Selatan dalam mendongeng yang
disampaikan merupakan sebuah bentuk rasa kepedulian terhadap
komunikasi yang seharusnya diserap dengan cara baik, efektif
serta menyenangkan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
tersebut sama-sama meneliti strategi dakwah, sedangkan
perbedaannya terletak pada teori yang digunakan.19
3. “Strategi Dakwah Ustadz Misbakhudin Thoif Di Tempat Hiburan
Malam “Studi Pada Tempat Hiburan Malam Sarirejo Kota
Salatiga”. Yang ditulis oleh Sifa Ahmad Sodiqin, mahasiswa
prodi Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2019. Dalam
18
Putra Akbar Alkautsar, “Strategi Komunitas Sedekah Subuh Dalam Membangun
Kesadaran Bersedekah Di Jakarta”, Skripsi, (Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN)
Jakarta, 2019), t.d. 19
Hanifah Rusyda, “Strategi Dakwah Melalui Dongeng Di Kampung Dongeng
Tangerang Selatan”, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qurʼan Jakarta (IIQ), 2020), t.d.
13
penelitiannya menjelaskan bahwa Strategi dakwah yang dilakukan
Ustadz Misbakhudin Thoif di temapt hiburan malam Sarirejo
menitik beratkan pemutusan mata rantai penerus pekerja dan bos
kafe dengan pendekatan hati untuk tercipta generasi Qur‟ani dan
ber-akhlakuk karimah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
tersebut sama-sama meneliti strategi dakwah, sedangkan
perbedaannya terletak pada objek penelitian.20
4. “Strategi Dakwah PERMATA (Persatuan Remaja Masjid Putat
Jaya) Di Eks. Lokalisasi Dolly Surabaya”. Yang ditulis oleh
Isdhihar Izzati, mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Ampel, 2019. Dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa kegigihan yang dilakukan khususnya oleh
para remaja, menimbulkan semangat bagi kita, bahwa generasi
penerus bangsa dapat menjadi pelopor yang pada akhirnya
memberikan kontribusi yang nyata akan dakwah untuk
perkembangan Islam, khususnya di Indonesia. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian tersebut sama-sama meneliti
strategi dakwah, sedangkan perbedannya terletak pada teknik
analisis data.21
5. “Strategi Dakwah Jamaah Tabligh Dalam Meningkatkan Kesadaran
Shalat Berjamaah Di Masjid An Nur Bojong Giyanti Candimulyo
Magelang Tahun 2020. Yang ditulis oleh Asriyanti Munawaroh,
mahasiswa prodi Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah
20
Sifa Ahmad Sodiqin, “Strategi Dakwah Ustadz Misbakhudin Thoif Di Tempat
Hiburan Malam “Studi Kasus Tempat Hiburan Malam Sarirejo Kota Salatiga”, (Salatiga:
Institut Agama Islam Negeri (IAIN), 2019), t.d. 21
Isdhihar Izzati, “Strategi Dakwah PERTAMA (Persatuan Remaja Masjid Putat
Jaya) Di Eks. Lokalisasi Dolly-Surabaya”, (Surabaya: Universitas Islam Negeri (UIN),
2018), t.d.
14
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2020. Dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa gerakan jamaah tabligh
berfokus meningkatkan iman umat. Keimanan seseorang dapat
bertambah dan berkurang. Salah satu amalan yang dapat
meningkatkan keimanan yaitu mendirikan shalat berjamaah.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut sama-sama
meneliti strategi dakwah, sedangkan perbedaannya terletak pada
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, sedangkan
penelitian tersebut menggunakan pendekatan sosiologis.22
Hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh penulis menunjukkan
bahwa belum menemukan adanya kesamaan judul dengan judul skripsi
yang akan diajukan. Dikarenakan belum ada skripsi yang mengangkat
judul yang penulis angkat, maka penulis tertarik untuk mengajukan skripsi
dengan judul “Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh Dalam
Membangun Kesadaran Bersedekah Di Jambi: Studi Kasus Masyarakat
Tanjung Jabung Timur Desa Lambur dan Kota Harapan”.
Kekuatan dari judul yang penulis angkat adalah, penulis mengangkat
dari segi strategi yang digunakan komunitas sedekah subuh dalam
membangun kesadaran masyarakat untuk bersedekah. Dengan strategi
yang tepat, maka tujuan yang diinginkan dapat tersampaikan dengan tepat,
dan tentu mendapat perhatian dari masyarakat. Dengan demikian, akan
terbentuk hubungan yang baik antara komunitas sedekah subuh dengan
masyarakat.
F. Metode Penelitian
22
Asriyanti Munawaroh, “Strategi Dakwah Jamaah Tabligh Dalam Meningkatkan
Kesadaran Shalat Berjamaah Di Masjid An Nur Bojong Giyanti Candimulyo Magelang
Tahun 2020, (Salatiga: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), 2020), t.d.
15
Metode penelitian adalah petunjuk yang dijadikan sebagai landasan
konsentrasi organisai atau tata cara yang terstruktur dan terorganisasi guna
menyelidiki suatu masalah tertentu dengan tujuan mendapatkan informasi,
yang digunakan sebagai jalan keluar serta jawaban atas masalah yang
diteliti. Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.23
Metode penelitian ilmiah merupakan cara atau arah yang digunakan
untuk mengetahui objek yang menjadi sasaran, sehingga tujuan dan hasil
tercapai sesuai dengan harapan.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk memahami fakta tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, tanggapan, dorongan, tindakan secara
holistik, dan dengan penjelasan dalam bentuk kata dan bahasa, pada
suatu kerangka tertentu yang alamiah dan dengan menggunakan
beragam metode alamiah.24
Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pemikiran nyata, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang apa adanya di mana peneliti adalah sebagai instrumen
utama.25
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan cara atau kegiatan yang
digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif deskriptif yakni mencari suatu penjelasan, atau
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 2. 24
Lofland dan Lofland, “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, dalam Lexy J.
Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 6. 25
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: IKPAI, 2015), h. 15.
16
memaparkan observasi secara langsung dengan melihat fakta dan
realitas.26
Penggunaan metode kualitatif deskriptif bertujuan untuk
memperjelas masalah, mencari tahu makna tersembunyi,
menginterpretasikan interaksi sosial, menguraikan teori, memperjelas
kebenaran, dan menyelidiki sejarah perkembangan.27
3. Sumber Data
Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh. Sumber
data bisa berupa benda, perilaku, tempat dan sebagainya.28
Data utama
atau data primer dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara
tidak terstruktur karena peneliti belum mengetahui secara pasti data
apa yang akan diperoleh, maka peneliti lebih banyak mendengar
penjelasan informan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku,
jurnal, internet, dan sumber lain yang dapat dijadikan pelengkap.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Observasi merupakan pengamatan serta pencatatan
secara sistematis, yang berkaitan dengan fenomena-fenomena
lapangan yang diteliti baik secara langsung (Observasi Partisipan)
maupun tidak langsung (Observasi non Partisipan).
Dalam penelitian ini, penulis melakukan teknik observasi
partisipan, yaitu langsung ke subjek atau objek yang akan diteliti
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h. 23. 27
Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada media Group,
2011), h. 35. 28
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.
107.
17
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang strategi dakwah
yang digunakan oleh sedekah subuh.
Selanjutnya dengan melakukan wawancara. Wawancara
(interview) adalah percakapan dengan tujuan tertentu yang dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan informan. Pewawancara
mengajukan pertanyaan, kemudian informan memberikan jawaban
atas pertanyaan yang diajukan. Ciri utama wawancara yakni adanya
tatap muka atau bertemunya pewawancara dan informan, dan
pewawancara sudah menyiapkan beberapa pertanyaan. Namun seiring
proses interview, akan muncul pertanyaan-pertanyaan lain. Maka
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Teknik wawancara ini juga dilakukan langsung dengan
anggota Komunitas Sedekah Subuh untuk memperoleh sumber-
sumber yang luas dalam penelitian ini. Pemilihan informan dalam
wawancara menggunakan teknik purposive sampling dengan
menentukan ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian,
sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian.
Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-
hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda serta foto-foto kegiatan.29
5. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengumpulan data bersistematis
yang mempermudah peneliti dalam menentukan kesimpulan. Analisis
data kualitatif merupakan analisis data yang diperoleh dari
wawancara.
Analisis data kualitatif memiliki tiga tahapan, yaitu reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi:
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 206.
18
a. Reduksi Data
Penulis menyeleksi atau memilih data yang akan digunakan,
berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi
dilapangan.
b. Penyajian Data
Setelah memilih data yang akan digunakan, selanjutnya penulis
menyusun data, dan kembali memilih data yang benar-benar
dibutuhkan dalam penelitian.
c. Penarikan Kesimpulan
Menyusun hasil penelitian yang digunakan untuk mengambil
kesimpulan strategi dakwah komunitas sedekah subuh.30
6. Metode Validitas Data
Validitas data merupakan pengukuhan kesimpulan dari hasil
penelitian.31
Dalam penelitian ini menggunakan teknik validitas data
triangulasi. Triangulasi adalah teknik dalam membuktikan validitas
data, dengan mengecek atau membandingkan sesuatu di luar data
terhadap data yang sudah ada.32
Triangulasi merupakan cara umum
yang digunakan pada validitas data penelitian kualitatif. Berikut empat
macam teknik triangulasi:
a. Triangulasi Metode
Pembandingan informasi atau data dengan cara yang berbeda.
Teknik ini dilakukan jika data yang diperoleh dari informan atau
subjek penelitian yang diragukan kebenarannya.
b. Triangulasi antar Peneliti
30
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 1992), h. 16. 31
Sutopo, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Sebelas Maret Universitas,
2002), h. 52. 32
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 330.
19
Pengumpulan dan analisis data dilakukan lebih dari satu orang.
c. Triangulasi Sumber Data
Pengumpulan sumber data yang berbeda, dengan metode yang
sama. Misalnya wawancara mendalam.
d. Triangulasi Teori
Menggunakan beberapa pendapat atau teori dalam menafsir
sebuah data.
Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data, yakni
peneliti membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari
berbagai sumber berbeda dengan metode yang sama. Dengan
menggunakan teknik metode validitas ini, penulis dapat
memperolehnya dengan cara membandingkan atau memeriksa
kembali data tingkat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari
sumber yang berbeda. Selanjutnya membandingkan antara yang
dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi, kemudian
membandingkan hasil wawancara dengan data yang ada.
7. Langkah Penelitian
a. Tahap Persiapan
1) Peneliti melakukan beberapa persiapan yakni:
merancang penelitian, menentukan subjek penelitian,
merancang proses wawancara (wawancara tidak terstruktur),
mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian,
serta mempersiapkan diri untuk melakukan penelitian.
2) Peneliti memperkenalkan diri dengan singkat dan
menjelaskan maksud serta tujuan penelitian yang akan
dilakukan kepada komunitas sedekah subuh.
20
3) Kemudian peneliti membuat janji bersama informan
untuk menentukan di mana proses wawancara dan observasi
dilakukan.
4) Menyusun panduan wawancara dan observasi yang
dibuat sesuai dengan tujuan penelitian strategi dakwah
komunitas sedekah subuh dalam meningkatkan kesadaran
bersedekah.
5) Mempersiapkan berbagai alat seperti alat perekam
(tape recorder), kamera untuk mengambil gambar (foto), yang
akan digunakan untuk mendokumentasikan proses yang terjadi
pada saat wawancara dan observasi berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Sebelum proses pertemuan dilakukan, penulis kembali
menghubungi informan untuk mengkonfirmasi janji pertemuan
yang sudah disepakati. Serta peneliti mempersiapkan panduan
wawancara.
2) Pengumpulan data dengan melakukan wawancara di
tempat dan waktu yang sudah disepakati.
3) Selanjutnya peneliti mencari data dari informan atau
orang-orang yang memiliki hubungan dengan objek, agar
mendapat data yang bersifat objektif.
4) Menganalisis data setiap subjek hingga membuat
kesimpulan penelitian.
G. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu antara 24 Januari
2021 sampai 9 Maret 2021.
21
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan salah satu jenis sumber data yang
bisa dimanfaatkan peneliti.33
Lokasi penelitian merupakan tempat di
mana peneliti melakukan penelitian. Pemilihan lokasi berkaitan
dengan tempat di mana orang-orang atau objek yang berpartisipasi
dalam penelitian.34
Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Lambur, Kecamatan
Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, karena
daerah ini merupakan tempat mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan komunitas sedekah subuh.
H. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan penelitian ini merujuk pada buku Pedoman
Penulisan Proposal dan Skripsi Edisi Revisi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta tahun 2021.35
Penulisan skripsi nanti terbagi menjadi 5 bab, masing-masing bab
tersebut memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya.
Diantaranya:
BAB I: Pendahuluan. Dalam bab ini terdiri dari latar belakang
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II: Landasan Teori. Dalam bab ini membahas teori yang
berkaitan dengan pembahasan penelitian, yakni: strategi, dakwah, strategi
dakwah, komunitas, dan sedekah.
33
Sutopo, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 102. 34
Sukmadinata, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 102. 35
Huzaemah T. Yanggo, et.al, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Edisi
Revisi Institut Ilmu Al-Qurʹan (IIQ) Jakarta, (LPPI IIQ: Jakarta, 2021), h. 10.
22
BAB III: Gambaran Umum. Dalam bab ini membahas profil serta
struktur komunitas sedekah subuh.
BAB IV: Temuan dan Analisis Data. Dalam bab ini peneliti
mempresentasikan hasil temuan data di lapangan yang mendukung pada
penelitian ini.
BAB V: Penutup. Bab terakhir yang berisi kesimpulan hasil penelitian
dan saran.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis penelitian yang sudah peneliti temukan, maka
peneliti mengambil sebuah kesimpulan dari strategi dakwah Komunitas
Sedekah Subuh dalam Membangun Kesadaran Bersedekah, yaitu:
1. Perumusan Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh
Tahap pertama yang dilakukan oleh Komunitas Sedekah Subuh
dalam membangun kesadaran bersedekah yakni dengan mengingatkan
masyarakat baik secara langsung maupun melalui akun facebook
anggota Komunitas Sedekah Subuh, dan menanamkan nilai-nilai
bersedekah melalui program-program yang berjalan. Dan juga
menentukan visi dan misi agar tujuan yang diinginkan oleh
Komunitas Sedekah subuh dapat tercapai. Dan juga melakukan
analisis lingkungan yang di dalamnya terdapat faktor pendukung dan
penghambat berjalannya program-program Komunitas Sedekah
Subuh.
2. Implementasi Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh
Tahap kedua yang dilakukan oleh Komunitas Sedekah Subuh
dalam membangun kesadaran bersedekah yakni dengan melakukan
atau menjalankan program-program yang sudah ditentukan, ada yang
rutin yakni santunan kepada anak yatim, dilakukan sekali dalam
sebulan. Dan ada yang tidak rutin yakni program infaq Al-Qur‟an dan
open donasi. Program infaq Al-Qur‟an berjalan jika ada pondok tahfid
atau rumah tahfid yang membutuhkan Al-Qur‟an. Program open
donasi dijalankan apabila di suatu tempat atau adanya masyarakat
yang membutuhkan dana yang berjumlah besar. Informasi tersebut
89
datang dari masyarakat atau diperoleh dari media sosial. Dalam
menjalankan open donasi, tidak lupa mengunggah pamflet open
donasi di akun facebook yang disertai dengan kalimat-kalimat
pengingat tentang pentingnya bersedekah.
3. Evaluasi Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Subuh
Tahap ketiga yang juga merupakan tahap terakhir dalam strategi
dakwah Komunitas Sedekah Subuh dalam membangun kesadaran
bersedekah yakni melakukan evaluasi secara menyeluruh dan
mengevaluasi program serta mengevaluasi kerja para anggota
Komunitas Sedekah Subuh. Evaluasi menyeluruh Komunitas Sedekah
Subuh melihat dari faktor pendukung dan penghambat baik internal
maupun external, baik dari komunitas itu sendiri maupun masyarakat.
Evaluasi dilakukan Komunitas Sedekah Subuh ketika ada suatu
kegiatan atau pelaksanaan program tidak berjalan dengan baik yang
biasanya dibicarakan melalui grup whatsApp.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti memiliki
beberapa saran yang semoga nantinya akan bermanfaat dan menjadi bahan
pertimbangan bagi Komunitas Sedekah Subuh agar dapat meningkatkan
kinerja komunitas, diantaranya:
1. Kepada Komunitas Sedekah Subuh agar memaksimalkan
pemanfaatan media sosial, bukan hanya digunakan untuk
mempublikasikan kegiatan penyaluran dana dari para donatur, namun
juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mencari dan
menambah donatur, misalnya dengan membuat pamflet yang berisi
informasi tentang komunitas, penyaluran dana dari para donatur, dan
bagaimana cara menjadi donatur.
90
2. Kepada Komunitas Sedekah Subuh agar secara rutin
mengadakan pertemuan dengan para donatur dan mengundang
berbagai pihak, sebagai cara untuk mensosialisasikan program-
program Komunitas Sedekah Subuh.
3. Kepada Komunitas Sedekah Subuh agar melibatkan donatur
yang ada untuk mencari dan menambah donatur baru.
91
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
A, Muis, Komunikasi Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.
Arifin, M, Psikologi Dakwah: Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara,
2000.
_______, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Amrullah, Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Prima
Duta, 1985.
Al-Qahthani, Abdurrahim, Berkah dan Keajaiban Sedekah, Jakarta: Sandro
Jaya, 2011.
Abdullah, Ilmu Dakwah: Kajian Ontologi, Epistimologi, Aksiologi, dan
Aplikasi Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2018.
Assuari, Sofjan, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi,
Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Abidin, Yusuf Zainal, Pengantar Retorika, Bandung: Pustaka Setia, 2013.
Alkautsar, Putra Akbar, “Strategi Komunitas Sedekah Subuh Dalam
Membangun Kesadaran Bersedekah Di Jakarta”, Skripsi, Jakarta:
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, 2019, t.d.
Aziz, Moh Ali, Ilmu Dakwah: Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2017.
Al-Qahthani, Sa‟id, Menjadi Da‟i Yang Sukses, Jakarta: Qisthi Press, 2005.
Ayub, Mohammad E, Manajemen Masjid, Jakarta: Genta Ihsan, 1996. Astrid, Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Bina Cipta,
1997.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian S uatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Arifin, Gus, Zakat Sedekah Infak, Jakarta: Media Komputindo, 2011.
92
Aripudin, Acep, Pengembangan Metode Dakwah: Respon Da‟i Terhadap
Dinamika Kehidupan di Kaki Ciremai, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011.
_______, Dakwah Antar Budaya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
Al-Wakil, Muhammad Sayyid, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Jakarta:
Aksdemika Pressindo, 2002.
Al-Faruqi, Ismail R. Menjelajah Atas Dunia Islam, Bandung: Mizan, 2000.
Anshari, M. Hafi, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, Surabaya: Al-
Ikhlas, 1993.
Arifin, Anwar, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Akdon, Strategic Manajemen for Educational Management: Manajemen
Strategik untuk Manajemen Pendidikan, Bandung: ALFABETA,
2006.
al-Jurjawi, Ali Ahmad, Falsafah dan Hikmah Hukum Islam, Semarang: Asy
Syifa, 1992.
Al-Waʽiy, Taufiq Yusuf, Fiqih Daʽwah Ilallah, Jakarta: Al-IʽTishom, 2011.
Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009.
_______, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Antonio, Syafi‟i , Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001.
Abi Isa Muhammad Isa bin Saurah al-Tarmidzi, Sunan Tirmidzi, juz 9
Beirut: Dar Al-fikr, 1208. Basit, Abdul, Filsafat Dakwah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Baddruttamam, Nurul, Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher, Jakarta:
Grafindo, 2005.
Baharuddin dan Moh. Makin, Manajemen Pendidikan Islam, Malang: UIN
Maliki Press, 2010.
93
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.
Cangara, Hafid, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013.
_______, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1998. David, Fred R, Manajemen Strategi: Konsep, Jakarta: Salemba Empat, 2010.
Diana, Ilfi Nur, Hadis-hadis Ekonomi, Malang: UIN Maliki Press, 2008.
Fauziyah, Mira, Urgensi Media Dalam Dakwah, Yogyakarta: AK Group,
2006.
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004. Ghazali, Abdul Rahman, dkk, Fiqh Muamalat, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010.
Ginting, Nembah F. Hartimbul, Manajemen Pemasaran, Bandung: Yrama
Widya, 2015.
Ghazali, M. Bahri, Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah,
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
Hasan, Mohammad, Metodelogi Pengembangan Ilmu Dakwah, Surabaya:
Pena Salsabila, 2013.
Hamriani, Manajemen Dakwah, Makassar: Alauddin University Press, 2013.
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017. Hafifudin, Didin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
Hamka, Buya, Dakwah Islami, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
_______, Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Jakarta: Gema Insani
Press, 2018.
Hasmy, Ali, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur‟an, Jakarta: Bulan Bintang,
2004.
Hasibuan, Malayu, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
94
Hubies, Musa dan Mukhamad Najib, Managemen Srategik dalam
Pengembangan Daya saing Organisasi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014.
Ishak, Saidulkarnain, Dakwah Sambil Ngenet, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2015.
Ismail, A. Ilyas, True Islam: Moral, Intelektual, Spiritual, Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013.
_______, The True Dakwah: Menggagas Paradigma Baru Dakwah Era
Millenial, Jakarta: Prenada Media Group, 2018.
_______ dan Priyo Hotman, Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama
dan Peradaban Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Izzati, Isdhihar, “Strategi Dakwah PERMATA (Persatuan Remaja Majid
Putat Jaya) Di Eks. Lokalisasi Dolly-Surabaya”, Surabaya:
Universitas Islam Negeri (UIN), 2018, t.d.
Kuncoro, Mudrajad, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
Jakarta: Erlangga, 2006.
Kayo, RB. Khatib Pahlawan, Manajemen Dakwah: Dari Dakwah
Konvensional Menuju Dakwah Profesional, Jakarta: Amzah, 2007.
Khasanah, Siti Uswatun, Berdakwah dengan Jalan Debat antar Muslim dan
Non Muslim, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Kholili, HM, Komunikasi untuk Dakwah: Suatu Pengantar, Yogyakarta:
Tiara Wacana, 2009.
Munawaroh, Asriyanti, “Strategi Dakwah Jamaah Tabligh Dalam
Meningkatkan Kesadaran Shalat Berjamaah Di Masjid An Nur
Bojong Giyanti Candimulyo Magelang Tahun 2020, (Salatiga: Institut
Agama Islam Negeri (IAIN), 2020), t.d.
Moeleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
95
Mahmud, Ali Abdul Halim, Akhlak Mulia, Jakarta: Gema Insani Press, 2004.
Munir, Muhammad dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana,
2006.
Maskur, Syafi‟i, Kekuatan Sedekah, Yogyakarta: Briliant Books, 2011.
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 1992.
Mahmuddin, Manajemen dakwah: Edisi Revisi, Ponorogo: Wade Group,
2018.
Nata, Abuddin, Studi Islam Komprehensif, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Noor, Juliansyah, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011.
Nurdin, Ali, Dakwah Dalam Islam, Jakarta: Bina Ilmu, 2007.
Nawawi, Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif, Yogyakarta: Gajah Mada Unifersity Press, 2005.
Nasrullah, Rulli, Komunitas Antarbudaya di Era Budaya Siber, Jakarta:
Kenacana, 2012.
Prawirosentoso, Suryadi dan Dewi P, Managemen Strategik dan
Pengambilan Keputusan Korporasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Poerwadaminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Rachmat, Manajemen Strategik, Bandung: Pustaka Setia, 2014.
Rusyad, Daniel, Ilmu Dakwah: Suatu Pengantar, Bandung: el Abqarie Press,
2020.
Rusyda, Hanifah, “Strategi Dakwah Melalui Dongeng Di Kampung Dongeng
Tangerang Selatan”, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qurʼan (IIQ), 2020, t.d.
Rumi, Fuad dan Hafid Paronda, Manajemen Dalam Islam, (Ujungpandang:
Lembaga Studi Islam UMI, 1994.
96
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: al-Ikhlas,
1983.
Suryadi, Edi, Strategi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018.
Saputra, Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011.
_______, Retorika Monologika: Kiat dan Tips Menjadi Muballig, Bogor:
Titian Press, 2010.
Shaleh, A. Rosyad, Manajemen Dakwah, Jakarta: Bulan Bintang, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: IKPAI, 2015.
_______, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2011.
Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit, Jakarta: Kompas Gramedia, 2015.
Sunarto, Achmad, Indahnya Sedekah, Surabaya: Menara Suci, 2015.
Sukayat, Tata, Ilmu Dakwah Perspektif Islam Filsafat Mabadi „Asyarah,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara, 2016.
Sampurno, Managemen Strategik: Menciptakan Keunggulan Daya Saing
yang Berkelanjutan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2013.
Syamsuddin, Sejarah Dakwah, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016.
Shihab, Muhammad Quraish, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan
Keserasian Al-Qur‟an, Jakarta: Lentera hati, 2000.
Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,
2005.
Shadiq, Kamus Istilah Agama, Jakarta: Seinttarama, 1988. Sukardi, Akhmad, Dakwah Teknik Berpidato, Kendari: Shadra, 2009.
97
Sagala, Syaiful, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
Bandung: Alfabeta, 2007.
Sutopo, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret
Universitas, 2002.
Sulitiyani, Ambar Teguh, Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan,
Yogyakarta: Gava Media, 2004.
Sukmadinata, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.
Suhandang, Kustadi, Ilmu Dakwah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Sofyan, Hadi, Ilmu Dakwah: Konsep Paradigma Hingga Metodelogi,
Jember: CSS, 2012.
Sari, Elsi Kartika, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: Grasindo,
2006.
Sudirman, Problematika Dakwah Islam di Indonesia, Jakarta: PDII, 1979.
Said, Rukhman Ar, Dakwah Bijaksana, Semarang: STAIN Palopo, 2009.
Sodiqin, Sifa Ahmad, “Strategi Dakwah Ustadz Misbakhudin Thoif Di
Tempat Hiburan Malam “Studi Kasus Tempat Hiburan Malam
Sarirejo Kota Salatiga”, Salatiga: Institut Agama Islam Negeri
(IAIN), 2019, t.d.
Tjiptono, Fandi, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2000.
T. Yanggo, Huzaemah, dkk, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Edisi
Revisi Institut Ilmu Al-Qurʹan (IIQ) Jakarta, (LPPI IIQ: Jakarta, 2021.
Terry, GR, dan L.W. Rue, Principles of Management, terj. G.A. Ticoalu,
Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Umar, Husein, Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Usman, Nurdin, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Jakarta:
Grasindo, 2002.
98
Wenger, Etienne, Knowledge Management as a Doughnut Shaping Your
Strategy Through Communities, Harvard: Business School Press,
2004.
Widoyoko, Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2012.
Wibisono, Dermawan, Manajemen Kerja, Jakarta: Erlangga, 2006.
Yunus, Eddy, Manajemen Strategi, Yogyakarta: Andi Offset, 2016.
Yaʻqub, Ali Musthafa, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2000.
Yusuf , H.M. Yunan, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006.
Zuhdi, Masjfuk, Studi Islam Jilid III: Muamalah, Jakarta: Raja Gravindo
Persada, 1993.
Sumber Jurnal
Dewi, Rusmala , “Universalisme Islam dan Kosmopolitisme Peradaban”,
Nurani, vol. 13, no. 1, (Juni 2013). https://media.neliti.com. 03 Mei
2021.
Fathurrahman, “Polemik Politik dan Strategi Dakwah”, Tasamuh, vol. 16, no.
2, (Juni 2019), h. 117. https://journal.uinmataram.ac.id. 05 Mei 2021.
Hakim, Uky Firmansyah Rahman, “Representasi Qudwah Hasanah Dakwah
Muslimah Melalui Akun Youtube Hijab Lila”, Komunikasi dan
Penyiaran Islam 3, no. 1, Juni 2019.
https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/15206. 02 Januari 2021.
Mahmuddin, Manajemen dakwah: Edisi Revisi, (Ponorogo:Wade Group,
2018), h. 16-17. http://repositori.uin-alauddin.ac.id. 30 April 2020.
Muktaruddin, “Dakwah bi al-Hal di Indonesia: Problem dan Solusi”, An-
Nadwah, 25, no. 1, (Januari-juni 2019). http://jurnal.uinsu.ac.id. 19
Juli 2021.
99
Najamuddin, “Strategi Dakwah dan Faktor Pengaruh”, Studi Islam, vol. 12,
no. 1, April 2020. https://e-jurnal.iainsorong.ac.id. 21 April 2021.
Sholihah, Halida Zia, “Peran Komunitas Japan Club East Borneo (JCEB)
Dalam Mensosialisasikan Budaya Jepang Di Samarinda”, Ilmu
Komunikasi 5, no. 3, 2017. https://ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id/site/?p=3059. 09 April 2021.
Sagir, Akhmad , “Dakwah bi al-Hal: Prospek dan Tantangan Da‟i”, Ilmu
Dakwah, 14, no. 27, (Januari-juni 2015).
http://download.garuda.ristekdikti.go.id. 19 Juli 2021.
Sumber Wawancara
Wawancara dengan Anggota Komunitas Sedekah Subuh, Budi Yanto, Desa
Lambur, 15 Februari 2021.
Wawancara dengan Anggota Komunitas Sedekah Subuh, Muhammad Husen,
Desa Lambur, 2 Maret 2021.
Wawancara dengan Anggota Komunitas Sedekah Subuh Sekaligus Mantan
Panitia Pemilihan Umum Desa Lambur, Budi Yanto, Desa Lambur,
17 Juli 2021.
Wawancara dengan Kepala Urusan Pembangunan Desa Kota Harapan,
M.Yusuf, Desa Kota Harapan, 19 Juli 2021.
Jamal, Wawancara dengan Staf Desa Pemerintahan, Desa Sungai Sayang,
Jamal, Desa Sungai Sayang, 22 Juli 2021.
Sumber Website
KBBI Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/komunitas. (17 Juli 2021).
108
CURRYCULUM VITAE
Fitra, lahir di sebuah desa kecil di bagian Timur Pulau Sumatera,
tepatnya di Desa Lambur, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi pada hari Jum‟at, 29 Oktober 1999.
Penulis merupakan anak ke-tiga dari tiga bersaudara, dari Ibu Alm. Dahriah
dan Bapak Muhammad Husen. Saat ini penulis tinggal bersama kaka pertama
di Jln. Bougenfille, rt. 02 kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Penulis pertama kali menempuh pendidikan Sekolah Sasar (SD) di
SDN 14 Tanjung Jabung Timur, dan selesai tahun 2011. Kemudian
melanjutkan pendidikan di SMPN 11 Tanjung Jabung Timur, dan lulus pada
tahun 2014. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di MAS As‟adiyah
di Desa Kota Harapan, selanjutnya ketika kelas dua aliyah semester satu,
penulis pindah sekolah ke MAS As‟ad Olak Kemang Kota Jambi, dan lulus
pada tahun 2017. Di tempat yang sama penulis juga menjadi santriwati di
bawah asuhan Tuan Guru H. Muhammad Nadjmi Bin Syekh H. Abdul Qodir.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan kejenjang perkuliahan di Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, pada
program Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2017, dan
menamatkan studinya pada tahun 2021. Penulis juga pernah di bawah asuhan
Dr. KH. Ahmad Fathoni Lc, MA, di Pesantren Takhasus IIQ Jakarta.