STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

17
52 STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA Jamal Balai Diklat Keagamaan Surabaya e-mail: [email protected] Abstract This study aims to explain apology types and strategies in conversational discourses in the Religious Training Office Surabaya. The data sources were people involved in the training activities, including tutors/lecturers and participants. The data were collected through participant observations, in-depth interview, and documents. The data were analyzed by means of the interactive, simultaneous, and continuous technique developed by Miles and Huberman. The data analysis activities included (1) data reduction, data display, and conclusion drawing/inference. The findings are as follows. First, the anticipatory apology appears as frequently as the remedy apology.Apologies are stimulated by elements of space, time, speech, inability, and strength. Second, apologies contain explicit excuses with reasons in order to reduce linguistic and non-linguistic malfunctions. Third, strategies employed in apologies are varied, depending on the purposes. Keywords: apology, apology types and strategies, linguistic malfunctions PENDAHULUAN Pada awalnya wacana dan analisis wacana adalah cara khusus membicara- kan dunia dan memahami dunia atau aspek dunia (Jorgensen dan Philips, 2002). Sekarang ini istilah wacana telah menjadi istilah umum dalam berbagai disiplin: teori kritis, sosiologi, linguis- tik, filsafat, psikologi sosial (Mills, 1997), bahkan meluas sampai pada wilayah idiologi dan politik (Fairclough, 1995). Akibatnya, kajian terhadap wacana berkembang secara beragam sesuai dengan segi kajian dan visi pengem- bangannya masing-masing. Para ahli sosiolinguistik, misalnya, memperha- tikan wacana dari segi interaksi sosial. Deskripsi wacana ditekankan pada ciri- ciri konteks sosial. Ahli sosiolinguistik biasanya melaksanakan kajian analisis wacana berdasarkan penggunaan baha- sa. Brown dan Yule (1983) menyatakan bahwa para ahli sosiolinguistik lebih menekankan penggunaan bahasa se- bagai alat komunikasi untuk meman- tapkan dan memperhatikan hubungan sosial. Dalam memahami penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi un- tuk memantapkan hubungan tersebut, Gumperz (1988) yakin hal itu melibat- kan pemahaman presuposisi percakap- an. Menurutnya, teori umum strategi wacana tidak bisa tidak dimulai dengan menspesifikasikan pengetahuan lingu- istik dan sosio-kultural yang diperlukan untuk menjelaskan secara bersama- sama apakah keterlibatan percakapan dipelihara, kemudian dilanjutkan un- tuk menghadapi apakah kesimpulan percakapan sebenarnya yang dibuat oleh kultur, subkultur, dan situasional kekhususan interpretasi. Analisis percakapan sebagai bi- dang penemuan yang berkembang ter- us selama dekade terakhir ini menurut Gumperz (1988) telah diperkaya de- ngan konstribusi dari sejumlah prespek-

Transcript of STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

Page 1: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

52

STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA

Jamal

BalaiDiklatKeagamaanSurabayae-mail:[email protected]

AbstractThisstudyaims toexplainapology typesandstrategies inconversational

discoursesintheReligiousTrainingOfficeSurabaya.Thedatasourceswerepeopleinvolvedinthetrainingactivities,includingtutors/lecturersandparticipants.Thedatawerecollectedthroughparticipantobservations,in-depthinterview,anddocuments.Thedatawereanalyzedbymeansoftheinteractive,simultaneous,andcontinuoustechniquedevelopedbyMilesandHuberman.Thedataanalysisactivitiesincluded(1) data reduction, data display, and conclusion drawing/inference. The findingsareasfollows.First,theanticipatoryapologyappearsasfrequentlyastheremedyapology.Apologiesarestimulatedbyelementsofspace,time,speech,inability,andstrength.Second,apologiescontainexplicitexcuseswithreasonsinordertoreducelinguisticandnon-linguisticmalfunctions.Third,strategiesemployedinapologiesarevaried,dependingonthepurposes.

Keywords:apology,apologytypesandstrategies,linguisticmalfunctions

PENDAHULUANPadaawalnyawacanadananalisis

wacanaadalahcarakhususmembicara-kan dunia dan memahami dunia atauaspek dunia (Jorgensen dan Philips,2002).Sekaranginiistilahwacanatelahmenjadi istilah umum dalam berbagaidisiplin: teori kritis, sosiologi, linguis-tik,filsafat,psikologisosial(Mills,1997),bahkan meluas sampai pada wilayahidiologi dan politik (Fairclough, 1995).Akibatnya, kajian terhadap wacanaberkembang secara beragam sesuaidengan segi kajian dan visi pengem-bangannya masing-masing. Para ahlisosiolinguistik, misalnya, memperha-tikanwacana dari segi interaksi sosial.Deskripsiwacanaditekankanpadaciri-ciri konteks sosial.Ahli sosiolinguistikbiasanya melaksanakan kajian analisiswacanaberdasarkanpenggunaanbaha-sa.BrowndanYule (1983)menyatakanbahwa para ahli sosiolinguistik lebihmenekankan penggunaan bahasa se-

bagai alat komunikasi untuk meman-tapkan dan memperhatikan hubungansosial.

Dalam memahami penggunaanbahasa sebagai alat komunikasi un-tuk memantapkan hubungan tersebut,Gumperz(1988) yakinhal itumelibat-kanpemahamanpresuposisipercakap-an. Menurutnya, teori umum strategiwacanatidakbisatidakdimulaidenganmenspesifikasikan pengetahuan lingu-istikdansosio-kulturalyangdiperlukanuntuk menjelaskan secara bersama-sama apakah keterlibatan percakapandipelihara, kemudian dilanjutkan un-tuk menghadapi apakah kesimpulanpercakapan sebenarnya yang dibuatoleh kultur, subkultur, dan situasionalkekhususaninterpretasi.

Analisis percakapan sebagai bi-dangpenemuanyangberkembang ter-usselamadekade terakhir inimenurutGumperz (1988) telah diperkaya de-ngankonstribusidarisejumlahprespek-

Page 2: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

53

tif disipliner. Dalam beberapa tahunsekarang ini ahli bahasa dan ilmu so-sial,menyadariketerbatasanpendekatankaum positifis-empiristis dalam mene-laah perilaku manusia, menyadari ke-butuhanuntukpemahamanlebihmen-dalampemanfaatantanda-tandaverbaldalam proses kerjasama. Ahli bahasaformalismegramatikalsuksesmenjelas-kan proses kognitif yang berpengaruhdalam dekode kata dan kalimat, na-mundemikiansadarakanketerbatasankeberadaan teori gramatikal dan telahmulaimencari pendekatan-pendekatanbaruuntukmenelaahprosespercakap-an.

Dalamduadekasiterakhirinima-salahapologiwacanapercakapanseba-gaibagiandaritindakmenjaga,meme-lihara,danmemperbaikihubunganso-sial adalahmasalahmenarik perhatianorang banyak. Dapat disebutkan seba-gai contoh: Cohen dan Olstain (1981)menyelidiki apologi antarsuku bangsa;Holmes (1998), Masita (2006) menelitipenggunaanapologiantarbangsa;Yanti(2001),Wouk(2006)mengamatiapologiuntuk menjalin hubungan formal an-tarorang dalam suatu lembaga; Lip-son (1994)dan NasionalReport (2005)menjelaskanapologi antarnegara,Lud-wig (2006) mengobservasi apologi an-tarteman.ChapmandanThomas(2006)menelitipenerapanapologipadasegalamacamhubungan,dari hubunganper-sonalyangmendalamantarapasangandekat,antartemanditempatkerja.Bah-kan menariknya lagi, Coomer (1999)menelitiapologiyangdigunakandalamkomunikasiantarmanusiadenganbina-tangpiaraan.

Untukmenghindariapologiyangrusak atau tidak efektif,ChapmandanThomas(2006)menyarankanagarorangyangmintamaaf (apologizer)mempela-jari“bahasa”orangyangdimintaimaaf.Dalammenerimapermintaanmaaf,mi-salnya, sebagian orang lebihmenekan-

kan ekspresi penyesalan, sementarasebagian yang lain lebih menekankanpengakuantanggung jawabataumem-buatperbaikanataupenggantian.Olehkarenaitu,apologizerperlumenyesuai-kanbentukbahasaapologiyangsesuaidenganorangyangdimintaimaaf.

Hikmahyangdapat dipetik daripengamatan mendalam Chapman danThomas adalah ketika kita mencariusaha untuk memperbaiki hubungansosial bukan harus dimulai dengangagasan besar, melainkan dengan ga-gasanyangsimpeldanmendasaryangselama ini mungkin taken for granted, yaitu meminta maaf (Chapman danThomas,2006).Olehkarenaitu,tulisaniniberusahamenelaahdanmenjelaskanstrategiapologidalamwacanapercakap-an di Balai Diklat Keagamaan (BDK)Surabaya.DalamhaliniBDKdianggapsebagai masyarakat tutur (karena me-rekamenetapselamamengikutipendi-dikandanpelatihan)yangmultikultural(karena meraka berasal dari daerahyangberbedadan latarbelakangetnis,kelassosial,kebudayaan,dansosiokul-turalyangberbedapula).

METODEPenelitianinibertujuanmendapat-

kaneksplanasi tentangstrategiapologidi BDKSurabaya.Untukmencapai tu-juan tersebut, data dikumpulkan dariseting alamiah yaitu komunikasi lisanyangterjadidilingkunganBDK,penelitibertindaksebagaiinstrumenutama,danlebihmengutamakanprosesdisampinghasil. Data yang terkumpul berwujudtuturan dan akan dianalisis secara in-duktif. Berdasarkan ciri-ciri tersebut,penelitianinimenggunakanpendekatankualitatif(BogdandanBiklen,1998).

Dalam penelitian ini apologidipandang sebagai tindak tutur danproduktindaktutur.Sebagaitindaktuturdanproduk tindak tutur, apologi akandideskripsikan berdasarkan isi, fungsi,

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 3: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

54

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

dan situasi tutur.Untukmendeskripsi-kanisi,fungsi,dansituasitutur,peneli-tianinimenggunakancarakerja,antaralain, prinsip kerjasama, teori tindaktutur, danprinsip santun.Berdasarkancara memandang dan cara kerjanya,penelian ini termasuk jenis penelitiansosiopragmatik(Leech,1993).

Setiapsituasisosialdapatdiiden-tifikasiberdasarkantigaelemenutama:tempat, aktor, dan aktivitas (Spradley,1980: 39). Sejalan dengan pernyataantersebut,penelitianinimengambilloka-sidiBDKSurabayadalamsituasiwidya-iswara melaksanakan tugas mendidik,mengajar,danmelatih(dikjartih)perser-tadiklat.BDKSurabayaberalamatdiJa-lanKetintangMadya92Surabaya.BDKSurabaya merupakan lembaga peme-rintah yang berada di bawah naunganDepartemen Agama Republik Indone-sia Propinsi Jawa timur. Di tempat inidiklatbagipegawaidepartemenagamapropinsiJawaTimurdiselenggarakan.

Kehadiranpenelitidilokasipene-litianmutlakdiperlukankarena teknikpengumpulan data dilakukan denganobservasipartisipan.Namundemikian,dalamproses pengambilan data, keha-diran peneliti tidak disadari sumberdata.Halinidilakukanuntukmendapat-kandatayangalami.

Data utama pelitian ini berupatuturan yang dihasilkan oleh sumberdata.Sumberdatapenelitianiniadalahorang-orang yang terlibat dalam ke-giatan kediklatan di kelas yang meli-puti widyaiswara/dosen dan pesertadiklat. Pengumpulan data penelitianini dilakukan dengan teknik observasipartisipan,wawancaramendalam, dandokumentasi. Observasi digunakanuntukmenjaringdatautama.Selainob-servasi,pengumpulandatajugadilaku-kandenganwawancaramendalamdandokumentasi. Wawancara mendalamdan domukentasi digunakan untukmendapatkan data pendukung yang

berupainformasitentangidentitassum-berdata,kontekstuturan,danlatarbe-lakangsosiokulturalsumberdata.

Analisis data dilakukan denganmengikuti alur analisis data interak-tif, simultan, dan berkelanjutan yangdikembangkan oleh Miles dan Huber-man(1992:15-20).Kegiatananalisisdatameliputi (1)reduksidata, (2)penyajiandata,dan(3)penarikankesimpulan/veri-fikasi.Alurkegiatananalisisdatapene-litiandapatdigambarkan secara seder-hanadenganbagan1.

Berdasarkanbagantersebutdike-tahuibahwadarisumberdatadiperolehdata penelitian berupa tuturan. Kegi-atan selanjutnya adalah analisis datayang meliputi reduksi data, penyajiandata,danpenyimpulandata.Padatahapreduksidata, kegiatanyangdilakukanadalahmengidentifikasidanmelakukanpengkodean terhadap data. Kegiatanmereduksi data ini difokuskan padawujudverbalapologi,wujudverbalres-pon apologi, jenis apologi, dan elemenpemicuapologi.Tahapberikutnya,hasilkegiatan reduksi data disajikan dalamklasifikasi-klasifikasi berdasarkan kri-teria-kriteria tertentu sehingga mem-berikangambaranyangmengarahpadapemerolehan jawaban masalah peneli-tian.Padatahappenyimpulankegiatanyang dilakukan adalah menginterpre-tasi data untuk menemukan pola-polaumumataukecenderunganwujudver-bal, jenis, elemenpemicu, strategi,danparameter sosiokultural dalam tindakADKLMdiBDKSurabaya.Temuaninibersifat sementara sampai dilakukanverifikasi secara heuristik. Setelah di-lakukan verifikasi secara heuristik danberulanghingga jenuhdan temuan se-mentara masih stabil, temuan semen-taratersebutditetapkansebagaitemuanpenelitian.

Keabsahan data penelitian inidicekdengan tiga cara,yaitu (1)mem-perpanjang pengamatan, (2) menggu-

Page 4: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

55

nakan ketekunan dan ketelitian dalampengamatan, dan (3) menggunakantriangulasi. Perpanjanganpengamatantergambar pada intensitas pergaulandan lamanya waktu tinggal di lokasipenelitian. Ketekunan dan ketelitiandiupayakan dengan cara mengulang-ulangpengamatandanmengoreksidatasertacatatanyangdiperoleh.Pengulang-andankoreksidiharapkanmemperke-cilkesalahanpencatatan,klasifikasi,danpengambilankesimpulan tentangdata.Triangulasidilakukandenganmenggu-nakan trianggulasi sumberdata, yaitu(1) mencocokkan dengan data yangdiperoleh sebelum atau sesudahnya,(2)mencocokkandengandatayangdi-peroleh dari sumber data dan situasitutur yang berbeda, (3) dan berdiskusidengantemansejawatatauorangyangmempunyai otoritas. Triangulasi datayangdemikiandipandangtepatsebagaiusaha untuk memperoleh kesimpul-an yang sahih (Miles dan Huberman,1992).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-­­HASANJenis-­­Jenis Apologi

Aijmer(1996)mengklasifikasikanapologi dalam wacana tutur menjadiduakelompokutama,yaituapologianti-sipatori dan apologi retrospektif.Apo-logiantisipatoribiasanyamunculsebe-lummelakukanprilakuyangmembuatketidaknyamanan dan berfungi untukmengantisipasi, misalnya “Maaf, Pak.BolehmintanomorteleponPakAziz?”Apologiretrospektifyangmunculsesu-dahprilakutidaknyamandanberfungsiuntukmeremedisesudahperilakuyangmembuat tidak nyaman itu, misalnya“Saya kemarin agak tidak enak badan,tidakbisahadir,mohonmaaf.”

Berdasarkan jenisapologimenu-rut Aijmer tersebut, tindak apologidalamwacanapercakapandi BDKSu-rabayatermasuk jenisapologiantisipa-

tori:

(1) Mbok bilih mangke Bapak sempat ngen-diko kaliyan Pak Kakanwil, ngapunten meniko, pun aturaken sepindah masa-lah kata sambutan saking Kanwil Jawa Tengah kaliyan Jawa Barat sekaliyan.[03]

Apologi tersebut termasuk je-nisapologiantisipatorikarenapenuturakanmemerintahmitratuturnyauntukmenyampaikan sekalian masalah katasambutan. Memerintah adalah tindakimposif,sementaramitratuturnyaada-lahkepalayangstatuskepegawaiannyadi atasnya. Untukmereduksi tindakanyang akan dilakukan itu, penuturme-nyatakanmaaf.

Sementaraitu,apologijenisremi-di yang ditemukan dalam percakapanantaralain(2),(3),(4)berikut.(2) Sorry,yo.Terlambat.[06](3) Maaf,yapaktaditerlambat.[08](4) Saya mohon maaf tidak bisa lagi

membantu Bu Ana, seperti dulu.[12]

Pada contohdi atas dua apologidisampaikanberkaitandenganperbuat-an yang sudah lewat, yaitu terlambatmengikuti pelajaran. Mengikuti pela-jaran adalah kewajiban peserta. Olehkarena itu, terlambatmerupakansuatukesalahan dan bisa mengimplikasikanmaknalainbagipengajar,misalnyahalitu berarti meremehkan pengajar. De-mikianjugahalyadenganpermohonanmaaf karena tidak bisamembantu lagiakhir-akhirini.

BerdasarkanKetulusannya,Mills(1997) membedakan apologi menjadidua,yaitugenuine apoligydanphony apo-logy. Genuine apology adalah apologiyang tulus, sedangkan phony apologyadalahapologiyangpalsu.Padaapologiyang tulusdiikutidengan ikhtiaryangsungguh-sungguh untuk mengubah

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 5: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

56

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

makna,peran,danmengantisipasidam-pakdimasakinidanyangakandatang.Sementaraitu,padaapologiyangpalsupermintaanmaaf hanyalahmerupakanlips service, tidak diikuti ikhtiar sung-guh-sungguhuntukmengubahmakna,peran, tindakan historis, dan anekadampaknya pada masa kini dan masadepan.Daridatayangberhasildikum-pulkantidakdijumpaiapologiyangDa-lamwacanpercakapandiBDKSurabayatidakditemukanphonyapologi.

Elemen-­­Elemen Pemicu Ruang

Elemen keruangan sebagai pe-micu munculnya tindak apologi tidaklepas dari latar belakang sosiokulturalantarpartisipan tutur. Seorang penuturmerasa perlumenyatakan apologi ataspenyediaan tempat atau ruang apabilapenuturmerasa tempat atau ruang itumengganggu kenyamananmitra tutur-nyadanapabilatempatdanruangyangdisediakan itu kurang dari yang seha-rusnya.Misalnyaapologiberikut.(5) Mohonmaaf, gedung inimemang

tidakdidesainuntukruangdiklat.Gedung ini dulunya adalah kan-torwilayah.Jadimohonmaaf,bilaadayangkurang,misalnyatempatmenjemurpakaian...dsb.

Namun, tempat dan ruang yangsama bukan merupakan pemicu tim-bulnya apologi apabila penutur yakindengan tempat atau ruangan itu tidakmengganggu kenyamanan mitra tutur.Umumnyasuatu tempat ituberpotensimenjadipemicuatau tidakbergantungpadaasal,kelassosial,danbudayamit-ra tutur.Mitra tutur yang berasal daridesa,kelas sosialmenengahkebawah,dan budaya yang relatif tradisional ti-dakmempersoalkantempatatauruangyangadaataudisediakan.

WaktuDi Jepang bila diundang dalam

suatuacara,orangpadaumumnyaakandatang tepatwaktu. Tetapi di Siria ke-terlambatan hingga satu atau dua jamituhalyangbiasa.Elemenwaktuseba-gai pemicu munculnya tindak apologitidaklepasdarilatarbelakangkebiasaanantarpartisipan tutur. Seorang penuturmerasa perlumenyatakan apologi atasketerlambatan apabila penutur merasaterlambatnya itu mengganggu kenya-manan mitra tuturnya. Misalnya apo-logiberikut.(6) Sorry,yo.Terlambat.[06](7) Maaf,yaPaktaditerlambat.[08]

Selain faktor keterlambatan, fak-tor kekurangan atau kelebihan waktujuga potensial untuk menjadi pemicutimbulnya apologi apabila penutur ya-kin bahwa kekuranga atau kelebihanwaktu yang disediakan mengganggukenyamananataumengakibatkansesu-atuyangberarti.Sepertihalnyatempat,umumnyasesuatuwaktuituberpotensimenjadipemicuatau tidakbergantungpadaasal,kelassosial,danbudayamit-ratutur.

PercakapanPerilaku selama percakapan ber-

langsung potensial menjadi pemicumunculnya tindak apologi apabila pe-rilaku itu menggganggu kenyamananpartisipan tutur. Bertanya menyela se-lama percakapan berlangsung, mintaklarifikasi suatu informasi, dan mintagiliran berbicara atau giliran selebumwaktu antrean tiba merupakan tindakmenimbulkan ketidaknyamanan. Un-tuk mereduksi ketidaknyamanan itubiasanyadilakukanapologi.Berikutinicontoh apologi untuk menyela, mintaklarifikasi,pemilikan.(8) Maaf, tadi siapa Pak yang telefon

saya?

Page 6: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

57

(9) Maaf,bisadiulangPak(031)58...22...32.Terimakasih.

(10)Ini milik Bapak, maaf. Saya tidaktahu.Silakan.Silakan.

Apologiyangmunculuntuktuju-anbertanyasela,mintaklarifikasi,mintawaktugiliranberbicara,padaumumnyatermasuk jenis apologi yangpaling se-ring terjadi. Pada umumnya tindakantersebuttermasukapologiringan.Apo-logisemacamini termasukpercakapanrutin.

Ketidakmampuan Ada dua macam ketidakmam-

puan yang menyebabkan munculnyatindakapologi, yaituketidakmampuansebagaiindividudanketidakmampuansebagai pejabat. Ketidakmampuan in-dividual ini umumnya disebabkan ka-rena keterbatasan/kelemahan diri-sen-diriyangtidakbisamelakukansesuatu,sedangkan ketidakmampuan sebagaipejabat bisa terjadi sebagai diri-sen-diri seseorangmungkinmampu, tetapikedudukannya sebagai pejabat tidakmembolehkan untuk melakukan se-suatu yang dimaksud. Dalam wacanapercakapandiBDKtindakapologidila-kukankarenaketidakmampuansebagaiindividu dapat ditemukan dalam per-cakapanberikut.(11)Assalamu’alaikum(langsungmenu-

ju meja Pak Jamal). Mohon maaf,Pak.Sayasakitdikamartadi.Sayasedangtidurdantemansayatidakmembangunkan. Mungkin dikirasaya tidak memungkinkan untukikutpelajaran.[07]

Namun,padaumumnyaapologiditemukan disebabkan oleh ketidak-mampuansebagaipejabat.Contohapo-logiiniantaralain.(12)Saya mohon maaf tidak bisa lagi

membantu Bu Ana, seperti dulu.Sejaksayakuliahini,tugasbanyak.

Waktusepertikurangsaja.[12](13)Saya betul-betul mohonmaaf, Bu.

Saya tidak bisa meninggalkan ku-liah. Apa lagi itu ada Selasa danJum’at. ...mohonmaaf.Kalaubisadiwakilkanyanglainsaja.[13]

(14)A:Anue,Pak.PakAsma’urmum-pung di sini minta duluan. Ma’afyaPak.(PakAsma’urWIseniorru-mahnyaLumajang.)[18]

B:Lho,...(15)A: Itulah permasalahannya, Pak.

Sekarang bapak-bapak sudah ber-temu,sayamohonmaaf.Silakandi-bicarakanbagaimanabaiknya.[19]

B:(sama-samadiam)

Menunjukkan Kelebihan Orang LainMenunjukkan atau membicara-

kan kelebihan orang lain di hadapanmintra tutur pada masyarakat yangberpendidikan ataubermartabatmeru-pakantindakanmenyerangmukayangbisa me-nyebabkan ketidaknyamanan.Untukitutindakapologisegeradilaku-kan untuk mereduksi tingkat ketidak-nyamanan tersebut. Umumnya tindakapologi ini berjenis apologi antisipasi-patori.Misalnyacontohberikut.(16)Ya,nyuwun sewuadaWIyangper-

formancenya bagus, suaranya ke-ras,body language-nyabaik.Mohonmaaf Pak Jamal, ya. Itu lho, PakWid. (WIBahasa Inggris). SesekaliPak Zuhdi masuk kelasnnya PakWid,biartahuseperiapamengajar-nya...Patataranberikutnya,yaadaPak Dar (WI PKN), Pak Jamal ini...(WIBahasaIndonesia).[17]

Pelanggaran NormaPelanggarannormasosiokultural

merupakan merupakan tindak menco-rengmuka sendiri ataupunorang lain.Termasuk dalam kategori pelanggarannorma ini misalnya pelanggaran adat-istiadat,pelanggaranhukumpositif,pe-langgarankarenamengambilhakorang

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 7: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

58

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

lain. Pelanggaran normameliputi apo-logi personal maupun apologi umum.Berikut ini contohapologiataspelang-garannorma.(17)Maaf,Mas.Sebetulnyatidakpantas

sayamenanyakanhaksayasebagaiahliwaris.Tetapi,sayainiorangsu-sah.

Pelanggaran norma yang berat,yang menyangkut masyarakat luas,mungkintidaksesederhanaitu.Pelang-garnormaharusmelakukanritual,me-ngalami hukuman, atau membayardenda, di samping meminta maafpada publik. Ada kalanya pelanggarnorma diajukan ke pengadilan untukmempertanggungjawabkan perbuatan-nya.DalamwacanapercakapandiBDKSurabaya yang telah teramati tidak di-temukan pelanggaran norma semacamitu.

Kompleksitas Bahasa ApologiApologimerupakanbentuktang-

gung jawab apologizer atas perbuatanyangtelahdilakukan(Austin,1962;Se-arle,1969).Kompleksitasapologidalampenelitian inimerujuk pada satuan-sa-tuanisiyangterkandungdalambahasaapologi dan hal itu berkaitan denganbesarkecilnyatanggungjawabyangdi-tanggung oleh apologizer. Cohen andOlshtain (1981)menyatakan dalam ba-hasaapologiyanglengkapmengandungempatsatuanisi.Kempatsatuan-satuanisi itu adalah: (a) ekspresi apologi, (b)pengakuan atas tanggung jawab, (c)penawaran perbaikan atas kerusakan(jikaada),dan(d) jaminanuntuktidakterulanglagidimasayangakandatang.Selanjutnya, Holmes (1998) berdasar-kanpenelitiannya terhadappenuturdiAmerikamenyimpulkansebuahapologiyanglengkapberisi:(a)pernyataaneks-plisit apologi, (b)penjelasan/alasan, (c)pengakuantanggungjawab,(d)jaminan

tidakmengulangipelanggarandimasayangakandatang.

Chapman and Thomas (2006)berdasarkanpengalamannya bertahun-tahunmenjadi konsultan beberapa pe-rusahaan di New York menyarankanapologi di tempat kerja seharusnyamengandung lima satuan ini. Berikutini kelima isi yang terkandung dalamapologi.(a)Penyesalan,misalnya “Sayamenye-sal...”

(b)Penerimaan,misalnya“Sayasalah.”(c)Menawarkan ganti atas kerugian,misalnya“Apayangdapatsayalaku-kanuntukmemperbaiki...”

(d)Kejujuran,misalnya“Sayausahakanuntuk tidak melakukan kesalahanlagi.”

(e)Permohonanmaaf, misalnya “Mau-kahkaumemaafkanaku?”

Sementaraitu,menurutAl-Qur’an(3:135) tanggung jawab bagi apologi-zerataskesalahanyangtelahdiperbuatadalah: (a) meminta maaf, (b) menga-kui/menyadari kesalahan, (c) berjanjitidak akan mengulangi kesalahan, (d)menyelesaikan hak adami (menggantiapabilaadakerusakan.

Dalam wacana percakapan diBDK Surabaya bahasa apologi padaumumnyadipicuolehhalatauperbuat-anpelanggaranyangtidakberatatause-rius, sehinggabahasaapologinya tidaktermasukapologiyangkompleks.Padaumumnya apologi yang muncul me-ngandung(1)pernyataanmaaf(eksplisitatau implisit), (2) pemberian penjelas-anataualasan,dan(3)janjiuntuktidakterulang lagi tindakanpemicuapologi.Berikutinicontohapologieksplisityangtidakdiikutipenjelasanataualasan.(18)PakJamal,PakWid,maafya.[04](19)MohonmaafBapak/Ibukitalanjut-

kandenganseminarkedua.[11](20)A:Gini,mohonmaaf,ya.[14]

Page 8: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

59

Apologiyangdisertaipenjelasan,alasan, bahkan ilustrasi yang lengkaptampakpadacontohberikut.(21)A:Sorry,yo.Terlambat.Bukansaya

yangsalah. ...Kanbahanteskema-rinsudahsayatinggaldifotokopi.Sayabilanginimausayapakaibe-suk pagi. E, begitu pagi tadi sayaambil,belumselesai.Katanyatidakbisamengkopi.Lho.Kokgitu?Ka-laudiatidakbisakanbsabilangkesayakalautidakbisa.[06](A6)

B:Ya,sudah.(22)A:Anue,Pak.PakAsma’urmum-

pungdisinimintaduluan. Ma’afyaPak.(PakAsma’urWIseniorru-mahnyaLumajang.)[18]

B:Lho,...(23) A: Itulah permasalahannya, Pak.

Sekarang bapak-bapak sudah ber-temu,sayamohonmaaf.Silakandi-bicarakanbagaimanabaiknya.[19]

B:(sama-samadiam)

Apologi yang dinyatakan secaraeksplisit disertai alasan dan janji tidakmengulangilagitampakpadapercakap-anberikut.(24)A:Mohonmaaf,Pak.Sayasakitdi

kamar tadi.Sayasedangtidurdanteman saya tidakmembangunkan.Mungkin dikira saya tidak me-mungkinkan untuk ikut pelajaran.[07]

B:Sakitapa?(25)A:Maaf,yapaktaditerlambat.Saya

usahakan untuk dapat mengikutipelajaranterus.[08]

B:nggakapa-apa

Dalampercakapan tersebut apo-logizernya adalah orang yang sama.Apologizer perlumenyatakan apologi-nyayangkomplekskarenadalamsitu-asiituposisiapologizeradalahpeserta,yangminuskekuyasaanrelatif,tapiplusjaraksosialnya.Dalampercakapanpadaumumnyabila apologizer sudah akrab

denganorangyangdimintaimaaf,apo-logi yang sederhana sudah memadai,misalnya“Sorry,ya.”

Fungsi ApologiSecaraumumfungsiapologiada-

lah untuk menjaga, memelihara, danmemperbaiki hubungan sosial. Cuba-jevaite dan Ruzaite (2008)menyatakanadaduaalasanutamaorangmelakukanapologi.Duaalasanituadalah(a)apolo-giuntukkesalahanmalfungsilinguistikdan (b) apologi untuk malfungsi non-linguistik.Padaumumnyapalingseringorang melakukan apologi karena mal-fungsi linguistik. Malfungsi linguistikmeliputi mengulangi, interupsi, tidaksetuju,memintadiulangi,terlaludetail,koreksidiri.Contohmasing-masingnyasebagaiberikut.(26)Masalahutamanya,dan istriAnda

telah mengetahui hal ini denganbaik,maafsayaulangiadalah....

(27)PakMuslimin,maaf,apakahBapaksudahmengetahuikalau...

28) Maafsayakurangsetujumengenaihalitu,karena...

(29)Maaf,bisadiulangi...(30)Maaf, sekali lagi maaf saya agak

ngotot mengenai hal ini, karenasayapikir...

(31)Sayamengajarsampaipukul11.30wib,sorry,1230wib.

Dalam wacana percakapan diBDKSurabaya,penggunaanapologiun-tuk memperbaiki malfungsi linguistiktampakpadacontohberikut.(32)A: .... yaitu pertanyaan Nanda Is-

wati.... B:Asmawati... A:Oh,maafNandaAsmawati.Ku-

rang‘ma’-nya....yaitutentanglaki-lakipalinggampanguntukmenjadipemicuperceraian.[10]

(33)Maaf, bisa diulang Pak? (0341) 55...1...752.Terimakasih.[20]

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 9: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

60

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Apologi yang berfungsi untukmalfungsi non-linguistik kemunculan-nya tidak sesering apologi malfungsilinguistik. Berikut ini contoh apologiini.(34)Sorry, yo. Terlambat. Bukan saya

yangsalah. ...Kanbahanteskema-rinsudahsayatinggaldifotokopi.Sayabilanginimausayapakaibe-suk pagi. E, begitu pagi tadi sayaambil,belumselesai.Katanyatidakbisamengkopi.Lho.Kokgitu?Ka-laudiatidakbisakanbsabilangkesayakalautidakbisa.[06]

(35)Maaf, ya pak tadi terlambat. Sayausahakan untuk dapat mengikutipelajaranterus.[08]

(36)Anue,Pak.PakAsma’urmumpungdisinimintaduluan.Ma’afyaPak.(PakAsma’urWIseniorrumahnyaLumajang.)[18]

B:Lho,...

Strategi ApologiSejumlah peneliti telah membu-

at sistem klasifikasi strategi apologi(Blum-Kulka,1989; Fraser, 1981; CohendanOlstain, 1981;Holmes,1990).Padaumumnya klasifikasi yangdikembang-kan dari ketertarikan pada pengajaranbahasa Inggris sebagai bahasa kedua.Berdasarkanklasifikasimereka,strategiapologiyangmunculdapatdiklasifika-sikan secara garis besar ke dalam duakategori,yaitu(1)apologieksplisitdan(2)apologiimplisit.Duakategoristrate-giapologiitudijelaskandalamtabel1.

Peran Parameter SosiokulturalAijimer (1996) menyatakan bah-

wa strategi yang paling langsung ada-lahmintamaaf ataumohonmaaf ataumemintakan maaf seseorang. Strategilangsung melibatkan cost yang tinggiuntukmukapenutur.BrowndanLevin-son(1978)mengatakanbahwaberatnyamaksudapologisebagaiancamanmuka

harus dikalkulasi dengan memper-timbangkantingkatkeakrabandanhu-bungankekuasaanpartisipanyang ter-libat,sertakeseriusanancaman.Semuafaktor itu tampaknya mempengaruhipilihan strategi apologi di BDK Sura-baya.Halitutampakpadadominannyastrategiapologiyangdinyatakansecaraekplisit. Bagan berikut menunjukkanmakin langsung suatu tindak apologi,semakintinggicostyangharusdibayar.

ModelBrowndanLevinson(1978)memprediksi bahwa lebarnya jaraksosial antara partisipan akan meng-hasilkan beratnya ketidaknyamanan.Tampaknya, semakin besar perbedaankekuasaanantarapenuturdanpetutur,semakin serius ketidaknyamanan yangdihasilkan.Misalnyapercakapanantar-temandekat,antaratemansejawat,danantaraduaorangasing,makaberdasar-kan jarak sosial,makadari antartemansampaiantaraorangasingtingkatkese-riusanmakinmeningkat.

Menentukankekuasaanrelatifan-tarapesertatutursebenarnyapekerjaanyangtidakmudah.Salahsatufaktornyaadalah status relatif partisipan, namunfaktor yang lain juga penting. Antaraanak,misalnya,faktorusiaadalahfaktorpenting.Padakontekslain,pengalamanrelatif, pengetahuan, atau kepiawaianmerupakan masalah yang krusial. Da-laminteraksitransaksional,peranparti-sipan,sepertipelanggan-pelayan,guru-siswa,mungkinlebihpentingdaripadastatussosialrelatif.Demikianjugajaraksosial atau tingkat keakraban antarapenuturdanpetutur.Hubunganantarakekuasaandankeakrabandenganpilih-an strategi yang dipilih disajikan padabagan1dan2(Holmes,1900).

Apologi dalam Kajian Tindak TuturBerbahasamenurutAustin(1962)

tidakhanyadigunakanuntukmenyam-paikan makna proposional, sosial, sti-

Page 10: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

61

Tabel1StrategiApologi(diadaptasidariAijmer,1996)

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

No Strategi Varian Contoh

1. Eksplisit Emosional

Eksplisit apologi

Assalamu’alaikum (langsung menuju meja Pak Jamal). Mohon maaf, Pak. Saya sakit di kamar tadi. Saya sedang tidur dan teman saya tidak membangunkan..[07]

Eksplisit penyesalan

Pak Jamal, Pak Wid, maaf ya. Tadinya mau mengantarkan Pak Pak Jamal dan Pak Wid biar cepat, e, malah menghambat hingga malam begini. [04]

2. Eksplisit Nonemosional

Memintakan Maaf sese-orang

Pak Hamim minta maaf tidak bisa hadir karena mengantarkan ayahnya kontrol. [01]

Mengharap-kan maaf

Maafkan saya jawab dulu pertanyaan dari ibu-ibu, karena memang pertanyaannya mengena. [09]

Menuntut maaf pen-dengar

Saya mohon maaf tidak bisa lagi membantu Bu Ana, seperti dulu. Sejak saya kuliah ini, tugas banyak. Waktu seperti kurang saja. [12]

3. Implisit Emosional

Memberi penjelasan dan pertim-bangan

Ya, bagaimana lagi, Pak Jamal. Kalau tes TOEFL kan tidak boleh diputus di tengah jalan Pak Jamal. ) [05]

4. Implisit Nonemosional

Meminimal-kan diri sen-diri

Bukan saya yang salah. ...Kan bahan tes kemarin sudah saya tinggal di foto kopi. Saya bilang ini mau saya pakai besuk pagi. E, begitu pagi tadi saya ambil, belum selesai. Katanya tidak bisa mengkopi. Lho. Kok gitu? Kalau dia tidak bisa kan bisa bilang ke saya kalau tidak bisa. [06]

Mengakui tanggung jawab

E, begini, Pak. Kami janjian sore ini pukul 15.00 wib, Pak. Tetapi, tadi beliaunya sms saya katanya beliau sakit. [02]

Berjanji tidak terjadi lagi hal serupa

Saya usahakan untuk dapat mengikuti pelajaran terus.[08]

Menawarkan penggantian/ pembayaran

Saya tidak bisa meninggalkan kuliah. Apa lagi itu ada Selasa dan Jum’at. .... Kalau bisa diwakilkan yang lain saja. [13]

Page 11: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

62

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Kelangsungan

Cost _

_

Jarak Sosial

Tingkat keseriusan

_

_

Enggak apa-apa? Saya biasanya begini.

Ma’af, Dik.

Nggak apa-apa kan, Bu. Ma’af Bu. Saya salah, ya.

Ya, Alloh! Ma’af, Pak. Lain kali saya akan hati-hati. Biar saya benahi, Pak.

KEAKRABAN

KEKUASAAN_

_

Kelangsungan

Cost _

_

Jarak Sosial

Tingkat keseriusan

_

_

Enggak apa-apa? Saya biasanya begini.

Ma’af, Dik.

Nggak apa-apa kan, Bu. Ma’af Bu. Saya salah, ya.

Ya, Alloh! Ma’af, Pak. Lain kali saya akan hati-hati. Biar saya benahi, Pak.

KEAKRABAN

KEKUASAAN_

_

Kelangsungan

Cost _

_

Jarak Sosial

Tingkat keseriusan

_

_

Enggak apa-apa? Saya biasanya begini.

Ma’af, Dik.

Nggak apa-apa kan, Bu. Ma’af Bu. Saya salah, ya.

Ya, Alloh! Ma’af, Pak. Lain kali saya akan hati-hati. Biar saya benahi, Pak.

KEAKRABAN

KEKUASAAN_

_

Bagan2HubunganKekuasaandanKeakrabandenganStrategiApologi

Bagan1HubunganKelangsungandenganCostApologi

Bagan1HubunganJarakSosialdenganTingkatKeseriusanApologi

Tingkatkeseriusan

JarakSosial

Cost

TingkatKelangsungan

Page 12: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

63

listik, dan afektif seperti pandangankonvensional yang berlaku selama ini,tetapijugadigunakanuntukmelakukantindakan.Konsepyangpalingmendasardari pandanganAustin adalah tuturan(speech) sebagai tindakan yang berupatidak tutur (speech act) mencakup tigamacam tindakan, yaitu tindak lokusi(locutionary act), tindak ilokusi (illocu-tionary act),dantindakperlokusi(perlo-cutionary act).Ketigatindakanitudapatdisebut secara singkat sebagai lokusi,ilokusi, dan perlokusi. Lokusi adalahtindakanberbicara,yaitu tindakmeng-ucapkan suatu tuturanbermakna, baikmaknaharfiahataukataperkatamau-punmaknakalimat. Ilokusiadalahtin-dakmelakukansesuatu.Ilokusiberkait-an dengan maksud, fungsi, dan dayayangterkandungdalamlokusi.Perloku-siadalahakibatyangditimbulkanolehadanyailokusididalamlokusi(Austin,1962;BrowndanLavinson,1978;Leech,1993).

Ilokusi dapat digolongkan ber-dasarkan isi dan fungsinya. Dari segiisi, Searle (1969) mengklasifikasikanilokusi ke dalam lima kategori, yaituasertif, direktif, komisif, ekspresif, dandeklaratif. Ilokusi asertif adalah tindaktuturyangmengikatNpadakebenaranproposisi yang diungkapkan. Ilokusiasertif ini sering juga ilokusi represen-tatif.Contohilokusi jenis ini,misalnya,menyatakan, mengusulkan, mengeluh,mengemukakanpendapat,melaporkan,dan membual. Umumnya ilokusi jenisinitermasukkategorikerjasamakecualimembualyangbiasanyadianggaptidaksantun. Ilokusi asertif bersifat propo-sional, yaitu maknanya berada dalamproposisimaknatekstual.

Ilokusidirektifadalah tindak tu-turyangbertujuanmenghasilkansuatuefekberupatindakanyangdilakukanT.MenurutLeech(1993),meskipunilokusidirektifmenghasilkanefek“menggiringT untuk melakukan suatu tindakan”,

tidak semua direktif bermakna kom-petitif sehingga tergolong tindak tuturyang kurang santun.Ada sebagian di-rektifyangsecaraintrinsik cukupsan-tun,misalnyamengundang, tetapi adapulayangsebagianyangsecaraintrinsikkurangsantun,misalnyamemerintah.

Ilokusi komisif adalah tindaktutur yang sedikit-banyakmengikat Ndengan suatu tindakan masa depan.Contoh ilokusi ini, misalnya, menjan-jijkan, menawarkan, dan berkaul (ber-nadar). Ilokusi ini cenderung bersifatmenyenangkan daripada bersifat kom-petitif karena tidakmengacu pada ke-pentinganN,tetapikepentnganT.

Ilokusi ekspresif adalah tin-dak tutur yang berisi ungkapan sikappsikologisN terhadapsituasiyang ter-sirat dalam lokusi, Contoh ilokusi ini,misalnya, mengucapkan terima kasih,mengucapkan selamat, memberi maaf,mengecam, memuji, menuduh, danmengucapkan bela sungkawa. Samahalnyadengankomisif,ilokusiekspresifjuga bersifatmenyenangkan. Berdasar-kansifatnyaitu,secaraintrinsikilokusiiniumumnyatermasuksantun,kecualimengecamdanmenuduh.

Ilokusi deklaratif adalah tindaktutur memberi akibat tertentu padaT berdasarkan kesesuaian antara isiproposisi dengan realitas. Termasukilokusi ini, misalnya, pernyataan me-mecat,memberinama,membabtis,me-ngundurkandiri,menjatuhkanhukum,dan mengangkat pegawai. Ilokusi inibiasanyadihubungkandenganlembagadanwewenangatauotoritasyangdimi-likiNolehkarenatidakmenyangkutin-dividu-individu,ilokusiinisamasekalitidakberhubungandengankesantunan.

Leech (1993) membuat kategoriilokusi berdasarkan fungsinyamenjadiempat kategori yaitu ilokusi yang ber-fungsi kompetitif (competitive), menye-nangkan(convivial),bekerjasama(collab-orative), menentang (conflictive). Tujuan

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 13: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

64

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

ilokusi kompetitif bersaing dengan tu-juansosial,yaitutujuanuntukmemeli-harahubunganbaikantaraNdenganTdanmenjagaagarTtidakmerasamalu,tertekan, terpaksa, dan terancam. Ter-masuk ilokusikompetitif ini,misalnya,memerintah, meminta, menuntut, danmengemis. Tujuan ilokusi menyenang-kan (convivial) sejalan denagan tujuansosial.Termasuktujuanini,antaralain,menawarkan, mengundang, menyapa,mengucapkanterimakasih,danmengu-capkansalam.Tujuanilokusiyangber-fungsibekerjasama(collaborative) tidakmenghiraukan tujuan sosial. Termasuktujuaniniadalahmenyatakan,melapor-kan, mengumumkan, dan mengajar-kan. Sementara itu tujuan ilokusi yangmenentang (conflictive) bertentangandengan tujuansosial.Termasuk ilokusiini antara lain,mengancam,menuduh,menyumpahi, dan memarahi. Fungsi-fungsi tersebut dihubungkan dengantujuuan-tujuan sosial untuk memeli-hara perilaku yang santun dan terhor-mat.Duadariempatjenisfungsiilokusitersebutberkaitandenganapologi,yaituilokusikompetitif(competitive),danme-nyenangkan(convivial).

Istilah imposif (IMP) diberikanoleh Leech (1993) untuk menyebutkansebagian dari ilokusi direktif (dalamklasifikasi menurut Searle, 1975) yangtermasuk kategori kompetitif (dalamklasifiksaimenurutLeech,1993).Leechmenyatakan IMP bertujuanmenghasil-kan suatu efek berupa tindakan yangdilakukan T. Pada umumnya IMP ter-masuk tindakan mengancam muka T,membatasi T untuk tidak melakukantindakan. Tindak memerintah, misal-nya,termasuktindakmengancammukaT. Oleh karena itu, ilokusi ini memer-lukanstrategiuntukmereduksitingkatancamansuatututuranterhadapmukanegarif T, salah satunya ialah denganmodusmemintamaaf,misalnya(37)

(37)A: Pedas. Ambilkan tehnya, Pak.Maafya.

(38)B:Ok.

Disisilain,tindakIMPmungkinsecara pragmatik dapat dikategorikansebagai tindak yang santun karena ke-mungkinan konteks tutur mendukungtindak tersebut sebagai tindak santun.Tindakmemerintah,misalnya,tetapter-golongtindakyangsantunjikaNyangmemerintahmemilikiwewenanguntukmelakukanperintahterhadapT.

TindakanIMPtidakselalu(hanya)mengancammukaT.Adakalanyatinda-kanIMPdapatmemberikanefekberupaancaman terhadap muka N. Memujisebagai modus memerintah, misalnya,disatusisimengancammukaTkarenamembatasi T untuk melakaukan tin-dakan. Namun di sisi lain, mengan-cam muka N karena menempatkan NpadaposisimengakuikelebihanTdankekuranganpadadiriN.

Dipandang dari segi maksuddan daya, pemahaman terhadap IMPbergantungpadatingkatketransparan-an. Ada ilokusi-ilokusi IMP yang me-ngandungmaknaliteralsehinggapema-hamannya cukup secara konvensionalatau dimaknai secara literal.Ada pulaIMP yang mengandung makna nonli-teralsehinggapemahamannyadilandasiolehpremis-premiskontekstual.Premis-premiskotekstualmeliputipemahamanterhadap persepsi N dan T, pengeta-huan pendahuluan, pemahaman ter-hadappola-pola interaksi,pemahamantenatang’dunia’(knowledge of the world),danreferensiyangmenyangkutkondisimental, pengamalan, dan kepribadian.Dengan kata lain, di dalam kerangkamemahamiIMP,baikNmaupunTdiper-syaratkanmemilikikompetensilinguis-tikdankompetensisosial(Wardhough,1986: 362). Komptensi linguistik dankompetensi sosial tersebut hendaknya

Page 14: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

65

harmonisdan sebangundengan lokusi(apayangdikatakan),ilokusi(apayangdimaksudkan),danperlokusi(apayangdilakukan) sehingga komunikasi berja-landenganlancardanmencapaitujuan.

Apologi dalam Tuturan Langsung dan Tidak Langsung

Pengertiantindaktuturlangsung(TL)dantindaktuturtaklangsung(TTL)berkaitan dengan pandangan bahwadalampercakapanpartisipantidaksela-lumengatakanapayangdimaksudkan.Searle(1975)menyatakanfenomenainisebagaipenggunaanilokusitidaklang-sung(indirect illocution)atautidaktuturtak langsung (indirect speech act), yaitutindak yang dilakukan secara tidaklangsung melalui tindak ilokusi lain.Pengertian TL dan TTL berhubungandenganduadimensi,yaitupilihanpadabentukdanpilihanpadaisi.

Dimensi pertamamerealisasikansubmaksim maksim cara (MC), yangmenyangkut bagaimana suatu tuturandiformulasikan, bagaimana bentuk sa-tuan pragmatik (SP) yang dipakai un-tukmewujudkanilokusiitu.Sementaraitu,pilihanpadaisiilokusimenyangkutmaksudyang terkandungpada ilokusiitu. Jika isi ilokusi mengandung mak-sud yang sama denganmakna perfor-mansinya,makailokusi itudisebutTL.Sebaliknya, jika maksud suatu ilokusiberbedadenganmaknaperformansinyamaka ilokusi itu disebut TTL. Sebagaicontoh, dari segi bentuk, (66) berlawa-nandengan(67),tetapiisiilokusikedua-nya sama, yakni melakukan tindakanapologi.Darisegi ini ilokusi, (66) lebihlangsung.(39)Maafkansaya,ya.(40)Yabeginilahkalauorang tuayang

mengerjakan.(Mengakui kelemah-an diri sendiri dalam melakukansesuatuyangkurangsempurnase-bagaimodusapologi)

Dari sudut pandang bentuk ilo-kusi, untukmemilihmenggunakan TLataukahTTL,Ndihadapkanpadapili-hanmematuhisubmaksimMC(i)”Hin-dari pernyataan yang samar” dan (ii)”Hindariketaksaan”denganmematuhisubmaksim(iii)”Usahakanagarpernya-taannyaringkas.”

Dimensi kedua berhubungandengan realisasi submaksim maksimkuantitas (MN), yaitu berupa pilihanantara diam dan bicara. Submaksim-submaksimMNberbunyi(i)”sumbang-an informasi anda harus seinformatifyangdibutuhakan”;dansubmaksim(ii)”SumbanganinformasiAndajanganme-lebihi yang dibutuhkan”. Submaksim-submaksim ini mengarahkan N untukmengatakan sesuatu sebatas pada apayang dibutuhkan dalam percakapan.Hal itu berarti bahwa partisipan hen-daknya memilih hanya ilokusi-ilokusiyang gayut dengan topik penuturandan tidakmemilih ilokusi-ilokusi yangtidakinformatifataumenyimpangdaritopik penuturan. Dengan melakukanpelanggaran terhadap submaksim MCdanMN,maka akanmenghasilkan in-formasiyangtidakjelas.DalamkeadaanketidakjelasaninimenjaditugasTuntukmenentukaninterpretasiilokusisebuahTtyangtelahdiucapkanNdenganstra-tegiheuristik.

Apologi dalam Model Interaksi Sosial Sebuah apologi pada dasarnya

danesensinyaadalahtindaksosial.Tin-dakinidimaksudkanuntukmemeliharahubungan baik antarpartisipan. Mela-kukan tindakapologiadalahbertindaksecarasantun,baikdalamsuasanaakrabmaupundalamsuasanalebihteknisda-lampemberianperhatianataskebutuh-anmukaT(BrowndanLevinson1978).Apologiiniberkaitandenganpandang-an kaum Gracian (1975) tentang per-cakapan santun sebagai penyimpang-

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 15: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

66

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

an(deviasi)daripercakapanyangrasio-naldanefektif.

Sebuah model yang memperhi-tungkanpenekanandalaminteraksime-nunjukkan bahwa partisipan memakaimakna referensial versusmakna sosialdalamtipe interaksiyangberbeda.Halinimenunjukkanbahwasegiempatgra-fikatauplotsdua-dimensionalmembe-

rikansebuahmodelyangmenunjukkankesalingtergantungandariduadimensipenting dalam interaksi, yaitu maknasosialdanmaknaafektifpadasatusisidan makna referensial atau informasiproposionaldisisilain.Modelinimem-fasilitasidenganbaikanalisis interaksi,khususnya apologi. Bagan 3 menjelas-kanposisiapologidalaminteraksi.

Bagan3:ModelPlotsDua-dimensionalKesalingtergantunganApologidalamInteraksi(diadaptasidariHolmes,1990)

Area pada empat kuadron me-wakiliruanginterpersonal.Pernyataan,ekspresi,atauinteraksimungkinditem-patkan pada ruang itu sesuai dengankeluasankemanahalitudiekspresikanbaik konteks referensial, dalam skala0 – 100 persen,maupunmakna afektifpadaskalayangbergerakdarisolidari-tastinggipadasatuujungdanjarakataupertahanansosialmaksimalpadaujungyang lain. Model demikian menuntut

analisisinteraksisebagaiekspresisimul-tan baik konteks proposional maupunmakna afektif. Perhatian yang diberi-kanpadamasing-masingakanberbedadalam tingkatan pada situasi tertentu.Oleh karena itu, sebuah respon,misal-nya, Jam 3, pada pertanyaan-mengi-nginkaninformasimisalnya,Jam berapa sekarang? mungkin ditempatkan dekatpadapuncaksumbuvertikaluntukdi-perhitungkan tingginya isi informasi

100% KONTEN(makna proposisional)

Siaran cuaca Respon biro informasi

SUMBUAFEKTIF JARAK SOSIAL

Hormat Kesantunan negatif

Percakapan di tempat um Gosip f

um amili

SOLIDARITAS Setia kawan Kesantunan positif

Pemagaran Apologi

SUMBUREFERENSIAL

0 %

Undangan Terima kasih Pujian

Page 16: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

67

padakontekstertentu,sementarasebu-ah sapaan, sebuah pujian, atau sebuahapologimungkin akan ditempatkan dibawah pada sumbu referensial namunpada dimensi solidaritas atau kesan-tunan positif di ujung sumbu dimensiafektif,mencerminkanfaktabahwatin-dak ujar demikian mengusung sedikitisi referensialnamunmengekspresikansebuah pesan yang tinggi pada afektifataumaknasosial.

Model tersebut mempunyai im-plikasi yang sangat spesifik.Meskipunsumbu referensialmenghadirkan skalamembentangdarireferensialminimumatau isi proposisional di bawah ke isireferensial maksimum di atas, sumbuafektiftidakmenunjukkansebuahskalaminimumkemaksimalafek(pengaruh).Bahkan poin yang berbeda sepanjangsumbumewakiliefekatauderajatyangberbeda yang diperhitungkan oleh pe-nutur terhadap kebutuhanmuka posi-tifversusmukanegatifpetutur.Sumbuafektif itu mengombinasikan konsepBrown dan Levenson (1987) tentangKekuasaan(Power)danJarak(Distance).Skala inimemungkinkanhal ituuntukmemperhitungkan pernyataan yangmengekspresikan solidaritas yang sa-ngat dominan atau perbedaan jaraksosialsementara, jugamenggambarkanfakta bahwapernyataan tertentu bolehjadimempunyaielemen-elemennyama-sing-masing.

SIMPULAN Berdasakan hasil telaah apolo-

gi dalam wacana percakapan di BDKSurabayadapatdisimpulkanbahwa je-nisapologiyangmunculadalahapolo-gi antisipatori sama seringnya denganapologi remedi, faktor pemicu timbul-nya apologi adalah berkaitan denganelemenkeruangan,waktu,percakapan,ketakmampuan,menunjukkankelebih-an orang lain. Pada umumnya tingkat

keseriusan pemicu tergolong ringan-ringansaja.

Darisegikompleksitasnya,apolo-gidiBDktermasukapologiyangtidakterlalukomplek.Padaumumnyaapolo-gimengandungpernyataanmaaf yangeksplisit disertai alasan dengan fungsiuntuk mereduksi malfungsi linguiatikdan malfungsi non-linguistik. Sejalandengantingkatkompleksitasdankese-riusan faktor pemicu itu, strategi yangditempuh untuk menyatakan apologipadaumumnyaadalah(1)strategilang-sung atau eksplisit, (2) diikuti penye-salan,(3)memintakanmaaforanglain,(4) mengharapkan maaf, (5) menuntutmaaf,(6)memberipenjelasandanper-timbangan, (7) merendahkan diri, (8)mengakuitenhggungjawab,(9)berjanjitidakmengulangi lagi, (10 )menawar-kan perbaikan. Disamping itu partisi-pan tutur jugamenggunakanbeberapastrategisekaligus.

UCAPAN TERIMA KASIHArtikel ini diangkat dari peneli-

tianmandiriswadanayangdilaksanakanpada tahun 2009.Ucapan terima kasihdisampaikankepadamitrasejawatyangtelahmembantukegiatanverifikasidantriangulasi data dan hasil penelitian.Ucapan terimakasih jugadisampaikankepada Prof. Dr. Suparno selaku pe-ngampumatakuliahKajianWacanadiProgram Pascasarjana Universitas Ne-geriMalangyangtelahmemberiarahan,bimbinganaspek-aspek teroritikdalamkaitannyadengankajianwacana.

DAFTAR PUSTAKABlum-Kulka,S,S,House,J,danKasper,

G.1989.Cross Cultural Pragmatics: Requests and Apologies.Norwood,NJ:Abex.

Brown,G.danYule,G. 1996.Discourse Analysis. Cambridg: CambridgUniversityPress.

StrategiApologidalamWacanaPercakapandiBalaiDiklatKeagamaanSurabaya

Page 17: STRATEGI APOLOGI DALAM WACANA PERCAKAPAN DI BALAI …

68

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Brown,P.danLevinson, S.D. 1978.Po-liteness: Some Universals in Lan-guage Usage. Cambridge Univer-sityPress.

Chapman,G.danThoman, J.2006.The Five Language of Apology: How to Experience Healing in All Your Rela-tionships. http://www.bcwinstitu-te. com/press/ApologyStudyGui-de_Workplace.pdf 1 September2006.Diakses25Maret2008

Cohen,A.D.danOlstain,E.1981.Devel-opingaMeasureofSocioculturalCompetence: the Case of Apol-ogy.DalamLanguage Learning.A Journal of Applied Linguistics. Vol.31nomor1Juni1981.

Fairclough, N. 1995. Critical Discourse Analysis the critical study of Lan-guage. London and New York.Longman.

Fraser,B.1978.“AcquiringSocialCom-petence inA SecondLanguage”.Relc.Journal.9(2):1-21.

Gumperz, J.J. 1988.Discourse Strategies: Studies in Interactional Sociolin-guistics 1.CambridgeCambridgeUniversityPress.

Holmes,J.1990.ApologiesinNewZea-land English. Dalam Chesire, J.dan Trudgill, P. (eds.). 1998. The Sociolinguistics Readers Volume 2: Gender and Discourse (Hlm. 201-239).

Jorgensen, M.W dan Philips, L. 2002.Discourse Analysis as Theory and Method. London: Sage Publica-tionsLtd.

Kuntarto, E. 1999. Strategi Kesantunan Dwibahasawan Indonesia-Jawa: Kajian pada Wacana Lisan Bahasa Indonesa. Disertasi tidak diterbit-kan. Malang: Program Pascasar-janaIKIPMalang.

Leech,G.1993.Prinsip-Prinsip Pragmatik.TerjemahanM.D.DOka. Jakarta:PenerbitUniversitasIndonesia.

Lipson,M.1994.Apologizing inItalianand English. Dalam IRAL, Inter-national Review ofApplied Lin-guistics in Language Teaching.Vol.XXXII/1February1994.

Ludwig,TdanManning,MJ.2006.Sor-ry! www.httm:Amazon.com. 15Juli2006.diakses7Januari2008.

Magnis-Suseno, F. 1999.Etika Jawa: Se-buah Analisa Falsafi tentang Kebij-aksanan Hidup Jawa. Jakarta:Gra-mediaPustakaUmum.

Masita, E. 2006.Apology: Cross-Cultural Speech Act Realization Patterns.Dalam Lingua. Vol.7. No.2. Juni2006.

Mills, S. 1997. Discourse. London andNewYork.Routledge.

Wouk, F. 2006. The Language of Apolo-gizing in Lombok, Indonesia. Jurnal Pragmatik. [digital]. www.httm:Amazon.com. 1 Oktober 2006.Diakses7Januari2008.

Yanti, Y. 2001. Tindak Tutur Maaf didalam Bahasa Indonesia di Ka-langan Penutur Minangkabau.Linguistik Indonesia.JurnalIlmiahMasyarakat Linguisik Indonesia.No.1tahun19Feruari2001.