STORED PROGRAM CONTROL (SPC)...
Transcript of STORED PROGRAM CONTROL (SPC)...
STORED PROGRAM
CONTROL (SPC) EXCHANGE
HISTORY
Tahun 1965, Graham Bell menginstal
sebuah computer controlled switching
system yang menggunakan stored
program digital computer sebagai fungsi
kontrolnya.
Arsitektur Dasar Sentral Digital
BASIC of SPC
Pada SPC, program atau satu set instruksi
disimpan di memory dan dieksekusi satu
per satu oleh processor.
Menggunakan SPC, transmitter yang
dahulunya membutuhkan 23mA, sekarang
hanya butuh 20mA dengan 52V baterai.
SPC juga meningkatkan cakupan jarak
subscriber yang dapat dicapai.
Basic Control Structure of SPC
SPC (Stored Program Control)
Main controller sudah menggunakan system komputer.
Rangkaian
(interface)
Saluran
pelanggan dan
Trunk
Switching Network
(elektronic Switch)
ROM
CPU RAM
Sistem Komputer
SPC (Stored Program Control)
Perangkat lunak SPC
Terdapat ‘perangkat lunak’ di dalam exchange controller (ROM)
Main Software
◦ Untuk pengaturan hubungan komunikasi
◦ Charging/pembebanan
◦ Routing
◦ Pengaturan signalling
Software tambahan
◦ Untuk pengaturan feature-feature (misal 3P : Trimitra, call forward = lacak, dll.)
Jenis SPC
SPC analog
◦ Switching Network dan Line Interface analog, jadi diperlukan adanya interface antara exchange controlled dengan Switching Network dan line interface dalam hal :
Arus dan tegangan
A/D dan D/A
SPC Digital
◦ Semua bagian di sentral adalah menerapkan teknik digital
Tipe SPC
Centralised SPC
Distributed SPC
Cetralised SPC
Tipe ini yang ada pertama kali dan
menggunakan single processor untuk
melakukan fungsi sentral
Kemudian berkembang dan menggunakan dual
processor sebagai fungsi sentralnya
Cetralized SPC
Centralized Controlled
Processor hanya ada di exchange controller sehingga tugas pengontrolan 100%
dilakukan oleh Main controller biasanya diperlukan tingkat security yang bagus
(prosesor yang digunakan ada dua/redundan).
Contol Access
REG
LOC
I/C
O/G
SCAN
CENTRAL CONTROL
SwitchingNetwork
Interface
Prosesor
Telepon A
Telepon B
incoming trunk ougoing trunk
Scan Control Menyebabkan seluruh saluran dan trunk incoming di scan secara reguler mencari permintaan call yang baru
Register Control-Menerima data dial dari register-Menentukan exchange dan ruting jaringan-Melengkapi register dengan data ruting untuk dikirimkan
Switch control-Menentukan jalur yang akan dilewatkan ke jaringan-Mendeteksi panggilan
Distributed SPC
Ditributed Controlled
Tugas pengotrolan tidak 100% dilakukan oleh main controller, setiap bagiansentral merupakan system computer (+ sebagian tugas control)
LTG
SN
CP
Saluran Trunk
Telepon A
Telepon B
LTG = Line Truk Group
SN = Switching Network
CP = Coordination Prosecssor
LTG
Sentral EWSD (Siemen)
•Pada sentral EWSD, tiap-tiap modul tersebut jugamempunyai prosesor atau system control masing-masing, sehingga system pengontrolan/prosesorterdistribusi sampai dengan modul-modulnya.•Tugas CP yang sesungguhnya hanya pada saatkomunikasi telah berlangsung.
•Tiap bagian sentral terdiri dari modul-modul yangmelaksanakan fungsi-fungsi dari bagian sentral
tersebut.
Contoh
LTG (line Trunk Group) >> GP (Group Prosessor)
SN (Switching Network) >> SGC (Switching Group Controller)
CP (Coordination Prosesor) >> SSP (Siemen Switching Prosesor)
Arsitektur SPC Sentral Digital
Pengontrolan dilaksanakan dibawah kendali SPC secara keseluruhan dan pengontrolan sudah didelegasikan ke sebagaian sub-sistem.
Arsitektur SPC Sentral Digital
Small Digital Local Exchange (SDE)◦ Central didesain untuk beroperasi dengan kapasitas yang kecil
(< 1000 saluran).
◦ Switch block, signalling equipment kontrol sistem biasanya ditangani oleh satu modul sub sistem berbasis mikroprosesor.
◦ SDE biasanya didesain untuk pelayanan telepon dasar yang sederhana dalam suatu daerah rural yang memungkinkan
◦ Switch block biasanya didesain sangat murah misalkan hanya Satu T (time Switch) dan kontrol switch yang minimum
Arsitektur SPC Sentral Digital Remote Subscriber Switching Unit (RSSU)
◦ Pada gambar 4 RSSU dihubungkan pada sentral lokal induk yang dilokasikan secara terpusat untuk pengontrolan dan fungsi ruting
◦ Biasanya kapasitasnya kecil antara 400 – 1500 saluran pelanggan
REDUNDANCY ELEMENT
CONTROL SPC
SPC (Stored Program Control) dengan dual
processor
Control
A
Control
BError
Detect
Synchronizing Link
1. Microshynchronization
•Control bekerja secara sinkron
•Error terdeteksi bila control bekerja
tidak sinkron
•Diperlukan alat error detection
2. Load sharing
Control
A
Control
B
Error
Detect
Error
Detect
Interprocessor link
•Kedua control bekerja
•Masing-masing membagi beban kerja
dan saling menginformasikan melalui
interprocessor link
SPC (Stored Program Control)
3. Cold standby control
•Control yang bekerja hanya satu ( 1 lagi
standby)
•Bila terjadi error maka control yang standby
akan bekerja setelah menerima data dari
backing store.
• Dibutuhkan waktu trasfer data dari control A ke
control B
Control
A
Control
B
Error
Detect
Backing Store
Error
Detect
4. Hot standby control
Control
A
Control
B
Error
Detect
Error
Detect
Interprocessor link
•Kedua control bekerja tetapi 1 control
dalam status standby
•Bila terjadi error maka control yang standby
langsung bekerja
•Interprocessor link sangat kompleks
Single Processor vs Dual Processor
Availability