Steroid New

78
STEROID OLEH BURHANUDDIN TAEBE FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

description

steroid

Transcript of Steroid New

  • STEROID OLEHBURHANUDDIN TAEBEFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

  • Pendahuluan SteroidTerdiri atas beberapa kelompok senyawa ms Berdasarkan efek fisiologis masing-masing senyawa ; sterol, asam-asam empedu, hormon seks, hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak dan sapogenin.

  • Pendahuluan SteroidDari segi struktur molekul, perbedaan antara berba-gai kelompok steroid ditentukan oleh jenis substituen R1 , R2 dan R3 yang terikat pada kerangka dasar siklopentano perhidro fenantren Sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan lainnya pada suatu kelompok tertentu ditentukan oleh ; panjang rantai karbon R1, gugus fungsi pada substituen R1, R2, dan R3,jumlah serta posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan rangkap pada kerangka dasarKonfigurasi pusat asimetris pada kerangka dasar.

  • ASAL USUL STEROID

    Percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yang terdapat dialam berasal triterpenoid.Steroid dalam jaringan hewan berasal triterpenoid lanosterol, sedang dalam jaringan tumbuhan triterpenoid sikloartenol (setelah triterpenoid meng-alami serentetan perubahan tertentu).Tahap-tahap awal biosintesa steroid alam adalah sama yaitu pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid) menjadi lanosterol dan sikloartenol.Percobaan menunjukkan bahwa skualen terbentuk dari dua molekul FPP yang bergabung secara ekor-ekor yang segera diubah menjadi 2,3-epoksiskualen.

  • ASAL USUL STEROID

    Pembentukan lanosterol dari 2,3-epoksiskualen yang me-ngandung lima ikatan rangkap untuk melakukan siklisasi ganda. Siklisasi ini diawali oleh protonasi gugus epoksi dan diikuti oleh pembukaan lingkar epoksida. Selanjutnya terbentuk kolesterol setelah terjadi penyingkiran tiga gugus metil dari molekul lanosterol yakni dua atom kar-bon C-4 dan satu dari C-14. Penyingkiran ketiga gugus metil ini berlangsung secara bertahap, mulai dari gugus metil pada C-14 dan selan-jutnya dari C-4. Kedua gugus metil pada kedua C-4 disingkirkan sebagai karbon diok-sida, setelah kedua-nya mengalami oksidasi menjadi gugus karboksilat. sedangkan gugus metil pada C-14 disingkirkan sebagai asam format setelah gugus metil itu mengalami oksidasi menjadi gugus aldehid.

  • ASAL USUL STEROID

    Percobaan dengan jaringan hati hewan, mengguna-kan 2,3-epoksiskualen yang diberi tanda dengan iso-top 180 menunjukkan bahwa isotop 180 itu diguna-kan untuk pembuatan lanosterol menghasilkan (180)-lanosterol radioaktif. Hasil percobaan ini membukti-kan bahwa 2,3-epoksiskualen terlibat sebagai senya-wa antara dalam biosintesa steroid. Molekul koleste-rol terdiri atas tiga lingkar enam yang tersusun seperti fenantren dan bergabung dengan satu lingkar lima. Hidrokarbon tetrasiklik jenuh yang mempunyai sistem lingkar demikian dan terdiri dari 17 atom karbon sering ditemukan pada banyak senyawa yang tergolong senyawa bahan alam yang disebut steroid.

  • simpulanbahwa lanosterol dan sikloartenol adalah senyawa antara untuk sintesa steroid masing-masing dalam jaringan hewan (lanosterol) dan jaringan tumbuhan (sikloartenol) didasarkan pada beberapa pengamat-an dan percobaan berikut : 1. Sikloartenol bertanda ternyata digunakan dalam pembentukan steroid tumbuhan (fitosterol) 2. Sikloartenol banyak ditemukan dalam tumbuhan sedangkan lanosterol jarang. 3. Jaringan hati tidak dapat menggunakan sikloarte-nol sebagai pengganti lanosterol dalam pembuat-an kolesterol dan setroid lainnya.

  • simpulan

  • Sebagaimana senyawa organik lainnya, tata nama sistematika dari steroid didasarkan pada struktur dari hidrokarbon steroid tertentu. Nama hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau akhiran yang menunjukkan jenis substituen.Sedangkan, posisi dari substituen itu ditunjuk-kan oleh nomor atom karbon substituen itu terikat. Penomoran atom karbon dalam molekul steroid adalah sebagai berikut :

    Tatanama Steroid

  • Tatanama Steroid

  • Tatanama Steroid Molekul steroid adalah planar (datar), atom atau gugus yang terikat pada inti molekul dibedakan sbb: 1. Atom/gugus di atas bidang molekul sebidang dengan gugus metil pada C10 dan C13 disebut konfigurasi b. Penamaannya tulis nomor atom C tempat terikatnya diikuti huruf b dan nama subtituennya serta digambarkan sebagai garis penuh 2. Atom/gugus di bawah bidang molekul disebut konfigurasi a dan. Penamaannya tulis nomor atom C tempat terikatnya diikuti huruf a dan nama subtituennya serta digambarkan dengan garis putus-putus.

  • Tatanama Steroid Molekul steroid adalah planar (datar), atom atau gugus yang terikat pada inti molekul dibedakan sbb: 3. Sedangkan atom/gugus konfigurasinya belum jelas. Penamaannya tulis nomor atom C tempat terikatnya diikuti huruf (psi) dan nama subtituennya serta digambarkan sebagai garis bergelombang.

  • Tatanama Steroid Molekul steroid adalah planar (datar), atom atau gugus yang terikat pada inti molekul dibedakan sbb:

    2 b Hidroksi .3 a Hidroksi .4 Hidroksi .

  • Tatanama Steroid Kedua konfigurasi steroid tersebut berbeda ; 1. Pada konfigurasi a, cincin A dan cincin B terlebur sedemikian rupa sehingga hubungan antara gu-gus metil C10 dan atom hidrogen atom C5 adalah trans (A/B trans). ini gugus metil pada C10 adalah b dan atom hidrogen pada C5 adalah a. 2. Pada konfigurasi b, peleburan cincin A dan B menyebabkanhubungan antara gugus metil dan atom hidrogen menjadi Cis (A/B Cis) dan konfigu-rasi kedua substituen adalah b. Steroida dimana konfigurasi atom C5 adalah b termasuk deret 5 b.

  • Tatanama Steroid Pada kedua konfigurasi tersebut, fusi cincin B/C dan C/D keduanya adalah trans cincin B dan C diapit oleh cincin A dan cincin D sehingga perubahan konfirmasi dari cincin B dan cincin C sukar terjadi fusi cincin B/C semua steroida alam adalah trans.Akan tetapi perubahan konfirmasi cincin A dan cincin B dapat terjadi. Perubahan terha-dap cincin A menyebabkan steroid dapat berada dalam salah satu dari kedua konfigu-rasi tersebut.

  • Tatanama Steroid Perubahan cincin D dapat mengakibatkan hal serupa fusi cincin C/D dapat cis atau trans. Fusi cincin C/D adalah trans ditemukan pada hampir sebagian besar steroid alam kecuali kelompok aglikon kardiak fusi cincin C/D cis. Pada semua steroid alam, substituen pada C10 dan C9 berada pada pihak yang berla-wanan bidang molekul yaitu trans. Juga hu-bungan antara substituen pada posisi C8 dan C14 adalah trans kecuali pada kelompok aglikon kardiak.

  • Tatanama Steroid

  • Tatanama Steroid Simpulan stereokimia dari steroid alam mempunyai suatu pola umum, yaitu substi-tuen-substituen pada titik temu dari cincin sepanjang tulang punggung molekul yaitu C-5-10-9-8-14-13 mempunyaii hubungan trans.Sifat-sifat steroid sama seperti senyawa organik lainnya, yaitu reaksi-reaksi dari gugus-gugus fungsi yang terikat pada molekul steroid misal, gugus 3 b-hidroksil menunjukkan semua sifat dari alkohol sekunder, seperti ditunjukkan oleh 2-propanol.

  • Tatanama Steroid Gugus hidroksil ini dapat diesterifikasi ester atau dioksidasi dengan berbegai oksidator keton. Bentuk geometri gugus 3 b-hidroksil sedikit berbeda dengan sifat gugus hidroksil yang terikat pada posisi lain. Karena faktor geometri maka gugus 3 b-hidroksil memperlihatkan sifat yang sidikit berbeda dengan 3 a-hidroksil, gugus 3 b-hidroksil lebih sukar mengalami dehidrasi dibandingkan gugus 3 a-hidroksil walaupun prinsip reaksi adalah sama.

  • Tatanama Steroid Beberapa awalan pada tatanama steroid1. NOR

    2. EPI

  • Tatanama Steroid Beberapa awalan pada tatanama steroid3. HOMO

    4. SECO

  • Tatanama Steroid Beberapa awalan pada tatanama steroid5. CYCLO

    6. OXA - AZA

  • Perkembangan dan kontrol saluran reproduksi pada manusia (estradiol, progesteron, testo-steron) Pergantian kulit pada serangga (ekdison)Induksi reproduksi seksual fungi akuatik (antheridiol)Kardiotonik/glikosida jantung (digitoksin)Prekursor vitamin D (ergosterol)Oral kontrasepsi (estrogen & progesteron semisintesis)Senyawa anti inflamasi (kortikosteroid)Senyawa anabolik (androgen)

    BIOAKTIFITAS

  • Terapi paliatif pada karsinoma kelenjar prostat; dietilbesterol, klorotianisenMenopause, fungsi ovarium menurun, siklus haid pada masih terjadi, tapi tidak teratur lagi, karena esterogen dan proge-steron endogen menurun, terapi pengganti esterogenOsteoporesis, hilang kompleks kalsium fosfat & matriks protein sering sebabkan terjadi penipisan dan rapuh, fraktur : este-rogen dapat membuat keseimbangan Ca positif & reabsorpsi tulang menjadi minimal

    BIOAKTIFITAS

  • Endometriosis, progesterin oral & esterogenKetegang prahaid, progesterin oral & esterogenAncaman abortus & abortus habitralis, progestinPenyakit jiwa (sedatif & anastetik), kosmetik, antibiotik, hemostatik & antialergi Amenore sekunder, progesteron & estradiol benzoat

    BIOAKTIFITAS

  • Senyawa golongan steroid dengan rantai samping panjang (C27-C29)Stereos (Yunani) = padatBanyak ditemukan pada fraksi lipid jaringan hewan atau tumbuhanBerdasarkan asalnya:zoosterol hewanfitosterol tumbuhan, sebagai materol, kampesterol, dllmikosterol jamurmarinsterol biota laut

    STEROL

  • HUBUNGAN BIOGENETIK BEBERAPA FITOSTEROL

  • HUBUNGAN BIOGENETIK BEBERAPA FITOSTEROL

  • Karakterisasi

    Rantai isoprenoid pada atom C17Gugus hidroksil pada atom C3Ikatan rangkap pada atom C5 dan C22Ada gugus metil pada C10 dan C13STEROL

  • Sterol yang banyak terdapat pada tumbuh:KolesterolStigmasterolKampesterolSitosterolergotamin (provit D)7 dehidrokolesterolKolesterol, stigmasetol, kampesterol, dan sito-sterol tidak dapat dipisahkan dengan TLC, bisa dipisahkan dengan HPLC atau GC

    STEROL

  • STEROL

  • STEROL

  • STEROL

  • IdentifikasiSitosterol, kolesterol, dan stigmasterol dapat dipisah bila dikromatografi sebagai asetat pada pelat Anasil B (fase gerak heksana-eter:97-3)

    Sterol umum dapat dipisahkan dari turunan dihidronya (mis. sitosterol dari sitostanol) dengan KLT-AgNO3, fase gerak CHCl3, deteksi H2SO4-air (1:1)

    STEROL

  • Tahun 1920 diketahui bahwa penyakit rakhi- tis dapat disembuhkan menjemur matahari /makan minyak ikan. Diduga kolesterol pro-vitamin D, penelitian menunjukkan bahwa ergosterol provitamin DBerperan dalam penyerapan dan penggunaan kalsium dan fosfat untuk pembentukan tulang dan gigiDefisiensi: rickets (anak2) osteomalasia (dewasa)Ergocalciferol (vit D2) tumbuhan, turunan dari ergosterol (fortified susu, roti, sereal, dll)

    VITAMIN D

  • Cholecalciferol (vit D3) hewan, turunan dari 7-dehidro kolesterolErgokalsiferol (Vit D2), dibiosintesis pada tum-buhan dan ragi dari ergosterol (Saccharomyces cerevisie)Disebut sunshine vitamin antiarchitic vitaminDiserap di usus halus (cholecalciferol > ergocalciferol)Vitamin D2/D3 bukan bentuk aktif, bentuk aktif kalsitriol merangsang absorpsi Ca & PO4 pada usus dan memobilasi Ca ke tulangKalsitriol berlebih toksik kadar Ca mening-kat pada serum dan dosis tinggi vitamin D3 hiperkalemia

    VITAMIN D

  • VITAMIN D

  • VITAMIN D

  • Senyawa yang berhubungan dengan Vitamin D2 pada penyinaran ergosterol

  • Senyawa yang berhubungan dengan Vitamin D2 pada penyinaran ergosterol

  • Senyawa yang berhubungan dengan Vitamin D2 pada penyinaran ergosterol

  • Beberapa vitamin D

  • Ekdison berasal dari ekdisis istilah entomologi larva yang mengalami penggantian kulit Pertama kali diisolasi dari ulat sutra Bombyx moriHormon pergantian kulit serangga, perkembang-an larva dan metamorfosis.Bersifat sangat polar, dengan struktur spesifik : 1. Kerangka steroid, fusi cincin A B sis 2. a,b Keton tak jenuh pada cincin B (6-Keton-7) 3. Sejumlah gugus hidroksi; pada posisi, 2, 14, 20, 22, 25 dan 26

    EKDISON DAN BRASSINOSTEROID

  • Kastasteron prekursor hormon tumbuhan, yaitu brassinosteroid memiliki aktivitas pertumbuhan, dibuat dari 24-metil kolesterol dengan oksidasi Baeyer-Villeger

    Biosintesis ekdison pada serangga, dari bahan tumbuhan (sitosterol), diubah menjadi kolesterol, 7 dehidrokolesterol, ekdison

    EKDISON DAN BRASSINOSTEROID

  • EKDISON DAN BRASSINOSTEROID

  • EKDISON DAN BRASSINOSTEROID

  • EKDISON DAN BRASSINOSTEROID

  • ASAM-ASAM EMPEDUDibuat dalam hati dan dikumpulkan dalam empedu, merupakan hasil degradasi kolesterol menjadi C24 karboksilAsam empedu utama yang dihasilkan hati:asam kholatasam khenodeoksikholatAsam empedu yang tidak dihasilkan hati, namun dalam usus dengan bantuan mikroba:asam deoksikholat dari asam kholatasam lithokholat dari asam khenodeoksikholat

  • ASAM-ASAM EMPEDUDalam usus, asam empedu tidak berada dalam keadaan bebas, namun terkonjugasi dengan ikatan peptida pada glisin atau taurinBerperan sebagai emulsifying agent dalam proses penyerapan lemak dalam usus.

  • ASAM-ASAM EMPEDU

  • ASAM-ASAM EMPEDU

  • Payah jantung: curah jantung lemah gagal dalam memompa darah ke seluruh tubuh udema (bendungan sirkulasi)Glikosida jantung memiliki efek yang kuat dan spesifik terhadap otot jantungSifat glikosida jantung:mempertahankan tonus jantungmeningkatkan tonus syaraf adrenergikmeningkatkan kontraksi dan frekuensi denyut jantung mempertahankan volume darah yang beredar

    Glikosida Kardiotonik

  • Struktur menyerupai asam empeduTerdapat dalam bentuk glikosida, gula terikat pada posisi 3 inti steroidGula meningkatkan kelarutan, absorbsi, dan distribusi dalam tubuhGugus hidroksi mempercepat onset of action dan disposisi dari dalam tubuhPenyebaran terbatas pada suku Schropulari-aceae, Apocinaceae, Liliaceae

    Glikosida Kardiotonik

  • Berdasarkan tipe aglikon (genin), terdiri dari 3 tipe: 1. kardenolida, cincin butenolida - misal digoksigenin - paling banyak terdapat di alam - steroid C23 dengan rantai samping pada 17 berupa -unsaturated 5-membered lactone ring

    Glikosida Kardiotonik

  • 2. bufadienolida, cincin 2-piron - misal skiladienolida - C24 homolog kardenolida - mengandung rantai rangkap ganda pada posisi 17 6-membered lactone ring - namanya diturunkan dari kata generik Bufo = katak (senyawa prototipe bufalin diisolasi pertama kali dari kulit katak) 3. digitenolida, cincin 2 atom C - misal diginigenin

    Glikosida Kardiotonik

  • Glikosida Kardiotonik

  • Beberapa contoh glikosida jantung1. Digitoksin - glikosida kardiotonik dari daun Digitalis purpurea, D. lanata, dan spesies lain - hidrolisis digitoksigenin + 3 digitoksosa digitoksin:kristal bentuk lempenglarut dalam aseton, amil alkohol, & piridinsukar larut dalam PE, eter, & air digitoksigenin: bentuk prisma, tl: 2350Clarut dalam etanol, kloroform, & asetonsukar larut dalam etil asetatsangat sukar larut dalam eter &air - onset of action: 1-4 jam, konsentrasi puncak pada 8-14 jam - 50-70 % diubah dalam hati menjadi genin inaktif - potensi tinggi handle with care!! (> 35 ng/ml gejala toksisitas) - merupakan glikosida yang paling larut lemak - t = 168-192 jam disposisi secara lengkap oleh ginjal setelah 3 minggu

  • Beberapa contoh glikosida jantung2. Digoksin = Lanoxin- paling banyak digunakan, diperoleh dari daun D. lanata.- hidrolisis digoksigenin + 3 digitoksosa digoksin: kristal putih- tablet digoksin diabsorbsi sebesar 60-80 %- hampir 10-40 % digoksin yang diminum per oral diubah oleh mikroflora intestinal menjadi dihidrodigoksin yang inaktif- kapsul cair diabsorbsi 90-100 % peningkatan bioavailabilitas dapat menurunkan inaktivasi akibat bakteri- onset of action: 30 menit 2 jam, konsentrasi puncak pada 2-6 jam- t1/2 = 30-40 jam disposisi lengkap melalui ginjal adalah 6-8 hari- dosis terapi: 0,5-2 ng/ml handle with care!! (> 2,5 ng/ml timbul gejala toksisitas)

  • Identifikasi glikosida jantungCara yang dipakai tergantung pada kerumitan struktur glikosida jantungGlikosida jantung jenis Strophanthus KLT satu arah: fase diam: silika fase gerak: etil asetat-piridin-air (5:1:4)28 kardenolida pada Digitalis purpureaKLT dua arah: fase diam: silika fase gerak: etil setat-metanol-air (16:1:1) kloroform-piridina (6:1)Campuran dalam Nerium oleander & Scilla maritimafraksinasi dengan KLT partisifase gerak: metil etil keton-toluena-air-metanol-asam asetat ( 40 : 5 : 3 : 2,5 : 1 )

  • Good Bye.See ya next time

    *