STEP I

8
STEP I Supranatural suatu energi dari dalam dimensi dibawah alam sadar energi yang bersifat gaib kekuatan yang berisi dari luar alam semesta Ritual kebiasaan kebudayaan kegiatan yang berkaitan dengan supranatural primitive keterbelakangan pengetahuan belum mengenal modenisasi syamanisme paham yang mempercayai tentang pengobatan secara supranatural yang dilakukan oleh syaman(dukun) Asas-asas etika beneficence adalah berbuat baik non maleficence adalah tidak berbuat yang tidak merugikan Partenalistik terpisah-pisah rasional nyata, sesuai dengan akal logika diterima akal sehat konkret magic suatu yang berhubungan dengan sihir berhubungan dengan supranatural misterius tidak diketahui asalnya suatu yang masih dipertanyakan antara ada dan tiada STEP II 1. jelaskan cara pengobatan pada era syamanisme 2. sebutkan asas-asas etika beneficence dengan non maleficence

description

step i

Transcript of STEP I

Page 1: STEP I

STEP I

Supranatural suatu energi dari dalam dimensi dibawah alam sadar energi yang bersifat gaib kekuatan yang berisi dari luar alam semesta

Ritual kebiasaan kebudayaan kegiatan yang berkaitan dengan supranatural

primitive keterbelakangan pengetahuan belum mengenal modenisasi

syamanisme paham yang mempercayai tentang pengobatan secara supranatural yang

dilakukan oleh syaman(dukun)Asas-asas etika

beneficence adalah berbuat baik non maleficence adalah tidak berbuat yang tidak merugikan

Partenalistik terpisah-pisah

rasional nyata, sesuai dengan akal logika diterima akal sehat konkret

magic suatu yang berhubungan dengan sihir berhubungan dengan supranatural

misterius tidak diketahui asalnya suatu yang masih dipertanyakan antara ada dan tiada

STEP II1. jelaskan cara pengobatan pada era syamanisme2. sebutkan asas-asas etika beneficence dengan non maleficence3. apa yang dimaksud dengan pengobatan partenalistik4. apa yang dimaksud dengan sumpah hipocrates5. kenapa sumpah hipocrates dipakai oleh para dokter didunia6. apa hubungan piagaam PBB dan pembukaan UUD 45 dengan pengobatan yang

bersifat partenalistik7. apa perbedaan klasik dengan modern

STEP III

Page 2: STEP I

1. cara penyembuhan orang-orang sakit yang dilakukan dengan upacara ritual. Upacara ini dilakukan oleh syaman yang berkomunikasi dengan makhluk supranaturalteknik pengobatannya : terkadang mengorbankan bayi,gadis kecil atau binatang(sesajian/tumbal)

2. seorang dokter harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dengan baik dalam arti dokter harus bersikap ramah,menolong,dan empati melakukan tindakan pengobatan dengan resiko yang kecil

3. pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter kepada pasien secara berkasta-kasta atau bertingkat sesuai status social pasien

4. sumpah yang diucapkan oleh hipocrates berisi etika kedokteran5. karma sesuai dengan HAM yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa

adanya perbedaan status social6. karan piagam PBB dan UUD 45 menjunjung HAM yang menentang pengobatan

partenalistik yang membedakan status social sehingga pengobatan partenalistik diubah menjadi pengobatan bersifat komprehensif. Yang tidak membedakan status social.

KLASIK MODERNBerhubungan dengan supranatural Bersifat ilmiahSubjective ObjectiveTeknologi primitive Teknologi modern

7.

Non klinis KlinisTingkat penyembuhannya tidak akurat Tingkat penyembuhannya akuratKesalahan berisiko tinggi Kesalahan resiko minimBerkasta-kasta Sesuai HAM

Etika tidak manusiawi (memakai tumbal)

Etika manusiawi(sesuai dengan asas-asas etika kedokteran)

STEP IV

Page 3: STEP I

STEP V1. mahasiswa mampu memahami tentang sejarah sumpah hipocrates2. mahasiswa mampu memahami asas etika klasik3. mahasiswa mampu memahami komtemporer4. mahasiswa mampu memahami pengobatan partenalistik dokter pasien5. mahasiswa mampu menjelaskan hubungan piagam PBB dan pembentukan

UUD 45 dengan pelayanan kesehatan.

STEP VII1. era 500 SM, ilmu kedokteran dibawa dari mesir ke yunani. Ilmu kedokteran

dikuasai oleh para filusuf dimana pradok tadi berbau mistik,menjadi lebih rasional. Filusuf yunani meletakkan landasan bagi sumpah dokter serta etik kedokteran hipocrates.

Inti sumpah hipocrates saya bersumpah demi tuhan, bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan

kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini. memperlakukan guru yang mengajar ilmu kedokteran ini kepada saya

seperti orang tua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya dan apabila ia membutuhkan uang dan saya akan memberikannya .memberikan presepsi dan intruksi

saya dalam pembelajaran kepada anak dan guru saya dan sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini dengan hokum keluarga.

saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang,saya tidak pernah untuk mencelakakan siapapun

saya tidak akan memberikan wanita alat untuk mengeluarkan kandungannya

saya tidak akan membuat sesuatu kesalahan dengan sengaja terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki dan perempuan

menjaga kerahasiaan pasien apabila saya menjalankan sumpah ini semoga reputasi saya bertambah

dimasyarakat dan apabila saya melanggar semoga yang berlawanan apa yang terjadi.

KesimpulanIsi sumpah hipocrates terbagi 2:

1. berupa sumpah demi dewa dewi dari mitologi yunani kuno tentang kewajiban seorang mantan murid terhadap gurunya dan keluarga gurunya

2. tentang etika medisnya sendiri.

Page 4: STEP I

2. a. Utilitiarisme teori yang menilai baik dan buruknya sutu tindakan dari hasil atau dampak tindakan itu. b. deontrologi melakukan kewajiban dan tidak melihat hasil dan dampaknya 3. tradisional

1. asas menghormati hidup manusia 2. asas kejujuran/verasiti hendaknya hubungan dokter pasien diindasi kejujuran3. asas menjaga keberhasilan/konfidensialitas4. asas tidak menentangkan diri sendiri5. asas budi pekerti dan tingkah laku luhur6. banificence teori tentang kewajiban untuk berbuat baik terhadap keseluruhan hak pasien7. non moleficence untuk tidak mencelakakan atau merugikan oranglain8. teori hokum kodrat manusia sebagai pelaku dan pembuatannya

4.konterporer cara pandang atau berfikir mendalam menyangkut kehidupan pada masa

saat ini

1. asas menghormati otonom- setiap individu diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonom- manusia yang otonom yang berkurang atau hilang perlu diberi

perlindungan2. asas keadilan (justice)

- tidak adanya perbedaan kedudukan social tingkat ekonomi perbedaan ideology,agama tidak lebih merobah sikap dokter kepada pasien

3. asas berkata benar (thruth telling) kepercayaan ini harus timbale balik seorang dokter dituntut berkata baik dan jujur untuk membangun hubungan antara dokter dan pasien.

4. partenalistik hubungan hukum antara dokter dan pasien seperti bapak dan anak.

Pola hubungannyaA. dokter dianggap sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab

profesi dan moral. Status dokter atau tangan medis lainnya diposisikan sebagai orang yang mengetahui tindakan yang terbaik untuk pasien.

B. Pada hubungan partenalistik dokter terkesan seenaknya dalam menangani pasien. Pasien dianggap masalah yang harus cepat

Page 5: STEP I

diselesaikan atau semata makhluk biologis yang harus diobati dokter,menganggap wajar jika pasien hanya berhak atas ringkasan reka medisnya saja

Dampaknya’(Positif) sangat membantu pasien dalam hal yang awam terhadap penyakit (Negative) apabila tindakan dokter berupa tingkah-tingkah dalam

mengupayakan penyembuhan itu merupakan tindakan dokter yang membatasi otonom pasien dalam sejarah perkembangan berdaya dan berhak-hak dasar manusia yang ada sejak lahir.

5. Hak-Hak manusiaa. hak keadilanb. hak kebebasanc. hak mendapatkan pelayanan d. hak prikemanusiaaane. hak untuk hidupf. hak atas perlindungang. hak atas kesehatanh. hak kesejahteraani. hak beragamaj. hak saling menghormati

Hubungan hak manusia dengan pelayanan1. setiap orang mempunyai hak untuk hidup pada standar yang layak. Kesejahteraan

keluarga mereka termasuk hak untuk sejahtera dari badan jiwa dan social yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif. (sila 5)

2. hak untuk menerima secara optimal dalam prolitas kemasyarakatan dan kenegaraan yang layak

3. manusia berhak atas keadilan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (tidak pandang bulu) (sila 2 pasal 52)

4. manusia berhak mendapatkan perlindungan atas penyakitnya dan berhak mendapatkan pelayanan pengobatan secara komprehensif (UUD No.23 1992)

5. hak untuk hidup sehat dalam mencapai kesejahteraan hidup.

Kesimpulan :- sejarah etika kedokteran merupakan hak untuk mengetahui sumber dari etika

kedokteran- seorang dokter harus melaksanakan profesinya sesuai dengan etika kedokteran

atas etika berdasarkan piagam PBB 48 dan UUD 45 dan sumpah hiprocrates.

Page 6: STEP I