Step by Step Penggunaan Software ETABS Dalam Perencanaan Gedung

27
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com ~ 1 ~ Prosedur Analisa Struktur Pengumpulan Data: Gambar Arsitektur, data penyelidikan tanah, data M/E Penentuan Sistem Struktur: - Sistem lantai - sistem struktur keseluruhan - sistem lantai basement (bila ada) - sistem galian (bila ada) Pembebanan Penentuan percepatan wilayah gempa dan faktor reduksi (R) Penentuan dimensi elemen struktur (pelat, kolom, balok, dan wall) Pemodelan struktur (ETABS) Vibration Analisys BEHAVIOR: - Mode 1 & 2 harus translasi - Time periode OK? X X Penentuan Gaya Geser: V dinamis / 0.8 V Statis V minimum (SNI) Ambil yg paling besar! Perhatikan: - Drift Ratio - Tulangan balok - % tulangan kolom (<4%) - Tulangan wall (<4%) - Av O/S ? OK? Perhitungan lantai paling bawah: - Tie Beam (ETABS) - Raft (SAFE) Perhitungan Pondasi: - Pengecekan pondasi tiang - pengecekan pile cap - perhitungan pengaman galian Penulangan: Balok, Kolom, Wall, Pelat Penggambaran Struktur Spesifikasi Teknis TIDAK TIDAK YA

description

Step by Step Penggunaan Software ETABS Dalam Perencanaan Gedung

Transcript of Step by Step Penggunaan Software ETABS Dalam Perencanaan Gedung

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 1 ~

    Prosedur Analisa Struktur

    Pengumpulan Data:Gambar Arsitektur, data

    penyelidikan tanah, data M/E

    Penentuan Sistem Struktur:- Sistem lantai- sistem struktur keseluruhan- sistem lantai basement (bila ada)- sistem galian (bila ada)

    Pembebanan

    Penentuan percepatan wilayah gempa dan faktor reduksi (R)

    Penentuan dimensi elemen struktur (pelat, kolom, balok, dan wall)

    Pemodelan struktur (ETABS)

    Vibration Analisys

    BEHAVIOR:- Mode 1 & 2 harus translasi

    - Time periode

    OK?

    X

    X

    Penentuan Gaya Geser:V dinamis / 0.8 V Statis

    V minimum (SNI)Ambil yg paling besar!

    Perhatikan:- Drift Ratio

    - Tulangan balok- % tulangan kolom (

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 2 ~

    A. Nama File: nama proyek str atas dinamis.edb

    1. Start

    Edit Edit Story Data Membuat permodelan

    2. Menentukan material yg digunakan

    Define Material Properties Add New Material 3. Membuat Frame/Floor Section

    Define Frame Section Define Wall/Slab/Deck Section

    4. Semua Properties diubah kekakuannya sesuai syarat SNI

    Select element Select by Line Object Type (Beam/Column) Assign Frame/Line > Frame Property Modifier Set Modifier sesuai cara SNI

    Column

    Gambar 1 Analysis Property Modification Factor for Column

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 3 ~

    Beam

    Gambar 2 Analysis Property Modification Factor for beam

    Select element Select by Area Object Type (Wall/Floor) Shell S1ness Modifier Set Modifier sesuai cara SNI

    Plate/Floor

    Gambar 3 Analysis Property Modification Factor for plate/floor

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 4 ~

    Shear Wall

    Gambar 4 Analysis Property Modification Factor for Shear Wall

    5. INPUT LOAD

    Dead Load: Beban terbagi rata di pelat

    Beban garis di beam untuk beban tembok (Bata/Batako/Hebel, dll)

    Dinding pas bata merah

    Satu batu = 450 kg/m2

    Setengah batu = 250 kg/m2

    Batako berlubang

    Tebal dinding 20 cm (HB 20) = 200 kg/m2

    Tebal dinding 10 cm (HB 10) = 120 kg/m2

    Batako tanpa lubang

    Tebal dinding 15 cm = 300 kg/m2

    Tebal dinding 10 cm = 200 kg/m2

    Kaca dengan tebal 3 4 mm = 40 kg/m2

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 5 ~

    Live Load:

    Tabel 1 Beban terbagi rata di pelat sesuai fungsi lantai

    a. Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali

    yg disebut dalam b

    200 Kg/m2

    b. Lantai dan tangga rumah sederhana dan

    gudang-gudang tidak penting yg bukan

    untuk toko, pabrik atau bengkel

    125 Kg/m2

    c. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor,

    toko, toserba, restoran, hotel, asrama,

    dan rumah sakit

    250 Kg/m2

    d. Lantai ruang olah raga 400 Kg/m2

    e. Lantai ruang dansa 500 Kg/m2

    f. Lantai dan balkon dalam dari ruang-

    ruang untuk pertemuan yg lain dari pada

    yg disebut dalam a s/d e, seperti masjid,

    gereja, ruang pagelaran, ruang rapat,

    bioskop dan panggung penonton

    400 Kg/m2

    g. Panggung penonton dengan tempat

    duduk tidak tetap atau untuk penonton

    yg berdiri

    500 Kg/m2

    h. Tangga, bordes tangga dan gang dari

    yang disebut dalam c

    300 Kg/m2

    i. Tangga, bordes tangga dan gang dari

    yang disebut dalam d, e, f dan g

    250 Kg/m2

    j. Lantai ruang pelengkap dari yg disebut

    dalam c, d, e, f dan g

    250 Kg/m2

    k. Lantai untuk: pabrik, bengkel, gudang,

    perpustakaan, ruang arsip, toko buku,

    toko besi, ruang alat-alat dan ruang

    mesin, harus direncanakan terhadap

    beban hidup yg ditentukan tersendiri,

    dengan minimum

    400 Kg/m2

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 6 ~

    l. Lantai gedung parkir bertingkat

    - Untuk lantai bawah 800 Kg/m2

    - Untuk lantai tingkat lainnya 400 Kg/m2

    m. Balkon-balkon yg menjorok bebas keluar

    harus direncanakan terhadap beban

    hidup dari lantai ruang yg berbatasan,

    dengan minimum

    300 Kg/m2

    Beban Hidup pada atap gedung, yg dapat dicapai dan dibebani orang, harus diambil

    minimum sebesar 100 kg/m2 bidang datar.

    6. Setiap lantai dibuat rigid diafragm:

    Select semua plate Assign Shell/Area Diaphragms Add New Diaphragm = D1

    Rigidity = Rigid 7. Pada lantai base, kaki-kaki kolom/wall dibuat jepit

    8. Buat respon spektrum:

    Define Respon Spectrum Functions Add: User Spectrum (input data respon spektrum)

    9. Input gaya gempa dinamik

    Define Respon Spektrum Case Spectrum Name Case: CQC/SRSS, Example:

    Direction Function Scale Factor

    SPECX U1 WIL2LUNAK 9.81*I/R

    SPEXY U2 WIL2LUNAK 9.81*I/R

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 7 ~

    Gambar 5 Input Response Spectrum untuk gempa arah X = U1, Y = U2

    10. Ganti rigid zone factor untuk semua section

    Select All Assign Frame/Line End (Length) Offset Rigid Zone Factor = 0,5

    11. Menentukan Mass Source

    Define Mass Source Mass Definition = From Load

    Multiplier : Dead = 1, Live = 0,3 (Lihat fungsi lantainya)

    Include Lateral mass only

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 8 ~

    Lump lateral mass at only levels

    Gambar 6 Define Mass Source

    12. Tahap analisis

    Analyze Set Analize Options Pilih Full 3d: Ux, Uy, Uz, Rx, Ry, Rz

    Dynamic Analysis

    Set Dinamic Parameters

    Number of Modes: Lebih besar dari jumlah lantai, agar hasil >

    90%

    Frequency shift = 0

    Include P-Delta

    Set P-Delta parameters

    Iterative Based on Load Combination

    Iteration control

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 9 ~

    Maximum iteration = 4 (lihat last analysis log baca P-Delta

    harus converged)

    P-Delta Load Combination = Dead = 1, Live = 0,3 (sesuai fungsi

    lantai)

    13. Check model = tidak boleh ada warning!

    Gambar 7 Cek Model

    14. Run ETABS = baca last Analysis Run Log (tidak boleh ada ill condition)

    Lihat tabel Time Period Display Show Tables

    Modal Information

    Modal Participating Mass Ratio

    Lihat Periode pada Mode 1

    Pergeseran yg terbesar diharapkan terjadi sbb:

    Mode 1 = Ux/Uy (geser ke arah x atau arah y)

    Mode 2 = Ux/Uy (geser ke arah x atau arah y)

    Mode 3 = Rz (puntir)

    Pindahkan tabel ke FILE EXCEL : Mode

    15. Check Time Period: SNI Gempa

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 10 ~

    Tabel 2 Koefisien yang membatasi waktu getar alami Fundamental Struktur gedung

    Wilayah Gempa

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0,20

    0,19

    0,18

    0,17

    0,16

    0,15

    16. Lakukan perhitungan ABSE, file Excel: ABSE

    Tabel 3 Koefisien Reduksi Beban Hidup

    KOEFISIEN REDUKSI BEBAN HIDUP (PPIUG-1983)

    Penggunaan Gedung Koefisien Reduksi beban Hidup

    Peninjauan

    Beban Gravitasi

    Peninjauan Beban

    Gempa

    PERUMAHAN/HUNIAN

    Rumah tinggal, asrama, hotel rumah sakit 0,75 0,3

    PENDIDIKAN

    Sekolah, Ruang kuliah 0,9 0,5

    PERTEMUAN UMUM

    Masjid, gereja, bioskop, restoran, ruang

    dansa, ruang pagelaran

    0,9 0,5

    PERKANTORAN

    Kantor, bank 0,6 0,3

    PERDAGANGAN

    Toko, toserba, pasar 0,8 0,8

    PENYIMPANAN

    Gudang, perpustakaan, ruang arsip 0,8 0,8

    INDUSTRI

    Pabrik, bengkel 1,0 0,9

    TEMPAT KENDARAAN

    Garasi, gedung parkir 0,9 0,5

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 11 ~

    GANG DAN TANGGA

    - Perumahan 0,75 0,3

    - Pendidikan, kantor 0,75 0,5

    - Pertemuan umum, perdagangan,

    penyimpanan, industri dan tempat

    kendaraan

    0,9 0,5

    Gambar 8 Input mass data

    Gambar 9 Input Mass Data

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 12 ~

    Masukkan Mass X/Mass Y ke tabel massa lantai (kg) Display Show Tables Building Output Select Load Cases = Select Clear All Select Case/Combo (SPECX Spectra) Story Shear Copy tabel ke excel Ulangi untuk (SPECY Spectra)

    Gambar 10 Story Shear SpecX

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 13 ~

    Gambar 11 Story Shear SpecY

    17. Lakukan perhitungan Koreksi Koordinat, File excel = KOR

    Display Show Tables Building Output Select Load Cases = Select Clear All Select Case/Combo = Select Clear All Center Mass Rigidity Copy tabel ke excel

    XCM, YCM = Pusat Massa

    XCR, YCR = Pusat Kekakuan

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 14 ~

    Gambar 12 Center Mass Rigidity

    B. Nama File: nama proyek str atas desain.edb

    (Copy dari file Dinamis Struktur atas/Save As)

    1. Ganti rigid zone factor untuk semua section

    Select All Assign Frame/Line End (Length) Offset Rigid Zone Factor = 0,5

    2. Input beban gempa statik

    Define Static Load Cases Add New Load

    Gambar 13 Input Static Load Case

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 15 ~

    Modify Lateral Load Isi beban yg dihitung dari ABSE

    Beban untuk EQX = Masukkan yg FX saja

    Beban untuk EQY = Masukkan yg FY saja

    Isi kordinat koreksi yg sudah dihitung dari file KOR

    3. Buat Load Combination

    Define Load Combination

    Tabel 4 Load Combiation

    COMB1 1,2DL + 1,6 LL

    COMB2 1,4 DL

    COMB3 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EQX + 0,3 EQY

    COMB4 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EQX - 0,3 EQY

    COMB5 1,2 DL + 1,0 LL - 1,0 EQX + 0,3 EQY

    COMB6 1,2 DL + 1,0 LL - 1,0 EQX - 0,3 EQY

    COMB7 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3 EQX + 1,0 EQY

    COMB8 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3 EQX 1,0 EQY

    COMB9 1,2 DL + 1,0 LL - 0,3 EQX + 1,0 EQY

    COMB10 1,2 DL + 1,0 LL - 0,3 EQX - 1,0 EQY

    COMB11 0,9 DL + 1,0 EQX + 0,3 EQY

    COMB12 0,9 DL + 1,0 EQX 0,3 EQY

    COMB13 0,9 DL - 1,0 EQX + 0,3 EQY

    COMB14 0,9 DL - 1,0 EQX - 0,3 EQY

    COMB15 0,9 DL + 0,3 EQX + 1,0EQY

    COMB16 0,9 DL + 0,3 EQX - 1,0EQY

    COMB17 0,9 DL - 0,3 EQX + 1,0EQY

    COMB18 0,9 DL - 0,3 EQX - 1,0EQY

    ASLI 1,0 DL + 1,0 LL

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 16 ~

    4. Ubah Options Untuk Desain Frame

    Options Preferences Concrete Frame Design

    Gambar 14 Design Preferences

    5. Input faktor reduksi beban hidup (Live Load Reduction)

    Options Preferences Live Load Reduction User Designed by Stories Supported

    Apply to Axial Load Only

    Tabel 5 Koefisien Reduksi Beban Hidup

    Jumlah lantai yg dipikul

    (n)

    Koefisien reduksi yg

    dikalikan kepada beban

    hidup kumulatif

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    1,0

    1,0

    0,9

    0,8

    0,7

    0,6

    0,5

    0,4

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 17 ~

    >8 0,4

    6. Menentukan Element Type

    Select By Line Object Type Beam Design Concrete Frame Design View/Revise Overwrites

    Element Type = Sway Special/Intermediete (tergantung nilai R)

    Live Load Reduction Factor (lihat tabel)

    7. Memililih Kombinasi beban untuk desain

    Design Concrete Frame Design Select Design Combination Design Load Combination Section

    Tabel 6 Design Combos

    List of Combos Design Combos

    Dcon1 1. Remove COMB1

    Dcon2 2. Add COMB2, dst

    8. Analyze Run Analyze

    9. Design Concrete Frame Design Start Design / Check of Structure

    10. Design Concrete Frame Design Display Design Info Design Input Live

    Load Reduction Factor (Cek sudah benar/belum)

    11. Options Preferences Output Decimal Rebar Area = 2

    12. Design Concrete Frame Design Display Design Info Design Output

    Shear Reinforcing

    13. Design Concrete Frame Design Display Design Info Design Output

    Rebar Percentage : Berkisar antara 1% s/d 4% (SNI untuk peninjauan gempa),

    aturan standar PCE mensyaratkan Rebar Percentage < 3%.

    14. Jika menggunakan shear wall, maka ubah Options untuk desain Shear Wall:

    User2Highlight

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 18 ~

    Gambar 15 Wall Design Preferences

    15. Cek penulangan Shear Wall (SW)

    Beri nama (label pada tiap kelompok SW), misal: P1, P2, P3, dst Select SW Design Shear Wall Design Uniform Reinforcing Pier

    Section

    Select material, Bar size (25d 19d) and Spacing (0,10 0,20 m), Reinforcement to be Checked, OK

    User2Sticky NoteAssign Pier Section for Checking

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 19 ~

    Gambar 16 SW Design

    Start Design/Check Structure Display Cek rasio D/C ( < 1,00)

    C. Nama File: nama proyek str atas total.edb

    (Copy dari file struktur atas desain + lantai bawah (ground + basement)

    1. Setiap lantai dibuat rigid diafragm:

    Select semua plate Assign Shell/Area Diaphragms Add New Diaphragm = D1

    Rigidity = Rigid 2. Ganti rigid zone factor untuk semua section

    Select All Assign Frame/Line End (Length) Oset Rigid Zone Factor = 0,5

    3. Hitung ABSE bawah (fb)

    Display Show Tables Building Output Select Load Cases = Select Clear All

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 20 ~

    Select Case/Combo = Select Clear All Center Mass Rigidity Copy tabel ke excel

    4. Percepatan Puncak Batuan Dasar

    Tabel 7 Percepatan Puncak Batuan Dasar

    Diperoleh gaya statik 5. Perhitungan Koreksi Koordinat = KOR2 (save as dari file KOR)

    6. Hitung f2 berdasarkan R

    Tabel 8 Faktor kuat lebih f2

    Fi dari struktur atas dikalikan f2 Masukkan semua beban ABSE dari masing-masing file struktur Atas &

    Bawah

    Masukkan Koreksi Torsi dari masing-masing file struktur Atas & Bawah

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 21 ~

    7. Input beban gempa statik

    Define Sta1c Load Cases Add New Load

    Gambar 17 Input Static Load Case Gempa

    Modify Lateral Load Isi Beban yg dihitung dengan ABSE Gabungan

    Isi Koordinat Koreksi yg sudah dihitung gabungan

    8. Analyze Run Analyze

    9. Display Show Tables Reaction Support Reaction (beban yg masuk

    menjadi beban pile cap)

    Select Load Case = DL, LL, EQX, EQY Select Cases/Combo = EQX static load & EQY static load

    D. Nama File: nama proyek str atas tie beam.edb

    (Copy file total/Save As)

    1. Ganti rigid zone factor untuk semua section

    Select All Assign Frame/Line End (Length) Oset Rigid Zone Factor = 1

    2. Buat kembali semua balok dengan ukuran tie beam yg benar

    3. Semua perletakan dibuat sendi

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 22 ~

    Gambar 18 Restrain/perletakan

    Kalau menggunakan spring, titik kolom dilepas, pasang spring di posisi titik-titik

    pile pilecap diasumsikan pelat dengan type shell (jangan lupa di mesh)

    4. Asumsi tebal pelat, t = 0,15 m

    Define Wall/Slab/Deck Section Add New Slab Material : Pelat Thickness: Membrane = 0,15 ; Bending = 0,15 Type = Membrane

    5. Beban pelat yg ada

    Dead Load = area parkir saja = 30 kg/m2 Live Load = 400 kg/m2 dan 800 kg/m2 Uplift Settlement

    6. Beban balok yg ada

    Deal Load & Live Load = Beban garis akibat tangga Dead Load = Beban garis akibat dinding penutup lift

    7. Analyze Run Analyze

    Display Show Tables Reac1on Support Dead Load FZ Live Load FZ

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 23 ~

    E. Data untuk perhitungan pondasi

    1. Copy excel tabel FZ, MX, dan MY untuk masing-masing beban; DL, LL, EQX, EQY

    2. Lakukan perhitungan file excel ; Pondasi

    3. Masukkan gaya FZ tie beam untuk tiap arah akibat Dead Load & Live Load

    4. Dari file Total, masukkan gaya FZ, MX dan MY untuk tiap arah akibat Dead Load,

    Live Load, EQX & EQY

    5. FR = faktor reduksi tingkat: tentukan sesuai tinggi kolom, cek titik kolom dengan

    teliti!

    F. Overwrites Struktur Baja

    1. Select All Frame Design Overwrites

    Gambar 19 Overwriter for Permanent Load

    Kg,cm

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 24 ~

    Gambar 20 Overwriter for Temporary Load

    NB: Jika terdapat kesalahan dalam pemahaman buku ini bukan meupakan

    tanggungjawab penulis (Nobel 2013).

    Kg,cm

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 25 ~

    Catatan:

    No Pembebanan Besarnya

    1 Genset LL = 1000 kg/m2

    DL = 125 kg/m2 + Berat Pelat

    2 Panel LL = 1000 kg/m2

    DL = 125 kg/m2

    3 GWT LL = 3000 kg/m2

    DL = 125 kg/m2

    4 Uplift -3020 kg/m2

    6 Auditorium Bioskop LL = 500 kg/m2

    DL = 235 kg/m2

    7 Atap rangka baja LL = 20 kg/m2

    DL = 50 kg/m2

    8 Beban balok tangga LL = 900 kg x l

    DL = 300 kg x l

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 26 ~

    DAFTAR PUSTAKA

    Perkasa Carista Estetika, PT, Diktat SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

    PPIUG 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

  • www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    ~ 27 ~

    TENTANG PENULIS

    Anda diperbolehkan untuk mengirimkan lewat pos dan email

    dan memberikan buku elektronik ini kepada siapa saja yang

    Anda inginkan, selama Anda tidak mengubah, atau mengedit

    isinya dan format digitalnya.

    Sebenarnya, kami akan sangat senang bila Anda membuat

    duplikat buku elektronik ini sebanyak-banyaknya. Tetapi

    bagaimanapun, hak untuk membuat buku dalam bentuk

    cetak atas naskah ini untuk dijual adalah tindakan yang tidak

    dibenarkan.

    Afret Nobel adalah alumni Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah

    Mada Angkatan 2005 dan Alumni Ekstensi Teknik Sipil Universitas

    Indonesia Angkatan 2009. Papanya seorang petani dan Mamanya

    pedagang. (Atas nama bangsa Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2013)

    www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

    Kiranya buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, saran dan kritik yang

    membangun sangat kami harapkan.