Step 7 Trigger 1 Modul Ilmu Bedah

17
Open fracture 1. Defenisi: Fraktur Terbuka adalah suatu fraktur dimana bisa terjadi secara total maupun parsial, yang patahan tulangnya terlihat serta mengakibatkan kerusakan jaringan. 2. Etiologi Etiologi fraktur yang dimaksud adalah peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur diantaranya peristiwa trauma(kekerasan) dan peristiwa patologis. Peristiwa Trauma (kekerasan) a) Kekerasan langsung Kekerasan langsung dapat menyebabkan tulang patah pada titik terjadinya kekerasan itu, misalnya tulang kaki terbentur bumper mobil, maka tulang akan patah tepat di tempat terjadinya benturan. Patah tulang demikian sering bersifat terbuka, dengan garis patah melintang atau miring. b) Kekerasan tidak langsung Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang di tempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam hantaran vektor kekerasan. Contoh patah tulang karena kekerasan tidak langsung adalah bila seorang jatuh dari ketinggian dengan tumit kaki terlebih dahulu. Yang patah selain tulang tumit, terjadi pula patah tulang pada tibia dan kemungkinan pula patah tulang paha dan tulang belakang. Demikian pula bila jatuh dengan telapak tangan sebagai penyangga, dapat menyebabkan patah pada pergelangan tangan dan tulang lengan bawah. c) Kekerasan akibat tarikan otot Kekerasan tarikan otot dapat menyebabkan dislokasi dan patah tulang. Patah tulang akibat tarikan otot biasanya jarang terjadi. Contohnya patah tulang akibat tarikan otot adalah patah tulang patella dan olekranom, karena otot triseps dan biseps mendadak berkontraksi. Peristiwa Patologis a) Kelelahan atau stres fraktur

description

tehegh

Transcript of Step 7 Trigger 1 Modul Ilmu Bedah

Open fracture 1.Defenisi:Fraktur Terbuka adalah suatu fraktur dimana bisa terjadi secara total maupun parsial, yang patahan tulangnya terlihat serta mengakibatkan kerusakan jaringan.2.tiologitiologi fraktur yang dimaksud adalah peristi!a yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur diantaranya peristi!a trauma"kekerasan# dan peristi!a patologis.Peristiwa Trauma (kekerasan) a# $ekerasan langsung$ekerasan langsung dapat menyebabkan tulang patah pada titik terjadinya kekerasan itu, misalnya tulang kaki terbentur bumper mobil, maka tulang akan patah tepat di tempat terjadinya benturan. %atah tulang demikian sering bersifatterbuka, dengan garis patah melintang atau miring.b# $ekerasan tidak langsung$ekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang di tempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. &ang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam hantaran 'ektor kekerasan. (ontoh patah tulang karena kekerasan tidak langsung adalah bila seorang jatuh dari ketinggian dengantumit kaki terlebih dahulu. &ang patah selain tulang tumit, terjadi pula patah tulang pada tibia dan kemungkinan pula patah tulang paha dan tulang belakang. Demikian pula bila jatuh dengan telapak tangan sebagai penyangga, dapat menyebabkan patah pada pergelangan tangan dan tulang lengan ba!ah.c# $ekerasan akibat tarikan otot$ekerasan tarikan otot dapat menyebabkan dislokasi dan patah tulang. %atah tulang akibat tarikan otot biasanya jarang terjadi. (ontohnya patah tulang akibattarikan otot adalah patah tulang patella dan olekranom, karena otot triseps dan biseps mendadak berkontraksi.Peristiwa Patologis a# $elelahan atau stres frakturFraktur ini terjadi pada orang yang yang melakukan akti'itas berulang ) ulang pada suatu daerah tulang atau menambah tingkat akti'itas yang lebih berat daribiasanya. Tulang akan mengalami perubahan struktural akibat pengulangan tekanan pada tempat yang sama, atau peningkatan beban secara tiba ) tiba pada suatu daerah tulang maka akan terjadi retak tulang.b# $elemahan TulangFraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal karena lemahnya suatu tulang akibat penyakit infeksi, penyakit metabolisme tulang misalnya osteoporosis, dan tumor pada tulang. *edikit saja tekanan pada daerah tulang yang rapuh maka akan terjadi fraktur.Faktor ) factor yang mempengaruhi fraktur:1# Faktor kstrinsik+danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, !aktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.2# Faktor ,ntrinsik-eberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang... $lasi/kasi menurut 0ustilo1+ndersonTipe, Tipe ,, Tipe ,,,2kuran luka 31 cm 1114 cm 514 cm(edera$ecepatan6energi rendah $ecepatan 6energi tinggi $ecepatan6energi tinggi7aringan lunak $erusakan jaringan lunak minimalTidak ada kerusakan jaringanlunak berat,8ap atau a'ulsi$erusakan jaringanlunak berat,mencakup otot,kulit,dan "kadang )kadang#struktur neuro'ascular9emuk"(rush# Tidak ada tanda1tanda remuk.9emuk ringan dan sedang9emuk beratFractur -iasanya simple,trans'ersal,atau obli:ue pendek dengan sedikit kominutif$ominutif fractur sedang$ominutif dan instabilitas fraktur beratkontaminasi $ontaminasi ringan $ontaminasi sedang$ontaminasi derajat tinggi.Tipe I: ;uka kecil, bersih, kerusakan minimal pada jar. lunak, fraktur tdk kominutif Tipe II: ;uka 51cm, tdk ada penutup kulit, moderate crushing6 comminution of the fracture Tipe III: $erusakan yg luas pada kulit, jar. lunak, dan struktur neo'askuler.Tipe IIIA: masihdapatditutupidgn jar. ;unakTipe IIIB: terdapatpelepasanperiosteum,frakturkomunitifygberatTipe IIIC: Terdapatkerusakanarterianifestasi klinis: 0ambaran klinisFraktur:1. 9i!ayat trauma.2. ?yeri, pembengkakan dan nyeri pada daerah fraktur "tenderness#... %erubahan bentuk "deformitas#.erko! dan Templeman "1II4#*emua patahtulang terbuka adalah kasus ga!at darurat. $arena itu penanganan patah tulang terbuka harus dilakukan sebelum golden periode terlampaui agar sasaran akhir penanganan patah tulang terbuka tercapaia. PenatalaksanaanPengelolaan patah tulang umumnya mengikuti prinsip pengobatan kedokteran pada umumnya, yaitu yang pertama dan utama adalah jangan cederai pasien (primum non nocere). Cedera iatrogentambahan pada pasienterjadi akibat tindakan yang salahdan/atau tindakan yang berlebihan. Yang kedua, pengobatan didasari atas diagnosis yang tepat dan prognosisnya. Ketiga, bekerja sama dengan hukum alam, dan keempat, memilih pengobatan dengan memperhatikan setiap pasien secara individu.ntuk patah tulang sendiri prinsipnya adalah mengembalikan posisi patahan tulang ke posisi semula (reposisi) dan mempertahankan posisi itu selama masa penyembuhan patah tulang (imobilisasi).Penanggulangan pada patah tulang terbukaPenanggulangan patah tulang terbuka harus dikerjakan secepat mungkin. Penundaan !aktu dalam memberikan pertolongan pertama akan mengakibatkan komplikasi in"eksi. #aktu yang optimal untuk bertindak sebelum $%& jam dari kecelakaan. #aktu ini disebut golden periode.Teknik debridement1 Penderita dalam narkose umum atau anestesi lokal bila luka ringan kecil.1 'pabila luka cukup luas dipasan dulu tourni(uet (pompa atau esmarch).1 )aerah ekstremitas yang patah dilakukan mencukuran rambut dan pencucian luka dengan air yang sudah direbus (*aCl) dengan cara mengairkan air yang sudah steril (kalau ada *aCl). +ama pencucian , -. menit.)engan siraman air yang mengalir diharapkan kotoran%kotoran dapat terangkat mengikuti aliran air. /umlah cairan harus cukup kadang%kadang sampai -. +. Kalau lukanya cukup luas, tindakan pembedahan, berupa eksisi pinggir luka, kulit, subkutis, "ascia, otot%otot yang nekrosis dan kotor dieksisi.0ragmen tulang uang kecil yang tidak mempengaruhi stabilitas tulang buang, "ragmen yang cukup besar tetap dipertahankan. 1etelah dilakukan debridement yang cukup, untuk mengetahui batas jaringan nekrosis dan vital tourni(uet dapat dilepas kembali. Pendarahan dira!at. Khusus pada luka pada tangan perlu dibedakan luka yang bersih dengan luka yang kotor,compang%camping. +uka bersih biasanya akibat luka terbuka karena pecahan kaca, kena pisau, silet, dll. Pada luka bersih ini setelah dilakukakn debridement yang cukup, tendon, sara", dan tulang yang pututs dapat langsung disambung. ntuk "raktur di daerah tangan umum intra "iksasi cukup, digunakan dengan pemakaian K%!ire dan kulit dapat ditutup secara primer.ntuk luka ditangan dengan luka yang kotor, jaringan lunaknya compang camping, setelah dilakukan debridement, tulang "raktur dapat di"iksasi dengan K%!ire, sedang jaringan lunak seperti tendon,sara" tidak dapat dilakukan penyambungan primer,mumnya penutupan kulit pada derajat 2 dapat dijahit primer. Pada derajat 22%222 apabila lukanya cukup lebar tidak dapat dijahit primer untuk menutup lukanya. 3ila dipaksa menutup primer akan terjadi tegangan kulit, hal ini mengganggu sirkulasi bagian distal, dan bahaya terjadi nekrose bagian distal, sebaiknya luka dibiarkan terbuka dan luka ditutup setelah 4%& hari (delayed primary suture).ntuk ekstremitas ba!ah dan antebrachii pada "raktur terbuka derajat 22%222 "iksasi tulangnya memakai "iksasi luar. Contoh "iksasi luar yang dipakai seperti 51 /udet1 6oger 'nderson1 7ethyl 7ethacrylate1 +i8arov1 /okosarov'pabila alat%alattersebut tidak tersedia "iksasi luar dapat digunakan dengan memakaigip sirkuler. Kelemahan dengan memakai gip sirkuler, pera!atan lukanya mengalami kesulitan. Kadang%kadang dijumpai traumanya begitu berat sehingga banyak jaringan yang nekrotik yang terpaksa harus dilakukan tindakan amputasi primer pada tangan atau lengan atas.Kriteria untuk melakukan amputasiprimer pada lengan atas menurut #. 1chicke!ei dkk 5-. 0raktur terbuka derajat 222 (gustilo)9. +ama iskemik : $ jam;. )isetai kerusakan sara" lengan (ruptur 7. 3rachialis) -. inchi diba!ah ujung acronion merupakan batas ideal untuk amputasi di atassiku,h. 4 inch diba!ah ujung acronion merupakan batas minimal untuk amputasi lenganatas (humerus)i. )isartikulasi glenohumeral tidak dianjurkan?rauma berat pada tungkai ba!ah kadang%kadang perlu dipertimbangkan untuk melakukan tindakan amputasi primer,2ndikasi amputasi primer untuk tungkai ba!ah menurut lange dkk 5'. 2ndikasi absolut 5-. 3ila sara" tibialis posterior putus9. ?rauma remuk dan iskemi panas lebih $ jam.3. 2ndikasi relati" 5-. ?erdapat poly trauma9. ?erdapat trauma yang berat pada kaki ipsilateral;. ?erjapat kekurangan jaringan untuk menutup de"ek kulit atau tulang tibia yangpatah.Po8o dkk 5?o7aringan +ngkamaksimal1 $erusakan kulit luas yang memerlukan skin graft ataumycutaneus 8ap22 %atah tulang sangat comminuti'e atau kehilangan segmen tulang2. $erusakan otot1otot yang perlu dilakukan eksisi 2< $erusakan pembuluh darah yang mengenai a. Femoralis, a.poplitea atau +.tibialis2= $erusakan saraf termasuk siaticus atau n. %osterior tiobialis2A $ontaminasi 23ila5 1 jumlah skor mencapai angka @, untuk kerusakan otot%otot kulit tulang serta kontaminasi yang cukup berat, prognostik untuk menyelamatkan tungkai ba!ah hasilnya buruk.1 1etelah diambil keputusan untuk melakukan amputasi, perlu dilakukan level%level amputasi untuk kependingan rehabilitasi.+evel 5 amputasi yang harus dihindari 51 )isartikulasi coAae1 )isarticulasi genu1 )isarticulasi talocrural+evel 5 amputasi yang masih dapat diterima 51 'mputasi metatarsal1 Piroggot1 ChopartBs1 +is"rancBs1 1ymeBs+evel amputasi yang cedera untuk prothase belo! knee dan above knee1 3elo! knee 5a. ?ibia 4 inci dari permukaan sendi lututb. 0ibula < inch dari permukaan sendi lutut1 'bove knee 5a. Pada "emur -.%-9 inch distal dan trichanter mayotb. < inch distal trochanter mayor batas minimal