status ujian pskiatri

download status ujian pskiatri

of 22

Transcript of status ujian pskiatri

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    1/22

    STATUS LAPORAN KASUS UJIAN

    Skizoafektif

    Disusun oleh :

    Azmi Rahmatullah Assiraj, S.Ked

    Pembimbing:

    Dr. Metta Desvini P Siregar , Sp.KJ

    Kepaniteraan KlinikStase Kedokteran`` Jiwa RS. Jiwa Islam Klender

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    2/22

    STATUS PSIKIATRI

    I. IDENTITAS PASIENNama : Tn.R

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Maret 1974

    Usia : 37 tahun

    Agama : Islam

    Suku bangsa : Jawa

    Pendidikan : S 1

    Status pernikahan : Belum menikah

    Alamat : Duren Sawit

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Hobi : Berenang dan Otomotif

    Datang Ke Rumah Sakit : 10 November 2011 pukul 21:40 WIB

    II. RIWAYAT PSIKIATRIBerdasarkan :

    Autoanamnesa : Diambil tanggal 25 November 2011

    Alloanamnesis : Diambil tanggal 18 November 2011 (Orang Tua Pasien)

    .

    A. Keluhan UtamaPasien merasa ketakutan, merasa ada yang ingin berbuat jahat pada pasien.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    3/22

    B. Keluhan TambahanPasien sering merasa curiga kepada tetangganya (Tn.R), merasa tetangganya mau

    balas dendam kepadanya dan ingin membunuhnya beserta keluarganya, mendengar

    suara yang diyakini hanya di dengar oleh pasien saja, serta sering menyendiri dan

    ingin mati .

    C. Riwayat Gangguan SekarangPasien datang ke RSJIK diantar oleh ayah kandung dan ibu kandung pasien pada

    tanggal 10 November 2011 karena merasa ketakutan, susah tidur, beberapa kali

    terbangun tengah malam dan pasien merasa ada segerombolan orang yang akan

    datang kerumahnya untuk membunuh dirinya beserta keluarganya, keluhan ini

    dirasakan kembali untuk yang ke dua kalinya setelah sebelumnya pernah mengalami

    hal yang sama yakni pada bulan april, Awalnya pasien hidup seperti biasa apalagi

    setelah keluar dari RS jiwa pada bulan agustus, kehidupan seharihari pasien dijalani

    seperti biasa dan interaksi antara pasien dan tetangganya cukup baik.

    Pasien mengalami keluhan ini karena mendengar dan meyakini kembali

    tetangganya yakni Tn.R yang sering menjelek-jelekan pasien dengan alasan pasien

    seorang pengangguran yang hanya mencuci mobil saja dan beulm menikah ,menurut

    pengakuan pasien kali ini dia menyakini bahwa tetangganya tersebut ingin balas

    dendam kembali atas kejadian dahulu, pasein yang sudah terbiasa dengan

    kehidupanya sehari-hari harus kembali mengalami hal yang sama seperti dahulu

    awalnya pasien masih bisa menahan amarahnya dan karena perasaan pasien yang

    semakin memuncak pikiran pasein menjadi kacau kembali, pasein lebih sering

    melihat Tn.R di jendela rumah yang seakan-akan dia memata-matai dan

    membicarakan tentang diri pasien, pasien juga sering melihat orang suruhan Tn.R

    yakni Tn.S yang sering terlihat di warung dekat rumah pasein yang selalu mengintai

    pasein tiap saaat pasien sering mendengar kata-kata yang dilontarkan untuknya dari

    Tn.S tersebut dan ingin membunuh pasien, pasien merasa ketakutan dan putus asa

    ,karena kejadian ini pula pasien berinisiatif ingin bunuh diri dengan menggunakan

    kantong plastik berwarna putih yang diikatkan di kepala kemudian pasien membekap

    mukanya dengan bantal, serta racun tikus. Tetapi ibu pasien memanggilnya dan

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    4/22

    menghentikannya, pasien pun mengucapkan istighfar. Kejadian ini terjadi sejak 4 hari

    sebelum pasien masuk ke RS. Menurut pasien, dia melakukan bunuh diri tersebut

    karena Pasien merasa takut kepada tetangganya yang menyuruh preman untuk

    menghabisinya dan membunuhnya, karena hal ini pasien langsung dibawa ke RS Jiwa

    islam jakarta timur oleh orang tuanya untuk diberi penanganan kembali.menurut

    pengkuan keluarga dan pasien ,pasien tidak minum obat semenjak 1 bulan terakhir

    yakni bulan september dan jarang minum obat

    Riwayat Penyakit Dahulu :

    8 bulan yang lalu yakni bulan april untuk pertama kalinya pasien mengalami kejadian

    yang menurut pasien menganggu pikirannya, awal kejadian dikarenakan tetangga

    pasien yakni Tn.R seorang tukang cukur yang menurut pengakuan Pasien merasa

    curiga kepada pasien. Ia merasa tetangganya selalu menjelek jelekkan dia dengan

    menggunakan bahasa Padang walaupun pasien tidak tahu apa maksudnya tetapi

    pasien merasa tetangganya mengejeknya, kadang kadang juga pasien mengaku

    tetangganya menggunakan bahasa Indonesia untuk memfitnah dia walaupun bukan

    ditujukan untuk dirinya tetapi pasien merasa difitnah dan tetangganya mau

    menghabisnya dan membunuhnya. Pasien merasa tidak punya masalah serius dengan

    tetangganya tetapi tetangganya selalu mengejeknya. Menurut pasien tetangganya

    mengejek dia lelaki pengangguran, tidak punya pekerjaan, kerjaannya hanya cuci

    mobil saja, tidak mau bergaul, tetangganya juga memfitnah dia bahwa dia menantang

    preman preman yang ada di tempat tinggalnya. Awalnya pasien masih sabar dan

    tidak menghiraukan tetapi lama kelamaan pasien merasa gelisah, risau, dan marah

    terhadap tetangganya sewaktu pasien sedang mencuci mobil, tetangganya melihatnya,

    pasien merasa tetangganya mengejeknya kemudian pasien membanting selang air

    cuci mobil. Pasien merasa tetangganya tersinggung dan akan balas dendam

    kepadanya. Menurut cerita orangtua, tetangganya selalu membina hubungan baik

    dengan pasien dan keluarga, tidak pernah menjelek jelekkan pasien ataupun

    keluarga pasien. Sejak peristiwa itu pasien mulai gelisah, curiga kepada tetangganya

    maupun orang lain kecuali keluarganya, karena dia mengira orang lain itu suruhan

    tetangganya untuk memata- matainya dan mengintainya setiap saat dan saat ia lengah

    ia akan dihabisi.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    5/22

    Selama kejadian ini Pasien tidak berani untuk keluar rumah, pasien mengurung

    diri di kamar karena ketakutan. Keluarga tidak mengetahui masalah pasien dan

    menyuruh pasien untuk minta maaf kepada tetangganya, akhirnya pasien minta maaf

    kepada tetangganya. Menurut orangtua tetangganya merasa kebingungan mengapa

    pasien minta maaf padahal tidak ada permasalahan tetapi tetangga memaafkan juga.

    Sejak bulan juli Keanehan kembali yang dilihat orangtua nya pada diri pasien

    dimana pasien sering mengeluhkan mendengar suara-suara yang mengancam dirinya

    dan ingin membunuhnya terkadang suara dari satu orang dan kadang dari banyak

    orang, pasien merasa suara suara itu jelas seperti suara manusia, suara laki laki

    tetapi pelan namun pasien tidak bisa melihat sumber suara. Suara itu sering terdengar

    di telinga pasien. Pasien mengaku tidak mendengar suara binatang atau benda

    benda lainnya. Pasien mengaku mendengar suara tersebut tidak dalam keadaan

    melamun ataupun pikiran kosong. Menurut orangtua mereka tidak pernah mendengar

    suara suara tersebut. Tetapi pasien pernah melihat sesosok lelaki yang sering

    mengikutinya dan selalu mematamatainya yang siap untuk menghabisinya saat dia

    lengah. Oleh sebab itu pasien tidak mau keluar rumah dan selalu merasa ketakutan,

    susah tidur, beberapa kali terbangun tengah malam. Menurut orangtua mereka tidak

    pernah melihat sesosok lelaki tersebut. Pasien juga mencoba untuk meledakkan

    rumah dengan cara membocorkan tabung gas 12kg. Pasien mengaku melakukannya

    karena sangat ketakutan karena dia dan keluarganya akan dikepung dan dibunuh oleh

    segerombolan preman yang sudah mengintainya. Sehingga jika preman preman itu

    mendekat dia akan meledakkan rumahnya. Tetapi keluarganya mencium bau gas dan

    segera menghentikannya.

    Karena keanehan ini pasien dibawa orangtua ke psikiater di Jati Asih Duren Sawit

    tetapi pasien merasa aneh dan curiga terhadap perawat perawat disana, dia merasa

    diintai, dikejar kejar oleh penjahat suruhan tetangganya. Akhirnya pasien pergi ke

    terapi alternatif di Condet, di sepanjang perjalanan pasien merasa ada segerombolan

    preman mengendarai motor yang selalu mengintainya, melihat sinis ke arahnya dan

    ingin membunuhnya. Tetapi menurut orangtua tidak ada apa apa. Pasien akhirnya

    dibawa ke ahli psikiater Dr. F di Cipinang kemudian pasien dirawat di RSJI Klender.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    6/22

    Pasien juga merasa bisa mendengar pembicaraan orang orang dari jarak jauh

    yang membicarakan dia, pasien merasa yakin akan hal ini karena ia mengaku ia

    memiliki indera keenam.

    Pasien mengatakan kepada dokter muda bahwa dia tidak mau bergaul dengan

    teman temannya karena merasa malu belum mempunyai istri, dan pasien mengaku

    memiliki masalah dengan keluarganya karena hubungannya dengan pacarnya tidak

    direstui oleh keluarga karena perbedaan suku. Dia orang Jawa sedangkan pacarnya

    orang Bandung. Mereka sudah berpacaran 2 tahun. Pasien mengaku masih membina

    hubungan baik dengan mantan pacarnya. Setelah putus pasien juga berpacaran

    dengan polwan suku Padang dan hubungan mereka tidak disetujui orang tua juga,

    mereka berpacaran selama 2 tahun. Akhirnya pasien dikenalkan oleh keluarga dengan

    seorang wanita suku Jawa tetapi pasien mengaku tidak cocok dengan wanita tersebut.

    Menurut pengakuan pasien, pasien merasa baik-baik saja, merasa tidak sakit dan

    tidak ada keanehan pada diri pasien.

    D. Riwayat Gangguan Sebelumnya1. Gangguan Psikiatri

    Menurut keluarga, pasien pernah satu kali dirawat dan berobat dengan

    keluhan seperti ini pada bulan juli 2011. Tidak ada keanehan pada diri pasien

    walaupun tidak bekerja lagi di Kantor Akuntan Public di Pulo Gebang Jaktim,

    pasien tidak menunjukkan stres ataupun depresi. Dan juga walaupun

    hubungannya dengan pacarnya yang berbeda suku tidak disetujui oleh

    orangtuanya, ia tidak pernah mengeluh ataupun marah terhadap keluarganya .

    2. Gangguan MedikPasien tidak pernah menderita penyakit medis lain seperti kejang, pingsan dan

    trauma kepala.

    3. Gangguan Zat Psikoaktif

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    7/22

    Pasien bukan seorang perokok, pasien tidak pernah minum minuman

    beralkohol, pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang maupun zat

    psikotropika jenis apapun.

    Skema Perjalanan Penyakit

    0th 37th april s/d juli november

    Tahun2011

    Selama periode bulan agustus

    sampai awal november

    kehidupan pasien kembali

    seperti biasa ,bekerja dan

    beraktifitas seperti sediakala

    Keluhan timbul kembali ,gejala

    hampir sama seperti kasus

    sebelumnya dan kali ini ada

    keinginana untuk bunuh diri

    Timbul gejala untuk pertama

    kalinya pasien merasa

    ketakutan,merasa ada yang

    jahat ,mendengar suara yang

    orang lain tidak dengar

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    8/22

    E. Riwayat Kehidupan Pribadi Sebelum Sakit1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

    Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami penyakit atau hal

    yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin. Pasien lahir dari pernikahan

    yang sah, cukup bulan dalam kandungan ibu, dan lahir secara normal ditolong

    oleh dokter di rumah sakit dan saat lahir bayi langsung menangis. Kelahiran

    pasien dikehendaki oleh kedua orang tuanya dan tidak ada penggunaan obat-

    obatan selama masa kehamilan.

    2. Masa Kanak-Kanak Dini (0-3 tahun)Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya serta kakak-kakaknya yang lain,

    pasien merupakan anak yang sangat disayangi serta dimanja oleh keluarganya dan

    mendapat perhatian penuh dari keluarganya. Pasien adalah anak bungsu dari lima

    bersaudara. Tumbuh kembang pasien dalam usia ini tergolong baik, mulai

    berjalan pada usia 9 bulan 10 hari. Pasien merupakan anak yang periang.

    3. Masa Kanak-Kanak Pertengahan (3-11 tahun)Pasien merupakan anak yang baik hati, periang dan terbuka sehingga

    pasien memiliki banyak teman. Pasien tidak pernah berkelahi ataupun bermasalah

    di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Prestasi pasien di sekolah

    dasar sangat baik. Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien merupakan anak yang

    sangat patuh kepada kedua orangtuanya.

    4. Masa Pubertas dan Remaja Hubungan Sosial

    Pasien termasuk orang terbuka dan periang yang mudah dekat dan mudah

    bergaul dengan orang lain. Pasien selama SMP dan SMA memiliki banyak

    teman. Pasien juga memiliki pacar dan berhubungan baik dengan pacarnya.

    Pasien tidak pernah terlibat masalah ataupun perkelahian dengan temannya.

    Pasien selalu terbuka terhadap orang tuanya dan kakak-kakak nya.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    9/22

    Riwayat Pendidikan FormalPasien bersekolah di TK Cipinang Besar Selatan Jati Negara, lalu

    melanjutkan ke SD dari kelas 1 5 kemudian karena ayahnya dipindah

    tugaskan ia pindah ke SD daerah Duren Sawit dari kelas 5 6. Setelah itu

    bersekolah di SMP Duren Sawit kemudian SMA di Duren Sawit Jaktim

    jurusan IPS. Prestasi di sekolah baik dan pasien tidak pernah tinggal kelas.

    Pasien tidak melanjutkan kuliah setelah lulus SMA tahun 1992 dikarenakan

    pasien sakit tifoid tahun. Setelah satu tahun pasien baru melanjutkan kuliah di

    Universitas B di Kalimalang pada tahun 1993 program S1 jurusan

    akuntansi. Selama pendidikan prestasi akademis pasien sangat baik. Pasien

    wisuda pada tahun 1998 kemudian pasien langsung bekerja di kantor akuntan

    A F di jalan Rawa Bambu Pasar Minggu. selama 1 tahun kemudian setelah

    habis kontrak pasien pindah ke Kantor Akuntan Public A dan Rekan di Pulo

    Gebang Jaktim selama 1 tahun juga. Sejak saat itu pasien sudah tidak bekerja

    lagi di kantor tersebut karena sudah habis kontrak. Dan pasien belum

    menerima audit lagi dari perusahan lain. Pasien mengaku bisnis jual beli

    mobil,karena ketertarikannya terhadap otomotif dan bisnis

    Perkembangan Motorik dan KognitifDalam Perkembangan motorik dan kognitif pasien tidak ada gangguan.

    Pasien tidak mengalami kesulitan dalam hal keterampilan intelektual maupun

    motorik.

    Gangguan Emosi dan FisikPasien termasuk orang yang periang, terbuka, mudah bergaul dan

    bersosialisasi terhadap semua orang. Pasien tidak pernah marah marah,

    pasien termasuk orang yang sabar dan baik hati.

    Riwayat PsikoseksualPasien tidak mempunyai riwayat gangguan psikoseksual. Sejak SMP,

    SMA, kuliah, hingga bekerja Pasien memiliki beberapa orang pacar dan

    membina hubungan baik dan tidak pernah ada masalah serius.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    10/22

    5. Masa Dewasa Riwayat Pekerjaan

    Pasien pernah bekerja di kantor akuntan A F di jalan Rawa Bambu Pasar

    Minggu selama 1 tahun kemudian setelah habis kontrak pasien pindah ke

    Kantor Akuntan Public A dan Rekan di Pulo Gebang Jaktim selama 1

    tahun. Sejak saat itu pasien sudah tidak bekerja lagi karena sudah habis

    masa kontrak. Pasien mengaku bisnis jual beli mobil bekas.

    Aktivitas SosialPasien merupakan orang yang periang, terbuka dan mudah bergaul dan

    bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Pasien mempunyai banyak teman

    dan dari kuliah hingga sekarang masih berteman baik.

    Riwayat PernikahanPasien belum pernah menikah.

    Riwayat KeagamaanDari kecil sampai pasien kerja hingga sekarang pasien cukup taat dalam

    beribadah. Solat 5 waktu,puasa ramadhan sering pasien lakukan Kondisi

    keagamaan di lingkungan keluarga cukup baik.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    11/22

    F. Riwayat Keluarga

    SKEMA KELUARGA

    : Laki-laki : Perempuan

    : Pasien : Sudah meninggal

    Keterangan :

    Pasien adalah anak terakhir dari lima bersaudara. Terdiri dari dua kakak

    perempuan dan dua kakak laki-laki yang semuanya sudah berkeluarga. Hubungan pasien

    dengan anggota keluarga lainnya cukup harmonis, ayah pasien seorang akuntan, ibu

    pasien seorang ibu rumah tangga. Dalam keluarga pasien ada yang menderita gangguan

    jiwa yaitu paman pasien( keluarga ibu) mengalami depresi, kejangkejang, ngamuk

    ngamuk dan pernah dirawat di RS tegal sekarang sudah membaik.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    12/22

    G. Mimpi, Khayalan & Sistem Penilaian1. Mimpi : selama dirawat pasien tidak pernah mimpi buruk2. Khayalan : tidak ada3. Sistem Penilaian : Pasien bisa membedakan hal yang baik dan buruk.

    III. STATUS MENTALA. Deskripsi Umum

    1. PenampilanPasien seorang laki-laki tampak sehat, berbadan kurus, berkulit kuning

    langsat, dengan tinggi sekitar 170 cm dan berat 60 kg. saat ini pasien berumur 37

    tahun dan berpenampilan sesuai usianya. Ketika wawancara pasien mengenakan

    kaos lengan pendek, dan celana pendek selutut. Perawatan tubuh pasien cukup

    baik pasien tidak bau, rambut cukup rapi. Pasien selalu mengenakan alas kaki dan

    pasien terlihat tenang dan menatap mata dokter muda dalam menjawab semua

    pertanyaan dokter muda.

    2. Aktivitas dan Perilaku PsikomotorSaat datang ke RS pasien nampak gelisah, takut dan tidak mau diberikan

    obat suntikan. Selama wawancara pasien duduk tenang bersebelahan dengan

    pewawancara dengan sikap yang ramah dan terbuka. Pasien agak berfikir ketika

    menjawab pertanyaan. Saat berbicara pasien menatap dokter muda, tidak ada

    gerakan yang tidak disadari selama wawancara. Setelah wawancara dokter muda

    berpamitan dengan pasien dan pasien menerima dengan baik lalu masuk kembali

    kekamarnya. Selama follow up pasien tampak tenang, tidak gelisah, dan tidak

    ketakutan lagi. Pasien juga mulai bersosialisasi dengan teman sekamarnya dan

    temanteman yang lain, pasien juga mulai bermain tenis meja. Pasien mengaku

    sholat lima waktu, mengaji, mengikuti terapi aktivitas kelompok. Pasien juga

    mengaku tidur cukup, tidak sulit tidur, makan cukup.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    13/22

    3. Pembicaraan Volume : sedang, pelan Irama : teratur Kelancaran : lancar, dan intonasi jelas Kecepatan : sedang

    4. Sikap terhadap PemeriksaPasien cukup kooperatif untuk menjawab pertanyaan yang diajukan ketika

    wawancara. Pasien bersikap tenang, berprilaku sopan, bersahabat, dan

    menyenangkan.

    B. Keadaan Afektif1. Suasana Perasaan / Mood : Hipotimia2. Afek : Tumpul3. Keserasian : Serasi

    C. Gangguan Persepsia. Halusinasi :

    Auditorik : ada (pasien sering mengeluhkan mendengar suara-suarayang mengancam dirinya, mengejeknya, dan mau membunuhnya, terkadang

    suara dari satu orang dan kadang dari banyak orang, suara terdengar jelas

    tetapi pelan berupa manusia dan sering muncul )

    Visual : ada (pasien mengaku melihat bayangan hitam yang seringmengejar ngejarnya berwujud seperti manusia tetapi samar - samar, yang

    selalu mengintainya dan ingin menghabisinya)

    Taktil : tidak ada Olfaktorik : tidak ada Gustatorik : tidak ada

    b. Ilusi : tidak adac. Derealisasi : tidak adad. Depersonalisasi : tidak ada

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    14/22

    D. Proses Pikir1. Produktivitas : Cukup ide2. Kontinuitas :

    Blocking : tidak ada Asosiasi longgar : tidak ada Inkoherensi : tidak ada Flight of idea : tidak ada Word Salad : tidak ada Neologism : tidak ada

    Waham dikendalikan

    Thought echo : Tidak ada Thought broadcasting : Tidak ada Thought withdrawal : Tidak ada Thought insertion : Tidak ada

    E. Isi Pikir1. Preokupasi : tidak ada2. Obsesi dan kompulsi : tidak ada3. Gangguan Isi Pikir :

    a. Waham :Waham kebesaran : Ada (pasien merasa mempunyai indera keenam yang bisa

    membaca perkataan atau omongan orang dari jarak jauh yang mengejek

    ngejek dirinya)

    Waham kejaran : Ada (Pasien merasa ada orang atau preman dengansekelompok orang yang selalu mengawasinya, ingin melukainya dan

    menghabisinya).

    Waham rujukan : Ada (Pasien merasa tetangganya memfitnahnya, mengejek

    ngejek dirinya, dan akan menjahati dirinya)

    Waham Bizar : Tidak ada.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    15/22

    b. Idea of Reference : tidak adac. Pemikiran Abstrak : Baik ( pasien dapat menjelaskan arti

    berbagai macam peribahasa yang ditanyakan

    kepadanya)

    F. Fungsi Kognitif dan Penginderaan1. Kesadaran : kompos mentis2. Orientasi :

    Waktu : baik (pasien tahu sudah berapa hari dirawat, pasien dapat

    membedakan siang dan malam,tanggal/bulan/tahun saat

    pemeriksaan)

    Tempat : baik (pasien mengetahui bahwa ia tidak sedang di rumah,

    Dan sedang berada di rumah sakit jiwa)

    Orang : baik (pasien mengetahui nama-nama anggota keluarganya,

    mengetahui siapa yang mewawancarainya)

    3. Konsentrasi : Baik (pasien mampu membalikan kata DUNIA dan mengejanya)

    4. Daya Ingat :a. Jangka panjang : baik (pasien ingat dimana dia bersekolah dahulu)b. Jangka pendek : baik (pasien ingat apakah pagi ini dia sudah mandi

    atau belum dan tadi pagi sarapan apa)

    c. Segera : baik (pasien mampu menyebutkan kembali tiga namabenda yang sebelumnya telah diucapkan oleh

    pewawancara)

    5. Visuospatial : baik (pasien mampu menggambarkan jam dan arah jam )

    6. Intelegentia dan Pengetahuan Umum : baik (pasien tahu ibukota provinsiJawa Barat dan presiden RI yang sekarang)

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    16/22

    G. Daya Nilai1. Penilaian Sosial : baik (pasien mau menawari makan kepada

    pewawancara dan temanteman yang lain)

    2. Uji Daya Nilai : baik (pasien tahu apa yang akan dilakukan bila iamenemukan benda milik orang lain tergeletak dijalanan)

    H. RTA : Terganggu

    I. Tilikan : Derajat I (pasien menyangkal penuh akan penyakit yangdideritanya)

    J. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya

    IV. STATUS FISIK1. Status Internus

    Keadaan Umum : baik

    Kesadaran : kompos mentis Tekanan darah : 110/70 mmHg Suhu : afebris Nadi : 88x/menit Pernapasan : 18x/menit

    2. Status Neurologis Gangguan Rangsang Meningeal : tidak ada Mata :

    o Gerakan : baik ke segala araho Persepsi : baiko Bentuk pupil : bulat, isokoro Rangsang Cahaya : +/+

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    17/22

    Motorik :o Tonus : baiko Turgor : baiko Kekuatan : baiko Koordinasi : baiko Refleksi : baiko Keahlian khusus : tidak ada

    3. Ikhtisar Penemuan Bermakna1. Kesadaran : Compos mentis2. Mood : hipotimia3. RTA : Terganggu4. Ekspresi afek : Tumpul5. Keserasian : serasi6. Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik dan halusinasi visual7. Gangguan isi pikir : Waham kejaran, waham kebesaran,waham rujukan8. Tilikan : Derajat I9. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

    V. FORMULASI MULTIAKSIS* Aksis I :

    Pasien Tn.R berumur 37 tahun mengalami disstres berat yang disebabkan

    hendaya berat pada :

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    18/22

    Isi pikir : Waham kejaran, waham kebesaran,waham rujukan. Gangguanpersepsi (halusinasi auditorik dan halusinasi visual).

    Perilaku : Pasien sering gelisah, susah tidur, beberapa kali terbangun tengahmalam, ketakutan dan curiga kepada orang lain selain keluarga.

    Emosi : Afek hipotim Mood : adanya afek depresif (perasaan sedih, kurang minat dan sedih),pasien

    sering merasa bersalah atas prilakunya

    Dari adanya 3 gejala tersebut, merupakan tanda-tanda RTA terganggu sesuai

    dengan gejala psikosis.

    Menurut PPDGJ III termasuk kedalam diagnosis Skizoafektif karena memenuhi

    kriteria diagnosis:

    Kriteria diagnosis Skizoafektif:

    Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive

    adanyaskizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang

    bersamaan(simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam

    satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini,episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik ataudepresif.

    Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dangangguanafektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

    Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami

    suatuepisode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4(Depresi Pasca-skizofrenia).

    Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik(F25.0)maupundepresif (F25.1) atau campuran dari keduanya (F25.2). Pasien lain

    mengalamisatu atau dua episode skizoafektif terselip diantara episode manic dan depresif

    (F30-F33)

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    19/22

    * Aksis II : Ciri kepribadian skizoid

    * Aksis III : tidak ada

    * Aksis IV :

    Masalah psikososial dan psikoseksual :

    a. Hubungan cinta pasien tidak direstui oleh kedua orang tua pasien.* Aksis V :

    Satu tahun terakhirGAF 85 : Gejala minimal dan disabilitas baik

    Fungsi merawat diri : Pasien mampu mengurus dirinya dan

    menjaga kebersihan dirinya.

    Fungsi pekerjaan : Pasien belum bisa menemukan pekerjaan

    baru yang tetap, pasien hanya bisnis jual beli mobil.

    Fungsi relasi dengan lingkungan : Pasien mampu bersosialisasi dengan

    lingkungannya.

    Saat iniGAF 75 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial,

    pekerjaan, sekolah, dll.

    Fungsi merawat diri : Pasien mampu mengurus dirinya dan

    berpenampilan cukup rapi

    Fungsi pekerjaan : Pasien saat ini tidak bekerja.

    Fungsi relasi dengan lingkungan : Pasien mampu bersosialisasi dengan

    lingkungannya.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    20/22

    VI. EVALUASI MULTIAKSISAksis I : Skizoafektif

    Aksis II : ciri kepribadian skizoid

    Aksis III : tidak ada

    Aksis IV : Masalah putus obat

    Aksis V : GAF 75

    VII. DIAGNOSIS KERJAF25.Skizoafektif

    VIII. DIAGNOSIS BANDINGF25.1Skizoafektif tipe depresi

    F20 Skizofrenia paranoid

    IX. DAFTAR PROBLEM1. Problem organobiologik : ada ,pada paman dari ibu pasien mengalami kejang dan

    depresi

    2. Problem psikologik dan perilaku :Waham kejaran, waham kebesaran,waham rujukan, halusinasi auditorik dan visual,

    sulit tidur,mengurung diri di kamar, ketakutan yang berlebihan, curiga.

    3. Problem psikososial : Problem pekerjaan : pasien sudah berhenti dari pekerjaannya dan sekarang

    berbisnis jual beli mobil

    Problem percintaan : pasien putus dengan pacarnya karena tidak direstui olehkeluarga pasien.

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    21/22

    X. PROGNOSISDubia ad Bonam

    Faktor yang meringankan :

    Pasien mendapat dukungan dari keluarga untuk sembuh Kepatuhan pasien untuk minum obat Terdapat faktor pencetus yang jelas

    Faktor yang memberatkan :

    Belum menikah. Tidak memiliki pekerjaan.

    XI. RENCANA TERAPI1. Farmakoterapi

    Antipsikotik : pemberian APGII :

    Resperidon 2 x 2 mg

    Apabila timbul gejala ekstrapiramidal dapat diberikan THP 3x2 mg.

    Anti depresan : Fluexetin 20 mg/op

    2. PsikoterapiRencana psikoterapi ini dilakukan apabila pasien sudah dapat diajak bekerja sama.

    Diantaranya adalah :

    Psikoterapi KeluargaMemberikan penyuluhan kepada keluarga untuk selalu mendukung dan

    membantu kesembuhan pasien, perawatan terhadap diri pasien, dan mengarahkan

    kepada keluarga pasien untuk mengingatkan pasien meminum obatnya agar tidak

    terjadi kekambuhan.

    Psikoterapi SuportifMemberikan dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah

    serta memberikan dorongan agar pasien lebih terbuka terhadap orang lain

  • 7/29/2019 status ujian pskiatri

    22/22

    setidaknya keluarganya agar masalah yang dihadapinya menjadi tidak terlalu

    membebani pikirannya, serta tidak menanggapi sebuah masalah terlalu serius

    sehingga membuatnya tidak dapat menjalani kehidupan dengan baik.

    Psikoterapi KognitifMenerangkan kepada pasien tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat

    cara berpikir yang salah, mengatasi perasaan dan sikapnya terhadap masalah yang

    dihadapi.

    ReligiMemberikan bimbingan ibadah keagamaan kepada pasien untuk menambah

    keimanannya kepada Allah SWT. Pasien diarahkan untuk menjalankan ibadah

    sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti menjalankan shalat lima waktu,

    berpuasa,berdzikir, dan selalu berdoa.