Standar Parkir

6
STANDAR RUANG TERBUKA PERPARKIRAN Ditulis pada 6 Mei 2012 STANDAR RUANG TERBUKA PERPARKIRAN Perparkiran mobil terdiri dari parkir didalam halaman atau didalam persil/perpetakan dan parkir di dalam daerah milik jalan. Parkir Didalam Persil 1. Pada kawasan dengan pembatasan lalu lintas dan penggunaan moda angkutan umum sebagaimana diatur dalam rencana tata ruang wilayah, kewajiban parkir pada kawasan pembatasan satu dibatasi sebesar maksimal 70% dari kewajiban yang disyaratkan, kewajiban parkir pada kawasan pembatalan dua dibatasi sebesar maksimal 80%, kewajiban parkir pada kawasan pembatasan tiga dibatasi sebesar maksimal 90%. 2. Parkir didalam persil/perpetakan terdiri dari: 1. Pelataran parkir. 2. Parkir dalam bangunan, yang menyatu dengan bangunan utama dan atau didalam gedung parkir yang terletak diatas permukaan tanah dan atau di bawah permukaan tanah (besmen) 3. Bangunan atau gedung parkir dan atau pelataran parkir yang berdiri sendiri di atas persil atau perpetakan, maka bangunan dan atau pelataran parkir tersebut ditetapkan dengan penggunaan utama parkir. 4. Bangunan/gedung parkir atau pelataran parkir yang merupakan bagian dari suatu bangunan atau penggunaan utama, maka bangunan atau pelataran parkir tersebut berfungsi sebagai penggunaan pelengkap di dalam persil maupun lingkungan. 5. Penataan parkir di dalam bangunan dan di pelataran parkir harus mempertimbangkan dimensi, kemiringan dan pola sirkulasi keluar- masuk kendaraan sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik antara pejalan kaki dengan lalu lintas kendaraan.

description

standar

Transcript of Standar Parkir

Page 1: Standar Parkir

STANDAR RUANG TERBUKA PERPARKIRANDitulis pada 6 Mei 2012

STANDAR RUANG TERBUKA PERPARKIRAN

Perparkiran mobil terdiri dari parkir didalam halaman atau didalam

persil/perpetakan dan parkir di dalam daerah milik jalan.

Parkir Didalam Persil

1. Pada kawasan dengan pembatasan lalu lintas dan penggunaan moda

angkutan umum sebagaimana diatur dalam rencana tata ruang wilayah,

kewajiban parkir pada kawasan pembatasan satu dibatasi sebesar

maksimal 70% dari kewajiban yang disyaratkan, kewajiban parkir pada

kawasan pembatalan dua dibatasi sebesar maksimal 80%, kewajiban parkir

pada kawasan pembatasan tiga dibatasi sebesar maksimal 90%.

2. Parkir didalam persil/perpetakan terdiri dari:

1. Pelataran parkir.

2. Parkir dalam bangunan, yang menyatu dengan bangunan utama dan atau

didalam gedung parkir yang terletak diatas permukaan tanah dan atau di

bawah permukaan tanah (besmen)

3. Bangunan atau gedung parkir dan atau pelataran parkir yang berdiri

sendiri di atas persil atau perpetakan, maka bangunan dan atau pelataran

parkir tersebut ditetapkan dengan penggunaan utama parkir.

4. Bangunan/gedung parkir atau pelataran parkir yang merupakan bagian

dari suatu bangunan atau penggunaan utama, maka bangunan atau

pelataran parkir tersebut berfungsi sebagai penggunaan pelengkap di

dalam persil maupun lingkungan.

5. Penataan parkir di dalam bangunan dan di pelataran parkir harus

mempertimbangkan dimensi, kemiringan dan pola sirkulasi keluar-masuk

kendaraan sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik antara pejalan

kaki dengan lalu lintas kendaraan.

6. Parkir didalam persil merupakan kewajiban yang harus disediakan sesuai

dengan pemanfaatan ruang yang disyaratkan.

Page 2: Standar Parkir

7. Pada peruntukkan tanah ruang terbuka tidak diwajibkan menyediakan

parkir kecuali pada penggunaan rekreasi, lapangan olahraga, tempat

pemakaman.

8. Parkir bersama dalam bentuk pelataran parkir, taman parkir dan atau

gedung parkir dapat dibangun pada semua peruntukkan tanah kecuali di

peruntukkan tanah ruang terbuka.

9. Parkir bersama di peruntukkan tanah ruang terbuka diperkenankan pada

besmen dengan tidak megurangi prinsip ruang terbuka yang memerlukan

penghijauan dengan pohon pelindung.

10. Parkir bersama yang menghubungkan bangunan-bangunan pembangkit

kendaraan di besmen diperkenankan secara terbatas.

11. Setiap bangunan diwajibkan menyediakan tempat parkir kendaraan

sesuai dengan jumlah kebutuhan.

12. Penyediaan parkir di pekarangan tidak boleh mengurangi daerah

penghijauan.

13. Kebutuhan parkir minimal untuk bangunan-bangunan yang didirikan harus

dipenuhi dan disediakan di dalam persil atau perpetakan dengan

memperhatikan kelancaran sirkulasi keluar masuk kendaraan dan pejalan

kaki, keamanan, keselamatan, kesehatan umum, dan kenyamanan.

 

Standar Kebutuhan Parkir

Jenis Bangunan Kebutuhan Parkir Minimal

Rumah susun/Apartemen

- Luas lantai > 150 m2 bruto 1 mobil / 1 unit hunian

- Luas lantai 50 – 150 m2 bruto 1 mobil / 2 unit hunian

- Luas lantai < 50 m2 bruto 1 mobil / 5 unit hunian

Rumah susun murah 1 mobil / 10 unit hunian

Rumah tinggal 1 mobil / 1 unit hunian

Pempus/Pemda/Diplomatik 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Perkantoran/Jasa/Bank 1 mobil / 100 m2 lantai bruto

Pertokoan 1 mobil / 60 m2 lantai bruto

Page 3: Standar Parkir

Hotel Kelas I (Bintang 4 – 5) 1 mobil / 5 kamar

Hotel Kelas II (Bintang 2 – 3) 1 mobil / 7 kamar

Hotel Kelas III (Melati & Bintang I) 1 mobil / 10 kamar

Bar/NC/Amusement 1 mobil / 10 m2 lantai bruto

Pusat kebugaran 1 mobil / 60 m2 lantai bruto

Restoran/Cafe 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Tempat hiburan lainnya 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

SARANA PELAYANAN UMUM

Terminal/Stasiun/Pelabuhan/Bandara 1 mobil / 100 m2 lantai bruto

Tempat ibadah Kota dan Propinsi 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Rumah Sakit 1 mobil / 300 m2 lantai bruto

Puskesmas 1 mobil / 300 m2 lantai bruto

Poliklinik/RSB/Spesialis 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Praktek Dokter 1 mobil / 100 m2 lantai bruto

Laboratorium 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Apotik 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

PENDIDIKAN

Sekolah Menengah, Akademi, PT 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Lembaga Pendidikan/Kursus 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Perpustakaan 1 mobil / 300 m2 lantai bruto

SOSIAL BUDAYA

Gd. Serba Guna Kelurahan/Kecamatan 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Balai Latihan kerja 1 mobil / 400 m2 lantai bruto

Panti Sosial 1 mobil / 500 m2 lantai bruto

Gd. Jumpa Bakti > Kec. 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Gd. Pertemuan/Balai Resepsi 1 mobil / 20 m2 lantai bruto

Gd. Olahraga 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Page 4: Standar Parkir

Kolam renang 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Stadion Olahraga 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Gd. Olah Seni/Gd. Kesenian 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Kompleks Olahraga/Gelanggang olahraga 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Museum Sesuai kebutuhan

Bioskop 1 mobil / 50 m2 lantai bruto

Taman/Taman rekreasi Sesuai kebutuhan

PELAYANAN UMUM

Kantor kelurahan/Kecamatan 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

KUA/BP4/Balai Nikah 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Kantor Pos/Telkom 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Kantor Pelayanan Umum Lainnya 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Kantor Polisi/TNI 1 mobil / 200 m2 lantai bruto

Pemakaman Umum/Krematorium/Rumah Duka Sesuai kebutuhan

FASILITAS NIAGA

Pasar Tradisional Kelurahan/Kecamatan 1 mobil / 400 m2 lantai bruto

Pasar Kota/Propinsi 1 mobil / 100 m2 lantai bruto

INDUSTRI

Industri/Pergudangan1 mobil / 400 m2 dan 1 truk/1000 lantai bruto

Industri/Pergudangan tipe Perpetakan/Susun

1 mobil / 200 m2 dan 1 truk/1000 lantai bruto

KHUSUS

Instalasi Militer dan lain-lain Sesuai kebutuhan

 

 

Page 5: Standar Parkir

-       Standar parkir untuk satu mobil (sedan/van/pick up) minimum lebar 2,25 m

dan panjang 4,50 m pada posisi tegak lurus. Sedangkan untuk parkir sejajar,

minimum lebar 2,25 m dan panjang 6,00 m, parkir untuk satu truk minimul lebar

3,50 m dan panjang 10,00 m.

-       Rasio parkir pada bangunan parkir ditetapkan seluas 25 m2 untuk satu

mobil.

-       Apabila disediakan pedestrian pada posisi parkir tegak (90º), maka lebar

pedestrian ditentukan minimal 1,50m.

-       Pada penataan parkir di pelataran yang terdiri dari tempat parkir dan

sirkulasi kendaraan harus ditanam pohon-pohon pelindung/peneduh minimal

satu pohon setiap 75m2 atau 4 mobil.

-       Setiap jumlah ruang parkir minimal 30 unit harus disediakan ruang

tunggu/duduk untuk supir dengan ukuran 2×3 m2.

-       Penataan parkir pada ruang terbuka diantara GSB dan GSJ, diatur sebagai

berikut:

 

No

Lebar Rencana jalan (L) Luas minimum lahan parkir

1

2

3

L < 26 m

26 m <L < 50 m

L > 50 m

Diperbolehkan sampai dengan 75% dan penghijauan.Diperbolehkan sampai dengan 50% dan penghijauan dan ruang publik lainnya.

Mutlak harus dihijaukan dan ruang publik lainnya.