ssptpolsri-gdl-mmuarif-6649-4-babiii (1)
description
Transcript of ssptpolsri-gdl-mmuarif-6649-4-babiii (1)
19
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pembuatan alat dilaksanakan pada bulan maret sampai bulan april
2013. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan april
sampai bulan juni 2013 di Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri
Sriwijaya Palembang.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1 Alat dan Bahan untuk Pembuatan Rotary Dryer
Alat yang digunakan :
1. Mesin Las 1 Buah
2. Gerinda 1 Buah
3. Obeng, tang dan palu 1 Buah
4. Meteran 1 Buah
5. Bor 1 Buah
6. Kuas 2 Buah
7. Gergaji Besi 2 Buah
8. Pencil 1 Buah
9. Penggaris 1 Buah
10. Gunting 1 Buah
Bahan yang digunakan :
1. Plat besi 2 mm 2 lembar
2. Tube 2 inch 2 meter
3. elbow 5 buah
4. valve 2 buah
5. Bantalan karet 2 buah
6. Isolator (Lastwol) 1 set
7. Aluminium 1 mm 2 lembar
8. Tiang besi penyangga 4 buah
20
9. Semen 2 kg
10. Asbes 6 keping
11. Dempol 1 kaleng
12. Cat minyak 4 kaleng
13. Tiner 1 kaleng
14. Batu gerinda 1 kotak
15. Tabung elpiji 1 buah
16. Regulator 1 buah
17. Blower 1 buah
18. Pompa/motor penggerak 2 buah
19. Thermometer 2 buah
3.2.2 Alat dan Bahan untuk Penelitian
Alat yang digunakan :
1. Stopwacth 1 buah
2. Timbangan 1 buah
3. Ember 2 buah
4. Anemometer 1 buah
5. Thermometer 1 buah
Bahan yang digunakan :
1. Gas elpiji
2. Biji kopi
3.3 Pendekatan Rancangan (Desain)
3.3.1 Desain Struktural
3.3.1.1 Perancangan Alat Rotary Dryer
Rancangan peralatan rotary dryer dibuat dalam bentuk gambar dengan
media computer. Gambar rancang alat yang dibuat dan diagram alir dapat dilihat
pada gambar 5 dan 10.
21
Gambar 5. Desain Prototype Pengering Biji Kopi Tipe Rotary
Keterangan Gambar 2 :
1. Feed In (Umpan masuk) 7. Kompor Gas
2. Besi Penyangga 8. Kaki Roda
3. Belt Karet 9. Blower
4. Motor Penggerak 10. Cerobong Stack Gas
5. Tabung Gas LPG 11. Velg Motor
6. Termometer Analog 12. Feed Out (Umpan Keluar)
23
Gambar 8. Spesifikasi Ukuran Tabung Silinder Rotary Dryer
Gambar 9. Spesifikasi Ukuran Furnace Rotary Dryer
24
udara pembawa uap air
Suction Flue gas
Tabung Silinder
Blower
Udara
Udara Panas
Discharge
Motor Penggerak
furnace
Tabung Elpiji
Gambar 10. Diagram Alir Proses Pengeringan
3.3.1.2 Pembuatan Alat Rotary Dryer
1. Membuat Tabung Silinder :
a. Mempersiapkan bahan dana alat yang digunakan.
b. Memotong plat besi 2 mm sepanjang 1 meter, kemudian membentuk
sebuah tabung silinder dengan ukuran diameter 40 cm dan panjang 1
meter.
c. Membuat ulir dalam silinder menggunakan sisa plat dari pembuatan
tabung silinder.
d. Membuat suction dan discharge bahan baku disebelah depan dan belakang
tabung silinder.
2. Membuat Furnace/Ruang Bakar
a. Mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
b. Memotong plat besi 50 cm x 50 cm, kemudian membuat furnace
berbentuk persegi.
c. Membuat pintu masuk bahan bakar dan lubang tempat pengeluaran gas
buang hasil pembakaran.
d. Membuat tempat bagian masuk dan keluar pipa-pipa 2 ½ inch dari blower
serta menginstalasi pipa tersebut ke dalam furnace.
25
e. Melapisi furnace dengan glass woll dan asbes pada bagian samping dan
atas furnace. pada bagian bawah furnace dilapisi dengan semen putih dan
asbes.
3. Merangkai Alat
a. Membuat pondasi tiang penyangga tabung silinder, funace dan dudukan
untuk buah motor penggerak dengan plat besi siku.
b. Menghubungkan motor dengan tabung silinder dan diletakkan pada tiang
penyangga.
c. Menghubungkan blower dengan furnace dan memasang tabung bahan
bakar yang akan digunakan.
d. Menghubungkan pipa udara panas dari furnace terhadap tabung pengering
silinder.
e. Memasang termokopel untuk mengetahui temperature pengeringan.
3.3.2 Desain Fungsional
Pada alat Rotary Dryer dirancang terdapat bagian-bagian yang mempunyai
fungsi masing-masing seperti ruang bakar (furnace) untuk menghasilkan panas
dari pembakaran bahan bakar. Tabung silinder putar berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses pengeringan. Blower berfungsi sebagai pembawa udara
panas untuk proses pengeringan. Motor penggerak/pompa untuk memutar tabung
silinder selama proses pengeringan.
Furnace terbuat dari plat besi yang kemudian dilapisi dengan glass woll
dan asbes pada bagian dalam serta dilengkapi dengan tube-tube pembawa udara
panas menuju tabung silinder untuk proses pengeringan. Sedangkan tabung
silinder terbuat dari plat besi yang didalamnya dilengkapi dengan ulir-ulir/spiral
yang berfungsi sebagai penunjang proses pengeringan biji kopi
3.3.2.1 Pengujian Fungsi Alat
Pengujian fungsi alat rotary dryer, didasarkan untuk mengetahui kinerja
yang dihasilkan oleh alat tersebut. Sehingga dapat diketahui pengaruh waktu
pengeringan terhadap penurunan kadar air biji kopi dan mengetahui nilai efisiensi
thermal pengeringan yang terjadi secara keseluruhan sehingga menghasilkan
kualitas produk yang optimal. Prosedur kerja untuk mendapatkan biji kopi kering
26
serta data-data yang digunakan untuk mengetahui nilai efisiensi thermal dan
Spesific fuel consumed proses pengeringan adalah :
3.4 Prosedur Kerja
A. Tahap penentuan kadar air awal dalam biji kopi :
1. Mula-mula cawan kosong dikeringkan dengan oven pada suhu 80 oC
selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.
2. Sebanyak 5-10 gram sampel biji kopi dimasukkan dalam cawan yang telah
ditimbang dan selanjutnya dikeringkan dalam oven bersuhu 100-110 oC
selama 1-6 jam.
3. Setelah selesai cawan yang telah berisi sampel tersebut dipindahkan ke
desikator, didingikan dan ditimbang untuk mendapatkan berat akhir.
4. Mengulangi kembali pengeringan sampai diperoleh bobot konstan.
B. Tahap prosedur penelitian terdiri dari :
1. Menyiapkan biji kopi sebanyak 4 Kg, stopwatch dan peralatan penunjang
proses pengeringan lainnya.
2. Menyalakan bahan bakar pada furnace, kemudian menyalakan blower
untuk mengalirkan udara panas menuju ruang pengeringan.
3. Menyalakan motor penggerak/pompa untuk memutar tabung silinder.
4. Mengatur besarnya temperature, rpm, laju alir bahan bakar, dan laju alir
udara panas untuk proses pengeringan.
5. Mengatur proses pengeringan selama 0.5 jam.
6. Memasukkan biji kopi ke dalam suction tabung silinder dan mengamati
proses pengeringan yang terjadi.
7. Setelah 0.5 jam proses pengeringan, melakukan pengambilan biji kopi dan
melakukan penimbangan serta mengamati penurunan kadar air, perubahan
warna maupun tekstur yang terjadi pada biji kopi setelah proses
pengeringan.
8. Ulangi percobaan dengan waktu pengeringan sebasar 1 jam, 1.5 jam, dan 2
jam.
27
9. Setelah proses pengeringan selesai, mematikan semua alat proses seperti
blower, motor penggerak dan menghentikan pembakaran bahan bakar
yang terjadi dalam furnace.
10. Menghitung % penurunan kadar air dalam biji kopi pada masing-masing
waktu pengeringan yang telah dilakukan.
11. Menentukan kondisi optimal waktu pengeringan terhadap penurunan kadar
air dalam biji kopi sesuai standar SNI 12 %.
12. Menghitung besarnya energi yang digunakan menurunkan kadar air dari
bahan, efisiensi thermal dan spesific fuel consumed.
13. Mengalisa hasil percobaan yang telah dilakukan.